Post on 26-Oct-2021
PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL,
DAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA
KANTOR AKUNTAN PUBLIK DENGAN VARIABEL
MODERASI DISIPLIN KERJA DI WILAYAH DKI JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Oleh:
Fauziyyah Iswandi
NIM: 1113082000084
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2017 M
ii
PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL, DAN
SPIRITUAL TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR
AKUNTAN PUBLIK DENGAN VARIABEL MODERASI DISIPLIN
KERJA DI WILAYAH DKI JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Fauziyyah Iswandi
NIM: 1113082000084
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Yessi Fitri, S.E, M.Si, Ak
NIP : 19760924 200604 2 002
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Rabu, 09 Oktober 2017 telah dilaksanakan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
Nama : Fauziyyah Iswandi
NIM : 1113082000084
Jurusan : Akuntansi/Audit
Judul Skrips : Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spritual
terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik
dengan Variabel moderasi Disiplin Kerja di Wilayah DKI
Jakarta
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke
tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta,09 Oktober 2017
1. Hepi Prayudiawan, SE, Ak,. MM
NIP. 19720516 29011 1 006
2. Husnul Khotimah,SE.MS.Ak
NIP. -
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fauziyyah Iswandi
Nomor Induk Mahasiswa : 1113082000084
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi/Auditing
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggungjawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain
3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan
sumber asli atau tanpa menyebut pemilik karya
4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah
melalui pembuktian yang dapat di pertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 27 Oktober 2017
(Fauziyyah Iswandi)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap : Fauziyyah Iswandi
2. Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 13 Januari 1996
3. Alamat : Jl. Kramat Raya gg Enim RT 05/005 No.66
Tajur, Ciledug, Kota Tangerang.
15152
4. Telepon : 0857 7545 6895
5. Email : fauziyyahiswandi23@gmail.com
II. PENDIDIKAN
1. SD Negeri 04 Ciledug Tahun 2001-2007
2. Madrasah Tsanawiyah Ciledug Tahun 2007-2010
3. SMK Negeri 02 Tangerang Selatan Tahun 2010-2013
4. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2017
vii
ABSTRACT
The Effect of Intellectual, Emotional, and Spiritual Intelligence To Auditor
Performance At Public Accounting Firm In DKI Jakarta Area with Variable
Moderation Discipline of Work
This study aimed to explain the effect of the independent variables,
intellectual, emotional and spiritual to the dependent variable is the performance
of audior with discipline of work as a moderating variable. Respondents in this
study were an auditor in public accounting firm in Jakarta.
This study was a quantitative research. Data collection methods used in
this study was a questionnaire. The analysis technique used to test the hypothesis
in this study was moderating regression analysis with interaction values, The
sample in this study was determined by using a purposive sampling method with
the number of samples obtained as many as 121 samples.
The results of this study were partially intellectual and spiritual had
significant effect on the performance of auditors, while emotional intelligence had
no significant effect on the performance of auditors. Then, simultaneously
intellectual with discipline of work as a moderating variable significant effect on
the performance of auditors but emotional intelligence with discipline of work as
moderating variable had no significant effect on the performance of auditors.
Keywords: Intellectual, Emotional, Spiritual, Discipline of Work, Auditor
Performance.
viii
ABSTRAK
Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Emosional, dan Spiritual Terhadap
Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik dengan Variabel Moderasi
Disiplin Kerja Di Wilayah DKI Jakarta
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen,
yaitu kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual terhadap variabel dependen
yaitu kinerja audior dengan disiplin kerja sebagai variabel moderasi. Responden
dalam penelitian ini adalah auditor di Kantor Akuntan Publik di wilayah DKI
Jakarta.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik analisis data
yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis
regresi moderasi dengan nilai interaksi. Sampel dalam penelitian ini ditentukan
dengan menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel yang
diperoleh sebanyak 121 sampel.
Hasil dari penelitian ini adalah secara parsial kecerdasan intelektual dan
spiritual berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor, sedangkan kecerdasan
emosional tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Kemudian,
secara simultan kecerdasan intelektual dengan disiplin kerja sebagai variabel
moderasi berpengaruh siginifikan terhadap kinerja auditor tetapi kecerdasan
emosional dengan disiplin kerja sebagai variabel moderati tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja auditor.
Kata kunci : Kecerdasan Intelektual, Emosional, Spiritual, Disiplin Kerja, Kinerja
Auditor.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Intelektual,
Emosional, dan Spiritual Terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan
Publik dengan Variabel Moderasi Disiplin Kerja di Wilayah DKI Jakarta”.
Shalawat serta salam senantiasa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat guna
meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu
dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur Alhamdulillah
penulis hanturkan atas kekuatan Allah SWT yang telah menganugerahkannya.
Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua yang paling saya cintai dan sayangi yaitu Bapak Subandi
dan Ibu Aisyah yang dengan ikhlas memberikan dukungan dengan penuh
kasih sayang yang tidak pernah putus, selalu mencurahkan perhatian, cinta,
bimbingan, nasihat, serta dukungan moril maupun materil serta doa tiada
henti kepada penulis.
2. Adik–adik saya Rian Fradiska dan Intan Puspita Arditya yang telah
memberikan semangat dan doanya dalam proses penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
x
5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM. selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si Ak., CA. selaku dosen Pembimbing Skripsi yang
telah bersedia menyediakan waktunya yang sangat berharga untuk
membimbing penulis selama menyusun skripsi. Terima kasih atas segala
masukan, motivasi dan nasihat yang telah diberikan selama ini.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang
sangat luas kepada penulis selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.
8. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
peneliti dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
9. Keluarga besar Akuntansi B 2013, terimakasih atas kenangan belajar
bersama-sama dan semangatnya selama ini. Semoga apa yang di cita-citakan
kalian dapat kalian wujudkan.
10. Terimakasih untuk Adrian Zulkarnaen selaku patner, teman, sahabat terbaik
penulis, selalu memberikan semangat, waktu, doa, dan membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Terimakasih untuk sahabat-sahabatku Lydia Juliana Putri, Riri Ryanti dan
Rizal Agustian, yang memberikan semangat dan motivasi untuk penulis.
12. Terimakasih Kartika, Wulandari dan Syahriani yang telah menjadi sahabat
seperjuangan, membantu mengerjakan tugas-tugas kuliah, dari awal
perkuliahan sampai dengan saat ini, pahit manis masa kuliah telah kita
rasakan bersama-sama.
13. Terimakasih untuk teman seperjuangan AKM1 Vivi, Tika, Ifah dan Andre,
atas semangat yang selalu diberikan kepada penulis.
14. Teman- teman KKN 188 Patra Manggala, terimakasih atas perjuangannya
untuk menyelesaikan laporan KKN.
15. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2013, terimakasih atas doa dan inspirasinya selama ini.
xi
16. Seluruh pihak yang turut berperan dalam penelitian ini namun tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis.Oleh karena
itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 27 Oktober 2017
(Fauziyyah Iswandi)
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi
ABSTRACT ......................................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................................... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 12
A. Tinjauan Literatur....................................................................................... 12
1. Teori Atribusi ....................................................................................... 12
2. Kecerdasan Intelektual ......................................................................... 13
3. Kecerdasan Emosional ......................................................................... 15
4. Kecerdasan Spritual ............................................................................. 18
5. Kinerja Auditor .................................................................................... 21
6. Disiplin Kerja ...................................................................................... 23
B. Keterkaitan Antar Variabel ........................................................................ 27
1. Interaksi antara KI terhadap Kinerja Auditor....................................... 27
2. Interaksi antara KE terhadap Kinerja Auditor ..................................... 28
3. Interaksi antara KS terhadap Kinerja Auditor ...................................... 29
4. Hubungan antara KI, KE, KS dengan moderasi Disiplin Kerja terhadap
Kinerja Auditor ................................................................................... 29
xiii
C. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 32
D. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 40
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 40
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 40
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 41
D. Metode Analisis Data ................................................................................. 42
1. Statistik Deskriptif ............................................................................... 42
2. Uji Kualitas Data .................................................................................. 42
a. Uji Reabilitas .................................................................................. 43
b. Uji Validitas.................................................................................... 43
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 44
a.Uji Normalitas .................................................................................. 44
b.Uji Multikolinearitas ........................................................................ 45
c. Uji Heteroskedatisitas ...................................................................... 45
4. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 46
a. Koofisien Determinasi (R2) ........................................................... 47
b. c. Uji Fisher (Uji Simultan) ............................................................ 47
c. Uji T (Uji Parsial)........................................................................... 48
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 48
1. Kecerdasan Intelektual ........................................................................ 49
2. Kecerdasan Emosional ........................................................................ 49
3. Kecerdasan Spritual............................................................................. 49
4. Kinerja Auditor ................................................................................... 50
5. Disiplin Kerja ...................................................................................... 50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 52
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 52
1. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 52
2. Karakteristik Profil Responden ............................................................ 54
a. Deskripsi Responden berdasarkan jenis kelamin ......................... 54
b. Deskripsi Responden berdasarkan Usia ...................................... 54
xiv
c. Deskripsi Responden berdasarkan Posisi Terakhir ...................... 55
d. Deskripsi Responden berdasarkan Pendidikan ............................ 55
e. Karakteristik responden berdasarkan pengalaman kerja .............. 56
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ................................................................... 57
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................ 57
2. Hasil Uji Kualitas Data ........................................................................ 58
a. Hasil Uji Validitas ......................................................................... .58
b. Hasil Uji Reabilitas ....................................................................... 61
3. Hasil Uji Asumsi klasik ....................................................................... 62
a. Hasil Multikolinearitas ..................................................................... 62
b. Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 62
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas............................................................ 66
4. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................... 68
a. Pengujian Hipotesis secara Regresi Berganda ................................. 68
1) Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 68
2) Uji Signifikansi Simulta (Uji Statistik F) .................................. 69
3) Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik T) ...................................... 70
b. Pengujian Hipotesis Moderate secara Regresi Berganda .............. 73
1) Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 73
2) Uji Signifikansi Simulta (Uji Statistik F) .................................. 74
3) Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik T) ...................................... 74
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 77
A. Kesimpulan ................................................................................................ 77
B. Saran ........................................................................................................... 78
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 80
Lampiran .............................................................................................................. 83
xv
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................. 38
3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian..................................... 62
4.1 Data Sampel Penelitian ......................................................... 53
4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian ........................................ 53
4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 54
4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ................ 54
4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir 55
4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan.... . 56
4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman
Kerja ......................... ............................................................ 56
4.8 Statistik Deskriptif ................................................................ 57
4.9 Hasil Uji Validitas Kecerdasan Intelektual... ...................................... 58
4.10 Hasil Uji Validitas Kecerdasan Emosional ......................................... 59
4.11 Hasil Uji Validitas Kecerdasan Spritual... ............................................ 59
4.12 Hasil Uji Validitas Kedisiplinan Kerja .................................................. 60
4.13 Hasil Uji Validitas Kinerja Auditor... ...................................................... 60
4.14 Hasil Uji Reabilitas .............................................................................................. 61
4.15 Hasil Uji Multikolonieritas... .......................................................................... 62
4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................................ 68
4.17 Hasil Uji Statistik F Variabel X dan Y... ............................................... 69
xvi
4.18 Hasil Uji Statistik T variabel X dan Y ................................................... 70
4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi Variabel Moderasi... ................ 71
4.20 Hasil Uji Statistik F Variabel Moderasi ................................................ 72
4.21 Hasil Uji Statistik T Variabel Moderasi... ............................................. 73
xvii
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran .............................................................. 39
4.1 Hasil Uji Normalitas menggunakan Grafik P-plot ................ 63
4.2 Hasil Uji Normalitas menggunakan Grafik Histogram ......... 64
4.3 Hasil Uji Normalitas menggunakan Grafik P-plot ................ 65
4.4 Hasil Uji Normalitas menggunakan Grafik Histogram ......... 65
4.5 Uji Heteroskedastisitas menggunakan Grafik Scatterplot..... 66
4.6 Uji Heteroskedastisitas menggunakan Grafik Scatterplot..... 67
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut undang-undang Akuntan Publik no 5 tahun 2011 pasal 1 bahwa,
akuntan publik dapat diartikan adalah seseorang yang telah memperoleh izin
untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Akuntan
publik dalam menjalankan profesinya diatur oleh kode etik profesi. Di Indonesia
dikenal dengan nama Kode Etik Akuntan Indonesia. Disamping itu dengan
adanya kode etik, masyarakat akan dapat menilai sejauh mana seorang auditor
telah bekerja sesuai dengan standar-standar etika yang telah ditetapkan oleh
profesinya. Profesi akuntan publik bertanggung jawab dan berperan untuk
menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan, sehingga pengguna laporan
memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar pengambilan
keputusan. Berhasil tidaknya auditor dalam melaksanakan perannya sangat
tergantung dari kinerjanya. Auditor itu berhubungan dengan kinerja sumber daya
manusia, apabila kinerjanya bagus maka auditor tersebut dapat dikatakan
berkompeten dan disiplin dalam memeriksa laporan keuangan, kompetensi itu
berhubungan dengan kualitas audit yang baik sehingga tidak adanya
keterlambatan dalam pemeriksaan laporan keuangan (Notoprasetio, 2012).
Laporan keuangan yang biasanya digunakan untuk mengetahui hasil usaha dan
posisi keuangan perusahaan, juga dapat digunakan sebagai salah satu alat
pertanggungjawaban pengelolaan manajemen perusahaan kepada pemilik.
2
Seorang akuntan (auditor) dalam proses audit memberikan opini kewajaran
dengan judgment yang didasarkan pada kejadian masa lalu, sekarang, dan yang
akan datang.
Ketidakdisiplinan kerja akan mengindikasikan timbulnya sebuah
kecurangan, dimana penyebab ketidakdisiplinan tersebut dari bagian administrasi
yakni ditataran ketatausahaan dan akuntansi. Seorang akuntan publik yang
profesional dapat dilihat dari kedisiplinan dalam mengerjakan laporan keuangan
dan selalu mentaati peraturan yang berlaku. Peranan dari profesi akuntan publik
sangat penting, beragamnya pengguna jasa, menyebabkan jasa profesi akuntan
publik harus dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan tersebut. Baik atau tidaknya pertanggungjawaban yang diberikan
tergantung dari kinerja auditor. Kinerja auditor adalah hasi dari kerja auditor
terhadap pemerikasaan laporan keuangan.
Salah satu hal terpenting dalam suatu organisasi adalah memilih dan
mempertahankan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam
memilih pegawai yang berkualitas kita dapat melihat dari sikap dan perilaku
pegawai tersebut. Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh tingkat
kecerdasan, baik kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan
spiritual. Kecerdasan intelektual individu dalam bentuk nilai akademik dengan
batas minimal tertentu seringkali dijadikan sebagai salah satu syarat diterima atau
tidaknya individu tersebut saat melamar suatu pekerjaan, disamping persyaratan
lain yang telah ditetapkan. Kecerdasan intelektual individu yang tinggi belum
tentu murni diperoleh melalui kemampuan diri sendiri sehingga tidak dapat
3
dijadikan dasar akurat untuk menjamin kinerja seseorang. Akan tetapi, penetapan
kecerdasan intelektual sebagai salah satu kriteria diterima atau tidaknya individu
dalam melamar suatu pekerjaan perlu dilakukan agar organisasi dapat
mempekerjakan orang dengan kemampuan yang sesuai dengan yang dibutuhkan
(right man in right place). Kecerdasan intelektual yang tinggi dapat bekerja
dengan baik jika diiringi dengan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
yang baik pula (Nurleli, 2014).
Kinerja sumber daya manusia (karyawan) atau job performance adalah
prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang. Dengan
demikian kinerja SDM merupakan kualitas dan kuantitas hasil kerja yang dicapai
seorang karyawan berdasarkan standar yang telah ditetapkan dalam waktu
tertentu. Kinerja karyawan akan memberikan kontribusi yang nyata terhadap
kinerja organisasi. Kinerja seorang karyawan baik bila ia mempunyai keahlian
(skill) yang tinggi, bersedia bekerja karena diberi gaji atau upah sesuai dengan
perjanjian dan mempunyai harapan (expectation) masa depan yang baik.
Kesuksesan dan kinerja perusahaan bisa dilihat dari kinerja yang telah dicapai
oleh karyawannya, oleh sebab itu perusahaan menuntut agar para karyawannya
mampu menampilkan kinerja yang optimal karena baik buruknya kinerja yang
dicapai oleh karyawan akan berpengaruh pada kinerja dan keberhasilan
perusahaan secara keseluruhan (Trihandini , 2005).
Untuk menunjang profesionalismenya sebagai auditor perlu meningkatkan
kualitas, profesionalisme dan akuntabilitas dalam menjalankan aktivitasnya,
diperlukan audit yang tidak hanya terbatas pada keuangan dan kepatuhan saja,
4
tetapi harus diperluas dengan meningkatkan kualitas dan kinerja auditor organisasi
itu sendiri. Kemampuan mempertanggungjawabkan (akuntabilitas) dari sektor
publik pemerintah sangat tergantung pada kualitas audit organisasi tersebut.
Tanpa kualitas audit yang baik, maka akan timbul permasalahan, seperti
munculnya kecurangan, korupsi, kolusi dan berbagai ketidakberesan di
pemerintah. Di dalam melakukan pemeriksaan audit baik auditor junior maupun
auditor senior hanya mematuhi etika profesinya saja, tanpa kecerdasan
intelektualnya auditor tidak dapat melakukan prosedur audit yang benar karena
tidak mampu memahami dan mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya
dalam bidang akuntansi yang relevan. Dengan demikian kecerdasan intelektual
akan memengaruhi kemampuan auditor untuk melakukan pemeriksaan audit
dengan baik, tepat dan efektif. Oleh karena itu ada beberapa kecerdasan yang ada
dalam diri manusia seperti yang diungkapkan oleh Vendy (2010) dalam Djasuli
dan Hidayah (2015), bahwa: Kecerdasan Intelektual (KI) adalah sebuah
kecerdasan berfikir dan akal cemerlang yang mengelola otak kanan dan otak kiri
secara seimbang. Kecerdasan Emosional (KE) adalah salah satu potensi terbesar
dan terbaik yang dimiliki oleh manusia, yang apabila berhasil dikelola dan
dioptimalkan sedemikian rupa, akan menghantar setiap pribadi manusia didalam
sebuah kehidupan yang penuh dengan kesuksesan dan kebahagiaan yang utuh dan
sejati. Kecerdasan Spiritual (KS) adalah kecerdasan yang merefleksikan antara
unsur jasmani dan rohani.
Besarnya kepercayaan yang diberikan terhadap profesi akuntan publik
mengakibatkan profesi ini senantiasa mendapat perhatian dari masyarakat
5
dikarenakan terkadang auditor sering mengabaikan tugasnya yang menyebabkan
kinerjanya buruk. Banyak kasus kegagalan perusahaan yang dikaitkan dengan
kegagalan auditor yang terjadi belakangan ini, diawali kasus jatuhnya Enron yang
melibatkan salah satu Kantor Akuntan Publik The Big Five Arthur Andersen serta
berbagai kasus serupa yang terjadi di Indonesia meskipun dalam bentuk yang
berbeda. Di Indonesia sendiri, kegagalan audit atas laporan keuangan PT. Telkom
yang melibatkan KAP “Eddy Pianto & Rekan”, dimana laporan auditan PT.
Telkom ini tidak diakui oleh Securities Exchange Commision (SEC) (pemegang
otoritas terbesar pasar modal di Amerika Serikat). Peristiwa ini mengharuskan
dilakukannya audit ulang terhadap laporan keuangan PT. Telkom oleh KAP yang
lain. SEC menyatakan bahwa kasus ini terjadi mengindikasikan masih kurangnya
kompetensi serta kedisiplinan yang dimiliki oleh auditor.
Kasus lainnya yaitu Kejaksaan Tinggi Jakarta telah menetapkan mantan
Menteri BUMN dan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara, Dahlan
Iskan, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan 21 gardu induk di
Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara pada 2011-2013. "Berdasarkan dua alat bukti, tim
penyidik menyatakan bahwa saudara Dahlan Iskan telah memenuhi syarat untuk
menjadi tersangka," kata Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Adi Toegarisman,
dalam jumpa pers pada Jumat (5/6) sore. Dahlan ditetapkan sebagai tersangka
dalam posisi sebagai kuasa pengguna anggaran dalam kasus dugaan korupsi
pembangunan 21 gardu induk tersebut. Dahlan Iskan menjabat sebagai Direktur
Utama PT Perusahaan Listrik Negara saat kasus dugaan korupsi ini terjadi.
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Dahlan Iskan telah diperiksa oleh tim
6
penyidik kejaksaan pada Kamis (04/06) dan dilanjutkan pada Jumat (05/06) ini.
Sejauh ini Kejaksaan telah menetapkan 15 tersangka, dan sembilan orang di
antara mereka adalah petinggi PLN cabang Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, serta
para petinggi rekanan. Kejaksaan mengusut kasus ini sejak Juni 2014 setelah
menerima laporan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
terhadap proyek senilai Rp1,06 triliun ini. BPKP dalam auditnya menyebutkan
bahwa proyek tersebut diduga merugikan negara sebesar Rp 33 miliar. Menurut
Kejaksaan, penyimpangan ditemukan antara lain ketika penandatanganan kontrak
pembangunan gardu induk pada 2011, tetapi lahannya belum dibebaskan. Hingga
tenggat proyek berakhir pada 2013, hanya lima gardu yang dapat dibangun oleh
pihak rekanan PT PLN. (5 Juni 2015). Apabila seorang akuntan tidak mempunyai
religious yang tinggi maka seorang akuntan bisa saja melakukan hal yang
menyimpang misalnya saja tidak jujur, padahal dalam kode etik IAPI, diharuskan
seorang auditor itu berkewajiban jujur. Dalam profesi akuntan, seorang akuntan
dituntut integritas, dan kejujuran agar obyektif. Seorang akuntan bisa saja tidak
jujur/obyektif sebab mendapat honor dari klien.
Jika kita membaca ataupun mencari tahu tentang salah satu perusahaan
industri teknologi terbesar didunia pasti Toshiba termaksud kedalamnya, Toshiba
sendiri sudah berdiri sejak tahun 1875 yang berarti Toshiba sendiri telah berdiri
selama 141 tahun. Toshiba telah mampu mencuri hati masyarakat di seluruh
dunia dengan produk yang berkualitas, brand image yang tangguh, dan layanan
pelanggan yang excellent. Reputasi yang bagus itu kini hancur berantakan hanya
karena pressure yang sangat tinggi untuk memenuhi target performance unit.
7
Dan kasus Toshiba lainnya ini bermula atas inisiatif Pemerintahan Perdana
Menteri Jepang yaitu Shinzo Abe yang mendorong transparansi yang lebih besar
di perusahaan-perusahaan Jepang untuk menarik lebih banyak investasi asing.
Atas saran pemerintah tersebut, Toshiba menyewa panelis independen yang
terdiri dari para akuntan dan pengacara untuk menyelidiki masalah transparansi di
Perusahaannya. Betapa mengejutkannya bahwa dalam laporan 300 halaman yang
diterbitkan panel independen tersebut mengatakan bahwa tiga direksi telah
berperan aktif dalam menggelembungkan laba usaha Toshiba sebesar ¥151,8
miliar (setara dengan Rp 15,85 triliun / US$ 1,2 miliar) sejak tahun 2008.
Panel yang dipimpin oleh mantan jaksa top di Jepang itu, mengatakan bahwa
eksekutif perusahaan telah menekan unit bisnis perusahaan, mulai dari
unit personal computer sampai ke unit semikonduktor dan reaktor nuklir untuk
mencapai target laba yang tidak realistis. Manajemen biasanya mengeluarkan
tantangan target yang besar itu sebelum akhir kuartal/tahun fiskal. Hal ini
mendorong kepala unit bisnis untuk menggoreng catatan akuntansinya. Laporan
itu juga mengatakan bahwa penyalahgunaan prosedur akuntansi secara terus-
menerus dilakukan sebagai kebijakan resmi dari manajemen, dan tidak mungkin
bagi siapa pun untuk melawannya, sesuai dengan budaya perusahaan Toshiba.
Akibat laporan ini CEO Toshiba, Hisao Tanaka, mengundurkan diri, disusul
keesokan harinya pengunduran diri wakil CEO Toshiba, Norio Sasaki. Selain itu
Atsutoshi Nishida, chief executive dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009
yang sekarang menjadi penasihat Toshiba juga mengundurkan diri, total ada
delapan pejabat Toshiba mengundurkan diri. Panel tersebut mengatakan bahwa
8
Tanaka dan Sasaki tidak mungkin tidak tahu atas praktik penggorengan laporan
keuangan ini. Saham Toshiba turun sekitar 20% sejak awal April 2015 ketika isu
akuntansi ini terungkap. Nilai pasar perusahaan ini hilang sekitar ¥ 1,67 triliun
(setara dengan RP174 triliun).
Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso mengatakan, penyimpangan
pembukuan di Toshiba sangat disesalkan. Pasalnya skandal tersebut terjadi pada
saat Perdana Menteri Shinzo Abe sedang mencoba untuk mendapatkan kembali
kepercayaan investor global dengan pedoman tata kelola perusahaan yang lebih
baik. Aso menolak berkomentar ketika ditanya apakah Toshiba akan menghadapi
denda. Salah seorang narasumber mengatakan regulator mulai melihat
pembukuan Toshiba. Pada kasus akuntansi di Toshiba Corp ini menunjukan
perilaku bisnis yang kurang baik. Dilihat dari etika pada kasus ini adanya
tindakan kecurangan dalam pembuatan laporan keuangan dengan menaikan laba
operasional demi terciptanya kenyamanan para investor dan calon investor.
Hasil survey yang dilakukan di Amerika Serikat tentang kecerdasan
emosional menjelaskan bahwa apa yang diinginkan oleh pemberi kerja tidak
hanya keterampilan teknik saja melainkan dibutuhkan kemampuan dasar untuk
belajar dalam pekerjaan yang bersangkutan. Diantaranya adalah kemampuan
mendengar dan berkomunikasi lisan, adaptasi, kreatif, ketahanan mental terhadap
kegagalan, kepercayaan diri, motivasi, kerjasama tim dan keinginan memberi
kontribusi terhadap Kantor Akuntan Publik. Seorang yang memiliki kecerdasaan
emosional yang tinggi akan mampu mengendalikan emosinya sehingga dapat
menghasilkan optimalisasi pada fungsi kerjanya (Arsinawati, 2010).
9
Penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Djasuli dan Hidayah (2015) dalam penelitiannya mengatakan bahwa kecerdasan
intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual berpengaruh
signifikan terhadap kinerja, setelah adanya penambahan kompetensi
menunjukkan peningkatan pengaruh secara signifikan sebagai variabel moderasi
(mempunyai pengaruh moderasi). Maka dalam penelitian ini memutuskan untuk
mengulang dan mengembangkan dengan memasukan variabel kompetensi
sebagai moderating pada penelitian (Djasuli dan Hidayah, 2015) yang mengukur
kinerja. Variabel moderatingnya diganti jadi disiplin kerja serta objeknya diganti
pada kinerja auditor yang ada di DKI Jakarta. Peneliti memilih Disiplin Kerja
sebagai variabel moderatingnya karena seseorang juga harus mentaati semua
peraturan, tidak menentang peraturan yang sudah ditetapkan dan sadar akan tugas
dan tanggung jawabnya. Sehingga Disiplin Kerja akan menjadi variabel yang
dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara kecerdasaan intelektual,
kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual terhadap kinerja auditor di KAP.
Maka peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul. “Pengaruh Kecerdasan
Intelektual, Emosional, Dan Spiritual Terhadap Kinerja Auditor Pada
Kantor Akuntan Publik Dengan Variabel Moderasi Disiplin Kerja Di
Wilayah DKI Jakarta”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dalam penelitian ini rumusan masalah
yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh kecerdasan intelektual terhadap kinerja auditor?
10
2. Apakah terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja auditor?
3. Apakah terdapat pengaruh kecerdasan spritual terhadap kinerja auditor?
4. Apakah interaksi antara kecerdasan itelektual, kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual dengan disiplin kerja berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja auditor?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:
a. Untuk menganalisa pengaruh kecerdasan intelektual terhadap kinerja
auditor
b. Untuk menganalisa pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja
auditor
c. Untuk menganalisa pengaruh kecerdasan spritual terhadap kinerja
auditor
d. Untuk menganalisa pengaruh interaksi antara kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosioanl dan kecerdasan spiritual dengan disiplin kerja
terhadap kinerja auditor.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Bagi perusahaan, memberikan informasi ilmiah yang akan bermanfaat
dalam proses pengambilan keputusan, serta menjadi bahan dalam
11
rangka meningkatkan kinerja auditor dalam Kantor Akuntan Publik agar
lebih efektif dan efisien.
b. Bagi investor dan masyarakat, sebagai sarana informasi mengenai
kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual
pada Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah DKI Jakarta.
c. Bagi peneliti selanjutnya, dapat memberikan manfaat bagi penelitian-
penelitian yang akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai
penelitian topik ini.
d. Bagi peneliti sendiri, menambah pengetahuan mengenai pengaruh
kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
terhadap kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik dengan variabel
moderasi disiplin kerja diwilayah DKI Jakarta.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN LITERATUR
1. Teori Atribusi
Teori atribusi merupakan teori yang menjelaskan mengenai proses
bagaimana kita menentukan penyebab perilaku seseorang. Teori atribusi
dikembangkan oleh Fritz Heider yang berargumentasi bahwa perilaku
seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan intelektual, yaitu
faktor dalam diri sesorang, seperti kemampuan usaha dan kekuatan
eksternal yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar, seperti kesulitan dalam
pekerjaan atau keberuntungan. Teori ini mengacu pada bagaimana
seseorang menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau diri sendiri yang
ditentukan dari internal ataupun eksternal yang akan memberikan
pengaruh terhadap perilaku individu Luthan (1998) dalam Harini dkk,
(2010). Penyebab perilaku dalam persepsi sosial dikenal dengan
dispositional attributions dan situasional attributions. Dispositional
attributions mengacu pada sesuatu yang ada dalam diri seseorang dan
situasional attributions mengacu pada lingkungan yang mempengaruhi
perilaku.
Penyebab apakah individual atau situasi akan dipengaruhi oleh 3 faktor
yang akan menyimpulkan atribusi seseorang, Kelly (1972):
1. Distinctiveness, konsep ini merujuk pada bagaimana seseorang
berperilaku dalam kondisi yang berbeda-beda.
12
13
2. Consistency, suatu kondisi yang menunjukkan sejauh mana perilaku
seseorang konsisten dari satu situasi ke situasi yang lain.
3. Consensus, situasi yang membedakan perilaku seseorang dengan
perilaku orang lain dalam menghadapi situasi yang sama.
Penelitian ini menggunakan teori atribusi karena peneliti
melakukan studi empiris untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi auditor dalam menentukan kinerja auditor yang
dilakukannya, khususnya pada karakteristik personal auditor itu sendiri.
Karakteristik personal seorang auditor merupakan faktor penentu utama
dalam menentukan kinerja audit, karena hal tersebut merupakan faktor
internal yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas.
2. Kecerdasaan Intelektual
a. Pengertian Kecerdasaan Intektual
Kecerdasan intelektual (IQ) merupakan pengkualifikasian
kecerdasan manusia yang didominasi oleh kemampuan daya pikir
rasional dan logika. Lebih kurang 80%, IQ diturunkan dari orangtua,
sedangkan selebihnya dibangun pada usia sangat dini yaitu 0-2 tahun
kehidupan manusia yang pertama. Sifatnya relatif digunakan sebagai
prediktor keberhasilan individu dimasa depan (Pasek, 2016).
Yani (2011) mengatakan bahwa kecerdasan intelektual adalah
kemampuan untuk memperoleh, memanggil kembali (recall), dan
menggunakan pengetahuan untuk memahami konsep-konsep abstrak
maupun konkret dan hubungan antara objek dan ide, serta menerapkan
14
pengetahuan secara tepat. Untuk pemahaman dalam menjalakan tugas
dengan baik memerlukan kecerdasan intelektual yang baik pula guna
memperoleh kinerja yang lebih optimal. Auditor dituntut untuk
memiliki analisis dan proses berfikir yang rasional dan kemampuan
mental untuk mengambil sebuah kesimpulan dalam melakukan
pengauditan (Choiriah, 2013).
Dari pemaparan diatas maka peneliti berpendapat bahwa
kecerdasaan intektual adalah seberapa besar tingkat pemikiran
seseorang dalam menghadapi atau menyelesaikan masalah dan
kemampuan seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang berbeda
serta berfikir secara rasional.
b. Komponen Kecerdasaan Intelektual
Yenti (2014) menyebutkan tiga indikator kecerdasan
intelektual yang menyangkut tiga domain kognitif. Ketiga indikator
tersebut adalah:
1. Kemampuan figur yaitu merupakan pemahaman dan nalar dibidang
bentuk.
2. Kemampuan verbal yaitu merupakan pemahaman dan nalar
dibidang bahasa.
3. Pemahaman dan nalar dibidang numerik atau yang berkaitan
dengan angka biasa.disebut dengan kemampuan numerik .
Dalam penelitian Stenberg (1981) dalam Dwijayanti (2009)
kecerdasan intelektual di ukur dengan indikator sebagai berikut:
15
4. Kemampuan Memecahkan Masalah
Kemampuan memecahkan masalah yaitu mampu menunjukkan
pengetahuan mengenai masalah yang dihadapi, mengambil
keputusan tepat, menyelesaikan masalah secara optimal,
menunjukkan fikiran jernih.
5. Intelegensi Verbal
Intelegensi verbal yaitu kosa kata baik, membaca dengan penuh
pemahaman, ingin tahu secara intelektual, menunjukkan
keingintahuan.
6. Intelegensi Praktis
Intelegensi praktis yaitu tahu situasi, tahu cara mencapai tujuan,
sadar terhadap dunia keliling, menujukkan minat terhadap dunia
luar.
3. Kecerdasaan Emosional
a. Pengertian Kecerdasaan Emosional
kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk
menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan
orang lain disekitarnya. Kecerdasan emosional ini dipengaruhi
lingkungan, tidak menetap dan dapat berubah-ubah serta
dikembangkan. Kecerdasan emosional berperan penting dalam
pekerjaan seseorang. Proses yang dijalani auditor dalam melaksanakan
tugasnya sebagai auditor akan melatih dan meningkatkan kecerdasan
emosionalnya (Putra Latrini, 2016). Menurut Trihandini (2005)
16
Kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk menggunakan emosi
secara efektif dalam mengelola diri sendiri dan mempengaruhi
hubungan dengan orang lain secara positif.
Djasuli dan Hidayah (2015) mengemukakan bahwa orang yang
emosinya paling terkendali akan paling disegani dan dihormati begitu
pula sebaliknya. Itulah sebabnya dikatakan oleh para peneliti tentang
orang-orang sukses bahwa 80% kesuksesan datangnya dari
kemampuan mengendalikan emosi, dan 20% ditentukan oleh
kemampuan intelektual serta yang lainnya. Kecerdasan emosi juga
menuntut seseorang untuk belajar mengakui, menghargai perasaan diri
sendiri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat dan
menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan sehari-hari
(Pasek, 2016).
b. Komponen Kecerdasaan Emosional
Menurut Goleman (2000) dalam Pasek (2016) terdapat 5 (lima)
dimensi EQ yang akan membuat seseorang menjadi professional yang
handal diantaranya adalah :
a. Dimensi Kesadaran Diri (Self Awareness)
Kesadaran diri adalah mengetahui apa yang dirasakan dalam
dirinya, hal yang lebih disukai dan intuisi. Kompetensi dalam
dimensi pertama adalah mengenali emosi sendiri, mengetahui
kekuatan dan keterbatasan diri dan kenyakinan akan kemampuan
sendiri.
17
b. Dimensi Pengaturan Diri (Self Regulation)
Pengaturan diri adalah mengelola keadaan dalam diri dan sumber
dalam diri sendiri, kompetensi dimensi kedua ini adalah menahan
emosi dan dorongan negatif, menjaga norma kejujuran dan
integritas, tanggung jawab atas kinerja pribadi, luwes terhadap
perubahan dan terbuka terhadap ide-ide serta informasi baru.
c. Dimensi Motivasi (Motivation)
Motivasi adalah dorongan yang membimbing atau membantu
mencapai sasaran dan tujuan. Dimensi ketiga ini adalah dorongan
untuk menjadi lebih baik, menyesuaikan dengan sasaran
kelompok atau organisasi, kesiapa untuk memanfaatkan
kesempatan dan kegigihan dalam memperjuangkan kegagalan
dalam memperjuangkan kegagalan dan hambatan.
d. Dimensi Empati (Empathy)
Empati adalah kesadaran akan perasaan, kepentingan dan
keppribadian orang. Dimensi keempat ini terdiri dari kompentensi
understanding others, developing others, customer service,
menciptakan kesempatan – kesempatan melalui pergaulan dengan
berbagai macam orang, membaca orang, membaca hubungan
antara keadaan emosi dan kekuatan hubungan suatu kelompok.
e. Dimensi Kecakapan dalam Membina Hubungan dengan
Orang Lain (Social Skill)
18
Keterampilan sosial adalah kemahiran dalam menggugah
tanggapan yang dihendaki oleh orang lain. Diantaranya adalah
kemampuan persuasi, mendengar dengan terbuka dan memberi
pesan dengan jelas, kemampuan menyelesaikan pendapat,
semangat leadership, kaloborasi dan koperasi serta team building.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan
kecerdasan emosional adalah untuk mengetahui bagaimana sikap dan
watak seseorang dalam bekerja, serta bagaimana cara auditor
mengenali dirinya sendiri, memotivasi dirinya sendiri dan dapat
mengendalikan dirinya sendiri terhadap orang lain serta menerapkan
dalam pekerjaan sehari-hari.
4. Kecerdasaan Spritual
a. Pengertian Kecerdasaan Spritual
Spiritualitas adalah sebuah jalur, merupakan hal yang pribadi
dan personal, memiliki elemen banyak agama, dan mengarah pada
pencarian diri seseorang, Spiritualitas memiliki arti bahwa orang
(auditor) memiliki kehidupan personal yang berkembang dan
dikembangkan dengan melakukan pekerjaan yang relevan, berarti dan
menantang (Erisna, 2012). Menurut Dent (2005) Kecerdasan spiritual
dalam konteks ini tidak mengacu pada orientasi agama tertentu. Hal ini
konfigurasi saling berhubungan dari orientasi efektif berhubungan erat
untuk menciptakan makna melalui menghubungkan ide-ide, peristiwa,
dan orang-orang.
19
Kecerdasan spiritual mengajarkan orang untuk mengekspresikan
dan memberi makna pada setiap tindakannya, sehingga bila ingin
menampilkan kinerja yang baik maka dibutuhkan kecerdasan spiritual.
Seseorang yang membawa makna spiritualitas dalam kerjanya akan
merasakan hidup dan pekerjaannya lebih berarti. Menurut Choiriah
(2013) Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan
memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu menempatkan perilaku
dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya,
serta menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih
bermakna dibandingkan dengan orang lain.
Berdasarkan pengertian diatas maka disimpulkan bahwa
kecerdasan spiritual adalah setiap yang ada pada diri sendiri harus
diterapkan komitmen, moral, kejujuran, transparan dan kebijaksanaan
dalam bekerja agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
b. Komponen Kecerdasaan Spritual
Zohar dan Marshall (2007) dalam Pasek (2016) menguji SQ
dengan hal-hal berikut:
1. Kemampuan bersikap fleksibel yaitu mampu menyesuaikan diri
secara spontan dan aktif untuk mencapai hasil yang baik, memiliki
pandangan yang pragmatis (sesuai kegunaan), dan efisien tentang
realitas. Unsur-unsur bersikap fleksibel yaitu mampu
menempatkan diri dan dapat menerima pendapat orang lain secara
terbuka.
20
2. kesadaran diri yang tinggi, yaitu adanya kesadaran yang tinggi dan
mendalam sehingga bisa menyadari berbagai situasi yang datang
dan menanggapinya. Unsur-unsur kesadaran diri yang tinggi yaitu
kemampuan autocritism dan mengetahui tujuan dan visi hidup.
3. Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan
yaitu tetap tegar dalam menghadapi musibah serta mengambil
hikmah dari setiap masalah itu. Unsur-unsur kemampuan untuk
menghadapi dan memanfaatkan penderitaan yaitu tidak ada
penyesalan, tetap tersenyum dan bersikap tenang dan berdoa.
4. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit yaitu
seseorang yang tidak ingin menambah masalah serta kebencian
terhadap sesama sehingga mereka berusaha untuk menahan
amarah. Unsur-unsur kemampuan untuk menghadapi dan
melampaui rasa sakit yaitu ikhlas dan pemaaf.
5. Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu yaitu
selalu berfikir sebelum bertindak agar tidak terjadi hal yang tidak
diharapkan. Unsur-unsur keengganan untuk menyebabkan kerugian
tidak menunda pekerjaan dan berpikir sebelum bertindak.
6. Kualitas hidup yaitu memiliki pemahaman tentang tujuan hidup
dan memiliki kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai.
Unsur-unsur kualitas hidup yaitu, prinsip dan pegangan hidup dan
berpijak pada kebenaran.
21
7. Berpandangan Holistik yaitu melihat bahwa diri sendiri dan orang
lain saling terkait dan bisa melihat keterkaitan antara berbagai hal.
Dapat memandang kehidupan yang lebih besar sehingga mampu
menghadapi dan memanfaatkan, melampaui kesengsaraan dan rasa
sehat, serta memandangnya sebagai suatu visi.
5. Kinerja Auditor
a. Pengertian Kinerja
Notoprasetio (2012) Mengatakan kinerja berasal dari kata job
performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi
sesungguhnya yang dicapai seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Peran profesi akuntan publik sangat penting, beragamnya
pengguna jasa, menyebabkan jasa profesi akuntan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
tersebut. Baik atau tidaknya pertanggungjawaban yang diberikan
tergantung dari kinerja auditor. Kinerja auditor adalah hasi dari kerja
auditor terhadap pemerikasaan laporan keuangan (Putra Latrini, 2016).
Menurut Erisna (2012) Kinerja auditor yang sering disebut juga
prestasi kerja merupakan suatu hasil kerja secara kuantitas yang
dicapai oleh seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tugas yang dibebankan kepadanya. Kinerja individu
perorangan (individual performance) dan organisasi (organizational
22
performance) memiliki keterkaitan yang sangat erat. Tercapainya
tujuan organisasi tidak bisa dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki
oleh organisasi yang digerakkan atau dijalankan oleh sekelompok
orang yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai
tujuan organisasi tersebut.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka peneliti dapat disimpulkan
bahwa kinerja auditor adalah tanggung jawab untuk menjalankan
pekerjaan dengan professional dalam memeriksa laporan keuangan dan
mengikuti standar-standar yang berlaku agar mendapatkan opini
dengan hasil yang baik dan tidak menyalahi paraturan yang sudah
ditetapkan.
b. Kriteria yang Mempengaruhi Kinerja
Tarmizi (2012) mengemukakan Kinerja seseorang dapat diukur
berdasarkan 6 kriteria yang dihasilkan dari pekerjaan yang
bersangkutan. Keenam kriteria tersebut adalah :
a. Kualitas
Kualitas merupakan tingkatan dimana hasil akhir yang dicapai
mendekati sempurna dalam arti memenuhi tujuan yang diharapkan
oleh perusahaan.
b. Kuantitas
Kuantitas adalah jumlah yang dihasilkan yang dinyatakan dalam
istilah sejumlah unit kerja ataupun merupakan jumlah siklus
aktivitas yang dihasilkan.
23
c. Ketepatan waktu
Tingkat aktivitas di selesaikannya pekerjaan tersebut pada waktu
awal yang diinginkan.
d. Efektifitas
Efektifitas merupakan tingkat pengetahuan sumber daya organisasi
dimana dengan maksud menaikkan keuntungan.
e. Kemandirian
Karyawan dapat melakukan fungsi kerjanya tanpa meminta
bantuan dari orang lain.
f. Komitmen
Komitmen berarti bahwa karyawan mempunyai tanggung jawab
penuh terhadap pekerjaannya.
6. Disiplin Kerja
a. Definisi Disiplin
Harlie (2011) mengemukakan bahwa Disiplin kerja pada
hakekatnya adalah menumbuhkan kesadaran bagi para pekerjanya
untuk melakukan tugas yang telah dibebankan, di mana
pembentukannya tidak timbul dengan sendirinya, melainkan harus
dibentuk melalui pendidikan formal maupun non formal, serta
motivasi yang ada pada setiap karyawan harus dikembangkan dengan
baik. Dengan demikian semakin tingginya disiplin kerja setiap
karyawan yang didukung oleh keahlian, upah, atau gaji yang layak,
maka akan mempengaruhi aktivitas-aktivitas dari instansi itu sendiri.
24
Setiawan (2013) menyatakan disiplin apabila karyawan sadar dan
bersedia mengerjakan semua tugas dan tanggungjawabnya dengan
baik. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi
perusahaan. Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit bagi
perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah
kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Menurut Yenti (2014) disiplin kerja adalah suatu sikap yang mentaati
semua peraturan atau tata tertib kerja dan tidak mengelak untuk
menerima sanksi apabila melakukan pelanggaran.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka peneliti dapat disimpulkan
bahwa disiplin kerja adalah merubah perilaku kebiasaan seseorang
yang harus mematuhi peraturan yang sudah disepakati bersama di
perusahaan tersebut.
b. Tujuan Disiplin Kerja
Menurut Sastrohadiwiryo (2003) dalam Yenti (2014)
mengatakan tujuan disiplin yaitu :
1. Agar para tenaga kerja mematuhi segala peraturan dan kebijakan
ketenagakerjaan, dan maupun peraturan dan kebijakan perusahaan
yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis, serta
melaksanakan perintah manajemen.
2. Dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta
mampu memberikan pelayanan yang maksimum kepada pihak
25
tertentu yang berkepentingan dengan perusahaan sesuai dengan
bidang pekerjaan yang diberikannya.
3. Dapat menggunakan dan memelihara prasarana, barang dan jasa
perusahaan dengan sebaik-baiknya.
4. Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang
berlaku pada perusahaan.
5. Pegawai mampuu menghsilkan kinerja yang tinggi sesuai dengan
harapan organisasi, baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
c. Tipe-Tipe Disiplin Kerja
Handoko (2009) mengemukakan bahwa terdapat tipe-tipe dari
disiplin kerja, yaitu :
1. Disiplin Preventif
Disiplin Preventif adalah kegiatan yang mendorong pada karyawan
untuk mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga
penyelewengan dapat dicegah. Sasaran pokok dari kegiatan ini
adalah untuk mendorong disiplin diri dari para karyawan/pegawai.
Dengan cara ini para karyawan/pegawai bekerja dengan ikhlas,
bukan karena paksaan manajemen.
2. Disiplin Korektif
Disiplin Korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani
pelanggaran yang dilakukan karyawan/pegawai terhadap peraturan
yang berlaku dan mencegah terjadinya pelanggaran lebih lanjut.
26
Kegiatan korektif sering berupa bentuk hukuman dan disebut
tindakan pendisiplinan. Contohnya dengan tindakan skorsing
terhadap pegawai.
3. Disiplin Progresif
Disiplin Progresif adalah tindakan memberi hukuman berat
terhadap pelanggaran yang berulang. Contoh dari tindakan disiplin
progresif antara lain:
a. Teguran secara lisan oleh atasan.
b. Teguran tertulis.
c. Skorsing dari pekerjaan selama beberapa hari.
d. Diturunkan pangkatnya.
e. Dipecat.
d. Indikator Disiplin Kerja
Adapun indikator – indikator dari disiplin kerja pegawai dalam
penelitian ini (Harlie, 2011) adalah sebagai berikut :
1. Tingkat ketepatan waktu
Ketepatan waktu adalah hal keadaan tepat tidak ada selisih
sedikitpun bila waktu yang ditentukan tiba, diantaranya :
a. Disiplin pada jam kehadiran di kantor
b. Disiplin saat jam kerja
c. Disiplin pada jam pulang kantor
d. Tingkat Penyelesaian pekerjaan
2. Tingkat kepatuhan pada peraturan
27
Peraturan maupun tata tertib yang tertulis dan tidak tertulis dibuat
agar tujuan suatu organisasi dapat dicapai dengan baik, untuk itu
dibutuhkan sikap setia dari pegawai terhadap komitmen yang telah
ditetapkan tersebut.
a. Ketaatan pada peraturan kerja
b. Ketaatan pada pakaian dinas dan atribut
B. Keterkaitan Antara Variabel dan Perumusan Hipotesis
1. Interaksi antara kecerdasan intelektual terhadap kinerja auditor
Kecerdasan intelektual merupakan kemampuan berpikir yang
dimiliki seseorang dalam memahami masalah yang dihadapi dan mampu
memecahkan masalah tersebut. Demikian halnya pada auditor tanpa
memiliki kecerdasan intelektual ia tidak akan mampu memahami dan
mengaplikasikan pengetahuan yang ia peroleh baik dalam bidang
akuntansi maupun auditing di dalam melaksanakan tugasnya (Putra
Latrini, 2016). Menurut penelitian yang pernah dilakukan oleh (Trihandini,
2005) menemukan bahwa kecerdasan yang lebih bersifat kognitif memiliki
korelasi positif yang bersifat signifikan dengan prestasi kerja. Ia
menyebutkan bahwa prestasi kerja yang dimiliki oleh seorang pekerja akan
membawanya pada hasil yang lebih memuaskan dalam meningkatkan
kinerjanya.
Jika seorang auditor memiliki kecerdasan intelektual yang baik,
maka mereka akan mampu memahami dan menjalankan tugasnya dengan
sangat baik, dan implikasinya kinerja mereka akan baik . Tugas yang
28
dihadapi oleh seorang auditor merupakan suatu tugas yang menuntut
auditor untuk memiliki analisis dan proses berfikir rasional juga
melibatkan kemampuan mental untuk menarik sebuah kesimpulan.
Kecerdasan intelektual merupakan suatu keharusan yang wajib dimiliki
oleh seorang auditor dalam melaksanakan tugas profesional yang
dibebankan kepadanya, karena tugas tersebut merupakan suatu tugas yang
menuntut daya analisis tinggi serta proses berpikir rasional dalam
pemecahan masalah yang mungkin ditemui dalam setiap penugasan yang
mereka terima. Sehingga hasilnya, jika auditor memiliki tingkat
kemampuan intelektual yang tinggi, maka kinerja yang akan mereka capai
juga akan semakin baik. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti dengan
ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Kecerdasan intelektual berpengaruh signifikan terhadap kinerja
auditor
2. Interaksi antara kecerdasan emosional terhadap kinerja auditor.
Seorang auditor pasti membutuhkan Emotional Quotient yang
tinggi dalam lingkungan kerja, auditor berinteraksi dengan banyak orang
baik di dalam maupun di lingkungan kerja yang berperan penting dalam
membentuk moral dan disiplin kerja. Oleh karena itu, seseorang yang
mempunyai kecerdasan emosional yang baik akan mampu mengetahui
serta menangani perasaannya dengan baik, dan mampu menangani
perasaan orang lain dengan efektif. Seorang auditor membutuhkan
kecerdasan emosional yang tinggi karena dalam lingkungan kerjanya
29
auditor akan berinteraksi dengan orang banyak baik di dalam maupun di
luar lingkungan kerja (Putra Latrini, 2016).
Kinerja yang ditampilkan auditor akan semakin baik apabila
auditor memiliki kecerdasan emosional yang tinggi dalam melaksanakan
proses pengauditan.Seseorang yang cerdas secara emosi akan mampu
mengenali dirinya sehingga mampu mengetaui bakat pada dirinya. Selain
itu, seseorang yang cerdas secara emosi akan mampu mengendalikan
dirinya sehingga ia mampu untuk untuk memanfaatkan potensi yang ia
miliki secara optimal serta mampu untuk memilah apa yang harus ia
lakukan dan apa yang tidak. Seseorang yang memiliki kecerdasan
emosional juga mampu memotivasi dirinya sehingga ia akan cepat bangkit
ketika mengalami keterpurukan. Seseorang yang dapat mengontrol
emosinya dengan baik juga akan menghasilkan kinerja yang baik pula.
Hasil yang didapat menunjukan bahwa karyawan yang memiliki skor
kecerdasan emosi yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang lebih baik
yang dapat dilihat dari bagaimana kualitas dan kuantitas yang diberikan
karyawan tersebut terhadap perusahaan (Tarmizi, 2012). Berdasarkan
uraian diatas, maka peneliti dengan ini mengajukan hipotesis sebagai
berikut:
H2 : Kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap kinerja
auditor
3. Interaksi antara kecerdasan spiritual terhadap kinerja auditor
Kecerdasan spiritual mengajarkan orang untuk mengekspresikan
dan memberi makna pada setiap tindakannya, sehingga bila ingin
30
menampilkan kinerja yang baik maka dibutuhkan kecerdasan spiritual .
Seseorang yang membawa makna spiritualitas dalam kerjanya akan
merasakan hidup dan pekerjaannya lebih berarti. Hal ini mendorong dan
memotivasi dirinya untuk lebih meningkatkan kinerja yang dimilikinya,
sehingga dalam karir ia dapat berkembang lebih maju. Para pekerja
mendapatkan nilai-nilai hidup bukan hanya dirumah saja, tetapi mereka
juga mencari setiap makna hidup yang berasal dari lingkungan kerja
mereka. Hal tersebut tergantung dari masing-masing pribadi orang tersebut
dalam memberikan makna pada hidupnya (Tarmizi, 2012). misalnya, jika
seorang klien menginginkan pajak dari perusahaannya kecil dengan
imbalan memberikan uang yang lebih besar daripada yang yang harus
diterima kepada auditor. Dalam hal ini auditor mengalami kebingungan
antara harus mengerjakan sesuai dengan kode etik auditor, yaitu jujur atau
menerima honorarium yang lebih besar. Dalam hal ini tingkat
spiritualitasnya auditor diuji, seorang yang mempunyai spiritualitas yang
tinggi belum tentu memiliki religius yang baik, begitu pula sebaliknya.
Seorang auditor yang bekerja dengan SQ pasti tidak akan menerima uang
yang diberikan klien meskipun besar jumlahnya, dalam hal ini seorang
auditor akan bekerja sesuai dengan Kode Etik Akuntan, sebaliknya hal
tersebut tidak akan ditemukan pada seorang auditor yang bekerja tidak
menggunakan SQ.
Trihandini (2005) berdasarkan hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa semakin baik kecerdasan sepiritual yang dimiliki karyawan maka
31
akan semakin baik kinerja yang ditunjukkan oleh karyawan. Berdasarkan
uraian diatas, maka peneliti dengan ini mengajukan hipotesis sebagai
berikut:
H3: Kecerdasan spritual berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor
4. Hubungan disiplin kerja dengan hubungan antara kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja auditor
Penelitian yang pernah dilakukan (Trihandini 2005) dalam (Djasuli
dan Hidayah, 2015), memberikan bukti bahwa IQ memberikan kontribusi
sebesar 30 % didalam pencapaian prestasi kerja dan kinerja sesorang. Dari
sebuah hasil tersebut membuktikan bahwa IQ mempunyai sumbangsih
dalam peningkatan kinerja auditor dalam suatu instansi. Dalam hal ini
kinerja auditor harus mentaati aturan - aturan, kedisiplinan kerjanya atau
kebijakan yang ada di Kantor Akuntan Publik karena IQ yang tinggi dapat
melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan mencerminkan
prilaku yang baik. Dan secara khusus seorang auditor juga membutuhkan
EQ yang tinggi karena dalam lingkungan kerjanya auditor akan
berinteraksi dengan orang banyak baik di dalam maupun di luar
lingkungan kerja. Jika seorang auditor sudah mempunyai watak dan
prilaku yang baik maka kedisiplinan kerja juga sangat berpengaruh pada
diri seseorang dalam menyelesaikan tugasnya sebagai auditor. Dengan itu,
seorang auditor juga harus menyeimbangi spritualnya agar yang bekerja
dengan SQ pasti tidak akan menerima uang yang diberikan klien meskipun
32
besar jumlahnya, dalam hal ini seorang auditor akan bekerja sesuai dengan
Kode Etik Akuntan, sebaliknya hal tersebut tidak akan ditemukan pada
seorang auditor yang bekerja tidak menggunakan SQ (Notoprasetio, 2012).
Di penelitian ini bukan hanya kecerdasan intelektual, emosional dan
spiritual yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja auditor tetapi disiplin
kerja juga mempunyai pengaruh terhadap kinerja. Hal ini dikarenakan
motivasi memiliki sifat penggerak atau pendorong keinginan seseorang
untuk melakukan tindakan tertentu dalam hal pencapaian hasil kerja serta
dengan adanya sifat disiplin kerja maka karyawan akan merasa ia sedang
diawasi dan apabila melanggar suatu peraturan akan mendapat sanksi, oleh
karena itu dampak dari disiplin kerja akan terciptanya kinerja yang baik
(Setiawan, 2013). Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti dengan ini
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H4 : Disiplin Kerja sebagai variabel moderating mempunyai pengaruh
terhadap hubungan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional
dan kecerdasan spritual dengan kinerja auditor.
C. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu
mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel
2.1.
33
Bersambung pada halaman berikutnya
No Peneliti
(Tahun)
Judul Penelitian Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Amarin
dan
Sukirman
(2016)
Pengaruh Independensi,
Kecerdasan Emosional,
dan Kecerdasan
Spritual terhadap
Kinerja Auditor
a. Analisis
deskriptif
b. regresi linear
berganda
a. Teknik
convenience
sampling
a. Independensi dan kecerrdasan spiritual
berpengaruh positif dan signifikansi
terhadap kinerja auditor
b. kecerdasan emosional tidak berpengaruh
signifikansi terhadap kinerja auditor.
2. Pasek
(2015)
Pengaruh Kecerdasan
Intelektual Pada
Pemahaman Akuntansi
Dengan Kecerdasan
Emosi dan Kecerdasan
Spiritual Sebagai
Variabel Pemoderasi
a. analisis
deskriptif
b. uji asumsi
klasik
c. analisis
Regresi Linier
a. analisis
verifikatif
dengan
menggunaka
n Moderated
Regression
Analysis
(MRA).
a. kecerdasan intelektual berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
pemahaman akuntansi. Artinya dengan
kecerdasan intelektual yang baik maka
mahasiswa akan lebih mudah memahami
tentang pemahaman akuntansi
b. kecerdasan emosional dapat
meningkatkan pengaruh kecerdasan
intelektual pada tingkat pemahaman
akuntansi secara positif dan signifikan.
c. kecerdasan spiritual dapat meningkatkan
pengaruh kecerdasan intelektual pada
tingkat pemahaman akuntansi secara
positif dan signifikan.
Tabel 2.1
Hasil – Hasil Penelitian Terdahulu
34
Tabel 2.1(Lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul Penelitian Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
3. Djasuli
dan
Hidayah
(2015)
Pengaruh Kecerdasan
Intelektual, Emosional, dan
Spiritual Terhadap Kinerja
dengan Variabel Moderasi
Kompetensi di Kabupaten
Lamongan (Studi Kasus Di
Skpd Kabupaten Lamongan)
a. Uji Kualitas
Data
b. uji asumsi
klasik
c. analisis
Regresi
Berganda
a. Teknik
pengambilan
sampel
menggunakan
stratified
random
sampling.
a. model (1) variabel IQ, EQ, dan SQ
secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja di SKPD Kabupaten
Lamongan.
b. model (2) pengaruh kompetensi
(variabel moderasi), terhadap hubungan
antara IQ, EQ, dan SQ dengan kinerja
secara parsial (individual) di SKPD
Kabupaten Lamongan menunjukkan
hasil yang signifikan.
4. Choiriah
(2013)
Pengaruh Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan
Spiritual, Dan Etika Profesi
Terhadap Kinerja Auditor
Dalam Kantor Akuntan
Publik (Studi Empiris Pada
Auditor Dalam Kantor
Akuntan Publik Di Kota
Padang Dan Pekanbaru
a. Uji validitas
b. uji reliabilitas
c. uji asumsi
klasik
d. analisis
regresi
berganda.
a. Model dan
teknis
analisis data.
a. Kecerdasan emosional berpengaruh
signifikan positif terhadap kinerja
auditor.
b. Kecerdasan intelektual berpengaruh
signifikan positif terhadap kinerja
auditor.
c. Kecerdasan spiritual berpengaruh
signifikan positif terhadap kinerja
auditor.
d. Etika profesi berpengaruh signifikan
positif terhadap kinerja auditor.
Bersambung pada halaman berikutnya
35
Tabel 2.1(Lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul Penelitian Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
5. Setiawan
(2013)
Pengaruh Disiplin
Kerja Dan Motivasi
Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Rumah
Sakit Umum Daerah
Kanjuruhan Malang
a. Analisis regresi
linear berganda
a. Teknik
pengambilan
sampel
menggunakan
stratified random
sampling.
b. Disiplin kerja tidak mempengaruhi
kinerja secara simultan maupun
parsial.
c. Motivasi secara parsial berpengaruh
positif signifikan terhadap kinerja
karyawan.
6. Erisna,
Genevine
dan
Riswan
(2012)
Analisis Pengaruh
Kecerdasan Emosional
Dan Kecerdasan
Spiritual Terhadap
Kinerja Auditor Pada
Perusahaan Industri Di
Bandar Lampung.
(Study Kasus pada
Perusahaan Industri di
Bandar Lampung)
a. menggunakan
kuesioner dengan
media mail survey
b. Uji validitas
c. uji reliabilitas
d. uji asumsi klasik.
a. Uji Parsial Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja auditor pada
perusahaan industri di Bandar
Lampung. Semakin baik kecerdasan
emosional dan spiritual, semakin baik
kinerja auditor. Kecerdasan emosional
dan spiritual memberikan kontribusi
terhadap kinerja auditor 73,9%
sedangkan sisanya 26,1% ditentukan
oleh faktor lain.
Bersambung pada halaman berikutnya
36
Tabel 2.1(Lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul Penelitian Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
7. Tarmizi,
Dewantoro
dan
Suwandi
(2012)
Pengaruh kecerdasan
emosional dan
kecerdasan spiritual
Terhadap kinerja
auditor kantor badan
pemeriksa Keuangan
wilayah lampung (studi
kasus di kantor bpk
wilayah lampung)
a. Menggunakan
kuesioner dengan
metode survey
b. Analisis Regresi
Linier
a. Data sekunder
b. Analisis
Kualitatif
c. Uji Parsia
Setelah melakukan penelitian dan
pengolahan data, maka kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual
memiliki pengaruh terhadap kinerja
auditor.
8. Yani (2011) Pengaruh Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan
Intelektual Dan Minat
Belajar Terhadap
Tingkat Pemahaman
Akuntansi
a. Metode
Purposive
sampling
b. analisis regresi
berganda.
a. Metode
nonprobability
sampling
b. SPSS 17 versi .
a. kecerdasan emosional memiliki
pengaruh terhadap tingkat
pemahaman accountacy.
b. kecerdasan intelektual memiliki
pengaruh terhadap tingkat
pemahaman accountacy
c. belajar perilaku memiliki efek
tingkat tingkat pemahaman
accountacy
Bersambung pada halaman berikutnya
37
Tabel 2.1(Lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul Penelitian Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
9. Rahmawati
(2011)
Pengaruh Role Stress
Terhadap Kinerja Auditor
Dengan Emotional
Quotient Sebagai Variabel
Moderating
a. Menggunakan
kuesioner
dengan metode
survey
b. Uji validitas
c. uji reliabilitas
d. uji asumsi
klasik
e. analisis regresi
berganda
a. Interaksi antara role conflict dengan
emotional quotient berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja Auditor
b. Emotional quotient tidak bisa
menjadi variabel moderating antara
role ambiguity dan Kinerja Auditor.
Hal ini karena tingkat signifikansi
moderasi (X2 dan X3) sebesar
0,353, jauh diatas 0,05.
c. Role conflict dan role ambiguity
berpengaruh secara simultan dan
signifikan terhadap kinerja auditor.
10. Nordin
(2011)
The Influence of
Emotional intelligence,
Leadership Behaviour and
Organizational
Commitment on
Organizational Readiness
for Change in Higher
Learning Institution
a. Analisis regresi
berganda
Penelitian ini
menggunakan
tahap desain cluster
sampling
44,1 % dari varians dalam kesiapan
untuk perubahan dijelaskan oleh
kecerdasan emosional , komitmen
organisasi dan kepemimpinan
transaksional tingkah laku.
38
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam
gambar 2.2 :
Gambar 2.2
Pengaruh Kecerdasaan Intelektual, Kecerdasaan Emosional dan Kecerdasaan
Spritual Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik dengan Variabel
Moderasi Disiplin Kerja Diwilayah DKI Jakarta
Bukan hanya seorang auditor mempunyai Standar Profesi Akuntan Publik tetapi
seorang auditor harus menyeimbangkan dengan Kode Etik Profesi Akuntan
Publik
Kecerdasaan
Intelektual
Kecerdasaan
Emosional
Kecerdasaan
Spritual
Variabel Independen
Kinerja Auditor
Variabel Dependen
Disiplin Kerja
Variabel Moderasi
MMMMModerating
Hasil pengujian dan pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Model : Regresi Linear Berganda
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan
untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap variabel
dependen yaitu kinerja audior dengan Disiplin Kerja sebagai variabel
moderating. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan
menyebarkan kuesioner pada responden sebagai instrumen penelitiannya.
Populasi penelitian ini adalah akuntan publik yang bekerja di Kantor Akuntan
Publik yang berada di wilayah DKI Jakarta.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah akuntan publik yang bekerja pada
kantor akuntan publik wilayah DKI Jakarta. Metode yang digunakan peneliti
dalam pemilihan sample penelitian adalah pemilihan sampel bertujuan
(purposive sampling), dengan teknik berdasarkan pertimbangan (judgement
sampling) yang merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang
informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu
(umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian). Berikut adalah
kriteria dalam penentuan sampel:
1. Sampel merupakan auditor yang bekerja pada seluruh Kantor Akuntan
Publik (KAP) yang ada di wilayah DKI Jakarta.
39
40
2. Auditor yang bekerja di KAP DKI Jakarta, yang mempunyai Nomor
Register Ak maupun tidak, dan pernah melaksanakan pekerjaan di bidang
auditing.
3. Auditor yang mempunyai pengalaman kerja minimal satu tahun. Dipilih
mempunyai pengalaman kerja satu tahun, karena telah memiliki waktu
dan pengalaman untuk beradaptasi serta menilai kinerja dan kondisi
lingkungan kerjanya.
C. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data yang sesuai dengan tujuan penelitan
maka dibutuhkan suatu teknik pengumpulan data. Metode pengumpulan data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan dua
Penelitian, yaitu:
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang
sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan perangkat
lain yang berkaitan dengan judul penelitian.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Pada penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah
auditor eksternal yang bekerja pada kantor akuntan publik. Peneliti
memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner kepada kantor akuntan
publik secara langsung ataupun melalui perantara. Data primer diperoleh
dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan
41
tujuan untuk mengumpulkan informasi dari auditor yang berkerja pada
KAP sebagai responden dalam penelitian.
D. Metode Analisis Data
Setelah kuiseoner yang dikirimkan kepada responden kembali, maka
langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan metode analisis yang
sesuai untuk digunakan. Dengan memberikan dan menjumlahkan bobot
jawaban pada masing-masing pertanyaan untuk masing-masing variabel.
Metode analisis data ini meggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji
asumsi klasik dan uji hipotesis, sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan
cara menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan dalam kondisi
sebenarnya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku umum dan
generalisasi. Statistik deskriptif dapat memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat. dari nilai rata-rata (mean), standar
deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness
(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2016). Statistik deskriptif dapat
menjelaskan variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini. Uji
statistik deskriptif tersebut dilakukan dengan program SPSS 22.
2. Uji Kualitas Data
Uji kualitas data digunakan untuk menguji kualitas data yang
diperoleh dari kuesioner yang disebarkan, dan digunakan sebagai alat ukur
42
untuk mengetahui data tersebut dapat dikatakan valid atau tidak. Untuk itu
diperlukan uji kualitas data agar data yang digunakan valid dan reliabel.
Terdapat dua jenis yang dilakukan dalam penelitian ini:
a. Uji Reabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali, 2016).
(Ghozali, 2016), menyebutkan bahwa pengukuran reliabilitas
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a) Reapted Measure atau pengukuran ulang, disini seseorang akan
disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan
kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
b) One Shot atau pengukuran sekali, disini pengukuran hanya
dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain, atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan. Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan
pengujian Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan andal
jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70.
b. Uji Validitas
Pengujian validasi ini digunakan untuk mengukur valid atau
tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
43
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2016). Pengujian validitas
dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan
cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-
pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki
nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid.
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi berganda. Untuk melakukan uji asumsi klasik ini
menggunakan data primer, maka peneliti melakukan uji normalitas, uji
multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk menguji apakah model regresi,
variabel independen, dan variabel dependennya memiliki distribusi
data normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas
dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov satu arah atau analisis
grafis. Dasar pengambilan keputusan normal atau tidaknya data
yang diolah adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016):
a. Jika nilai Z hitung > Z tabel, maka distribusi sampel normal.
b. Jika nilai Z hitung < Z tabel, maka distribusi sampel tidak
normal.
44
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel bebas (independen). Untuk mengetahui ada
atau tidaknya multikolonieritas didalam regresi dapat dilihat dari
nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Model regresi
yang bebas dari multikolonieritas jika nilai VIF < 10 dan nilai
tolerance > 0,10 (Ghozali, 2016).
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians
dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk
mengetahui adanya heteroskedastisitas apabila hasil sig > 0,05 maka
tidak terdapat gejala heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).
Deteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat
dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot. Jika ada
pola tertentu maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada pola yang jelas serta titik-
titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).
45
4. Uji Hipotesis
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode analisi regresi
moderasi dan analisis regresi berganda (multiple regression). Untuk
mengetahui atau mengukur intensitas hubungan antara variabel terikat
(Y) dengan beberapa variabel bebas (X). Hasil dari analisis regresi
berupa koefisien masing-masing variabel independen, yang diperoleh
dengan cara memprediksi nilai variabel dependen dengan suatu
persamaan. Model persamaan regresi yang digunakan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
[( )]
Dimana:
Y = Kinerja Auditor
α = Konstanta
β1 = Kofisien Regresi dari X1
β2 = Kofisien Regresi dari X2
β3 = Kofisien Regresi dari X3
X1 = Kecerdasan Intelektual
X2 = Kecerdasan Emosional
X3 = Kecerdasan Spiritual
X1X3 = Variabel perkalian antara kecerdasaan intelektual,
emosional dan spritual terhadap kinerja auditor yang
menggambarkan pengaruh variabel moderating disiplin
kerja.
46
e : Faktor pengganggu di luar model (kesalahan regresi)
Dalam penelitian ini juga menggunakan model analisis regresi
Moderated Regression Analysis (MRA) atau sering disebut dengan
interaksi yang merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana
dalam persamaan regresinya mengandung interaksi. Untuk membuktikan
kebenaran uji hipotesis, maka digunakan uji statistik terhadap output
yang dihasilkan, uji statistik ini meliputi :
a. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)
Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel independent menjelaskan
variabel dependent dalam output SPSS, koefisien determinasi
terletak pada table model summary dan tertulis Adjusted R Square.
Nilai Adjusted R2 sebesar 1 berarti fluktuasi variabel dependent
seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independent dan tidak ada
faktor lain yang dapat menyebabkan fluktuasi variabel dependent,
jika nilai Adjusted R2 berkisar antara 0 sampai 1 berarti semakin
kuat kemampuan variabel independent dapat menjelaskan fluktuasi
variabel dependent (Ghozali , 2016).
b. Uji signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel
independent secara simultan (bersama-sama) terrhadap variabel
dependen. Hasil uji F output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA.
Jika nilai probabilitas signifikansi lebih kecil atau sama dengan nilai
47
probabilitas 0.05 atau (sig < 0.05). maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata
lain signifikan (terdapat pengaruh yang nyata). Apabila nilai
probabilitas signifikansi lebih besar dari nilai probabilitas 0.05 atau
(sig > 0.05). maka tidak signifikan (tidak terdapat pengaruh yang
nyata) (Ghozali, 2016).
c. Uji Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
masing-masing variabel independen secara individual terhadap
variabel dependen. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada
tabel coefficients. Jika nilai probabilitas t lebih kecil atau sama
dengan nilai probabilitas 0.05 atau (sig < 0.05), maka ada pengaruh
dari variabel independent terhadap dependent atau signifikan
(terdapat pengaruh yang nyata). Sedangkan Jika nilai probabilitas t
lebih besar dari nilai probabilitas 0.05 atau (sig < 0.05), maka ada
pengaruh dari variabel independent terhadap dependent atau tidak
signifikan (tidak terdapat pengaruh yang nyata) (Ghozali, 2016).
E. Operasional Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel
yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.
48
1. Kecerdasaan Intelektual
Kecerdasaan intektual adalah seberapa besar tingkat pemikiran
seseorang dalam menghadapi masalah dan kemampuan seseorang untuk
memperoleh pengetahuan yang berbeda serta berfikir secara rasional. Jika
auditor mempunyai kecerdasan intelektual yang baik, maka implikasinya
kinerja mereka akan baik. Variabel ini diukur dengan mengadopsi
instrument yang digunakan oleh (Pasek, 2015). Variabel ini didukung
menggunakan skala interval (likert) 5 poin dari sangat tidak setuju (5),
tidak setuju (4), netral (3), setuju (2) sampai sangat setuju (1).
2. Kecerdasaan Emosional
kecerdasan emosional adalah untuk mengetahui bagaimana sikap
dan watak seseorang dalam bekerja , serta bagaimana cara mengenali diri
sendiri, memotivasi diri sendiri dan dapat mengendalikan diri sendiri
terhadap orang lain. Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrument
yang digunakan oleh (Erisna, 2012). Variabel ini didukung menggunakan
skala interval (likert) 5 poin dari sangat tidak setuju (5), tidak setuju (4),
netral (3), setuju (2) sampai sangat setuju (1).
3. Kecerdasaan Spritual
kecerdasan spiritual adalah setiap yang ada pada diri sendiri harus
diterapkan komitmen, tegas, kejujuran, kebijaksanaan, dan kedisiplinan
dalam bekerja agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik bukan
melakukan semua hal yang dilarang oleh agama. Variabel ini diukur
dengan mengadopsi instrument yang digunakan oleh (Erisna, 2012).
Variabel ini didukung menggunakan skala interval (likert) 5 poin dari
49
sangat tidak setuju (5), tidak setuju (4), netral (3), setuju (2) sampai sangat
setuju (1).
4. Kinerja Auditor
bahwa kinerja auditor adalah tanggung jawab untuk menjalankan
pekerjaan dengan professional dalam memeriksa laporan keuangan dan
mengikuti standar standar yang berlaku agar mendapatkan opini dengan
hasil yang baik dan tidak menyalahi paraturan yang sudah ditetapkan.
Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrument yang digunakan oleh
(Erisna, 2012). Variabel ini didukung menggunakan skala interval (likert)
5 poin dari sangat tidak setuju (5), tidak setuju (4), netral (3), setuju (2)
sampai sangat setuju (1).
5. Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah merubah perilaku kebiasaan seseorang yang
harus mentaati peraturan yang sudah ada di perusahaan tersebut agar
dapat menjalankan kerjanya dengan baik. Variabel ini diukur dengan
mengadopsi instrument yang digunakan oleh (Nimpuno, 2015). Variabel
ini didukung menggunakan skala interval (likert) 5 poin dari sangat tidak
setuju (5), tidak setuju (4), netral (3), setuju (2) sampai sangat setuju (1).
50
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
Kecerdasan
Intelektual (X1)
(Pasek, 2015)
a. Kemampuan memecahkan
masalah
b. Intelegensi verbal
c. Intelegensi praktis
1,2,3,4
5,6,7
8,9,10
Interval
Kecerdasan
Emosional (X2)
(Erisna,
Genevine dan
Riswan, 2012)
a. Kesadaraan emosi
b. Kepercayaan diri
c. Motivasi
d. Empati
e. Keterampilan social
11,12
13,14
15,16
17,18
19,20
Interval
Kecerdasan
Spritual (X3)
(Erisna,
Genevine dan
Riswan, 2012)
a. Konsistensi (Istiqomah)
b. Ketulusan/sincerety
(keikhlasan)
21,22,23,24,25
26,27,28,29,30
Interval
Disiplin Kerja
(Nimpuno, 2015)
a. Kompensasi
b. Kualitas Disiplin Kerja
c. Konservasi Aturan
d. Kuantitas Pekerjaan
e. Lokasi Tempat Tinggal
31
32
33
34
35
Interval
Kinerja Auditor
(Y)
(Erisna,
Genevine dan
Riswan, 2012)
a. Kuatitas dari hasil
b. Kualitas dari hasil
c. Ketepatan waktu dari hasil
d. Kehadiran
e. Kemampuan bekerja sama
36,37
38,39
40,41
42,43
44,45
interval
Sumber : Data Primer yang diolah
51
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Berdasarkan jumlah populasi dalam penelitian ini adalah akuntan
publik yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di DKI Jakarta. KAP
tersebut tersebut tersebar di 5 wilayah yaitu Jakarta Barat, Jakarta Selatan,
Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Auditor yang berpartisipasi
dalam penelitian ini meliputi auditor junior, auditor senior, manajer,
supervisor dan partner.
Pengumpulan data digunakan dalam penelitian ini dengan menyebar
kuesioner secara langsung ke KAP. Pengiriman Kuesioner dilakukan dari
bulan Maret 2017, dan proses pengembalian dan pengumpulan data dilakukan
sampai bulan Juni 2017. Peneliti mengambil sampel sebanyak 26 KAP dari
keseluruhan KAP yang berada di wilayah Jakarta. Kusioner dikirim sebanyak
121 lembar, jumlah yang kembali sebanyak 86 kuesioner atau 71,07% dari
total keseluruhan kuesioner yang dikirim. Setelah diseleksi terdapat 7
kuesioner yang tidak dapat digunakan akibat pengisian yang kurang lengkap.
Jadi kuesioner yang dapat digunakan dan memenuhi syarat sebanyak 79
kuesioner dengan tingkat presentase sebesar 65,29% dari total kuesioner yang
diterima. Gambaran mengenai data sampel disajikan pada tabel 4.1, sebagai
berikut.
51
52
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah Persentase
1. Jumlah kuesioner yang dikirim 121 100%
2. Jumlah kuesioner yang tidak
kembali
35 28,92%
2. Jumlah kuesioner yang diterima 86 71,07%
3. Jumlah kuesioner yang tidak dapat
diolah
7 5,78%
4. Jumlah seluruh kuesioner yang
dapat diolah dan memenuhi kriteria
79 65,29%
Sumber : Data primer yang diolah
Data distribusi sampel penyebaran kuesioner penelitian ini dapat dilihat
di tabel 4.2
Tabel 4.2
Data Distribusi Sampel Penelitian
No. Nama Kantor Akuntan
Publik
Wilayah Kuesioner
dikirim
Kuesioner
dikembalikan
1. KAP Faisal Riza Jakarta Barat 5 5
2. KAP Dra. Erimurni Jakarta Selatan 8 8
3. KAP Junaedi, Chairul dan
Subyakto
Jakarta Selatan 10 10
4. KAP Armen, Budiman &
Rekan
Jakarta Selatan 10 10
5. KAP Manan, Ardiansyah &
Rekan
Jakarta Selatan 10 0
6. KAP Jamaludin, Ardi,
Sukimto & Rekan
Jakarta Pusat 10 10
7. KAP Gatot Victor Jakarta Pusat 10 0
8. KAP Wijarnako & Rekan Jakarta Pusat 5 5
9. KAP Ekamasni Bustaman &
Rekan
8 8
10. KAP Liasta Nirwan
Syafruddin & Rekan
Jakarta Timur 5 0
11. KAP Erfan & Rakhmawan Jakarta Timur 5 0
12. KAP Drs. Abror Jakarta Timur 10 10
13. KAP Ghazali Sahat & Rekan Jakarta Utara 5 0
14. KAP Safril & Pangki Jakarta Utara 10 10
15. KAP Drs. A. Kadir Rahman Jakarta Utara 10 10
Total 121 86
Sumber : Data Primer yang diolah
53
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP
wilayah DKI Jakarta. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas
responden penelitian yang terdiri jenis kelamin, umur, posisi terakhir,
pendidikan terakhir dan pengalaman kerja responden.
a. Deskripsi responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulati
ve
Percent
Valid Laki-Laki 46 58.2 58.2 58.2
Perempua
n 33 41.8 41.8 100.0
Total 79 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa sekitar 46 orang atau 58,2%
responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki dan sisanya sebesar 33
orang atau 41,8% responden berjenis kelamin perempuan.
b. Deskripsi responden berdasarkan Usia
tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan usia.
54
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 20-25 41 51.9 51.9 51.9
26-30 20 25.3 25.3 77.2
31-35 9 11.4 11.4 88.6
36-40 9 11.4 11.4 100.0
Total 79 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel 4.4 menunjukan responden yang bekerja pada kantor
akuntan publik sebesar 25,3% berusia 26-30 tahun, yang berusia 31-35
tahun dan berusia 36-40 sebesar 11,4%. Mayoritas responden yang
bekerja pada kantor akuntan publik berusia 20-25 tahun atau 51,9.
c. Deskripsi responden berdasarkan Posisi Terakhir
Tabel 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan posisi terakhir
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Superviso
r 3 3.8 3.8 3.8
Auditor
Senior 29 36.7 36.7 40.5
Auditor
Junior 47 59.5 59.5 100.0
Total 79 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.5, diperoleh informasi bahwa mayoritas
responden sebanyak 47 orang atau sebesar 59,5% pada posisi auditor
55
junior. Responden pada posisi auditor senior sebanyak 29 orang atau
36,7% sedangkan diposisi supervisor hanya terdapat 3 orang atau 3,8%.
Hal ini dikarenakan semakin tinggi jabatan auditor maka semakin tinggi
pula tingkat kesibukannya, sehingga responden dalam penelitian ini di
mayoritaskan oleh auditor junior.
d. Deskripsi responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.6 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan pendidikan terakhir
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 11 13.9 13.9 13.9
S1 65 82.3 82.3 96.2
S2 3 3.8 3.8 100.0
Tot
al 79 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang diolah
Bedasarkan table 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 65
responden atau 82,3%. Sisanya sebesar 13,9% atau sebanyak 11 orang
berpendidikan terakhir Diploma III (D3) dan sebesar 3,8% atau sebanyak
3 orang berpendidikan terakhir Strata Dua (S2).
e. Karakteristik responden berdasarkan Pengalaman Kerja
Tabel 4.7 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan pengalaman kerja.
56
Tabel 4.7
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < 1
Tahun 36 45.6 45.6 45.6
2-3
Tahun 27 34.2 34.2 79.7
> 3
Tahun 16 20.3 20.3 100.0
Total 79 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, responden yang mempunyai
pengalaman kerja kurang dari 1 tahun terdapat 36 orang atau 45,6%,
responden yang bekerja selama 2-3 tahun terdapat 27 orang atau 34,2%
dan sekitar 16 orang atau 20,3% memiliki pengalaman bekerja diatas 3
tahun. Selain itu pengalaman kerja merupakan salah satu faktor yang
akan mempengaruhi kemampuan, pengetahuan, tanggungjawab
seseorang dalam bertindak, berfikir dan mengambil keputusan.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kecerdasaan
intelektual, kecerdasaan emosional, kecerdasaan spiritual, kedisiplinan kerja
dan kinerja auditor akan diuji secara statistik deskriptif dalam penelitian ini
disajikan dalam tabel 4.8 sebagai berikut :
57
Tabel 4.8
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Minimum
Maximu
m Mean Std. Deviation
kecerdasaan
intelektual 79 30.0 49.0 39.823 4.3934
kecerdasaan
emosional 79 30.0 49.0 40.709 4.2158
kecerdasaan spritual 79 27.0 45.0 36.392 3.9465
kedisiplinan kerja 79 10.0 25.0 19.759 2.7560
kinerja auditor 79 30.0 50.0 40.519 4.3644
Valid N (listwise) 79
Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabel kecerdasan
intelektual jawaban minimum responden sebesar 30 dan maksimum sebesar
49, dengan rata – rata sebesar 39,823 dan standar deviasi sebesar 4,3934.
Variabel kecerdasan emosional jawaban untuk minimum responden sebesar
30 dan maksimum sebesar 49, dengan rata – rata sebesar 40.709 dan standar
deviasi sebesar 4.2158. variabel kecerdasan spiritual jawaban untuk minimum
responden sebesar 27 dan maksimum sebesar 45, dengan rata – rata sebesar
36.392 dan standar deviasi sebesar 3.9465. Pada variabel moderasi
Kedisiplinan kerja mempunya jawaban minimum sebesar 10 dan maksimum
sebesar 25, dengan rata – rata sebesar 19.759 dan standar deviasi sebesar
2.7560. sedangkan pada variabel kinerja auditor mempunyai jawaban
jawaban minimum responden sebesar 30 dan maksimum sebesar 50, dengan
rata – rata sebesar 40.519 dan standar deviasi sebesar 4.3644. berdasarkan
hasil uji statistik deskriptif di atas dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata
jawaban responden untuk variabel kecerdasan intelektual, emosional,
spiritual, kedisiplinan kerja dan kinerja auditor adalah setuju.
58
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Uji Validasi
Pengujian validasi ini digunakan untuk mengukur valid atau
tidaknya suatu kuesioner. Dalam pengujian penelitian ini menggunakan
pearson correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai
yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila tingkat signifikannya
dibawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid. Berikut tabel ini
menunjukan hasil uji validitas dari 5 variabel yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional,
kecerdasan spiritual, disiplin kerja dan kinerja auditor, dengan 79 sampel
responden.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Kecerdasaan Intelektual
Nomor
butir pertanyaan
Pearson
corelation
Sig
(2-tailed)
keterangan
1 (KI1) 0,678** 0,000 Valid
2 (KI2) 0,728** 0,000 Valid
3 (KI3) 0.813** 0,000 Valid
4 (KI4) 0.371** 0,000 Valid
5 (KI5) 0,751** 0,000 Valid
6 (KI6) 0,754** 0,000 Valid
7 (KI7) 0,713** 0,000 Valid
8 (KI8) 0,758** 0,000 Valid
9 (KI9) 0.616** 0,000 Valid
10 (KI10) 0,635** 0,000 Valid
Sumber : data primer yang diolah
Tabel 4.9 menunjukan variable kecerdasaan intelektual
mempunyai kriteria valid untuk semua pertanyaan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05.
59
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Kecerdasan Emosional
Nomor
Butir pertanyaan
Pearson
corelation
Sig
(2-tailed)
keterangan
1 (KE1) 0,634** 0,000 Valid
2 (KE2) 0,562** 0,000 Valid
3 (KE3) 0,758** 0,000 Valid
4 (KE4) 0,404** 0,000 Valid
5 (KE5) 0,628** 0,000 Valid
6 (KE6) 0,657** 0,000 Valid
7 (KE7) 0,648** 0,000 Valid
8 (KE8) 0,680** 0,000 Valid
9 (KE9) 0,707** 0,000 Valid
10 (KE10) 0,614** 0,000 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel 4.10 menunjukan variabel kecerdasan emosional
mempunyai kriteria valid untuk semua pertanyaan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Kecerdasan Spiritual
Nomor
Butir pertanyaan
Pearson
corelation
Sig
(2-tailed)
Keterangan
1 (KS1) 0,675** 0,000 Valid
2 (KS2) 0,632** 0,000 Valid
3 (KS3) 0,712** 0,000 Valid
4 (KS4) 0,646** 0,000 Valid
5 (KS5) 0,632** 0,000 Valid
6 (KS6) 0,488** 0,000 Valid
7 (KS7) 0,646** 0,000 Valid
8 (KS8) 0,736** 0,000 Valid
9 (KS9) 0,731** 0,000 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel 4.11 menunjukan variabel kecerdasaan spiritual
mempunyai kriteria valid untuk semua pertanyaan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05.
60
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Kedisiplinan Kerja
Nomor
Butir pertanyaan
Pearson
corelation
Sig
(2-Tailed)
Keterangan
1 (DK1) 0,746** 0,000 Valid
2 (DK2) 0,664** 0,000 Valid
3 (DK3) 0,869** 0,000 Valid
4 (DK4) 0,673** 0,000 Valid
5 (DK5) 0,613** 0,000 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel 4.12 menunjukan variabel kedisiplinan kerja mempunyai
kriteria valid untuk semua pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05.
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Kinerja Auditor
Nomor
Butir pertanyaan
Pearson
Corelation
Sig
(2-Tailed)
Keterangan
1 (KA1) 0,660** 0,000 Valid
2 (KA2) 0,689** 0,000 Valid
3 (KA3) 0,660** 0,000 Valid
4 (KA4) 0,664** 0,000 Valid
5 (KA5) 0,487** 0,000 Valid
6 (KA6) 0,585** 0,000 Valid
7 (KA7) 0,746** 0,000 Valid
8 (KA8) 0,793** 0,000 Valid
9 (KA9) 0,751** 0,000 Valid
10 (KA10) 0,712** 0,000 Valid
Sumber : data Primer yang diolah
Tabel 4.13 menunjukan variabel kinerja auditor mempunyai
kriteria valid untuk semua pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05.
61
b. Uji Reabilitas
Uji reabilitas ini dilakukan untuk menilai konsistensi dari
instrument penelitian, instrument dikatakan realibel jika nilai Cronbach
Alpha berada diatas 0,70. Tabel 4.14 menunjukan hasil uji reabilitas
untuk lima variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.14
Hasil Uji Reabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha
Keterangan
Kecerdasan intelektual 0,869 Reliabel
Kecerdasan emosional 0,823 Reliabel
Kecerdasan spiritual 0,831 Reliabel
Kedisiplinan kerja 0,752 Reliabel
Kinerja auditor 0,867 Reliabel
Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel 4.14 menunjukan nilai cronbach’s alpha atas variabel
kecerdasaan intelektual sebesar 0,869, kecerdasaan emosional sebesar
0,823, kecerdasan spiritual sebesar 0,831, kedisiplinan kerja sebesar
0,752 dan kinerja auditor sebesar 0,867. Sehingga dapat disimpulan
bahwa pernyataan dalam kusioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach’s alpha lebih dari 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item
pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang
konsisten yang apabila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh
jawaban yang relative sama dengan jawaban sebelumnya.
62
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas digunakan untuk mendeteksi apakah pada
model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas atau independen.
Sehingga untuk menguji adanya multikolonieritas dapat dilihat melalui
nilai variance inflation factor (VIF) dan nilai tolerance untuk masing –
masing variabel independen. Apabila nilai tolerance diatas 0,10 dan VIF
< 10 maka dapat dikatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas.
Tabel 4.15
Hasil Uji Multikolonieritas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
kecerdasaan intelektual .360 2.775
kecerdasaan emosional .333 3.000
kecerdasaan spiritual .265 3.769
a. Dependent Variable: kinerja auditor
Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.15 diatas terlihat bahwa variabel kecerdasan
intelektual mempunyai nilai tolerance sebesar 0,360 serta VIF sebesar
2,775, variabel kecerdasaan emosional nilai tolerance sebesar 0,333 serta
VIF 3,000 dan kecerdasan spiritual sebesar 0,265 serta VIF 3,769.
Dengan demikian model persamaan regresi tidak terdapat problem
multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini. Sehingga dalam
penelitian ini tidak ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas.
63
b. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah sebuah model
regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Apabila penyebaran data yang
berupa titik-titik pada sumbu diagonal dari grafik, dan jika data menyebar
disekitar garis diagonal maka model regresi tersebut memenuhi asumsi
normalitas dan sebaliknya, jika data menyebar jauh dari garis diagonal
dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut
tidak terdistribusi secara normal.
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas tanpa adanya Kedisiplinan Kerja sebagai
Variabel Moderating dengan Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber : Data Primer yang diolah
64
Hasil uji normalitas berdasarkan output histogram disajikan pada
gambar berikut ini.
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas tanpa adanya Kedisiplinan Kerja sebagai
Variabel Moderating dengan Menggunakan Grafik Histogram
Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan gambar 4.1 dan 4.2 memperliatkan penyebaran data
yang berada disekitar diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
sehingga model regresi ini telah memenuhi asumsi normalitas.
65
Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas Kedisiplinan Kerja sebagai Variabel Moderating
dengan Menggunakan Grafik P-plot
Sumber : Data Primer yang diolah
Gambar 4.4
Hasil Uji Normalitas Kedisiplinan Kerja sebagai Variabel Moderating
dengan Menggunakan Grafik Histogram
Sumber : Data Primer yang diolah
66
Pada gambar 4.3 dan 4.4 memperlihatkan penyebaran data yang
berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini
menunjukkan bahwa model regresi kedisiplinan kerja sebagai variabel
moderating telah memenuhi asumsi normalitas.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual
dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mengetahui adanya
heteroskedastisitas apabila hasil sig > 0,05 maka tidak terdapat gejala
heteroskedastisitas. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas.
Gambar 4.5
Grafik Scatterplot tanpa adanya Kedisiplinan Kerja sebagai
Variabel Moderating
Sumber : Data Primer yang diolah
67
Berdasarkan gambar 4.5 diatas, grafik scatterplot menunjukan
bahwa data menyebar secara acak diatas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y sehingga tidak membentuk suatu pola tertentu. Hal ini berarti
tidak heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model
regresi layak digunakan untuk memprediksi kinerja auditor dikantor
akuntan publik berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu
kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
Gambar 4.6
Grafik Scatterplot Kedisiplinan Kerja sebagai Variabel
Moderating
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan gambar 4.6 diatas, grafik scatterplot menunjukan
bahwa data menyebar secara acak diatas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y sehingga tidak membentuk suatu pola tertentu. Hal ini berarti
tidak heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model
68
regresi layak digunakan untuk memprediksi kinerja auditor dikantor
akuntan publik berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu
kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
dengan kedisiplinan kerja.
4. Hasil Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini digunakan untuk menguji kebenaran
hipotesis yang menyatakan bahwa diduga kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja auditor dengan kedisiplinan kerja sebagai variabel
moderating.
a. Pengujian Hipotesis secara Regresi Berganda
1) Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.
Berikut ini adalah hasil uji koefisien determinasi (Adjusted R2) untuk
variabel kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. berikut hasil
uji koefisiensi determinasi disajikan pada tabel 4.16
Tabel 4.16
Hasil Uji Koefisiensi Determinasi (R2)
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .888a .789 .780 2.0464
a. Predictors: (Constant), kecerdasaan spritual, kecerdasaan
intelektual, kecerdasaan emosional
b. Dependent Variable: kinerja auditor
Sumber : Data Primer yang diolah
69
Berdasarkan tabel diatas memperlihatkan nilai R Square
sebesar 0,789 atau 78,9% , sedangkan nilai adjusted R2 sebesar 0,780
hal ini berarti 78% variasi kinerja auditor yang dapat dijelaskan oleh
variabel kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual. Dan sisanya 22% dipengaruhi oleh faktor lain
diluar ketiga variabel independen didalam penelitian. Seperti
integritas dan obyektifitas (Amarin, 2016), kompetensi auditor dan
pengalaman auditor dalam pekerjaannya (Tarmizi, 2012).
2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F dilakukan untuk menguji apakah nilai probabilitas lebih
kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel independen atau dengan kata lain variabel
independen secara bersama tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka variabel
independen secara bersama berpengaruh terhadap variabel dependen.
Tabel 4.17
Hasil Uji Statistik F variabel X dan Y
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n 1171.630 3 390.543 93.255 .000
b
Residual 314.092 75 4.188
Total 1485.722 78
a. Dependent Variable: kinerja auditor
b. Predictors: (Constant), kecerdasaan spritual, kecerdasaan
intelektual, kecerdasaan emosional
Sumber ; Data Primer yang diolah
70
Berdasarkan tabel 4.17 untuk menguji signifikansi konstanta
dan variabel dependen (kinerja auditor). Tabel ANOVA
memperlihatkan bahwa nilai pada kolom sig. (signifikan) sebesar
0,000. Karena probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka
koefisiensi regresi ganda adalah diterima atau signifikan. Jadi,
kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja
auditor. Dapat disimpulkan semakin tinggi tingkat kecerdasan
intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual semakin
tinggi pengaruh dalam kinerja auditor dan kinerjanya semakin baik.
3) Uji Signifikan Parsial ( Uji Statistik t)
Hasil uji statistik t dilakukan untuk melihat seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan
0,05.
Tabel 4.18
Hasil Uji Statistik t variabel X dan Y
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.224 2.370 1.360 .178
kecerdasaan
intelektual .418 .088 .421 4.761 .000
kecerdasaan
emosional -.027 .095 -.026 -.285 .777
kecerdasaan
spritual .597 .114 .540 5.241 .000
a. Dependent Variable: kinerja auditor
Sumber : Data Primer yang diolah
71
Hasil Uji H1 : Kecerdasan Intelektual berpengaruh terhadap Kinerja
Auditor
Berdasarkan tabel 4.18 memperlihatkan bahwa variabel
kecerdasan intelektual memberikan nilai koefisien parameter 0,418
dengan tingkat signifikansi 0,000. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kecerdasan intelektual secara individual berpengaruh
terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Putra Latrini (2016), Djasuli dan
Hidayah (2015), Choiriah (2013), dan Amelia (2009), bahwa
kecerdasan intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja auditor
apabila kecerdasan intelektualnya baik maka hasil kinerja auditornya
juga akan baik. seperti yang dinyatakan oleh Choiriah (2013) bahwa
kecerdasan intelektual sangat penting bagi seorang auditor guna
menghasilkan kinerja yang menonjol. Sehingga kecerdasan
intelektual merupakan suatu keharusan yang wajib dimiliki oleh
seorang auditor dalam melaksanakan tugas profesional yang
dibebankan kepadanya, karena tugas tersebut merupakan suatu tugas
yang menuntut daya analisis tinggi serta proses berpikir rasional
dalam pemecahan masalah yang mungkin ditemui dalam setiap
penugasan yang mereka terima. Sehingga hasilnya, jika auditor
memiliki tingkat kemampuan intelektual yang tinggi, maka kinerja
yang akan mereka capai juga akan semakin baik, sebaliknya semakin
72
rendah kecerdasaan intelektual yang dimiliki auditor maka kinerja
auditor menurun.
Hasil Uji H2 : Kecerdasan Emosional tidak berpengaruh terhadap
Kinerja Auditor
Variabel kecerdasan emosional memiliki t hitung sebesar -
0.285 dan dapat dilihat nilai unstandardized coefficient beta sebesar
-0,027 dengan tingkat signifikansi 0,777. Hal ini menunjukan bahwa
tingkat signifikansinya diatas 0,05. Dengan demikian kecerdasan
emotional secara individual tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja auditor. Hal ini mendukung dengan penelitian yang
dilakukan oleh Suwarni (2008) dan Amarin (2016) bahwa
kecerdasan emosional tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor.
Dalam menjalankan tugasnya auditor yakni mengaudit laporan
keuangan, bukan hanya kecerdasan emosional yang dibutuhkan oleh
auditor dalam meningkatkan kinerjanya akan tetapi pengetahuan
tentang pekerjaan yang lebih penting dalam berhasilnya suatu
pekerjaan karena dalam menjalankan tugasnya untuk memeriksa
laporan keuangan hanya seseorang yang benar – benar memiliki
keahlian khusus yang dapat menyelesaikan pekerjaan ini, dalam hal
ini adalah auditor.
73
Hasil Uji H3 : Kecerdasan Spritual berpengaruh terhadap Kinerja
Auditor
Sedangkan variabel kecerdasan spritual memiliki t hitung
sebesar 5.241 dan dapat dilihat nilai unstandardized coefficient beta
sebesar 0,597. Hal ini menunjukan bahwa tingkat signifikansinya
dibawah 0,05. Dengan demikian kecerdasan spiritual secara
individual berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Putra Latrini (2016), Djasuli dan Hidayah (2015), Choiriah (2013),
dan Erisna (2012), bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja auditor. Seperti yang dinyatakan oleh
Erisna (2012) bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual
baik menganggap pekerjaan sebagai sebuah rahmat sehingga dalam
bekerja akan terdorong untuk melakukan dengan sungguh-sungguh.
Mereka bekerja dengan penuh rasa syukur dari hati yang bersih dan
tulus. Bekerja dengan sungguh-sungguh inilah yang dapat
meningkatkan kinerja seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan.
Bagi seorang auditor ini sangat penting, karena bekerja dengan hati
yang bersih dan tulus sudah tentu akan menghasilkan audit yang baik
dan transparan tanpa dapat dipengaruhi oleh orang lain.
74
b. Pengujian hipotesis regresi moderate secara Regresi Berganda
1) Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.
Berikut ini adalah hasil uji koefisien determinasi (Adjusted R2) untuk
variabel kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan kedisiplinan
kerja. berikut hasil uji koefisiensi determinasi disajikan pada tabel
4.25
Tabel 4.19
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Kedisiplinan Kerja
sebagai Variabel Moderating
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .821a .674 .665 2.5243
a. Predictors: (Constant), M2, M1
b. Dependent Variable: kinerja auditor
Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas memperlihatkan nilai R Square
sebesar 0,674atau 67,4% , sedangkan nilai adjusted R2 sebesar 0,665
hal ini berarti 66,5% variasi kinerja auditor yang dapat dijelaskan
oleh variabel kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional
dengan moderat kedisiplinan kerja. Dan sisanya 33,5% dipengaruhi
oleh faktor lain diluar keempat variabel independen dalam penelitian
ini. Seperti integritas dan obyektifitas (Amarin, 2016), kompetensi
auditor dan pengalaman auditor dalam pekerjaannya (Tarmizi,
2012).
75
2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Berikut ini adalah hasil uji statistik F untuk variabel
kecerdasan intelektual, emosional dan kedisiplinan kerja. .Pada tabel
4.26 yaitu sebagai berikut.
Tabel 4.20
Hasil Uji Statistik F Kedisiplinan Kerja sebagai
Variabel Moderating
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regressio
n 1001.432 2 500.716 78.578 .000
b
Residual 484.290 76 6.372
Total 1485.722 78
a. Dependent Variable: kinerja auditor
b. Predictors: (Constant), M2, M1
Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.20 untuk menguji signifikansi konstanta
dan variabel dependen (kinerja auditor). Tabel ANOVA
memperlihatkan bahwa nilai pada kolom sig. (signifikan) sebesar
0,000. Karena probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka
koefisiensi regresi ganda adalah diterima atau signifikan. Jadi,
kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional dengan
kedisiplinan kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja
auditor.
76
3) Uji Signifikan Parsial ( Uji Statistik t)
Berikut ini adalah hasil uji statistik t untuk variabel
kecerdasan intelektual, emosional dan kedisiplinan kerja. .Pada tabel
4.21 yaitu sebagai berikut.
Tabel 4.21
Hasil Uji Statistik t Kedisiplinan Kerja sebagai Variabel
Moderating
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant
) 24.061 1.390 17.313 .000
M1 .019 .005 .756 4.175 .000
M2 .002 .005 .069 .380 .705
a. Dependent Variable: kinerja auditor
Sumber : Data Primer yang diolah
Hasil Uji H4 : Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Emosional
berpengaruh terhadap kinerja auditor dengan kedisiplinan kerja
sebagai variabel moderating
Dalam penelitian ini bahwa kecerdasan spiritual terhadap
kinerja auditor dengan memoderasi kedisiplinan kerja terdapat
adanya multikolonieritas, salah satu untuk mengatasi terjadinya
multikolonieritas dengan cara menghapus salah satu variabel
independen (Ghozali, 2016), dan peneliti menghapus variabel
independen yang mempunyai tingkat nilai paling tinggi yaitu
77
variabel kecerdasan spritual. Sehingga peneliti tidak memasukan
variabel tersebut dalam pengujian ini.
Berdasarkan tabel 4.21 menunjukan hasil bahwa variabel M1
memiliki t hitung sebesar 4,175 dan dapat dilihat nilai
unstandardized coefficient beta sebesar 0,019. Hal ini menunjukan
bahwa tingkat signifikansi M1 dibawah 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa M1 secara individual berpengaruh terhadap
kinerja auditor. Hasil penelitian ini konsisten seperti yang dinyatakan
oleh Yenti (2014) bahwa variabel disiplin berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja perawat. Semakin perawat disiplin maka
akan meningkatkan kinerjanya secara siginifikan. Dan sebaliknya,
semakin tidak disiplin perawat maka akan menurunkan kinerjanya
dengan signifikan. Disiplin kerja bukan hanya di pengaruhi oleh
faktor lingkungan kerja tetapi dipengaruhi juga oleh faktor
kepribadiannya. Jika salah satu auditor melanggar maka perlu
dilakukan tindakan pendisiplinan agar prinsip-prinsip sosialisasi
disiplin seperti adil dapat dipertahankan. Disiplin seringkali timbul
bersifat negatif maka disiplin lebih dikaitkan dengan sanksi dan
hukum, disiplin dalam arti yang positif adalah sebagai sikap
seseorang yang berniat untuk mentaati peraturan yang telah
ditetapkan.
Sedangkan variabel M2 memiliki t hitung sebesar 0,380 dan
dapat dilihat nilai unstandardized coefficient beta sebesar 0,002. Hal
78
ini menunjukan bahwa tingkat signifikansi M2 diatas 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan M2 secara individual tidak berpengaruh terhadap
kinerja auditor. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Setiawan (2013) mengemukakan bahwa variabel
disiplin kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Hal ini membuktikan bahwa disiplin kerja hanya sebagai
penunjang pada sektor terlaksanakanya peraturan yang telah
ditetapkan oleh organisasi. Dengan adanya disiplin kerja maka
tujuan dan fungsi KAP akan berjalan dengan baik.
79
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengujian ini dilakukan menggunakan uji regresi berganda,
berdasarkan data yang telah peneliti kumpulkan dan peneliti uji, penelitian
ini menghasilkan temuan yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kecerdasan Intelektual berpengaruh siginifikan terhadap kinerja
auditor . Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Putra Latrini (2016), Djasuli dan Hidayah (2015), Choiriah
(2013), dan Amelia (2009).
2. Kecerdasan Emosional tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
auditor. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Amarin (2016) dan Suwarni (2008).
3. Kecerdasan Spritual berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Putra
dan Latrini (2016), Djasuli dan Hidayah (2015), Choiriah (2013), dan
Erisna (2012).
4. Interaksi antara kecerdasan intelektual dengan kedisiplinan kerja
berpengaruh terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Yenti (2014). Sedangkan interaksi
antara kecerdasan emosional dengan kedisiplinan kerja tidak
berpengaruh terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2013).
79
80
B. Saran
Hasil penelitian ini dihapkan dapat memberikan gambaran tentang
pengaruh kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual terhadap kinerja
auditor dengan disiplin kerja sebagai variabel moderating. Berikut adalah
saran yang dapat dipertimbangkan bagi penelitian yang akan dating yaitu :
1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menyebar kuesioner lebih luas
lagi ke berbagai Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi dan diwilayah – wilayah yang ada di Indonesia.
Karna penelitian ini hanya terbatas pada Kantor Akuntan Publik
(KAP) diwilayah DKI Jakarta saja.
2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian diobjek
yang sama dan menambah variabel-variabel yang berpengaruh
terhadap keberhasilan kinerja seperti menambah variabel moderasi
atau intervening misalnya motivasi kerja, etika profesi, usia dan lain-
lain.
3. Penelitian selanjutnya juga diharapkan menggunakan wawancara
selain menggunakan kuesioner agar dapat mengetahui secara langsung
dan mendapatkan data yang sebenarnya serta mengetahui peningkatan
pada penelitian yang ada.
81
DAFTAR PUSTAKA
Amarin, Heni Dan Sukirman. “Pengaruh Independensi, Kecerdasan Emosional
Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Auditor”. Accounting
Analysis Journal. 2016
Amelia, melli. “Pengaruh Kecerdasaan Emosional (Emosional Question) Auditor
Eksternaldan Kecerdasaan Intelegensi (Intelegency Question)Auditor
Eksternal terhadap Kinerja Auditor Eksternal dengan Kepercayaan Diri
sebagai Variabel Moderating”. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2009.
Arisinawati. “Pengaruh Kemampuan Intelektual, Kecerdasaan Emosional dan
Kecerdasaan Spritual Teerhadap Sikap Etis Fiskus (Studi Kasus KPP
Pratama Kramat Jati)”. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2010.
Choiriah, Anis. “Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual,
Kecerdasan Spiritual, dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor dalam
Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Auditor dalam Kantor
Akuntan Publik di Kota Padang Dan Pekanbaru)”. Universitas Negeri
Padang, 2013.
Dent, H. W. “Spirituality and leadership: An empirical review of definitions,
distinctions, and embedded assumptions”. Scient Direct, 2005.
Dwijayanti, Arie Pangestu. “Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan Spiritual, dan Kecerdasan Sosial Terhadap
Pemahaman Akuntansi”. Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas
Pembangunan Nasional Veteran. Jakarta, 2009.
Djasuli, Mohamad dan Hidayah, Nur. “Pengaruh Kecerdasaan Intelektual,
Emosional dan Spritual terhadap Kinerja Dengan Variabel Moderasi
Kompetensi di Kabupaten Lamongan (Studi Kasus di SKPD Kabupaten
Lamongan)”. Universitas Trunojoyo Madura, 2015.
Erisna, Nuria. Ines Genevine dan Riswan. “Analisis Pengaruh Kecerdasan
Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Auditor Pada
Perusahaan Industri Di Bandar Lampung (Study Kasus Pada Perusahaan
Industri Di Bandar Lampung)”. JURNAL Akuntansi & Keuangan.
Universitas Bandar Lampung, 2012.
Nimpuno, Galih Aryo. “Pengaruh Disiplin Kerja Dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Karyawan Ud. Pustaka Pelajar Yogyakarta”.
Universitas Negeri Yogyakarta, 2015.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariet Dengan Program SPSS”. Badan
penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2016.
82
Harlie, M. “Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Dan Pengembangan Karier
Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Pemerintah Kabupaten
Tabalong Di Tanjung Kalimantan Selatan”. Jurnal Aplikasi Manajemen.
2012.
Kristiyanti, LMS. “Pengaruh Emotional Quotient Dan Self Efficacy Terhadap
Kinerja Auditor (Studi Kasus Kantor Akuntan Di Surakarta Dan
Yogyakarta)”. Jurnal Akuntansi dan Pajak. 2015.
Luthans, Fred. Organization Behavior, Eight Edition.McGraw-Hill. 1998.
Nordin, Norshidah. “The Influence of Emotional Intellegency, Leardership
Behaviour and Organization Readliness for Change in Higher Learning
Institution”. Universitas Teknologi MARA. Malaysia, 2011.
Notoprasetio. “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual
Auditor Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik di
Surabaya”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, 2012.
Nurleli, Tri Olivia, “Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional,
dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Variabel
Organizational Citizenship Behavior (Studi Pada Kantor Keluarga
Berencana di Kabupaten Situbondo)”. Universitas Jember, 2014.
Pasek, Nyoman Suadnyana. “Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Pemahaman
Akuntansi dengan Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual Sebagai
Variabel Pemoderasi. Tesis Universitas Udayana, 2015.
Putra, Kadek Agus Santika Dan Made Yenni Latrini. “Pengaruh Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Auditor”. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. 2016.
Queena, Precilia Prima. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas
Audit Aparat Inspektorat Kota/Kabupaten Di Jawa Tengah”. Universitas
Diponegoro. 2012.
Rahmawati. “Pengaruh Role Stress Terhadap Kinerja Auditor dengan Emotional
Quotient Sebagai Variabel Moderating”. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2011.
Reza, Regina Aditya. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Sinar Sentosa Perkasa”.
Universitas Diponegoro. Semarang, 2010.
Setiawan, Agung. “Pengaruh Disiplin Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Malang”. Jurnal
Ilmu Manajemen. 2013.
83
Suwarni, Anik. “Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kompetensi, Dan Motivasi
Terhadap Kinerja Dosen Di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Sahid Surakarta”. Tesis Universitas Sebelas Maret. 2008.
Tarmizi, Rosmiyati. et. all. “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan
Spiritual Terhadap Kinerja Auditor Kantor Badan Pemeriksa Keuangan
Wilayah Lampung (Study Kasus di Kantor BPK Wilayah Lampung)”.
Jurnal Akuntansi & Keuangan, 2012.
Trihandini, R.A Fabiola Meirnayati. “Analisis Pengaruh Kecerdasan Intelektual,
Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan
(Studi Kasus di Hotel Horizon Semarang)”. Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro, 2005
Yani, Fitri. “Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan
Emosional,Kecerdasan Spiritual Terhadap Pemahaman Akuntansi’. Jurnal
Akuntansi Pendidikan, 2011.
Yenti, Nofri. “Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, Dan
Disiplin Terhadap Kinerja Perawat Pada R.S Pmc Pekanbaru”.
Universitas Riau. 2014.
Wullur, Gabritha Floretta Sarah Henriette dan Darya, Komar. Pengaruh
Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Etika Profesi terhadap
Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik di DKI jakarta. Jurnal
Universitas Bina Nusantara.2014.
Zohar, Danah dan Marshall, Ian. “Memberdayakan SC di Dunia Bisnis
(Terjemahan)”. Helmi Mustofa. Bandung, 2005.
85
LAMPIRAN 1
SURAT PENELITIAN SKRIPSI
86
Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, Februari 2017
Kepada Yth.
Bapak/ Ibu/Sdr/i Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program Studi
Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:
Nama : Fauziyyah Iswandi
Nim : 1113082000084
Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/ Akuntansi/ VII
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul
“Pengaruh Kecerdasaan Intelektual, Emosional dan Spiritual terhadap Kinerja
Auditor pada Kantor Akuntan Publik dengan Variabel Moderasi Disiplin Kerja
Diwilayah DKI Jakarta”.
Untuk itu saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/ Ibu/Sdr/i untuk menjadi
responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya saya
mohon maaf telah menggangu waktu kerja Bapak/ Ibu/Sdr/i. Data yang diperoleh hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di
tempat Bapak/ Ibu/Sdr/i bekerja, sehingga kerahasiaan akan saya jaga sesuai dengan etika
penelitian.
Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab
dengan lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu
nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku
Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting
memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda
Apabila diantara Bapak/ Ibu/Sdr/i ada yang membutuhkan hasil penelitian ini,
maka Bapak/Ibu/Sdr/i dapat menghubungi saya di telpon 085775456895 atau email
fauziyyahiswandi23@gmail.com. Atas kesediaan Bapak/ Ibu/Sdr/i meluangkan waktu
untuk mengisi dan menjawab kuesioner dalam eksperimen ini, saya ucapkan terimakasih.
87
88
89
90
91
92
93
94
95
LAMPIRAN 2
KUESIONER PENELITIAN
96
KUESIONER
PENGARUH KECERDASAAN INTELEKTUAL,
EMOSIONAL DAN SPRITUAL TERHADAP KINERJA
AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK
DENGAN VARIABEL MODERASI DISIPLIN KERJA
DIWILAYAH DKI JAKARTA
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2017
97
Nomor :........(diisi oleh peneliti)
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : ..........................................................
(boleh tidak diisi)
Nama KAP : ..........................................................
Lokasi KAP : Jakarta Utara Jakarta Barat
Jakarta Pusat Jakarta Selatan
Jakarta Timur
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Umur : ............................... tahun
Posisi Terakhir : Partner Supervisor Manajer
Auditor Senior Auditor Junior
Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3
Pengalaman Kerja : < 1 tahun 2-3 tahun > 3
tahun
98
1. Variabel Kecerdasan Intelektual (X1)
Kecerdasan Intelektual merupakan pengkualifikasian kecerdasaan
manusia yang diominasi oleh kemampuan daya pikir rasional dan logika.
Semakin tinggi IQ seseorang maka semakin tinggi pula kemampuan untuk
menhadapi masalah yang berhubungan denan kemampuan spasial, numeric
dan linguistic.
Berilah tanda (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian anda,
dimana :
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5=Sangat Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
Bersambung pada halaman berikutnya
No Pertanyaan Tanggapan
IQ STS TS N S SS
Kemampuan Memecahkan Masalah
1. Saya memiliki kemampuan untuk
mengenali, menyambung, dan
merangkai kata-kata.
2. Saya selalu berpikir secara analitis dan
kritis dalam setiap pengambilan
keputusan.
3. Saya mempunyai kemampuan logika
dalam berpikir untuk menemukan
fakta yang akurat serta memprediksi
resiko yang ada.
4. Ketika diberi suatu pertanyaan dalam
suatu masalah, saya bisa langsung
menjawab dengan cepat dan sigap.
Intelegensi Verbal
5. Saya mempunyai kemampuan
membaca, menulis, berbicara, serta
menyampaikan pendapat dengan baik.
6. Saya sangat penasaran jika suatu
pekerjaan yang rumit atau soal yang
berhubungan dengan angka belum
diketahui hasil yang benar.
7. Saya ingin lebih mengetahui hal-hal
yang belum saya ketahui.
99
No Pertanyaan Tanggapan
IQ STS TS N S SS
Intelegensi Praktis
8. Saya memiliki kemampuan
berkomunikasi secara urut, runtun,
tertata, tepat, sistematis, dalam
penempatan posisi diri
9. Saya selalu melihat konsekuensi dari
setiap keputusan yang saya ambil
10. Saya menunjukkan kemampuan
nonformal atau minat saya kepada
lingkungan sekitar.
2. Variabel Kecerdasan Emosional (X2)
Kecerdasan Emosional adalah kecerdasan yang terus menerus akan
bertambah berdasarkan pengalaman dalam mengelola emosi dengan baik
pada diri sendiri maupun orang lain, yang bersifat kompetensi nonkognitif,
yang dapat mempengaruhi seseorang untuk berhasil menghadapi tuntutan dan
tekanan lingkungan.
Berilah tanda (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian anda,
dimana :
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
No Pertanyaan Tanggapan
EQ STS TS N S SS
11. Dalam melakukan audit, saya selalu
mengambil keputusan dengan
bijaksana dan tidak tergesa-gesa.
12. Saya menyadari kekurangan yang ada
pada diri saya.
13. Saya dapat menenangkan diri dan
mengontrol prilaku, pada saat saya
emosi.
14. Saya tidak membawa masalah pribadi
(di luar kantor) ke dalam lingkungan
kerja, sehingga berpengaruh terhadap
pekerjaan saya.
Bersambung pada halaman berikutnya
100
No Pertanyaan Tanggapan
EQ STS TS N S SS
15. Dalam kondisi kerja apapun, saya
tetap merasa optimis dan tetap
memberikan yang terbaik dalam
pekerjaan saya.
16. Saya memiliki kegigihan untuk
mencoba lagi walaupun pernah
mengalami kegagalan dalam
melakukan tugas.
17. Saya memahami dan mengerti tugas
serta kesibukan orang lain.
18. Saya memperhatikan kepentingan
orang lain, ketika mereka
membutuhkan bantuan.
19. Saya mampu bekerja secara tim
dengan personil yang berubah-ubah
untuk mencapai tujuan.
20. Saya berkomunikasi dengan sesama
auditor untuk menjaga keharmonisan
hubungan antar rekan kerja.
3. Variabel Kecerdasan Spritual (X3)
Kecerdasan Spiritual merupakan memberikan makna dalam hidup
umat manusia dengan nilai-nilai kebajikan yang bersumber dari agama dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya.
Berilah tanda (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian anda,
dimana :
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
No Pertanyaan Tanggapan
SQ STS TS N S SS
21. Saya mengungkapkan temuan yang
perlu saya sampaikan dalam
mengaudit kepada pihak yang
bersangkutan.
Bersambung pada halaman berikutnya
101
No Pertanyaan Tanggapan
SQ STS TS N S SS
22. Saya mengungkapkan temuan yang
perlu saya sampaikan dalam
mengaudit kepada pihak yang
bersangkutan.
23. Saya menyampaikan secara langsung
dan terbuka mengenai hal-hal yang
menurut saya tidak sesuai.
24. Saya mengakui kelebihan yang saya
miliki dan memberikan bantuan pada
rekan kerja dengan kelebihan yang
saya miliki.
25. Saya mengakui kelemahan yang saya
dan bersedia menerima saran yang
diberikan.
26. Saya memberikan hasil kerja yang
terbaik walaupun imbalan/gaji yang
diterima menurut saya tidak sesuai.
27. Saya menyelesaikan tugas atau
kewajiban saya terlebih dahulu, baru
meminta dan menuntut hak saya.
28. Saya mau menerima kritik dan saran
dari rekan kerja, yang berhubungan
dengan nilai-nilai yang saya yakini.
29. Saya mau meningkatkan hasil kerja
untuk memperbaiki kelemahan di
dalam melakukan pekerjaan, sesuai
dengan saran yang diberikan rekan
kerja.
4. Variabel Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah merubah prilaku kebiasaan seseorang untuk
mentaati peraturan yang sudah ada diperusahaan tersebut agar dapat
menjalankan tugasnya dengan baik.
Berilah tanda (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian anda,
dimana :
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
102
No
Pertanyaan
Tanggapan
STS TS N S SS
30. Saya secara rutin mendapatkan saran
dan arahan dari pemimpin.
31. Saya datang tepat waktu dalam
bekerja.
32. Saya selalu menaati aturan yang ada
dalam perusahaan.
33. Saya ikut andil memberikan
kontribusi dalam setiap kegiatan.
34. Jarak tempat tinggal dan tempat kerja
tidak mempengaruhi ketepatan waktu
saya.
5. Variabel Kinerja Auditor (Y)
Kinerja auditor adalah tanggung jawab untuk menjalankan pekerjaan
dengan professional dalam memeriksa laporan keuangan dan mengikuti
standar yang berlaku agar mendapatkan opini dengan hasil yang baik dan
tidak menyalahi peraturan yang sudah ditetapkan.
Berilah tanda (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian anda,
dimana :
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
No
Pertanyaan
Tanggapan
STS TS N S SS
35. Dalam pelaksanaan audit dan
penyusunan laporannya, auditor
menggunakan kemahiran
profesionalnya dengan cermat dan
seksama.
36. Dalam melaksanakan pekerjaan,
auditor berpegang pada standar
professional yang tinggi.
37. Auditor selalu berpedoman pada
standar auditing dalam
menjalankan tanggung
jawab/tugasnya.
Bersambung pada halaman berikutnya
103
No
Pertanyaan
Tanggapan
STS TS N S SS
38. Auditor memiliki komitmen yang
kuat untuk menyelesaikan audit
dalam waktu yang tepat.
39. Tugas-tugas yang dibebankan
kepada auditor dapat diselesaikan
semuanya.
40. Pekerjaan yang dibebankan kepada
auditor, selalu diselesaikan tepat
waktu.
41. Auditor datang dan pulang tepat
waktu, ke kantor tempat auditor
bekerja.
42. Auditor tidak mengambil waktu
istirahat melebihi yang dizinkan.
43. Mau membantu rekan lain yang
beban kerjanya berlebih.
44. Mau membantu auditor yang baru.
104
LAMPIRAN 3
DAFTAR IDENTITAS
RESPONDEN
105
Identitas Responden
No Jenis
Kelamin
Umur Posisi
Terakhir
Pendidikan
Terakhir
Pengalaman
Kerja
1 1 1 4 2 3
2 2 1 5 1 1
3 2 1 5 1 1
4 1 1 5 1 1
5 1 2 4 1 3
6 2 2 5 1 1
7 1 1 4 2 2
8 1 1 4 2 2
9 1 2 4 2 2
10 1 1 4 2 2
11 1 1 4 2 2
12 1 2 4 3 3
13 1 2 4 3 3
14 1 1 4 2 2
15 1 2 5 1 1
16 1 1 5 1 1
17 1 1 5 1 1
18 1 4 5 1 1
19 2 1 2 2 3
20 2 1 5 2 2
21 1 3 5 2 2
22 1 1 4 2 3
23 1 1 4 2 3
24 1 3 4 2 3
25 2 3 4 2 3
26 1 3 4 2 3
27 2 2 5 2 1
28 1 2 4 2 2
29 1 1 5 2 1
30 1 1 5 2 1
31 2 4 4 2 2
32 1 4 4 2 2
33 1 1 5 2 1
34 2 2 5 1 1
35 2 1 5 2 1
36 1 1 5 1 2
37 1 3 5 2 2
Bersambung pada halaman berikutnya
106
Identitas Responden
No. Jenis
Kelamin
Umur Posisi
Terakhir
Pendidikan
Terakhir
Pengalaman
Kerja
38 2 1 5 2 2
39 2 1 5 2 1
40 1 1 4 2 2
41 2 4 5 2 1
42 1 4 5 2 1
43 2 1 4 2 2
44 2 1 5 2 1
45 1 2 5 2 2
46 2 1 5 2 2
47 2 2 5 2 2
48 1 4 5 2 1
49 1 2 5 2 2
50 2 1 5 2 2
51 1 3 4 2 3
52 1 1 4 2 2
53 1 2 4 2 3
54 1 1 4 2 3
55 1 1 4 2 3
56 1 2 2 2 3
57 2 1 5 2 1
58 2 1 5 2 1
59 2 2 5 2 1
60 2 2 2 3 3
61 1 1 5 2 1
62 2 2 5 2 1
63 2 4 5 2 1
64 2 2 5 2 1
65 2 1 5 2 1
66 1 1 4 2 2
67 1 3 4 2 2
68 2 1 5 2 1
69 2 1 4 2 2
70 1 2 5 2 1
71 2 1 4 2 2
72 1 4 5 2 1
73 2 3 5 2 1
74 2 3 5 2 1
Bersambung pada halaman berikutnya
107
Identitas Responden
No. Jenis
Kelamin
Umur Posisi
Terakhir
Pendidikan
Terakhir
Pengalaman
Kerja
75 1 1 5 2 2
76 1 1 5 2 1
77 2 1 5 2 1
78 1 2 5 2 1
79 2 4 5 2 1
108
LAMPIRAN 4
DAFTAR JAWABAN
RESPONDEN
109
Jawaban Responden Variabel Kecerdasan Intelektual
NO KI1 KI2 KI3 KI4 KI5 KI6 KI7 KI8 KI9 KI10
1 4 5 4 3 4 5 4 3 3 3
2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3
3 5 4 4 3 4 3 3 4 4 3
4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4
5 3 4 4 3 4 4 4 5 5 3
6 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5
7 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
8 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
9 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
10 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
11 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
12 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4
13 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3
14 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3
15 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4
16 4 3 4 5 5 4 5 4 3 4
17 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
18 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
19 4 4 4 3 4 3 5 4 5 2
20 4 4 4 3 4 3 5 4 5 2
21 4 4 4 3 4 5 4 5 5 5
22 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3
23 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4
24 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
26 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4
27 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3
28 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
30 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4
31 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4
32 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
33 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
35 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
36 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4
37 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
Bersambung pada halaman berikutnya
110
Jawaban Responden Variabel Kecerdasan Intelektual
No. KI1 KI2 KI3 KI4 KI5 KI6 KI7 KI8 KI9 KI10
38 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
39 4 4 4 4 4 3 3 5 4 2
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
44 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
47 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5
48 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4
49 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
50 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
56 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
57 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
58 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
59 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
60 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
61 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4
62 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
63 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4
64 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
65 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
66 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5
67 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5
68 3 3 4 4 3 3 4 4 5 5
69 4 4 4 5 5 5 3 3 3 3
70 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4
71 3 4 4 4 3 3 3 4 5 5
72 3 3 3 3 4 4 3 3 4 5
73 4 4 3 3 3 4 5 5 5 4
74 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3
Bersambung pada halaman berikutnya
111
Jawaban Responden Variabel Kecerdasan Intelektual
No. KI1 KI2 KI3 KI4 KI5 KI6 KI7 KI8 KI9 KI10
75 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
76 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
79 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4
112
Jawaban Responden Variabel Kecerdasan Emosional
NO KE.1 KE.2 KE.3 KE.4 KE.5 KE.6 KE.7 KE.8 KE.9 KE.10
1 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5
2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4
4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5
5 2 4 4 5 2 3 4 3 5 5
6 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5
7 5 3 5 5 4 5 4 4 5 5
8 5 3 5 5 4 5 4 4 5 5
9 5 3 5 5 4 5 4 4 5 5
10 5 3 5 5 4 5 4 4 5 5
11 5 3 5 5 4 5 4 4 5 5
12 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3
13 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
14 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4
15 4 1 2 2 3 4 4 3 3 4
16 3 3 4 2 2 4 3 3 3 4
17 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
18 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3
19 4 4 5 5 5 4 5 4 3 4
20 4 4 5 5 5 4 5 4 3 4
21 5 4 3 4 4 5 4 5 5 4
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
26 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
27 5 4 4 5 4 4 5 3 3 4
28 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4
29 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4
30 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4
31 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
33 1 5 5 5 5 5 5 3 3 3
34 5 4 5 5 4 4 4 4 3 5
35 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
36 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Bersambung pada halaman berikutnya
113
Jawaban Responden Variabel Kecerdasan Emosional
No. KE1 KE2 KE3 KE4 KE5 KE6 KE7 KE8 KE9 KE10
38 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
39 4 3 4 4 4 4 2 2 2 4
40 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
43 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
47 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5
48 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5
49 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5
50 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
56 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
57 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
58 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
59 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
60 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
61 4 4 4 3 3 3 5 5 4 4
62 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
63 3 3 3 3 4 4 5 5 4 5
64 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
65 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
66 3 4 4 3 3 4 4 4 3 5
67 3 3 3 3 4 4 4 5 5 5
68 5 5 4 4 3 3 3 4 4 5
69 5 5 5 3 4 4 4 3 4 5
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
71 3 4 4 3 5 4 4 4 4 3
72 4 4 4 5 5 3 4 3 4 4
73 3 3 4 3 5 5 4 4 3 4
74 3 4 4 5 5 3 3 4 4 3
Bersambung pada halaman berikutnya
114
Jawaban Responden Variabel Kecerdasan Emosional
No. KE1 KE2 KE3 KE4 KE5 KE6 KE7 KE8 KE9 KE10
75 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
77 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
79 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5
115
Jawaban Responden Variabel Kecerdasan Spritual
NO KS1 KS2 KS3 KS4 KS5 KS6 KS7 KS8 KS9
1 4 4 4 5 4 4 4 4 4
2 4 4 3 4 4 4 4 4 4
3 5 5 3 3 3 3 5 2 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
5 3 3 4 1 2 3 5 4 4
6 5 5 4 4 5 4 5 4 5
7 5 4 4 4 4 5 5 5 5
8 5 4 4 4 4 5 5 5 5
9 5 4 4 4 4 5 5 5 5
10 5 4 4 4 4 5 5 5 5
11 5 4 4 4 4 5 5 5 5
12 3 4 3 3 4 3 4 3 4
13 4 4 3 3 3 3 3 3 3
14 3 4 4 4 3 3 4 4 3
15 4 3 4 4 4 3 3 4 4
16 5 4 4 3 3 3 3 4 3
17 3 3 3 4 3 3 3 3 3
18 4 4 3 4 3 4 3 4 4
19 5 4 3 4 5 4 2 3 3
20 5 4 3 4 5 4 2 3 3
21 4 4 3 4 5 4 3 4 2
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 4 4 4 3 4 3 3 3 3
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4
26 4 4 4 3 4 4 4 4 3
27 4 4 3 3 4 3 4 4 4
28 5 5 4 4 4 4 4 4 5
29 4 4 4 4 5 5 5 4 5
30 4 4 2 4 4 3 3 4 4
31 4 4 3 3 4 4 4 4 4
32 4 4 4 4 4 5 5 5 4
33 4 4 4 5 5 1 5 5 5
34 4 4 4 4 4 4 4 4 5
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4
36 4 4 3 3 4 4 3 4 4
37 4 4 3 4 4 3 4 4 4
Bersambung pada halaman berikutnya
116
Jawaban Responden Variabel Kecerdasan Spritual
No. KS1 KS2 KS3 KS4 KS5 KS6 KS7 KS8 KS9
38 4 4 3 4 4 4 4 4 4
39 4 2 4 4 4 2 4 4 4
40 5 5 4 4 4 4 4 4 4
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4
43 4 4 4 4 4 4 5 4 4
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3
46 4 4 4 4 4 3 4 4 4
47 4 4 4 5 4 4 4 4 4
48 4 4 4 5 4 4 4 4 4
49 5 5 5 5 5 3 4 5 4
50 5 5 5 5 5 3 4 5 4
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4
55 4 4 4 4 4 4 4 4 4
56 5 5 5 5 5 5 5 5 5
57 5 4 5 5 5 4 5 5 5
58 5 5 5 5 5 4 5 5 5
59 5 5 5 5 5 4 5 5 5
60 5 5 5 5 5 4 5 5 5
61 5 5 5 5 4 4 4 3 3
62 5 5 5 5 5 4 5 5 5
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4
64 5 5 5 5 5 4 5 5 5
65 5 5 5 5 5 4 5 5 5
66 5 5 5 4 3 4 3 3 4
67 4 4 4 5 5 5 3 4 3
68 3 3 4 5 5 5 3 4 3
69 4 4 4 4 4 5 4 5 4
70 4 3 4 4 4 3 4 4 4
71 4 4 4 5 5 4 3 3 4
72 4 4 5 4 3 3 3 4 5
73 3 3 4 5 4 4 5 3 3
74 3 3 4 4 5 4 5 3 4
Bersambung pada halaman berikutnya
117
Jawaban Responden Variabel Kecerdasan Spritual
No. KS1 KS2 KS3 KS4 KS5 KS6 KS7 KS8 KS9
75 4 4 4 4 4 4 4 4 4
76 3 4 4 4 4 4 4 5 4
77 4 5 4 3 4 4 5 4 4
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4
79 4 4 4 4 4 4 4 4 4
118
Jawaban Responden Variabel Disiplin Kerja
NO DK1 DK2 DK3 DK4 DK5
1 5 4 4 4 2
2 4 4 4 4 3
3 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 2
5 1 5 3 2 4
6 5 5 5 4 5
7 4 5 5 4 5
8 4 5 5 4 5
9 4 5 5 4 5
10 4 5 5 4 5
11 4 5 5 4 5
12 1 1 2 3 3
13 1 5 1 4 3
14 3 3 3 3 3
15 4 4 4 3 4
16 4 5 4 3 4
17 3 3 3 3 3
18 2 3 2 3 3
19 2 5 5 4 5
20 2 5 5 4 5
21 3 2 4 5 5
22 4 4 4 4 4
23 3 4 4 4 4
24 3 4 4 4 4
25 3 3 4 3 4
26 3 4 4 3 4
27 3 4 4 3 3
28 5 5 4 4 5
29 4 5 5 4 5
30 4 5 4 4 4
31 4 4 4 4 4
32 4 5 4 4 5
33 5 5 5 5 4
34 5 5 4 4 5
35 4 3 4 4 3
36 4 3 3 3 4
37 4 4 4 3 4
Bersambung pada halaman berikutnya
119
Jawaban Responden Variabel Disiplin Kerja
No. DK1 DK2 DK3 DK4 DK5
38 4 4 4 4 4
39 4 4 4 4 2
40 5 5 4 4 4
41 4 4 4 4 4
42 4 4 4 4 4
43 4 4 4 4 4
44 5 5 5 5 5
45 3 3 3 3 3
46 4 4 4 4 4
47 5 4 4 4 3
48 5 4 4 4 3
49 4 3 4 4 4
50 4 3 4 4 4
51 4 4 4 4 4
52 4 4 4 4 4
53 4 4 4 4 4
54 4 4 4 4 4
55 4 4 4 4 4
56 5 4 5 5 4
57 5 4 5 5 4
58 5 4 5 5 4
59 5 4 5 5 4
60 4 4 4 3 3
61 5 4 5 5 4
62 5 5 5 4 3
63 5 4 5 5 4
64 5 4 5 5 4
65 3 3 3 5 5
66 4 4 4 4 4
67 3 4 4 5 4
68 4 4 4 4 4
69 4 4 4 4 4
70 4 3 4 4 3
71 4 4 4 4 4
72 3 3 4 4 5
73 3 3 4 4 4
74 4 4 4 3 3
Bersambung pada halaman berikutnya
120
Jawaban Responden Variabel Disiplin Kerja
No DK1 DK2 DK3 DK4 DK5
75 5 4 4 4 4
76 3 3 3 3 3
77 4 4 4 4 4
78 4 4 4 4 4
79 4 3 4 4 3
121
Jawaban Responden Variabel Kinerja Auditor
NO KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10
1 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5
2 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4
3 5 5 5 5 4 4 2 4 4 4
4 5 5 4 4 3 3 3 3 4 5
5 2 2 5 4 5 5 3 3 4 1
6 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4
7 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5
8 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5
9 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5
10 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5
11 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5
12 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
14 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
16 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4
17 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3
18 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
19 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
20 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
21 5 4 4 3 4 5 5 4 5 4
22 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
23 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
26 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
27 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4
28 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4
29 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5
30 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
31 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
32 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
34 5 5 5 4 3 4 3 3 3 4
35 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
36 4 4 4 3 4 3 2 2 3 5
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Bersambung pada halaman berikutnya
122
Jawaban Responden Variabel Kinerja Auditor
No. KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
39 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
43 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
47 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
48 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
49 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5
50 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
56 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
57 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
58 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
59 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
60 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
61 5 4 4 4 3 3 3 5 5 5
62 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
63 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4
64 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
65 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
66 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
67 5 5 5 5 4 3 3 4 5 5
68 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4
69 3 4 4 4 3 3 3 4 4 5
70 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
71 3 4 4 5 5 3 3 4 4 4
72 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5
73 4 4 3 4 4 3 4 5 5 5
74 5 4 5 4 4 3 3 5 4 4
Bersambung pada halaman berikutnya
123
Jawaban Responden Variabel Kinerja Auditor
No. KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10
75 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
76 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
77 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
79 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5
124
LAMPIRAN 5
Output Hasil Pengujian
Data
125
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KECERDASAN INTELEKTUAL
Bersambung pada halaman berikutnya
KI1 KI2 KI3 KI4 KI5 KI6 KI7 KI8 KI9 KI10 kecerdasaan
intelektual
KI1 Pearson Correlation 1 .633** .575** .128 .550** .462** .425** .421** .215 .282* .678**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .259 .000 .000 .000 .000 .057 .012 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KI2 Pearson Correlation .633** 1 .680** .126 .510** .516** .417** .477** .363** .326** .728**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .270 .000 .000 .000 .000 .001 .003 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KI3 Pearson Correlation .575** .680** 1 .306** .621** .551** .473** .588** .426** .392** .813**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .006 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KI4 Pearson Correlation .128 .126 .306** 1 .307** .198 .073 .141 .058 .202 .371**
Sig. (2-tailed) .259 .270 .006 .006 .080 .520 .215 .614 .075 .001
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KI5 Pearson Correlation .550** .510** .621** .307** 1 .735** .553** .384** .175 .326** .751**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .006 .000 .000 .000 .123 .003 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
126
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KECERDASAN INTELEKTUAL
KI6 Pearson Correlation .462** .516** .551** .198 .735** 1 .477** .397** .276* .515** .754**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .080 .000 .000 .000 .014 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KI7 Pearson Correlation .425** .417** .473** .073 .553** .477** 1 .581** .520** .337** .713**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .520 .000 .000 .000 .000 .002 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KI8 Pearson Correlation .421** .477** .588** .141 .384** .397** .581** 1 .702** .434** .758**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .215 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KI9 Pearson Correlation .215 .363** .426** .058 .175 .276* .520** .702** 1 .401** .616**
Sig. (2-tailed) .057 .001 .000 .614 .123 .014 .000 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KI10 Pearson Correlation .282* .326** .392** .202 .326** .515** .337** .434** .401** 1 .635**
Sig. (2-tailed) .012 .003 .000 .075 .003 .000 .002 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
kecerdasaan
intelektual
Pearson Correlation .678** .728** .813** .371** .751** .754** .713** .758** .616** .635** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
127
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KECERDASAN EMOSIONAL
Bersambung pada halaman berikutnya
KE.1 KE.2 KE.3 KE.4 KE.5 KE.6 KE.7 KE.8 KE.9 KE.10 kecerdasaan
emosional
KE.1 Pearson Correlation 1 .255* .380** .169 .279* .356** .206 .375** .400** .463** .634**
Sig. (2-tailed) .023 .001 .137 .013 .001 .068 .001 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KE.2 Pearson Correlation .255* 1 .436** .063 .401** .171 .313** .380** .293** .177 .562**
Sig. (2-tailed) .023 .000 .581 .000 .131 .005 .001 .009 .119 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KE.3 Pearson Correlation .380** .436** 1 .417** .483** .532** .417** .279* .403** .387** .758**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .013 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KE.4 Pearson Correlation .169 .063 .417** 1 .220 .066 .144 -.026 .193 .097 .404**
Sig. (2-tailed) .137 .581 .000 .052 .565 .204 .823 .088 .396 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KE.5 Pearson Correlation .279* .401** .483** .220 1 .429** .383** .367** .289** .093 .628**
Sig. (2-tailed) .013 .000 .000 .052 .000 .001 .001 .010 .416 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
128
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KECERDASAN EMOSIONAL
KE.6 Pearson Correlation .356** .171 .532** .066 .429** 1 .444** .433** .435** .406** .657**
Sig. (2-tailed) .001 .131 .000 .565 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KE.7 Pearson Correlation .206 .313** .417** .144 .383** .444** 1 .558** .357** .392** .648**
Sig. (2-tailed) .068 .005 .000 .204 .001 .000 .000 .001 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KE.8 Pearson Correlation .375** .380** .279* -.026 .367** .433** .558** 1 .611** .422** .680**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .013 .823 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KE.9 Pearson Correlation .400** .293** .403** .193 .289** .435** .357** .611** 1 .491** .707**
Sig. (2-tailed) .000 .009 .000 .088 .010 .000 .001 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KE.10 Pearson Correlation .463** .177 .387** .097 .093 .406** .392** .422** .491** 1 .614**
Sig. (2-tailed) .000 .119 .000 .396 .416 .000 .000 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
kecerdasaan
emosional
Pearson Correlation .634** .562** .758** .404** .628** .657** .648** .680** .707** .614** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
129
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KECERDASAN SPRITUAL
Bersambung pada halaman berikutnya
KS1 KS2 KS3 KS4 KS5 KS6 KS7 KS8 KS9 kecerdasaan
spritual
KS1 Pearson Correlation 1 .689** .413** .324** .364** .238* .222* .373** .464** .675**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .001 .035 .050 .001 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KS2 Pearson Correlation .689** 1 .413** .295** .314** .208 .273* .279* .372** .632**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .008 .005 .066 .015 .013 .001 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KS3 Pearson Correlation .413** .413** 1 .515** .327** .172 .446** .485** .446** .712**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003 .129 .000 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KS4 Pearson Correlation .324** .295** .515** 1 .666** .222* .160 .374** .262* .646**
Sig. (2-tailed) .004 .008 .000 .000 .049 .158 .001 .020 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KS5 Pearson Correlation .364** .314** .327** .666** 1 .261* .197 .373** .253* .632**
Sig. (2-tailed) .001 .005 .003 .000 .020 .082 .001 .025 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KS6 Pearson Correlation .238* .208 .172 .222* .261* 1 .224* .288** .201 .488**
Sig. (2-tailed) .035 .066 .129 .049 .020 .047 .010 .076 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
130
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KECERDASAN SPRITUAL
KS7 Pearson Correlation .222* .273* .446** .160 .197 .224* 1 .521** .662** .646**
Sig. (2-tailed) .050 .015 .000 .158 .082 .047 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KS8 Pearson Correlation .373** .279* .485** .374** .373** .288** .521** 1 .617** .736**
Sig. (2-tailed) .001 .013 .000 .001 .001 .010 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KS9 Pearson Correlation .464** .372** .446** .262* .253* .201 .662** .617** 1 .731**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .020 .025 .076 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
kecerdasa
an spritual
Pearson Correlation .675** .632** .712** .646** .632** .488** .646** .736** .731** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
131
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL DISIPLIN KERJA
DK1 DK2 DK3 DK4 DK5 kedisiplinan kerja
DK1 Pearson Correlation 1 .310** .635** .501** .106 .746**
Sig. (2-tailed) .005 .000 .000 .351 .000
N 79 79 79 79 79 79
DK2 Pearson Correlation .310** 1 .486** .156 .390** .664**
Sig. (2-tailed) .005 .000 .169 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79
DK3 Pearson Correlation .635** .486** 1 .534** .447** .869**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79
DK4 Pearson Correlation .501** .156 .534** 1 .313** .673**
Sig. (2-tailed) .000 .169 .000 .005 .000
N 79 79 79 79 79 79
DK5 Pearson Correlation .106 .390** .447** .313** 1 .613**
Sig. (2-tailed) .351 .000 .000 .005 .000
N 79 79 79 79 79 79
kedisiplinan kerja Pearson Correlation .746** .664** .869** .673** .613** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
132
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KINERJA AUDITOR
Bersambung pada halaman berikutnya
KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10 kinerja
auditor
KA1 Pearson Correlation 1 .863** .482** .400** -.087 .176 .307** .343** .420** .559** .660**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .445 .121 .006 .002 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KA2 Pearson Correlation .863** 1 .536** .515** -.024 .116 .289** .338** .420** .647** .689**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .833 .310 .010 .002 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KA3 Pearson Correlation .482** .536** 1 .617** .179 .383** .286* .358** .467** .311** .660**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .115 .000 .011 .001 .000 .005 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KA4 Pearson Correlation .400** .515** .617** 1 .322** .173 .237* .451** .527** .459** .664**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .004 .127 .036 .000 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KA5 Pearson Correlation -.087 -.024 .179 .322** 1 .545** .451** .464** .226* .258* .487**
Sig. (2-tailed) .445 .833 .115 .004 .000 .000 .000 .045 .022 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KA6 Pearson Correlation .176 .116 .383** .173 .545** 1 .633** .396** .309** .181 .585**
Sig. (2-tailed) .121 .310 .000 .127 .000 .000 .000 .006 .111 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
133
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KINERJA AUDITOR
KA7 Pearson Correlation .307** .289** .286* .237* .451** .633** 1 .696** .544** .391** .746**
Sig. (2-tailed) .006 .010 .011 .036 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KA8 Pearson Correlation .343** .338** .358** .451** .464** .396** .696** 1 .678** .519** .793**
Sig. (2-tailed) .002 .002 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KA9 Pearson Correlation .420** .420** .467** .527** .226* .309** .544** .678** 1 .467** .751**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .045 .006 .000 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
KA10 Pearson Correlation .559** .647** .311** .459** .258* .181 .391** .519** .467** 1 .712**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .005 .000 .022 .111 .000 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
kinerja
auditor
Pearson Correlation .660** .689** .660** .664** .487** .585** .746** .793** .751** .712** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79 79
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
134
HASIL UJI RELIABILITAS KECERDASAN INTELEKTUAL
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.869 10
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KI1 4.000 .6202 79
KI2 3.987 .5882 79
KI3 3.949 .5751 79
KI4 3.709 .6435 79
KI5 3.949 .6385 79
KI6 3.899 .6717 79
KI7 4.101 .6324 79
KI8 4.038 .6877 79
KI9 4.215 .6731 79
KI10 3.975 .7334 79
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 79 100.0
Excludeda 0 .0
Total 79 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
135
Inter-Item Correlation Matrix
KI1 KI2 KI3 KI4 KI5 KI6 KI7 KI8 KI9 KI10
KI1 1.000 .633 .575 .128 .550 .462 .425 .421 .215 .282
KI2 .633 1.000 .680 .126 .510 .516 .417 .477 .363 .326
KI3 .575 .680 1.000 .306 .621 .551 .473 .588 .426 .392
KI4 .128 .126 .306 1.000 .307 .198 .073 .141 .058 .202
KI5 .550 .510 .621 .307 1.000 .735 .553 .384 .175 .326
KI6 .462 .516 .551 .198 .735 1.000 .477 .397 .276 .515
KI7 .425 .417 .473 .073 .553 .477 1.000 .581 .520 .337
KI8 .421 .477 .588 .141 .384 .397 .581 1.000 .702 .434
KI9 .215 .363 .426 .058 .175 .276 .520 .702 1.000 .401
KI10 .282 .326 .392 .202 .326 .515 .337 .434 .401 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
KI1 35.823 15.994 .589 .857
KI2 35.835 15.883 .655 .852
KI3 35.873 15.522 .761 .845
KI4 36.114 17.615 .236 .883
KI5 35.873 15.497 .676 .850
KI6 35.924 15.302 .675 .850
KI7 35.722 15.742 .630 .854
KI8 35.785 15.197 .677 .849
KI9 35.608 16.113 .506 .864
KI10 35.848 15.746 .519 .863
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
39.823 19.302 4.3934 10
136
HASIL UJI RELIABILITAS KECERDASAN EMOSIONAL
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 79 100.0
Excludeda 0 .0
Total 79 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
.823 .831 10
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KE.1 4.051 .7828 79
KE.2 3.937 .7222 79
KE.3 4.101 .6717 79
KE.4 3.962 .7917 79
KE.5 4.089 .6829 79
KE.6 4.114 .5771 79
KE.7 4.114 .5989 79
KE.8 4.013 .6096 79
KE.9 4.063 .6858 79
KE.10 4.266 .6347 79
137
Inter-Item Correlation Matrix
KE.1 KE.2 KE.3 KE.4 KE.5 KE.6 KE.7 KE.8 KE.9 KE.10
KE.1 1.000 .255 .380 .169 .279 .356 .206 .375 .400 .463
KE.2 .255 1.000 .436 .063 .401 .171 .313 .380 .293 .177
KE.3 .380 .436 1.000 .417 .483 .532 .417 .279 .403 .387
KE.4 .169 .063 .417 1.000 .220 .066 .144 -.026 .193 .097
KE.5 .279 .401 .483 .220 1.000 .429 .383 .367 .289 .093
KE.6 .356 .171 .532 .066 .429 1.000 .444 .433 .435 .406
KE.7 .206 .313 .417 .144 .383 .444 1.000 .558 .357 .392
KE.8 .375 .380 .279 -.026 .367 .433 .558 1.000 .611 .422
KE.9 .400 .293 .403 .193 .289 .435 .357 .611 1.000 .491
KE.10 .463 .177 .387 .097 .093 .406 .392 .422 .491 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
KE.1 36.658 14.202 .501 .334 .808
KE.2 36.772 14.870 .427 .350 .815
KE.3 36.608 13.934 .676 .586 .789
KE.4 36.747 15.704 .230 .283 .839
KE.5 36.620 14.623 .514 .407 .806
KE.6 36.595 14.911 .568 .484 .802
KE.7 36.595 14.859 .553 .447 .803
KE.8 36.696 14.650 .590 .590 .799
KE.9 36.646 14.155 .610 .501 .796
KE.10 36.443 14.891 .506 .438 .807
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
40.709 17.773 4.2158 10
138
HASIL UJI RELIABILITAS KECERDASAN SPRITUAL
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 79 100.0
Excludeda 0 .0
Total 79 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
.831 .834 9
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KS1 4.190 .6217 79
KS2 4.076 .5942 79
KS3 3.937 .6473 79
KS4 4.063 .7042 79
KS5 4.114 .6403 79
KS6 3.848 .7177 79
KS7 4.051 .7663 79
KS8 4.063 .6668 79
KS9 4.051 .6775 79
139
Inter-Item Correlation Matrix
KS1 KS2 KS3 KS4 KS5 KS6 KS7 KS8 KS9
KS1 1.000 .689 .413 .324 .364 .238 .222 .373 .464
KS2 .689 1.000 .413 .295 .314 .208 .273 .279 .372
KS3 .413 .413 1.000 .515 .327 .172 .446 .485 .446
KS4 .324 .295 .515 1.000 .666 .222 .160 .374 .262
KS5 .364 .314 .327 .666 1.000 .261 .197 .373 .253
KS6 .238 .208 .172 .222 .261 1.000 .224 .288 .201
KS7 .222 .273 .446 .160 .197 .224 1.000 .521 .662
KS8 .373 .279 .485 .374 .373 .288 .521 1.000 .617
KS9 .464 .372 .446 .262 .253 .201 .662 .617 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
KS1 32.203 12.651 .574 .572 .810
KS2 32.316 12.963 .528 .508 .815
KS3 32.456 12.354 .616 .477 .805
KS4 32.329 12.480 .522 .560 .816
KS5 32.278 12.793 .518 .499 .816
KS6 32.544 13.328 .330 .137 .838
KS7 32.342 12.253 .510 .529 .818
KS8 32.329 12.147 .642 .493 .802
KS9 32.342 12.125 .634 .601 .802
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
36.392 15.575 3.9465 9
140
HASIL UJI RELIABILITAS DISIPLIN KERJA
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 79 100.0
Excludeda 0 .0
Total 79 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.752 .760 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
DK1 3.848 .9485 79
DK2 4.000 .7845 79
DK3 4.063 .7397 79
DK4 3.937 .6272 79
DK5 3.911 .7543 79
141
Inter-Item Correlation Matrix
DK1 DK2 DK3 DK4 DK5
DK1 1.000 .310 .635 .501 .106
DK2 .310 1.000 .486 .156 .390
DK3 .635 .486 1.000 .534 .447
DK4 .501 .156 .534 1.000 .313
DK5 .106 .390 .447 .313 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
DK1 15.911 4.595 .517 .494 .717
DK2 15.759 5.339 .453 .303 .732
DK3 15.696 4.599 .772 .606 .615
DK4 15.823 5.660 .516 .373 .714
DK5 15.848 5.618 .394 .324 .750
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
19.759 7.595 2.7560 5
142
HASIL UJI RELIABILITAS KINERJA AUDITOR
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 79 100.0
Excludeda 0 .0
Total 79 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
.867 .868 10
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KA1 4.152 .6619 79
KA2 4.114 .6199 79
KA3 4.203 .5857 79
KA4 4.051 .5038 79
KA5 3.962 .5648 79
KA6 3.949 .6181 79
KA7 3.823 .8283 79
KA8 4.000 .7338 79
KA9 4.051 .6181 79
KA10 4.215 .6731 79
143
Inter-Item Correlation Matrix
KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10
KA1 1.000 .863 .482 .400 -.087 .176 .307 .343 .420 .559
KA2 .863 1.000 .536 .515 -.024 .116 .289 .338 .420 .647
KA3 .482 .536 1.000 .617 .179 .383 .286 .358 .467 .311
KA4 .400 .515 .617 1.000 .322 .173 .237 .451 .527 .459
KA5 -.087 -.024 .179 .322 1.000 .545 .451 .464 .226 .258
KA6 .176 .116 .383 .173 .545 1.000 .633 .396 .309 .181
KA7 .307 .289 .286 .237 .451 .633 1.000 .696 .544 .391
KA8 .343 .338 .358 .451 .464 .396 .696 1.000 .678 .519
KA9 .420 .420 .467 .527 .226 .309 .544 .678 1.000 .467
KA10 .559 .647 .311 .459 .258 .181 .391 .519 .467 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
KA1 36.367 15.671 .561 .777 .856
KA2 36.405 15.706 .602 .824 .853
KA3 36.316 16.014 .574 .567 .855
KA4 36.468 16.380 .592 .588 .855
KA5 36.557 16.968 .378 .548 .869
KA6 36.570 16.274 .480 .602 .862
KA7 36.696 14.342 .641 .673 .851
KA8 36.519 14.509 .716 .682 .843
KA9 36.468 15.380 .678 .580 .847
KA10 36.304 15.317 .622 .565 .851
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
40.519 19.048 4.3644 10
144
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
1. HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS TANPA MODERASI
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.224 2.370 1.360 .178
kecerdasaan intelektual .418 .088 .421 4.761 .000 .360 2.775
kecerdasaan emosional -.027 .095 -.026 -.285 .777 .333 3.000
kecerdasaan spritual .597 .114 .540 5.241 .000 .265 3.769
a. Dependent Variable: kinerja auditor
Coefficient Correlationsa
Model
kecerdasaan
spritual
kecerdasaan
intelektual
kecerdasaan
emosional
1 Correlations kecerdasaan spritual 1.000 -.501 -.554
kecerdasaan intelektual -.501 1.000 -.242
kecerdasaan emosional -.554 -.242 1.000
Covariances kecerdasaan spritual .013 -.005 -.006
kecerdasaan intelektual -.005 .008 -.002
kecerdasaan emosional -.006 -.002 .009
a. Dependent Variable: kinerja auditor
145
HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS DENGAN MODERASI
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 24.061 1.390 17.313 .000
M1 .019 .005 .756 4.175 .000 .131 7.651
M2 .002 .005 .069 .380 .705 .131 7.651
a. Dependent Variable: kinerja auditor
Coefficient Correlationsa
Model Moderasi2 Moderasi1
1 Correlations Moderasi2 1.000 -.932
Moderasi1 -.932 1.000
Covariances Moderasi2 2.144E-5 -1.957E-5
Moderasi1 -1.957E-5 2.055E-5
a. Dependent Variable: kinerja auditor
146
2. HASIL UJI NORMALITAS TANPA ADANYA MODERASI
147
HASIL UJI NORMALITAS DENGAN MODERASI
148
3. HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS TANPA ADANYA MODERASI
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .888a .789 .780 2.0464
a. Predictors: (Constant), kecerdasaan spritual, kecerdasaan intelektual, kecerdasaan emosional
b. Dependent Variable: kinerja auditor
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1171.630 3 390.543 93.255 .000b
Residual 314.092 75 4.188
Total 1485.722 78
a. Dependent Variable: kinerja auditor
b. Predictors: (Constant), kecerdasaan spritual, kecerdasaan intelektual, kecerdasaan emosional
149
HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS DENGAN MODERASI
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .821a .674 .665 2.5243
a. Predictors: (Constant), M2, M1
b. Dependent Variable: kinerja auditor
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1001.432 2 500.716 78.578 .000b
Residual 484.290 76 6.372
Total 1485.722 78
a. Dependent Variable: kinerja auditor
b. Predictors: (Constant), M2, M1
150
4. HASIL UJI REGRESI BERGANDA TANPA ADANYA MODERASI
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 kecerdasaan spritual,
kecerdasaan intelektual,
kecerdasaan emosionalb
. Enter
a. Dependent Variable: kinerja auditor
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .888a .789 .780 2.0464 2.244
a. Predictors: (Constant), kecerdasaan spritual, kecerdasaan intelektual, kecerdasaan emosional
b. Dependent Variable: kinerja auditor
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1171.630 3 390.543 93.255 .000b
Residual 314.092 75 4.188
Total 1485.722 78
a. Dependent Variable: kinerja auditor
b. Predictors: (Constant), kecerdasaan spritual, kecerdasaan intelektual, kecerdasaan emosional
151
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.224 2.370 1.360 .178
kecerdasaan intelektual .418 .088 .421 4.761 .000 .360 2.775
kecerdasaan emosional -.027 .095 -.026 -.285 .777 .333 3.000
kecerdasaan spritual .597 .114 .540 5.241 .000 .265 3.769
a. Dependent Variable: kinerja auditor
HASIL UJI REGRESI BERGANDA DENGAN MODERASI
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 M2, M1b . Enter
a. Dependent Variable: kinerja auditor
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .821a .674 .665 2.5243 1.991
a. Predictors: (Constant), M2, M1
b. Dependent Variable: kinerja auditor
152
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1001.432 2 500.716 78.578 .000b
Residual 484.290 76 6.372
Total 1485.722 78
a. Dependent Variable: kinerja auditor
b. Predictors: (Constant), M2, M1
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 24.061 1.390 17.313 .000
M1 .019 .005 .756 4.175 .000 .131 7.651
M2 .002 .005 .069 .380 .705 .131 7.651
a. Dependent Variable: kinerja auditor