Post on 10-Jul-2015
PENGARUH GELOMBANG BUDAYA KOREA DI INDONESIA
XI IPS-2
NAMA ANGGOTA :
•NANANG GUNAEDI (04)
•FITRIA KUSNIARTI (16)
•RAZIQ HABIBI (21)
•DAMAR SASI ELSZA .P (35)
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
K-pop! Pasti banyak orang sudah tidak asing dengan nama itu, apalagi untuk kalangan
remaja di Indonesia khususnya. Seperti kita ketahui trend budaya Korea akhir-akhir ini
memang sedang di gandrungi oleh masyarakat di beberapa Negara di Asia maupun
mancanegara yang menyebabkan Korean Wave.
Salah satu penyebar Korean Wave tidak lain dan tidak bukan karena bermunculan
boyband dan girlband. Tidak di pungkiri, wajah yang rupawan, gaya yang keren dan trendy,
penampilan yang fresh dan menarik dan di dukung music yang easy listening serta di
bawakan dengan dance yang energik yang menyebabkan banyak remaja Indonesia khususnya
remaja putri tergila-gila terhadap boyband dan girlband korea tersebut seperti 2PM dan Girl’s
Generation yang sekarang banyak di gandrungi. Korean Wave sendiri tidak hanya terjadi
dalam dunia K-Pop saja, melainkan K-Drama pun tak luput dari perhatian. Kisah cinta yang
romantic dengan di dukung pemain yang rupawan dan setting yang menarik merupakan daya
tarik K-Drama itu sendiri.
Tidak hanya itu, bahkan sampai fashion-nya pun sekarang menjadi tren di kalangan
masyarakat Indonesia. Mereka menilai bahwa fashion Korea itu simple,elegan dan terlihat
good looking.
Dan juga dengan adanya Korean Wave ini, menyebabkan pasar music
Indonesia setiap bulannya selalu ramai dengan menggelar konser artis-artis
Korea. Bisa kita lihat, hampir setiap bulannya, banyak di gelar konser Music
Korea seperti Music Bank 2013, SM Town Tour dan masih banyak lagi.
Korean Wavesekarang ini memang sedang booming di dunia. Jadi,apapun yang
berbau Korea orang akan senantiasa memperhatikan dan kita mulai melalaikan
budaya bangsa kita sendiri. Apabila itu terjadi, bukan tidak mungkin budaya asli
bangsa ini tergeser oleh budaya bangsa pendatang.
Oleh karena itu, makalah ini di buat agar kita semua mengerti bahwa menyerap
unsur budaya asing memiliki dampak positif dan negative bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara.
1.2 Rumusan Masalah :
A. Apa yang di maksud dengan Korean Wave dan perkembangannya di
Indonesia?
B. Bagaimana pengaruh Korean Wave terhadap kehidupan masyarakat
Indonesia?
C. Apa saja dampak yang di akibatkan dari adanya Korean Wave?
A. Agar kita tahu apa yang di maksud dengan Korean Wave dan
perkembangannya di Indonesia
B. Agar kita mengetahui apa saja pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya
Korean Wave terhadap kehidupan masyarakat Indonesia
C. Agar kita mengetahui berbagai dampak yang di timbulkan dari adanya
Korean Wave
A. Karya tulis ini di buat agar para pembaca mengetahui apa dan bagaimana
perkembangan serta pengaruh budaya korea yang telah merebak di
Indonesia.
B. Karya tulis ini di buat agar para pembaca mampu memilah dan memilih
dampak postif dan negative yang di timbulkan dengan adanya Korean Wave.
1.3 Tujuan :
1.4 Manfaat :
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Gelombang Budaya Korea dan Perkembangannya
Artikel yang berjudul Hallyu menjelaskan tentang Korean Wave. Dalam artikel tersebut di
jelaskan bahwa Korean Waveatau Gelombang Korea adalah istilah yang di berikan untuk tersebarnya
budaya Korea ke berbagai Negara di dunia.
Biasanya hallyumemicu orang yang sudah terkena demam korea tertarik untuk mempelajari
bahasa dan kebudayaan korea.
Awal kesukaan Korea dimulai dari beberapa Serial K-dramayang di tayangkan di TV Indonesia,
yang membuat masyarakat Indonesia mulai mengenal artis-artis Korea tersebut. Dengan demikian, tentu
saja mereka mulai mencari informasi tentang artis dan actor Korea yang menarik perhatian mereka,
sehingga akhirnya mereka mengetahui beberapa boyband dan girlband negeri Ginseng tersebut dan mulai
pula mengidolakannya. Populernya drama Korea di stasiun televisi Indonesia terjadi setelah drama
negara Asia lain seperti Taiwan dan Jepang jarang diputar. Berbagai stasiun televisi Indonesia mulai
menayangkan drama produksi Korea Selatan setelah RCTI yang mempelopori pemutaran drama Endless
Love (Autumn in My Heart). Para sineas drama di Korea mulai menyadari daya jual drama Korea sangat
tinggi di negara-negara tetangganya sehingga produksi serial mereka menjadi
komoditas ekspor. Puncaknya terjadi saat serial Winter Sonata diputar di Jepang, Cina, Taiwan dan Asia
Tenggara. Sejak saat itu istilah "Hallyu" atau "Demam Korea" muncul.
Dari tahun 2002-2005 drama-drama Korea yang populer di Asia termasuk Indonesia antara lain
Endless Love, Winter Sonata, Love Story from Harvard, Glass Shoes, Stairway to Heaven, All
In, Hotelier, Memories in Bali, dan Sorry I Love You yang merupakan serial drama melankolis. Drama
komedi romantis muncul berikutnya, antara lain Full House, Sassy Girl Chun Hyang, Lovers in
Paris, Princess Hours, My name is Kim Sam-soon, My Girl, Hello Miss!, dan Coffee Prince. Genre
drama berlatar belakang sejarah juga ikut mencetak rating tinggi, antara lain drama Dae Jang
Geum, The Greet Queen of Seon Deok, Hwang Jini hingga Jumong. Tahun 2008-2009, drama Korea
yang banyak mendapatkan perhatian adalah Boys OverFlowersatau yang lebih dikenal dengan Boys
Before Flowers (BBF). Hingga sekarang pun K-Drama masih menghiasi layar kaca televisi Indonesia.
Seperti K-Drama The Moon That Embraces The Sun,Secret Garden dan Dream Highyang berhasil
menyita perhatian semua orang.
Rupanya wabah dari hallyu atau korean wave ini kemudian berdampak pada pariwisata. Lokasi
syuting drama korea yang terkenal seperti pulau Jeiju,Pulau Nami yang di buat untuk menggarap serial
Drama Korea Winter Sonata dan lain-lain menjadi obyek pariwisata yang digemari para turis untuk
dikunjungi. Tentu dengan semakin banyak turis yang mendatangi korea selain berimplikasi terhadap
bertambahnya devisa negara juga dapat sekaligus lebih mendekatkan secara emosional antara korea
dengan turis. Akan lebih banyak orang yang merasa dekat dengan negara korea dan pelan-pelan akan
memunculkan rasa Sense of Belonging.
Untuk para penggemar Korea, mengenal budaya seperti memakai Hanbok (pakaian khas
Korea), belajar memasak Kimchi dan mulai belajar Han-Geul atau bahasa Korea merupakan hal wajib
untuk di lakukan. Akibatnya, rasa bangga dan kecintaan mereka semakin bertambah terhadap Korea.
Seiring dengan perkembangannya, akhirnya banyak remaja Indonesia mulai meniru gaya dan
mengikuti budaya Korea. Salah satunya adalah kemunculan boyband dan girlband.
Artikel yang berjudul “Gurita” budaya popular Korea di Indonesia menjelaskan tentang berbagai
macam pengaruh masuknya budaya Korea di Indonesia. Dalam artikel ini menjelaskan bahwa dengan
beralasan terinspirasi dengan boyband dan girlband Korea, lahirlah banyak boyband dan girlband di
Indonesia, sebut saja SM*SH, Max 5, 7 ICON, Cherrybelle,dll. Memang dari segi kualitas boyband dan
girlband Indonesia masih sangat jauh jika di banding dengan boyband dan girlband Korea. Boy and
Girlband Korea memiliki karakteristik dance yang energik serta kekompakkan tim yang sangat sulit
untuk di jiplak oleh boy dan girlband Indonesia. Hal ini di karenakan mereka mencintai music. Music
bukan di jadikan sebuah lahan mencari rezeki saja, melainkan lebih dari semua itu, mereka mencintai
music sebagai bagian dari jati diri dan hidup mereka. Itulah yang menjadikan rasa kebersamaan mereka
semakin kuat dan tampak nyata.
Selain kemunculan banyak boys and girlsband, banyak acara-acara TV yang mulai mengemas
program acara mereka dengan kesan Korea. Misalnya saja salah satu Sinetron yang dibuat Trans TV yang
berjudul Cinta Cenat Cenut yang melibatkan Sm*sh sebagai pemeran utamanya. Sinetron tersebut
menggambarkan bagaimana gaya rambut,dandanan, fashion dan pernak-pernik Korea menjadi muatan
penting dalam menggarap sinetron tersebut. Mungkin untuk para K-dramalover, sinetron Cinta Cenat
Cenut ala Trans TV adalah hasil jiplakan dari K-Drama Boys Over Flowersyang membooming di tahun
2008-2009.
Tidak hanya itu, Demam Korea yang melanda Indonesia membawa keuntungan tersendiri bagi
sebagian orang, sebut saja promotor sebuah Konser. Maraknya Korean Wavedi Indonesia membuat
banyak Promotor konser mendatangkan artis ataupun boyband dan girlband untuk melakukan konser
mereka di Indonesia. Sudah banyak dari mereka yang melakukan konser perdana di Indonesia, sebut saja
Super Junior, 2PM, BEAST, M-BLAQ hingga SM Entertainment, sebuah Label ternama di Korea pun
menggelar SM Town Tour 2012 di Indonesia dengan membawa artis-artis mereka seperti Super Junior,
Shinee, Girl’s Generation, BoA, dll.
Selain boyband dan girlband Korea, para penyanyi solo seperti BoA,ERU,Baek Ji
Young, serta Grup Band Korsel seperti F.T Island dan C.N Blue juga menjadi penyebab
menjamurnya Korean Wavedi Indonesia. Belum hilang dari benak kita,PSY, sang Rapper asal
Korea yang menggebrak dunia dengan lagu “GANGNAM STYLE”. Tak kalah penting dari
itu, adanya para Bintang Hallyu atau yang lebih di kenal dengan sebutan Hallyu Starjuga
menjadi barometer adanya Korean Wave.Hallyu Star adalah para actor,aktris dan artis korea
yang sangat berpengaruh dan berjasa terhadap menyebarnya Korean wave. Bintang Hallyu
Staryang banyak kita kenal seperti Bae Yong Jun, Hyun Bin, Rain,Song Seung Hoon, Song
Hye Gyo, Yoon Eun Hye, Go Hye Sun, Ha Ji Won menjadi panutan fashion K-Pop maupun I-
pop.
Selain karena peran K-pop,K-Drama dan Hallyu star, sikap masyarakat Indonesia yang
pada dasarnya sangat mudah dalam menerima dan menyerap unsur budaya asing juga sangat
berpengaruh dalam merebaknya fenomena Korea. Kebanyakan masyarakat Indonesia,
terutama remaja, mudah sekali menyukai seseorang atau figure yang terkenal. Hal ini tentu
menunjukkan bahwa kita, bangsa Indonesia, memiliki kepribadian yang belum dapat dijiwai
oleh kawula muda. Sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki sifat mudah menerima,
menyukai dan menggilai sesuatu hal yang sedang booming namun mereka akan mudah pula
melupakannya. Bisa kita garis bawahi, bahwa fenomena Korea yang saat ini sedang melanda
Indonesia, hanyalah sebuah gebrakan trend yang menyelimuti remaja yang masih labil. Satu
hingga lima tahun yang akan datang, Demam Korea bisa jadi menghilang dan berganti dengan
Demam-deman yang lain yang saat ini sedang mempersiapkan diri untuk menggebrak
kepribadian bangsa.
2.2 Pengaruh Gelombang Budaya Korea
A. Pengaruh Gelombang Budaya Korea terhadap Budaya Indonesia
Berkembangnya budaya Korea (Korean Wave) di Negara-negara Asia Timur dan beberapaNegara-negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia menunjukkan adanya transformasi budaya asingke Negara lain. Berkembangnya budaya pop Korea di Indonesia di buktikan dengan munculnya“Asian Fans Club” (AFC) yaitu blog Indonesia yang berisi tentang berita dan hiburan Korea.
Dalam konsepsi budaya, budaya popular yang di bawa Korea berada dalam dimensi konkretyang terwujud dalam artifak-artifak budaya seperti lagu,drama,film music,program televise,makanandan bahasa. Sedangkan dimensi abstrak yang berupa nilai,norma,kepercayaan, tradisi dan maknayang terkandung secara tidak langsung dalam artifak budaya tersebut. Berkaitan dengan Asian Fans Club, budaya pop Korea yang di terima kelompok penggemar di Indonesia masih terbatas padadimensi konket, yaitu penerimaan terhadap music,film,drama dan artis-artis Korea.
Dengan demikian, berkembangnya budaya pop Korea (Korean Wave) di Indonesia merupakan perwujudan globalisasi dalam dimensi komunikasi dan budaya. Globalisasi dalamdimensi ini terjadi karena adanya proses mengkreasikan, menggandakan,menekankan danmengintensifikasi pertukaran serta kebergantungan informasi dalam dunia hiburan, dalam halini adalah hiburan korea. Kebergantungan ini masih dalam dimensi konkrit. Meskipundemikian, jika Korean Waveini tidak disertai dengan apresiasi terhadap budaya nasional, dikhawatirkan ekstensi budaya nasional bergeser nilainya menjadi budaya marginal(pinggiran). Apalagi prosentasi terbesar penerima Korean Wavedi Indonesia adalah remaja. Padahalremaja merupakan tonggak pembangunan Nasional. Jika remaja sekarang sudah tidakmengenal kebudayaan mereka sendiri, maka kebudayaan nasional akan mengalami kepunahandan dapat berganti dengan kebudayaan baru yang tidak sepenuhnya sesuai dengankepribadian nenek moyang Negara kita.
Maka perlu suatu aktualisasi budaya Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasidampak negative yang muncul akibat adanya Korean Waveagar kebudayaan asli Indonesia masihmemiliki nilai budaya yang tinggi di mata masyarakat Indonesia.
B.Pengaruh Gelombang Budaya Korea terhadap Remaja Indonesia
Korean Wave(Demam Korea) kini sedang melanda dunia, Indonesia salah satunya. Dalamfenomena Korea saat ini, remaja adalah kaum yang paling disorot.
Budaya pop yang di bawa oleh negeri Ginseng membawa pengaruh besar terhadap muda-mudi Indonesia.
Budaya pop merupakan perpaduan dari dua kata, yaitu “budaya” dan “pop”. Arti dari kata“budaya” adalah pandangan hidup tertentu dari masyarakat,periode atau kelompok tertentu. Sedangkan kata “pop” merupakan singkatan dari kata popular yang salah satunya memiliki artibanyak di sukai orang. Dengan demikian, dapat di tarik kesimpulan bahwa budaya pop adalahpandangan hidup tertentu yang disukai banyak orang.
Korean wavepada mulanya masuk ke Indonesia sekitar tahun 2004 melalui serial K-Drama “Full House” yang di perankan oleh Rain dan lawan mainnya Song Hye Gyo. Sejak saat itulah mulaibermunculan drama-drama korea di Indonesia, kemudian menyusul lagu-lagu yang kini di gandrungioleh mayoritas remaja di Indonesia.
Begitu besar budaya pop yang di bawa oleh negeri Ginseng ini, adapun pengaruh yang paling terlihat adalah muncul dan merebaknya boyband dan girlband. Salah satu di antara merekadengan sendirinya mengakui bahwa konsep yang mereka bawakan adalah dengan mengkiblat padaboyband dan girlband dari negeri Ginseng tersebut. Tak hanya itu Korean Wave juga mulaimempengaruhi gaya hidup remaja Indonesia, perubahan gaya hidup yang terlihat adalah gayarambut, cara berpakaian dan masih banyak lagi.
Tak dapat di pungkiri bahwa budaya pop dari negeri Ginseng tersebut telah berpengaruh
pada remaja Indonesia. Sebagai remaja yang masih labil dalam pencarian jati diri, tidak ada
salahnya jika kita sebagai remaja juga terpengaruh terhadap budaya pop tersebut namun ada
baiknya kita menjadikan sisi baik dari apa yang telah dibawa oleh para artis dari negeri Ginseng
tersebut. Salah satu hal yang patut kita jadikan teladan dari mereka adalah prinsip mereka. Dalam
melakukan pekerjaan apapun, mereka melakukan secara totalitas dan bertanggungjawab secara
penuh terhadap pekerjaannya. Dengan bekerja secara totalitas dan menjadikan pekerjaan yang kita
lakukan sebagai hal yang disukai, maka kita tidak akan merasa terbebani dengan pekerjaan
ataupun tugas-tugas yang saat ini sedang kita jalani.
Bagi para remaja Indonesia yang sangat menggemari hal-hal yang berbau Korea, para
promotor berlomba-lomba mengundang para boyband dan girlband Korea untuk datang ke
Indonesia, seperti acara Kimchi yang mendatangkan para boyband dan girlband Korea seperti
Super Junior, X-5, Girl’s Day. Bahkan ada promotor yang mampu menyelenggarakan konser
tunggal boyband Korea yang cukup terkenal di Indonesia.
Demam Korea pun akhirnya melanda para remaja Indonesia. Berbagai stasiun TV
Indonesia berlomba-lomba untuk menayangkan berbagai macam acara TV yang ada di Korea,
seperti Drama Korea, Film Korea dan Music popKorea. Hal itu membuktikan betapa besar
antusias para remaja Indonesia yang sangat menggemari Korea, bahkan mereka mulai membuat
blog dan jejaring social yang khusus membahas Korea. Di Bojonegoro-pun, terdapat Komunitas
K-pop yang setiap minggunya berkumpul di Alun-alun kota. Bukan hanya Komunitas K-popers
Bojonegoro, B-One TV yang merupakan TV local asli Bojonegoro-pun mulai menayangkan serial
K-Drama seperti A thousand day’s Promise,Autumn in My Heartdan stairway to heaven.
Ini merupakan bukti bahwasannya bukan hanya remaja Kota yang terkena demam Korea,
Remaja-remaja setengah Kota-pun terkena efek Korean Wave.
2.3 Dampak Gelombang Budaya Korea
Layaknya budaya barat yang berkembang di Indonesia, budaya demam korea juga pasti
memberikan pengaruh positif dan pengaruh negative bagi para remaja Indonesia.
Beberapa dampak positif yang bisa kita lihat antara lain adalah:
1. Belajar menabung
Para remaja Indonesia yang begitu mencintai kebudayaan Korea pasti akan senang berburu
segala hal yang berbau Korea, bahkan tak jarang mereka rela pergi ke Korea hanya untuk
mendapatkan barang asli dari negeri tersebut. Tentulah mereka harus menabung untuk bisa pergi dan
membeli segala hal yang berhubungan dengan Korea. Selain itu, bagi para penggemar boyband dan
girlband Korea, tentu mereka sangat ingin menonton konser para boyband dan girlband idola mereka
secara langsug. Hal ini mendorong mereka untuk menabung dan menghemat uang saku mereka
sendiri.
2. Belajar berbisnis
Bagi para remaja yang pandai berbisnis, pastilah mereka tidak menyia-nyiakan demam Korea
ini. Mereka menyediakan barang-barang yang biasanya berhubungan dengan para penyanyi,boyband
ataupun girlband dari Korea misalanya mug bergambar, tas lukis, sepatu lukis, jaket bahkan T-Shirt by
request. Selain bisa mendapatkan informasi mengenai Korea, mereka juga bisa belajar berbisnis.
3. Mengenal kebudayaan Korea
Rasa antusias remaja Indonesia terhadap drama dan lagu-lagu Korea menyebabkan rasa
keingintahuan mereka tentang budaya dan bahasa Korea itulah yang membuat mereka ingin tahu,
ingin mengenal dan ingin mempelajari budaya dan bahasa Korea tersebut. Bahkan mereka rela kursus
bahasa Korea agar bisa mempelajari huruf Han-Geul dan berbahasa Korea. Selain itu, mereka juga tak
malu kalau harus mengikuti budaya korea dengan memakai Hanbok atau pakaian khas Korea.
4. Menambah teman dan pengalaman
Para remaja yang mencintai music Korea akan membentuk komunitas yang bernama
K-popers. Biasanya mereka akanmembentuk beberapa kelompok sesuai dengan nama
boyband dan girlband yang mereka sukai, kelompok ini dinamakan Fandom. Mereka bisa
saling bertukar informasi, membuat suatu acara pertemuan sesama para K-popers
(fanmeeting), mereka bisa belajar bahasa Korea bersama-sama dan bahkan belajar dance
dalam acara fanmeeting tersebut.
Selain itu, para penggemar Korea biasanya gemar sekali membaca dan membuat FF.
FF atau Fan Fictionadalah sebuah cerita fiksi yang dibuat oleh penggemar berdasarkan
kisah,karakter atau setting yang sudah ada fanfic biasanya berlaku untuk film, komik, novel,
selebritis, dan karakter terkenal lainnya. Selain bisa menyenangkan pembaca, fanfic juga
dapat membuat para penggemar K-popers untuk bisa berimajinasi dengan membuat cerita
fiksi tersebut.
Adapun dampak negative munculnya demam Korea di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Perilaku hidup boros
Para remaja yang terlalu terobsesi pada music K-pop, drama Korea bahkan produk-
produk yang berasal dari Korea, membuat mereka mengeluarkan banyak uang hanya untuk
sekedar membeli DVD, menonton Konser dan pergi ke Korea hanya untuk berburu barang-
barang asli Korea. Meskipun mereka menabung untuk mendapatkan barang-barang tersebut,
namun hal itu juga bukanlah hal yang baik karena uang yang begitu banyak di kumpulkan
terbuang sia-sia hanya untuk sesuatu yang tidak perlu.
2. Munculnya fanwar
Setiap orang memiliki selera music yang berbeda. Karena ada perbedaan selera music atau
perbedaan suatu kegemaran itulah yang membuat masing-masing fandom pasti mempunyai antis atau
orang yang tidak menyukai boyband atau girlband tersebut. Perbedaan itulah yang memicu adanya
fanwar atau peperangan antar fans. Biasanya hal ini banyak terjadi di dunia maya atau jejaring social.
Terlebih lagi, akibat kemunculan boyband dan girlband Indonesia yang mengikuti gaya Korea,
membuat para K-popers kurang menyukai I-popers (pecinta boyband dan girlband Indonesia). Para K-
popers menganggap para boyband dan girlband Indonesia meniru kebudayaan Korea, sedangkan para
I-popers menuduh para K-popers tidak mencintai budaya local. Hal ini menjadikan perseteruan yang
sangat sengit antara pecinta music Korea dengan Pecinta music Indonesia.
Tentulah hal ini tidak baik bagi remaja karena mereka bisa menjadi terbiasa berkelahi dan
merasa paling hebat dalam suatu hal.
3. Munculnya unsur pornografi dan pornoaksi
Selain bergaya hidup boros dan sering fanwar, para pecinta korea yang gemar sekali membaca
atau menulis FF, mulai mengembangkan gaya fanfic yang awalnya hanya cerita fiksi biasa menjadi
fanfic yang ceritanya mengarah pada unsur pornoaksi. FF ini dinamakan FF NCatau FF No Child.
Biasanya FF NC diberikan rating sesuai dengan batas usia yang boleh membacanya. Mulai dari rating
17+,21+ sampai 25+. FF jenis ini dapat dengan mudah di temukan di dalam blog atau bahkan di dalam
situs jejaring social facebook. Walaupun masih ada beberapa blog yang masih memperhatikan moral
para remaja Indonesia dengan memberikan password untuk FF NC, namun tak jarang pula anak-anak
yang masih di bawah umur memaksa untuk membacanya dan mengetahui passwordnya. Hal ini akan
menjadi semakin buruk apabila yang membuat jenis cerita itu adalah anak-anak usia di bawah 17
tahun.
Selain FF NC, para pecinta Korea juga gemar membuat FF yuridan FF yaoi yang
merupakan cerita fiksi yang mengisahkan percintaan sesama jenis. Tentu hal ini akan
sangat merusak moral dan mental para remaja Indonesia yang akhirnya dapat berakibat
dalam kehidupan mereka sehari-hari. Mereka akan menganggap percintaan sesama jenis
adalah hal yang biasa.
Sedangkan bagi para K-popers yang pandai mengedit foto, mereka akan mengedit
foto yang berbau pornoaksi dan pornografi yang kemudian mereka unggah ke jejaring
social.
Akhirnya, moral para remaja pecinta Korea mulai teracuni dengan hal yang berbau
pornoaksi dan pornografi. Hal ini akan berakibat fatal bagi K-popers yang masih di bawah
umur. Mereka akan cepat mengerti dan belajar hal-hal yang seharusnya belum mereka
lakukan.
BAB IIIPENUTUP
KESIMPULAN
Demam Korea atau Korean Wave sekarang sedang berkembang di Indonesia. Hal ini di akibatkan
karena penyebaran dan pengaruh budaya Korea di Indonesia, terutama melalui dunia entertainment
seperti music pop Korea dan drama-drama Korea.
Demam Korea di Indonesia juga memberikan pengaruh yang besar bagi para remaja Indonesia
seperti cara berpakaian dan bahkan hal ini dapat dilihat dengan adanya kemunculan boyband dan
girlband Tanah Air. Kemunculan mereka cukup menjadi pengaruh bagi para Remaja Indonesia. Bagi para
remaja Indonesia yang pada dasarnya mencintai music Indonesia, tentulah kemunculan boyband dan
girlband memberikan warna baru yang dapat meramaikan industry music Indonesia. Sebaliknya, bagi
para remaja yang sudah lama menyukai music luar daerah banyak yang beranggapan bahwa boyband dan
girlband Indonesia menjiplak boyband dan girlband dari Korea yang sudah lebih dahulu ada.
Demam Korea tentunya juga memberikan dampak positif dan negative bagi remaja Indonesia,
mereka yang menyukai Korea cenderung lebih boros daripada remaja yang lebih menyukai music
Indonesia, dan perilaku atau moral mereka cenderung lebih bebas, kadang tidak sesuai dengan
kebudayaan dan tata karma bangsa Indonesia. Namun, dengan adanya demam Korea juga bisa
menjadikan sebuah lapangan pekerjaan yang cukup menggiurkan, mengingat para peminat music atau
drama Korea tidaklah sedikit. Selain itu, dampak positif lainnya adalah para pecinta Korea dapat saling
berteman dan berbagi pengalaman bersama para K-popers lain. Tentu hal ini juga dapat mengajarkan
agar mereka dapat bersosialisasi yang baik dengan orang lain.
SARAN
Ada baiknya para remaja pecinta Korea bisa pandai memilih mana yang baik dan burukdalam kemunculan Korean Wave di Indonesia agar nantinya bisa di sesuaikan dengankebudayaan Indonesia itu sendiri.
Ada baiknya para orang tua memberikanpengawasan lebih terhadap anak-anak merekaagar mereka tidak mudah terpengaruh denganbudaya Korea yang tidak sepantasnya dilakukan di Indonesia