Post on 10-Mar-2019
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PEENERAPPAN SISTTEM INFOORMASII PENGGGAJIAN
DI PERRUM PERRHUTANI KPH SUURAKARRTA
SKRIPPSI
OLEHH
BAAYU PURWWANTO
K 74050035
FAKULTTAS KEGUURUAN DAAN ILMU PENDIDIKKAN
UNIVERSSITAS SEBBELAS MAARET
SURAKAARTA
20100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN
DI PERUM PERHUTANI KPH SURAKARTA
Oleh:
BAYU PURWANTO
NIM K 7405035
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Skripsi Program Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. C. Dyah S. Indrawati, M. Pd. Tutik Susilowati, S. Sos. M.Si
NIP. 19611122 198903 2 001 NIP. 19751031 200501 2 001
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi:
Nama terang Tanda tangan
Ketua : Dra. Tri Murwaningsih, M. Si ……………
Sekretaris : Susantiningrum, S.Pd., SE., MAB ………….
Anggota I : Dra. C. Dyah S. Indrawati, M. Pd. ……………
Anggota II : Tutik Susilowati, S. Sos. M.Si ...………..
Disahkan oleh:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah., M. Pd.
NIP. 19600727 198702 1 001
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
Bayu Purwanto. PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DIPERUM PERHUTANI KPH SURAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta, (2) Kelebihan dan kelemahan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta, (3) Hambatan-hambatan yang dihadapi Perum Perhutani KPH Surakarta dalam penerapan sistem informasi penggajian, (4) Upaya yang dilakukan Perum Perhutani KPH Surakarta dalam mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam penerapan sistem informasi penggajian.
Bentuk penelitian yang digunakan adalah kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan strategi tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan terdiri dari informan, tempat dan peristiwa, dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel bertujuan (purposive sampling).Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Untuk mengukur validitas data digunakan triangulasi data dan metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta didukung oleh komponen-komponen pendukung sistem yang terdiri dari; software, hardware, sumber daya manusia, jaringan, dan sumber daya data. 2) Kelebihan penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta yaitu : (a) Mempermudah pegawai di bagian penggajian dalam proses pengolahan gaji, (b) Proses pengolahan gaji lebih cepat sehingga tidak ada keterlambatan dalam pemberian gaji kepada pegawai, (c) Kesalahan yang terjadi akibat salah input data mudah diperbaiki, (d) Dapat menghasilkan informasi yang lebih berkualitas, (e) Mempermudah dalam penyampain gaji kepada pegawai. 3) Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Perum Perhutani KPH Surakarta dalam penerapan sistem informasi penggajian adalah (a)Kekurangan unit komputer dan masih banyaknya komputer dengan hardware lama, (b) Permasalahan pada software penggajian disebabkan karena tidak terpenuhinya minimum requirements software penggajian dan lemahnya sistem keamanan (tidak adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer, sehingga apabila terjadi kerusakan harus mendatangkan teknisi dari luar atau dari Perum Perhutani Unit I Semarang, (e) Kesalahan akibat faktor manusiawi dalam input data (Human Errors), (f) Tidak adanya persiapan SDM pengganti apabila terjadi mutasi jabatan, (g) Komponen jaringan di komputer kurang berfungsi dengan baik. (h) Ketergantungan terhadap listrik dari PLN. 4) Upaya yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta dalam mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam penerapan sistem informasi penggajian adalah (a) Menambah unit komputer dan up-grade hardware-hardwarelama, (b) Mendatangkan teknisi apabila kerusakan tidak dapat di atasi oleh pegawai,
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(c) Untuk permasalahan yang terjadi pada software penggajian Perum Perhutani KPH Surakarta mendatangkan teknisi dari Perum Perhutani Unit I Semarang, (d) Untuk meningkatkan keamanan data dilakukan instalasi pada setiap unit komputer, (e) Pelatihan pegawai terkait dengan bidang teknologi informasi dan aplikasi penggajian.
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya
(QS. Al Baqarah: 286)
Segala sesuatu wajib diragukan, dan di bidang ilmiah tidak ada sesuatu pun yang dianggap pasti
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Karya ini dipersembahkan kepada:
Ibu dan ayah tercinta,
Adikku tercinta, Niken Widiasri
Seseorang yang telah menjadi sumber inspirasi dalam
menghasilkan berbagai karya, Rina Maryani
Sahabatku Arif Surep & Panji
Teman-teman PAP 2005,
Almamater
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas
rahmat serta hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi
persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Selama penulisan skripsi ini mulai dari awal sampai akhir, banyak sekali
pihak yang membantu hingga skripsi ini terselesaikan. Untuk itu atas segala bentuk
bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang
telah memberikan ijin mengadakan penelitian.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNS yang telah
memberikan ijin untuk menyusun skripsi.
3. Bapak Drs. Sutaryadi, M. Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
FKIP UNS yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.
4. Ibu Dra. C. Dyah S. Indrawati, M. Pd. selaku Pembimbing I yang telah dengan
sabar memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya skripsi ini.
5. Ibu Tutik Susilowati, S. Sos. M.Si. selaku Pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktunya dan dengan sabar membimbing peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK PAP FKIP UNS yang telah
membantu peneliti dalam pembekalan materi untuk penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Ir. Dwijono Kiswurjanto selaku Administratur Perum Perhutani KPH
Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
Bapak Hyronimus Rahayaan, SIP., Ibu Titik, A.Md., Ibu Rahayu, dan segenap
pegawai Perum Perhutani KPH Surakarta yang telah membantu memberikan
berbagai informasi kepada peneliti.
8. Ibu dan ayah serta adik tersayang, terima kasih atas dorongan dan doanya,
sayangku yang selalu memberi semangat dan motivasi sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9. Teman-teman seperjuangan PAP ’05: Lupin, Lian, Ika, Apris, Basuki, Deffi,
Husna, Lala, Septi, Arum, Iyut, Husna, Lilis, Lis, Fanny, Ima, Dwina, Linda,
Nurul, Vina, Mita, Arif, Angga, Prima, Rangga, Mahmud, Adit, Wuri, Panji,
Fajar, Efi terima kasih atas semuanya, banyak hal yang telah kita lalui bersama
dan semuanya akan menjadi kenangan yang indah.
10. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari
Tuhan YME.
Walaupun disadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan
namun diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
Surakarta, Januari 2010
Peneliti
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i
HALAMAN PENGAJUAN……………………………………………………. ii
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………. iii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………….. iv
HALAMAN ABSTRAK……………………………………………………….. v
HALAMAN MOTTO…………………………………………………………... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………... viii
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. ix
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… xi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… xiv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… xv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………… 1
B. Perumusan Masalah………………………………………... 4
C. Tujuan Penelitian…………………………………………... 5
D. Manfaat Penelitian…………………………………………. 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka…………………………………………… 7
1. Tinjauan tentang Sistem....................................……….. 7
2. Tinjauan tentang Informasi………………..…………... 15
3. Tinjauan tentang Sistem Informasi…………………….. 21
4. Tinjauan tentang Sistem Informasi Penggajian………… 32
B. Kerangka Berpikir………………………………………….. 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………….. 36
B. Bentuk dan Strategi Penelitian……………………………. 37
C. Sumber Data…………………………………………….. 39
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Teknik Sampling…………………………………..……… 40
E. Teknik Pengumpulan Data………………………….……. 40
F. Validitas Data……………………………………………. 42
G. Analisis Data………………………………………….….. 44
H. Prosedur Penelitian…………………………………….…. 46
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian……………………………… 49
1. Sejarah singkat Lokasi Penelitian.…………………... 49
2. Lokasi Perum Perhutani KPH Surakarta…………….. 51
3. Visi dan Misi Perum Perhutani…………………….... 52
4. Wilayah Kerja Perum Perhutani KPH Surakarta..…… 52
5. Struktur Organisasi Perum Perhutani KPH Surakarta.. 55
6. Sumber Daya Manusia di Perum Perhutani KPH
Surakarta……………………………………………... 57
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian……………………..... 59
1. Penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum
Perhutani KPH Surakarta…………………………….. 59
2. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Informasi
Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta.…….. 68
3. Hambatan-hambatan yang Dihadapi Oleh Perum
Perhutani KPH Surakarta dalam Penerapan Sistem
Informasi Penggajian………………………………… 69
4. Upaya-upaya yang Dilakukan Perum Perhutani KPH
Surakarta untuk Mengatasi Hambatan-hambatan dalam
Penerapan Sistem Informasi Penggajian……………… 76
C. Temuan Studi yang dihubungkan dengan Kajian Teori…. 81
1. Penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum
Perhutani KPH Surakarta…………………………….. 81
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Informasi Penggajian
Di Perum Perhutani KPH Surakarta.………………… 83
3. Hambatan-hambatan yang Dihadapi oleh Perum
Perhutani KPH Surakarta dalam Penerapan Sistem
Informasi Penggajian.………………………………… 84
4. Upaya-upaya yang Dilakukan oleh Perum
Perhutani KPH Surakarta untuk Mengatasi Hambatan-
Dalam Penerapan Sistem Informasi Penggajian……… 85
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan…………………………………………….…… 88
B. Implikasi…………………………………………………. 90
C. Saran……………………………………………………... 90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel IV.1. Jumlah Pegawai Perum Perhutani KPH Surakarta Menurut Status 58
Tabel IV.2. Jumlah Pegawai Perum Perhutani KPH Surakarta Menurut
Tingkat Pendididkan 58
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1. Bagian-bagian Komponen dari suatu sistem 10
Gambar II.2. Keterkaitan antara Komponen dan Karakteristik Suatu Sistem 14
Gambar II.3. Model Umum Suatu Sistem 14
Gambar II.4. Hubungan Antara data dan Informasi 15
Gambar II.5. Klasifikasi Konseptual Aplikasi Sistem Informasi 22
Gambar II.6. Model Sistem Informasi yang Menunjukkan Kerangka Konsep
Dasar untuk Berbagai Komponen dan Aktivitas Sistem Informasi 28
Gambar II.7. Skema Kerangka Berfikir 35
Gambar III.1. Skema Model Analisis Interaktif Mengalir 46
Gambar III.2. Skema Prosedur Penelitian 48
Gambar IV.1. Denah Kantor Perum Perhutani KPH Surakarta 51
Gambar IV.2. Topologi Jaringan di Perum Perhutani KPH Surakarta 65
Gambar IV.3. Flowchart Proses Penggajian 67
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Pedoman Wawancara
Lampiran 3. Struktur Organisasi
Lampiran 4. Spesifikasi Hardware Perum Perhutani KPH Surakarta
Lampiran 5. Dokumentasi
Lampiran 6. Surat Perijinan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi berkembang sangat pesat dewasa ini. Pengaruhnya
pun begitu besar dalam berbagai segi kehidupan, baik secara individual maupun
konstitusional. Pada level institusi atau organisasi perkembangan teknologi
informasi tidak hanya berpengaruh pada bidang komunikasi namun juga pada segi
pembuatan keputusan melalui otomasi dan kecepatan dalam pengolahan data yang
tahap selanjutnya akan berpengaruh pada pelayanan.
Bagi sebuah perusahaan atau organisasi peran teknologi informasi sangat
penting yaitu sebagai penunjang kinerja organisasi, karena sebuah organisasi yang
besar mempunyai jaringan yang sangat luas membutuhkan data yang cepat, akurat
dan inovatif dalam kinerja serta untuk menunjang operasional sebuah organisasi.
Cezar Mihalcescu dalam jurnalnya menjelaskan bahwa penerapan teknologi
informasi dalam suatu perusahaan akan mempengaruhi kinerja suatu organisasi
dan individu yang ada di didalamnya.
“Technology, which includes IT, influences organizations in a variety of ways. In summary, technology alters the skills requirements for individuals, it changes jobs and the way they are done. It can also alter relationships between individuals and departments within the organization and may affect some relationships outside the organization with customers and suppliers. It is likely to be a major factor in determing the type of information available and how the information is used and consequently how the organization operates.” ( Cezar Mihalcescu, 2008 : 2)
Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa perkembangan
teknologi informasi membawa dampak yang sangat besar terhadap suatu
organisasi atau perusahaan. Pekerjaan-pekerjaan yang dahulunya dikerjakan
secara manual sekarang sudah mulai beralih dengan komputerisasi. Kemajuan ini
mengakibatkan produktivitas kerja meningkat, pekerjaan-pekerjaan lebih mudah
dan cepat diselesaikan selain itu tingkat kesalahan semakin kecil. Tetapi dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pemakaian teknologi informasi terjadi perubahan-perubahan pada struktur sumber
daya manusia, misalnya dengan perubahan dari sistem manual ke sistem yang
berbasis komputer akan menuntut kemampuan sumber daya manusia sebagai
pelaksana sistem tersebut. Selain mengakibatkan perubahan-perubahan dalam
suatu organisasi, perkembangan teknologi informasi juga akan mengakibatkan
perubahan di luar organisasi, misalnya hubungan organisasi dengan pihak luar
akan semakin mudah karena pihak luar organisasi akan lebih mudah dalam
mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Teknologi informasi adalah penunjang utama pembuatan keputusan di
dalam organisasi-organisasi modern. Teknologi informasi yang digunakan adalah
gabungan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Teknologi
komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer, termasuk
peralatan-peralatan yang berhubungan dengan komputer seperti printer, CD-
ROM, dan sebagainya. Sedangkan teknologi telekomunikasi atau biasa juga
disebut teknologi komunikasi adalah teknologi yang berhubungan dengan
komunikasi jarak jauh. Teknologi telekomunikasi menjadikan komputer-komputer
dapat saling berhubungan satu sama lain. Dalam hal ini, aplikasi komputer benar-
benar telah menandai revolusi peradaban yang memungkinkan pekerjaan-
pekerjaan di dalam organisasi dapat diselesaikan secara cepat, akurat dan efisien.
Organisasi atau perusahaan pada saat ini sudah banyak yang
memanfaatkan aplikasi komputer untuk menunjang aktivitas organisasinya
khususnya untuk masalah penggajian. Masalah penggajian merupakan hal penting
karena merupakan dorongan utama seseorang untuk menjadi karyawan, tetapi
juga karena gaji yang diberikan ini mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap semangat dan kegairahan kerja para personil organisasi. Gaji merupakan
sesuatu yang sangat penting sebagai pendapatan bagi para pegawai sehingga
diperlukan suatu sistem pengolahan data penggajian yang tepat. Masalah
penggajian merupakan bagian yang harus mendapat perhatian besar, karena selain
biaya terbesar dalam biaya operasi perusahaan, juga karena karyawan sangat
sensitif terhadap kesalahan yang terjadi dalam penggajian atau hal-hal yang tidak
wajar yang berkaitan dengan penggajian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Berdasarkan praobservasi yang telah dilakukan bahwa di Perum
Perhutani KPH Surakarta dalam proses penggajiannya sudah menggunakan
teknologi komputer. Dalam penerapan suatu sistem informasi yang berbasiskan
komputer didukung oleh komponen-komponen pendukung suatu sistem yaitu
sumber daya hardware, sumber daya software, sumber daya manusia, sumber
daya jaringan dan sumber daya data (James A. Obrien, 2005 : 35).
Sistem informasi bergantung pada sumber daya manusia yang dalam hal
ini adalah pemakai sistem informasi dan pakar informasi yang merancang sistem
informasi, jadi keberhasilan dalam penerapan sistem informasi sangat tergantung
kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu organisasi sebagai
pelaksana suatu sistem itu sendiri. Sumber daya hardware merupakan mesin atau
media yang digunakan untuk membantu proses pengolahan gaji. Sumber daya
software dapat berupa program (aplikasi) yang digunakan dalam pengolahan gaji
sehingga proses penggajiahn dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Sumber daya
data merupakan sumber utama dari informasi. serta sumber daya jaringan
digunakan sebagai media komunikasi data untuk melakukan input, pemrosesan,
output, penyimpanan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya
data menjadi suatu informasi.
Di Perum Perhutani KPH Surakarta, data yang digunakan untuk proses
penggajian bersal dari masing-masing wilayah kerja yang meliputi nama-nama
pegawai, golongan dan jabatan yang selanjutnya di-input ke dalam aplikasi
penggajian. Di dalam aplikasi penggajian tersebut sudah diatur sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan oleh Perum Perhutani Pusat seperti potongan-
potongan yang dibebankan kepada setiap pegawai dan jumlah tunjangan yang
harus diterima sehingga menghasilkan gaji bersih. Setelah proses penghitungan
selesai dilakukan maka akan menghasilkan informasi yang berupa gaji bersih,
potongan, dan tunjangan yang akan diterima oleh masing-masing pegawai.
Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi proses pengolahan
gaji dapat diselesaikan dengan lebih cepat karena semua proses penghitungan gaji
dilakukan secara otomatis oleh aplikasi penggajian sehingga pegawai bagian
penggajian hanya memasukkan data yang diperlukan dalam proses pegolahan gaji.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Dari uraian di atas sumber daya data diubah melalui aktifitas pemrosesan
informasi menjadi berbagai produk informasi bagi pemakai akhir. Keberhasilan
penerapan suatu sistem informasi sangat dipengaruhi oleh komponen-komponen
sistem informasi itu sendiri sehingga sangat menentukan kualitas informasi yang
dihasilkan.
Bertitik tolak dari uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum
Perhutani KPH Surakarta”.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan pernyataan mengenai ruang lingkup
permasalahan yang akan diteliti, sehingga perumusan masalah yang jelas dapat
memberikan jalan yang lebih mudah dalam pemecahan masalah. Bertolak dari
latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani
KPH Surakarta yang meliputi aspek :
1) Sumber Daya hardware
2) Sumber Daya Software
3) Sumber Daya Manusia
4) Sumber Daya Jaringan
5) Sumber Daya Data
2. Apa kelebihan penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani
KPH Surakarta?
3. Hambatan-hambatan apa sajakah yang dihadapi oleh Perum Perhutani KPH
Surakarta dalam penerapan Sistem Informasi Penggajian?
4. Apa saja upaya-upaya yang dilakukan pihak Perum Perhutani KPH Surakarta
untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam penerapan Sistem Informasi
Penggajian?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi penggajian di Perum
Perhutani KPH Surakarta yang meliputi aspek :
1) Sumber Daya hardware
2) Sumber Daya Software
3) Sumber Daya Manusia
4) Sumber Daya Jaringan
5) Sumber Daya Data
2. Untuk mengetahui kelebihan penerapan sistem informasi penggajian di Perum
Perhutani KPH Surakarta.
3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Perum Perhutani
KPH Surakarta dalam penerapan Sistem Informasi Penggajian.
4. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH
Surakarta untuk mengatasi hambatan-hambatan didalam penerapan Sistem
Informasi Penggajian.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat menghasilkan informasi yang
rinci, akurat, dan aktual yang dapat memberikan manfaat dalam menjawab
permasalahan yang sedang diteliti. Selain diharapkan mempunyai manfaat teoritis
untuk mengembangkan ilmu lebih lanjut ataupun dalam bentuk kegunaan praktis
yang menyangkut pemecahan-pemecahan masalah yang aktual.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan kajian bagi
khasanah ilmu pengatahuan manajemen terutama Sistem Informasi
Manajemen yang berkaitan dengan sistem informasi penggajian sehingga
dapat menigkatkan kinerja suatu organisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perum Perhutani KPH Surakarta hasil penelitian dapat digunakan
sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan tentang penerapan
Sistem Informasi Penggajian Pegawai.
b. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang meneliti tentang masalah
pelaksanaan Sistem Informasi Penggajian.
c. Memberikan bahan kajian kepada semua pihak yang memerlukan tentang
penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan tentang Sistem
a. Pengertian Sistem
Suatu sistem dapat didefenisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri
dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan. Didalam pengambilan keputusan seorang manajer
tidak akan terlepas dari sistem, karena sistem akan membantu untuk
menghilangkan suatu keraguan dan menetapkan kearah mana kita untuk
melangkah. Dengan adanya suatu sistem manajer akan mempunyai pedoman
yang pasti didalam pengambilan keputusan.
Pengertian sistem menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999 :
950), “sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan
sehingga membentuk suatu totalitas”.
Menurut Mulyadi (2001: 3), mendefinisikan “sistem adalah suatu
jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan
kegiatan pokok perusahaan”.
Lucas dalam bukunya Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M
mengatakan secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai berikut Suatu
kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable-variabel yang
terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain (2001 : 8).
Menurut W. generald Cole seperti yang diterjemahkan oleh Zaki
Baridwan (1981: 2), “Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang
menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama
perusahaan”.
Menurut Richard F. Neuschel dalam Cecil Gillespie (1971:3), system
is a network of related procedures developed according to one integrated
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
scheme for performing a major activity of the business. Dapat diartikan bahwa
sistem adalah suatu jaringan prosedur yang behubungan yang dikembangkan
berdasarkan satu pola yang terintegrasi untuk menyelenggarakan aktivitas
utama bisnis.
Menurut Norman L. Enger dalam bukunya Moekijat, a system consist
of related activities that meet company objectives such as inventory control or
production scheduling, (suatu sistem terdiri atas kegiatan-kegiatan yang
berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian
inventaris atau penjadwalan produksi). (1991:3)
Menurut Prajudi Atmosudirdjo dalam bukunya Pengambilan
Keputusan yang di kutip oleh Moekijat, mengatakan bahwa sistem
sebagaimana telah saya rumuskan dalam bab-bab terdahulu adalah setiap
sesuatu yang terdiri atas obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-
komponen yang bertata-kaitan dan bertata-hubungan satu sama lain
sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatuy kesatuan
pemrosesan atau pengolahan yang tertentu. (1991:4).
Menurut bukunya Moekijat (1991:4-5) “sistem diartikan sebagai suatu
kebulatan dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan
menurut suatu pengaturan yang tertib guna mencapai maksud tertentu”.
Menurut Murdick (1993), “sistem adalah seperangkat elemen yang
membentuk kegiatan atau suatu prosedur/bagian pengolahan yang mencari
suatu tujuan atau tujuan-tujuan bersama dengan mengoperasikan data atau
barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan informasi atau energi atau
barang”.
Pengertian sistem menurut Gordon B Davis yang diterjemahkan oleh
Bob Widyahartono (1999 : 68) adalah sebagai berikut:
Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Berarti sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi karena satunya maksud, tujuan, atau sasaran-sasaran. Menurut Kadir (2003:54) “sistem adalah sekumpulan elemen yang
saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Ackof dalam Effendy (1989:51) mengatakan bahwa “sistem adalah
setiap kesatuan, secara konseptual atau fisik, yang terdiri dari bagian-bagian
dalam keadaan saling tergantung satu sama lain”.
Menurut Raymond Mc. Leod yang diterjemahkan oleh Ali Akbar
Yulianto (2001 : 9) : “Sebuah sistem ialah suatu kesatuan dari elemen-elemen
yang terinteraksi dengan maksud yang sama untuk mencapai satu tujuan”.
Menurut Starer dalam Moekijat (1993), suatu sistem dapat dirumuskan
sebagai setiap kumpulan bagian-bagian atau sub sistem yang disatukan, yang
dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian yang dikemukakan oleh
Starer ini juga kalau kita telaah pada dasarnya mengandung pengertian yang
sama terhadap apa yang telah diungkapklan oleh Murdick tentang sistem.
Menurut Nugroho Widiajanto :
Pada dasarnya sesuatu dapat disebut sitem apabila memenuhi dua syarat. Pertama adalah memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bagian-bagaian itu disebut subsistem atau ada pula yang menyebutnya sebagai prosedur. Agar sistem dapat berfungsi secara efisien dan efektif. Subsistem-subsistem atau prosedur-prosedur itu harus saling berinteraksi antara satu dengan lainnya. Interaksi ini bisa tercapai terutama melalui komunikasi informasi yang relefan antar subsistem. Namun demikian biasanya antara satu subsistem dengan subsistem lainnya tidak dapat dilihat garis pemisahnya secara tegas, karena interaksi yang terjalin antar subsistem itu demikian kuatnya dan seringkali saling bertumpang tindih. Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tahapan yaitu input, proses, dan output. Subsistem adalah bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Syarat yang Kedua adalah bahwa suatu sistem harus memiliki 3(tiga) unsur yaitu input, proses, dan output. Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu dioperasikan. Output adalah hasil operasi dalam pengertian sederhana, output berarti yang menjadi tujuan, sasaran, atau target pengorganisasian suatu sistem. Proses adalah aktifitas yang mengubah input menjadi output (2001 : 2).
Menurut Raymond Mc. Leod Jr. yang diterjemahkan oleh Ali Akbar
Yulianto (2001:10), bahwa tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-
elemen yang sama, tetapi suatu susunan dasar dapat diperlihatkan dalam
gambar II.1 sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Tujuan
Mekanisme Pengendalian
Gambar II.1. Bagian-bagian komponen dari suatu sistem yang
dapat mengendalikan operasinya sendiri.
Transformasi Masukan Keluaran
(Sumber : Raymond Mc. Leod Jr., 2001 : 10) Sumber daya input diubah menjadi sumber daya output. Sumber daya mengalir dari elemen input, melalui elemen transformasi, ke elemenoutput. Suatu mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya.Mekanisme pengendalian ini dihubungkan pada arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feedback loop) yangmendapatkan informasi dari output sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme pengendalian. Mekanisme pengendalian membandingkan sinyal-sinyal umpan balik dengan tujuan, dan mengarahkan sinyal pada elemen input jika sistem operasi memang perlu diubah. (Raymond Mc. Leod Jr., 2001 : 10)
Menurut Edy Sutanta (2003:4) “Secara umum sistem dapat
didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau sub
sistem yang saling bekerja sama atau yang dihubugkan dengan cara-cara
tertentu, sehingga membentuk suatu kesatuan untuk melaksanakan suatu
fungsi guna mencapai suatu tujuan”.
Berdasarkan pada berbagai teori yang dijelaskan diatas, Peneliti dapat
menyimpulkan bahwasannya sistem adalah kumpulan dari berbagai elemen
yang saling terintegrasi dan merupakan satu kesatuan didalam mencapai
tujuan yang ingin dicapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
b. Karakteristik SistemSetiap sistem yang ideal memiliki karakteristik-karakteristik tertentu.
Menurut Edy Sutanta (2003 : 4) sistem yang ideal memiliki karakteristik-
karakteristik sebagai berikut :
1) Mempunyai komponen (components)2) Mempunyai batas (boundary)3) Mempunyai lingkungan (environment)4) Mempunyai penghubung/antar muka (interface) antar komponen. 5) Mempunyai masukan (input).6) Mempunyai pengolahan (processing)7) Mempunyai keluaran (output)8) Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal)9) Mempunyai kendali (control)10) Mempunyai umpan balik (feed back)
Karakteristik-karakteristik sistem yang ideal di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a) Mempunyai komponen (components)
Yang dimaksud dengan komponen sistem adalah segala sesuatu
yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa
benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem,
dapat berupa orang, benda, hal atau kejadian yang terlibat di dalam sistem.
b) Mempunyai batas (boundary)
Suatu sistem harus mempunyai batasan dimaksudkan untuk
membedakan satu sistem dengan sistem lainnya. Tanpa adanya batas
sistem, maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem. Batas sistem
akan memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.
c) Mempunyai lingkungan (environment)
Yang dimaksud dengan lingkungan sistem adalah segala sesuatu
yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan
ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan
selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem. Sedangkan
lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai
pengaruh seminimal mungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
d) Mempunyai penghubung/antar muka (interface) antar komponen.
Setiap sistem yang ideal harus mempunyai penghubung sehingga
ada keterkaitan antar komponen sistem. Penghubung antar muka
merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas
menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung antar
muka merupakan sarana yang memungkinkan setiap komponen saling
berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan fungsi masing-
masing komponen. Dalam dunia komputer, penghubung antar muka
berupa berbagai macam tampilan dialog layar monitor yang
memungkinkan seseorang dapat dengan mudah mengoperasikan sistem
aplikasi komputer yang digunakannya.
e) Mempunyai masukan (input).
Setiap sistem harus mempunyai masukan yang akan diolah menjadi
suatu informasi. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala
sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan
diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna. Dalam
Sistem Informasi Manajemen, masukan disebut sebagai data.
f) Mempunyai pengolahan (processing)
Proses pengolahan merupakan suatu komponen yang sangat
penting dalam suatu sistem informasi, karena komponen ini merupakan
salah satu komponen yang sangat menentukan kualitas informasi yang
dihasilkan oleh suatu sistem. Dalam Sistem Informasi Manajemen,
pengolah adalah berupa program aplikasi komputer yang dikembangkan
untuk keperluan khusus. Program aplikasi tersebut mampu menerima
masukan, mengolah masukan, dan menampilkan hasil olahan sesuai
dengan kebutuhan para pemakai.
g) Mempunyai keluaran (output)
Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai
macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
Dalam Sistem Informasi Manajemen, keluaran adalah informasi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
dihasilkan oleh program aplikasi yang akan digunakan oleh para pemakai
sebagai bahan pengambilan keputusan.
h) Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal)
Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja
sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.
Sasaran berbeda dengan tujuan. Sasaran sistem adalah apa yang ingin
dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang relatif pendek.
Sedangkan tujuan merupakan kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai
oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini, sasaran
merupakan hasil pada setiap tahapan tertentu.
i) Mempunyai kendali (control)
Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap
bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Hal ini bisa
dilakukan jika ada bagian yang berperan menjaganya, yaitu bagian
kendali. Bagian kendali mempunyai peran utama menjaga agar proses
dalam sistem dapat berlangsung secara normal sesuai batasan yangtelah
ditetapkan sebelumnya. Dalam Sistem Informasi Manajemen, kendali
dapat berupa validasi masukan, validasi proses, maupun validasi keluaran
yang dapat dirancang dan dikembangkan secara terprogram.
j) Mempunyai umpan balik (feed back)
Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk
mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan
mengembalikannya ke dalam kondisi normal.
Keterkaitan antara komponen dan karakteristik suatu sistem dapat
ditunjukkan dalam gambar II.2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Gambar II.2. Keterkaitan antara komponen dan karakteristik suatu sistem.
(Sumber : Edy Sutanta, 2003 : 7)
Dalam gambar tersebut, suatu subsistem berkaitan dengan subsistem lainnya dihubungkan oleh interface, membentuk satu kesatuan guna mencapai objectives, dan pada akhirnya diharapkan akan mencapai goal.Suatu subsistem bisa jadi memuat komponen input, process, dan outputyang dikendalikan oleh bagian control yang melakukan kendali berdasarkan feedback. Dalam suatu sistem, subsistem satu bisa juga berperan sebagai input bagi subsistem kedua yang berperan sebagai process. (Edy Sutanta, 2003:7)
Model umum suatu sistem adalah terdiri dari atas masukan (input),
pengolah (process), dan keluaran (output), sebagaimana ditunjukkan oleh
gambar II.3.
Gambar II.3. Model umum suatu sistem. (Sumber : Edy Sutanto, 2003 : 7)
Subsistem 1 Subsistem 2
Subsistem n Subsistem 3
Kontrol
Proses
Feedback
input Output
Objectives
Goal
Input Proses Output
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
2. Tinjauan tentang Informasi
a. Informasi
Sebelum membahas tentang informasi hendaknya harus mengerti
tentang data yang merupakan data mentah dari informasi. Data dapat berupa
teks, angka-angka, gambar, suara dan sebagainya.
Pengertian data menurut Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M
(2001 : 11), adalah: ”Data merujuk kepada fakta-fakta baik berupa angka-
angka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili deskripsi verbal
atau kode tertentu dan semacamnya. Apabila ia telah disaring dan diolah
melalui suatu sistem pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi
seseorang, maka data itu berubah fungsi menjadi informasi”.
Menurut Murdick dalam Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus
Margono, mengatakan :
Data merupakan fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Sebaliknya, informasi terdiri dari data yang telah diambil kembali, diolah atau digunakan untuk memberi dukungan keterangan bagi pengambilan kesimpulan, argumentasi atau sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan. (Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M, 2001 : 11)
Menurut Kenneth C Laudon yang diterjemahkan oleh Criswan
Sungkono (2005 : 10), “data adalah Sekumpulan baris fakta yang mewakili
peristiwa yang terjadi pada organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum di
olah kedalam format yang bias dimengerti dan digunakan orang”.
Menurut Gordon B. Davis (1997 : 28) yang diterjemahkan oleh Bob
Widyahartono hubungan antara data dan informasi adalah sebagai berikut :
Penyimpan data
Pengolah Data Informasi
Gambar II.4. Hubungan antara data dan informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
“Dengan kata lain, sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi
informasi. Atau lebih tepatnya, sistem pengolahan mengolah data dari bentuk
tak berguna menjadi berguna atau informasi bagi penerimanya”. (Gordon B.
Davis, 1997 : 28)
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat diketahui terdapat
perbedaan antara data dan informasi. Data menunjuk pada fakta-fakta yang
harus diolah sedemikian rupa sehingga tidak mempunyai nilai apa-apa untuk
mengambil keputusan. Data biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud
untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan.
Menurut Siagian menjelaskan arti data dengan membedakan antara
data dan informasi.
… ada perbedaan konsepsional yang cukup prinsipil antara data dan informasi. Perbedaan yang biasanya dibuat ialah dengan mengatakan bahwa data adalah “bahan baku” yang harus diolah sedemikian rupa sehingga berubah sifatnya menjadi informasi. Perbedaan ini penting untuk disadari oleh Karena sesungguhnya data tidak mempunyai nilai apa-apa untuk mengambil keputusan. Hanya informasi-lah yang mempunyai nilai, dalam arti informasi akan memudahkan seseorang pemimpin untuk mengambil keputusan. (Moekijat, 1991 : 8).
Sedangkan informasi menurut Murdick dalam Wahyudi Komorotomo
dan Subando Agus M (2001:11), mendefinisikan informasi sebagai berikut
Informasi adalah data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna
dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan
menggunakannya untuk membuat keputusan.
Menurut Raymond Mc Leod, Jr. dan George P. Schell yang
diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto (2001:10) pengertian informasi adalah
“Informasi adalah data yang telah di proses, atau data yang memiliki arti”
Menurut Gordon B Davis yang diterjemahkan oleh Bob Widyahartono
”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti
bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau
mendatang.” (1997 : 28)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Pengertian informasi menurut Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon
yang diterjemahkan oleh Criswan Sungkono (20005 : 10), “ Informasi adalah
data yang sudah dibentuk ke dalam format yang memiliki arti bagi manusia”
Purwono dan Sri Suharmini (2006:6.2) menyebutkan “Informasi
merupakan proses dari suatu cipta, karsa, dan karya manusia yang dituangkan
dalam bentuk tercetak maupun noncetak yang hasilnya digunakan oleh
manusia sebagai bahan rujukan atau sumber informasi dari berbagai
kebutuhan, baik hanya sekedar berupa tulisan sederhana sampai ilmiah”.
Menurut Setiarso yang dikutip oleh Purwono dan Sri Suharmini
(2006:6) mendefinisikan Informasi adalah hasil dari data yang berupa
masukan (input) dari berbagai sumber, kemudian pengolahan (processing)
yang berupa sistem yang berfungsi sebagai pengolah data yang kemudian
menghasilkan informasi yang berupa keluaran-keluaran (output) yang siap
disajikan bagi pemakai.
Mursito BM (2006:130), menyebutkan “Informasi adalah sesuatu yang
didapatkan dari membaca atau mendengar, atau dengan melihat langsung
dunia sekitar”. Sedangkan Aji Supriyanto (2005:6) mendefinisikan “Informasi
merupakan data yang telah terolah dan sifatnya menjadi data lain yang
bermanfaat”.
Menurut Gordon B. Davis dalam Edhy Sutanto (2003 : 13)
menerangkan bahwa informasi memiliki nilai yang sempurna apabila :
Nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas. Berdasarkan informasi-informasi itu, maka seseorang manajer/pimpinan dapat mengambil keputusan secara lebih baik.
b. Sifat InformasiGordon B. Davis dalam Edhy Sutanto (2003 : 13) mengemukakan
bahwa nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya, yaitu
sebagai berikut :
1) Kemudahan dalam memperoleh 2) Sifat luas dan kelengkapannya 3) Ketelitian (accuracy)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
4) Kecocokan dengan pengguna (relevance)5) Ketepatan waktu 6) Kejelasan (clarity)7) Fleksibilitas/keluwesannya8) Dapat dibuktikan 9) Tidak ada prasangka 10) Dapat diukur
Sifat-sifat informasi yang dapat menentukan nilai suatu informasi di
atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Kemudahan dalam memperoleh
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat
diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan
menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh. Informasi dapat diperoleh
dengan mudah jika sistem dilengkapi oleh basis data dan bagian
pengolah yang mampu mengolah data dengan baik untuk memenuhi
segala kebutuhan informasi secara mudah.
b) Sifat luas dan kelengkapannya
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila
mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi
sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat
digunakan secara baik. Sifat luas dan lengkap tersebut memerlukan
dukungan basis data yang cukup lengkap dan terstruktur dengan baik.
c) Ketelitian (accuracy)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila
mempunyai ketelitian yang tinggi/akhurat. Informasi menjadi tak
bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan
pengambilan keputusan. Informasi yang akhurat dapat diperoleh jika
basis data yang valid, baik tipe, bentuk, maupun format datanya. Hal
ini memerlukan adanya proses validasi setiap data yang diinputkan
kedalam basis data. Proses validasi perlu dilakukan sejak pertama kali
data diinput kan, sehingga basis data terhindar dari data yang tidak
benar. Data yang salah akan menghasilkan informasi hasil olahan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
salah pula. Dalam sistem informasi, sampah data akan menghasilkan
sampah pula (garbage in garbage out).
d) Kecocokan dengan pengguna (relevance)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai
dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting
menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan
penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan
keputusan.
e) Ketepatan waktu
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat
diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan
penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena
tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan. Informasi
tepat waktu dapat diperoleh jika ada dukungan sistem informasi yang
mampu mengolah data secara cepat. Penggunaan sistem computer
dalam sistem informasi akan memberikan dukungan yang sangat
berarti untuk memperoleh data tepat waktu, karena komputer mampu
mengolah data dengan kecepatan yang sangat tinggi.
f) Kejelasan (clarity)
Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai
informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format
informasi. Dibandingkan dengan bentuk teks atau deskriptif, informasi
dalam bentuk tabel atau grafik banyak menjadi pilihan, karena dapat
dibaca dan dipahami dengan lebih mudah. Hal ini memerlukan analisis
kebutuhan bentuk dan format informasi yang diperlukan, sehingga
dapat digunakan sebagai dasar perancangan output yang tepat.
Penggunaan sistem komputer akan membantu memenuhi kebutuhan
tersebut, karena kemampuan teknologi komputer yang berkembang
saat ini telah memungkinkan untuk menampilkan informasi dalam
berbagai macam bentuk dan format secara mudah, termasuk tabel dan
grafis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
g) Fleksibilitas/keluwesannya
Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki
fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para
manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan. Fleksibilitas
informasi berhubungan dengan bentuk dan format tampilan informasi.
Perubahan bentuk dan format tampilan informasi dapat dilakukan
dengan mudah dengan memanfaatkan komputer.
h) Dapat dibuktikan
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut
dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada
validitas data sumber yang diolah.
i) Tidak ada prasangka
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut
tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan
informasi. Kesalahan tersebut dapat terjadi akibat kesalahan data atau
prosedur pengolahan. Informasi dapat menimbulkan keraguan jika
tidak wajar.
j) Dapat diukur
Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat
diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna. Pengukuran
informasi umumnya dimaksudkan untuk mengukur dan melacak
kembali validitas data sumber yang diragukan.
c. Ciri-ciri Informasi
Gordon B. Davis dalam bukunya yang berjudul Kerangka Dasar
Sistem Informasi Manajemen yang diterjemahkan oleh Bob Widyahartono
(1997 : 29) mengemukakan bahwa informasi dalam lingkup sistem informasi
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Informasi dalam lingkup sistem informasi, memiliki beberapa ciri : 1. Benar atau salah. Ini dapat berhubungan denga realitas atau tidak. Bila
penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti benar.
2. Baru. Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
3. Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.
4. Korektif. Informasi dapat menjadi suatu koreksi atau informasi salah atau palsu sebelumnya.
5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna karena meningkatkan persepsi penerimaannya atas kebenaran informasi tersebut.
Dari rumusan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
informasi merupakan suatu berita, data, fakta, maupun peristiwa yang
sebelum disajikan untuk digunakan pemakai diolah atau diproses terlebih
dahulu, yang pada akhirnya setelah menjadi kemasan dapat diperoleh,
diakses atau ditemukan kembali oleh pemakai yang membutuhkannya.
3. Tinjauan tentang Sistem Informasi
a. Jenis–Jenis Sistem Informasi
Secara konsep, aplikasi sistem informasi yang diimplementasikan
dalam instansi saat ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Contohnya,
beberapa jenis sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem
informasi operasi atau manajemen klasifikasi operasi dan manajemen sistem
informasi. Gambaran umum konsep ini menekankan tujuan utama sistem
informasi yang mendukung operasi bisnis dan pengambilan keputusan
manajerial.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
James A O’Brien dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Fitriasari
(2005 : 18) membagi jenis sistem informasi digambarkan dalam bagan sebagai
berikut :
Sistem Informasi
Dukungan untuk pengambilan keputusanmanajerial
DukunganUntukOperasi Bisnis
Sistem Pendukung
Operasi
Sistem Pendukung
Operasi
Sistem Pemroses
anTransaksi
Sistem Pengenda
lian Proses
Sistem Kerja Sama
Perusahaan
Sistem Pemroses
anTransaksi
Sistem Pengenda
lian Proses
Sistem Kerja Sama
Perusahaan
Pemrosesan transaksi
bisnis
Pengambilan proses
industrial
Kerjasama tim dan
kelompok kerja
Pelaporan yang telah ditentukan lebih dulu
untuk manajer
Pendukung keputusan
yang interaktif
Informasi yang
dibentuk untuk para eksekutif
Gambar II.5. Klasifikasi konseptual aplikasi sistem informasi (Sumber : James A Obrien, 2005 : 18)
Gambar diatas menggambarkan klasifikasi konseptual aplikasi sistem
informasi yang dikategorikan dalam cara ini untuk menekankan peran-peran
utama yang dimainkan setiap sistem dalam operasi dan manajemen suatu
bisnis.
a. Sistem Pendukung Operasi Semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer pemrosesan lebih jauh oleh sistem informasi manajemen, biasanya dibutuhkan perannya di perusahaan bisnis untuk sarana efisien memproses transaksi, mengendalikan proses industrial,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
mendukung komunikasi dan kerja sama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan.
1) Sistem pemrosesan transaksi. Memproses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis, memperbaruhi database operasional, dan menghasilkan dokumen bisnis. Contoh : Pemrosesan penjualan dan persediaan serta sistem akuntansi.
2) Sistem pengendalian proses. Mengawasi dan mengendalikan berbagai proses industrial. Contoh : Penyulingan minyak, produksi tenaga listrik, system produksi baja.
3) Sistem kerja sama perusahaan. Mendukung komunikasi dan kerja semua tim, kelompok kerja, dan perusahaan. Contoh : e-mail, forum bincang, dan system kelompok konferensi.
b. Sistem Pendukung Manajemen Ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan untuk pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer, aplikasi sistem tersebut akan disebut sebagai Sistem Pendukung Manajemen. Memberikan informasi dan dukungan untuk pengambilan keputusan semua jenis manajer serta praktisi bisnis adalah tugas yang rumit. Berdasarkan konsep beberapa jenis utama sistem informasi mendukung berbagai tanggung jawab pengnambilan keputusan : (1) Sistem informasi manajemen, (2) Sistem pendukung keputusan, (3) Sistem informasi eksekutif.
1) Sistem informasi manajemen (SIM). Memberikan informasi dalam bentuk laporan yang telah ditentukan sebelumnya untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis. Contoh : Analisis penjualan, kinerja produksi, dan system pelaporan tren biaya.
2) Sistem pendukung keputusan (decision support system – DSS). Memberikan dukungan interaktif khusu untuk proses pengambilan keputusan para manajer dan praktisi bisnis lainnya. Contoh : Penetapan harga produk, perkiraan tingkat laba, dan sistem analisis resiko.
3) Sistem informasi eksekutif (executive information system - EIS). Memberi informasi penting dari SIM, DSS dan sumber lainnya yang dibentuk sesuai kebutuhan informasi para eksekutif. Contoh : Sistem untuk akses yang mudah dalam menganalisi kinerja bisnis, tindakan para pesaing, dan perkembangan ekonomi untuk mendukung perencanaan strategis.
b. Faktor Penentu Sistem Informasi
Menurut Puji Agus Kurniawan (1998 : 18) dalam merancang suatu
sistem informasi harus diperhatikan beberapa faktor penentu seperti :
1) Interface pemakai sistem 2) Kualitas dan kegunaan informasi 3) Syarat sistem informasi 4) Syarat pengolahan yang diinginkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
5) Faktor organisasional 6) Dana7) Integrasi8) Faktor manusia 9) Persaingan10) Kelayakan
Faktor-faktor penentu sistem informasi di atas dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a) Interface pemakai sistem
Interface adalah media yang menjadi ajang pertukaran informasi
antara komponen-komponen pembentuk sistem informasi (misalnya antara
manusia dengan mesin komputer). Interface dapat berupa formulir yang
akan dibaca langsung oleh mesin atau layar monitor yang harus diisi oleh
manusia. Pemilihan interface tergantung tergantung pada kebutuhan. Jika
diinginkan aliran interaksi yang lebih cepat maka dapat di pilih interface
yang lebih dekat ke sistem, tetapi dengan konsekuansi diperlukan
perangkat keras, teknologi dan model yang canggih dan tentunya juga
biaya yang cukup besar.
b) Kualitas dan kegunaan informasi
Setiap organisasi memiliki kebutuhan yang berbeda-beda terhadap
suatu informasi, sehingga informasi harus memiliki kualitas dan kegunaan
yang sesuai kebutuhan organisasi.
c) Syarat sistem informasi
Menurut Puji Agus Kurniawan (1998 : 18) suatu sistem informasi
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
(1) Sistem informasi harus dapat diandalkan dalam arti selalu berfungsi dengan baik pada saat diperlukan
(2) Sistem informasi harus memungkinkan pemakai mempergunakannya setiap saat tanpa terganggu oleh adanya perbaikan,percobaan dan sebagainya.
(3) Sistem informasi harus dirancang dalam periode yang cukup (4) Sistem informasi harus direncanakan untuk diterapkan pada jangka
waktu tertentu dan masih memungkinkan untuk dilakukannya perubahan dalam mengantisipasi perkembangan di massa yang akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
d) Syarat pengolahan yang diinginkan
Cara yang dipakai dalam mengolah data di dalam sistem informasi
tergantung pada jumlah atau volume data, kompleksitas pengolahan,
kendala waktu dan kombinasi dari hal-hal tersebut. Volume data dapat
dikaitkan dengan jumlah transaksi dan banyaknya record yang harus
diolah, frekuensi up-dating atau ukuran lainnya. Sedangkan kompleksitas
pengolahan dihubungkan dengan keterkaitaan antar data dan antar bagian-
bagian dalam organisasi. Sementara itu kendala waktu pengolahan
tergantung pada jadwal waktu yang disusun untuk memasukan data,
mengolah dan menghasilkan laporan sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Jangka waktu yang diperlukan mulai data dijaring sampai dihasilkannya
laporan haruslah dalam batas-batas yang sudah ditentukan.
e) Faktor organisasional
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa faktor organisasional
sangat berpengaruh terhadap perancangan sistem informasi. Oleh karena
itu, agar sistem informasi dapat diterapkan, maka rancangannya haruslah
sesuai dengan faktor-faktor organisasioanl tersebut. Mengingat pentingnya
faktor-faktor organisasional ini, maka dalam merancang sistem informasi
faktor organisasional harus mendapat perhatian yang cukup.
f) Dana
Dalam merancang suatu sistem informasi, harus ditelaah aspek
biaya dan manfaat dari sistem tersebut, karena pada umumnya penyusunan
sistem informasi memerlukan biaya yang cukup besar. Semakin besar dana
yang disediakan untuk keprluan perancangan sebuah sistem akan membuat
semakin luas perancangannya. Sistem informasi akan efisien jika biaya
yang dikeluarkan tidak lebih besar dari manfaat yang dihasilkan.
g) Integrasi
Untuk efisiensi dan efektifitas dari sistem informasi, sistem
haruslah dapat melayani semua bagian dari organisasi, termasuk pada
kegiatan produksi, seperti yang telah dilakukan pada negara-negara maju.
Pada negara-negara maju sistem informasi mencakup kegiatan produksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
dengan menerapkan dan pemanfaatan intelegensi buatan (artificial
intelligence) dengan penggunaan robot, perancangan produksi dengan
menggunakan bantuan komputer dan sebagainya.
h) Faktor manusia
Sistem informasi dirancang oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Oleh karena itu, sistem yang digunakan harus sesuai
dengan manusia pemakainya. Dengan adanya kesesuaian ini akan
meyebabkan pemakai akan merasa enak menggunakannya dan pada
akhirnya akan meningkatkan produktifitas kerjanya.
i) Persaingan
Semua organisasi bisnis mengalami persaingan, agar tetap dapat
beroperasi tentu saja organisasi itu harus memenangkan persaingan
tersebut. Persaingan dapat dimenangkan dengan cara menguasai pasar
melalui deferensiasi produk, produktifitas yang tinggi dan manajemen
yang kuat. Hal ini dapat tercapai dengan menggunakan suatu alat bantu
yang disebut dengan sistem informasi.
j) Kelayakan
Menurut Puji Agus Kurniawan (1998 : 21) kelayakan suatu sistem
informasi untuk diterapkan dapat ditinjau dari beberapa aspek antara lain :
(1) Teknis Sebuah sistem informasi dikatakan layak secara teknis apabila syarat-syarat teknis masih mampu dipenuhi oleh perkembangan teknologi yang ada.
(2) Ekonomis Sebuah sistem harus memenuhi syarat kelayakan secara ekonomis yang pada dasarnya bertujuan untuk mengusahakan manfaat yang lebih besar daripada biayanya. Pada umumnya biaya mudah untuk diukur tetapi tidak demikian halnya dengan manfaat dari sistem informasi.
(3) LegalSistem informasi dengan perangkat keras dan lunaknya tidak boleh diterapkan tanpa mengindahkan peraturan hukum yang berlaku.
(4) OperasionalKelayakan secara operasional dimaksudkan bahwa sistem informasi sesuai dengan keadaan, prosedur yang berlaku, perilaku manusia serta kemampuan personalia dalam menggunakannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
(5) JadwalPerancangan suatu sistem informasi bukanlah pekerjaan yang mudah, oleh sebab itu diperlukan penjadwalan waktu yang cukup, berapa lama perancangan sistem dan kapan sistem akan diterapkan.
c. Karakteristik Sistem Informasi yang Ideal
Menurut Puji Agus Kurniawan (1998 : 21) karakteristik sistem
informasi yang ideal yaitu sebagai berikut :
1. MenyeluruhSistem informasi harus mencakup pengolahan transaksi yang
terjadi pada setiap jenjang manajemen. Selain informasi yang dihasilkan dari komunikasi formal dalam organisasi, sistem juga mengolah informasi dari jalur yang informal baik dalam kegiatan proyek, operasional, pengambilan keputusan tertentu, peramalan dan sebagainya. Selain itu sistem juga harus mengakomodasikan keterlibatan manajer dengan pola pikir dalam berpartisipasi dan berinteraksi dengan bagian lain dari sistem itu.
2. TerkoordinasiProses penjaringan dan pemasukan data, akses data dan keluaran
didalam sistem dilakukan di berbagai tempat yang berbeda lokasi, bagian dan jenjang organisasinya. Agar proses pengolahan data berjalan baik, maka koordinasi mutlak diperlukan.
3. Terdiri dari bagian-bagian yang disebut subsistem Setiap bagian dari sistem informasi mempunyai tujuan yang selaras
dengan tujuan sistem dan tujuan organisasi. Sebuah subsistem dapat melayani kebutuhan informasi satu bagian tertentu, disamping itu subsistem tersebut juga melayani bagian organisasi yang lain.
4. Terintegrasi secara rasional Dalam suatu organisasi, terkadang diperlukan laporan yang
memerlukan data cross section, yaitu data yang merupakan gabungan beberapa bagian dalam organisasi tersebut. Dengan cara manual kebutuhan ini akan menyebabkan adanya duplikasi data, tetapi dengan sistem informasi yang dirancang sedemikian rupa memungkinkan aliran informasi yang lancar antar subsistem dan dengan demikian masalah duplikasi data dapat dihindari.
5. Mampu menyajikan informasi dalam berbagai bentuk dan cara Kebutuhan akan informasi yang berbeda menuntut sistem agar
dapat menyajikan informasi yang berbeda pula. Karakteristik pemakai, harapan pengambilan keputusan mempunyai pengaruh pula terhadap penyajian informasi.
6. Meningkatkan produktifitas Produktifitas dapat ditingkatkan dengan sistem informasi dengan
dimungkinkannya pelaksanaan tugas rutin yang lebih cepat dan efisien,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
kualitas informasi yang diperoleh juga lebih tinggi. Dengan demikian pihak manajer dapat meluangkan waktunya untuk melaksanakan tugas lain.
7. Selaras dengan gaya dan karakteristik manajemen Agar sistem dapat dijalankan, maka sistem harus sejalan dengan
gaya dan karakteristik manajemen, oleh karena itu aspek manusia dalan suatu organisasi harus mendapatkan perhatian secara cermat dalam perancangan sintem informasi.
8. Memenuhi kriteria tertentu Sistem informasi menghasilkan informasi yang memenuhi kriteria
tertentu, yaitu kriteria informasi yang baik yang meliputi ketepatan, tepat waktu dan relevansi. Meskipun kriteria tersebut sulit untuk diukur, paling tidak harus dibuatkan batasan-batasan toleransi dari informasi yang baik tersebut.
d. Komponen-Komponen Sistem Informasi
Menurut James A Obrien dalam bukunya yang diterjemahkan oleh
Fitriasari semua sistem informasi menggunakan 5 (lima) komponen yaitu :
sumber daya manusia, hardware, software, data, dan jaringan untuk
melakukan aktivitas input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan
pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi.
Kelima komponen tersebut dapat diilustrasikan dalam gambar sebagai berikut:
Gambar II.6. Model Sistem Informasi yang menunjukkan kerangka konsep dasar untuk berbagai komponen dan aktivitas sistem informasi (Sumber : James A.
Obrien, 2005 : 34)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Gambar diatas mengilustrasikan model sistem informasi yang menunjukkan kerangka konsep dasar untuk berbagai komponen dan aktivitas sistem informasi. Sistem informasi bergantung pada sumber daya manusia (pemakai akhir dan pakar SI), hardware (mesin dan media), software (program dan prosedur), data (dasar data dan pengetahuan), serta jaringan (media komunikasi dan dukungan jaringan) untuk melakukan input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi. Manusia, hardware, software, data , dan jaringan adalah lima sumber daya dasar sistem informasi. Sumber daya manusia meliputi pemakai akhir dan pakar SI, sumber daya hardware terdiri dari mesin dan media, sumber daya software meliputi baik program maupun prosedur, sumber daya data dapat meliputi dasar data dan pengetahuan, serta sumber daya jaringan yang meliputi media komunikasi dan jaringan. Sumber daya data diubah melalui aktifitas pemrosesan informasi menjadi berbagai produk informasi bagi pemakai akhir. Pemrosesan informasi terdiri dari aktifitas input dalam sistem, pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian. (James A. Obrien, 2005 : 35)
Kelima komponen sistem informasi tersebut di atas dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Sumber Daya Manusia Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem
informasi. Dalam bukunya James A. Obrien (2005 : 35) menyebutkan
bahwa sumber daya manusia meliputi pemakai akhir dan pakar Sistem
Informasi (SI).
a) Pemakai akhir (juga disebut sebagai pemakai atau klien) adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut. Mereka dapat berupa pelanggan, tenaga penjualan, teknisi, staf administrasi, akuntan, atau para manajer.
b) Pakar Sistem Informasi (SI) adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi. Mereka meliputi analisis sistem, pembuat software, operator sistem, dan personil tingkat manajerial, teknis dan staf administrasi SI lainnya.
Dalam bukunya Raymond Mc Leod, Jr. dan George P. Schell
(2001: 17) yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto menyebutkan
bahwa spesialis Sumber Daya Manusia dalam sistem informasi
terdapat beberapa jenis, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
a) Analis Sistem Analis sistem bekerja sama dengan pemakai mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang sekarang telah ada. Analis sistem adalah pakar dalam mendefiniskan masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu pemecahan masalah.
b) Pengelola Database Pengelola Database bekerja sama dengan pemakai dan analis sistem menciptakan database yang berisi data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi pemakai. Database adalah suatu kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan menurut suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali.
c) Spesialis Jaringan Spesialis Jaringan bekerja sama dengan analis sistem dan pemakai membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai sumber daya komputer yang tersebar.
d) Programer Programer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem untuk membuat kode-kode instruksi yang menyebabkan komputer mengubah data menjadi informasi yang diperlukan pemakai.
e) OperatorOperator menangani peralatan komputer berskala besar seperti komputer mainframe dan komputer mini. Operator memantau layar komputer, mengganti ukuran-ukuran kertas di printer,menelola perpustakaan tape dan disk storage, serta melakukan tugas-tugas serupa lainnya.
2. Sumber Daya HardwareKonsep sumber daya hardware meliputi semua peralatan dan
bahan fisik yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Secara
khusus, sumber daya ini meliputi tidak hanya mesin, seperti komputer
dan perlengkapan lainnya, tetapi juga semua media data, yaitu objek
berwujud tempat data tercatat, dari lembaran kertas hingga disk
magnetis atau optical.
James A. Obrien (2005 : 35) dalam bukunya menyebutkan
contoh-contoh hardware dalam sistem informasi berbasis komputer
adalah :
a) Sistem komputer, yang terdiri dari unit pemrosesan pusat yang berisi pemroses mikro, dan berbagai peralatan periferal yang saling berhubungan. Contohnya adalah sistem komputer palmtop,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
laptop, atau dekstop, sistem komputer berkala menengah, dan sistem computer mainframe besar.
b) Periferal komputer, yang berupa peralatan seperti keyboard atau mouse elektronik untuk input data dan perintah, layar video, atau printer untuk output informasi, dan disk magnetis atau optikal untuk menyimpan sumber daya data.
3. Sumber Daya SoftwareKonsep sumber daya software meliputi semua rangkaian
perintah pemrosesan informasi. Konsep umum software ini meliputi
tidak hanya rangkaian perintah operasi yang disebut program, dengan
hardware komputer pengendalian dan langsung, tetapi juga rangkain
perintah pemrosesan informasi yang disebut prosedur yang
dibutuhkan orang-orang.
James A. Obrien (2005 : 35) dalam bukunya menyebutkan contoh-contoh sumber daya software dalam sistem informasi adalah sebagai berikut: a) Software sistem, seperti program sistem operasi, yang
mengendalikan serta mendukung operasi sistem komputer. b) Software aplikasi, yang memprogram pemrosesan langsung bagi
penggunaan tertentu komputer oleh pemakai akhir. Contohnya adalah program analisis penjualan, program penggajian, dan program pengolah kata (word processing).
c) Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan sistem informasi. Contohnya adalah perintah untuk mengisi formulir kertas atau menggunakan software.
4. Sumber Daya Data Data dapat berupa banyak bentuk, termasuk data
alfanumerik tradisional, yang terdiri dari angka dan huruf serta
karakter lainnya yang menjelaskan transaksi bisnis dan kegiatan serta
entitas lainnya. Data teks terdiri dari kalimat dan paragraf yang
digunakan dalam menulis komunikasi, data gambar, seperti bentuk
grafik dan angka, serta gambar video grafis dan video; serta data
audio, suara manusia dan suara-suara lainnya, juga merupakan bentuk
data yang penting.
James A. Obrien (2005 : 35) dalam bukunya menyebutkan bahwa sumber daya sistem informasi umumnya diatur, disimpan, dan diakses oleh berbagai teknologi pengelolaan sumber daya data ke dalam : a) Database yang menyimpan data yang telah diproses dan diatur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
b) Dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuknya, seperti fakta, peraturan, dan contoh kasus mengenai praktik bisnis yang berhasil baik.
5. Sumber Daya Jaringan James A. Obrien (2005 : 35) dalam bukunya menyebutkan
bahwa :
teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti Internet, intranet, dan ekstranet telah menjadi hal mendasar bagi operasi e-bussines danecommerce yang berhasil, untuk semua jenis organisasi dan dalam sistem informasi berbasis komputer. Jaringan telekomunikasi terdiri dari komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya yang dihubungkan satu sama lain melalui media komunikasi serta dikendalikan melalui software komunikasi. Konsep sumber daya jaringan menekankan bahwa teknologi komunikasi dan jaringan adalah komponen sumber daya dasar dari semua sistem informasi. Sumber daya jaringan meliputi : a) Media komunikasi. Contohnya meliputi kabel twisted-pair, kabel
tembaga, dan kabel optikal fiber, serta teknologi gelombang mikro, seluler, dan satelit yang nirkabel.
b) Dukungan jaringan. Kategori umum ini menekankan bahwa banyak hardware, software, dan teknologi data dibutuhkan untuk mendukung operasi dan penggunaan jaringan komunikasi. Contohnya meliputi pemroses komunikasi seperti modem dan prosesor antar jaringan, serta software pengendali, seperti software sistem operasi jaringan dan penjelajah internet.
4. Tinjauan tentang Sistem Informasi Penggajian
a. Pengertian Penggajian
Salah satu faktor pendorong yang melatarbelakangi para karyawan
untuk giat bekerja dan tetap bertahan di perusahaan adalah gaji. Pada dasarnya
seseorang bekerja pada perusahaan untuk mendapatkan gaji guna memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sehingga orang bekerja memeberikan tenaga pikirannya
dan mendapatkan balas jasa sejumlah uang yang sesuai dengan jasanya yang
diberikan kepada suatu perusahaan atau organisasi.
Hasibuan (2002 : 118) menyatakan bahwa “Gaji adalah balas jasa yang
dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang
pasti”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Pendapat lain dikemukakan oleh Handoko (1994:92), “Gaji adalah
pemberian pembayaran finansial kepada karyawan sebagai balas jasa untuk
pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivasi pelaksanaan kegiatan di
waktu yang akan datang”.
Sedangkan menurut Hariandja (2002 : 218), yaitu “Gaji merupakan
salah satu unsur yang penting yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan,
sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai, sehingga
dengan gaji yang diberikan pegawai akan termotivasi untuk bekerja lebih
giat”.
Moh. As’ad (1995:89) menyatakan bahwa “gaji merupakan
penghargaan dari energi karyawan yang dimanifestasikan sebagai hasil
produksi, atau sesuatu jasa yang dianggap sama dengan itu, yang berwujud
uang tanpa suatu jaminan yang pasti dalam tiap-tiap minggu atau bulan.
Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi, Penggajian
adalah
“Pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan, biasanya tenaga adminstrasi. Umumnya gaji dibayarkan secara tetap setiap bulannya. Sedangkan upah merupakan sejumlah uang yang dibayarkan sebagai balas jasa yang dilakukan karyawan yang pembayarannya berdasarkan ketentuan, biasanya dihitung berdasarkan hari kerja dan jam kerja atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan”. (Mulyadi, 2001 : 373).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan gaji adalah suatu imbalan
jasa yang telah ataupun akan dilakukan yang dinilai dalam bentuk uang
yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang didasarkan pada
perjanjian kerja dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Pengertian sistem informasi penggajian
Berdasarkan teori-teori yang telah diuraikan tentang sistem, informasi
dan penggajian, maka peneliti dapat menarik suatu kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan sistem informasi penggajian adalah prosedur pembayaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
upah/gaji yang diberikan oleh perusahaan atau organisasi kepada karyawan
atas jasa yang telah diberikan kepada perusahaan.
B. Kerangka Berpikir
Setiap organisasi baik organisasi swasta maupun organisasi pemerintah
pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan dukungan dari berbagai faktor antara lain manusia dan sistem
informasi yang didukung oleh teknologi informasi yang semakin maju. Tanpa
dukungan teknologi informasi, maka perkembangan sebuah organisasi akan
berjalan lambat dan tertinggal dari organisasi lain.
Dalam pelaksanaan sebuah sistem informasi sangat dipengaruhi oleh 5
(lima) komponen, demikian pula dalam pelaksanaan sistem informasi penggajian
ini sangat dipengaruhi ke-5 (lima) komponen tersebut, yaitu : 1) Sumber Daya
Manusia, 2) Sumber Daya Software, 3) Sumber Daya Hardware, 4) Sumber Daya
Jaringan, 5) Sumber Daya Data. Seiring penggunaan sistem informasi penggajian
tentu tidak terlepas dari adanya faktor penghambat yang terkait dengan ke-5
(lima) komponen tersebut. Dari identifikasi faktor-faktor penghambat tersebut
akan memudahkan bagi pihak-pihak yang terkait untuk mencari pemecahan
masalah dalam penerapan sistem informasi penggajian.
Dalam pengelolaan penggajian dalam suatu perusahaan atau organisasi,
salah satu unsurnya adalah sumber daya manusia (pimpinan dan staf bagian
keuangan) dimana unsur SDM merupakan yang paling utama. SDM di dalam
pengelolaan atau manajemen mencakup semua faktor yang mempengaruhi, dan
melingkupinya. Unsur SDM meliputi beberapa hal yang harus diperhatikan antara
lain jumlah yang harus sesuai dengan formasi dan kebutuhan, persyaratan seperti
pendidikan, kemampuan, keterampilan, dan pengalaman, serta komposisi
misalnya unsur pimpinan, unsur pelaksana, teknis, unsur administrasi. SDM
dalam mengelola organisasi atau perusahaan yang kemudian dibantu dengan
penerapan atau aplikasi teknologi informasi yang tepat akan dapat membantu
mempercepat proses pengolahan gaji, mengurangi kesalahan, meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kerja, memperluas akses informasi, dan lain sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Jadi peranan teknologi informasi dalam pengelolaan gaji cukup besar karena
teknologi informasi dapat menciptakan suatu sistem informasi penggajian yang
dapat membantu dalam proses penyelesaian pekerjaan sehingga pekerjaan lebih
cepat diselesaikan dan kesalahan dapat berkurang.
Untuk lebih jelasnya, kerangka pemikiran tersebut diatas dapat
digambarkan dalam bagan dibawah ini:
Gambar II.7. Skema Kerangka Berpikir
1. Sumber Daya Hardware
2. Sumber Daya Software
3. Sumber Daya Manusia
4. Sumber Daya Jaringan
5. Sumber Daya Data
Perhutani KPH Surakarta
-Biodata Pegawai -Surat Tugas
PenggajianKaryawan
Input Data Proses
PengolahanGaji
Sistem Informasi Penggajian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian merupakan suatu aktivitas ilmiah yang harus dilakukan secara
sistematis, teratur, tertib, baik mengenai prosedurnya maupun dalam proses
berpikir tentang materinya. Sifat ilmiah menitikberatkan kegiatan penelitian
sebagai usaha menemukan kebenaran yang objektif. Dalam penelitian untuk
memperoleh kebenaran dari suatu pengetahuan diperlukan tata cara/prosedur
tertentu. Sebelum penelitian dilakukan perlu ditentukan terlebih dahulu
metodologi penelitian yang digunakan. Ketepatan dalam menentukan metodologi
disesuaikan dengan jenis data yang akan mengantar penelitian ke parah tujuan
yang diinginkan.
Menurut Sutrisno Hadi (1993:4), “Metodologi penelitian berasal dari dua
istilah methods berarti cara dan logos yang berarti ilmu yang memperbincangkan
cara-cara (metode) ilmiah”.
Sedangkan menurut Narbuko dan Achmadi (1999:2) bahwa “Metodologi
penelitian adalah “suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau
mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi
kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisa, sampai menyusun
laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara alamiah”.
Berdasarkan kedua pengertian metodologi penelitian di atas dapat
disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah suatu kegiatan mengumpulkan
data dalam penelitian dengan terencana dan sistematis untuk mencari jawaban atas
suatu masalah. Adapun bagian-bagian dari metodologi yang digunakan untuk
memandu penelitian ini adalah sebagai berikut :
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Perum Perhutani KPH Surakarta. Hal ini
berdasarkan pada pertimbangan lokasi penelitian tersebut merupakan tempat yang
menyediakan data yang diperlukan oleh peneliti, sehingga lebih memudahkan
36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
dalam pelaksanaan penelitian. Selain itu, dilihat dari jarak, waktu, biaya, dan
tenaga lebih memungkinkan bagi peneliti untuk melakukan penelitian secara
efisien.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung setelah usulan penelitian ini disetujui oleh
dosen pembimbing skripsi dan telah mendapat ijin dari pihak-pihak yang
berwenang. Penelitian ini berlangsung selama tujuh bulan (Juni 2009 – Januari
2010) terhitung sejak dikeluarkannya ijin penelitian.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Penelitian merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk menemukan,
menggambarkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilaksanakan
dengan menggunakan suatu metode ilmiah. Berdasarkan tujuan penelitian dan
perumusan masalah yang dikaji, maka penelitian ini menggunakan bentuk
penelitian kualitatif. Menurut Nawawi (1996:174), menerangkan bahwa penelitian
kualitatif dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menjaring data
atau informasi yang bersifat sewajarnya, mengenai suatu masalah dalam kondisi
aspek atau bidang kehidupan tertentu pada obyeknya.
Menurut Sukmadinata (2005: 94), penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan (menggambarkan) dan
menganalisis fenomena-fenomena, peristiwa, aktifitas sosial secara alamiah dan
sudut perspektif partisipan penelitian kualitatif.
Lexy J. Moleong (2000:3) mengutip pendapat Bogdan dan Taylor yang
mendefinisikan bahwa “Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati”. Pengolahan data sebagai bukti dalam menguji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis dilakukan secara rasional dengan
mempergunakan pola pikir tertentu menurut logika.
Sesuai dengan permasalahan yang diajukan, penelitian ini menekankan
pada masalah proses, maka bentuk penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian
deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif dengan metode deskriptif menurut Moch.
Nasir (1999: 63) adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia,
suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang.
Pendekatan yang bersifat deskriptif merupakan pendekatan yang
bertujuan untuk menggambarkan data dengan kata atau uraian dan penjelasan. Hal
tersebut memungkinkan peneliti untuk menganalisis data sebagai satu kesatuan
yang utuh dalam bentuk aslinya.
2. Strategi Penelitian
Setiap penelitian memerlukan penerapan strategi penelitian yang tepat
agar dapat menjawab permasalahan yang dikaji. Peneliti akan memilih strategi
yang digunakan untuk mengamati, mengumpulkan informasi, menyajikan hasil
penelitian, mendukung cara menetapkan jumlah sampel dan pemilihan instrument
penelitian yang akan digunakan untuk mengumpulkan informasi.
H. B. Sutopo (2002:112) mengemukakan bahwa ”Dalam penelitian
kualitatif dikenal adanya studi kasus tunggal dan studi kasus ganda. Secara lebih
khusus baik studi kasus tunggal maupun studi kasus ganda, masih dibedakan
adanya jenis penelitian terpancang ataupun holistik penuh”. Berdasarkan pendapat
tersebut, strategi penelitian dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a. Tunggal terpancang yaitu penelitian tersebut terarah pada satu
karakteristik dan sudah memilih serta menentukan variabel yang menjadi
fokus utamanya sebelum memasuki lapangan.
b. Ganda terpancang yaitu penelitian tersebut mempersyaratkan adanya
sasaran lebih dari satu yang memiliki perbedaan karakteristik dan sudah
memilih serta menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum
memasuki lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
c. Holistik penuh yaitu peneliti dalam kajiannya sama sekali tidak
menentukan fokus sebelum peneliti terjun ke lapangan.
Sesuai dengan judul penelitian dan jenis data yang dikumpulkan, maka
peneliti menggunakan strategi penelitian tunggal terpancang. Tunggal karena
penelitian hanya terfokus pada satu masalah saja yaitu tentang penerapan sistem
informasi pengajian di Perhutani KPH Surakarta. Terpancang karena fokus
masalah yang akan diteliti sudah dirancang dalam proposal.
C. Sumber Data
Menurut Lofland dan Lofland seperti yang dikutip oleh Lexy J. Moleong
(2000:112) mengemukakan bahwa “Sumber data utama dalam penelitian kualitatif
ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen
dan lain-lain”. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikemukakan bahwa kata-
kata dan tindakan dari orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan
sumber utama, sedangkan dokumen dan yang lainnya merupakan data tambahan.
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Informan
Informan adalah orang yang dipandang mengetahui permasalahan yang
akan dikaji peneliti dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti. Dalam
hal ini adalah:
a. Pimpinan Perum Perhutani KPH Surakarta.
b. Bagian Keuangan Perum Perhutani KPH Surakarta.
c. Karyawan Perum Perhutani KPH Surakarta yang dipandang mengetahui
permasalahan yang dikaji peneliti.
2. Tempat dan Peristiwa
Tempat yang dijadikan sumber data yaitu Perhutani KPH Surakarta,
sedangkan peristiwa yang dimaksud adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh
karyawan bagian keuangan Perum Perhutani KPH Surakarta dalam penerapan
sistem informasi penggajian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
3. Dokumen
Lexy J. Moleong (2000:161) mengutip pendapat Guba dan Lincoln
mengemukakan bahwa “Dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film yang
tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik”. Dengan
demikian metode ini untuk mencari data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
permasalahan penelitian dengan melihat atau meneliti dokumen tersebut. Dalam
penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan mempelajari dokumen, arsip,
laporan, peraturan yang ada di Perum Perhutani KPH Surakarta. Dokumen
tersebut antara lain berupa struktur organisasi, susunan tugas pegawai dan
dokumen lain yang relevan.
D. Teknik Sampling
Dalam penelitian ini peneliti tidak menentukan sejumlah sampel. Peneliti
hanya menentukan sejumlah informan untuk diwawancarai guna memperoleh
keterangan tentang permasalahan yang sedang diteliti. Dalam menentukan
informan ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan).
Menurut Lexy J. Moleong (2004:224) bahwa ”dengan teknik purposive
sampling ini terkandung maksud untuk menjaring sebanyak mungkin informasi
berbagai macam sumber dan bangunannya”. Purposive sampling merupakan
sampel yang diambil tidak ditekankan pada jumlah, tetapi ditekankan pada
kualitas pemahamannya kepada masalah yang diteliti. Peneliti tidak menentukan
sampel, tetapi peneliti menentukan kualitas pemahaman informan yang akan
diwawancarai untuk memperoleh informasi tentang masalah yang diteliti.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara khusus yang dipergunakan untuk
memperoleh data dalam penelitian. Data dalam penelitian merupakan hal yang
sangat penting guna membuktikan kebenaran postulat atau dugaan awal dari
peneliti. Seperti pendapat dari HB. Sutopo (2006:54) bahwa ”kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
pengumpulan data merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap bentuk
penelitian”. Hal ini dikarenakan jika ada kesalahan dalam pengumpulan data maka
akan sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Maka data yang dikehendaki
dalam setiap penelitian adalah data yang benar-benar dapat dipercaya dan objektif.
Untuk dapat memenuhi keabsahan data yang nantinya didapat, peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :
1. Wawancara
Teknik wawancara merupakan cara menyelenggarakan pemeriksaan
dengan seksama, dengan meninjau setiap aktivitas secara bergilir serta
komunikasi langsung dengan mengajukan suatu rangkaian pertanyaan yang
sistematis. Lexy J. Moleong (2002:135) menyatakan bahwa “Wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua orang
pihak, yaitu pewawacara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai (interviewe) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”.
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi atau gambaran yang jelas,
terperinci, dan mendalam mengenai objek penelitian. Wawancara yang digunakan
adalah wawancara bebas kontrol, yaitu wawancara dengan membawa kerangka
pertanyaan-pertanyaan atau pedoman wawancara. Namun mengenai bagaimana
cara mengajukan pertanyaaan-pertanyaan diserahkan kepada kebijakan
pewawancara. Dalam melakukan wawancara, peneliti berpegang pada pedoman
wawancara yang telah disusun sebelumnya. Pedoman wawancara tersebut sangat
berguna dalam menunjang kelancaran jalannya wawancara. Dengan adanya
pedoman wawancara peneliti dapat lebih mudah mengendalikan proses
wawancara. Dengan demikian wawancara yang berlangsung antara peneliti
dengan informan tidak jauh menyimpang dari permasalahan yang diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
2. Observasi Langsung
Merupakan aktivitas pengumpulan data dengan jalan mengadakan
pengamatan langsung terhadap subjek dan objek penelitian di lokasi penelitian
sehingga diperoleh gambaran mengenai permasalahan yang diteliti. Menurut
pendapat HB. Sutopo (2006:75) mengatakan bahwa “Teknik observasi digunakan
untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku,
tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar ”. Peneliti dalam melakukan
observasi di lokasi penelitian, mengamati secara langsung mengenai penerapan
sistem informasi penggajian di Perhutani KPH Surakarta.
3. Dokumentasi
Merupakan teknik penelitian yang dilakukan dengan cara mencatat dan
mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen yang isinya
berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian. “Yang dimaksud metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,
agenda dan sebagainya” (Suharsimi Arikunto, 1998:236). Sedangkan menurut
Guba & Lincoln dalam Lexy J. Moleong (2006:217) “Dokumentasi ialah setiap
bahan tertulis ataupun film”. Dalam penelitian ini, diselidiki benda-benda tertulis
seperti buku-buku, laporan-laporan, dokumen dan gejala objek yang diteliti.
Dokumen dan arsip merupakan sumber data yang memiliki posisi yang paling
penting dalam penelitian kualitatif. Terutama bila sasaran kajian mengarah pada
latar belakang atau berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang sangat
berkaitan dengan kondisi atau peristiwa masa kini yang sedang diteliti.
F. Validitas Data
Dalam suatu penelitian, untuk mendapatkan keabsahan dan diperlukan
teknik pemeriksaan data yang didasarkan atas jumlah tertentu. Validitas data
merupakan kebenaran data dari hasil penelitian. Hal ini dimaksudkan supaya hasil
penelitian benar-benar dapat dipertanggungjawabkan, karena validitas data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
menunjukkan mutu seluruh proses pengumpulan data dalam penelitian. Data yang
telah terkumpul, diolah, dan diuji kebenarannya melalui teknik pemeriksaan
tertentu. Validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengunakan teknik
trianggulasi data yaitu suatu teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan data
dari suatu sumber dengan dicek dengan sumber yang lain untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding data. Seperti yang diungkapkan oleh Patton
dalam Lexy J. Moleong (2006:330) bahwa: “Trianggulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan datanya memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu
untuk pengecekan atau sebagai bahan pembanding terhadap data itu”.
Triangulasi menurut Patton (1984) yang dikutip oleh HB Sutopo
(2002:78) disebutkan ada empat macam triangulasi yaitu:
1. Data Triangulation (Triangulasi Data) Dimana peneliti menggunakan beberapa sumber data untuk mengumpulkan data yang sama atau sejenis.
2. Investigator Triangulation (Triangulasi Peneliti) Hasil penelitian baik data ataupun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti.
3. Methodological Triangulation (Triangulasi Metodologis) Peneliti mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Di sini yang ditekankan adalah penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya.
4. Theoritical Triangulation (Triangulasi Teori) Peneliti menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Dari beberapa perspektif teori tersebut akan diperoleh pandangan yang lebih lengkap, tidak hanya sepihak, sehingga bisa dianalisis dan ditarik simpulan yang lebih utuh dan menyeluruh.
Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data
dan triangulasi metode. Dimana triangulasi data digunakan untuk pengumpulan
data sejenis dengan menggunakan berbagai sumber data yang berbeda. Sedangkan
triangulasi metode digunakan untuk membandingkan data hasil wawancara, yaitu
membandingkan apa yang ada dalam dokumen dengan hasil observasi serta
membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
G. Analisis Data
Pada penelitian kualitatif, proses analisis pada dasarnya dilakukan secara
bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data. Miles dan Huberman
dalam bukunya HB Sutopo (2002:91) menyatakan bahwa “Dalam proses analisis
terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar dipahami oleh setiap
peneliti kualitatif. Tiga komponen utama tersebut adalah reduksi data, sajian data,
penarikan simpulan serta verifikasinya”.
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang
merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data
yang tersedia. Menurut HB Sutopo (2002:92), “Reduksi data adalah bagian
dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus,
membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa
sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan”.
2. Sajian Data
Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Dengan penyajian ini dapat membantu peneliti dalam memahami
apa yang sedang terjadi dan apa yang seharusnya dilakukan. Penyajian
informasi ini dapat berbentuk matriks, grafik, jaringan dan bagan yang
tersusun secara terpadu sehingga memudahkan peneliti dalam menentukan
langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Kegiatan penyajian data di
samping sebagai kegiatan analisis, juga merupakan kegiatan reduksi data.
3. Penarikan Simpulan dan Verifikasi
Pada dasarnya kesimpulan awal sudah dapat ditarik pada saat matriks
terisi, tetapi hal tersebut belum begitu jelas, dan hal ini dapat menggiring pada
pengambilan keputusan untuk menentukan langkah berikutnya yang harus
dilakukan. Kesimpulan-kesimpulan mungkin tidak muncul sampai
pengumpulan data terakhir. Hal ini sangat bergantung pada besarnya
kumpulan catatan-catatan lapangan, angka pengkodeannya, penyimpanan, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
metode pencarian ulang yang digunakan. Jadi bukan berarti sesudah dilakukan
penarikan kesimpulan merupakan final dari analisis karena pada dasarnya
makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya dan kecocokannya
yakni yang merupakan validitasnya. Sehingga hal ini menuntut peneliti siap
dan mampu bergerak diantara kegiatan tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa
analisis data kualitatif merupakan upaya yang berkelanjutan, berulang dan
terus menerus, saling susul menyusul antara proses yang satu dengan proses
yang lainnya.
Tiga komponen analisis yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan (verifikasi) aktivitasnya dilakukan dengan bentuk interaktif dengan
proses mengalir (siklus). Analisis dilakukan bersamaaan (serentak) dengan proses
pengumpulan data. “Hal ini berarti bahwa analisis tidak dilakukan setelah data
yang dikumpulkan secara keseluruhan telah terkumpul”. (HB. Sutopo, 2002:96).
Sedangkan kesimpulan akhir merupakan keadaan dari yang belum jelas
kemudian meningkat sampai pada pernyataan yang telah memiliki landasan yang
kuat dari proses analisis terhadap gejala yang ada atau dari beberapa permasalahan
didiskusikan dengan berbagai pihak yang relevan yang akhirnya terjadi sebuah
kesimpulan. Dengan maksud apabila ada data baru kemudian akan merubah
kesimpulan sementara segera melakukan perbaikan melalui data yang diperoleh
selanjutnya. Hal ini terus dilaksanakan sampai seluruh data dikumpulkan.
Ketiga komponen tersebut berjalan bersama pada waktu kegiatan
pengumpulan data. Setelah memperoleh, reduksi data segera dibuat dan
diiteruskan dengan penyusunan sajian data. Dari sajian data tersebut dapat
dipergunakan untuk menyusun kesimpulan sementara tersebut perlu diubah.
Dengan demikian setiap kesimpulan yang salah dapat dibenarkan atau diperbaiki
melalui data yang diperoleh selanjutnya. Demikian seterusnya perjalanan data dan
analisis berjalan sampai seluruh data selesai dikumpulkan. Ketiga macam kegiatan
analisis yang menyatu dengan pengumpulan data di muka saling berhubungan dan
berlangsung terus selama penelitian dilakukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Untuk lebih menjelaskan antar pengumpulan data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan dalam jalinan siklus analisis data dapat peneliti
gambarkan pada bagan berikut:
Pengumpulan data Sajian data
Reduksi data
Verifikasi(penarikan kesimpulan)
Gambar III.1. Skema Model Analisis Interaktif Mengalir
(Sumber: HB. Sutopo, 2002: 96)
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah tata urutan atau langkah-langkah rinci yang
harus ditempuh untuk melaksanakan penelitian. Dalam hal ini merupakan tahap akhir
dalam proses penelitian. Laporan penulisan ditulis dengan bentuk skripsi dan dalam
kaedah-kaedah yang benar, setelah data yang diperoleh itu diolah dan dianalisa. Hal
ini dimaksudkan agar penelitian dapat berjalan dengan teratur sehingga hasil
penelitian dapat dipertanggungjawabkan dan hasil penelitian ini nantinya juga
diharapkan bermanfaat dan juga memiliki wawasan yang luas bagi penulis sendiri dan
masyarakat luas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa langkah-langkah atau
prosedur-prosedur, antara lain sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan mulai dari penyusunan rancangan penelitian,
memilih laporan penelitian, mengurus perijinan, menjajaki dan menilai
keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informasi, dan menyiapkan
perlengkapan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan sering disebut dengan tahap lapangan. Peneliti
menggali data dan sumber data yang relevan dengan tujuan penelitian. Dalam
melaksanakan pengumpulan data peneliti menggunakan tiga teknik yaitu:
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Ketiga teknik ini digunakan untuk
melengkapi data yang lain sehingga data yang dikumpulkan benar-benar valid.
3. Tahap Analisis Data Awal
Tahap analisis data merupakan usaha untuk menemukan tema yang
relevan dengan masalah penelitian.
4. Tahap Analisis Data Akhir
Analisis data akhir dilakukan setelah data awal dianalisis. Data yang
dianalisis dalam tahap ini adalah seluruh data yang diperoleh dalam
pengumpulan data yang merupakan data pendukung dalam mencapai tujuan
penelitian. Bila data dirasa belum cukup untuk mendukung maksud dan tujuan
penelitian, maka peneliti dapat melakukan pengumpulan data kembali dan
melakukan analisis awal.
5. Tahap Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan ditarik berdasarkan pada tujuan penelitian yang didukung
oleh data yang valid, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan.
6. Tahap Penulisan dan Penggandaan Laporan
Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian yang mencakup semua
kegiatan yang berhubungan dengan penelitian dan hasil yang dicapai, ditulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
dan dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan bentuk
laporan yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat dibuat bagan prosedur
penelitian sebagai berikut:
PersiapanPenelitian
Pengumpulan data
Analisis Data Awal
Analisis Data Akhir
Pembuatan Proposal
Penelitiandan Peri
Penarikan Kesimpulan
jinan
Pembuatan dan Penggandaan Laporan
Gambar III.2. Skema Prosedur Penelitian (Sumber:Lexy J. Moleong:85)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Lokasi Penelitian
Perusahaan Kehutanan Republik Indonsia (PERHUTANI) berdiri
pada Tahun 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang N0.19 Prp. Tahun 1960 tentang Perusahaan Negara. Dengan
beberapa Peraturan yang merupakan kelanjutan dari Undang-Undang
N0.19 Prp. Tahun 1960 tersebut maka terbentuklah Perhutani :
1) Jawa Tengah
2) Jawa Timur
3) Kalimantan Timur
4) Kalimantan Tengah
5) Kalimantan Selatan
6) Badan Pimpinan Umum (BPU)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
No.1 Prp. Tahun 1969 tentang bentuk-bentuk usaha negara yang kemudian
ditetapkan menjadi Undang-undang N0.9 Tahun 1969 mengharuskan
perusahaan-perusahaan negara bentuk lama (berdasarkan Undang-Undang
No.19 Prp. Tahun 1960), dirubah bentuknya menjadi :
1) Perusahaan Jawatan (PERJAN)
2) Perusahaan Umum (PERUM)
3) Perusahaan Persero (PERSERO)
Setelah Perhutani bentuk lama mengalami likuidasi hampir dua
tahun lamanya maka terbentuklah Perusahaan Umum Kehutanan Negara
(PERUM PERHUTANI) berdasarkan Peraturan Pemerintah No.15 Tahun
1972 dengan wilayah kerja yang meliputi Jawa Tengah sebagai Unit I dan
Jawa Timur sebagai Unit II dengan Direksi yang berkedudukan di Jakarta.
Setelah berjalan beberapa tahun kemudian pemerintah memandang perlu
untuk meningkatkan penerimaan negara, guna meningkatkan cadangan
49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
devisa maka pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.2 Tahun
1972 bertujuan untuk melebur Dinas Kehutanan Jawa Barat dan dijadikan
PERUM PERHUTANI sehingga wilayah kerja Perum Perhutani
bertambah dengan Jawa Barat sebagai Unit III.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41
Tahun 2001, terhitung sejak tanggal 23 Juni 2001 Perusahaan Umum
Kehutanan Negara (PERUM PERHUTANI) dialihkan bentuknya menjadi
Perusahaan Perseroan (PERSERO) bentuk PT. PERHUTANI
diberlakukan sejak tanggal 1 Juli 2001. Kemudian berdasarkan Surat
Menteri Negara BUMN No. 5.904/m.MBU/2003 tanggal 17 Februari 2003
dan Putusan Mahkamah Agung No. 07.P/Ham/2001 tanggal 7 Juni 2002
bentuk hukum Perhutani kembali ke Perum Perhutani.
Perum Perhutani merupakan salah satu perusahaan milik negara
yang seluruh modalnya adalah milik negara dan yang tidak dapat dibagi
atas saham-saham perorangan, begitu pula dengan anggotanya. Direksinya
diangkat dan diberhentikan oleh Persiden RI.
Perum Perhutani merupakan satu kesatuan produksi yang bertujuan
mengadakan usaha-usaha produktif yang sesuai dengan kebijakan
pemerintah dalam rangka meningkatkan pendapatan nasional dengan cara
melakukan kegiatan produksi di bidang kehutanan berupa penanaman,
pemeliharaan, pengolahan dan pemasaran hasil hutan. Atas dasar tujuan
tersebut Perum Perhutani terus melakukan seluruh aktivitasnya demi
mengabdikan dan memanfaatkan hutan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Pengelolaan sumber daya hutan sebagai ekosistem di Perhutani KPH
Surakarta secara adil, demokratis, efisien dan profesional guna menjamin
keberhasilan fungsi dan manfaatnya untuk menuju kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
2. Lokasi Perum Perhutani KPH Surakarta
Lokasi Perum Perhutani KPH Surakarta terletak di Jl. Gajah Mada
No. 45 Surakarta. Berikut ini gambar denah Perum Perhutani KPH
Surakarta :
Gambar IV.1. Denah Kantor Perum Perhutani KPH Surakarta
Sumber : TU Perum Perhutani KPH Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
3. Visi dan Misi Perum Perhutani
Dalam melaksanakan usahanya, Perum Perhutani mempunyai visi
dan misi yang ingin dijalankan yaitu :
a) Visi Perum Perhutani.
Misi Perum Perhutani.
”Menjadi pengelola hutan lestari untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat”
b)
1) Mengelola sumber daya hutan dengan prinsip Pengelolaan Hutan
Lestari berdasarkan karakteristik wilayah dan Daya Dukung
Daerah Aliran Sungai (DAS) serta meningkatkan manfaat hasil
hutan kayu dan non kayu, ekowisata, jasa lingkungan, agroforestri
serta potensi usaha berbasis kehutanan lainnya guna menghasilkan
keuntungan untuk menjamin pertumbuhan perusahaan secara
berkelanjutan.
2) Membangun dan mengembangkan perusahaan, organisasi serta
sumber daya manusia perusahaan yang modern, profesional dan
handal serta memberdayakan masyarakat desa hutan melalui
pengembangan lembaga perekonomian koperasi masyarakat desa
hutan atau koperasi petani hutan.
3) Mendukung dan turut berperan-serta dalam pembangunan wilayah
secara regional dan nasional, serta memberikan kontribusi secara
aktif dalam penyelesaian masalah lingkungan regional, nasional
dan internasional.
4. Wilayah Kerja Perum Perhutani KPH Surakarta
Berdasarkan Bab III Pasal 10 Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 53 tahun 1999 tentang Perusahaan Umum Kehutanan
Negara (PERUM PERHUTANI), Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah
merupakan satu wilayah unit kerja Perum Perhutani, yang wilayah
kerjanya meliputi seluruh hutan negara (kecuali hutan suaka alam, hutan
dan taman nasional) yang terdapat di Propinsi Jawa Tengah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Berdasarkan Undang-undang tersebut, maka Perum Perhutani KPH
Surakarta mendapatkan tugas mengelola hutan di wilayahnya seluas
33.150 Ha. Berdasarkan fungsinya terdiri dari hutan produksi seluas
13.983,8 Ha (42%), hutan lindung seluas 19.166,2 Ha (58%). Luas daerah
wilayah kerja tersebut di bagi menjadi 7 wilayah Bagian Kesatuan
Pemangku Hutan (BKPH) dan tersebar di 6 wilayah kabupaten/kota
sebagai berikut:
1) Surakarta : Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali
2) Tangen : Kabupaten Sragen
3) Lawu Utara : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen
4) Wonogiri : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo,
Kabupaten Wonogiri
5) Purwantoro : Kabupaten Wonogiri
6) Baturetno : Kabupaten Wonogiri
7) Lawu Selatan : Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar
5. Struktur Organisasi Perum Perhutani KPH Surakarta
Berdasarkan struktur organisasi, Pegawai Perum Perhutani KPH
Surakarta tersebar ke beberapa daerah yaitu Surakarta, wonogiri,
Baturetno, Tangen, Purwantoro, Lawu selatan, dan Lawu Utara.
Adapun tugas dari masing-masing personil di Perum Perhutani
KPH Surakarta yaitu :
a) empunyai tugas :
1) Menyelenggarakan ketatalaksanaan perusahaan, pengam
Administratur Perum Perhutani / KKPH, m
anan hutan
ahunan (RTT),
dan hasil hutan serta melaksanakan koordinasi dengan instansi dan
lembaga-lembaga terkait dalam wilayah kerjanya.
2) Melaksanakan penyusunan Rencana Teknik T
Rencana Kerja Tahunan Perusahaan (RKTP), Rencana Lima Tahun
Perusahaan (RLTP), dan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja (RAB).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
3) Melaksanakan penyusunan Rencana Operasional (RO) berdasarkan
rencana kerja dan anggaran dalam bidang pengelolaan perusahaan
4) Memimpin, melaksanakan, mengendalikan dan mengamankan
Pelaksaan Rencana dan Program Kerja serta kebijaksanaan yang
telah ditetapkan.
5) Melakukan bimbingan, pembinaan, pengawasan dan penilaian
terhadap aparat bawahan.
6) Bertindak sebagai ordonatur dan bendaharawan materiil.
7) Mengatur pelaksanaan tugas-tugas pengelolaan hutan, pengamanan
hutan dan hasil hutan serta kehumasan dan keagrariaan.
8) Melaksanakan koordinasi dengan instansi-instansi dan
kelembagaan yang terkait.
b) punyai tugas :
1) Membantu administratur
Wakil Administratur / KSKPH, mem
dalam menyelengggarakan pengelolaan
puti teknik
n penilaian
tri kecil dan meningkatkan
dan lembaga-lembaga
rikan pelayanan terhadap pengesahan kayu hak milik.
as :
Melaksanakan pekerjaan keta
raria, dan evaluasi, dan
membawai :
hutan, pengamanan hutan serta koordinasi dengan instansi dan
lembaga-lembaga yang terkait dalam wilayah kerjanya.
2) Membantu pelaksana dan pengendalian operasional meli
kehutanan, keamanan hutan dan hasil hutan, teknik dan
perlengkapan, kepegawaian, keuangan dan tata usaha.
3) Melakukan bimbingan, pembinaan, pengawasan da
terhadap pelaksanaan pekerjaan.
4) Membantu pembinaan indus
kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan.
5) Melaksanakan koordinasi dengan instansi
terkait
6) Membe
c) Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Hutan / KSPSDH, bertug
talaksanaan teknik kehutanan
meliputi bidang perencanaan, humas, ag
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
1) Kepala Sub Seksi Pengelola Hutan Bersama Masyarakat,
bertugas :
(a) Melaksanakan tugas penyuluhan di bidang kehutanan.
ar hutan.
n kegiatan
ni kegiatan PUKK (Pembinaan Usaha Kecil dan
canaan,
ghimpun laporan pal batas.
(2) erintah kerja (SPK)
s-tugas dibidang, persemaian,
aan hutan
K
(1) M
an keamanan.
(2) a kegiatan kepramukaan.
d) Kepala Urusan Data dan Informasi
(b) Melaksanakan percontohan kepada kelompok masyarakat
di sekit
(c) Mengembangkan swakarya dan swadaya KTH.
(d) Melatih dan membimbing mandor dan KRPH dalam bidang
PHBM
(e) Melakukan monitoring, evaluasi dan pelapora
PHBM.
(f) Menaga
Koperasi)
2) Kepala Sub Seksi Pengelohan Hutan Lestari, bertugas:
Memantau dan memelihara kelestarian hutan.
3) Kepala Sub Seksi Perencanaan
Mengkoordinasi pekerjaan-pekerjaan dibidang peren
tanaman, data dan kehumasan.
a) Kepala Urusan Perencanaan
(1) Melaksanakan tugas-tugas dibidang, perencanaan,
penataan hutan dan men
Melaksanakan pembuatan surat p
dan nomor pekerjaan.
(3) Menyusun tarif upah.
b) Kepala Urusan Tanaman
Melaksanakan tuga
penanaman dan pemelihar
c) epala Urusan Humas
elaksanakan, mengatur dan melakukan koordinasi
urusan kehumasam, keagrariaan d
Mengkoordinasi dan membin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
(1) Pengelolaan sumber daya hutan dan mendukung
kelancaran setiap kegiatan di wilayah kerja Perum
,
Pengoperasian
ten.
Rencana
Serah Terima Jabatan
ha hasil hutan
ertanggungjawaban HH (perni 40B)
d) a
1) kegiatan bidang tata
2) M
3) Memimpin, melaksanakan, m dan
tani KPH
koordinasi pekerjaan
urusan umum dan gudang
Perhutani KPH Surakarta mencakup : perawatan
Perbaikan, Server dan Jaringan,
Program, Pemantauan Sub Sistem, pengumpulan dan
pengolahan Data DKP, Pengiriman DKP Ke Kantor
Unit setiap bulan.
(2) Verifikasi Data Kemajuan Pekerjaan (DKP).
(3) Bahan Rapat Tingkat Unit dan Tingkat KPH.
(4) Laporan Triwulan dan Laporan Tahunan.
(5) Laporan Perkabupa
(6) Pelayanan Data Intern dan Ekstern.
(7) Pelaksana Penyusunan RUT/RKAP,
Operasional (RO)
(8) Penyusunan Memori
Administratur.
e) Tata Usaha Kepala Urusan Produksi
(1) Mengoreksi tata usa
(2) Membuat laporan pertanggungjawaban pengurusan HH
(perni 39) dan p
Kepala Tat Usaha
Melaksanakan, mengatur, mengkoordinasikan
usaha meliputi bidang umum, personalia dan keuangan.
elaksanakan penyusunan RABD berdasarkan RKTP.
enertibkan, mengendalikan
mengamankan pelaksanaan kerja tata usaha.
4) Bertindak sebagai bendaharawan cabang di Perhu
Surakarta.
e) Kepala Urusan Umum
1) Melaksanakan, mengatur dan melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
2) Melaksanakan tugas surat menyurat.
3) Mengatur keperluan alat tulis, perlengkapan kantor dan inventaris.
4) Mengelola barang-barang inventaris, barang gudang dan aktiva
ordinasi urusan keuangan.
1) Melaksanakan koordinasi dan m
Mangatur, mengawasi dan m
an.
ketatalaksanaan
koordinasi dengan instansi terkait dan le
rjanya.
6. Sum
tetap.
f) Kepala Urusan Keuangan.
1) Melaksanakan, mengatur dan mengko
2) Menyusun laporan pokok yang terdiri : laporan rugi/laba, analisa
keuangan dan pengamatan anggaran.
g) Asper/ KBK Penguji Kayu.
engawasi pekerjaan pengujian.
2) Menguji hasil hutan sesuai mutu dan kualitasnya.
3) Mengecek kebenaran dan kondisi peralatan pengujian hasil hutan.
h) Kepala Urusan Bangun-bangunan
elaksanakan pekerjaan teknik
bangun
i) Asper /KBKPH.
Malaksanakan, mengatur, menyelenggarakan
perusahaan, pengamanan hutan dan hasil hutan serta melakukan
mbaga-lembaga terkait di
wilayah ke
ber Daya Manusia di Perum Perhutani KPH Surakarta
Jumlah karyawan di Perum Perhutani KPH Surakarta sampai
dengan
seb
bulan September 2009 berjumlah 260 orang dengan perincian
agai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Tabe
Menurut Status s/d September 2009
l IV.1 : Jumlah Pegawai Perum Perhutani KPH Surakarta Menurut
Status
No
1 Pegawai Negeri Pusat Dpb 72 Pegawai Negeri Daerah Dpb. 03 Pegawai Perusahaan 1474 Calon Pegawai 0
5 Pekerja Pelaksana 1066 Pekerja Kontrak 07 (PKWT) 0
Jumlah 260
Sumber : SDM Perum tani KPH Surakarta
Ta l IV Perhutani KPH Surakarta Menurut
didkan
N idikan s/d Sep r 2009
Perhu
be .2 : Jumlah Pegawai Perum
Tingkat Pendi
o Tingkat Pend te bem
1 Pendidikan Tinggi : -S3-S2-Sarjana Kehutanan-Sarjana Non Kehutanan
002
18
2 Pendidikan Menengah :
-D II -D I -SKMA/
1
154
-D III Kehutanan -D III Non Kehutanan
24
SUKMA/KKMA -SLTA
23
3 Pendidikan Rendah : P-SLT
-SD-Non SD
51230
Jumlah 2 60
m Perhutani KPH SurakartaSumber : SDM Peru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian
Penerapan ormasi penggajian di Perhutani KPH Surakarta secara
komputerisasi pertama kali diterapkan sejak tahun 2003 yang sebelumnya
dikerjakan secara manual. Perubahan dari manual ke komputer berdasarkan
keputusan dari Perum m Perhutani
untuk menggunakan sistem informasi penggajian yang berbasiskan komputer.
Dalam pengolahan gaji di Perum Perhutani KPH Surakarta menggunakan
software yang telah disediakan oleh Perum rhutani Pusat, software tersebut
bernama Ap jian ini sejak tahun
003 belum mengalami penggantian karena dirasakan masih memenuhi tuntutan
dalam
sistem inf
Perhutani Pusat yang mengharuskan setiap Peru
Pe
likasi Gaji Pegawai. Penggunaan software pengga
2
pengolahan gaji, hanya pada awal pemakaiannya saja mengalami beberapa
penyempurnaan. Perubahan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemudahan
dalam pengolahan gaji dan untuk membuat laporan ke Perum Perhutani Pusat.
Sesuai dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu
mengenai penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH
Surakarta, deskripsi data yang berkaitan dengan permasalahan penelitian adalah
sebagai berikut :
1) Penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta
Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta
dilakukan secara komputerisasi. Dalam pelaksanaannya sebuah sistem
informasi sangat dipengaruhi oleh komponen-komponen pendukung sistem
agar sistem tersebut berjalan dengan baik sehingga akan menghasilkan
info
ra lain : Sumber Daya Hardware, Sumber Daya Software,
a. S
rmasi yang berkualitas, demikian juga dengan pelaksanaan sistem
informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta juga di pengaruhi
oleh komponen-komponen tersebut. Komponen-komponen pendukung sistem
informasi anta
Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Jaringan, dan Sumber Daya Data.
umber Daya Hardware
Perangkat komputer untuk pengolahan gaji di Perum Perhutani
KPH Surakarta kurang menunjang untuk mendukung proses penggajian,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
hanya beberapa komputer saja yang kondisinya masih baik. Seperti yang
diungkapkan oleh informan I pada wawancara tanggal 8 Desember 2009
sebagai berikut :
“Untuk hardware diperhutani KPH Surakarta masih kekurangan unit komputer, hanya beberapa komputer saja yang sudah memenuhi standart minimum yang dibutuhkan oleh software aplikasi penggajian.
ama sudah di upgrade, tetapi untuk komponen untuk didapatkan karena sudah tidak diproduksi
lag
a Hardware di Perhutani KPH Surakarta masih kurang, hanya beberapa komputer saja yang kondisinya bagus (komputer baru),
isimpulkan bahwa di Perum
Perhutani KPH Surakarta untuk ketersediaan hardware masih kurang
cukup
b. Sum
Sur
uni
diungkapkan oleh informan I pada wawancara tanggal 8 Desember 2009
sebaga
andart yang ditetapkan. Kemudian dalam ran menggunakan Microsoft Office Word dan
Beberapa komputer lyang terlalu lama sulit
i jadi upgrade-nya tidak maksimal”
Hal yang sama juga dikemukakan oleh informan II pada
wawancara tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :
“Sumber Day
untuk komputer-komputer lama kinerjanya masih lambat sehingga sering mengganggu dalam proses penggajian. Memang komputer-komputer lama sudah di-upgrade tetapi kinerjanya masih kurang maksimal.”
Berdasarkan data di atas dapat d
memadai untuk mendukung aplikasi penggajian yang ditetapkan
oleh Perum Perhutani Pusat.
ber Daya Software
Software penggajian yang digunakan oleh Perhutani KPH
akarta disediakan oleh Perum Perhutani Pusat sehingga masing-masing
t mempunyai format laporan penggajian yang sama. Seperti yang
i berikut :
“Untuk software yang digunakan di Perum Perhutani KPH Surakarta menggunakan software dari Perhutani pusat karena sudah merupakan stpembuatan lapoExcel.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Hal serupa juga dikemukakan oleh informan II pada wawancara
tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :
“Dalam melakukan pengolahan gaji di Perum Perhutani Surakarta menggunakan software khusus yang disediakan oleh Perum Perhutani Pusat, hal ini dilakukan untuk menetapkan standart
poran sehingga format laporan sama di seluruh Perhutani. Hasil
h unit sama sehingga terdapat
format laporan yang sama seperti daftar gaji yang akan diterima oleh
masing
tersebu
seluruh
c. Sumbe
dalam
angat menentukan tujuan suatu sistem. Oleh sebab itu dalam suatu sistem
harus a
daya manusia di Perum Perhutani KPH Surakarta urang, di bagian pengolahan gaji hanya beberapa
wawancara tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :
lacetak form gaji yang akan diterima oleh masing-masing pegawai memiliki format yang sama beserta rincian jumlah gaji yang diterima oleh masing-masing pegawai, sehingga apabila terjadi kesalahan dalam penghintungan dapat segera dikembalikan untuk diproses lagi.”
Berdasarkan pernyataan dua informan di atas dapat disimpulkan
bahwa software yang digunakan oleh seluru
-masing pegawai. Dengan menggunakan software penggajian
t proses pengolahan gaji juga terlihat lebih transparan kepada
pegawai.
r Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan komponen yang sangat penting
suatu sistem informasi karena merupakan salah satu faktor yang
s
da sumber daya manusia yang benar-benar memahami cara kerja
suatu sistem.
Di Perum Perhutani KPH Surakarta ketersediaan sumber daya
manusia masih kurang, hal ini seperti yang diungkapakan oleh informan I
pada wawancara tanggal 8 Desember sebagai berikut :
“Untuk sumber saat ini masih kpegawai saja yang mampu mengoperasikan dan memahami pengolahan gaji dengan komputer.”
Hal tersebut juga sesuai yang diungkapkan oleh informan II pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
“Sumber daya manusia di Perum Perhutani KPH Surakarta di bagianhanya
penggajian masih kurang, untuk proses pengolahan gaji satu orang saja yang mampu menggunakan software
diungkapkan oleh informan IV dalam wawancara pada tanggal
an dari manual ke
hwa software penggajian yang dipakai di seluruh Perum
al dari Perum Perhutani Pusat sehingga analis
sistem
2)
an yang mengetahui hanya pegawai di bagian
pengga
3)
28 Desember 2009, “Di Perum Perhutani KPH Surakarta belum
penggajian yang disediakan oleh Perhutani Pusat.”
Sumber daya manusia spesialis informasi dalam sistem informasi
terdiri dari :
1) Analis Sistem
Di Perum Perhutani KPH Surakarta analis sistemnya
berasal dari Perum Perhutani Pusat hal ini sesuai yang
28 Desember 2009, “Dengan adanya ketentuan dari Perum
Perhutani Pusat untuk melakukan perubah
komputerisasi maka seluruh Perum Perhutani harus
menggunakan software yang disediakan oleh Perum Perhutani
Pusat”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan
ba
Perhutani beras
juga berasal dari Perum Perhutani Pusat, apabila
terdapat penyesuaian-penyesuaian disampaikan melalui
Perhutani Unit I Semarang kemudian baru disampaikan ke
Perum Perhutani Pusat.
Pengelola Database
Di Perum Perhutani KPH Surakarta pengelola database
adalah user aplikasi penggajian, sehingga keseluruhan data
penggaji
jian saja.
Spesialis Jaringan
Di Perum Perhutani KPH Surakarta belum ada teknisi
khusus yang menangani masalah jaringan, hal ini seperti yang
diungkapkan oleh informan IV dalam wawancara pada tanggal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
ada teknisi khusus yang menangani tentang jaringan maupun
kerusakan hardware, sehingga apabila terjadi kerusakan harus
i dari luar”.
abila terdapat kerusakan jaringan.
5)
ni KPH Surakarta pemakai
aplikas
Ber
sumber day enguasai
usnya aplikasi penggajian masih sangat terbatas.
d. Sumber Daya Jarin
Jari
untuk mem
melakukan rus melakukan setting terlebih dahulu
an di share.
Di Perum
LAN (Loca
LAN adal
n s ling berhubungan melalui suatu medium yang sama. LAN
fungsinya untuk menghubungkan komputer-komputer yang dekat secara
fisik, misalnya dalam suatu ruangan atau gedung yang sama. Topologi
mendatangkan teknis
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan
bahwa di Perum Perhutani KPH belum ada teknisi khusus yang
menangani masalah jaringan sehingga harus mendatangkan
teknisi dari luar ap
4) Programer
Programer aplikasi penggajian di Perum Perhutani KPH
Surakarta berasal dari Perum Perhutani Pusat karena
penggunaan aplikasi gaji pegawai berdasarkan keputusan
Perum Perhutani Pusat.
Operator
Operator dalam sistem informasi dapat diartikan
sebagai user, di Perum Perhuta
i penggajian pegawai adalah bagian pengolahan gaji.
dasarkan data di atas dapat dikatakan bahwa ketersediaan
a manusia di Perum Perhutani KPH Surakarta yang m
bidang komputer khus
gan
ngan merupakan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan
permudah proses pemindahan data antar komputer. Untuk
komunikasi data ini ha
terhadap data yang ak
Perhutani KPH Surakarta menggunakan sistem jaringan
l Area Network) sehingga komunikasi data antar lebih mudah.
ah sekumpulan komputer dan peralatan lain (seperti printer)
ya g a
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
jaringa
ng
hutani KPH Surakarta adalah sebagai berikut :
(1)
puter atau peralatan lain dan jaringan.
.
(3)
ter
(4)
tanggal i berikut :
gan komputer di Perum Perhutani KPH Surakarta
rpindah-pindah komputer untuk mengambil data puter lain.”
n yang digunakan di Perum Perhutani KPH Surakarta adalah
topologi jaringan star.
Komponen-komponen jaringan dengan topologi star ya
digunakan di Perum Per
Network interface card (NIC)
Network interface card sering disebut sebagai Kartu Jaringan atau
LAN Card) yang fungsinya sebagai perantara antara data yang
bergerak ke dan dari kom
NIC ini biasanya sudah tersedia di dalam mainboard suatu
komputer, sehingga tidak perlu memasang NIC lagi, kecuali
komputer-komputer lama harus dipasang NIC karena di mainboard
tersebut belum tersedia.
(2) Hub
Hub adalah hardware yang menerima paket data dari suatu
komputer di salah satu ujung bintang (star) dan menyalin isinya ke
seluruh alat lain
Modem
Modem adalah hardware yang berfungsi untuk membuat kompu
terkoneksi dengan internet melalui jalur telepon standar.
Kabel Jaringan
Kabel jaringan yang digunakan di Perum Perhutani KPH Surakarta
adalah kabel jaringan tipe CAT5 dan menggunakan switch tipe
RJ45.
Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh informan I pada wawancara
8 Desember 2009 sebaga
“Jarinmenggunakan sistem LAN (Local Area Network) sehingga memudahkan dalam komunikasi data di bagian pengolah gaji. Dengan menggunakan sistem LAN ini pegawai pada pengolahan gaji tidak perlu bedari kom
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Berikut ini merupakan gambar topologi jaringan di Perum
ni KPH Surakarta : Perhuta
Gam
etapi di Perum Perhutani KPH Surakarta dalam mengolah gaji
jarang
tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :
“Jaringan komputer dengan sistem LAN, jarang digunakan karena takut apabila salah satu komputer terkena virus akan tersebar ke komputer yang lain. Sharing data hanya dilakukan apabila terjadi perubahan data dalam jumlah yang banyak. “
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa di Perum
Perhutani KPH Surakarta kurang memanfaatkan jaringan dalam proses
penggajiannya hal ini disebabkan karena sistem keamanan disetiap
komputer (anti virus) masih kurang, meskipun beberapa komputer ada anti
virusnya tetapi jarang dilakukan update sehingga masih rentan terkena
vir
e. Sumber Daya Data
bar IV.2. Topologi Jaringan di Perum Perhutani KPH Surakarta
T
sekali menggunakan sharing data hal ini seperti diungkapkan oleh
informan II pada wawancara
us.
Data yang digunakan untuk pengolahan gaji di Perum Perhutani
KPH Surakarta berupa nama-nama pegawai atau data teks dan data yang
berupa angka di seluruh wilayah kerja Perum Perhutani KPH Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Data yang diperlukan dalam pengolahan gaji di Perum Perhutani
KPH S
lis dalam kode-kode
tersebar diseluruh wilayah kerja. Data-data yang diperlukan untuk proses pengolahan gaji sudah tersimpan di database komputer
abila terjadi penambahan data tinggal melakukan
data yang digunakan dalam proses penggajian a-nama pegawai beserta jabatannya di wilayah
i datanya dari
lama akan me bahan tersebut karena sudah
nformasi penggajian di Perum
Perhutani KPH Surakarta digunakan sebagai input dalam pengolahan
pengaji
berupa
rekapit
output but dilaporkan ke Perum Perhutani Unit
I Sema
cara langsung oleh petugas penggajian.
erdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses
pengga
databas
urakarta berupa :
1) Data teks : nama-nama pegawai, jabatan
) Data angka : daerah kerja yang ditu2
angka tertentu
Seperti yang diungkapkan oleh informan I pada wawancara
tanggal 8 Desember 2009 sebagai berikut :
“Sumber Daya Data untuk proses pengolahan gaji di Perum Perhutani KPH Surakarta dapat berupa nama-nama pegawai yang
sehingga appenambahan di database.”
Hal ini juga diungkapkan oleh informan II pada wawancara tanggal
9 Desember 2009 sebagai berikut :
“Untuk sumber dapat berupa namkerja Perhutani Surakarta. Untuk nama-nama pegawabagian SDM kemudian data tersebut dimasukkan ke softwarepengolah gaji, apabila terjadi perubahan data karyawan data yang
nyesuaikan dengan perutersimpan dalam satu database yang sama.”
Data teks dan angka dalam sistem i
an dan kemudian setelah diproses akan menghasilkan output
laporan penggajian, slip TUP, daftar TUP, slip gaji, slip tunjangan,
ulasi gaji. Pada akhir periode penggajian dan pada akhir tahun
yang berupa informasi terse
rang dalam bentuk file yang di kirimkan melalui e-mail dan dalam
bentuk print out yang dikirimkan se
B
jian data sudah tersedia dengan baik dan sudah tertata dalam
e server.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Proses pengolahan gaji di Perum Perhutani KPH Surakarta dapat
arkan dalam flowchart sebagai berikut : digamb
Gambar IV.3. Flowchart proses pengggajian
Hasil cetak dibuat ramgkap 2, untuk arsip dan untuk laporan ke Unit I semarang
Setelah data di-input seluruh proses penghitungan dilakukan melalui komputer
Data dari Bagian SDM
Surat Tugas
Daftar Nama, Jabatan dan Golongan
Input data dikomputer
AplikasiPenggajian
Storage Device
T.U.P, S.P.T, Rekap Gaji, Gaji Pegawai, Rekap Gaji Pegawai, Tunjangan tak Teratur, Slip TUP, Daftar Bruto>5 juta, Daftar Bruto<5j uta, Daftar T P (setahun), Daftar DTP
U
T
Mulai
selesai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
2) Kelebihan Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta
Sistem informasi penggajian yang diterapkan di Perum Perhutani
KPH Surakarta sangat membantu pegawai di bagian pengolahan gaji maupun
pegawai lainnya karena informasi yang dihasilkan lebih lengkap.
Sesuai yang dikemukakan oleh informan I pada wawancara tanggal 8
Desember 2009 sebagai berikut :
“Kelebihan penggunaan sistem informasi penggajian yang berbasis komputer ini antara lain, mempermudah pegawai di bagian penggajian dalam proses pengolahan gaji, proses pengolahan gaji lebih cepat sehingga tidak ada keterlambatan pemberian gaji kepada pegawai, apabila terjadi kesalahan dalam pengolahan gaji dapat diselesaikan dengan cepat karena semua data sudah tercatat dalam database, dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat dan mempermudah dalam penyamp iannya, mempermudah pegawai di bagian gaji dalam membuat laporan penggajian.”
Hal serupa juga diungkapkan oleh informan II pada wawancara
tanggal 9 Desemb
ji sehingga
Hal ini juga diungkapkan oleh informan III pada wawancara tanggal 9
Desem
at.”
erum Perhutani KPH Surakarta
a
er 2009 sebagai berikut :
“Pengolahan gaji dengan komputer sangat membantu dalam proses pengolahan gaji sehingga lebih cepat dalam menyelesaikan pekerjaan. Kesalahan penghitungan juga akan lebih kecil karena proses penghitungan sudah diproses oleh software pengolah gaapabila terjadi kesalahan data dalam penggajian biasanya terjadi karena kesalahan petugas dalam memasukkan data.”
ber 2009 sebagai berikut :
“Pengolahan gaji secara komputerisasi lebih cepat dalam proses pengolahan gaji selain itu gaji yang diterima oleh masing-masing pegawai sudah lengkap dengan rincian yang jelas sehingga pegawai yang menerima gaji dapat mengetahui dari mana saja sumber gaji yang diterimanya, apabila terjadi kesalahan pegawai dapat segera menanyakan ke bagian penggajian dan proses penyelesaiannya akan lebih cepat karena proses penemuan data lebih cep
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
penerapan sistem informasi penggajian di P
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
memili
pegawa
kelebih
(1)
pengolahan gaji.
(2)
da pegawai.
(3)
(4)
(5)
3) Hambat
ki kelebihan yang secara langsung dirasakan oleh pegawai baik
i pada bagian penggajian maupun pegwai lainnya. Beberapa
an penggunaan sistem informasi penggajian tersebut antara lain :
Mempermudah pegawai di bagian penggajian dalam proses
Proses pengolahan gaji lebih cepat sehingga tidak ada keterlambatan
dalam pemberian gaji kepa
Kesalahan yang terjadi akibat salah input data mudah diperbaiki.
Dapat menghasilkan informasi yang lebih berkualitas.
Mempermudah dalam penyampain gaji kepada pegawai.
an-hambatan yang Dihadapi Oleh Perum Perhutani KPH Surakarta
dalam Penerapan Sistem Informasi Penggajian
Pe
k
i
k
S aya
ambat yang terkait dengan komponen-
:
hardware yang
H Surakarta
ketersediaan hardware yang memadai masih menjadi hambatan dalam
I pada wawancara tanggal 8
D
kurangnya komputer, selain itu juga karena hardware kurang
laksanaan sistem informasi sangat dipengaruhi oleh komponen-
omponen pendukung sistem, demikian pula dalam pelaksanaan sistem
nformasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta. Komponen-
omponen sistem tersebut yaitu : Sumber Daya Hardware, Sumber Daya
oftware, Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Jaringan, dan Sumber D
Data. Seiring dengan pelaksanaan sistem informasi penggajian tentu tidak
terlepas dari adanya faktor pengh
komponen sistem tersebut. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Perum
Perhutani KPH Surakarta adalah sebagai berikut
a. Hambatan pada sumber daya hardware
Kecepatan proses sangat tergantung pada kualitas
terdapat dalam komputer tersebut. Di Perum Perhutani KP
pelaksanaan sistem informasi penggajian yang diterapkannya, hal ini
seperti yang diungkapkan oleh inforam
esember 2009 sebagai berikut :
“Kendala yang sering di hadapi berkaitan dengan hardware adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
memadai untuk menjalankan aplikasi penggajian sehingga pemrosesannya berjalan lambat. Beberapa komputer lama sudah di up grade tetapi belum secara keseluruhan karena kesulitan untuk mendapatkan hardware pengganti dan hardware pengganti tersebut harganya mahal karena sudah tidak di produksi lagi.”
Hal serupa juga dikemukakan oleh informan II dalam wawancara
pada tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :
ta masih kekurangan komputer yang
memadai, selain itu masih terdapat beberapa unit komputer dengan
hardwa
yang d
gaji leb
b. Hamba
istem maupun software
aplikasi lainnya. Kinerja suatu komputer sangat ditentukan oleh sistem
yang d
mempu
yang d
optima adapi oleh Perum Perhutani KPH
Suraka
merusak software sehingga sering mengakibatkan kinerja komputer melambat yang akan mengahambat proses kinerja pegawai. Untuk
“Di Perum Perhutani KPH Surakarta masih kekurangan komputer yang memadai untuk pengolahan gaji selain itu apabila ada kerusakan pada hardware komputer tidak segera ditangani karena di Perhutani KPH Surakarta tidak ada teknisi khusus yang menangani masalah komputer. “
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa di
Perum Perhutani KPH Surakar
re lama sehingga kecepatan prosesnya masih lambat. Hambatan
alam sumber daya hardware ini menyebabkan proses pengolahan
ih lambat.
tan pada Sumber Daya Software
Sumber daya software memegang peranan yang sangat penting
dalam suatu sistem, baik software operating s
ipakai di komputer tersebut, meskipun suatu unit komputer
nyai perangkat keras yang bagus tetapi apabila software-software
ipakai bermasalah maka kinerja komputer tersebut tidak akan
Hambatan-hambatan yang di hl.
rta sebagaimana yang diungkapkan oleh informan I pada
wawancara tanggal 8 Desember 2009 sebagai berikut :
“Kendala software yang sering dihadapi yaitu error di sistem operasi (misalnya blue screen), virus komputer yang sering
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
software aplikasi dari Perum Perhutani Pusat sepertinya tidak ada masalah.”
Hal serupa juga seperti yang diungkapkan oleh informan II dalam
agai berikut :
n hasil wawancara
tersebu
Perhuta
seperti
sekali d
pengol
c. Hamba
yang memegang
peranan utama dalam keberhasilan suatu sistem, sehingga harus tersedia
sumber
sistem
memili
tenaga ahli.
wawancara tanggal 9 Desember 2009 seb
“Untuk software kendala yang sering dihadapi bukan berasal dari aplikasi penggajian, meskipun pernah juga bermasalah, selain itu juga disebabkan karena adanya gangguan virus komputer karena semua pekerjaan penggajian menggunakan komputer dan menggunakan media penyimpanan seperti CD atau flashdisk.”
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
kendala yang dihadapi oleh Perum Perhutani kPH Surakarta bukan berasal
dari software penggajian, tetapi lebih sering berasal dari software aplikasi
lain dan padaa software Operating System. Berdasarka
t juga dapat diketahui bahwa komputer yang digunakan di Perum
ni KPH Surakarta belum mempunyai sistem keamanan yang baik
antivirus, kalaupun tedapat antivirus tidak terawat karena jarang
i update sehingga sering sekali terkena virus mengganggu proses
an gaji. ah
tan pada Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia merupakan komponen
daya manusia yang berkualitas. begitu juga dalam pelaksanaan
informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta harus
ki staf yang menguasai (operator) kalau perlu harus memliki
Di Perum Perhutani KPH Surakarta masih kekurangan staf yang
menguasai bidang komputer sehingga dalam pelaksanaan sistem informasi
penggajian pekerjaan sering terbebankan pada satu orang saja, hal ini
seperti yang diungkapkan oleh informan I dalam wawancara tanggal 8
Desember 2009 sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
“Untuk sumber daya manusia di Perhutani KPH Surakarta berdasarkan jumlah pegawainya secara keseluruhan sudah cukup bagus, tetapi untuk bagian penggajian masih perlu ditingkatkan lagi khususnya yang berhubungan dengan komputer. Masih
ang belum terlalu menguasai n untuk proses pengolahan gaji di
erupa juga di ungkapkan oleh informan II pada wawancara
tanggal
eterbatasan sumber daya manusia yang
menguasai bidang, hambatan lain yang juga di hadapi oleh Perum
Perhuta
hal ini
8 Dese
lam proses penggajian karena emerlukan waktu yang lebih lama apabila harus mendatangkan
“Di Perhutani Surakarta juga tidak ada pegawai khusus di bidang komputer sehingga apabila ada kendala yang berhubungan dengan
terdapat beberapa pegawai ypenggunaan komputer, sedangkaPerhutani KPH Surakarta sudah menggunakan komputer dan banyak berhubungan dengan databse. Keterbatasan karyawan yang menguasai komputer sering menghambat kinerja karena tugas pengolahan gaji hanya dikerjakan oleh beberapa orang saja sehingga proses penyajian informasi dalam bentuk laporan membutuhkan waktu yang lama.”
Hal s
9 Desember 2009, “Di Perhutani KPH Surakarta masih kurang
pegawai yang menguasai komputer, di bagian penggajian saja hanya ada
satu orang yang benar-benar menguasai aplikasi penggajian sehingga
hanya untuk urusan gaji hanya terbebankan pada satu orang. “
Selain hambatan tentang k
ni KPH Surakarta adalah tidak adanya teknisi khusus di bidang ,
seperti yang diungkapkan oleh informan I pada wawancara tanggal
mber 2009 sebagai berikut :
“Ketika terjadi terjadi kerusakan pada hardware komputer belum ada teknisi khusus di Perhutani KPH Surakarta yang mampu menangani kerusakan tersebut sehingga harus mendatangkan teknisi dari luar perusahaan. Kerusakan komputer yang terjadi secara tiba-tiba yang disebabkan oleh virus ataupun kerusakan hardware sering menghambat damteknisi komputer dari luar. Apabila ada hambatan yang berasal dari software penggajian Perhutani KPH Surakarta mendatangkan teknisi khusus dari Perum Perhutani Unit I Semarang”.
Hal serupa juga diungkapkan oleh informan II dalam wawancara
tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
komputer harus mendatangkan teknisi dari luar, apabila kerusakan pada aplikasi penggajian harus mendatangkan teknisi khusus dari Unit I Semarang”.
Hambatan-hambatan lain yang juga dihadapi oleh Perum Perhutani
KPH Surakarta kesalahan dari factor manusiawi (Human Errors), hal ini
seperti yang diungkapkan oleh informan I dalam wawancara tanggal 8
Desem
diakiba
disebab
memas
pada st
memberikan pelatihan kpeada pegawai baru, hal ini seperti yang
diungk
arang.
jabatan.
ber 2009 , “Pada saat penyajian data sering terjadi kesalahan yang
tkan kesalahan dalam meng-input data, kesalahan ini mungkin
kan karena kelalaian pegawai pada bagian keuangan dalam
ukkan data.”
Hambatan lain yang dihadapi yaitu karena kurangnya pelatihan
af lain, sehingga apabila ada mutasi jabatan pegawai lama harus
apkan oleh informan II dalam wawancara tanggal 9 Desember 2009
sebagai berikut :
“Tidak adanya persiapan seperti adanya pelatihan apabila akan ada pegawai yang dipindahkan tugasnya, sehingga pegawai lama harus mengajari dulu pegawai pengganti. Keadaan seperti ini akan menghambat pekerjaan karena operator baru masih kurang pengalamannya”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Perum
Perhutani KPH Surakarta sebagai berikut :
(1) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer.
(2) Tidak ada teknisi khusus, sehingga apabila terjadi kerusakan
harus mendatangkan teknisi dari luar atau dari Perum Perhutani
Unit I Sem
(3) Kesalahan akibat faktor manusiawi dalam input data (Human
Errors).
(4) Tidak adanya persiapan SDM pengganti apabila terjadi mutasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
d.
ingan digunakan untuk mempermudah dalam komunikasi
data antar komputer sehingga dalam pelaksanaan kegiatan dapat
menghe
menggu
sering
inform 8 Desember 2009 sebagai berikut :
“Untuk
ncara
ngan jarang sekali terjadi apabila
puter lain, karena hanya beberapa komputer
ancara di atas dapat disimpulkan bahwa
hambatan yang dihadapi berkaitan dengan jaringan adalah kerusakan pada
m keamanan pada masing-masing
kompu
e.
rikut “Kesalahan yang berkaitan dengan data
biasany
Hambatan pada Sumber Daya Jaringan
Sistem jar
mat waktu. Jaringan di Perum Perhutani KPH Surakarta
nakan sistem LAN (Local Area Network), dalam penerapannya
mengalami hambatan-hambatan seperti yang diungkapkan oleh
an I pada wawancara tanggal
masalah jaringan jarang sekali mengalami gangguan, apabila
komputer putus jaringannya biasanya disebabkan karena adanya kerusakan
pada hardware komputer.”
Hal serupa juga diungkapkan oleh informan II pada wawa
tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :
“Kendala yang dihadapi pada jariterdapat kendala biasanya kerusakan hardware jaringan, di bagian penggajian jarang sekali menggunakan jaringan karena takut adanya virus di komsaja yang ada anti virusnya itupun tidak di update.”
Berdasarkan hasil waw
hardware jaringan dan kurangnya siste
ter (anti virus) sehingga menyebabkan pegawai takut menggunakan
jaringan.
Hambatan pada Sumber Daya Data
Dalam sistem informasi data dapat dikatakan sebagai bahan baku
dari informasi, data-data yang belum berguna di proses utnuk dijadikan
informasi yang berguna.
Kendala yang dihadapi oleh Perum Perhutani KPH Surakarta
seperti yang diungkapkan oleh informan I dalam wawancara tanggal 8
Desember 2009 sebagai be
a terjadi karena kesalahan dalam meng-input data ke komputer dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
data sering hilang disebabkan oleh virus komputer sehingga petugas harus
memer
tanggal
database biasanya karena adanya kesalahan yang kami lakukan karena data banyak sekali jumlahnya satu orang saja.”
leh Perhutani KPH Surakarta dalam bidang data
disebab
ggajian yang berbasis
n untuk memproses data gaji ware-nya tidak dapat segera di
erbaiki karena terbatasnya pegawai yang menguasai komputer.
hambat nggajian di Perum
Perhutani KPH Surakarta selain berasal dari faktor internal dari sistem itu
iksa kembali data tersebut sebelum dicetak.”
Hal serupa juga di ungkapkan oleh informan II pada wawancara
9 Desember 2009 sebagai berikut :
“Data yang digunakan untuk penggajian berasal dari bidang SDM, sehingga bagian penggajian hanya memasukkan data tersebut, kesalahan yang terjadi akibat perbedaan data biasanya disebabkan di bagian SDM karena di bagian tersebut belum ada aplikasi khusus, hanya di bagian penggajian saja yang menggunakan aplikasi yang disediakan oleh Perhutani Pusat. Adanya kesalahan dipada saat memasukkan datadan hanya terbebankan pada
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
hambatan yang dihadapi o
kan karena ketidaktelitian operator dalam memasukkan data.
Selain hambatan yang muncul dari sumber daya pendukung sistem,
hambatan juga muncul dari faktor eksternal, seperti yang diungkapkan
oleh informan oleh informan II pada wawancara tanggal 9 Desember 2009
sebagai berikut :
“Kelemahan pemakaian sistem informasi penkomputer di Perhutani KPH Surakarta antara lain apabila ada kerusakan komputer yang digunakabaik itu dari software ataupun hardpKarena seluruh proses penggajian menggunakan alat elektronik sehingga sangat tergantung pada ketersediaan listrik, apabila ada pemadaman oleh PLN maka pekerjaan tidak dapat dilaksanakan karena di Perum Perhutani KPH Surakarta belum mempunyai jenset sendiri.”
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa
an dalam penerapan sistem informasi pe
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
sendiri
4) Upaya-upa
tetapi juga berasal dari faktor eksternal, yaitu ketergantungan pada
lisrik dari PLN.
ya yang Dilakukan Perum Perhutani KPH Surakarta untuk
ngatasiMe Hambatan-hambatan dalam Penerapan Sistem Informasi
Penggajian
Penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH
Surakarta masih terdapat beberapa hambatan yang mengakibatkan
terganggun
komponen
diperlukan
Adapun u
untuk me
informasi p
a. Perbaik ruan Sumber Daya Hardware
mengatasi hambatan yang berkaitan dengan masalah ardware Perum Perhutani KPH Surakarta sering mendatangkan
al serupa juga diungkapkan oleh informan informan II dalam
w
ya proses penggajian. Hambatan-hambatan tersebut berasal dari
-komponen sistem, untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut
solusi-solusi yang tepat sesuai dengan masalahnya masing-masing.
paya-upaya yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta
ngatasi faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan sistem
enggajian adalah sebagai berikut :
n dan pembahaa
Salah satu cara untuk meningkatkan kecepatan dalam memproses
data harus dilakukan penggantian hardware-hardware dengan kualitas
yang lebih bagus. Seperti yang diungkapkan oleh informan I dalam
wawancara pada tanggal 8 Desember 2009 sebagai berikut :
“Untukhteknisi dari luar, apabila ada kerusakan hardware langsung diadakan penggantian, untuk kerusakan kecil biasanya diatasi sendiri oleh pegawai yang memahami tentang komputer”.
H
awancara pada tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :
“Untuk sumber daya hardware banyak dilakukan penggantian hardware-hardware lama sehingga dapat mempercepat kinerja, selain itu juga menambah unit komputer. Apabila terdapat kerusakan pada hardware komputer selama masih biasa diatasi oleh pegawai maka di perbaiki sendiri. Kalau kerusakan tersebut sudah tidak bisa diperbaiki sendiri maka di bawa ke tempat servis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
komputer terdekat atau memanggil teknisi untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
upaya-
meningkatkan
kecepatan proses.
b. Perbaik
PH Surakarta
menggu
Perum
dipakai
penduk
terhada
wawan ber 2009 sebagai berikut :
rakarta mendatangkan teknisi dari Perum Perhutani Unit I
informan II dalam wawancara
tware sebisa mungkin di apabila masalah tersebut
sudah tidak bisa diperbaiki sendiri seperti kerusakan pada sistem e tempat
upaya untuk mengatasi keterbatasan dalam Sumber Daya Hardware
yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta adalah sebagai
berikut :
(1) Meng-upgrade hardware-hardware lama untuk
(2) Penambahan unit komputer di bagian penggajian.
(3) Mendatangkan teknisi dari luar apabila permasalahan tidak
dapat diatasi sendiri oleh pegawai.
an Kerusakan Software dan Pencegahan Masuknya Virus
Sistem informasi penggajian di Perum Perhutani K
nakan software khusus untuk penggajian yang disediakan oleh
Perhutani Pusat. Software penggajian tersebut tidak akan dapat
apabila dalam suatu komputer tidak terdapat software-software
ung lainnya misalnya Operating System. Software sangat rawan
p kerusakan seperti yang diungkapkan oleh informan I dalam
cara pada tanggal 8 Desem
“Kerusakan pada software yang disebabkan oleh virus biasanya diatasi oleh pegawai yang memahami komputer, sehingga sering dilakukan instalasi ulang pada software tersebut. Apabila terjadi permasalahan dengan software penggajian Perum Perhutani KPH SuSemarang”.
Hal serupa juga diungkapkan oleh
pada tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :
“Apabila terjadi kerusakan pada softangani sendiri oleh pegawai, namun
akibat virus ataupun kerusakan yang lain maka di bawa k
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
servis komputer. Apabila terjadi kerusakan pada program penggajian maka mendatangkan teknisi dari Unit I Semarang. Kerusakan software biasanya terjadi karena virus komputer, maka pada saat ini di setiap unit komputer sudah mulai di install anti virus.”
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
upaya-upaya yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta untuk
mengatasi hambatan-hambatan pada Sumber Daya Software adalah
sebagai berikut :
software penggajian.
are penggajian.
c. Pening
Kompu
mempu
informa
mening
yang diungkapkan oleh informan I dalam wawancara pada tanggal 8
Desem
sering menugaskan pegawainya untuk mengikuti diklat
i tidak menghambat
man II dalam wawancara
pada tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :
(1) Dilakukan instalasi anti virus disetiap komputer untuk
mencegah masuknya virus.
(2) Mendatangkan teknisi dari luar apabila terjadi kerusakan
software selain
(3) Mendatangkan teknisi dari Perum Perhutani Unit I Semarang
apabila terjadi kerusakan dengan softw
katan Kualitas Sumber Daya Manusia Melaui Pelatihan di Bidang
ter
Sumber Daya Manusia sebagi user suatu komputer harus
nyai kemapuan yang memadai untuk menjalankan suatu sistem
si yang berbasiskan pada komputer. Salah satu cara untuk
katkan kemampuan Sumber Daya Manusia melalui diklat, seperti
ber 2009 sebagai berikut :
“Untuk meningkatkan kualitas SDM Perum Perhutani KPH Surakartayang diselenggarakan oleh Perum Perhutani Unit I Semarang maupun mengikuti les di lembaga pendidikan. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian antar pegawai jadpekerjaan administrasi.”
Hal serupa juga diungkapkan oleh infor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
“Karena tidak adanya pegawai khusus yang menangani masalah komputer maka pegawai lain yang sedikit menguasai kdiberi tanggung jawab kalau ada kendala dengan kompute
omputerr. Untuk
meningkatkan kemampuan pegawai biasanya pegawai ditugaskan
d. Perbaikan Sumber Daya Jaringan
komun
pemind
permasalahan pada jaringan dengan mendatangkan teknisi dari luar, seperti
yang d
secara berkala dan apabila sudah tidak dapat dipakai aka dilakukan penggantian hardware dengan mendatangkan
aiki sendiri baru
mendatangkan teknisi dari luar.”
untuk mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh Unit I Semarang”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
upaya yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta untuk
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia adalah dengan mengirimkan
pegawainya untuk mengikuti diklat tentang komputer yang
diselenggarakan oleh Perum Perhutani Unit I Semarang.
Jaringan dapat dimanfaatkan untuk memudahkan dalam
ikasi data sehingga dapat meningngkatkan efisiensi waktu
ahan data.
Di Perum Perhutani KPH Surakarta untuk memeperbaiki
iungkapkan oleh informan I pada wawancara tanggal 8 Desember
2009 sebagai berikut :
“Sumber Daya Jaringan jarang sekali mengalami gangguan atau kerusakan, terputusnya koneksi antar komputer biasanya disebabkan karena kerusakan hardware jaringan pada komputer itu sendiri, untuk mengatasi kerusakan jaringan ini dilakukan pemeliharaanmteknisi dari luar apabila pegawai tidak dapat memperbaikinya.”
Hal serupa juga diungkapkan oleh informan II pada wawancara
tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut, “Permasalahan yang terjadi
pada jaringan di sini sangat jarang sekali, apabila ada permasalahan
tertentu akan diperbaiki sendiri kalau tidak dapat diperb
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa di
Perum Perhutani KPH Surakarta setiap ada permasalahan pada jaringan
selalu mendatangkan teknisi dari luar apabila tidak dapat ditangani sendiri
karena
e. n Sumber Daya Data
ata merupakan sumber dari informasi, untuk menghasilkan
informa
Utnuk
kemuka
2009 se
Permasalahan pada data biasanya disebabkan karena kesalahan
an daftar gaji.”
erdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
alahan dalam Sumber Daya
Data a
di Perum Perhutani KPH Surakarta belum mempunyai teknisi
khusus komputer dan jaringan.
Koreksi dan Penyesuaia
D
si yang akurat data harus sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
mengatasi permasalahan di Sumber Daya Data seperti yang di
kan oleh informan I dalam wawancara pada tanggal 8 Desember
bagai berikut :
“pada saat input data sehingga terjadi ketidaksesuaian antara data yang di komputer dan data yang ada di lapangan, untuk mengurangi kesalahan ini sering dilakukan koreksi langsung pada bagian penggajian, selain itu juga disebabkan karena ketidakpahaman pegawai tentang penggunaan software sehingga pegawai diwajibkan mengikuti diklat “
Hal serupa juga diungkapkan oleh informan II pada wawancara
tanggal 9 Desember 2009, “Untuk kesalahan yang sering terjadi pada data
lebih banyak disebabkan oleh kesalahan pegawai dalam memasukkan data
sehingga kami lebih sering melakukan koreksi kembali setelah input data
dan sebelum melakukan pencetak
B
upaya yang dilakukan untuk mengurangi kes
dalah menigkatkan ketelitian pegawai dan melakukan koreksi
langsung setelah selesai input data dan sebelum melakukan pencetakan
daftar gaji.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
C. T
Dalam
di lapangan s
dengan teori-te penelitian ini meliputi (1)
Penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta yang
meliputi komp
pengga
informa
hambat
Beriku asi penggajian di Perum
Perhutani KPH
1. Pen
keg
ber i para pegawai dalam pelaksanaan penggajian. Data yang
digunakan dalam proses penggajian berasal dari bagian SDM yang berupa
daftar nam a pegawai beserta jabatannya yang tersebar diseluruh wilayah
kerja Perum Perhutani KPH Surakarta yang kemudian diproses menjadi suatu
lah gaji
masing-masing pegawai Perum Perhutani KPH Surakarta. Hal ini sejalan
den
emuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori
sub bab ini, peneliti menganalisis data yang berhasil dikumpulkan
esuai dengan rumusan permasalahan yang selanjutnya dikaitkan
ori yang ada. Perumusan masalah dalam
onen-komponen sistem, (2) Kelebihan penerapan sistem informasi
jian, (3) hambatan-hambatan yang dihadapi dalam penerapan sistem
si penggajian tersebut, (4) upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi
an-hambatan dalam penerapan sistem informasi penggajian tersebut.
t ini peneliti menganalisis penerapan sistem inform
Surakarta sebagai berikut:
erapan Sistem informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta
Sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta
iatan utamanya adalah mengolah data untuk dijadikan informasi yang
manfaat bag
a-nam
informasi yang berupa daftar gaji lengkap dengan perincian jum
gan model umum suatu system yang di kemukakan oleh Edy Sutanto
sebagai berikut, “Model umum suatu sistem adalah terdiri dari atas masukan
(input), pengolah (process), dan keluaran (output).”( 2003 : 7).
Dalam penerapan suatu sistem informasi sangat di pengaruhi oleh
komponen-komponen sumber daya sistem informasi yang terdiri dari Sumber
Daya Software, Sumber Daya Hardware, Sumber Daya Manusia, Sumber
Daya Jaringan, dan Sumber Daya Data, hal ini seperti yang dikemukakan oleh
James A. O’Brien dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Fitriasari sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
“Sistem informasi bergantung pada sumber daya manusia (pemakai
nen-komponen
penduk
penggajian yang ditetapkan oleh Perum Perhutani Pusat.
akhir dan pakar SI), hardware (mesin dan media), software (program dan prosedur), data (dasar data dan pengetahuan), serta jaringan (media komunikasi dan dukungan jaringan) untuk melakukan input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi. Manusia, hardware, software, data , dan jaringan adalah lima sumber daya dasar sistem informasi. Sumber daya manusia meliputi pemakai akhir dan pakar SI, sumber daya hardware terdiri dari mesin dan media, sumber daya software meliputi baik program maupun prosedur, sumber daya data dapat meliputi dasar data dan pengetahuan, serta sumber daya jaringan yang meliputi media komunikasi dan jaringan. Sumber daya data diubah melalui aktifitas pemrosesan informasi menjadi berbagai produk informasi bagi pemakai akhir. Pemrosesan informasi terdiri dari aktifitas input dalam sistem, pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian.” (James A. Obrien, 2005 : 35).
Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui kompo
ung sistem informasi di Perum Perhutani KPH Surakarta adalah
sebagai berikut :
a. Sumber Daya Hardware
Di Perum Perhutani KPH Surakarta untuk ketersediaan
hardware masih kurang cukup memadai untuk mendukung aplikasi
b. Sumber Daya Software
Software yang digunakan oleh Perum Perhutani KPH
Surakarta di seluruh unit sama sehingga terdapat format laporan
yang sama seperti daftar gaji yang akan diterima oleh masing-
masing pegawai. Dengan menggunakan software penggajian
tersebut proses pengolahan gaji juga terlihat leih transparan kepada
seluruh pegawai.
c. Sumber Daya Manusia
Ketersediaan sumberdaya manusia di Perum Perhutani
KPH Surakarta yang menguasai bidang komputer khususnya
aplikasi penggajian masih sangat terbatas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
d. Sumber Daya Jaringan
Di Perum Perhutani KPH Surakarta kurang memanfaatkan
jaringan dalam proses penggajiannya hal ini disebabkan karena
masih kurang sehingga mudah terkena
virus.
e.
proses
rsedia dengan baik dan sudah tertata dalam
databas
asing-masing komponen tersebut masih terdapat
ng harus diperbaiki.
2. Kelebihan
Surakarta
Dalam pelaksanaannya penerapan suatu sistem pasti mempunyai
kelebihan-kelebihan tertentu yang dapat meningkatkan produktivitas
awancara kelebihan penerapan sistem
informasi di Perum
(1)
(2) pengolahan gaji lebih cepat sehingga tidak ada
pemberian gaji kepada pegawai.
(3) Kesala
(4)
(5) lam penyampain gaji kepada pegawai.
sistem disetiap keamanan
Sumber Daya Data
Di Perum Perhutani KPH Surakarta dalam
penggajian data sudah te
e server.
Berdasarkan temuan studi yang dihubungkan dengan kajian
teori dapat disimpulkan bahwa dalam penerapan sistem informasi
penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta secara keseluruhan
sudah memenuhi ke-5 (lima) komponen sumber daya sistem
informasi, tetapi m
beberapa kekurangan ya
penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH
organisasi. Berdasarkan hasil w
Perhutani KPH Surakarta adalah sebagai berikut :
Mempermudah pegawai di bagian penggajian dalam proses
pengolahan gaji.
Proses
keterlambatan dalam
han yang terjadi akibat salah input data mudah diperbaiki.
Dapat menghasilkan informasi yang lebih berkualitas.
Mempermudah da
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
3. Hambatan-
dalam Pene
Pel
komponen pelaksanaan sistem
informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta. Komponen-
Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Jaringan, dan Sumber Daya
Data. S
i KPH
umber Daya Hardware
komputer
er
snya masih
ware ini
menyebabkan proses pengolahan gaji lebih lambat.
ra dapat disimpulkan bahwa
hambatan yang Dihadapi oleh Perum Perhutani KPH Surakarta
rapan Sistem Informasi Penggajian
aksanaan sistem informasi sangat dipengaruhi oleh komponen-
pendukung sistem, demikian pula dalam
komponen sistem tersebut yaitu : Sumber Daya Hardware, Sumber Daya
Software,
eiring dengan pelaksanaan sistem informasi penggajian tentu tidak
terlepas dari adanya faktor penghambat yang terkait dengan komponen-
komponen sistem tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan
bahwa hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Perum Perhutan
Surakarta adalah sebagai berikut :
a. Hambatan pada S
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa di
Perum Perhutani KPH Surakarta masih kekurangan
yang memadai, selain itu masih terdapat beberapa unit komput
dengan hardware lama sehingga kecepatan prose
lambat. Hambatan yang dalam sumber daya hard
b. Hambatan pada Sumber Daya Software
Berdasarkan hasil wawanca
kendala yang dihadapi oleh Perum Perhutani KPH Surakarta bukan
berasal dari software penggajian, tetapi lebih sering berasal dari
software aplikasi lain dan padaa software Operating System.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut juga dapat diketahui bahwa
komputer yang digunakan di Perum Perhutani KPH Surakarta
belum mempunyai sistem keamanan yang baik seperti antivirus,
kalaupun tedapat antivirus tidak terawat karena jarang sekali di
update sehingga sering sekali terkena virus mengganggu proses
pengolahan gaji.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
c. Hambatan pada Sumber Daya Manusia
Berdasarkan hasil wawancara maka dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Perum
Perhutani KPH Surakarta sebagai berikut :
(1) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer.
(2) Tidak ada teknisi khusus komputer, sehingga apabila terjadi
kerusakan harus mendatangkan teknisi dari luar atau dari
(3) Kes
d.
nggunakan jaringan.
e. Hambatan pada Sumber Daya Data
dapat disimpulkan bahwa
hambat
erum
Pe
berupa
4. Up
Mengatasi Ha lam Penerapan Sistem Informasi Penggajian
yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta untuk mengatasi
Perum Perhutani Unit I Semarang.
alahan akibat faktor manusiawi dalam input data (Human
Errors).
(4) Tidak adanya persiapan SDM pengganti apabila terjadi mutasi
jabatan.
Hambatan pada Sumber Daya Jaringan
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa
hambatan yang dihadapi berkaitan dengan jaringan adalah
Kerusakan pada hardware jaringan dan Kurangnya sistem
keamanan pada komputer (anti virus) sehingga menyebabkan
pegawai takut me
Berdasarkan hasil wawancara
an yang dihadapi oleh Perhutani KPH Surakarta dalam
bidang data disebabkan karena ketidaktelitian operator dalam
memasukkan data.
Hambatan lain dalam penerapan sistem informasi penggajian di P
rhutani KPH Surakarta berasal dari faktor ekternal system itu sendiri yang
keterhantungan terhadap listrik dari PLN.
aya-upaya yang Dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta untuk
mbatan da
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa upaya-upaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
hambatan-hambatan yang terjadi dalam penerapan sistem informasi
penggajian adalah
a.
lama untuk meningkatkan
(2) Pen
b. n Software dan Pencegahan Masuknya Virus
disetiap untuk mencegah
masuknya virus.
utani KPH
Suraka
mengikuti diklat
ap ada permasalahan pada
t
sebagai berikut :
Perbaikan dan Pembaharuan Sumber Daya Hardware
Upaya-upaya yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH
Surakarta dalam Sumber Daya Hardware yaitu :
(1) Meng-upgrade hardware-hardware
kecepatan proses.
ambahan unit komputer di bagian penggajian.
(3) Mendatangkan teknisi dari luar apabila permasalahan tidak
dapat diatasi sendiri oleh pegawai.
Perbaikan Kerusaka
Upaya-upaya yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH
Surakarta dalam Sumber Daya Software yaitu :
(1) Dilakukan instalasi anti virus
(2) Mendatangkan teknisi dari luar apabila terjadi kerusakan
software selain software penggajian.
(3) Mendatangkan teknisi dari Perum Perhutani Unit I Semarang
apabila terjadi kerusakan dengan software penggajian.
c. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Melaui Pelatihan di
Bidang Koputer
Upaya yang dilakukan oleh Perum Perh
rta untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
adalah dengan mengirimkan pegawainya untuk
tentang koputer yang diselenggarakan oleh Perum Perhutani Unit I
Semarang.
d. Perbaikan Sumber Daya Jaringan
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa di
Perum Perhutani KPH Surakarta seti
jaringan selalu mendatangkan teknisi dari luar apabila tidak dapa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
ditanga
hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa
pegawai dan melakukan
an studi bahwa sistem informasi penggajian di
Perhutani KPH diduk
yang terdi dari
Software, Sum
daapt disimpu
Perhutani KPH Surakarta telah sesuai dengan teori yang telah ada.
ni sendiri karen di Perum Perhutani KPH Surakarta belum
mempunyai teknisi khusus dan jaringan.
e. Koreksi dan Penyesuaian Sumber Daya Data
Berdasarkan
upaya yang dilakukan untuk mengurangi kesalahan dalam Sumber
Daya Data adalah menigkatkan ketelitian
koreksi langsung setelah selesai input data dan sebelum melakukan
pencetakan daftar gaji.
Berdasarkan hasil temu
ung oleh komponen-komponen pendukung sistem informasi
5 (lima) komponen yaitu : Sumber Daya Hardware, Sumber Daya
ber Daya Manusia, Sumber Daya Jaringan dan Sumber Daya, maka
lkan bahwa penerapan sistem informasi penggajian di Perum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang dikumpulkan dan analisis yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan penelitian yang telah
dirumuskan. Adapun kesimpulan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa penerapan
sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta di dukung
oleh komponen-komponen pendukung sistem, adapun komponen-komponen
pendukung system tersebut adalah sebagai berikut :
a. Sumber Daya Hardware
Sumber Daya Hardware yang tersedia di Perum Perhutani KPH
Surakarta perlu adanya penambahan unit komputer, hanya beberapa
komputer saja yang memenuhi minimum requirements software aplikasi
penggajian yang disediakan oleh Perum Perhutani Pusat.
b. Sumber Daya Software
Untuk Sumber Daya Software yang digunakan di Perum Perhutani
KPH Surakarta untuk software penggajian disediakan oleh Perum
Perhutani KPH Surakarta menggunakan software yang disediakan oleh
Perum Perhutani Pusat.
c. Sumber Daya Manusia
Ketersediaan sumberdaya manusia di Perum Perhutani KPH
Surakarta yang menguasai bidang komputer khususnya aplikasi
penggajian masih sangat terbatas.
d. Sumber Daya Jaringan
Di Perum Perhutani KPH Surakarta kurang memanfaatkan jaringan
dalam proses penggajiannya hal ini disebabkan karena sistem disetiap
keamanan masih kurang sehingga mudah terkena virus.
88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
e. Sumber Daya Data
Di Perum Perhutani KPH Surakarta dalam proses penggajian data
sudah tersedia dengan baik dan sudah tertata dalam database server.
2. Kelebihan Penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH
Surakarta.
(1) Mempermudah pegawai di bagian penggajian dalam proses
pengolahan gaji.
(2) Proses pengolahan gaji lebih cepat sehingga tidak ada keterlambatan
dalam pemberian gaji kepada pegawai.
(3) Kesalahan yang terjadi akibat salah input data mudah diperbaiki.
(4) Dapat menghasilkan informasi yang lebih berkualitas.
(5) Mempermudah dalam penyampaian gaji kepada pegawai.
3. Hambatan-hambatan yang Dihadapi oleh Perum Perhutani KPH Surakarta
dalam Penerapan Sistem Informasi Penggajian
(1) Kekurangan unit komputer dan masih banyaknya komputer dengan
hardware lama.
(2) Permasalahan pada software penggajian disebabkan karena tidak
terpenuhinya minimum requirements software penggajian dan
lemahnya sistem keamanan (tidak adanya antivirus) pada komputer.
(3) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer.
(4) Tidak ada teknisi khusus komputer, sehingga apabila terjadi kerusakan
harus mendatangkan teknisi dari luar atau dari Perum Perhutani Unit I
Semarang.
(5) Kesalahan akibat faktor manusiawi dalam input data (Human Errors) .
(6) Tidak adanya persiapan SDM pengganti apabila terjadi mutasi jabatan.
(7) Komponen jaringan di komputer kurang berfungsi dengan baik.
(8) Ketergantungan terhadap listrik dari PLN.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
4. Upaya-upaya yang Dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta untuk
Mengatasi Hambatan dalam Penerapan Sistem Informasi Penggajian
(1) Menambah unit komputer dan up-grade hardware-hardware lama.
(2) Mendatangkan teknisi apabila kerusakan tidak dapat di atasi oleh
pegawai.
(3) Untuk permasalahan yang terjadi pada software penggajian Perum
Perhutani KPH Surakarta mendatangkan teknisi dari Perum Perhutani
Unit I Semarang.
(4) Untuk meningkatkan keamanan data dilakukan instalasi pada setiap
unit komputer.
(5) Pelatihan pegawai terkait dengan bidang teknologi informasi dan
aplikasi penggajian.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah dikemukakan diatas,
sebagai implikasi hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1. Dengan diketahuinya komponen-komponen pendukung sistem informasi
penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta, maka dapat dijadikan sebagai
dasar dalam mengembangkan sistem informasi penggajian yang
diterapkannya.
2. Dengan diketahuinya faktor penghambat penerapan sistem informasi
penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta, serta upaya yang dilakukan
untuk memecahkan permasalahan tersebut, maka dapat memberikan masukan
kepada Administratur Perhutani KPH Surakarta dalam mengoptimalkan
penerapan sistem informasi penggajian.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan maka ada beberapa saran
yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk perbaikan dalam penerapan
sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta. Adapun saran-saran
yang disampaikan adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
1. Administratur (Pimpinan) Perum Perhutani KPH Surakarta
Untuk mengoptimalkan penerapan sistem informasi penggajian di
Perum Perhutani KPH Surakarta sebaiknya dilakukan dengan cara :
a. Pengadaan komputer untuk mengganti komputer yang tidak
memenuhi minimum requirements software penggajian yang
disediakan oleh Perum Perhutani Unit I Semarang. Pengadaan
komputer ini sebaikya segera dilakukan untuk meningkatkan
kinerja pada bagian penggajian.
b. Apabila terjadi permasalahan software penggajian sebaiknya segera
mengajukan permohonan untuk percepatan penyelesaian dari Perum
Perhutani Unit I Semarang.
c. Penambahan staf yang menguasai teknologi informasi di bagian
penggajian sehingga pelaksanaan penggajian dapat diselesaikan
dengan cepat.
d. Pengembangan personil terkait dengan kemampuan dibidang
Teknologi Informasi atau IT (Information Technology) dengan
mengadakan dan mengikutsertakan pegawai dalam pelatihan-
pelatihan komputer dan operator sistem informasi penggajian,
sehingga semua pegawai memiliki kemampuan dasar dalam bidang
teknologi komputer dan tidak lagi ada ketergantungan pada teknisi
komputer apabila terjadi permasalahan hardware, software, maupun
jaringan komputer.
2. Pegawai pada bagian penggajian
Agar meningkatkan kemampuan di bidang TI dengan mengikuti diklat TI
ataupun les dan meningkatkan ketelitian dalam memasukkan data, sehingga dapat
meminimalkan kesalahan-kesalahan dalam input data, kerusakan aplikasi karena
gangguan virus komputer, dan keamanan data tetap terjaga.