PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c)...

107
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PE ENERAP PAN SIST TEM INFO ORMASI I PENGG GAJIAN DI PER RUM PER RHUTANI KPH SU URAKAR RTA SKRIP PSI OLEH H BA AYU PURW WANTO K 74050 035 FAKULT TAS KEGU URUAN DA AN ILMU PENDIDIK KAN UNIVERS SITAS SEB BELAS MA ARET SURAKA ARTA 2010 0

Transcript of PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c)...

Page 1: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PEENERAPPAN SISTTEM INFOORMASII PENGGGAJIAN

DI PERRUM PERRHUTANI KPH SUURAKARRTA

SKRIPPSI

OLEHH

BAAYU PURWWANTO

K 74050035

FAKULTTAS KEGUURUAN DAAN ILMU PENDIDIKKAN

UNIVERSSITAS SEBBELAS MAARET

SURAKAARTA

20100

Page 2: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN

DI PERUM PERHUTANI KPH SURAKARTA

Oleh:

BAYU PURWANTO

NIM K 7405035

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

ii

Page 3: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi Program Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. C. Dyah S. Indrawati, M. Pd. Tutik Susilowati, S. Sos. M.Si

NIP. 19611122 198903 2 001 NIP. 19751031 200501 2 001

iii

Page 4: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi:

Nama terang Tanda tangan

Ketua : Dra. Tri Murwaningsih, M. Si ……………

Sekretaris : Susantiningrum, S.Pd., SE., MAB ………….

Anggota I : Dra. C. Dyah S. Indrawati, M. Pd. ……………

Anggota II : Tutik Susilowati, S. Sos. M.Si ...………..

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah., M. Pd.

NIP. 19600727 198702 1 001

iv

Page 5: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Bayu Purwanto. PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DIPERUM PERHUTANI KPH SURAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta, (2) Kelebihan dan kelemahan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta, (3) Hambatan-hambatan yang dihadapi Perum Perhutani KPH Surakarta dalam penerapan sistem informasi penggajian, (4) Upaya yang dilakukan Perum Perhutani KPH Surakarta dalam mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam penerapan sistem informasi penggajian.

Bentuk penelitian yang digunakan adalah kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan strategi tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan terdiri dari informan, tempat dan peristiwa, dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel bertujuan (purposive sampling).Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Untuk mengukur validitas data digunakan triangulasi data dan metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta didukung oleh komponen-komponen pendukung sistem yang terdiri dari; software, hardware, sumber daya manusia, jaringan, dan sumber daya data. 2) Kelebihan penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta yaitu : (a) Mempermudah pegawai di bagian penggajian dalam proses pengolahan gaji, (b) Proses pengolahan gaji lebih cepat sehingga tidak ada keterlambatan dalam pemberian gaji kepada pegawai, (c) Kesalahan yang terjadi akibat salah input data mudah diperbaiki, (d) Dapat menghasilkan informasi yang lebih berkualitas, (e) Mempermudah dalam penyampain gaji kepada pegawai. 3) Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Perum Perhutani KPH Surakarta dalam penerapan sistem informasi penggajian adalah (a)Kekurangan unit komputer dan masih banyaknya komputer dengan hardware lama, (b) Permasalahan pada software penggajian disebabkan karena tidak terpenuhinya minimum requirements software penggajian dan lemahnya sistem keamanan (tidak adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer, sehingga apabila terjadi kerusakan harus mendatangkan teknisi dari luar atau dari Perum Perhutani Unit I Semarang, (e) Kesalahan akibat faktor manusiawi dalam input data (Human Errors), (f) Tidak adanya persiapan SDM pengganti apabila terjadi mutasi jabatan, (g) Komponen jaringan di komputer kurang berfungsi dengan baik. (h) Ketergantungan terhadap listrik dari PLN. 4) Upaya yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta dalam mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam penerapan sistem informasi penggajian adalah (a) Menambah unit komputer dan up-grade hardware-hardwarelama, (b) Mendatangkan teknisi apabila kerusakan tidak dapat di atasi oleh pegawai,

v

Page 6: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(c) Untuk permasalahan yang terjadi pada software penggajian Perum Perhutani KPH Surakarta mendatangkan teknisi dari Perum Perhutani Unit I Semarang, (d) Untuk meningkatkan keamanan data dilakukan instalasi pada setiap unit komputer, (e) Pelatihan pegawai terkait dengan bidang teknologi informasi dan aplikasi penggajian.

vi

Page 7: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai

dengan kesanggupannya

(QS. Al Baqarah: 286)

Segala sesuatu wajib diragukan, dan di bidang ilmiah tidak ada sesuatu pun yang dianggap pasti

vii

Page 8: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Karya ini dipersembahkan kepada:

Ibu dan ayah tercinta,

Adikku tercinta, Niken Widiasri

Seseorang yang telah menjadi sumber inspirasi dalam

menghasilkan berbagai karya, Rina Maryani

Sahabatku Arif Surep & Panji

Teman-teman PAP 2005,

Almamater

viii

Page 9: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas

rahmat serta hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Selama penulisan skripsi ini mulai dari awal sampai akhir, banyak sekali

pihak yang membantu hingga skripsi ini terselesaikan. Untuk itu atas segala bentuk

bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang

telah memberikan ijin mengadakan penelitian.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNS yang telah

memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

3. Bapak Drs. Sutaryadi, M. Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

FKIP UNS yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

4. Ibu Dra. C. Dyah S. Indrawati, M. Pd. selaku Pembimbing I yang telah dengan

sabar memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya skripsi ini.

5. Ibu Tutik Susilowati, S. Sos. M.Si. selaku Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktunya dan dengan sabar membimbing peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK PAP FKIP UNS yang telah

membantu peneliti dalam pembekalan materi untuk penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Ir. Dwijono Kiswurjanto selaku Administratur Perum Perhutani KPH

Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

Bapak Hyronimus Rahayaan, SIP., Ibu Titik, A.Md., Ibu Rahayu, dan segenap

pegawai Perum Perhutani KPH Surakarta yang telah membantu memberikan

berbagai informasi kepada peneliti.

8. Ibu dan ayah serta adik tersayang, terima kasih atas dorongan dan doanya,

sayangku yang selalu memberi semangat dan motivasi sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini.

ix

Page 10: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9. Teman-teman seperjuangan PAP ’05: Lupin, Lian, Ika, Apris, Basuki, Deffi,

Husna, Lala, Septi, Arum, Iyut, Husna, Lilis, Lis, Fanny, Ima, Dwina, Linda,

Nurul, Vina, Mita, Arif, Angga, Prima, Rangga, Mahmud, Adit, Wuri, Panji,

Fajar, Efi terima kasih atas semuanya, banyak hal yang telah kita lalui bersama

dan semuanya akan menjadi kenangan yang indah.

10. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

Tuhan YME.

Walaupun disadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan

namun diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan.

Surakarta, Januari 2010

Peneliti

x

Page 11: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i

HALAMAN PENGAJUAN……………………………………………………. ii

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………. iii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………….. iv

HALAMAN ABSTRAK……………………………………………………….. v

HALAMAN MOTTO…………………………………………………………... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………... viii

KATA PENGANTAR………………………………………………………….. ix

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… xi

DAFTAR TABEL……………………………………………………………… xiv

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… xv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………… 1

B. Perumusan Masalah………………………………………... 4

C. Tujuan Penelitian…………………………………………... 5

D. Manfaat Penelitian…………………………………………. 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka…………………………………………… 7

1. Tinjauan tentang Sistem....................................……….. 7

2. Tinjauan tentang Informasi………………..…………... 15

3. Tinjauan tentang Sistem Informasi…………………….. 21

4. Tinjauan tentang Sistem Informasi Penggajian………… 32

B. Kerangka Berpikir………………………………………….. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………….. 36

B. Bentuk dan Strategi Penelitian……………………………. 37

C. Sumber Data…………………………………………….. 39

xi

Page 12: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Teknik Sampling…………………………………..……… 40

E. Teknik Pengumpulan Data………………………….……. 40

F. Validitas Data……………………………………………. 42

G. Analisis Data………………………………………….….. 44

H. Prosedur Penelitian…………………………………….…. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian……………………………… 49

1. Sejarah singkat Lokasi Penelitian.…………………... 49

2. Lokasi Perum Perhutani KPH Surakarta…………….. 51

3. Visi dan Misi Perum Perhutani…………………….... 52

4. Wilayah Kerja Perum Perhutani KPH Surakarta..…… 52

5. Struktur Organisasi Perum Perhutani KPH Surakarta.. 55

6. Sumber Daya Manusia di Perum Perhutani KPH

Surakarta……………………………………………... 57

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian……………………..... 59

1. Penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum

Perhutani KPH Surakarta…………………………….. 59

2. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Informasi

Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta.…….. 68

3. Hambatan-hambatan yang Dihadapi Oleh Perum

Perhutani KPH Surakarta dalam Penerapan Sistem

Informasi Penggajian………………………………… 69

4. Upaya-upaya yang Dilakukan Perum Perhutani KPH

Surakarta untuk Mengatasi Hambatan-hambatan dalam

Penerapan Sistem Informasi Penggajian……………… 76

C. Temuan Studi yang dihubungkan dengan Kajian Teori…. 81

1. Penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum

Perhutani KPH Surakarta…………………………….. 81

xii

Page 13: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Informasi Penggajian

Di Perum Perhutani KPH Surakarta.………………… 83

3. Hambatan-hambatan yang Dihadapi oleh Perum

Perhutani KPH Surakarta dalam Penerapan Sistem

Informasi Penggajian.………………………………… 84

4. Upaya-upaya yang Dilakukan oleh Perum

Perhutani KPH Surakarta untuk Mengatasi Hambatan-

Dalam Penerapan Sistem Informasi Penggajian……… 85

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan…………………………………………….…… 88

B. Implikasi…………………………………………………. 90

C. Saran……………………………………………………... 90

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii

Page 14: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel IV.1. Jumlah Pegawai Perum Perhutani KPH Surakarta Menurut Status 58

Tabel IV.2. Jumlah Pegawai Perum Perhutani KPH Surakarta Menurut

Tingkat Pendididkan 58

xiv

Page 15: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1. Bagian-bagian Komponen dari suatu sistem 10

Gambar II.2. Keterkaitan antara Komponen dan Karakteristik Suatu Sistem 14

Gambar II.3. Model Umum Suatu Sistem 14

Gambar II.4. Hubungan Antara data dan Informasi 15

Gambar II.5. Klasifikasi Konseptual Aplikasi Sistem Informasi 22

Gambar II.6. Model Sistem Informasi yang Menunjukkan Kerangka Konsep

Dasar untuk Berbagai Komponen dan Aktivitas Sistem Informasi 28

Gambar II.7. Skema Kerangka Berfikir 35

Gambar III.1. Skema Model Analisis Interaktif Mengalir 46

Gambar III.2. Skema Prosedur Penelitian 48

Gambar IV.1. Denah Kantor Perum Perhutani KPH Surakarta 51

Gambar IV.2. Topologi Jaringan di Perum Perhutani KPH Surakarta 65

Gambar IV.3. Flowchart Proses Penggajian 67

xv

Page 16: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Pedoman Wawancara

Lampiran 3. Struktur Organisasi

Lampiran 4. Spesifikasi Hardware Perum Perhutani KPH Surakarta

Lampiran 5. Dokumentasi

Lampiran 6. Surat Perijinan

Page 17: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi berkembang sangat pesat dewasa ini. Pengaruhnya

pun begitu besar dalam berbagai segi kehidupan, baik secara individual maupun

konstitusional. Pada level institusi atau organisasi perkembangan teknologi

informasi tidak hanya berpengaruh pada bidang komunikasi namun juga pada segi

pembuatan keputusan melalui otomasi dan kecepatan dalam pengolahan data yang

tahap selanjutnya akan berpengaruh pada pelayanan.

Bagi sebuah perusahaan atau organisasi peran teknologi informasi sangat

penting yaitu sebagai penunjang kinerja organisasi, karena sebuah organisasi yang

besar mempunyai jaringan yang sangat luas membutuhkan data yang cepat, akurat

dan inovatif dalam kinerja serta untuk menunjang operasional sebuah organisasi.

Cezar Mihalcescu dalam jurnalnya menjelaskan bahwa penerapan teknologi

informasi dalam suatu perusahaan akan mempengaruhi kinerja suatu organisasi

dan individu yang ada di didalamnya.

“Technology, which includes IT, influences organizations in a variety of ways. In summary, technology alters the skills requirements for individuals, it changes jobs and the way they are done. It can also alter relationships between individuals and departments within the organization and may affect some relationships outside the organization with customers and suppliers. It is likely to be a major factor in determing the type of information available and how the information is used and consequently how the organization operates.” ( Cezar Mihalcescu, 2008 : 2)

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa perkembangan

teknologi informasi membawa dampak yang sangat besar terhadap suatu

organisasi atau perusahaan. Pekerjaan-pekerjaan yang dahulunya dikerjakan

secara manual sekarang sudah mulai beralih dengan komputerisasi. Kemajuan ini

mengakibatkan produktivitas kerja meningkat, pekerjaan-pekerjaan lebih mudah

dan cepat diselesaikan selain itu tingkat kesalahan semakin kecil. Tetapi dengan

Page 18: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pemakaian teknologi informasi terjadi perubahan-perubahan pada struktur sumber

daya manusia, misalnya dengan perubahan dari sistem manual ke sistem yang

berbasis komputer akan menuntut kemampuan sumber daya manusia sebagai

pelaksana sistem tersebut. Selain mengakibatkan perubahan-perubahan dalam

suatu organisasi, perkembangan teknologi informasi juga akan mengakibatkan

perubahan di luar organisasi, misalnya hubungan organisasi dengan pihak luar

akan semakin mudah karena pihak luar organisasi akan lebih mudah dalam

mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Teknologi informasi adalah penunjang utama pembuatan keputusan di

dalam organisasi-organisasi modern. Teknologi informasi yang digunakan adalah

gabungan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Teknologi

komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer, termasuk

peralatan-peralatan yang berhubungan dengan komputer seperti printer, CD-

ROM, dan sebagainya. Sedangkan teknologi telekomunikasi atau biasa juga

disebut teknologi komunikasi adalah teknologi yang berhubungan dengan

komunikasi jarak jauh. Teknologi telekomunikasi menjadikan komputer-komputer

dapat saling berhubungan satu sama lain. Dalam hal ini, aplikasi komputer benar-

benar telah menandai revolusi peradaban yang memungkinkan pekerjaan-

pekerjaan di dalam organisasi dapat diselesaikan secara cepat, akurat dan efisien.

Organisasi atau perusahaan pada saat ini sudah banyak yang

memanfaatkan aplikasi komputer untuk menunjang aktivitas organisasinya

khususnya untuk masalah penggajian. Masalah penggajian merupakan hal penting

karena merupakan dorongan utama seseorang untuk menjadi karyawan, tetapi

juga karena gaji yang diberikan ini mempunyai pengaruh yang sangat besar

terhadap semangat dan kegairahan kerja para personil organisasi. Gaji merupakan

sesuatu yang sangat penting sebagai pendapatan bagi para pegawai sehingga

diperlukan suatu sistem pengolahan data penggajian yang tepat. Masalah

penggajian merupakan bagian yang harus mendapat perhatian besar, karena selain

biaya terbesar dalam biaya operasi perusahaan, juga karena karyawan sangat

sensitif terhadap kesalahan yang terjadi dalam penggajian atau hal-hal yang tidak

wajar yang berkaitan dengan penggajian.

Page 19: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Berdasarkan praobservasi yang telah dilakukan bahwa di Perum

Perhutani KPH Surakarta dalam proses penggajiannya sudah menggunakan

teknologi komputer. Dalam penerapan suatu sistem informasi yang berbasiskan

komputer didukung oleh komponen-komponen pendukung suatu sistem yaitu

sumber daya hardware, sumber daya software, sumber daya manusia, sumber

daya jaringan dan sumber daya data (James A. Obrien, 2005 : 35).

Sistem informasi bergantung pada sumber daya manusia yang dalam hal

ini adalah pemakai sistem informasi dan pakar informasi yang merancang sistem

informasi, jadi keberhasilan dalam penerapan sistem informasi sangat tergantung

kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu organisasi sebagai

pelaksana suatu sistem itu sendiri. Sumber daya hardware merupakan mesin atau

media yang digunakan untuk membantu proses pengolahan gaji. Sumber daya

software dapat berupa program (aplikasi) yang digunakan dalam pengolahan gaji

sehingga proses penggajiahn dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Sumber daya

data merupakan sumber utama dari informasi. serta sumber daya jaringan

digunakan sebagai media komunikasi data untuk melakukan input, pemrosesan,

output, penyimpanan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya

data menjadi suatu informasi.

Di Perum Perhutani KPH Surakarta, data yang digunakan untuk proses

penggajian bersal dari masing-masing wilayah kerja yang meliputi nama-nama

pegawai, golongan dan jabatan yang selanjutnya di-input ke dalam aplikasi

penggajian. Di dalam aplikasi penggajian tersebut sudah diatur sesuai dengan

ketentuan yang telah ditetapkan oleh Perum Perhutani Pusat seperti potongan-

potongan yang dibebankan kepada setiap pegawai dan jumlah tunjangan yang

harus diterima sehingga menghasilkan gaji bersih. Setelah proses penghitungan

selesai dilakukan maka akan menghasilkan informasi yang berupa gaji bersih,

potongan, dan tunjangan yang akan diterima oleh masing-masing pegawai.

Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi proses pengolahan

gaji dapat diselesaikan dengan lebih cepat karena semua proses penghitungan gaji

dilakukan secara otomatis oleh aplikasi penggajian sehingga pegawai bagian

penggajian hanya memasukkan data yang diperlukan dalam proses pegolahan gaji.

Page 20: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Dari uraian di atas sumber daya data diubah melalui aktifitas pemrosesan

informasi menjadi berbagai produk informasi bagi pemakai akhir. Keberhasilan

penerapan suatu sistem informasi sangat dipengaruhi oleh komponen-komponen

sistem informasi itu sendiri sehingga sangat menentukan kualitas informasi yang

dihasilkan.

Bertitik tolak dari uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum

Perhutani KPH Surakarta”.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan pernyataan mengenai ruang lingkup

permasalahan yang akan diteliti, sehingga perumusan masalah yang jelas dapat

memberikan jalan yang lebih mudah dalam pemecahan masalah. Bertolak dari

latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani

KPH Surakarta yang meliputi aspek :

1) Sumber Daya hardware

2) Sumber Daya Software

3) Sumber Daya Manusia

4) Sumber Daya Jaringan

5) Sumber Daya Data

2. Apa kelebihan penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani

KPH Surakarta?

3. Hambatan-hambatan apa sajakah yang dihadapi oleh Perum Perhutani KPH

Surakarta dalam penerapan Sistem Informasi Penggajian?

4. Apa saja upaya-upaya yang dilakukan pihak Perum Perhutani KPH Surakarta

untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam penerapan Sistem Informasi

Penggajian?

Page 21: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi penggajian di Perum

Perhutani KPH Surakarta yang meliputi aspek :

1) Sumber Daya hardware

2) Sumber Daya Software

3) Sumber Daya Manusia

4) Sumber Daya Jaringan

5) Sumber Daya Data

2. Untuk mengetahui kelebihan penerapan sistem informasi penggajian di Perum

Perhutani KPH Surakarta.

3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Perum Perhutani

KPH Surakarta dalam penerapan Sistem Informasi Penggajian.

4. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH

Surakarta untuk mengatasi hambatan-hambatan didalam penerapan Sistem

Informasi Penggajian.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat menghasilkan informasi yang

rinci, akurat, dan aktual yang dapat memberikan manfaat dalam menjawab

permasalahan yang sedang diteliti. Selain diharapkan mempunyai manfaat teoritis

untuk mengembangkan ilmu lebih lanjut ataupun dalam bentuk kegunaan praktis

yang menyangkut pemecahan-pemecahan masalah yang aktual.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan kajian bagi

khasanah ilmu pengatahuan manajemen terutama Sistem Informasi

Manajemen yang berkaitan dengan sistem informasi penggajian sehingga

dapat menigkatkan kinerja suatu organisasi.

Page 22: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perum Perhutani KPH Surakarta hasil penelitian dapat digunakan

sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan tentang penerapan

Sistem Informasi Penggajian Pegawai.

b. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang meneliti tentang masalah

pelaksanaan Sistem Informasi Penggajian.

c. Memberikan bahan kajian kepada semua pihak yang memerlukan tentang

penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta.

Page 23: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang Sistem

a. Pengertian Sistem

Suatu sistem dapat didefenisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri

dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan. Didalam pengambilan keputusan seorang manajer

tidak akan terlepas dari sistem, karena sistem akan membantu untuk

menghilangkan suatu keraguan dan menetapkan kearah mana kita untuk

melangkah. Dengan adanya suatu sistem manajer akan mempunyai pedoman

yang pasti didalam pengambilan keputusan.

Pengertian sistem menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999 :

950), “sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan

sehingga membentuk suatu totalitas”.

Menurut Mulyadi (2001: 3), mendefinisikan “sistem adalah suatu

jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

kegiatan pokok perusahaan”.

Lucas dalam bukunya Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M

mengatakan secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai berikut Suatu

kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable-variabel yang

terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain (2001 : 8).

Menurut W. generald Cole seperti yang diterjemahkan oleh Zaki

Baridwan (1981: 2), “Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang

menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama

perusahaan”.

Menurut Richard F. Neuschel dalam Cecil Gillespie (1971:3), system

is a network of related procedures developed according to one integrated

7

Page 24: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

scheme for performing a major activity of the business. Dapat diartikan bahwa

sistem adalah suatu jaringan prosedur yang behubungan yang dikembangkan

berdasarkan satu pola yang terintegrasi untuk menyelenggarakan aktivitas

utama bisnis.

Menurut Norman L. Enger dalam bukunya Moekijat, a system consist

of related activities that meet company objectives such as inventory control or

production scheduling, (suatu sistem terdiri atas kegiatan-kegiatan yang

berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian

inventaris atau penjadwalan produksi). (1991:3)

Menurut Prajudi Atmosudirdjo dalam bukunya Pengambilan

Keputusan yang di kutip oleh Moekijat, mengatakan bahwa sistem

sebagaimana telah saya rumuskan dalam bab-bab terdahulu adalah setiap

sesuatu yang terdiri atas obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-

komponen yang bertata-kaitan dan bertata-hubungan satu sama lain

sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatuy kesatuan

pemrosesan atau pengolahan yang tertentu. (1991:4).

Menurut bukunya Moekijat (1991:4-5) “sistem diartikan sebagai suatu

kebulatan dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan

menurut suatu pengaturan yang tertib guna mencapai maksud tertentu”.

Menurut Murdick (1993), “sistem adalah seperangkat elemen yang

membentuk kegiatan atau suatu prosedur/bagian pengolahan yang mencari

suatu tujuan atau tujuan-tujuan bersama dengan mengoperasikan data atau

barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan informasi atau energi atau

barang”.

Pengertian sistem menurut Gordon B Davis yang diterjemahkan oleh

Bob Widyahartono (1999 : 68) adalah sebagai berikut:

Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Berarti sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi karena satunya maksud, tujuan, atau sasaran-sasaran. Menurut Kadir (2003:54) “sistem adalah sekumpulan elemen yang

saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan”.

Page 25: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Ackof dalam Effendy (1989:51) mengatakan bahwa “sistem adalah

setiap kesatuan, secara konseptual atau fisik, yang terdiri dari bagian-bagian

dalam keadaan saling tergantung satu sama lain”.

Menurut Raymond Mc. Leod yang diterjemahkan oleh Ali Akbar

Yulianto (2001 : 9) : “Sebuah sistem ialah suatu kesatuan dari elemen-elemen

yang terinteraksi dengan maksud yang sama untuk mencapai satu tujuan”.

Menurut Starer dalam Moekijat (1993), suatu sistem dapat dirumuskan

sebagai setiap kumpulan bagian-bagian atau sub sistem yang disatukan, yang

dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian yang dikemukakan oleh

Starer ini juga kalau kita telaah pada dasarnya mengandung pengertian yang

sama terhadap apa yang telah diungkapklan oleh Murdick tentang sistem.

Menurut Nugroho Widiajanto :

Pada dasarnya sesuatu dapat disebut sitem apabila memenuhi dua syarat. Pertama adalah memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bagian-bagaian itu disebut subsistem atau ada pula yang menyebutnya sebagai prosedur. Agar sistem dapat berfungsi secara efisien dan efektif. Subsistem-subsistem atau prosedur-prosedur itu harus saling berinteraksi antara satu dengan lainnya. Interaksi ini bisa tercapai terutama melalui komunikasi informasi yang relefan antar subsistem. Namun demikian biasanya antara satu subsistem dengan subsistem lainnya tidak dapat dilihat garis pemisahnya secara tegas, karena interaksi yang terjalin antar subsistem itu demikian kuatnya dan seringkali saling bertumpang tindih. Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tahapan yaitu input, proses, dan output. Subsistem adalah bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Syarat yang Kedua adalah bahwa suatu sistem harus memiliki 3(tiga) unsur yaitu input, proses, dan output. Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu dioperasikan. Output adalah hasil operasi dalam pengertian sederhana, output berarti yang menjadi tujuan, sasaran, atau target pengorganisasian suatu sistem. Proses adalah aktifitas yang mengubah input menjadi output (2001 : 2).

Menurut Raymond Mc. Leod Jr. yang diterjemahkan oleh Ali Akbar

Yulianto (2001:10), bahwa tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-

elemen yang sama, tetapi suatu susunan dasar dapat diperlihatkan dalam

gambar II.1 sebagai berikut :

Page 26: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Tujuan

Mekanisme Pengendalian

Gambar II.1. Bagian-bagian komponen dari suatu sistem yang

dapat mengendalikan operasinya sendiri.

Transformasi Masukan Keluaran

(Sumber : Raymond Mc. Leod Jr., 2001 : 10) Sumber daya input diubah menjadi sumber daya output. Sumber daya mengalir dari elemen input, melalui elemen transformasi, ke elemenoutput. Suatu mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya.Mekanisme pengendalian ini dihubungkan pada arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feedback loop) yangmendapatkan informasi dari output sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme pengendalian. Mekanisme pengendalian membandingkan sinyal-sinyal umpan balik dengan tujuan, dan mengarahkan sinyal pada elemen input jika sistem operasi memang perlu diubah. (Raymond Mc. Leod Jr., 2001 : 10)

Menurut Edy Sutanta (2003:4) “Secara umum sistem dapat

didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau sub

sistem yang saling bekerja sama atau yang dihubugkan dengan cara-cara

tertentu, sehingga membentuk suatu kesatuan untuk melaksanakan suatu

fungsi guna mencapai suatu tujuan”.

Berdasarkan pada berbagai teori yang dijelaskan diatas, Peneliti dapat

menyimpulkan bahwasannya sistem adalah kumpulan dari berbagai elemen

yang saling terintegrasi dan merupakan satu kesatuan didalam mencapai

tujuan yang ingin dicapai.

Page 27: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

b. Karakteristik SistemSetiap sistem yang ideal memiliki karakteristik-karakteristik tertentu.

Menurut Edy Sutanta (2003 : 4) sistem yang ideal memiliki karakteristik-

karakteristik sebagai berikut :

1) Mempunyai komponen (components)2) Mempunyai batas (boundary)3) Mempunyai lingkungan (environment)4) Mempunyai penghubung/antar muka (interface) antar komponen. 5) Mempunyai masukan (input).6) Mempunyai pengolahan (processing)7) Mempunyai keluaran (output)8) Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal)9) Mempunyai kendali (control)10) Mempunyai umpan balik (feed back)

Karakteristik-karakteristik sistem yang ideal di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a) Mempunyai komponen (components)

Yang dimaksud dengan komponen sistem adalah segala sesuatu

yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa

benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem,

dapat berupa orang, benda, hal atau kejadian yang terlibat di dalam sistem.

b) Mempunyai batas (boundary)

Suatu sistem harus mempunyai batasan dimaksudkan untuk

membedakan satu sistem dengan sistem lainnya. Tanpa adanya batas

sistem, maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem. Batas sistem

akan memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

c) Mempunyai lingkungan (environment)

Yang dimaksud dengan lingkungan sistem adalah segala sesuatu

yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan

ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan

selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem. Sedangkan

lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai

pengaruh seminimal mungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan.

Page 28: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

d) Mempunyai penghubung/antar muka (interface) antar komponen.

Setiap sistem yang ideal harus mempunyai penghubung sehingga

ada keterkaitan antar komponen sistem. Penghubung antar muka

merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas

menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung antar

muka merupakan sarana yang memungkinkan setiap komponen saling

berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan fungsi masing-

masing komponen. Dalam dunia komputer, penghubung antar muka

berupa berbagai macam tampilan dialog layar monitor yang

memungkinkan seseorang dapat dengan mudah mengoperasikan sistem

aplikasi komputer yang digunakannya.

e) Mempunyai masukan (input).

Setiap sistem harus mempunyai masukan yang akan diolah menjadi

suatu informasi. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala

sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan

diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna. Dalam

Sistem Informasi Manajemen, masukan disebut sebagai data.

f) Mempunyai pengolahan (processing)

Proses pengolahan merupakan suatu komponen yang sangat

penting dalam suatu sistem informasi, karena komponen ini merupakan

salah satu komponen yang sangat menentukan kualitas informasi yang

dihasilkan oleh suatu sistem. Dalam Sistem Informasi Manajemen,

pengolah adalah berupa program aplikasi komputer yang dikembangkan

untuk keperluan khusus. Program aplikasi tersebut mampu menerima

masukan, mengolah masukan, dan menampilkan hasil olahan sesuai

dengan kebutuhan para pemakai.

g) Mempunyai keluaran (output)

Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai

macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

Dalam Sistem Informasi Manajemen, keluaran adalah informasi yang

Page 29: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

dihasilkan oleh program aplikasi yang akan digunakan oleh para pemakai

sebagai bahan pengambilan keputusan.

h) Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal)

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja

sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

Sasaran berbeda dengan tujuan. Sasaran sistem adalah apa yang ingin

dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang relatif pendek.

Sedangkan tujuan merupakan kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai

oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini, sasaran

merupakan hasil pada setiap tahapan tertentu.

i) Mempunyai kendali (control)

Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap

bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Hal ini bisa

dilakukan jika ada bagian yang berperan menjaganya, yaitu bagian

kendali. Bagian kendali mempunyai peran utama menjaga agar proses

dalam sistem dapat berlangsung secara normal sesuai batasan yangtelah

ditetapkan sebelumnya. Dalam Sistem Informasi Manajemen, kendali

dapat berupa validasi masukan, validasi proses, maupun validasi keluaran

yang dapat dirancang dan dikembangkan secara terprogram.

j) Mempunyai umpan balik (feed back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk

mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan

mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

Keterkaitan antara komponen dan karakteristik suatu sistem dapat

ditunjukkan dalam gambar II.2.

Page 30: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Gambar II.2. Keterkaitan antara komponen dan karakteristik suatu sistem.

(Sumber : Edy Sutanta, 2003 : 7)

Dalam gambar tersebut, suatu subsistem berkaitan dengan subsistem lainnya dihubungkan oleh interface, membentuk satu kesatuan guna mencapai objectives, dan pada akhirnya diharapkan akan mencapai goal.Suatu subsistem bisa jadi memuat komponen input, process, dan outputyang dikendalikan oleh bagian control yang melakukan kendali berdasarkan feedback. Dalam suatu sistem, subsistem satu bisa juga berperan sebagai input bagi subsistem kedua yang berperan sebagai process. (Edy Sutanta, 2003:7)

Model umum suatu sistem adalah terdiri dari atas masukan (input),

pengolah (process), dan keluaran (output), sebagaimana ditunjukkan oleh

gambar II.3.

Gambar II.3. Model umum suatu sistem. (Sumber : Edy Sutanto, 2003 : 7)

Subsistem 1 Subsistem 2

Subsistem n Subsistem 3

Kontrol

Proses

Feedback

input Output

Objectives

Goal

Input Proses Output

Page 31: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2. Tinjauan tentang Informasi

a. Informasi

Sebelum membahas tentang informasi hendaknya harus mengerti

tentang data yang merupakan data mentah dari informasi. Data dapat berupa

teks, angka-angka, gambar, suara dan sebagainya.

Pengertian data menurut Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M

(2001 : 11), adalah: ”Data merujuk kepada fakta-fakta baik berupa angka-

angka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili deskripsi verbal

atau kode tertentu dan semacamnya. Apabila ia telah disaring dan diolah

melalui suatu sistem pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi

seseorang, maka data itu berubah fungsi menjadi informasi”.

Menurut Murdick dalam Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus

Margono, mengatakan :

Data merupakan fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Sebaliknya, informasi terdiri dari data yang telah diambil kembali, diolah atau digunakan untuk memberi dukungan keterangan bagi pengambilan kesimpulan, argumentasi atau sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan. (Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M, 2001 : 11)

Menurut Kenneth C Laudon yang diterjemahkan oleh Criswan

Sungkono (2005 : 10), “data adalah Sekumpulan baris fakta yang mewakili

peristiwa yang terjadi pada organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum di

olah kedalam format yang bias dimengerti dan digunakan orang”.

Menurut Gordon B. Davis (1997 : 28) yang diterjemahkan oleh Bob

Widyahartono hubungan antara data dan informasi adalah sebagai berikut :

Penyimpan data

Pengolah Data Informasi

Gambar II.4. Hubungan antara data dan informasi

Page 32: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

“Dengan kata lain, sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi

informasi. Atau lebih tepatnya, sistem pengolahan mengolah data dari bentuk

tak berguna menjadi berguna atau informasi bagi penerimanya”. (Gordon B.

Davis, 1997 : 28)

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat diketahui terdapat

perbedaan antara data dan informasi. Data menunjuk pada fakta-fakta yang

harus diolah sedemikian rupa sehingga tidak mempunyai nilai apa-apa untuk

mengambil keputusan. Data biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud

untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan.

Menurut Siagian menjelaskan arti data dengan membedakan antara

data dan informasi.

… ada perbedaan konsepsional yang cukup prinsipil antara data dan informasi. Perbedaan yang biasanya dibuat ialah dengan mengatakan bahwa data adalah “bahan baku” yang harus diolah sedemikian rupa sehingga berubah sifatnya menjadi informasi. Perbedaan ini penting untuk disadari oleh Karena sesungguhnya data tidak mempunyai nilai apa-apa untuk mengambil keputusan. Hanya informasi-lah yang mempunyai nilai, dalam arti informasi akan memudahkan seseorang pemimpin untuk mengambil keputusan. (Moekijat, 1991 : 8).

Sedangkan informasi menurut Murdick dalam Wahyudi Komorotomo

dan Subando Agus M (2001:11), mendefinisikan informasi sebagai berikut

Informasi adalah data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna

dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan

menggunakannya untuk membuat keputusan.

Menurut Raymond Mc Leod, Jr. dan George P. Schell yang

diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto (2001:10) pengertian informasi adalah

“Informasi adalah data yang telah di proses, atau data yang memiliki arti”

Menurut Gordon B Davis yang diterjemahkan oleh Bob Widyahartono

”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti

bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau

mendatang.” (1997 : 28)

Page 33: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Pengertian informasi menurut Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon

yang diterjemahkan oleh Criswan Sungkono (20005 : 10), “ Informasi adalah

data yang sudah dibentuk ke dalam format yang memiliki arti bagi manusia”

Purwono dan Sri Suharmini (2006:6.2) menyebutkan “Informasi

merupakan proses dari suatu cipta, karsa, dan karya manusia yang dituangkan

dalam bentuk tercetak maupun noncetak yang hasilnya digunakan oleh

manusia sebagai bahan rujukan atau sumber informasi dari berbagai

kebutuhan, baik hanya sekedar berupa tulisan sederhana sampai ilmiah”.

Menurut Setiarso yang dikutip oleh Purwono dan Sri Suharmini

(2006:6) mendefinisikan Informasi adalah hasil dari data yang berupa

masukan (input) dari berbagai sumber, kemudian pengolahan (processing)

yang berupa sistem yang berfungsi sebagai pengolah data yang kemudian

menghasilkan informasi yang berupa keluaran-keluaran (output) yang siap

disajikan bagi pemakai.

Mursito BM (2006:130), menyebutkan “Informasi adalah sesuatu yang

didapatkan dari membaca atau mendengar, atau dengan melihat langsung

dunia sekitar”. Sedangkan Aji Supriyanto (2005:6) mendefinisikan “Informasi

merupakan data yang telah terolah dan sifatnya menjadi data lain yang

bermanfaat”.

Menurut Gordon B. Davis dalam Edhy Sutanto (2003 : 13)

menerangkan bahwa informasi memiliki nilai yang sempurna apabila :

Nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas. Berdasarkan informasi-informasi itu, maka seseorang manajer/pimpinan dapat mengambil keputusan secara lebih baik.

b. Sifat InformasiGordon B. Davis dalam Edhy Sutanto (2003 : 13) mengemukakan

bahwa nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya, yaitu

sebagai berikut :

1) Kemudahan dalam memperoleh 2) Sifat luas dan kelengkapannya 3) Ketelitian (accuracy)

Page 34: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

4) Kecocokan dengan pengguna (relevance)5) Ketepatan waktu 6) Kejelasan (clarity)7) Fleksibilitas/keluwesannya8) Dapat dibuktikan 9) Tidak ada prasangka 10) Dapat diukur

Sifat-sifat informasi yang dapat menentukan nilai suatu informasi di

atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Kemudahan dalam memperoleh

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat

diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan

menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh. Informasi dapat diperoleh

dengan mudah jika sistem dilengkapi oleh basis data dan bagian

pengolah yang mampu mengolah data dengan baik untuk memenuhi

segala kebutuhan informasi secara mudah.

b) Sifat luas dan kelengkapannya

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila

mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi

sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat

digunakan secara baik. Sifat luas dan lengkap tersebut memerlukan

dukungan basis data yang cukup lengkap dan terstruktur dengan baik.

c) Ketelitian (accuracy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila

mempunyai ketelitian yang tinggi/akhurat. Informasi menjadi tak

bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan

pengambilan keputusan. Informasi yang akhurat dapat diperoleh jika

basis data yang valid, baik tipe, bentuk, maupun format datanya. Hal

ini memerlukan adanya proses validasi setiap data yang diinputkan

kedalam basis data. Proses validasi perlu dilakukan sejak pertama kali

data diinput kan, sehingga basis data terhindar dari data yang tidak

benar. Data yang salah akan menghasilkan informasi hasil olahan yang

Page 35: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

salah pula. Dalam sistem informasi, sampah data akan menghasilkan

sampah pula (garbage in garbage out).

d) Kecocokan dengan pengguna (relevance)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai

dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting

menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan

penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan

keputusan.

e) Ketepatan waktu

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat

diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan

penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena

tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan. Informasi

tepat waktu dapat diperoleh jika ada dukungan sistem informasi yang

mampu mengolah data secara cepat. Penggunaan sistem computer

dalam sistem informasi akan memberikan dukungan yang sangat

berarti untuk memperoleh data tepat waktu, karena komputer mampu

mengolah data dengan kecepatan yang sangat tinggi.

f) Kejelasan (clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai

informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format

informasi. Dibandingkan dengan bentuk teks atau deskriptif, informasi

dalam bentuk tabel atau grafik banyak menjadi pilihan, karena dapat

dibaca dan dipahami dengan lebih mudah. Hal ini memerlukan analisis

kebutuhan bentuk dan format informasi yang diperlukan, sehingga

dapat digunakan sebagai dasar perancangan output yang tepat.

Penggunaan sistem komputer akan membantu memenuhi kebutuhan

tersebut, karena kemampuan teknologi komputer yang berkembang

saat ini telah memungkinkan untuk menampilkan informasi dalam

berbagai macam bentuk dan format secara mudah, termasuk tabel dan

grafis.

Page 36: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

g) Fleksibilitas/keluwesannya

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki

fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para

manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan. Fleksibilitas

informasi berhubungan dengan bentuk dan format tampilan informasi.

Perubahan bentuk dan format tampilan informasi dapat dilakukan

dengan mudah dengan memanfaatkan komputer.

h) Dapat dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut

dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada

validitas data sumber yang diolah.

i) Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut

tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan

informasi. Kesalahan tersebut dapat terjadi akibat kesalahan data atau

prosedur pengolahan. Informasi dapat menimbulkan keraguan jika

tidak wajar.

j) Dapat diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat

diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna. Pengukuran

informasi umumnya dimaksudkan untuk mengukur dan melacak

kembali validitas data sumber yang diragukan.

c. Ciri-ciri Informasi

Gordon B. Davis dalam bukunya yang berjudul Kerangka Dasar

Sistem Informasi Manajemen yang diterjemahkan oleh Bob Widyahartono

(1997 : 29) mengemukakan bahwa informasi dalam lingkup sistem informasi

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

Informasi dalam lingkup sistem informasi, memiliki beberapa ciri : 1. Benar atau salah. Ini dapat berhubungan denga realitas atau tidak. Bila

penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti benar.

2. Baru. Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.

Page 37: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

3. Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.

4. Korektif. Informasi dapat menjadi suatu koreksi atau informasi salah atau palsu sebelumnya.

5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna karena meningkatkan persepsi penerimaannya atas kebenaran informasi tersebut.

Dari rumusan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

informasi merupakan suatu berita, data, fakta, maupun peristiwa yang

sebelum disajikan untuk digunakan pemakai diolah atau diproses terlebih

dahulu, yang pada akhirnya setelah menjadi kemasan dapat diperoleh,

diakses atau ditemukan kembali oleh pemakai yang membutuhkannya.

3. Tinjauan tentang Sistem Informasi

a. Jenis–Jenis Sistem Informasi

Secara konsep, aplikasi sistem informasi yang diimplementasikan

dalam instansi saat ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Contohnya,

beberapa jenis sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem

informasi operasi atau manajemen klasifikasi operasi dan manajemen sistem

informasi. Gambaran umum konsep ini menekankan tujuan utama sistem

informasi yang mendukung operasi bisnis dan pengambilan keputusan

manajerial.

Page 38: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

James A O’Brien dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Fitriasari

(2005 : 18) membagi jenis sistem informasi digambarkan dalam bagan sebagai

berikut :

Sistem Informasi

Dukungan untuk pengambilan keputusanmanajerial

DukunganUntukOperasi Bisnis

Sistem Pendukung

Operasi

Sistem Pendukung

Operasi

Sistem Pemroses

anTransaksi

Sistem Pengenda

lian Proses

Sistem Kerja Sama

Perusahaan

Sistem Pemroses

anTransaksi

Sistem Pengenda

lian Proses

Sistem Kerja Sama

Perusahaan

Pemrosesan transaksi

bisnis

Pengambilan proses

industrial

Kerjasama tim dan

kelompok kerja

Pelaporan yang telah ditentukan lebih dulu

untuk manajer

Pendukung keputusan

yang interaktif

Informasi yang

dibentuk untuk para eksekutif

Gambar II.5. Klasifikasi konseptual aplikasi sistem informasi (Sumber : James A Obrien, 2005 : 18)

Gambar diatas menggambarkan klasifikasi konseptual aplikasi sistem

informasi yang dikategorikan dalam cara ini untuk menekankan peran-peran

utama yang dimainkan setiap sistem dalam operasi dan manajemen suatu

bisnis.

a. Sistem Pendukung Operasi Semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer pemrosesan lebih jauh oleh sistem informasi manajemen, biasanya dibutuhkan perannya di perusahaan bisnis untuk sarana efisien memproses transaksi, mengendalikan proses industrial,

Page 39: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

mendukung komunikasi dan kerja sama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan.

1) Sistem pemrosesan transaksi. Memproses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis, memperbaruhi database operasional, dan menghasilkan dokumen bisnis. Contoh : Pemrosesan penjualan dan persediaan serta sistem akuntansi.

2) Sistem pengendalian proses. Mengawasi dan mengendalikan berbagai proses industrial. Contoh : Penyulingan minyak, produksi tenaga listrik, system produksi baja.

3) Sistem kerja sama perusahaan. Mendukung komunikasi dan kerja semua tim, kelompok kerja, dan perusahaan. Contoh : e-mail, forum bincang, dan system kelompok konferensi.

b. Sistem Pendukung Manajemen Ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan untuk pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer, aplikasi sistem tersebut akan disebut sebagai Sistem Pendukung Manajemen. Memberikan informasi dan dukungan untuk pengambilan keputusan semua jenis manajer serta praktisi bisnis adalah tugas yang rumit. Berdasarkan konsep beberapa jenis utama sistem informasi mendukung berbagai tanggung jawab pengnambilan keputusan : (1) Sistem informasi manajemen, (2) Sistem pendukung keputusan, (3) Sistem informasi eksekutif.

1) Sistem informasi manajemen (SIM). Memberikan informasi dalam bentuk laporan yang telah ditentukan sebelumnya untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis. Contoh : Analisis penjualan, kinerja produksi, dan system pelaporan tren biaya.

2) Sistem pendukung keputusan (decision support system – DSS). Memberikan dukungan interaktif khusu untuk proses pengambilan keputusan para manajer dan praktisi bisnis lainnya. Contoh : Penetapan harga produk, perkiraan tingkat laba, dan sistem analisis resiko.

3) Sistem informasi eksekutif (executive information system - EIS). Memberi informasi penting dari SIM, DSS dan sumber lainnya yang dibentuk sesuai kebutuhan informasi para eksekutif. Contoh : Sistem untuk akses yang mudah dalam menganalisi kinerja bisnis, tindakan para pesaing, dan perkembangan ekonomi untuk mendukung perencanaan strategis.

b. Faktor Penentu Sistem Informasi

Menurut Puji Agus Kurniawan (1998 : 18) dalam merancang suatu

sistem informasi harus diperhatikan beberapa faktor penentu seperti :

1) Interface pemakai sistem 2) Kualitas dan kegunaan informasi 3) Syarat sistem informasi 4) Syarat pengolahan yang diinginkan

Page 40: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

5) Faktor organisasional 6) Dana7) Integrasi8) Faktor manusia 9) Persaingan10) Kelayakan

Faktor-faktor penentu sistem informasi di atas dapat dijelaskan sebagai

berikut :

a) Interface pemakai sistem

Interface adalah media yang menjadi ajang pertukaran informasi

antara komponen-komponen pembentuk sistem informasi (misalnya antara

manusia dengan mesin komputer). Interface dapat berupa formulir yang

akan dibaca langsung oleh mesin atau layar monitor yang harus diisi oleh

manusia. Pemilihan interface tergantung tergantung pada kebutuhan. Jika

diinginkan aliran interaksi yang lebih cepat maka dapat di pilih interface

yang lebih dekat ke sistem, tetapi dengan konsekuansi diperlukan

perangkat keras, teknologi dan model yang canggih dan tentunya juga

biaya yang cukup besar.

b) Kualitas dan kegunaan informasi

Setiap organisasi memiliki kebutuhan yang berbeda-beda terhadap

suatu informasi, sehingga informasi harus memiliki kualitas dan kegunaan

yang sesuai kebutuhan organisasi.

c) Syarat sistem informasi

Menurut Puji Agus Kurniawan (1998 : 18) suatu sistem informasi

harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

(1) Sistem informasi harus dapat diandalkan dalam arti selalu berfungsi dengan baik pada saat diperlukan

(2) Sistem informasi harus memungkinkan pemakai mempergunakannya setiap saat tanpa terganggu oleh adanya perbaikan,percobaan dan sebagainya.

(3) Sistem informasi harus dirancang dalam periode yang cukup (4) Sistem informasi harus direncanakan untuk diterapkan pada jangka

waktu tertentu dan masih memungkinkan untuk dilakukannya perubahan dalam mengantisipasi perkembangan di massa yang akan datang.

Page 41: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

d) Syarat pengolahan yang diinginkan

Cara yang dipakai dalam mengolah data di dalam sistem informasi

tergantung pada jumlah atau volume data, kompleksitas pengolahan,

kendala waktu dan kombinasi dari hal-hal tersebut. Volume data dapat

dikaitkan dengan jumlah transaksi dan banyaknya record yang harus

diolah, frekuensi up-dating atau ukuran lainnya. Sedangkan kompleksitas

pengolahan dihubungkan dengan keterkaitaan antar data dan antar bagian-

bagian dalam organisasi. Sementara itu kendala waktu pengolahan

tergantung pada jadwal waktu yang disusun untuk memasukan data,

mengolah dan menghasilkan laporan sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Jangka waktu yang diperlukan mulai data dijaring sampai dihasilkannya

laporan haruslah dalam batas-batas yang sudah ditentukan.

e) Faktor organisasional

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa faktor organisasional

sangat berpengaruh terhadap perancangan sistem informasi. Oleh karena

itu, agar sistem informasi dapat diterapkan, maka rancangannya haruslah

sesuai dengan faktor-faktor organisasioanl tersebut. Mengingat pentingnya

faktor-faktor organisasional ini, maka dalam merancang sistem informasi

faktor organisasional harus mendapat perhatian yang cukup.

f) Dana

Dalam merancang suatu sistem informasi, harus ditelaah aspek

biaya dan manfaat dari sistem tersebut, karena pada umumnya penyusunan

sistem informasi memerlukan biaya yang cukup besar. Semakin besar dana

yang disediakan untuk keprluan perancangan sebuah sistem akan membuat

semakin luas perancangannya. Sistem informasi akan efisien jika biaya

yang dikeluarkan tidak lebih besar dari manfaat yang dihasilkan.

g) Integrasi

Untuk efisiensi dan efektifitas dari sistem informasi, sistem

haruslah dapat melayani semua bagian dari organisasi, termasuk pada

kegiatan produksi, seperti yang telah dilakukan pada negara-negara maju.

Pada negara-negara maju sistem informasi mencakup kegiatan produksi

Page 42: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dengan menerapkan dan pemanfaatan intelegensi buatan (artificial

intelligence) dengan penggunaan robot, perancangan produksi dengan

menggunakan bantuan komputer dan sebagainya.

h) Faktor manusia

Sistem informasi dirancang oleh manusia untuk memenuhi

kebutuhan manusia. Oleh karena itu, sistem yang digunakan harus sesuai

dengan manusia pemakainya. Dengan adanya kesesuaian ini akan

meyebabkan pemakai akan merasa enak menggunakannya dan pada

akhirnya akan meningkatkan produktifitas kerjanya.

i) Persaingan

Semua organisasi bisnis mengalami persaingan, agar tetap dapat

beroperasi tentu saja organisasi itu harus memenangkan persaingan

tersebut. Persaingan dapat dimenangkan dengan cara menguasai pasar

melalui deferensiasi produk, produktifitas yang tinggi dan manajemen

yang kuat. Hal ini dapat tercapai dengan menggunakan suatu alat bantu

yang disebut dengan sistem informasi.

j) Kelayakan

Menurut Puji Agus Kurniawan (1998 : 21) kelayakan suatu sistem

informasi untuk diterapkan dapat ditinjau dari beberapa aspek antara lain :

(1) Teknis Sebuah sistem informasi dikatakan layak secara teknis apabila syarat-syarat teknis masih mampu dipenuhi oleh perkembangan teknologi yang ada.

(2) Ekonomis Sebuah sistem harus memenuhi syarat kelayakan secara ekonomis yang pada dasarnya bertujuan untuk mengusahakan manfaat yang lebih besar daripada biayanya. Pada umumnya biaya mudah untuk diukur tetapi tidak demikian halnya dengan manfaat dari sistem informasi.

(3) LegalSistem informasi dengan perangkat keras dan lunaknya tidak boleh diterapkan tanpa mengindahkan peraturan hukum yang berlaku.

(4) OperasionalKelayakan secara operasional dimaksudkan bahwa sistem informasi sesuai dengan keadaan, prosedur yang berlaku, perilaku manusia serta kemampuan personalia dalam menggunakannya.

Page 43: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

(5) JadwalPerancangan suatu sistem informasi bukanlah pekerjaan yang mudah, oleh sebab itu diperlukan penjadwalan waktu yang cukup, berapa lama perancangan sistem dan kapan sistem akan diterapkan.

c. Karakteristik Sistem Informasi yang Ideal

Menurut Puji Agus Kurniawan (1998 : 21) karakteristik sistem

informasi yang ideal yaitu sebagai berikut :

1. MenyeluruhSistem informasi harus mencakup pengolahan transaksi yang

terjadi pada setiap jenjang manajemen. Selain informasi yang dihasilkan dari komunikasi formal dalam organisasi, sistem juga mengolah informasi dari jalur yang informal baik dalam kegiatan proyek, operasional, pengambilan keputusan tertentu, peramalan dan sebagainya. Selain itu sistem juga harus mengakomodasikan keterlibatan manajer dengan pola pikir dalam berpartisipasi dan berinteraksi dengan bagian lain dari sistem itu.

2. TerkoordinasiProses penjaringan dan pemasukan data, akses data dan keluaran

didalam sistem dilakukan di berbagai tempat yang berbeda lokasi, bagian dan jenjang organisasinya. Agar proses pengolahan data berjalan baik, maka koordinasi mutlak diperlukan.

3. Terdiri dari bagian-bagian yang disebut subsistem Setiap bagian dari sistem informasi mempunyai tujuan yang selaras

dengan tujuan sistem dan tujuan organisasi. Sebuah subsistem dapat melayani kebutuhan informasi satu bagian tertentu, disamping itu subsistem tersebut juga melayani bagian organisasi yang lain.

4. Terintegrasi secara rasional Dalam suatu organisasi, terkadang diperlukan laporan yang

memerlukan data cross section, yaitu data yang merupakan gabungan beberapa bagian dalam organisasi tersebut. Dengan cara manual kebutuhan ini akan menyebabkan adanya duplikasi data, tetapi dengan sistem informasi yang dirancang sedemikian rupa memungkinkan aliran informasi yang lancar antar subsistem dan dengan demikian masalah duplikasi data dapat dihindari.

5. Mampu menyajikan informasi dalam berbagai bentuk dan cara Kebutuhan akan informasi yang berbeda menuntut sistem agar

dapat menyajikan informasi yang berbeda pula. Karakteristik pemakai, harapan pengambilan keputusan mempunyai pengaruh pula terhadap penyajian informasi.

6. Meningkatkan produktifitas Produktifitas dapat ditingkatkan dengan sistem informasi dengan

dimungkinkannya pelaksanaan tugas rutin yang lebih cepat dan efisien,

Page 44: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

kualitas informasi yang diperoleh juga lebih tinggi. Dengan demikian pihak manajer dapat meluangkan waktunya untuk melaksanakan tugas lain.

7. Selaras dengan gaya dan karakteristik manajemen Agar sistem dapat dijalankan, maka sistem harus sejalan dengan

gaya dan karakteristik manajemen, oleh karena itu aspek manusia dalan suatu organisasi harus mendapatkan perhatian secara cermat dalam perancangan sintem informasi.

8. Memenuhi kriteria tertentu Sistem informasi menghasilkan informasi yang memenuhi kriteria

tertentu, yaitu kriteria informasi yang baik yang meliputi ketepatan, tepat waktu dan relevansi. Meskipun kriteria tersebut sulit untuk diukur, paling tidak harus dibuatkan batasan-batasan toleransi dari informasi yang baik tersebut.

d. Komponen-Komponen Sistem Informasi

Menurut James A Obrien dalam bukunya yang diterjemahkan oleh

Fitriasari semua sistem informasi menggunakan 5 (lima) komponen yaitu :

sumber daya manusia, hardware, software, data, dan jaringan untuk

melakukan aktivitas input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan

pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi.

Kelima komponen tersebut dapat diilustrasikan dalam gambar sebagai berikut:

Gambar II.6. Model Sistem Informasi yang menunjukkan kerangka konsep dasar untuk berbagai komponen dan aktivitas sistem informasi (Sumber : James A.

Obrien, 2005 : 34)

Page 45: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Gambar diatas mengilustrasikan model sistem informasi yang menunjukkan kerangka konsep dasar untuk berbagai komponen dan aktivitas sistem informasi. Sistem informasi bergantung pada sumber daya manusia (pemakai akhir dan pakar SI), hardware (mesin dan media), software (program dan prosedur), data (dasar data dan pengetahuan), serta jaringan (media komunikasi dan dukungan jaringan) untuk melakukan input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi. Manusia, hardware, software, data , dan jaringan adalah lima sumber daya dasar sistem informasi. Sumber daya manusia meliputi pemakai akhir dan pakar SI, sumber daya hardware terdiri dari mesin dan media, sumber daya software meliputi baik program maupun prosedur, sumber daya data dapat meliputi dasar data dan pengetahuan, serta sumber daya jaringan yang meliputi media komunikasi dan jaringan. Sumber daya data diubah melalui aktifitas pemrosesan informasi menjadi berbagai produk informasi bagi pemakai akhir. Pemrosesan informasi terdiri dari aktifitas input dalam sistem, pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian. (James A. Obrien, 2005 : 35)

Kelima komponen sistem informasi tersebut di atas dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Sumber Daya Manusia Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem

informasi. Dalam bukunya James A. Obrien (2005 : 35) menyebutkan

bahwa sumber daya manusia meliputi pemakai akhir dan pakar Sistem

Informasi (SI).

a) Pemakai akhir (juga disebut sebagai pemakai atau klien) adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut. Mereka dapat berupa pelanggan, tenaga penjualan, teknisi, staf administrasi, akuntan, atau para manajer.

b) Pakar Sistem Informasi (SI) adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi. Mereka meliputi analisis sistem, pembuat software, operator sistem, dan personil tingkat manajerial, teknis dan staf administrasi SI lainnya.

Dalam bukunya Raymond Mc Leod, Jr. dan George P. Schell

(2001: 17) yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto menyebutkan

bahwa spesialis Sumber Daya Manusia dalam sistem informasi

terdapat beberapa jenis, yaitu :

Page 46: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

a) Analis Sistem Analis sistem bekerja sama dengan pemakai mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang sekarang telah ada. Analis sistem adalah pakar dalam mendefiniskan masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu pemecahan masalah.

b) Pengelola Database Pengelola Database bekerja sama dengan pemakai dan analis sistem menciptakan database yang berisi data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi pemakai. Database adalah suatu kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan menurut suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali.

c) Spesialis Jaringan Spesialis Jaringan bekerja sama dengan analis sistem dan pemakai membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai sumber daya komputer yang tersebar.

d) Programer Programer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem untuk membuat kode-kode instruksi yang menyebabkan komputer mengubah data menjadi informasi yang diperlukan pemakai.

e) OperatorOperator menangani peralatan komputer berskala besar seperti komputer mainframe dan komputer mini. Operator memantau layar komputer, mengganti ukuran-ukuran kertas di printer,menelola perpustakaan tape dan disk storage, serta melakukan tugas-tugas serupa lainnya.

2. Sumber Daya HardwareKonsep sumber daya hardware meliputi semua peralatan dan

bahan fisik yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Secara

khusus, sumber daya ini meliputi tidak hanya mesin, seperti komputer

dan perlengkapan lainnya, tetapi juga semua media data, yaitu objek

berwujud tempat data tercatat, dari lembaran kertas hingga disk

magnetis atau optical.

James A. Obrien (2005 : 35) dalam bukunya menyebutkan

contoh-contoh hardware dalam sistem informasi berbasis komputer

adalah :

a) Sistem komputer, yang terdiri dari unit pemrosesan pusat yang berisi pemroses mikro, dan berbagai peralatan periferal yang saling berhubungan. Contohnya adalah sistem komputer palmtop,

Page 47: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

laptop, atau dekstop, sistem komputer berkala menengah, dan sistem computer mainframe besar.

b) Periferal komputer, yang berupa peralatan seperti keyboard atau mouse elektronik untuk input data dan perintah, layar video, atau printer untuk output informasi, dan disk magnetis atau optikal untuk menyimpan sumber daya data.

3. Sumber Daya SoftwareKonsep sumber daya software meliputi semua rangkaian

perintah pemrosesan informasi. Konsep umum software ini meliputi

tidak hanya rangkaian perintah operasi yang disebut program, dengan

hardware komputer pengendalian dan langsung, tetapi juga rangkain

perintah pemrosesan informasi yang disebut prosedur yang

dibutuhkan orang-orang.

James A. Obrien (2005 : 35) dalam bukunya menyebutkan contoh-contoh sumber daya software dalam sistem informasi adalah sebagai berikut: a) Software sistem, seperti program sistem operasi, yang

mengendalikan serta mendukung operasi sistem komputer. b) Software aplikasi, yang memprogram pemrosesan langsung bagi

penggunaan tertentu komputer oleh pemakai akhir. Contohnya adalah program analisis penjualan, program penggajian, dan program pengolah kata (word processing).

c) Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan sistem informasi. Contohnya adalah perintah untuk mengisi formulir kertas atau menggunakan software.

4. Sumber Daya Data Data dapat berupa banyak bentuk, termasuk data

alfanumerik tradisional, yang terdiri dari angka dan huruf serta

karakter lainnya yang menjelaskan transaksi bisnis dan kegiatan serta

entitas lainnya. Data teks terdiri dari kalimat dan paragraf yang

digunakan dalam menulis komunikasi, data gambar, seperti bentuk

grafik dan angka, serta gambar video grafis dan video; serta data

audio, suara manusia dan suara-suara lainnya, juga merupakan bentuk

data yang penting.

James A. Obrien (2005 : 35) dalam bukunya menyebutkan bahwa sumber daya sistem informasi umumnya diatur, disimpan, dan diakses oleh berbagai teknologi pengelolaan sumber daya data ke dalam : a) Database yang menyimpan data yang telah diproses dan diatur.

Page 48: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

b) Dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuknya, seperti fakta, peraturan, dan contoh kasus mengenai praktik bisnis yang berhasil baik.

5. Sumber Daya Jaringan James A. Obrien (2005 : 35) dalam bukunya menyebutkan

bahwa :

teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti Internet, intranet, dan ekstranet telah menjadi hal mendasar bagi operasi e-bussines danecommerce yang berhasil, untuk semua jenis organisasi dan dalam sistem informasi berbasis komputer. Jaringan telekomunikasi terdiri dari komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya yang dihubungkan satu sama lain melalui media komunikasi serta dikendalikan melalui software komunikasi. Konsep sumber daya jaringan menekankan bahwa teknologi komunikasi dan jaringan adalah komponen sumber daya dasar dari semua sistem informasi. Sumber daya jaringan meliputi : a) Media komunikasi. Contohnya meliputi kabel twisted-pair, kabel

tembaga, dan kabel optikal fiber, serta teknologi gelombang mikro, seluler, dan satelit yang nirkabel.

b) Dukungan jaringan. Kategori umum ini menekankan bahwa banyak hardware, software, dan teknologi data dibutuhkan untuk mendukung operasi dan penggunaan jaringan komunikasi. Contohnya meliputi pemroses komunikasi seperti modem dan prosesor antar jaringan, serta software pengendali, seperti software sistem operasi jaringan dan penjelajah internet.

4. Tinjauan tentang Sistem Informasi Penggajian

a. Pengertian Penggajian

Salah satu faktor pendorong yang melatarbelakangi para karyawan

untuk giat bekerja dan tetap bertahan di perusahaan adalah gaji. Pada dasarnya

seseorang bekerja pada perusahaan untuk mendapatkan gaji guna memenuhi

kebutuhan hidupnya. Sehingga orang bekerja memeberikan tenaga pikirannya

dan mendapatkan balas jasa sejumlah uang yang sesuai dengan jasanya yang

diberikan kepada suatu perusahaan atau organisasi.

Hasibuan (2002 : 118) menyatakan bahwa “Gaji adalah balas jasa yang

dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang

pasti”.

Page 49: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Pendapat lain dikemukakan oleh Handoko (1994:92), “Gaji adalah

pemberian pembayaran finansial kepada karyawan sebagai balas jasa untuk

pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivasi pelaksanaan kegiatan di

waktu yang akan datang”.

Sedangkan menurut Hariandja (2002 : 218), yaitu “Gaji merupakan

salah satu unsur yang penting yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan,

sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai, sehingga

dengan gaji yang diberikan pegawai akan termotivasi untuk bekerja lebih

giat”.

Moh. As’ad (1995:89) menyatakan bahwa “gaji merupakan

penghargaan dari energi karyawan yang dimanifestasikan sebagai hasil

produksi, atau sesuatu jasa yang dianggap sama dengan itu, yang berwujud

uang tanpa suatu jaminan yang pasti dalam tiap-tiap minggu atau bulan.

Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi, Penggajian

adalah

“Pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan, biasanya tenaga adminstrasi. Umumnya gaji dibayarkan secara tetap setiap bulannya. Sedangkan upah merupakan sejumlah uang yang dibayarkan sebagai balas jasa yang dilakukan karyawan yang pembayarannya berdasarkan ketentuan, biasanya dihitung berdasarkan hari kerja dan jam kerja atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan”. (Mulyadi, 2001 : 373).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan gaji adalah suatu imbalan

jasa yang telah ataupun akan dilakukan yang dinilai dalam bentuk uang

yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang didasarkan pada

perjanjian kerja dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Pengertian sistem informasi penggajian

Berdasarkan teori-teori yang telah diuraikan tentang sistem, informasi

dan penggajian, maka peneliti dapat menarik suatu kesimpulan bahwa yang

dimaksud dengan sistem informasi penggajian adalah prosedur pembayaran

Page 50: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

upah/gaji yang diberikan oleh perusahaan atau organisasi kepada karyawan

atas jasa yang telah diberikan kepada perusahaan.

B. Kerangka Berpikir

Setiap organisasi baik organisasi swasta maupun organisasi pemerintah

pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut

diperlukan dukungan dari berbagai faktor antara lain manusia dan sistem

informasi yang didukung oleh teknologi informasi yang semakin maju. Tanpa

dukungan teknologi informasi, maka perkembangan sebuah organisasi akan

berjalan lambat dan tertinggal dari organisasi lain.

Dalam pelaksanaan sebuah sistem informasi sangat dipengaruhi oleh 5

(lima) komponen, demikian pula dalam pelaksanaan sistem informasi penggajian

ini sangat dipengaruhi ke-5 (lima) komponen tersebut, yaitu : 1) Sumber Daya

Manusia, 2) Sumber Daya Software, 3) Sumber Daya Hardware, 4) Sumber Daya

Jaringan, 5) Sumber Daya Data. Seiring penggunaan sistem informasi penggajian

tentu tidak terlepas dari adanya faktor penghambat yang terkait dengan ke-5

(lima) komponen tersebut. Dari identifikasi faktor-faktor penghambat tersebut

akan memudahkan bagi pihak-pihak yang terkait untuk mencari pemecahan

masalah dalam penerapan sistem informasi penggajian.

Dalam pengelolaan penggajian dalam suatu perusahaan atau organisasi,

salah satu unsurnya adalah sumber daya manusia (pimpinan dan staf bagian

keuangan) dimana unsur SDM merupakan yang paling utama. SDM di dalam

pengelolaan atau manajemen mencakup semua faktor yang mempengaruhi, dan

melingkupinya. Unsur SDM meliputi beberapa hal yang harus diperhatikan antara

lain jumlah yang harus sesuai dengan formasi dan kebutuhan, persyaratan seperti

pendidikan, kemampuan, keterampilan, dan pengalaman, serta komposisi

misalnya unsur pimpinan, unsur pelaksana, teknis, unsur administrasi. SDM

dalam mengelola organisasi atau perusahaan yang kemudian dibantu dengan

penerapan atau aplikasi teknologi informasi yang tepat akan dapat membantu

mempercepat proses pengolahan gaji, mengurangi kesalahan, meningkatkan

efisiensi dan efektivitas kerja, memperluas akses informasi, dan lain sebagainya.

Page 51: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Jadi peranan teknologi informasi dalam pengelolaan gaji cukup besar karena

teknologi informasi dapat menciptakan suatu sistem informasi penggajian yang

dapat membantu dalam proses penyelesaian pekerjaan sehingga pekerjaan lebih

cepat diselesaikan dan kesalahan dapat berkurang.

Untuk lebih jelasnya, kerangka pemikiran tersebut diatas dapat

digambarkan dalam bagan dibawah ini:

Gambar II.7. Skema Kerangka Berpikir

1. Sumber Daya Hardware

2. Sumber Daya Software

3. Sumber Daya Manusia

4. Sumber Daya Jaringan

5. Sumber Daya Data

Perhutani KPH Surakarta

-Biodata Pegawai -Surat Tugas

PenggajianKaryawan

Input Data Proses

PengolahanGaji

Sistem Informasi Penggajian

Page 52: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian merupakan suatu aktivitas ilmiah yang harus dilakukan secara

sistematis, teratur, tertib, baik mengenai prosedurnya maupun dalam proses

berpikir tentang materinya. Sifat ilmiah menitikberatkan kegiatan penelitian

sebagai usaha menemukan kebenaran yang objektif. Dalam penelitian untuk

memperoleh kebenaran dari suatu pengetahuan diperlukan tata cara/prosedur

tertentu. Sebelum penelitian dilakukan perlu ditentukan terlebih dahulu

metodologi penelitian yang digunakan. Ketepatan dalam menentukan metodologi

disesuaikan dengan jenis data yang akan mengantar penelitian ke parah tujuan

yang diinginkan.

Menurut Sutrisno Hadi (1993:4), “Metodologi penelitian berasal dari dua

istilah methods berarti cara dan logos yang berarti ilmu yang memperbincangkan

cara-cara (metode) ilmiah”.

Sedangkan menurut Narbuko dan Achmadi (1999:2) bahwa “Metodologi

penelitian adalah “suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau

mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi

kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisa, sampai menyusun

laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara alamiah”.

Berdasarkan kedua pengertian metodologi penelitian di atas dapat

disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah suatu kegiatan mengumpulkan

data dalam penelitian dengan terencana dan sistematis untuk mencari jawaban atas

suatu masalah. Adapun bagian-bagian dari metodologi yang digunakan untuk

memandu penelitian ini adalah sebagai berikut :

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Perum Perhutani KPH Surakarta. Hal ini

berdasarkan pada pertimbangan lokasi penelitian tersebut merupakan tempat yang

menyediakan data yang diperlukan oleh peneliti, sehingga lebih memudahkan

36

Page 53: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

dalam pelaksanaan penelitian. Selain itu, dilihat dari jarak, waktu, biaya, dan

tenaga lebih memungkinkan bagi peneliti untuk melakukan penelitian secara

efisien.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung setelah usulan penelitian ini disetujui oleh

dosen pembimbing skripsi dan telah mendapat ijin dari pihak-pihak yang

berwenang. Penelitian ini berlangsung selama tujuh bulan (Juni 2009 – Januari

2010) terhitung sejak dikeluarkannya ijin penelitian.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Penelitian merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk menemukan,

menggambarkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilaksanakan

dengan menggunakan suatu metode ilmiah. Berdasarkan tujuan penelitian dan

perumusan masalah yang dikaji, maka penelitian ini menggunakan bentuk

penelitian kualitatif. Menurut Nawawi (1996:174), menerangkan bahwa penelitian

kualitatif dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menjaring data

atau informasi yang bersifat sewajarnya, mengenai suatu masalah dalam kondisi

aspek atau bidang kehidupan tertentu pada obyeknya.

Menurut Sukmadinata (2005: 94), penelitian kualitatif merupakan

penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan (menggambarkan) dan

menganalisis fenomena-fenomena, peristiwa, aktifitas sosial secara alamiah dan

sudut perspektif partisipan penelitian kualitatif.

Lexy J. Moleong (2000:3) mengutip pendapat Bogdan dan Taylor yang

mendefinisikan bahwa “Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati”. Pengolahan data sebagai bukti dalam menguji

Page 54: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis dilakukan secara rasional dengan

mempergunakan pola pikir tertentu menurut logika.

Sesuai dengan permasalahan yang diajukan, penelitian ini menekankan

pada masalah proses, maka bentuk penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian

deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif dengan metode deskriptif menurut Moch.

Nasir (1999: 63) adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia,

suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas

peristiwa pada masa sekarang.

Pendekatan yang bersifat deskriptif merupakan pendekatan yang

bertujuan untuk menggambarkan data dengan kata atau uraian dan penjelasan. Hal

tersebut memungkinkan peneliti untuk menganalisis data sebagai satu kesatuan

yang utuh dalam bentuk aslinya.

2. Strategi Penelitian

Setiap penelitian memerlukan penerapan strategi penelitian yang tepat

agar dapat menjawab permasalahan yang dikaji. Peneliti akan memilih strategi

yang digunakan untuk mengamati, mengumpulkan informasi, menyajikan hasil

penelitian, mendukung cara menetapkan jumlah sampel dan pemilihan instrument

penelitian yang akan digunakan untuk mengumpulkan informasi.

H. B. Sutopo (2002:112) mengemukakan bahwa ”Dalam penelitian

kualitatif dikenal adanya studi kasus tunggal dan studi kasus ganda. Secara lebih

khusus baik studi kasus tunggal maupun studi kasus ganda, masih dibedakan

adanya jenis penelitian terpancang ataupun holistik penuh”. Berdasarkan pendapat

tersebut, strategi penelitian dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

a. Tunggal terpancang yaitu penelitian tersebut terarah pada satu

karakteristik dan sudah memilih serta menentukan variabel yang menjadi

fokus utamanya sebelum memasuki lapangan.

b. Ganda terpancang yaitu penelitian tersebut mempersyaratkan adanya

sasaran lebih dari satu yang memiliki perbedaan karakteristik dan sudah

memilih serta menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum

memasuki lapangan.

Page 55: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

c. Holistik penuh yaitu peneliti dalam kajiannya sama sekali tidak

menentukan fokus sebelum peneliti terjun ke lapangan.

Sesuai dengan judul penelitian dan jenis data yang dikumpulkan, maka

peneliti menggunakan strategi penelitian tunggal terpancang. Tunggal karena

penelitian hanya terfokus pada satu masalah saja yaitu tentang penerapan sistem

informasi pengajian di Perhutani KPH Surakarta. Terpancang karena fokus

masalah yang akan diteliti sudah dirancang dalam proposal.

C. Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland seperti yang dikutip oleh Lexy J. Moleong

(2000:112) mengemukakan bahwa “Sumber data utama dalam penelitian kualitatif

ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen

dan lain-lain”. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikemukakan bahwa kata-

kata dan tindakan dari orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan

sumber utama, sedangkan dokumen dan yang lainnya merupakan data tambahan.

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Informan

Informan adalah orang yang dipandang mengetahui permasalahan yang

akan dikaji peneliti dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti. Dalam

hal ini adalah:

a. Pimpinan Perum Perhutani KPH Surakarta.

b. Bagian Keuangan Perum Perhutani KPH Surakarta.

c. Karyawan Perum Perhutani KPH Surakarta yang dipandang mengetahui

permasalahan yang dikaji peneliti.

2. Tempat dan Peristiwa

Tempat yang dijadikan sumber data yaitu Perhutani KPH Surakarta,

sedangkan peristiwa yang dimaksud adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh

karyawan bagian keuangan Perum Perhutani KPH Surakarta dalam penerapan

sistem informasi penggajian.

Page 56: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

3. Dokumen

Lexy J. Moleong (2000:161) mengutip pendapat Guba dan Lincoln

mengemukakan bahwa “Dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film yang

tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik”. Dengan

demikian metode ini untuk mencari data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

permasalahan penelitian dengan melihat atau meneliti dokumen tersebut. Dalam

penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan mempelajari dokumen, arsip,

laporan, peraturan yang ada di Perum Perhutani KPH Surakarta. Dokumen

tersebut antara lain berupa struktur organisasi, susunan tugas pegawai dan

dokumen lain yang relevan.

D. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini peneliti tidak menentukan sejumlah sampel. Peneliti

hanya menentukan sejumlah informan untuk diwawancarai guna memperoleh

keterangan tentang permasalahan yang sedang diteliti. Dalam menentukan

informan ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan).

Menurut Lexy J. Moleong (2004:224) bahwa ”dengan teknik purposive

sampling ini terkandung maksud untuk menjaring sebanyak mungkin informasi

berbagai macam sumber dan bangunannya”. Purposive sampling merupakan

sampel yang diambil tidak ditekankan pada jumlah, tetapi ditekankan pada

kualitas pemahamannya kepada masalah yang diteliti. Peneliti tidak menentukan

sampel, tetapi peneliti menentukan kualitas pemahaman informan yang akan

diwawancarai untuk memperoleh informasi tentang masalah yang diteliti.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara khusus yang dipergunakan untuk

memperoleh data dalam penelitian. Data dalam penelitian merupakan hal yang

sangat penting guna membuktikan kebenaran postulat atau dugaan awal dari

peneliti. Seperti pendapat dari HB. Sutopo (2006:54) bahwa ”kegiatan

Page 57: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

pengumpulan data merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap bentuk

penelitian”. Hal ini dikarenakan jika ada kesalahan dalam pengumpulan data maka

akan sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Maka data yang dikehendaki

dalam setiap penelitian adalah data yang benar-benar dapat dipercaya dan objektif.

Untuk dapat memenuhi keabsahan data yang nantinya didapat, peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :

1. Wawancara

Teknik wawancara merupakan cara menyelenggarakan pemeriksaan

dengan seksama, dengan meninjau setiap aktivitas secara bergilir serta

komunikasi langsung dengan mengajukan suatu rangkaian pertanyaan yang

sistematis. Lexy J. Moleong (2002:135) menyatakan bahwa “Wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua orang

pihak, yaitu pewawacara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai (interviewe) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”.

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi atau gambaran yang jelas,

terperinci, dan mendalam mengenai objek penelitian. Wawancara yang digunakan

adalah wawancara bebas kontrol, yaitu wawancara dengan membawa kerangka

pertanyaan-pertanyaan atau pedoman wawancara. Namun mengenai bagaimana

cara mengajukan pertanyaaan-pertanyaan diserahkan kepada kebijakan

pewawancara. Dalam melakukan wawancara, peneliti berpegang pada pedoman

wawancara yang telah disusun sebelumnya. Pedoman wawancara tersebut sangat

berguna dalam menunjang kelancaran jalannya wawancara. Dengan adanya

pedoman wawancara peneliti dapat lebih mudah mengendalikan proses

wawancara. Dengan demikian wawancara yang berlangsung antara peneliti

dengan informan tidak jauh menyimpang dari permasalahan yang diteliti.

Page 58: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2. Observasi Langsung

Merupakan aktivitas pengumpulan data dengan jalan mengadakan

pengamatan langsung terhadap subjek dan objek penelitian di lokasi penelitian

sehingga diperoleh gambaran mengenai permasalahan yang diteliti. Menurut

pendapat HB. Sutopo (2006:75) mengatakan bahwa “Teknik observasi digunakan

untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku,

tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar ”. Peneliti dalam melakukan

observasi di lokasi penelitian, mengamati secara langsung mengenai penerapan

sistem informasi penggajian di Perhutani KPH Surakarta.

3. Dokumentasi

Merupakan teknik penelitian yang dilakukan dengan cara mencatat dan

mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen yang isinya

berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian. “Yang dimaksud metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,

agenda dan sebagainya” (Suharsimi Arikunto, 1998:236). Sedangkan menurut

Guba & Lincoln dalam Lexy J. Moleong (2006:217) “Dokumentasi ialah setiap

bahan tertulis ataupun film”. Dalam penelitian ini, diselidiki benda-benda tertulis

seperti buku-buku, laporan-laporan, dokumen dan gejala objek yang diteliti.

Dokumen dan arsip merupakan sumber data yang memiliki posisi yang paling

penting dalam penelitian kualitatif. Terutama bila sasaran kajian mengarah pada

latar belakang atau berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang sangat

berkaitan dengan kondisi atau peristiwa masa kini yang sedang diteliti.

F. Validitas Data

Dalam suatu penelitian, untuk mendapatkan keabsahan dan diperlukan

teknik pemeriksaan data yang didasarkan atas jumlah tertentu. Validitas data

merupakan kebenaran data dari hasil penelitian. Hal ini dimaksudkan supaya hasil

penelitian benar-benar dapat dipertanggungjawabkan, karena validitas data

Page 59: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

menunjukkan mutu seluruh proses pengumpulan data dalam penelitian. Data yang

telah terkumpul, diolah, dan diuji kebenarannya melalui teknik pemeriksaan

tertentu. Validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengunakan teknik

trianggulasi data yaitu suatu teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan data

dari suatu sumber dengan dicek dengan sumber yang lain untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding data. Seperti yang diungkapkan oleh Patton

dalam Lexy J. Moleong (2006:330) bahwa: “Trianggulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan datanya memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu

untuk pengecekan atau sebagai bahan pembanding terhadap data itu”.

Triangulasi menurut Patton (1984) yang dikutip oleh HB Sutopo

(2002:78) disebutkan ada empat macam triangulasi yaitu:

1. Data Triangulation (Triangulasi Data) Dimana peneliti menggunakan beberapa sumber data untuk mengumpulkan data yang sama atau sejenis.

2. Investigator Triangulation (Triangulasi Peneliti) Hasil penelitian baik data ataupun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti.

3. Methodological Triangulation (Triangulasi Metodologis) Peneliti mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Di sini yang ditekankan adalah penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya.

4. Theoritical Triangulation (Triangulasi Teori) Peneliti menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Dari beberapa perspektif teori tersebut akan diperoleh pandangan yang lebih lengkap, tidak hanya sepihak, sehingga bisa dianalisis dan ditarik simpulan yang lebih utuh dan menyeluruh.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data

dan triangulasi metode. Dimana triangulasi data digunakan untuk pengumpulan

data sejenis dengan menggunakan berbagai sumber data yang berbeda. Sedangkan

triangulasi metode digunakan untuk membandingkan data hasil wawancara, yaitu

membandingkan apa yang ada dalam dokumen dengan hasil observasi serta

membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.

Page 60: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

G. Analisis Data

Pada penelitian kualitatif, proses analisis pada dasarnya dilakukan secara

bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data. Miles dan Huberman

dalam bukunya HB Sutopo (2002:91) menyatakan bahwa “Dalam proses analisis

terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar dipahami oleh setiap

peneliti kualitatif. Tiga komponen utama tersebut adalah reduksi data, sajian data,

penarikan simpulan serta verifikasinya”.

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang

merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data

yang tersedia. Menurut HB Sutopo (2002:92), “Reduksi data adalah bagian

dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus,

membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa

sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan”.

2. Sajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Dengan penyajian ini dapat membantu peneliti dalam memahami

apa yang sedang terjadi dan apa yang seharusnya dilakukan. Penyajian

informasi ini dapat berbentuk matriks, grafik, jaringan dan bagan yang

tersusun secara terpadu sehingga memudahkan peneliti dalam menentukan

langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Kegiatan penyajian data di

samping sebagai kegiatan analisis, juga merupakan kegiatan reduksi data.

3. Penarikan Simpulan dan Verifikasi

Pada dasarnya kesimpulan awal sudah dapat ditarik pada saat matriks

terisi, tetapi hal tersebut belum begitu jelas, dan hal ini dapat menggiring pada

pengambilan keputusan untuk menentukan langkah berikutnya yang harus

dilakukan. Kesimpulan-kesimpulan mungkin tidak muncul sampai

pengumpulan data terakhir. Hal ini sangat bergantung pada besarnya

kumpulan catatan-catatan lapangan, angka pengkodeannya, penyimpanan, dan

Page 61: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

metode pencarian ulang yang digunakan. Jadi bukan berarti sesudah dilakukan

penarikan kesimpulan merupakan final dari analisis karena pada dasarnya

makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya dan kecocokannya

yakni yang merupakan validitasnya. Sehingga hal ini menuntut peneliti siap

dan mampu bergerak diantara kegiatan tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa

analisis data kualitatif merupakan upaya yang berkelanjutan, berulang dan

terus menerus, saling susul menyusul antara proses yang satu dengan proses

yang lainnya.

Tiga komponen analisis yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan (verifikasi) aktivitasnya dilakukan dengan bentuk interaktif dengan

proses mengalir (siklus). Analisis dilakukan bersamaaan (serentak) dengan proses

pengumpulan data. “Hal ini berarti bahwa analisis tidak dilakukan setelah data

yang dikumpulkan secara keseluruhan telah terkumpul”. (HB. Sutopo, 2002:96).

Sedangkan kesimpulan akhir merupakan keadaan dari yang belum jelas

kemudian meningkat sampai pada pernyataan yang telah memiliki landasan yang

kuat dari proses analisis terhadap gejala yang ada atau dari beberapa permasalahan

didiskusikan dengan berbagai pihak yang relevan yang akhirnya terjadi sebuah

kesimpulan. Dengan maksud apabila ada data baru kemudian akan merubah

kesimpulan sementara segera melakukan perbaikan melalui data yang diperoleh

selanjutnya. Hal ini terus dilaksanakan sampai seluruh data dikumpulkan.

Ketiga komponen tersebut berjalan bersama pada waktu kegiatan

pengumpulan data. Setelah memperoleh, reduksi data segera dibuat dan

diiteruskan dengan penyusunan sajian data. Dari sajian data tersebut dapat

dipergunakan untuk menyusun kesimpulan sementara tersebut perlu diubah.

Dengan demikian setiap kesimpulan yang salah dapat dibenarkan atau diperbaiki

melalui data yang diperoleh selanjutnya. Demikian seterusnya perjalanan data dan

analisis berjalan sampai seluruh data selesai dikumpulkan. Ketiga macam kegiatan

analisis yang menyatu dengan pengumpulan data di muka saling berhubungan dan

berlangsung terus selama penelitian dilakukan.

Page 62: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Untuk lebih menjelaskan antar pengumpulan data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan dalam jalinan siklus analisis data dapat peneliti

gambarkan pada bagan berikut:

Pengumpulan data Sajian data

Reduksi data

Verifikasi(penarikan kesimpulan)

Gambar III.1. Skema Model Analisis Interaktif Mengalir

(Sumber: HB. Sutopo, 2002: 96)

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah tata urutan atau langkah-langkah rinci yang

harus ditempuh untuk melaksanakan penelitian. Dalam hal ini merupakan tahap akhir

dalam proses penelitian. Laporan penulisan ditulis dengan bentuk skripsi dan dalam

kaedah-kaedah yang benar, setelah data yang diperoleh itu diolah dan dianalisa. Hal

ini dimaksudkan agar penelitian dapat berjalan dengan teratur sehingga hasil

penelitian dapat dipertanggungjawabkan dan hasil penelitian ini nantinya juga

diharapkan bermanfaat dan juga memiliki wawasan yang luas bagi penulis sendiri dan

masyarakat luas.

Page 63: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Dalam penelitian ini menggunakan beberapa langkah-langkah atau

prosedur-prosedur, antara lain sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini dilakukan mulai dari penyusunan rancangan penelitian,

memilih laporan penelitian, mengurus perijinan, menjajaki dan menilai

keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informasi, dan menyiapkan

perlengkapan penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan sering disebut dengan tahap lapangan. Peneliti

menggali data dan sumber data yang relevan dengan tujuan penelitian. Dalam

melaksanakan pengumpulan data peneliti menggunakan tiga teknik yaitu:

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Ketiga teknik ini digunakan untuk

melengkapi data yang lain sehingga data yang dikumpulkan benar-benar valid.

3. Tahap Analisis Data Awal

Tahap analisis data merupakan usaha untuk menemukan tema yang

relevan dengan masalah penelitian.

4. Tahap Analisis Data Akhir

Analisis data akhir dilakukan setelah data awal dianalisis. Data yang

dianalisis dalam tahap ini adalah seluruh data yang diperoleh dalam

pengumpulan data yang merupakan data pendukung dalam mencapai tujuan

penelitian. Bila data dirasa belum cukup untuk mendukung maksud dan tujuan

penelitian, maka peneliti dapat melakukan pengumpulan data kembali dan

melakukan analisis awal.

5. Tahap Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan ditarik berdasarkan pada tujuan penelitian yang didukung

oleh data yang valid, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat

dipertanggungjawabkan.

6. Tahap Penulisan dan Penggandaan Laporan

Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian yang mencakup semua

kegiatan yang berhubungan dengan penelitian dan hasil yang dicapai, ditulis

Page 64: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

dan dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan bentuk

laporan yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat dibuat bagan prosedur

penelitian sebagai berikut:

PersiapanPenelitian

Pengumpulan data

Analisis Data Awal

Analisis Data Akhir

Pembuatan Proposal

Penelitiandan Peri

Penarikan Kesimpulan

jinan

Pembuatan dan Penggandaan Laporan

Gambar III.2. Skema Prosedur Penelitian (Sumber:Lexy J. Moleong:85)

Page 65: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Lokasi Penelitian

Perusahaan Kehutanan Republik Indonsia (PERHUTANI) berdiri

pada Tahun 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang N0.19 Prp. Tahun 1960 tentang Perusahaan Negara. Dengan

beberapa Peraturan yang merupakan kelanjutan dari Undang-Undang

N0.19 Prp. Tahun 1960 tersebut maka terbentuklah Perhutani :

1) Jawa Tengah

2) Jawa Timur

3) Kalimantan Timur

4) Kalimantan Tengah

5) Kalimantan Selatan

6) Badan Pimpinan Umum (BPU)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

No.1 Prp. Tahun 1969 tentang bentuk-bentuk usaha negara yang kemudian

ditetapkan menjadi Undang-undang N0.9 Tahun 1969 mengharuskan

perusahaan-perusahaan negara bentuk lama (berdasarkan Undang-Undang

No.19 Prp. Tahun 1960), dirubah bentuknya menjadi :

1) Perusahaan Jawatan (PERJAN)

2) Perusahaan Umum (PERUM)

3) Perusahaan Persero (PERSERO)

Setelah Perhutani bentuk lama mengalami likuidasi hampir dua

tahun lamanya maka terbentuklah Perusahaan Umum Kehutanan Negara

(PERUM PERHUTANI) berdasarkan Peraturan Pemerintah No.15 Tahun

1972 dengan wilayah kerja yang meliputi Jawa Tengah sebagai Unit I dan

Jawa Timur sebagai Unit II dengan Direksi yang berkedudukan di Jakarta.

Setelah berjalan beberapa tahun kemudian pemerintah memandang perlu

untuk meningkatkan penerimaan negara, guna meningkatkan cadangan

49

Page 66: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

devisa maka pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.2 Tahun

1972 bertujuan untuk melebur Dinas Kehutanan Jawa Barat dan dijadikan

PERUM PERHUTANI sehingga wilayah kerja Perum Perhutani

bertambah dengan Jawa Barat sebagai Unit III.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41

Tahun 2001, terhitung sejak tanggal 23 Juni 2001 Perusahaan Umum

Kehutanan Negara (PERUM PERHUTANI) dialihkan bentuknya menjadi

Perusahaan Perseroan (PERSERO) bentuk PT. PERHUTANI

diberlakukan sejak tanggal 1 Juli 2001. Kemudian berdasarkan Surat

Menteri Negara BUMN No. 5.904/m.MBU/2003 tanggal 17 Februari 2003

dan Putusan Mahkamah Agung No. 07.P/Ham/2001 tanggal 7 Juni 2002

bentuk hukum Perhutani kembali ke Perum Perhutani.

Perum Perhutani merupakan salah satu perusahaan milik negara

yang seluruh modalnya adalah milik negara dan yang tidak dapat dibagi

atas saham-saham perorangan, begitu pula dengan anggotanya. Direksinya

diangkat dan diberhentikan oleh Persiden RI.

Perum Perhutani merupakan satu kesatuan produksi yang bertujuan

mengadakan usaha-usaha produktif yang sesuai dengan kebijakan

pemerintah dalam rangka meningkatkan pendapatan nasional dengan cara

melakukan kegiatan produksi di bidang kehutanan berupa penanaman,

pemeliharaan, pengolahan dan pemasaran hasil hutan. Atas dasar tujuan

tersebut Perum Perhutani terus melakukan seluruh aktivitasnya demi

mengabdikan dan memanfaatkan hutan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Pengelolaan sumber daya hutan sebagai ekosistem di Perhutani KPH

Surakarta secara adil, demokratis, efisien dan profesional guna menjamin

keberhasilan fungsi dan manfaatnya untuk menuju kemandirian dan

kesejahteraan masyarakat.

Page 67: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

2. Lokasi Perum Perhutani KPH Surakarta

Lokasi Perum Perhutani KPH Surakarta terletak di Jl. Gajah Mada

No. 45 Surakarta. Berikut ini gambar denah Perum Perhutani KPH

Surakarta :

Gambar IV.1. Denah Kantor Perum Perhutani KPH Surakarta

Sumber : TU Perum Perhutani KPH Surakarta

Page 68: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

3. Visi dan Misi Perum Perhutani

Dalam melaksanakan usahanya, Perum Perhutani mempunyai visi

dan misi yang ingin dijalankan yaitu :

a) Visi Perum Perhutani.

Misi Perum Perhutani.

”Menjadi pengelola hutan lestari untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat”

b)

1) Mengelola sumber daya hutan dengan prinsip Pengelolaan Hutan

Lestari berdasarkan karakteristik wilayah dan Daya Dukung

Daerah Aliran Sungai (DAS) serta meningkatkan manfaat hasil

hutan kayu dan non kayu, ekowisata, jasa lingkungan, agroforestri

serta potensi usaha berbasis kehutanan lainnya guna menghasilkan

keuntungan untuk menjamin pertumbuhan perusahaan secara

berkelanjutan.

2) Membangun dan mengembangkan perusahaan, organisasi serta

sumber daya manusia perusahaan yang modern, profesional dan

handal serta memberdayakan masyarakat desa hutan melalui

pengembangan lembaga perekonomian koperasi masyarakat desa

hutan atau koperasi petani hutan.

3) Mendukung dan turut berperan-serta dalam pembangunan wilayah

secara regional dan nasional, serta memberikan kontribusi secara

aktif dalam penyelesaian masalah lingkungan regional, nasional

dan internasional.

4. Wilayah Kerja Perum Perhutani KPH Surakarta

Berdasarkan Bab III Pasal 10 Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 53 tahun 1999 tentang Perusahaan Umum Kehutanan

Negara (PERUM PERHUTANI), Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah

merupakan satu wilayah unit kerja Perum Perhutani, yang wilayah

kerjanya meliputi seluruh hutan negara (kecuali hutan suaka alam, hutan

dan taman nasional) yang terdapat di Propinsi Jawa Tengah.

Page 69: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Berdasarkan Undang-undang tersebut, maka Perum Perhutani KPH

Surakarta mendapatkan tugas mengelola hutan di wilayahnya seluas

33.150 Ha. Berdasarkan fungsinya terdiri dari hutan produksi seluas

13.983,8 Ha (42%), hutan lindung seluas 19.166,2 Ha (58%). Luas daerah

wilayah kerja tersebut di bagi menjadi 7 wilayah Bagian Kesatuan

Pemangku Hutan (BKPH) dan tersebar di 6 wilayah kabupaten/kota

sebagai berikut:

1) Surakarta : Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali

2) Tangen : Kabupaten Sragen

3) Lawu Utara : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen

4) Wonogiri : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo,

Kabupaten Wonogiri

5) Purwantoro : Kabupaten Wonogiri

6) Baturetno : Kabupaten Wonogiri

7) Lawu Selatan : Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar

5. Struktur Organisasi Perum Perhutani KPH Surakarta

Berdasarkan struktur organisasi, Pegawai Perum Perhutani KPH

Surakarta tersebar ke beberapa daerah yaitu Surakarta, wonogiri,

Baturetno, Tangen, Purwantoro, Lawu selatan, dan Lawu Utara.

Adapun tugas dari masing-masing personil di Perum Perhutani

KPH Surakarta yaitu :

a) empunyai tugas :

1) Menyelenggarakan ketatalaksanaan perusahaan, pengam

Administratur Perum Perhutani / KKPH, m

anan hutan

ahunan (RTT),

dan hasil hutan serta melaksanakan koordinasi dengan instansi dan

lembaga-lembaga terkait dalam wilayah kerjanya.

2) Melaksanakan penyusunan Rencana Teknik T

Rencana Kerja Tahunan Perusahaan (RKTP), Rencana Lima Tahun

Perusahaan (RLTP), dan Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja (RAB).

Page 70: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

3) Melaksanakan penyusunan Rencana Operasional (RO) berdasarkan

rencana kerja dan anggaran dalam bidang pengelolaan perusahaan

4) Memimpin, melaksanakan, mengendalikan dan mengamankan

Pelaksaan Rencana dan Program Kerja serta kebijaksanaan yang

telah ditetapkan.

5) Melakukan bimbingan, pembinaan, pengawasan dan penilaian

terhadap aparat bawahan.

6) Bertindak sebagai ordonatur dan bendaharawan materiil.

7) Mengatur pelaksanaan tugas-tugas pengelolaan hutan, pengamanan

hutan dan hasil hutan serta kehumasan dan keagrariaan.

8) Melaksanakan koordinasi dengan instansi-instansi dan

kelembagaan yang terkait.

b) punyai tugas :

1) Membantu administratur

Wakil Administratur / KSKPH, mem

dalam menyelengggarakan pengelolaan

puti teknik

n penilaian

tri kecil dan meningkatkan

dan lembaga-lembaga

rikan pelayanan terhadap pengesahan kayu hak milik.

as :

Melaksanakan pekerjaan keta

raria, dan evaluasi, dan

membawai :

hutan, pengamanan hutan serta koordinasi dengan instansi dan

lembaga-lembaga yang terkait dalam wilayah kerjanya.

2) Membantu pelaksana dan pengendalian operasional meli

kehutanan, keamanan hutan dan hasil hutan, teknik dan

perlengkapan, kepegawaian, keuangan dan tata usaha.

3) Melakukan bimbingan, pembinaan, pengawasan da

terhadap pelaksanaan pekerjaan.

4) Membantu pembinaan indus

kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan.

5) Melaksanakan koordinasi dengan instansi

terkait

6) Membe

c) Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Hutan / KSPSDH, bertug

talaksanaan teknik kehutanan

meliputi bidang perencanaan, humas, ag

Page 71: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

1) Kepala Sub Seksi Pengelola Hutan Bersama Masyarakat,

bertugas :

(a) Melaksanakan tugas penyuluhan di bidang kehutanan.

ar hutan.

n kegiatan

ni kegiatan PUKK (Pembinaan Usaha Kecil dan

canaan,

ghimpun laporan pal batas.

(2) erintah kerja (SPK)

s-tugas dibidang, persemaian,

aan hutan

K

(1) M

an keamanan.

(2) a kegiatan kepramukaan.

d) Kepala Urusan Data dan Informasi

(b) Melaksanakan percontohan kepada kelompok masyarakat

di sekit

(c) Mengembangkan swakarya dan swadaya KTH.

(d) Melatih dan membimbing mandor dan KRPH dalam bidang

PHBM

(e) Melakukan monitoring, evaluasi dan pelapora

PHBM.

(f) Menaga

Koperasi)

2) Kepala Sub Seksi Pengelohan Hutan Lestari, bertugas:

Memantau dan memelihara kelestarian hutan.

3) Kepala Sub Seksi Perencanaan

Mengkoordinasi pekerjaan-pekerjaan dibidang peren

tanaman, data dan kehumasan.

a) Kepala Urusan Perencanaan

(1) Melaksanakan tugas-tugas dibidang, perencanaan,

penataan hutan dan men

Melaksanakan pembuatan surat p

dan nomor pekerjaan.

(3) Menyusun tarif upah.

b) Kepala Urusan Tanaman

Melaksanakan tuga

penanaman dan pemelihar

c) epala Urusan Humas

elaksanakan, mengatur dan melakukan koordinasi

urusan kehumasam, keagrariaan d

Mengkoordinasi dan membin

Page 72: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

(1) Pengelolaan sumber daya hutan dan mendukung

kelancaran setiap kegiatan di wilayah kerja Perum

,

Pengoperasian

ten.

Rencana

Serah Terima Jabatan

ha hasil hutan

ertanggungjawaban HH (perni 40B)

d) a

1) kegiatan bidang tata

2) M

3) Memimpin, melaksanakan, m dan

tani KPH

koordinasi pekerjaan

urusan umum dan gudang

Perhutani KPH Surakarta mencakup : perawatan

Perbaikan, Server dan Jaringan,

Program, Pemantauan Sub Sistem, pengumpulan dan

pengolahan Data DKP, Pengiriman DKP Ke Kantor

Unit setiap bulan.

(2) Verifikasi Data Kemajuan Pekerjaan (DKP).

(3) Bahan Rapat Tingkat Unit dan Tingkat KPH.

(4) Laporan Triwulan dan Laporan Tahunan.

(5) Laporan Perkabupa

(6) Pelayanan Data Intern dan Ekstern.

(7) Pelaksana Penyusunan RUT/RKAP,

Operasional (RO)

(8) Penyusunan Memori

Administratur.

e) Tata Usaha Kepala Urusan Produksi

(1) Mengoreksi tata usa

(2) Membuat laporan pertanggungjawaban pengurusan HH

(perni 39) dan p

Kepala Tat Usaha

Melaksanakan, mengatur, mengkoordinasikan

usaha meliputi bidang umum, personalia dan keuangan.

elaksanakan penyusunan RABD berdasarkan RKTP.

enertibkan, mengendalikan

mengamankan pelaksanaan kerja tata usaha.

4) Bertindak sebagai bendaharawan cabang di Perhu

Surakarta.

e) Kepala Urusan Umum

1) Melaksanakan, mengatur dan melakukan

Page 73: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

2) Melaksanakan tugas surat menyurat.

3) Mengatur keperluan alat tulis, perlengkapan kantor dan inventaris.

4) Mengelola barang-barang inventaris, barang gudang dan aktiva

ordinasi urusan keuangan.

1) Melaksanakan koordinasi dan m

Mangatur, mengawasi dan m

an.

ketatalaksanaan

koordinasi dengan instansi terkait dan le

rjanya.

6. Sum

tetap.

f) Kepala Urusan Keuangan.

1) Melaksanakan, mengatur dan mengko

2) Menyusun laporan pokok yang terdiri : laporan rugi/laba, analisa

keuangan dan pengamatan anggaran.

g) Asper/ KBK Penguji Kayu.

engawasi pekerjaan pengujian.

2) Menguji hasil hutan sesuai mutu dan kualitasnya.

3) Mengecek kebenaran dan kondisi peralatan pengujian hasil hutan.

h) Kepala Urusan Bangun-bangunan

elaksanakan pekerjaan teknik

bangun

i) Asper /KBKPH.

Malaksanakan, mengatur, menyelenggarakan

perusahaan, pengamanan hutan dan hasil hutan serta melakukan

mbaga-lembaga terkait di

wilayah ke

ber Daya Manusia di Perum Perhutani KPH Surakarta

Jumlah karyawan di Perum Perhutani KPH Surakarta sampai

dengan

seb

bulan September 2009 berjumlah 260 orang dengan perincian

agai berikut :

Page 74: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabe

Menurut Status s/d September 2009

l IV.1 : Jumlah Pegawai Perum Perhutani KPH Surakarta Menurut

Status

No

1 Pegawai Negeri Pusat Dpb 72 Pegawai Negeri Daerah Dpb. 03 Pegawai Perusahaan 1474 Calon Pegawai 0

5 Pekerja Pelaksana 1066 Pekerja Kontrak 07 (PKWT) 0

Jumlah 260

Sumber : SDM Perum tani KPH Surakarta

Ta l IV Perhutani KPH Surakarta Menurut

didkan

N idikan s/d Sep r 2009

Perhu

be .2 : Jumlah Pegawai Perum

Tingkat Pendi

o Tingkat Pend te bem

1 Pendidikan Tinggi : -S3-S2-Sarjana Kehutanan-Sarjana Non Kehutanan

002

18

2 Pendidikan Menengah :

-D II -D I -SKMA/

1

154

-D III Kehutanan -D III Non Kehutanan

24

SUKMA/KKMA -SLTA

23

3 Pendidikan Rendah : P-SLT

-SD-Non SD

51230

Jumlah 2 60

m Perhutani KPH SurakartaSumber : SDM Peru

Page 75: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

Penerapan ormasi penggajian di Perhutani KPH Surakarta secara

komputerisasi pertama kali diterapkan sejak tahun 2003 yang sebelumnya

dikerjakan secara manual. Perubahan dari manual ke komputer berdasarkan

keputusan dari Perum m Perhutani

untuk menggunakan sistem informasi penggajian yang berbasiskan komputer.

Dalam pengolahan gaji di Perum Perhutani KPH Surakarta menggunakan

software yang telah disediakan oleh Perum rhutani Pusat, software tersebut

bernama Ap jian ini sejak tahun

003 belum mengalami penggantian karena dirasakan masih memenuhi tuntutan

dalam

sistem inf

Perhutani Pusat yang mengharuskan setiap Peru

Pe

likasi Gaji Pegawai. Penggunaan software pengga

2

pengolahan gaji, hanya pada awal pemakaiannya saja mengalami beberapa

penyempurnaan. Perubahan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemudahan

dalam pengolahan gaji dan untuk membuat laporan ke Perum Perhutani Pusat.

Sesuai dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu

mengenai penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH

Surakarta, deskripsi data yang berkaitan dengan permasalahan penelitian adalah

sebagai berikut :

1) Penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta

Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta

dilakukan secara komputerisasi. Dalam pelaksanaannya sebuah sistem

informasi sangat dipengaruhi oleh komponen-komponen pendukung sistem

agar sistem tersebut berjalan dengan baik sehingga akan menghasilkan

info

ra lain : Sumber Daya Hardware, Sumber Daya Software,

a. S

rmasi yang berkualitas, demikian juga dengan pelaksanaan sistem

informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta juga di pengaruhi

oleh komponen-komponen tersebut. Komponen-komponen pendukung sistem

informasi anta

Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Jaringan, dan Sumber Daya Data.

umber Daya Hardware

Perangkat komputer untuk pengolahan gaji di Perum Perhutani

KPH Surakarta kurang menunjang untuk mendukung proses penggajian,

Page 76: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

hanya beberapa komputer saja yang kondisinya masih baik. Seperti yang

diungkapkan oleh informan I pada wawancara tanggal 8 Desember 2009

sebagai berikut :

“Untuk hardware diperhutani KPH Surakarta masih kekurangan unit komputer, hanya beberapa komputer saja yang sudah memenuhi standart minimum yang dibutuhkan oleh software aplikasi penggajian.

ama sudah di upgrade, tetapi untuk komponen untuk didapatkan karena sudah tidak diproduksi

lag

a Hardware di Perhutani KPH Surakarta masih kurang, hanya beberapa komputer saja yang kondisinya bagus (komputer baru),

isimpulkan bahwa di Perum

Perhutani KPH Surakarta untuk ketersediaan hardware masih kurang

cukup

b. Sum

Sur

uni

diungkapkan oleh informan I pada wawancara tanggal 8 Desember 2009

sebaga

andart yang ditetapkan. Kemudian dalam ran menggunakan Microsoft Office Word dan

Beberapa komputer lyang terlalu lama sulit

i jadi upgrade-nya tidak maksimal”

Hal yang sama juga dikemukakan oleh informan II pada

wawancara tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :

“Sumber Day

untuk komputer-komputer lama kinerjanya masih lambat sehingga sering mengganggu dalam proses penggajian. Memang komputer-komputer lama sudah di-upgrade tetapi kinerjanya masih kurang maksimal.”

Berdasarkan data di atas dapat d

memadai untuk mendukung aplikasi penggajian yang ditetapkan

oleh Perum Perhutani Pusat.

ber Daya Software

Software penggajian yang digunakan oleh Perhutani KPH

akarta disediakan oleh Perum Perhutani Pusat sehingga masing-masing

t mempunyai format laporan penggajian yang sama. Seperti yang

i berikut :

“Untuk software yang digunakan di Perum Perhutani KPH Surakarta menggunakan software dari Perhutani pusat karena sudah merupakan stpembuatan lapoExcel.”

Page 77: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Hal serupa juga dikemukakan oleh informan II pada wawancara

tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :

“Dalam melakukan pengolahan gaji di Perum Perhutani Surakarta menggunakan software khusus yang disediakan oleh Perum Perhutani Pusat, hal ini dilakukan untuk menetapkan standart

poran sehingga format laporan sama di seluruh Perhutani. Hasil

h unit sama sehingga terdapat

format laporan yang sama seperti daftar gaji yang akan diterima oleh

masing

tersebu

seluruh

c. Sumbe

dalam

angat menentukan tujuan suatu sistem. Oleh sebab itu dalam suatu sistem

harus a

daya manusia di Perum Perhutani KPH Surakarta urang, di bagian pengolahan gaji hanya beberapa

wawancara tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :

lacetak form gaji yang akan diterima oleh masing-masing pegawai memiliki format yang sama beserta rincian jumlah gaji yang diterima oleh masing-masing pegawai, sehingga apabila terjadi kesalahan dalam penghintungan dapat segera dikembalikan untuk diproses lagi.”

Berdasarkan pernyataan dua informan di atas dapat disimpulkan

bahwa software yang digunakan oleh seluru

-masing pegawai. Dengan menggunakan software penggajian

t proses pengolahan gaji juga terlihat lebih transparan kepada

pegawai.

r Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan komponen yang sangat penting

suatu sistem informasi karena merupakan salah satu faktor yang

s

da sumber daya manusia yang benar-benar memahami cara kerja

suatu sistem.

Di Perum Perhutani KPH Surakarta ketersediaan sumber daya

manusia masih kurang, hal ini seperti yang diungkapakan oleh informan I

pada wawancara tanggal 8 Desember sebagai berikut :

“Untuk sumber saat ini masih kpegawai saja yang mampu mengoperasikan dan memahami pengolahan gaji dengan komputer.”

Hal tersebut juga sesuai yang diungkapkan oleh informan II pada

Page 78: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

“Sumber daya manusia di Perum Perhutani KPH Surakarta di bagianhanya

penggajian masih kurang, untuk proses pengolahan gaji satu orang saja yang mampu menggunakan software

diungkapkan oleh informan IV dalam wawancara pada tanggal

an dari manual ke

hwa software penggajian yang dipakai di seluruh Perum

al dari Perum Perhutani Pusat sehingga analis

sistem

2)

an yang mengetahui hanya pegawai di bagian

pengga

3)

28 Desember 2009, “Di Perum Perhutani KPH Surakarta belum

penggajian yang disediakan oleh Perhutani Pusat.”

Sumber daya manusia spesialis informasi dalam sistem informasi

terdiri dari :

1) Analis Sistem

Di Perum Perhutani KPH Surakarta analis sistemnya

berasal dari Perum Perhutani Pusat hal ini sesuai yang

28 Desember 2009, “Dengan adanya ketentuan dari Perum

Perhutani Pusat untuk melakukan perubah

komputerisasi maka seluruh Perum Perhutani harus

menggunakan software yang disediakan oleh Perum Perhutani

Pusat”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan

ba

Perhutani beras

juga berasal dari Perum Perhutani Pusat, apabila

terdapat penyesuaian-penyesuaian disampaikan melalui

Perhutani Unit I Semarang kemudian baru disampaikan ke

Perum Perhutani Pusat.

Pengelola Database

Di Perum Perhutani KPH Surakarta pengelola database

adalah user aplikasi penggajian, sehingga keseluruhan data

penggaji

jian saja.

Spesialis Jaringan

Di Perum Perhutani KPH Surakarta belum ada teknisi

khusus yang menangani masalah jaringan, hal ini seperti yang

diungkapkan oleh informan IV dalam wawancara pada tanggal

Page 79: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

ada teknisi khusus yang menangani tentang jaringan maupun

kerusakan hardware, sehingga apabila terjadi kerusakan harus

i dari luar”.

abila terdapat kerusakan jaringan.

5)

ni KPH Surakarta pemakai

aplikas

Ber

sumber day enguasai

usnya aplikasi penggajian masih sangat terbatas.

d. Sumber Daya Jarin

Jari

untuk mem

melakukan rus melakukan setting terlebih dahulu

an di share.

Di Perum

LAN (Loca

LAN adal

n s ling berhubungan melalui suatu medium yang sama. LAN

fungsinya untuk menghubungkan komputer-komputer yang dekat secara

fisik, misalnya dalam suatu ruangan atau gedung yang sama. Topologi

mendatangkan teknis

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan

bahwa di Perum Perhutani KPH belum ada teknisi khusus yang

menangani masalah jaringan sehingga harus mendatangkan

teknisi dari luar ap

4) Programer

Programer aplikasi penggajian di Perum Perhutani KPH

Surakarta berasal dari Perum Perhutani Pusat karena

penggunaan aplikasi gaji pegawai berdasarkan keputusan

Perum Perhutani Pusat.

Operator

Operator dalam sistem informasi dapat diartikan

sebagai user, di Perum Perhuta

i penggajian pegawai adalah bagian pengolahan gaji.

dasarkan data di atas dapat dikatakan bahwa ketersediaan

a manusia di Perum Perhutani KPH Surakarta yang m

bidang komputer khus

gan

ngan merupakan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan

permudah proses pemindahan data antar komputer. Untuk

komunikasi data ini ha

terhadap data yang ak

Perhutani KPH Surakarta menggunakan sistem jaringan

l Area Network) sehingga komunikasi data antar lebih mudah.

ah sekumpulan komputer dan peralatan lain (seperti printer)

ya g a

Page 80: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

jaringa

ng

hutani KPH Surakarta adalah sebagai berikut :

(1)

puter atau peralatan lain dan jaringan.

.

(3)

ter

(4)

tanggal i berikut :

gan komputer di Perum Perhutani KPH Surakarta

rpindah-pindah komputer untuk mengambil data puter lain.”

n yang digunakan di Perum Perhutani KPH Surakarta adalah

topologi jaringan star.

Komponen-komponen jaringan dengan topologi star ya

digunakan di Perum Per

Network interface card (NIC)

Network interface card sering disebut sebagai Kartu Jaringan atau

LAN Card) yang fungsinya sebagai perantara antara data yang

bergerak ke dan dari kom

NIC ini biasanya sudah tersedia di dalam mainboard suatu

komputer, sehingga tidak perlu memasang NIC lagi, kecuali

komputer-komputer lama harus dipasang NIC karena di mainboard

tersebut belum tersedia.

(2) Hub

Hub adalah hardware yang menerima paket data dari suatu

komputer di salah satu ujung bintang (star) dan menyalin isinya ke

seluruh alat lain

Modem

Modem adalah hardware yang berfungsi untuk membuat kompu

terkoneksi dengan internet melalui jalur telepon standar.

Kabel Jaringan

Kabel jaringan yang digunakan di Perum Perhutani KPH Surakarta

adalah kabel jaringan tipe CAT5 dan menggunakan switch tipe

RJ45.

Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh informan I pada wawancara

8 Desember 2009 sebaga

“Jarinmenggunakan sistem LAN (Local Area Network) sehingga memudahkan dalam komunikasi data di bagian pengolah gaji. Dengan menggunakan sistem LAN ini pegawai pada pengolahan gaji tidak perlu bedari kom

Page 81: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Berikut ini merupakan gambar topologi jaringan di Perum

ni KPH Surakarta : Perhuta

Gam

etapi di Perum Perhutani KPH Surakarta dalam mengolah gaji

jarang

tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :

“Jaringan komputer dengan sistem LAN, jarang digunakan karena takut apabila salah satu komputer terkena virus akan tersebar ke komputer yang lain. Sharing data hanya dilakukan apabila terjadi perubahan data dalam jumlah yang banyak. “

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa di Perum

Perhutani KPH Surakarta kurang memanfaatkan jaringan dalam proses

penggajiannya hal ini disebabkan karena sistem keamanan disetiap

komputer (anti virus) masih kurang, meskipun beberapa komputer ada anti

virusnya tetapi jarang dilakukan update sehingga masih rentan terkena

vir

e. Sumber Daya Data

bar IV.2. Topologi Jaringan di Perum Perhutani KPH Surakarta

T

sekali menggunakan sharing data hal ini seperti diungkapkan oleh

informan II pada wawancara

us.

Data yang digunakan untuk pengolahan gaji di Perum Perhutani

KPH Surakarta berupa nama-nama pegawai atau data teks dan data yang

berupa angka di seluruh wilayah kerja Perum Perhutani KPH Surakarta.

Page 82: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Data yang diperlukan dalam pengolahan gaji di Perum Perhutani

KPH S

lis dalam kode-kode

tersebar diseluruh wilayah kerja. Data-data yang diperlukan untuk proses pengolahan gaji sudah tersimpan di database komputer

abila terjadi penambahan data tinggal melakukan

data yang digunakan dalam proses penggajian a-nama pegawai beserta jabatannya di wilayah

i datanya dari

lama akan me bahan tersebut karena sudah

nformasi penggajian di Perum

Perhutani KPH Surakarta digunakan sebagai input dalam pengolahan

pengaji

berupa

rekapit

output but dilaporkan ke Perum Perhutani Unit

I Sema

cara langsung oleh petugas penggajian.

erdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses

pengga

databas

urakarta berupa :

1) Data teks : nama-nama pegawai, jabatan

) Data angka : daerah kerja yang ditu2

angka tertentu

Seperti yang diungkapkan oleh informan I pada wawancara

tanggal 8 Desember 2009 sebagai berikut :

“Sumber Daya Data untuk proses pengolahan gaji di Perum Perhutani KPH Surakarta dapat berupa nama-nama pegawai yang

sehingga appenambahan di database.”

Hal ini juga diungkapkan oleh informan II pada wawancara tanggal

9 Desember 2009 sebagai berikut :

“Untuk sumber dapat berupa namkerja Perhutani Surakarta. Untuk nama-nama pegawabagian SDM kemudian data tersebut dimasukkan ke softwarepengolah gaji, apabila terjadi perubahan data karyawan data yang

nyesuaikan dengan perutersimpan dalam satu database yang sama.”

Data teks dan angka dalam sistem i

an dan kemudian setelah diproses akan menghasilkan output

laporan penggajian, slip TUP, daftar TUP, slip gaji, slip tunjangan,

ulasi gaji. Pada akhir periode penggajian dan pada akhir tahun

yang berupa informasi terse

rang dalam bentuk file yang di kirimkan melalui e-mail dan dalam

bentuk print out yang dikirimkan se

B

jian data sudah tersedia dengan baik dan sudah tertata dalam

e server.

Page 83: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Proses pengolahan gaji di Perum Perhutani KPH Surakarta dapat

arkan dalam flowchart sebagai berikut : digamb

Gambar IV.3. Flowchart proses pengggajian

Hasil cetak dibuat ramgkap 2, untuk arsip dan untuk laporan ke Unit I semarang

Setelah data di-input seluruh proses penghitungan dilakukan melalui komputer

Data dari Bagian SDM

Surat Tugas

Daftar Nama, Jabatan dan Golongan

Input data dikomputer

AplikasiPenggajian

Storage Device

T.U.P, S.P.T, Rekap Gaji, Gaji Pegawai, Rekap Gaji Pegawai, Tunjangan tak Teratur, Slip TUP, Daftar Bruto>5 juta, Daftar Bruto<5j uta, Daftar T P (setahun), Daftar DTP

U

T

Mulai

selesai

Page 84: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

2) Kelebihan Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta

Sistem informasi penggajian yang diterapkan di Perum Perhutani

KPH Surakarta sangat membantu pegawai di bagian pengolahan gaji maupun

pegawai lainnya karena informasi yang dihasilkan lebih lengkap.

Sesuai yang dikemukakan oleh informan I pada wawancara tanggal 8

Desember 2009 sebagai berikut :

“Kelebihan penggunaan sistem informasi penggajian yang berbasis komputer ini antara lain, mempermudah pegawai di bagian penggajian dalam proses pengolahan gaji, proses pengolahan gaji lebih cepat sehingga tidak ada keterlambatan pemberian gaji kepada pegawai, apabila terjadi kesalahan dalam pengolahan gaji dapat diselesaikan dengan cepat karena semua data sudah tercatat dalam database, dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat dan mempermudah dalam penyamp iannya, mempermudah pegawai di bagian gaji dalam membuat laporan penggajian.”

Hal serupa juga diungkapkan oleh informan II pada wawancara

tanggal 9 Desemb

ji sehingga

Hal ini juga diungkapkan oleh informan III pada wawancara tanggal 9

Desem

at.”

erum Perhutani KPH Surakarta

a

er 2009 sebagai berikut :

“Pengolahan gaji dengan komputer sangat membantu dalam proses pengolahan gaji sehingga lebih cepat dalam menyelesaikan pekerjaan. Kesalahan penghitungan juga akan lebih kecil karena proses penghitungan sudah diproses oleh software pengolah gaapabila terjadi kesalahan data dalam penggajian biasanya terjadi karena kesalahan petugas dalam memasukkan data.”

ber 2009 sebagai berikut :

“Pengolahan gaji secara komputerisasi lebih cepat dalam proses pengolahan gaji selain itu gaji yang diterima oleh masing-masing pegawai sudah lengkap dengan rincian yang jelas sehingga pegawai yang menerima gaji dapat mengetahui dari mana saja sumber gaji yang diterimanya, apabila terjadi kesalahan pegawai dapat segera menanyakan ke bagian penggajian dan proses penyelesaiannya akan lebih cepat karena proses penemuan data lebih cep

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

penerapan sistem informasi penggajian di P

Page 85: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

memili

pegawa

kelebih

(1)

pengolahan gaji.

(2)

da pegawai.

(3)

(4)

(5)

3) Hambat

ki kelebihan yang secara langsung dirasakan oleh pegawai baik

i pada bagian penggajian maupun pegwai lainnya. Beberapa

an penggunaan sistem informasi penggajian tersebut antara lain :

Mempermudah pegawai di bagian penggajian dalam proses

Proses pengolahan gaji lebih cepat sehingga tidak ada keterlambatan

dalam pemberian gaji kepa

Kesalahan yang terjadi akibat salah input data mudah diperbaiki.

Dapat menghasilkan informasi yang lebih berkualitas.

Mempermudah dalam penyampain gaji kepada pegawai.

an-hambatan yang Dihadapi Oleh Perum Perhutani KPH Surakarta

dalam Penerapan Sistem Informasi Penggajian

Pe

k

i

k

S aya

ambat yang terkait dengan komponen-

:

hardware yang

H Surakarta

ketersediaan hardware yang memadai masih menjadi hambatan dalam

I pada wawancara tanggal 8

D

kurangnya komputer, selain itu juga karena hardware kurang

laksanaan sistem informasi sangat dipengaruhi oleh komponen-

omponen pendukung sistem, demikian pula dalam pelaksanaan sistem

nformasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta. Komponen-

omponen sistem tersebut yaitu : Sumber Daya Hardware, Sumber Daya

oftware, Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Jaringan, dan Sumber D

Data. Seiring dengan pelaksanaan sistem informasi penggajian tentu tidak

terlepas dari adanya faktor pengh

komponen sistem tersebut. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Perum

Perhutani KPH Surakarta adalah sebagai berikut

a. Hambatan pada sumber daya hardware

Kecepatan proses sangat tergantung pada kualitas

terdapat dalam komputer tersebut. Di Perum Perhutani KP

pelaksanaan sistem informasi penggajian yang diterapkannya, hal ini

seperti yang diungkapkan oleh inforam

esember 2009 sebagai berikut :

“Kendala yang sering di hadapi berkaitan dengan hardware adalah

Page 86: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

memadai untuk menjalankan aplikasi penggajian sehingga pemrosesannya berjalan lambat. Beberapa komputer lama sudah di up grade tetapi belum secara keseluruhan karena kesulitan untuk mendapatkan hardware pengganti dan hardware pengganti tersebut harganya mahal karena sudah tidak di produksi lagi.”

Hal serupa juga dikemukakan oleh informan II dalam wawancara

pada tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :

ta masih kekurangan komputer yang

memadai, selain itu masih terdapat beberapa unit komputer dengan

hardwa

yang d

gaji leb

b. Hamba

istem maupun software

aplikasi lainnya. Kinerja suatu komputer sangat ditentukan oleh sistem

yang d

mempu

yang d

optima adapi oleh Perum Perhutani KPH

Suraka

merusak software sehingga sering mengakibatkan kinerja komputer melambat yang akan mengahambat proses kinerja pegawai. Untuk

“Di Perum Perhutani KPH Surakarta masih kekurangan komputer yang memadai untuk pengolahan gaji selain itu apabila ada kerusakan pada hardware komputer tidak segera ditangani karena di Perhutani KPH Surakarta tidak ada teknisi khusus yang menangani masalah komputer. “

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa di

Perum Perhutani KPH Surakar

re lama sehingga kecepatan prosesnya masih lambat. Hambatan

alam sumber daya hardware ini menyebabkan proses pengolahan

ih lambat.

tan pada Sumber Daya Software

Sumber daya software memegang peranan yang sangat penting

dalam suatu sistem, baik software operating s

ipakai di komputer tersebut, meskipun suatu unit komputer

nyai perangkat keras yang bagus tetapi apabila software-software

ipakai bermasalah maka kinerja komputer tersebut tidak akan

Hambatan-hambatan yang di hl.

rta sebagaimana yang diungkapkan oleh informan I pada

wawancara tanggal 8 Desember 2009 sebagai berikut :

“Kendala software yang sering dihadapi yaitu error di sistem operasi (misalnya blue screen), virus komputer yang sering

Page 87: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

software aplikasi dari Perum Perhutani Pusat sepertinya tidak ada masalah.”

Hal serupa juga seperti yang diungkapkan oleh informan II dalam

agai berikut :

n hasil wawancara

tersebu

Perhuta

seperti

sekali d

pengol

c. Hamba

yang memegang

peranan utama dalam keberhasilan suatu sistem, sehingga harus tersedia

sumber

sistem

memili

tenaga ahli.

wawancara tanggal 9 Desember 2009 seb

“Untuk software kendala yang sering dihadapi bukan berasal dari aplikasi penggajian, meskipun pernah juga bermasalah, selain itu juga disebabkan karena adanya gangguan virus komputer karena semua pekerjaan penggajian menggunakan komputer dan menggunakan media penyimpanan seperti CD atau flashdisk.”

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

kendala yang dihadapi oleh Perum Perhutani kPH Surakarta bukan berasal

dari software penggajian, tetapi lebih sering berasal dari software aplikasi

lain dan padaa software Operating System. Berdasarka

t juga dapat diketahui bahwa komputer yang digunakan di Perum

ni KPH Surakarta belum mempunyai sistem keamanan yang baik

antivirus, kalaupun tedapat antivirus tidak terawat karena jarang

i update sehingga sering sekali terkena virus mengganggu proses

an gaji. ah

tan pada Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia merupakan komponen

daya manusia yang berkualitas. begitu juga dalam pelaksanaan

informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta harus

ki staf yang menguasai (operator) kalau perlu harus memliki

Di Perum Perhutani KPH Surakarta masih kekurangan staf yang

menguasai bidang komputer sehingga dalam pelaksanaan sistem informasi

penggajian pekerjaan sering terbebankan pada satu orang saja, hal ini

seperti yang diungkapkan oleh informan I dalam wawancara tanggal 8

Desember 2009 sebagai berikut :

Page 88: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

“Untuk sumber daya manusia di Perhutani KPH Surakarta berdasarkan jumlah pegawainya secara keseluruhan sudah cukup bagus, tetapi untuk bagian penggajian masih perlu ditingkatkan lagi khususnya yang berhubungan dengan komputer. Masih

ang belum terlalu menguasai n untuk proses pengolahan gaji di

erupa juga di ungkapkan oleh informan II pada wawancara

tanggal

eterbatasan sumber daya manusia yang

menguasai bidang, hambatan lain yang juga di hadapi oleh Perum

Perhuta

hal ini

8 Dese

lam proses penggajian karena emerlukan waktu yang lebih lama apabila harus mendatangkan

“Di Perhutani Surakarta juga tidak ada pegawai khusus di bidang komputer sehingga apabila ada kendala yang berhubungan dengan

terdapat beberapa pegawai ypenggunaan komputer, sedangkaPerhutani KPH Surakarta sudah menggunakan komputer dan banyak berhubungan dengan databse. Keterbatasan karyawan yang menguasai komputer sering menghambat kinerja karena tugas pengolahan gaji hanya dikerjakan oleh beberapa orang saja sehingga proses penyajian informasi dalam bentuk laporan membutuhkan waktu yang lama.”

Hal s

9 Desember 2009, “Di Perhutani KPH Surakarta masih kurang

pegawai yang menguasai komputer, di bagian penggajian saja hanya ada

satu orang yang benar-benar menguasai aplikasi penggajian sehingga

hanya untuk urusan gaji hanya terbebankan pada satu orang. “

Selain hambatan tentang k

ni KPH Surakarta adalah tidak adanya teknisi khusus di bidang ,

seperti yang diungkapkan oleh informan I pada wawancara tanggal

mber 2009 sebagai berikut :

“Ketika terjadi terjadi kerusakan pada hardware komputer belum ada teknisi khusus di Perhutani KPH Surakarta yang mampu menangani kerusakan tersebut sehingga harus mendatangkan teknisi dari luar perusahaan. Kerusakan komputer yang terjadi secara tiba-tiba yang disebabkan oleh virus ataupun kerusakan hardware sering menghambat damteknisi komputer dari luar. Apabila ada hambatan yang berasal dari software penggajian Perhutani KPH Surakarta mendatangkan teknisi khusus dari Perum Perhutani Unit I Semarang”.

Hal serupa juga diungkapkan oleh informan II dalam wawancara

tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :

Page 89: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

komputer harus mendatangkan teknisi dari luar, apabila kerusakan pada aplikasi penggajian harus mendatangkan teknisi khusus dari Unit I Semarang”.

Hambatan-hambatan lain yang juga dihadapi oleh Perum Perhutani

KPH Surakarta kesalahan dari factor manusiawi (Human Errors), hal ini

seperti yang diungkapkan oleh informan I dalam wawancara tanggal 8

Desem

diakiba

disebab

memas

pada st

memberikan pelatihan kpeada pegawai baru, hal ini seperti yang

diungk

arang.

jabatan.

ber 2009 , “Pada saat penyajian data sering terjadi kesalahan yang

tkan kesalahan dalam meng-input data, kesalahan ini mungkin

kan karena kelalaian pegawai pada bagian keuangan dalam

ukkan data.”

Hambatan lain yang dihadapi yaitu karena kurangnya pelatihan

af lain, sehingga apabila ada mutasi jabatan pegawai lama harus

apkan oleh informan II dalam wawancara tanggal 9 Desember 2009

sebagai berikut :

“Tidak adanya persiapan seperti adanya pelatihan apabila akan ada pegawai yang dipindahkan tugasnya, sehingga pegawai lama harus mengajari dulu pegawai pengganti. Keadaan seperti ini akan menghambat pekerjaan karena operator baru masih kurang pengalamannya”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Perum

Perhutani KPH Surakarta sebagai berikut :

(1) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer.

(2) Tidak ada teknisi khusus, sehingga apabila terjadi kerusakan

harus mendatangkan teknisi dari luar atau dari Perum Perhutani

Unit I Sem

(3) Kesalahan akibat faktor manusiawi dalam input data (Human

Errors).

(4) Tidak adanya persiapan SDM pengganti apabila terjadi mutasi

Page 90: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

d.

ingan digunakan untuk mempermudah dalam komunikasi

data antar komputer sehingga dalam pelaksanaan kegiatan dapat

menghe

menggu

sering

inform 8 Desember 2009 sebagai berikut :

“Untuk

ncara

ngan jarang sekali terjadi apabila

puter lain, karena hanya beberapa komputer

ancara di atas dapat disimpulkan bahwa

hambatan yang dihadapi berkaitan dengan jaringan adalah kerusakan pada

m keamanan pada masing-masing

kompu

e.

rikut “Kesalahan yang berkaitan dengan data

biasany

Hambatan pada Sumber Daya Jaringan

Sistem jar

mat waktu. Jaringan di Perum Perhutani KPH Surakarta

nakan sistem LAN (Local Area Network), dalam penerapannya

mengalami hambatan-hambatan seperti yang diungkapkan oleh

an I pada wawancara tanggal

masalah jaringan jarang sekali mengalami gangguan, apabila

komputer putus jaringannya biasanya disebabkan karena adanya kerusakan

pada hardware komputer.”

Hal serupa juga diungkapkan oleh informan II pada wawa

tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :

“Kendala yang dihadapi pada jariterdapat kendala biasanya kerusakan hardware jaringan, di bagian penggajian jarang sekali menggunakan jaringan karena takut adanya virus di komsaja yang ada anti virusnya itupun tidak di update.”

Berdasarkan hasil waw

hardware jaringan dan kurangnya siste

ter (anti virus) sehingga menyebabkan pegawai takut menggunakan

jaringan.

Hambatan pada Sumber Daya Data

Dalam sistem informasi data dapat dikatakan sebagai bahan baku

dari informasi, data-data yang belum berguna di proses utnuk dijadikan

informasi yang berguna.

Kendala yang dihadapi oleh Perum Perhutani KPH Surakarta

seperti yang diungkapkan oleh informan I dalam wawancara tanggal 8

Desember 2009 sebagai be

a terjadi karena kesalahan dalam meng-input data ke komputer dan

Page 91: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

data sering hilang disebabkan oleh virus komputer sehingga petugas harus

memer

tanggal

database biasanya karena adanya kesalahan yang kami lakukan karena data banyak sekali jumlahnya satu orang saja.”

leh Perhutani KPH Surakarta dalam bidang data

disebab

ggajian yang berbasis

n untuk memproses data gaji ware-nya tidak dapat segera di

erbaiki karena terbatasnya pegawai yang menguasai komputer.

hambat nggajian di Perum

Perhutani KPH Surakarta selain berasal dari faktor internal dari sistem itu

iksa kembali data tersebut sebelum dicetak.”

Hal serupa juga di ungkapkan oleh informan II pada wawancara

9 Desember 2009 sebagai berikut :

“Data yang digunakan untuk penggajian berasal dari bidang SDM, sehingga bagian penggajian hanya memasukkan data tersebut, kesalahan yang terjadi akibat perbedaan data biasanya disebabkan di bagian SDM karena di bagian tersebut belum ada aplikasi khusus, hanya di bagian penggajian saja yang menggunakan aplikasi yang disediakan oleh Perhutani Pusat. Adanya kesalahan dipada saat memasukkan datadan hanya terbebankan pada

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

hambatan yang dihadapi o

kan karena ketidaktelitian operator dalam memasukkan data.

Selain hambatan yang muncul dari sumber daya pendukung sistem,

hambatan juga muncul dari faktor eksternal, seperti yang diungkapkan

oleh informan oleh informan II pada wawancara tanggal 9 Desember 2009

sebagai berikut :

“Kelemahan pemakaian sistem informasi penkomputer di Perhutani KPH Surakarta antara lain apabila ada kerusakan komputer yang digunakabaik itu dari software ataupun hardpKarena seluruh proses penggajian menggunakan alat elektronik sehingga sangat tergantung pada ketersediaan listrik, apabila ada pemadaman oleh PLN maka pekerjaan tidak dapat dilaksanakan karena di Perum Perhutani KPH Surakarta belum mempunyai jenset sendiri.”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa

an dalam penerapan sistem informasi pe

Page 92: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

sendiri

4) Upaya-upa

tetapi juga berasal dari faktor eksternal, yaitu ketergantungan pada

lisrik dari PLN.

ya yang Dilakukan Perum Perhutani KPH Surakarta untuk

ngatasiMe Hambatan-hambatan dalam Penerapan Sistem Informasi

Penggajian

Penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH

Surakarta masih terdapat beberapa hambatan yang mengakibatkan

terganggun

komponen

diperlukan

Adapun u

untuk me

informasi p

a. Perbaik ruan Sumber Daya Hardware

mengatasi hambatan yang berkaitan dengan masalah ardware Perum Perhutani KPH Surakarta sering mendatangkan

al serupa juga diungkapkan oleh informan informan II dalam

w

ya proses penggajian. Hambatan-hambatan tersebut berasal dari

-komponen sistem, untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut

solusi-solusi yang tepat sesuai dengan masalahnya masing-masing.

paya-upaya yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta

ngatasi faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan sistem

enggajian adalah sebagai berikut :

n dan pembahaa

Salah satu cara untuk meningkatkan kecepatan dalam memproses

data harus dilakukan penggantian hardware-hardware dengan kualitas

yang lebih bagus. Seperti yang diungkapkan oleh informan I dalam

wawancara pada tanggal 8 Desember 2009 sebagai berikut :

“Untukhteknisi dari luar, apabila ada kerusakan hardware langsung diadakan penggantian, untuk kerusakan kecil biasanya diatasi sendiri oleh pegawai yang memahami tentang komputer”.

H

awancara pada tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :

“Untuk sumber daya hardware banyak dilakukan penggantian hardware-hardware lama sehingga dapat mempercepat kinerja, selain itu juga menambah unit komputer. Apabila terdapat kerusakan pada hardware komputer selama masih biasa diatasi oleh pegawai maka di perbaiki sendiri. Kalau kerusakan tersebut sudah tidak bisa diperbaiki sendiri maka di bawa ke tempat servis

Page 93: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

komputer terdekat atau memanggil teknisi untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

upaya-

meningkatkan

kecepatan proses.

b. Perbaik

PH Surakarta

menggu

Perum

dipakai

penduk

terhada

wawan ber 2009 sebagai berikut :

rakarta mendatangkan teknisi dari Perum Perhutani Unit I

informan II dalam wawancara

tware sebisa mungkin di apabila masalah tersebut

sudah tidak bisa diperbaiki sendiri seperti kerusakan pada sistem e tempat

upaya untuk mengatasi keterbatasan dalam Sumber Daya Hardware

yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta adalah sebagai

berikut :

(1) Meng-upgrade hardware-hardware lama untuk

(2) Penambahan unit komputer di bagian penggajian.

(3) Mendatangkan teknisi dari luar apabila permasalahan tidak

dapat diatasi sendiri oleh pegawai.

an Kerusakan Software dan Pencegahan Masuknya Virus

Sistem informasi penggajian di Perum Perhutani K

nakan software khusus untuk penggajian yang disediakan oleh

Perhutani Pusat. Software penggajian tersebut tidak akan dapat

apabila dalam suatu komputer tidak terdapat software-software

ung lainnya misalnya Operating System. Software sangat rawan

p kerusakan seperti yang diungkapkan oleh informan I dalam

cara pada tanggal 8 Desem

“Kerusakan pada software yang disebabkan oleh virus biasanya diatasi oleh pegawai yang memahami komputer, sehingga sering dilakukan instalasi ulang pada software tersebut. Apabila terjadi permasalahan dengan software penggajian Perum Perhutani KPH SuSemarang”.

Hal serupa juga diungkapkan oleh

pada tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :

“Apabila terjadi kerusakan pada softangani sendiri oleh pegawai, namun

akibat virus ataupun kerusakan yang lain maka di bawa k

Page 94: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

servis komputer. Apabila terjadi kerusakan pada program penggajian maka mendatangkan teknisi dari Unit I Semarang. Kerusakan software biasanya terjadi karena virus komputer, maka pada saat ini di setiap unit komputer sudah mulai di install anti virus.”

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

upaya-upaya yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta untuk

mengatasi hambatan-hambatan pada Sumber Daya Software adalah

sebagai berikut :

software penggajian.

are penggajian.

c. Pening

Kompu

mempu

informa

mening

yang diungkapkan oleh informan I dalam wawancara pada tanggal 8

Desem

sering menugaskan pegawainya untuk mengikuti diklat

i tidak menghambat

man II dalam wawancara

pada tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut :

(1) Dilakukan instalasi anti virus disetiap komputer untuk

mencegah masuknya virus.

(2) Mendatangkan teknisi dari luar apabila terjadi kerusakan

software selain

(3) Mendatangkan teknisi dari Perum Perhutani Unit I Semarang

apabila terjadi kerusakan dengan softw

katan Kualitas Sumber Daya Manusia Melaui Pelatihan di Bidang

ter

Sumber Daya Manusia sebagi user suatu komputer harus

nyai kemapuan yang memadai untuk menjalankan suatu sistem

si yang berbasiskan pada komputer. Salah satu cara untuk

katkan kemampuan Sumber Daya Manusia melalui diklat, seperti

ber 2009 sebagai berikut :

“Untuk meningkatkan kualitas SDM Perum Perhutani KPH Surakartayang diselenggarakan oleh Perum Perhutani Unit I Semarang maupun mengikuti les di lembaga pendidikan. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian antar pegawai jadpekerjaan administrasi.”

Hal serupa juga diungkapkan oleh infor

Page 95: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

“Karena tidak adanya pegawai khusus yang menangani masalah komputer maka pegawai lain yang sedikit menguasai kdiberi tanggung jawab kalau ada kendala dengan kompute

omputerr. Untuk

meningkatkan kemampuan pegawai biasanya pegawai ditugaskan

d. Perbaikan Sumber Daya Jaringan

komun

pemind

permasalahan pada jaringan dengan mendatangkan teknisi dari luar, seperti

yang d

secara berkala dan apabila sudah tidak dapat dipakai aka dilakukan penggantian hardware dengan mendatangkan

aiki sendiri baru

mendatangkan teknisi dari luar.”

untuk mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh Unit I Semarang”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

upaya yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta untuk

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia adalah dengan mengirimkan

pegawainya untuk mengikuti diklat tentang komputer yang

diselenggarakan oleh Perum Perhutani Unit I Semarang.

Jaringan dapat dimanfaatkan untuk memudahkan dalam

ikasi data sehingga dapat meningngkatkan efisiensi waktu

ahan data.

Di Perum Perhutani KPH Surakarta untuk memeperbaiki

iungkapkan oleh informan I pada wawancara tanggal 8 Desember

2009 sebagai berikut :

“Sumber Daya Jaringan jarang sekali mengalami gangguan atau kerusakan, terputusnya koneksi antar komputer biasanya disebabkan karena kerusakan hardware jaringan pada komputer itu sendiri, untuk mengatasi kerusakan jaringan ini dilakukan pemeliharaanmteknisi dari luar apabila pegawai tidak dapat memperbaikinya.”

Hal serupa juga diungkapkan oleh informan II pada wawancara

tanggal 9 Desember 2009 sebagai berikut, “Permasalahan yang terjadi

pada jaringan di sini sangat jarang sekali, apabila ada permasalahan

tertentu akan diperbaiki sendiri kalau tidak dapat diperb

Page 96: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa di

Perum Perhutani KPH Surakarta setiap ada permasalahan pada jaringan

selalu mendatangkan teknisi dari luar apabila tidak dapat ditangani sendiri

karena

e. n Sumber Daya Data

ata merupakan sumber dari informasi, untuk menghasilkan

informa

Utnuk

kemuka

2009 se

Permasalahan pada data biasanya disebabkan karena kesalahan

an daftar gaji.”

erdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

alahan dalam Sumber Daya

Data a

di Perum Perhutani KPH Surakarta belum mempunyai teknisi

khusus komputer dan jaringan.

Koreksi dan Penyesuaia

D

si yang akurat data harus sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

mengatasi permasalahan di Sumber Daya Data seperti yang di

kan oleh informan I dalam wawancara pada tanggal 8 Desember

bagai berikut :

“pada saat input data sehingga terjadi ketidaksesuaian antara data yang di komputer dan data yang ada di lapangan, untuk mengurangi kesalahan ini sering dilakukan koreksi langsung pada bagian penggajian, selain itu juga disebabkan karena ketidakpahaman pegawai tentang penggunaan software sehingga pegawai diwajibkan mengikuti diklat “

Hal serupa juga diungkapkan oleh informan II pada wawancara

tanggal 9 Desember 2009, “Untuk kesalahan yang sering terjadi pada data

lebih banyak disebabkan oleh kesalahan pegawai dalam memasukkan data

sehingga kami lebih sering melakukan koreksi kembali setelah input data

dan sebelum melakukan pencetak

B

upaya yang dilakukan untuk mengurangi kes

dalah menigkatkan ketelitian pegawai dan melakukan koreksi

langsung setelah selesai input data dan sebelum melakukan pencetakan

daftar gaji.

Page 97: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

C. T

Dalam

di lapangan s

dengan teori-te penelitian ini meliputi (1)

Penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta yang

meliputi komp

pengga

informa

hambat

Beriku asi penggajian di Perum

Perhutani KPH

1. Pen

keg

ber i para pegawai dalam pelaksanaan penggajian. Data yang

digunakan dalam proses penggajian berasal dari bagian SDM yang berupa

daftar nam a pegawai beserta jabatannya yang tersebar diseluruh wilayah

kerja Perum Perhutani KPH Surakarta yang kemudian diproses menjadi suatu

lah gaji

masing-masing pegawai Perum Perhutani KPH Surakarta. Hal ini sejalan

den

emuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori

sub bab ini, peneliti menganalisis data yang berhasil dikumpulkan

esuai dengan rumusan permasalahan yang selanjutnya dikaitkan

ori yang ada. Perumusan masalah dalam

onen-komponen sistem, (2) Kelebihan penerapan sistem informasi

jian, (3) hambatan-hambatan yang dihadapi dalam penerapan sistem

si penggajian tersebut, (4) upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi

an-hambatan dalam penerapan sistem informasi penggajian tersebut.

t ini peneliti menganalisis penerapan sistem inform

Surakarta sebagai berikut:

erapan Sistem informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta

Sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta

iatan utamanya adalah mengolah data untuk dijadikan informasi yang

manfaat bag

a-nam

informasi yang berupa daftar gaji lengkap dengan perincian jum

gan model umum suatu system yang di kemukakan oleh Edy Sutanto

sebagai berikut, “Model umum suatu sistem adalah terdiri dari atas masukan

(input), pengolah (process), dan keluaran (output).”( 2003 : 7).

Dalam penerapan suatu sistem informasi sangat di pengaruhi oleh

komponen-komponen sumber daya sistem informasi yang terdiri dari Sumber

Daya Software, Sumber Daya Hardware, Sumber Daya Manusia, Sumber

Daya Jaringan, dan Sumber Daya Data, hal ini seperti yang dikemukakan oleh

James A. O’Brien dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Fitriasari sebagai

berikut :

Page 98: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

“Sistem informasi bergantung pada sumber daya manusia (pemakai

nen-komponen

penduk

penggajian yang ditetapkan oleh Perum Perhutani Pusat.

akhir dan pakar SI), hardware (mesin dan media), software (program dan prosedur), data (dasar data dan pengetahuan), serta jaringan (media komunikasi dan dukungan jaringan) untuk melakukan input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi. Manusia, hardware, software, data , dan jaringan adalah lima sumber daya dasar sistem informasi. Sumber daya manusia meliputi pemakai akhir dan pakar SI, sumber daya hardware terdiri dari mesin dan media, sumber daya software meliputi baik program maupun prosedur, sumber daya data dapat meliputi dasar data dan pengetahuan, serta sumber daya jaringan yang meliputi media komunikasi dan jaringan. Sumber daya data diubah melalui aktifitas pemrosesan informasi menjadi berbagai produk informasi bagi pemakai akhir. Pemrosesan informasi terdiri dari aktifitas input dalam sistem, pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian.” (James A. Obrien, 2005 : 35).

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui kompo

ung sistem informasi di Perum Perhutani KPH Surakarta adalah

sebagai berikut :

a. Sumber Daya Hardware

Di Perum Perhutani KPH Surakarta untuk ketersediaan

hardware masih kurang cukup memadai untuk mendukung aplikasi

b. Sumber Daya Software

Software yang digunakan oleh Perum Perhutani KPH

Surakarta di seluruh unit sama sehingga terdapat format laporan

yang sama seperti daftar gaji yang akan diterima oleh masing-

masing pegawai. Dengan menggunakan software penggajian

tersebut proses pengolahan gaji juga terlihat leih transparan kepada

seluruh pegawai.

c. Sumber Daya Manusia

Ketersediaan sumberdaya manusia di Perum Perhutani

KPH Surakarta yang menguasai bidang komputer khususnya

aplikasi penggajian masih sangat terbatas.

Page 99: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

d. Sumber Daya Jaringan

Di Perum Perhutani KPH Surakarta kurang memanfaatkan

jaringan dalam proses penggajiannya hal ini disebabkan karena

masih kurang sehingga mudah terkena

virus.

e.

proses

rsedia dengan baik dan sudah tertata dalam

databas

asing-masing komponen tersebut masih terdapat

ng harus diperbaiki.

2. Kelebihan

Surakarta

Dalam pelaksanaannya penerapan suatu sistem pasti mempunyai

kelebihan-kelebihan tertentu yang dapat meningkatkan produktivitas

awancara kelebihan penerapan sistem

informasi di Perum

(1)

(2) pengolahan gaji lebih cepat sehingga tidak ada

pemberian gaji kepada pegawai.

(3) Kesala

(4)

(5) lam penyampain gaji kepada pegawai.

sistem disetiap keamanan

Sumber Daya Data

Di Perum Perhutani KPH Surakarta dalam

penggajian data sudah te

e server.

Berdasarkan temuan studi yang dihubungkan dengan kajian

teori dapat disimpulkan bahwa dalam penerapan sistem informasi

penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta secara keseluruhan

sudah memenuhi ke-5 (lima) komponen sumber daya sistem

informasi, tetapi m

beberapa kekurangan ya

penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH

organisasi. Berdasarkan hasil w

Perhutani KPH Surakarta adalah sebagai berikut :

Mempermudah pegawai di bagian penggajian dalam proses

pengolahan gaji.

Proses

keterlambatan dalam

han yang terjadi akibat salah input data mudah diperbaiki.

Dapat menghasilkan informasi yang lebih berkualitas.

Mempermudah da

Page 100: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

3. Hambatan-

dalam Pene

Pel

komponen pelaksanaan sistem

informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta. Komponen-

Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Jaringan, dan Sumber Daya

Data. S

i KPH

umber Daya Hardware

komputer

er

snya masih

ware ini

menyebabkan proses pengolahan gaji lebih lambat.

ra dapat disimpulkan bahwa

hambatan yang Dihadapi oleh Perum Perhutani KPH Surakarta

rapan Sistem Informasi Penggajian

aksanaan sistem informasi sangat dipengaruhi oleh komponen-

pendukung sistem, demikian pula dalam

komponen sistem tersebut yaitu : Sumber Daya Hardware, Sumber Daya

Software,

eiring dengan pelaksanaan sistem informasi penggajian tentu tidak

terlepas dari adanya faktor penghambat yang terkait dengan komponen-

komponen sistem tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan

bahwa hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Perum Perhutan

Surakarta adalah sebagai berikut :

a. Hambatan pada S

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa di

Perum Perhutani KPH Surakarta masih kekurangan

yang memadai, selain itu masih terdapat beberapa unit komput

dengan hardware lama sehingga kecepatan prose

lambat. Hambatan yang dalam sumber daya hard

b. Hambatan pada Sumber Daya Software

Berdasarkan hasil wawanca

kendala yang dihadapi oleh Perum Perhutani KPH Surakarta bukan

berasal dari software penggajian, tetapi lebih sering berasal dari

software aplikasi lain dan padaa software Operating System.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut juga dapat diketahui bahwa

komputer yang digunakan di Perum Perhutani KPH Surakarta

belum mempunyai sistem keamanan yang baik seperti antivirus,

kalaupun tedapat antivirus tidak terawat karena jarang sekali di

update sehingga sering sekali terkena virus mengganggu proses

pengolahan gaji.

Page 101: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

c. Hambatan pada Sumber Daya Manusia

Berdasarkan hasil wawancara maka dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Perum

Perhutani KPH Surakarta sebagai berikut :

(1) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer.

(2) Tidak ada teknisi khusus komputer, sehingga apabila terjadi

kerusakan harus mendatangkan teknisi dari luar atau dari

(3) Kes

d.

nggunakan jaringan.

e. Hambatan pada Sumber Daya Data

dapat disimpulkan bahwa

hambat

erum

Pe

berupa

4. Up

Mengatasi Ha lam Penerapan Sistem Informasi Penggajian

yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta untuk mengatasi

Perum Perhutani Unit I Semarang.

alahan akibat faktor manusiawi dalam input data (Human

Errors).

(4) Tidak adanya persiapan SDM pengganti apabila terjadi mutasi

jabatan.

Hambatan pada Sumber Daya Jaringan

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa

hambatan yang dihadapi berkaitan dengan jaringan adalah

Kerusakan pada hardware jaringan dan Kurangnya sistem

keamanan pada komputer (anti virus) sehingga menyebabkan

pegawai takut me

Berdasarkan hasil wawancara

an yang dihadapi oleh Perhutani KPH Surakarta dalam

bidang data disebabkan karena ketidaktelitian operator dalam

memasukkan data.

Hambatan lain dalam penerapan sistem informasi penggajian di P

rhutani KPH Surakarta berasal dari faktor ekternal system itu sendiri yang

keterhantungan terhadap listrik dari PLN.

aya-upaya yang Dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta untuk

mbatan da

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa upaya-upaya

Page 102: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

hambatan-hambatan yang terjadi dalam penerapan sistem informasi

penggajian adalah

a.

lama untuk meningkatkan

(2) Pen

b. n Software dan Pencegahan Masuknya Virus

disetiap untuk mencegah

masuknya virus.

utani KPH

Suraka

mengikuti diklat

ap ada permasalahan pada

t

sebagai berikut :

Perbaikan dan Pembaharuan Sumber Daya Hardware

Upaya-upaya yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH

Surakarta dalam Sumber Daya Hardware yaitu :

(1) Meng-upgrade hardware-hardware

kecepatan proses.

ambahan unit komputer di bagian penggajian.

(3) Mendatangkan teknisi dari luar apabila permasalahan tidak

dapat diatasi sendiri oleh pegawai.

Perbaikan Kerusaka

Upaya-upaya yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH

Surakarta dalam Sumber Daya Software yaitu :

(1) Dilakukan instalasi anti virus

(2) Mendatangkan teknisi dari luar apabila terjadi kerusakan

software selain software penggajian.

(3) Mendatangkan teknisi dari Perum Perhutani Unit I Semarang

apabila terjadi kerusakan dengan software penggajian.

c. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Melaui Pelatihan di

Bidang Koputer

Upaya yang dilakukan oleh Perum Perh

rta untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia

adalah dengan mengirimkan pegawainya untuk

tentang koputer yang diselenggarakan oleh Perum Perhutani Unit I

Semarang.

d. Perbaikan Sumber Daya Jaringan

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa di

Perum Perhutani KPH Surakarta seti

jaringan selalu mendatangkan teknisi dari luar apabila tidak dapa

Page 103: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

ditanga

hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa

pegawai dan melakukan

an studi bahwa sistem informasi penggajian di

Perhutani KPH diduk

yang terdi dari

Software, Sum

daapt disimpu

Perhutani KPH Surakarta telah sesuai dengan teori yang telah ada.

ni sendiri karen di Perum Perhutani KPH Surakarta belum

mempunyai teknisi khusus dan jaringan.

e. Koreksi dan Penyesuaian Sumber Daya Data

Berdasarkan

upaya yang dilakukan untuk mengurangi kesalahan dalam Sumber

Daya Data adalah menigkatkan ketelitian

koreksi langsung setelah selesai input data dan sebelum melakukan

pencetakan daftar gaji.

Berdasarkan hasil temu

ung oleh komponen-komponen pendukung sistem informasi

5 (lima) komponen yaitu : Sumber Daya Hardware, Sumber Daya

ber Daya Manusia, Sumber Daya Jaringan dan Sumber Daya, maka

lkan bahwa penerapan sistem informasi penggajian di Perum

Page 104: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang dikumpulkan dan analisis yang telah dilakukan, maka

dapat ditarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan penelitian yang telah

dirumuskan. Adapun kesimpulan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa penerapan

sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta di dukung

oleh komponen-komponen pendukung sistem, adapun komponen-komponen

pendukung system tersebut adalah sebagai berikut :

a. Sumber Daya Hardware

Sumber Daya Hardware yang tersedia di Perum Perhutani KPH

Surakarta perlu adanya penambahan unit komputer, hanya beberapa

komputer saja yang memenuhi minimum requirements software aplikasi

penggajian yang disediakan oleh Perum Perhutani Pusat.

b. Sumber Daya Software

Untuk Sumber Daya Software yang digunakan di Perum Perhutani

KPH Surakarta untuk software penggajian disediakan oleh Perum

Perhutani KPH Surakarta menggunakan software yang disediakan oleh

Perum Perhutani Pusat.

c. Sumber Daya Manusia

Ketersediaan sumberdaya manusia di Perum Perhutani KPH

Surakarta yang menguasai bidang komputer khususnya aplikasi

penggajian masih sangat terbatas.

d. Sumber Daya Jaringan

Di Perum Perhutani KPH Surakarta kurang memanfaatkan jaringan

dalam proses penggajiannya hal ini disebabkan karena sistem disetiap

keamanan masih kurang sehingga mudah terkena virus.

88

Page 105: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

e. Sumber Daya Data

Di Perum Perhutani KPH Surakarta dalam proses penggajian data

sudah tersedia dengan baik dan sudah tertata dalam database server.

2. Kelebihan Penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH

Surakarta.

(1) Mempermudah pegawai di bagian penggajian dalam proses

pengolahan gaji.

(2) Proses pengolahan gaji lebih cepat sehingga tidak ada keterlambatan

dalam pemberian gaji kepada pegawai.

(3) Kesalahan yang terjadi akibat salah input data mudah diperbaiki.

(4) Dapat menghasilkan informasi yang lebih berkualitas.

(5) Mempermudah dalam penyampaian gaji kepada pegawai.

3. Hambatan-hambatan yang Dihadapi oleh Perum Perhutani KPH Surakarta

dalam Penerapan Sistem Informasi Penggajian

(1) Kekurangan unit komputer dan masih banyaknya komputer dengan

hardware lama.

(2) Permasalahan pada software penggajian disebabkan karena tidak

terpenuhinya minimum requirements software penggajian dan

lemahnya sistem keamanan (tidak adanya antivirus) pada komputer.

(3) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer.

(4) Tidak ada teknisi khusus komputer, sehingga apabila terjadi kerusakan

harus mendatangkan teknisi dari luar atau dari Perum Perhutani Unit I

Semarang.

(5) Kesalahan akibat faktor manusiawi dalam input data (Human Errors) .

(6) Tidak adanya persiapan SDM pengganti apabila terjadi mutasi jabatan.

(7) Komponen jaringan di komputer kurang berfungsi dengan baik.

(8) Ketergantungan terhadap listrik dari PLN.

Page 106: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

4. Upaya-upaya yang Dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta untuk

Mengatasi Hambatan dalam Penerapan Sistem Informasi Penggajian

(1) Menambah unit komputer dan up-grade hardware-hardware lama.

(2) Mendatangkan teknisi apabila kerusakan tidak dapat di atasi oleh

pegawai.

(3) Untuk permasalahan yang terjadi pada software penggajian Perum

Perhutani KPH Surakarta mendatangkan teknisi dari Perum Perhutani

Unit I Semarang.

(4) Untuk meningkatkan keamanan data dilakukan instalasi pada setiap

unit komputer.

(5) Pelatihan pegawai terkait dengan bidang teknologi informasi dan

aplikasi penggajian.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah dikemukakan diatas,

sebagai implikasi hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Dengan diketahuinya komponen-komponen pendukung sistem informasi

penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta, maka dapat dijadikan sebagai

dasar dalam mengembangkan sistem informasi penggajian yang

diterapkannya.

2. Dengan diketahuinya faktor penghambat penerapan sistem informasi

penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta, serta upaya yang dilakukan

untuk memecahkan permasalahan tersebut, maka dapat memberikan masukan

kepada Administratur Perhutani KPH Surakarta dalam mengoptimalkan

penerapan sistem informasi penggajian.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan maka ada beberapa saran

yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk perbaikan dalam penerapan

sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta. Adapun saran-saran

yang disampaikan adalah sebagai berikut :

Page 107: PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM …... · adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

1. Administratur (Pimpinan) Perum Perhutani KPH Surakarta

Untuk mengoptimalkan penerapan sistem informasi penggajian di

Perum Perhutani KPH Surakarta sebaiknya dilakukan dengan cara :

a. Pengadaan komputer untuk mengganti komputer yang tidak

memenuhi minimum requirements software penggajian yang

disediakan oleh Perum Perhutani Unit I Semarang. Pengadaan

komputer ini sebaikya segera dilakukan untuk meningkatkan

kinerja pada bagian penggajian.

b. Apabila terjadi permasalahan software penggajian sebaiknya segera

mengajukan permohonan untuk percepatan penyelesaian dari Perum

Perhutani Unit I Semarang.

c. Penambahan staf yang menguasai teknologi informasi di bagian

penggajian sehingga pelaksanaan penggajian dapat diselesaikan

dengan cepat.

d. Pengembangan personil terkait dengan kemampuan dibidang

Teknologi Informasi atau IT (Information Technology) dengan

mengadakan dan mengikutsertakan pegawai dalam pelatihan-

pelatihan komputer dan operator sistem informasi penggajian,

sehingga semua pegawai memiliki kemampuan dasar dalam bidang

teknologi komputer dan tidak lagi ada ketergantungan pada teknisi

komputer apabila terjadi permasalahan hardware, software, maupun

jaringan komputer.

2. Pegawai pada bagian penggajian

Agar meningkatkan kemampuan di bidang TI dengan mengikuti diklat TI

ataupun les dan meningkatkan ketelitian dalam memasukkan data, sehingga dapat

meminimalkan kesalahan-kesalahan dalam input data, kerusakan aplikasi karena

gangguan virus komputer, dan keamanan data tetap terjaga.