PENERAPAN KONSEP ENTERPRISE RESOURCE PLANNING...

Post on 08-Mar-2019

305 views 2 download

Transcript of PENERAPAN KONSEP ENTERPRISE RESOURCE PLANNING...

PENERAPAN KONSEP ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

PADA APLIKASI KELUHAN USER BAGIAN HELPDESK

(STUDI KASUS : PT.SARIJAYA PERMANA SEKURITAS)

LEMBAR SAMPUL

Oleh :

YUDI DEFRIZAL

103091029517

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

JAKARTA

2010 M / 1431 H

i

PENERAPAN KONSEP ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

PADA APLIKASI KELUHAN USER BAGIAN HELPDESK

(STUDI KASUS : PT. SARIJAYA PERMANA SEKURITAS)

LEMBAR JUDUL

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer (S.Kom.)

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

YUDI DEFRIZAL

103091029517

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

JAKARTA

2010 M / 1431 H

ii

PENERAPAN KONSEP ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

PADA APLIKASI KELUHAN USER BAGIAN HELPDESK

(STUDI KASUS : PT.SARIJAYA PERMANA SEKURITAS)

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh Yudi Defrizal 103091029517

Menyetujui,

Pembimbing I,

Zainuddin Bey Fananie, M.Sc

Pembimbing II

Nia Kumaladewi, MMSI NIP. 150411179

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durachman, MSC. MIT. NIP. 197105222006041002

iii

PENGESAHAN UJIAN

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi berjudul “Penerapan Konsep Enterprise Resource Planning (ERP) Pada

Aplikasi Keluhan User Bagian Helpdesk (Studi Kasus : PT.Sarijaya Permana

Sekuritas)” yang ditulis oleh Yudi Defrizal, NIM 103091029517 telah di uji dan

dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Jum’at, 18 Juni

2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika.

Jakarta, 20 Juni 2010

Menyetujui: Penguji I,

Khodijah Huliyah, M.Si NIP. 197304022001122001

Penguji II,

Yusuf Durrachman, MSC,MIT NIP. 97105222006041002

Pembimbing I

Zainuddin Bey Fananie, M.Sc

Pembimbing II

Nia Kumaladewi, MMSI NIP. 150411179

Mengetahui:

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 196801172001121001

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, MSC,MIT NIP. 197105222006041002

iv

PERNYATAAN

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 20 Juni 2010

Yudi Defrizal

103091029517

v

YUDI DEFRIZAL (103091029517), Penerapan Konsep Enterprise Resource Planning (ERP) Pada Aplikasi Keluhan User Bagian Helpdesk (Studi Kasus : PT.Sarijaya Permana Sekuritas). Dibawah bimbingan ZAENUDDIN BEY FANANIE dan NIA KUMALADEWI.

ABSTRAK

PT.Sarijaya Permana Sekuritas adalah Perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang saham yakni sebagai perantara perdagangan saham (broker). Sarijaya memfasilitasi cabang dan nasabahnya dengan seperangkat paket software dan hardware untuk melakukan proses transaksi maupun monitoring saham. Salah satu Departemennya Helpdesk menangani masalah keluhan yang terjadi terhadap fasilitas tersebut. Sehubungan dengan bertambahnya customer dari Sarijaya maka Helpdesk perlu meningkatkan efektifitas proses bisnisnya dalam hal teknis yakni menyesuaikan aplikasi yang digunakan saat ini dengan standarisasi ruang lingkup sistem Perusahaan. Karena sebelumnya aplikasi yang digunakan Helpdesk masih sangat manual dan belum terintegrasi dengan ruang lingkup sistem Perusahaan. Disamping itu agar mempermudah pihak pengembang dalam hal ini Departemen System Development (Sysdev) apabila akan mengembangkan modul yang kebutuhan datanya berhubungan dengan data pada aplikasi keluhan user ini. Saat ini Sarijaya menerapkan konsep ERP dalam memanajemen sistem informasi Perusahaannya. ERP merupakan suatu konsep untuk mengelola sumber daya Perusahaan secara terintegrasi agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Dalam hal ini penulis menggunakan metode SDLC karena memiliki rangka terstruktur pada setiap tahapan prosesnya dan ditujukan untuk pengembangan sistem jangka panjang dalam ruang lingkup yang lebih luas. Aplikasi manajemen keluhan user ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Oracle Form Developer 6i dan database Oracle 8i. Aplikasi ini dikembangkan secara terintegrasi dengan ruang lingkup basis data pada Perusahaan agar dapat memadukan data dan akses pengguna secara bersama untuk meningkatkan efektifitas dalam masing-masing proses bisnis. Dengan adanya aplikasi keluhan user yang baru ini dapat membantu Departemen Helpdesk dalam mengolah data dan informasi menjadi lebih efektif secara bersama-sama (multi user). Selain itu juga memudahkan perawatan dengan menghilangkan kemungkinan koreksi data pada masing-masing Departemen karena data dikelola secara terpusat.

Kata Kunci : Manajemen Keluhan User, Helpdesk, ERP, Integrasi

V Bab + xxiii halaman + 121 halaman + 48 gambar + 22 simbol + 48 tabel + pustaka + lampiran Pustaka Acuan (16, 2000 – 2007)

vi

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanir Rahiim.

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna dibanding ciptaan

lainnya. Dan tidaklah diciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk

menyembah atau beribadah kepada-Nya. Maka bertakwalah kepada Allah dan

hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.

Alhamdulillah atas berkah, rahmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan melalui proses yang cukup panjang.

Dengan izin dan bimbingan-Nyalah peneliti dapat mengatur dan menyelesaikan

tantangan serta permasalahan secara satu persatu, sehingga dapat berjalan semua

dengan lancar tanpa ada yang harus ditinggalkan.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa tidak

mungkin terlaksana tanpa bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Pada

kesempatan ini, perkenankan peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi.

2. Bpk Yusuf Durachman, MSC,MIT selaku Ketua Program Studi dan

Ibu Viva Arifin,MMSI selaku Sekretaris Program Studi Teknik

Informatika.

vii

viii

3. Bapak Zaenuddin Bey Fananie, M.Sc dan Ibu Nia Kumaladewi, MMSi

yang telah memberikan masukan dan pengarahan dalam bimbingan serta

memberikan motivasi.

4. Bapak dan Ibu sebagai penguji yang telah memberikan saran dan kritik

dalam penulisan skripsi

5. Para dosen Fakultas Sains dan Teknologi yang telah memberikan

ilmunya selama masa perkuliahan.

6. Keluarga terutama kedua orang tua, Ani dan anggota keluarga yang telah

memberikan dukungan secara penuh baik fisik maupun jasmani.

7. Kepada Bapak Sukur yang banyak membantu selama masa penelitian

baik waktu maupun lainnya.

8. Kepada pihak Departemen System Development terutama saudara

Helmy yang banyak membantu dan men-training saya selama penelitian.

9. Serta tidak lupa kepada seluruh teman-teman selama masa perkuliahan

terutama kelas TI-A angkatan 2003.

Peneliti menyadari skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh

karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritiknya. Dengan segala kerendahan

hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah

membantu terlaksananya penyelesaian skripsi ini. Peneliti juga berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun bagi peneliti khususnya.

Wassalam, Jakarta, 20 Juni 2010

Yudi Defrizal

103091029517

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ......................................................................................... i

LEMBAR SAMPUL ..................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN .............................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi

DAFTAR SIMBOL ....................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 3

1.3 Batasan Masalah .................................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................. 4

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................ 4

1.6 Metode Penelitian .................................................................. 5

1.6.1 Metode Pengumpulan Data .... ...................................... 5

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem .................................... 6

1.7 Sistematika Penulisan ........................................................... 7

ix

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 9

2.1 Pengertian Aplikasi .............................................................. 9

2.2 Manajemen Dan Keluhan Pelanggan ................................... 9

2.2.1 Definisi Manajemen ..................................................... 9

2.2.2 Manajemen Keluhan Pelanggan ................................... 10

2.3 Konsep Enterprise Resource Planning (ERP) ...................... 11

2.3.1 Definisi ......................................................................... 12

2.3.2 Perkembangan ERP ....................................................... 15

2.3.3 Manfaat dan Tujuan ..................................................... 19

2.3.4 Implementasi Sistem ERP ............................................ 21

2.3.5 Strategi Evaluasi dan Pemeliharaan ............................. 26

2.4 Arsitektur Client-Server ........................................................ 28

2.5 Perancangan Basis Data ........................................................ 30

2.5.1 Elemen Basis Data ....................................................... 30

2.5.2 Paket Bahasa Basis Data ............................................... 32

2.5.3 Normalisasi .................................................................. 33

2.6 Pemodelan Proses Pengembangan Sistem Basis Data .......... 36

2.6.1 Metode Pengembangan Sistem ...................................... 36

2.6.2 Perangkat Pemodelan Basis Data .................................. 38

2.6.2.1 Diagram Alir (Flowchart) ................................ 38

2.6.2.2 Data Flow Diagram (DFD) .............................. 39

2.6.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ................ 41

2.6.2.4 Kamus Data ...................................................... 42

x

2.7 Sekilas Tentang Oracle .......................................................... 43

2.7.1 Tampilan Oracle DBA Studio ....................................... 44

2.7.2 Tampilan T.O.A.D (Tool for Oracle Application

Developers) ................................................................... 45

2.7.3 Oracle Forms Builder ................................................... 46

2.7.4 Oracle Report Builder ................................................... 46

2.7.5 Oracle Graphics Builder ............................................... 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 48

3.1 Metode Pengumpulan Data ................................................... 48

3.1.1 Observasi (Pengamatan) .............................................. 48

3.1.2 Wawancara (Interview) ................................................. 48

3.1.3 Studi Pustaka ................................................................ 49

3.2 Metode Pengembangan Sistem ............................................. 50

3.2.1 Sistem Investigasi .......................................................... 51

3.2.2 Analisis Sistem ............................................................. 52

3.2.3 Desain Sistem ................................................................ 52

3.2.4 Pemrograman ................................................................ 53

3.2.5 Pengujian ....................................................................... 53

3.2.6 Implementasi ................................................................. 54

3.2.7 Pengoperasian ............................................................... 54

3.2.8 Pemeliharaan ................................................................. 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 56

4.1 Sistem Investigasi ................................................................. 56

xi

4.1.1 Persiapan Penelitian ...................................................... 56

4.1.1.1 Observasi Penelitian ......................................... 56

4.1.1.2 Wawancara ....................................................... 57

4.1.1.3 Cakupan / Batasan Penelitian ........................... 58

4.1.2 Tinjauan Organisasi ...................................................... 59

4.2 Analisis .................................................................................. 61

4.2.1 Analisis Aplikasi Yang Sedang Berjalan ...................... 61

4.2.1.1 Uraian Aplikasi Yang Berjalan ......................... 61

4.2.1.2 Analisa Masukan (Input) .................................. 62

4.2.1.3 Analisis Proses .................................................. 63

4.2.1.4 Analisis Keluaran (Output) ............................... 63

4.2.1.5 Kelemahan Aplikasi Yang Sedang Berjalan .... 64

4.2.2 Analisis Aplikasi Yang Diusulkan ............................... 64

4.2.2.1 Uraian Aplikasi Yang Diusulkan ...................... 64

4.2.2.2 Kelebihan Aplikasi Yang Diusulkan ................ 66

4.2.3 Analisis Kebutuhan Sistem ........................................... 66

4.3 Desain ..................................................................................... 71

4.3.1 Proses ............................................................................ 71

4.3.1.1 Data Flow Diagram (DFD) .............................. 71

4.3.1.2 Flowchart Proses Aplikasi Terkomputerisasi ... 83

4.3.2 Perancangan Basis Data (Database) ............................. 86

4.3.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD) ................ 86

4.3.2.2 Transformasi ERD ke Database Relasional ..... 87

xii

xiii

4.3.2.3 Normalisasi ....................................................... 87

4.3.2.4 Kamus Data dan Struktur Tabel ....................... 100

4.3.2 Tampilan (Interface) ..................................................... 103

4.3.3.1 Alur Kerja Program dengan Flowchart ............ 103

4.3.3.2 Rancangan Tampilan Form .............................. 107

4.4 Pemrograman .......................................................................... 113

4.5 Pengujian ............................................................................... 113

4.6 Implementasi .......................................................................... 116

4.7 Pengoperasian ........................................................................ 116

4.8 Pemeliharaan .......................................................................... 117

BAB V PENUTUP ................................................................................... 118

5.1 Kesimpulan ........................................................................... 118

5.2 Saran ...................................................................................... 119

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 120

LAMPIRAN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pemahaman Manajemen ................................................................ 10

Gambar 2.2 Konsep Dasar ERP ......................................................................... 13

Gambar 2.3 Tahapan Evolusi Sistem ERP ......................................................... 18

Gambar 2.4 Faktor yang Mempengaruhi Implementasi ERP............................. 22

Gambar 2.5 Arsitektur Thin Client – Thick Server ............................................ 29

Gambar 2.6 Arsitektur Thick Client – Thin Server ........................................... 30

Gambar 2.7 Tampilan DBA Studio ................................................................... 44

Gambar 2.8 Tampilan T.O.A.D ......................................................................... 45

Gambar 2.9 Tampilan SQL*Plus ....................................................................... 45

Gambar 2.10 Tampilan Oracle Developer Form Builder ................................... 46

Gambar 2.11 Tampilan Oracle Developer Report Builder ................................. 46

Gambar 2.12 Tampilan Oracle Developer Graphics Builder ............................. 47

Gambar 3.1 Tingkatan Tahap-Tahap Pada SDLC ............................................. 51

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan ..................................................... 60

Gambar 4.2 Diagram Alir ( Workflow ) Aplikasi yang Sedang Berjalan .......... 61

xv

Gambar 4.3 Diagram Alir ( Workflow ) Aplikasi yang Diusulkan ................... 65

Gambar 4.4 Ruang Lingkup Lingkungan Tabel Konsep ERP ........................... 69

Gambar 4.5 Diagram Konteks User Complaint ................................................. 71

Gambar 4.6 Diagram Level 0 User Complaint .................................................. 72

Gambar 4.7 Diagram Level 1 Pendataan Tipe UserCp ...................................... 75

Gambar 4.8 Diagram Level 1 Pendataan Fungsi dan Tipe Komplain ............... 76

Gambar 4.9 Diagram Level 1 Proses Pendataan Komplain ............................... 77

Gambar 4.10 Diagram Level 1 Proses Follow-up Komplain ............................. 79

Gambar 4.11 Diagram Level 1 Diagram Level 1 Proses Portfolio Teknisi

Follow-up Komplain ..................................................................... 80

Gambar 4.12 Diagram Level 1 Proses Laporan Komplain User ........................ 81

Gambar 4.13 Flowchart Proses Pendataan UserCp ............................................ 83

Gambar 4.14 Flowchart Proses Pendataan Fungsi dan Tipe Komplain ............. 83

Gambar 4.15 Flowchart Proses Pendataan Komplain ........................................ 84

Gambar 4.16 Flowchart Proses Follow-up Komplain ........................................ 84

Gambar 4.17 Flowchart Proses Portfolio Teknisi Follow-up Komplain ............ 85

Gambar 4.18 Flowchart Proses Laporan Komplain User ................................... 85

xvi

Gambar 4.19 Entity Relationship Diagram (ERD) aplikasi User Complaint ..... 86

Gambar 4.20 Transformasi ERD Relasi Tabel User Complaint ........................ 87

Gambar 4.21 Flowchart Kerja Aplikasi Keluhan User .................................... 104

Gambar 4.22 Flowchart Program Form Modul Secara Umum ........................ 105

Gambar 4.23 Flowchart Program Modul Berdasarkan Tingkatan ................... 106

Gambar 4.24 Tampilan Layout Form Schema .................................................. 107

Gambar 4.25 Tampilan Layout Form Login User Complaint (Helpdesk) ........ 107

Gambar 4.26 Tampilan Layout Form Pendataam User Complaint .................. 108

Gambar 4.27 Tampilan Layout Form Complaint Type - Function ................... 108

Gambar 4.28 Tampilan Layout Form Complaint ............................................. 109

Gambar 4.29 Tampilan Form Portfolio Teknisi ............................................... 109

Gambar 4.30 Tampilan Form Report User Complaint ..................................... 110

Gambar 4.31 Tampilan Form Report Function Complaint .............................. 110

Gambar 4.32 Tampilan Form Report Portfolio ................................................ 111

Gambar 4.33 Tampilan Report Complaint ........................................................ 111

Gambar 4.34 Tampilan Report Function Complaint ........................................ 112

Gambar 4.35 Tampilan Report Portfolio .......................................................... 112

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan ERP dengan ERP II .......................................................... 17

Tabel 2.2 Manfaat ERP dan Cara Mendapatkannya .......................................... 20

Tabel 2.3 Metode Pengembangan Sistem ERP .................................................. 27

Tabel 2.4 Jenis Pemeliharaan Umum Pada Sistem ERP .................................... 28

Tabel 4.1 Alokasi Waktu Observasi .................................................................. 57

Tabel 4.2 Hak Akses Basis Data Tiap Modul ................................................... 70

Tabel 4.3 Himpunan Relasi Unnormalized Form ............................................. 88

Tabel 4.4 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TSYS_COMPANY) .......................... 88

Tabel 4.5 Himpunan Relasi Unnormalized Form .............................................. 89

Tabel 4.6 Himpunan Relasi 1NF (Tabel Customer) .......................................... 89

Tabel 4.7 Himpunan Relasi 2NF (Tabel Customer) .......................................... 90

Tabel 4.8 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TSYS_ USERCOMPANY) .................................................... 90

Tabel 4.9 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TSYS_USERCOMPANY) ................ 91

Tabel 4.10 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TSYS_USERCOMPANY) .............. 91

Tabel 4.11 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TC_USERCP) ........ 92

Tabel 4.12 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_USERCP) .................................. 92

Tabel 4.13 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TC_USERCP) .................................. 92

Tabel 4.14 Himpunan Relasi Unnormalized Form ............................................ 93

Tabel 4.15 Himpunan Relasi 1NF (Tabel Department) ..................................... 93

Tabel 4.16 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TSYS_ TECHNICIAN) ......................................................... 93

xviii

Tabel 4.17 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TSYS_ TECHNICIAN) ................... 94

Tabel 4.18 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TSYS_ TECHNICIAN) ................... 94

Tabel 4.19 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TC_CPTYPE) ........ 95

Tabel 4.20 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_CPTYPE) .................................. 95

Tabel 4.21 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TC_ FUNCTION) ... 95

Tabel 4.22 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_ FUNCTION) ............................ 96

Tabel 4.23 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TC_ FUNCTION) ............................ 96

Tabel 4.24 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TSYS_HELPDESK) ............................................................. 97

Tabel 4.25 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_CPTYPE) .................................. 97

Tabel 4.26 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TC_ FUNCTION) ... 98

Tabel 4.27 Himpunan Relasi 1NF (Tabel Complaint) ....................................... 98

Tabel 4.28 Himpunan Relasi 2NF (Tabel Complaint) ....................................... 99

Tabel 4.29 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_COMPANY .................... 100

Tabel 4.30 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_USERCOMPANY .......... 100

Tabel 4.31 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_CUSTOMER .................. 100

Tabel 4.32 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_USERCP ............................. 101

Tabel 4.33 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_DEPARTMENT ............. 101

Tabel 4.34 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_TECHNICIAN ............... 101

Tabel 4.35 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_CPTYPE .............................. 101

Tabel 4.36 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_FUNCTION ......................... 101

Tabel 4.37 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_HELPDESK .................... 102

Tabel 4.38 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_COMPLAINT ..................... 102

Tabel 4.39 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_PORTFOLIO ....................... 103

Tabel 4.40 Hasil Pengujian (Form Login) dengan Metode Black-Box ............ 113

xix

Tabel 4.41 Hasil Pengujian (Form User Complaint) dengan Metode Black-Box ........................................................................ 114

Tabel 4.42 Hasil Pengujian (Form Function-Complaint Type) dengan Metode Black-Box ........................................................................ 114

Tabel 4.43 Hasil Pengujian (Form User Complaint System) dengan Metode Black-Box .......................................................................... 115

Tabel 4.44 Hasil Pengujian (Form Portfolio) dengan Metode Black-Box ....... 115

Tabel Simbol Flowchart

Simbol Keterangan Penjelasan

Process Menyatakan sambungan dari

satu proses ke proses lainnya

Terminator Menyatakan permulaan atau akhir dalam suatu program

Decision

Menunjukkan kondisi tertentu yang menghasilkan dua kemungkinan jawaban

Data Input / Output

Menyatakan proses input dan output

Document Menandakan dokumen atau

sebuah laporan

Flow Line Menyatakan jalannya arus suatu proses

Connector

Menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman yang sama

Direct Access Storage

Akses langsung penyimpanan data berhubungan dengan harddrive

Manual Operation

Menyatakan tindakan / proses yang tidak dilakukan komputer (manual)

( Al-Bahra, 2005: 267 )

xx

Tabel Notasi Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

Simbol Keterangan Penjelasan

Entity / Entitas (kesatuan luar)

Suatu objek atau konsep mengenai tempat untuk menyimpan informasi

Atribut Menyatakan sifat-sifat atau karakteristik dari suatu entitas

Relationship

Mengilustrasikan bagaimana cara dua entitas berbagi informasi dan struktur basis data

( Simarmata, 2007: 112-113 )

xxi

Tabel Notasi Simbol Data Flow Diagram (DFD)

Gane & Sarson Keterangan De Marco / Yourdan

Proses

Data Flow (Arus Data)

External Agent / Entity (kesatuan luar)

Data store (simpan data)

Proses

Proses

Eksternal Agent

Entity Agent

( Whitten/Bentley/Dittman , 2004: 347-366 )

Data Store Data Store

xxii

xxiii

Tabel Notasi Simbol Kamus Data (Data Dictionary)

Notasi Keterangan = Terdiri dari + Dan

{ } Menunjukkan elemen repetitif, juga disebut kelompok berulang atau tabel-tabel

[ ] Menunjukkan salah satu dari dua sisi tertentu ( ) Menunjukkan suatu elemen yang bersifat pilihan

( Kendall, 2003: 338 )

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Timbulnya berbagai macam keragaman dalam berbisnis saat ini

dipengaruhi oleh semakin meningkatnya perkembangan Teknologi

Informasi (TI). Hal ini merupakan dampak dari pemanfaatan TI yang

diterapkan dalam dunia bisnis saat ini, yakni dapat membantu manusia untuk

menyimpan serta mengolah data menjadi suatu informasi yang berguna.

Selain itu TI juga dapat membantu manusia dalam bidang komunikasi dan

tukar menukar informasi tanpa batasan jarak dan waktu.

Menanggapi situasi tersebut maka salah satu Perusahaan Swasta

Sarijaya Permana Sekuritas yang bergerak dalam bidang perantara

perdagangan efek yakni sebagai pialang saham perlu meningkatkan

efektifitas kinerja sistem pada ruang lingkup Perusahaan. Dalam hal ini

dengan mengadakan perubahan sistem khususnya pada Departemen yang

masih belum terintegrasi secara penuh dengan standarisasi ruang lingkup

sistem Perusahaan, agar dapat mempercepat proses bisnis di Helpdesk dan

mempermudah dalam pengembangan modul lainnya yang akan

menggunakan data dari pihak Helpdesk. Proses integrasi tersebut berjalan

dalam ruang lingkup basis data terpusat sesuai authority (batasan hak akses)

masing-masing Departemen, konsep tersebut biasa dikenal dengan istilah

Enterprise Resource Planning (ERP). (Wawan dan Falahah. 2007: 5).

1

2

Pada dasarnya Perusahaan Sarijaya telah menggunakan konsep

ERP, namun dalam pengimplementasiannya masih belum merata ke seluruh

bagian pada Perusahaan. Dalam hal ini salah satu Departemennya Helpdesk

yang menangani keluhan user terhadap fasilitas paket sistem aplikasi

pengembangan (software development system) yang telah dibuat dan

disediakan pihak Sarijaya kepada cabang (mitra) juga nasabah sebagai

sarana dalam melakukan monitoring saham maupun kegiatan transaksi

saham (trading). Sebelumnya Departemen ini masih menggunakan sistem

manual yang tidak terintegrasi dengan ruang lingkup basis data Perusahaan

sehingga terjadi kesulitan dalam mengelola data dan informasinya.

Di samping hal tersebut karena semakin meningkatnya jumlah

cabang dan nasabah dari Sarijaya, maka kemungkinan akan semakin

meningkat pula permintaan maupun keluhan terhadap paket software

development system bagi para nasabah maupun mitra. Maka dalam

mengantisipasi hal tersebut dibutuhkan kapasitas penyimpanan data yang

lebih besar dan pola sistem yang juga dapat diakses oleh lebih dari satu

orang (multiuser) sesuai authority masing-masing, selain itu juga dapat

mempermudah dalam perawatan (maintenance) seperti proses backup

datanya.

Dalam hal ini peneliti melakukan observasi pada System

Development (Sysdev) Department yakni salah satu Departemen pada

Sarijaya yang khusus membuat dan mengembangkan sistem yang digunakan

untuk mendukung keperluan pekerjaan internal kantor Sarijaya (back office

3

system) dan juga untuk keperluan front office system yang langsung

berhubungan dengan pihak luar atau konsumen yakni cabang (mitra) dan

nasabah.

Oleh karena itu untuk membantu Departemen Sysdev, peneliti

mencoba merancang dan membuat aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan

dalam mengelola dan memanajemen penanganan keluhan dari user supaya

lebih terintegrasi dengan judul “PENERAPAN KONSEP ENTERPRISE

RESOURCE PLANNING (ERP) PADA APLIKASI KELUHAN USER

BAGIAN HELPDESK (STUDI KASUS : PT.SARIJAYA PERMANA

SEKURITAS) “

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dan identifikasi masalah

yang timbul, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : bagaimana cara

menerapkan konsep ERP dalam mengintegrasikan modul aplikasi keluhan

user khusus bagian Helpdesk ke dalam satu kesatuan ruang lingkup data dan

sistem pada PT.Sarijaya Permana Sekuritas dengan menggunakan

pemrograman database Oracle PL/SQL 8.1.7 dan Oracle Developer 6i.

1.3. Batasan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini peneliti membatasi masalah dari

aplikasi ini, yaitu:

a. Aplikasi keluhan user ini hanya untuk mengelola penanggulangan

keluhan user bagian Helpdesk terhadap paket sistem aplikasi

4

pengembangan (software development system) yang disediakan sebagai

fasilitas user (nasabah maupun cabang/ mitra) dalam berinteraksi dengan

bursa saham.

b. Implementasi konsep ERP pada aplikasi keluhan user ini hanya pada

cakupan integrasi ruang lingkup basis data antar Departemen lain yang

terkait saja dengan batasan authority (hak akses).

c. Aplikasi keluhan user ini menggunakan vendor ERP Software yaitu

Oracle.

1.4. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengelola data penanggulangan keluhan user terhadap paket

sistem software development Sarijaya

2. Menerapkan konsep ERP pada pengembangan aplikasi keluhan user ini

yang diintegrasikan ke dalam ruang lingkup sistem dan data Perusahaan.

3. Membantu pihak Helpdesk dalam hal peningkatan efektivitas kerja dan

Departemen Sysdev selaku pengembang software dalam mengelola

sistem dan data yang telah saling terintegrasi.

1.5. Manfaat Penelitian

a. Bagi Mahasiswa

1. Menerapkan semua ilmu yang didapat di perkuliahan

2. Memahami masalah-masalah yang ada dalam sebuah lingkungan

perusahaan

5

b. Bagi Institusi

1. Dapat membantu Departemen System Development (Sysdev) dalam

menyelesaikan aplikasi ini

2. Dapat membantu pekerjaan Helpdesk dalam meningkatkan

efektivitas dan kinerja stafnya dalam mengelola keluhan user

3. Tersedianya aplikasi keluhan user yang telah terintegrasi dengan

ruang lingkup sistem dan database Perusahaan

4. Dapat diakses bersama serta backup dan perawatan datanya

(maintenance) yang lebih terorganisir dibanding sebelumnya

1.6. Metode Penelitian

Dalam proses penyusunan skripsi ini, dibutuhkan data informasi

yang lengkap dan tepat sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran

dalam pembuatan sistem maupun dalam pembahasannya. Oleh karena itu

sebelum menyusun skripsi ini, sebagai awal persiapannya terlebih dahulu

dilakukan riset atau penelitian untuk menjaring dan mengelola data

informasi atau bahan materi yang diperlukan.

a. Metode Pengumpulan Data

Dalam proses penyusunan skripsi ini, diperlukan data-data

informasi yang lengkap dan tepat sebagai bahan materi yang mendukung

kebenaran dalam proses pembuatan sistem maupun pembahasannya.

Adapun metode pengumpulan data-data yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

6

1. Studi Pustaka

yaitu proses pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca

beberapa buku referensi yang dapat dijadikan acuan dalam

pembahasan yang berhubungan dengan judul skripsi.

2. Wawancara dan Observasi

yaitu proses penelitian yang berupa wawancara serta observasi

langsung dengan pihak yang terkait dengan instansi.

b. Metode Pengembangan Sistem

Metode perancangan yang digunakan peneliti dalam dalam

proses pengembangan sistem yaitu metode SDLC (System Development

Life Cycle) . Dalam siklus pengembangan dengan metode SDLC

digunakan 8 langkah yang dapat diuraikan tahapan-tahapannya sebagai

berikut: (Rainer, Turban, Potter, 2007: 312)

1. Sistem Investigasi (System Investigation), yaitu proses memahami

masalah bisnis yang akan dipecahkan, pilihan teknis untuk sistem,

dan masalah yang mungkin terjadi selama pengembangan yang

diikuti dengan studi kelayakan.

2. Analisis Sistem (System Analysis), yaitu mengidentifikasi masalah

bisnis secara lebih rinci, mengidentifikasi penyebabnya, menentukan

solusinya dan mengidentifikasi kebutuhan informasi.

3. Desain Sistem (System Design), yaitu membuat rancangan desain

spesifikasi sistem seperti desain user interface, desain basis data,

serta desain output.

7

4. Pemrograman (Programming), yaitu mengembangkan sistem yang

dibutuhkan untuk memenuhi tujuan fungsional dan dapat

memecahkan permasalahan bisnis. Bahasa pemrograman yang

digunakan adalah Oracle Development 6i dan basis datanya Oracle

PL/SQL 8.1.7

5. Pengujian (Testing), yaitu proses pemeriksaan untuk melihat apakah

kode komputer (coding) berjalan sesuai hasil yang diharapkan dan

diinginkan dalam suatu kondisi tertentu.

6. Implementasi (Implementation), yaitu proses konversi dari sistem

lama ke sistem baru baik dari konversi datanya maupun

memperkenalkan komponen/modul dari sistem baru secara bertahap.

7. Pengoperasian (Operations), yaitu tahap dimana sistem baru telah

beroperasi secara stabil dan dilanjutkan dengan proses audit untuk

menilai kemampuan sistem tersebut.

8. Pemeliharaan (Maintenance), yaitu proses melakukan debugging

program yang berkelanjutan, memberi akomodasi pada sistem dalam

menyesuaikan perubahan kondisi bisnis, serta proses backup data.

1.7. Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini, peneliti membagi laporan ini menjadi beberapa

bab yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:

8

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang uraian landasan teori yang dapat

digunakan dan diterapkan pada sistem ini diantaranya tentang

konsep sistem dan basis data, serta faktor pendukung lainnya.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan

peneliti dalam penulisan tugas akhir ini.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini peneliti mencoba menguraikan tentang gambaran

perancangan sistem program beserta alur atau flow-nya. Dengan

dilengkapi analisis hasil yang dicapai oleh program berdasarkan

pengujian sistem berupa kelebihan maupun keterbatasan sistem.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan ringkasan dari seluruh rangkaian bab yang

ada pada skripsi ini, berisikan tentang uraian kesimpulan-

kesimpulan yang didapat peneliti serta mengungkapkan saran

yang mungkin perlu mengenai isi skripsi ini.

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Aplikasi

Aplikasi adalah program yang ditulis oleh pemrogram komputer untuk

memecahkan suatu masalah tertentu dengan menggunakan bahasa

pemrograman. ( Jogiyanto, 2000: 360 )

2.2 Manajemen dan Keluhan Pelanggan (User)

Pelanggan merupakan salah satu kunci keberhasilan terhadap suatu

perusahaan yang bergerak dalam bidang produk / jasa. Oleh karena itu

perusahaan harus berperan aktif dalam menjaga hubungan dengan pelanggan.

Dalam hal ini perusahaan perlu mengadakan pengelolaan atau manajemen

untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, di antaranya dalam pelayanan

penawaran produk/ jasa maupun penanganan keluhan pelanggan.

2.2.1 Definisi Manajemen

Penyelarasan antara penawaran dan permintaan yang berubah-

ubah selalu menjadi tantangan serius yang dihadapi setiap perusahaan

yang berkecimpung dalam industri jasa. Maka solusi dalam mengatasi

masalah ini adalah dengan manajemen tingkat permintaan dan

kepastian penawaran pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.

Berikut ini merupakan beberapa definisi manajemen, yaitu :

(Amirullah dan Rindyah, 2002: 4)

9

10

(1) “Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari

tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan

dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta

mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya”.

[R.Terry] .

(2) “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan

penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai

tujuan organisasi yang telah ditetapkan” [James F.Stoner]

Dengan demikian istilah manajemen mengacu pada suatu

proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja

agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang

lain. (Amirullah dan Rindyah, 2002: 4-5)

Gambar berikut ini menjelaskan pengertian dari manajemen.

Gambar 2.1 Pemahaman Manajemen

(Amirullah dan Rindyah. 2002 : 5)

Perencanaan Efektif Anggota Pengorganisasian Manajemen Tujuan

2.2.2 Manajemen Keluhan Pelanggan

Menurut Schnaars (1991), pada dasarnya tujuan sebuah bisnis

adalah menciptakan para pelanggan yang puas. (Fandy dan Gregorius,

2007: 199) Di satu sisi, beberapa pakar meyakini bahwa kepuasan

pelanggan dapat menimbulkan kualitas jasa. Kepuasan pelanggan

Pengarahan Pengendalian

(bawahan) Efisien

11

terhadap pengalaman jasa tertentu akan mengarah pada evaluasi atau

sikap keseluruhan terhadap kualitas jasa sepanjang waktu (Fandy dan

Gregorius, 2007: 208). Dalam hal ini semakin meningkatnya

kebutuhan pelanggan, dapat memacu perusahaan untuk meningkatkan

kualitas pelayanan maupun produk/ jasa.

Sementara itu di samping meningkatkan kualitas produk/ jasa,

perusahaan juga harus memperhatikan keluhan-keluhan pelanggan

yang muncul terhadap produk/ jasa tersebut. Karena setiap perusahaan

yang berorientasi pada pelanggan perlu menyediakan kesempatan dan

akses yang mudah dan nyaman bagi para pelanggannya sebagai

mediator guna menyampaikan pendapat dan keluhan mereka.

Semakin berkembangnya perusahaan dalam memperluas

cabang dan bertambahnya jumlah pelanggan, maka kemungkinan akan

bertambah pula jumlah keluhan-keluhan maupun permintaan dari

cabang dan pelanggan/ konsumen. Oleh sebab itu, diperlukan sistem

yang sanggup mengelola dan manajemen keluhan tersebut ke arah

yang lebih baik dan terorganisir. Untuk itu perlu diadakan perubahan

konsep sistem yang masih bersifat manual menjadi sistem yang lebih

mudah dikelola (manageable) dan terintegrasi dengan perusahaan.

2.3 Konsep Enterprise Resource Planning (ERP)

Ketika awal tahun 1998, ERP masih merupakan istilah yang sayup-

sayup terdengar di beberapa perusahaan dan orang-orang yang berkecimpung

12

pada sektor manufaktur. Karena wujud ERP yang sering hadir secara fisik

menjadi sebuah paket software, sehingga membuat orang menafsirkan ERP

secara sederhana, yaitu sebuah software. (Wawan dan Falahah, 2007: 1)

Akan tetapi, pada dasarnya ERP tidaklah hanya sebuah software saja

yang digunakan oleh organisasi/ perusahaan. Untuk itu perlu dibutuhkan

pemahaman lebih lanjut dan strategi yang tepat untuk mengimplementasikan

ERP pada suatu perusahaan.

2.3.1. Definisi

ERP merupakan singkatan yang terdiri dari 3 (tiga) elemen

kata, yaitu Enterprise (Organisasi/ perusahaan), Resource (Sumber

Daya), dan Planning (Perencanaan). Ketiga uraian kata tersebut

mencerminkan sebuah konsep yang berujung kepada kata kerja yaitu

‘planning’ yang menekankan kepada aspek perencanaan.

Sedangkan kata ‘enterprise’ dapat digambarkan sebagai sebuah

kelompok orang dengan tujuan tertentu, yang memiliki sumber daya

untuk mencapai tujuan tersebut. Sudut pandang ‘enterprise’ ini

berbeda dengan sudut pandang organisasi atau perusahaan yang

bersifat tradisional, yakni keseluruhan organisasi/ perusahaan dianggap

sebagai sebuah sistem dan masing-masing departemen adalah

subsistem.

Sementara kata ‘Resource’ secara singkat dapat diterjemahkan

menjadi sumber daya yang meliputi semua hal yang menjadi tanggung

13

jawab dan tantangan manajemen untuk dikelola agar dapat

menghasilkan keuntungan. (Wawan dan Falahah, 2007: 4-5)

Berikut ini merupakan beberapa definisi dari konsep ERP:

(Wawan dan Falahah, 2007: 2-3)

1. “Sistem ERP adalah komputer berbasis sistem yang didesain untuk

proses transaksi organisasi dan memudahkan integrasi serta

perencanaan real time, produksi, dan reaksi terhadap pelanggan”.

[ Daniel O’Leary, 2004 ].

2. “ERP terdiri atas paket software komersial yang menjamin

integrasi yang mulus atas semua aliran informasi di perusahaan,

meliputi keuangan, akuntansi, sumber daya manusia, rantai pasok

dan informasi konsumen”. [ Davenport,1998 ].

Dari deskripsi tersebut, konsep utama ERP dapat digambarkan

dalam satu diagram oleh Devenport, seperti pada gambar 2.2 :

Gambar 2.2 Konsep Dasar ERP (Wawan dan Falahah, 2007 : 4)

CENTRAL

DATABASE

Sales & Distribution

Service Application

Fincancial Application

Manufacturing Application

Inventory Management

Corporate Reporting Front-Office Back-Office C U S T O M E R S

S U P P L I E R S Human Resources

Management

14

Jadi, ERP dapat dideskripsikan sebagai sebuah konsep untuk

merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi/ perusahaan agar

dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah

bagi seluruh pihak yang berkepentingan atas organisasi/ perusahaan

tersebut. (Wawan dan Falahah, 2007: 5)

Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik, jika didukung oleh

seperangkat aplikasi dan infrastruktur komputer baik software maupun

hardware, sehingga pengelolaan data dan informasi dapat dilakukan

dengan mudah dan terintegrasi. Peranan perangkat teknologi dalam

konsep ERP selain sebagai fasilitator juga dapat memberikan nilai

tambah berupa perampingan proses, penyederhanaan proses, integrasi

dan otomasi proses. Oleh karena itu, hampir tidak mungkin

mewujudkan konsep ERP tanpa adanya dukungan sistem berbasis

komputer. Kata integrasi yang selalu dikaitkan dengan konsep ERP

berhubungan pada interprestasi berikut: (Wawan dan Falahah, 2007: 4)

1. Menghubungkan antara berbagai aliran proses bisnis

2. Metode dan teknik berkomunikasi

3. Keselarasan dan sinkronisasi operasi bisnis

4. Koordinasi operasi bisnis.

Secara umum prinsip ERP merupakan aplikasi sistem

manajemen khusus perusahaan manufaktur maupun jasa yang

menggunakan basis data terpusat, sehingga dapat dikatakan setiap

departemen mendapat share informasi yang tentunya disesuaikan

15

dengan authority/ wewenang masing-masing user. ERP dibangun dan

dikembangkan dengan berbasiskan modul yang dapat dimodifikasi

melalui perangkat tertentu yang dibuat oleh vendor atau melalui

penggunaan bahasa pemrograman standar.

2.3.2. Perkembangan ERP

Sekitar tahung 1960-an, ERP mulai mengalami proses

perkembangan evolusi yang cukup panjang hingga mencapai bentuk

seperti yang sekarang dikenal. .

Perkembangan tersebut dapat dibagi menjadi beberapa tahapan,

sebagai berikut:

Tahap I : Material Requirement Planning

Cikal bakal ERP adalah konsep Material Requirement

Planning (MRP) atau perencanaan kebutuhan material. Konsep

ini dimunculkan dari proses pengolahan bill of material (BOM)

atau daftar kebutuhan material yang harus disediakan untuk

membuat suatu produk tertentu. Maka dibutuhkanlah sebuah

metode untuk mengelola order material dan komponen. Logika

untuk pengadaan material ini dirancang agar dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. produk apa yang akan dibuat ?

2. apa yang diperlukan untuk membuat produk tersebut ?

3. apa yang sudah dimiliki ?

4. apa yang sudah dibeli ?

16

Logika ini disebut sebagai persamaan manufaktur

universal yang dapat diterapkan pada produk apa saja.

Tahap II : Close-Loop MRP

Konsep MRP telah berkembang dengan cepat, sehingga

implementasinya lebih dari sekadar cara mengelola order dengan

lebih baik. Ternyata MRP dapat dimanfaatkan untuk memberi

sinyal kapan harus melakukan order ulang (reordering).

Penerapan teknik ini dapat membantu menjaga tanggal limit

order setelah order diserahkan ke produksi atau ke pemasok.

Oleh karena itu sistem ini dirancang untuk membantu

menjalankan rencana pekerjaan di berbagai lokasi pabrik,

penjadwalan inventory internal dan eksternal (pemasok). Ruang

lingkupnya menjembatani antara demand (permintaan) dengan

supply (pasokan) dan menyeimbangkan kedua aspek tersebut.

Tahap III : Manufacturing Resource Planning (MRP II)

MRP II merupakan evolusi dari sistem Close-Loop MRP,

dimana ada penambahan 3 (tiga) elemen lain, yaitu :[Wal-2001]

1. Perencanaan operasi dan penjualan, proses yang digunakan

untuk meyeimbangkan antara permintaan dan persediaan,

sehingga manajemen puncak dapat melakukan kontrol atas

aspek operasional bisnis.

2. Antarmuka keuangan, kemampuan menerjemahkan rencana

operasional menjadi satuan biaya.

17

3. Simulasi, kemampuan melakukan analisis untuk mendapat

jawaban yang mungkin diterapkan.

Tahap IV : Enterprise Resource Planning

Dasar-dasar ERP sebetulnya diturunkan dari MRP II,

tetapi proses bisnisnya diperluas dan lebih sesuai diterapkan pada

kondisi perusahaan yang memiliki beberapa unit bisnis. Tujuan

utama implementasi ERP adalah agar perusahaan dapat

menjalankan bisnis dalam kondisi yang cepat berubah dan sangat

kompetitif, dan lebih baik dari sebelumnya.

Tahap V : Extended ERP ( ERP II )

ERP generasi berikutnya sering disebut dengan Extended

ERP karena merupakan perluasan dari fungsi-fungsi yang ada

pada sistem ERP sebelumnya. Perluasan ini mencakup fungsi

yang dapat menjembatani komunikasi dengan suplier dan

konsumennya. Pengembangan sistem menjadi Extended ERP

juga berfokus pada usaha optimasi seluruh jaringan bisnis,

termasuk integrasi dengan supplier. (Wawan dan Falahah. 2007:

7-10) Pada Tabel 2.1 kita terdapat perbandingan ruang lingkup

antara ERP dengan Extended ERP (ERP II) :

Tabel 2.1 Perbedaan ERP dengan ERP II Aspek ERP ERP II

Peranan Optimasi Enterprise Partisipasi elemen pada rantai bisnis proses perusahaan, dukungan penuh pada e-commerce

Domain Manufaktur dan distribusi Semua segmen dan sektor pada perusahaan

18

Fungsi Produksi,penjualan, distribusi, dan proses finansial

Lintas industri, sektor industri tertentu,proses industri spesifik

Proses Menangani proses internal,tertutup pada proses eksternal

Terhubung dengan mitra bisnis

Arsitektur Dukungan pada web, tertutup,arsitektur bersifat monolitik

Berbasis web, terbuka, fleksibel terhadap integrasi dengan sistem lain,dan berbasis komponen

Data Dihasilkan dan dikonsumsi oleh internal perusahaan

Dihasilkan dan dikonsumsi oleh pihak internal dan eksternal perusahaan dan hasilnya dipublikasikan ke semua pihak yang berkepentingan

(Wawan dan Falahah, 2007: 11)

Agar lebih jelasnya kita dapat melihat perkembangan

tahapan evolusi dari sistem ERP sekaligus mengetahui perbedaan

implementasi fungsionalnya, pada gambar 2.3:

Gambar 2.3 Tahapan Evolusi Sistem ERP (Wawan dan Falahah, 2007: 10)

Berikut ini beberapa penjual jasa outsourcing/ vendor ERP software:

- SAP (mySAP) - Jerman

- Oracle – Amerika Serikat

2000-an

1990-an

1980-an

1970-an

1960-an

Supplier Management

Inventory Management

Production Engineering Finance Human Resource

Management

Delivery Sales & Marketing

Customer Support

Material Requirement Planning

Close Loop MRP

Menufacturing Resource Planning (MRP II)

Enterprise Resource Planning (ERP)

Extended ERP (ERP II)

Area Fungsional

19

- JD Edwards (telah diakuisi Oracle) – Amerika Serikat

- Peoplesoft (telah diakuisi Oracle) – Amerika Serikat

- Compiere (opensource)

- BAAN (SSA Global) – Belanda

2.3.3. Manfaat dan Tujuan

Dari beberapa pemahaman tentang manfaat sistem ERP bagi

organisasi/ perusahaan, terdapat sebuah persepsi umum yang mungkin

belum tepat, yaitu mengungkapkan bahwa implementasi sistem ERP

akan menigkatkan fungsionalitas perusahaan dengan cepat. Padahal

untuk tercapainya harapan yang tinggi berupa penghematan biaya dan

peningkatan layanan, sangat bergantung pada seberapa jauh kita

memilih sistem ERP yang sesuai dengan fungsionalitas perusahaan dan

seberapa optimal kita melakukan modifikasi dan konfigurasi ulang atas

proses yang ada pada sistem agar sesuai dengan kultur bisnis, strategi,

dan struktur organisasi/ perusahaan.

Berikut ini merupakan beberapa manfaat yang dapat diperoleh

dari penggunaan sistem ERP ini adalah:

1. ERP menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan,

sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih

efektif dan efisien.

2. ERP memungkinkan melakukan integrasi secara umum, sehingga

data dapat diintegrasikan.

20

3. ERP tidak hanya memadukan data dan orang tapi juga

menghilangkan koreksi data pada banyak sistem komputer tepisah.

4. ERP memungkinkan manajemen mengelola operasi, tidak hanya

sekedar memonitor saja.

5. ERP membantu melancarkan pelaksanaan manajemen supply chain

dengan kemampuan memadukannya.

Manfaat tersebut dapat diperoleh secara spesifik melalui

beberapa cara atau fasilitas tertentu pada ERP. Berikut ini adalah tabel

kaitan antara manfaat dengan cara mendapatkannya :

Tabel 2.2 Manfaat ERP dan Cara Mendapatkannya

Manfaat Cara Mendapatkan Akses informasi yang handal DBMS yang fleksibel, data yang

konsisten dan akurat, sistem pelaporan yang lebih baik

Menghindari duplikasi data dan operasi

Modul-modul yang mengakses data dari satu database terpusat, sehingga menghindari proses pemasukan dan modifikasi data dari berbagai titik yang berbeda dan menyebabkan duplikasi

Mempercepat waktu pemrosesan data

Meminimasi waktu pengambilan data dari pembuatan laporan

Mengurangi biaya Menghemat waktu, meningkatkan kontrol dengan melakukan analisis menyeluruh terhadap keputusan organisasional

Kemudahan adaptasi Perubahan pada proses bisnis dapat diadaptasi dengan mudah

Meningkatkan skalabilitas Struktur sistem yang bersifat modular dan mudah dikostumisasi

Kemudahan pemeliharaan Dukungan purnajual sistem yang berjangka panjang

Pengembangan global Ekstensi modul hingga meliputi SCM (Supply Chain Management) dan CRM (Customer Relationship Management)

21

e-commerce Bisnis internet, koltur kolaboratif

(Wawan dan Falahah, 2007: 12)

Dengan aplikasi ERP, suatu sistem organisasi usaha

(perusahaan) dapat menstandarisasikan proses-proses dan data

usahanya, dan dengan lebih mudah mempraktekkannya. Dengan

membuat proses-proses yang effisien, energi dan upaya sistem

organisasi bisa diarahkan untuk memberikan layanan lebih kepada

konsumennya, serta untuk memaksimalkan keuntungan usahanya.

Penelitian yang dilakukan oleh Martin et al. (2002) membagi 2 (dua)

tujuan organisasi/ perusahaan yang menerapkan ERP, yaitu:

1. Untuk menerapkan aktivitas mata rantai proses bisnis dari hulu

hingga hilir dalam satu kesatuan yang terintegrasi dengan baik

2. Untuk mendukung aktivitas bisnis fungsional meliputi proses-

proses akuntansi, keuangan, sumber daya manusia dan fungsi-

fungsi lainnya.

2.3.4. Implementasi Sistem ERP

Kemampuan ERP untuk mengintegrasikan proses dan

informasi diharapkan dapat membawa perbaikan pada proses bisnis

perusahaan. Sistem ERP merupakan sistem yang besar dan kompleks,

sehingga pengaruhnya meliputi hampir sebagian besar department

pelaku proses bisnis utama dalam perusahaan. Data yang dikelola oleh

sistem ini juga biasanya berjumlah besar dan sistem sendiri dituntut

untuk berjalan dengan baik agar manfaat sistem dapat dirasakan oleh

22

perusahaan. Oleh karena itu, investasi yang dikeluarkan untuk

implementasi sistem tidaklah sedikit dan keberhasilan

implementasinya dipengaruhi oleh banyak aspek.

Gambar 2.4 merupakan dimensi dan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi implementasi ERP mencakup berbagai aspek, sebagai

berikut :

Gambar 2.4 Faktor yang mempengaruhi implementasi ERP

(Wawan dan Falahah, 2007: 99)

Dalam implementasinya terdapat beberapa jenis pendekatan

yang dapat dilakukan perusahaan dalam memilih, menyeleksi, dan

mengadopsi sistem ini sesuai kemampuan perusahaan dan skenario

untuk implementasi jangka panjang. Secara garis besar terdapat 3

(tiga) pendekatan umum, yaitu:

Economy & Economic growth

Infrastruktur Manufacturing

IT Maturity

Computer culture

Business size Mngmt.commitment

BPR experience

Regional

Government

Development & implementation of

ERP

Environment /External

Organitation /internal

1. Penggunaan satu paket software utuh (vendor tunggal).

2. Kombinasi dari beberapa paket software (berbagai vendor).

3. Kostumisasi atau membuat sendiri paket software ERP

23

Apabila perusahaan sudah berniat untuk mengimplementasikan

sistem ERP, maka dibutuhkan beberapa tahapan dan langkah umum

yang dapat dilakukan, sebagai berikut:

1. Membangun organisasi tim proyek

2. Menentukan pendekatan implementasi

3. Membangun rencana implementasi

4. Menentukan kriteria keberhasilan dan metode pengukurannya.

Berikut ini merupakan karakteristik khusus yang membedakan

proyek ERP dengan proyek pengembangan sistem lainnya, yaitu:

1. Proyek ERP biasanya memiliki ruang lingkup yang lebih luas

dibanding proyek pengembangan software lainnya, dan melibatkan

hampir semua fungsi/ departemen dalam perusahaan.

2. Proyek ERP biasanya menggunakan beberapa paket software

secara ekstensif (luas), baik berupa satu paket kesatuan atau

kombinasi beberapa paket.

Sebelum menerapkan sistem ERP, alangkah lebih baiknya

diperlukan pemahaman tentang siklus hidup implementasi ERP,

sebagai berikut:

- Fase 1 : Perencanaan

Pada langkah awal ini adalah membentuk komite pengarah

dengan tugas utamanya mengidentifikasi tujuan utama dan ruang

lingkup proyek ERP, menentukan manajer proyek dan anggota tim

lainnya untuk membangun sistem.

24

Tugas tim proyek ini, adalah:

o Mengidentifikasi masalah yang akan diselesaikan oleh sistem

ERP.

o Mengevaluasi alternatif pendekatan pada ERP.

o Membuat jadwal dan anggaran proyek.

- Fase 2 : Analisis

Meskipun mungkin belum menentukan vendor tertentu, tapi

tim proyek mulai membentuk kelompok kerja pada berbagai fungsi

di perusahaan untuk mengumpulkan informasi dan

mengidentifikasi kebutuhan. Setelah itu tim proyek bertanggung

jawab mengevaluasi vendor yang diperkirakan dapat memenuhi

kebutuhan dan membuat rekomendasi kepada tim pengarah.

Setelah menentukan vendor dan dilakukan pelatihan-

pelatihan, maka akan dihasilkan sebuah prototype sistem ERP di

berbagai area untuk menyimulasikan dan menunjukkan integrasi

antar modul kepada user dan identifikasi kebutuhan tambahan

lainnya.

- Fase 3 : Desain

Fase desain akan dimulai setelah perusahaan menetapkan

vendor dan tingkat desainnya tergantung pada pendekatan ERP.

Selain desain prototype, aspek desain lainnya yang cukup penting

yaitu hardware, karena berbagai fungsi bisnis akan menggunakan

sumber daya yang sama. Alternatif yang tepat saat ini adalah

25

client-server yang meliputi penetapan jalur jaringan komputer yang

menghubungkan berbagai department, gedung atau lokasi kantor

yang terpisah.

Setelah itu para pengguna akhir (end user) harus mendapat

pelatihan intensif atas peket-paket ERP, supaya mereka siap

menggunakan sistem yang baru. Selain itu juga dapat membantu

dalam menyempurnakan identifikasi kebutuhan selama proses

pembuatan prototype.

- Fase 4 : Implementasi

Setelah perusahaan menentukan paket software yang akan

digunakan, fase selanjutnya adalah melakukan konstruksi dan

penerapan per-modul. Setelah modul selesai dikonfigurasi dan

diintegrasikan dengan komponen dan program lainnya. Maka fase

selanjutnya yaitu pertama, dibuat prototype sistem dengan

dilakukan revisi hingga sistem digunakan. Tahap kedua, verifikasi

dan pengujian seluruh sistem dengan konfigurasi ulang untuk

meningkatkan kinerja sistem. Tahap ketiga, adalah membuat

dokumentasi seluruh sistem dan memberikan pelatihan pada semua

pengguna sistem. Dan terakhir membuat rencana ‘roll out’ sistem

meliputi jadwal instalasi sistem diseluruh divisi.

- Fase 5 : Dukungan Teknis

Tujuan dari fase ini adalah untuk menjamin keberhasilan

sistem jangka pendek dan jangka panjang. Hal ini merupakan

26

pemeliharaan sistem ERP meliputi koreksi kesalahan yang ditemui

oleh user. Jika terjadi kesalahan, maka diperlukan respon yang

cepat dari seorang konsultan yang berpengalaman untuk menjaga

kepercayaan user serta mendukung kelancaran kerja. Selain itu

mungkin diperlukan pemeliharaan seperti upgrade versi paket atau

modul untuk memenuhi kebutuhan yang teridentifikasi kemudian.

(Wawan dan Falahah, 2007: 99-108)

Dalam pengimplementasinya pada perusahaan, ERP dapat

berhubungan dengan bagian back office system yang secara umum

mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik tidak dilibatkan dalam

sistem ini. Dan terintegrasi juga dengan front office system yang

langsung berhubungan dengan pelanggan/ customer seperti sistem

untuk e-commerce.

2.3.5. Strategi Evaluasi dan Pemeliharaannya

Sistem ERP merupakan seperangkat infrastruktur dan software

yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan interaksi antar

semua departemen atau fungsi dalam perusahaan. ERP juga dapat

digunakan sebagai alat bantu manajemen yang efektif dan

memungkinkan perusahaan untuk berintegrasi pada semua tingkatan

serta memanfaatkan modul-modul ERP yang penting bagi perusahaan.

(Wawan dan Falahah, 2007: 81)

27

Dalam menerapkan sistem ERP dibutuhkan beberapa metode

pengembangan sistem ERP, berikut ini kita dapat melihatnya disertai

kelebihan dan kekurangannya pada Tabel 2.3 :

Tabel 2.3 Metode Pengembangan Sistem ERP

Metode Kelebihan Kekurangan Membangun sendiri (in-house)

Paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan

Sulit, mahal, lama

Kombinasi dari berbagai tawaran vendor (Best-of-breed)

Secara teoritis akan menghasilkan sistem yang terbaik

Sulit menggabungkan antarmodul, lama, berpotensi tidak efisien

Menerapkan sistem vendor dengan lengkap

Cepat, lebih murah, effisien

Tidak fleksibel

(Wawan dan Falahah, 2007: 87)

Evaluasi terhadap kinerja sistem ERP dapat dilakukan dalam

dua sudut pandang berdasarkan pendekatan ukuran yang digunakan.

Pertama, evaluasi dari sudut pandang keuangan yang menekankan

pada identifikasi penyimpangan antara anggaran yang sudah ditetapkan

dengan biaya aktual yang dikeluarkan. Kedua, dalam sudut pandang

teknis yang harus diperhitungkan adalah faktor teknis seperti sistem

operasi, basis data, web server, dan perangkat middleware. Hal ini

meliputi analisis beban kerja, integrasi sistem, uji unit, dan untuk

mempelajari kinerja sistem pada infrastruktur tertentu.

Besarnya aktivitas yang dilakukan pada pemeliharaan

tergantung pada siklus hidup software itu sendiri. Secara garis besar,

aktivitas pemeliharaan pada sistem ERP dapat dilihat pada Tabel 2.4:

28

Tabel 2.4 Jenis Pemeliharaan Umum Pada Sistem ERP

Jenis Pemeliharaan Tugas Umum Keterangan

Korektif Aplikasi tambahan Troubleshooting

Tambahan objek baru pada aplikasi dari vendor Menyelesaikan masalah berdasarkan laporan user

Adaptif Transfer Testing Modifikasi fitur Otorisasi Penyesuaian antar muka

Implementasi fitur baru Pengujian pada perubahan Kostumisasi internal Pengelolaan password Implementasi antar muka dengan software lain

Perfektif Upgrade versi Penyesuaian, perencanaan, dan implementasi versi baru

Preventif Administrasi Monitoring alur kerja

Monitor response time, ukuran file,backup,error log Menelusuri aliran aktivitas pemeliharaan

(Wawan dan Falahah, 2007: 135)

2.4 Arsitektur Client-Server

Seiring dengan meningkatnya proses pengintegrasian data dan

distribusi informasi menjadikan sistem jaringan komputer semakin diminati

untuk diimplementasikan oleh perusahaan. Untuk itu dibutuhkan model

jaringan yang dapat mendukung sistem jaringan yang besar, di sinilah model

client-server banyak diminati karena memiliki kecepatan dan kejelasan peran

komputer yang terhubung dalam sistem jaringan tersebut. Di samping itu

client server juga memiliki kekuatan dalam hal keamanan jaringan.

Arsitektur jaringan client server merupakan model konektivitas pada

jaringan yang membedakan fungsi komputer apakah sebagai client atau

server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai server yang

bertugas sebagai pusat pengolahan dan layanan bagi terminal-terminal lain

29

(client) yang terhubung dalam sistem jaringan itu. Pada model arsitektur ini,

client tidak dapat berfungsi sebagai server (Sutedjo, 2006: 98).

Arsitektur client server merupakan arsitektur yang disebut juga dengan

Two Tier, di mana terdapat komputer sebagai client dan server yang

berinteraksi melalui protokol dan media komunikasi tertentu. Model arsitektur

two tier dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:

1. Thin Client - Thick Server

Pada arsitektur ini, client menjalankan satu fungsi yaitu sebagai

penyaji dari tampilan aplikasi dan data yang diakses dari server.

Sedangkan server menjadi titik kritis dari sistem tersebut, artinya server

harus memberi layanan penggunaan bersama aplikasi (Application Server)

dan juga berbagi data (Data atau File Server) kepada semua client yang

terhubung kepadanya

. Gambar 2.5 Arsitektur Thin Client – Thick Server

(Budi Sutedjo, 2006 : 99)

Server Aplikasi

Client Client Client

2. Thick Client - Thin Server

Arsitektur ini merupakan kebalikan dari Thin Client-Thick Server,

dimana client tidak hanya berperan sebagai penyaji interface saja

30

melainkan juga berfungsi mengoperasikan aplikasi. Sementara itu, server

hanya bertugas mengelola data (Database Server) saja.

Gambar 2.6 Arsitektur Thick Client – Thin Server (Sutedjo, 2006 : 100)

2.5 Perancangan Basis Data (Database)

Dalam perancangan suatu basis data, yang menjadi kesulitan utama

adalah bagaimana cara merancang sehingga basis data dapat memenuhi

kebutuhan untuk saat ini dan masa mendatang. Maka dibutuhkan perancangan

konseptual dengan menentukan hubungan entity dan relasinya berdasarkan

proses yang diinginkan oleh perusahaan. Ketika menentukan entity dan

relasinya dibutuhkan analisis data tentang informasi yang ada dalam

spesifikasi di masa mendatang. Di samping itu suatu basis data yang dirancang

dengan baik akan memudahkan proses manajemen data dan akan

menghasilkan informasi yang berharga dan akurat.

2.5.1. Elemen Basis Data

Suatu basis data relasional dibuat berdasarkan pada modul

relasional oleh Edgar Frank Codd yang menggambarkan bagaimana

sistem manajemen data bisa berfungsi. Struktur dasar dari basis data

dibagi menjadi beberapa elemen,yaitu: (Simarmata, 2007: 41-43)

Client Client Client

Server

Aplikasi Aplikasi Aplikasi

31

1. Tabel

Tabel merupakan kumpulan informasi secara logis yang

terkait dan diperlakukan sebagai suatu unit.

2. Baris

Suatu baris merupakan kejadian tunggal yang berisi data di

dalam tabel dan terdiri dari record.

3. Kolom

Baris diorganisasikan sebagai sekumpulan kolom (field-field)

yang merupakan atribut bagian dari sebuah tabel (objek entity).

4. Kunci

Dalam hubungan relasi antar entity, masing-masing tabel

membutuhkan kunci untuk menghindari duplikat data/ record dan

dapat mengacu hubungan tabel satu dengan lainnya.

Berikut ini merupakan pembagian jenis kunci:

~ Superkey : yaitu himpunan satu atribut atau lebih yang

memungkinkan identifikasi secara unik entitas pada himpunan

tersebut.

~ Candidate key : yaitu satu atribut atau satu set minimal atribut

yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik

dari entitas.

~ Primary key : yaitu satu atribut atau satu set minimal atribut

yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian

32

spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu

entity.

~ Alternate key : yaitu kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai

primary key (kunci utama).

~ Foreign key : yaitu satu atau set atribut yang melengkapi satu

relationship (hubungan) yang menunjukkan tabel induknya.

2.5.2. Paket Bahasa Basis Data

Bahasa basis data (database language) adalah bahasa pada

sistem basis data untuk melakukan pendefinisian dan manipulasi basis

data. Bahasa basis data tersebut dapat ditempelkan (embbeded) ke

bahasa pemograman lain, saat source program dikompilasi terlebih

dahulu dilewatkan ke pre-kompilator (pre-compiler) yang

menterjemahkan intruksi basis data untuk berkoneksi dengan DBMS.

Berdasarkan fungsinya, bahasa basis data mempunyai tiga komponen

utama, yaitu: (Hariyanto, 2004: 109-113)

1. DDL (Data Definition Language)

DDL berfungsi untuk menspesifikasikan skema atau struktur

basis data. Hasil pernyataan DDL adalah himpunan definisi data

yang disimpan pada kamus data (data dictionary/ directory).

Contoh dari perintah DDL adalah perintah CREATE, MODIFY

STRUCTURE, dll.

33

2. DML (Data Manipulation Language)

DML adalah bahasa yang memperbolehkan pemakai/ user

untuk mengakses atau manipulasi data langsung dari database.

DBMS menyediakan bahasa spesial yang disebut bahasa query

untuk mempermudah dalam mengajukan permintaan data. Selain

query DML juga berisi perintah INSERT, UPDATE, dan

DELETE.

3. DCL (Data Control Language)

DCL merupakan subbahasa untuk mengendalikan struktur

internal basis data dan untuk menyesuaikan sistem agar efisien.

DCL berisi perintah GRANT dan REVOKE untuk memungkinkan

pengamanan yang diberikan ke tabel-tabel basis data berdasarkan

konsep otorisasi, kepemilikan dan wewenang user.

Dari tiga komponen tersebut, yang lebih umum digunakan oleh

programmer dan pemakai adalah bahasa DDL dan DML. Sedangkan

DCL hanya digunakan oleh seorang Database Administrator (DBA).

2.5.3. Normalisasi

Pada saat merancang basis data menggunakan model relasional,

kita sering menemui beberapa alternatif dalam pendefinisian himpunan

skema relasi. Agar dapat memperoleh gambaran yang lebih tepat

dalam pemilihan himpunan relasi diperlukan pemahaman dan proses

untuk memperoleh skema basis data yang memiliki properti tepat.

Proses tersebut dikenal dengan normalisasi yaitu proses

34

pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan

entitas dan relasinya. Perancangan dengan normalisasi memiliki

keuntungan sebagai berikut : (Hariyanto, 2004: 69)

1. Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk

menyimpan data

2. Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data

3. Meminimalkan kemungkinan anomali pembaruan

4. Memaksimalkan stabilitas struktur data.

Pada proses normalisasi selalu diuji dari beberapa kondisi,

yaitu apakah ada kesulitan pada saat melakukan proses bahasa SQL

seperti INSERT, UPDATE, DELETE, dan SELECT pada suatu

database. Jika terdapat kesulitan maka relasi tersebut dipecahkan pada

beberapa tabel lagi. Di sinilah dapat dikatakan perancangan belum

mendapat database yang optimal.

Berikut ini ada enam bentuk normalisasi yang dikenal, yaitu:

1. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Suatu relasi dapat memenuhi bentuk normal ke satu (1NF)

jika setiap atribut dari relasi tersebut tidak memiliki nilai ganda

(multi value) dalam suatu baris atau record dan setiap nilai

atributnya sederhana (bukan komposit/ gabungan).

35

2. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Bentuk normal kedua memiliki syarat yaitu bentuk data telah

memenuhi kriteria bentuk 1NF dan atribut yang bukan kunci

haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/ primary key.

3. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Untuk menjadi bentuk ketiga maka haruslah memenuhi

bentuk 2NF dan semua atribut bukan kunci/ primer haruslah

bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh. Bentuk

3NF digunakan untuk menghilangkan kebergantungan transitif.

4. Boyce Codd Normal Form (BCNF)

BCNF merupakan perbaikan terhadap 3NF, jika tiap atribut

utama bergantung fungsional penuh pada tiap kunci dimana kunci

tersebut bukan bagiannya. Bentuk ini juga dapat menggunakan

kunci primer lebih dari satu sesuai kondisi.

5. Bentuk Normal Keempat (4NF)

Bentuk 4NF digunakan jika relasi sudah dalam BCNF dan

tidak berisi kebergantungan banyak nilai. Jika masih terjadi maka

kita harus membagi relasi menjadi dua relasi baru.

6. Bentuk Normal Kelima (5NF)

Bentuk normal 5NF berhubungan dengan properti yang

disebut join tanpa adanya kehilangan informasi (lossless join).

36

2.6 Pemodelan Proses Pengembangan Sistem Basis Data

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru

untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki

sistem telah ada. Dalam hal ini dibutuhkan pendekatan pengembangan yang

sesuai dengan kondisi dan kemampuan perusahaan dalam menerapkannya.

2.6.1. Metode Pengembangan Sistem

Untuk menuju kesuksesan dalam pengembangan dan

penggunaan sistem informasi yang ada diperlukan beberapa fase yang

harus dilalui. Keseluruhan proses pengembangan sistem ini dikenal

dengan System Development Life Cycle (SDLC). Pendekatan dengan

SDLC merupakan pendekatan melalui beberapa tahap untuk

menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah

dikembangkan dengan sangat baik melalui penggunaan siklus kegiatan

penganalisis dan pemakai secara spesifik. (Kendall, 2003:11)

SDLC merupakan metode pengembangan sistem perusahaan

yang digunakan untuk proyek TI secara besar. SDLC adalah suatu

kerangka kerja terstruktur yang terdiri dari proses berurutan pada

sistem informasi yang dikembangkan. Setiap proses dalam

tingkatannya mendefinisikan tugas yang harus dijalankan. Dalam hal

ini peneliti menggunakan SDLC dengan 8 fase pengembangan sistem,

yang dijelaskan sebagai berikut: (Rainer, Turban, Potter, 2007: 312)

37

1. Sistem Investigasi

Tahap penelitian berupa investigasi awal dalam memahami

masalah bisnis yang akan dipecahkan, pilihan teknis untuk sistem,

dan masalah yang mungkin terjadi selama pengembangan yang

diikuti dengan studi kelayakan.

2. Analisis Sistem

Tahap mengidentifikasi masalah bisnis secara lebih rinci,

mengidentifikasi penyebabnya, menentukan solusinya dan

mengidentifikasi kebutuhan informasi.

3. Desain Sistem

Membuat rancangan desain spesifikasi sistem seperti desain

user interface, desain basis data, serta desain output sesuai dengan

kebutuhan.

4. Pemrograman

Mengembangkan sistem yang dibutuhkan untuk memenuhi

tujuan fungsional dan dapat memecahkan permasalahan bisnis.

5. Pengujian

Melakukan proses pemeriksaan untuk melihat apakah kode

komputer (coding) berjalan sesuai hasil yang diharapkan dan

diinginkan dalam suatu kondisi tertentu.

38

6. Implementasi

Proses konversi dari sistem lama ke sistem baru baik dari

konversi datanya maupun memperkenalkan komponen/ modul dari

sistem baru secara bertahap.

7. Pengoperasian

Tahap dimana sistem baru telah beroperasi secara stabil, dan

dilanjutkan dengan proses audit untuk menilai kemampuan sistem

tersebut.

8. Pemeliharaan

Tahap akhir dengan melakukan debugging program yang

berkelanjutan, memberi akomodasi pada sistem dalam

menyesuaikan perubahan kondisi bisnis, serta proses backup data.

2.6.2. Pengolahan Basis Data

2.6.2.1. Diagram Alir (Flowchart)

Bagan alir program (program flowchart) adalah suatu

bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-

langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan

cara penyajian dari suatu algoritma. (Al-Bahra, 2005: 263)

Untuk melihat notasi simbol-simbol yang digunakan dalam

Flowchart, dapat dilihat pada halaman daftar simbol.

39

2.6.2.2. Data Flow Diagram (DFD)

Penggunaan DFD sebagai modeling tool dipopulerkan

oleh Demacro dan Yordan (1979) serta Gane dan Sarson

(1979) dengan menggunkanan pendekatan metode analisis

sistem terstruktur. DFD menggambarkan arus data dan

keterkaitan satu sama lain dari suatu sistem informasi.

(Setiawan, 2005: 1 )

Berikut ini merupkan definisi dari notasi simbol yang

digunakan dalam diagram sebagai berikut:

1. Proses (Process)

Proses merupakan model sistem yang meliputi

sistem komputer, sistem manajemen, sistem bisnis dan

tentunya sistem informasi. Di dalamnya terjadi proses

pertukaran sistem masukan dan keluaran disesuaikan

dengan kondisi lingkungan sistem, serta terdapat proses

logika dan penghitungan sistem

Proses dapat menjelaskan logika pembuatan

keputusan dan rumusan-rumusan yang akan

mentransformasi proses data-data masukan menjadi

keluaran. Jadi setiap data flow dari entitas dan data store

harus dimulai dan/ atau diakhiri dalam proses.

40

2. Aliran Data (Data Flow)

Data flow adalah aliran yang menghubungkan

antara proses dengan lingkungan sistem maupun proses

dengan proses. Di samping itu dapat berfungsi sebagai

komunikasi aliran data atau informasi antara tiap elemen.

Dalam suatu diagram sistem, data flow tidak dapat

menghubungkan hanya antar entitas maupun data store.

Jadi dalam penggunaanya data flow harus mencantumkan

atau menghubungkan elemen proses.

3. Entitas (External Entity)

Entitas merupakan sumber atau tujuan data dan

dianggap eksternal atau faktor luar terhadap sistem yang

sedang digambarkan. Setiap entitas diberi label dengan

nama yang sesuai dan harus menunjukkan suatu kata

benda. Dalam hal ini mendefinisikan orang, unit

organisasi, sistem lain dan organisasi lain yang terkait dan

berinteraksi dengan sistem.

4. Penyimpanan Data (Data Store)

Dalam suatu diagram terjadi perputaran data dan

informasi, maka dibutuhkan elemen untuk dapat

menyimpan data dan informasi tersebut agar dapat

digunakan dan diolah kembali di lain waktu. Dalam hal

ini data store berfungsi sebagai simbol yang mewakili

41

tempat penyimpanan data yang biasanya berdasarkan

nama-nama tabel dari database.

Untuk melihat notasi simbol-simbol yang digunakan dalam

DFD, dapat dilihat pada halaman Daftar Simbol.

2.6.2.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Model ER (Entity Relationship Model) pada awalnya

dikemukakan olen Peter Chen (1976). Model ER

digambarkan dengan diagram ER yang merupakan

representasi grafis himpunan entitas, relationship, dan

konstrain integritas yang dihasilkan pada aktivitas

pengembangan. (Hariyanto, 2005: 165)

1. Entitas (Entity)

Entitas merupakan objek yang ada dan dapat

dibedakan dengan objek-objek lainnya. Entitas adalah

objek yang berisi informasi deskriptif yang sepenuhnya

menguraikan orang tunggal, tempat, objek atau ide. Jika

suatu objek data yang sudah dikenal diuraikan oleh objek

lain, maka objek itu adalah sutau entitas. Jika tidak ada

informasi deskriptif yang berhubungan dengan item,

maka objek itu bukanlah suatu entitas.

2. Atribut (Attributes)

Atribut merupakan objek data yang

mengidentifikasikan atau menguraikan entitas. Atribut

42

yang mengidentifikasi entitas disebut atribut kunci (key

attributes), sedangkan atribut yang menguraikan entitas

disebut atribut yang bukan kunci (non-key attributes).

3. Relasi (Relationship)

Secara konseptual, entitas dan atribut tidak dapat

berfungsi jika hanya berdiri sendiri. Jadi harus dapat

saling berperan dan mempengaruhi satu sama lain untuk

mendukung proses bisnis. Biasanya, suatu hubungan

relasi ditandai oleh suatu kata kerja yang menghubungkan

dua kesatuan atau lebih.

Untuk melihat notasi simbol-simbol yang digunakan dalam

ERD, dapat dilihat pada halaman daftar simbol.

2.6.2.4. Kamus Data

Kamus data merupakan hasil referensi data mengenai

data (maksudnya, metadata), suatu data yang disusun oleh

penganalisis sistem untuk mereka selama melakukan analisis

dan desain. ( Kendall, 2003: 333 )

Untuk melihat notasi simbol-simbol yang digunakan dalam

kamus data, dapat dilihat pada halaman Daftar Simbol.

43

2.7 Sekilas Tentang Oracle

Oracle adalah nama produk software database, diproduksi oleh

perusahaan software bernama Oracle Corporation yang didirikan pada tahun

1977 oleh tiga orang programmer yaitu, Bob Miner, Ed Dates, dan Larry

Ellison. Awalnya Perusahaan ini lebih berkonsentrasi pada pembuatan

database server di mainframe. Secara garis besar, software database

dikelompokkan menjadi dua yaitu, stand alone database dan database server.

Kisah sukses Oracle Corp terkait dengan sejarah dan database

relational yang lebih dahulu diterapkan oleh IBM dalam bahasa SQL dan

produk DB2. Melihat perkembangan tersebut Larry Ellison memutuskan

untuk mengimplementasikan model relasional pada produk Oracle. Keputusan

tersebut berhasil dan mampu membuat Oracle menjadi pesaing kuat bagi IBM.

Sekitar tahun 1980-an, Larry kembali mengambil langkah dengan

mendiversifikasi Oracle (versi 6.x) ke luar mainframe, yakni ke sistem operasi

UNIX. Disinilah terjadi penigkatan penghasilan dan penjualan produk yang

mencolok, dan kemudian diikuti dengan Oracle (versi 7.x) mulai tahun 1996

dengan sistem operasi Novell Netware, Windows NT, dan terakhir pada

LINUX (versi 8.x) sekitar tahun 1997. (Bernaridho, 2004: 1-2)

Secara garis besar, Oracle telah mengeluarkan beberapa produknya, sebagai

berikut :

1. Oracle Developer (Developer 2000, Developer 6 atau 6i).

Software ini ditujukan untuk membangun aplikasi dari sisi front

end atau sisi user interface. Produk ini juga dikenal dengan development

44

tool (nondatabase-server) yang digunakan untuk membantu programmer

membuat aplikasi yang mengakses data Oracle.

2. Oracle DBA (Oracle 7, Oracle 8/8i, Oracle 9i, Oracle 10g, Oracle 11i).

Software ini ditujukan untuk pembuatan program atau aplikasi dari

sisi back end atau sisi database. Software ini diperuntukkan bagi para

DBA atau Database Administration Oracle.

Oracle menggunakan bahasa pemrograman PL/SQL yang merupakan

pemrograman bahasa prosedural yang di dalamnya diletakkan sintak-sintak

SQL. Pada umumnya sintak SQL digunakan sebagai penghubung antara

aplikasi dengan Basis Data Relasional. ( Imam dan Raharjo, 2006: 2-3)

2.7.1. Tampilan Oracle DBA Studio

Database administration (DBA Studio) digunakan sebagai tool

untuk melakukan fungsi administratif terhadap database oracle.

Gambar 2.7 Tampilan DBA Studio

45

2.7.2. T.O.A.D (Tool for Oracle Application Developers)

T.O.A.D merupakan salah satu tool untuk editor dari

sintak-sintak SQL atau PL/SQL dan fungsi lain sebagai pendukung

database dan lebih memudahkan dibanding editor bawaan Oracle

yaitu SQL*Plus yang isinya hanyalah editor sintak-sintak.

Gambar 2.8 Tampilan T.O.A.D

Gambar 2.9 Tampilan SQL*Plus

46

2.7.3. Oracle Forms Builder (Oracle Developer 6)

Oracle Forms Builder digunakan untuk membuat desain

user interface kepada end user agar memudahkan dalam koneksi

dengan database.

Gambar 2.10 Tampilan Oracle Developer Form Builder

2.7.4. Oracle Report Builder

Oracle Report Builder digunakan untuk membuat report/

laporan dari sintak-sintak query sesuai kebutuhan untuk memanggil

data dari database.

47

Gambar 2.11 Tampilan Oracle Developer Report Builder

2.7.5. Oracle Graphics Builder

Oracle Graphics Builder digunakan dalam membuat grafik

untuk menentukan presentasi dari variabel yang ditentukan.

Gambar 2.12 Tampilan Oracle Developer Graphics Builder

48

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

3.1.1 Metode Observasi (Observation)

Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung

ke tempat penelitian dan menjadi bagian langsung dari lingkungan

kerja perusahaan tersebut, agar peneliti dapat lebih memahami

perancangan sistem yang akan dibuat disamping mencari informasi.

Berikut ini merupakan definisi lokasi penelitian berlangsung :

Nama Institusi : PT. Sarijaya Permana Sekuritas

Bidang : Jasa Pialang/ Broker Saham

Alamat : Permata Bank Tower 1 lantai 6

Jl.Jend. Sudirman Kav.27

Jakarta Pusat – 12920

Waktu Obervasi : 12 Maret 2007 – 30 April 2007

Informasi yang dibutuhkan peneliti dalam observasi ini yaitu

berupa kondisi sistem penanganan keluhan yang sedang berjalan,

gambaran umum keterkaitan sistem-sistem di perusahaan sesuai

konsep ERP dan permasalahan yang timbul terhadap sistem pada saat

pengoperasian maupun proses perawatan (maintenance).

48

49

3.1.2 Metode Wawancara (Interview)

Metode wawancara merupakan proses untuk mengumpulkan

informasi dengan cara percakapan langsung dengan format tanya

jawab terhadap pihak-pihak terkait dengan penelitian sistem yang akan

dibuat. Wawancara dilakukan kepada bagian departemen System

Development (Sysdev) yaitu kepada Bpk.Edy Sumaryoto (Head

Sysdev). Sedangkan pihak Helpdesk kepada Desi dan Sukur (Staf

Helpdesk) selaku pengguna dari sistem yang akan dibuat. Waktu

wawancara dilaksanakan pada bulan maret 2007. Kesimpulan hasil

wawancara terdapat dalam bab 4 dan pada halaman lampiran

dipaparkan hasil wawancara perorangan yang dilakukan oleh peneliti.

3.1.3 Metode Studi Pustaka

Dalam metode studi pustaka, peneliti mengumpulkan data dan

informasi dari beberapa referensi buku maupun artikel untuk

memperkuat sumber referensi penelitian sebanyak 16 pustaka acuan.

Di samping itu sebagai acuan dalam perbandingan kelebihan dari

aplikasi ini dengan yang lain, yaitu aplikasi keluhan user ini

menggunakan konsep ERP untuk proses penerapan ke dalam ruang

lingkup data dan system perusahaan agar dapat terintegrasi serta dapat

digunakan bersama-sama dengan dibatasi hak akses tertentu pada

masing-masing yang mengaksesnya sesuai dengan kebutuhan.

50

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam suatu penelitian tahapan pengembangan sistem sangatlah

dibutuhkan, hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang

timbul kemudian diproses beberapa tahapan hingga didapatkan pemecahan

atau penyelesaiannya. Metode pengembangan sistem yang peneliti gunakan

adalah System Development Life Cycle (SDLC), karena metode ini sangatlah

tepat dalam membangun konsep ERP yang diterapkan pada tempat penelitian.

SDLC adalah suatu proses dari systems analysts, software

engineers, dan programmers build systems, yang merupakan rancangan

manajemen tool, kegunaan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

rancangan pengembangan sistem. SDLC diterapkan oleh Benjamin, 1971 yang

selanjutnya mendasari semua pengembangan sistem. (Whitten, Bentley,

Barlow, 1989: 81)

SDLC merupakan rangka terstruktur yang terdiri dari urutan atau

tahapan proses sistem informasi yang dikembangkan. Tiap tahapan proses

memiliki definisi tugas. (Rainer, Turban, Potter, 2007: 311) Dalam tahap

pengembangan sistem SDLC menggunakan 8 langkah, tahap tersebut dapat

dilihat pada Gambar 3.1 :

51

Gambar 3.1 Tingkatan Tahap-Tahap Pada SDLC (Rainer, Turban, Potter, 2007: 312)

3.2.1. Sistem Investigasi (System Investigation)

Pada tahap awal tingkatan dalam SDLC dapat dilakukan

dengan investigasi awal dengan memahami permasalahan bisnis yang

akan dipecahkan, pilihan hal teknis untuk sistem dan masalah yang

mungkin terjadi selama pengembangan yang diikuti dengan studi

kelayakan. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian langsung

untuk memahami sistem yang sedang berjalan, dengan tujuan

mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan yang timbul dengan

cara observasi dan wawancara terhadap pihak-pihak yang terkait. Cara

tersebut dilakukan agar perencanaan perbaikan dan perancangan

sistem berjalan lancar dan tepat sasaran.

52

3.2.2. Analisis Sistem (System Analysis)

Tahap ini mengidentifikasi masalah bisnis secara lebih

rinci, mengidentifikasi penyebabnya, menentukan solusinya dan

mengidentifikasi kebutuhan informasi. Dalam hal ini peneliti

menganalisis sistem yang sedang berjalan, ternyata permasalahan yang

timbul yaitu masih manualnya sistem tersebut sehingga menyulitkan

dalam proses input data dalam kapasitas besar (jumlah banyak),

efektifitas input data (multi user), proses integrasi dengan sistem lain

dan perawatan (maintenance).

3.2.3. Desain Sistem (System Design)

Tahap perancangan desain adalah proses membuat rancangan

desain spesifikasi sistem yakni desain proses yang meliputi desain

basis data dan desain alur bisnis proses, serta desain antar muka user

yang meliputi input dan output sesuai dengan kebutuhan. Menanggapi

hal tersebut peneliti mendefinisikan perancangan desain sebagai

berikut:

a). Perancangan desain proses

- Menggunakan DFD dalam menggambarkan aliran data

- Menggunakan ERD dalam menggambarkan hubungan antar entitas

- Menggunakan Flowchart dalam menggambarkan alur kerja bisnis

prosesnya.

53

b). Perancangan desain interface (tampilan)

- Desain input dalam bentuk form-form menjadi sebuah modul

- Desain output dalam bentuk hasil laporan sesuai dengan informasi

yang dibutuhkan

3.2.4. Pemrograman (Programming)

Tahap pengembangan sistem yang dibutuhkan untuk

memenuhi tujuan fungsional dan dapat memecahkan permasalahan

bisnis. Pada tahap ini peneliti menterjemahkan hasil analisisnya ke

dalam bahasa pemrograman (coding) berupa GUI (Graphic User

Interface) baik form masukan, form proses maupun laporan akhirnya.

3.2.5. Pengujian (Testing)

Tahap ini merupakan proses pemeriksaan untuk melihat

apakah kode komputer (coding) berjalan sesuai hasil yang diharapkan

dan diinginkan dalam suatu kondisi tertentu.

Pada umumnya kesalahan (error) yang terjadi

dikelompokkan menjadi dua tipe yaitu kesalahan kode program

(syntax error) dan logika algoritma (Logic error) .

Pengujian dibagi menjadi dua yaitu:

− Whitebox : pengujian dengan melihat source code program dengan

menjalankan debugging oleh programmer dan seorang analis.

− Blackbox : pengujian tanpa melihat source code program dan

dijalankan oleh user untuk mengamati apakah telah menerima

54

input, proses dan menghasilkan output dengan benar. (Pressman,

2002: 85)

Pada penelitian kali ini peneliti hanya melakukan pengujian

Blackbox yang dilakukan oleh staf Helpdesk

3.2.6. Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi merupakan proses konversi dari

sistem lama ke sistem baru baik dari konversi datanya maupun

memperkenalkan komponen/modul dari sistem baru secara bertahap.

Dalam hal ini pihak departemen system development (sysdev)

melakukan pelatihan atau training dengan pemakai (Helpdesk)

terhadap sistem baru, lalu mengevaluasi kembali untuk menyesuaikan

dengan sistem sebelumnya agar konversi sistem berjalan efektif.

Sedangkan proses konversi datanya dilakukan oleh pihak database

administrator pada perusahaan itu, karena sehubungan dengan

kerahasiaan data-datanya.

3.2.7. Pengoperasian (Operation)

Tahap dimana sistem baru telah beroperasi secara stabil,

dan dilanjutkan dengan proses audit untuk menilai kemampuan sistem

tersebut. Jadi dalam periode pengoperasian tertentu dilakukan

pemeriksaan terhadap kemampuan dan kinerja sistem baru tersebut

dengan tepat.

55

3.2.8. Pemeliharaan (Maintenance)

Tahap akhir dengan melakukan debugging program yang

berkelanjutan, memberi akomodasi pada sistem dalam menyesuaikan

perubahan kondisi bisnis, serta diperlukan juga proses backup data.

Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas kelangsungan sistem dalam

jangka panjang.

Dalam setiap tahapan SDLC jika terjadi kekeliruan pada tahap

tertentu maka perlu ditelusuri penyebabnya dan kembali ke tahapan tingkat

sebelumnya. Dalam hal ini peneliti hanya sampai pada tahap ke 5 yaitu

pengujian saja kepada pihak Helpdesk, selanjutnya dikerjakan oleh pihak

departemen system development (sysdev) bekerja sama dengan administrator

database hingga tahap akhir maintenance.

56

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sistem Investigasi

Dalam mengawali suatu penelitian dibutuhkan investigasi atau

identifikasi awal terhadap objek yang akan diteliti. Pada tahap inilah

diharapkan peneliti dapat mengumpulkan serta menentukan data dan

informasi apa saja yang dibutuhkan terhadap objek yang diteliti, disamping

itu juga perlu menentukan cakupan atau batasan penelitian.

4.1.1. Persiapan Penelitian

4.1.1.1. Observasi Penelitian

Metode observasi ini berupa pengamatan langsung

yang dilakukan oleh peneliti ke tempat penelitian dan ikut

menjadi bagian dari lingkungan Perusahaan. Berikut ini

merupakan rincian informasi dari persiapan yang dilakukan

selama observasi:

1. Tempat Penelitian

Nama Institusi : PT. Sarijaya Permana Sekuritas

Bidang : Perdagangan saham (efek)

Peranan : Pelayanan jasa perantara / broker

saham

Alamat : Permata Bank Tower 1 lantai 6

Jl.Jend. Sudirman Kav.27

Jakarta Pusat – 12920

56

57

Departemen : System Development (Sysdev)

2. Alokasi Waktu

Periode observasi : 12 Maret 2007 – 30 April 2007

Tabel 4.1 Alokasi Waktu Observasi

Tahap dan Kegiatan Observasi Periode 1. Pemahaman konsep sistem

yang sedang berjalan dan pelatihan teknis.

12 Maret 2007 s/d

31 Maret 2007 2. Perancangan database dan

pembuatan coding program aplikasi yang akan dibuat

1 April 2007 s/d

25 April 2007

3. Pengujian dan pelatihan kepada end user (Helpdesk)

25 April 2007 s/d

30 April 2007

3. Tujuan Observasi

Tujuan observasi ini adalah membantu pihak

instansi dalam menyelesaikan permasalahan terhadap

sistem pada bagian Helpdesk yang masih cenderung

manual dan belum terintegrasi dengan ruang lingkup

sistem dan basis data yang sedang berjalan di Sarijaya.

4.1.1.2. Wawancara (Interview)

Metode wawancara dilakukan guna mendapatkan

informasi berupa kondisi dan permasalahan yang timbul

dalam sistem penanganan keluhan yang sedang berjalan,

serta gambaran umum tentang perusahaan dari narasumber

yang berkaitan langsung dalam proses perancangan sistem

58

ini. Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada bagian

Departemen System Development (Sysdev) yaitu kepada

Bpk.Edy Sumaryoto (Head Sysdev). Sedangkan pihak

Helpdesk kepada Desi dan Sukur (Staf Helpdesk) selaku

pengguna dari sistem yang akan dibuat. Berikut ini hasil

kesimpulan yang didapatkan wawancara sebagai berikut:

1. Fungsi Departmen Sysdev yaitu mengembangkan

sistem yang akan digunakan back office dan front office.

2. Tugas (job desk) yang dikerjakan Departemen Helpdesk

3. Tujuan pengembangan aplikai User Complaint yang

baru ini.

4. Analisis pengembangan basis data dan hubungan ruang

lingkup basis data antara Departemen yang terkait.

5. Kendala yang dialami pada sistem sebelumnya.

6. Pihak-pihak yang melakukan komplain siapa saja.

7. Latar belakang berdirinya Sarijaya Sekuritas

4.1.1.3. Cakupan/ Batasan Penlitian

Dalam hal ini peneliti menentukan batasan atau

ruang lingkup dari penelitian. Aplikasi yang akan dibuat ini

hanya ditujukan kepada Departemen Helpdesk dan untuk

menangani keluhan terhadap fasilitas paket sistem yang

disediakan kepada nasabah maupun mitra/ cabang saja.

59

4.1.2. Tinjauan Organisasi

Pada awalnya Perusahaan ini didirikan pada 13 Maret 1990

dengan nama PT. Tegar Dinamika Abadi yang bergerak dalam

bidang reksadana investasi pasar modal. Pada tanggal 11 Desember

1997 baru resmi menggunakan nama PT. Sarijaya Permana

Sekuritas. Sejak tahun 1998 perusahaan ini berkembang dan berhasil

memiliki 38 cabang di sejumlah daerah. Hal ini karena Sarijaya

merupakan salah satu pioneer dalam penerapan online tradding di

dalam negeri.

Dengan dikepalai oleh Herman Ramli, Sarijaya mampu

melahirkan Grup Sarijaya yang mulai merambah ke bisnis asuransi

lewat PT.Asuransi Sarijaya dan bisnis pembiayaan lewat PT.

Sarijaya Multidana. Berkembangnya Sarijaya diperkirakan setelah

melakukan berbagai kegiatan edukasi investasi pasar modal yang

digelar di kampus-kampus dan masyarakat yang saat itu tingkat

pemahaman terhadap investor pasar modal masih kurang.

Pada Gambar 4.1 merupakan gambaran Struktur Orgranisasi

/ perusahaan Sarijaya Permana Sekuritas hingga saat ini.

60

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan Sarijaya Permana Sekuritas

61

4.2. Analisis

Pada tahap ini, peneliti membuat hasil analisis terhadap aplikasi

yang sedang berjalan serta menganalisis kebutuhan yang diperlukan dalam

perancangan aplikasi yang akan diusulkan.

4.2.1. Analisis Aplikasi yang Sedang Berjalan

4.2.1.1. Uraian Aplikasi yang Sedang Berjalan

Setelah dilakukan analisis terhadap aplikasi

penanganan keluhan user yang sedang berjalan. Maka dapat

disimpulkan dan digambarkan diagram alir (workflow) dari

sistem tersebut sebagai berikut :

Gambar 4.2 Diagram Alir ( workflow ) Aplikasi yang Sedang Berjalan

62

4.2.1.2. Analisis Masukan (Input)

Aplikasi penanganan keluhan user yang diusulkan

ini menggunakan konsep ERP, jadi data atau informasi

yang dibutuhkan tidak hanya di-input oleh Departemen

bagian Helpdesk saja. Aplikasi ini membutuhkan data yang

sudah terorganisir dalam lingkungan DBMS Admin Back

Office yang di-input oleh berbagai Departemen.

Berikut ini merupakan hubungan dari aplikasi yang

digunakan Departemen Helpdesk dengan Departemen

lainnya yang terkait dalam suatu lingkungan konsep ERP,

sebagai berikut:

1. Departemen Helpdesk

Helpdesk berperan utama dalam penggunaan sistem

ini, dapat kita lihat tugasnya sebagai berikut:

a. Input data keluhan user dan informasi user-nya

b. Input data fungsi dan tipe dari keluhan yang telah

dikriteriakan.

c. Input data portfolio tiap teknisi (koleksi jumlah

teknisi menangani keluhan)

d. Membuat laporan terhadap keluhan yang masuk.

2. Departemen Sales

Meski secara tidak langsung Departemen Sales

berhubungan dengan sistem ini, karena sistem

63

membutuhkan data customer/ nasabah yang sebelumnya

telah di-input oleh Departemen Sales.

3. Departemen Compliance

Aplikasi keluhan user juga membutuhkan deskripsi

data company/ mitra dan user beserta staf mitra yang di-

input oleh bagian Departemen Compliance.

4. Admin Back Office

Secara umum data yang terkait dalam konsep ERP

pada Perusahaan ini terdapat pada bagian Admin Back

Office. Hubungan dengan aplikasi keluhan user ini yaitu

data teknisi dan data Departemen.

4.2.1.3. Analisis Proses

Aplikasi penanganan keluhan user ini memiliki dua

proses utama, yaitu:

1. Proses Keluhan User

yaitu proses manajemen pencatatan data atau informasi

keluhan user yang muncul, serta laporan keseluruhan.

2. Proses Portfolio Teknisi

yaitu proses pencatatan koleksi jumlah data teknisi yang

telah menangani keluhan user.

4.2.1.4. Analisis Keluaran (Output)

Aplikasi penanganan keluhan user ini memiliki dua tujuan

hasil output atau laporan, yaitu:

64

1. Manajer Helpdesk

Setiap hasil laporan dari data dan informasi keluhan

user diserahkan kepada Manajer Helpdesk.

2. Manajer Teknisi (Technician)

Laporan portfolio dari teknisi diserahkan kepada tiap

Manajer Teknisi dari masing-masing teknisi yang telah

menangani keluhan.

4.2.1.5. Kelemahan Aplikasi yang Berjalan

Dari hasil wawancara dan analisis terhadap aplikasi yang

berjalan ini, maka ditemukan beberapa kelemahan

mendasar pada aplikasi ini yaitu sebagai berikut:

1. Aplikasi sebelumnya masih manual dan berjalan

sendiri, tidak terintegrasi dengan lingkungan sistem

lainnya pada Perusahaan

2. Aplikasi sebelumnya mengalami kesulitan dalam

melakukan proses manipulasi banyak data seperti

permintaan data, pengubahan, maupun hapus data.

3. Aplikasi sebelumnya memiliki keterbatasan sistem dan

kesulitan dalam proses perawatan (maintenance).

4.2.2. Analisis Aplikasi yang Diusulkan

4.2.2.1 Uraian Aplikasi yang Diusulkan

Gambar 4.3 adalah workflow dari aplikasi penanganan

keluhan pelanggan (User Complaint) yang diusulkan, yaitu:

65

Gambar 4.3 Diagram Alir (workflow) Aplikasi yang Diusulkan

66

4.2.2.2 Kelebihan Aplikasi yang Diusulkan

Aplikasi penanganan keluhan pelanggan yang diusulkan ini

memiliki kelebihan dari aplikasi sebelumnya, yaitu :

1. Aplikasi yang diusulkan lebih otomatis dan lebih

terintegrasi dengan lingkungan sistem lain pada

Perusahaan, jadi dapat saling berbagi informasi.

2. Lebih memudahkan dan mempercepat dalam

melakukan proses manipulasi data.

3. Memiliki ruang penyimpanan data (data storage) yang

lebih besar dan memudahkan proses maintenance.

4.2.3. Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem merupakan proses untuk

menghasilkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dibuat.

Diantara kebutuhan sistem tersebut terdapat pada sumber daya

informasi yang ada pada perusahaan.

Perusahaan-perusahaan beralasan bahwa jika mereka

mengelola data mereka dengan menerapkan DBMS yang berbasis

komputer, mereka berarti juga akan mengelola informasi mereka.

Dalam hal ini yang perlu diperhatikan yaitu pada pengolah informasi

yang mengubah input menjadi output yang meliputi perangkat keras

dan perangkat lunak, serta orang-orang yang mengembangkan dan

mengoperasikan sistem. (McLeod, 2004: 32)

67

Berikut ini merupakan sumber daya informasi pada perusahaan:

1. Perangkat Keras Komputer.

Dalam memanfaatkan sumber daya perangkat keras

komputer, dapat dimulai dengan menginventarisasi komputer

yang tersedia di dalam perusahaan. Perangkat keras komputer ini

akan digunakan dalam pengembangan sistem dan pengoperasian.

Untuk itu perlu diketahui spesifikasi perangkat keras komputer

yang ada pada perusahaan, diantaranya sebagai berikut:

a. Processor minimum Pentium3 - 1.0 GHz (atau lebih besar)

b. Memori minimum 128 MB

c. Ruang penyimpanan minimum 4GB

d. Rekomendasi monitor resolusi 1024 x 768 pixel

2. Perangkat Lunak Komputer.

Dalam menentukan perangkat lunak yang akan digunakan,

perlu diadakan penyesuaian dengan spesifikasi perangkat keras

komputer pada perusahaan. Berikut ini merupakan uraian

perangkat lunak yang akan digunakan dalam pengembangan dan

pengoperasian sistem:

a. Sistem Operasi Windows NT (2000, 2003, XP, dan

sekelasnya)

b. Oracle Developer versi 6.i (untuk komputer client)

c. Oracle Database versi 8.1.7 (untuk komputer server)

68

3. Spesialis Informasi

Untuk kelangsungan suatu sistem dibutuhkan spesialis

khusus baik dalam pengembangan sistem maupun dalam

pemeliharaan sistem di masa mendatang. Di sini berhubungan

pada System Development (Sysdev) Departemen sebagai pihak

pengembang software dan pemeliharaan software. Selain itu juga

melibatkan pihak Database Administrator yang mengelola

manajemen basis data pada server.

4. Pemakai

Sebagai pihak end user yang menggunakan sistem, maka

perlu diketahui spesifikasi skill yang dimiliki. Agar dapat

menjalankan sistem yang dibuat perlu dilakukan pelatihan-

pelatihan (training) dalam mengoperasikan sistem informasi

perusahaan sesuai dengan bidangnya.

5. Basis Data (Database)

Pada lingkungan basis data (database) perlu dilakukan

manajemen dalam suatu DBMS. Pada penerapannya harus

dilakukan analisis pada pembuatan database sesuai konsep yang

dikembangkan pada Perusahaan, dalam hal ini yaitu konsep ERP.

Dalam konsep ERP ini, setiap pembuatan database baru harus

terintegrasi dan saling berhubungan dengan database

sebelumnya pada lingkungan DBMS. Berikut ini merupakan

ruang lingkup lingkungan tabel (database) sesuai konsep ERP:

69

TSC_Transaction

TSC_Portfolio

TSYS_Saham

TSYS_UserCompany

TCPL_CompanyReg

TSYS_Customer

TSYS_Company

TSYS_Sales

TSYS_Department

TSYS_Technician

TCPL_Requirement

TC_UserCp

TC_CPType

TC_Function

TC_Complaint

TC_Portfolio

TSYS_AssetTSYS_Employee

TSYS_Commodity

Dan lainnya …. . . . . . .

TSYS_Admin

ComplianceModule

User ComplaintModule

SalesModule

AdminBack Office

TSYS_Helpdesk

Gambar 4.4 Ruang Lingkup Lingkungan Tabel Konsep ERP

Dari Gambar 4.4 tentang ruang lingkup lingkungan tabel

pada sistem yang terintegrasi sesuai dengan konsep yang

diterapkan perusahaan yaitu ERP. Jadi jika ada penambahan

modul baru tidak perlu membuat dan meng-input database baru

lagi, karena bisa menggunakan database yang lama sesuai

70

dengan kebutuhan modul yang akan dibuat. Hanya saja perlu

ada penambahan hak akses bersama (priviledge) dalam database

yang digunakan bersama itu sesuai dengan kebutuhan akses tiap

modul pada masing-masing Departemennya. Pada Tabel 4.2

merupakan tabel hak akses yang di berikan database

administrator terhadap masing-masing database kepada modul

yang mengaksesnya.

Tabel 4.2 Hak Akses Basis Data Tiap Modul

From Granted (To) Table SELECT INSERT UPDATE DELETE

Sysadmin Compliance TSYS_COMPANY V V V V Sysadmin Compliance TSYS_USERCOMPANY V V V V Sysadmin Sales TSYS_COMPANY V x x x Sysadmin Sales TSYS_CUSTOMER V V V V Sysadmin Sales TSYS_SAHAM V V V V Sysadmin Sales TSYS_SALES V V V V Sysadmin Helpdesk TSYS_HELPDESK V x x x Sysadmin Helpdesk TSYS_DEPARTMENT V x x x Sysadmin Helpdesk TSYS_TECHNICIAN V x x x Sysadmin Helpdesk TSYS_COMPANY V x x x Sysadmin Helpdesk TSYS_USERCOMPANY V x x x Sysadmin Helpdesk TSYS_CUSTOMER V x x x

71

4.3. Desain

Pada tahap ini terdapat desain proses, basis data dan tampilan (user

interface) dari hasil analisis dan investigasi sistem pada tahap sebelumnya.

4.3.1 Proses

4.3.1.1 Data Flow Diagram (DFD)

Berikut ini merupakan gambaran proses-proses dan

hubungan dengan objek-objek lain yang berkaitan.

1. Diagram Konteks User Complaint

Gambar 4.5 Diagram Konteks User Complaint

72

2. Diagram Level 0 Sistem Umum User Complaint

- Status Komplain- Solusi Komplain

Deskripsi Komplain

TEKNISI

TC_Complaint

5.0Portfolio

Teknisi Follow-upkomplain

3.0PendataanKomplain

TC_Portfolio

TC_UserCp

6.0Cetak

LaporanKomplain

HELPDESK

- Status Keangotaan- Deskripsi User

ID, Nama , Tipe User

UserCp

TSYS_Usercompany TSYS_Customer

- UsrcompID- CompID

- CustID- CompID

1.0Pendataan

UserCp

HELPDESK

UserID

4.0Follow-upKomplain

TC_Function

TC_CptypeTipe Komplain

- FunctionID- CpTypeID

Fungsi Komplain

2.0Pendataan

Fungsi dan TipeKomplain

Fungsi dan TipeKomplain

TSYS_Technician- TechID- StatusAct- DepartmentIDKomplain

Komplain - Solusi Komplain- Status Komplain

- Periode Laporan- Variabel Laporan

Portfolio Teknisi

- Laporan Komplain- Laporan Portfolio

PortfolioTeknisi

Periode Portfolio

Laporan Portfolio

Komplain

- Jumlah Teknisi Follow-up- TechID

Komplain

Komplain

Portfolio Teknisi

TSYS_Company

CompID

Komplain User

TSYS_DepartmentDepartmentID

CpTypeID

TSYS_HelpdeskHelpID

Komplain

Variabel Komplain

Gambar 4.6 Diagram Level 0 User Complaint

[1.0] Helpdesk memasukkan ID, nama dan tipe user ke

dalam Sistem Pendataan UserCp. Sistem

membandingkan variabel yang masuk dengan

tabel TSYS_Usercompany, TSYS_Customer, dan

TSYS_Company berdasarkan kesamaan ID, nama

dan tipe user. Setelah disesuaikan data disimpan

ke dalam tabel TC_UserCp. Sistem menghasilkan

status keanggotaan user apakah terdaftar atau

tidak, jika terdaftar dapat dilihat pada deskripsi

user yang dapat dilihat kembali oleh Helpdesk.

73

[2.0] Helpdesk memasukkan fungsi dan tipe komplain,

lalu sistem menyimpan variabel masukan ke

dalam tabel TC_Function dan TC_CpType sesuai

penempatannya.

[3.0] Helpdesk memasukan userid berdasarkan user

yang komplain diambil dari tabel TC_Usercp.

Helpdesk menentukan fungsi komplain dari tabel

TC_Function dan TC_CpType, lalu helpdesk

memasukkan deskripsi dan variabel komplain

lainnya. Helpdesk dapat menentukan teknisi

sesuai bidang komplainnya diambil dari tabel

TSYS_Technician yang statusnya tidak aktif

(tidak menangani komplain lain). Bila teknisi ada

maupun tidak, data komplain tetap dapat disimpan

sementara ke dalam tabel TC_Complaint.

[4.0] Teknisi memasukan solusi komplain dan dapat

mengubah status komplain pada sistem follow-up

komplain sesuai kondisi. Lalu sistem menyimpan

penambahan serta perubahan solusi dan status

komplain pada tabel TC_Complaint. Sementara

itu Helpdesk dapat melihat hasil perubahan

(update) data komplain oleh teknisi dan dapat

melengkapi variabel yang masih kurang, lalu

74

disimpan kembali oleh sistem ke tabel

TC_Complaint.

[5.0] Helpdesk memasukkan periode portfolio ke dalam

sistem, lalu sistem melakukan proses perhitungan

jumlah teknisi yang melakukan follow-up yang

diambil dari tabel TC_Complaint. Setelah

diproses hasil data portfolionya lalu disimpan ke

tabel TC_Portfolio, sementara Helpdesk juga

dapat melihat hasilnya.

[6.0] Helpdesk memasukkan periode laporan dan

variabel laporan lain ke dalam sistem cetak

laporan komplain, lalu sistem melakukan proses

penyesuaian informasi yang diminta baik dari

tabel TC_Complaint maupun tabel TC_Portfolio.

Setelah diperoleh hasil informasinya, lalu baik

laporan komplain maupun laporan portfolio dapat

ditampilkan ke Helpdesk serta dapat dicetak.

75

3. Diagram Level 1 Proses Pendataan UserCp

HELPDESK1.1

PeriksaKeanggotaan

UserCp

TC_UserCp

1.2Pencocokan

DataUser

ID, Nama, danTipe user

Userid, Username,Usertype

Userid, Username,Usertype

TSYS_Usercompany

TSYS_Customer

- Custid- CompID

- Usrcompid- CompID

1.3KonfirmasiPendataan

UserCp

- Status keanggotaan- Deskripsi User

- Status Keanggotaan- Deskripsi User

ID, Nama,Tipe user

TSYS_CompanyCompID

Gambar 4.7 Diagram Level 1 Pendataan Tipe UserCp

[1.1] Helpdesk memasukkan ID, nama, dan tipe user ke

dalam sistem periksa keanggotaan usercp. Lalu

sistem membandingkan variabel yang masuk

dengan data pada tabel TC_Usercp. Jika data user

belum tercantum di database maka variabel

tersebut diteruskan ke sistem [1.2] untuk di-input,

tapi jika sudah tercantum maka tidak perlu

diadakan input ulang lagi.

76

[1.2] Variabel ID, nama, dan tipe user dari sistem [1.1]

akan dicocokan terhadap tabel TSYS_Customer

atau TSYS_Usercompany sesuai tipe user apakah

customer atau usercompany. Sementara rincian

usercompany dapat dilihat dari tabel

TSYS_Company. Setelah ditemukan maka dapat

disimpan pada tabel TC_Usercp.

[1.3] Hasil dari sistem [1.1] berupa status keanggotaan

dan deskripsi user baik sudah terdaftar maupun

belum akan dikonfirmasikan kepada Helpdesk.

4. Diagram Level 1 Proses Pendataan Fungsi dan Tipe

Komplain.

HELPDESK

TC_CPType

TC_Function

- Fungsi Komplain- Tipe Komplain

2.1Simpan

Fungsi dan TipeKomplain

Tipe Komplain

CptypeID

Fungsi Komplain

2.2Referensi

Foreign KeyCptypeID

Gambar 4.8 Diagram Level 1 Pendataan Fungsi dan Tipe Komplain

[2.1] Helpdesk memasukkan fungsi dan tipe komplain

kepada sistem simpan fungsi dan tipe komplain.

Setelah itu tipe dapat disimpan pada tabel

77

TC_Cptype, sementara itu fungsi komplain dapat

disimpan berdasarkan sistem [2.2] referensi

foreign key dari tabel TC_Function ke tabel relasi

master-nya yaitu TC_Cptype.

[2.2] Data dari tabel TC_Cptype yang diwakili dengan

variabel cptypeid akan dijadikan referensi foreign

key oleh tabel TC_Function. Setelah itu fungsi

komplain dapat disimpan pada tabel TC_Function

berdasarkan referensi yang merujuk pada tabel

relasi master-nya yaitu TC_Cptype.

5. Diagram Level 1 Proses Pendataan Komplain.

TSYS_Technician

TC_ComplaintHELPDESK

TC_Function

3.1Input

DeskripsiKomplain

- FunctionID- CpTypeID

3.3KonfirmasiKomplain

3.2Display Teknisiyang Tidak Aktif

- TechID- DepartmentID

Deskripsi Komplain

Komplain

TC_UserCp

UserID

- TechID- StatusAct- DepartmentID

Komplain

Komplain

Komplain

TC_CpType

CpTypeID

TSYS_DEPARTMENTDepartmentID

TSYS_HELPDESKHelpID

Gambar 4.9 Diagram Level 1 Proses Pendataan Komplain

[3.1] Helpdesk memasukkan deskripsi komplain dan

variabel terkait kepada sistem input deskripsi

78

komplain. Helpdesk menentukan user yang

komplain dari tabel TC_UserCp, menentukan

fungsi komplain dari tabel TC_Function dan

TC_CpType, menentukan teknisi yang berstatus

tidak aktif dari sistem [3.2] sesuai dengan bidang

komplain. Sistem ini juga memasukkan Helpdesk

yang menggunakan sistem ini diambil dari tabel

TSYS_Helpdesk. Setelah semua variabel terisi

maka dapat disimpan pada tabel TC_Complaint.

Namun jika komplain sudah ada juga dapat kita

lihat dengan mengambil informasi dari data tabel

TC_Complaint.

[3.2] Sistem ini mengambil data dari tabel

TSYS_Technician yaitu teknisi dengan status

tidak aktif (tidak menangani komplain lain). Lalu

sistem menampilkan display teknisi beserta

departemen asalnya agar dapat disesuaikan

dengan bidang komplain.

[3.3] Komplain yang baru disimpan maupun yang

sudah ada sebelumnya dapat dikonfirmasikan

kembali kepada Helpdesk data lengkapnya. Jika

komplain baru yang belum memiliki kode

(komplain ID) akan diberitahukan nomor ID-nya.

79

6. Diagram Level 1 Proses Follow-up Komplain

- Solusi Komplain- Status Komplain

TEKNISI4.1

PendataanFollow-up

- Solusi Komplain- Status Komplain

TC_Complaint

HELPDESK

Komplain

Komplain

4.2LengkapiVariabelKomplain

KomplainVariabel Komplain

Komplain

Variabel Komplain

Gambar 4.10 Diagram Level 1 Proses Follow-up Komplain

[4.1] Teknisi memasukkan solusi dan status akhir

komplain ke dalam sistem pendataan follow-up

dengan referensi data komplain dari tabel

TC_Complaint, lalu setelah terisi sistem dapat

menyimpan kembali ke dalam tabel

TC_Complaint.

[4.2] Helpdesk dapat melihat hasil pengisian follow-up

komplain dari teknisi yang diambil dari tabel

TC_Complaint supaya dapat dilengkapi variabel

yang masih kurang hingga sesuai dengan prosedur

informasi komplain.

80

7. Diagram Level 1 Proses Portfolio Teknisi Follow-up

Komplain

Gambar 4.11 Diagram Level 1 Proses Proses Portfolio Teknisi

Follow-up Komplain

[5.1] Helpdesk memasukkan periode portfolio ke sistem

Generate Portfolio Teknisi. Lalu sistem

memproses variabel yang dimasukkan

dibandingkan dengan data teknisi yang telah

melakukan follow-up komplain dari tabel

TC_Complaint. Setelah didapatkan nama teknisi

tersebut lalu dapat disimpan ke dalam tabel

TC_Portfolio.

[5.2] Setelah portfolio teknisi disimpan ke tabel

TC_Portfolio, informasinya juga akan ditampilkan

kepada Helpdesk berupa data nama teknisi dan

jumlah follow-up nya terhadap komplain.

81

8. Diagram Level 1 Proses Laporan Komplain User

Gambar 4.12 Diagram Level 1 Proses Laporan Komplain User

[6.1] Helpdesk memasukkan periode dan variabel

laporan komplain kepada sistem tentukan variabel

komplain lalu dibandingkan dengan data dari tabel

TC_Complaint untuk diproses menjadi laporan

sebuah laporan komplain.

[6.2] Setelah diproses oleh sistem [6.1] hasil informasi

komplain ditampilkan/ dicetak pada sistem ini

dalam bentuk sebuah laporan komplain yang

dapat dilihat oleh Helpdesk.

82

[6.3] Helpdesk memasukkan periode dan variabel

laporan portfolio kepada sistem tentukan variabel

komplain lalu dibandingkan dengan data dari tabel

TC_Portfolio untuk diproses menjadi laporan

sebuah laporan portfolio teknisi.

[6.4] Setelah diproses oleh sistem [6.3] hasil informasi

portfolio teknisi ditampilkan/ dicetak pada sistem

ini dalam bentuk sebuah laporan portfolio yang

dapat dilihat oleh Helpdesk dan teknisi.

83

4.3.1.2 Flowchart Proses Aplikasi Terkomputerisasi

(1.0) Proses Pendataan UserCp (2.0) Proses Pendataan Fungsi

dan Tipe Komplain

Gambar 4.13 Flowchart Proses Pendataan UserCp

Gambar 4.14 Flowchart Proses Pendataan Fungsi dan Tipe

Komplain

84

(3.0) Proses Pendataan Komplain (4.0) Proses Follow-up

Komplain

Gambar 4.15 Flowchart Proses Pendataan Komplain

Gambar 4.16 Flowchart Proses Follow-up Komplain

85

(5.0) Proses Portfolio Teknisi Follow-up Komplain

(6.0) Proses Laporan Komplain User

Gambar 4.17 Flowchart Proses Portfolio Teknisi Follow-up Komplain

START

Input Periodedan Variabel

Penentu

TampilkanLaporan

LaporanKomplain dan

Portfolio

Tentukan DataSesuai Variabel

Penentu

END

Gambar 4.18 Flowchart Proses Laporan Komplain User

86

4.3.2 Perancangan Basis Data (Database)

4.3.1.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Gambar 4.9 merupakan gambar ERD dari aplikasi User

Complaint.

TSYS_CUSTOMER

TSYS_COMPANY

memiliki

TSYS_USERCOMPANY

sebagai

TC_USERCP TSYS_HELP DESKTC_KOMPLAIN

memiliki

TSYS_DEPARTMENT

TSYS_TECHNICIANTC_PORTFOLIO

CUSTID

CUSTNAME

ADDRESS

USERCOMPID

NAME

COMPID

COMPID

COMPNAME

ADDRESS

USERTID USERNAME

USERTYPE

CID

CDATE

USERID

DESCRIPTION

DEPARTMENTID DESCRIPTION

PERIODE

TECHID

TOTAL_ACT

GENERATEDATE

TECHID

TECHNAME

DEPARTMENTID

11

11

1

M

1M

1

M M

1 M

Gambar 4.19 Entity Relationship Diagram (ERD) Aplikasi User Complaint

87

4.3.1.2 Transformasi ERD ke Database Relasional

TSYS_CUSTOMER

PK CUSTID

CUSTNAMEADDRESSCITYZIPCODEPHONE

FK1 COMPID

TC_USERCP

PK USERID

USERNAMEUSERTYPE

TSYS_COMPANY

PK COMPID

COMPNAMEADDRESSCITYZIPCODEPHONECOMPTYPE

TC_COMPLAINT

PK CID

CDATEFK1 USERIDFK2 FUNCTIONIDFK3 TECHIDFK4 HELPID

TYPEDESCRIPTIONCP_TIMESOLUTIONSTATUSACTIONDATEFOLLOWUP_BY

TC_FUNCTION

PK FUNCTIONID

DESCRIPTIONFK1 CPTYPEID

TC_CPTYPE

PK CPTYPEID

DESCRIPTION

TSYS_DEPARTMENT

PK DEPARTMENTID

DESCRIPTION

TSYS_TECHNICIAN

PK TECHID

TECHNAMESTATUSACT

FK1 DEPARTMENTID

TC_PORTFOLIO

PK PERIODEPK TECHID

TOTAL_ACTGENERATE_DATE

TSYS_USERCOMPANY

PK USRCOMPID

NAMEFK1 COMPID

TSYS_HELPDESK

PK HELPID

NAMEGENDER

Gambar 4.20 Transformasi ERD Relasi Tabel User Complaint

4.3.1.3 Normalisasi

Setelah melakukan analisis terhadap aplikasi

sebelumnya, maka dapat dibuat himpunan relasi pada

aplikasi yang akan diusulkan. Tahap pembentukan tersebut

dinamakan normalisasi, berikut ini adalah normalisasi dari

aplikasi baru yang diusulkan berdasarkan normalisasi

dalam setiap tabelnya.

88

1. Tabel TSYS_COMPANY

a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Tabel 4.3 Himpunan Relasi Unnormalized Form

(Tabel TSYS_COMPANY)

COMPANY ADDRESS CITY ZIPCODE PHONE COMPTYPE

b) Bentuk Normal Pertama (First Normal Form/

1 NF)

Tabel 4.4 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TSYS_COMPANY)

COMPID COMPNAME ADDRESS CITY SP Sarijaya Permana Scrts Jl.Jend Sudirman Jakarta Pusat RXY Roxy Mas Jl.Grogol Jakarta Selatan

ZIPCODE PHONE COMPTYPE13441 5360808 PST 18123 5007898 MTR

Functional dependency : COMPID COMPNAME, ADDRESS, CITY, ZIPCODE,

PHONE , COMPTYPE

Atau bisa juga

COMPID, PHONE COMPNAME, ADDRESS, CITY, ZIPCODE, COMPTYPE

89

2. Tabel TSYS_CUSTOMER

a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Tabel 4.5 Himpunan Relasi Unnormalized Form

(Tabel TSYS_COMPANY)

CUSTOMER ADDRESS CITY ZIPCODE PHONE COMPTYPE ADDRESS_COMP

b) Bentuk Normal Pertama (First Normal Form/

1 NF)

Tabel 4.6 Himpunan Relasi 1NF (Tabel Customer)

CUSTID CUSTNAME ADDRESS CITY ZIPCODE CSP001 Wahyu Jl.Cikokol Tangerang 14313 CRXY001 Yeni Jl.Bintaro Tangerang 15413

PHONE COMPANY ADDRESS_COMP7410101 Sarijaya Jl. Jend. Sudirman 9350808 Sarijaya Jl. Jend. Sudirman

Functional dependency : CUSTID CUSTNAME, ADDRESS, CITY, ZIPCODE, PHONE

Atau bisa juga CUSTID, PHONE CUSTNAME, ADDRESS, CITY, ZIPCODE

COMPANY ADDRESS_COMP CUSTID COMPANY

90

c) Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/

2NF)

Tabel 4.7 Himpunan Relasi 2NF (Tabel Customer)

CUSTID CUSTNAME ADDRESS CITY CSP001 Wahyu Jl.Cikokol Tangerang CRXY001 Yeni Jl.Bintaro Tangerang

ZIPCODE PHONE COMPID 14313 7410101 SP 15413 9350808 SP

Functional dependency : CUSTID CUSTNAME, ADDRESS, CITY, ZIPCODE, PHONE CUSTID COMPID

Keterangan : Bentuk Normal Kedua (2NF) dari Tabel TSYS_CUSTOMER menghasilkan 2 tabel yaitu TSYS_CUSTOMER dan TSYS_COMPANY.

3. Tabel TSYS_USERCOMPANY

a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Tabel 4.8 Himpunan relasi Unnormalized Form

(Tabel TSYS_ USERCOMPANY)

NAME COMPANY ADDRESS_COMP

91

b) Bentuk Normal Pertama (First Normal For /

1 NF)

Tabel 4.9 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TSYS_USERCOMPANY)

USRCOMPID NAME COMPANY ADDRESS URXY001 Sukur Roxy Mas Jl.Grogol USMG001 Rofi Semanggi Jl.Jend Sudirman

Functional dependency : USRCOMPID NAME, COMPANY ADDRESS_COMP USRCOMPID COMPANY

c) Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/

2NF)

Tabel 4.10 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TSYS_USERCOMPANY)

USRCOMPID NAME COMPID USMG001 Rofi SMG URXY001 Sukur RXY

Functional dependency : USRCOMPID NAME CUSTID COMPID

Keterangan :

Bentuk Normal Kedua (2NF) dari Tabel TSYS_ USERCOMPANY menghasilkan 2 tabel yaitu TSYS_ USERCOMPANY dan TSYS_COMPANY.

92

4. Tabel TC_USERCP

a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Tabel 4.11 Himpunan Relasi Unnormalized Form

(Tabel TC_USERCP)

USERNAME ADDRESS COMPANY ADDRESS_COMP

b) Bentuk Normal Pertama (First Normal Form/

1 NF)

Tabel 4.12 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_USERCP)

USERID USERNAME ADDRESS COMPANY ADDRESS_COMPCRXY001 Yeni Jl.Bintaro Roxy Mas Jl.Grogol URXY001 Sukur - Roxy Mas Jl.Grogol

Functional dependency : USERID USERNAME, ADDRESS COMPANY ADDRESS_COMP USERID COMPANY

c) Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/

2NF)

Tabel 4.13 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TC_USERCP)

USERID USERNAME USERTYPE URXY002 Sukur MTR CRXY001 Yeni NSB

Functional dependency : USERID USERNAME USERID USERTYPE

93

Keterangan :

Bentuk Normal Kedua (2NF) dari Tabel TC_USERCP menghasilkan 1 kolom/ field baru yaitu USERTYPE untuk menentukan asal User dari Mitra/ Company (MTR) atau Nasabah/ Customer (NSB)

5. Tabel TSYS_DEPARTMENT

a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Tabel 4.14 Himpunan Relasi Unnormalized Form

(Tabel TSYS_DEPARTMENT)

DEPARTMENT

b) Bentuk Normal Pertama (First Normal Form/

1 NF)

Tabel 4.15 Himpunan Relasi 1NF (Tabel Department)

DEPARTMENTID DESCRIPTION SYSD System Development ITOS IT Operating System

Functional dependency : DEPARTMENTID DESCRIPTION

6. Tabel TSYS_TECHNICIAN

a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Tabel 4.16 Himpunan Relasi Unnormalized Form

(Tabel TSYS_ TECHNICIAN)

TECHNAME DEPARTMENT

94

b) Bentuk Normal Pertama (First Normal Form/

1 NF)

Tabel 4.17 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TSYS_ TECHNICIAN)

TECHID TECHNAME DEPARTMENT TCH001 Helmy System Development TCH002 Usep IT Operating System

Functional dependency :

TECHID TECHNAME TECHID DEPARTMENT

c) Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/

2NF)

Tabel 4.18 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TSYS_ TECHNICIAN)

TECHID TECHNAME DEPARTMENTIDTCH001 Helmy SYSD TCH002 Usep ITOS

Functional dependency : TECHID TECHNAME TECHID DEPARTMENTID

Keterangan :

Bentuk Normal Kedua (2NF) dari Tabel TSYS_ TECHNICIAN menghasilkan 2 tabel baru yaitu TSYS_ TECHNICIAN dan TSYS_DEPARTMENT

95

7. Tabel TC_CPTYPE

a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Tabel 4.19 Himpunan Relasi Unnormalized Form

(Tabel TC_CPTYPE)

CPTYPE

b) Bentuk Normal Pertama (First Normal Form/

1 NF)

Tabel 4.20 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_CPTYPE)

CPTYPEID DESCRIPTION SFW Software HDW Hardware

Functional dependency : CPTYPEID DESCRIPTION

8. Tabel TC_FUNCTION

a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Tabel 4.21 Himpunan Relasi Unnormalized Form

(Tabel TC_ FUNCTION)

FUNCTION TYPE

96

b) Bentuk Normal Pertama (First Normal Form/

1 NF)

Tabel 4.22 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_ FUNCTION)

FUNCTIONID DESCRIPTION TYPE F0001 SP-Online Sofware F0002 CPU Hardware

Functional dependency : FUNCTIONID DESCRIPTION FUNCTIONID TYPE

c) Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/

2NF)

Tabel 4.23 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TC_ FUNCTION)

FUNCTIONID DESCRIPTION CPTYPEID F0001 SP-Online SFW F0002 CPU HDW

Functional dependency : FUNCTIONID DESCRIPTION FUNCTIONID CPTYPEID

97

9. Tabel TSYS_HELPDESK

a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Tabel 4.24 Himpunan Relasi Unnormalized Form

(Tabel TSYS_HELPDESK)

NAME GENDER

b) Bentuk Normal Pertama (First Normal Form /

1 NF)

Tabel 4.25 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_CPTYPE)

HELPID NAME GENDER HDS001 Hendra M HDS002 Desi F

Functional dependency : HELPID NAME, GENDER

98

10. Tabel TC_COMPLAINT

a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Tabel 4.26 Himpunan Relasi Unnormalized Form

(Tabel TC_ FUNCTION)

CDATE USER ADDRESS COMPANY FUNCTION CPTYPE TECHNICIAN DEPARTMENT HELPDESK COMPLAINT

b) Bentuk Normal Pertama (First Normal Form /

1 NF)

Tabel 4.27 Himpunan Relasi 1NF (Tabel Complaint)

CID CDATE USER ADDRESS COMPANY 001/0108 08/01/2008 Sukur - Roxy Mas 002/0108 11/01/2008 Yeni Jl.Bintaro Roxy Mas

FUNCTION CPTYPE TECHNICIAN DEPARTMENT COMPLAINTCPU Hardware Usep ITOS Blue Screen SP-Online Software Helmy Sysdev Report Error

SOLUTION HELPDESK TYPE STATUS ACTIONDATE

Hardisk Badsector Desi CMP PR 08/01/2008

Virus from OS Hendra REQ DN 09/01/2008

99

Functional dependency : CID CDATE,COMPLAINT, SOLUTION,

TYPE, STATUS, ACTIONDATE CID USER USER COMPANY CID FUNCTION FUNCTION CPTYPE CID TECHNICIAN TECHNICIAN DEPARTMENT CID HELPDESK

c) Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/

2NF)

Tabel 4.28 Himpunan Relasi 2NF (Tabel Complaint)

CID CDATE USERID FUNCTIONID TECHID 001/0108 08/01/2008 URXY002 F0002 TCH002 002/0108 11/01/2008 CRXY001 F0001 TCH001

TYPE DESCRIPTION CP_TIME SOLUTION STATUS CMP Tambah 1 unit 1 Tambah 1 unit PR REQ Tidak bisa proses

transaksi 2 Cek data jika double DN

HELPID ENTRYDATE ACTIONDATE FOLLOWUP_BY HDS001 08/01/2008 08/01/2008 08/01/2008 HDS002 08/01/2008 09/01/2008 09/01/2008

Functional dependency : CID CDATE, TYPE, DESCRIPTION, CP_TIME, SOLUTION,

STATUS, ENTRYDATE, ACTIONDATE, FOLLOWUP_BY CID USERID CID FUNCTIONID CID TECHID CID HELPID

100

4.3.1.4 Kamus Data dan Struktur Tabel

Tabel 4.29 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_COMPANY

Nama Field Tipe Data

Lebar Kunci Kamus Data

COMPID Varchar2 10 Primary Key *Nomor ID Company*

COMPNAME Varchar2 50 *Nama Company*

ADDRESS Varchar2 100 *Alamat Company*

CITY Varchar2 20 *Nama kota*

ZIPCODE Number 55 *Kode pos*

PHONE Number 15 *Nomor telepon*

COMPTYPE Char 3 *Tipe Company* [PST | MTR]

Tabel 4.30 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_USERCOMPANY

Nama Field Tipe Data

Lebar Kunci Kamus Data

USRCOMPID Varchar2 10 Primary Key *Nomor ID User Company*

COMPID Varchar2 10 Foreign Key *Nomor ID Company*

NAME Varchar2 50 *Nama User Company* {Nama depan+nama belakang}

Tabel 4.31 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_CUSTOMER

Nama Field Tipe Data

Lebar Kunci Kamus Data

CUSTID Varchar2 10 Primary Key *Nomor ID User Company*

COMPID Varchar2 10 Foreign Key *Nomor ID Company*

CUSTNAME Varchar2 50 *Nama Customer* {Nama depan+nama belakang}

ADDRESS Varchar2 100 *Alamat Customer*

CITY Varchar2 20 *Nama kota*

ZIPCODE Number 5 * Kode pos *

PHONE Number 15 *Nomor Telepon*

101

Tabel 4.32 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_USERCP

Nama Field Tipe Data

Lebar Kunci Kamus Data

USERID Varchar2 10 Primary Key *Nomor ID User Company*

USERNAME Varchar2 50 *Nama User*

USERTYPE Varchar2 3 *Tipe asal user* [NSB | MTR]

Tabel 4.33 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_DEPARTMENT

Nama Field Tipe Data

Lebar Kunci Kamus Data

DEPARTMENTID Varchar2 10 Primary Key *Nomor ID Department*

DESCRIPTION Varchar2 50 *Nama Department*

Tabel 4.34 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_TECHNICIAN

Nama Field Tipe Data Lebar Kunci Kamus Data TECHID Varchar2 10 Primary Key *Nomor ID Teknisi*

TECHNAME Varchar2 50 *Nama teknisi*

STATUSACT Char 1 *Status aktif teknisi*

DEPARTMENTID Varchar2 10 Foreign Key *Nomor ID Department* Tabel 4.35 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_CPTYPE

Nama Field Tipe Data

Lebar Kunci Kamus Data

CPTYPEID Varchar2 2 Primary Key *Nomor ID tipe complaint*

DESCRIPTION Varchar2 30 *Deskripsi tipe komplain*

Tabel 4.36 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_FUNCTION

Nama Field Tipe Data Lebar Kunci Kamus Data FUNCTIONID Varchar2 5 Primary Key *Nomor ID Function*

DESCRIPTION Varchar2 50 *Deskripsi nama fungsi*

CPTYPEID Char 2 Foreign Key *Nomor ID tipe complaint*

102

Tabel 4.37 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_HELPDESK

Nama Field Tipe Data

Lebar Kunci Kamus Data

HELPID Varchar2 10 Primary Key *Nomor ID Helpdesk*

NAME Varchar2 50 *Nama Helpdesk*

GENDER CHAR 1 *Jenis Kelamin (M/F)

Tabel 4.38 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_COMPLAINT

Nama Field Tipe Data Lebar Kunci Kamus Data CID Varchar2 10 Primary Key *Nomor ID Complaint*

CDATE Date *Tanggal complaint* [Format date dd/mm/yyyy]

USERID Varchar2 10 Foreign Key *Nama user yg complaint*

FUNCTIONID Varchar2 5 Foreign Key *Nomor ID Function*

TECHID Varchar2 10 Foreign Key *Nomor ID Teknisi*

TYPE Char 3 *Tipe complaint* [CMP | REQ | TRN]

DESCRIPTION Varchar2 500 *Deskripsi complaint*

CP_TIME Number 5 *Jumlah hari complaint*

SOLUTION Varchar2 500 *Deskripsi solusi complaint*

STATUS Char 2 *Status complaint* [NW | PD | PR | DN]

HELPID Varchar2 10 * Nomor ID Helpdesk

ENTRYDATE Date *Tanggal input complaint* [Format date dd/mm/yyyy]

ACTIONDATE Date *Tanggal penanggulangan complaint* [Format date dd/mm/yyyy]

FOLLOWUP_BY Char 3 *Jenis follow-up keluhan* [PHN, EML, VST]

103

Tabel 4.39 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_PORTFOLIO

Nama Field Tipe Data

Lebar Kunci Kamus Data

PERIODE Varchar2 10 Primary Key *Nomor ID User Company*

TECHID Varchar2 10 Primary Key, Foreign Key

*Nomor ID Teknisi*

TOTAL_ACT Number 10 *Koleksi jumlah portfolio teknisi menanggulangi complaint*

GENERATE_DATE

Date *Tanggal proses Generate Portfolio* [Format date dd/mm/yyyy]

4.3.3 Tampilan (Interface)

4.3.3.1 Alur Kerja Program dengan Flowchart

Gambar 4.21 merupakan alur kerja atau workflow program

secara keseluruhan pada aplikasi User Complaint dengan

menggunakan konsep ERP yang saling terintegrasi dengan

sistem lain.

104

Gambar 4.21 Flowchart Alur Kerja Aplikasi Keluhan User

105

Gambar 4.22 Flowchart Alur Program Form Modul Secara Umum

106

Gambar 4.23 Flow Chart Alur Program Modul Berdasarkan Tingkatan

107

4.3.3.2 Rancangan Tampilan Form

Pada perancangan desain tampilan antar muka form

modul ini harus dibuat secara user friendly dalam hal

pengisian dan pengaksesan datanya untuk mempermudah

pengguna dalam mengoperasikannya. Karena sebelum

adanya aplikasi ini, pengguna telah biasa menggunakan

sistem yang sebelumnya. Gambar 4.24 merupakan gambar

layout program User Complaint.

1. Layout Form Login Schema Database

Gambar 4.24 Tampilan Layout Form Schema

2. Layout Form Login User Complaint (Helpdesk)

Gambar 4.25 Tampilan Layout Form Login User Complaint

(Helpdesk)

LOGIN HELPDESK

User Name :

Password :

LOGIN

108

3. Layout Form Pendataan User Complaint

Gambar 4.26 Tampilan Layout Form Pendataam User

Complaint

4. Layout Form Complaint Type – Function

Complaint Type

Complaint Type ID :

Description :

xxxxx

Function ID DescriptionTechnician

Save Reset Exit

Gambar 4.27 Tampilan Layout Form Complaint Type - Function

109

5. Layout Form Complaint

Gambar 4.28 Tampilan Layout Form Complaint

6. Layout Form Portfolio Teknisi

Periode : YYYY

Technician Action

Generate

Technician

Generate Date

View

Gambar 4.29 Tampilan Layout Form Portfolio Teknisi

110

7. Layout Form Report User Complaint

Gambar 4.30 Tampilan Layout Form Report User Complaint

8. Layout Form Report Function Complaint

Gambar 4.31 Tampilan Form Report Function Complaint

111

9. Layout Form Report Portfolio

Gambar 4.32 Tampilan Form Report Portfolio

10. Layout Report Complaint

Gambar 4.33 Tampilan Report Complaint

112

11. Layout Report Function Complaint

Gambar 4.34 Tampilan Report Function Complaint

12. Layout Report Portfolio

Gambar 4.35 Tampilan Report Portfolio

113

4.4. Pemrograman

menyelesaikan analisis dan perancangan desain terhadap

eberapa tools dalam pengembangan ini

itu Or

4.5.

likasi baru yang telah dibuat perlu diadakan suatu pengujian

ck-box, yang berisi

lack-box

No Rancangan Proses Hasil Keterangan

Setelah

aplikasi yang diusulkan, maka hasil dari proses tersebut diaplikasikan dalam

tahap ini dengan menterjemahkan spesifikasi desain ke bahasa pemrograman

beserta pembuatan database-nya.

Peneliti menggunakan b

ya acle Form Developer 6i untuk pembuatan Graphic User Interface

(GUI) berupa tampilan form dan report-nya. Sedangkan database-nya

disesuaikan dengan lingkungan sistem perusahaan yaitu database Oracle

versi 8.1.7.

Pengujian

Ap

oleh seorang programmer dan dilanjutkan oleh end user pihak yang akan

menggunakannya. Proses pengujian ini ditujukan untuk analisis jika terjadi

kesalahan (error) yang pada umumnya terjadi yaitu kode program dan

logika algoritma. Dalam penelitian ini peneliti melakukan proses pengujian

metode blackbox kepada end user yaitu staf Helpdesk.

Tabel 4.40 merupakan hasil pengujian bla

persyaratan fungsional sistem yang diuji oleh bagian Helpdesk.

Tabel 4.40 Hasil Pengujian (Form Login) dengan Metode B

Hasil yang diharapkan

1 M l Masuk tam

Sesuai ulai jalankan modu

program pilan form

login

114

2 orm login dan pilkan jendela

Sesuai Nilai input Mengisi f

klik tombol Login Menampesan kesalahan tidak valid

3 form

Klik tombol ‘OK’ Kembali ke Login

Sesuai

4 ke halaman

Sesuai put Mengisi form login dan

klik tombol Login Masuk modul utama

Nilai invalid

Tabel 4.41 Hasil Pengujian (Form User Complaint) dengan Metode Black-box

No Rancangan Proses Hasil yang

Hasil Keterangan diharapkan

1 Klik m u

Sesuai en

Maintenance dan pilih UserCP

Masuk modul form user complaint

2 pe komplain t

uai Nilai input Pilih ti

(Nasabah/mitra) dan klik tombol Check User

Menampilkan lisdaftar nama User beserta deskripsinya

Ses valid dan tidak kosong

3

Pilih salah satu userdan klik tombol ‘OK’

Mengisi nilai padaform modul user dan deskripsinya

Sesuai

4 Klik tombol ‘Save’ pan di Nilai input Data tersim

database Sesuai

valid

Tabel 4.42 Hasil Pengujian (Form Function-Complaint Type) dengan Metode

No Rancangan Proses g

Hasil Keterangan

Black-box

Hasil yandiharapkan

1 Klik m u

Sesuai en

Maintenance dan pilih Function - Type

Masuk modul form Function - Type

2 Master

komplain Sesuai

Nilai input Isi Form Complaint Type dan klik tombol ‘Save’

Data tipetersimpan

valid dan tidak kosong

3 etail komplain Sesuai input Isi Form D Data fungsi Nilai

115

Function dan klik tombol ‘Save’

tersimpan valid dan tidak kosong

4 Execute

tampil Sesuai

Klik tombol ‘query’

Data function sesuai data masternya yaitu complaint type

Form User Complaint SysTabel 4.43 Hasil Pengujian ( tem) dengan Metode

No Rancangan Proses g

Hasil Keterangan

Black-box

Hasil yandiharapkan

1 Klik m u Masu orm enMaintenance dan pilih User Complaint System

k modul fUser Complaint System

Sesuai

2 Klik tombol ‘>’ yaitu

ilkan list

List daftar variabel komplain

Menampdaftar variabel komplain serta deskripsinya sesuai yang ditentukan

Sesuai

3 Ubah status komplain

esuai

secara acak

Jika tidak sdengan komplain akan keluar kotak pesan (allert box)

Sesuai

4 Isi Form variabel

Sesuai

Nilai input komplain lain dan klik tombol ‘Save’

Data komplain usertersimpan

valid dan tidak kosong

Tabel 4.44 Hasil Pengujian (Form Portfolio) dengan Metode Black-box

No Rancangan Proses Hasil yang

Hasil Keterangan diharapkan

1 Klik m u

Sesuai en

Maintenance dan pilih Generate - Complaint

Masuk modul form Generate - Complaint

2 Masukan periode Nilai input waktu dan klik tombol

Memproses data jumlah teknisi follow-

Sesuai valid dan tidak

116

‘Generate’ up komplain dan menampilkan datanya

kosong

3 Masukan periode

suai Nilai input

waktu dan klik tombol ‘View’

Menampilkan data portfolio sesuai periode

Se valid dan tidak kosong

Implementasi

ang perlu diperhatikan sebelum mengimplementasikan

4.7.

tahap pengoperasian yaitu dimana aplikasi baru telah

4.6.

Hal y

aplikasi baru ini adalah perlu diadakan proses konversi dari sistem lama ke

aplikasi baru baik dari konversi datanya maupun memperkenalkan

komponen/ modul dari aplikasi ini baru secara bertahap, yaitu dengan

melakukan pelatihan (training) kepada pihak end user serta proses konversi

data dari Microsoft Excel menjadi sistem database Oracle yang dapat di-

input melalui modul program baru yang telah tersedia.

Aplikasi ini ditempatkan pada Departemen yang bersangkutan

(Helpdesk), sedangkan Departemen lain hanya dapat mengakses data dengan

batasan hak akses masing-masing yang telah diatur dan dikelola oleh

Administrator sistem (bagian database server).

Pengoperasian

Pada

beroperasi secara stabil, lalu dilanjutkan dengan proses audit untuk menilai

kemampuan sistem tersebut. Dalam hal ini pengguna akhir (end user) yakni

staf Helpdesk menggunakan aplikasi ini yang telah terintegrasi dalam suatu

jaringan database server untuk menghubungkan dengan ruang lingkup basis

data pada server pusat. Tujuannya agar data-datanya dapat digunakan secara

117

4.8.

tahap terakhir ini yaitu dengan melakukan debugging

ogram

Dalam penelitian ini peneliti hanya melaksanakan hingga tahap 5

bersama-sama oleh pihak lain yang membutuhkan dengan batasan hak akses

masing-masing yang telah ditentukan. Lalu dalam periode pengoperasian

tertentu dilakukan pemeriksaan terhadap kemampuan dan kinerja sistem

baru tersebut dengan tepat.

Pemeliharaan

Dalam

pr yang berkelanjutan, memberi akomodasi pada sistem dalam

menyesuaikan perubahan kondisi bisnis, serta diperlukan juga proses backup

data. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas kelangsungan sistem dalam

jangka panjang. Proses pemeliharaan (maintenance) ini biasa dilakukan oleh

koordinasi antara analis dengan administrator database.

saja yakni pengujian kepada pihak staf Helpdesk. Untuk selanjutnya tahap

implementasi, pengoperasian dan pemeliharaan dilakukan oleh pihak dari

perusahaan Sarijaya sehubungan dengan kebijakan dan kerahasiaan

dokumen maupun data yang berisikan informasi perusahaan.

118

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan penjelasan peneliti terhadap pada bab-

bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan menurut hasil analisis dan

pengembangan terhadap proses penelitian sesuai implementasi konsep ERP

pada Aplikasi Penanganan Keluhan Pelanggan sebagai berikut:

1. Aplikasi Penanganan Keluhan Pelanggan (User Complaint) yang telah

dibuat dapat membantu Departemen Helpdesk dalam mengelola data dan

informasi menjadi lebih efektif karena dapat dikerjakan oleh multi user.

2. Dapat mengintegrasikan Aplikasi yang dimiliki Departemen Helpdesk

dalam hal mengelola data dan informasi menjadi satu ruang lingkup

database dengan Departemen lain yang bersangkutan, sehingga data

yang ada tersebut dapat digunakan bersama-sama disesuaikan dengan

hak akses pada masing-masing Departmen (priviledge).

3. Dapat mengimplementasikan konsep yang diterapkan Perusahaan jangka

panjang dalam setiap pengembangan sistem baru yaitu dengan konsep

ERP (Enterprise Resource Planning).

4. Membantu Departemen System Development (sysdev) dalam hal

mengenakan informasi mengenai data yang diperlukan dari lingkungan

database pihak Departemen Helpdesk.

118

119

5. Mempermudah dalam hal perawatan data dan sistem (maintenance) yang

dilakukan oleh bagian Database Administrator.

5.2. Saran

1. Perlu diadakan pengembangan sistem lebih lanjut dengan penambahan

fungsi sistem pendukung keputusan untuk peningkatan kinerja agar lebih

efektif dan efisien baik segi sistem maupun pihak yang bersangkutan

berdasarkan keluhan yang diterima.

2. Mengembangkan sistem untuk menghitung jumlah komisi bagi teknisi

yang mem-folow-up keluhan berdasarkan statistik hasil follow-up

komplain agar lebih meningkat kinerjanya.

3. Perlu dibuat sistem penanggulangan komplain berbasis Web (online)

guna memberikan kemudahan bagi pelanggan/ nasabah yang di luar kota

dalam menyampaikan keluhan pada pengembangan sistem berikutnya.

121

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah & Hanafi, Rindyah, 2002, Pengantar Manajemen, Yogyakarta :

GRAHA ILMU

Dhewanto, Wawan & Falahah, 2007, ERP Menyelaraskan Teknologi Dengan

Strategi Bisnis , Bandung : INFORMATIKA

Hariyanto, Bambang, 2007, Sistem Manajemen Basis Data, Jakarta :

INFORMATIKA

Hartono, Jogiyanto, 2000, Pengenalan Komputer, Yogyakarta : ANDI

Heryanto, Imam & Raharjo, Budi, 2006, Menguasai Oracle, SQL dan PL/SQL

Metode Praktis Mempelajari Pemrograman Oracle, Bandung :

INFORMATIKA

Hutabarat, Bernaridho, 2004, Panduan Oracle 8i untuk Administrator Database,

Jakarta : ELEX MEDIA KOMPUTINDO

Kadir, Abdul & Triwahyuni, Terra, 2003, Pengenalan Teknologi Informasi,

Yogyakarta : ANDI

Kendall, Kenneth E. & Kendalll, Julie E. 2003, Systems Analysis and Design

Edisi 5, Jakarta : PREHALLINDO

Ladjamudin, bin Al-Bahra, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi,

Yogyakarta : GRAHA ILMU

Rainer, Turban & Potter, 2007, Introducing to Information Systems, Supporting

and Transforming Business, John Wiley & Sons.

120

121

Raymond, McLeod & Schell, George, 2004, Sistem Informasi Manajemen,

Jakarta : INDEKS

Pressman, Roger S. , 2002, Rekayasa Perangkat Lunak, Yogyakarta : ANDI

Simarmata, Janner, 2007, Perancangan Basis Data, Yogyakarta : ANDI

Tjiptono, Fandy & Chandra, Gregorius. 2007, Service, Quality, & Satisfaction,

Yogyakarta : ANDI

Whitten, Bentley, Dittman, 2004, Systems Analysis Design Methods, New York :

The Mc Graw-Hill Companies,inc

Internet - Online :

http://buset.staff.gunadarma.ac.id/Downloads , Budi Setiawan, SKOM, MMSI,

2005

123

Lampiran Form Wawancara

Responden : Bpk.Edy Sumaryoto

Jabatan : Head Manager System Development Departemen

Penanya : Yudi Defrizal

Tanggal : 13 Maret 2007

Tujuan : Mengetahui Latar Belakang Pengembangan dan Prosedur

Aplikasi yang Baru.

Wawancara :

Penanya : Apakah fungsi dari System Development Department ini ?

Edy S. : SysDev Department bertugas membuat dan mengembangkan

sistem yang akan digunakan internal Perusahaan (back office), serta

sistem yang akan digunakan eksternal Perusahaan (front office)

Penanya : Apakah perbedaan sistem back office dengan front office ?

Edy S. : Sistem back office merupakan sistem yang digunakan untuk

menyelesaikan permasalahan internal Perusahaan seperti

administrasi dan kepegawaian, sedangkan sistem front office

adalah sistem yang dikembangkan Sysdev department untuk

disediakan kepada customer sebagai paket fasilitas untuk

mengakses informasi mengenai perdagangan saham.

Penanya : Apakah yang membedakan aplikasi manajemen keluhan user

yang baru ini dengan yang lama ?

Edy S. : Sistem yang lama masih manual dan cenderung berjalan sendiri

yaitu hanya proses pencatatan data pada aplikasi Ms.Excel,

124

sedangkan sistem baru ini diharapkan dapat lebih terintegrasi

dengan ruang lingkup sistem maupun database pada Perusahaan.

Tentunya dengan pembagian hak akses sesuai dengan kebutuhan

setiap Departemen atau penggunanya.

Penanya : Sejak kapan Perusahaan menggunakan konsep ERP ?

Edy S. : Kira-kira Sarijaya mengembangkan sistem berdasarkan konsep

sekitar tahun 2000-an.

Penanya : Apakah kelebihan mengembangkan sistem ini dengan

menggunakan konsep ERP ?

Edy S. : Dengan konsep ERP bisa memudahkan pengembangan modul

baru dalam hal ini analis tidak perlu menganalisa basis data secara

keseluruhan karena bisa menggunakan basis data yang telah ada

dengan memanfaatkan sistem integrasi basis data terpusat, selain

itu juga lebih memudahkan dalam proses memanajemen

maintenance datanya.

Penanya : Dalam mengembangkan konsep ERP, bahasa pemrograman dan

database apa yang tepat untuk digunakan ?

Edy S. : Untuk saat ini Sarijaya menggunakan database Oracle versi 8i

dengan bahasa pemrograman PL/SQL, sedangkan tool untuk

mengembangkan dan menjalankan modul menggunakan Oracle

Form Developer 6 karena saat ini cukup mendukung dari segi

keamanan dengan pembagian akses sesuai kebutuhan, kapasitas

yang cukup besar, dan banyak lagi.

125

Penanya : Bagaimana analisa sistem database yang akan dikembangkan

dalam aplikasi User Complaint ini ?

Edy S. : Database yang dikembangkan hanya beberapa saja sesuai

kebutuhan, karena yang lainnya bisa diambil dari ruang lingkup

DBMS pada Perusahaan yang sudah ada.

Penanya : Bagaimanakah prosedur implementasi untuk aplikasi ini kepada

end-user ?

Edy S. : Pada komputer end-user hanya dibutuhkan tool Oracle Form

Developer 6 untuk menjalankan modul program, sedangkan

database sudah terinstal dan tersimpan dalam suatu server pusat.

Dengan menggunakan sistem jaringan untuk mengkoneksikan

database antar Departemennya.

Responden : Desi

Jabatan : Staf Departemen Helpdesk

Penanya : Yudi Defrizal

Tanggal : 17 Maret 2007

Tujuan : Mengetahui Prosedur dan Kinerja Aplikasi Sebelumnya

Wawancara :

Penanya : Siapa sajakah pihak-pihak yang mengajukan komplain ?

Desi : Customer, yang terdiri dari nasabah dan mitra

126

Penanya : Bagaimanakah prosedur dalam melakukan komplain ?

Desi : Customer dapat komplain via telepon, fax dan email. Sebelumnya

dari helpdesk menanyakan informasi yang berhubungan dengan

data customer tersebut, setelah itu customer mengajukan komplain

dan helpdesk mencatatnya. Untuk konfirmasi follow-up komplain

helpdesk langsung menanyakan kepada teknisi yang terlibat

Penanya : Apakah kendala yang terjadi dalam sistem lama ?

Desi : Terjadi kesulitan dalam pencarian data karna secara manual,

kesulitan dalam input dan penyimpanan data dalam kapasitas

banyak, informasinya tidak dapat dimanfaatkan oleh Departemen

lain jika ada keperluan tertentu.

Responden : Sukur

Jabatan : Staf Departemen Helpdesk

Penanya : Yudi Defrizal

Tanggal : 17 Maret 2007

Tujuan : Mengetahui Harapan pada Aplikasi baru dan Perjalanan Sarijaya

Wawancara :

Penanya : Apa kira-kira harapan anda terhadap aplikasi yang baru ini ?

Sukur : Yang pasti lebih praktis dan mudah dipahami (user friendly),

selain itu juga bisa meningkatkan efektifitas kerja misalnya jadi

lebih cepat dan bisa juga diakses oleh banyak staf Helpdesk supaya

saling melengkapi.

127

Penanya : Apa yang anda ketahui tentang awal mula terbentuknya dan

perjalanan Sarijaya hingga saat ini?

Sukur : Awalnya Perusahaan ini didirikan tanggal 13 Maret 1990 dengan

nama PT. Tegar Dinamika Abadi yang bergerak dalam bidang

reksadana investasi pasar modal, lalu tanggal 11 Desember 1997

baru resmi menggunakan nama PT. Sarijaya Permana Sekuritas.

Saya juga pernah merasakan kerjaan yang benar-benar manual

pada awal-awal Sarijaya, seperti harus mengantar setiap surat ke

tujuan langsung. Tapi setelah ada teknologi sangat membantu,

mungkin sekitar 1998-an Sarijaya mulai dengan komputerisasi.

128

Lampiran Tampilan / Interface

1. Form Modul Login Schema Database

2. Form Modul Login User Helpdesk

129

3. Halaman Utama / Main Program

4. Form Modul Input User Complaint

130

5. Form Modul Function and Complaint Type

6. Form Modul User Complaint

131

7. Form Modul Generate & View Portfolio

8. Form Modul Report Compaint

132

9. Form Modul Report Compaint per-Function Complaint

10. Form Modul Report Portfolio

133

11. Report User Complaint

12. Report Complaint per-Function

134

13. Report Portfolio Teknisi

135

Lampiran Kode Pemrograman

1. Form Modul Login Schema Database

declare pilihan number; begin if ltrim(:text_user) is null then set_alert_property('loginfail',alert_message_text,'Please enter your user id.'); pilihan:=show_alert('loginfail'); return; end if; if form_success then --set global userid u/sysadm select user into :global.userid from dual; set_application_property(cursor_style, 'default'); if :text_user = 'helpdesk' then NEW_FORM('login_helpdesk'); else set_alert_property('loginfail',alert_message_text, 'Login privilledge failed!'); set_application_property(cursor_style, 'default'); pilihan:=show_alert('loginfail'); end if; else set_alert_property('loginfail',alert_message_text,'Login failed!'); set_application_property(cursor_style, 'default'); pilihan:=show_alert('loginfail'); end if;

2. Form Modul Login User Helpdesk

declare v_userlog varchar2(50); v_pswdlog varchar2(50); v_count number; pilihan number; begin SELECT count(*) into v_count FROM SYSADMIN.TSYS_HELPDESK WHERE userlog=:text_user AND pswdlog=:text_pwd; if v_count = 1 then :global.userlog := :text_user; exit_form; else set_alert_property('loginfail',alert_message_text,'Your Username & Password Incorrect.'); pilihan:=show_alert('loginfail'); return; end if; end;

136

3. Halaman Utama / Main Program

:global.path := 'C:\UC\'; set_window_property(forms_mdi_window, title, 'Enterprise SP Information System - User Complaint'); set_window_property(forms_mdi_window, window_state, maximize);

4. Form Modul Input User Complaint

IF :TC_USERCP.USERTYPE = 'NSB' THEN DECLARE V_DETAIL BOOLEAN; BEGIN V_DETAIL := SHOW_LOV('LOV_CUSTOMER'); END; ELSE IF :TC_USERCP.USERTYPE = 'MTR' THEN DECLARE V_DETAIL BOOLEAN; BEGIN V_DETAIL := SHOW_LOV('LOV_COMPANY'); END; END IF; END IF;

5. Form Modul User Complaint

POST-QUERY DECLARE v_entryby varchar2(50); v_entryid varchar2(10); V2_USER VARCHAR2(10); V2_FUNC VARCHAR2(10); V2_TECH VARCHAR2(10); V2_FOLWUP VARCHAR2(10); V_USERID VARCHAR2(10); V_USERNM VARCHAR2(50); V_USERTP VARCHAR2(3); V_USERTYP VARCHAR2(15); V_FUNCID VARCHAR2(10); V_FUNCNM VARCHAR2(50); V_CPTYP VARCHAR2(20); V_TECHID VARCHAR2(10); V_TECHNM VARCHAR2(50); V_DPRTMN VARCHAR2(30); dt1 DATE; dt2 DATE; dt3 number ;

137

v_durasi1 number; v_durasi2 number; v_selisih number; V_STATUS VARCHAR2(10); BEGIN SELECT TECHID,USERID,FUNCTIONID,FOLLOWUP_BY INTO V2_TECH,V2_USER,V2_FUNC,V2_FOLWUP FROM HELPDESK.TC_COMPLAINT WHERE CID=:CID; -------- USER if V2_USER IS null THEN :USERNAME := NULL; :USER_TYPE := NULL; ELSE SELECT USERNAME,USERTYPE INTO V_USERNM,V_USERTP FROM HELPDESK.TC_USERCP WHERE USERID=:TC_COMPLAINT.USERID; :USERNAME := V_USERNM; IF V_USERTP = 'NSB' THEN V_USERTYP := 'CUSTOMER'; ELSE IF V_USERTP = 'MTR' THEN V_USERTYP := 'COMPANY'; END IF; END IF; :USER_TYPE := V_USERTYP; END IF; ----- FUNCTION if V2_FUNC IS null THEN :FUNCTION_NAME := NULL; :FUNCTION_TYPE := NULL; ELSE SELECT A.DESCRIPTION, B.DESCRIPTION INTO V_FUNCNM,V_CPTYP FROM HELPDESK.TC_FUNCTION A, HELPDESK.TC_CPTYPE B WHERE A.CPTYPEID=B.CPTYPEID AND A.FUNCTIONID=:FUNCTIONID ; :FUNCTION_NAME := V_FUNCNM; :FUNCTION_TYPE := V_CPTYP; END IF; ------TECHNICIAN if V2_TECH IS null THEN :TECHNAME := NULL; :DEPARTMENT := NULL; ELSE SELECT A.TECHID, A.TECHNAME, B.DESCRIPTION INTO V_TECHID,V_TECHNM,V_DPRTMN FROM SYSADMIN.TSYS_TECHNICIAN A, SYSADMIN.TSYS_DEPARTMENT B WHERE A.DEPARTMENTID=B.DEPARTMENTID AND A.TECHID=:TECHID; :TECHNAME := V_TECHNM; :DEPARTMENT := V_DPRTMN; end if; --- WAKTU KOMPLAIN dt1 := :entrydate; SELECT SYSDATE INTO dt2 FROM DUAL;

138

dt3 := dt2 - dt1 ; v_selisih := dt3*24*60 ; --dalam menit (1440=1hari) v_durasi1 := v_selisih / 1440; v_durasi2 := trunc(v_durasi1); :cp_time := v_durasi2+1; if v_selisih <= 1440 then :criteria := 'NEW'; else if v_selisih > 1440 AND v_selisih <= 2880 then :criteria := 'Middle'; else if v_selisih > 2880 then :criteria := 'Hard'; end if; end if; end if; -------- FOLLOW UP BY if V2_FOLWUP IS null THEN :FOLLOWUP_BY := NULL; ELSE :FOLLOWUP_BY := V2_FOLWUP; END IF; -----STATUS -- SELECT STATUS INTO V_STATUS FROM HELPDESK.TC_COMPLAINT WHERE CID=:CID; END;

WHEN-LIST-CHANGE

DECLARE V_STATUS VARCHAR2(10); judul varchar2(30); pilihan number; BEGIN judul:=get_window_property('window',title); set_alert_property('errormsg',title,'Konfirmasi Validasi Status - '||judul); IF :SYSTEM.RECORD_STATUS='INSERT' THEN --validasi DATA BARU IF :STATUS <> 'NW' THEN

set_alert_property('errormsg',alert_message_text,'Data baru harus NEW');

:STATUS := 'NW'; pilihan:=show_alert('errormsg'); RAISE FORM_TRIGGER_FAILURE; else if :STATUS is null then set_alert_property('errormsg',alert_message_text,'Tidak Boleh Kosong !'); :STATUS := 'NW'; pilihan:=show_alert('errormsg'); RAISE FORM_TRIGGER_FAILURE; end if;

139

END IF; ELSE --VALIDASI DATA LAMA IF :SYSTEM.BLOCK_STATUS='CHANGED' THEN if :STATUS = 'NW' then set_alert_property('errormsg',alert_message_text,'Bukan data baru tidak boleh NEW'); SELECT STATUS INTO V_STATUS FROM HELPDESK.TC_COMPLAINT WHERE CID= :CID; :STATUS := V_STATUS; pilihan:=show_alert('errormsg'); RAISE FORM_TRIGGER_FAILURE; else if :STATUS is null then set_alert_property('errormsg',alert_message_text,'Tidak Boleh Kosong !'); SELECT STATUS INTO V_STATUS FROM HELPDESK.TC_COMPLAINT WHERE CID= :CID; :STATUS := V_STATUS; pilihan:=show_alert('errormsg'); RAISE FORM_TRIGGER_FAILURE; end if; end if; SELECT STATUS INTO V_STATUS FROM HELPDESK.TC_COMPLAINT WHERE CID= :CID; if v_status ='DN' then if :STATUS = 'PD' OR :STATUS = 'PR' then set_alert_property('errormsg',alert_message_text,'Keluhan telah selesai'); SELECT STATUS INTO V_STATUS FROM HELPDESK.TC_COMPLAINT WHERE CID= :CID; :STATUS := V_STATUS; pilihan:=show_alert('errormsg'); RAISE FORM_TRIGGER_FAILURE; end if; end if; end if; END IF; END;

140

6. Form Modul Generate & View Portfolio

Generate Portfolio

DECLARE V_BLN CHAR(2); V_THN CHAR(4); V_GENERATE DATE; V_PTFID VARCHAR2(10); V_TECHID VARCHAR2(10); V_CEK NUMBER; V_TOTAL NUMBER; V_TOTAL_ACT NUMBER; BEGIN SELECT SYSDATE INTO V_GENERATE FROM DUAL; V_BLN := :BULAN; V_THN := :TAHUN; SELECT COUNT(TECHID)INTO V_TOTAL FROM HELPDESK.TC_COMPLAINT WHERE CID LIKE '%'||V_BLN||V_THN; V_PTFID := V_BLN||'/'||V_THN; FOR CRS_PTF IN (SELECT TECHID FROM HELPDESK.TC_COMPLAINT WHERE CID LIKE '%'||V_BLN||V_THN ORDER BY techid) LOOP SELECT COUNT(*)INTO V_CEK FROM HELPDESK.TC_PORTFOLIO WHERE PTFID = V_BLN||'/'||V_THN AND TECHID=CRS_PTF.TECHID; SELECT COUNT(*)INTO V_TOTAL_ACT FROM HELPDESK.TC_COMPLAINT WHERE CID LIKE '%'||V_BLN||V_THN AND TECHID=CRS_PTF.TECHID AND STATUS='DN'; IF V_CEK = 0 THEN INSERT INTO HELPDESK.TC_PORTFOLIO(PTFID,TECHID,TOTALACT,GENERATE_DATE) VALUES (V_PTFID,CRS_PTF.TECHID,V_TOTAL_ACT,V_GENERATE); ELSIF V_CEK > 0 THEN UPDATE HELPDESK.TC_PORTFOLIO SET TOTALACT=V_TOTAL_ACT,GENERATE_DATE=V_GENERATE WHERE PTFID = V_BLN||'/'||V_THN AND TECHID=CRS_PTF.TECHID; END IF; COMMIT; END LOOP; GO_BLOCK('TC_PORTFOLIO'); EXECUTE_QUERY; END; View Portfolio BEGIN GO_BLOCK('TC_PORTFOLIO'); EXECUTE_QUERY; END;

141

7. Form Modul Report Compaint

DECLARE pl_id ParamList; BEGIN pl_id := Get_Parameter_List('tmpdata'); IF NOT Id_Null(pl_id) THEN Destroy_Parameter_List( pl_id ); END IF; pl_id := Create_Parameter_List('tmpdata'); Add_Parameter(pl_id, 'from_date', text_PARAMETER, :FROM_CDATE); Add_Parameter(pl_id, 'to_date', text_PARAMETER, :TO_CDATE); IF :TYPE_ALL='%' THEN Add_Parameter(pl_id, 'tipecp', text_PARAMETER, :type_all); ELSE Add_Parameter(pl_id, 'tipecp', text_PARAMETER, :type); END IF; IF :STATUS_ALL='%' THEN Add_Parameter(pl_id, 'statuscp', text_PARAMETER, :status_all); ELSE Add_Parameter(pl_id, 'statuscp', text_PARAMETER, :status); END IF; Add_Parameter(pl_id, 'PARAMFORM', TEXT_PARAMETER, 'NO'); Run_Product(REPORTS, 'C:\UC\REPORT\REPORT_COMPLAINT.rep', ASYNCHRONOUS, RUNTIME, FILESYSTEM, pl_id, NULL); END;

142

8. Form Modul Report Compaint per-Function Complaint

DECLARE pl_id ParamList; BEGIN pl_id := Get_Parameter_List('tmpdata'); IF NOT Id_Null(pl_id) THEN Destroy_Parameter_List( pl_id ); END IF; pl_id := Create_Parameter_List('tmpdata'); Add_Parameter(pl_id, 'from_date', text_PARAMETER, :FROM_CDATE); Add_Parameter(pl_id, 'to_date', text_PARAMETER, :TO_CDATE); Add_Parameter(pl_id, 'FROM_CPTYPE', text_PARAMETER, :FROM_CPTYPE); Add_Parameter(pl_id, 'TO_CPTYPE', text_PARAMETER, :TO_CPTYPE); Add_Parameter(pl_id, 'PARAMFORM', TEXT_PARAMETER, 'NO'); Run_Product(REPORTS, 'C:\UC\REPORT\REPORT_FUNCTION.rep', ASYNCHRONOUS, RUNTIME, FILESYSTEM, pl_id, NULL); END;

9. Form Modul Report Portfolio

declare pl_id ParamList; v_ptfid varchar2(10); BEGIN pl_id := Get_Parameter_List('tmpdata'); IF NOT Id_Null(pl_id) THEN Destroy_Parameter_List( pl_id ); END IF; pl_id := Create_Parameter_List('tmpdata'); v_ptfid := :bulan||'/'||:tahun; Add_Parameter(pl_id, 'ptfid', text_PARAMETER, v_ptfid); Add_Parameter(pl_id, 'PARAMFORM', TEXT_PARAMETER, 'NO'); Run_Product(REPORTS, 'C:\UC\REPORT\REPORT_PORTFOLIO.rep', ASYNCHRONOUS, RUNTIME, FILESYSTEM, pl_id, NULL); END;