Post on 26-Dec-2015
L/O/G/Owww.themegallery.com
PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI
KELOMPOK 4
Vepy Iandasari’46
Gustiyani Eka. S’48
Anggun Dwi Astiningsih’49
Nurul Anggi Ayuningtias’524
1
2
3
Pend. Kimia Rombel 3
• Memahami pengguaan spektrofotometer sebagai alat untuk menganalisis kadar protein.
• Menjelaskan prinsip dasar penggunaan spektrofotometer dalam analisis kadar protein
• Terampil menggunakan spektrofotometer untuk menetukan kadar protein
Tujuan
Dasar Teori
Protein adalah senyawa organik yang bermolekul tinggi berkisar antara beberapa ribu sampai jutaan. Protein ini tersusun dari atom C, H, O dan N serta unsur lainnya seperti P dan S yang membentuk unit-unit asam amino. Urutan susunan asam amino yang satu dengan asam amino yang lainnya, menentukan sifat biologis suatu protein. Di alam ditemukan 20-21 macam amino yang membangun protein (Girindra, 1990).
Penentuan kadar protein secara Biuret berdasarkan atas penggunaan serapan cahaya dengan spektrofotometer oleh ikatan kompleks, yang ungu warnanya. Ini terjadi apabila protein bereaksi dengan tembaga dalam lingkungan alkalis.
Alat dan Bahan
ALAT BAHAN
Spekronik 20
Sampel protein
Kuvet
Pipet
Tabung Reaksi
CuSO4.5H2O
Natrium Kalium Tartrat
Aquades
Erlenmeyer
Bekerglass
Labu Takar
Pipet Volume
NaOH 3%
Kasein
NaOH 10%
Serum albumin murni
Cara Kerja
1.5 gr CuSO4.5H2O 6 gr
Na.K.Tartrat
1 2 3 4
Ditambahkan sampai tanda
batas
Dilarutkan dengan 500 ml aquades
sedikit demi sedikit
Dilarutkan dalam labu takar 1 liter
Pembuatan reagen biuret
Larutan serum albumin murni/ kasein dalam aquades dibuat 1
2
3
Kadar sekitar 1.25-10 mg/ml
Ditambahkan beberapa tetes 3 % NaOH.
Pembuatan Larutan Standart Protein
Pembuatan kurva kalibrasi
Larutanstandart protein dengan konsentrasi 1,
3 ,5 ,6 ,7, 9 mg/ml dan
sampel protein disiapkan
larutan standar dimasukan
dalam 5 tabung reaksi masing-masing 1 ml, 4
ml reagen biuret
ditambahkan
Dikocok 30 menit pada suhu kama
Dimasukan dalam kuvet,
diukur absorbansinya menggunakan spektronik 20 pada panjang
gelombang 540 nm.
Digunakan blanko (1ml
aquades+4 ml reagen biuret). Kurva kalibrasi
dibuat
Data pengamatanKonsentrasi
sampel (mg/ml)Panjang
gelombang (λ) Absorbansi (A)
1 540 0.01
3 540 0.02
5 540 0.04
6 540 0.04
7 540 0.03
9 540 0.02
sampel 540 0.02
y = 0.0018x + 0.0174R2 = 0.1796
Kadar/konsentrasi sampel
y = 0.0018x + 0.01740.02 = 0.0018x + 0.01742.6 x 10-3 = 0.0018 xx = 1.44 mg/ml
Pembahasan
ProteinProtein
Salah satu unsur makro
yang terdapat dalam bahan pangan selain
lemak dan karbohidrat.
Protein merupakan
sumber asam amino yang
mengandung unsur-insur C, H, O, dan N
protein juga mengandung fosfor, belerang, dan ada beberapa protein yang mengandung tembaga.
Pembahasan
Analisis protein
Analisis protein dalam bahan pangan dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam suatu bahan, sedangkan metode kuantitatif untuk menganalisis kadar protein dalam suatu bahan.
Pembahasan
analisis kuantitatif protein terhadap sampel dengan menggunakan metode spektrofotometri visible (biuret)
Spektrofotometri didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang
gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator
prisma atau kisi difraksi dengan detector fototube. Larutan harus jernih agar dapat terbaca oleh
spektrofotometer.
Pada praktikum kali ini, dilakukan analisis kuantitatif protein terhadap
sampel dengan menggunakan metode spektrofotometri visible
(biuret).
Pembahasan
Pada pembuatan
kurva kalibrasi, larutan standar yg digunakan adalah serum albumin murni
dengan konsentrasi 1; 3; 5; 6; 7; dan
9mg/ml.
Perlakuan yang sama juga diberikan pada sampel protein.
kemudian 1 ml dari masing-masing larutan standar
ditambah 4ml reagen
biuret.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 100
0.005
0.01
0.015
0.02
0.025
0.03
0.035
0.04
0.045
f(x) = 0.00179591836734694 x + 0.0173877551020408R² = 0.179591836734694
Grafik Hubungan Konsentrasi Standar dengan Absorbansi Standar
Series1
Linear (Series1)
Konsentrasi Standar
Ab
sorb
ansi
Sta
nd
ar
Pembahasan
Content
Selanjutnya diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer sehingga didapatkan persamaan y= 0,0018x+0,0174. dari persamaan tersebut dilakukan perhitungan sehingga dihasilkan kadar protein dalam sampel sebesar 1,44 mg/mL
Berdasarkan grafik sebelumnya, membentuk titik-titik yang tidak semuanya berada dalam garis linear. Oleh karena itu, percobaan menentukan kadar protein secara spektrofotometri dikatakan kurang berhasil.
Hal tersebut dikarenakan kesalahan praktikan, diantaranya praktikan kurang teliti ketika mencampurkan atau mereaksikan larutan sehingga menghasilkan larutan yang terlalu pekat atau sedikit encer yang berpengaruh terhadap penentuan nilai absorbansi standar yg tidak tepat atau terlalu besar
Kesimpulan
• Penentuan kadar protein dapat dilakukan dengan spektrofotometer berdasarkan kurva kalibrasi.
• Prinsip kerja penentuan kadar protein dengan metode biuret adalah menganalisis adanya ikatan peptida dengan cara menambahkan reagen biuret ke dalam sampel yang kemudian diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer.
• Berdasarkan percobaan kadar protein dalam sampel ialah sebesar
Saran Praktikan diharuskan menguasai materi sebelum praktikum.
Pada saat melakukan pengukuran spektrofotometer , sebaiknya larutan dalam deadaan jernih dan tidak terdapat gelembung.
Text in here
L/O/G/Owww.themegallery.com
Thank You!