PENELlTIAN Pala, Tak H~nya di Pulau Bandapustaka.unpad.ac.id › wp-content › uploads › 2012 ›...

Post on 09-Jun-2020

0 views 0 download

Transcript of PENELlTIAN Pala, Tak H~nya di Pulau Bandapustaka.unpad.ac.id › wp-content › uploads › 2012 ›...

(halaman)@C!J [(OMPAS .-UNPAO )O(NON UNPAO )

(kolom)OCD ( )o Senin • Se/asa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1617 18 19 20 21 22 23 24 <ID 26 27 28 29 30 31

OJan OPeb oMar OApr OMei OJun OJul OAgs .Sep OOkt ONov ODes

PENELlTIAN

Pala, Tak _H~nyadi Pulau Banda

"Untuk riset ini, sayamenggunakan pala dariWanayasa, lokasinyadekat d~n'ganBandung," kata Or KeriLestari, pengajar padaFakultas FarmasiUniversitas Padjadjaran,Bandung, yang sedangmeneliti khasiat palasebagai obat diabetesmelitus tipe 2.

alimat itumembuat sayapenasaran.Ada apa de-ngan Wanaya-sa? Ternyatakecamatanyang terletak

di Kabupaten Purwakarta, JawaBarat, dan berjarak sekitar 83kilometer dari Bandung itu me-miliki potensi dalam pembudi-dayaan pala.Kebanyakan orang mengang-

gap pala dengan kualitas baikhanya tumbuh di tanah leluhur-nya, Pulau Banda, Provinsi Ma-luku. Namun, masyarakat jugaperlu tahu, ada sebuah tempat dikaki Gunung Burangrang, JawaBarat, yang menjadi penghasilpala berkualitas baik.. Saya pun mengunjungi Wa-nayasa, Purwakarta, dan men-datangi toko oleh-oleh khas Wa-nayasa, milik Yulia. Toko ini ber-umur 16 tahun. Produk olahanpala yang dijual di sini beranekaragam, mulai pala basah, palakering, hingga dodol pala,

Rika, remaja belasan tahunyang menjadi pramusaji di toko

;

FOTO~FOTO: ARZIA IIALlDA TIVANY

Dr Keri Lestari, dosen sekaligus peneliti pada Fakultas Farmasi,Universitas Padjadjaran, Bandung (atas). Dan berbagai produkolahan berbahan baku pala.

itu, menunjukkan pohon palayang ada di sekitar toko. Rikamemang hanya lulusan SMP,tetapi saya banyak belajar daridia, terutama tentang pohon pa-la. .la menunjukkan kunci rahasia

menebak pohon pala yang benar.Bagi orang -yang awam bentukpohon pala, ini pelajaran ber-harga -.Kita jadi mengetahui ben-tuk pohon pala itu unik."Coba bisa teteh lihat bentuk

pohon pala itu unik, kerucut,mirip pohon cemara," kata Rika

dengan logat Sunda.Jika pada zaman penjajahan,

harga biji pala lebih mahal da-ripada emas, kini anggapan iturelatif tak berlaku lagi. MenurutYulia, biji pala bisa diperoleh de-ngan harga Rp 80.000 per ki-logram (kg). Ini jauh berbedadibandingkan dengan harga emasyang lebih dari Rp 500.000 pergram.Harga daging pala yang belum

diolah lebih murah lagi, hanya Rp5.000 per kg, dan harga pala utuhyang belum diolah sekitar Rp

Klipfng Humas Onpad 20 la.

3.000 per kg. ungkapkan Organisasi KesehatanDunia (WHO) yang menyatakan,

Obat herbal sebanyak 75- 80 persen pendu-Di luar persoalan harga yang duk dunia pernah menggunakan

rendah, dari dulu pala dikenal obat-obatan herbal (2005).sebagai salah satu jenis rempah Ironisnya, dari ribuan jenis ta-yang berkhasiat untuk pengo- naman obat di Indonesia, obatbatan. Pala dipercaya dapat herbal yang terstandar hanya 17mengobati beberapa jenis gang- jenis, dan hanya enam jenis ta-guan kesehatan, mulai masuk naman obat yang akhirnya men-- angin hingga diabetes melitus. jadi fitofarmaka, yaitu obat yang

Meskipun kini dunia pengo- sudah diuji secara' preklinis danbatan telah berkembang, man- klinis.faat pala sebagai obat herbal ma- Di samping itu, obat herbalsih diminati. Hal terseb_u~t~d~i_-~~te~r_s~~andarmemang memiliki be-

berapa syarat, yakni harus me-miliki aktivitas, toksisitasnyaaman, dosisnya rasional, dapatdisimpan dalam berbagai kondisi,dan aman diproduksi.Biji pala sebagai obat diabetes

melitus tipe 2 sedang dikem-bangkan Fakultas Farmasi Uni-versitas Padjadjaran. Keri Les-tari, dosen yang konsisten ber-fokus pada masalah diabetes,memprakarsai penelitian terse-but.Penelitian didasari dua faktor.

Dari konteks sosial, ia sadar pen-

derita diabetes melitus membu-tuhkan obat yang murah dan-minim efek samping. Dalam kon-teks kesehatan, penderita dia-betes melitus memiliki potensipembekuan darah dan stroke le-bih tinggi dibandingkan orangsehat. Di sini obat herbal di-butuhkan untuk mengatasi ke-mungkinan komplikasi.

ARZIA HALIDA TIVANYMahasiswa Departemen

Jurnalistik, Fakultas IlmuKomunikasi Universitas

Padjadjaran, Bandung