Post on 15-Jul-2015
I.M.APresent...
Pemikiran Ulama SalafImam Ahmad ibn Hanbal dan Ibn Taimiyah
Go to Menu Go to Profile
Pengertian Ahlusunnah
Pengertian Salaf
Sejarah Singkat Imam Ahmad ibn Hanbal
Pemikiran Teologis Imam Ahmad ibn Hanbal
Sejarah Singkat ibn Taimiyah
Pemikiran Teologis ibn Taimiyah
Daftar Pustaka
ProfileNama : ILHAM BAHARUDIN
NIM : 1495114016
Fakultas : Teknologi InformatikaKelas/Semester : A / 1
Nama : ARIS KHOIRUDIN
NIM : 1495114010
Fakultas : Teknologi InformatikaKelas/Semester : A / 1
Nama : MULYANA IBRAHIM
NIM : 1495114026
Fakultas : Teknologi Informatika
Kelas/Semester : B / 1
Pengertian Ahlusunnah
Ahlusunnah merupakan kata majemuk dari kata ahl dan al-sunnah.kata ahl berarti keluarga atau kelompok, sedangkan al-sunnah berarti kebiasaan dan ajaran yang disampaikan dan ajaran yang disampaikan oleh nabi.
Arti salaf secara bahasa adalah pendahulu bagi suatu generasi. Sedangkan dalam istilah syariah Islamiyah as-salaf itu ialah orang-orang pertama yang memahami, mengimami, memperjuangkan serta mengajarkan Islam yang diambil langsung dari shahabat Nabi salallahu ‘alaihi wa sallam, para tabi’in (kaum mukminin yang mengambil ilmu dan pemahaman/murid dari para shahabat) dan para tabi’it tabi’in (kaum mukminin yang mengambil ilmu dan pemahaman / murid dari tabi’in). istilah yang lebih lengkap bagi mereka ini ialah as-salafus shalih. Selanjutnya pemahaman as-salafus shalih terhadap Al-Qur’an dan Al-Hadits dinamakan as-salafiyah. Sedangkan orang Islam yang ikut pemahaman ini dinamakan salafi. Demikian pula dakwah kepada pemahaman ini dinamakan dakwah salafiyyah.
Pengertian Salaf
Dilahirkan di Baghdad tahun 164 H/780M, dan meninggal 241 H/855M. Ia sering dipanggil Abu Abdillah karena salah seorang anaknya bernama Abdillah. Namun, ia dikenal dengan nama Imam Hanbali karena merupakan pendiri mazhab Hanbali.
Ibn Hanbal dikenal sebagai seorang zahid. Hampir setiap hari ia berpuasa dan hanya tidur sebentar ketika malam hari.
Diantara murid-murid Ibn Hanbal adalah Ibn taimiyah, Hasan bin Musa, Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Abu Zuhrah Ad-Damsyiqi, Abu Zuhrah Ar-Razi, Ibn Abi Ad-dunia, Abu Bakar As-Asram, Hanbal bin Ishaq Asy-Syaibani, Shaleh, dan Abdullah. Kedua orang yang disebutkan adalah putra Ibn Hanbal.
Sejarah Singkat Imam Ahmad ibn Hanbal
Pemikiran Imam Ahmad ibn Hanbal
1. Tentang Ayat-ayat Mutasyabihat
Dalam memahami ayat-ayat Al-Quran, Ibnu
Hanbal lebih menyukai pendekatan lafdzi (tekstual) dari
pada pendekatan takhwil,terutama yang berkaitan
dengan sifat-sifat tuhan dan ayat-ayat mutashabihat.
Hal itu terbukti ketika ia ditanya tentang penafsiran
ayat:
حمان على العرش استوىالر
Artinya: Yang maha pengasih,yang brsemayam diatas arsyi (Q.S. Thaha
[20]:5)
Pemikiran Imam Ahmad ibn Hanbal
Dalam hal ini, Ibnu Hanbal menjawab:
ا استوى على العرش كيف شاء وكما شاء بل حد ول صفة ي واصف بل
Artinya: Istawa di atas arsyi terserah Dia dan bagaimana Dia
kehendaki dengan tiada batas dan tiada seorang pun yang
sanggup menyifatinya.
Kemudian, ketika ditanya tentang makna hadis nuzul (Tuhan
turun ke langit dunia),ru’kyah (orang-orang beriman melihat
tuhan di akhirat),dan hadis tentang telapak kaki tuhan, Ibnu
Hanbal menjawab: “Kita mengimani dan membenarkannya,
tanpa mencari penjelasan cara dan maknanya”
Pemikiran Imam Ahmad ibn Hanbal
2. Status Al-Qur’an
Salah satu persoalan teologis yang dihadapi Ibn Hanbal
yang kemudian membuatnya dipenjara beberapa kali adalah
tentang status Al-qur’an, apakah diciptakan (makhluk) karena
hadis (baru) ataukah tidak diciptakan karena qadim. Paham
yang diakui pemerintah resmi pada saat itu, yaitu Dinasti
Abbasiyah di bawah kepemimpinan Khalifah Al-Ma’mun, Al-
Mu’tasim, dan Al-Watsiq adalah paham Mu’tazilah, yaitu Al-
qur’an bersifat qadim, tetapi baru dan diciptakan. Sebab,
paham adanya qadim di samping Tuhan, bagi Mu’tazilah
berarti menduakan Tuhan. Menduakan Tuhan adalah syirik dan
dosa besar dan tidak diampuni Tuhan.
Nama lengkap Ibn Taimiyah adalah Taqiyuddin Ahmad bin Abi Al-Halim bin Taimiah. Dilahirkan di Harran pada hari senin tanggal 10 Rabiul Awal tahun 661 H dan meninggal di penjara malam senin tanggal 20 Dzulqaidah tahun 729 H. Kewafatannya telah menggetarkan dada seluruh penduduk Damaskus, Syam, dan Mesir, serta kaum muslim pada umumnya. Ayahnya bernama Syihabbuddin Abu Ahmad Abdul Halim bin Abdissalam Ibn Abdillah bin Taimiah, seorang syekh, khatib, dan hakim di kotanya.
Sejarah Singkat Ibn Taimiyah
Pemikiran Ibn TaimiyahInilah beberapa pemikiran teologis ibn Taimiyah:
a. Sangat berpegang teguh pada nash (Al-Quran dan Al-
Hadits).
b. Tidak memberikan ruang gerak kepada akal.
c. Berpendapat bahwa Al-Quran mengandung semua ilmu
agama.
d. Di dalam Islam yang diteladani hanya tiga generasi saja
(sahabat, tabi’in dan tabi’it tabi’in).
e. Allah memiliki sifat yang tidak bertentangan dengan tauhid
dan tetap mentanzihkan-Nya.
Ibnu Taimiyah mengkritik Imam Hanbali yang mengatakan
bahwa kalamullah itu qadim, menurut Ibnu Taimiyah jika
kalamullah qadim maka kalamnya juga qadim.
Pemikiran Ibn TaimiyahPemikirannya Tentang Sifat-sifat Allah SWT:
a. Percaya sepenuh hati terhadap sifat-sifat Allah yang disampaikan oleh Allah sendiri atau oleh Rasul-Nya.
b. Percaya sepenuhnya terhadap nama-nama-Nya, yang Allah dan Rasul-Nya sebutkan
seperti Al-Awwal, Al-Akhir dan lain-lain.
c. Menerima sepenuhnya sifat dan nama Allah tersebut dengan:
1. Tidak mengubah maknanya kepada makna yang tidak dikehendaki lafad (min ghoiri tashrif/ tekstual)
2. Tidak menghilangkan pengertian lafaz (min ghoiri ta’thil)
3. Tidak mengingkarinya (min ghoiri ilhad)
4. Tidak menggambar-gambarkan bentuk Tuhan, baik dalam pikiran atau hati, apalagi dengan indera (min ghairi takyif at-takyif)
5. Tidak menyerupakan (apalagi mempersamakan) sifat-sifat-Nya dengan sifat makhluk-Nya (min ghairi tamtsili rabb ‘alal ‘alamin).
Pemikiran Ibn TaimiyahDalam masalah perbuatan manusia Ibnu Taimiyah mengakui tiga hal:
a. Allah pencipta segala sesuatu termasuk perbuatan manusia.
b. Manusia adalah pelaku perbuatan yang sebenarnya dan mempunyai kemauan serta kehendak secara sempurna, sehingga manusia bertanggung jawab atas perbuatannya.
c. Allah meridhai pebuatan baik dan tidak meridlai perbuatan buruk.
Dalam masalah sosiologi politik Ibnu Taimiyah berupaya untuk membedakan antara manusia dengan Tuhan yang mutlak, oleh sebab itu masalah Tuhan tidak dapat diperoleh dengan metode rasional, baik metode filsafat maupun teologi. Begitu juga keinginan mistis manusia untuk menyatu dengan Tuhan adalah suatu hal yang mustahil.
Daftar Pustaka• Abbad , Sirajudin, I’tiqad Ahlusunnah Wal-Jama’ah, Jakarta: Pustaka
Tarbiyyah, 1987
• Rozak, Abdul, dan Rosihon Anwar, Ilmu Kalam untuk UIN, STAIN, PTAIS,Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2001
• Watt, W. Montgomerry, Kejayaan Islam: Kajian Kritis dari Tokoh Orientalis. Terj. Hartono Hadi Kusumo, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990
• Zainuddin, Ilmu Tauhid Lengkap, jakarta: Rineka Cipta, 2008
• Wirman, Eka putra, Kekuatan Ahlulsunnah, Jakarta: Hak cipta, 2010
• Nasution, Harun, Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan, Jakarta: UI-Pers, 1972
• http://hafizkuzzaida.blogspot.com/2013/04/perbandingan-aliran-salaf-dan-khalaf.html
• https://coretanyessyazwarni.wordpress.com/2014/01/08/makalah-ilmu-kalam-tentang-ahlussunnah-salaf-dan-khalaf/
• http://warungbelajarbebas.blogspot.com/2012/05/pemikiran-teologi-ahlus-sunnah-salaf.html
• http://syafieh74.blogspot.com/2013/04/ahmad-ibn-hanbal-dan-ibnu-taimiyah.html
Kolom Pertanyaan
•Apa maksud pendekatan secara tekstual dan mazhb hanbali golongan atau bukan?
•Perbedaan antara ahlus sunnah Salaf dan ahlus sunnah khalaf?
•Mengapa Ibn Taimiah meninggal di penjara?
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA
WASSALMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
©Copyright b.boon 2014