pemicu 2 bm2

Post on 17-Jan-2016

41 views 4 download

description

biomedik 2 pemicu 2

Transcript of pemicu 2 bm2

Ada Apa Dengan Mata Mereka?Reygina Yenny Mitrania

405140195

Struktur Mata dan FungsinyaLearning Objective 1

Bola mata

Bola mata berdiameter ±2,5 cm dimana 5/6 bagiannya terbenam dalam rongga

mata, dan hanya 1/6 bagiannya saja yang tampak pada bagian luar.

Susunan Optik dan FungsiSklera : Jaringan ikat protektif yang membentuk bagian putih

dari mata.Kornea : Tempat lewatnya berkas-berkas cahaya ke interior

mata.Koroid : Berpigmen, penyuplai makanan bagi retina.Retina : Sebagai fotoreseptor yg mengubah energi cahaya

menjadi impuls saraf.Bintik kuning (Fovea) : Bagian retina yang mengandung sel

kerucutBintik buta : Daerah syaraf optic meninggalkan bagian dalam

bola mata

Vitreous humor : Menyokong lensa dan menjaga bentuk bola mata.Aqueous humor : Menjaga bentuk kantong bola mata.

Lensa : Kemampuan refraktif yang bervariasi selama akomodasi.Iris : Mengubah ukuran pupil dg berkontraksi, memberikan warna

mata.Pupil : Mengatur jumlah cahaya yang masuk mata.Saraf Optikus : Menghantarkan impuls penglihatan ke sistem saraf

pusat.Corpus ciliaris:

» Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata.

» Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.

0 Lapisan dalam : 0lapisan sensoris karena mengandung

fotoreseptor . 0Bagian ini membentuk retina berhubungan

dengan saraf penglihatan ( Nervus opticus ).0Reseptor pada penglihatan :

0 Sel batang ( penglihatan senja , fotopic )0 sel kerucut ( penglihatan terang, scotopic )

histologi

Bola Mata / Bulbus occuli Tunica Fibrosa:

Sclera: 5/6 bagian posterior, putih keruh Cornea: 1/6 bagian anterior, transparan Peralihan cornea, sclera dan

conjungtiva: Limbus Tempat masuknya N.Opticus: Lamina

cribosa Tunika Vasculosa / Uvea:

Choroid Corpus ciliaris Iris

Tunica Nervosa / Retina: Epitel pigmen Lapisan retina

Tunica Fibrosa:Sklera

0 Sklera anterior ditutupi oleh 3 lapis jaringan ikat vaskular.0 Bagian putih bola mata yang bersama – sama dengan kornea

merupakan pembungkus dan pelindung isi bola mata.0 Mempunyai kekuatan tertentu, sehingga mempengaruhi

pengukuran tekanan bola mata.0 Fungsi :

0 Membentuk bagian putih mata yang tampak0 Dibagian anterior membentuk kornea

ScleraMerupakan jaringan ikat fibrosa t.d. :1.Luar : episcleral

Jaringan ikut fibroelastik jarang Vaskularisasi banyak Dihubungkan dgn stroma conjungtiva oleh capsula

Tenon. Antara sclera dan Capsula Tenon : Ruang Tenon2.Intermedia : Sclera Propius

Jaringan ikat kolagen dgn sedikit serat elastin3. Dalam : Lamina Fusca / Suprachoroid

Mengandung sel pigmen Banyak serat elastin

Lapisan pada cornea : Epitel

Tebalnya 50 mikrometer Epitel berlapis gepeng, 4-5 lapis Bisa Regenerasi Melekat pada membran basalis

Membran Bowman MC : homogen Serat kolagen banyak, elastin sedikit Tidak punya daya regenerasi

Stroma Tebal 90 % Jaringan ikat kolagen Anyaman serat elastin yang halus dan teratur

Membran Descementi Tebal 40 mikrometer Homogen dan elastik. Berkembang terus seumur hidup Membentuk membran basalis endotel

Endotel 1 lapis, berbentuk heksagonal Sel. Gepeng melapisi permukaan dalam M. Descemeti Melekat pada membran descemeti melalui

hemidesmosom dan zonula okluden. Tidak ada daya Regenerasi

StrEp

En

Tunica Vasculosa:choroid

Terletak di antara Sclera dan lap.berpigmen retina. Ke depan sampai Ora Serata tdr:1.Lamina Suprachoroid

Transparan J.I.jarang berlamellae tipis Tiap lamel disusun oleh membran yang mengandung

melanoblas +++, fibroblas +, serat elastin +. P D2.Stratum Vasculosum: PD, melanoblas dan melanosit

Luar: Haller’s layer: A & V besar Dalam: Sattler layer: A & V sedang

Choroid

3 Lapisan Choriocapillary Menyuplai makanan & O2 ke lap.luar retina Stroma: Fibroblas +, sel pigmen -

4. Membrana Bruch / Lamina Vitrea M. Basalis non seluler Disusun oleh 2 lamellae:

Luar: J.I. Padat elastin Dalam: homogen, lebih tebal dan berkutikula

Diduga lamellae sebagai produk Ep. Pigmen retina

Badan Silliar

Merupakan bagian tertebal T. Uvea jaringan fibromuscular

Terdiri dari:1.Musculus ciliaris2.Lapisan vascular ciliaris3.Pars ciliaris retinae

1. Musculus CiliarisOtot polos yg menyusun corpus ciliaris dan processus ciliaris, tdr 1.Luar: M. Tensor choroid / M. Brucke

Berjalan meridional Menarik choroid

2.Dalam: M. radialis/ Reticularis Berjalan radial dr sclera ke ruang bola mata

3.M.Circularis Muller

Jadi berturut-turut: M. Ciliaris pars meridionalis et Radialis et Circularis

2. Lapisan Vascularis Ciliaris

0 Jaringan ikat yang banyak mengandung P.D0 Menutupi permukaan dalam corpus ciliaris0 Mengandung lebih banyak P.D drpd bagian perifer

3. Pars ciliaris retinae

0 Menutupi bagian dalam corpus ciliaris yang melanjut di antara ora serata

0 Terdiri dari 2 lapisan sel1.Bagian luar berpigmen Epitel selapis torak Melanjut ke permukaan posterior iris J.I mengalami diferensiasi muscular2.Bagian dalam tidak berpigmen Epitel selapis torak yg tinggi selnya makin menurun /

berkurang dari belakang ke depan

Membran tipis, lanjutan dr corpus ciliaris, menutupi sebagian lensa dan menyisakan lubang bundar pupil0 Memisahkan Camera Oculli Anterior (COA) & Camera Oculli Posterior (COP)0 Mempunyai 2 permukaan : 1. Anterior

Tidak teratur Zona perifer siliar & zona tengah pupilar

2. Posterior Hitam seragam Alur yang dangkal

IRIS

COACOP

Pupil

Pada anak – anak berukuran kecil karena saraf simpatis belum berkembang.

Pada orang dewasa sedang Pada orang tua mengecil (akibat rasa silau yang

dikeluarkan lensa sklerosis. Fungsi mengecil pupil :

Untuk mencegah aberasi kromatis pada akomodasi

Untuk memperdalam fokus (seperti kamera foto yang diafragmanya dikecilkan).

Pupil

0 Cahaya terang/banyak otot sirkuler berkontraksi pupil mengecil untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata

0 Cahaya gelap/kurang otot radialis memendekpupil dilatasiuntuk meningkatkan jumlah cahaya yang masuk.

Retina

Retina / selaput jala bagian mata yang mengandung reseptor yang menerima rangsangan cahaya.

Ada 2 bagian : Anterior : - Retina pars iridial (lapisi iris)

- Retina pars siliar (lapisi badan siliar) Posterior : Retina pars optikal, fungsional.

Bagian posterior ada fovea centralis (penglihatan terjelas). DisekelilingnyaBintik Kuning (macula Lutea).

Pada papilla optic tidak ada reseptor maka disebut Bintik Buta

Epitel pigmen

Rod & Cone

M. L. E

Nuklear luar

Plexiform luar

Nuklear dalam

Plexiform dalam

Sel Ganglion

1.Epitel Pigmen

Sebelah dalam: selapis kubis mengandung

butir2pigmen fuchsin, cabang sitoplasmanya meluas

dan memisahkan coni dan bacili

Sebelah luar berdekatan dengan choroid

mengandung sel dgn inti oval, tanpa pigmen

2.Lapisan Bacili dan Coni mrpk lap.terluar dr sel2

fotoreseptor yg sensitif thd cahaya0 Sel Bacili: sel neuroepitel, btk langsing tdr:

0Segmen Luar: sgt refraktil dan mengandung rhodopsin

0Segmen Dalam: bergranuler halus & mengandung

fibrillae yg tersusun longitudinal (warna gelap) di ujung

sebelah luar

Badan bacili yg mengandung inti sampai pd lap nuklear

luar, serat bacili terus melanjut ke lap plexiform luar.

Jumlah + 130 jt, berkaitan dgn cahaya redup / malam.

Penyinaran retina dgn cahaya terangmenyebabkan rhodopsin rusak (disintegrasi), tpakan mengalami regenerasi yang tetap, selama msh

berhubungan dgn epitel berpigmen.0 Sel Coni: sel neuroepitel yg tdr:

Segmen luar: mengandung iodopsin dan sgt refraktil Segmen dalam: bergranuler halus dan memiliki serat

yg berwarna gelap.Serat-serat ini meluas sampai lapisan plexiform luar dan berakhir pd pedunculi coni.Jumlah coni 7 juta berkaitan dgn cahaya terang dangambar2 berwarna

3.Membran limitans externa Tipis Serat Muller Cabang dendrit bacili dan coni

4.Lapisan nuclear luar Inti Coni: Badan-badan pucat dan oval Inti bacili: kecil, bundar, warna gelap

5.Lapisan plexiform luar Sinapsis: axon bacili dan coni dgn dendrit

sel bipolar

6.Lapisan nuclear dalam Badan sel neuron asosiasi: sel amakrin, sel bipolar dan sel

horizontal Serat MullerSel bipolar mentransfer impuls ke neuron ke sekitar sel amakrin dan sel horizontal yg diteruskan ke area dekat retina

7.Lapisan plexiform dalam Sinapsis: axon sel bipolar dan dendrit sel ganglion Cabang axon sel amakrin

8.Lapisan sel ganglion Badan sel multipolar dari sel ganglion Unsur neuroglia tersebar

9.Lapisan serat saraf Lapisan axon non myelin dari sel ganglion Sel neuroglia ( sel laba-laba) Cabang serat Muller P.D retina

10.Membran limitans interna Perluasan serat radial membran homogen

Isi Bola Mata

1. Aqueous humour Asal: sekresi epitel siliaris dan transudasi P.DCOP

pupil COA celah Fontana canalis Schlemm Setiap hambatan aliran yg disebabkan sumbatan pd

saluran keluar peningkatan tekanan intraokuler Glaukoma

2. Corpus vitreum / vitreus humour Massa berlendir jaringan ikat spt jaringan ikat

gelatinosa, tdr serat halus dan sel fibroblas dalam matriks semisolid

Bagian tepi ditutupi Membran Hyaloid

3. Lensa Kristalina Badan bikonvex, posterior > anterior Orang muda elastis, dgn bertambah usia menjadi keras dan sklerotik

presbiopia Terdiri dari:

Kapsul lensa: simpai tebal, homogen, refraktil, kaya akan karbohidrat,meliputi epitel, rpk membran baasl yg sgt tebal, tdr kolagen tipe IV dan glikoprotein

Epitel sub kapsuler; selapis gepeng kubus, hanya ada di anterior Substansi / serat lensa: dihasilkan dr diferensiasi sel-sel

subkapsuler serat lensa kehilangan inti & organel lain panjang dan mengandung kristalin (protein)

Lensa keruh: katarak disebabkan DM, radiasi UV Dipertahankan oleh ligamentum suspensorium: zonula Zinni

Kelopak mata/palpabera

Fungsi : - Melindungi Bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan

pengeringan bola mata. - Mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan kornea.

Bagian depan : kulit tipis Bagian belakang ditutupi selaput tarsus (konjungtiva

tarsal).

Bagian – bagian kelopak mata :

Kelenjar : Kelenjar sebacea, Kelenjar Moll, kelenjar zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar meibom pada tarsus.

Terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat dengan kelenjar meibom di dalamnya yang bermuara pada margo palpabera.

Septum orbita jaringan fibrosis yang berasal dari rima orbita, merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan.

Pembuluh darah : artheri palpebra.

Apparatus lakrimal

Terletak di daerah temporal bola mata. Sistem ekskresi mulai pada : Pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal,

sakus lakrimal, duktus nasolakrimal, dan meatus inferior. Sistem lakrimal Terdiri atas 2 bagian :

Sistem produksi/glandula lakrimal Sistem eksresi

terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, dan duktus nasolakrimal. Air mata dari duktus lakrimal akan mengalir ke dalam rongga hidung dan meatus inferior.

Refraksi

o Supaya benda terlihat jelas, mata harus membiaskan sinar–sinar yang datang dari benda agar membentuk bayangan tajam pada retina.

o Untuk mencapai retina, sinar–sinar yang berasal dari benda harus melalui lima medium yang indeks biasnya (n) berbeda: udara (n=1,00), kornea (n=1,38), humor aqueous (n=1,33), lensa (n=1,40 (rata-rata)) dan humor vitreous (n=1,34).

o Setiap kali sinar lewat dari satu medium ke medium yang lain, sinar itu dibiaskan pada bidang batas.

o Secara kolektif, semua bidang batas berperan pada pembiasan sinar untuk membentuk bayangan pada retina.

FUNGSI REFRAKSI MATA0 CAHAYA JATUH DI ATAS MATA → BAYANGAN LETAKNYA DIFOKUSKAN PADA

RETINA → MENEMBUS & DIUBAH KORNEA0 LENSA, BADAN AQUES & VITROUS → MEMBIASKAN & MEMFOKUS- KAN

BAYANGAN PADA RETINA BERSATU MENANGKAP SEBUAH TITIK BAYANGAN YANG DIFOKUSKAN

Mekanisme PenglihatanLearning Objective 2

Perbedaan indeks bias yang kecil akan sangat menurunkan kekuatan pembiasan cahaya di kedua permukaan lensa.

Padahal, lensa penting karena lengkung permukaannya dapat mencembung sehingga memungkinkan terjadinya “akomodasi”.

Gangguan Pada MataLearning Objective 3

Kelainan Refraksi• Hasil pembiasan sinar pada mata ditentukan oleh media

penglihatan yg terdiri atas kornea, cairan mata, lensa, benda kaca, dan panjangnya bola mata

• Pada orang normal susunan pembiasan oleh media penglihatan dan panjangnya bola mata demikian seimbang sehingga bayangan benda setelah melalui media penglihatan dibiaskan tepat di daerah makula lutea

• Mata yang normal disebut sebagai mata emetropia dan akan menempatkan bayangan benda tepat di retinanya pada keadaan mata tidak melakukan akomodasi atau istirahat saat melihat jauh

Miopia0 Pada miopia panjang bola mata anteroposterior dapat

terlalu besar atau kekuatan pembiasan media reflaksi terlalu kuat

0 Bayangan mata jatuh di depan retina (rabun jauh)

Bentuk Miopia

1. Miopia aksial : miopia akibat panjangnya sumbu bola mata, dengan kelengkunagn kornea dan lensa yg normal

2. Miopia refraktif : bertambahnya indeks bias media penglihatan seperti terjadi pada katarak intumesen dimana lensa menjadi lebih cembung sehingga pembiasan menjadi lebih kuat

Menurut derajat beratnya miopia dibagi dalam :

0 Miopia ringan : dimana miopia antara1-3 dioptri0 Miopia sedang : dimana miopia antara 3-6 dioptri0 Miopia berat/tinggi : dimana miopia lebih besar dari 6

dioptri

Menurut perjalanan miopia dikenal bentuk :

0 Miopia stasioner : miopia yang menetap setelah dewasa

0 Miopia progresif : miopia yang bertambah terus pada usia dewasa akibat bertambah panjangnya bola mata

0 Miopia maligna : miopia yg berjalan progresif, yg dapat mengakibatkan ablasi retina dan kebutaan

Pengobatan Miopia

0 Pengobatan pasien miopia adalah dengan memberikan kacamata sferis negatif terkecil yang memberikan ketajaman penglihatan maksimal

Hipermetropia

0 Dikenal dengan “Rabun dekat”0 Merupakan keadaan gangguan kekuatan pembiasan

mata dimana sinar sejajar jauh tidak cukup dibiasakan sehingga titik fokusnya terletak di belakang retina

0 Pada hipermetropia sinar sejajar dibiaskan di belakang makula lutea

Penyebab Hipermetropia

• Hipermetropia sumbu atau hipermetropia aksial merupakan kelainan refraksi akibat bola mata pendek, atau sumbu anteroposterior yang pendek

• Hipermetropia kurvatur, dimana kelengkungan kornea atau lensa kurang sehingga bayangan difokuskan di belakang retina

• Hipermetropia refraktif, dimana terdapat indeks biasa yang kurang pada sistem optik mata

Jenis-jenis Hipermetropia• Hipermetropia manifes : hipermetropia yang dapat

dikoreksi dengan kaca mata positif maksimal yang memberikan tajam penglihatan normal.

• Hipermetropia absolut : kelainan refraksi tidak diimbangi dengan akomodasi dan memerlukan kacamata positif untuk melihat jauh.

• Hipermetropia fakultatif : kelainan hipermetropia dapat diimbangi dengan akomodasi ataupun dengan kaca mata positif.

0 Hipermetropia laten : kelainan hipermetropia tanpa siklopegia diimbangi seluruhnya dengan akomodasi.

0 Hipermetropia total : hipermetropia yang ukurannya didapatkan sesudah diberi sikloplegia.

Sumber :Eva, R P & Whitcher, J P.Vaughan & Asbury’s GENERAL OPHTHALMOLOGY. 17th edition. New York : Mc Graw Hill, 2008

Pengobatan Hipermetropia

0 Pengobatan pasien hipermetropia ialah dengan memberikan kacamata sferis positif terkuat sehingga memberikan penglihatan maksimal

PresbiopiPresbyopia berasal dari bahasa Yunani “Presbys” yang berarti orang

tua dan “Opia” artinya mata.Kekurangan dari lensa untuk berubahSeiring dengan berjalannya usia, lensa semakin lama semakin kaku

--> kemampuan akomodasinya menurun, sehingga perlu bantuan lensa kacamata agar sinar yang masuk dibiaskan tepat diretina.

Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. Ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap

(kacamata bifokal). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti

lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.

Presbiopi

Adapun pedomannya adalah sbb :- 40 tahun : S(+) add 1,00 dioptri- 45 tahun : S(+) add 1,50 dioptri- 50 tahun : S(+) add 2,00 dioptri- 55 tahun : S(+) add 2,50 dioptri- 60 tahun : S(+) add 3,00 dioptri

Maksimal penambahan lensa kacamata hanya 3 dioptri, karena pada usia > 60 tahun, lensa sudah benar-benar kaku, sehingga meskipun ditambah dengan ukuran > 3 dioptri, tetap tidak dapat memberikan hasil yang lebih baik. (hasilnya akan sama dengan ukuran 3 dioptri).

Kacamata bifokal

Laser in situ keratomieluis

0 LASIK adalah prosedur mutakhir dengan penyinaran laser dingin untuk mengoreksi rabun jauh (miopia), rabun dekat (hipermetropia) dan silinder (astigmatism).

Kelebihan dan kekurangan operasi lasik

Kelebihan Operasi Lasik Kekurangan Operasi Lasik

Dapat melihat secara normal tanpa perlu alat bantu penglihatan (kacamata atau softlens) sehingga lebih nyaman.

Karena harus membedah mata, hal ini dapat menimbulkan ketakutan pada pasien. Kalau gagal dapat menyebabkan kebutaan. Menghilangkan kemampuan untuk melihat 3D.

Tidak perlu ganti kacamata atau softlens. Anda juga tidak direpotkan dengan perawatannya.

Biaya yang dibutuhkan sekitar 8juta-10 juta rupiah / mata.

Indikasi lasik: 0 miopi0 Ukuran/Refraksinya harus sudah stabil0 Usia Pasien 18 tahun keatas0 Kesehatan secara umum baik0 Tidak ditemukan penyakit mata ( misal: Glaukoma, Retina)0 Kornea yang akan ditreatment cukup tebalnya0 Pupil size masih bisa diterima oleh jangkauan laser0 Tidak sedang hamil dan menyusui

Astigmatisma

Astigmatisma biasanya disebabkan oleh kornea atau lensa yang kurang bundar sehingga benda titik difokuskan sebagai garis pendek, yang mengaburkan bayangan. Hal ini dikarenakan kornea berbentuk sferis dengan bagian silindrisnya bertumpuk. Mata astigmatisma memfokuskan berkas pada bidang vertikal, pada jarak yang lebih dekat dengan yang dilakukannya untuk berkas pada bidang horizontal. Astigmatisma tidak berpengaruh pada daya akomodasi mata.Astigmatisma dapat ditolong dengan menggunakan lensa silindris yang mengimbanginya.

Pengobatan Astigmatisma

0 Hampir semua derajat astigmatisme dapat dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak. Pada penderita derajat ringan bahkan tidak memerlukan koreksi sama sekali selama astigmatisme itu tidak disertai dengan rabun jauh atau rabun dekat.

0 Kaca mata untuk penderita astigmatisme menggunakan lensa silinder.