Post on 13-Jan-2020
Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)
1
Jakarta, 27 Agustus 2019
Pusat Investasi Pemerintah (PIP)Kementerian Keuangan RI
BEST PRACTICE AND FACTS
Berdasarkan hasil penelitian OECD (The Organisation for Economic Co-operation and Development) berjudul“Small, Medium, Strong Trends in SME Performance and Business Conditions” (2017): UMKM menyumbang 60% dari total lapangan kerja di mayoritas anggota OECD. Permasalahan utama yang dihadapi UMKM terkait pembiayaan: Harus membayar bunga pinjaman yg lebih tinggi Kekurangan jaminan/agunan untuk mengajukan pinjaman
Fakta di Indonesia:• UMKM menyediakan 97,22% lapangan kerja dan menyumbang 60,34% PDB (KADIN, 2016)• Permasalahan utama yang dihadapi UMKM terkait pembiayaan:▪ Investor/kreditur melihat UMKM peminjam berisiko tinggi
• kekurangan jaminan/agunan untuk mengajukan pinjaman• tingkat kematian usaha yang tinggi akibat rentan terhadap fluktuasi pasar• Biaya administrasi tinggi karena jumlah pinjaman yang kecil
▪ Asymmetric Information dari UMKM• Tidak memiliki pembukuan yang memadai• Tidak memiliki identitas usaha yang resmi• rencana bisnis tidak memadai.• Tidak memiliki identitas resmi• Tidak memiliki tempat usaha yang pasti
Sumber:ABS, 2014
Australia
Proporsi sektor usahadi Australia dan Indonesia
Mikro 59,924,85798.72%
Kecil 708,465 1.17%
Menengah 65,4250.11%
Besar 5.0220.01%
Sumber:Kemen-KUKM, 2015
Lima area support untuk UMKM:1) Pembiayaan▪ Penyediaan atau bantuan modal untuk bisnis baru (start-up) ▪ Kemudahan perpajakan untuk UMKM
2) Iklim bisnis▪ Pengurangan birokrasi khususnya untuk UMKM misalnya melalui penggunaan IT untuk memangkas birokrasi
3) Teknologi▪ Pengenalan teknologi bagi UMKM (quality control, inovasi, perubahan teknis dan organisasi, dsb)
4) Kemampuan Manajerial▪ Training bagi pemilik atau manajer UMKM▪ Memberikan akses jasa pendampingan dan konsultasi
5) Akses Pasar▪ Membantu akses ke pasar internasional▪ Membantu akses UMKM untuk ikut serta dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah
Indonesia
Strategic Issue UMKM
Sumber: Dr.Nining Soesilo
JUMLAH UMKM YANG BELUM MEMPEROLEH
FASILITAS KUR
97% dari pelaku usaha di Indonesia merupakan pelaku UMKM, namun sektor UMKM tersebut hanyaberkontribusi terhadap GDP sebesar 56,7%. Kurangnya akses terhadap pembiayaan merupakan penghambatterbesar terhadap perkembangan dan pertumbuhan UMKM di Indonesia (World Bank (2017)
Financial inclusion is important for growth and reducing inequality and poverty (World Bank, 2013).
No. Indikator 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016*) 2017*)
1Jumlah UMKM(dlm ribuan)
50.145,80 51.409,61 52.764,60 53.823,72 55.206,44 56.534,59 57.895,72 59.103,15 60.698.75 61.809,06 63,027,38
2
Jumlah UMKM Yang memperoleh KUR (akumulasi)(dlm ribuan)
18,85 374,57 607,78 1.027,14 5.722,47 7.684,59 10.072,13 12.346,06 13.484.02 17.668,62 18.444,55
3Jumlah UMKM yang Belum memperolehKUR (dlm ribuan)
50.126,94 51.035,04 52.156,82 52.796,59 49.483,97 52.019,16 47.823,58 46.757,10 47.124.73 44.140,44 44.582,84
Persentase UMKM yang belum memperoleh KUR
99,96% 99,27% 98,84% 98,09% 89,63% 92,01% 82,48% 79,11% 77,63% 71,4% 70,73%
Sumber: TNP2K 2015, BPS, Kemenkop dan UKM, Kemenko Perekonomian diolah* Data UMKM hasil proyeksi
Dukungan untuk UMKM
UMKM
AksesPembiayaan
Pendampingan
Regulasi
PenyediaanPasar
Pembiayaan UMKM:- Subsidi Bunga- Dana Bergulir- Kredit Komersil
Pasar Konvensional:- Ruang UMKM di Jalan
Tol: 30% di ruasPalikanci
Pasar Digital- Bukalapak- Go Food
Relaksasi:- Perpajakan- Perijinan- Fasilitasi lainnya
Fasilitas Pendampingan:- NGO : ILO- Kementerian Teknis- Penyalur Pembiayaan
• Program KUR belum bisa menfasilitasi pembiayaan kepada seluruh UMKM, khususnya usaha mikro yang belum bankable,
• DPR RI meminta Menteri Keuangan untuk mengembangkan skema KUR Tailor Made (UMKM). Tailor Made adalah kredit program yang memiliki fleksibiltas(tidak rigid) dalam memenuhi persyaratan pembiayaan.
RDP DPR 18 Juni 2017 : KUR TAILOR MADE
KUR
UMi
Pemerintah kemudian menciptakan skemapembiayaan baru untuk segmen usaha mikrodilapisan terbawah yang disebut pembiayaan“ultra mikro” atau disingkat dengan UMi:• dengan plafond pembiayaan maksimum
Rp10 juta/nasabah;• disalurkan tidak oleh Bank melainkan
Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB).
Program Pemerintah untuk Pemberdayaan Masyarakat
Bansos UMi KUR Komersil
Konsepsi Pengelolaan Dana
Bankable
Feas
ible
Peran Pemerintah
KomersilDana Bergulir(LPDB, LPMUKP,
PIP)
Bansos KUR+Kredit
Program (KKPE,KPEN-
RP,KUPS)
Pemerintah
Bank
Masyarakat miskin(non-bankable)
???
LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK (LKBB)KYC Principle*
Lembaga Penyalur:
* Dalam Financial system harus diterapkan prinsip kehati-hatian→ Know Your Customer (KYC Principle)
Ketentuan yang RIGID terkait dengan:- Agunan- Persyaratan Debitur- Proses Pembiayaan
Debitur Bankable
- Kemudahan proses pinjaman karena prinsip KYC didukung dengan tanggung renteng
- Persyaratan mudah dan proses cepat
* KYC Principle
Catatan:KKPE: Kredit Ketahananan Pangan dan EnergiKPEN-RP: Kredit Pengembangan Energi Nabati & Reavlitasi PerkebunanKUPS: Kredit Usaha Pembibitan Sapi
Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)
Konsep Penyaluran Pembiayaan UMi
Koperasi/LKM
DebiturDebiturDebitur
4% 4% 2%
21-24%24-25%13,44%
Individual Kelompok Kelompok Individual
Two
Ste
p L
oan
6%
Eligibility Checking
SIKP UMi SIKP KUR
Proses penyaluran Dana UMi Melalui 3 PenyalurLembaga Keuangan Bukan Bank yang dimiliki oleh negara (BUMN), dengan tingkat bunga 2-4%
Penyaluran Pembiayaan dilakukan melaluiproses Eligibility Checking dimana DebiturUMi merupakan mereka yang tercatatbelum menerima program KUR
Penyalur mengajukan piutanglancar kepada PIP sebagaijaminan Fidusia
JaminanJaminan
Setiap Debitur UMi,WAJIBmemperoleh pendampingandari penyalur
Regulated and Supervised by:
Direktorat Jendral PerbendaharaanMinistry of Finance
Skema Pembiayaan UMi
PRINSIP PEMBIAYAAN UMI✓ Empowering dan Enhancing• Memberdayakan lembaga yang sudah ada yang
memiliki kearifan lokal.• Merangkul kelompok masyarakat dari seluruh
golongan masyarakat, berasal dari masyarakat NU(Sidogiri), Muhammadiyah , organisasi mayarakatmuslim maupun non muslim.
• Meningkatkan kapasitas dan coverage penyaluran diseluruh Indonesia dengan menggunakan lebih dari6000 cabang penyalur di seluruh Indonesia dan kerjasama dengan Asosiasi Pasar Seluruh Indonesia:➢ PNM: 1000 cabang➢ Pegadaian: 4.555 cabang➢ BAV: 26 cabang➢ Komida: 111 cabang➢ Bina Artha Ventura: 200 cabang
✓ Sabagai coordinated fund, UMi mengkolaborasikanprogram pembiayaan pertanian (KKPE, KUPS, KPEN-RPdll), KUR, program BLU (LPDB, LPMUKP) sehingga tidakover lapping dan double fasilitas.
✓ Penguatan Pendampingan. PIP meningkatkan kapasitaspenerima UMi melalui pendampingan yang telahditraining oleh PIP.
Capaian Pembiayaan UMi
BLU PIP
Penyalur
Debitur
Lembaga Linkage
SIKP FiduciaPiutang
FiduciaPiutang
Penyaluran
Penyaluranone-step
Penyalurantwo-step
Dat
abas
e
Pemerintah Daerah
Rek. Dana Kelolaan
Pendampingan
SKEMA PEMBIAYAAN UMI
Alokasi s.d. 2019
Rp. 7 T
Potensi kerja sama dengan 350 Pemda- MoU dengan Pemda DI Yogyakarta- MoU dan PKS dengan Pemkab Bone Bolango, dengan komitmen pendanaan Rp. 1 miliar- Pipeline Kerja Sama Pemda : Bantaeng, Lombok Timur, Lombok Utara, Aceh, Tanah Laut, dan 10
Pemda lainnya
Penyalur PT Bahana Artha Ventura- Total Aset Rp. 1,8 triliun
- 35 Koperasi (total aset Rp. 8 triliun)- Pipeline 176 koperasi
- 15 LKMA- Potensi lebih dari 7000 LKMA
BUKP lingkup DI Yogyakarta
Penyalur PT Pegadaian- Total Aset Rp. 52,79 triliun
- 4.600 Cabang yang tersebar di selutuh Indonesia
- Skema Agen Pegadaian
Penyalur PT Permodalan Nasional Madani- Total Aset Rp. 18,25 triliun
Pemberdayaan lebih dari 3.700 tenaga kerja pendamping
Investor
“Enhancing and Empowering”
Potensi kerja sama dengan investor melalui social Impact Investment- Memenuhi 20% kredit UMKM bagi Perbankan
Kerja sama dengan Kementerian Negara dan Lembaga- Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan
UKM, Kementerian Sosial, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Desa dan PDTT, Kementerian Koordinator PMK, Kementerian Pariwisata, Bank Indonesia, BEKRAF
- Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (10.000 UMKM), APINDO dan IWAPI (UMKM dan Mentoring)
Digitalisasi Pembiayaan UMiDirektorat SMI KPA BA 999.03
Investasi Pemerintah
Account Officer memperoleh pelatihan agar dapat mendampingi Debitur dalam pemanfaatan ekonomi digital
• Database Penyaluran Pembiayaan UMi terintegrasi secara host to host dengan SIKP (Sistem Informasi Kredit Program)
• Penyalur dan Lembaga Linkageterkoneksi dengan SIKP
• Lembaga Linkage yang belum memiliki Sistem Informasi akan difasilitasi agar dapat terkoneksi dengan SIKP
• Data Debitur divalidasi oleh SIKPtidak double fasilitas dengan
KUR
PIP bekerjasama dengan PJSP Uang Elektronik dan Marketplace untuk menyediakan platform ekonomi digital bagi Debitur
PIP merupakan BLU dibawah Kemenkeu yg ditugaskan untuk mengelola dana Pembiayaan UMi
Lembaga Penyalur merupakan LKBB ygbekerja sama dg PIP untuk menyaluran UMi.Penyalur dapat menerapkan skema langsungdan/atau skema tidak langsung (two steploan)
Lembaga Linkage merupakan LKBB yg bekerja sama dengan Lembaga Penyalur yang menerapkan skema tidak langsung untuk menyalurkan UMi
Account Officer adalah pegawai LKBB yg bertugas membrikan pendampingan kepada Debitur
Debitur merupakan usaha mikro yang memperoleh Pembiayaan UMi
Digital ekosistem adalah platform dan teknologi yg dapat digunakan debitur untuk melakukan transaksi secara cashless
PIP bekerjasama dengan PJSP Uang Elektronik dan Marketplace untuk menyediakan platform ekonomi digital bagi Debitur
BIG DATA(Integrasi Database UMKM Indonesia)
60.000 perusahaanmerchant300.000 mitraGoFood 1,7 juta Pengemudi
300 perusahaan dengan total131.000merchant
> 1.000 perusahaanmerchant
36 perusahan merchant27 perusahaan co-branding dan Potensi co-branding e-money untuk masing-masing koperasi
> 1 juta warung kelontong> 1 juta online seller
Potensi Penyedia Jasa Sistem Pembayaran Uang Elektronik yang telah mendapat izin Bank Indonesia:
38 UNIK
Mitigasi Risiko dan Legal Issues
Koneksi dengan SistemInformasi
✓Data penyaluran pembiayaan UMi terkoneksi secara Host to Host denganPenyalur dan Linkage (Koperasi)
✓Integrasi data dengan penerima PKH (Kemensos), KUR, KPR bersubsidi(FLPP).
NPL terjaga <1%✓Sejak tahun 2017, Pembiayaan UMi telah bergulir 3x dengan NPL terjaga
<1%
Penjaminan
✓Debitur mendapatkan asuransi jiwa/penjaminan kredit
✓Penyalur kepada Koperasi, asuransi kredit
✓Piutang Negara, Penyelesaian Piutang Negara melalui PUPN (PP 35/2017 perubahan kedua PP 14/2005)
Legal Issue
✓Koperasi bersedia menyerahkan piutang kepada BAV untuk dijual kepada investor melalui PIP (transferable clause)
✓Jaminan piutang diikat secara fidusia secara ‘bulk’ oleh notaris dan di update secara bulanan
✓PIP memiliki kapabilitas melalui sistem untuk memantau os pembiayaan yang telah overdue
Penyaluran Pembiayaan UMi
WILAYAH DEBITUR PENYALURAN
BALI 443 3.100.400.000
BANTEN 34.175 95.938.361.611
BENGKULU 174 1.043.200.000
D.I. YOGYAKARTA 13.534 45.539.693.851
DKI JAKARTA 150.238 348.887.796.876
GORONTALO 273 1.898.500.000
JAMBI 5.855 14.034.300.000
JAWA BARAT 219.600 552.849.785.097
JAWA TENGAH 194.954 640.307.893.924
JAWA TIMUR 150.413 426.875.570.331
KALIMANTAN BARAT 4.404 14.145.841.688
KALIMANTAN SELATAN 3.632 10.000.100.000
KALIMANTAN TENGAH 166 1.214.900.000
KALIMANTAN TIMUR 1.171 8.095.400.000
KEP BANGKA BLT 118 772.300.000
KEPULAUAN RIAU 883 5.637.500.000
LAMPUNG 44.583 127.311.767.624
MALUKU 1.028 3.159.500.000
MALUKU UTARA 24 190.600.000
NANGGROE ACEH DARUSSALAM 10.037 22.442.500.000
NUSA TENGGARA BARAT 9.474 32.430.000.000
NUSA TENGGARA TIMUR 10.565 26.873.200.000
PAPUA 321 1.121.100.000
PAPUA BARAT 315 928.900.000
RIAU 9.576 23.576.125.242
SULAWESI BARAT 3.318 8.648.100.000
SULAWESI SELATAN 9.386 27.890.500.000
SULAWESI TENGAH 2.031 7.739.900.000
SULAWESI TENGGARA 2.654 9.181.300.000
SULAWESI UTARA 535 4.108.200.000
SUMATERA BARAT 10.670 25.115.700.000
SUMATERA SELATAN 22.790 51.272.900.000
SUMATERA UTARA 62.389 173.030.950.000
Grand Total 979.729 2.715.362.786.244
NAD
SUMUT
SUMBAR
RIAU KEPRI
JAMBI
BENGKULU
KEP. BABEL
SUMSEL
LAMPUNG
BANTEN
DKI
JABAR
JATENG
DIY JATIM
BALI
NTB
NTT
KALBAR KALTIM
KALTENG
KALSEL
SULUTGORONTAL
O
SULTENG
SULTRA
SULSEL
SULBAR
MALUT
MALUKU
PAPUA BARAT
PAPUA
979,729 Debitur Penyaluran: Rp 2.7 T
KALTARA
Per 31 Juli 2019
Potensi Sekuritisasi Pembiayaan UMi
Produk Pembiayaan UMi berupa aset keuangan dalam bentuk piutang yang dijaminkan telahmelalui safety mechanism
Skema Pembiayaan UMi memiliki penjaminan
Pemerintah (PIP) sebagai Koordinator yang ikut serta dalam monitoring pembiayaan
Potensi pengembalian piutang Debitur UMi yang tinggi (nilai NPL rendah)
Tingkat bunga Pembiayaan UMi memadai (±20% per annum)
Penyalur merupakan BUMN yang berpengalaman dalam Pembiayaan UMi
Potensi menjadi bagian capaian penyaluran kredit UMKM yang ditargetkan Bank Indonesia
Skema EBA UMi
Koordinator PIP
Kreditur Asal Penyalur/LembagaLinkage
Penyedia Jasa LembagaLinkage
Terima Kasih
17