PEMBAHASAN KASUS

Post on 15-Jul-2016

244 views 1 download

description

KEDOKTERAN

Transcript of PEMBAHASAN KASUS

PEMBAHASAN KASUSTB PARU + HEMOPTOE

Tiara Sari Irianti112014340

Identtas pasien Nama : Ny. E Jenis kelamin : perempuan

Tempat/Tgl lahir: Sumedang, 1 april 1990

Suku bangsa : Sunda

Status perkawinan : sudah menikah Agama : Islam

Pekerjaan : Asisten manager butik Pendidikan : SMA

ANAMNESISKeluhan Utama

Batuk berdarah sejak 4 hari SMRS

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke IGD batuk berdarah sejak 4 hari yang lalu.

Jumlah total darah yang keluar ½ gelas aqua. OS ada demam ,

batuk >3 bulan, saat malam hari terdapat keringat malam,

mual, nafsu makan menurun, dada terasa nyeri, sesak napas,

berat badan tunrun tanpa sebab. Riwayat sebelumnya pernah

mengalami batuk darah 5 bulan lalu.OS OS sudah kedokter

dan di beri obat cefixime, ambroxol, asam trakneksamat,

omeprazole.

Riwayat keluarga, kerja dan tetangga di sekitar rumah tidak

ada yang batuk lama dan mengalami batuk darah seperti OS.

Pasien tidak ada alergi. Riwayat minum OAT sebelumnya tidak

ada. Riwayat lain menyangkal asma, jantung, darah tinggi,

ginjal, diabetes.

•Penyakit dahulu : terkena cacar air•Kerabat yang menderita alergi : -

•Riwayat keluarga

Hubungan Umur

(tahun)

Jenis Kelamin Keadaan Kese-hatan

Penyebab meninggal

Kakek 65 tahun Laki-laki Sakit paru+meokok

Nenek 55 tahun Perempuan DM

Ayah 47 tahun Laki-laki sehat

Ibu 42 tahun Perempuan sehat -

Saudara

Anak-anak 4 Laki-laki Sehat -

ANAMNESIS SISTEM• Kulit Keringat malam • Kepala normal• Mata normal• Telinga normal• Hidung normal• Mulut normal• Tenggorokan normal • Leher normal• Dada (Jantung/Paru)

Sesak napas, Nyeri dada, batuk darah

ANAMNESIS SISTEM• Abdomen Mual• Saluran kemih normal • Saraf dan otot normal• Ekstremitas normal

BERAT BADAN•Berat badan rata-rata(Kg) : 47,5 Kg•Berat tertinggi (Kg) : 50Kg •Berat badan sekarang(Kg) : 45 Kg

Riwayat kelahiran• Di RS Bersalin dibantu dokter

Riwayat Imunisasi • lengkap

Pendidikan • SMA

PEMERIKSAAN JASMANIPemeriksaaan umum• Tinggi badan : 158 cm• Berat badan : 45 Kg• Tekanan darah : 100/80 mmHg• Nadi : 105 x/menit• Suhu : 39.9 C• Pernapasan (frekuensi dan tipe) : 25 x/menit• Keadaan gizi : underweight (IMT 18.0)• Kesadaran : compos mentis• Sianosis : tidak ada• Udema umum : tidak ada• Habitus : • Cara berjalan : baik• Mobilisasi (aktif/pasif) : pasif• Umur menurut perkiraan pemeriksa: 23 tahun

•Aspek kejiwaan : ▫Tingkah laku :wajar▫Alam perasaan: biasa▫Proses pikir : wa-

jar•Kulit : ada keringat•KGB :normal•Kepala : normal•Mata :normal•Telinga : normal•Mulut & leher : nor-

mal•Dada : normal

•Paru-paru: tidak ada kelainan

•Jantung : tidak ada kekainan

•Pembuluh darah : pulsasi teraba

•Anggota gerak normal

•Reflek normal

Foto Thorak PA

Laboraturium •Hb 11,3 g/dl•Leukosit 11.300/mm3•Trombosit 319.000/mm3•GDS 183 mg/dl•Elektrolit :

▫Na : 131 mEq/L▫K : 3mEq/L

•SGOT/SGPT : 16/9 u/L•Ureum : 15 mg/dl•Kreatinin : 0.59 mg/dl

RESUME • Pasien mengatakan batuk berdahak sejak 4 hari sebelum SMRS.

Jumlah total darah yang keluar setengah gelas, batuk ± 1bulan,

demam, keringat malam,nafsu makan menurun, dada erasa nyeri,

sesak. Berat badab turun 4-5 kg. sebeumnya pernah mengalami batuk

darah ± 5 bulan. Pasien pernah berobat kedokternnamun tidak ada

perbaikan. Riwayat minum OAT tidak pernah.]

• Pemeriksaan Fisik

Konjungtiva pusat

• pemeriksaan penunjang

pemeriksaan toraks foto terdapat infiltrat di paru kanan.

Working diagnosis•TB paru kasus baru kategori 2+ hemoptoe

•Dasar diagnosisGejala respiratorik : batuk > 3minggu, ada batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada. Dan gejala sistemik demam, keringat malam, nafsu makan menurun dan pada pemeriksaan foto torakterdapat infiltra ke dua paru.

Pemeriksaan yang dianjurkan•Pemeriksaan BTA 3x

Differential diagnosisBronkiektasis

▫Batuk darah

▫Sesak nafas bertambah

parah saat aktifitas

▫Pucat

▫Pasien lemass

▫Infeksi pernafasan

Kanker paru

▫ Batuk yang terus dan

bertambah parah sampaai

batuk darah

▫ Sesak nafas dan nyeri dada

▫ Pasien lemas

▫ Berat badan menurun

▫ Kehilangan seleara makan

Pengelolaan •Sesak nafas : pemberian O2 nasal canul 3-4L•Paracetamol 500mg 3x1•Cairan infus R. asetat •Pemberian OAT fase intensif/ awal :

▫Rifampisin 450 mg 1x1▫INH 300mg mg 1x1▫Pirazinamid 500mg 1x2▫Etambutol 500mg 1x2

•Vostrin caps 2x300mg•Antibiotik cefoperazone 2x1

Pencegahan •Menggunakan masker saat aktivitas•Jangan meludah sembarang tempat•Pencahayaan rumah harus memadai yaitu

sinar matahari masuk ke dalam rumah •Konsumsi makanan yang bergizi

Prognosis •Ad vitam : bonam •Ad fungsionam : bonam •Ad sanationam : bonam

Tinjauan Pustaka

Hemoptisis •Batuk darah merupakan suatu gejala dari

penyakit infeksi.

•Volume darah yang dibatukkan bervariasi dan dahak bercampur darah dalam jumlah minimal hingga masif, tergantung laju perdarahan dan lokasi perdarahan.

•Sumber perdarahan hemoptisis dapat berasal dari sirkulasi pulmoner atau sirkulasi bronkial

•Hempotisis masif sumber perdarahan umumnya berasal dari sirkulasi bronkial ( 95 % )

Berdasarkan jumlah darah yang dikeluarkan, hemoptisis dibagi menjadi:

• Bercak (streaking), volume darah 15-20 ml dalam 24 jam, bercampur dengan sputum, biasanya pada bronkitis,

• Hemoptisis, volume darah 20-600 ml dalam 24 jam, biasanya karena kanker paru, necrotizing pneumonia, TB, atau emboli paru,

• Hemoptisis masif, volume darah lebih dari 600 mL dalam 24 jam, umumnya karena kanker paru, kavitas TB, atau bronkiektasis,

• Pseudohemoptisis, luka terletak di saluran napas atas atau saluran cerna

• Penalaksanaan hemoptisis masif memerlukan penanganan khusus agar tidak berakibat fatal dengan angka mortaliti hemoptisis masif 75 % disebabkan oleh asfiksia.

• Penatalaksanaan dilakukan melalui tiga tahap:▫ 1. Proteksi jalan napas dan stabilisasi pasien

▫ 2. Lokalisasi sumber perdarahan dan penyebab perdarahan. Pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain : foto toraks,CT scann toraks, angiografi, bronkoskopi ( BSOL atau bronkoskop kaku )

▫ 3. Terapi spesifik pemberian obat dan antifibrinolitik pengobatan penyakit primernya

Embolisasi arteri bronkialis dan pulmoner▫ Teknik ini adalah melakukan oklusi pembuluh darah

yang menjadi sumber perdarahan dengan embolisasi transkateter

▫ Terutama untuk penderita dengan kelainan paru bilateral, fungsi paru sisa yang minimal, menolak operasi ataupun memiliki kontraindikasi tindakan operasi

▫ Dapat diulang beberapa kali untuk mengontrol perdarahan

▫ Angka keberhasilan dalam mengontrol perdarahan (jangka pendek) antara 64-100%

Pembedahan • Terapi definitif hemoptisis adalah pembedahan.

Tindakan bedah dilakukan bila pasien memenuhi persyaratan: a. Diketahui jelas sumber perdarahan

b. Tidak ada kontra indikasi medik

c. Setelah dilakukan pembedahan sisa paru masih mempunyai fungsi yang adekuat ( faal paru adekuat )

d. Pasien bersedia dilakukan tindakan bedah