Post on 25-Oct-2020
Pemanfaatan Koleksi Akuntansi dan Auditing di Perpustakaan
Riset Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)
oleh Auditor
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
Mery Wahyuningtyas Dwi Putri
NIM: 11150251000058
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H / 2020 M
i
ABSTRAK
Mery Wahyuningtyas Dwi Putri (11150251000058) Pemanfaatan Koleksi
Akuntansi dan Auditing di Perpustakaan Riset Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) oleh Auditor. Di bawah
bimbingan Nurul Hayati, M.Hum Program Studi Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2019.
Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)
oleh auditor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing di Perpustakaan Riset Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) berdasarkan aspek
alasan/faktor pemanfaatan koleksi dan cara pemanfaatan koleksi. Jenis penelitian
ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik
pengumpulan data melalui riset kepustakaan dan penelitian lapangan berupa
penyebaran kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai BPK RI yang
bekerja sebagai pemeriksa/auditor sebanyak 2.940 orang yang kemudian
ditentukan sampelnya sebanyak 93 orang menggunakan rumus slovin dengan
margin error sebesar 10%. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah
accidental sampling dimana pemeriksa/auditor yang secara kebetulan bertemu
dengan penulis dapat digunakan sebagai sampel. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing di Perpustakaan
Riset BPK RI berdasarkan dengan alasan/faktor pemanfaatan koleksi dan cara
pemanfaatan koleksi termasuk dalam kategori baik yaitu dengan skor 2,98.
Kata Kunci: Badan Pemeriksa Keuangan RI, Pemanfaatan Koleksi,
Perpustakaan Riset.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Puji dan syukur penulis ucapkan hanya kepada Allah SWT yang telah
memberikan segala nikmat dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu pengetahuan yang
penulis miliki. Namun berkat adanya dorongan dan bantuan dari berbagai pihak,
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucap dan terima kasih tersebut penulis
sampaikan kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis Lc, MA, selaku
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Syaiful Umam, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora.
3. Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan
4. Bapak Amir Fadhilah, S.Sos., M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
5. Ibu Nurul Hayati, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi yang
sudah menyediakan waktu, tenaga dan pikirannya serta selalu sabar
membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah
memberikan pengetahuan yang bermanfaat baik dibidang akademik,
sosial maupun kegamaan.
7. Ibu Dewi Kaniasari selaku Kepala Perpustakaan Riset BPK RI yang
telah memberikan izin penulis melakukan penelitian dan membimbing
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepada Papa tercinta Tarmin dan Mama tercinta Feni Melianti serta
Kakakku tercinta Maya Eka Anggraeni Putri serta berbagai pihak yang
tidak bisa penulis sebutkan namanya terimakasih telah mendukung,
mendidik serta membimbing penulis dengan segalanya yang telah
iii
diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Aku sayang kalian.
9. Kepada sahabat penulis yaitu Giovanny Epita, Miftahur Rohmah, Suci
Amelia, Agus Maulana, Nungky Syintia Febriarini, Faradisa Lailil
Mukarohmah, Nilam Cahya, Desi Novita Sari, Fajar Dwi Wicaksono,
Muhammad Ilham Hidayat serta teman-teman angkatan 2015
khususnya IP B yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,
terimakasih telah berjuang bersama-sama untuk menyelesaikan kuliah
strata 1 ini.
10. Kepada teman-teman KKN Bahtera, teman bermain Jangkrik, teman
bermain WLB, dan teman bermain lainnya terima kasih telah
mendukung penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini.
11. Tidak luput saya berterima kasih kepada pustakawan di Perpustakaan
Riset BPK RI yaitu Pak Budi, Pak Soes, Mas Rifki, Ibu Solikhah, Mba
Rini, dan Mba Fatikhah yang telah membantu dan memberikan
pengetahuan kepada penulis saat berada di perpustakaan.
12. Terima kasih juga kepada para senior jurusan Ilmu Perpustakaan atas
dukungannya kepada penulis, khususnya yaitu Dimas Satrio dan Rofi
Ahmad yang telah memberikan jalan, bantuan dan mendukung kepada
penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini sampai akhir.
13. Terima kasih juga untuk dukungan dan bantuan dari teman-teman
seperjuangan Magang/Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Perpustakaan
Riset BPK RI yaitu Haikal Firdaus, Indra Alfiansyah, Siti Rohimah,
Siti Aisyah dan Tryas.
Jakarta, 18 Desember 2019
Mery Wahyuningtyas Dwi Putri
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 5
D. Definisi Istilah .............................................................................................. 6
E. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 6
F. Sistematika Penulisan .................................................................................. 8
BAB II TINJAUAN LITERATUR ....................................................................... 10
A. Perpustakaan Khusus ................................................................................. 10
1. Definisi ................................................................................................... 10
2. Ciri-Ciri Perpustakaan Khusus ............................................................... 11
3. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus ............................................... 11
4. Tugas Perpustakaan Khusus ................................................................... 13
B. Pemanfaatan Koleksi .................................................................................. 14
1. Definisi ................................................................................................... 14
2. Cara Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan ............................................ 15
3. Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Koleksi ................................ 16
C. Akuntansi dan Auditing ............................................................................. 19
1. Definisi ................................................................................................... 19
D. Auditor ....................................................................................................... 21
1. Definisi ................................................................................................... 21
2. Jenis-Jenis Jasa Auditor .......................................................................... 21
E. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 23
A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian................................................ 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 24
v
C. Sumber Data ............................................................................................... 24
D. Populasi dan Sampel .................................................................................. 25
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 26
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data .................................................... 27
G. Uji Valisitas dan Reliabilitas ...................................................................... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 33
A. Gambaran Umum Perpustakaan Riset BPK RI .......................................... 33
B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 43
C. Pembahasan ................................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68
BIODATA PENULIS ........................................................................................... 72
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Kerangka Pemikiran ............................................................................. 23
Tabel 3. 1 Item-Total Statistics ............................................................................. 30
Tabel 3. 2 Case Processing Summary ................................................................... 31
Tabel 3. 3 Nilai r Product Moment ....................................................................... 31
Tabel 3. 4 Reliability Statistics ............................................................................. 32
Tabel 4. 1 SDM Perpustakaan Riset BPK RI ........................................................ 35
Tabel 4. 2 Jenis Kelamin ....................................................................................... 43
Tabel 4. 3 Rata-Rata waktu yang digunakan ........................................................ 43
Tabel 4. 4 Pemanfaatan koleksi untuk memenuhi kebutuhan informasi yang
dibutuhkan ........................................................................................... 45
Tabel 4. 5 Pemanfaatan koleksi untuk pengembangan diri................................... 46
Tabel 4. 6 Pemanfaatan koleksi untuk menambah pengetahuan ........................... 46
Tabel 4. 7 Pemanfaatan koleksi untuk menambah wawasan ................................ 47
Tabel 4. 8 Pemanfaatan koleksi untuk mengerjakan tugas kantor ........................ 48
Tabel 4. 9 Memanfaatkan koleksi karena tidak membutuhkan waktu lama
untuk menemukan informasinya ......................................................... 49
Tabel 4. 10 Memanfaatkan koleksi karena cukup lengkap ................................... 50
Tabel 4. 11 Memanfaatkan koleksi karena cukup beragam .................................. 50
Tabel 4. 12 Memanfaatkan koleksi karena up to date .......................................... 51
Tabel 4. 13 Pemanfaatan koleksi karena jumlah yang disediakan sesuai
dengan kebutuhan................................................................................ 52
Tabel 4. 14 Pemanfaatan koleksi karena judul yang disediakan sesuai
dengan kebutuhan................................................................................ 53
Tabel 4. 15 Pemanfaatan koleksi karena pustakawannya sangat ramah ............... 54
Tabel 4. 16 Pemanfaatan koleksi karena pustakawannya sangat membantu
dalam menemukan koleksi .................................................................. 54
Tabel 4. 17 Pemanfaatan koleksi karena tersedianya fasilitas sistem temu
kembali (catalogue) yang mudah digunakan ...................................... 55
Tabel 4. 18 Pemanfaatan koleksi dengan cara dipinjam ....................................... 56
vii
Tabel 4. 19 Pemanfaatan koleksi dengan cara baca ditempat ............................... 57
Tabel 4. 20 Pemanfaatan koleksi dengan cara mencatat informasi yang
dibutuhkan ........................................................................................... 58
Tabel 4. 21 Pemanfaatan koleksi dengan cara di fotocopy ................................... 59
Tabel 4. 22 Rekapitulasi Alasan/Faktor Pemanfaatan Koleksi ............................. 60
Tabel 4. 23 Rekapitulasi Cara Pemanfaatan Koleksi ............................................ 63
Tabel 4. 24 Rekapitulasi Keseluruhan Pemanfaatan Koleksi ............................... 64
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Auditor dan Pekerjaannya ................................................................ 22
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Perpustakaan Riset BPK RI ............................. 34
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan informasi sangatlah penting untuk keberlangsungan hidup
seseorang. Mengapa demikian? Hal ini dikarena segala tindakan yang
dilakukan oleh seseorang selalu membutuhkan informasi. Informasi sendiri
merupakan sebuah alat pertimbangan bagi seseorang sebelum mengambil
sebuah tindakan dan keputusan, seseorang akan merasa kesulitan dalam
mengambil sebuah tindakan dan keputusan yang tepat sebagai mestinya tanpa
mengetahui informasi yang akurat dan valid. Maka, dapat dikatakan jika
sebagian aktivitas dari seseorang tidak lepas dari mencari dan menggunakan
informasi untuk menemukan dan menyelesaikan persoalan yang sedang
dihadapi.
Perpustakaan dapat menjadi salah satu tempat informasi yang kredibel,
dikarenakan informasi yang disediakan oleh perpustakaan berpusat pada
sumber yang dapat dipertanggung jawabkan keilmiahannya. Informasi yang
tersedia dapat memenuhi kebutuhan pemustaka bahkan jika pemustaka itu
sendiri tidak mengetahui kebutuhannya dapat terpenuhi di perpustakaan. Hal
ini berkaitan dengan fungsi perpustakaan yaitu menyajikan informasi sesuai
dengan keperluan dan minat pemustaka dilingkungannya.
Didirikannya sebuah perpustakaan dilingkungan tertentu pasti memiliki
sebuah tujuan berdasarkan faktor-faktor yang ada, seperti koleksi yang
tersedia, pemustaka yang dilayani, badan atau pihak yang berwenang dalam
menyelenggarakan perpustakaan tersebut. Maka dari itu berdasarkan faktor
tersebut perpustakaan dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain perpustakaan
nasional, perpustakaan umum, perpustakaan sekolah/madrasah, perpustakaan
perguruan tinggi dan perpustakaan khusus.
Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diperuntukkan secara
terbatas bagi pemustaka dilingkungan lembaga pemerintah, lembaga
masyarakat, lembaga pendidikan keagamaan, rumah ibadah atau organisasi
2
lain1. Menurut Abdul Rahman Saleh definisi dari perpustakaan khusus adalah
perpustakaan pada suatu lembaga pemerintah ataupun/ lembaga swasta.
Tujuan didirikannya perpustakaan ini untuk mendukung lembaganya dengan
cara menyediakan informasi bagi pegawai dilingkungan lembaga tersebut
guna untuk memelihara dan meningkatkan pengetahuan pegawai yang
bersangkutan. Kekhususan dari perpustakaan ini terletak pada koleksi yang
terbatas dan hanya yang berkaitan dengan misi dan tugas lembaga yang
bersangkutan, pengelolaan serta pemustaka yang sangat terbatas. Namun pada
umumnya perpustakaan ini juga menerima pemustaka dari luar lembaganya
walaupun tentunya dengan layanan yang diberikan itu terbatas. 2
Perpustakaan lembaga pemerintah ataupun swasta kini sudah tersebar
diberbagai tempat, baik pada pusat-pusat kota maupun daerah. Kehadiran
perpustakaan pada sebuah lembaga pemerintahan biasanya menyesuaikan
fungsi dan tugasnya sesuai dengan visi misi lembaga yang menaunginya.
Koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan khusus difokuskan pada koleksi
yang modern dalam subyek disiplin ilmu yang menjadi tujuan perpustakaan
tersebut untuk menunjang kegiatan badan induknya. Perpustakaan khusus
yang baik adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi secara khusus dan
perlengkapan yang memadai, sehingga dapat memberikan pelayanan yang
dapat maksimal kepada pemustaka. Dengan ketersediaan koleksi yang dimiliki
oleh perpustakaan jika sirkulasi dan pemakainya tidak lancar atau hanya
sedikit yang memanfaatkannya, maka kecil arti perpustakaan tersebut. tetapi
sebaliknya jika kegiatan yang dilakukan oleh bagian sirkulasi ini lancar dan
aktif maka perpustakaan tersebut dapat dikatakan baik.3
Pemanfaatan koleksi di perpustakaan khusus merupakan salah satu cara
memberdayakan koleksi yang ada tergantung dari kebutuhan pemustaka
tersebut didalam pencarian dan pemenuhan kebutuhan informasi yang
1 Indonesia, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan,”
1 November 2007, 1–27. 2 Abdul Rahman Saleh, Manajemen Perpustakaan (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka,
2014), h.1.16. 3 Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999),
h.13.
3
diinginkan dengan cara dibaca, dipinjam, diteliti, atau dikaji serta
dikembangkan dan disebarluaskan kepada pemustaka4.
Namun masalah umum yang sering dihadapi oleh perpustakaan khusus
adalah kurangnya perhatian terhadap ketersediaan koleksi yang tepat guna
untuk menunjang kebutuhan pemustaka. Maka dari itu, untuk memenuhi
kebutuhan informasi pemustaka perpustakaan dituntut untuk melakukan
pengembangan koleksi agar mempunyai koleksi yang tepat guna dalam
pemanfaatannya.
Salah satu lembaga pemerintah yang memiliki perpustakaan adalah Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). BPK RI adalah sebuah
lembaga tinggi negara yang independen dan professional yang memiliki
wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
Hasil dari pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK RI disampaikan kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Dalam pelaksanaan
tujuan dan profesionalisme nya BPK RI membutuhkan ketersediaan informasi
yang akurat dan valid. Maka dari itu menyediakan koleksi yang akurat dan
valid merupakan sebuah kewajiban bagi suatu perpustakaan untuk menunjang
lembaga yang menaunginya.
Perpustakaan Riset BPK RI dibangun untuk mendukung riset tata kelola
dan akuntabilitas keuangan negara, dengan menyediakan koleksi berbagai
jenis koleksi diantaranya koleksi tercetak dan non-tercetak. Koleksi tercetak
yang ada di perpustakaan riset BPK RI meliputi buku teks, koleksi terbitan
BPK, majalah/jurnal. Sedangkan koleksi non-tercetak yang dimiliki oleh
perpustakaan riset BPK RI yaitu koleksi multimedia, koleksi digital yang
terdiri dari e-books dan e-journals.
Dengan sistem pelayanan terbuka yang digunakan oleh perpustakaan riset
BPK RI dapat memberikan keleluasaan kepada para pemustaka untuk mencari
dan membaca bahan pustaka yang dibutuhkan di ruang koleksi. Pencarian
bahan pustaka dibantu dengan katalog online OPAC (Online Public Access
Catalogue) yang terdapat dalam website perpustakaan dengan menggunakan
aplikasi SIPuspa. SIPuspa sendiri yaitu sistem yang digunakan sebagai media
4 Sutarno-NS, Manajemen Perpustakaan Suatu Praktik (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h.109.
4
untuk menelusur bahan pustaka dan mengakses jurnal elektronik serta koleksi
digital yang dimiliki oleh Perpustakaan Riset BPK RI.
Di Perpustakaan Riset BPK RI sebagian besar jenis koleksi yang dimiliki
guna memenuhi kebutuhan pemustakanya adalah koleksi akuntansi dan
auditing. Koleksi akuntansi dan auditing yang dimiliki oleh Perpustakaan
Riset BPK RI terdapat 50% dari jumlah koleksi yang tersedia. Total koleksi
saat ini yang dimiliki oleh Perpustakaan Riset BPK RI ada 2.389 koleksi.
Menyediakan koleksi yang relevan, akurat serta seimbang merupakan suatu
kewajiban bagi sebuah perpustakaan. Karena itu akan sangat berguna untuk
menunjang keberhasilan visi dan misi sebuah perpustakaan.
Perpustakaan BPK RI baru diresmikan pada tahun 2016 yang terletak di
Gedung Umar Wirahadikusumah lantai 1 dan pada tahun 2018 dipeluas
menjadi 2 lantai sekaligus diresmikan sebagai Perpustakaan Riset BPK RI.
Setiap pegawai BPK RI secara otomatis menjadi anggota perpustakaan
dimana total seluruh pegawai BPK RI pusat ada 2.940 orang dan dibagi
menjadi tiga (3) bagian yaitu struktural, pemeriksa (auditor) dan non-
pemeriksa. Untuk struktural terdapat 294 orang pegawai, pemeriksa (auditor)
terdapat 1.289 orang pegawai dan non-pemeriksa terdapat 1.357 orang
pegawai. Badan Pemeriksa Keuangan RI memiliki tugas utama yaitu
melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
dan daerah serta memberikan pengarahan pemeriksaan investigatif. Kegiatan
pemeriksaan laporan keuangan negara dan daerah dilakukan rutin setiap
tahunnya oleh BPK RI dan dilakukan oleh anggota BPK RI sebagai pemeriksa
(auditor) sesuai dengan bagian wilayahnya masing-masing.
Semenjak diresmikannya perpustakaan dilingkungan BPK RI pustakawan
tidak berhenti untuk melakukan promosi dengan segala cara untuk menarik
perhatian pemustaka agar menyadari keberadaan pepustakaan dan dapat
memanfaatkan koleksi yang telah disediakan. Pemanfaatan koleksi
perpustakaan dapat dikatakan berhasil dapat dilihat dari pengunjung yang
datang untuk mencari informasi, karena pengunjung yang mencari informasi
pada sebuah perpustakaan merupakan tolak ukur apakah informasi yang
5
didapatkan dari perpustakaan sudah sesuai atau tidak. Tak terkecuali di
Perpustakaan Riset BPK RI.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan
pembahasan yang lebih lanjut mengenai pemanfaatan koleksi pada
Perpustakaan Riset BPK RI khususnya pada subyek akuntansi dan auditing.
Koleksi tersebut merupakan salah satu alat yang digunakan dalam kegiatan
kerja auditor di BPK RI dalam bentuk kebutuhan akademik dan professional.
Dengan demikian penulis memutuskan untuk melakukan penelitian yang
dengan judul “Pemanfaatan Koleksi Akuntansi dan Auditing di
Perpustakaan Riset Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK RI) Oleh
Auditor”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan dengan latar belakang masalah yang telah disampaikan, maka
penulis ingin memberikan pembatasan masalah yang akan dibahas agar
penelitian yang penulis lakukan ini tidak terlalu meluas dalam pembahasan
didalamnya yaitu pada aspek: alasan/faktor pemanfaatan koleksi dan cara
pemanfaatan koleksi pada koleksi tercetak akutansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI oleh auditor.
Pada pembatasan permasalahan penelitian diatas, maka penulis dapat
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut ini: Bagaimana pemanfaatan
koleksi akutansi dan auditing di Perpustakaan Riset BPK RI oleh auditor?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dengan permasalahan dalam penelitian pasti memiliki
sebuah tujuan, tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis,
yaitu, untuk mengetahui pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI oleh auditor.
2. Manfaat Penelitian
Setelah tujuan dicapai ada baiknya penelitian ini memiliki sebuah
manfaat, diantaranya:
6
a. Manfaat Akademis
• Dapat memperluas khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang
perpustakaan khususnya mengenai pemanfaatan koleksi.
• Sebagai bahan referensi untuk penelitian skripsi selanjutnya
yang memiliki kesamaan topik dengan penelitian ini.
b. Manfaat Praktis
• Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai tolak ukur evaluasi bagi
Perpustakaan Riset BPK RI untuk mengetahui pemanfaatan
koleksinya agar tidak sia-sia.
• Memberikan kontribusi ide dan masukan untuk Perpustakaan
Riset BPK RI dalam mengembangkan koleksinya.
D. Definisi Istilah
Pemanfaatan Koleksi adalah cara menggunakan, memanfaatkan dan atau
menggunakan koleksi yang ada disuatu perpustakaan sesuai dengan kebutuhan
pemakainya.
Akuntansi adalah sebuah pelaporan atas suatu kegiatan transaksi yang
sistematis dengan berdasarkan standar yang diakui oleh umum.
Auditing adalah suatu kegiatan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak
independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen
beserta bukti catatan pendukungnya.
Auditor adalah orang yang melakukan kegiatan auditing.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini diantaranya diambil
dari skripsi yang pertama berjudul “Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan
Fascho Library (FL) Oleh Para Aktivis IMM Cabang Ciputat” oleh Husein
Ratuloli, Program S-1 Ilmu Perpustakaan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan k oleksi
Fascho Library oleh aktivis IMM Cabang Ciputat dan untuk mengetahui peran
pustakawan dalam membantu pemustaka memanfaatkan koleksi perpustakaan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
7
Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah riset kepustakaan dan
penelitian lapangan dengan penyebaran kuesioner. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa sebagian besar yaitu 20 mahasiswa aktivis IMM Cabang
Ciputat (53.3%) memanfaatkan koleksi di Fascho Library untuk tujuan
akademis. Kendala yang dihadapi oleh para pemustaka dalam memanfaatkan
koleksi perpustakaan Fascho Library hampir setengahnya dengan frekuensi 14
orang (46.7%) yaitu koleksi buku yang dibutuhkan tidak ditemukan. Peran
pustakawan disini sangat dibutuhkan dalam membantu pemustaka ketika
mengalami kesulitan. Pendapat para pemustaka mengenai peran putskawan
dalam memanfaatkan koleksi Fascho Library hampir setengahnya dengan
frekuensi 12 orang (40.0%) mengatakan bahwa kadang-kadang membantu
mereka serta sering memberikan bimbingan pemanfataan perpustakaan.
Skripsi yang kedua terkait dengan penelitian penulis yang berjudul
“Pemanfaatan Koleksi Umum oleh Pemustaka di Perpustakaan Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)” oleh Fauzan Novantri,
Program S-1 Ilmu Perpustakaan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat
peminjaman koleksi umum oleh pemustaka per subyek dibanding dengan
koleksi buku secara keseluruhan, untuk mengetahui alasan pemustaka
memanfaatkan koleksi umum, untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh
pemustaka dalm memanfaatkan koleksi umum, untuk mengetahui peran
pustakawan dalam membantu pemustaka memanfaatkan koleksi umum.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan
untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.
Metode yang digunakan ialah metode kuantitatif. Sampel yang diambil 10%
dari 355 yaitu 33,5 dan dibulatkan menjadi 34 orang aktif perpustakaan
sebagai responden. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini
menggunakan accidential sampling. Hasil penelitian ini mengungkapkan
bahwa hampir seluruhnya (85.29%) koleksi yang dipinjam dari koleksi umum
adalah koleksi yang bersubyek Ilmu-ilmu Sosial. Berdasarkan pendapat para
anggota Perpustakaan DPR RI mengenai alasan mereka dalam memanfaatkan
koleksi umum sebagian besar adalah meminjam buku untuk mengerjakan
8
tugas kantor dan untuk menambah wawasan mereka. Kendala yang dihadapi
oleh para pemustaka dalam memanfaatkan koleksi umum di Perpustakaan
DPR RI hampir seluruhnya adalah koleksi buku yang diinginkan atau
dibutuhkan tidak dapat ditemukan. Pendapat para pemustaka mengenai peran
pustakawan dalam membantu pemustaka memanfaatkan koleksi umum
sebagian besar adalah menyatakan selalu membantu mereka serta sering
memberikan bimbingan pemanfaatan perpustakaan khususnya terhadap
koleksi umum.
F. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini, peneliti menjabarkan secara sistematis
dari bab I hingga bab V adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab pembuka ini berisikan tentang latar belakang,
pembatasan dan perumusan malasah, tujuan dan manfaat
penelitian, definisi istilah, serta sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Literatur
Bab ini merupakan tinjauan literatur yang berisi landasan
teori mengenai perpustakaan khusus, pemanfaatan koleksi,
akuntansi dan auditing serta auditor dan kerangka
pemikiran.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian,
sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan
data serta teknik pengolahan dan analisis data yang
dilakukan pada Perpustakaan Riset BPK RI.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisi profile objek penelitian yaitu Perpustakaan
Riset BPK RI, pembahasan dan hasil penelitian mengenai
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI oleh auditor.
BAB V Simpulan dan Saran
9
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari peneliti terhadap
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI oleh auditor.
10
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Khusus
1. Definisi
Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi yang menyajikan
sumber-sumber informasi baik buku atau dokumen, digital maupun
nondigital. Selain tempat untuk menyajikan informasi, perpustakaan juga
merupakan sebuah tempat untuk menyimpan mengolah serta
menyebarluaskan informasi yang dimilikinya. Perpustakaan memiliki
berbagai jenis salah satunya adalah perpustakaan khusus.
Perpustakaan khusus adalah salah satu diantara berbagai jenis
perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga pemerintah atau/ swasta,
perusahaan atau/ asosiasi yang menangani atau/ mempunyai misi bidang
tertentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan pustaka atau/
informasi di lingkungan dalam rangka mendukung pengembangan dan
peningkatan lembaga yang menaunginya maupun kemampuan sumber
daya manusianya.5 Dalam Undang-Undang Perpustakaan No.43 Tahun
2007 Pasal 25 menyatakan bahwa perpustakaan khusus menyediakan
bahan koleksi perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pemustaka di
lingkungan lembaga yang menaunginya.6
Menurut Kamariah perpustakaan khusus merupakan sebagai suatu
organisasi informasi yang disponsori oleh instansi atau/ perusahaan, baik
swasta ataupun pemerintahan yang bertugas mengumpulkan, menyimpan
dan menyebarkan informasi dengan memfokuskan koleksinya pada suatu
bidang tertentu dan bidang yang berhubungan dengan instansi yang
menaunginya.7
Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
perpustakaan khusus adalah pusat informasi yang didirikan oleh suatu
5 Arif Surachman, “Manajemen Perpustakaan Khusus,” BIMTEK Direktorat Jenderal Budidaya
Perikanan, Kemeterian Perikanan dan Kelautan RI, Oktober 2013, h. 2. 6 Indonesia, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.” 7 Kamariah Tambunan, “Kajian Perpustakaan Khusus dan Sumber Informasi di Indonesia,” BACA:
Jurnal Dokumentasi dan Informasi Vol. 34 No.1 (Juni 2013): h.29–46.
11
instansi, lembaga atau departemen untuk mendukung visi dan misi serta
berfungsi sebagai pusat informasi yang berhubungan dengan lembaga
yang menaunginya.
2. Ciri-Ciri Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus merupakan sebuah perpustakaan dibawah
naungan departement, instansi, lembaga Negara, lembaga penelitian,
organisasi massa, militer serta industri maupun perusahaan swasta.
Adapun ciri sebuah perpustakaan khusus diantaranya:
a. Memiliki koleksi bahan pustaka yang terbatas pada satu atau/ beberapa
disiplin ilmu saja.
b. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada umumnya hanya
diperuntukkan pegawai/pemustaka yang berada dilingkungan lembaga
yang menaungi perpustakaan tersebut.
c. Peran utama pustakawan ialah melakukan penelitian perpustakaan
untuk pegawai/pemustaka. Dalam melakukan penelitian untuk
pegawai/pemustaka, sering dipersoalkan seberapa jauh perpustakaan
harus melakukan penelitian.
d. Tekanan koleksi bahan pustaka tidak hanya pada bukunamun
melainkan pada majalah, pamflet, paten, laporan penelitian, abstrak
atau indeks karena jenis tersebut pada umumnya informasinya lebih
mutakhir dibandingkan dengan buku.
e. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat pegawai/pemustaka
peorangan. Karena itu perpustakaan khusus menyediakan jasa yang
sangat berorientasi ke pemustaka dibandingkan dengan jenis
perpustakaan yang lainnya8.
3. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus
Didirikannya perpustakaan dilingkungan tertentu pasti memiliki
tujuan dan fungsinya masing-masing salah satunya yaitu perpustakaan
8 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 1991),
h.2.13.
12
khusus. Perpustakaan khusus memiliki tujuan dari beberapa sumber yang
dikutip oleh Arif Surachman, diantaranya:
a. Memberikan jasa layanan kepada pemustaka di bidang yang menjadi
subyek utama dari lembaga yang menaunginya.
b. Membangun jaringan informasi dan kerjasama perpustakaan di
bidangnya.
c. Memberikan jasa referensi, studi, bibliografi, penelitian dan informasi
ilmiah lainnya kepada pemstaka.
d. Melakukan pengelolaan sumber informasi yang menjadi subyek utama
lembaga yang menaunginya.
e. Menyebarkan informasi mutakhir terkait dengan bidang yang menjadi
subyek utama lembaga yang menaunginya.
f. Membantu upaya pelestarian dan pengembangan sumber-sumber
informasi yang terkait dengan bidang kajian organisasi/lembaga yang
menaunginya.9
Menurut Arif Budiwijaya10 tujuan perpustakaan khusus adalah:
a. Memberikan pelayanan yang bersifat terbatas pada pegawai/pemustaka
dalam lingkungan tempat perpustakaan bernaung.
b. Merupakan pusat informasi bagi aktifitas badan yang menaunginya.
c. Mengumpulkan informasi, menyimpan dan secara efektif memberikan
literatur dalam segala bentuk untuk pemustaka.
d. Menyediakan bibliografi, sari karangan, reproduksi dan lain-lain dalam
bidang khusus.
Sedangkan fungsi pada perpustakaan khusus menurut standar
nasional perpustakaan khusus SNI 7496:2009 yaitu:
a. Mengembangkan koleksi yang menunjang kinerja lembaga yang
menaunginya.
b. Menyimpan semua terbitan dari dan tentang lembaga yang
menaunginya.
c. Menjadi pusat untuk informasi terbitan lembaga yang menaunginya.
9 Surachman, “Manajemen Perpustakaan Khusus.”, h.3. 10 Arif Budiwijaya, Pembinaan Koleksi Perpustakaan: Dalam Lokakarya Pembinaan
Peprustakaan Khusus Kependudukan (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 1979), h.1.
13
d. Menjadi pusat referral dalam bidang yang sesuai dengan lembaga yang
menaunginya.
e. Mengorganisasi materi perpustakaan.
f. Mendayagunakan koleksi.
g. Menerbitkan literatur sekunder dan tersier dalam bidang lembaga yang
menaunginya, baik tercetak maupun non tercetak.
h. Menyelenggarakan pendidikan pemustaka.
i. Menyelenggarakan kegiatan literasi informasi untuk pengembangan
kompetensi SDM lembaga yang menaunginya.
j. Melestarikan materi perpustakaan, baik preventif maupun kuratif.
k. Ikut serta dalam kerjasama perpustakaan serta jaringan informasi.
l. Menyelenggarakan otomasi perpustakaan.
m. Melaksanakan digitalisasi.
n. Menyediakan akses informasi pada tingkat lokal nasional, regional dan
global11.
Menurut Sutarno12 perpustakaan khusus berfungsi sebagai tempat
penelitian, pengembangan, pusat kajian serta penunjang pendidikan dan
pelatihan sumber daya manusia.
4. Tugas Perpustakaan Khusus
Dari tujuan dan fungsinya, perpustakaan khusus memiliki tugas yang
pada umumnya adalah memenuhi dan mengolah informasi lembaga yang
menaunginya, serta menunjang pelakasanaan tugas lembaga yang
menaunginya. Hal ini sesuai dengan penjabaran yang termuat dalam SNI
perpustakaan khusus instansi pemerintah yaitu;
a. Menunjang terselenggaranya pelaksanaan tugas lembaga yang
menaunginya dalam bentuk penyediaan materi perpustakaan dan
akses informasi.
b. Mengumpulkan terbitan dari dan tentang lembaga yang menaunginya.
c. Memberikan jasa perpustakaan dan informasi.
11 Badan Standarisasi Nasional, “Standar Nasional Indonesia (SNI) 7496:2009 Perpustakaan
Khusus Instansi Pemerintah,” Badan Standarisasi Nasional, 2009, h.3. 12 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h.39.
14
d. Mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
menunjang tugas perpustakaan.
e. Meningkatkan literasi informasi13.
Berdasarkan atas penjabaran tugas perpustakaan khusus instansi
pemerintah menurut SNI tentang perpustakaan khusus instansi pemerintah,
maka tugas perpustakaan tersebut secara garis besar yaitu mengumpulkan,
mengolah, menyediakan serta melestarikan informasi kepada pemustaka
sesuai dengan tujuan dan fungsi perpustakaan tersebut. Perpustakaan juga
bertugas untuk mengikuti perkembangan teknologi pada bidang
perpustakaan serta mengubungkan pemustaka dengan informasi yang
mereka butuhkan.
B. Pemanfaatan Koleksi
1. Definisi
Kata pemanfataan berasal dari kata dasar manfaat yang berarti guna
atau faedah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pemanfaatan adalah
“proses, cara atau perbuatan memanfaatkan”.14
Pemanfaatan koleksi dapat diketahui dari seberapa banyak jumlah
maupun jenis bahan pustaka yang terpakai. Keterpakaian berhubungan
dengan masalah kebutuhan atau permintaan pemustaka. Salah satu unsur
yang paling penting pada perpustakaan ialah koleksi yang dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pemustaka. Artinya koleksi
perpustakaan yang tersedia ditunjukkan kepada pemustaka sehingga bahan
pustaka yang ada dapat di baca dan dimanfaatkan oleh pemustaka. 15
Koleksi perpustakaan selalu dikaitkan dengan tugas dan fungsi yang
harus dilaksanakan dalam rangka mencapai visi dan misi perpustakaan
yang berkaitan. Makin banyak jumlah koleksi yang cakupan bidangnya
sesuai dengan kebutuhan pemustaka maka akan semakin besar
kemungkinan untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi pemustaka.
13 Badan Standarisasi Nasional, “Standar Nasional Indonesia (SNI) 7496:2009 Perpustakaan
Khusus Instansi Pemerintah.”, h.2-7. 14 Peter Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern English Press,
2002), h.928. 15 NS, Manajemen Perpustakaan Suatu Praktik, h.66.
15
Untuk memenuhi kebutuhan informasinya, pemustaka harus mencari dan
memanfaatkan koleksi perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan
mereka.
Keberhasilan perpustakaan bukanlah ditentukan dari besarnya jumlah
koleksi yang dimiliki, koleksi yang besar tidak akan berarti apabila kurang
dimanfaatkan oleh pemustaka. Namun sebaliknya, jika koleksi yang
dimiliki jumlahnya sedikit tetapi bermutu dan berkualitas serta banyak
dimanfaatkan maka perpustakaan tersebut berhasil memberikan pelayanan
yang baik kepada pemustaka.
Pemanfaatan koleksi juga berkaitan erat dengan aktifitas pengadaan
koleksi dikarenakan ketepatan antara koleksi dengan minat pemustaka
adalah tanggung jawab perpustakaan dalam proses pemilihan dan
pengadaann koleksi untuk perpustakaan16.
2. Cara Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan
Tujuan didirikannya sebuah perpustakaan yaitu untuk memenuhi
kebutuhan informasi pemustaka dilingkungannya oleh karena itu suatu
koleksi yang disediakan perpustakaan tidak akan artinya jika koleksi
tersebut tidak dimanfaatkan oleh pemustakanya sendiri. Cara memanfaatkan
koleksi perpustakaan pada umumnya membaca memfotocopy, mencatat
informasi dari buku dan meminjam, yaitu sebagai berikut:
a. Membaca ditempat
Membaca merupakan kegiatan yang dapat menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan. Bagi pemustaka yang memiliki waktu luang
cenderung membaca diruang baca perpustakaan. Pemustaka dapat
memilih beberapa koleksi buku untuk dibaca dan menghabiskan
waktunya di perpustakaan. Perpustakaan yang memiliki ruang baca yang
nyaman, akan menambah pemustaka yang akan membaca koleksi buku
di perpustakaan. Namun cara ini dibatasi oleh jam layanan pada
perpustakaan.
b. Mencatat informasi dari buku
16 Lancaster Frederick Wilfrid, If You Want To Evaluate Your Library (London: The Library
Association, 1998), h.33.
16
Terkadang pemustaka hanya melakukan pencatatan informasi yang
ia dapat dari koleksi pada rak buku. Dengan cara ini pemustaka
mendapatkan informasi yang mereka butuhkan pada suatu koleksi.
c. Memfotocopy
Dengan memfotocopy pemustaka dapat memiliki sendiri informasi
yang mereka inginkan. Cara ini biasanya dilakukan oleh pemustaka yang
memiliki waktu terbatas untuk datang ke perpustakaan.
d. Meminjam
Pemustaka yang ada di lingkungan perpustakaan dapat
memanfaatkan koleksi dan sumber informasi yang ada di perpustakaan,
asalkan mengikuti prosedur dan aturan tertentu. Aturan dan persyaratan
ini biasanya tidak sulit, misalnya hanya memberikan atau menunjukkan
kartu identitas resmi17. Dengan cara ini pemustaka dapat meminjam
koleksi perpustakaan dan membawanya pulang dengan catatan
peminjaman yang dilakukan dicatat dalam sistem seusai dengan aturan
dan persyaratan yang berlaku.
Dari beberapa penjelasan diatas tentang cara memanfaatkan koleksi
yang sudah biasa dilakukan oleh pemustaka. Cara-cara tersebut
dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain dari segi waktu, kenyamanan
dan materi.
3. Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Koleksi
Pemanfaatan koleksi merupakan suatu kegiatan atau aktifitas dimana
pemustaka menggunakan koleksi bahan pustaka untuk mencari dan
mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka. Menurut Handoko
dalam Tatik Ilmiyah18, faktor yang mempengaruhi pemanfaatan koleksi
antara lain sebagai berikut:
1) Faktor Internal
a. Kebutuhan
17 M Yusup Pawit, Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
h.464-465. 18 Tatik Ilmiyah dan Sri Ati, “Pengaruh Pemanfaatan Koleksi Local Content Terhadap Kegiatan
Penelitian Mahasiswa Yang Sedang Mengerjakan Skripsi/Tugas Akhir Di Perpustakaan Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Dipenegoro Semarang,” Jurnal Ilmu Peprustakaan 2, No. 2 (2013): 1–9.
17
Kebutuhan akan koleksi perpustakaan sebagai sumber
informasi setiap individu memiliki perbedaan dalam kebutuhan
informasinya. Setiap orang membutuhkan informasi untuk dapat
menunjang kegiatan sehari-hari, tuntutan pekerjaan, menambah
informasi, melakukan penelitian serta memecahkan permasalahan
dalam kehidupan. Menurut Tan dalam Yusup19 kebutuhan
seseorang terkait pemenuhan informasi dapat didapatkan di
perpustakaan dapat dibagi menjadi 5 kategori, yaitu sebagai
beirkut:
i. Kebutuhan kognitif
Kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk
memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan dan
pemahaman seseorang akan lingkungannya. Kebutuhan ini
didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan
menguasai lingkungannya.
ii. Kebutuhan afektif
Kebutuhan ini berkaitan dengan penguatan estetis
dalam diri seseorang, hal yang dapat menyenangkan dan
pengalaman-pengalaman emosional.
iii. Kebutuhan integrasi personal (personal integrative
needs)
Kebutuhan ini sering dikaitkan dengan penguatan
kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individu.
Kebutuhan ini berasal dari hasrat seseorang untuk mencari
harga diri. Hal ini sesuai dengan aspek dasar dalam diri
manusia, bawa setiap manusia ingin selalu dihargai.
Seseorang akan menjadi lebih percaya diri bila mmeiliki
sesuatu yang lebih dari orang lain contohnya pengetahuan,
informasi.
iv. Kebutuhan integrasi sosial (social integrative needs)
19 Pawit M Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi: Information
Retrieval (Kencana Prenada Media Group, 2010), h.91.
18
Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan
dengan keluarga, teman dan orang lain di dunia. kebutuhan
ini didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung atau
berkelompok dengan orang lain. Hal ini sesudai dengan
kodrat dasar manusia sebagai makhluk sosial yaitu yang
ingin selalu bersosial dalam kehidupannya.
v. Kebutuhan berkhayal (escapist needs)
Kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan
untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan dan hasrat
untuk mencari hiburan atau pengalihan (diversion).
Dalam penelitian ini untuk indikator kebutuhan yang akan diteliti
ialah kebutuhan kognitif dan kebutuhan afektif.
b. Motif
Sesuatu yang melingkupi semua alasan atau dorongan
seseorang yang menyebabkan sesuatu. Jika ditelusuri motif timbul
bukan hanya dari kebutuhan saja, tetapi ditentukan pula adanya
faktor harapan akan dapat dipenuhinya suatu kebutuhan.
c. Minat.
Secara bahasa minat adalah kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu, sedangkan secara istilah merupakan kekuatan
pendorong yang menyebabkan seseorang menaruh perhatian
terhadap seseorang, sesuatu objek atau aktifitas tertentu. Maka dari
itu, dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan hati
untuk melakukan sebuah tindakan tertentu.
2) Faktor Eksternal
a. Kelengkapan Koleksi
Tersedianya koleksi yang lengkap di perpustakaan dapat
menarik perhatian pemustaka karena dalam melengkapi
informasinya pemustaka membutuhkan banyak bahan pustaka yang
beragam dan lengkap. Kelengkapan koleksi di perpustakaan dapat
diperoleh melalui pembelian, tukar menukar, hadiah atau
pemberian.
19
b. Keterampilan Pustakawan dalam melayani Pemustaka
Keterampilan yang dimiliki oleh pustakawan dapat menjadi
alasan bagi pemustaka yang datang untuk menggunakan dan
memanfaatkan bahan pustaka. Pemustaka sering mengalami
kesulitan atau kendala saat mencari informasi yang diinginkan dan
dibutuhkan sehingga sangat membutuhkan bantuan seorang
pustakawan yang memiliki keterampilan dalam melayani
pemustaka.
c. Ketersediaan Fasilitas Pencarian Temu Kembali Informasi.
Sistem temu kembali informasi terdapat tiga komponen utama
yang saling mempengaruhi yaitu, 1) kumpulan dokumen, 2)
kebutuhan informasi pengguna, 3) proses pencocokan (matching)
antara keduanya. Secara fisik kumpulan dokumen antara lain dapat
disimpan dalam bentuk disket, hard disk, dan CD-ROOM20.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa
faktor yang mempengaruhi pemanfaatan koleksi perpustakaan baik dari
segi faktor internal maupun faktor eksternal. Banyaknya pemustaka yang
memanfaatkan koleksi sangat berpengaruh pada rencana pengadaan
koleksi dan bahan pustaka pada periode selanjutnya. Pemanfaatan koleksi
yang bersumber dari pemintaan pemustaka atau tingkat pemanfaatan
sangat berpengaruh dalam upaya peningkatan koleksi dan pelayanan bagi
pemustaka.
C. Akuntansi dan Auditing
1. Definisi
a. Akuntansi
Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menyediakan
laporan-laporan bagi para pemangku kepentingan (stakeholders)
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi sebuah entitas sebuah
perusahaan. Akuntansi digunakan untuk mencatat dan menafsirkan
data ekonomi agar dapat digunakan oleh pengelola, calon dan/atau
20 Ratu Siti Zaenab, “Efektifitas Temu Kembali Informasi dengan Menggunakan Bahasa Alami
pada CD-ROM dan DAB Abstract,” Jurnal Perpustakaan XI, No. 2 (2002): 36–52.
20
investor (pemegang saham dan kreditur), pemerintah dan lembaga
lainnya untuk pengambilan suatu keputusan.21
Akuntansi mempunyai hubungan yang erat dengan proses
pencatatan, pemilihan dan pengikhtisaran data transaksi serta
penafsiran hasilnya. Menurut Kieso dalam Wiwin22 akuntansi adalah
suatu sistem informasi yang mengidentifikasi kejadian ekonomi dari
suatu organisasi kepada pihak yang bekepentingan.
Jadi akuntansi adalah sebuah pencatatan atau pelaporan atas suatu
kegiatan transaksi keuangan yang sistematis dengan berdasarkan
standar yang diakui oleh umum.
b. Auditing
Auditing adalah sebuah proses pemeriksaan independen terhadap
suatu laporan keuangan23. Namun menurut Suradi auditing merupakan
bidang dari akuntansi yang mengkhususkan pada pemeriksaan atas
laporan keuangan dan menyatakan suatu oponi atas kewajaran dari
penyajian laporan keuangan berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan24.
Jadi dapat diartikan bahwa auditing adalah suatu kegiatan
pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak independen terhadap laporan
keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta bukti catatan
pendukungnya. Sebetulnya bidang ilmu auditing ini merupakan
disiplin ilmu tersendiri yang terpisah dari ilmu akuntansi, namun
auditing memiliki hubungan yang erat dengan akuntansi keuangan.
21 Sugiarto, Materi Pokok Pengantar Akuntansi (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014),
h.3. 22 Wiwin Yadiati, Teori Akuntansi; Suatu Pengantar, 1 ed. (Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP,
2007), h.17. 23 Sugiarto, Materi Pokok Pengantar Akuntansi, h.7. 24 Suradi, Akuntansi: Pengantar 1, 1 ed. (Yogyakarta: GAVA MEDIA, 2009), h.29.
21
D. Auditor
1. Definisi
Auditor adalah akuntan publik yang memberikan jasa kepada akuntan
untuk memeriksa laporan keuangan agar bebas dari salah penyajian25.
Sedangkan menurut Arens, Elder dan Besley26;
“Auditor adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang
informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat
kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah
ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang
kompeten dan independen.”
Sedangkan menurut peraturan pemerintah auditor adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk
melakukan pengawasan intern pada instansi pemerintah, lembaga dan/atau
pihak lain yang di dalamnya terdapat kepentingan negara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil
dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang
berwenang27.
Maka dapat disimpulkan bahwa auditor adalah akuntan publik yang
memberikan jasa untuk melakukan pemeriksaan laporan keuangan sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan.
2. Jenis-Jenis Jasa Auditor
Profesi akuntan publik/ auditor memiliki berbagai macam jasa bagi
masyarakat, yang digolongkan ke dalam 3 jenis jasa yaitu28:
a. Jasa Assurance
Jasa assurance adalah jasa akuntan publik yag meningkatkan mutu
informasi bagi pengambilan keputusan.
b. Jasa Astestasi
25 Mulyadi dan Salam Mannan, Profesi Akuntan Publik (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008),
h.1.4. 26 Alvin A. Arens, Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley, Auditing and Assurance Service: An
Integrated Approach (New Jersey: Pearson Education, 2016), h.4. 27 Indonesia, “Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara: Jabatan Fungsional
Auditor dan Angka Kreditnya,” Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, 2008. 28 Mulyadi dan Mannan, Profesi Akuntan Publik, h.1.8.
22
Astestasi (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau/
pertimbangan orang yang professional tentang apakah arsesi suatu
entitas sesuai dalam semua hal yang materil dengan kriteria yang
ditetapkan. Asersi adalah pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang
secara implisit dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak ketiga. Jasa
atestasi profesi akuntan public dapat dibagi lebih lanjut menjadi empat
jenis sebagai beikut; Auditing, Pemeriksaan (examination), Review dan
Prosedur yang disepakati (agreed-upon procedures).
c. Jasa Nonasurance
Jasa yang dihasilkan oleh akuntan public yang di dalamnya ia tidak
memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan,
atau/ bentuk lain keakinan. Jenis jasa yang dihasilkan jasa
nonassurance oleh akuntan publik ialah jasa kompilasi, jasa
perpajakan dan jasa konsultasi. Sedangkan berdasarkan tipe atau/
pelaksana audit dan pekerjaannya dibagi menjadi tiga jenis yaitu29:
Gambar 2. 1 Auditor dan Pekerjaannya
29 Mulyadi dan Mannan, h.1.57.
Auditing
Government Auditing Internal Auditing External Auditing
Dilaksanakan oleh
auditor independen
atas dasar kontrak
kerja
Mencakup berbagai
tipe audit, terutama
audit atas laporan
keuangan
Dilaksanakan oleh
auditor pemerintah
sebagai karyawan
pemerintah
Dilaksanakan oleh
auditor intern sebagai
karyawan organisasi
Mencakup audit
kepatuhan dan audit
operasional
Mencakup audit laporan
keuangan, audit
kepatuhan dan audit
operasional
23
E. Kerangka Pemikiran
Tabel 2. 1 Kerangka Pemikiran
Pemanfaatan
Koleksi
Alasan/Faktor
Pemanfaatan
Faktor
Internal
Kebutuhan
Motif
Minat
Kelengkapan
Koleksi
Keterampilan
Pustakawan
Ketersediaan
Fasilitas
Temu
Kembali
Cara
Pemanfaatan
Membaca
Ditempat
Mencatat
Informasi
Meminjam
Memfotocopy
Fokus Penelitian:
Penelitian ini berokus pada bagaimana
pemanfaatan koleksi berdasarkan aspek
alasan/faktor pemanfaatan dan cara pemanfaatan
koleksi
24
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam hal ini metode penelitian penulis akan mengemukakan hal-hal yang
meliputi; jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, populasi dan sampel,
teknik pengumpulan data, serta teknik pengolahan data.
A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mencari deksripsi
yang tepat dan cukup dari semua aktivitas, objek, proses dan manusia. Jika
memungkinkan dan dianggap tepat, penelitian deskriptif ini dapat dilakukan
secara kuantitatif agar dapat dilakukan analisis statistik30. Penelitian ini
bermaksud mendeskripsikan pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI oleh auditor.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
merupakan data yang berbentuk angka-angka31. Melalui pendekatan ini
penulis berharap akan dapat memberikan gambaran hasil dari penelitian dan
mendapatkan pemahaman yang mendalam sehingga dapat menarik
kesimpulan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Riset Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia (BPK RI) yang terletak di Gedung Umar
Wirahadikusumah lantai 1 dan 2, Jl. Jendral Gatot Subroto No. 31 Jakarta
Pusat. Waktu penelitian dilaksanakan selama bulan Oktober 2019.
C. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data langsung dari sumber pertama atau
tempat objek penelitian tanpa perantara32.
30 Sulistyo-Basuki, Metode Penelitian (Jakarta: Penaku, 2010), h.110. 31 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD (Bandung: Alfabeta, 2013), h.7. 32 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual
& SPSS (Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2013), h.16.
25
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh objek penelitian secara tidak
langsung. Data ini berupa dokumen yang dapat berisi tabel-tabel atau
diagram-diagram33. Data sekunder yang digunakan penulis dalam
penelitian ini didapatkan dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
penelitian.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian merupakan sekelompok subjek atau data dengan
karakteristik tertentu34. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang
bekerja di BPK RI sebagai auditor atau pemeriksa. Jumlah populasi yang
terdapat dalam penelitian ini sebanyak 1.289 orang, data ini merupakan
jumlah statistik pegawai BPK RI per 2018.
2. Sampel
Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data dimana hanya
sebagian populasi yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat
serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi35. Teknik penarikan sampel
yang digunakan peneliti adalah accidental sampling yaitu teknik dimana
penulis melakkan pengambilan sampel secara kebetulan yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan penulis dapat digunakan sebagai
sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok dengan
sumber data36.
Teknik yang digunakan dalam menentukan ukuran sampel dari suatu
populasi yaitu menggunakan teknik slovin, antara lain;
𝑛 = 𝑁
1 + 𝑁𝑒2
Keterangan:
33 Toro Rizky Yuda Saputra, “Persepsi Pemustaka Terhadap Pemutaran Musik Di Ruang Baca
Perpustakaan Kota Salatiga,” Jurnal Ilmu Peprustakaan Universitas Dipenegoro 3, No.4 (Oktober
2014): 111–20. 34 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2011), h.255. 35 Siregar, h.30. 36 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, h.122.
26
n= Jumlah sampel
N= Jumlah populasi
e= error level (tingkat kesalahan) (catatan: umumnya
digunakan 1%, 5% dan 10% yang dapat dipilih oleh peneliti)37.
Populasi yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah 1.289 orang dan
tingkat signifikansi 10%, maka besarnya sampel pada penelitian ini
adalah:
n= 1289
1+1289(10%)2 =
1289
1+12,89 = 92,80
Jadi, jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah
92,80 yang dibulatkan menjadi 93 orang.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Riset Kepustakaan (Library Research)
Riset kepustakaan adalah penelitian datanya diambil terutama atau
seluruhnya dari kepustakaan (buku, dokumen, laporan dan
sebagainya). Dengan arti lain studi kepustakaan adalah serangkaian
kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka,
membaca, serta mengolah bahan penelitian38.
2. Penelitian Lapangan (Fields Research)
Penelitian lapangan menggunakan angket/kuesioner yaitu penyebaran
angket berupa pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data yang
objektif dimana responden dimaksud adalah para pemustaka di
perpustakaan riset BPK RI yang bekerja sebagai auditor dan dapat
memilih jawaban-jawaban yang telah disediakan.
37 Siregar, h.34. 38 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), h.3.
27
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Setelah data dikumpulkan maka tahap selanjutnya adalah mengolah dan
menganalisis data. Teknik pengolahan dalam penelitian ini yaitu:
1. Editing adalah meneliti kuesioner satu persatu mengenai kelengkapan
dalam penelitian dan kejelasan dalam penulisannya. Jika terdapat
jawaban yang tidak jelas maka peneliti diminta untuk memperjelas
ataupun melengkapinya39.
2. Tabulasi adalah membuat tabel-tabel dengan analisis yang
dibutuhkan40. Setelah ditabulasi maka selanjutnya adalah mencari
presentasi untuk dianalisis. Adapaun rumus presentasi yang digunakan:
𝑃 =𝐹
𝑁 𝑥 100%
Keterangan:
P : Presentase yang dicari
F : Frekuensi jawaban
N : Jumlah jawaban subyek/ sampel yang diolah41.
Adapun parameter untuk penfsiran nilai presentasi sebagai beiktu;
0% : tidak ada satupun
1% - 25% : sebagian kecil
26% - 49% : hampir setengahnya atau kurang dari
setengahnya
50% : setengahnya
51% - 75% : lebih dari setengahnya
76% - 99% : hampir seluruhnya
100% : seluruhnya42.
Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala
likert merupakan alat yang digunakan untk mengukur sikap, pilihan dan reaksi
39 Irawan Soeharto, Metode Penelitian Sosial (Bandung: Remaja Rosdakaryya, 1999), h.89. 40 Soeharto, h.91. 41 Anis Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h.43. 42 Hermawan Warsito, Pengantar Metodelogi Penelitian: Buku Pedoman Mahasiswa (Jakarta:
Gramedia, 1992), h.11.
28
yang bersifat subjektif. Pada penelitian ini menggunakan skala 1 sampai 4
dengan rincian sebagai berikut43:
a. Sangat Setuju 4
b. Setuju 3
c. Tidak Setuju 2
d. Sangat Tidak Setuju 1
Dalam skala diatas hanya terdapat pilihan Sangat Setuju, Setuju, Tidak
Setuju, Sangat Tidak Setuju. Hal ini karena skala likert tidak memasukkan
yang agak baik, yang agak kurang baik, yang netral dan ranking lain diantara
dua sikap yang pasti diatas44. Selain itu beberapa buku teks juga
menganjurkan untuk tidak membuat pilihan “netral” selama responden tidak
memberikan alasannya.
Untuk mengetahui penelitian responden terhadap suatu objek maka dicari
skor rata-rata dengan menggunakan rumus:
𝑋 = [(𝑆4 𝑥 𝐹) + (𝑆3 𝑥 𝐹) + (𝑆3 𝑥 𝐹) + (𝑆1 𝑥 𝐹)]
𝑁
Keterangan:
X : Skor rata-rata
(S4 – S1) : Skor pada skala 1 sampai 4
F : Frekuensi
N : Jumlah sampel yang diolah
Skala diatas merupakan skala ordinal yang memiliki keterbatasan analisa.
Untuk memperluas analisa peneliti mengubah skala ordinal menjadi skala interval.
Skala interval adalah skala variable yang dimasudkan untuk membedakan,
mempunyai tingkatan serta mempunyai jarak yang pasti antara satu kategori
dengan kategori yang lainnya dalam satu variable atau objek yang diukur.45 Skala
interval diperlukan untuk menempatkan posisi responden dalam suatu objek
oenilaian apakah termasuk dalam kriteria sangat bermanfaat, bermanfaat, tidak
bermanfaat, sangat tidak bermanfaat. Untuk mengukur jarak interval digunakan
rumus sebagai berikut:
43 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, h.95. 44 Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), h.397. 45 Sudarwan Danim, Metode Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Prilaku (Jakarta: Bumi Aksara, 2004),
h.104.
29
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 𝑎(𝑚 − 𝑛)
𝑏
` Keterangan:
a : jumlah atribut
m : skor tertinnggi
n : skor terendah
b : jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk
Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah 4, dimana skor terendah
adalah 1 dan skor tertinggi adalah 4, maka skala interval dapat dihitung sebagai
berikut:
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 1(4 − 1)
4
= 0,75
Dari perhitungan diatas, dapat diketahui skala interval atau jarak setiap
titik adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut:
a. Sangat baik 3,28 – 4,03
b. Baik 2,52 – 3,27
c. Tidak baik 1,76 – 2,51
d. Sangat tidak baik 1,00 – 1,7546
Penggunaan skor interval diatas adalah sebagai berikut, semisal hasil
perhitungan skor rata-rata terhadap pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing
adalah 3,12, maka itu artinya koleksi akuntansi dan auditing adalah baik.
Dikarenakan masuk dalam kategori skala interval 2,52 – 3,27.
G. Uji Valisitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menguji validitas setiap pernyataan
kuesioner. Teknik yang digunakan dengan korelasi product moment. Skor
setiap pertanyaan yang diuji validitasnya dikorelasikan dengan skor total
seluruh pernyataan dengan rumus sebagai berikut:
46 Tony Wijaya, Praktis dan Simpel Cepat Menguasai SPSS 20 untuk Olah dan Interpretasi Data
(Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2012), h.229.
30
Rumus:
𝑟𝑥𝑦 = 𝑛. ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋. ∑ 𝑌
√{𝑛. ∑ 𝑋2 = 𝜋𝑟2 − (∑ 𝑋)2}{𝑛. ∑ 𝑌2
− (∑ 𝑌)2}
Keterangan
𝑟𝑥𝑦 : koefisien korelasi
∑ 𝑋 : jumlah skor item
∑ 𝑌 : Skor total seluruh pernyataan
𝑛 : Jumlah responden uji coba47
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan program SPSS versi
22. Penulis menguji 18 pernyataan dengan sampel 93 responden.
Tabel 3. 1 Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Q1 51.88 37.214 .699 .922
Q2 51.99 36.380 .659 .922
Q3 51.86 36.904 .694 .922
Q4 51.88 36.779 .700 .922
Q5 52.00 37.891 .451 .927
Q6 52.01 36.402 .743 .921
Q7 51.97 36.140 .805 .919
Q8 52.02 36.695 .746 .921
Q9 52.10 36.414 .669 .922
Q10 52.09 36.362 .759 .920
Q11 52.04 36.411 .754 .920
Q12 51.89 36.467 .697 .921
Q13 51.90 36.306 .674 .922
Q14 51.87 36.266 .712 .921
Q15 51.98 37.413 .510 .926
Q16 52.12 36.692 .519 .926
Q17 52.19 36.484 .548 .925
Q18 52.67 39.159 .165 .937
47 Budiman dan Agus Riyanto, Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan Dan Sikap Dalam
Penelitian Kesehatan (Jakarta: Salemba Medika, 2014), h.22.
31
Tabel 3. 2 Case Processing Summary
Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan dengan
membandingkan nilai r tabel dengan nilai r hitung.
a. Menentukan nilai r tabel dengan responden 93 orang dan tingkat
error 5% adalah 0,2017.
Tabel 3. 3 Nilai r Product Moment
No
Kuesioner Nilai r hasil
Nilai r
tabel Keterangan
1 0,733 0.2017 Valid
2 0,706 0.2017 Valid
3 0,731 0.2017 Valid
4 0,738 0.2017 Valid
5 0,515 0.2017 Valid
6 0,777 0.2017 Valid
7 0,831 0.2017 Valid
8 0,777 0.2017 Valid
9 0,714 0.2017 Valid
10 0,791 0.2017 Valid
11 0,786 0.2017 Valid
12 0,737 0.2017 Valid
13 0,719 0.2017 Valid
14 0,752 0.2017 Valid
15 0,571 0.2017 Valid
16 0,590 0.2017 Valid
17 0,615 0.2017 Valid
18 0,269 0.2017 Valid
N %
Cases Valid 93 100.0
Excludeda 0 .0
Total 93 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
32
b. Masing-masing pernyataan/ variabel dibandingkan nilai r hasil
dengan nilai r tabel, ketentuan: bila r hasil > r tabel, maka
pernyataan tersebut valid48.
Dilihat pada tabel 3.3 bahwa 18 pernyataan dalam kuesioner
menunjukkan r hasil > r tabel (r hasil >0,2017). Dengan demikian semua
pernyataan yaitu 18 pernyataan dalam kuesioner tersebut adalah valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana
hasil pengukuran tersebut tetap konsisten atau sama bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
menggunakan alat ukur yang sama49.
Tabel 3. 4 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.927 18
Untuk mengetahui reliabilitas caranya adalah membandingkan nilai
Cronbach’s Alpha dengan nilai konstanta (0,6). Ketentuannya: bila
Cronbach’s Alpha > konstanta (0,6), maka pernyataan tersebut reliabel50.
Berdasarkan hasil uji pada tabel 3.4 didapatkan nilai Cronbach’s Alpha
(0,927) lebih besar dibandingkan dengan nilai konstanta 0,6, maka 18
pernyataan yang sudah valid di atas dinyatakan sudah reliable.
48 Budiman dan Riyanto, h.28. 49 Budiman dan Riyanto, h.22. 50 Budiman dan Riyanto, h.30.
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perpustakaan Riset BPK RI
1. Sejarah Singkat Perpustakaan Riset BPK RI
Perpustakaan Riset BPK RI mulai mengolah buku pada tanggal 1
Oktober 1968 saat Gedung BPK masih berada di Bogor. Setelah itu
Perpustakaan BPK RI telah beberapa kali berpindah tempat. Perpustakaan
BPK RI berpindah mulai dari Bogor hingga ke Gedung DPR/MPR,
dilanjutkan ke Gedung Utama BPK, kemudian ke Gedung Arsip BPK
Lantai 2. Pada tanggal 21 Januari 2016 bertepatan dengan HUT BPK RI,
ruang Perpustakaan menempati ruangan baru yang terletak di Gedung
Umar Wirahadikusumah lantai 1. Pada tahun 2018 Perpustakaan diperluas
menjadi 2 lantai dan diresmikan sebagai Perpustakaan Riset pada tanggal
28 Juni 2018.
Perpustakaan Riset BPK RI menggunakan sistem pelayanan terbuka
dimana para pemustaka diperbolehkan untuk mencari dan membaca bahan
pustaka yang dibutuhkan di ruang koleksi. pencarian bahan pustaka
dibantu dengan sarana temu kembali berupa katalog online/OPAC (Online
Public Access Catalogue) yang terdapat dalam website perpustakaan
dengan menggunakan aplikasi SIPuspa.
2. Struktur Organisasi Perpustakaan Riset BPK RI
Perpustakaan Riset BPK RI dalam susunan organisasinya berada di
bawah Biro Hubungan dan Kerja Sama Internasioal, pada bagian
Pengelolaan Informasi lalu terbagi lagi menjadi beberapa subbagian salah
satunya yaitu subbagian Perpustakaan. Berikut adalah struktur organisasi
Perpustakaan Riset BPK RI:
34
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Perpustakaan Riset BPK RI
3. SDM Perpustakaan Riset BPK RI
Jumlah keseluruhan dari pegawai Perpustakaan Riset Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) adalah 7 (tujuh) orang,
diantaranya lulusan jurusan ilmu perpustakaan, sisanya dari jurusan
akuntansi, komunikasi dan SMA. Berikut latar belakang SDM
Perpustakaan Riset BPK RI secara lengkap yang digambarkan pada tabel
4.1.
Dewi Kaniasari
-
Kasubag
Perpustakaan
Fatikhah
Astri Amin
-
Pengelola
Bahan
Pustaka
Budi
Budiman
-
Pelayanan
Koleksi dan
Kerja sama
Soes Hari
Putra
-
Pelayanan
Koleksi
Rini
Mulyani
-
Pengemban
gan Koleksi
Solikha
-
Pengelola
Bahan
Pustaka
M. Rifki
Wiranu
-
Pengelola
Bahan
Pustaka
Biro Hubungan
Masyarakat dan Kerja
Sama Internasional
Bagian Pengelolaan
Informasi
35
Tabel 4. 1 SDM Perpustakaan Riset BPK RI
4. Koleksi Perpustakaan Riset BPK RI
Pada tahun 2019 perpustakaan riset BPK RI memiliki ± 2.38951 koleksi
buku dan koleksi non buku (VHS, CD-ROM, VCD, DVD dan Kaset),
serta puluhan judul koleksi majalah, koran, tabloid, dan jurnal, baik yang
berasal dari dalam maupun luar negeri. Koleksi yang dimiliki terdiri dari
buku-buku auditing, akuntansi, manajemen, buku-buku komputer,
ekonomi dan subyek lainnya sebagai pendukung. Sedangkan koleksi
terbitan BPK RI berupa Hapsen, LHP, Juklak dan Juknis, serta Koleksi
Terbitan Lembaga Donor seperti World Bank, ADB, USAID, dan
AUSAID.
Perpustakaan Riset BPK RI memiliki berbagai jenis koleksi, diantaranya:
a. Buku Teks
Perpustakaan Riset BPK RI selalu melakukan pengadaan buku
setiap tahunnya. Koleksi yang terdapat di Perpustakaan Riset BPK
51 Perpustakaan Riset BPK RI. “Infografik Perpustakaan Riset BPK RI”. https://library.bpk.go.id/
(di akses 5 Desember 2019).
No Nama NIP Latar
Belakang Status Jabatan
1. Dewi Kaniasari 240002834 S1
Perpustakaan PNS Kasubag
2. Solikha 240008574 S1 Akuntansi PNS Pengelola
Bahan Pustaka
3. Fatikhah Astri
Amin 240009216
S1
Komunikasi PNS
Pengelola
Bahan Pustaka
4. Rini Mulyani 240008192 SMA PNS Pengembangan
Koleksi
5. Soes Hari Putra 240007708 SMA PNS Pelayanan
Koleksi
6. Budi Budiman H00000297 D3
Perpustakaan Kontrak
Pelayanan
Koleksi dan
Kerja sama
7. Muhammad
Rifki Wiranu H00000627 Kontrak
Pengelola
Bahan Pustaka
36
RI 50 % nya merupakan koleksi dengan subyek akuntansi dan
auditing, sedangkan sisanya merupakan koleksi dengan subjek
ekonomi, management, komputer dan bidang ilmu lainnya.
b. Koleksi Referensi
Koleksi referensi merupakan jenis koleksi yang tidak data dipinjam
dan hanya dapat dimanfaatkan oleh pemustaka di perpustakaan.
Koleksi referensi yang dimiliki oleh perpustakaan riset BPK RI
diantaranya koelksi ensiklopedia, kamus, jurnal, handbooks, dan
himpunan peraturan.
c. Koleksi Terbitan BPK RI
Koleksi terbitan BPK RI merupakan koleksi yang diterbitkan oleh
BPK RI sendiri. Adapun koleksi yang merupakan terbitan BPK RI
diantaranya:
1. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS)
2. Hasil Pemeriksaan (Hapsen)
3. Hasil Tahunan (Haptah)
4. Juknis/Juklak Pemeriksaan
5. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
b. Koleksi Multimedia
Perpustakaan Riset BPK RI emiliki koleksi CD dan DVD dari
berbagai subjek yang dapat dipinjam oleh pemustaka.
c. Koleksi Majalah/Jurnal
Perpustakaan Riset BPK RI berlangganan jurnal atau majalah baik
dari dalam maupun dari luar negeri, diantaranya: Auditing,
Bloomberg Business Week.
Koleksi Elektronik dan Koleksi Digital
Adapun macam-macam koleksi digital di perpustakaan riset
BPK RI maupun perpustakaan perwaikilan ada yang diterbitkan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan RI sendiri juga yang dilanggan.
Berikut adalah koleksi yang diterbitkan oleh BPK RI sendiri
seperti:
37
a. Hapsen/Haptah
b. LHP
c. Juklak
d. Juknis
e. Peraturan
f. E-kliping
Memuat APBN/APBD, Bank Century, BI, BLBI, BOS,
BPK RI, BUMN, DPR RI, Hambalang, Korupsi, KPK,
Suap, Utang Negara dan lain-lain.
g. Foto/video
Menampilkan foto dan video BPK RI dari tahun 2004
sampai dengan 2013
h. Karya Tulis/Saduran/Terjemahan
Karya tulis/saduran/terjemahan ini merupakan salah satu
koleksi digital yang membantu para pemeriksa. Koleksi
yang ditampilkan pun merupakan koleksi yang telah
dinilai oleh SDM dan disimpan dalam Peprustakaan digital
di aplikasi SIPuspa.
Selain koleksi digital yang diterbitkan sendiri oleh perpustakaan riset
BPK RI, ada juga bahkan koleksi digital yang dilanggan oleh perpustakaan
riset BPK RI, yaitu ada ebooks dan ejournal.
a. E-books
Koleksi e-books yang dimiliki oleh Perpustakaan Riset BPK RI
adalah:
1) EBSCO
Mencakup kategori: Business Economic, Computer
Science, Education, General Non Fiction, History, Law,
Political Science, Social Science, Study Aids, Language
Learning.
2) American Library Association (ALA)
Berisi 157 judul mencakup kategori Library and
Information Science.
38
3) American Society for Training & Development (ASTD
Press)
Berisi 327 judul yang mencakup kategori Communiation
Skills Training, Customer Service Training, e-Learning.
4) Business Expert Press (BEP)
Berisi 50 judul yang mencakup kategori Marketing
Strategy, Business, Human Resource, Strategic Planning,
Leadership.
5) OECD Library
OECD mencakup analisis program e-government nasional,
pembuatan peraturan dan instrument kebijakan untuk sektor
publik untuk memerangi korupsi dan membangun
integritas.
b. E-journal
E-journal yang dilanggan oleh Perpustakaan Riset BPK RI adalah:
1) ProQuest Accounting & Tax with Standart
Mencakup kategori Accounting, Tax Management,
Auditing, Tax Law, Financial Law, Financial Advising,
Financial Governance, Financial Risk Management.
2) ProQuest Research Library
Mencakup kategori Business, Healthh & Madicine, History,
Literature & Language, Science & Technology, Social
Science, The Arts.
3) Cengage Learning
Mencakup kategori Accounting, Auditing, Management
Science, Financial Management, Tax Policy, Economic,
Leadership, Social Science.
Untuk akses pada e-books dan e-journal harus menggunakan
username dan password yang dapat diminta kepada petugas perpustakaan.
39
5. Layanan Peperpustakaan Riset BPK RI
Layanan yang disediakan oleh Perpustakaan Riset BPK RI untuk
memuaskan kebutuhan pemustaka, diantaranya:
a. Layanan Penelusuran
Pemustaka yang membutuhkan informasi dan jasa penelusuran
informasi dapat menghubungi petugas layanan referensi. Selain itu,
perpustakaan riset BPK RI juga menyediakan OPAC (Online Public
Access Catalogue) sebagai sarana temu kembali informasi bagi pemustaka
yang ingin menelusur informasi yang diinginkan.
b. Layanan Sirkulasi
Pemustaka yang akan meminjam, mengembalikan, atau
memeperpanjang bahan pustaka, dapat menghubungi petugas sirkulasi
untuk proses pencatatan.
c. Layanan Fotokopi
Selain layanan penelusuran dan sirkulasi, perpustakaan riset BPK RI
juga menyediakan layanan photocopy. Layanan ini dapat digunakan oleh
pemustaka untuk menggandakan bahan pustaka yang diperlukan dengan
ketentuan tertentu.
d. Layanan Internet
Perpustakaan Riset BPK RI menyediakan beberapa PC untuk layanan
internet yang dapat dipergunakan secara bergantian oleh setiap pemustaka.
6. Waktu Pelayanan Perpustakaan Riset BPK RI
Waktu layanan di Perpustakaan Riset BPK RI adalah setiap hari kerja,
yaitu: hari Senin sampai dengan hari Jumat dari pukul 08.00 WIB s.d
pukul 16.30 WIB.
7. Tata tertib Perpustakaan Riset BPK RI
a. Pengguna Perpustakaan wajib mengisi buku tamu
b. Pengguna dari luar BPK RI yang berkunjung atau menggunakan
layanan dapat membaca koleksi di tempat dan memfotokopi
koleksi sesuai dengan peraturan yang berlaku
40
c. Pengguna Perpustakaan berpakian rapih dan sopan
d. Pengguna Perpustakaan dapat menggunakan OPAC (Online Public
Access Catalogue) atau menghubungi petugas untuk membantu
mencari koleksi.
8. Anggota Perpustakaan Riset BPK RI
Anggota Perpustakaan Riset BPK RI terdiri dari:
a. Anggota Badan Pemeriksa Keuangan RI
b. Pegawai (PNS) Badan Pemeriksa Keuangan RI
c. Calon Pegawai (CPNS) Badan Pemeriksa Keuangan RI
d. Tenaga honorer/Kontrak pada Badan Pemeriksa Keuangan RI
9. Syarat Keanggotaan Perpustakaan Riset BPK RI
Syarat-syarat menjadi anggota perpustakaan riset BPK RI adalah
sebagai berikut:
a. Keanggotaan hanya terbuka bagi pegawai di lingkungan BPK RI
b. Keanggotaan hanya berlaku selama yang bersangkutan masih
bekerja di BPK RI
10. Identitas Keanggotaan Perpustakaan Riset BPK RI
Setiap anggota Perpustakan memiliki nomor anggota sebagai identitas
berupa sembilan digit angka sebagai berikut”
a. Bagi Anggota BPK RI diberikan nomor urut mulai dari satu dan
setelah tidak menjadi Anggota BPK RI keanggotaan akan diganti
dengan nama Anggota BPK RI yang baru setelah sebelumnya
harus mengembalikan semua bahan pustaka yang dipinjam.
b. Pegawai BPK RI menggunakan nomor induk pegawai (NIP)
masing-masing yang berlaku.
c. Bagi Calon Pegawai BPK RI (CPNS) menggunakan nomor
anggota sementara yang didaftarkan pada buku anggota sementara
di Perpustakaan, dan jika sudah memiliki NIP maka nomor anggota
sementara diubah menjadi NIP.
41
d. Bagi Tenaga Honorer/Kontrak menggunakan nomor anggota yang
didaftarkan pada buku anggota sementara di Perpustakaan.
11. Hak dan Kewajiban Anggota Perpustakaan Riset BPK RI
a. Hak Anggota Perpustakaan Riset BPK RI
Setiap anggota perpustakaan riset BPK RI berhak untuk:
1) Menggunakan fasilitas yang tersedia di perpustakaan riset
2) Melakukan peminjaman koleksi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
3) Memberikan masukan judul/terbitan yang dibutuhkan untuk
dijadikan koleksi perpustakaan.
b. Kewajiban Anggota
Setiap anggota perpustakaan riset BPK RI berkewajiban untuk:
1) Mematuhi aturan-aturan dan tata tertib yang berlaku
2) Menjaga keutuhan dan kerapihan koleksi yang dipinjam
3) Mengembalikan koleksi yang dipinjam sesuai dengan tanggal
pengembalian yang ditetapkan oleh perpustakaan.
4)
12. Peraturan Peminjaman
a. Koleksi Referens (Peraturan Perundangan-undangan, Ensiklopedia,
Kamus, Peta, Handbook, Almanak, dll dengan kode R) hanya
dapat dipinjam selama 3 hari jika Perpustakaan memiliki koleksi
tersebut lebih dari 2 (dua) eksemplar.
b. Majalah dan Koran yang baru tidak dapat dipinjam untuk dibawa
pulang dan hanya dibaca ditempat di ruang Perpustakaan Riset.
c. Majalah dan Koran lama dapat dipinjam selama 1 (satu) minggu
maksimal 2 (dua) eksemplar.
d. Perpanjangan dapat dilakukan melalui telepon, datang ke
Perpustakaan Riset atau melalui website Perpustakaan Riset.
e. Peminjaman wajib menggunakan NIP (Nomor Induk Pegawai)
sendiri pada saat transaksi.
42
13. Pemesanan (Booking) Buku
a. Pemesanan (Booking) buku hanya dapat dilakukan melalui website
Perpustakaan.
b. Pemberitahuan buku yang dipesan (booking) sudah tersedia
diinformasikan melalui email.
c. Batas waktu penyimpanan buku pemesanan adalah 24 jam setelah
pemberitahuan melalui email.
14. Fasilitas Perpustakaan Riset BPK RI
Perpustakaan Riset BPK RI menyediakan fasilitas dan perlengkapan
untuk pengguna perpustakaan. Berikut ini adalah fasilitas yang ada di
Perpustakaan Riset BPK RI, diantaranya:
a. Fotocopy
Fotocopy adalah salah satu fasilitas yang ada di Perpustakaan Riset
BPK RI, yang disediakan oleh perpustakaan untuk pengguna.
Selain digunakan oleh pegawai BPK RI, fotocopy ini juga bisa
digunakan oleh non pegawai BPK RI, misalnya mahasiswa atau
anak sekolah SMA yang PKL di perpustakaan riset BPK RI.
b. Wifi
Fasilitas ini dapat digunakan oleh pengguna yang datang ke
peprustakaan riset dengan menggunakan laptop.
c. OPAC
Katalog merupakan sarana temu kembali informasi. Dengan
adanya OPAC pengguna dapat menelusur informasi yang
dibutuhkan.
43
B. Hasil Penelitian
1. Data Responden
Berikut ini akan disajikan data mengenai responden berdasarkan jenis
kelamin dan rata-rata waktu yang digunakan setiap kunjungan ke
Perpustakaan Riset BPK RI oleh auditor.
Tabel 4. 2 Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 42 45.2
Perempuan 51 54.8
Total 93 100.0
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa lebih dari setengahnya
responden adalah perempuan dengan jumlah persentase 54.8% dan sisanya
berjenis kelamin laki-laki yaitu 45.2%.
Tabel 4. 3 Rata-Rata waktu yang digunakan
Rata-Rata Waktu Frekuensi Persentase
< 1 Jam 46 49.5
1 – 2 Jam 35 37.6
3 – 4 Jam 11 11.8
> 4 Jam 1 1.1
Total 93 100.0
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan waktu yang digunakan oleh
auditor dalam setiap kunjungan ke Perpustakaan Riset BPK RI, dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya atau kurang dari
setengahnya (49.5%) auditor memilih menghabiskan rata-rata waktu
kurang dari satu jam setiap kunjungannya ke perpustakaan, hampir
setengahnya atau kurang dari setengahnya (37.6%) memilih menghabiskan
rata-rata waktu satu sampai dua jam setiap kunjungan ke perpustakaan,
sebagian kecil (11.8%) memilih menghabiskan rata-rata waktu tiga sampai
empat jam setiap kunjungan ke perpustakaan dan sebagian kecil (1.1%)
44
memilih menghabiskan waktu lebih dari empat jam rata-rata waktu dalam
setiap kunjungan ke perpustakaan.
2. Pemanfaatan Koleksi Akuntansi dan Auditing di Perpustakaan
Riset BPK RI
Berikut ini akan disajikan data mengenai jawaban responden yang
berkaitan dengan pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI oleh auditor yang dibagi menjadi dua bagian
yaitu, alasan/faktor pemanfaatan koleksi dan cara memanfaatkan koleksi.
a. Alasan/Faktor Pemanfaatan Koleksi
Berikut adalah hasil dari jawaban responden dan analisis mengenai
alasan atau faktor pemanfaatan koleksi akuntansi di Perpustakaan Riset
BPK RI yang terbagi menjadi dua faktor yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Dimana faktor internal meliputi kebutuhan, motif dan
minat. Faktor eksternal meliputi kelengkapan koleksi, keterampilan
pustakwan dalam melayani pemustaka serta ketersediaan fasilitas
pencarian temu kembali informasi.
Alasan/faktor pemanfaatan koleksi dalam penelitian ini diibagi
menjadi beberapa indikator diantaranya pemanfaatan koleksi untuk
memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan, untuk
pengembangan diri, menambah pengetahuan, menambah wawasan,
mengerjakan tugas kantor, tidak membutuhkan waktu yang lama untuk
menemukan koleksi, karena cukup lengkap, cukup beragam, karena up
to date, karena jumlah yang disediakan sesuai dengan kebutuhan,
karena pustakawannya sangat ramah, pustakawannya sangat membantu
dalam menemukan koleksi dan tersedianya fasilitas sistem temu
kembali (catalogue) yang mudah digunakan.
45
Tabel 4. 4 Pemanfaatan koleksi untuk memenuhi kebutuhan informasi yang
dibutuhkan
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa
hampir seluruhnya (77,4%) responden menyatakan setuju
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing untuk memenuhi
kebutuhan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan sebagian
kecil (21,5%) responden menyatakan sangat setuju
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing untuk memenuhi
kebutuhan informasi yang dibutuhkan. Sebagian kecil (1,1%)
responden menyatakan tidak setuju pemanfaatan koleksi
akuntansi dan auditing untuk memenuhi kebutuhan informasi
yang dibutuhkan.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing untuk memenuhi
kebutuhan informasi yang dibutuhkan adalah 3,20. Skor ini
berada pada interval 2,52 – 3,27, yang menunjukkan bahwa
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing termasuk kedalam
kategori baik dalam pemenuhan kebutuhan informasi
pemustaka.
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 4 20 21,5% 80
Setuju 3 72 77,4% 216
Tidak Setuju 2 1 1,1% 2
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0 0
Total 93 100% 298
Skor Rata-rata X= 298/93 = 3,20
46
Tabel 4. 5 Pemanfaatan koleksi untuk pengembangan diri
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa lebih dari
setengahnya (68,8%) responden menyatakan setuju pemanfaatan
koleksi akuntansi dan auditing untuk pengembangan diri.
Sedangkan sebagian kecil (20,4%) responden menyatakan sangat
setuju pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing untuk
pengembangan diri. Sebagian kecil (10,8%) responden menyatakan
tidak setuju pemanfaatkan koleksi akuntansi dan auditing untuk
pengembangan diri.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing untuk pengembangan
diri adalah 3,10. Skor ini berada pada interval 2,52 – 3,27, yang
menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing
termasuk dalam kategori baik dalam pengembangan diri
pemustaka.
Tabel 4. 6 Pemanfaatan koleksi untuk menambah pengetahuan
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 4 19 20,4% 76
Setuju 3 64 68,8% 192
Tidak Setuju 2 10 10,8% 20
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0 0
Total 93 100% 288
Skor Rata-rata X= 288/93 = 3,10
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 4 23 24,7% 92
Setuju 3 68 73,1% 204
Tidak Setuju 2 2 2,2% 4
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0 0
Total 93 100% 300
Skor Rata-rata X= 300/93 = 3,23
47
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa lebih dari
setengahnya (73,1%) responden menyatakan setuju pemanfaatan
koleksi akuntansi dan auditing untuk menambah pengetahuan.
Sedangkan sebagian kecil (24,74%) responden menyatakan sangat
setuju pemanfaatkan koleksi akuntansi dan auditing untuk
menambah pengetahuan. Sebagian kecil yaitu (2,14%) responden
menyatakan tidak setuju pemanfaatkan koleksi akuntansi dan
auditing untuk menambah pengetahuan.
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata untuk pernyataan
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing untuk menambah
pengetahuan adalah 3,23. Skor ini berada pada interval 2,52 – 3,27,
yang menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi akuntansi dan
auditing termasuk dalam kategori baik dalam menambah
pengetahuan pemustaka.
Tabel 4. 7 Pemanfaatan koleksi untuk menambah wawasan
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 4 22 23,7% 88
Setuju 3 68 73,1% 204
Tidak Setuju 2 3 3,2% 6
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0 0
Total 93 100% 298
Skor Rata-rata X= 298/93 = 3,20
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa lebih
dari setengahnya (73,1%) responden menyatakan setuju
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing untuk menambah
wawasan. Sedangkan sebagian kecil (23,7%) responden
menyatakan sangat setuju pemanfaatan koleksi akuntansi dan
auditing untuk menambah wawasan. Sebagian kecil (3,2%)
responden menyatakan tidak setuju pemanfaatan koleksi akuntansi
dan auditing untuk menambah wawasan.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing untuk menambah
48
wawasan adalah 3,20. Skor ini berada pada interval 2,52 – 3,27,
yang menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi akuntansi dan
auditing termasuk kedalam kategori baik dalam menambah
wawasan pemustaka.
Tabel 4. 8 Pemanfaatan koleksi untuk mengerjakan tugas kantor
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 4 17 18,3% 68
Setuju 3 67 72,0% 201
Tidak Setuju 2 9 9,7% 18
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0 0
Total 93 100% 287
Skor Rata-rata X= 287/93 = 3,09
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa lebih dari
setengahnya (72,0%) responden menyatakan setuju pemanfaatan
koleksi akuntansi dan auditing untuk mengerjakan tugas kantor.
Sedangkan sebagian kecil (18,3%) responden menyatakan sangat
setuju pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing untuk mengerjakan
tugas kantor. Sebagian kecil (9,7%) responden menyatakan tidak
setuju pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing untuk mengerjakan
tugas kantor.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing untuk mengerjakan tugas
kantor adalah 3,09. Skor ini berada pada interval 2,52 – 3,27, yang
menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing
termasuk kedalam kategori baik dalam faktor mengerjakan tugas
kantor pemustaka.
49
Tabel 4. 9 Memanfaatkan koleksi karena tidak membutuhkan waktu lama
untuk menemukan informasinya
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa lebih dari
setengahnya (75,3%) responden menyatakan setuju memanfaatkan
koleksi akuntansi dan auditing tidak membutuhkan waktu yang lama
untuk menemukan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan sebagian
kecil (16,1%) responden menyatakan sangat setuju memanfaatkan
koleksi akuntansi dan auditing tidak membutuhkan waktu yang lama
untuk menemukan informasi yang dibutuhkan. Sebagian kecil (8,6%)
responden menyatakan tidak setuju memanfaatkan koleksi akuntansi
dan auditing tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan
informasi yang dibutuhkan.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
memanfaakan koleksi akuntansi dan auditing tidak membutuhkan
waktu yang lama untuk menemukan informasi yang dibutuhkan.
adalah 3,08. Skor ini berada pada interval 2,52 – 3,27, yang
menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing
termasuk kedalam kategori baik dalam faktor penemuan informasi
yang dibutuhkan oleh pemustaka karena tidak memerlukan waktu yang
lama.
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 4 15 16,1% 60
Setuju 3 70 75,3% 210
Tidak Setuju 2 8 8,6% 16
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0 0
Total 93 100% 286
Skor Rata-rata X= 286/93 = 3,08
50
Tabel 4. 10 Memanfaatkan koleksi karena cukup lengkap
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 4 17 18,3% 68
Setuju 3 70 75,3% 210
Tidak Setuju 2 6 6,5% 12
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0 0
Total 93 100% 290
Skor Rata-rata X= 290/93 = 3,12
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa lebih dari
setengahnya (75,27%) responden menyatakan setuju memanfaatkan
koleksi akuntansi dan auditing karena cukup lengkap. Sedangkan
sebagian kecil (18,28%) responden menyatakan sangat setuju
memanfaatkan koleksi akuntansi dan auditing karena cukup lengkap.
Sebagian kecil (6,45%) responden menyatakan tidak setuju
memanfaatkan koleksi akuntansi dan auditing karena cukup lengkap.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
memanfaatkan koleksi akuntansi dan auditing karena cukup lengkap
adalah 3,12. Skor ini berada pada interval 2,52 – 3,27, yang
menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing
termasuk dalam kategori baik karena koleksinya cukup lengkap bagi
pemustaka.
Tabel 4. 11 Memanfaatkan koleksi karena cukup beragam
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 4 13 14,0% 52
Setuju 3 73 78,5% 219
Tidak Setuju 2 7 7,5% 14
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0 0
Total 93 100% 285
Skor Rata-rata X= 285/93 = 3,06
51
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa lebih dari
seluruhnya (78,5%) responden menyatakan setuju memanfaatkan
koleksi akuntansi dan auditing karena cukup beragam. Sedangkan
sebagian kecil (13,98%) responden menyatakan sangat setuju
memanfaatkan koleksi akuntansi dan auditing karena cukup beragam.
Sebagian kecil (7,52%) responden menyatakan tidak setuju
memanfaatkan koleksi akuntansi dan auditing karena cukup beragam.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
memanfaatkan koleksi akuntansi dan auditing karena cukup bergam
adalah 3,06. Skor ini berada pada interval 2,52 – 3,27, yang
menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing
termasuk kedalam kategori baik karena koleksinya cukup beragam
bagi pemustaka.
Tabel 4. 12 Memanfaatkan koleksi karena up to date
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 4 13 14,0% 52
Setuju 3 66 71,0% 198
Tidak Setuju 2 14 15,1% 28
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0 0
Total 93 100% 278
Skor Rata-rata X= 278/93 = 2,99
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa lebih dari
setengahnya (71,0%) responden menyatakan setuju memanfaatkan
koleksi akuntansi dan auditing karena cukup up to date. Sedangkan
sebagian kecil (13,98%) responden menyatakan sangat setuju
memanfaatkan koleksi akuntansi dan auditing karena cukup up to date.
Sebagian kecil (15,05%) responden menyatakan tidak setuju
memanfaatkan koleksi akuntansi dan auditing karena cukup up to date.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
memanfaatkan koleksi akuntansi dan auditing karena cukup up to date
adalah 2,99. Skor ini berada pada interval 2,52 – 3,27, yang
52
menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing
termasuk kedalam kategori baik karena koleksinya up to date bagi
pemustaka.
Tabel 4. 13 Pemanfaatan koleksi karena jumlah yang disediakan sesuai
dengan kebutuhan
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 4 11 11,8% 44
Setuju 3 71 76,3% 213
Tidak Setuju 2 11 11,8% 22
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0 0
Total 93 100% 279
Skor Rata-rata X= 279/93 = 3,00
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa hampir
seluruhnya (76,3%) responden menyatakan setuju pemanfaatan koleksi
akuntansi dan auditing karena jumlah yang disediakan sesuai dengan
kebutuhan. Sedangkan sebagian kecil (11,8%) responden menyatakan
sangat setuju pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing karena
jumlah yang disediakan sesuai dengan kebutuhan. Sebagian kecil
(11,8%) responden menyatakan tidak setuju untuk pemanfaatan
koleksi akuntansi dan auditing karena jumlah yang disediakan sesuai
dengan kebutuhan.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing karena jumlah yang
disediakan sesuai dengan kebutuhan adalah 3,00. Skor ini berada pada
interval 2,52 – 3,27, yang menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi
akuntansi dan auditing termasuk kedalam kategori baik karena jumlah
koleksi yang disediakan sesuai dengan kebutuhan pemustaka.
53
Tabel 4. 14 Pemanfaatan koleksi karena judul yang disediakan sesuai dengan
kebutuhan
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 4 13 14,0% 52
Setuju 3 71 76,3% 213
Tidak Setuju 2 9 9,7% 18
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0 0
Total 93 100% 283
Skor Rata-rata X= 283/93 = 3,04
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa hampir
seluruhnya (76,3%) responden menyatakan setuju pemanfaatan koleksi
akuntansi dan auditing karena judul koleksi yang disediakan sesuai
dengan kebutuhan. Sedangkan sebagian kecil (14,0%) responden
menyatakan sangat setuju pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing
karena judul koleksi yang disediakan sesuai dengan kebutuhan.
Sebagian kecil (9,68%) responden menyatakan tidak setuju
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing karena judul koleksi yang
disediakan sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing karena judul koleksi yang
disediakan sesuai dengan kebutuhan adalah 3,04. Skor ini berada pada
interval 2,52 – 3,27, yang menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi
koleksi akuntansi dan auditing termasuk kedalam kategori baik karena
judul koleksi yang disediakan sesuai dengan kebutuhan pemustaka.
54
Tabel 4. 15 Pemanfaatan koleksi karena pustakawannya sangat ramah
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 4 23 24,7% 92
Setuju 3 65 69,9% 195
Tidak Setuju 2 5 5,4% 10
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0 0
Total 93 100% 297
Skor Rata-rata X= 297/93 = 3,19
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa lebih dari
setengahnya (69,9%) responden menyatakan setuju pemanfaatan
koleksi akuntansi dan auditing karena pustakawannya sangat ramah.
Sedangkan sebagian kecil (24,7%) responden menyatakan sangat
setuju pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing karena
pustakawannya sangat ramah. Sebagian kecil (5,4%) responden
menyatakan tidak setuju pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing
karena pustakawannya sangat ramah.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing karena pustakawannya
sangat ramah adalah 3,19. Skor ini berada pada interval 2,52 – 3,27,
yang menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing
temasuk kedalam kategori baik karena pustakawannya sangat ramah
bagi pemustaka.
Tabel 4. 16 Pemanfaatan koleksi karena pustakawannya sangat
membantu dalam menemukan koleksi
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 4 23 24,7% 92
Setuju 3 65 69,9% 195
Tidak Setuju 2 4 4,3% 8
Sangat Tidak
Setuju 1 1 1,1% 1
Total 93 100% 296
Skor Rata-rata X= 298/93 = 3,18
55
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa lebih dari
setengahnya (69,9%) responden menyatakan setuju pemanfaatan
koleksi akuntansi dan auditing karena pustakawannya sangat
membantu dalam menemukan koleksi. Sedangkan sebagian kecil
(24,7%) responden menyatakan sangat setuju pemanfaatan koleksi
akuntansi dan auditing karena pustakawannya pustakawannya sangat
membantu dalam menemukan koleksi. Sebagian kecil (4,3%)
responden menyatakan tidak setuju pemanfaatan koleksi akuntansi dan
auditing karena pustakawannya sangat membantu dalam menemukan
koleksi, sedangkan sebagian kecil (1,1%) responden berpendapat
bahwa sangat tidak setuju pustakawannya sangat membantu dalam
menemukan koleksi.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing karena pustakawannya
sangat membantu dalam menemukan koleksi adalah 3,18. Skor ini
berada pada interval 2,52 – 3,27, yang menunjukkan bahwa
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing termasuk kedalam
kategori baik karena pustakawannya sangat membantu dalam
menemukan koleksi bagi pemustaka.
Tabel 4. 17 Pemanfaatan koleksi karena tersedianya fasilitas sistem temu
kembali (catalogue) yang mudah digunakan
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 4 25 26,9% 100
Setuju 3 63 67,7% 189
Tidak Setuju 2 5 5,4% 10
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0% 0
Total 93 100% 299
Skor Rata-rata X= 299/93 = 3,22
56
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa lebih dari
setengahnya (67,7%) responden menyatakan setuju pemanfaatan
koleksi akuntansi dan auditing karena tersedianya fasilitas sistem temu
kembali (catalogue) yang mudah digunakan. Sedangkan hampir
setengahnya atau kurang dari setengahnya (26,9%) responden
menyatakan sangat setuju pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing
karena tersedianya fasilitas sistem temu kembali (catalogue) yang
mudah digunakan. Sebagian kecil (5,3%) responden menyatakan tidak
setuju pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing karena tersedianya
fasilitas sistem temu kembali (catalogue) yang mudah digunakan.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing karena tersedianya
fasilitas sistem temu kembali (catalogue) yang mudah digunakan
adalah 3,22. Skor ini berada pada interval 2,52 – 3,27, yang
menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing
termasuk kedalam kategori baik karena tersedianya fasilitas sistem
temu kembali (catalogue) yang mudah digunakan bagi pemustaka.
b. Cara Pemanfaatan Koleksi
Berikut adalah hasil dari jawaban responden dan analisis mengenai
cara pemanfaatan koleksi akuntansi di perpustakaan riset BPK RI.
Pada umumnya cara memanfaatkan koleksi perpustakaan yaitu dengan
dipinjam, baca ditempat, mencatat informasi dari buku dan di fotocopy.
Tabel 4. 18 Pemanfaatan koleksi dengan cara dipinjam
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 4 19 20,4% 76
Setuju 3 65 69,9% 195
Tidak Setuju 2 9 9,7% 18
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0% 0
Total 93 100% 289
Skor Rata-rata X= 289/93 = 3,11
57
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa lebih dari
setengahnya (69,9%) responden menyatakan setuju pemanfaatan
koleksi akuntansi dan auditing dengan cara dipinjam. Sedangkan
sebagian kecil (20,4%) responden menyatakan sangat setuju
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing dengan cara dipinjam.
Sebagian kecil (9,7%) responden menyatakan tidak setuju pemanfaatan
koleksi akuntansi dan auditing dengan cara dipinjam.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing dengan cara dipinjam
adalah 3,10. Skor ini berada pada interval 2,52 – 3,27, yang
menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing
termasuk kedalam kategori baik dengan cara dipinjam oleh pemustaka.
Tabel 4. 19 Pemanfaatan koleksi dengan cara baca ditempat
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 4 17 18,3% 68
Setuju 3 56 60,2% 168
Tidak Setuju 2 20 21,5% 40
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0% 0
Total 93 100% 276
Skor Rata-rata X= 276/93 = 2,97
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa lebih dari
setengahnya (60,2%) responden menyatakan setuju pemanfaatan
koleksi akuntansi dan auditing dengan cara baca ditempat.
Sedangkan sebagian kecil (18,3%) responden menyatakan sangat
setuju pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing di perpustakaan
riset BPK RI dengan cara baca ditempat. Sebagian kecil (21,5%)
responden menyatakan tidak setuju pemanfaatan koleksi akuntansi
dan auditing dengan cara baca ditempat.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing dengan cara baca
ditempat adalah 2,97. Skor ini berada pada interval 2,52 – 3,27,
58
yang menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi akuntansi dan
auditing termasuk kedalam kategori baik dengan cara baca
ditempat oleh pemustaka.
Tabel 4. 20 Pemanfaatan koleksi dengan cara mencatat informasi yang
dibutuhkan
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 4 13 14,0% 52
Setuju 3 58 62,4% 174
Tidak Setuju 2 21 22,6% 42
Sangat Tidak
Setuju 1 1 1,1% 1
Total 93 100% 269
Skor Rata-rata X= 269/93 = 2,89
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa lebih dari
setengahnya (62,4%) responden menyatakan setuju pemanfaatan
koleksi akuntansi dan auditing dengan cara mencatat informasi yang
dibutuhkan. Sedangkan sebagian kecil (14,0%) responden menyatakan
sangat setuju pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing dengan cara
mencatat informasi yang dibutuhkan. Sebagian kecil (22,6%)
responden menyatakan tidak setuju pemanfaatan koleksi akuntansi dan
auditing dengan cara mencatat informasi yang dibutuhkan, sedangkan
sebagian kecil (1,1%) responden berpendapat bahwa sangat tidak
setuju pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing dengan cara
mencatat informasi yang dibutuhkan.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing dengan cara mencatat
informasi yang dibutuhkan adalah 2,89. Skor ini berada pada interval
2,52 – 3,27, yang menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi akuntansi
dan auditing termasuk kedalam kategori baik dengan cara pemustaka
mencatat informasi yang dibutuhkan.
59
Tabel 4. 21 Pemanfaatan koleksi dengan cara di fotocopy
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 4 3 3,2% 12
Setuju 3 41 44,1% 123
Tidak Setuju 2 41 44,1% 82
Sangat Tidak
Setuju 1 8 8,6% 8
Total 93 100% 225
Skor Rata-rata X= 225/93 = 2,42
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa hampir
setengahnya atau kurang dari setengahnya (44,1%) responden
menyatakan setuju pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing dengan
cara difotocopy. Sedangkan sebagian kecil (3,2%) responden
menyatakan sangat setuju pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing
dengan cara difotocopy. Hampir setengahnya atau kurang dari
setenghanya (44,1%) responden menyatakan tidak setuju pemanfaatan
koleksi akuntansi dan auditing dengan cara difotocopy, sedangkan
sebagian kecil (8,6%) responden berpendapat bahwa sangat tidak
setuju pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing dengan cara
difotocopy.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing dengan cara difotocopy
adalah 2,42. Skor ini berada pada interval 1,76 – 2,51, yang
menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing
termasuk kedalam kategori tidak baik dengan cara difotocopy oleh
pemustaka.
60
C. Pembahasan
Pembahasan penelitian pada bagian ini dibagi menjadi 2 aspek, yaitu:
1. Alasan/Faktor Pemanfaatan Koleksi
Keberhasilan perpustakaan bukanlah ditentukan dari besarnya jumlah
koleksi yang dimiliki, koleksi yang besar tidak akan berarti apabila kurang
dimanfaatkan oleh pemustaka. Pemanfaatan suatu koleksi didasari oleh
sebuah alasan atau faktor dari seorang pemustaka itu sendiri. Alasan/faktor
pemanfaatan koleksi yang dilakukan oleh pemustaka itu sendiri
berpengaruh terhadap keterpakaian dan kebermanfaatan suatu koleksi di
perpustakaan. Dari hasil data yang diperoleh diketahui bahwa alasan/faktor
pemanfaatan koleksi di Perpustakaan Riset BPK RI oleh auditor lebih
banyak dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan dengan skor 3,23.
Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Husein
Ratuloli, bahwa alasan/faktor seseorang untuk memanfaatkan koleksi
dilakukan untuk tujuan akademis52 sedangkan di Perpustakaan Riset BPK
RI lebih dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan. Dan skor rata-rata
dari alasan/faktor pemanfaatan koleksi ini adalah 3,12 termasuk kedalam
kategori baik.
Hal ini sesuai dengan data hasil penelitian yang berkaitan dengan
alasan/faktor pemanfaatan koleksi adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 22 Rekapitulasi Alasan/Faktor Pemanfaatan Koleksi
No. Pernyataan Skor Keterangan
1.
Saya memanfaatkan koleksi
akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI
untuk memenuhi kebutuhan
informasi yang saya butuhkan
3,20 Baik
2.
Saya memanfaatkan koleksi
akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI
untuk pengembangan diri
3,10 Baik
3.
Saya memanfaatkan koleksi
akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI
3,23 Baik
52 Husein Ratuloli. 2018. Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Fascho Library (FL) Oleh Para
Aktivis IMM Cabang Ciputat. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Adab dan Humaniora. UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta: Jakarta.
61
menambah pengetahuan
4.
Saya memanfaatkan koleksi
akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI
menambah wawasan
3,20 Baik
5.
Saya memanfaatkan koleksi
akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI
mengerjakan tugas kantor
3,09 Baik
6.
Saya tidak membutuhkan
waktu yang lama untuk
menemukan informasi yang
dibutuhkan pada koleksi
akuntansi dan auditing
3,08 Baik
7.
Saya memanfaatkan koleksi
akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI
karena cukup lengkap
3,12 Baik
8.
Saya memanfaatkan koleksi
akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI
karena cukup beragam
3,06 Baik
9.
Saya memanfaatkan koleksi
akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI
karena up to date
2,99 Baik
10.
Saya memanfaatkan koleksi
akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI
karena jumlah yang disediakan
sesuai dengan kebutuhan saya
3,00 Baik
11.
Saya memanfaatkan koleksi
akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI
karena judul koleksi yang
disediakan sesuai dengan
kebutuhan saya
3,04 Baik
12.
Saya memanfaatkan koleksi
akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI
karena pustakawannya sangat
ramah
3,19 Baik
13.
Saya memanfaatkan koleksi
akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI
karena pustakawannya sangat
membantu dalam menemukan
koleksi
3,18 Baik
62
14.
Saya memanfaatkan koleksi
akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI
karena tersedianya fasilitas
sistem temu kembali (catalog)
yang mudah digunakan
3,22 Baik
Skor Total 43,7
Skor Rata-rata 3,12
Berdasarkan dengan hal tersebut selain dengan penelitian terdahulu
yang dikemukakan oleh Husein Ratuloli, bahwa hasil penelitian ini
juga sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Handoko
tentang faktor yang mempengaruhi pemanfaatan koleksi yang dibagi
menjadi dua yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Dimana
kebutuhan termasuk kedalam faktor eksternal yang berkaitan sangat
erat dengan kebutuhan seseorang untuk memperkuat atau menambah
pengetahuan seseorang dilingkungannya53.
2. Cara Pemanfaatan Koleksi
Cara pemanfaatan koleksi dapat berbagai macam, namun pada
umumnya cara yang dilakukan oleh seorang pemustaka untuk
memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan yaitu dengan cara
dipinjam, mencatat informasi yang dibutuhkan, baca ditempat dan
memfotocopy bahan pustaka yang dibutuhkan. Berdasarkan data kuesioner
yang diperoleh bahwa cara pemanfaatan koleksi yang dilakukan oleh para
pemustaka yaitu dengan cara dipinjam dengan skor 3,11. Dan untuk cara
yang paling tidak digunakan oleh pemustaka yaitu dengan memfotocopy
bahan pustaka dengan skor 2,42 dan skor ini termasuk kedalam kategori
tidak baik. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Fauzah Novantri yang menyatakan cara paling banyak digunakan untuk
53 Ilmiyah dan Ati, “Pengaruh Pemanfaatan Koleksi Local Content Terhadap Kegiatan Penelitian
Mahasiswa Yang Sedang Mengerjakan Skripsi/Tugas Akhir Di Perpustakaan Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Dipenegoro Semarang.”
63
memanfaatkan koleksi yaitu dengan cara dipinjam54. Akan tetapi dari hasil
skor rata-rata cara pemanfaatan koleksi adalah 2,85 dan skor ini
mengkatagorikan bahwa cara pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing
di Perpustakaan Riset BPK RI oleh auditor adalah baik.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang berkaitan dengan cara
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing di Perpustakaan Riset BPK RI
adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 23 Rekapitulasi Cara Pemanfaatan Koleksi
No. Pernyataan Skor Keterangan
1.
Saya memanfaatkan koleksi
akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI
dengan cara dipinjam
3,11 Baik
2.
Saya memanfaatkan koleksi
akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI
dengan cara baca ditempat
2,97 Baik
3.
Saya memanfaatkan koleksi
akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI
dengan cara mencatat
informasi yang dibutuhkan
2,89 Baik
4.
Saya memanfaatkan koleksi
akuntansi dan auditing di
Perpustakaan Riset BPK RI
dengan cara difotocopy
2,42 Tidak Baik
Skor Total 11,39
Skor Rata-rata 2,85
Berdasarkan dengan hal tersebut selain dengan penelitian terdahulu
yang dikemukakan oleh Fauzah Novantri, penelitian ini juga sejalan
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Pawit tentang cara
memanfaatkan koleksi pada umumnya. Salah satunya yatu dengan cara
meminjam atau dipinjam. Karena dengan cara ini pemustaka lebih
54 Fauzah Novantri. 2011. Pemanfaatan Koleksi Umum Oleh Pemustaka Di Perpustakaan Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Adab dan
Humaniora. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Jakarta.
64
leluasa untuk menggunakan koleksi perpustakaan dengan jangka waktu
yang telah ditentukan atau disepakati55.
Dengan demikian tingkat alasan/faktor pemanfaatan koleksi dan
cara memanfaatkan koleksi akuntansi dan auditing di Perpustakaan
Riset BPK RI oleh auditor sebagai berikut:
Tabel 4. 24 Rekapitulasi Keseluruhan Pemanfaatan Koleksi
No. Pernyataan Skor Keterangan
1. Alasan/Faktor pemanfaatan
koleksi 3,12 Baik
2. Cara memanfaatkan koleksi 2,85 Baik
Skor Total 5,97
Skor Rata-rata 2,98
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui skor rata-rata
keseluruhan alasan/faktor pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing
skor rata-ratanya adalah 3,12 termasuk kedalam kategori baik. Untuk
cara memanfaatkan koleksi skor rata-ratanya 2,85 termasuk kedalam
kategori baik, dikarenakan skor hasil rata-rata dari kedua kategori
tersebut berada dalam interval 2,52 – 3,27.
Dengan demikian hasil skor rata-rata dari keseluruhan pemanfaatan
koleksi akuntansi dan auditing di Perpustakaan Riset BPK RI oleh
auditor diketahui keseluruhannya yaitu 2,98 termasuk kedalam
kategori baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan koleksi
akuntansi dan auditing di Perpustakaan Riset BPK RI oleh auditor
termasuk kedalam kategori baikkarena berada pada skala interval 2,52
– 3,27.
55 Pawit, Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan.
67
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di Perpustakaan Riset BPK
RI dari data yang diperoleh melalui kuesioner, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa, secara umum pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing
di Perpustakaan Riset BPK RI oleh auditor berdasarkan dengan alasan/faktor
pemanfaatan koleksi dan cara pemanfaatan koleksi termasuk dalam kategori
baik yaitu dengan skor 2,98. Namun demikian, terdapat temuan bahwa dari
berbagai macam alasan/faktor pemanfaatan koleksi salah satunya yaitu
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing di Perpustakaan Riset BPK RI
karena up to date mendapatkan skor paling rendah dibandingkan dengan
alasan/faktor pemanfataan lainnya yaitu dengan skor 2,99. Selain itu
ditemukan juga dalam cara pemanfaatan koleksi dengan cara difotocopy
kurang dimanfaatkan bagi para auditor. Hal ini dikarenakan auditor lebih
memilih cara memanfaatkan koleksi dengan dipinjam, baca ditempat dan
mencatat informasi yang mereka butuhkan.
B. Saran
Berdasarkan data dari hasil penelitian, skor untuk alasan/faktor
pemanfaatan koleksi akuntansi dan auditing di Perpustakaan Riset BPK RI
karena up to date mendapatkan skor paling rendah dibandingkan dengan
alasan/faktor pemanfaatan lainnya yaitu dengan skor 2,99. Oleh karena itu
pihak perpustakaan sebaiknya perlu melakukan pengecekan kembali koleksi
bahan pustaka dan disesuaikan dengan berkembangnya pengetahuan dan
zaman saat ini. Selain itu, untuk cara pemanfaatan koleksi dengan cara
difotocopy karna kurang dimanfaatkan bagi para auditor ada baiknya untuk
pustakawan mempromosikan kembali bahwa salah satu layanan yang mereka
miliki yaitu layanan fotocopy agar layanan yang telah disediakan di
perpustakaan digunakan semaksimal mungkin oleh para auditor.
68
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. Auditing and Assurance
Service: An Integrated Approach. New Jersey: Pearson Education, 2016.
Badan Standarisasi Nasional. “Standar Nasional Indonesia (SNI) 7496:2009
Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah.” Badan Standarisasi Nasional,
2009.
Budiman, dan Agus Riyanto. Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan Dan Sikap
Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika, 2014.
Budiwijaya, Arif. Pembinaan Koleksi Perpustakaan: Dalam Lokakarya
Pembinaan Peprustakaan Khusus Kependudukan. Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada, 1979.
Danim, Sudarwan. Metode Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Prilaku. Jakarta: Bumi
Aksara, 2004.
Ilmiyah, Tatik, dan Sri Ati. “Pengaruh Pemanfaatan Koleksi Local Content
Terhadap Kegiatan Penelitian Mahasiswa Yang Sedang Mengerjakan
Skripsi/Tugas Akhir Di Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Dipenegoro Semarang.” Jurnal Ilmu Peprustakaan 2, No. 2 (2013): 1–9.
Indonesia. “Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara: Jabatan
Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya.” Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara, 2008.
———. “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang
Perpustakaan,” 1 November 2007, 1–27.
Juliansyah Noor. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya
Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.
Martoatmodjo, Karmidi. Manajemen Perpustakaan Khusus. Jakarta: Universitas
Terbuka, 1999.
Mestika Zed. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2004.
Mulyadi, dan Salam Mannan. Profesi Akuntan Publik. Jakarta: Universitas
Terbuka, 2008.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003.
69
NS, Sutarno. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2003.
Pawit, M Yusup. Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan. Jakarta: Bumi
Aksara, 2009.
Saleh, Abdul Rahman. Manajemen Perpustakaan. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2014.
Salim, Peter. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern
English Press, 2002.
Saputra, Toro Rizky Yuda. “Persepsi Pemustaka Terhadap Pemutaran Musik Di
Ruang Baca Perpustakaan Kota Salatiga.” Jurnal Ilmu Peprustakaan
Universitas Dipenegoro 3, No.4 (Oktober 2014): 111–20.
Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2013.
Soeharto, Irawan. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosdakaryya,
1999.
Sudjiono, Anis. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2005.
Sugiarto. Materi Pokok Pengantar Akuntansi. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2014.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta,
2013.
Sulistyo-Basuki. Metode Penelitian. Jakarta: Penaku, 2010.
———. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 1991.
Surachman, Arif. “Manajemen Perpustakaan Khusus.” BIMTEK Direktorat
Jenderal Budidaya Perikanan, Kemeterian Perikanan dan Kelautan RI,
Oktober 2013.
https://repository.ugm.ac.id/136168/1/Manajemen%20Perpustakaan%20K
husus%20di%20Era%20Global.pdf.
Suradi. Akuntansi: Pengantar 1. 1 ed. Yogyakarta: GAVA MEDIA, 2009.
Sutarno-NS. Manajemen Perpustakaan Suatu Praktik. Jakarta: Sagung Seto,
2006.
70
Tambunan, Kamariah. “Kajian Perpustakaan Khusus dan Sumber Informasi di
Indonesia.” BACA: Jurnal Dokumentasi dan Informasi Vol. 34 No.1 (Juni
2013): 29–46.
Warsito, Hermawan. Pengantar Metodelogi Penelitian: Buku Pedoman
Mahasiswa. Jakarta: Gramedia, 1992.
Wijaya, Tony. Praktis dan Simpel Cepat Menguasai SPSS 20 untuk Olah dan
Interpretasi Data. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2012.
Wilfrid, Lancaster Frederick. If You Want To Evaluate Your Library. London: The
Library Association, 1998.
Yadiati, Wiwin. Teori Akuntansi; Suatu Pengantar. 1 ed. Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP, 2007.
Yusup, Pawit M, dan Priyo Subekti. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi:
Information Retrieval. Kencana Prenada Media Group, 2010.
Zaenab, Ratu Siti. “Efektifitas Temu Kembali Informasi dengan Menggunakan
Bahasa Alami pada CD-ROM dan DAB Abstract.” Jurnal Perpustakaan
XI, No. 2 (2002): 36–52.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
Assalamualaikum Wr. Wb.
Perkenalkan nama saya Mery Wahyuningtyas Dwi Putri mahasiswi
program studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam rangka menyelesaikan skripsi
saya bermaksud mengadakan sebuah penelitian yang berjudul “Pemanfaatan
Koleksi Akuntansi dan Auditing di Perpustakaan Riset Badan Pemeriksa
Republik Indonesia (BPK RI) oleh Auditor”. Untuk itu saya membutuhkan
data yang saya peroleh dengan adanya kerjasama dari anda untuk mengisi
kuesioner ini.
Semua jawaban yang anda berikan terjamin kerahasiaannya dan hanya di
pergunakan untuk penelitian ini. Kerjasama anda dalam menjawab pernyataan-
pernyataan dalam kuesioner ini merupakan bantuan yang sangat berarti bagi
penulis dalam penelitian ini.
Atas bantuan dan partisipasi anda, saya mengucapkan terima kasih.
Petunjuk Penelitian:
1. Diharapkan kesediaan Saudara/i memberikan jawaban atas pernyataan-
pernyataan pada kuesioner dengan benar.
2. Berikanlah tanda checklist ( √ ) pada salah satu kolom yang tersedia sesuai
dengan jawaban anda.
3. Keterangan: SS = Sangat Setuju (4)
S = Setuju (3)
TS = Tidak Setuju (2)
STS = Sangat Tidak Setuju (1)
I. Identitas Responden
1. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
No. Responden:
2. Nama : ……………………………………………..(boleh
tidak diisi)
3. Berapa lama waktu rata-rata yang Anda gunakan setiap kunjungan
ke perpustakaan?
< 1 Jam 1-2 Jam 3-4Jam >4Jam
II. Pernyataan
No. PERNYATAAN
A. Alasan/Faktor Pemanfaatan Koleksi SS
4
S
3
TS
2
STS
1
1.
Saya memanfaatkan koleksi akuntansi dan
auditing di Perpustakaan Riset BPK RI untuk
memenuhi kebutuhan informasi yang saya
butuhkan
2. Saya memanfaatkan koleksi akuntansi dan
auditing di Perpustakaan Riset BPK RI untuk
pengembangan diri
3. Saya memanfaatkan koleksi akuntansi dan
auditing di Perpustakaan Riset BPK RI untuk
menambah pengetahuan
4. Saya memanfaatkan koleksi akuntansi dan
auditing di Perpustakaan Riset BPK RI untuk
menambah wawasan
5. Saya memanfaatkan koleksi akuntansi dan
auditing di Perpustakaan Riset BPK RI untuk
mengerjakan tugas kantor
6.
Saya memanfaatkan koleksi akuntansi dan
auditing di Perpustakaan Riset BPK RI karena
saya tidak membutuhkan waktu lama untuk
menemukan informasinya
7. Saya memanfaatkan koleksi akuntansi dan
auditing di Perpustakaan Riset BPK RI karena
cukup lengkap
8. Saya memanfaatkan koleksi akuntansi dan
auditing di Perpustakaan Riset BPK RI karena
cukup beragam
9. Saya memanfaatkan koleksi akuntansi dan
auditing di Perpustakaan Riset BPK RI karena up
to date
10.
Saya memanfaatkan koleksi akuntansi dan
auditing di Perpustakaan Riset BPK RI karena
jumlah yang disediakan sesusai dengan
kebutuhan saya
11.
Saya memanfaatkan koleksi akuntansi dan
auditing di Perpustakaan BPK RI karena judul
koleksi yang disediakan sesuai dengan kebutuhan
saya
12. Saya memanfaatkan koleksi akuntansi dan
auditing di Perpustakaan Riset BPK RI karena
pustakawannya sangat ramah
13.
Saya memanfaatkan koleksi akuntansi dan
auditing di Perpustakaan Riset BPK RI karena
pustakawannya sangat membantu dalam
menemukan koleksi
14.
Saya memanfaatkan koleksi akuntansi dan
auditing di Perpustakaan Riset BPK RI karena
tersedianya fasilitas sistem temu kembali
(catalog) yang mudah digunakan
B. Cara Pemanfaatan Koleksi SS
4
S
3
TS
2
STS
1
15. Saya memanfaatkan koleksi akuntansi dan
auditing di Perpustakaan Riset BPK RI dengan
cara dipinjam
16. Saya memanfaatkan koleksi akuntansi dan
auditing dengan cara baca ditempat
17. Saya memanfaatkan koleksi akuntansi dan
auditing dengan cara mencatat informasi yang
dibutuhkan
18. Saya memanfaatkan koleksi akuntansi dan
auditing dengan cara di-fotocopy
Lampiran 2 Tugas Menjadi Pembimbing
Lampiran 3 Dosen Penguji Skripsi
BIODATA PENULIS
Mery Wahyuningyas Dwi Putri. Lahir di Jakarta pada
tanggal 10 Mei 1997, putri pertama kembar kedua dari Papa
Tarmin dan Mama Feni Melianti. Memiliki saudara kembar,
anak pertama, Maya Eka Anggraeni Putri. Penulis bertempat
tinggal di Gg. Pembina IV No.70 RT/RW: 08/01 Baru,
Pasar Rebo, Cijantung, Jakarta Timur. Penulis
menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Baru 01 Pagi Cijantung (2009),
kemudian melanjutkan sekolah menengeah pertama di SMPN 102 Jakarta (2012).
Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 98
Jakarta (2015). Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan pada
Program Studi (S1) Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyelesaikan kuliahnya dengan menulis
skripsi berjudul “Pemanfaatan Koleksi Akuntansi dan Auditing di Perpustakaan
Riset BPK RI”. Selama berkuliah penulis ikut aktif dalam organisasi yaitu
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) selama 2 periode, pada periode 2016
menjabat sebagai anggota Departemen Ekonomi dan Kreatif dan pada periode
2017 penulis menjabat sebagai Wakil Ketua HMJ. Selain itu penulis juga aktif
dalam mengikuti kegiatan magang diantaranya Pustikum (pustakawan praktikum)
di Perpustakaan Adab dan Humaniora periode 2017/2018, Kegiatan Pengelolaan
Koleksi di Perpustakaan Prof. Dr. Nurcholis Madjid periode bulan Juli – Agustus
2017, Program Magang Record Centre Fakultas Adab dan Humaniora periode
bulan Agustus 2019 serta di Perpustakaan Riset BPK RI periode bulan Oktober
2019. Penulis juga pernah menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
Departemen Pengelolaan Logistik dan Fasilitas – Divisi Arsip, Bank Indonesia
periode bulan Januari 2018. Dan penulis juga telah melaksanakan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) tergabung dalam kelompok Bahtera di Desa Surya Bahari, Kec.
Paku Haji, Tangerang, Banten (tahun 2018) selama satu bulan.