Pemahaman Struktur pengendalian intern filePemisahan fungsi yang memadai, 3. ... Permintaan...

Post on 26-May-2019

228 views 0 download

Transcript of Pemahaman Struktur pengendalian intern filePemisahan fungsi yang memadai, 3. ... Permintaan...

PEMAHAMAN STRUKTUR

PENGENDALIAN INTERN

“Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern

harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan

sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan”.

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN KEDUA

Disain dan aplikasi struktur pengendalian

intern dalam suatu entitas

→ merupakan faktor yang menentukan keandalan

laporan keuangan yang disajikan dan diungkapkan

oleh entitas

Pengendalian intern merupakan suatu proses yang

dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan

personal lain yang didesain untukmemberikan

keyakikan memadai tentang pencapaian ketiga

golongan tujuan berikut ini:

1. Keandalan laporan keuangan,

2. Efektifitas dan efisiensi operasi,

3, Kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-

undangan.

PENGERTIAN STRUKTUR PENGENDALIAN

INTERN

1. Kesalahan dalam pertimbangan,

2. Gangguan,

3. Kolusi,

4. Pengabaian oleh manajemen,

5. Pertimbangan biaya dan manfaat.

KETERBATASAN PENGENDALIAN INTERN

1. Manajemen,

2. Dewan komisaris/Komite audit,

3. Internal auditor,

4. Seluruh personal entitas,

5. Ekternal auditor,

6. Pihak luar lainnya ( Bank Indonesia, Bapepam )

PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS

PENGENDALIAN INTERN

UNSUR PENGENDALIAN INTERN

1. Lingkungan pengendalian

a. Nilai integritas dan etika,

b. Komitmen terhadap kompetensi,

c. Peran dewan komisaris dan komite audit,

d. Filosofi dan gaya operasi manajemen,

e. Struktur organisasi,

f. Pembagian wewenang dan pembagian tanggung

jawab,

g. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.

2. Penaksiran risiko.

Penaksiran risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalahidentifikasi, analisis dan pengelolaan risiko entitas yang berhubungan dengan penyajian dan pengungkapan laporankeuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlakuumum.

Penaksiran risiko manajemen harus mencakup pertimbangankhusus terhadap risiko yang dapat timbul dari perubahankeadaan, seperti:

1. Transaksi dan bidang baru bisnis,

2. Perubahan standar akuntansi,

3. Hukum dan peraturan baru,

4. Perubahan teknologi yang digunakan,

5. Pertumbuhan yang pesat dari suatu entitas,

6. Personalia baru.

3. Informasi dan komunikasiSistem akuntansi didesain untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan, menganalisis, mencatat dan melaporkantransaksi suatu entitas dan menyelenggarakanpertanggungjawaban kekayaan dan kewajiban entitastersebut.

Sistem akuntansi yang efektif dapat memberikan keyakinanmemadai bahwa transaksi yang terjadi adalah:

1. Sah,

2. Telah diotorisasi,

3. Telah dicatat,

4. Telah dinilai,

5. Telah digolongkan secara wajar,

6. Telah dicatat dalam periode yang seharusnya,

7. Telah diposting dalam sub ledger dan ledger

4. Aktivitas pengendalianAktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang didesain untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat manajemen dilaksanakan.

Beberapa aktivitas pengendalian, yaitu:

1. Pengendalian pengolahan informasi,

a. Pengendalian umum

b. Pengendalian aplikasi (otorisasi, disain dan

penggunaan dokumen dan catatan yang

memadai, pengecekan secara independen)

2. Pemisahan fungsi yang memadai,

3. Pengendalian fisik atas aset dan catatan,

4. Review atas kinerja.

5. PemantauanPemantauan adalah proses penilaian kualitaspengendalian intern sepanjang waktu.

Pemantauan dilakukan oleh personal yang semestinya melakukan pekerjaan tersebut.

Pemantauan pada umumnya dilakukan oleh Internal Auditor.

Beberapa alasan pentingnya

pemahaman pengendalian intern1. Dapat tidaknya audit dilakukan,

2. Menentukan salah saji material yang berpotensi terjadi,

3. Menentukan risiko deteksi,

4. Mendesain pengujian audit.

Hasilnya dapat menentukan : sifat, saat dan luasnya audit yang akan dilaksanakan.

Sifat: Pemilihan prosedur audit yang akan digunakan,

Saat: Pemilihan waktu pengujian audit yang akan

dilakukan,

luas : Penentuan jumlah pengujian yang diperlukan

untuk mendukung pendapat auditor atas kewajaranpenyajian dan pengungkapan laporan keuangan.

HASIL PEMAHAMAN DAN PENGUJIAN

PENGENDALIAN INTERN

Tiga jenis prosedur audit dalam pemahaman

pengendalian intern:

1. Wawancara dengan personal yang kompeten,

2. Melakukan inspeksi terhadap dokumen dan

catatan,

3. Melakukan pengamatan atas kegiatan entitas.

Pemahaman atas lingkungan pengendalian

1. Permintaan keterangan dari manajer yang bertanggung jawab,

2. Inspeksi dokumen dan catatan,

3. Pengamatan atas kegiatan entitas.

Misalnya tentang pemanfaatan sistem anggaran

Pemahaman atas informasi dan komunikasi:1. Golongan utama transaksi bisnis,

2. Bagaimana transaksi tsb timbul dan dilaksanakan,

3. Dokumen dan catatan yang digunakan,

4. Proses pengolahan data akuntansi,

5. Proses penyajian dan pengungkapan laporan keuangan.

Pemahaman atas aktivitas pengendalianPemahaman atas aktivitas pengendalian pada umumnya bersamaan dengan pemahaman ataslingkungan pengendalian, pemahaman atas risiko, dan pemahaman atas informasi dan komunikasi.

Pemahaman atas penaksiran risikoPemahaman tentang bagaimana manajemenmengidentifikasi risiko yang berkaitan denganpenyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Pemahaman tentang respon manajementerhadap setiap perubahan yang terjadi.

Pemahaman atas pemantauanPemahaman tentang aktivitas yang digunakan klien untuk

memantau efetivitas pengendalian intern dalam menghasilkan

laporan keuangan yang dapat diandalkan.

Pemahaman tentang tindakan-tindakan yang diambil untuk

memperbaiki unsur pengendalian intern.

pemahaman tentang hasil pemantauan oleh internal auditor.

Pengujian Pengendalian

Pengujian pengendalian yaitu pengujian yang dilakukanuntuk mengetahui efektivitas pengendalian intern

Pengujian pengendalian dengan pengujian kepatuhan ataupengujian pengendalian

Pengujian adanya kepatuhan, dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan

transaksi tertentu,

2. Pengujian transaksi tertentu yang telah terjadi dan yang

telah dicatat.

Pengujian tingkat kepatuhan, yaitu menguji eksistensi unsur-unsur dan kepatuhan terhadap pengendalian intern

Prosedur pengujian pengendalian:

1. Melakukan tanya jawab dengan personal klien,

2. Memeriksa dokumen, catatan dan laporan,

3. Melakukan observasi aktivitas pengendalian,

4. Melakukan pengujian ulang prosedur-prosedur

klien.

Dokumentasi hasil pemahaman dan

pengujian pengendalian intern:

1. Internal control questionnaires,

2. Deskripsi atau uraian tertulis,

3. Bagan alir sistem ( system flowchart).

Sumber informasi untuk memperolehgambaran pengendalian intern:

1. Struktur organisasi dan job deskripsi,

2. Buku pedoman akun,

3. Buku panduan sistem akuntansi,

4. Tanya jawab dengan personal inti klien,

5. Tanya jawab dengan karyawan pelaksana,

6. Laporan internal auditor,

7. Pemeriksaan terhadap dokumen, catatan dan

komputerisasi akuntansi untuk mencatat transkasi,

8. Melakukan kunjungan ke lokasi,

9. Laporan rekomendasi internal auditor.

Hasil pemahaman terhadap

pengendalian intern

Hasil pemahaman dan pengujian

pengendalian intern akan mempengaruhi,

sifat, saat dan waktu pengujian yang akan

dilakukan.

Kertas kerja hasil pemahaman

pengendalian intern berisi tentang:

kelemahan, perluasan prosedur audit dan

rekomendasi perbaikan pengendalian

intern.

Pemahaman tentang internal auditing:

1. Pemahaman tentang fungsi internal auditing,

a. Status internal auditing dalam struktur

organisasi,

b. Penerapan standar profesional audit intern,

c. Perencanaan audit, termasuk sifat, saat dan

lingkup audit internal,

d. Akses ke catatan dan apakah ada

pembatasan lingkup audit

2. Penentuan kompetensi dan objektivitas internal audit.

A. Kompetensi internal audit:

1. Tingkat pendidikan dan pengalaman profesional

auditor intern,

2. Ijazah profesional dan pendidikan profesi

berkelanjutan,

3. Kebijakan, program dan prosedur audit,

4. Praktik penugasan auditor intern,

5. Supervisi dan review terhadap aktivitas audit intern,

6. Mutu dokumentasi kertas kerja, laporan dan

rekomendasi,

7. Penilaian kinerja auditor intern

B. Objektivitas auditor intern

1. Status organisasi internal audit,

2. Kebijakan untuk mempertahankan objektivitas

internal audit, mengenai bidang yang diaudit,

termasuk:

a. Kebijakan pelarangan auditor intern melakukan

aktivitas bidang yang diaudit, yang keluarganya

bekerja pada posisi penting atau posisi yang

sensitif terhadap audit.

b. Kebijakan pelarangan auditor intern melakukan

audit di bidang yang sama dengan bidang yang

baru saja diselesaikannya.

Dampak Pekerjaan internal audit

terhadap ekternal audit.

Pekerjaan internal audit dapat berdampak terhadap sifat, saat

dan lingkup audit ekternal, yang mencakup:

1. Prosedur yang dilakukan oleh auditor pada saat

pemahaman pengendalian intern,

2. Prosedur yang dilaksanakan pada waktu menaksir risiko,

3. Prosedur substantif yang dilaksanakan oleh auditor.