Post on 06-May-2019
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIANREPUBLIK INDONESIA
Jakarta, 29 Juni 2018
PELAKSANAAN OSS
2
Prinsip Dasar
OSS merupakan sistem yang mengintegrasikan seluruh pelayanan perizinan berusaha yangmenjadi kewenangan Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, atau Bupati/Walikota yangdilakukan melalui elektronik.
OSS
Perizinan terstandardisasi (nasional dan/atau internasional).Terintegrasi dengan seluruh K/L/P.Menggunakan IT dan dapat diakses dan digunakan dengan mudah oleh seluruh masyarakat/pelaku usaha.Kepercayaan kepada Pelaku Usaha untuk memenuhi standar (melalui komitmen).Pengawasan dibantu/dilakukan oleh Profesi Bersertifikat.
Memastikan terpenuhinya aspek Keselamatan, Kesehatan, Keamanan, dan Lingkungan (K3L).
Penyelenggaraan Pemerintahan3
1.
2.
Pemerintahan dan Pembagian Wilayah berdasarkan UUD 1945:Presiden memegang kekuasaan Pemerintahan(Pasal 4).NKRI dibagi atas Daerah Provinsi yang terdiri dari Kabupaten dan Kota(Pasal 18).
1.
2.3.
•
••
Prinsip dasar dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah:
Urusan Pemerintahan adalah kewenangan Presiden dan dilaksanakanoleh Kementerian/Lembaga dan Pemda (K/L/P) --- (Pasal 1 angka 5).Pemda adalah Kepala Daerah dan DPRD (Pasal 1 angka 2).Presiden:
menetapkan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan(Pasal 6).melakukan pembinaan dan pengawasan (Pasal 7 ayat 1).memegang tanggung jawab akhir atas penyelenggaraan urusanpemerintahan (Pasal 7 ayat 2).
UUD 1945
EksekutifLegislatif Yudikatif
Presiden &Wakil Presiden
Kementerian/Lembaga
Pemda
KDH DPRD
OSS sebagai bentuk pelaksanaan kewenangan Presiden sebagai pemegang kekuasaan Pemerintahandalam pemberian kesatuan layanan perizinan berusaha kepada masyarakat dan pelaku usaha
Perubahan Bisnis Proses Perizinan Berusaha Melalui OSS4 4
Izin Usaha
•
•
Izin UsahaSektoral(otomatis)SIUP(otomatis)
Komitmen &Compliance
Komitmen &Compliance
••
•••
SNI Wajib (14 hari)SNI Sukarela (14hari)CPOB (35 hari)CPOTB (35 hari)CPAKB (5 hari)
•
•
•
Izin Lingkungan(UKL-UPL) - (12 hari)Pemenuhan StandarIMB (StandarKomposit atau perBagian (SNI)) - (30hari)Pemenuhan StandarSLF (3 hari)
Izin Komersial/Operasional
•
•
Izin Edar(Pendaftaran):
PanganObatSuplemenKosmetikaObatTradisionalAlat Kesehatan
Sertifikasi/Lisensi
Pendaftaran
•
•
••••
•
PengesahanBadan UsahaNomor IndukBerusaha(NIB)**NPWPBPJSIzin LokasiFasilitasFiskal*RPTKA*
* Sesuai kebutuhan investor** NIB berlaku sebagai TDP& API
•Keterangan:
Baru ada 40 Perda RDTR . UKL-UPL: Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup -Upaya PemantauanLingkungan Hidup
PERIZINAN BERUSAHA PADA DAERAH YANG MEMILIKI RDTR ATAU KAWASAN (KEK, KI, FTZ)
Perubahan Bisnis Proses Perizinan Berusaha Melalui OSS5 5
* Sesuai kebutuhan investor** NIB berlaku sebagai TDP& API
Izin Usaha
•
•
IzinUsahaSektoral(otomatis)SIUP(otomatis)
Komitmen&
Compliance
Komitmen&
Compliance
•••••
SNI WajibSNI SukarelaCPOBCPOTBCPAKB
•
•
•
PerizinanLingkungan (UKL-UPL/Amdal )PemenuhanStandar IMB(Standar Kompositatau per Bagian(SNI))PemenuhanStandar SLF
Izin Komersial/Operasional
•
•
Izin Edar(Pendaftaran):
PanganObatSuplemenKosmetikaObatTradisionalAlatKesehatan
Sertifikasi/Lisensi
Pendaftaran
•
•
••••
•
Pengesahan BadanUsahaNomorIndukBerusaha(NIB)**NPWPBPJSIzin LokasiFasilitasFiskal*RPTKA*
Izin Lokasi
PERIZINAN BERUSAHA PADA DAERAH YANG BELUM MEMILIKI RDTR
Gambaran Sistem Dalam Proses Pelayanan Perizinan Berusaha Melalui OSS6
OSS
K/L SiCANTIKSPIPISE
DPMPTSP SKPD
SektorInvestasi/ berusahayang didelegasikan/
BKO
InvestorPelaku Usaha
lainnya
Investasi/Urusan Urusan
Delegasi
Delegasi
Investasi (Pasal 30ayat (7) UU 25/2017)
1.
2.
Layanan OSS tersedia secara cloud di http://oss.go.idMobile apps berbasis Android/IOS
Hardware OSS diadakan melalui mekanisme sewa
Pemrosesan Informasi Dalam Sistem OSS
OSSPemrosesan Pendaftaran, Checklist Compliance/Komitmen atas Izin Usaha, Penerbitan Izin Usaha, ChecklistCompliance/Komitmen atas Izin Komersial, Notifikasi atas semua Izin.
SiCANTIK (KOMINFO)Pemrosesan Izin Komersial di PTSP Daerah/KL yang belum memiliki sistem informasi, dengan data yang diterimadari sistem OSS.
SPIPISE (BKPM)Proses Pengawasan dan Pengendalian atas Investasi dan Realisasi Investasi dengan data yang diterima dari OSS.
AHU - NPWPProses validasi pengesahan badan hukum di Kemenkum HAM yang terintegrasi dengan sistem NPWP dari DitjenPajak yang berfungsi sebagai sarana Referensi Master sebelum investor dapat menggunakan sistem OSS.
ADMINDUK – NIKProses validasi atas investor perorangan berdasar data NIK KTP-el dan KK sebelum investor perorangan dapatmenggunakan sistem OSS.
INSWProses perizinan komersial terkait impor/ekspor, logistik dan Cross Border Trade Facilitation.
7
Regulasi Perizinan Berusaha Melalui OSS9
1.
2.a.b.c.
d.e.f.g.
Presiden telah menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2018 tentangPelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Eletronik (OSS) sebagai dasar regulasipelaksanaan pelayanan perizinan berusaha melalui OSSPP Nomor 24 Tahun 2018, mengatur kembali ketentuan mengenai:
Jenis Perizinan, Pemohon Perizinan, dan Penerbit PerizinanMekanisme Pelaksanaan Perizinan: Pengaturan kembali fungsi K/L/PReformasi Perizinan: menghapus, menggabungkan, menyederhanakan, mengelompokanbentuk dan jenis perizinan dalam bentuk daftar perizinan (postif list)OSS: Kelembagaan dan Operasional Sistem OSS.Insentif Atau Disinsentif Pelaksanaan Perizinan Melalui OSS.Penyelesaian Permasalahan dan Hambatan Perizinan Melalui OSS.Pengenaan Sanksi.
1.
2.
3.
4.
Menetapkan Peraturan Daerah atau Keputusan Kepala Daerah mengenai perizinan denganmengikuti ketentuan PP Nomor 24 Tahun 2018 dan Peraturan Menteri/Kepala mengenai NSPKPelaksanaan OSS Perizinan Sektor dan mencabut ketentuan yang lama yang tidak sesuai denganbisnis proses OSS.Mengfungsikan PTSP Daerah untuk memberikan fasilitasi layanan infromasi dan layananberbantuan OSS.Peningkatan fungsi ASN Daerah dan Organisasi Perangkat Daerah dalam percepatan layananpemenuhan komitmen Pelaku Usaha dan pengawasan pelaksanaan Perizinan.Peningkatan pengawasan terhadap ASN dalam rangka pelaksanaan OSS.
Dukungan Pemerintah Daerah10
TERIMA KASIHMENTERI KOORDINATORBIDANG PEREKONOMIANREPUBLIK INDONESIA
Konsepsi Dasar Operasional Sistem OSS11
1.a.
b.
c.d.e.
2.a.
b.
c.d.
e.
Operasional implementasi Sistem OSS dilaksanakan oleh Tim OSS bersama dengan INSW dengan pengaturansebagai berikut:
Operasional Layanan Perizinan Berusaha:Operasional layanan perizinan berusaha dilaksanakan oleh Tim OSS sesuai penugasan dalam Perpres91/2017 dan PP OSSPenyelesaian atas permasalahan yang terkait proses bisnis dan substansi perizinan menjadi tanggungjawab Tim OSSKoordinasi dalam penyelesaian permasalahan perizinan dengan K/L/P dilaksanakan oleh Tim OSSPengawasan atas penyelesaian permasalahan perizinan dilaksanakan oleh Satgas Nasional 91/2017Infrastruktur utama layanan perizinan berusaha berada dibawah pengelolaan Tim OSS
Operasional Teknis Sistem OSS:
Operasional teknis sistem OSS dilaksanakan oleh INSW sesuai penugasan Menko Perekonomian selakuKetua Dewan Pengarah INSWPenyelesaian atas permasalahan yang terkait dengan teknis operasional sistem menjadi tanggung jawabINSWKoordinasi dalam penyelesaian permasalahan teknis operasional sistem OSS dilaksanakan oleh INSWPengawasan atas teknis operasional sistem OSS dilaksanakan menggunakan mekanisme pengawasansistem INSW (melalui Dewan Pengarah INSW)Infrastruktur pendukung sistem OSS pengoperasiannya dilaksanakan oleh INSW
Lembaga
LAMPIRAN
MENTERI KOORDINATORBIDANG PEREKONOMIANREPUBLIK INDONESIA
13
Presiden
SATGASNasional
PTSP/BKPM
SATGAS K/LPendukung
SATGASLeadingSector
SATGASProvinsi
SATGASKab/Kota
Sekjen Sekjen Sekretaris Daerah
Garis Komando
Keterangan
Garis Koordinasi
Garis Pendukung
Garis Penugasan
L
L
L
Laporan
SATGAS Nasional bertanggung jawabterhadap pemantauan prosesperizinan berusaha danmelaporkannya kepada Presiden. SATGAS Leading Sector wajib: (1)mengawal dan membantupenyelesaian setiap perizinanberusaha; (2) mengidentifikasiperizinan yang perlu direformasi; (3)melaporkan kegiatan berusaha danpermasalahannya kepada SATGASNasional. SATGAS Provinsi, Kab/Kota adalahSATGAS yang bertanggung jawabterhadap pelayanan perizinanberusaha yang menjadi tanggungjawabnya. SATGAS Pendukung adalah SATGASyang memberikan dukungan untukpenyelesaian perizinan usaha sektoratau daerah.
DPMPTSP DPMPTSP DPMPTSP
Sekretaris Daerah
Struktur Satuan Tugas Perpres No. 91 Tahun 2017
No Sektor Jumlah IzinSaat Ini
Jumlah IzinReform Keterangan
1 Perhubungan
Izin 69 Izin 50 Terdapat pengintegrasian Izin danpenghapusan izinTerdapat pengintegrasian non-izin danpenghapusan non-izin. Persetujuandikategorikan sebagai izin. Sudah dikonfirmasioleh sektor
•
•Non-Izin 129 Non-Izin 75
2 Pertanian Izin 27 Izin 12 29 Digabungkan*
Sudah dikonfirmasi oleh sektor••Non-Izin 41 Non-Izin 18
3 Kelautan dan Perikanan
Izin 31 Izin 14 Terdapat pengintegrasian dan penghapusanIzin. SIUP merupakan izin dasar untuk setiapsub-sektorTerdapat pengintegrasian dan penghapusannon-izinSudah dikonfirmasi oleh sektor
•
•
•
Non-Izin 47 Non-Izin 37
4 Pekerjaan Umum danPerumahan Rakyat
Izin 7 Izin 7 5 Digabung*, 2 diintegrasikan prosesnyadengan AMDAL dan 3 dihapusSudah dikonfirmasi oleh sektor
•
•Non-Izin 3 Non-Izin 3
Reformasi Perizinan Berusaha Pada Leading Sectors (1/3)
Non-Izin: Standar, Rekomendasi, Pendaftaran, Sertifikasi dan Penetapan*Digabungkan dengan catatan : Terdapat persyaratan yang berbeda untuk tipe yang berbeda
14
15
No Sektor Jumlah IzinSaat Ini
Jumlah IzinReform Keterangan
5 Lingkungan Hidup danKehutanan
Izin 62 Izin 50 20 digabungSudah dikonfirmasi oleh sektor untuksubsektor lingkungan
••Non-Izin 5 Non-Izin 6
6 Perdagangan Izin 87 Izin 26 68 digabung* dan 14 dihapus
10 Dihapuskan••Non-Izin 38 Non-Izin 16
7 PerindustrianIzin 6 Izin 5 Beberapa izin digabung dan 3 dihapus
Sudah dikonfirmasi oleh sektor••Non-Izin 43 Non-Izin 12
8 Komunikasi dan Informatika Izin 31 Izin 9 32 digabungkan*, 1 diubah menjadi standar
Sudah dikonfirmasi oleh sektor••Non-Izin 14 Non-Izin 14
9 KesehatanIzin 38 Izin 20 22 digabungkan*, 3 diubah menjadi standar
dan 6 penambahan standar Sudah dikonfirmasi oleh sektor
•
•Non-Izin 8 Non-Izin 11
10 PariwisataIzin 0 Izin 0
Sudah dikonfirmasi oleh sector•Non-Izin 2 Non-Izin 2
Non-Izin: Standar, Rekomendasi, Pendaftaran, Sertifikasi dan Penetapan*Digabungkan dengan catatan : Terdapat persyaratan yang berbeda untuk tipe yang berbeda
Reformasi Perizinan Berusaha Pada Leading Sectors (2/3)
16
No Sektor Jumlah IzinSaat Ini
Jumlah IzinReform Keterangan
11 Pendidikan danKebudayaan
Izin 12 Izin 6 2 digabung dan 2 dihapusSudah dikonfirmasi oleh sektor
••Non-Izin 5 Non-Izin 3
12 Riset dan Pendidikan TinggiIzin 5 Izin 0 2 dihapuskan
Sudah dikonfirmasi oleh sektor••Non-Izin 0 Non-Izin 0
13 KetenagakerjaanIzin 7 Izin 7 2 pendaftaran dihapus
Sudah dikonfirmasi oleh sektor••Non-Izin 4 Non-Izin 2
14 KeuanganIzin 1 Izin 1 6 digabung dan 1 dihapus
Sudah dikonfirmasi oleh sektor••Non-Izin 3 Non-Izin 3
15 ESDMIzin 43 Izin 6 3 diubah menjadi standar
Sudah dikonfirmasi oleh sektor••Non-Izin 30 Non-Izin 3
16 AgamaIzin 7 Izin 7
Sudah dikonfirmasi oleh sektor•Non-Izin 0 Non-Izin 0
17 Obat dan MakananIzin 6 Izin 5 4 digabung dan 3 dihapus•Non-Izin 16 Non-Izin 10 Sudah dikonfirmasi oleh sektor•
Non-Izin: Standar, Rekomendasi, Pendaftaran, Sertifikasi dan Penetapan
Reformasi Perizinan Berusaha Pada Leading Sectors (3/3)
Reformasi Perizinan Berusaha Pada Leading Sectors (3/3)
• Non-Izin: Standar, Rekomendasi, Pendaftaran, Sertifikasi danPenetapan
17
No Sektor Jumlah IzinSaat Ini
Jumlah IzinReform Keterangan
18 Kelistrikan Izin 6 Izin 6 Sudah dikonfirmasi oleh sektor •
Non-Izin 3 Non-Izin 3
19 KepolisianIzin 1 Izin 1 Sudah dikonfirmasi oleh sektor
•
Non-Izin 0 Non-Izin 0
20 Perkoperasian dan UMKM Izin 5 Izin 5 Sudah dikonfirmasi oleh sektor •
Non-Izin 0 Non-Izin 0
Non-Izin: Standar, Rekomendasi, Pendaftaran, Sertifikasi dan Penetapan
18Daerah Yang Telah Menetapkan RDTR (1/2)
Daerah Yang Telah Menetapkan RDTR (2/2)19