BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat...

513
BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM

Transcript of BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat...

Page 1: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

BIDANG

TENAGA KERJA

DAN ESDM

Page 2: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

TENAGA KERJA

Page 3: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN

TENAGA KERJA ASING (IMTA)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA)

Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber daya Mineral (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) dan pasal 28.

2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Bab VIII

3. Peraturan Pemerintahan Nomor 65 Tahun 2012 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi RI

4. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 tentang Retribusi Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga kerja Asing.

5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing sebagaimana telah diubah dengan peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 35 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing

6. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tetang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali.

US. $. 100 / Bulan

3 (tiga) hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar

Page 4: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

7. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan tertentu

8. Peraturan Gubernur Bali Nomor 32 Tahun 2013 tentang petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu.

9. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Persyaratan :

1. Permohonan diajukan kepada Gubernur Bali cq Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

2. Formulir IMTA yang sudah dilengkapi 3. Bukti Setor Pembayaran Retribusi 4. Copy Polis Asuransi Tenaga Kerja Asing yang bersangkutan 5. Copy Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing yang masih berlaku 6. Copy Bukti Setor DPKK/Retribusi lama 7. Pas photo ukuran 4X6 berwarna sebanyak 2 (dua) lembar (photo menggunakan kemeja berkerah dan tidak

berkaos) 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh

Pihak Ketiga , dilengkapi tanggal penugasan dan copy KTP yang bersangkutan 9. Surat Pernyataan dari perusahaan pengguna tenaga kerja asing bahwa tenaga kerja asing bekerja sesuai dengan

jabatan dan keahlian. 10. Surat Pernyataan dari perusahaan pengguna tenaga kerja asing bahwa penempatan tenaga kerja asing adalah

berdasarkan lokasi kerja lebih dari 1 (satu) kabupaten/kota

Page 5: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

11. Surat Pernyataan Pihak ke Tiga Menyerahkan Dokumen Asli ke Perusahaan ( Kop surat Pihak Ke-3 ) 12. Kartu keikutsertaan Tenaga Kerja Asing dalam Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS)

Ketenagakerjaan

Page 6: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2 STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PELAYANAN PENERBITAN IZIN OPERASIONAL

PENYEDIA JASA PEKERJA/BURUH/OUTSORCING.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Operasional Penyedia Jasa Pekerja/Buruh/ Outsorcing.

Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber daya Mineral (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) dan pasal 28.

2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Bab VIII.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2012 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi RI.

4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industri.

5. Peraturan Menteri 19 Tahun 2012 tentang Syarat-syarat Penyerahan sebagian Pelaksanaan Pekerjaan pada Perusahaan Lain.

6. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali.

7. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu.

8. Peraturan Gubernur Bali Nomor 32 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi

-

3 (tiga) hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar

Page 7: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Bali Nomor 5 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2011 tentang Retribusi Retribusi Perizinan Tertentu.

9. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Persyaratan :

1. Surat Permohonan yang ditujukan kepada Gubernur Bali Cq.Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Copy Anggaran Alasan yang didalamnya memuat kegiatan penyedia jasa pekerja/buruh. 3. Copy pengesahan sebagai badan hukum Perseroan Terbatas (PT). 4. Copy Surat Izin Usaha penyedia jasa pekerja/buruh. 5. Copy Tanda Daftar Perusahaan (TDP). 6. Copy Surat Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan. 7. Copy Persyaratan Kepemilikan KTR atau Buruh Penyewaan Kantor yang ditanda Tangani oleh Pimpinan

Perusahaan. 8. Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). 9. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP). 10. Surat Keterangan Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja beserta Daftar Kepesertaan Tenaga Kerja.

Page 8: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

PERTAMBANGAN

Page 9: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN USAHA PERTAMBANGAN EKSPLORASI (IUP Eksplorasi).

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi (IUP Eksplorasi)

Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber daya Mineral (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 beserta perubahannya.

2. Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

3. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup.

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang wilayah Pertambangan.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 tentang pembinaan dan pembinaan penyelenggaraan pengelolaan usaha pertambangan Mineral dan Batubara.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang.

9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2014 tentang Reklamasi dan Pascatambang.

10. Peraturan Menteri ESDM Nomor 32 tahun 2013 tentang Tata Cara

-

30 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 10: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Pemberian Izin khusus di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara.

11. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No 1211.K/008/M.PE/2014 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Pertambangan Umum.

12. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.1204.K/30/MEM/2014 tentang Penetapan Wilayah pertambangan jawa dan Bali

13. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi.

14. Peraturan Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perizinan Usaha Pertambangan.

15. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Persyaratan :

a. Persyaratan administrasi : 1. Surat permohonan ditujukan Kepada Gubernur Bali C.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali. 2. Profil badan usaha dalam bidang pertambangan. 3. Foto copy KTP. 4. Foto copy akte pendirian perusahaan yang sah. 5. Foto copy NPWP . 6. Susunan direksi / pengurus dan daftar pemegang saham.

Untuk Koperasi :

Page 11: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. Surat Permohonan. 2. Foto copy KTP. 3. Profil koperasi. 4. Foto copy akte pendirian koperasi yang sah. 5. Foto copy NPWP. 6. Susunan pengurus.

Untuk Perorangan :

1. Surat Permohonan. 2. Foto copy KTP. 3. Foto copy NPWP.

b. Persyaratan Teknis : 1. Surat Keterangan tenaga ahli pertambangan, tenaga ahli geologi atau tenaga yang berpengalaman. 2. Peta rencana WIUP yang dilengkapi dengan koordinat geografis.

c. Persyaratan Lingkungan : Surat Pernyataan Untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang – undangan dibidang perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup.

d. Persyaratan finansial : 1. Bukti pembayaran biaya pencadangan wilayah untuk WIUP bantuan dengan luas paling sedikit 5 (lima)

Hektar. 2. Surat pernyataan kesungguhan pelaksanaan kegiatan eksplorasi.

Page 12: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI (IUP Operasi Produksi)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Usaha Pertambangan operasiProduksi (IUP Operasi Produksi)

Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber daya Mineral (Tim Teknis )

1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 beserta perubahannya.

2. Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara

3. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup.

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang wilayah Pertambangan.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 tentang pembinaan dan pembinaan penyelenggaraan pengelolaan usaha pertambangan Mineral dan Batubara.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang.

9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2014 tentang Reklamasi dan Pascatambang.

10. Peraturan Menteri ESDM Nomor 32

-

30 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 13: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

tahun 2013 tentang Tata Cara Pemberian Izin khusus di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara.

11. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No 1211.K/008/M.PE/2014 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Pertambangan Umum.

12. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.1204.K/30/MEM/2014 tentang penetapan wilayah pertambangan jawa dan Bali

13. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi.

14. Peraturan Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perizinan Usaha pertambangan.

15. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Persyaratan :

Persyaratan administrasi :

1. Surat permohonan ditujukan Kepada Gubernur Bali C.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Profil badan usaha dalam bidang pertambangan. 3. Foto copy KTP. 4. Foto copy akte pendirian perusahaan yang sah. 5. Foto copy NPWP . 6. Susunan direksi / pengurus dan daftar pemegang saham.

Page 14: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Untuk Koperasi :

1. Surat Permohonan. 2. Foto copy KTP. 3. Profil koperasi. 4. Foto copy akte pendirian koperasi yang sah. 5. Foto copy NPWP. 6. Susunan pengurus.

Untuk Perorangan :

1. Surat Permohonan. 2. Foto copy KTP. 3. Foto copy NPWP.

Persyaratan Teknis :

1. Surat Keterangan tenaga ahli pertambangan, tenaga ahli geologi atau tenaga yang berpengalaman. 2. Peta rencana WIUP yang dilengkapi dengan koordinat geografis. 3. Persyaratan Lingkungan : 4. Surat Pernyataan Untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang – undangan dibidang perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup. Persyaratan finansial :

1. Bukti pembayaran biaya pencadangan wilayah untuk WIUP bantuan dengan luas paling sedikit 5 (lima) Hektar.

2. Surat pernyataan kesungguhan pelaksanaan kegiatan eksplorasi.

Page 15: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN USAHA PERTAMBANGAN EKSPLORASI (IUP Eksplorasi).

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Usaha Operasi Produksi Khusus Untuk Penjualan (IUP Khusus Untuk Penjualan )

Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber daya Mineral (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 beserta perubahannya.

2. Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara

3. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup.

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang wilayah Pertambangan.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 tentang pembinaan dan pembinaan penyelenggaraan pengelolaan usaha pertambangan Mineral dan Batubara.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang.

9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2014 tentang Reklamasi dan Pascatambang.

-

30 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 16: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

10. Peraturan Menteri ESDM Nomor 32 tahun 2013 tentang Tata Cara Pemberian Izin khusus di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara

11. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No 1211.K/008/M.PE/2014 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Pertambangan Umum.

12. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.1204.K/30/MEM/2014 tentang penetapan wilayah pertambangan jawa dan Bali

13. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi.

14. Pereturan Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2015 tentang perizinan Usaha Pertambangan.

15. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Persyaratan :

1. Surat permohonan ditujukan Kepada Gubernur Bali C.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Foto copy KTP pemohon. 3. Foto copy akte pendirian perusahaan . 4. Profil badan usaha . 5. Foto copy NPWP. 6. Foto copy bukti kepemilikan lahan. 7. Surat persetujuan penyanding.

Page 17: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

8. Peta situasi lokasi kegiatan dengan batas koordinat geografis. 9. Peta / gambar master plan kegiatan yang dikerjakan yang disetujui dinas.

10. Perhitungan volume / tonnase bantuan yang akan tergali. 11. Surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL). 12. Rekomendasi pemanfaatan ruangan dari pemerintah kabupaten / kota (bila diperlukan)

Page 18: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN PERTAMBANGAN RAKYAT ( IPR )

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pertambangan Rakyat ( IPR )

Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber daya Mineral (Tim Teknis ))

1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 beserta perubahannya.

2. Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara

3. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup.

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang wilayah Pertambangan.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 tentang pembinaan dan pembinaan penyelenggaraan pengelolaan usaha pertambangan Mineral dan Batubara.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang.

9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2014 tentang Reklamasi dan Pascatambang.

10. Peraturan Menteri ESDM Nomor 32 tahun 2013 tentang Tata Cara

-

30 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 19: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Pemberian Izin khusus di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara

11. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No 1211.K/008/M.PE/2014 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Pertambangan Umum.

12. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.1204.K/30/MEM/2014 tentang penetapan wilayah pertambangan jawa dan Bali

13. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi.

14. Peraturan Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2015 tentang perizinan Usaha Pertambangan.

15. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Persyaratan :

a. Orang Perseorangan, paling sedikit meliputi : 1. Surat permohonan kepada Gubernur bali C.q. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi

bali. 2. Foto copy kartu tanda penduduk. 3. Komoditas tambang yang dimohon. 4. Surat keterangan dari kelurahan

b. Kelompok Masyarakat, paling Sedikit Meliputi : 1. Surat permohonan. 2. Komoditas tambang yang dimohon. 3. Surat keterangan dari kelurahan / desa setempat.

Page 20: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

c. Koperasi Setempat : 1. Surat permohonan. 2. Foto copy NPWP. 3. Foto copy akte pendirian koperasi yang telah disahkan 4. Komoditas tambang yang dimohon . 5. Surat keterangan dari kelurahan / desa setempat

Page 21: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

5. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUJP)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Usaha Pertambangan (IUP)

Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber daya Mineral (Tim Teknis )

1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 beserta perubahannya.

2. Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara

3. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup.

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang wilayah Pertambangan.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 tentang pembinaan dan pembinaan penyelenggaraan pengelolaan usaha pertambangan Mineral dan Batubara.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang.

9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2014 tentang Reklamasi dan Pascatambang.

10. Peraturan Menteri ESDM Nomor 32 tahun 2013 tentang Tata Cara

-

30 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 22: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Pemberian Izin khusus di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara.

11. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No 1211.K/008/M.PE/2014 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Pertambangan Umum.

12. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.1204.K/30/MEM/2014 tentang penetapan wilayah pertambangan jawa dan Bali

13. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi.

14. Peraturan Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2015 tentang perizinan Usaha Pertambangan.

15. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Persyaratan

1. Surat permohonan ditujukan Kepada Gubernur Bali C.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Akte pendirian badan usaha yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang. 3. Fotocopy KTP penanggungjawab. 4. Profil badan usaha 5. Fotocopy NPWP. 6. Sertifikasi peralatan . 7. Fotocopy SIUP. 8. Sertifikasi tenaga teknis

Page 23: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

6. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IUP OPERASI PRODUKSI KHUSUS UNTUK PENGELOLAAN

IUP – OP KHUSUS UNTUK PENGELOLAAN.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

IUP Operasi Produksi Khusus untuk Pengolahan ( (IUP OP Khusus untuk Pengolahan.

Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber daya Mineral (Tim Teknis )

1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 beserta perubahannya.

2. Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara

3. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup.

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang wilayah Pertambangan.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara, beerta perubahannya.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 tentang pembinaan dan pembinaan penyelenggaraan pengelolaan usaha pertambangan Mineral dan Batubara.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang.

9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2014 tentang Reklamasi dan Pascatambang.

-

30 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 24: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

10. Peraturan Menteri ESDM Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Pemberian Izin Khusus di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara

11. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No 1211.K/008/M.PE/2014 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Pertambangan Umum.

12. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.1204.K/30/MEM/2014 tentang penetapan wilayah pertambangan jawa dan Bali

13. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi.

14. Peraturan Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2015 tentang perizinan Usaha Pertambangan.

15. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Persyaratan:

1. Ditujukan Kepada Gubernur Bali C.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Akte pendirian badan usaha yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang. 3. Fotocopy KTP penanggungjawab. 4. Profil badan usaha 5. Fotocopy NPWP. 6. Sertifikasi peralatan . 7. Fotocopy SIUP. 8. Sertifikasi tenaga teknis.

Page 25: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

AIR TANAH

Page 26: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN PENGEBORAN AIR TANAH (SIPAT)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pengeboran Air Tanah (SIPAT)

Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber daya Mineral (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 beserta perubahannya

2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang pengairan

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

5. Peraturan Pemerintah Nomor 121 Tahun 2015 tentang Pengasahaan Sumber Daya Air.

6. Keputusan Presiden Nomor 26 tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah (CAT)

7. Keputusan menteri ESDM No,1451 K/10/Men/2000, tentang Pedoman Teknis Penyelenggaran Tugas Pemerintahan di Bidang Pengelolaan Air Bawah Tanah

8. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi.

9. Peraturan Gubernur No. 5 Tahun 2016 tentang Perizinan Air Tanah.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan

- 20 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 27: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Persyaratan :

1. Surat permohonan ditujukan Kepada Gubernur Bali C.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Fotocopy identitas pemohon. 3. Fotocopy surat izin perusahaan pengeboran air tanah. 4. Surat pernyataan peruntukan dan kebutuhan air tanah. 5. Denah lokasi titik pengeboran air tanah. 6. Gambar rancangan bangun konstruksi sumur yang telah disetujui dinas.

Page 28: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN PERUSAHAAN PENGEBORAN AIR TANAH (SIPPAT)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah (Sippat)

Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber daya Mineral (Tim Teknis )

1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 beserta perubahan nya

2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang pengairan

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Pengaturan Air

6. Keputusan Presiden Nomor 26 tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah (CAT)

7. Keputusan menteri ESDM No,1451 K/10/Men/2000, tentang Pedoman Teknis Penyelenggaran Tugas Pemerintahan di Bidang Pengelolaan Air Bawah Tanah

8. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi.

9. Peraturan Gubernur No. 5 Tahun 2016 tentang Perizinan Air Tanah.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

- 20 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 29: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Persyaratan :

1. Surat permohonan ditujukan Kepada Gubernur Bali C.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Fotocopy identitas pemohon. 3. Surat pernyataan peruntukkan dan kebutuhan air tanah. 4. Surat pernyataan kesanggupan memasang meter air. 5. Laporan pengeboran air :

a. Hasil uji tahanan jenis lapisan batuan (lagging test). b. Gambar konstruksi sumur yang di setujui dinas. c. Hasil uji pemompaan debit sumur (pumping test). d. Hasil analisa kualitas air tanah.

6. Surat pernyataan pengelolaan lingkungan (SPPL), UKL-UPL, atau Amdal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.

Page 30: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN PENGGALIAN AIR TANAH ( SIPAT )

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Penggalian Air Tanah (SIPAT )

Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber daya Mineral (Tim Teknis )

1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 beserta perubahan nya

2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang pengairan

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Pengaturan Air.

6. Keputusan Presiden Nomor 26 tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah (CAT).

7. Keputusan menteri ESDM No,1451 K/10/Men/2000, tentang Pedoman Teknis Penyelenggaran Tugas Pemerintahan di Bidang Pengelolaan Air Bawah Tanah.

8. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi..

9. Peraturan Gubernur No. 5 Tahun 2016 tentang Perizinan Air Tanah.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

- 20 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 31: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Persyaratan :

1. Surat permohonan ditujukan Kepada Gubernur Bali C.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

2. Fotocopy identitas pemohon. 3. Fotocopy surat izin perusahaan pengeboran air tanah. 4. Surat pernyataan peruntukan dan kebutuhan air tanah. 5. Denah lokasi titik pengeboran air tanah. 6. Gambar rancangan bangun konstruksi sumur yang telah disetujui dinas.

Page 32: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN PENGUSAHAAN AIR TANAH ( SIPA )

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pengusahaan Air Tanah (SIPA)

Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber daya Mineral (Tim Teknis )

1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 beserta perubahan nya.

2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang pengairan.

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Pengaturan Air.

6. Keputusan Presiden Nomor 26 tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah (CAT).

7. Keputusan menteri ESDM No,1451 K/10/Men/2000, tentang Pedoman Teknis Penyelenggaran Tugas Pemerintahan di Bidang Pengelolaan Air Bawah Tanah.

8. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi.

9. Peraturan Gubernur No. 5 Tahun 2016 tentang Perizinan Air Tanah.

10.Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan

- 20 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 33: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Persyaratan :

1. Surat permohonan ditujukan Kepada Gubernur Bali C.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Fotocopy identitas pemohon. 3. Fotocopy izin pemakaian air tanah atau izin pengusahaan air tanah yang di perpanjang. 4. Hasil analisa kualitas air tanah sumur pada bulan terakhir. 5. Hasil evaluasi debit air sumur pada bulan terakhir . 6. Fotocopy surat penetapan pajak air tanah 3 (tiga) bulan terakhir

Page 34: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

5. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN PEMAKAIAN AIR TANAH (SIPA)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pemakaian Air Tanah ( SIPA)

Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber daya Mineral (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 beserta perubahan nya.

2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang pengairan.

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Pengaturan Air.

6. Keputusan Presiden Nomor 26 tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah (CAT).

7. Keputusan menteri ESDM No,1451 K/10/Men/2000, tentang Pedoman Teknis Penyelenggaran Tugas Pemerintahan di Bidang Pengelolaan Air Bawah Tanah.

8. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi..

9. Peraturan Gubernur No. 5 Tahun 2016 tentang Perizinan Air Tanah.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

- 20 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 35: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Persyaratan

1. Surat permohonan ditujukan Kepada Gubernur Bali C.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Fotocopy identitas pemohon. 3. Fotocopy izin pemakaian air tanah atau izin pengusahaan air tanah yang di perpanjang. 4. Hasil analisa kualitas air tanah sumur pada bulan terakhir. 5. Hasil evaluasi debit air sumur pada bulan terakhir . 6. Fotocopy surat penetapan pajak air tanah 3 (tiga) bulan terakhir.

Page 36: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

KETENAGALISTRIKAN

Page 37: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN USAHA NIAGA BAHAN BAKAR NABATI

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin usaha Niaga Bahan Bakar Nabati

Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber daya Mineral (Tim Teknis)

1. UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi. 2. UU No.23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah. 3. Permen ESDM Nomor 20 tahun 2014

tentang perubahan kedua atas Permen ESDM Nomor 32 tahun 2008 tentang Penyediaan Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati sebagai Bahan Bakar lain.

4. Peraturan Gubernur Bali No. 7 Tahun 2016 tentang Perizinan Usaha Energi Baru dan Ketenaga Kelistrikkan.

5. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

-

22 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 38: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Persyaratan :

1. Surat permohonan ditujukan Kepada Gubernur Bali C.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Data administrasi : a. Akte pendirian badan usaha dengan lingkup usaha bidang energi dan perubahannya yang telah

mendapatkan pengesahan dari instansi yang berwenang. b. Biodata badan usaha (company profile). c. NPWP. d. DTP (Surat tanda Daftar Perusahaan). e. Surat keterangan domisili badan usaha (yang masih berlaku). f. Surat pernyataan tertulis diatas materai mengenai kesanggupan memenuhi ketentuan peraturan perundang

– undangan yang berlaku. g. Surat pernyataan tertulis di atas materai mengenai kesediaan dilakukan inspeksi lapangan.

3. Data Teknis : a. Izin prinsip. b. Sumber perolehan bahan bakar nabati sebagai bahan bakar lain yang diusahkan. c. Data standar dan mutu (spesifikasi) bahan bakar nabati (Biofuel) sebagai bahan bakar lain yang

diangankan. d. Nama dan merek dagang bahan bakar nabati (Biofuel) sebagai bahan bakare untuk rentail. e. Fasilitas dan sarana kegiatan usaha niaga bahan bakar nabati sebagai bahan bakar lain. f. Informasi kelayakan usaha. g. Pernyataan tertulis diatas materai Rp.6000,- mengenai kemampuan penyediaan bahan bakar nabati

(biofuel) sebagai bahan bakar lain. h. Pernyataan secara tertulis diatas materai Rp. 6000,- mengenai kesanggupan unt5uk memenuhi aspek

keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup.

Page 39: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK NON BUMN SEMENTARA

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik NON BUMN Sementara

Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber daya Mineral (Tim Teknis)

1. UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi 2. UU No.30 Tahun 2009 tentang

ketenagalistrikan. 3. UU No.23 Tahun 2014 tentang

pemerintahan daerah. 4. PP No. 14 Tahun 2012 tentang kegiatan

usaha penyediaan tenaga listrik. 5. PP No.62 tahun 2012 tentang usaha jasa

penunjang tenaga listrik. 6. PP No. 27 Tahun 2012 tentang izin

lingkungan. 7. PP No. 23 Tahuan 2014 tentang

Perubahan Atas PP No.14 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik..

8. Permen ESDM No.28 Thun 2012 tentang tata cara permohonan wilayah usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum.

9. Permen ESDM No.29 Tahun 2012 tentang kapasitas pembangkit tenaga listrik untuk kepentingan sendiri yang dilaksanakan berdasarkan izin operasi.

10. Permen ESDM No.35 tahun 2013 tentang tata cara perizinan ketenagalistrikan.

11. Peraturan Gubernur Bali No. 7 tahun

- 22 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 40: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2016 tentang Perizinan usaha energi baru terbukkan dan ketenaga listrikkan.

12. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Persyaratan

1. Data administrasi. a. Identitas pemohon. b. Profil pemohon. c. NPWP.

2. Data teknis. a. Studi kelayakan awal. b. Surat penetapan sebagai calon pengembang usaha penyediaan tenaga listrik dari pemegang izin usaha

penyediaan tenaga listrik selaku calon pembeli tenaga listrik atau penyewa jaringan tenaga listrik untuk usaha pembangkit tenaga listrik , usaha transmisi tenaga listrik, atau usaha distribusi tenaga listriki

Page 41: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN OPERASI USAHA TENAGA LISTRIK

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Operasi usaha tenaga listrik

Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber daya Mineral (Tim Teknis)

1. UU No.30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.

2. UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi. 3. UU No.23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah. 4. PP No. 14 Tahun 2012 tentang kegiatan

usaha penyediaan tenaga listrik 5. PP No.23 Tahun 2014 tentang

perubahan atas PP No.14 tahun 2012 tentang kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik.

6. PP No.62 tahun 2012 tentang usaha jasa penunjang tenaga listrik.

7. PP No. 27 Tahun 2012 tentang izin lingkungan.

8. PP No. 23 Tahuan 2014 tentang Perubahan Atas PP No.14 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik.

9. Permen ESDM No.28 Thun 2012 tentang tata cara permohonan wilayah usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum.

10. Permen ESDM No.29 Tahun 2012 tentang kapasitas pembangkit tenaga listrik untuk kepentingan sendiri yang dilaksanakan berdasarkan izin operasi.

11. Peraturan Gubernur Bali No. 7 tahun

- 22 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 42: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Permen ESDM No.35 tahun 2013 tentang tata cara perizinan ketenagalistrikan.

12. 2016 tentang Perizinan usaha energi baru terbukkan dan ketenaga listrikkan.

13. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Persyaratan

1. Data administrasi. a. Identitas pemohon. b. Profil pemohon. c. NPWP.

2. Data teknis.

a. Lokasi instalasi termasuk tata kerja (gambar situasi). b. Diagram satu garis; c. Jenis dan kapasitas instalasi penyediaan tenaga listrik; d. Jadwal pembangunan; e. Jadwal pengorepasian.

3.Dokumen lingkungan..

Page 43: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) SURAT KETERANGAN TERDAFTAR

( Laporan Kapasitas >25 k VA. )

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Surat Keterangan TerdaftarKapasitas >25 k VA.

Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber daya Mineral (Tim Teknis)

1.UU No.30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.

2.UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi. 3.UU No.23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah. 4.PP No. 14 Tahun 2012 tentang kegiatan

usaha penyediaan tenaga listrik 5.PP No.23 Tahun 2014 tentang

perubahan atas PP No.14 tahun 2012 tentang kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik.

6.PP No.62 tahun 2012 tentang usaha jasa penunjang tenaga listrik.

7.PP No. 27 Tahun 2012 tentang izin lingkungan.

8.PP No. 23 Tahuan 2014 tentang Perubahan Atas PP No.14 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik.

9.Permen ESDM No.28 Thun 2012 tentang tata cara permohonan wilayah usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum.

10.Permen ESDM No.29 Tahun 2012 tentang kapasitas pembangkit tenaga listrik untuk kepentingan sendiri yang

- 22 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 44: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

dilaksanakan berdasarkan izin operasi. 11.Permen ESDM No.35 tahun 2013

tentang tata cara perizinan ketenagalistrikan.

12.Peraturan Gubernur Bali No. 7 tahun 2016 tentang Perizinan usaha energi baru terbukkan dan ketenaga listrikkan.

13.Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Persyaratan :

1. Data administrasi. a. Identitas pemohon. b. Profil badan usaha. c. NPWP.

2. Data Tiknis. a. Lokasi instalansi termasuk tata letak (gambar situasi) b. Diagram satu garis (single line diagram) c. Jenis Kapasitas Instalansi Penyediaan Tenaga Listrik

3. Data lingkungan Sesuai peraturan perundang – undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Page 45: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

5. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) SURAT KETERANGAN TERDAFTAR ( Kapasitas > 25 k VA s/d

200 k VA. )

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Surat Keterangan Terdaftar Kapasitas >25kva S/D 200 Kva

Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber daya Mineral (Tim Teknis)

1.UU No.30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.

2.UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi. 3.UU No.23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah. 4.PP No. 14 Tahun 2012 tentang kegiatan

usaha penyediaan tenaga listrik 5.PP No.23 Tahun 2014 tentang

perubahan atas PP No.14 tahun 2012 tentang kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik.

6.PP No.62 tahun 2012 tentang usaha jasa penunjang tenaga listrik.

7.PP No. 27 Tahun 2012 tentang izin lingkungan.

8.PP No. 23 Tahuan 2014 tentang Perubahan Atas PP No.14 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik.

9.Permen ESDM No.28 Thun 2012 tentang tata cara permohonan wilayah usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum.

10.Permen ESDM No.29 Tahun 2012

tentang kapasitas pembangkit tenaga listrik untuk kepentingan sendiri yang

- 22 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 46: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

dilaksanakan berdasarkan izin operasi. 11.Permen ESDM No.35 tahun 2013

tentang tata cara perizinan ketenagalistrikan.

12.Peraturan Gubernur Bali No. 7 tahun 2016 tentang Perizinan usaha energi baru terbukkan dan ketenaga listrikkan.

14.Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Persyaratan

1. Data administrasi. a. Identitas pemohon. b. Akte pendirian badan usaha. c. Profil badan usaha. d. NPWP. e. Surat keterangan domisili.

2. Data Tiknis. d. Lokasi instalansi termasuk tata letak (gambar situasi) e. Diagram satu garis (single line diagram) f. Jenis Kapasitas Instalansi Penyediaan Tenaga Listrik

3. Data lingkungan Sesuai peraturan perundang – undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Page 47: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

6. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik

Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber daya Mineral (Tim Teknis )

1.UU No.30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.

2.UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi. 3.UU No.23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah. 4.PP No. 14 Tahun 2012 tentang kegiatan

usaha penyediaan tenaga listrik 5.PP No.23 Tahun 2014 tentang

perubahan atas PP No.14 tahun 2012 tentang kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik.

6.PP No.62 tahun 2012 tentang usaha jasa penunjang tenaga listrik.

7.PP No. 27 Tahun 2012 tentang izin lingkungan.

8.PP No. 23 Tahuan 2014 tentang Perubahan Atas PP No.14 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik.

9.Permen ESDM No.28 Thun 2012 tentang tata cara permohonan wilayah usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum.

10.Permen ESDM No.29 Tahun 2012 tentang kapasitas pembangkit tenaga listrik untuk kepentingan sendiri yang dilaksanakan berdasarkan izin operasi.

- 22 hari kerja

sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 48: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

11.Permen ESDM No.35 tahun 2013 tentang tata cara perizinan ketenagalistrikan.

12.Peraturan Gubernur Bali No. 7 tahun 2016 tentang Perizinan usaha energi baru terbukkan dan ketenaga listrikkan.

13.Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Persyaratan :

1. Data administrasi. a. Identitas pemohon. b. Akte Pendirian badan usada c. Profil badan usaha. d. NPWP. e. Surat keterangan domosili.

2. Data Tiknis. a. Sertifikat badan usaha, kecuali untuk jasa pemeriksaan dan pengujian di bidang instalasi pemanfaatan

tenaga listrik tegangan rendah dan lembaga Sertifikatsi Bdan Usaha; b. Rencana pengembangan kantor wilayah untuk lembaga sertifikasi badan usaha pemeriksaan dan pengujian

instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah; c. Surat penetapan pananggung jawab teknik d. Sertifikat kompetensi tenaga listrik e. Dokumen sistem manajemen mutu sesuai dengan Standar Nasional Indonesia.

Page 49: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

BIDANG KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

Page 50: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI IZIN PENELITIAN.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin Penelitian.

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali (Tim Teknis)

1. Permendagri Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pedoman Penerbitan Rekomendasi Penelitian.

2. Permendagri Nomor 7 Tahun 2014 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pedoman Penerbitan Rekomendasi Penelitian

3. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

- 5 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Persyaratan :

1. Mengajukan Surat Permohonan kepada Gubernur Bali cq. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Proposal penelitian. 3. Salinan/foto copy kartu tanda penduduk. 4. Surat pernyataan untuk mentaati dan tidak melanggar ketentuan Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku. 5. Untuk penelitian badan usaha, organisasi kemasyarakatan atau Lembaga nirlabalainnya, Surat permohonan

disertai berkas salinan / Foto Copy Akta notaris pendirian badan usaha / organisasi kemasyarakatan/ Lembaga nirlabalainnya.

Page 51: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

BIDANG KEBUDAYAAN

Page 52: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

BIDANG KEBUDAYAAN

1. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI PERTUNJUKAN KESENIAN UNTUK PARIWISATA

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Pertunjukan Kesenian Untuk Pariwisata

Dinas Kebudayaan (Tim Teknis)

1. Keputusan Gubernur Bali Nomor 394 Tahun1997 tentangPengaturaanKesenian Daerah di Provinsi Bali.

2. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2012 tentangKepariwisataanBudaya Bali.

3. PeraturanGubernur Bali No. 62 Tahun 2013 tentangPelimpahanKewenangan di BidangPerizinandan Non Perizinankepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi

- 2 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

LAMPIRAN

PERATURAN GUBERNUR BALI

NOMOR 36 TAHUN 2017

TENTANG

TATA CARA/ PROSEDUR PENERBITAN

PERIZINAN DAN NON PERIZINAN

PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI

BALI

Page 53: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Bali 4. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun

2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Persyaratan:

Mengajukan Permohonan kepada Gubernur Bali Cq. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Provinsi Bali dengan persyaratan sbb :

1. Surat permohonan bermaterai 6000

2. Susunan Pengurus Sekaa/ Sanggar/ Organisasi Seni

3. Daftar Anggota Sekaa/ Sanggar/ Organisasi Seni

4. Foto Copy KTP Ketua Sekaa/ Sanggar/ Organisasi Seni

5. Foto Copy Surat Ijin Pendirian Sekaa/ Sanggar/ Organisasi Seni

6. Foto Copy Sertifikat Pramana Patram Budaya yang masih berlaku (kecuali untuk yang bertaraf internasional).

7. Pas Foto berwarna pakaian adat 3 (tiga) lembar.

Page 54: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI UNTUK KEGIATAN SENI BUDAYA DI DALAM DAERAH / LUAR DAERAH

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi untuk Kegiatan Seni Budaya Di Dalam Daerah / Luar Daerah

Dinas Kebudayaan Provinsi Bali (Tim Teknis)

1. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2012 tentang Kepariwisataan Budaya Bali

2. Peraturan Gubernur Bali No. 62 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan di Bidang Perizinandan Non Perizinan kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali.

3. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun

2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

- 2 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar

Persyaratan :

Perusahan/ Event Organizer/ Sekaa/ Sanggar/ Organisasi Seni mengajukan Permohonan kepada Gubernur Bali Cq.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

1. Surat Permohonan bermaterai Rp.6.000,-.

2. Susunan Pengurus Sekaa/ Sanggar/ Organisasi Seni/Perusahaan/E.O.

3. Daftar Anggota Sekaa/ Sanggar/ Organisasi Seni/Perusahaan/E.O.

4. Foto Copy KTP Direktur, Pimpinan, Ketua Sekaa/Sanggar/Organisasi Seni/Perusahaan/E.O.

5. Foto Copy SIUP

6. Foto Copy Surat Ijin Pendirian Sekaa/ Sanggar/ Organisasi Seni/Perusahaan/E.O.

7. Foto Copy Sertifikat Pramana Patram Budaya yang masih berlaku (kecuali untuk yang bertaraf internasional).

8. Pas Foto berwarna pakaian adat 3 (tiga) lembar

Page 55: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

BIDANG

KEHUTANAN

Page 56: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU DENGAN KAPASITAS PRODUKSI SAMPAI DENGAN 6.000 M3 (ENAM RIBU METER KUBIK)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu Dengan Kapasitas Produksi Sampai Dengan 6.000 M3 (Enam Ribu Meter Kubik)

Dinas Kehutan Provinsi Bali (Tim Teknis)

1. Undang – Undang RI Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 19 Tahun 2004

2. Peraturan Pemerintah RI. Nomor 6 Tahun 2007 jo PP Nomor 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan.

3. Peraturan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No : P.13/Menlhk-II/2015 Tentang Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan.

4. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

- 3 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Persyaratan

1. Perusahaan mengajukan permohonan kepada Gubernur Bali Cq.Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Surat dan Daftar Isian Permohonan yang dibubuhi materai dengan format yang sebagaimana lampiran I . 3. Surat Pernyataan nilai investasi yang dibubuhi materai dan ditanda tangani oleh Dereksi dengan format

sebagaimana Lampiran II. 4. Akta Pendirian Perusahan,/ Koperasi yang telah disyahkan oleh yang berwenang. Atau potocopi KTP untuk

pemohon perorangan. 5. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) atau Izin Lingkungan 6. NPWP,.

Page 57: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

7. Izin Lingkungan atau SPPL. 8. Iizin Gangguan..

Persyaratan Khusus:

Dalam proses Perizinan dan Non perizinan tidak dilakukan oleh Penanggung Jawab atau Pimpinan Perusahaan

Melampirkan :

Surat Kuasa dari Perusahaan yang ditanda tangani oleh Pejabat yang berwenang

Page 58: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN USAHA INDUSTRI TEMPAT PENAMPUNGAN TERDAFTAR KAYU OLAHAN (TPT-KO)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Usaha Industri Tempat Penampungan Terdaftar Kayu Bulat Olahan (TPT-KO)

Dinas Kehutan Provinsi Bali (Tim Teknis)

1. Undang – Undang RI Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 19 Tahun 2004

2. Peraturan Pemerintah RI. Nomor 6 Tahun 2007 jo PP Nomor 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan.

3. Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan No : P.13/Menlhk-II/2015 Tentang Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan.

4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan No: P.58/Menlhk-Setjen/2016 Penatausahaan Hasil Kayu Yang Berasal Dari Hutan Tanaman Pada Hutan Kayu Yang Berasal Dari Hutan Alam

5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan No: P.60/Menlhk-Setjen/2016 Penata Usahaan Hasil Hutan Kayu Yang Berasal Dari Hutan Alam

6. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan

- 3 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 59: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Persyaratan

1. Perusahaan mengajukan permohonan kepada Gubernur Bali Cq.Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Surat Permohonan yang Dibubuhi Materai. 3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). 4. Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP). 5. Surat Izin Tempat Usaha (SITU). 6. NPWP. 7. KTP Pemohon. 8. Denah Lokasi Pemohon

Persyaratan Khusus:

Dalam proses Perizinan dan Non perizinan tidak dilakukan oleh Penanggung Jawab atau Pimpinan Perusahaan

Melampirkan :

1. Surat Kuasa dari Perusahaan yang ditanda tangani oleh Pejabat yang berwenang.

Page 60: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN USAHA INDUSTRI TEMPAT PENAMPUNGAN TERDAFTAR KAYU BULAT (TPT-KB)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Usaha Industri Tempat Penampungan Terdaftar Kayu Bulat (TPT-KB)

Dinas Kehutanan Provinsi Bali (Tim Teknis)

1. Undang – Undang RI Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 19 Tahun 2004

2. Peraturan Pemerintah RI. Nomor 6 Tahun 2007 jo PP Nomor 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan.

3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan No : P.13/Menlhk-II/2015 Tentang Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan.

4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan No: P.50/Menlhk-Setjen/2016 Penatausahaan Hasil Kayu Yang Berasal Dari Hutan Tanaman Pada Hutan Produksi

5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan No: P.60/Menlhk-Setjen/2016 Penata Usahaan Hasil Hutan Kayu Yang Berasal Dari Hutan Alam.

6. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

- 3 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 61: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Persyaratan

1. Perusahaan mengajukan permohonan kepada Gubernur Bali Cq.Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Surat Permohonan yang Dibubuhi Materai. 3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). 4. Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP). 5. Surat Izin Tempat Usaha (SITU). 6. NPWP. 7. KTP Pemohon. 8. Denah Lokasi Pemohon

Persyaratan Khusus:

Dalam proses Perizinan dan Non perizinan tidak dilakukan oleh Penanggung Jawab atau Pimpinan Perusahaan

Melampirkan :

1. Surat Kuasa dari Perusahaan yang ditanda tangani oleh Pejabat yang berwenang.

Page 62: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

BIDANG PERIKANAN

DAN KELAUTAN

Page 63: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENERBITAN IZIN PEMBUDIDAYAAN IKAN.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pembudidayaan Ikan

Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali (Tim Teknis) .

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121 Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi Wilayah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil

10. Peraturan Presiden RI Nomor 122

Sesuai dengan tarif yang berlaku

14 hari kerja sejak surat permohonan dan berkas persyaratan diterima lengkap dan benar.

Page 64: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Usaha Pembudidayaan Ikan

18. Peraturan Menteri Kelautan dan

Page 65: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewenang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Persyaratan :

1. Surat Permohonanmengajukan permohonan kepada Gubernur Bali Cq.Kepala Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

1. Rencana jenis usaha dan investasi

Page 66: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2. Rekomendasi izin lokasi pemanfaatan ruang laut dari dinas kelautan dan perikanan Provinsi Bali 3. Rekomendasi keselamatan pelayaran yang di keluarkan oleh Syahbandar terdekat 4. Fotocopy NPWP 5. Fotocopy KTP penanggung jawab 6. Pas Foto penanggung jawab perusahaan yang berwarna sebanyak 2 lembar ukuran 4 x 6 7. Fotocopy akte akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha yang telah disahkan oleh instansi

yang bertanggung jawab dibidang pengesahan badan hukum dengan menunjukan aslinya 8. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik atas kebenaran data dan informasi yang

disampaikan 9. Surat pernyataan bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku 10. Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) atu UKL/UPL atau SPPL sesuai dengan ketentuan peratura

perundang – undangan yang berlaku

Page 67: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP). PENERBITAN IZIN SIUO BIDANG TANGKAP

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin SIUP Bidang

Tangkap

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121 Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi Wilayah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 68: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

10. Peraturan Presiden RI Nomor 122 Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Usaha Pembudidayaan Ikan

Page 69: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

18. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 70: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Persyaratan :

1. Surat Permohonanmengajukan permohonan kepada Gubernur Bali Cq.Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Rencana jenis usaha dan investasi, rencana kapal, rencana UPI dan rencana operasional 3. Fotocopy NPWP dengan menunjukan aslinya 4. Fotocopy KTP penanggung jawab perusahaan atau pemilik kapal dengan menunjukan aslinya 5. Surat keterangan domisili usaha 6. Pas Foto penanggung jawab perusahaan yang berwarna sebanyak 2 lembar ukuran 4 x 6 7. Fotocopy akte akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha yang telah disahkan oleh instansi

yang bertanggung jawab dibidang pengesahan badan hukum dengan menunjukan aslinya 8. Surat ijin tempat usaha dari pemerintah kabupaten/kota setempat 9. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik kapal atas kebenaran data dan informasi yang

di sampaikan 10. Surat pernyataan bermaterai cukup bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku

Page 71: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PPENERBITAN IZIN PENANGKAPAN IKAN (SIPI)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Penangkapan

Ikan (SIPI)

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121 Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi Wilaah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari

kerja sejak

surat

permohona

n dan

berkas

persyarata

n diterima

lengkap

dan benar.

Page 72: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

10. Peraturan Presiden RI Nomor 122 Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Usaha Pembudidayaan Ikan

Page 73: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

18. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 74: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Persyaratan :

1. Surat Permohonan mengajukan permohonan kepada Gubernur Bali Cq.Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Fotocopy SIUP 3. Fotocopy KTP penanggung jawab 4. Fotocopy Grosse Akte dengan menunjukan aslinya 5. Fotocopy buku kapal perikanan dengan menunjukan aslinya 6. Spesifikasi teknis alat penangkapan ikan yang digunakan 7. Laporan hasil pemeriksaan fisik kapal perikanan dan alat penangkaan ikan serta dokumen kapal dari pejabat yang di

tunjuk yang dibuat berdasarkan haisl pemeriksaan oleh petugas pemeriksa fisik kapal 8. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik kapal atas kebenaran data dan informasi yang di

sampaikan 9. Surat pernyataan bermaterai cukup bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku.

Page 75: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENERBITAN IZIN PENANGKAPAN IKAN ANDON (SIPI Andon)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Penangkapan

Ikan Andon (SIPI

Andon)

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121 Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari

kerja sejak

surat

permohona

n dan

berkas

persyarata

n diterima

lengkap

dan benar.

Page 76: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Wilaah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil 10. Peraturan Presiden RI Nomor 122

Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Usaha Pembudidayaan

Page 77: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Ikan 18. Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 78: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Persyaratan :

1. Adanya kesepakatan 2. Surat permohonan 3. Surat Tanda Keterangan Andon (STKA) ASLI yang diterbitkan oleh Dinas Provinsi / Kabupaten/ Kota tempat domisili

nelayan yang menyataka bahwa nelayan akan melakukan andon. 4. Fotocopy SIPI dengan menunjukan aslinya 5. Rencana andon yang meliputi :

a. Ukuran kapal b. Jumlah ABK yang akan melakukan andon penangkapan ikan c. Jenis alat penangkapan ikan d. Daerah penangkapan ikan

6. Fotocopy KTP penanggung jawab perusahaan atau pemilik kapal dengan menunjukan aslinya 7. Pas Foto penanggung jawab perusahaan yang berwarna sebanyak 2 lembar ukuran 4 x 6 8. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik kapal atas kebenaran data dan informasi yang di

sampaikan 9. Surat pernyataan bermaterai cukup bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku

Page 79: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

5. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENERBITAN SURAT IZIN KAPAL PENGANGKUT IKAN (SIKPI)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Surat Izin Kapal

Pengangkut Ikan

(SIKPI)

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121 Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi Wilaah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 80: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

10. Peraturan Presiden RI Nomor 122 Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Usaha Pembudidayaan Ikan

Page 81: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

18. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 82: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Persyaratan :

1. Surat permohonan 2. Fotocopy SIUP 3. Fotocopy Grosse Akte dengan menunjukan aslinya 4. Fotocopy Buku Kapal Perikanan dengan menunjukan aslinya 5. Laporan hasil pemeriksaan fisik kapal perikanan dan alat penangkapan ikan serta dokumen kapal dari pejabat yang

di tunjuk yang dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan oleh petugas pemeriksa fisik kapal 6. Fotocopy KTP penanggung jawab perusahaan atau pemilik kapal dengan menunjukan aslinya 7. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik kapal atas kebenaran data dan informasi yang di

sampaikan 8. Surat pernyataan bermaterai cukup bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku

Page 83: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

6. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENERBITAN IZIN LOKASI

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Lokasi

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121 Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 84: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Wilaah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil 10. Peraturan Presiden RI Nomor 122

Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Usaha Pembudidayaan

Page 85: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Ikan 18. Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 86: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Persyaratan :

1. Pengajuan permohonan rekmendasi 2. Gambar dan titik koordinat lokasi usaha 3. Rekomendasi keselamatan pelayaran yang di keluarkan oleh Syahbandar terdekat 4. Surat Pernyataan 5. Fotocopy NPWP 6. Fotocopy KTP penanggung jawab 7. Surat keterangan domisili usaha 8. Fotocopy akte akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha yang telah disahkan oleh instansi yang

bertanggung jawab dibidang pengesahan badan hukum dengan menunjukan aslinya

Page 87: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

7. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENERBITAN IZIN LOKASI WISATA BAHARI

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Lokasi Wisata

Bahari

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121 Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi Wilaah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 88: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

10. Peraturan Presiden RI Nomor 122 Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Usaha Pembudidayaan Ikan

Page 89: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

18. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 90: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Lampiran Persyaratan :

1. Surat Permohonan Kepada Kepala Dinas atau Pejabat yang ditunjuk 2. Fotocopy NPWP 3. Fotocopy KTP penanggung jawab 4. Rekomendasi izin lokasi pemanfaatan ruang laut dari dinas kelautan dan perikanan Provinsi Bali 5. Rekomendasi keselamatan pelayaran yang di keluarkan oleh Syahbandar terdekat 6. Pas Foto penanggung jawab perusahaan yang berwarna sebanyak 2 lembar ukuran 4 x 6 7. Proposal kegiatan yang berisi jenis kegiatan, uraian rencana kegiatan luasan lokasi, pernyataan bahwa lokasi

yang di usulkan bebas dari pemanfaatan lain kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan , peta koordinasi dengan titik koordinatnya kesesuaian lokasi pemanfaatan perairan pesisir dengan RZWP3K.

8. Fotocopy akte akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha yang telah disahkan oleh instansi yang bertanggung jawab dibidang pengesahan badan hukum dengan menunjukan aslinya

9. Surat keteranga domisili usaha 10. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik atas kebenaran data dan informasi yang

disampaikan 11. Surat pernyataan bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku 12. Analisis menegnai dampak lingkungan (AMDAL) atu UKL/UPL atau SPPL sesuai dengan ketentuan peratura

perundang – undangan yang berlaku 13. Batas luasannya untuk orang perseorangan maksimal 5 Ha, untuk korporasi dan koprasi paling luas 200 (dua

ratus) Ha

Page 91: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

8. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENERBITAN IZIN LOKASI USAHA PEMBUDIDAYAAN IKAN DI LAUT.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Lokasi Usaha

Pembudidayaan Ikan

di Laut

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121 Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 92: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Wilaah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil 10. Peraturan Presiden RI Nomor 122

Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Usaha Pembudidayaan

Page 93: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Ikan 18. Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 94: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Lampiran Persyaratan :

1. Surat Permohonan Kepada Kepala Dinas atau Pejabat yang ditunjuk 2. Fotocopy NPWP 3. Fotocopy KTP penanggung jawab 4. Rekomendasi izin lokasi pemanfaatan ruang laut dari dinas kelautan dan perikanan Provinsi Bali 5. Rekomendasi keselamatan pelayaran yang di keluarkan oleh Syahbandar terdekat 6. Pas Foto penanggung jawab perusahaan yang berwarna sebanyak 2 lembar ukuran 4 x 6 7. Proposal kegiatan yang berisi jenis kegiatan uraian rencana kegiatan luasan lokasi pernyatanan bahwa lokasi

yang di ususlkan bebas dari pemanfaatan lain kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan, peta koordinasi dengan titik koordinatnya , kesesuaian lokasi pemanfaatan perairan pesisir dengan RZWP3K.

8. Fotocopy akte akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha yang telah disahkan oleh instansi yang bertanggung jawab dibidang pengesahan badan hukum dengan menunjukan aslinya

9. Surat keterangan domisili usaha 10. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik atas kebenaran data dan informasi yang

disampaikan 11. Surat pernyataan bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku 12. Analisis menegnai dampak lingkungan (AMDAL) atu UKL/UPL atau SPPL sesuai dengan ketentuan peratura

perundang – undangan yang berlaku 13. Batas luasannya untuk orang perseorangan maksimal 5 Ha, untuk koorporasi paling luas 500 (lima ratus) Ha.

Page 95: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

9. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENERBITAN IZIN LOKASI REKLAMASI.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Lokais Reklamasi

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121 Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 96: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Wilaah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil 10. Peraturan Presiden RI Nomor 122

Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Usaha Pembudidayaan

Page 97: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Ikan 18. Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 98: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Lampiran Persyaratan :

1. Surat Permohonan Kepada Kepala Dinas atau Pejabat yang ditunjuk 2. Surat keterangan penaggung jawab kegiatan 3. Fotocopy NPWP, dengan menunjukan aslinya 4. Fotocopy KTP penanggung jawab, dengan menunjukan asli nya 5. Rekomendasi ijin lokasi pemanfaatan ruang laut dari dinas kelautan dan perikananan provinsi bali 6. Rekomendasi keselamatan pelayaran yang di keluarkan oleh Syahbandar terdekat 7. Pas Foto penanggung jawab perusahaan yang berwarna sebanyak 2 lembar ukuran 4 x 6 8. Bukti kesesuaian lokasi reklamasi dengan RZWP3K dan/atau RTRW dari instasi berwenang 9. Peta lokasi reklamasi dengan skala 1 : 1.000 dengan system koordinat lintang (longitude) dan bujur (latitude)

pada lembar peta 10. Proposal reklamasi 11. Fotocopy akte akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha yang telah disahkan oleh instansi

yang bertanggung jawab dibidang pengesahan badan hukum dengan menunjukan aslinya 12. Surat keterangan domisili usaha 13. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik atas kebenaran data dan informasi yang

disampaikan 14. Surat pernyataan bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku 15. Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) atu UKL/UPL atau SPPL sesuai dengan ketentuan peratura

perundang – undangan yang berlaku

Page 99: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

10. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENERBITAN IZIN LOKASI PEMANFAATAN AIR LAUT DALAM.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Lokasi

Pemanfaatan Air Laut

Dalam

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 100: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi Wilaah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil

10. Peraturan Presiden RI Nomor 122 Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun

Page 101: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2014 Tentang Usaha Pembudidayaan Ikan

18. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 102: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Lampiran Persyaratan :

1. Surat Permohonan Kepada Kepala Dinas atau Pejabat yang ditunjuk 2. Fotocopy NPWP 3. Fotocopy KTP penanggung jawab 4. Rekomendasi izin lokasi pemanfaatan ruang laut dari dinas kelautan dan perikanan Provinsi Bali 5. Rekomendasi keselamatan pelayaran yang di keluarkan oleh Syahbandar terdekat 6. Pas Foto penanggung jawab perusahaan yang berwarna sebanyak 2 lembar ukuran 4 x 6 7. Proposal kegiatan yang berisi jenis kegiatan uraian rencana kegiatan luasan lokasi pernyatanan bahwa lokasi

yang di ususlkan bebas dari pemanfaatan lain kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan, peta koordinasi dengan titik koordinatnya , kesesuaian lokasi pemanfaatan perairan pesisir dengan RZWP3K.

8. Fotocopy akte akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha yang telah disahkan oleh instansi yang bertanggung jawab dibidang pengesahan badan hukum dengan menunjukan aslinya

9. Surat keterangan domisili usaha 10. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik atas kebenaran data dan informasi yang

disampaikan 11. Surat pernyataan bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku 12. Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) atu UKL/UPL atau SPPL sesuai dengan ketentuan peratura

perundang – undangan yang berlaku

Page 103: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

11. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENERBITAN IZIN LOKASI PEMASANGAN PIPA BAWAH LAUT.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Lokasi

Pemasangan Pipa

Bawah Laut

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121 Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi Wilaah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 104: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

10. Peraturan Presiden RI Nomor 122 Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Usaha Pembudidayaan Ikan

Page 105: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

18. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 106: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Lampiran Persyaratan :

1. Surat Permohonan Kepada Kepala Dinas atau Pejabat yang ditunjuk 2. Fotocopy NPWP 3. Fotocopy KTP penanggung jawab 4. Rekomendasi izin lokasi pemanfaatan ruang laut dari dinas kelautan dan perikanan Provinsi Bali 5. Rekomendasi keselamatan pelayaran yang di keluarkan oleh Syahbandar terdekat 6. Pas Foto penanggung jawab perusahaan yang berwarna sebanyak 2 lembar ukuran 4 x 6 7. Proposal kegiatan yang berisi jenis kegiatan uraian rencana kegiatan luasan lokasi pernyatanan bahwa lokasi

yang di ususlkan bebas dari pemanfaatan lain kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan, peta koordinasi dengan titik koordinatnya , kesesuaian lokasi pemanfaatan perairan pesisir dengan RZWP3K.

8. Fotocopy akte akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha yang telah disahkan oleh instansi yang bertanggung jawab dibidang pengesahan badan hukum dengan menunjukan aslinya

9. Surat keterangan domisili usaha 10. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik atas kebenaran data dan informasi yang

disampaikan 11. Surat pernyataan bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku 12. Analisis menegnai dampak lingkungan (AMDAL) atu UKL/UPL atau SPPL sesuai dengan ketentuan peratura

perundang – undangan yang berlaku 13. Batas luasannya untuk koorporasi dengan batas koridor paling jauh 500 (lima ratus) meter dari garis sumbu

Page 107: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

12. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENERBITAN IZIN LOKASI PEMASANGAN KABEL BAWAH

LAUT.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin lokasi

pemasangan kabel

bawah laut

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 108: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121 Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi Wilaah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil

10. Peraturan Presiden RI Nomor 122 Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

Page 109: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Usaha Pembudidayaan Ikan

18. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 110: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Persyaratan :

1. Surat Permohonan Kepada Kepala Dinas atau Pejabat yang ditunjuk 2. Fotocopy NPWP, dengan menunjukan aslinya 3. Fotocopy KTP penanggung jawab, dengan menunjukan aslinya 4. Rekomendasi izin lokasi pemanfaatan ruang laut dari dinas kelautan dan perikanan Provinsi Bali 5. Rekomendasi keselamatan pelayaran yang di keluarkan oleh Syahbandar terdekat 6. Pas Foto penanggung jawab perusahaan yang berwarna sebanyak 2 lembar ukuran 4 x 6 7. Proposal kegiatan yang berisi jenis kegiatan uraian rencana kegiatan luasan lokasi pernyatanan bahwa lokasi

yang di ususlkan bebas dari pemanfaatan lain kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan, peta koordinasi dengan titik koordinatnya , kesesuaian lokasi pemanfaatan perairan pesisir dengan RZWP3K.

8. Fotocopy akte akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha yang telah disahkan oleh instansi yang bertanggung jawab dibidang pengesahan badan hukum dengan menunjukan aslinya

9. Surat keterangan domisili usaha 10. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik atas kebenaran data dan informasi yang

disampaikan 11. Surat pernyataan bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku 12. Analisis menegnai dampak lingkungan (AMDAL) atu UKL/UPL atau SPPL sesuai dengan ketentuan peratura

perundang – undangan yang berlaku 13. Batas luasannya untuk koorporasi dengan batas koridor paling jauh 500 (lima ratus) meter dari garis sumbu

Page 111: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

13. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PERBITAN IZIN LOKASI PEMANFAATAN AIR LAUT SELAIN ENERGI

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Lokasi

Pemanfaatan Air Laut

Selain Energi

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121 Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 112: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Wilaah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil 10. Peraturan Presiden RI Nomor 122

Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Usaha Pembudidayaan

Page 113: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Ikan 18. Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 114: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Persyaratan :

1. Surat Permohonan Kepada Kepala Dinas atau Pejabat yang ditunjuk 2. Fotocopy NPWP 3. Fotocopy KTP penanggung jawab 4. Rekomendasi izin lokasi pemanfaatan ruang laut dari dinas kelautan dan perikanan Provinsi Bali 5. Rekomendasi keselamatan pelayaran yang di keluarkan oleh Syahbandar terdekat 6. Pas Foto penanggung jawab perusahaan yang berwarna sebanyak 2 lembar ukuran 4 x 6 7. Proposal kegiatan yang berisi jenis kegiatan uraian rencana kegiatan luasan lokasi pernyatanan bahwa lokasi

yang di ususlkan bebas dari pemanfaatan lain kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan, peta koordinasi dengan titik koordinatnya , kesesuaian lokasi pemanfaatan perairan pesisir dengan RZWP3K.

8. Fotocopy akte akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha yang telah disahkan oleh instansi yang bertanggung jawab dibidang pengesahan badan hukum dengan menunjukan aslinya

9. Surat keterangan domisili usaha 10. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik atas kebenaran data dan informasi yang

disampaikan 11. Surat pernyataan bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku 12. Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) atu UKL/UPL atau SPPL sesuai dengan ketentuan peratura

perundang – undangan yang berlaku 13. Batas luasannya untuk koorporasi dengan batas koridor paling jauh 500 (lima ratus) meter dari garis sumbu

Page 115: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

14. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PERBITAN IZIN LOKASI PERTAMBANGAN DAN ENERGI DI PERAIRAN PESISIR DAN PERAIARAN PULAU-PULAU KECIL.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Lokasi

Pertambangan dan

Energi di Perairan

Pesisir dan Perairan

Pulau – Pulau Kecil

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 harii

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 116: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi Wilaah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil

10. Peraturan Presiden RI Nomor 122 Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun

Page 117: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2014 Tentang Usaha Pembudidayaan Ikan

18. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 118: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Lampiran Persyaratan :

1. Surat Permohonan Kepada Kepala Dinas atau Pejabat yang ditunjuk 2. Fotocopy NPWP 3. Fotocopy KTP penanggung jawab 4. Rekomendasi izin lokasi pemanfaatan ruang laut dari dinas kelautan dan perikanan Provinsi Bali 5. Rekomendasi keselamatan pelayaran yang di keluarkan oleh Syahbandar terdekat 6. Pas Foto penanggung jawab perusahaan yang berwarna sebanyak 2 lembar ukuran 4 x 6 7. Proposal kegiatan yang berisi jenis kegiatan uraian rencana kegiatan luasan lokasi pernyatanan bahwa lokasi

yang di ususlkan bebas dari pemanfaatan lain kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan, peta koordinasi dengan titik koordinatnya , kesesuaian lokasi pemanfaatan perairan pesisir dengan RZWP3K.

8. Fotocopy akte akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha yang telah disahkan oleh instansi yang bertanggung jawab dibidang pengesahan badan hukum dengan menunjukan aslinya

9. Surat keterangan domisili usaha 10. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik atas kebenaran data dan informasi yang

disampaikan 11. Surat pernyataan bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku 12. Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) atu UKL/UPL atau SPPL sesuai dengan ketentuan peratura

perundang – undangan yang berlaku 13. Batas luasannya untuk perseorangan, korporasi dan koperasi sesuai dengan ketentuanperaturan perundang –

undangan

Page 119: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

15. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PERBITAN IZIN PENGELOLAAN.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pengelolaan

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121 Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi Wilaah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 120: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

10. Peraturan Presiden RI Nomor 122 Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Usaha Pembudidayaan Ikan

Page 121: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

18. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 122: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

LampiranPersyaratan :

1. Mengajukan Permohonan Kepada Gubernur Bali Cq. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali bermaterai Rp.6.000,-

2. Rencana Usaha 3. Foto copy NPWP, denganmenunjukkanaslinya. 4. Foto copy KTP PenanggungJawab Perusahaan atau ,dengan menunjukkan aslinya. 5. Surat Keterangan Domisili Usaha. 6. Pas Foto berwarna pemilik atau penanggungjawab perusahaan 2 (dua) lembar, ukuran 4 x 6cm. 7. Foto copy akte pendirian perusahaan yang menyebut bidang usaha yang telah disahkan oleh instansi yang

bertanggungjawab di bidang pengesahan badan hukum, dengan menunjukkanaslinya. 8. Surat Izin tempat Usaha dari Pemerintahan kabupaten/ Kota setempat. 9. Fotocopy Akte pendirian perusahaan yang menyebut bidang usaha yang telah disahkan oleh instansi yang

bertanggungjawab di bidangperusahanbadanhukum, denganmenunjukkanaslinya. 10. SuratIzinTempat Usaha dariPemerintahanKabupaten / Kota setempat. 11. Analisis Mengenai dampak Lingkungan (AMDAL), sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan

yang berlaku. 12. Surat Pernyataan dari penanggung Jawab perusahan atau pemilik atas kebenaran dan informasi yang

disampaikan. 13. Surat pernyataan bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku.

PersyaratanKhusus:

Dalam proses Perizinan dan Non perizinan tidak dilakukan oleh Penanggung Jawab atau Pimpinan Perusahaan

Melampirkan :

1. Surat Kuasa dari Perusahaan yang ditanda tangani oleh Pejabat yang berwenang. 2. Membuat surat pernyataan tidak dipungut biaya dari Pimpinan Perusahaan

Page 123: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

16. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PERBITAN IZIN PENGELOLAAN WISATA BAHARI.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pengelolaan

Wisata Bahari

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121 Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 124: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Wilayah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil 10. Peraturan Presiden RI Nomor 122

Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Usaha Pembudidayaan

Page 125: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Ikan 18. Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Lampiran Persyaratan :

1. Surat Permohonan Kepada Kepala Dinas atau Pejabat yang ditunjuk 2. Fotocopy NPWP 3. Fotocopy KTP penanggung jawab

Page 126: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. Fotocpy izin lokasi yang diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Bali 5. Rekomendasi keselamatan pelayaran yang di keluarkan oleh Syahbandar terdekat 6. Pas Foto penanggung jawab perusahaan yang berwarna sebanyak 2 lembar ukuran 4 x 6 7. Dokumen studi kelayakan teknis paling sedikit terdiri atas : koordinat lokasi infrastruktur wisata bahari jenis dan

daftar infrastruktur wisata bahari metode penempatan dan atau pendirian infrastruktur ramah lingkungan dan jumlah kualifikasi tenaga kerja

8. Dokumen studi kelayakan eknomi – financial paling sedikit berupa rencana usaha 9. Dokumen rencana rinci (detail engineering – design) infrastruktur wisata bahari yang memuat neraca penggunaan

energy dan air, sarana pengolah limbah dan atau bangunan utama 10. Dokumen rencana pemanfaatan infrastruktur wisata bahari 11. Persyaratan operasional unutk wisata bahari meliputi : keberlanjutan biota laut dan ekosistemnya system

pengoperasian mengikuti waktu operasional, jumlah dan persebaran pengunjung mitigasi kondisi darurat perawatan dan perbaikan sarana prasarana keselamatan dan keamanan pengunjung sarana pengolah limbah dan monitoring dan evaluasi keberadaan ekosistem di sekitarnya

12. Fotocopy akte akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha yang telah disahkan oleh instansi yang bertanggung jawab dibidang pengesahan badan hukum dengan menunjukan aslinya

13. Surat keterangan domisili usaha 14. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik atas kebenaran data dan informasi yang

disampaikan 15. Surat pernyataan bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku 16. Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) atu UKL/UPL atau SPPL sesuai dengan ketentuan peratura

perundang – undangan yang berlaku 17. Luasan izin pengelolaan sumber daya perairan pesisir dan perairan pulau – pulau kecil paling luas diberikan

sesuai dengan izin lokasi

Page 127: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

17. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PERBITAN IZIN PENGELOLAAN USAHA PEMBUDIDAYAAN IKAN DI LAUT.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pengelolaan

Usaha

Pembudidayaan Ikan

di Laut

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121 Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 128: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Wilayah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil 10. Peraturan Presiden RI Nomor 122

Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Usaha Pembudidayaan

Page 129: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Ikan 18. Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Lampiran Persyaratan :

1. Surat Permohonan Kepada Kepala Dinas atau Pejabat yang ditunjuk 2. Fotocopy NPWP 3. Fotocopy KTP penanggung jawab

Page 130: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. Fotocpy izin lokasi yang diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Bali 5. Rekomendasi keselamatan pelayaran yang di keluarkan oleh Syahbandar terdekat 6. Pas Foto penanggung jawab perusahaan yang berwarna sebanyak 2 lembar ukuran 4 x 6 7. Fotocopy akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha yang telah disahkan oleh instasi yang

bertanggung jawab di bidang penegsahan badan hukum dengan menunjukan aslinya 8. Surat keterangan domisili usaha 9. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik atas kebenaran data dan informasi yang

disampaikan 10. Surat pernyataan bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku 11. Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) atu UKL/UPL atau SPPL sesuai dengan ketentuan peratura

perundang – undangan yang berlaku 12. Luasan izin pengelolaan sumber daya perairan pesisir dan perairan pulau – pulau kecil paling luas diberikan

sesuai dengan izin lokasi

Page 131: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

18. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENERBITAN IZIN PELAKSANAAN RELKAMASI.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pelaksanaan

Reklamasi

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121 Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 132: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Wilaah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil 10. Peraturan Presiden RI Nomor 122

Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Usaha Pembudidayaan

Page 133: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Ikan 18. Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Lampiran Persyaratan :

1. Surat Permohonan Kepada Kepala Dinas atau Pejabat yang ditunjuk 2. Surat keterangan penanggung jawab kegiatan 3. Fotocopy NPWP, dengan menunjukan aslinya 4. Fotocopy KTP penanggung jawab, dengan menujukan aslinya 5. Fotocopy izin lokasi yang diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Bali

Page 134: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

6. Rencana induk lokasi reklamasi yang mencantumkan alokasisepadan pantai sesuai dengan peraturan perundang – undangan

7. Study kelayakan 8. Dokumen rancangan hasil relamasi yang dilengkapi dengan perhitungan dan gambar konstruksi dan gambar

encana infrastruktur 9. Metode pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan reklamasi 10. Bukti kepemilikan dan/atau penguasaan lahan apabila lokasi reklamasi berhimpitan dengan daratan 11. Rekomendasi keselamatan pelayaran yang di keluarkan oleh Syahbandar terdekat 12. Pas Foto penanggung jawab perusahaan yang berwarna sebanyak 2 lembar ukuran 4 x 6 13. Fotocopy akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha yang telah disahkan oleh instasi yang

bertanggung jawab di bidang penegsahan badan hukum dengan menunjukan aslinya 14. Surat keterangan domisili usaha 15. Surat pernyataan kesanggupan unutk menjaga dan menjamin keberlanjutan kehidupan dan penghidupan

masyarakat 16. Surat perjanjian anatara pemohon dan pihak pemasok material yang dilegalisir notaries dilengkapi fotocopy surat

izin pertambangan daerah dan fotocopy izin lingkungan untuk lokasi sumber material yang dikeluarkan oleh lembaga / instansi berwenang

17. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik atas kebenaran data dan informasi yang disampaikan

18. Surat pernyataan bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku 19. Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) atu UKL/UPL atau SPPL sesuai dengan ketentuan peratura

perundang – undangan yang berlaku.

Page 135: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

19. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENERBITAN IZIN PENGELOLAAN PEMANFAATAN AIR

LAUT DALAM.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pengelolaan

Pemanfaatan Air Laut

Dalam

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam.

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 136: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi Wilaah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil

10. Peraturan Presiden RI Nomor 122 Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun

Page 137: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2014 Tentang Usaha Pembudidayaan Ikan

18. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 138: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Lampiran Persyaratan :

1. Surat Permohonan Kepada Kepala Dinas atau Pejabat yang ditunjuk 2. Fotocopy NPWP 3. Fotocopy KTP penanggung jawab 4. Fotocpy izin lokasi yang diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Bali 5. Rekomendasi keselamatan pelayaran yang di keluarkan oleh Syahbandar terdekat 6. Pas Foto penanggung jawab perusahaan yang berwarna sebanyak 2 lembar ukuran 4 x 6 7. Fotocopy akte akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha yang telah disahkan oleh instansi

yang bertanggung jawab dibidang pengesahan badan hukum dengan menunjukan aslinya 8. Surat keterangan domisili usaha 9. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik atas kebenaran data dan informasi yang

disampaikan 10. Surat pernyataan bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku 11. Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) atu UKL/UPL atau SPPL sesuai dengan ketentuan peratura

perundang – undangan yang berlaku 12. Luasan izin pengelolaan sumber daya perairan pesisir dan perairan pulau – pulau kecil paling luas diberikan

sesuai dengan izin lokasi

Page 139: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

20. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENERBITAN IZIN PENGELOLAAN PEMASANGAN PIPA

BAWAH LAUT.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pengelolaan

Pemasangan Pipa

Bawah Laut

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 140: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi Wilaah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil

10. Peraturan Presiden RI Nomor 122 Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun

Page 141: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2014 Tentang Usaha Pembudidayaan Ikan

18. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 142: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Lampiran Persyaratan :

1. Surat Permohonan Kepada Kepala Dinas atau Pejabat yang ditunjuk 2. Fotocopy NPWP 3. Fotocopy KTP penanggung jawab 4. Fotocpy izin lokasi yang diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Bali 5. Rekomendasi keselamatan pelayaran yang di keluarkan oleh Syahbandar terdekat 6. Pas Foto penanggung jawab perusahaan yang berwarna sebanyak 2 lembar ukuran 4 x 6 7. Fotocopy akte akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha yang telah disahkan oleh instansi

yang bertanggung jawab dibidang pengesahan badan hukum dengan menunjukan aslinya 8. Surat keterangan domisili usaha 9. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik atas kebenaran data dan informasi yang

disampaikan 10. Surat pernyataan bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku 11. Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) atu UKL/UPL atau SPPL sesuai dengan ketentuan peratura

perundang – undangan yang berlaku 12. Luasan izin pengelolaan sumber daya perairan pesisir dan perairan pulau – pulau kecil paling luas diberikan

sesuai dengan izin lokasi

Page 143: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

21. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PERBITAN IZIN PENGELOLAAN PEMASANGAN KABEL BAWAH LAUT.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pengelolaan

Pemasangan Kabel

Bawah Laut

Dinas Perikanan dan

Kelauatan Provinsi

Bali (Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 144: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121 Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi Wilaah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil

10. Peraturan Presiden RI Nomor 122 Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

Page 145: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Usaha Pembudidayaan Ikan

18. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewenang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 146: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Persyaratan :

1. Surat Permohonan Kepada Kepala Dinas atau Pejabat yang ditunjuk 2. Fotocopy NPWP 3. Fotocopy KTP penanggung jawab 4. Fotocpy izin lokasi yang diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Bali 5. Rekomendasi keselamatan pelayaran yang di keluarkan oleh Syahbandar terdekat 6. Pas Foto penanggung jawab perusahaan yang berwarna sebanyak 2 lembar ukuran 4 x 6 7. Fotocopy akte akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha yang telah disahkan oleh instansi

yang bertanggung jawab dibidang pengesahan badan hukum dengan menunjukan aslinya 8. Surat keterangan domisili usaha 9. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik atas kebenaran data dan informasi yang

disampaikan 10. Surat pernyataan bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku 11. Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) atu UKL/UPL atau SPPL sesuai dengan ketentuan peratura

perundang – undangan yang berlaku 12. Luasan izin pengelolaan sumber daya perairan pesisir dan perairan pulau – pulau kecil paling luas diberikan

sesuai dengan izin lokasi.

Page 147: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

22. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PERBITAN IZIN PENGELOLAAN AIR LAUT SELAIN ENERGI.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pengelolaan

Pemanfaatan Air Laut

Selain Energi

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121 Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi Wilaah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil

Sesuai

dengan

tarif yang

berlaku

14 hari

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 148: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

10. Peraturan Presiden RI Nomor 122 Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Usaha Pembudidayaan Ikan

Page 149: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

18. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 150: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Lampiran Persyaratan :

1. Surat Permohonan Kepada Kepala Dinas atau Pejabat yang ditunjuk 2. Fotocopy NPWP 3. Fotocopy KTP penanggung jawab 4. Fotocpy izin lokasi yang diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Bali 5. Rekomendasi keselamatan pelayaran yang di keluarkan oleh Syahbandar terdekat 6. Pas Foto penanggung jawab perusahaan yang berwarna sebanyak 2 lembar ukuran 4 x 6 7. Dokumen studi kelayakan teknis terdiri atas : koordinat lokasi pemanfaatan air laut selain energy rencana volume

yang diambil atau dipergunakan jenis pemanfaatan air laut daftar prasarana dan sarana yang akan dipergunakan dan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja.

8. Dokumen studi kelayakan ekonomi – financial berupa rencana usaha 9. Dokumenn rencana rinci (detail engineering design) paling sedikit memuat design, tata letak, dan kapasitas

pengambilan atau pemanfaatan air dalam bentuk titik koordinat 10. Dokumen standar operasional prosedur pengambilan atau pemanfaatan air laut selain energy 11. Persyaratan operasional untuk pemanfaatan air laut selain energy meliputi : metode pengambilan air laut yang

mempertimbagkan keberadaaan biota laut dan ekosistemnnya ; system pengoperasian meliputi waktu operasional dan intensitas pemanfaatan ; perawatan dan perbaikan sarana pra sarana ; rencana aktivitas pasca berakhirnya izin pengelolaan; monitoring keberadaan ekosistem disekitarnya : dan pengelolaan limbah hasil pemanfaatan air laut

12. Fotocopy akte akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha yang telah disahkan oleh instansi yang bertanggung jawab dibidang pengesahan badan hukum dengan menunjukan aslinya

13. Surat keterangan domisili usaha 14. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik atas kebenaran data dan informasi yang

disampaikan 15. Surat pernyataan bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku 16. Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) atu UKL/UPL atau SPPL sesuai dengan ketentuan peratura

perundang – undangan yang berlaku 17. Luasan izin pengelolaan sumber daya perairan pesisir dan perairan pulau – pulau kecil paling luas diberikan sesuai

dengan izin lokasi

Page 151: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

23. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENERBITAN IZIN USAHA PERIKANAN (SIUP) PENGELOLAAN, PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Usaha Perikanan

(SIUP) Pengolahan,

Pengumpulan dan

Pengangkutan

Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Bali

(Tim Teknis)

.

1. Undang – Undang RI Nomor 59 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

2. Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Sebagaimana Telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009.

3. Undang – Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil yang telah diubah dengan Undang – Undang RI Nomor 1 Tahun 2014

4. UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

5. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

6. UU RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

7. UU RI Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam

8. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2022 tentang Usaha Perikanan

9. Peraturan Presiden RI Nomor 121 Tahun 2012 Tentang Rehabilitasi

14 hari

kerja sejak

surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 152: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Wilaah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil 10. Peraturan Presiden RI Nomor 122

Tahun 2012 Tentang Reklamasi di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil

11. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.96/HK.501/MKP/2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30/MEN/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-KP/2013 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah pesisir dan pulau – pulau

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.18/MEN-KP/2014 Tentang Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/PERMEN-KP/2014 Tentang Andon Penangkapan Ikan

16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perizinan Reklamasi

17. Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Usaha Pembudidayaan

Page 153: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Ikan 18. Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan RI Nomor3/PERMEN-KP/2015 Tentang Pendelegasian wewnang pemberian ijin usaha di bidang pembudidayaan ikan dalam rangka pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentag Kapal Pengangkut Ikan Hidup

20. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/PERMEN-KP/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 15/PERMEN-KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup.

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pengolahan

22. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Lampiran Persyaratan :

1. Surat Permohonan Kepada Kepala Dinas atau Pejabat yang ditunjuk 2. Rencana Usaha meliputi rencana investasi, rencana kapal, rencana UPI, dan rencana operasional 3. Fotocopy NPWP

Page 154: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. Fotocopy KTP penanggung jawab 5. Pas Foto penanggung jawab perusahaan yang berwarna sebanyak 2 lembar ukuran 4 x 6 6. Fotocopy akte akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha yang telah disahkan oleh instansi yang

bertanggung jawab dibidang pengesahan badan hukum dengan menunjukan aslinya 7. Surat izin tempat usaha pemerintah kabupaten atau kota setempat 8. Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) atu UKL/UPL atau SPPL sesuai dengan ketentuan peratura

perundang – undangan yang berlaku 9. Surat pernyataan dari penanggung jawab perusahaan atau pemilik atas kebenaran data dan informasi yang

disampaikan 10. Surat pernyataan bersedia mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku

Prosedur

1. Permohonan penerbitan izin – izin bidang kelautan dan perikanan Permohonan mengajukan permohonan penerbitan izin – izin bidang kelautan dan perikanan kepada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali dengan melampirkan semua dokumen yang

menjadi persyaratan yang telah di tentukan

2. Penerimaan permohonana penerbitan izin – izin bidang kelautan dan perikanan a. Petugas penerima permohonan , mengagendakan surat permohonan dan melakukan pengecekan terhadap :

Kelengkapan dokumen permohonan Kebenaran dan kesesuaian dokumen permohonan

b. Hasil pengecekan dicatat dalam cek list. Apabila dokumen permohonan dinyatakan belum lengkap atau tidak sesuai, maka petugas penerima permohonan menginformasikan hal tersebut kepada pihak pemohon yang bersangkutan untuk ditindaklanjuti dengan “pengembalian permohonan ke pemohon”

c. Permohonan yang sudah lengkap dan sesuai disampaikan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali yang selanjutnya akan di lanjutkan ke bidang yang menangani izin – izin bidang kelautan dan perikanan. Selanjutnya kepala bidang bertanggung jawab terhadap proses perijinan untuk melakukan vrifikasi terhadap permohonan

3. Verifikasi permohonan a. Bagian yang bretanggung jawab terhadap proses perijinan melakukan verifikasi terhadap permohonan dengan

melakukan :

Page 155: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Penegcekan ulang terhadap kebenaran dan kesesuaian dokumen permohonan Melakukan kajian administrasi terhadap dokumen permohonan Melakukan kajian teknis bersama tim teknis apabila diperlukan Permohonan yang sudah memenuhi persyaratan baik administrasi dan teknis akan diproses lebih lanjut

b. Hasil verifikasi memuat rekomendasi Dapat diterbitkan

Apabila hasil verifikasi permohonan sudah memenuhi syarat sesuai ketentuan yang berlaku maka surat

izin dapat dip roses untuk di terbitkan

Tidak dapat di terbitkan Apabila hasil verifikasi tidak memenuhi syarat sesuai ketentuan yang berlaku, maka surat izin tidak dapat

diterbitkan dan dokumen dikembalikan kepada pemohon. Pemohon dapat melakukan permohonan ulang

apabila semua persyaratan telah dipenuhi.

4. Penyerahan hasil verifikasi a. Bidang yang bertanggung jawab terhadap pengendalian izin menyerahkan hasil verifikasi untuk ditindaklanjuti

sesuai rekomendasi b. Hasil verifikasi yang sudah memenuhi persyaratan dilakukan pencatatan

5. Pencetakan izin a. Pencetakan izin dilakukan sesuai dengan ketentuan untuk masing – masing jenis izin b. Petugas pencetakan bertanggung jawab terhadap kebenaran dan kejelasan hasil cetakan

Kesesuaian data iin dengan permohonan Kesesuaian jenis izin berdasarkan jenis usaha

c. Petugas pencetakan dapat mencetak draf izin terlebih dahulu untuk di periksa kebenaran data izin tersebut dan di paraf

6. Verifiasi dan penandatangan izin a. Bidang yang bertanggung jawab terhadap pengendalian izin melakukan verifikasi terhadap izin yang di cetak

Page 156: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

b. Verifikasi dilakukan terhadap kebenaran cetakan dan kesesuaian seperti pada butir 5.b dengan membubuhkan paraf pada lembar izin

c. Pejabat penandatangananizin menandatangani izin yang sudah di verifikasi dan di bubuhi paraf

7. Penyerahan dan pendistribusian izin a. Bidang yang bertanggung jawab terhadap pengendalian izin melakukan pengecekan ulang terhadap izin yang

sudah di tandatangai dan menginformasikan izin yang sudah ditandatangani kepada pihak pemohon untuk segera diambil. Bukti penyerahan izin di dokumentasikan

b. Pengambilan izin hanya dapat dilakukan oleh petugas resmi pemohon c. Petugas pengambilan izin harus melakukan pengecekan kebenaran kesesuaian izin dengan permohonan

yang di ajukan

8. Waktu dan biaya pelayanan a. Waktu

Waktu pelayanan untuk penerbitan izin – izin bidang kelautan dan perikanan paling lambat 14 hari kerja,

setelah diterima nya permohonan secara lengkap

b. Biaya biaya pelayanan penerbitan izin – izin bidang kelautan dan perikanan dikenakan sesuai dengan tarif yang

berlaku

9. Masa berlaku, perubahan perpanjangan dan pergantian (SIUP, SIPI, SIPI Andon dan SIKPI) a. SIUP bidang usaha perikanan berlaku selama 30 tahun b. Perubahan SIUP dilakukan apabila ada perubahan data administrasi perusahaan / perseorangan dan/atau

perubahann rencana usaha c. Perubahan data administrasi perusahaan / perseorangan meliputi : d. Perubaha SIUP hanya dapat dilakukan apabila SIUP asli rusak atau hilang e. Permohonan penggantian SIUP dilakukan apabila SIUP asli rusak atau hilang f. SIPI/SIKPI berlaku 1 tahun g. Perubahan SIPI/SIKPI hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu 3 bulan terhitung sejak tanggal

penerbitan SIPI/SIKPI h. Permohonan penggantian SIPI/SIKPI dilakukan apabila SIPI/SIKPI asli hilang atau rusak

Page 157: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

i. Permohonan perpanjangan SIPI/SIKPI sama dengan persyaratan SIPI/SIKPI baru, ditambah dengan melampirkan fotocopy SIPI/SIKPI yang akan diperpanjang dengan melampirkan hasil pemeriksaan cek fisik kapal minimal 1 tahun terakhir

10. Masa berlaku izin pengelolaan sumber saya perairan pesisir a. Wisata bahari paling lama 20 tahun b. Pemanfaatan air laut selain energy paling lama 10 tahun c. Pemasangan pipa da kabel bawah laut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan

Page 158: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

BIDANG KESEHATAN

Page 159: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI IZIN PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF) PUSAT

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

pedagang Besar

Farmasi

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikontropika.

2. UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

3. UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerja Kefarmasian.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 2010 tentang Prekursor.

7. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1148 tahun 2011 tentang Pedagang Besar Farmasi.

8. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1148/Menkes/Per/VI/2011 tentang Pedagang Besar Farmasi.

9. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

- 12 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 160: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Lampiran Persyaratan :

1. Surat permohonan di tandatangani direktur dan apoteker penanggung jawab (asli bermaterai 6000) 2. Foto copy KTP / identitas direktur / ketua 3. Salinan / fotocopy akta pendirian badan hukum yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang – undangan 4. Foto copy NPWP 5. Foto copy Ijin Usaha PBF Pusat (bagi PBF yang memperpanjang) 6. Susunan direksi/pengurus 7. Surat pernyataan komisasris / dewan pengawas/ direksi/pengurus tidak pernah terlibat pelanggaran peraturan

perundang – undangan di bidang farmasi dalam kurun waktu 2 tahun 8. Foto copy KTP dan atau Keterangan Domisili apoteker 9. Salinan / ftocopy ijasah, surat ijin kerja,dan surat tanda registrasi apoteker penanggung jawab 10. Surat pernyataan kesediaan bekerja penuh apoteker penanggung jawab 11. Surat Perjanjian Kerjasama Apoteker dengan pimpinan PBF dalam Bentuk akte notaris. 12. Gambar peta lokasi. 13. Gambar denah bangunan kantor dan gudang disertai dengan ukuran luas masing – masing ruangan. 14. Surat yang menyatakan status bangunan dan gudang. 15. Daftar keterangan. 16. Daftar pustaka yang dimiliki berkaitan dengan PBF. 17. Blangko kelengkapan administrasi PBF. 18. Foto copy SIUP. 19. Foto copy ijin gangguan / HO. 20. Foto copy IMB. 21. Foto copy SITU. 22. Foto copy TDP.

Page 161: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Prosedur :

1. Pemohon mengajukan permohonan kepada Direktur Jendral dan ditembuskan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

2. Selambat – lambatnya 6 hari kerja sejak menerima permohonan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali memberikan informasi berkas lengkap / belum lengkap kepada pemohon

3. Selambat – lambatnya 3 hari kerja sejak berkas dinyatakan lengkap, tim pemeriksa bersama melakukan vicitasi ke sarana

4. Selambat – lambatnya 6 hari kerja sejak di terimanya tembusan permohonan, Kepala Balai POM melakukan audit permenuhan persyaratan CDOB

5. Selambat – lambatnya 3 hari setelah visitasi, tim pemeriksa bersama menyampaikan laporan hasil visitasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali

6. Selambat – lambatnya 6 hari kerja sejak melakukan audit pemenuhan peryasaratan CDOB, Kepala Balai POM melaporkan pemohon yang telah memenuhi persyaratan CDOB kepada Kepala Badan POM

7. Selambat – Lambatnya 3 Hari Kerja sejak diterima laporan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengeluarkan kajian teknis pemenuhan kelengkapan administratif kepada kepada dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu

8. Selambat – lambatnya 6 hari kerja sejak menerima laporan dari kepala balai POM, Kepala Badan POM memberikan rekomendasi pemenuhan persyaratan CDOB kepada direktur jendral

9. Selambat – lambatnya dalam waktu 3 hari sejak menerima kajian teknis kepala dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu provinsi bali mengeluarkan rekomendasi pemenuhan kelengkapan administratif kepada direktur jendral

Page 162: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN PENGAJUAN PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF) CABANG

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pedagang Besar

Farmasi (PBF)

Cabang

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikontropika.

2. UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

3. UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerja Kefarmasian.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 2010 tentang Prekursor.

7. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1148 tahun 2011 tentang Pedagang Besar Farmasi.

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1148/Menkes/Per/VI/2011 tentang Pedagang Besar Farmasi.

9. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

18 hari

kerja sejak

surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 163: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Lampiran Persyaratan :

1. Surat permohonan di tandatangani direktur dan apoteker penanggung jawab (asli bermaterai 6000) 2. Rekomendasi Dari Kepala Balai Besar / Balai POM. 3. Rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. 4. Foto copy KTP / identitas direktur / ketua 5. Salinan / fotocopy akta pendirian badan hukum yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang – undangan 6. Foto copy NPWP 7. Foto copy Ijin Usaha PBF Pusat 8. Surat penunjukan kepala cabang 9. Susunan direksi/pengurus 10. Surat pernyataan komisasris / dewan pengawas/ direksi/pengurus tidak pernah terlibat pelanggaran peraturan

perundang – undangan di bidang farmasi dalam kurun waktu 2 tahun 11. Foto copy KTP dan atau Keterangan Domisili apoteker 12. Salinan / ftocopy ijasah, surat ijin kerja,dan surat tanda registrasi apoteker penanggung jawab 13. Surat pernyataan kesediaan bekerja penuh apoteker penanggung jawab 14. Surat Perjanjian Kerjasama Apoteker dengan pimpinan PBF dalam Bentuk akte notaris. 15. Gambar peta lokasi. 16. Surat bukti penguasaan bangunan dan gudang 17. Data ketenagaan 18. Daftar pustaka yang di miliki berkaitan dengan PBF 19. Blangko kelengkapan administrasi PBF 20. Foto copy SIUP. 21. Foto copy ijin gangguan / HO. 22. Foto copy IMB. 23. Foto copy SITU. 24. Foto copy TDP.

Prosedur :

1. Pemohon mengajukan permohonan kepada Direktur Jendral dan ditembuskan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

Page 164: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2. Selambat – lambatnya 6 hari kerja sejak menerima permohonan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali memberikan informasi berkas lengkap / belum lengkap kepada pemohon

3. Selambat – lambatnya 5 hari kerja sejak berkas dinyatakan lengkap, tim pemeriksa bersama melakukan vicitasi ke sarana

4. Selambat – lambatnya 5 hari kerja setelah visitasi, tim pemeriksa bersama menyampaian laporan hasil visistasi kepada kepala dinas kesehatan provinsi bali

5. Selambat – lambatnya dalam waktu 6 hari kerja sejak diterimanya tembusan permohonan, kepala balai POM melakukan audit pemenuhan persyaratan CDOB

6. Selambat – lambatnya 4 hari kerja sejak diterima laporan, kepala dinas kesehatan provinsi bali mengeluarkan rekomendasi kepada dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu

7. Selambat – lambatnya dalam waktu 6 hari kerja sejak dinyatakan memenuhi persyaratan CDOB, kepala balai POM mengeluarkan rekomendasi hasil analisis pemenuhan persyaratan CDOB kepada kepala dinas kesehatan provinsi dengan tembusan kepada pemohon

8. Selambat – lambatnya dalam waktu 4 hari kerja sejak menerima rekomendasi dari kepala dinas kesehatan provinsi, kepala dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu provinsi bali menerbitkan pengakuan PBF Cabang.

Page 165: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI IZIN PENYALUR ALAT KESEHATAN (PAK) PUSAT

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

Penyalur Alat

Kesehatan (PAK)

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen.

2. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

3. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Peraturan pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Farmasi Dan Alat Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentrang Pembagian Urusan Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen kesehatan.

7. Peraturan presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedududukan, Tugas dan Fungsi kementrian Negara Serta susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementrian Negara.

8. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan tata Kerja Departemen kesehatan.

9. Permenkes RI Nomor

30 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 166: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1191/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat Kesehatan.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Lampiran Persyaratan :

1. Berdasarkan Hukum (PT). 2. Memiliki Penanggung jawab Teknis yang Bekerja penuh, dengan pendidikan yang sesuai. 3. Memiliki Sarana dan prasarana yang Mendukung. 4. Mengajukan Surat Permohonan Kepada Gubernur Bali c.q. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan. 5. Foto copy KTP Pemohon. 6. Foto copy Pendirian Perusahan yang disahkan oleh Kumham. 7. Surat Status Bangunan. 8. Peta Lokasi (Internet dan Manual). 9. Denah Bangunan. 10. Foto copy KTP Penanggung Jawab teknis. 11. Foto copy Ijazah Penanggung jawab teknis. 12. Foto copy Sertifikat Penanggung jawab Teknis. 13. Foto copy Surat perjanjian Kerjasama Penanggung Jawab (Akte Notaris yang Dilegalisir). 14. Surat pernyataan Penanggung Jawab Teknis Bekerja penuh (bermeterai 6000). 15. SK pengangkatan Penanggung Jawab Teknis dari Direktur. 16. Memiliki Bengkel / Bekerjasama dengan Bengkel lain (Elektromedika). 17. Daftar peralatan Bengkel (Elektromedika). 18. Daftar Nama Teknisi (Elektromedika). 19. Ijasah Tenaga Teknisi (Elektromedika). 20. Surat Jaminan Purna Jual (Elektromedika). 21. Daftar Peralatan Gudang (AC, Palet, Rak, Cold Storage/Bila Perlu). 22. Foto copy SIUP yang Dilegalisir. 23. Foto copy NPWP yang Dilegalisir. 24. Tanda Daftar Perusahaan yang dilegalisi. 25. Pernyataan Kepala cabang tidak terlibat dalam pelanggaran peraturan dan UU yang berlaku (bermeterai 6000). 26. Foto copy SITU yang dilegalisir.

Page 167: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

27. Foto copy HO yang dilegalisir. 28. Surat Keterangan domisili Usaha. 29. Jenis/Macam Alat Kesehatan yang diedarkan yang dilegalisir Dikes Prov. 30. Daftar Buku Kepustakaan (Peraturan Yang berkaitan dengan Alkes). 31. Brosur – Brosur berkaitan dengan alkes yang disalurkan. 32. Daftar ketenagaan dengan keterangan job 33. Struktur organisasiperusahaan 34. Perlengkapan administrasi

Prosedur :

1. Pemohon mengajukan perohonan kepada direktur jendral kefarmasian dan alat kesehatan dengan tembusan dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu provinsi bali serta dinas kesehatan provinsi

2. Kepala dinas kesehatan provinsi selambat – lambatnya 12 hari kerja sejak menerima permohonan (lengkap) membentuk tim pemeriksa bersama untuk melakuakan pemeriksaan setempat

3. Tim pemeriksa bersama bersama selambat – lambatnya 6 hari kerja melakukan pemeriksaan setempat dan membuat berita acara pemeriksaan

4. Selambat – lambatnya 6 hari kerja setelah BAP di terima, kepala dinas kesehatan provinsi bali menyampaikan BAP dan hasil kajian teknis ada dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu provinsi bali

5. Dalam jangka waktu 6 hari kerja setelah menerima hasil kajian teknis dan BAP dan menyatakan telah memenuhi persyaratan maka, dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu, membuat rekomendasi kepada direktur jendral kefarmasian dan alat kesehatan.

Page 168: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN PENYALUR ALAT KESEHATAN (PAK) CABANG

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Penyalu Alat

Kesehatan (PAK)

Cabang

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen.

2. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

3. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Peraturan pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Farmasi Dan Alat Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentrang Pembagian Urusan Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen kesehatan.

7. Peraturan presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedududukan, Tugas dan Fungsi kementrian Negara Serta susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementrian Negara.

8. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan tata Kerja Departemen kesehatan.

9. Permenkes RI Nomor 1191/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat Kesehatan.

36 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 169: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Lampiran Persyaratan :

1. Berdasarkan Hukum (PT). 2. Memiliki Penanggung jawab Teknis yang Bekerja penuh, dengan pendidikan yang sesuai. 3. Memiliki Sarana dan prasarana yang Mendukung. 4. Mengajukan surat permohonan (bermaterai 6000) 5. Foto copy KTP Pemohon. 6. Fotocopy akte pendirian perusahaan yang disahkan oleh Kumham 7. Surat Status Bangunan. 8. Peta Lokasi (Internet dan Manual). 9. Denah Bangunan 10. Foto copy KTP Penanggung Jawab teknis. 11. Foto copy Ijazah Penanggung jawab teknis. 12. Foto copy Sertifikat Penanggung jawab Teknis. 13. Foto copy Surat perjanjian Kerjasama Penanggung Jawab (Akte Notaris yang Dilegalisir). 14. Surat pernyataan Penanggung Jawab Teknis Bekerja penuh (bermeterai 6000). 15. SK pengangkatan Penanggung Jawab Teknis dari Direktur. 16. Memiliki Bengkel / Bekerjasama dengan Bengkel lain (Elektromedika). 17. Daftar peralatan Bengkel (Elektromedika). 18. Daftar Nama Teknisi (Elektromedika). 19. Ijasah Tenaga Teknisi (Elektromedika). 20. Surat Jaminan Purna Jual (Elektromedika). 21. Daftar Peralatan Gudang (AC, Palet, Rak, Cold Storage/Bila Perlu). 22. Foto copy SIUP yang Dilegalisir. 23. Foto copy NPWP yang Dilegalisir. 24. Tanda Daftar Perusahaan yang dilegalisi. 25. Pernyataan Kepala cabang tidak terlibat dalam pelanggaran peraturan dan UU yang berlaku (bermeterai 6000). 26. Foto copy SITU yang dilegalisir.

Page 170: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

27. Foto copy HO yang dilegalisir. 28. Surat Keterangan domisili Usaha. 29. Jenis/Macam Alat Kesehatan yang diedarkan yang dilegalisir Dikes Prov. 30. Daftar Buku Kepustakaan (Peraturan Yang berkaitan dengan Alkes). 31. Brosur – Brosur berkaitan dengan alkes yang disalurkan. 32. Daftar ketenagaan dengan keterangan Job 33. Struktur organisasi perusahaan 34. Perlengkapan administrasi

Prosedur :

1. Pemohon mengajukan permohonan kepada kepala dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu, dengan tembusan Dikes provinsi Bali dan Dikes Kab/Kota

2. Kepala dinas kesehatan (provinsi dan kabupaten/kota) selambat – lambatnya 12 (dua belas)hari kerja sejak menerima permohonan (lengkap) membentuk tim pemeriksa bersama, untuk melakukan pemeriksaan setempat.

3. Tim pemeriksa bersama selambat – lambatnya 12 hari kerjamelakukan pemeriksaan setempat dan membuat berita acara pemeriksaan.

4. Apabila telah memenuhi persyaratan, Kepala Dinas Kesehata Provinsi Bali selambat – lambatnya 6 hari kerja setelah meneria hasil dari tim pemeriksa bersama, membuat rekomendasi kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

5. Dalam Jangka Waktu 6 hari kerja setelah menerima laporan hasil pemeriksaan dan rekomendasi dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu provinsi bali mengeluarkan inin penyalur alat kesehatan c

Page 171: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

5. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI IZIN PRODUKSI KOSMETIKA

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

Produksi Kosmetika

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

3. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

6. Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

7. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian

8. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

9. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan dan Organisasi Kementerian Negara

10. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan

21 hari

kerja sejak

surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 172: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementerian Negara;

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan tata Kerja Departemen Kesehatan

12. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1175/Menkes/PER/VIII/2010 tentang Izin Produksi Kosmetika

13. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Lampiran Persyaratan :

1. Surat Permohonan bermaterai 6.000

2. Fotocopi Izin Usaha Industri atau Tanda daftar Industri yang telah dilegalisir

3. Nama direktur/pengurus

4. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) direksi perusahaan/pengurus

5. Susunan Direksi/Pengurus

6. Pernyataan Direksi/Pengurus tidak terlibat dalam pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang farmasi

7. Fotocopy akta notaris pendirian perusahaan (berbentuk Badan Usaha) yang telah disahkan sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan

8. Fotocopy Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP)

9. Denah Bangunan yang disahkan oleh Kepala Badan POM

10. Bentuk dan Jenis Sediaan Kosmetika yang dibuat

11. Daftar peralatan yang tersedia

12. Surat pernyataan kesediaan bekerja penuh P.Jawab (materai 6000)

13. Fotocopi ijazah dan Surat Tanda Registrasi (STRA/STRTTK) penanggung jawab yang telah dilegalisir

Page 173: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Prosedur :

1. Permohonan Izin Produksi Kosmetika diajukan oleh pemohon kepada Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat

Kesehatan dengan tembusan Kepada Kepala Badan POM, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Balai POM

2. Paling lama dalam waktu 4 (empat) hari kerja sejak Berkas Permohonan diterima lengkap, Kepala Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali melakukan evaluasi terhadap pemenuhan persyaratan

administrasi dan menunjuk tim pemeriksa bersama

3. Paling lama 6 (enam) hari kerja Tim Pemeriksa Bersama melakukan pemeriksaan setempat dan membuat Berita

Acara Pemeriksaan (BAP)

4. Paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak menerima tembusan, Kepala Balai POM melakukan pemeriksaan terhadap

kesiapan/pemenuhan CPKB/hygiene sanitasi dan dokumentasi sesuai CPKB

5. Apabila telah menerima hasil dari Tim Pemeriksa Bersama dan telah memenuhi persyaratan, selambat-lambatnya 5

(lima) hari kerja Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali menyampaikan BAP dan Rekomendasi kepada Kepala Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

6. Paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah pemeriksaan terhadap kesiapan/pemenuhan CPKB dinyatakan

selesai, Kepala Balai setempat wajib menyampaikan analisis hasil pemeriksaan kepada Kepala Badan

7. Paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah menerima analisis hasil pemeriksaan dari Kepala Balai POM, Kepala Badan

POM memberikan rekomendasi kepada Direktur Jenderal

8. Paling lama 5 (lima) hari kerja setelah menerima BAP dan Rekomendasi dari Dinkes Provinsi Bali maka Kepala Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali memberikan rekomendasi kepada Direktur

Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Page 174: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

6. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL (UKOT)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Usaha kecil Obat

Tradisional dan

Industri

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri

3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 006 Tahun 2012 tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional

6. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

30 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan :

1. Surat Permohonan (asli bermaterai Rp. 6000,-)

2. Rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kab/Kota.

3. Rekomendasi dari Kepala Balai Besar/ Balai POM

4. Fotocopy KTP dan atau Keterangan domisili pimpinan

5. Salinan/fotocopy akte pendirian badan hukum yang sah sesuai peraturan perundang-undangan

Page 175: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

6. Susunan Direksi/Pengurus dan Komisaris/Badan Pengawas

7. Pernyataan Direksi/Pengurus dan Komisaris/Badan Pengawas tidak pernah terlibat pelanggaran peraturan

perundang-undangan di bidang farmasi

8. Fotokopi bukti penguasaan tanah dan bangunan

9. Fotokopi Surat Ijin Usaha Perdagangan

10. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak

11. Persetujuan lokasi dari pemerintah dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (SITU & HO)

12. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL)

13. Surat Tanda Daftar Perusahaan

14. Salinan/fotocopy ijasah dan Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian/Apoteker Penanggung Jawab

15. Asli Surat Pernyataan kesediaan bekerja penuh waktu dari Tenaga Teknis Kefarmasian

16. Surat pengangkatan penanggung jawab dari pimpinan perusahaan

17. Bentuk sediaan dan kapasitas produksi per tahun

18. Daftar mesin dan peralatan yang digunakan

19. Diagram/alur proses produksi masing-masing bentuk sediaan yang akan dibuat

20. Daftar jumlah tenaga kerja dan tempat penugasannya

Page 176: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Prosedur

Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu dengan tembusan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Kepala

Balai setempat

1. Selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja sejak menerima permohonan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali memberikan informasi berkas lengkap/ belum lengkap kepada pemohon.

2. Selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sejak berkas dinyatakan lengkap, tim pemeriksa bersama melakukan verifikasi kelengkapan administratif dan visitasi ke sarana.

3. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak menerima tembusan permohonan untuk izin UKOT, Kepala Balai setempat wajib melakukan pemeriksaan terhadap kesiapan/pemenuhan CPOTB .

4. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah visitasi, tim pemeriksa bersama menyampaikan laporan hasil visitasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

5. Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah pemeriksaan pemenuhan CPOTB dinyatakan selesai, Kepala Dinas setempat wajib menyampaikan hasil pemeriksaan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi dengan tembusan ke Kepala Dinas Kesehatan Provinsi .

6. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak diterima laporan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengeluarkan rekomendasi kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

7. Selambat-lambatnya dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak menerima rekomendasi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu menolak, menunda atau mengeluarkan ijin UKOT

Page 177: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

7. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN INDUSTRI OBAT TRADISIONAL (IOT)DAN INDUSTRI EKSTRAK BAHAN ALAM (IEBA)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

Industri Obat

Tradisional (IOT) dan

Industri Ekstrak

Bahan Alam (IEBA)

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian.

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 006 Tahun 2012 tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional.

6. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

30 hari

kerja sejak

surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan :

1. Surat Permohonan 2. Persetujuan prinsip 3. Daftar peralatan dan mesin-mesin yang digunakan

4. Daftar jumlah tenaga kerja beserta tempat penugasannya

5. Diagram/alur proses produksi masing-masing bentuk sediaan obat tradisional dan ekstrak yang akan dibuat

6. Fotokopi sertifikat Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup/Analisis

Page 178: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

7. Rekomendasi pemenuhan CPOTB dari Kepala Badan dengan melampirkan Berita Acara Pemeriksaan dari Kepala

Balai setempat, dan

8. Dalam hal terjadi perubahan data setelah persetujuan prinsip diterbitkan, maka perubahan data tersebut harus

disetujui oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi atau Kepala Dinas yang berkaitan dengan Rencana Induk

Pembangunan (RIP)

Prosedur:

1. Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Badan POM dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Teradu Satu Pintu Provinsi Bali dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.

2. Selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja sejak menerima permohonan, Kepala Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali memberikan informasi berkas lengkap/ belum lengkap kepada pemohon.

3. Selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sejak berkas dinyatakan lengkap, tim pemeriksa bersama melakukan verifikasi kelengkapan persyaratan administratif dan visitasi ke sarana.

4. Selambat-lambatnya dalam waktu 20 (dua puluh) hari kerja sejak diterimanya tembusan permohonan, Kepala Badan POM melakukan audit pemenuhan persyaratan CPOTB.

5. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah visitasi, tim pemeriksa bersama menyampaikan laporan hasil visitasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

6. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak diterima laporan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengeluarkan kajian teknis kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali .

7. Selambat-lambatnya dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak menerima kajian teknis, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali mengeluarkan rekomendasi pemenuhan persyaratan administratif kepada Direktur Jenderal.

8. Selambat-lambatnya dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja sejak dinyatakan memenuhi persyaratan CPOTB, Kepala Badan POM mengeluarkan rekomendasi pemenuhan persyaratan CPOTB kepada Direktur Jenderal

Page 179: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

8. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN LABORATORIUM KLINIK UMUM MADYA

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Laboratorium

Klinik Umum Madya

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik

6. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

30 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan :

1. Surat Permohonan bermaterai 6000 2. Rekomendasi dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 3. Fotocopy KTP Direktur/Pimpinan 4. Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan yang telah disyahkan oleh Kumham 5. Tanda Daftar Perusahan 6. Fotocopy NPWP 7. Surat Status Bangunan (sewa atau milik sendiri) dan bukti pendukung 8. Peta Lokasi 9. Surat Keterangan Domisili Usaha 10. Fotocopy Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dilegalisir

Page 180: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

11. Denah Bangunan 12. UPL( Upaya Pengelolaan Lingkungan), Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) 13. Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang sudah dilegalisir 14. Fotocopy Izin Undang-Undang Gangguan (HO) yang sudah dilegalisir 15. Fotocopy KTP Penanggung Jawab Teknis 16. Fotocopy STR Penanggungjawab Teknis 17. Fotocopy Ijazah dan SIP Penanggugjawab Teknis yang dilegalizir 18. Surat Pernyataan kesanggupan Penanggungjawab Teknis (formulir A) 19. SUrat Pernyataan Kesanggupan masing-masing tenaga teknis/administrasi ( formulir A2) 20. Surat Pernyataan Kesediaan Mengikuti Program Pemantapan Mutu Eksternal ( formulir A3) 21. Data Kelengkapan Bangunan Laboratorium (formulir A4) 22. Data Kelengkapan Peralatan Laboratorium (formulir A5) 23. Daftar Ketenagaan dengan keterangan Job ( job deskripsi) dan dilengkapi STR dan SIP 24. Struktur Organisasi Perusahan

Prosedur :

1. Pemohon mengajukan permohonan ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali .

2. Selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja sejak penerimaan permohonan, Kepala DPMPTSP memberikan informasi berkas lengkap/belum lengkap kepada pemohon.

3. Setelah berkas permohonan dnyatakan lengkap oleh pemeriksa, maka selambat-lambatnya 12 (dua belas) hari kerja akan dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan persyaratan perizinan ke laboratorium klinik bersangkutan oleh tim pemeriksa bersama (DPMPTSP, Dinkes Provinsi, institusi dan organisasi profesi terkait).

4. Hasil pemeriksaan oleh tim pemeriksa bersama disampaikan ke Kepala Dinas Kesehatan Provinsi selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja dengan melampirkan berita acara pemeriksaan.

5. Apabila memenuhi syarat, maka selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja Kepala Dinas Kesehatan Provinsi menerbitkan rekomendasi yang disampaikan kepada Kepala BPMP.

Page 181: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

6. Selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja setelah berita acara pemeriksaan dan rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi diterima serta semua persyaratan telah terpenuhi maka Kepala DPMPTSP mengeluarkan ijin Laboratorium Klinik Umum Madya.

7. Apabila persyaratan belum terpenuhi, maka pemohon harus melengkapi persyaratan sesuai ketentuan. Jika 60 (enam puluh) hari kerja sejak pemberitahuan lisan atau tulisan pemohon belum dapat memenuhi persyaratan, DPMPTSP mengeluarkan surat penolakan terhadap permohonan ijin.

Page 182: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

9. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI IZIN LABORATORIUM KLINIK UMUM UTAMA

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Laboratorium

Klinik Umum Utama

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik

5. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

30 hari

kerja sejak

surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan :

1. Surat Permohonan 2. Fotocopy KTP Direktur/Pimpinan 3. Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan yang telah disayahkan oleh Kumham 4. Tanda Daftar Perusahan 5. Fotocopi NPWP 6. Surat Status Bangunan (sewa atau milik sendiri) dan bukti pendukung 7. Peta Lokasi 8. Surat Keterangan Domisili Usaha 9. Fotocopy Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dilegalisir 10.Denah Bangunan .

11.UPL( Upaya Pengelolaan Lingkungan), Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)

Page 183: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

12.Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang sudah dilegalisir.

13.Fotocopy Izin Undang-Undang Gangguan (HO) yang sudah dilegalisir.

14.Fotocopy KTP Penanggung Jawab Teknis

15.Fotocopy STR Penanggungjawab Teknis

16.Fotocopy Ijazah dan SIP Penanggugjawab Teknis yang dilegalizir.

17.Surat Pernyataan kesanggupan Penanggungjawab Teknis (formulir A)

18.Surat Pernyataan Kesanggupan masing-masing tenaga teknis/administrasi ( formulir A2)

19.Surat Pernyataan Kesediaan Mengikuti Program Pemantapan Mutu Eksternal ( formulir A3)

20.Data Kelengkapan Bangunan Laboratorium (formulir A4)

21.Data Kelengkapan Peralatan Laboratorium (formulir A5)

22.Daftar Ketenagaan dengan keterangan Job ( job deskripsi) dan dilengkapi STR dan SIP.

23.Struktur Organisasi Perusahan

Prosedur :

1. Pemohon mengajukan permohonan ke Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali .

2. Selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja sejak penerimaan permohonan, kepala B Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali memberikan informasi berkas lengkap/belum lengkap kepada pemohon.

3. Setelah berkas permohonan dinyatakan lengkap oleh pemeriksa, maka selambat-lambatnya 12 (dua belas) hari kerja akan dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan persyaratan perizinan ke laboratorium klinik bersangkutan oleh tim pemeriksa bersama (Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali, Dinkes Provinsi, institusi dan organisasi profesi terkait).

Page 184: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. Hasil pemeriksaan oleh tim pemeriksa bersama disampaikan ke Kepala Dinas Kesehatan Provinsi selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja dengan melampirkan berita acara pemeriksaan (BAP).

5. Selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi menyampaikan BAP dan hasil kajian teknis kepada BPMP.

6. Selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja setelah berita acara pemeriksaan dan hasil kajian teknis dari Dinas Kesehatan Provinsi diterima serta semua persyaratan telah terpenuhi maka Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali menetapkan menerbitkan Rekomendasi Ijin Laboratorium Klinik Umum Utama.

7. Apabila persyaratan belum terpenuhi, maka pemohon harus melengkapi persyaratan sesuai ketentuan. Jika 60 (enam puluh) hari kerja sejak pemberitahuan lisan atau tulisan pemohon belum dapat memenuhi persyaratan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali mengeluarkan surat penolakan terhadap permohonan rekomendasi

Page 185: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

10. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN MENDIRIKAN RUMAH SAKIT KELAS B

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Mendirikan

Rumah Sakit

Kelas B

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun

2017 Tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

30 hari kerja

sejak surat

permohona

n dan

berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan :

Untuk memperoleh Izin Mendirikan RS kls B:

Pemilik mengajukan permohonan rekomendasi izin mendirikan sesuai klasifikasi RS yang didirikan secara tertulis

kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali dengan melampirkan:

a. Fotocopy akte pendirian badan hukum yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, kecuali instansi pemerintah atau pemerintah daerah

b. Studi kelayakan c. Master plan d. Detail engineering design e. Dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan f. Fotocopi sertifikat tanah /bukti kepemilikan tanah atas nama badan hukum pemilik rumah sakit g. Izin undang-undang gangguan (Hinder Ordonantie/HO) h. Surat Izin Tempat usaha (SITU)

Page 186: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

i. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Prosedur :

1. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali menerbitkan bukti penerimaan berkas permohonan yang telah lengkap atau memberikan informasi apabila berkas permohonan belum lengkap kepada pemilik dalam waktu 1 hari kerja sejak berkas permohonan diterima.

2. Dalam hal berkas permohonan belum lengkap sebagaimana dimaksud, pemohon harus mengajukan permohonan ulang kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali Dalam jangka waktu 14 hari kerja setelah bukti penerimaan berkas diterbitkan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali harus menetapkan untuk memberikan atau menolak permohonan.

3. Dalam hal terdapat masalah yang tidak dapat diselesaikan dalam kurun waktu sebagaimana dimaksud, pemberi rekomendasi paling lama 14 hari kerja dapat menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada pemohon.

4. Penetapan pemberian izin mendirikan dilakukan setelah melakukan penilaian dokumen dan peninjauan lapangan.

5. Dalam hal permohonan izin ditolak, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali memberikan alasan menolak yang disampaikan secara tertulis kepada pemohon.

6. Apabila pemberi izin tidak menerbitkan Izin Mendirikan atau tidak menolak permohonan hingga berakhirnya batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4), permohonana Izin Mendirikan dianggap terima.

Page 187: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

11. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN OPERASIONAL RUMAH SAKIT

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Mendirikan

Rumah Sakit

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun

2017 Tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

30 hari kerja

sejak surat

permohona

n dan

berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan :

Pengelola mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Provinsi Bali sesuai dengan klasifikasi Rumah Sakit dengan melampirkan dokumen:

a. Izin mendirikan Rumah Sakit, bagi permohonan izin Operasional untuk pertama kali b. Profil Rumah Sakit meliputi visi dan misi, lingkup kegiatan, rencana strategi, dan struktur organisasi c. Isian instrument self assessment sesuai klasifikasi Rumah Sakit yang meliputi Pelayanan, sumber daya manusia,

peralatan, bangunan dan prasarana sesuai lampiran Permenkes No.56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit

d. Rekomendasi Dinas Kesehatan Kab/Kota e. Gambar desain (blue print) dan foto bangunan serta sarana dan prasarana pendukung f. Izin penggunaan bangunan (IPB) dan sertifikat laik fungsi g. Dokumen pengelolaan lingkungan berkelanjutan h. Daftar sumber daya manusia i. Daftar peralatan medis dan nonmedis j. Daftar sediaan farmasi dan alat kesehatan

Page 188: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

k. Berita acara hasil uji fungsi peralatan kesehatan disertai kelengkapan berkas izin pemanfaatan dari instansi berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk peralatan tertentu

l. Dokumen administrasi dan manajemen.

Dokumen administrasi dan manajemen:

a. Badan hukum atau kepemilikan b. Peraturan internal Rumah Sakit (hospital bylaws) c. Komite medic d. Komite keperawatan e. Satuan pemeriksaan internal f. Surat izin praktik atau surat izin kerja tenaga kesehatan g. Standar prosedur operasional kredensial staf medis h. Surat penugasan klinis staf medis dan

Surat keterangan/sertifikat hasil uji/kalibrasi alat kesehatan.

Prosedur :

a. Pengelola mengajukan permohonan secara tertulis kepada pejabat pemberi izin Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali yang sudah dilengkapi dengan dokumen persyaratan di atas

b. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali harus menerbitkan bukti penerimaan berkas permohonan yang telah lengkap atau memberikan informasi apabila berkas permohonan belum lengkap kepada instansi pemerintah, instansi pemda atau badan hukum yang mengajukan permohonan izin Operasional sebagaimana dimaksud dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) hari sejak berkas permohonan diterima.

c. Terhadap berkas permohonan izin operasional Rumah Sakit kelas B yang telah lengkap, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali menugaskan Kepala Dinas kab/kota untuk membentuk tim visitasi yg tdd unsur Kemenkes RI, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali, dinkes prov, dinkes kab/kota, dan asosiasi perumahsakitan nasional (PERSI)

d. Tim visitasi melakukan visitasi dalam rangka penilaian kesiapan dan kelaikan operasional Rumah Sakit sesuai dengan klasifikasi Rumah Sakit kelas B paling lama 14 hari kerja sejak penugasan.

Page 189: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

e. Tim Visitasi harus menyampaikan laporan hasil visitasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi paling lama 7 hari kerja setelah visitasi dilakukan.

f. Berdasarkan laporan visitasi,Kepala Dinas kesehatan Provinsi menyampaikan rekomendasi pemberian atau penolakan permohonan izin operasional kepada BPMP Prov. Bali paling lama 7 hari kerja sejak laporan tim visitasi diterima.

g. Dalam jangka waktu 14 hari kerja sejak rekomendasi diterima BPMP Prov Bali menetapkan untuk memberikan atau menolak permohonan Izin Operasional

h. Dalam hal terdapat masalah yang tidak dapat diselesaikan dalam kurun waktu sebagaimana dimaksud di atas Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali dapat memperpanjang jangka waktu pemrosesan izin paling lama 14 hari kerja dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada pemohon

i. Dalam hal permohonan Izin Operasional diterima, pemberi izin menerbitkan izin operasional berupa Surat Keputusan dan sertifikat yang memuat kelas Rumah sakit dan jangka waktu berlakunya izin.

j. Dalam hal permohonan izin Operasional ditolak, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali harus memberikan alasan penolakan yang disampaiakan secara tertulis kepada pemohon dan memberikan pilihan kepada pemohon untuk:

- melengkapi persyaratan Izin Operasional sesuai klasifikasi RS yang akan diselenggarakan mengajukan permohonan Izin Operasional sesuai klasifikasi RS hasil penilaian tim penilai tanpa dilakukan visitasi ulang.

Page 190: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

12. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) SURAT TUGAS DOKTER SPESIALIS / DOKTER GIGI SPESIALIS

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Surat Tugas Dokter

Spesialis

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan.

2. UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

3. UU No 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.

4. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 2052 th 2011 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.

5. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 299 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Program Internsip dan penetapan Dokter pasca Internsip.

6. Peraturan Mentri Nomor 317 tahun 2010 tentang Pendayagunaan Tenaga Kesehatan warga Negara Asing di Indonesia.

7. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1231 Tahun 2007 tentang Penugasaan Khusus sumberdaya Manusia Kesehatan.

8. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

7 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 191: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Lampiran Persyaratan :

1. Mengajukan permohonan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali dengan melampirkan beberapa persyaratan sbb:

2. Surat permohonan dari rumah sakit (RS). 3. Surat permohonan dari Kabupaten/kota. 4. Kajian RS untuk kebutuhan pelayanan subspesialistik yang diajukan dengan surat tugas. 5. Daftar dokter spesialis di kabupaten/kota sesuai dengan lokasi RS. 6. Fotocopy STR dokter yang di mohon. 7. Fotocopy SIP (3 tempat) dokter yang dimohonkan. 8. Rekomendasi IDI (Ikatan Dokter Indonesia). 9. Rekomendasi OP (Organisasi Profesi). 10. Pas foto 4 x 6 Berwarna (2 Lembar).

Prosedur :

1. Rumah Sakit pemohon mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali 2. Selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja sejak penerimaan permohonan, Kepala BPMP memberikan informasi berkas lengkap/belum lengkap kepada pemohon.

2. Apabila memenuhi syarat maka selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja, Kepala Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali menerbitkan Surat Tugas Dokter Spesialis.

Page 192: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

13. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN OPERASIONAL UTD (UNIT TRANSFUSI DARAH)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Operasional

UTD (Unit Transfusi

Darah)

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun

2017 Tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

30 hari

kerja sejak

surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan :

Untuk memperoleh izin, penyelenggara UTD mengajukan permohonan secara tertulis kepada pejabat pemberi izin

dengan melampirkan dokumen:

a. Profil UTD, meliputi visi dan misi, lingkup kegiatan, rencana strategi,dan struktur organisasi; b. Denah lokasi dengan situasi sekitarnya dan denah bangunan yangdiusulkan c. Surat pernyataan bersedia mengikuti program pemantapan mutu eksternal dengan menggunakan contoh

sebagai tercantum dalam formulir 6 Permenkes No 83 tahun 2014 d. Isian formulir self assessments sesuai klasifikasi UTD yang diinginkan yang meliputi bangunan, sarana

prasarana, peralatan, SDM, dan kemampuan Pelayanan dengan menggunakan contoh sebagaimana tercantum formulir 7 sampai dengan formulir 10 .

Page 193: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Prosedur :

a. Pengelola mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali dilengkapi dokumen persyaratan di atas.

b. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali menerbitkan bukti penerimaan berkas permohonan yang telah lengkap atau memberikan informasi apabila berkas permohonan belum lengkap kepada penyelenggara UTD yang mengajukan permohonan dalam waktu 6 hari kerja sejak berkas permohonan diterima

c. Terhadap berkas permohonan izin UTD tingkat provinsi yang telah lengkap, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali menugaskan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi untuk membentuk tim penilai yang terdiri atas unsur Komite Pelayanan Darah, Kementerian Kesehatan, Balai Pengawas Obat dan Makanan, Dinas Kesehatan Provinsi , UTD Tk Nasional dan BPMP Prov. Bali.

d. Tim visitasi melakukan visitasi dalam rangka penilaian kesiapan dan kelaikan operasional UTD paling lama 14 hari kerja sejak penugasan.

e. Tim visitasi menyampaiakan laporan hasil visitasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Prov. Bali paling lama 7 hari kerja setelah visitasi dilakukan.

f. Berdasarkan laporan visitasi, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Bali menyampaiakan rekomendasi pemberian atau penolakan permohonan izin operasional kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali paling lama 7 hari kerja sejak laporan tim visitasi diterima.

g. Dalam jangka waktu 14 hari kerja sejak rekomendasi diterima Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali sebagai pemberi izin harus menetapkan untuk memberikan atau menolak permohonan izin operasional.

h. Dalam hal terdapat masalah yang tidak dapat diselesaikan dalam kurun waktu sebagaiamana dimaksud di atas, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali dapat memperpanjang jangka waktu pemrosesan izin paling lama 14 hari kerja dengan menyampaiakan pemberitahuan tertulis kepada pemohon.

i. Dalam hal permohonan izin operasional diterima, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali menerbitkan izin operasional berupa Surat Keputusan dan sertifikat yang memuat jangka waktu berlakunya izin.

Page 194: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

j. Dalam hal permohonan izin operasional ditolak, BPMP harus memberikan alas an penolakan yang disampaikan secara tertulis kepada pemohon dan memberikan pilihan kepada pemohon untuk.

k. melengkapi persyaratan Izin Operasional sesuai klasifikasi UTD yang akan diselenggarakan mengajukan permohonan Izin Operasional sesuai klasifikasi UTD hasil penilaian tim penilai tanpa dilakukan

visitasi ulang.

Page 195: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

14. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) SURAT TANDA REGISTRASI TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Surat Tanda

Registrasi Tenaga

Teknis

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun

2014 tentang Tenaga Kesehatan.

2. Peraturan Pemerintahan Republik

Indonesia Nomor 51 Tahun 2009

tentang Pekerjaan Kefarmasian.

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor

889/MENKES/PER/V/2011, tentang

Registrasi, Izin Praktek dan Izin Kerja

Tenaga Kefarmasian.

4. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun

2017 Tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

7 hari kerja

sejak surat

permohona

n dan

berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 196: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Lampiran Persyaratan :

Prosedur :

1. Ijazah yang sudah dilegalisir

2. Pasfoto ukuran 4 x6 dengan latar belakang : merah 2 lembar

3. Surat Keterangan Sehat

4. Rekomendasi dari Organisasi Profesi

5. Surat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika kefarmasian

6. Surat lolos butuh (bagi lulusan luar Bali)

Semua dalam rangkap 1 (satu).

1. Berkas usulan baik dari perseorangan, fasilitas pelayanan kesehatan maupun dari institusi pendidikan diajukan

ke Organisasi Profesi dan direkomendasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali cq. Bidang Pengkajian dan

Pengembangan

2. Berkas usulan diverifikasi, yang sudah lengkap akan direkomendasi ke Kepala Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

Page 197: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

15. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI KLINIK PELAYANAN HEMODIALISA

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Klinik

pelayanan

Hemodialisa.

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 29 tahun 2014 tentang Praktik Kedokteran.

2. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. Peraturan Mentri Kesehatan 2052 th 2011 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.

4. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 812 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Dialisis pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

5. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik.

6. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

-

30 hari

kerja sejak

surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan :

1. Surat Permohonan Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali bermeterai 6000

2. Rekomendasi daro organisasi profesi (kelayakan fasilitas pelayanan hemodialisa) 3. Fotocopy KTP Pimpinan 4. Surat status bangunan (sewa atau milik sendiri) dan bukti pendukung 5. Peta lokasi manual dan internet 6. Surat keterangan domisili usaha 7. Fotocopy IMB (Izin Mendirikan Bangunan) 8. Denah Bangunan

Page 198: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

9. Fotocopy Upaya Pengelolaan Lingkungan/Upaya Pemantauan Lingkungan 10. Fotocopy SITU (Surat Izin Tempat Usaha) yang dilegalisir 11. Fotocopy Izin Undang-Undang Gangguan (HO) dilegalisir 12. Fotocopy NPWP 13. Data kelengkapan bangunan 14. Data kelengkapan peralatan 15. Daftar ketenagaan disertai ijasah dan STR 16. Struktur organisasi dan tupoksi

Prosedur :

1. Pemohon mengajukan permohonan ke Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi

Bali

2. Selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja sejak penerimaan permohonan, Kepala Kepala Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali memberikan informasi berkas lengkap/belum lengkap kepada

pemohon

3. Setelah berkas permohonan dinyatakan lengkap oleh pemeriksa, maka selambat-lambatnya 12 (dua belas) hari kerja

akan dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan persyaratan perizinan ke klinik bersangkutan oleh tim pemeriksa

bersama

4. Hasil pemeriksaan oleh tim pemeriksa bersama disampaikan ke Kepala Dinas Kesehatan Provinsi selambat-

lambatnya 6 (enam) hari kerja dengan melampirkan berita acara pemeriksaan (BAP).

5. Apabila persyaratan telah dipenuhi, selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali

menyampaikan BAP dan hasil kajian teknis kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Provinsi Bali

6. Selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja setelah BAP dan hasil kajian teknis diterima oleh Kepala DMPTSP, dan

apabila memenuhi syarat maka Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

mengeluarkan Rekomendasi Ijin Klinik Pelayanan Hemodial

Page 199: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

16. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI IZIN PENYALUR ALAT KESEHATAN (Cabang) PERUBAHAN PIMPINAN.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

Penyalur Alat

Kesehatan (Cabang)

Perubahan Pimpinan

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen.

2. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

3. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Peraturan pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Farmasi Dan Alat Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentrang Pembagian Urusan Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen kesehatan.

7. Peraturan presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedududukan, Tugas dan Fungsi kementrian Negara Serta susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementrian Negara.

8. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan tata Kerja

24 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 200: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Departemen kesehatan. 9. Permenkes RI Nomor

1191/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat Kesehatan.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu .

Lampiran Persyaratan :

1. Mengajukan surat permohonan sesuai Permenkes 1191/Menkes/Per/VIII/2010 (bermaterai 6000) 2. Fotocopy SIUP dan TDP 3. Fotocopy KTP Direktur / Pimpinan 4. Surat perjanjian Kerjasama antara PJT dan perusahaan 5. Struktur Organisasi 6. Uraian Tugas 7. Surat pernyataan jumlah purna jual (Elektromedik dan atau instrument diagnostic in vitro) 8. Petugas proteksi radiasi (Elektromedik Radiasi) 9. Fotocopy Izin Penyalur Alat Kesehatan yang lama 10. Akte Notaris Perusahaan Direktur / Pimpinan 11. Laporan distribusi

Prosedur :

1. Pemohon mengajuka permohonan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali dengan Tembusan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.

2. Kepala Dinas Kesehatan (Provinsi dan Kabupaten /kota) selambat – lambatnya 12 (duabelas) hari kerja sejak menerima permohonan (lengkap) mengoreksi/mengkaji permohonan tersebut.

Page 201: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. Dalam rangka 12 hari kerja setelah menerima hasil kajian adminsitrasi dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan maka dinas kesehatan (provinsi dan kabuaten / kota) membuat rekomendasi kepada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

Page 202: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

17. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI IZIN PENYALUR ALAT KESAHATAN ( Cabang)

PERUBAHAN PENANGGUNG JAWAB TEKNIS.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

Penyalur Alat

Kesehatan (Cabang)

Perubahan

Penanggung Jawab

Teknis

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen.

2. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

3. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Peraturan pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Farmasi Dan Alat Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentrang Pembagian Urusan Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen kesehatan.

7. Peraturan presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedududukan, Tugas dan Fungsi kementrian Negara Serta susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementrian Negara.

8. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan tata Kerja Departemen kesehatan.

24 hari

kerja sejak

surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 203: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

9. Permenkes RI Nomor 1191/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat Kesehatan.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Lampiran Persyaratan :

1. Mengajukan surat permohonan sesuai Permenkes 1191/Menkes/Per/VIII/2010 (bermaterai 6000) 2. Fotocopy KTP Penaggung Jawab Teknis (PJT) 3. Fotocopy ijasah PJT 4. Surat pernyataan PJT sanggup bekerja full time 5. Surat perjanjian Kerjasama antara PJT dan perusahaan 6. Struktur Organisasi 7. Uraian Tugas 8. Fotocopy Izin Penyalur Alat Kesehatan yang Lama 9. Surat pengunduran diri PJT lama

10. Berita acara serah terima tugas dari PJT lama ke PJT yang baru 11. Laporan distribusi

Prosedur :

1. Pemohon mengajuka permohonan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali dengan Tembusan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.

2. Kepala Dinas Kesehatan (Provinsi dan Kabupaten /kota) selambat – lambatnya 12 (duabelas) hari kerja sejak menerima permohonan (lengkap) mengoreksi/mengkaji permohonan tersebut

3. Dalam rangka 12 hari kerja setelah menerima hasil kajian adminsitrasi dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan maka dinas kesehatan (provinsi dan kabuaten / kota) membuat rekomendasi kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

Page 204: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

18. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI PENYALUR ALAT KESEHATAN ( Cabang ) PERLUASAN KELOMPOK PRODUK.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

Penyalur Alat

Kesehatan (Cabang)

Perluasan Kelompok

Produk

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen.

2. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

3. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Peraturan pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Farmasi Dan Alat Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentrang Pembagian Urusan Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen kesehatan.

7. Peraturan presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedududukan, Tugas dan Fungsi kementrian Negara Serta susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementrian Negara.

8. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan tata Kerja

30 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 205: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Departemen kesehatan. 9. Permenkes RI Nomor

1191/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat Kesehatan.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Persyaratan :

1. Berita Acara Pemeriksaan (BAP) DARI Diskes Provinsi Bali (BAP) 1 tahun dilegalisir ulang Diskes Provinsi Bali , dan jika BAP > 2 tahun melampirkan BAP baru)

2. Izin Pendaftaran dari BKPM (PMAt) 3. Peta lokasi (legalisir Diskes Provinsi Bali) 4. Denah Bangunan (legalisir diakes provinsi bali) 5. Daftar jenis alkes yang akan di salurkan (legalisir diskes) 6. Brosur / catalog alkes yang akan disalurkan 7. Daftar sarana dan prasarana gudang 8. Daftar peralatan bengkel (elektromedik / instrument produk diagnostic in vitro) 9. Surat pernyataan jaminan purna jual (elektromedik / instrument produk diagnostic in vitro)

10. Daftar nama teknisi (elektromedik / instrument produk diagnostic in vitro) 11. Fotocopy ijasah teknisi (elektromedik / instrument produk diagnostic in vitro) 12. Petugas proteksi radiasi (elektromedik / instrument produk diagnostic in vitro) 13. Petugas proteksi radiasi (elektromedik radiasi) 14. Laporan distribusi

Prosedur :

1. Pemohon mengajuka permohonan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali dengan Tembusan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.

2. Kepala Dinas Kesehatan (Provinsi dan Kabupaten /kota) selambat – lambatnya 12 (duabelas) hari kerja sejak menerima permohonan (lengkap) mengoreksi/mengkaji permohonan tersebut

Page 206: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. Tim pemeriksa bersama selambat – lambatnya 12 hari kerja melakukan pemeriksaan setempat dan membuat berita acara pemeriksaan

4. Apabila telah memenuhi persyaratan,Kepala Dinas Kesehatan (provinsi dan kabupaten/kota) selambat – lambatnya menerima hasil dari tim pemeriksa besama , membuat rekomendasi kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

Page 207: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

19. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI IZIN PENYALUR ALAT KESEHATAN ( Cabang z) PERUBAHAN ALAMAT.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

Penyalur Alat

Kesehatan (Cabang)

Perubahan Alamat

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen.

2. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

3. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Farmasi Dan Alat Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentrang Pembagian Urusan Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen kesehatan.

7. Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedududukan, Tugas dan Fungsi Kementrian Negara Serta susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementrian Negara.

8. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan tata Kerja Departemen kesehatan.

Selmbat – lambatnya 24 hari kerja setelah diterima lengkap untuk BAP > 1 tahun <2 tahun

Selambat – lambatnya 30 hari kerja setelah berkas permohonan diterima lengkap untuk BAP > 2 tahun

Page 208: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

9. Permenkes RI Nomor 1191/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat Kesehatan.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Persyaratan :

1. Mengajukan surat permohonan sesuai permenkes 1191/MENKES/PER/VIII/2010 (bermaterai 6000) 2. Berita Acara Pemeriksaan (BAP) DARI Diskes Provinsi Bali (BAP > 1 tahun dilegalisir ulang Diskes

Provinsi Bali , dan jika BAP > 2 tahun melampirkan BAP baru) 3. NPWP 4. SIUP atau TDP 5. Izin Pendaftaran dari BKPM (PMA) 6. HO / SITU 7. Peta lokasi (legalisir Diskes Provinsi Bali) 8. Denah Bangunan (legalisir diakes provinsi bali) 9. Daftar sarana dan prasarana gudang 10. Status bangunan 11. Fotocopy izin penyalur alat kesehatan yang lama 12. Laporan distribusi

Prosedur :

1. Pemohon mengajukan permohonan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali dengan Tembusan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.

2. Kepala Dinas Kesehatan (Provinsi dan Kabupaten /kota) selambat – lambatnya 12 (duabelas) hari kerja sejak menerima permohonan (lengkap) mengoreksi/mengkaji BAP apabila BAP>1 tahun<2 tahun

3. Dalam jangka 12 hari kerja setelah menerima hasil kajian administrasi dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan maka Kepala Dinas Kesehatan (Provinsi dan Kabupaten / Kota) membuat rekomendasi kepada Dinas Penanaan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu pPintu Provinis Bali.

4. Apabila BAP > 2 tahun, maka prosedur kerja yang dilakukan seperti permohonan

Page 209: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

20. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI IZIN PENYALUR ALAT KESEHATAN (Pusat) PERUBAHAN ALAMAT.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

Penyalur Alat

Kesehatan (Pusat)

Perubahan Alamat

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen.

2. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

3. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Farmasi Dan Alat Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentrang Pembagian Urusan Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen kesehatan.

7. Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedududukan, Tugas dan Fungsi kementrian Negara Serta susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementrian Negara.

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang

Selambat – lambatnya 18 hari kerja setelah diterima lengkap untuk BAP > 1 tahun <2 tahun

Selambat – lambatnya 30 hari kerja setelah berkas permohonan diterima lengkap untuk BAP > 2 tahun

Page 210: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Organisasi dan Tata Kerja Departemen kesehatan.

9. Permenkes RI Nomor 1191/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat Kesehatan.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Persyaratan :

1. Mengajukan surat permohonan sesuai permenkes 1191/MENKES/PER/VIII/2010 (bermaterai 6000) 2. Berita Acara Pemeriksaan (BAP) DARI Diskes Provinsi Bali (BAP > 1 tahun dilegalisir ulang Diskes Provinsi Bali ,

dan jika BAP > 2 tahun melampirkan BAP baru) 3. NPWP 4. SIUP atau TDP 5. Izin Pendaftaran dari BKPM (PMA) 6. HO / SITU 7. Peta lokasi (legalisir Diskes Provinsi Bali) 8. Denah Bangunan (legalisir diakes provinsi bali) 9. Daftar sarana dan prasarana gudang

10. Status bangunan 11. Fotocopy izin penyalur alat kesehatan yang lama 12. Laporan distribusi

Page 211: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Prosedur :

1. Pemohon mengajuka permohonan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali dengan Tembusan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.

2. Kepala Dinas Kesehatan (Provinsi dan Kabupaten /kota) selambat – lambatnya 12 (duabelas) hari kerja sejak menerima permohonan (lengkap) mengoreksi/mengkaji BAP apabila BAP>1 tahun<2 tahun

3. Dalam jangka 6 hari kerja setelah menerima hsil kajian administrasi dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan maka Kepala Dinas Kesehatan (Provinsi dan Kabupaten / Kota) membuat rekomendasi Kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinis bali.

4. Apabila BAP > 2 tahun, maka prosedur kerja yang dilakukan seperti permohonan baru

Page 212: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

21. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI IZIN PENYALUR ALAT KESEHATAN ( pusat) PERUBAHAN PIMPINAN.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

Penyalur Alat

Kesehatan (Pusat)

Perubahan Pimpinan

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen.

2. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

3. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Farmasi Dan Alat Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentrang Pembagian Urusan Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen kesehatan.

7. Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedududukan, Tugas dan Fungsi kementrian Negara Serta susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementrian Negara.

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang

18 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 213: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Organisasi dan Tata Kerja Departemen kesehatan.

9. Permenkes RI Nomor 1191/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat Kesehatan.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Persyaratan :

1. Mengajukan surat permohonan sesuai Permenkes 1191/Menkes/Per/VIII/2010 (bermaterai 6000) 2. Fotocopy SIUP dan TDP 3. Fotocopy KTP Direktur / Pimpinan 4. Surat perjanjian Kerjasama antara PJT dan perusahaan 5. Struktur Organisasi 6. Uraian Tugas 7. Surat pernyataan jumlah purna jual (Elektromedik dan atau instrument diagnostic in vitro) 8. Petugas proteksi radiasi (Elektromedik Radiasi) 9. Fotocopy Izin Penyalur Alat Kesehatan yang lama

10. Akte Notaris Perusahaan Direktur / Pimpinan 11. Laporan distribusi

Prosedur :

1. Pemohon mengajukan permohonan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali dengan Tembusan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.

2. Kepala Dinas Kesehatan (Provinsi dan Kabupaten /kota) selambat – lambatnya 12 (duabelas) hari kerja sejak menerima permohonan (lengkap) mengoreksi/mengkaji permohonan tersebut

Page 214: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. Dalam rangka 12 hari kerja setelah menerima hasil kajian adminsitrasi dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan maka dinas kesehatan (provinsi dan kabuaten / kota) membuat rekomendasi kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

Page 215: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

22. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI IZIN PENYALUR ALAT KESEHATAN ( Pusat )

PERLUASAN KELOMPOK PRODUK.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

Penyalur Alat

Kesehatan (Pusat)

Perluasan Kelompok

Produk

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen.

2. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

3. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Farmasi Dan Alat Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentrang Pembagian Urusan Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen kesehatan.

7. Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedududukan, Tugas dan Fungsi kementrian Negara Serta susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara.

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen kesehatan.

30 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 216: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

9. Permenkes RI Nomor 1191/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat Kesehatan.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Persyaratan :

1. Mengajukan surat permohonan sesuai Permenkes 1191/Menkes/Per/VIII/2010 (bermaterai 6000) 2. Berita Acara Pemeriksaan (BAP) DARI Diskes Provinsi Bali (BAP > 1 tahun dilegalisir ulang Diskes Provinsi Bali

, dan jika BAP > 2 tahun melampirkan BAP baru) 3. Izin Pendaftaran dari BKPM (PMAt) 4. Peta lokasi (legalisir Diskes Provinsi Bali) 5. Denah Bangunan (legalisir diakes provinsi bali) 6. Daftar jenis alkes yang akan di salurkan (legalisir diskes) 7. Brosur / catalog alkes yang akan disalurkan 8. Daftar sarana dan prasarana gudang 9. Daftar peralatan bengkel (elektromedik / instrument produk diagnostic in vitro).

10. Surat pernyataan jaminan purna jual (elektromedik / instrument produk diagnostic in vitro) 11. Daftar nama teknisi (elektromedik / instrument produk diagnostic in vitro) 12. Fotocopy ijasah teknisi (elektromedik / instrument produk diagnostic in vitro) 13. Petugas proteksi radiasi (elektromedik radiasi) 14. Fotocopy izin penyalur alat kesehatan yang lama 15. Laporan distribusi

Page 217: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Prosedur :

1. Pemohon menajukan permohonan kepada Direktur Jendral Kefarmasian dan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dengan tembusan dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali serta Dinas Kesehatan Provinsi Bali

2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi selambat – lambatnya 12 (duabelas) hari kerja sejak menerima permohonan (lengkap) membentuk tim pemeriksa bersama untuk melakukan pemeriksaan setempat

3. Tim pemeriksa bersama selambat – lambatnya 6 hari kerja melakukan pemeriksaan setempat dan membuat berita acara pemeriksaan yang selanjutnya di serahkan ke Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali

4. Selambat – lambatnya 6 hari kerja setelah BP ditrima Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali menyampaikan BAP dan hasil kajian teknis Kepada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

5. Dalam jangka waktu 6 hari kerja setelah menerima hasil kajian teknis dan BAP dan dinyatakan telah dinyatakan telah memenuhi persyaratan maka dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu provinsi bali membuat rekomendasi kepada Drektur Jendral Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

Page 218: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

23. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI IZIN PENYALUR ALAT KESEHATAN ( Pusat)

PERUBAHAN PENANGGUNG JAWAB TEKNIS.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

Penyalur Alat

Kesehatan (Pusat)

Perubahan

Penanggung Jawab

Teknis

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen.

2. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

3. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Farmasi Dan Alat Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentrang Pembagian Urusan Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen kesehatan.

7. Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedududukan, Tugas dan Fungsi kementrian Negara Serta susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementrian Negara.

8. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang

18 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 219: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Organisasi dan tata Kerja Departemen kesehatan.

9. Permenkes RI Nomor 1191/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat Kesehatan.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Persyaratan :

1. Mengajukan surat permohonan sesuai Permenkes 1191/Menkes/Per/VIII/2010 (bermaterai 6000) 2. Fotocopy KTP Penaggung Jawab Teknis (PJT) 3. Fotocopy ijasah PJT 4. Surat pernyataan PJT sanggup bekerja full time 5. Surat perjanjian Kerjasama antara PJT dan perusahaan 6. Struktur Organisasi 7. Uraian Tugas 8. Fotocopy Izin Penyalur Alat Kesehatan yang Lama 9. Surat pengunduran diri PJT lama 10. Berita acara serah terima tugas dari PJT lama ke PJT yang baru 11. Laporan distribusi

Prosedur :

1. Pemohon mengajukan permohonan kepada Direktur Jendral Kefarmasian Dan Ala Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dengan tembusan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali Serta Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Page 220: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi selambat – lambatnya 12 (duabelas) hari kerja sejak menerima permohonan (lengkap) mengoreksi/mengkaji permohonan tersebut yang selanjutnya disampaikan kepada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

3. Dalam rangka 6 hari kerja setelah menerima hasil kajian adminsitrasi dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan maka Dinas Kesehatan (Provinsi dan Kabupaten / Kota) Membuat Rekomendasi Kepada Direktur Jendral Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehtan RI

Page 221: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

24. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI IZIN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH

TANGGA (PKRT) (PUSAT) PERUBAHAN NAMA DAN ALAMAT PERUSAHAAN.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

Perbekalan

kesehatan rumah

tangga (PKRT)

(Pusat) Perubahan

Nama dan Alamat

Perusahaan

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen.

2. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

3. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Farmasi Dan Alat Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentrang Pembagian Urusan Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen kesehatan.

7. Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedududukan, Tugas dan Fungsi kementrian Negara Serta susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementrian Negara.

8. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang

30 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 222: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Organisasi dan tata Kerja Departemen kesehatan.

9. Permenkes RI Nomor 1191/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat Kesehatan.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Persyaratan :

1. Mengajukan surat permohonan sesuai Permenkes 1191/Menkes/Per/VIII/2010 (bermaterai 6000) tentang produksi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga

2. Fotocopy SIUP dan TDP 3. Fotocopy SITU HO 4. Peta lokasi(internet dan manual) 5. Status bangunan 6. Fotocopy izin produksi perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) 7. Laporan hasil produksi PKRT (sesuai permenkes 1189 tahun 2010)

Prosedur :

1. Pemohon menajukan permohonan Kepada Direktur Jendral Kefarmasian Dan Ala Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Dengan Tembusan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali Serta Dinas Kesehatan Provinsi Bali

2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi selambat – lambatnya 12 (duabelas) hari kerja sejak menerima permohonan (lengkap) mengoreksi/mengkaji permohonan membentuk tim pemeriksa bersama untuk melakukan pemeriksaan setempat

3. Tim pemeriksa bersama selambat – lambatnya 6 hari kerja melakukan pemeriksaan setempat dan membuat Berita Acara Pemeriksaan

Page 223: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. Selambat – lambatnya 6 hari kerja setelah BAP diterima , Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali ,menyampaikan BAP dan hasil kajian teknis kepada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

5. Dalam rangka 6 hari kerja setelah menerima hasil kajian teknis dan BAP dinyatakan telah memenuhi persyaratan maka Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali membuat rekomendasi Kepada Direktur Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Page 224: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

25. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI IZIN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA (PKRT).

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

Perbekalan

Kesehatan Rumah

Tangga (PKRT)

(Pusat) Perubahan

Klasifikasi

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 8 Tahun PERUBAHAN KLARIFIKASI.(PUSAT)1999 tentang perlindungan Konsumen.

2. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

3. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Peraturan pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Farmasi Dan Alat Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentrang Pembagian Urusan Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen kesehatan.

7. Peraturan presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedududukan, Tugas dan Fungsi kementrian Negara Serta susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementrian Negara.

8. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang

30 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 225: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Organisasi dan tata Kerja Departemen kesehatan.

9. Permenkes RI Nomor 1191/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat Kesehatan.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Persyaratan :

1. Mengajukan surat permohonan sesuai Permenkes 1191/Menkes/Per/VIII/2010 (bermaterai 6000) tentang produksi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga

2. Fotocopy KTP Penanggung Jawab Teknis (PJT) 3. Fotocopy ijasah PJT 4. Akte pendirian perusahaan yang baru 5. Surat pernyataan PJT sanggup bekerja full time 6. Surat perjanjian kerjasama antara pjt dan perusahaan yang telah dilegalisasi notatris 7. Struktur organisasi perusahaan 8. Daftar ketenagaan dan uraian tugas 9. Fotocopy izi produksi perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) 10. Denah bangunan yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang 11. Laporan hasil produksi PKRT (sesuai permenkes 1189 tahun 2010)

Prosedur :

1. Pemohon menajukan permohonan Kepada Direktur Jendral Kefarmasian Dan Ala Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Dengan Tembusan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali Serta Dinas Kesehatan Provinsi Bali

2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi selambat – lambatnya 12 (duabelas) hari kerja sejak menerima permohonan (lengkap) mengoreksi/mengkaji permohonan membentuk tim pemeriksa bersama untuk melakukan pemeriksaan setempat

Page 226: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. Tim pemeriksa bersama selambat – lambatnya 6 hari kerja melakukan pemeriksaan setempat dan membuat Berita Acara Pemeriksaan

4. Selambat – lambatnya 6 hari kerja setelah BAP diterima , Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali ,menyampaikan BAP dan hasil kajian teknis kepada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

5. Dalam rangka 6 hari kerja setelah menerima hasil kajian teknis dan BAP dinyatakan telah memenuhi persyaratan maka Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali membuat rekomendasi Kepada Direktur Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

Page 227: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

26. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI IZIN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA (PKRT)(PUSAT) PERGANTAIN PEMILIK/ PIMPINAN.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

Perbekalan

Kesehatan Rumah

Tangga (pkrt) (Pusat)

Pergantian Pemilik/

Pimpinan

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen.

2. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

3. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Peraturan pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Farmasi Dan Alat Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentrang Pembagian Urusan Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen kesehatan.

7. Peraturan presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedududukan, Tugas dan Fungsi kementrian Negara Serta susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementrian Negara.

8. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan tata Kerja Departemen kesehatan.

30 hari

kerja sejak

surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 228: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

9. Permenkes RI Nomor 1191/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat Kesehatan.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Persyaratan :

1. Mengajukan surat permohonan sesuai Permenkes 1191/Menkes/Per/VIII/2010 (bermaterai 6000) tentang produksi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga

2. Fotocopy SIUP dan TDP 3. Fotocopy KTP Direktur / Pimpinan 4. Surat perjanjian kerjasama antara pjt dan perusahaan yang telah dilegalisasi notatris 5. Struktur organisasi perusahaan 6. Daftar ketenagaan dan uraian tugas 7. Fotocopy izi produksi perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) 8. Akte perubahan pemilik / pimpinan dari notaris 9. Laporan hasil produksi PKRT (sesuai permenkes 1189 tahun 2010)

Prosedur :

1. Pemohon menajukan permohonan Kepada Direktur Jendral Kefarmasian Dan Ala Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Dengan Tembusan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali Serta Dinas Kesehatan Provinsi Bali

2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi selambat – lambatnya 12 (duabelas) hari kerja sejak menerima permohonan (lengkap) mengoreksi/mengkaji permohonan membentuk tim pemeriksa bersama untuk melakukan pemeriksaan setempat

3. Tim pemeriksa bersama selambat – lambatnya 6 hari kerja melakukan pemeriksaan setempat dan membuat Berita Acara Pemeriksaan

4. Selambat – lambatnya 6 hari kerja setelah BAP diterima , Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali ,menyampaikan BAP dan hasil kajian teknis kepada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

Page 229: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

5. Dalam rangka 6 hari kerja setelah menerima hasil kajian teknis dan BAP dinyatakan telah memenuhi persyaratan maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali membuat rekomendasi Kepada Direktur Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

Page 230: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

27. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI IZIN PERBEKELAN KESEHATAN RUMAH TANGGA (PKRT) (PUSAT) IZIN BARU/ PERUBAHAN BADAN USAHA.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

Perbekelan

Kesehatan Rumah

Tangga (PKRT)

(Pusat) Izin Baru /

Perubahan Badan

Usaha

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen.

2. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

3. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Peraturan pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Farmasi Dan Alat Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentrang Pembagian Urusan Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen kesehatan.

7. Peraturan presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedududukan, Tugas dan Fungsi kementrian Negara Serta susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementrian Negara.

8. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan tata Kerja Departemen kesehatan.

30 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 231: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

9. Permenkes RI Nomor 1191/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat Kesehatan.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Persyaratan :

1. Mengajukan surat permohonan sesuai Permenkes 1191/Menkes/Per/VIII/2010 (bermaterai 6000) tentang produksi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga

2. Berbadan hukum yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis 3. Fotocopy akte perusahaan yang dilegalisir 4. Fotocopy NPWP yang dilegalisir 5. Fotocopy SIUP TDI dan TDP yang dilegalisir 6. Fotocopy SITU yang dilegalisir 7. Fotocopy HO yang dilegalisir 8. Peta lokasi internet dan manual 9. Denah bangunan yang dilegalisir oleh pejabat berwenang 10. Fotocopy KTP Direktur / Pimpinan 11. Fotocopy KTP Penanggung Jawab Teknis (PJT) 12. Fotocopy ijasah PJT 13. Surat pernyataan PJT sanggup bekerja full time 14. Surat perjanjian kerjasama antara pjt dan perusahaan yang telah dilegalisasi notatris 15. Struktur organisasi perusahaan 16. Daftar ketenagaan dan uraian tugas 17. Daftar produk PKRT yang diproduksi 18. Daftar buku kepustakaan (peraturan yang berkaitan dengan PKRT) 19. Kelengkapan administrasi ( PO , Faktur, kwitansi, kartu stock) 20. Memiliki sarana dan prasarana yang mendukung 21. Memiliki laboratorium atau bekerja sama dengan laboratorium terakreditasi yang diakui 22. Daftar peralatan produksi 23. Daftar nama tenaga teknis 24. Surat keterangan domisili usaha

Page 232: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

25. Pernyataan pemilik/pimpinan perusahaan tidak terlibat dalam pelanggaran peraturan dan undang – undang yang berlaku (bermaterai 6000)

26. Jenis / macam PKRT yang diedarkan dan dilegalisir 27. Brosur – brosur berkaitan dengan PKRT yang disalurkan

Prosedur :

1. Pemohon menajukan permohonan Kepada Direktur Jendral Kefarmasian Dan Ala Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Dengan Tembusan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali Serta Dinas Kesehatan Provinsi Bali

2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi selambat – lambatnya 12 (duabelas) hari kerja sejak menerima permohonan (lengkap) mengoreksi/mengkaji permohonan membentuk tim pemeriksa bersama untuk melakukan pemeriksaan setempat

3. Tim pemeriksa bersama selambat – lambatnya 6 hari kerja melakukan pemeriksaan setempat dan membuat Berita Acara Pemeriksaan

4. Selambat – lambatnya 6 hari kerja setelah BAP diterima , Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali ,menyampaikan BAP dan hasil kajian teknis kepada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

5. Dalam rangka 6 hari kerja setelah menerima hasil kajian teknis dan BAP dinyatakan telah memenuhi persyaratan maka Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali membuat rekomendasi Kepada Direktur Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

Page 233: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

28. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA PKRT (PUSAT) IZIN BARU.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

Perbekalan

Kesehatan Rumah

Tangga PKRT

(Pusat) Izin Baru

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen.

2. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

3. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Peraturan pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Farmasi Dan Alat Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentrang Pembagian Urusan Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen kesehatan.

7. Peraturan presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedududukan, Tugas dan Fungsi kementrian Negara Serta susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementrian Negara.

8. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan tata Kerja Departemen kesehatan.

30 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 234: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

9. Permenkes RI Nomor 1191/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat Kesehatan.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Prosedur :

1. Mengajukan surat permohonan sesuai Permenkes 1191/Menkes/Per/VIII/2010 (bermaterai 6000) tentang produksi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga

2. Berbadan hukum yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis 3. Fotocopy akte perusahaan yang dilegalisir 4. Fotocopy NPWP yang dilegalisir 5. Fotocopy SIUP dan TDP yang dilegalisir 6. Fotocopy SITU yang dilegalisir 7. Fotocopy HO yang dilegalisir 8. Peta lokasi internet dan manual 9. Denah bangunan yang dilegalisir oleh pejabat berwenang 10. Fotocopy KTP Direktur / Pimpinan 11. Fotocopy KTP Penanggung Jawab Teknis (PJT) 12. Fotocopy ijasah PJT 13. Surat pernyataan PJT sanggup bekerja full time 14. Surat perjanjian kerjasama antara PJT dan perusahaan yang telah dilegalisasi notatris 15. Daftar produk PKRT yang diproduksi 16. Daftar buku kepustakaan (peraturan yang berkaitan dengan PKRT) 17. Kelengkapan administrasi ( PO , Faktur, kwitansi, kartu stock)

Page 235: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Prosedur :

1. Pemohon menajukan permohonan Kepada Direktur Jendral Kefarmasian Dan Ala Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Dengan Tembusan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali Serta Dinas Kesehatan Provinsi Bali

2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi selambat – lambatnya 12 (duabelas) hari kerja sejak menerima permohonan (lengkap) mengoreksi/mengkaji permohonan membentuk tim pemeriksa bersama untuk melakukan pemeriksaan setempat

3. Tim pemeriksa bersama selambat – lambatnya 6 hari kerja melakukan pemeriksaan setempat dan membuat Berita Acara Pemeriksaan

4. Selambat – lambatnya 6 hari kerja setelah BAP diterima , Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali ,menyampaikan BAP dan hasil kajian teknis kepada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

5. Dalam rangka 6 hari kerja setelah menerima hasil kajian teknis dan BAP dinyatakan telah memenuhi persyaratan maka Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali membuat rekomendasi Kepada Direktur Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

Page 236: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

29. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI IZIN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA (PKRT) (PUSAT) PERUBAHAN PENANGGUNG JAWAB TEKNIS PJT.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

Perbekalan

Kesehatan Rumah

Tangga (PKRT)

(Pusat) Perubahan

Penanggung Jawab

Teknis PJT

Dinas Kesehatan

Provinsi Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

2. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

3. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Peraturan pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Farmasi Dan Alat Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentrang Pembagian Urusan Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen kesehatan.

7. Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedududukan, Tugas dan Fungsi kementrian Negara Serta susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementrian Negara.

8. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan tata Kerja

30 hari

kerja sejak

surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 237: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Departemen kesehatan. 9. Permenkes RI Nomor

1191/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat Kesehatan.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Prosedur :

1. Mengajukan surat permohonan sesuai Permenkes 1191/Menkes/Per/VIII/2010 (bermaterai 6000) tentang produksi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga

2. Fotocopy KTP Penanggung Jawab Teknis (PJT) 3. Surat pernyataan PJT sanggup bekerja full time 4. Surat perjanjian kerjasama antara PJT dan perusahaan yang telah dilegalisasi notatris 5. Struktur organisasi perusahaan 6. Daftar ketenagaan dan uraian tugas 7. Fotocopy izin produksi PKRT 8. Surat pengunduran diri dari PJT yang lama 9. Berita Acara Serah Terima Tugas dari PJT lama ke PJT baru 10. Laporan hasil produksi PKRT (sesuai permenkes 1189 tahun 2010

Prosedur :

1. Pemohon menajukan permohonan Kepada Direktur Jendral Kefarmasian Dan Ala Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Dengan Tembusan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali Serta Dinas Kesehatan Provinsi Bali

2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi selambat – lambatnya 12 (duabelas) hari kerja sejak menerima permohonan (lengkap) mengoreksi/mengkaji permohonan membentuk tim pemeriksa bersama untuk melakukan pemeriksaan setempat

3. Tim pemeriksa bersama selambat – lambatnya 6 hari kerja melakukan pemeriksaan setempat dan membuat Berita Acara Pemeriksaan

4. Selambat – lambatnya 6 hari kerja setelah BAP diterima , Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali ,menyampaikan BAP dan hasil kajian teknis kepada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

Page 238: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

5. Dalam rangka 6 hari kerja setelah menerima hasil kajian teknis dan BAP dinyatakan telah memenuhi persyaratan maka Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali membuat rekomendasi Kepada Direktur Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

Page 239: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

BIDANG

KOPERASI & UMKM

Page 240: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN USAHA SIMPAN PINJAM

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Usaha Simpan

Pinjam

Dinas Koperasi

Usaha Kecil dan

Menengah ( Teim

Teknis)

1. UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

2. Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi

3. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 10/Per/M.Kukm/IX/2015 tentang kelembagaan Koperasi.

4. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 15/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi

5. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

7 hari kerja

sejak surat

permohona

n dan

berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Persyaratan :

1. Surat Permohonan pengajuan Ijin usaha simpan pinjam. 2. Foto copy pengesahan akta pendirian / perubahan anggaran dasar koperasi beserta surat keputusannya. 3. Foto copy surat bukti setoran modal dalam bentuk deposito di bank pemerintah atas nama koperasi dan

atau salah satu pengurus. 4. Daftar riwayat hidup pengurus dan pengawas serta foto copy KTP pengurus , dan pengawas.

Page 241: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

5. Foto copy nomor rekening atas nama koperasi. 6. Rencana kerja selama 2 (Dua) tahun, dan 7. Neraca terakhir koperasi

Persyaratan Teknis :

1. Koperasi wajib memiliki badan hukum sebelum mengajukan permohonan ijin simpan pinjam 2. Koperasi yang memiliki unit usaha selain simpan pinjam harus memisahkan laporan keuangan/neraca unit

simpan pinjam dengan unit usaha lainnya.

Page 242: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

BIDANG

LINGKUNGAN HIDUP

Page 243: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN LINGKUNGAN

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin lingkungan Dinas Lingkungan

Hidup (Tim Teknis)

1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang izin Lingkungan

3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor :5 tahun 2016 tentang jenis – jenis rencana usaha dan atau kegiatan yang wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup

4. Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan lingkungan Hidup.

5. Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman keterlibatan masyarakat dalam Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan izin Lingkungan.

6. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2013 tentang tata laksana penilaian dan pemeriksaan dokumen Lingkungan Serta Penerbitan Izin Lingkungan.

7. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 5 tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Penilai Analisi Mengenai

16 Hari

kerja sejak

surat

permohona

n dan

berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 244: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

dampak Lingkungan Hidup. 8. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun

2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Lampiran Persyaratan

1. Mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

2. Rekomendasi UKL-UPL dari Kepala Lingkungan Hidup Provinsi Bali 3. Bukti telah dilakukan pengumuman permohonan izin lingkungan 4. Formulir UKL-UPL yang telah disyahkan oleh Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali

Page 245: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

BIDANG PARIWISATA

Page 246: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA (TDUP) KAWASAN PARIWISATA.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Tanda Daftar Usaha

Pariwisata (TDUP)

Kawasan Pariwisata

Lintas

Kabupaten/Kota

Dinas Pariwisata (Tim

Teknis)

1. Undang Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

2. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor 88/HK.501/MKP/2010 tentang Cara Pendaftaran Usaha Kawasan Pariwisata

3. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu PintuPeraturan.

-

14 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan :

1. Pemohon Pendaftaran Usaha Kawasan Pariwisata Di Ajukan Secara Tertulis Leh Pengusaha Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali Dengan Materai Rp. 6000,-

2. Foto copy akte pendirian badan usaha yang mencamtumkan usaha kaasan pariwisata sebagai maksud dan tujuannya, serta perubahannya apabila ada, untuk pengusaha yang berbadan usaha, atau fotocopy KTP untuk pengusaha perseorangan

3. Fotocopy bukti hak atas tanah pengelolaan kawasan pariwisata sesuai peraturan perundang-undangan 4. Foto Copy Izin Mendirikan Bangunan (IMB). 5. Fotocopy Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) 6. Foto copy izin undang – undang gangguan (HO) 7. Dokumen AMDAL 8. Pengajuan dokumen yang disampaikan dengan memperlihatkan dokumen aslinya atau mmperlihatkan fotcopy atau

salinan yang telah di legalisasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan 9. Pengusaha wajib menjamin melalui pernyataan tertulis bahwa data dan dokumen adalah absah, benar dan sesuai

dengan fakta. 10. Fotocopy bukti atas tanah

Page 247: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA (TDUP) DAYA TARIK WISATA (DTW)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Tanda Daftar Usaha

Pariwisata (TDUP)

Daya tarik wisata

(DTW) lintas

Kabupaten/

Kota

Dinas Pariwisata

(Tim Teknis)

1. Undang Undang No. 10 Tahun 2009 tentangg Kepariwisataan

2. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.90/HK.501/MKP/2010 tentang Cara Pendaftaran Usaha Daya Tarik Wisata

3. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

-

14 Hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan :

1. Pemohon Pendaftaran Usaha Daya Tarik Wisata Di Ajukan Secara Tertulis Leh Pengusaha Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali Dengan Materai Rp. 6000,-

2. Foto copy akte pendirian badan usaha yang mencamtumkan usaha daya tarik wisata sebagai maksud dan tujuannya, serta perubahannya apabila ada, untuk pengusaha yang berbadan usaha, atau fotocopy KTP untuk pengusaha perseorangan

3. Fotocopy bukti hak pengelolaan dari pemilik daya tarik wisata 4. Foto Copy Izin Mendirikan Bangunan (IMB). 5. Fotocopy Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) 6. Foto copy izin undang – undang gangguan (HO) 7. Dokumen UKL/UPL atau SPPL 8. Pengajuan dokumen yang disampaikan dengan memperlihatkan dokumen aslinya atau mmperlihatkan fotcoy atau

salinan yang telah di legalisasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan 9. Pengusaha wajib menjamin melalui pernyataan tertulis bahwa data dan dokumen adalah absah, benar dan sesuai

dengan fakta

Page 248: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA (TDUP) USAHA JASA

PERJALANAN WISATA

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Tanda Daftar Usaha

Pariwisata (TDUP)

Usaha Wisata Tirta

Dinas Pariwisata (Tim

Teknis)

1. Undang – undang nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan.

2. Peraturan menteri kebudayaan dan pariwisata nomor PM.96/HK.501/MP/2010 tentang cara pendaftaran usaha wisata tirta.

3. Peraturan daerah provinsi bali nomor 7 tahun 2007 tentang usaha penyediaan sarana wisata tirta.

4. Peraturan gubernur nomor 24 tahun 2008 tentang izin usaha penyediaan sarana wisata tirta.

5. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

14 Hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan :

1. Pemohon Pendaftaran usaha pariwisata Di Ajukan Secara Tertulis Leh Pengusaha Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali Dengan Materai Rp. 6000,-

2. Foto copy akte pendirian badan usaha yang mencamtumkan usaha tirta sebagai maksud dan tujuannya, serta perubahannya apabila ada, untuk pengusaha yang berbadan usaha, atau fotocopy KTP untuk pengusaha perseorangan

3. Foto Copy Izin Mendirikan Bangunan (IMB). 4. Fotocopy Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) 5. Foto copy izin undang – undang gangguan (HO)

Page 249: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

6. Dokumen UKL/UPL atau SPPL 7. Fotocopy izin lokasi bagi kegiatan wisata tirta yang sifatnya menetap di laut 8. Khusus untuk sub jenis usaha dermaga bahan TDUP dijadikan dasar untuk mengurus dan memperoleh izin

operasional, selanjutnya pengusaha wajib mengajukan permohonan kembali untuk pemutahiran daftar usaha pariwisata dengan melampiran fotocopy izin operasional yang telah dilegalisasi / disahkan.

9. Daftar peralatan dan dokumen kelayakan 10. Daftar dive master dan / atau instruktur 11. Dokumen tenaga kerja 12. Pengajuan dokumen yang diftcopy disampaikan dengan memperlihatkan dokumen aslinya atau memperlihatkan

fotocopy atau salinan yang telah di legalisasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan. 13. Pengusaha wajib menjamin melalui pernyataan tertulis bahwa data dan dokumen adalah absah, benar dan sesuai

dengan fakta

Page 250: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA (TDUP) USAHA JASA PERJALANAN WISATA TIRTA

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Tanda Daftar Usaha

Pariwisata (TDUP)

Usaha Jasa

Perjalanan Wisata

Dinas Pariwisata (Tim

Teknis)

1. Undang – undang nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan.

2. Peraturan Menteri kebudayaan dan pariwsata nomor PM.85/HK.501/MP/2010 tentang cara pendaftaran usaha jasa perjalanan wisata

3. Peraturan daerah provinsi bali nomor 1 tahun 2010 tentang usaha pejalanan wisata tirta

4. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

14 Hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan :

1. Pemohon Pendaftaran Usaha pariwisata Di Ajukan Secara Tertulis Leh Pengusaha Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali Dengan Materai Rp. 6000,-

2. Foto copy akte pendirian badan usaha yang mencamtumkan usaha perjalanan wisata sebagai maksud dan tujuannya, serta perubahannya apabila ada, untuk pengusaha yang berbadan usaha, atau fotocopy KTP untuk pengusaha perseorangan

3. Foto Copy Izin Mendirikan Bangunan (IMB). 4. Fotocopy Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) 5. Foto copy izin undang – undang gangguan (HO) 6. Dokumen UKL/UPL atau SPPL 7. Pengajuan dokumen yang disampaikan dengan memperlihatkan dokumen aslinya atau mmperlihatkan fotcoy atau

salinan yang telah di legalisasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan

Page 251: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

8. Pengusaha wajib menjamin melalui pernyataan tertulis bahwa data dan dokumen adalah absah, benar dan sesuai dengan fakta

Page 252: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

5. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA (TDUP) USAHA JASA PENYELENGGARAAN PERTEMUAN, PERJALANAN INSENTIF KONFERENSI PAMERAN

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Tanda Daftar Usaha

Pariwisata (TDUP)

Usaha Jasa

Penyelenggaraan

pertemuan,

perjalanan, insentif,

konferensi dan

pameran

Dinas Pariwisata (

Tim Teknis )

1. Undang – undang nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan

2. Peraturan menteri kebudayaan dan pariwisata nomor PM.93/HK.501/MP/2010 tentang tata cara pendaftaran usaha jasa penyelenggaraan pertemuan perjalanan, insentif, konferensi dan pameran

3. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

14 Hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan :

1. Pemohon Pendaftaran Usaha pariwisata Di Ajukan Secara Tertulis oleh Pengusaha Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali Dengan Materai Rp. 6000,-

2. Foto copy akte pendirian badan usaha yang mencamtumkan usaha perjalanan wisata sebagai maksud dan tujuannya, serta perubahannya apabila ada, untuk pengusaha yang berbadan usaha, atau fotocopy KTP untuk pengusaha perseorangan

3. Foto Copy Izin Mendirikan Bangunan (IMB). 4. Fotocopy Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) 5. Foto copy izin undang – undang gangguan (HO) 6. Dokumen UKL/UPL atau SPPL 7. Pengajuan dokumen yang disampaikan dengan memperlihatkan dokumen aslinya atau mmperlihatkan fotcoy atau

salinan yang telah di legalisasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan 8. Pengusaha wajib menjamin melalui pernyataan tertulis bahwa data dan dokumen adalah absah, benar dan sesuai

dengan fakta

Page 253: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

BIDANG PEKERJAAN UMUM

& TATA RUANG

Page 254: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN PEMANFAATAN BAGIAN JALAN PROVINSI (GALIAN JALAN)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pemanfaatan

Bagian Jalan Provinsi

(Galian Jalan)

Dinas Pekerjaan

Umum Penataan

Ruang (Tim Teknis)

2. Undang – Undang Nomor 38 tahun 2004 tentang jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 3186).

3. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4655).

4. Peraturan menteri pekerjaan umum nomor 20 tahun 2010 tentang pemanfaatan bagian jalan

5. Peraturan Gubernur Bali No 50 Tahun 2013 Tentang standar operasional prosedur dinas-dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali

6. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

-

5 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Persyaratan

1. Surat Permohonan yang ditujukan Kepada Kepala badan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali Dengan Materai Rp.6000,-.

2. Foto copy Akte Pendirian Perusahan Pemohon. 3. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP). 4. Surat pernyataan Kesanggupan Memenuhi Semua Persyaratan yang ditentukan dalam surat Izin. 5. Prta Lokasi.

Page 255: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

6. Jenis Pemanfaatan. 7. Jadual Waktu Pekerjaan/Pelaksanaan. 8. Rencana teknis rinci, gambar konstruksi dan bahan konstruksi 9. Metode Pelaksanaan. 10. RAB dan Gambar Konstruksi Pelaksanaan.

Prosedur :

1. Surat permohonan ijin galian dari pemohon ditujukan kepada Badan Penanaman Modal dan Perizinan.

2. Proses di BPMP, kemudian berkirim surat kepada Kadis PU Prov. Bali, mohon untuk kajian teknis/rekomendasi ijin

penggalian jalan sebagai prasyarat untuk keluarnya ijin penggalian.

3. Proses di Dinas PU, Disposisi kepada Kepala Bidang Bina Marga selaku pemberi rekomendasi teknis.

4. Proses di bidang Bina Marga c.q Kepala Seksi Rehabilitas dan pemeliharaan Bina Marga

a. Penjadualan/ surat undangan untuk rapat pembahasan.

b. Penjadualan untuk cek lapangan.

5. Proses di bidang Bina Marga c.q Kepala Seksi Rehabilitas dan Pemeliharaan Bina Marga.

a. Hasil rapat/ notulen di ijinkan untuk dilaksanakan kegiatan

b. hasil cek lapangan dijadikan untuk dilaksanakan kegiatan

c. kelengkapan dokumen administrasi dan persyaratan teknis

6. Rekomendasi teknis dikeluarkan di serahkan ke DPMPTSP 7. Proses izin di DPMPTSP dan rekomendasi teknis sebagai syarat teknis kelengkapan pengajuan ijin galian dari dinas

pu provinsi bali

Page 256: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN PEMANFAATAN AIR PERMUKAAN

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi teknis

ijin pemanfaatan

infrastruktur sumber

daya air

Dinas PU Prov Bali (

Tim Teknis )

1. Peraturan pemerintah republic indonesa no 42 tahun 2008 tentang pengelolaan sumber daya air

2. Undang undang republic Indonesia nomer 11 tahun 1974 tentang pengairan

3. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu .

- 5 hari kerja

sejak surat

permohona

n dan

berkas

persyarata

n diterima

lengkap

dan benar.

Lampiran persyaratan :

1. Identitas pemohon : a. Fotocopy akte perusahaan b. Fotocopy ktp c. Surat pernyataan kesanggupan

2. Fotocopy akte perusahaan a. Fotocopy akte perusahaan b. Fotocopy ktp c. Surat pernyataan kesanggupan

3. Persyaratan Teknis a. Lokasi b. Jenis pemanfaatan c. Jadwal waktu pelaksanaan

Page 257: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

d. Rencana teknis rinci , gambar dan bahan konstruksi e. Metode pelaksanaan f. RAB, jaminan pelaksanaan

Prosedur :

1. Surat permohonan izin dari pemohon di tunjukan kepada dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu provinsi bali

2. Proses di DPMPTSP, kemudian berkirim surat kepada kadis PU Prov Bali, mohon unutk kajian teknis/ rekomendasi ijin pemanfaatan infrastruktur SDA sebagai peryaratan untuk keluarnya izin

3. Proses di dinas pu, di disposisi kepada kepala bidang SDA selaku pemberi rekomendasi teknis 4. Proses di bidang SDA cq. Kasi operasi dan pemeliharaan SDA

a. Penjadwalan / surat undangan untuk rapat pembahasan b. Penjadualan untuk cek lapangan

5. Proses di bidang SDA cq. Kasi operasi dan pemeliharaan SDA a. Hasil rapat atau notulen, izinkan untuk melaksanakan kegiatan b. Hasil cek lapangan, diizinkan untuk melaksanakan kegiatan c. Kelengkapan dokumen administrasi dan persyaratan teknis

6. Rekomendasi teknis di keluarkan, diserahkan ke DPMPTSP 7. Proses ijin di DPMPTSP dan rekomendasi teknis sebagai syarat teknis kelengkapan pengaduan izin dari dinas pu

prov bali 8. Mengajukan permohonan unutk pemeriksaan lapangan setelah pekerjaan selesai dari pemohon kepada kadis pu cq.

Tim rekomendasi teknis 9. Jadual untuk cek/pemeriksaan lapangan 10. Hasil pemeriksaan lapangan, di tujangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP), diserahkan jepada pemohon,

sebagai kelengkapan dan teknis yang telah di tentukan bahwa kegiatan telah selesai

Page 258: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

BIDANG

PENANAMAN MODAL

Page 259: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN PRINSIP PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Prinsip

penanaman modal

dalam Negeri

Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu

(Tim Teknis)

1. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal

2. Undang – Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antar pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintah daerah Kabupaten/kota.

4. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan pelayanan Terpadu Satu Pintu.

5. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2013 tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal.

6. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu .

- 7 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Persyaratan

1. Permohonan Diajukan Kepada Gubernur Bali c.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Melengkapi Formulir yang telah ditentukan (Lampiran I-A perka BKPM Nomor 5 Tahun 2013). 3. Fotocopy akte pendirian/perubahan Di usaha atau anggaran dasar koperasi / yayasan yang telah mendapakan

pengesahan dari Instansi yang berwenang. 4. Fotocopy NPWP badan usaha / badan hukum.

Page 260: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

5. Fotocopy NPWP dan KTP pimpinan Perusahan. 6. Keterangan rencana kegiatan.

a. Untuk industri berupa diagram alir produksi dengan penjelasan detil produksi termasuk jenis bahan baku dan hasil.

b. Untuk sektor jasa, berupa uraian kegiatan yang akan dilakukan dan produk jasa yang dihasilkan

Page 261: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN PRINSIP PERLUASAN PENANAMAN MODAL DALAM NEGER

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Prinsip perluasan

penanaman modal

dalam Negeri

Dinas Penanaman

Modal (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal

2. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan perintahan antara pemerintah, pemerintrahan daerah provonsi dan pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

4. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu satu pintu

5. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan tata cara perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal

6. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

- 3 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Persyaratan

1. Permohonan Diajukan Kepada Gubernur Bali c.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Melengkapi Formulir yang telah ditentukan (Lampiran I-A perka BKPM Nomor 5 Tahun 2013). 3. Fotocopy akte pendirian/perubahan badan usaha atau anggaran dasar koperasi / yayasan yang telah

mendapakan pengesahan dari Instansi yang berwenang.

Page 262: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. Fotocopy NPWP badan usaha / badan hukum. 5. Fotocopy NPWP dan KTP pimpinan Perusahan. 6. Keterangan rencana kegiatan.

a. Untuk industri berupa diagram alir produksi dengan penjelasan detil produksi termasuk jenis bahan baku dan hasil.

b. Untuk sektor jasa, berupa uraian kegiatan yang akan dilakukan dan produk jasa yang dihasilkan.

Page 263: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN PRINSIP PERUBAHAN PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Prinsip

Perubahan

penanaman modal

dalam Negeri

Dinas Penanaman

Modal (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal

2. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan perintahan antara pemerintah, pemerintrahan daerah provonsi dan pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

4. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu satu pintu

5. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan tata cara perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal

6. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

- 3 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan

1. Permohonan Diajukan Kepada Gubernur Bali c.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Melengkapi Formulir yang telah ditentukan (Lampiran II-A perka BKPM Nomor 5 Tahun 2013). 3. Fotocopy akte pendirian/perubahan badan usaha atau anggaran dasar koperasi / yayasan yang telah

mendapakan pengesahan dari Instansi yang berwenang.

Page 264: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. Fotocopy NPWP badan usaha / badan hukum. 5. Fotocopy NPWP dan KTP pimpinan Perusahan. 6. Keterangan rencana kegiatan. 7. Untuk industri berupa diagram alir produksi dengan penjelasan detil produksi termasuk jenis bahan baku dan

hasil. a. Untuk sektor jasa, berupa uraian kegiatan yang akan dilakukan dan produk jasa yang dihasilkan.

Page 265: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN PRINSIP PENGGABUNGAN PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL (MERGER) DALAM NEGERI

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Prinsip perluasan

penanaman modal

dalam Negeri

Dinas Penanaman

Modal (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal

2. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan perintahan antara pemerintah, pemerintrahan daerah provonsi dan pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

4. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu satu pintu

5. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan tata cara perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal

6. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

- 3 hari kerja

sejak surat

permohona

n dan

berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Persyaratan

1. Permohonan Diajukan Kepada Gubernur Bali c.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Melengkapi Formulir yang telah ditentukan (Lampiran V-A perka BKPM Nomor 5 Tahun 2013). 3. Fotocopy akte pendirian/perubahan badan usaha atau anggaran dasar koperasi / yayasan yang telah

mendapakan pengesahan dari Instansi yang berwenang.

Page 266: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. Fotocopy NPWP badan usaha / badan hukum. 5. Fotocopy NPWP dan KTP pimpinan Perusahan. 6. Keterangan rencana kegiatan.

a. Untuk industri berupa diagram alir produksi dengan penjelasan detil produksi termasuk jenis bahan baku dan hasil.

b. Untuk sektor jasa, berupa uraian kegiatan yang akan dilakukan dan produk jasa yang dihasilkan.

Page 267: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

5. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN USAHA PERLUASAN PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Usaha perluasan

penanaman modal

dalam Negeri

Dinas Penanaman

Modal (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal

2. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan perintahan antara pemerintah, pemerintrahan daerah provonsi dan pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

4. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu satu pintu

5. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan tata cara perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal

6. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

- 3 hari kerja

sejak surat

permohona

n dan

berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.sejak

surat

permohona

n dan

berkas

Lampiran Persyaratan

1. Permohonan Diajukan Kepada Gubernur Bali c.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Melengkapi Formulir yang telah ditentukan (Lampiran I-A perka BKPM Nomor 5 Tahun 2013).

Page 268: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. Fotocopy akte pendirian/perubahan badan usaha atau anggaran dasar koperasi / yayasan yang telah mendapakan pengesahan dari Instansi yang berwenang.

4. Fotocopy NPWP badan usaha / badan hukum. 5. Fotocopy NPWP dan KTP pimpinan Perusahan. 6. Keterangan rencana kegiatan.

a. Untuk industri berupa diagram alir produksi dengan penjelasan detil produksi termasuk jenis bahan baku dan hasil.

b. Untuk sektor jasa, berupa uraian kegiatan yang akan dilakukan dan produk jasa yang dihasilkan.

Page 269: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

6. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN USAHA PENGGABUNGAN PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL (MERGER) PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Usaha

Penggabungan

Perusahaan

penanaman modal

(Merger) Penanaman

Modal dalam Negeri

Dinas Penanaman

Modal (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal

2. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan perintahan antara pemerintah, pemerintrahan daerah provonsi dan pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

4. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu satu pintu

5. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan tata cara perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal

6. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

- 3 hari kerja

sejak surat

permohona

n dan

berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 270: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Lampiran Persyaratan

1. Permohonan Diajukan Kepada Gubernur Bali c.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Melengkapi Formulir yang telah ditentukan (Lampiran III-A perka BKPM Nomor 5 Tahun 2013). 3. Fotocopy akte pendirian/perubahan badan usaha atau anggaran dasar koperasi / yayasan yang telah

mendapakan pengesahan dari Instansi yang berwenang. 4. Fotocopy NPWP badan usaha / badan hukum. 5. Fotocopy NPWP dan KTP pimpinan Perusahan. 6. Keterangan rencana kegiatan.

a. Untuk industri berupa diagram alir produksi dengan penjelasan detil produksi termasuk jenis bahan baku dan hasil.

b. Untuk sektor jasa, berupa uraian kegiatan yang akan dilakukan dan produk jasa yang dihasilkan.

Page 271: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

7. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN USAHA PERUBAHAN PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Usaha

Perubahan

penanaman modal

dalam Negeri

Dinas Penanaman

Modal (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal

2. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan perintahan antara pemerintah, pemerintrahan daerah provonsi dan pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

4. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu satu pintu

5. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan tata cara perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal

6. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

- 3 hari kerja

sejak surat

permohona

n dan

berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan

1. Permohonan Diajukan Kepada Gubernur Bali c.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Melengkapi Formulir yang telah ditentukan (Lampiran II-A perka BKPM Nomor 5 Tahun 2013).

Page 272: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. Fotocopy akte pendirian/perubahan badan usaha atau anggaran dasar koperasi / yayasan yang telah mendapakan pengesahan dari Instansi yang berwenang.

4. Fotocopy NPWP badan usaha / badan hukum. 5. Fotocopy NPWP dan KTP pimpinan Perusahan. 6. Keterangan rencana kegiatan. 7. Untuk industri berupa diagram alir produksi dengan penjelasan detil produksi termasuk jenis bahan baku dan

hasil. a. Untuk sektor jasa, berupa uraian kegiatan yang akan dilakukan dan produk jasa yang dihasilkan.

Page 273: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

8. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN PEMBUKAAN KANTOR CABANG PERUSAHAAN

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pembukaan

kantor Cabang

Perusahaan

Dinas Penanaman

Modal (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal

2. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan perintahan antara pemerintah, pemerintrahan daerah provonsi dan pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

4. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu satu pintu

5. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan tata cara perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal

6. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

- 3 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 274: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Lampiran Persyaratan

1. Permohonan Diajukan Kepada Gubernur Bali c.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Melengkapi Formulir yang telah ditentukan (Lampiran IV-A perka BKPM Nomor 5 Tahun 2013). 3. Fotocopy akte pendirian/perubahan badan usaha atau anggaran dasar koperasi / yayasan yang telah

mendapakan pengesahan dari Instansi yang berwenang. 4. Fotocopy NPWP badan usaha / badan hukum. 5. Fotocopy NPWP dan KTP pimpinan Perusahan. 6. Keterangan rencana kegiatan. 7. Untuk industri berupa diagram alir produksi dengan penjelasan detil produksi termasuk jenis bahan baku dan

hasil. a. Untuk sektor jasa, berupa uraian kegiatan yang akan dilakukan dan produk jasa yang dihasilkan.

Page 275: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

BIDANG

PERDAGANGAN & PERINDUSTIAN

Page 276: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Angka pengenal

importir

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Provinsi Bali (Tim

Teknis)

1. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 54/M-DAG/PER/10/2009 tanggal

9 Oktober 2009 tentang Ketentuan di

bidang Impor

2. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27/M-DAG/PER/5/2012 tanggal 1

Mei 2012 tentang Ketentuan Angka

Pengenal Impor

3. Permendag Nomor 71/M-DAG/PER/9/2013 tanggal 12Desember 2013 tentang pendelegasian kewenangan penerbitan Angka pengenal Import Penyelenggaraan Pelayanan terpadu Satu Pintu.

4. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 54/M-DAG/PER/10/2009 tanggal

9 Oktober 2009 tentang Ketentuan di

bidang Impor

5. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

- 5 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan

1. Persyaratan API-U a. Foto Copy akte notaris pendirian perusahaan dan perubahannya jika ada.

Page 277: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

b. Foto Copy Surat kterangan domisili kantor pusat perusahaan yang masih berlaku dari kantor kelurahan setempat atau fotocopy perjanjian sewa tempat berusaha dengan pengelola atau pemilik bangunan.

c. Foto Copy Surat izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Usaha Lain yang sejenisnya yang di terbitkan oleh Instansi/dinas berwenang dibidang perdagangan atau penanaman modal.

d. Foto Copy Tanda Pendaftaran perusahaan (TDP). e. Foto Copy Nomor Pokok wajib pajak (NPWP) Perusahaan atau Perorangan dan penanggung jawab

Perusahaan f. Referensi dari bank Devisa. g. FotoCopy KTP atau Paspor dari Pengurus atau Direksi Perusahaan dan h. Fas foto Terakhir dengan latar belakang warna Merah masing – masing pengurus atau Direksi perusahaan

2 (dua) lembar ukuran 3 x 4cm. 2. Persyaratan API-P

a. Foto Copy akte notaris pendirian perusahaan dan perubahannya jika ada. b. Foto Copy Surat kterangan domisili kantor pusat perusahaan yang masih berlaku dari kantor kelurahan

setempat atau fotocopy perjanjian sewa tempat berusaha dengan pengelola atau pemilik bangunan. c. Foto Copy Surat izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Usaha Lain yang sejenisnya yang di terbitkan

oleh Instansi/dinas berwenang dibidang perdagangan atau penanaman modal. d. Foto Copy Tanda Pendaftaran perusahaan (TDP). e. Foto Copy Nomor Pokok wajib pajak (NPWP) Perusahaan atau Perorangan dan penanggung jawab

Perusahaan f. Referensi dari bank Devisa. g. FotoCopy KTP atau Paspor dari Pengurus atau Direksi Perusahaan dan h. Fas foto Terakhir dengan latar belakang warna Merah masing – masing pengurus atau Direksi perusahaan

2 (dua) lembar ukuran 3 x 4cm.

Page 278: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN MB UNTUK DISTRIBUTOR

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi surat

izin usaha

perdagangan mb

untuk distributor

Dinas Perindustrian

dan perdagangan

(Tim Teknis)

1. Undang – undang nomor 7 tahun 2014 tentang perdagangan

2. Peraturan menteri perdagangan RI nomor 20/M-DAG/PER/4/2014 tanggal 11 april 2014 tentang pegendalian dan pengawasan terhadap pengadaan . pengedaran dan penjualan minuman beralkohol.

3. Peraturan menteri perdagangan RI Nomor 72/M-DAG/PER/10/2014 tanggal 14 oktober 2014 tentang perubahan atas peraturan menteri perdagangan RI Nomor 20/M-DAG/PER/2014 tentang pengendalian atas pengawasan terhadap pengadaan peredaran dan penjualan minuman beralkohol

4. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

- 5 Hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Persyaratan

1. Mengajukan surat permohonan Kepada Gubernur Bali C.q. Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Foto copy akte pendirian perseroan terbatas dan pengesahan badan hukum dari pejabat yang berwenang dan akte perubahan.

Page 279: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. Surat penunjukkan sebagai distributor dari produsen dan atau IT-MB. 4. Rekomendasi dari Gubernur dalam hal ini kepala dinas provinsi untuk setiap provinsi wilayah pemasaran, yang

didukung dengan berita acara penelitian lapangan dari dinas ksbupaten / kota tempat domisili perusahaan. 5. Foto copy SIUP menengah atau besar. 6. Fotocopy TDP. 7. Fotocopy TDG. 8. Pas foto penanggung jawab perusahaan 3 x 4 berwarna 2 lembar. 9. Fotocopy KTP penanggung jawab perusahaan 10. Fotocopy Nomor pokok Pengusahan Barang Kena Cukai (NPPBKC),perusahan yang memperpanjang SIUP – MB . 11. Fotocopy izin usaha (IUI) dari kementrian perindustrian bagi perusahan yang ditunjukkan produsen dalam negeri. 12. Fotocopy izin edar dari BPOM. 13. Surat pernyataan diatas materai yang cukup yang menyatakan hanya akan melakukan penjualan minuman

beralkohol kepada sub Distributor, pengecer atau penjual langsung yang ditunjukkin. 14. Surat pernyataan diatas meterai yang menyatakan memiliki dan atau menguasai gudang.

Page 280: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN INDUSTRI YANG INVESTASINYA DILUAR TANAH DAN BANGUNAN DIATAS RP. 15.000.000.000,-

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin industri yang

investasinya di luar

tanah bangunan

diatas

Rp.15.000.000.000,-

Dinas perindustrian

dan Perdagangan

(Tim Teknis)

1. Peraturan Mentri Perindustrian R.I. No.41/M-IND/PER/G/2008, Tanggal 25 Januari 2008 tentang ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Perluasan Dan Tanda Daftar Industri.

2. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

- 7 hari kerja

sejak surat

permohona

n dan

berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan

1. Copy akte pendirian perusahan dan atau perubahannya, khusus bagi perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas, akta tersebut disyahkan oleh mentri hukum dan HAM.

2. Copy izin mendirikan bangunan (IMB). 3. Copy surat persetujuan prinsip (Model Pi - 1). 4. Copy formulir Model Pm – II tentang informasi kemajuan pembangunan pabrik dan sarana produksi (Proyek). 5. Copy izin Undang – Undang gangguan. 6. Copy izin lokasi. 7. Sarana dan prasarana (meja pelayanan, komputer, tempat parkir yang memadai, sarana transportasi.).

Page 281: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN BAHAN BERBAHAYA ( SIUP – B2 ) UNTUK PENGECER TERDAFTAR BAHAN BERBAHAYA (PT-B2)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Surat Ijin Usaha

Perdagangan Bahan

Berbahaya ( SIUP –

B2 ) untuk Pengecer

Terdaftar Bahan

Berbahaya (PT-B2)

Dinas Perindustrian

dan perdagangan

(Tim Teknis)

1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan

2. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44/M-DAG/PER/9/2009 tentang Pengadaan, Distribusi dan Pengawasan Bahan Berbahaya

3. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

- 5 Hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan

1. Mengajukan surat permohonan Kepada Gubernur Bali C.q. Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Foto copy akte pendirian perseroan terbatas dan pengesahan badan hukum dari pejabat yang berwenang dan akte perubahan.

3. Surat penunjukkan sebagai distributor dari produsen dan atau IT-MB. 4. Rekomendasi dari Gubernur dalam hal ini kepala dinas provinsi untuk setiap provinsi wilayah pemasaran, yang

didukung dengan berita acara penelitian lapangan dari dinas ksbupaten / kota tempat domisili perusahaan. 5. Foto copy SIUP menengah atau besar. 6. Fotocopy TDP. 7. Fotocopy TDG. 8. Pas foto penanggung jawab perusahaan 3 x 4 berwarna 2 lembar. 9. Fotocopy KTP penanggung jawab perusahaan 10. Fotocopy Nomor pokok Pengusahan Barang Kena Cukai (NPPBKC),perusahan yang memperpanjang SIUP – MB . 11. Fotocopy izin usaha (IUI) dari kementrian perindustrian bagi perusahan yang ditunjukkan produsen dalam negeri. 12. Fotocopy izin edar dari BPOM.

Page 282: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

13. Surat pernyataan diatas materai yang cukup yang menyatakan hanya akan melakukan penjualan minuman beralkohol kepada sub Distributor, pengecer atau penjual langsung yang ditunjukkin.

14. Surat pernyataan diatas meterai yang menyatakan memiliki dan atau menguasai gudang.

Page 283: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN USAHA PERDAGANGAN MINUMAN BERALKOHOL (MB) UNTUK TOKO BEBAS BEA.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Usaha

Perdagangan

Minuman Beralkohol

(MB) Untuki Toko

Bebas Bea

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

(Tim Teknis)

1. Peraturan Mentri Perindustrian R.I. No.41/M-IND/PER/G/2008, Tanggal 25 Januari 2008 tentang ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Perluasan Dan Tanda Daftar Industri.

2. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

- 5 Hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan :

1. Copy akte Pendirian Perusahaan dan atau perubahannya, Khusus bagi Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas akte tersebut tekah disahkan oleh MentriHukum dan HAM.

2. Copy Izin Mendirikan Bangunan (IMB). 3. Copy Izin Surat Persetujuan Prinsip (Model Pi-l). 4. Copy Formulir Model Pm-II tentang Informasi kemajuan pembangunan pabrik dan sasaran produksi (proyek). 5. Copy Izin Undang – Undang Gangguan. 6. Copy Izin Lokasi. 7. Copy dokumen penyajian informsi tentang Usaha – usaha pelestarian yang meliputi :

Analisa Mengenai dampak Lingkungan (AMDAL) Atau

Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).

Page 284: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

5. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN USAHA PERDAGANGAN BAHAN BERBAHAYA ( SIUP – B2 ) UNTUK DISTRIBUTOR TERDAFTAR BAHAN BERBAHAYA (DT-B2 ).

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Surat Ijin Usaha

Perdagangan Bahan

Berbahaya ( SIUP –

B2 ) untuk Distributor

Terdaftar Bahan

Berbahaya (DT-B2)

Dinas Perindustrian

dan perdagangan

(Tim Teknis)

1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan

2. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44/M-DAG/PER/9/2009 tentang Pengadaan, Distribusi dan Pengawasan Bahan Berbahaya

3. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

- 5 Hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan

1. Mengajukan surat permohonan Kepada Gubernur Bali C.q. Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Foto copy akte pendirian perseroan terbatas dan pengesahan badan hukum dari pejabat yang berwenang dan akte perubahan.

3. Surat penunjukkan sebagai distributor dari produsen dan atau IT-MB. 4. Rekomendasi dari Gubernur dalam hal ini kepala dinas provinsi untuk setiap provinsi wilayah pemasaran, yang

didukung dengan berita acara penelitian lapangan dari dinas ksbupaten / kota tempat domisili perusahaan. 5. Foto copy SIUP menengah atau besar. 6. Fotocopy TDP. 7. Fotocopy TDG. 8. Pas foto penanggung jawab perusahaan 3 x 4 berwarna 2 lembar. 9. Fotocopy KTP penanggung jawab perusahaan 10. Fotocopy Nomor pokok Pengusahan Barang Kena Cukai (NPPBKC),perusahan yang memperpanjang SIUP – MB . 11. Fotocopy izin usaha (IUI) dari kementrian perindustrian bagi perusahan yang ditunjukkan produsen dalam negeri. 12. Fotocopy izin edar dari BPOM.

Page 285: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

13. Surat pernyataan diatas materai yang cukup yang menyatakan hanya akan melakukan penjualan minuman beralkohol kepada sub Distributor, pengecer atau penjual langsung yang ditunjukkin.

14. Surat pernyataan diatas meterai yang menyatakan memiliki dan atau menguasai gudang.

Page 286: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

BIDANG PERHUBUNGAN

Page 287: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG TIDAK DALAM TRAYEK (TAXI)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Penyelenggaraan

angkutan orang tidak

dalam trayek (taxi)

Dinas Perhubungan

dan Infokom Provinsi

Bali (Tim Teknis)

1. KM 35 Tahun 2003 tentang penyelenggaraan Angkatan orang di jalan dengan kendaraan umum

2. UU No.22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan

3. PP No.74 tahun 2014 tentang angkutan jalan

4. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

7 hari kerja

sejak surat

permohona

n dan

berkas

persyaratan

diterima

lengkap

dan benar.

Lampiran Persyaratan

1. Mengajukan Surat Permohonan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

2. Memiliki Surat Izin Usaha Angkut. 3. Menanda Tangani Surat pernyataan untuk memenuhi kewajiban sebagai pemegang izin operasi. 4. Memiliki / menguasai kend bermotor yang baik jalan yang dibuktikan dengan foto copy STNK sesuai domisili

perusahaan dan foto copy buku izin. 5. Menguasai atau memiliki fasilitas penyompanan/pool kend bermotor dengan gambar lokasi , bangunan dan surat

keterangan penguasaan /pemilik. 6. Memiliki/bekerja sama dengan pihak lain yang mampu menyediakan fas pemeliharaan kend. 7. Gambar/denah lokasi kantor. 8. Surat keterangan kondisi usaha al permodalan, SDM. 9. Surat Keterangan Komitmen Usaha seperti jenis pelayanan dan standar pelayanan yang diterapkan. 10. Surat Pertimbangan Teknis Dari Bupati/Walikota.

Page 288: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

11. Gambar / denah lokasi kantor 12. Surat keterangan kondisi usaha antara lain pemodalan, SDM 13. Surat keterangan komitmen usaa seperti jenis pelayanan dan standar pelayanan yang di terapkan,

Page 289: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG ANTAR KOTA DALAM PROVINSI (AKDP)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Penyelenggaraan

angkutan orang antar

kota dalam provinsi

(AKDP)

Dinas Perhubungan

dan Infokom Provinsi

Bali (Tim Teknis)

1. KM 35 Tahun 2003 tentang penyelenggaraan Angkatan orang di jalan dengan kendaraan umum

2. UU No.22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan

3. PP No.74 tahun 2014 tentang angkutan jalan

4. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

7 hari kerja

sejak surat

permohona

n dan

berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Lampiran Persyaratan

1. Mengajukan Surat Permohonan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali 2. Meniliki Surat Izin Usaha Angkut 3. Menanda Tangani Surat pernyataan untuk memenuhi kewajiban sebagai pemegang izin operasi. 4. Memiliki / menguasai kend bermotor yang baik jalan yang dibuktikan dengan foto copy STNK sesuai domisili perusahaan dan foto copy buku izin. 5. Menguasai atau memiliki fasilitas penyompanan/pool kend bermotor dengan gambar lokasi , bangunan dan surat keterangan penguasaan /pemilik. 6. Memiliki/bekerja sama dengan pihak lain yang mampu menyediakan fas pemeliharaan kend. 7. Gambar/denah lokasi kantor. 8. Surat keterangan kondisi usaha al permodalan, SDM. 9. Surat Keterangan Komitmen Usaha seperti jenis pelayanan dan standar pelayanan yang diterapkan

Page 290: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENERBITAN SUART PERSETUJUAN PENGOPERASIAN KAPAL ANTAR DAERAH KABUPATEN/KOTA DALAM DAERAH PROVINSI YANG TERLETAK PADA JARINGAN JALAN PROVINSI DAN/ ATAU JARINGAN JALUR KERETA API PROVINSI.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Surat Persetujuan

Pengoperasian Kapal

Antar Daerah

Kabupaten/Kota

Dalam Daerah

Provinsi Yang

Terletak Pada

Jaringan Jalan

Provinsi Dan/Atau

Jaringan Jalur Kereta

Api Provinsi

Dinas Perhubungan

dan Infokom Provinsi

Bali (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008

tentang Pelayaran;

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009

tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun

2010 Sebagaimana telah dirubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22

Tahun 2011 tentang Angkutan di

Perairan;

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor

PM 26 Tahun 2012 tentang

Penyelenggaraan Angkutan

Penyeberangan junto Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor PM 80 Tahun 2015

tentang Perubahan Atas Peraturan

Menteri Perhubungan Nomor PM 26

Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan

Angkutan Penyeberangan;

6. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun

7 hari kerja

sejak surat

permohona

n dan

berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 291: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2017 Tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Lampiran Persyaratan:

Untuk memperoleh Ijin Persetujuan Pengoperasian Kapal antar Daerah Kabupaten/Kota dalam Daerah Provinsi

yang terletak pada jaringan jalan Provinsi dan/atau jaringan jalur kereta api Provinsi.Pemohon mengajukan

Permohonan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan persyaratan :

1. Persyaratan Administrasi :

a. Surat Permohonan;

b. Surat Persetujuan Pengoperasian Kapal Angkutan Penyeberangan;

c. Akta Pendirian Perusahaan dan Pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM;

d. Surat Ijin Usaha Angkutan Penyeberangan (SIUAP);

e. NPWP;

f. KTP. Penanggungjawab;

g. Surat Keterangan Domisili Perusahaan;

h. Surat Perjanjian;

i. Surat Perintah Mulai Bekerja SPMK;

j. Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

k. Surat Ijin Usaha Angkutan Laut (SIUPAL).

2. Persyaratan Teknis :

a. Nama dan Surat Ukur Kapal;

Page 292: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

b. Kelas BKI :

- Sertfikat Klasifikasi Lambung

- Sertifikat Klasifikasi Mesin

c. Document of Compliance (DOC);

d. Safety Management Certificate (SMC);

e. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang;

f. Surat Laut;

g. Sertifikat Garis Muat;

h. Grosse Akta;

i. Daftar Susunan Perwira/ABK;

j. Daftar Karyawan Kapal (Crew List).

Page 293: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENERBITAN REKOMENDASI TEKNIS IJIN USAHA PERUSAHAAN BONGKAR MUAT

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Teknis

Ijin Usaha

Perusahaan Bongkar

Muat

Dinas Perhubungan

Dan Infokom Provinsi

Bali (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun

2008 tentang Pelayaran;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan

Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 20

Tahun 2010 Sebagaimana telah

dirubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011

tentang Angkutan di Perairan;

4. Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor PM 60 Tahun 2014

sebagaimana telah dirubah dengan

PM Nomor 53 Tahun 2015 tentang

Penyelenggaraan dan

Pengusahaan Bongkar Muat

Barang Dari dan Ke Kapal;

5. Peraturan Gubernur Bali No. 32

Tahun 2017 Tentang

Penyelenggaraan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Terpadu Satu

7 hari kerja

sejak surat

permohonan

dan berkas

persyaratan

diterima

lengkap dan

benar.

Page 294: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Pintu.

Lampiran PersyaratanAdministrasi :

Untuk memperoleh Ijin Usaha Perusahaan Bangkar Muat Pemohon mengajukan Permohonan kepada Kepala

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan persyaratan :

1. Persyaratan Administrasi :

a. Memiliki Akte Pendirian Perusahaan;

b. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan;

c. Memiliki Penanggung Jawab;

d. Menempati Tempat Usaha, Baik Berupa Milik Sendiri maupun Sewa Berdasarkan Surat Keterangan

Domisili Perusahaan Dari Instansi Yang Berwenang;

e. Memiliki Tenaga Ahli Dengan Kualifikasi Ahli Nautika Atau Ahli Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga;

f. Memiliki Surat Rekomendasi / Pendapat Tertulis Dari Otoritas Pelabuhan Atau Unit Penyelenggara

Pelabuhan Setempat Terhadap Keseimbangan Penyediaan Dan Permintaan Kegiatan Usaha Bongkar Muat;

g. Memiliki Modal Usaha Sbb :

1) Kegiatan Usaha di Pelabuhan Utama :

a) Modal usaha sebesar Rp 4.000.000.000,00 (empat milyar rupiah)

b) Modal yang disetor sekurang-kurangnya Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

2) Kegiatan Usaha di Pelabuhan Pengumpul :

a) Modal usaha sebesar Rp 2.000.000.000,00. (dua milar rupiah)

b) Modal disetor sekurang-kurangnya Rp 500.000.000,00. (lima ratus juta rupiah)

3) Kegiatan Usaha di Pelabuhan Pengumpan :

Page 295: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

a) Modal usaha sebesar Rp 1.000.000.000,00 ( satu miliar rupiah)

b) Modal disetor sekurang-kurangnya Rp 250.000.000,00 ( dua ratus lima puluh juta rupiah)

h. Memiliki Tenaga Ahli dengan kualifikasi ahli nautika / ahli ketatalaksanaan Pelayaran Niaga Di Bidang

Bongkar Muat :

1) Kegiatan Usaha di Pelabuhan Utama :

Memiliki tenaga ahli sekurang-kurangnya :

1 (satu) orang dengan kualifikasi Ahli Nautika TK. II atau Ahli Ketatalaksanaan Pelayanan Niaga D.III

atau yang sederajat dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.Modal yang disetor

sekurang-kurangnya Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

2) Kegiatan Usaha di Pelabuhan Pengumpul :

Memiliki tenaga ahli sekurang-kurangnya :

1 (satu) orang dengan kualifikasi Ahli Nautika TK. III atau Ahli Ketatalaksanaan Pelayanan Niaga D.III

dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun.

3) Kegiatan Usaha di Pelabuhan Pengumpan :

Memiliki tenaga ahli sekurang-kurangnya :

1 (satu) orang dengan kualifikasi Ahli Nautika TK. IV atau Ahli Ketatalaksanaan Pelayanan Niaga

berijazah Diploma D.III dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun.

2. Persyaratan Teknis :

a. Memiliki Peralatan Bongkar Muat:

1) Kegiatan Usaha di Pelabuhan Utama :

a) 4 unit forklift terdiri :

1. 1 unit kaps. 2,5 ton

2. 2 unit kaps. 5 ton

Page 296: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. 1 unit kaps. 10 ton

b) 75 buah pallet .

c) 15 buah Ship side-net.

d) 15 buah rope sling.

e) 15 buah rope net.

f) 15 buah Wire net.

2) Kegiatan Usaha di Pelabuhan Pengumpul :

a) 3 unit forklif :

1. 2 unit kaps. 2,5 ton

2. 1 unit kaps. 5 ton

b) 50 buah pallet:

c) 10 buah ship side-net.

d) 10 buah rope sling.

e) 10 buah rope net.

f) 10 buah wire net

3) Kegiatan Usaha di Pelabuhan Pengumpan :

a) 2 unit forklif

1) 1 unit kaps. 1 ton.

2) 1 unit kaps 2,5 ton.

b) 25 buah pallet.

c) 5 buah ship side-net

Page 297: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

d) 5 buah rope sling.

e) 5 buah rope net.

f) 5 buah wire net

Page 298: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

5. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENERBITAN SURAT IJIN USAHA EKSPEDISI MUATAN KAPAL LAUT (EMKL) .

Jenis Izin Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Surat Ijin Usaha

Ekspedisi Muatan

Kapal Laut (Emkl)

Dinas Perhubungan

Dan Infokom Provinsi

Bali (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008

tentang Pelayaran;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun

2010 Sebagaimana Telah Dirubah

Dengan Peraturan Pemerintah Nomor

22 Tahun 2011 tentang Angkutan di

Perairan;

3. Keputusan Menteri Perhubungan

Nomor KM 12 Tahun 1989.

4. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun

2017 Tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Persyaratan :

Untuk memperoleh Surat Ijin Usaha Pelayaran Rakyat Pemohon mengajukan Permohonan kepada Kepala Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan persyaratan :

Persyaratan Administrasi :

a. Memiliki Akte Pendirian Perusahaan;

b. Foto Copy Pengesahan Akte Pendirian Perusahaan / Perubahan dari Menteri Kehakiman;

c. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan;

d. KTP Penanggung Jawab / Direktur dan Komisaris Perusahaan;

Page 299: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

e. Surat Keterangan Domisili Perusahaan;

f. Memiliki Modal Usaha.

Page 300: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

6. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENERBITAN IZIN USAHA JASA PENGURUSAN TRANSPORTASI (JPT)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Usaha Jasa

Pengurusan

Transportasi (JPT)

.

Dinas Perhubungan

Dan Infokom Provinsi

Bali (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008

tentang Pelayaran;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun

2010 Sebagaimana Telah Dirubah

Dengan Peraturan Pemerintah Nomor

22 Tahun 2011 tentang Angkutan di

Perairan;

4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor

PM 130 Tahun 2016 tentang Perubahan

ke Empat atas Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor PM 74 Tahun

2015 tentang Penyelenggaraan dan

Pengusahaan Jasa Pengurusan

Transportasi;

5. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun

2017 Tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Page 301: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Persyaratan :

Untuk memperoleh Ijin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi Pemohon mengajukan Permohonan kepada

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan persyaratan :

1. Persyaratan Administrasi :

g. Memiliki Akte Pendirian Perusahaan;

h. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan;

i. Memiliki Surat Keterangan Domisili Perusahaan;

j. Memiliki Penanggung Jawab;

k. Memiliki Modal Dasar Paling Sedikit Rp. 2.000.000.000 (dua miliyar rupiah) Paling Sedikit 25% Dari

Modal Dasar Harus Ditempatkan dan Disetor Penuh Dengan Bukti Penyetoran Yang Sah Atau Di

Audit Oleh Kantor Akuntan Publik;

l. Tenaga Ahli WNI (Warga Negara Indonesia), Minimum D III Di Bidang Pelayaran / Maritim /

Penerbangan / Transportasi / IATA Diploma / FIATA Diploma, S1 Logistik / Sertifikat Ahli Kepabeanan

/ Kepelabuhanan;

2. Persyaratan Teknis :

a. Memiliki Dan Atau Menguasai Kantor;

b. Memiliki Sistem Sarana Peralatan Perangkat Lunak Dan Keras Serta Sistem Informasi Dan

Komunikasi Yang Terintegrasi Dengan Sistem Informasi Transportasi Darat / Laut / Udara /

Perkeretaapian Sesuai Dengan Perkembangan Teknologi.

Page 302: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

7. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) SURAT IZIN USAHA PELAYARAN RAKYAT.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Surat Izin Usaha

Pelayaran Rakyat

.

Dinas Perhubungan

Dan Infokom Provinsi

Bali (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008

tentang Pelayaran;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun

2010 Sebagaimana Telah Dirubah

Dengan Peraturan Pemerintah Nomor

22 Tahun 2011 tentang Angkutan di

Perairan;

4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor

PM 93 Tahun 2013 tentang;

5. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun

2017 Tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Page 303: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Untuk memperoleh Surat Ijin Usaha Pelayaran Rakyat Pemohon mengajukan Permohonan kepada Kepala Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan persyaratan :

1. Persyaratan Administrasi :

a. Memiliki Akte Pendirian Perusahaan bagi Pemohon Berbentuk Badan Usaha atau Kartu Tanda Penduduk

bagi Orang Perseorangan Warga Negara Indonesia yang Mengajukan Permohonan Izin Usaha Angkutan

Laut Pelayaran Rakyat;

b. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan;

c. Memiliki Penanggung Jawab yang merupakan Pimpinan tertinggi Perusahaan sesuai ketentuan Peraturan

Perundang-undangan;

d. Memiliki Tempat Usaha baik berupa Milik Sendiri maupun Sewa berdasarkan Surat Keterangan Domisili

Perusahaan dari Instansi Berwenang, yang dibuktikan dengan Bukti Kepemilikan atau Perjanjian Sewa;

e. Memiliki paling sedikit 1 (satu) orang Tenaga Ahli di Bidang Ketatalaksanaan, Nautis Tingkat Dasar atau

Teknis Pelayaran Niaga Tingkat Dasar;

f. Memiliki Rencana Usaha dan Rencana Pengoperasian Kapal (Bussines Plan);

2. Persyaratan Teknis :

a. Memiliki Kapal Layar (KL) Berbendera Indonesia yang laik laut dan digerakkan sepenuhnya dengan tenaga

angin;

b. Memiliki Kapal Layar Motor (KLM) Tradisional Berbendera Indonesia yang laik laut berukuran sampai dengan

GT 500 (lima ratus Gross Tonnage) dan digerakkan oleh tenaga angin sebagai penggerak utama dan motor

sebagai Tenaga Penggerak bantu;

c. Memiliki Kapal Motor (KM) Berbendera Indonesia yang laik laut berukuran paling kecil GT 7 (tujuh Gross

Tonnage) serta paling besar GT 35 (tiga puluh lima Gross Tonnage).

d. Kepemilikan Kapal Berbendera Indonesia yang laik laut dapat dibuktikan dengan :

1) Grosse Akte Kapal;

Page 304: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2) Surat Ukur Kapal yang masih berlaku;

3) Sertifikat Keselamatan Kapal yang masih berlaku;

4) Surat keterangan Status Hukum Kapal dari kantor dimana kapal tersebut didaftarkan;

5) Crew List bagi Tongkang Bermesin.

Page 305: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

8. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) SURAT IZIN USAHA PERUSAHAAN ANGKUTAN LAUT.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Surat Ijin Usaha

Perusahaan

Angkutan Laut

Dinas Perhubungan

Dan Infokom Provinsi

Bali (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008

tentang Pelayaran;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun

2010 Sebagaimana Telah Dirubah

Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22

Tahun 2011 tentang Angkutan di

Perairan;

4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor

PM 93 Tahun 2013 tentang;

5. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun

2017 Tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Persyaratan:

Untuk memperoleh Surat Ijin Usaha Pelayaran Rakyat Pemohon mengajukan Permohonan kepada Kepala Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan persyaratan :

1. Persyaratan Administrasi :

Page 306: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

a. Memiliki Akte Pendirian Perusahaan atau Koperasi yang dilampiri dengan Surat Keputusan Pengesahan Akte

Pendirian Perseroan dari Instansi yang berwenang;

b. Memiliki Modal Dasar paling sedikit Rp. 6.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dan Modal disetor paling sedikit

Rp. 1.500.000.000,- (satu miyar lima ratus juta rupiah);

c. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan atau Koperasi;

d. Memiliki Penanggung Jawab yang merupakan Pimpinan tertinggi Perusahaan atau Koperasi sesuai ketentuan

Peraturan Perundang-undangan;

e. Menempati Tempat Usaha baik berupa Milik Sendiri maupun Sewa berdasarkan Surat Keterangan Domisili

Perusahaan atau Koperasi dari Instansi Berwenang;

f. Memiliki paling sedikit 1 (satu) orang Tenaga Ahli setingkat Diploma III di bidang Ketatalaksanaan, Nautis

atau Teknis Pelayaran Niaga yangdibuktikan dengan salinan Ijazah yang dilegalisir oleh Instansi yang

berwenang;

g. Memiliki Rencana Usaha dan Rencana Pengoperasian Kapal (Bussines Plan);

2. Persyaratan Teknis :

c. Memiliki Kapal Motor Berbendera Indonesia yang laik laut dengan ukuran paling kecil 175 GT (seratus tujuh

puluh lima Gross Tonnage) secara kumulatif;

d. Memiliki Kapal Tunda Berbendera Indonesia yang laik laut paling sedikit 1 (satu) unit dengan Daya Motor

Penggerak Paling Kecil 150 (seratus lima puluh) Tenaga Kuda (TK) dengan paling sedikit 1 (satu) Unit

Tongkang Berukuran Paling kecil GT 175 (seratus tujuh puluh lima Gross Tonnage);

e. memilikiKapal Tunda Berbendera Indonesia Yang Laik laut Paling Sedikit 1 (satu) Unit Dengan Ukuran paling

Kecil GT 175 (seratus tujuh puluh lima Gross Tonnage);

f. memiliki Tongkang Bermesin Berbendera Indonesia Yang Laik Laut Paling Sedikit 1 (satu) Unit Dengan Ukuran paling

kecil GT 175 (seratus tujuh puluh lima Gross Tonnage).

g. Kepemilikan Kapal Berbendera Indonesia yang laik laut dapat dibuktikan dengan :

Page 307: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1) Grosse Akte Kapal;

2) Surat Ukur Kapal yang masih berlaku;

3) Sertifikat Keselamatan Kapal yang masih berlaku;

4) Crew List bagi Tongkang Bermesin.

Page 308: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

9. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENERBITAN IZIN USAHATALLY

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

IZin Usaha TALLY

.

Dinas Perhubungan

Dan Infokom Provinsi

Bali (Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008

tentang Pelayaran;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun

2010 Sebagaimana telah dirubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22

Tahun 2011 tentang Angkutan di

Perairan;

4. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor

KM 15 Tahun 2007 tentang

Penyelenggaraan dan Pengusahaan

Tally di Pelabuhan;

5. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun

2017 Tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Persyaratan:

Untuk memperoleh Ijin Usaha Tally Pemohon : mengajukan Permohonan kepada Kepala Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan persyaratan :

Persyaratan Administrasi :

Page 309: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

a. Memiliki Akte Pendirian Perusahaan;

b. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan;

c. Memiliki Peralatan, Termasuk Peralatan Teknologi Informasi Yang Digunakan;

d. KTP Penanggung Jawab / Direktur dan Komisaris Perusahaan;

e. Memiliki Surat Keterangan Domisili Perusahaan;

f. Memiliki Tenaga Ahli Di Bidang Tally;

g. Mendapatkan Rekomendasi Dari KSOP / UPP Setempat;

h. Memiliki Modal Usaha Sbb :

1) Kegiatan di Pelabuhan Utama dan Pengumpan :

a) Modal Dasar Sekurang-Kurang Rp. 500 Juta;

b) Modal Disetor Sekurang-Kurang Rp. 100 Juta.

2) Kegiatan di Pelabuhan Regional :

a) Modal Dasar Sekurang-Kurang Rp. 250 Juta;

b) Modal Disetor Sekurang-Kurang Rp. 50 Juta.

3) Kegiatan di Pelabuhan Lokal :

Penempatan Modal Dasar dan Modal Disetor Yang Harus Dipenuhi, Disesuaikan Dengan Kondisi

Pelabuhan Setempat Yang Ditetapkan Oleh Gubernur Provinsi Setempat Atas Saran dan Rekomendasi

dari KSOP / UPP Setempat.

i. Memiliki Tenaga Ahli sebagai berikut :

1) Kegiatan di Pelabuhan Utama dan Pengumpan :

Page 310: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Memiliki Sekurang-kurangnya satu (1) Orang Dengan Kualifikasi Ahli Nautika Tk.II Atau Ahli

Kepelabuhanan Dan Pelayaran Berijazah D IV, Atau Strata Satu (1) Transportasi Laut Atau Yang

Sederajat.

2) Kegiatan di Pelabuhan Regional :

Memiliki Tenaga Ahli Sekurang-Kurangnya Satu (1) Orang Dengan Kualifikasi Ahli NautikaTk.III,

Atau Ahli Kepelabuhanan Dan Pelayaran Berijazah D III Atau Yang Sederajat.

3) Kegiatan di Pelabuhan Lokal :

Tenaga Ahli Disesuaikan Dengan Kondisi Pelabuhan Setempat Yang Ditetapkan Oleh Gubernur

Provinsi Setempat Atas Saran Dan Pertimbangan dari KSOP / UPP Setempat.

Page 311: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

10. STANDAR OPERATING PROCEDURE ( SOP ) IZIN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN

ORANG TIDAK DALAM TRAYEK UNTUK ANGKUTAN SEWA KHUSUS.

Jenis Izin Pemberi

Pertimbangan

Persyaratan dan Prosedur Standar

Biaya

(Rp)

Waktu

Izin Penyelenggaraan

Angkutan Orang Tidak

dalm Trayek untuk

angkutan sewa khusus

Dinas

Perhubungan

1. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia nomor 32 tahun 2016 tentang penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor tidak dalam trayek

2. Peraturan menteri perhubungan republik indonesia nomor 26 tahun 2017 tentang penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek

- -

Lampiran persyaratan administrasi :

1. Akte pendirian perusahaan dan atau perubahan terakhir 2. Bukti pengesahan sebagai badan hukum dari kementrian hukum dan ham 3. Surat ijin usaha perdagangan (SIUP) 4. Tanda daftar perusahaan (TDP) 5. Nomor pokok wajib pajak (NPWP) Perusahaan 6. Surat keterangan domisili perusahaan yang di keluarkan oleh pejabat berwenang 7. Surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi seluruh kewajiban sebagai pemegang izin penyelenggaraan

angkutan tidak dalam trayek , bermaterai dan di tanda tangani pemimpin perusahaan 8. Surat perjanjian antara pemilik kendaraan atau anggota koperasi dengan perusahaan angkutan umum yang

berbentuk badan hukum koperasi 9. Memiliki dan atau menguasai tempat penyimpanan kendaraan yang memenuhi persyaratan teknis dan

mampu menampung sesuai jumlah kendaraan yang dimiliki dan dibuktikan dengan surat keterangan dari pemerintah daerah setempat yang menyatakan luasnya mampu menyimpan kendaraan sesuai dengan jumlah kendaraan yang dimiliki

10. Rencana bisnis (business plan) perubahan angkutan yang dituangkan dalam bentuk dokume

Page 312: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

11. STANDAR OPERATING PROCEDURE ( SOP ) PEMBAHARUAN M,ASA BERLAKU IZIN

PENYELENGARAAN ANGKUTAN ORANG TIDAK DALAM TRAYEK UNTUK ANGKUTAN SEWA KHUSUS.

Jenis Izin Pemberi

Pertimbangan

Persyaratan dan Prosedur Standar

Biaya

(Rp)

Waktu

Pembaharuan Masa

Berlaku Izin

Penyelenggaraan

Angkutan Orang Tidak

Dalam Trayek Untuk

Angkutan Sewa Khusus.

Dinas

Perhubungan

1. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia nomor 32 tahun 2016 tentang penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor tidak dalam trayek

2. Peraturan menteri perhubungan republik indonesia nomor 26 tahun 2017 tentang penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek

Lampiran persyaratan administrasi :

1. Mengajukan surat permohonan 2. Fotocopy surat tanda kendaraan 3. Fotocopy surat tanda uji kendaraan (STUK) 4. Kart Pengawasan asli

Page 313: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

BIDANG

PETERNAKAN &

KESEHATAN HEWAN

Page 314: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) IZIN PEMASUKAN/PENGELUARAN TERNAK UNGGAS DOC

(DAY OLD CHIKEN) ANTAR PROVINSI.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pemasukan /

Pengeluaran Ternak

Unggas DOC (day

old chiken) antar

Provinsi

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

16 hari kerja

sejak surat

permohona

n diterima

lengkap dan

benar

Page 315: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

9. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

10. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

12. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali.

13. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Persyaratan Admi

Page 316: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1.Persyarataan

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a.Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan

Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan wilayah/lokasi breeding farm

sekurang–kurangnya dalam 6 bulan terakhir bebas dari penyakit hewan menular strategis

(PHMS) yang wajib dilengkapi dengan Sertifikat Pullorum.

b.Apabila terjadi kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) maupun Wabah dari penyakit exotic (baru)

yang berpotensi menyebarkan di wilayah Provinsi Bali, maka diperlukan persyaratan teknis

tambahan sesuai dengan petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

c.Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari DokterHewan Berwenang

Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal yang dilengkapi dengan hasiluji laboratorium sesuai

dengan methode dan jenis penyakit yang dipersyaratkan./direkomendasikan.

d.Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan

Kesehatan Hewan Kabupaten/Kota yang menyatakan bahwa pemohon telah mengelola

Rumah Potong Unggas ( RPU) untuk permohonan diatas 150.000 ekor yang disertai

dengan rencana tujuan distribusi DOC.

c. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

Page 317: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah penerima

b. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari DokterHewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/ Kota daerah asal.

c. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf

Page 318: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

untuk diajukan kepada Kepala Dinas 9. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta

melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

10. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

3. Waktu : Maksimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 319: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2.STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)IZIN PEMASUKAN/PENGELUARAN TERNAK UNGGAS DOD

(DAY OLD DUCK) ANTAR PROVINSI.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pemasukan /

Pengeluaran Ternak

Unggas DOD (day

old Duck) antar

Provinsi

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 320: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

9. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

10. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

12. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali.

13. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi

Page 321: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan breeding farm sumber DODsekurang–kurangnya dalam kurun waktu 6 bulan terakhir bebas dari penyakit hewan menular strategis (PHMS) yang dilengkapi dengan uji laboratorium dan Sertifikat Bebas Pullorum yang masih berlaku.

: b. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari DokterHewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal yang dilengkapi dengan hasiluji laboratorium sesuai dengan methode dan jenis penyakit yang dipersyaratkan./direkomendasikan.

c. Apabila terjadi wabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit exotic (baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan DOC tidak diizinkan sampai daerah tersebut dinyatakan bebas penyakit hewan menular dari pejabat yang berwewenang

d. DOD yang dimasukkan bersumber dari Breeding Farm yang telah menerapkan Good Duck Farmer(GDF) khususnya manajemen kesehatan hewan yang baik dan benar dengan Rekomendasi dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

d. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali. .

Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

a. Surat Persetujuan Teknis Pemasukan dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah penerima

b. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari DokterHewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/ Kota daerah asal.

Page 322: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

c. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi

Bali.

1. Prosedur

: 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

9. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

10. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi

Page 323: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

3. Waktu

pelayanan

: Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 324: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3.STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)IZIN PEMASUKAN/PENGELUARAN TELUR TETAS (HACHING EGG)

ANTAR PROVINSI.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pemasukan/

Pengeluaran Telur

Tetas (Haching Egg)

antar Provinsi

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor :16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 325: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

9. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

10. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

12. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali.

13. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Page 326: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. Persyaratan : Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan breeding farm sumber telur tetas (Haching Egg) sekurang–kurangnya dalam kurun waktu 6 bulan terakhir bebas dari penyakit hewan menular strategis (PHMS) yang dilengkapi dengan uji laboratorium dan Sertifikat Bebas Pullorum yang masih berlaku.

b. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari DokterHewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal yang dilengkapi dengan hasiluji laboratorium sesuai dengan methode dan jenis penyakit yang dipersyaratkan./direkomendasikan.

c. Apabila terjadi wabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit exotic (baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan Telur tetas tidak diizinkan sampai daerah tersebut dinyatakan bebas penyakit hewan menular dari pejabat yang berwewenang .

e. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

: Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah penerima.

b. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari DokterHewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/ Kota daerah asal

Page 327: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

c. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

9. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

10. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

Page 328: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. Waktu

pelayanan

: Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 329: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)IZIN PEMASUKAN/PENGELUARAN TEERNAK / HEWAN/

SATWA ANTAR PROVINSI.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pemasukan/

Pengeluaran

Ternak/Hewan/

Satwa antar Provinsi

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. 1 Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 330: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peratiuran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

10. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

12. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 44/Permentan/OT.140/4/2013 tentang Penghentian Pemasukan Unggas dan/atau produk unggas dari Negara Republik Rakyat China ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

13. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang

Page 331: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

14. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1096 Tahun 1999 tentang Pemasukan Anjing, Kucing, Kera dan sebangsanya ke wilayah/ daerah bebas rabies di Indonesia;

15. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

16. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1637.1/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Pernyataan Berjangkitnya Wabah Anjing Gila (Rabies) di Kabupaten Badung, Provinsi Bali;

17. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Penetapan Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies);

18. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

Page 332: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

19. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

20. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 15 Tahun 2009 tentang Penanggulangan Rabies;

21. Peraturan Gubernur Bali Nomor 33 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan ternak Babi dari Luar Pulau Bali;

22. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali;

23. Peraturan Gubernur Bali Nomor 88 Tahun 2008 tentang Penutupan Sementara Pemasukan dan/atau Pengeluaran Anjing, Kucing, Kera dan Hewan sebangsanya dari dan/atau ke Provinsi Bali.

24. Peraturan Gubernur Bali Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Penyakit Rabies di Provinsi Bali.

25. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Admi Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

Page 333: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangni fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan wilayah asal bebas dari penyakit hewan menular strategis (PHMS)yang dilengkapi dengan uji laboratorium.

b. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/ Kabupaten/Kota daerah asal.

c. Apabila terjadiwabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit exotic (baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan hewan/satwa tidak diizinkan sampai daerah tersebut dinyatakan bebas penyakit hewan menular dari pejabat yang berwewenang.

f. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

: Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas yang menagani fungsi peternakan dan kesehatan hewan Provinsi penerima.

b. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal .

c. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

Page 334: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

9. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

10. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 335: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

5. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)IZIN PEMASUKAN/PENGELUARAN TERNAK / HEWAN/ SATWA UNTUK KEPERLUAN LOMBA / HEWAN KESAYANGAN ANTAR PROVINSI.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin

Pemasukan/Pengeluaran

Ternak/ Hewaan / Satwa

untuk keperluan Lomba /

Hewan Kesayangan

antar Provinsi

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. 1 Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 336: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peratiuran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

10. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

12. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 44/Permentan/OT.140/4/2013 tentang Penghentian Pemasukan Unggas dan/atau produk unggas dari Negara Republik Rakyat China ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

13. Peraturan Menteri Pertanian Republik

Page 337: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

14. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1096 Tahun 1999 tentang Pemasukan Anjing, Kucing, Kera dan sebangsanya ke wilayah/ daerah bebas rabies di Indonesia;

15. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

16. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1637.1/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Pernyataan Berjangkitnya Wabah Anjing Gila (Rabies) di Kabupaten Badung, Provinsi Bali;

17. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Penetapan Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies);

18. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor

Page 338: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

19. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

20. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 15 Tahun 2009 tentang Penanggulangan Rabies;

21. Peraturan Gubernur Bali Nomor 33 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan ternak Babi dari Luar Pulau Bali;

22. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali;

23. Peraturan Gubernur Bali Nomor 88 Tahun 2008 tentang Penutupan Sementara Pemasukan dan/atau Pengeluaran Anjing, Kucing, Kera dan Hewan sebangsanya dari dan/atau ke Provinsi Bali.

24. Peraturan Gubernur Bali Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Penyakit Rabies di Provinsi Bali.

25. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi

Page 339: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

c. Rekomendasi Pemasukan dari Gubernur Bali

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan wilayah asal bebas dari penyakit hewan menular strategis (PHMS) sesuai dengan jenis hewan/satwa yang akan dimasukkan yang dilengkapi dengan uji laboratorium.

b. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal.

c. Apabila terjadi wabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit exotic (baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan ternak/hewan/satwa tidak diizinkan sampai daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit hewan menular dari pejabat yang berwewenang

g. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

: Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas yang menagani fungsi peternakan dan kesehatan hewan Provinsi penerima.

b. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal.

Page 340: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

c. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

.

2. Prosedur : 11. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

12. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

13. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

14. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

15. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

16. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

17. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

18. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

19. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

20. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani

Page 341: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 342: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

6. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)IZIN PEMASUKAN/PENGELUARAN TERNAK / HEWAN/ SATWA UNTUK KEPERLUAN PERTAHANAN KEAMANAN/ KEPENTINGAN ANTAR NEGARA/ ANTAR PROVINSI.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin

Pemasukan/Pengeluaran

Ternak/ Hewaan / Satwa

untuk keperluan

Pertahanan Keamanan/

Kepentingan Antar

Negara/antar Provinsi

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. 1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 343: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peratiuran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

10. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

12. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 44/Permentan/OT.140/4/2013 tentang Penghentian Pemasukan Unggas dan/atau produk unggas dari Negara Republik Rakyat China ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

Page 344: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

13. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

14. Keputusan Menteri Pertanian

Republik Indonesia Nomor 1096

Tahun 1999 tentang Pemasukan

Anjing, Kucing, Kera dan

sebangsanya ke wilayah/ daerah

bebas rabies di Indonesia;

15. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

16. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1637.1/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Pernyataan Berjangkitnya Wabah Anjing Gila (Rabies) di Kabupaten Badung, Provinsi Bali;

17. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Penetapan Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing

Page 345: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Gila (Rabies); 18. Keputusan Menteri Pertanian Republik

Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

19. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

20. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 15 Tahun 2009 tentang Penanggulangan Rabies;

21. Peraturan Gubernur Bali Nomor 33 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan ternak

22. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali;

23. Peraturan Gubernur Bali Nomor 88 Tahun 2008 tentang Penutupan Sementara Pemasukan dan/atau Pengeluaran Anjing, Kucing, Kera dan Hewan sebangsanya dari dan/atau ke Provinsi Bali.

24. Peraturan Gubernur Bali Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Penyakit Rabies di Provinsi Bali.

25. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan

Page 346: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

c. Rekomendasi Pemasukan dari Gubernur Bali

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangni fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan wilayah asal bebas dari penyakit hewan menular strategis (PHMS) sesuai dengan jenis hewan/satwa yang akan dimasukkan yangdilengkapi dengan uji laboratorium.

b. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal .

c. Apabila terjadi wabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit exotic (baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan hewan/satwa tidak diizinkan sampai daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit hewan menular dari pejabat yang berwewenang

d. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Bali.

: Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas yang menangni fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah penerima.

b. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal.

Page 347: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

c. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

2. Prosedur : 21. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

22. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

23. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

24. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

25. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

26. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

27. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

28. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

29. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

30. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

Page 348: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 349: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

7. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)IZIN PEMASUKAN/PENGELUARAN TERNAK / HEWAN/ SATWA UNTUK KEPERLUAN UPACARA ADAT / ANTAR PROVINSI.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin

Pemasukan/Pengeluaran

Ternak/ Hewaan / Satwa

untuk keperluan Upacara

Adat/ Antar Provinsi

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. 1 Undang-Undang Nomor.16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 350: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peratiuran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

10. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

12. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 44/Permentan/OT.140/4/2013 tentang Penghentian Pemasukan Unggas dan/atau produk unggas dari Negara Republik Rakyat China ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

13. Peraturan Menteri Pertanian Republik

Page 351: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

14. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1096 Tahun 1999 tentang Pemasukan Anjing, Kucing, Kera dan sebangsanya ke wilayah/daerah bebas rabies di Indonesia;

15. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

16. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1637.1/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Pernyataan Berjangkitnya Wabah Anjing Gila (Rabies) di Kabupaten Badung, Provinsi Bali;

17. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Penetapan Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies);

18. Keputusan Menteri Pertanian

Page 352: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Republik Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

19. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

20. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 15 Tahun 2009 tentang Penanggulangan Rabies;

21. Peraturan Gubernur Bali Nomor 33 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan ternak Babi dari Luar Pulau Bali;

22. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali;

23. Peraturan Gubernur Bali Nomor 88 Tahun 2008 tentang Penutupan Sementara Pemasukan dan/atau Pengeluaran Anjing, Kucing, Kera dan Hewan sebangsanya dari dan/atau ke Provinsi Bali.

24. Peraturan Gubernur Bali Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Penyakit Rabies di Provinsi Bali.

25. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu

Page 353: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Admi Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

c. Rekomendasi Pemasukan dari Gubernur Bali

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan wilayah asal bebas dari penyakit hewan menular strategis (PHMS) sesuai dengan jenis hewan/satwa yang akan dimasukkan yangdilengkapi dengan uji laboratorium.

b. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal.

c. Apabila terjadi wabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit exotic

(baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke

wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan hewan/satwa tidak diizinkan sampai daerah

tersebut dinyatakan bebas dari penyakit hewan menular dari pejabat yang berwewenang

d. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi

Bali.

: Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas yang menangni fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah penerima.

b. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal.

Page 354: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

c. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

2. Prosedur : 14. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

15. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

16. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

17. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

18. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

19. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

20. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

21. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

22. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

23. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemoho

Page 355: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. Waktu

pelayanan

: Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 356: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

8. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)IZIN PEMASUKAN/PENGELUARAN TERNAK / HEWAN/ SATWA UNTUK KEPERLUAN KONSERVASI ANTAR PROVINSI.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin

Pemasukan/Pengeluaran

Ternak/ Hewan / Satwa

untuk keperluan

Konservasi Antar

Provinsi

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 357: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peratiuran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

10. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

12. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 44/Permentan/OT.140/4/2013 tentang Penghentian Pemasukan Unggas dan/atau produk unggas dari Negara Republik Rakyat China ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

13. Peraturan Menteri Pertanian Republik

Page 358: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

14. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1096 Tahun 1999 tentang Pemasukan Anjing, Kucing, Kera dan sebangsanya ke wilayah/ daerah bebas rabies di Indonesia;

15. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

16. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1637.1/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Pernyataan Berjangkitnya Wabah Anjing Gila (Rabies) di Kabupaten Badung, Provinsi Bali;

17. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Penetapan Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies);

18. Keputusan Menteri Pertanian Republik

Page 359: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

19. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

20. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 15 Tahun 2009 tentang Penanggulangan Rabies;

21. Peraturan Gubernur Bali Nomor 33 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan ternak Babi dari Luar Pulau Bali;

22. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali;

23. Peraturan Gubernur Bali Nomor 88 Tahun 2008 tentang Penutupan Sementara Pemasukan dan/atau Pengeluaran Anjing, Kucing, Kera dan Hewan sebangsanya dari dan/atau ke Provinsi Bali.

24. Peraturan Gubernur Bali Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Penyakit Rabies di Provinsi Bali.

25. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Page 360: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. Persyaratan : Persyaratan Admi Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

c. Rekomendasi Pemasukan dari Gubernur Bali

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangni fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan wilayah asal bebas dari penyakit hewan menular strategis (PHMS) sesuai dengan jenis hewan/satwa yang akan dimasukkan yang dilengkapi dengan uji laboratorium.

b. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal .

c. Apabila terjadi wabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit exotic (baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan hewan/satwa tidak diizinkan sampai daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit hewan menular dari pejabat yang berwewenang

d. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

: Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

a. Surat Persetujuan Teknis Pemasukan dari Dinas yang menagani fungsi peternakan dan kesehatan hewan Provinsi penerima.

b. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan

Page 361: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal . c. Dokumen a,b,c,d, ditembuskan ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

2. Prosedur : a. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

b. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

c. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

d. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

e. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

f. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

g. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

h. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

i. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

j. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

Page 362: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 363: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

9. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) IZIN PEMASUKAN/PENGELUARAN TERNAK SAPI POTONG ANTAR PROVINSI.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pemasukan/

Pengeluaran Ternak/

Sapi Potong Antar

Provinsi

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 364: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peratiuran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

10. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

12. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

13. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor

Page 365: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2 Tahun 2003 tentang Pengeluaran Ternak Potong Sapi Bali;

14. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Admi Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

1. Tidak diperkenankan karena terkait dengan pemurnian Sapi Bali (Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2004)

: Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan Hewan/Ternak/Satwa dari Provinsi Penerima yang memuat tentang identitas dan alamat penerima, lokasi pemotongan (RPH) serta jumlah sapi yang akan diterima.

b. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan berwewenang Provinsi/Kabupaten/Kotayang menerangkan tentang status kesehatan ternak, berat, umur, jumlah, jenis ternak dan ciri-ciri umum.

c. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi

Bali.

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

Page 366: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. Permohonan pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan 4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan

kepada Kepala Bidang Keswan 5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pengeluaran kepada Kepala

Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan.

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

5. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

6. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

7. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon melalui Kasi POLH.

3. Waktu

pelayanan

: Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 367: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

10. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)IZIN PEMASUKAN/PENGELUARAN PRODUK PANGAN ASAL HEWAN ANTAR PROVINSI.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pemasukan/

Pengeluaran Produk

Pangan Asal Hewan

Antar Provinsi

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 368: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 8. Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan

9. Peratiuran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 381/Kpts/OT.140/11/2008 tentang Pedoman Sertifikasi Kontrol Veteriner Unit Usaha Pangan Asal Hewan;

12. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

13. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

14. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 84/Permentan/PD.410/8/2013 tentang

Page 369: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Pemasukan Karkas, Daging dan Jeroan dan/atau Olahannya ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

15. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 96/Permentan/PD.410/9/2013 tentang Perubahan atas Permentan 84 Tahun 2013 tentang Pemasukan Karkas, Daging dan Jeroan dan/atau Olahannya ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia ;

16. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

17. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Penetapan Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies);

18. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

19. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4338/Kpts/PD. 410/2/2013, Tentang Pemasukan

Page 370: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Karkas, Daging dan Jeroan dan/atau Olahannya ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia ;

20. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

21. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali;

22. Peraturan Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2013 tentang Kemitraan dan Perlindungan Produk Peternakan.

23. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Admi Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan unit usaha produk PAH bebas dari penyakit zoonosis dan food borne deseases yang dilengkapi dengan hasil uji

Page 371: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

laboratorium . b. Memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dan Sertifikat Halal yang masih berlaku. c. Surat Keterangan Kesehatan Hewan

(SKKHPAH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/ Kabupaten/Kota dari daerah asal. d. Apabila terjadi wabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit exotic

(baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan Produk Asah Hewan tidak diizinkan sampai daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit zoonosis dan food borne disesases dari pejabat yang berwewenang

h. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

: Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi penerima.

b. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKHPAH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/ Kabupaten/Kota daerah asal.

c. Memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dan Sertifikat Halal yang masih berlaku. d. Rekomendasi Teknis dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pengeluaran/pemasukan Produk Pangan Asal Hewan (PAH) Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan rekomendasi teknis pengeluaran/pemasukan PAH didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pengeluaran/pemasukan kepada Kepala Seksi Penyidikan Penyakit Hewan (P2H) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan.

6. Kepala Seksi P2H meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada

Page 372: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

pedoman teknis, jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi P2H menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi P2H untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi P2H dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika dokumen belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas.

9. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon melalui Kasi P2H.

3. Waktu

pelayanan

: Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 373: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

11. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) IZIN PEMASUKAN/PENGELUARAN PRODUK HEWAN NON PANGAN ANTAR PROVINSI.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pemasukan/

Pengeluaran Produk

Hewan Non Pangan

Antar Provinsi

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 374: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

10. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

12. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

13. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013,

Page 375: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

14. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia.

15. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Admi Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan unit usaha produk PAH bebas dari penyakit zoonosis dan food borne deseases yang dilengkapi dengan hasil uji laboratorium .

b. Memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dan Sertifikat Halal yang masih berlaku. e. Surat Keterangan Kesehatan Hewan

(SKKHPAH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/ Kabupaten/Kota dari daerah asal. f. Apabila terjadi wabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit exotic

(baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan Produk Asah Hewan tidak diizinkan sampai daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit zoonosis dan food borne disesases dari pejabat yang berwewenang

i. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Page 376: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Provinsi Bali. : Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

e. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi penerima.

f. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKHPAH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/ Kabupaten/Kota daerah asal.

g. Memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dan Sertifikat Halal yang masih berlaku. h. Rekomendasi Teknis dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pengeluaran/pemasukan Produk Pangan Asal Hewan (PAH) Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

10. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

11. Permohonan rekomendasi teknis pengeluaran/pemasukan PAH didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet

12. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

13. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pengeluaran/pemasukan kepada Kepala Seksi Penyidikan Penyakit Hewan (P2H) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan.

14. Kepala Seksi P2H meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis, jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi P2H menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

15. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi P2H untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi P2H dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

16. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan

Page 377: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

dokumen serta melakukan perbaikan jika dokumen belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas.

17. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon melalui Kasi P2H.

3. Waktu

pelayanan

: Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 378: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

12. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) IZIN PEMASUKAN/PENGELUARAN TERNAK UNGGAS DOC (DAY OLD CHINKEN)GRAND PARENT (GP) ATAU GRAND GRAND PARENT (GGP) ANTAR NEGARA ( IMPORT / EKSPORT )

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pemasukan/

Pengeluaran Ternak

Unggas Doc (Day Old

Chicken) Gra Antar

Prond Parent (GP)

atau Grand Grand

Parent (GGP) Antar

Negara (Import /

Eksport)

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014, tentang Pengendalian

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 379: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular

7. Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

9. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 30 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur No. 45 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Admi Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

Page 380: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

a. Rekomendasi Teknis dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Provinsi Bali yang memuat tentang penerapan Good Chicken Farmer(GCF) khususnya

manajemen kesehatan hewan.

b.Rekomendasi Teknis dari Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI.

c. Certifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan berwewenang Negara asal.

: Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan Negara penerima b. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari DokterHewan Berwenang

Provinsi/Kabupaten/ Kota daerah asal. j. Rekomendasi Teknis dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

Page 381: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

9. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

10. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

3. Waktu

pelayanan

: Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 382: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) IZIN PEMASUKAN/PENGELUARAN TERNAK UNGGAS DOD (DAY OLD DOCK) GRAND PARENT (GP) ATAU GRAND GRAND PARENT (GGP) ANTAR NEGARA ( IMPORT / EKSPORT )

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pemasukan/

Pengeluaran Ternak

Unggas DOD (Day

Old Dock) Grand

Parent (GP) atau

Grand Grand Parent

(GGP) Antar Negara

(Import / Eksport)

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014, tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 383: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Menular 7. Peraturan Menteri Perdagangan RI

Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

9. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Admi Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.Provinsi Bali yang memuat tentang penerapan Good Chicken Farmer(GDF) khususnya manajemen kesehatan hewan.

b. Rekomendasi Teknis dari Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI.

c. Certifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan

Page 384: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

yang berwewenang Negara asal.

: Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Negara penerima b. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari DokterHewan Berwenang

Provinsi/Kabupaten/ Kota daerah asal. c. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Bali.

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

Page 385: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

9. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

10. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

3. Waktu

pelayanan

: Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 386: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

14. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) REKOMENDASI PEMASUKAN/PENGELUARAN TELUR TETAS ( HACHING EGG ) ANTAR NEGARA.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi

Pemasukan/

Pengeluaran Telur

Tetas (Haching EGG)

Antar Negara

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 387: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

9. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

10. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

12. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali

13. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Admi Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

Page 388: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.Provinsi Bali yang memuat tentang penerapan Good Chicken Farmer(GDF) khususnya manajemen kesehatan hewan.

b. Rekomendasi Teknis dari Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI.

c. Certifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan yang berwewenang Negara asal.

: Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Negara penerima b. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari DokterHewan Berwenang

Provinsi/Kabupaten/ Kota daerah asal. c. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Bali.

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan

Page 389: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan 5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran

kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

9. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

10. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

3. Waktu

pelayanan

: Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 390: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

15. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) REKOMENDASI PEMASUKAN/PENGELUARAN TERNAK / HEWAN/ SATWA ANTAR NEGARA.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi

Pemasukan/

Pengeluaran Ternak/

Hewan / Satwa Antar

Negara

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 391: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peratiuran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

10. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

12. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

13. Keputusan Menteri Pertanian

Page 392: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

14. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

15. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

16. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1637.1/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Pernyataan Berjangkitnya Wabah Anjing Gila (Rabies) di Kabupaten Badung, Provinsi Bali;

17. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Penetapan Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies);

18. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor

Page 393: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

19. Peraturan Gubernur Bali Nomor 33 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan ternak Babi dari Luar Pulau Bali.

20. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Admi Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Proviunsi Bali.

b. Rekomendasi Teknis dari Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian.

c. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan Berwenang dari Negara asal.

: Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Negara penerima. b. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan

Page 394: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal. c. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Bali.

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan.

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

9. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon melalui Kasi POLH.

Page 395: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 396: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

16. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) REKOMENDASI PEMASUKAN/PENGELUARAN TERNAK / HEWAN/ SATWA UNTUK KEPERLUAN KONSERVASI ANTAR NEGARA.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi

Pemasukan/

Pengeluaran Ternak/

Hewan / Satwa untuk

keperluan Konservasi

Antar Negara

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan

16 hari

kerja sejak

surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 397: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 8. Peratiuran Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

10. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

12. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 44/Permentan/OT.140/4/2013 tentang Penghentian Pemasukan Unggas dan/atau produk unggas dari Negara Republik Rakyat China ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

13. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

Page 398: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

14. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1096 Tahun 1999 tentang Pemasukan Anjing, Kucing, Kera dan sebangsanya ke wilayah/ daerah bebas rabies di Indonesia;

15. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

16. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1637.1/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Pernyataan Berjangkitnya Wabah Anjing Gila (Rabies) di Kabupaten Badung, Provinsi Bali;

17. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Penetapan Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies);

18. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

19. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan

Page 399: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

20. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 15 Tahun 2009 tentang Penanggulangan Rabies;

21. Peraturan Gubernur Bali Nomor 33 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan ternak Babi dari Luar Pulau Bali;

22. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali;

23. Peraturan Gubernur Bali Nomor 88

Tahun 2008 tentang Penutupan

Sementara Pemasukan dan/atau

Pengeluaran Anjing, Kucing, Kera dan

Hewan sebangsanya dari dan/atau ke

Provinsi Bali.

24. Peraturan Gubernur Bali Nomor 15

Tahun 2010 tentang Penanggulangan

Penyakit Rabies di Provinsi Bali.

25. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Admin Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

Page 400: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

b. Rekomendasi Teknis dari Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI.

c. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan Berwenang Negara Asal.

: Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Negara penerima. b. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan

Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal. c. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Bali.

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan 4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan

kepada Kepala Bidang Keswan 5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pengeluaran kepada Kepala

Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan.

Page 401: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

9. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon melalui Kasi POLH.

3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 402: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

17. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) REKOMENDASI PEMASUKAN/PENGELUARAN TERNAK / HEWAN/ SATWA UNTUK KEPERLUAN LOMBA / HEWAN KESAYANGAN ANTAR NEGARA.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pemasukan/

Pengeluaran Ternak/

Hewan / Satwa untuk

keperluan Lomba /

Hewan/ Kesayangan

Antar Negara

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 403: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 8. Peratiuran Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

10. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

12. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 44/Permentan/OT.140/4/2013 tentang Penghentian Pemasukan Unggas dan/atau produk unggas dari Negara Republik Rakyat China ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

13. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran

Page 404: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Unggas ; 14. Keputusan Menteri Pertanian

Republik Indonesia Nomor 1096 Tahun 1999 tentang Pemasukan Anjing, Kucing, Kera dan sebangsanya ke wilayah/ daerah bebas rabies di Indonesia;

15. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

16. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1637.1/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Pernyataan Berjangkitnya Wabah Anjing Gila (Rabies) di Kabupaten Badung, Provinsi Bali;

17. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Penetapan Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies);

18. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

Page 405: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

19. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

20. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 15 Tahun 2009 tentang Penanggulangan Rabies;

21. Peraturan Gubernur Bali Nomor 33 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan ternak Babi dari Luar Pulau Bali;

22. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali;

23. Peraturan Gubernur Bali Nomor 88 Tahun 2008 tentang Penutupan Sementara Pemasukan dan/atau Pengeluaran Anjing, Kucing, Kera dan Hewan sebangsanya dari dan/atau ke Provinsi Bali.

24. Peraturan Gubernur Bali Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Penyakit Rabies di Provinsi Bali.

25. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

Page 406: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

b. Rekomendasi Teknis dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI.

c. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan Berwenang Negara asal.

: Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Negara penerima. b. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan

Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal. c. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Bali.

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan.

Page 407: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

9. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon melalui Kasi POLH.

3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 408: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

18. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) IZIN PEMASUKAN/PENGELUARAN TERNAK / HEWAN/ SATWA UNTUK KEPERLUAN PERTAHANAN KEAMANAN / KEPENTINGAN NEGARA ANTAR NEGARA.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pemasukan/

Pengeluaran Ternak/

Hewan / Satwa untuk

keperluan

Pertahanan

Keamanan /

Kepentingan Negara

Antar Negara

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan

16 hari

kerja sejak

surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 409: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 8. Peratiuran Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

10. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

12. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 44/Permentan/OT.140/4/2013 tentang Penghentian Pemasukan Unggas dan/atau produk unggas dari Negara Republik Rakyat China ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

13. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

Page 410: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

14. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1096 Tahun 1999 tentang Pemasukan Anjing, Kucing, Kera dan sebangsanya ke wilayah/ daerah bebas rabies di Indonesia;

15. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

16. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1637.1/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Pernyataan Berjangkitnya Wabah Anjing Gila (Rabies) di Kabupaten Badung, Provinsi Bali;

17. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Penetapan Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies);

18. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

19. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan

Page 411: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

20. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 15 Tahun 2009 tentang Penanggulangan Rabies;

21. Peraturan Gubernur Bali Nomor 33 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan ternak Babi dari Luar Pulau Bali;

22. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali;

23. Peraturan Gubernur Bali Nomor 88 Tahun 2008 tentang Penutupan Sementara Pemasukan dan/atau Pengeluaran Anjing, Kucing, Kera dan Hewan sebangsanya dari dan/atau ke Provinsi Bali.

24. Peraturan Gubernur Bali Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Penyakit Rabies di Provinsi Bali.

25. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Page 412: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

b. Rekomendasi Teknis dari Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI.

c. c. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan Berwenang Negara asal

: Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

a. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Negara penerima. b. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan

Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal. d. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Bali.

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan.

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih

Page 413: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

lanjut. 7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan

kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

9. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon melalui Kasi POLH.

3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 414: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

19. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) IZIN PEMASUKAN/PENGELUARAN PRODUK PANGAN ASAL HEWAN ANTAR NEGARA.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pemasukan/

Pengeluaran Produk

Pangan Asal Hewan

Antar Negara.

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 415: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan

9. Peratiuran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 381/Kpts/OT.140/11/2008 tentang Pedoman Sertifikasi Kontrol Veteriner Unit Usaha Pangan Asal Hewan;

12. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

13. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

14. Peraturan Menteri Pertanian Republik

Page 416: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Indonesia Nomor 84/Permentan/PD.410/8/2013 tentang Pemasukan Karkas, Daging dan Jeroan dan/atau Olahannya ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

15. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 96/Permentan/PD.410/9/2013 tentang Perubahan atas Permentan 84 Tahun 2013 tentang Pemasukan Karkas, Daging dan Jeroan dan/atau Olahannya ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia ;

16. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

17. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Penetapan Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies);

18. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

19. Keputusan Menteri Pertanian Republik

Page 417: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Indonesia Nomor 4338/Kpts/PD. 410/2/2013, Tentang Pemasukan Karkas, Daging dan Jeroan dan/atau Olahannya ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia ;

20. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

21. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali;

22. Peraturan Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2013 tentang Kemitraan dan Perlindungan Produk Peternakan.

23. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

b. Rekomendasi Teknis dari Direktorat Jenderal peternakan dan Kesehatan Hewan

Page 418: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Kementrian RI. c. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKHPAH) dari Dokter Hewan Berwenang

dari Negara asal. : Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Negara penerima . b. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKHPAH) dari Dokter Hewan Berwenang

Provinsi/Kabupaten/ Kota daerah asal. c. Memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV)dan Sertifikat Hallal yang masih berlaku. e. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Bali.

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pengeluaran Produk Pangan Asal Hewan (PAH) Kepada Kepala Dinas Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan rekomendasi teknis pengeluaran PAH didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pengeluaran kepada Kepala Seksi Penyidikan Penyakit Hewan (P2H) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan.

6. Kepala Seksi P2H meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi P2H menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

Page 419: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi P2H untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi P2H dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika dokumen belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

9. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon melalui Kasi P2H.

3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 420: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

20. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) IZIN PEMASUKAN/PENGELUARAN PRODUK HEWAN NON PANGAN ANTAR NEGARA.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pemasukan/

Pengeluaran Produk

Hewan Non Pangan

Antar Negara.

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor:16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 421: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

tentang Karantina Hewan; 8. Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

11. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

12. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

13. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy

Page 422: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

(BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

14. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

15. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia.

16. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Admi Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Proviunsi Bali.

b. Rekomendasi Teknis dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kementrian Pertanian.

c. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan Berwenang dari Negara asal.

Page 423: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

: Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

a. Rekomendasi Pemasukan dari Negara penerima. b. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKHPAH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/

Kabupaten/Kota daerah asal. c. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi

Bali.

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pengeluaran Produk Pangan Asal Hewan (PAH) Kepada Kepala Dinas Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan rekomendasi teknis pengeluaran PAH didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pengeluaran kepada Kepala Seksi Penyidikan Penyakit Hewan (P2H) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan.

6. Kepala Seksi P2H meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi P2H menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi P2H untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi P2H dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika dokumen belum sesuai dengan pedoman teknis untuk

Page 424: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas 9. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani

Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon melalui Kasi P2H.

3. Waktu

pelayanan

: Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 425: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

21. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) REKOMENDASI TRANSIT TERNAK UNGGAS DOC (DAY OLD

CHICKEN) ANTAR PROVINSI

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

REKOMENDASI

TRANSIT TERNAK

UNGGAS DOC (DAY

OLD CHICKEN)

ANTAR PROVINSI

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 426: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

9. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

10. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

12. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali.

13.Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun

2017 Tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi

Page 427: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah tujuan.

b. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan breeding farm sumber DOC sekurang–kurangnya dalam kurun waktu 6 bulan terakhir bebas dari penyakit hewan menular strategis (PHMS) ; yang dilengkapi dengan uji laboratorium dan Sertifikat Bebas Pullorum yang masih berlaku.

c. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari DokterHewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/ Kota daerah asal

d. Apabila terjadi wabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit exotic (baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan DOC tidak diizinkan sampai daerah tersebut dinyatakan bebas penyakit hewan menular dari pejabat yang berwewenang.

e. Rekomendasi Teknis Transit dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi

Bali.

:

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan

Page 428: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan 5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran

kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

9. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

10. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 429: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

22.STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) REKOMENDASI TRANSIT TERNAK UNGGAS DOD (DAY OLD

DUCK) ANTAR PROVINSI

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

REKOMENDASI

TRANSIT TERNAK

UNGGAS DOD (DAY

OLD DUCK) ANTAR

PROVINSI.

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 430: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

9. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

10. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

12. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali;

13.Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun

2017 Tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi

Page 431: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekoendasi Teknis Pemasukan dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah tuyjuan.

b. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan breeding farm sumber DOC sekurang–kurangnya dalam kurun waktu 6 bulan terakhir bebas dari penyakit hewan menular strategis (PHMS) ; yang dilengkapi dengan uji laboratorium dan Sertifikat Bebas Pullorum yang masih berlaku.

c. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari DokterHewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal.

d. Apabila terjadi wabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit exotic (baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan DOC tidak diizinkan sampai daerah tersebut dinyatakan bebas penyakit hewan menular dari pejabat yang berwewenang.

e. Rekomendasi Teknis Transit dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Bali.

:

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

Page 432: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

9. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

10. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 433: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

23.STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) REKOMENDASI TRANSIT TELUR TETAS (HACHING EGG)

ANTAR PROVINSI

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

REKOMENDASI

TRANSIT TELUR

TETAS (HACHING

EGG) ANTAR

PROVINSI

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 434: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

9. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

10. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

12. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali;

13.Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun

2017 Tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Page 435: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. Persyaratan : Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan daerah tujuan.

b. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan breeding farm sumber telur tetas (Haching Egg) sekurang–kurangnya dalam kurun waktu 6 bulan terakhir bebas dari penyakit hewan menular strategis (PHMS) yang dilengkapi dengan uji laboratorium dan Sertifikat Bebas Pullorum yang masih berlaku.

c. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari DokterHewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal.

d. Apabila terjadi wabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit exotic (baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan Telur tetas tidak diizinkan sampai daerah tersebut dinyatakan bebas penyakit hewan menular dari pejabat yang berwewenang.

:

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

Page 436: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

9. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

10. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 437: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

24.STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) REKOMENDASI TRANSIT TERNAK/HEWAN/SATWA) ANTAR

PROVINSI

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

REKOMENDASI TRANSIT

TERNAK/HEWAN/SATWA)

ANTAR PROVINSI

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 438: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peratiuran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

10. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

12. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

13. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor

Page 439: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

14. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

15. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

16. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1637.1/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Pernyataan Berjangkitnya Wabah Anjing Gila (Rabies) di Kabupaten Badung, Provinsi Bali;

17. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Penetapan Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies);

18. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang

Page 440: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis

19. Peraturan Gubernur Bali Nomor 33 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan ternak Babi dari Luar Pulau Bali.

13.Peraturan Gubernur Bali No. 32

Tahun 2017 Tentang

Penyelenggaraan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas yang menagani fungsi peternakan dan kesehatan hewan Provinsi daerah tujuan.

b. Surat Persetujuan Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangni fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan wilayah asal bebas dari penyakit hewan menular strategis (PHMS) yang dilengkapi dengan uji laboratorium.

c. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal .

d. Apabila terjadi wabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit exotic (baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan hewan/satwa tidak diizinkan sampai daerah tersebut dinyatakan bebas penyakit hewan menular dari pejabat yang berwewenang .

e. Rekomendasi Teknis Transit dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

Page 441: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

:

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan

mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

9. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

10. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

Page 442: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 443: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

25. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) REKOMENDASI TRANSIT TERNAK/HEWAN/SATWA)

UNTUK KONSERVASI ANTAR PROVINSI.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

REKOMENDASI TRANSIT

TERNAK/HEWAN/SATWA)

UNTUK KEPERLUAN

KONSERVASI

ANTAR PROVINSI

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 444: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peratiuran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

10. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

12. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 44/Permentan/OT.140/4/2013 tentang Penghentian Pemasukan Unggas dan/atau produk unggas dari Negara Republik Rakyat China ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

13. Peraturan Menteri Pertanian Republik

Page 445: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

14. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1096 Tahun 1999 tentang Pemasukan Anjing, Kucing, Kera dan sebangsanya ke wilayah/ daerah bebas rabies di Indonesia;

15. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

16. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1637.1/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Pernyataan Berjangkitnya Wabah Anjing Gila (Rabies) di Kabupaten Badung, Provinsi Bali;

17. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Penetapan Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies);

18. Keputusan Menteri Pertanian

Page 446: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Republik Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

19. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

20. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 15 Tahun 2009 tentang Penanggulangan Rabies;

21. Peraturan Gubernur Bali Nomor 33 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan ternak Babi dari Luar Pulau Bali;

22. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali;

23. Peraturan Gubernur Bali Nomor 88 Tahun 2008 tentang Penutupan Sementara Pemasukan dan/atau Pengeluaran Anjing, Kucing, Kera dan Hewan sebangsanya dari dan/atau ke Provinsi Bali.

24. Peraturan Gubernur Bali Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Penyakit Rabies di Provinsi Bali.

25. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan

Page 447: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas yang menagani fungsi peternakan

dan kesehatan hewan Provinsi daerah tujuan.

b. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangni fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan wilayah asal bebas dari penyakit hewan menular strategis (PHMS) sesuai dengan jenis hewan/satwa yang akan diantar pulaukan yang dilengkapi dengan uji laboratorium.

c. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/ Kabupaten/Kota daerah asal.

d. Apabila terjadi wabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit exotic (baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan hewan/satwa tidak diizinkan sampai daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit hewan menular dari pejabat yang berwewenang.

e. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

:

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada

Page 448: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Kepala Bidang Keswan 4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan

mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

4. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

5. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

6. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

7. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

9. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 449: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

26.STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) REKOMENDASI TRANSIT TERNAK/HEWAN/SATWA)

UNTUK KEPERLUAN LOMBA/HEWAN KESAYANGAN ANTAR PROVINSI.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

REKOMENDASI TRANSIT

TERNAK/HEWAN/SATWA)

UNTUK KEPERLUAN

LOMBA/HEWAN

KESAYANGAN ANTAR

PROVINSI

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 450: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peratiuran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

10. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

12. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 44/Permentan/OT.140/4/2013 tentang Penghentian Pemasukan Unggas dan/atau produk unggas dari Negara Republik Rakyat China ke Dalam Wilayah Republik

Page 451: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Indonesia ; 13. Peraturan Menteri Pertanian

Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

14. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1096 Tahun 1999 tentang Pemasukan Anjing, Kucing, Kera dan sebangsanya ke wilayah/ daerah bebas rabies di Indonesia;

15. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

16. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1637.1/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Pernyataan Berjangkitnya Wabah Anjing Gila (Rabies) di Kabupaten Badung, Provinsi Bali;

17. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang

Page 452: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Penetapan Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies);

18. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

19. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

20. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 15 Tahun 2009 tentang Penanggulangan Rabies;

21. Peraturan Gubernur Bali Nomor 33 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan ternak Babi dari Luar Pulau Bali;

22. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali;

23. Peraturan Gubernur Bali Nomor 88 Tahun 2008 tentang Penutupan Sementara Pemasukan dan/atau Pengeluaran Anjing, Kucing, Kera dan Hewan sebangsanya dari dan/atau ke Provinsi Bali.

24. Peratran Gubernur Bali No. 32

Page 453: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas yang menagani fungsi peternakan dan kesehatan hewan Provinsi daerah tujuan.

b. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangni fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan wilayah asal bebas dari penyakit hewan menular strategis (PHMS) sesuai dengan jenis hewan/satwa yang akan diantarpulaukan dilengkapi dengan uji laboratorium.

c. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal .

d. Apabila terjadi wabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit exotic (baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan ternak/hewan/satwa tidak diizinkan sampai daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit hewan menular dari pejabat yang berwewenang.

e. Rekomendasi Teknis Transit dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala

Page 454: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali 3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada

Kepala Bidang Keswan 4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan

mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

4. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

5. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

6. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

7. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

9. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 455: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

27.STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) REKOMENDASI TRANSIT TERNAK/HEWAN/SATWA) UNTUK

KEPERLUAN PERTAHANAN/ KEPERLUAN NEGARA ANTAR NEGARA

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

REKOMENDASI TRANSIT

TERNAK/HEWAN/SATWA)

UNTUK KEPERLUAN

PERTAHANAN/

KEPERLUAN NEGARA

ANTAR NEGARA

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 456: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peratiuran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

10. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

12. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 44/Permentan/OT.140/4/2013 tentang Penghentian Pemasukan Unggas dan/atau produk unggas dari Negara Republik Rakyat China ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

13. Peraturan Menteri Pertanian Republik

Page 457: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

14. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1096 Tahun 1999 tentang Pemasukan Anjing, Kucing, Kera dan sebangsanya ke wilayah/ daerah bebas rabies di Indonesia;

15. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

16. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1637.1/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Pernyataan Berjangkitnya Wabah Anjing Gila (Rabies) di Kabupaten Badung, Provinsi Bali;

17. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Penetapan Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies);

18. Keputusan Menteri Pertanian

Page 458: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Republik Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

19. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

20. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 15 Tahun 2009 tentang Penanggulangan Rabies;

21. Peraturan Gubernur Bali Nomor 33 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan ternak Babi dari Luar Pulau Bali;

22. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali;

23. Peraturan Gubernur Bali Nomor 88 Tahun 2008 tentang Penutupan Sementara Pemasukan dan/atau Pengeluaran Anjing, Kucing, Kera dan Hewan sebangsanya dari dan/atau ke Provinsi Bali.

24. Peraturan Gubernur Bali Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Penyakit Rabies di Provinsi Bali.

25. Peratran Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Page 459: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. Persyaratan : Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas yang menagani fungsi peternakan dan kesehatan hewan Provinsi daerah tujuan.

b. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangni fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan wilayah asal bebas dari penyakit hewan menular strategis (PHMS) sesuai dengan jenis hewan/satwa yang akan diantarpulaukanyangdilengkapi dengan uji laboratorium.

c. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal .

d. Apabila terjadi wabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit exotic (baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan hewan/satwa tidak diizinkan sampai daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit hewan menular dari pejabat yang berwewenang

e. Rekomendasi Teknis Transit dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

Page 460: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan

mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

4. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

5. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

6. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

7. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

9. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 461: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

28.STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) REKOMENDASI TRANSIT TERNAK/HEWAN/SATWA) UNTUK

KEPERLUAN PERTAHANAN/ KEPERLUAN UPACARA/ADAT ANTAR PROVINSI

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

REKOMENDASI TRANSIT

TERNAK/HEWAN/SATWA)

UNTUK KEPERLUAN

PERTAHANAN/

KEPERLUAN

UPACARA/ADAT ANTAR

PROVINSI

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 462: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peratiuran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

10. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

12. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 44/Permentan/OT.140/4/2013 tentang Penghentian Pemasukan Unggas dan/atau produk unggas dari Negara Republik Rakyat China ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

Page 463: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

13. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014, Tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas ;

14. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1096 Tahun 1999 tentang Pemasukan Anjing, Kucing, Kera dan sebangsanya ke wilayah/ daerah bebas rabies di Indonesia;

15. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

16. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1637.1/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Pernyataan Berjangkitnya Wabah Anjing Gila (Rabies) di Kabupaten Badung, Provinsi Bali;

17. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Penetapan Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing

Page 464: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Gila (Rabies); 18. Keputusan Menteri Pertanian

Republik Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

19. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

20. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 15 Tahun 2009 tentang Penanggulangan Rabies;

21. Peraturan Gubernur Bali Nomor 33 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan ternak Babi dari Luar Pulau Bali;

22. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali;

23. Peraturan Gubernur Bali Nomor 88 Tahun 2008 tentang Penutupan Sementara Pemasukan dan/atau Pengeluaran Anjing, Kucing, Kera dan Hewan sebangsanya dari dan/atau ke Provinsi Bali.

24. Peraturan Gubernur Bali Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Penyakit Rabies di Provinsi Bali.

25. Peratran Gubernur Bali No. 32 Tahun

Page 465: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas yang menagani fungsi peternakan

dan kesehatan hewan Provinsi daerah tujuan.

d. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangni fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan wilayah asal bebas dari penyakit hewan menular strategis (PHMS) sesuai dengan jenis hewan/satwa yang akan diantarpulaukanyangdilengkapi dengan uji laboratorium.

e. Sertifikat Veteriner/Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/Kabupaten/Kota daerah asal .

f. Apabila terjadi wabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit exotic (baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan hewan/satwa tidak diizinkan sampai daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit hewan menular dari pejabat yang berwewenang

g. Rekomendasi Teknis Transit dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

:

2. Prosedur : 1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan

Page 466: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali 2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali 3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada

Kepala Bidang Keswan 4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan

mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan 5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan

pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

9. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

10. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 467: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

29.STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) DISTRIBUTOR OBAT HEWAN

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

DISTRIBUTOR OBAT

HEWAN

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

2. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004, Tentang Pemerintahan Daerah

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 1992 tentang Obat Hewan

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 18/Permentan/OT.140/4/2009, Tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Obat Hewan.

7. Peratran Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

1. Persyaratan : Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi

Page 468: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

a. Sarana/peralatan untuk melakukan kegiatan usahanya;

b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); c. Hak Guna Bangunan (HGB); d. Izin Lokasi usaha/surat izin tempat usaha (SITU); e. Izin Gangguan (H.O); f. Tanda Daftar Perusahaan (TDP); g. Surat izin usaha perdagangan Fotocopy

KTP,NPWP,TDP dan SIUP untuk perusahan.

Persyaratan Teknis

a. Rekomendasi Teknis dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali. b. Rekomendasi dari Asosiasi Obat Hewan Indonesia Pengurus Daerah setempat. c. Rekomendasi dari Asosiasi Obat Indonesia Pusat, apabila di daerah tersebut

belum ada Asosiasi Obat Hewan Indonesia d. Surat penunjukan dari produsen atau importir. e. Tenaga Dokter Hewan atau Apoteker yang bekerja tetap sebagai penanggung

jawab teknis.

:

2. Prosedur : 1. Permohonan izin usaha obat hewan disampaikan kepada Gubernur u.p. Kepala Badan Perijinan danPenanaman Modal Provinsi Bali.

2. Permohonan diterima apabila telah memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis

3. Permohonan yang diterima diterbitkan izin usaha dalam bentuk Keputusan Gubernur yang ditandatanganioleh Gubernur Bali.

4. Izin usaha berlaku selama pemegang izin masih melakukan kegiatan.

3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 469: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

30.STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Izin Pemasukan/Pengeluaran/Transit Produk Non Pangan Asal

Hewan

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin

Pemasukan/Pengeluaran/Transit

Produk Non Pangan Asal Hewan

Dinas

Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 470: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

7. Peratiuran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

9. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

10. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

11. Peraturan Menteri Pertanian

Page 471: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Republik Indonesia Nomor 84/Permentan/PD.410/8/2013 tentang Pemasukan Karkas, Daging dan Jeroan dan/atau Olahannya ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

12. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 96/Permentan/PD.410/9/2013 tentang Perubahan atas Permentan 84 Tahun 2013 tentang Pemasukan Karkas, Daging dan Jeroan dan/atau Olahannya ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia ;

13. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

14. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Penetapan Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies);

Page 472: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

15. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

16. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4338/Kpts/PD. 410/2/2013, Tentang Pemasukan Karkas, Daging dan Jeroan dan/atau Olahannya ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia ;

17. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

18. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan Transit Unggas dari Luar Pulau Bali;

19. Peraturan Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2013 tentang Kemitraan dan Perlindungan Produk Peternakan

20. Peratran Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi

Page 473: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan produk non pangan asal hewan bebas dari penyakit zoonosis dan food borne deseases yang dilengkapi dengan hasil uji laboratorium .

b. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKHPAH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/ Kabupaten/Kota dari daerah asal.

c. Apabila terjadi wabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit exotic (baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan Produk Asal Hewan tidak diizinkan sampai daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit zoonosis dan food borne disesases dari pejabat yang berwewenang

d. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

: Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

i. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi penerima.

j. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKHPAH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/ Kabupaten/Kota daerah asal.

k. Rekomendasi Teknis dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

Page 474: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Persyaratan Teknis Transit

a. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan produk non pangan asal hewan bebas dari penyakit zoonosis dan food borne deseases yang dilengkapi dengan hasil uji laboratorium .

b. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi penerima.

c. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKHPAH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/ Kabupaten/Kota dari daerah asal.

d. Apabila terjadi wabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit exotic (baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan Produk Asal Hewan tidak diizinkan sampai daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit zoonosis dan food borne disesases dari pejabat yang berwewenang

e. Rekomendasi Teknis Transit dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

2. Prosedur : a. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pengeluaran/pemasukan/transitProduk Non Pangan Asal Hewan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

b. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

c. Permohonan rekomendasi teknis pengeluaran/pemasukan/transit Produk Non Pangan Asal Hewan didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet

d. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

e. Kepala Bidang Keswan akan mendisposisi surat permohonan pengeluaran/pemasukan kepada Kepala Seksi Penyidikan Penyakit Hewan (P2H) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang

Page 475: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

ditetapkan. f. Kepala Seksi P2H meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu

pada pedoman teknis, jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi P2H menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

g. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi P2H untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi P2H dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

h. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika dokumen belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas.

i. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon melalui Kasi P2H.

3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 476: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

31.STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Izin Pemasukan/Pengeluaran/Transit Produk Non Pangan Asal

Hewan

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin

Pemasukan/Pengeluaran/Transit

Produk Pangan Asal Hewan

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

4. Undang – undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang perternakan dan kesehatan hewan jo undang – undang nomor 41 tahun 2014 (lembaran negara tahun 2014 nomor 338, tambahan lembaran negara nomor 5619)

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang penolakan,

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 477: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

pencegahan pemberantasan 6. Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, Gizi Pangan.

9. Peratiuran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 381/Kpst/OT.140/11/2008 tentang pedoman sertifikasi control veteriner unit usaha pangan asal hewan.

12. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor

Page 478: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan;

13. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 94/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina;

14. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 84/Permentan/PD.410/8/2013 tentang Pemasukan Karkas, Daging dan Jeroan dan/atau Olahannya ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

15. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 96/Permentan/PD.410/9/2013 tentang Perubahan atas Permentan 84 Tahun 2013 tentang Pemasukan Karkas, Daging dan Jeroan dan/atau Olahannya ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia ;

16. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 482/Kpts/PD.620/8/2006 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia dan Produknya dari Negara atau

Page 479: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Bagian Negara (Zone) terjangkitnya Penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

17. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1696/Kpts/PD.610/12/2008 tentang Penetapan Provinsi Bali sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies);

18. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4026/Kpts/OT/4/2013, Tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Strategis ;

19. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4338/Kpts/PD. 410/2/2013, Tentang Pemasukan Karkas, Daging dan Jeroan dan/atau Olahannya ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia ;

20. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 4390/Kpts/PD. 620/6/2013, Tentang Pemasukan Hewan dan Produk Hewan dari Amerika Serikat ke Dalam Wilayah Republik Indonesia ;

21. Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pemasukan dan

Page 480: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Transit Unggas dari Luar Pulau Bali;

22. Peraturan Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2013 tentang Kemitraan dan Perlindungan Produk Peternakan

23. Peratran Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan : Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi

a. Fotocopy KTP, NPWP, TDP dan SIUP untuk

perusahan

b. Fotocopy KTP untuk perorangan/pribadi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

a. Rekomendasi Teknis Pengeluaran dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi daerah asal yang menyatakan produk non pangan asal hewan bebas dari penyakit zoonosis dan food borne deseases yang dilengkapi dengan hasil uji laboratorium .

b. Memiliki nomor control veteriner (NKV) dan sertifikat halal yang masih berlaku c. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKHPAH) dari Dokter Hewan Berwenang

Provinsi/ Kabupaten/Kota dari daerah asal. d. Apabila terjadi wabah dan atau kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit

exotic (baru) maupun penyakit yang bersifat endemis di daerah asal yang dapat menyebar ke wilayah Provinsi Bali, maka pemasukan Produk Asal Hewan tidak diizinkan sampai daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit zoonosis dan food borne disesases dari pejabat yang berwewenang

e. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

Page 481: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

: Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

a. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi penerima.

b. Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKHPAH) dari Dokter Hewan Berwenang Provinsi/ Kabupaten/Kota daerah asal.

c. Rekomendasi Teknis dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali. d. Memiliki nomor control veteriner (NKV) dan sertifikat halal yang masih berlaku e. Rekomendasi Teknis Pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Bali. 3. Waktu pelayanan : Maksiimal 16 hari, apabila persyaratan lengkap

Page 482: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

32. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) REKOMENDASI PEMASUKAN / PENGELUARAN TERNAK BIBIT / CALON BIBIT SAPI ANTAR PROVINSI.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi

Pemasukan/PengeluaranTernak

Bibit/calon Bibit Sapi Antar

Provinsi

Dinas Peternakan

(Tim Teknis)

1. Undang-Undang Nomor16 Tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

4. Undang – undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang perternakan dan kesehatan hewan jo undang – undang nomor 41 tahun 2014 (lembaran negara tahun 2014 nomor 338, tambahan lembaran negara nomor 5619)

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun

16 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 483: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1977 tentang penolakan, pencegahan pemberantasan

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, Gizi Pangan.

9. Peratiuran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular;

11. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor

Page 484: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Hewan dan Produk Hewan; 12. Peraturan Daerah Provinsi Bali

Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pengeluaran Ternak Potong Sapi Bali;

13. Peraturan Gubernur Bali Nomor 46 Tahun 2011 tentang Tatacara Pengeluaran Bibit Sapi Bali;

14. Peratran Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Persyaratan

:

Persyaratan Administ

rasi Persyaratan Ad

a. Berita Acara Jual – Beli Ternak Antar Pembeili dengan Kelompok tani/peternak; b. Surat keterangan layak bibit dari kepala dinas Peternakan dan Kesehatan hewan

provinsi bali c. Surat hasil pemeriksaan Lboratorium bebas veteriner denpasar d. Surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari doter hewan berwenang e. Surat rekomendasi pengeluaran ternak dari kepala dinas peternakan dan kesehatan

hewan provinsi bali f. Surat ijin pengeluaran ternak dari gubernur /atau instansi lingkup pemerintah provinsi

bali yang tupoksinya mengeluarkan ternak antar provinsi g. Surat ijin pengeluaran ternak dari karantina

Page 485: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Persyaratan Teknis (Pemasukan)

1. Tidak diperkenankan karena terkait dengan pemurnian Sapi Bali (peraturan gubernur bali nomor 45 tahun 2004)

Persyaratan Teknis (Pengeluaran)

b.1. Persyaratan Khusus yang harus dipenuhi bibit/calon bibit sapi bali jantan sebagai

berikut :

i. Kualitatif Warna bulu hitam atau kemerah – merahan (dalam proses perubahan warna

menuju hitam) Lutut kebawah berwarna kuning; Pantat putih berbentuk setengah bulan; Ujung ekor hitam; Tanduk tumbuh baik, kecil dan pendek; Bentuk kepala lebar dan leher kompak serta kuat

ii. Kuantitatif

Sapi Jantan Klasifikasi

Kategori Umur

(bulan)

Parameter Kelas I Kelas II Kelas III

Calon Bibit

24-<36 bulan (l0-

l1)

LD (cm) 182 172 165

TG (cm) 125 119 113

TB (cm) 130 124 118

LD (cm) 195 181 176

Page 486: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Bibit >36 bulan (>l2) TG (cm) 130 130 120

TB (cm) 135 129 123

b.1. Persyaratan Khusus yang harus dipenuhi bibit/calon bibit sapi bali betina sebagai

berikut :

i. Kualitatif Warna bulu merah Lutut kebawah berwarna putih Pantat putih berbentuk setengah bulan Terdapat garis belut berwarna hitam pada punggung Ujung ekor hitam Tanduk tumbuh baik, kecil dan pendek Bentuk kepala panjang dan sempit leher ramping

ii. Kuantitatif

Sapi Betina Klasifikasi

Kategori Umur

(bulan)

Parameter Kelas I Kelas II Kelas III

Calon Bibit

<18 bulan (l0)

LD (cm) 138 130 125

TG (cm) 105 99 95

TB (cm) 107 101 97

2. Prosedur : 1. Setiap pihak/ pemohon membutuhkan bibit atau caln bibit sapi bali jantan ataupun calon bibit sapi bali betina dari provinsi bali wajib mengajukan permohonan secra

tertulis kepada dinas peternakan dan kesehatan hewan provinsi bali, dengan

Page 487: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

melampirkan kategori klasifikasi dan jumlah bibit atau calon bibit sapi bali jantan

maupun

betinayang dibuthkan serta surat rekomendasi dari dinas yang menangani fungsi

peternakan provinsi pemohon;

2. Berdasarkan poin 1 , selanjutnya kepala dinas peternakan dan kesehatan hewan provisi bali akan menginformasikan permohonan tersebut kepada kepala Dinas yang menangani fungsi peternakan kabupaten / kota dibali mengenai permintaan

bibit / calon bibit sapi bali jantan maupun betina sesuai dengan kategori,

klasifikasi dan umlah ternak yang dibutuhkan;

3. Berdasarkan point 2 , kepala dinas yang meangangi fungsi peternakan kabupaten/kota menginformasikan potensi ketersediaan bibit/calon bibit sapi bali jantan maupun betinadiwilayah kerjanya (kelompok tani, ternak atau gapoktan, badan usaha),

sesuai dengan kategori, klasifikasi dan jumlah ternaknya melengkapi data sesuai

dengan form (format 1.a dan 1.b terlampir) kepada kepala dinas dan peternakan dan

kesehatan hewan provisi bali

4. Berdasarkan point 3, kepala dinas peternakan dan kesehatan hewan provinsi bali menugaskan tim verifikasi provinsi untuk melakukan pemeriksaan kelapangan dan melaporkan hasil pemeriksaan sesuai form (format 2,a dan 2,b

terlampir) kepada kepala dinas peternakan dan kesehatan hewan provinsi bali;

5. Berdasarkan laporan tim verifikasi point (4), kepala dinas peternakan dan kesehatan hewan provinsi bali menginformasikan kepada pemohon tentang potensi ketersediaan bibit/calon bibit sapi bali jantan atau calon bibit sapi bali betina yang dapat

dikeluarkan dari provinsi bali dilengkapi dengan keputusan gubernur bali

tentang harga dasar bibit sapi bali kepada pihak pemohon;

6. Berdasarkan point (5), pihak pemohon dan dinas peternakan dan kesehatan hewan provinsi bali menjadwalkan untuk melakukan seleksi kelapangan didampingi petugas kecamatan/tim dari dinas yang menangani fungsi peternakan kabupaten/kota

Page 488: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

diminta untuk mewajibkan petani/peternakan mengumpulkan ternak bibit

yang akan ditawarkan kepada pemohon pada suatu tempat/lokasi untuk memudahkan

pelaksanaan pemeriksaan dan pengamatan ternak;

7. Ternak yang sudah diseleksi oleh pemohon sesuai poin (6), bila diperlukan dapat diperiksa kesehatannya untuk mendapatkan surat hasil pemeriksaan laboratorium bebas penyakit menular reprodukdi khususnya brucelliosis dan bebas penyakit

jembrana atau penyakit lainnya dari balai besar vateriner denpasar atau lembaga

lainnya yang mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan

ternak;

8. Berdasarkan hasil seleksi point (6) serta hasil uji laboratorium (apabila diperlukan), pihak pemohon yang membutuhkan bibit/calon bibit sapi bali jantan atau calon sapi bali betina dari provinsi bali melakukan transaksi langsung di kelompok/di tempat;

9. Transaksi seperti dimaksud point (80), minimal mengacu pada keputusan gubernur bali tentang harga dasar bibit sapi bali yang berlaku. Apabila ada kesepakatan antara petani/peternak dengan pemohon, dilanjutkan dengan melaksanakan transaksi

jual-beli ternak yang dituangkan dalam berita acara jual-beli ternak

dengan disaksikan/diketahui oleh petugas kecamatan/ tim dinas yang menangani funsi

peternakan kabupaten/kota dan tim provinsi (format 3.a dan 3.b terlampir);

10. Berdasarkan berita acara jual-beli ternak sebagaimana dimaksud point (9), dokter hewan berwenang pada dinas peternakan dan kesehatan hewan provinsi bali atau dinas yang menangani fungsi peternakan kabupaten/kota mengeluarkan SKKH asal

ternak. Ternak yang telah terbeli dan telah memenuhi syarat kesehatan tersebut

akan dicap menggunkan cap bakar atau tanda khusu yang dibuat secara kusus oleh

dinas peternakan dan kesehatan hewan provinsi bali;

11. Selanjutnya peternak yang telah dibeli pemohon yang dapat diangkut menuju karantina sambil menunggu proses penyelesaian administrasi pengeluaran ternak antar pulau atau provinsi dan juga dapat dilakukan pemasangan tanda identitas ternak

Page 489: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

seperti ear-tag/ microchip atau tanda pengenal lainnya yang biasanya

ditanggung oleh pihak pemohon sementara ternak yang karena sebab tidak terjadi

kesepakatan jual beli para pihak tidak dapat saling menunut dan kerugian yang

mungkin timbul menjadi tanggung jawab masing-masing pihak;

12. Ternak yang telah ditransaksikan berdasarkan brita acara jual beli ternak seperti dimaksud point(9) akan diberikan :

a. Surat keternagan layak bibit dari dinas peternakan dan kesehatan hewan provinsi bali (format 4 terlampir)

b. SKKH dari dokter hewan berwenang pada dinas peternakan dan kesehatan hewan provinsi bali

c. Surat rekomendasi pengeluaran ternak dari kepala dinas peternakan dan kesehatan hewan provinsi bali

13. Dengan melampirkan kelengkapan administrasi sesuai poin 12 pihak pemohon mengajukan permohonan unutk mendapatkan ijin pengeluaran bibit atau calon bibit sapi bali jantan maupun betina dari provinsi bali kepada gubernur bali atau instansi

ligkup pemerintah provinsi bali yang tupoksinya mengeluarkan izin ternak antar

provinsi

14. Berdasarkan izin guberbur bali atau instansi lingkup pemerintah provinsi bali yang tupoksinya mengeluarkan izin ternak antar provinsi sesuai dengan poin

(13) yang dilengkapi dengan melampirkan kelengkapan administrasi seperti poin 12, pihak

pemohon dapat mengeluarkan bibit atau calon bibit sapi bali jantan maupun

betina dari provinsi bali dengan catatan mendapat izin dari karantina

4. Waktu pelayaanan : Tergantung kepada kecepatan pemohon

Page 490: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

BIDANG

SOSIAL

Page 491: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1.PROSEDUR TETAP / STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN PENGUMPULAN UANG DAN BARANG

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Pengumpulan

Uang dan Barang

( PUB )

Dinas Sosial Provinsi

Bali

(Tim Teknis)

1. Undang Republik Indonesia Nomor 37 tahun 1999 tentang hubungan luar negeri.

2. UU RI Nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan.

3. UU RI Nomor 28 Tahun 2004 tentang perubahan atas UU RI Nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan.

4. UU RI Nomor 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial.

5. UU RI 13 Tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin.

6. UU RI Nomor 17 Tahun 2013 tentang organisasi kemasyarakatan.

7. Peraturan pemerintahan Nomor 39 tahun 2012 tentang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

8. Peraturan Mentri Sosial Nomor 184 Tahun 2011 tentang lembaga kesejahteraan sosial.

9. Peratran Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

5 hari kerja

sejak surat

permohona

n diterima

lengkap dan

benar

Persyaratan :

Pemohon penyelengara PUB mengajukan permohonan izin dengan menyampaikan data-data sebagai berikut :

Page 492: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. Surat Permohonan dari LKS/Orsos. 2. Fotocopy Akte pendiri LKS/Orsos/ dari notaris. 3. Fotocopy surat pengesahan LKS/Orsos dari kementrian Hukum dan HAM RI. 4. Fotocopy Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga LKS/Orsos yang di syahkan/dicatatkan di

notaris/ditanda tangani pembina. 5. Fotocopy rekening bank atas nama LKS/Orsos. 6. Fotocopy NPWP atas nama LKS/Orsos. 7. Fotocopy KTP pengurus LKS/Orsos. 8. Surat Ijin domisili dari kepala desa/ lurah setempat. 9. Surat keputusan pengurus LKS/Orsos yang ditanda tangani oleh pembina LKS/Orsos. 10. Program kerja jangka pendek, menengah dan panjang (kuantitatif). 11. Surat rekomendasi / tanda pendaftaran dari dinas sosial kabupaten/kota. 12. Struktur organisasi penguirus LKS/Orsos. 13. Laporan kegiatan LKS/Orsos yang telah dilaksanakan yang mencakup :

a. Jumlah kelayakan yang sudah di tangani. b. Sarana dan prasarana yang dimiliki.

Page 493: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

2. PROSEDUR TETAP / STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI UNDIAN GRATIS BERHADIAH (UGB)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Undian

Gratis Berhadiah

( UGB )

Dinas Sosial Provinsi

Bali

(Tim Teknis)

1. UU Nomor 22 Tahun 1954 tentang Undian.

2. UU Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan.

3. PP Nomor132 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan atas Hadiah Undian.

4. Keppres Nomor 48 Tahun 1973 tentang Penertiban Penyelenggaraan Undian.

5. Kepmensos Nomor 73/HUK/2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Izin dan Penyelenggaraan Undian Gratis.

6. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

5 hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Syarat dan Ketentuan Permohonan Izin :

1. Mempunyai Akta Pendirian atau Akta Notaris atau Keputusan Pembentukan. 2. Mempunyai susunan pengurus /kepanitiaan. 3. Mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 4. Bagi Badan yang kegiatannya di bidang usaha perdagangan harus memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 5. Bagi Badan yang salah satu kegiatannyabergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial, sekurang-kurangnya harus

telah terdaftar pada instansi setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6. Adanya Rekomendasi dari Gubernur / Pemerintah Daerah setempat.

Page 494: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Tata Cara Permohonan Izin :

1. Permohonan izin diajukan kepada Menteri Sosial RI up. Direktur Jendral Perlindungan dan Jaminan Sosial dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum penyelenggaraan undian.

2. Permohonan izin dibuat secara tertulis diatas kertas kop surat resmi (asli) bermaterai Rp. 6.000,- serta menyebutkan penanggungjawabnya.

3. Permohonan izin harus ditandatangani langsung oleh penyelenggara dan tidak boleh diwakilkan oleh agensi yang mengurusnya.

4. Permohonan izin harus menyebutkan pokok-pokok kegiatan dari organisasi/badan yang bersangkutan. 5. Melampirkan surat rekomendasi Gubernur/Pemerintah Daerah setempat. 6. Untuk penyelenggaraan undian yang berasal dari luar negeri harus diajukan oleh organisasi/badan/perwakilan yang

berkedudukan di Indonesia. 7. Hadiah berupa barang harus mencantumkan harga menurut standar pasar dan dalam hal ada perbedaan selisih

harga sebanyak-banyaknya 5% (lima persen) dari harga pasar yang berlaku. 8. Hadiah-hadiah harus telah tersedia pada saat permohonan izin diajukan atau selambat-lambatnya 14 (empat belas)

hari sebelum penyegelan. 9. Pada saat mengajukan permohonan izin undian, penyelenggara harus sudah melampirkan bukti setor biaya sebesar

Rp. 200.000,- per periode dan izin iklan sebesar Rp. 100.000,-

Catatan :

- Permohonan izin dari penyelenggara yang menggunakan agensi harus melampirkan surat kuasa dari penyelenggara kepada agensi.

- Permohonan izin dari penyelenggara yang menugaskan pegawainya untuk melakukan pengurusan harus melampirkan surat tugas jika belum memiliki ID Card.

- Penarikan undian harus bersifat terbuka untuk umum. - Melampirkan contoh iklan / promosi. - Melampirkan kwitansi pembelian untuk hadiah berupa emas

Page 495: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

3. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SURAT TANDA DAFTAR LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Surat Izin Tanda

Daftar Lembaga

Kesejahteraan Sosial.

Dinas Sosial Provinsi

Bali

(Tim Teknis)

1. Undang Republik Indonesia Nomor 37 tahun 1999 tentang hubungan luar negeri.

2. UU RI Nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan.

3. UU RI Nomor 28 Tahun 2004 tentang perubahan atas UU RI Nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan.

4. UU RI Nomor 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial.

5. UU RI 13 Tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin.

6. UU RI Nomor 17 Tahun 2013 tentang organisasi kemasyarakatan.

7. Peraturan pemerintahan Nomor 39 tahun 2012 tentang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

8. Peraturan Mentri Sosial Nomor 184 Tahun 2011 tentang lembaga kesejahteraan sosial.

9. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

7 Hari kerja

sejak surat

permohona

n diterima

lengkap dan

benar

Page 496: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Prosedur Pengajuan Izin :

mengajukan permohonan izin dengan menyampaikan data-data sebagai berikut :

1. Surat Permohonan dari LKS/Orsos. 2. Fotocopy Akte pendiri LKS/Orsos/ dari notaris. 3. Fotocopy surat pengesahan LKS/Orsos dari kementrian Hukum dan HAM RI. 4. Fotocopy Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga LKS/Orsos yang di syahkan/dicatatkan di

notaris/ditanda tangani pembina. 5. Fotocopy rekening bank atas nama LKS/Orsos. 6. Fotocopy NPWP atas nama LKS/Orsos. 7. Fotocopy KTP pengurus LKS/Orsos. 8. Surat Ijin domisili dari kepala desa/ lurah setempat. 9. Surat keputusan pengurus LKS/Orsos yang ditanda tangani oleh pembina LKS/Orsos. 10. Program kerja jangka pendek, menengah dan panjang (kuantitatif). 11. Surat rekomendasi / tanda pendaftaran dari dinas sosial kabupaten/kota. 12. Struktur organisasi penguirus LKS/Orsos. 13. Laporan kegiatan LKS/Orsos yang telah dilaksanakan yang mencakup :

a. Jumlah kelayakan yang sudah di tangani. b. Sarana dan prasarana yang dimiliki.

Page 497: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. STANDAR OPERATING PROSEDUR (SOP) REKOMENDASI RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA

ASING UNTUK YAYASAN (PERPANJANGAN)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Rekomendasi

Rencana

Penggunaan Tenaga

Kerja Asing Untuk

Yayasan

(Perpanjangan)

Dinas Sosial Provinsi

Bali

(Tim Teknis)

1. Undang Republik Indonesia Nomor 37 tahun 1999 tentang hubungan luar negeri.

2. UU RI Nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan.

3. UU RI Nomor 28 Tahun 2004 tentang perubahan atas UU RI Nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan.

4. UU RI Nomor 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial.

5. UU RI Nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian.

6. UU RI 13 Tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin.

7. UU RI Nomor 17 Tahun 2013 tentang organisasi kemasyarakatan.

8. Peraturan Pemerintahan Nomor 39 tahun 2012 tentang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 184 Tahun 2011 tentang lembaga kesejahteraan sosial.

10. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

7 Hari kerja

sejak surat

permohona

n diterima

lengkap

dan benar

Page 498: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Prosedur Pengajuan Izin :

mengajukan permohonan izin RPTKA dengan menyampaikan data-data sebagai berikut :

1. Surat Permohonan dari LKS/Orsos. 2. Formulir Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (). 3. Surat Rekomendasi dari Dinas Sosial Provinsi Bali dan Kabupaten/ Kota Tempat LKS tersebut beroprasi. 4. Surat keterangan domisili dari pemerintahan daerah setempat. 5. Foto Copy pendirian sebagian badan hukum yang sudah disahkan oleh pejabat yang berwenang. 6. Bagan struktur organisasi lembaga kesejahteraan sosial (LKS). 7. Surat penunjukan tenaga kerja Asing pendamping. 8. Rekomendasi jabatan yang akan diduduki oleh TKA dari instansi tertentu apabila diperlukan.

Page 499: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

5. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING UNTUK

YAYASAN (PERPANJANGAN)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Mempekerjakan

Tenaga Kerja Asing

Untuk Yayasan

(Perpanjangan)

Dinas Sosial Provinsi

Bali

(Tim Teknis)

1. Undang Republik Indonesia Nomor 37 tahun 1999 tentang hubungan luar negeri.

2. UU RI Nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan.

3. UU RI Nomor 28 Tahun 2004 tentang perubahan atas UU RI Nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan.

4. UU RI Nomor 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial.

5. UU RI 13 Tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin.

6. UU RI Nomor 17 Tahun 2013 tentang organisasi kemasyarakatan.

7. Peraturan pemerintahan Nomor 39 tahun 2012 tentang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

8. Peraturan Menteri Sosial Nomor 184 Tahun 2011 tentang lembaga kesejahteraan sosial.

9. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

7 Hari kerja

sejak surat

permohona

n diterima

lengkap

dan benar

Page 500: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Prosedur Pengajuan Izin :

Mengajukan permohonan izin dengan menyampaikan data-data sebagai berikut :

1. Surat Permohonan dari LKS/Orsos. 2. Fotocopy Akte pendiri LKS/Orsos/ dari notaris. 3. Fotocopy surat pengesahan LKS/Orsos dari kementrian Hukum dan HAM RI. 4. Fotocopy Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga LKS/Orsos yang di syahkan/dicatatkan di

notaris/ditanda tangani pembina. 5. Fotocopy rekening bank atas nama LKS/Orsos. 6. Fotocopy NPWP atas nama LKS/Orsos. 7. Fotocopy KTP pengurus LKS/Orsos. 8. Surat Ijin domisili dari kepala desa/ lurah setempat. 9. Surat keputusan pengurus LKS/Orsos yang ditanda tangani oleh pembina LKS/Orsos. 10. Program kerja jangka pendek, menengah dan panjang (kuantitatif). 11. Surat rekomendasi / tanda pendaftaran dari dinas sosial kabupaten/kota. 12. Struktur organisasi penguirus LKS/Orsos. 13. Laporan kegiatan LKS/Orsos yang telah dilaksanakan yang mencakup :

a. Jumlah kelayakan yang sudah di tangani. b. Sarana dan prasarana yang dimiliki.

Page 501: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

6. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) SURAT TANDA DAFTAR YAYASAN (PERPANJANGAN)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Mempekerjakan

Tenaga Kerja Asing

Untuk Yayasan

(Perpanjangan)

Dinas Sosial Provinsi

Bali

(Tim Teknis)

1. Undang Republik Indonesia Nomor 37 tahun 1999 tentang hubungan luar negeri.

2. UU RI Nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan.

3. UU RI Nomor 28 Tahun 2004 tentang perubahan atas UU RI Nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan.

4. UU RI Nomor 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial.

5. UU RI 13 Tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin.

6. UU RI Nomor 17 Tahun 2013 tentang organisasi kemasyarakatan.

7. Peraturan Pemerintahan Nomor 39 tahun 2012 tentang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

8. Peraturan Menteri Sosial Nomor 184 Tahun 2011 tentang lembaga kesejahteraan sosial.

9. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

7 Hari kerja

sejak surat

permohona

n diterima

lengkap

dan benar

Prosedur Pengajuan Izin :

Page 502: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Pemohon penyelengara mengajukan permohonan izin dengan menyampaikan data-data sebagai berikut :

1. Surat Permohonan dari LKS/Orsos. 2. Fotocopy Akte pendiri LKS/Orsos/ dari notaris. 3. Fotocopy surat pengesahan LKS/Orsos dari kementrian Hukum dan HAM RI. 4. Fotocopy Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga LKS/Orsos yang di syahkan/dicatatkan di

notaris/ditanda tangani pembina. 5. Fotocopy rekening bank atas nama LKS/Orsos. 6. Fotocopy NPWP atas nama LKS/Orsos. 7. Fotocopy KTP pengurus LKS/Orsos. 8. Surat Ijin domisili dari kepala desa/ lurah setempat. 9. Surat keputusan pengurus LKS/Orsos yang ditanda tangani oleh pembina LKS/Orsos. 10. Program kerja jangka pendek, menengah dan panjang (kuantitatif). 11. Surat rekomendasi / tanda pendaftaran dari dinas sosial kabupaten/kota.

Page 503: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

7. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI RENCANA PENGGUNAAN TENAGA ASING DAN REKOMENDASI IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA ASING UNTUK YAYASAN

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi

Rencana

Penggunaan Tenaga

Asing Dan

Rekomendasi Izin

Mempekerjakan

Tenaga Asing Untuk

Yayasan

Dinas Sosial Provinsi

Bali

(Tim Teknis)

1. Undang Republik IndonesiaNomor 37 tahun 1999 tentang hubungan luar negeri.

2. UU RI Nomor 28 Tahun 2004 tentang perubahan atas UU RI Nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan.

3. UU RI Nomor 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial.

4. UU Nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian

5. UU RI 13 Tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin.

6. UU RI Nomor 17 Tahun 2013 tentang organisasi kemasyarakatan.

7. Peraturan pemerintahan Nomor 39 tahun 2012 tentang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

8. Peraturan Menteri Sosial Nomor 184 Tahun 2011 tentang lembaga kesejahteraan sosial.

9. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

7 Hari kerja

sejak surat

permohona

n diterima

lengkap dan

benar

Page 504: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Prosedur Pengajuan Izin :

Persyaratan Rekomendasi Rencana Penggunaan Tenaga Asing Dan Rekomendasi Izin Mempekerjakan Tenaga Asing

Untuk Yayasan (Baru) :

1. Formulir RPTKA yang sudah di isi lengkap 2. Surat rekomendasi dari dinas sosial provinsi dan kabupaten / kota tempat LKS tersebut beroperasi 3. Surat keterangan domisili dari pemerintah daerah setempat 4. Foto copy akte pendirian sebagai badan hukum yang sudah di sahkan oleh pejabat yang berwenang 5. Bagan struktur organisasi 6. Surat penunjukan TKA pendamping 7. Rekomendasi jabatan yang akan diduduki oleh TKA dari instansi tertentu apabila diperlukan

Persyaratan Rekomendasi Rencana Penggunaan Tenaga Asing Dan Rekomendasi Izin Mempekerjakan Tenaga Asing

Untuk Yayasan (Perpanjangan) :

1. Formulir RPTKA yang sudah di isi lengkap 2. Surat rekomendasi dari dinas sosial provinsi dan kabupaten / kota tempat LKS tersebut beroperasi 3. Surat keterangan domisili dari pemerintah daerah setempat 4. Foto copy akte pendirian sebagai badan hukum yang sudah di sahkan oleh pejabat yang berwenang 5. Bagan struktur organisasi 6. Surat penunjukan TKA pendamping 7. Rekomendasi jabatan yang akan diduduki oleh TKA dari instansi tertentu apabila diperlukan 8. Laporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan 9. Fotocopy keputusan RPTKA yang masih berlaku 10. Fotocopy ijin menggunakan tenaga asing (IMTA) yang maasih berlaku

Page 505: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

8. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA ASING (IMTA)

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

Mempekerjakan

Tenaga Asing (IMTA)

Dinas Sosial Provinsi

Bali

(Tim Teknis)

1. Undang republik IndonesiaNomor 37 tahun 1999 tentang hubungan luar negeri.

2. UU RI Nomor 28 Tahun 2004 tentang perubahan atas UU RI Nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan.

3. UU RI Nomor 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial.

4. UU Nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian

5. UU RI 13 Tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin.

6. UU RI Nomor 17 Tahun 2013 tentang organisasi kemasyarakatan.

7. Peraturan pemerintahan Nomor 39 tahun 2012 tentang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

8. Peraturan mentri sosial Nomor 184 Tahun 2011 tentang lembaga kesejahteraan sosial.

9. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

7 Hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Page 506: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

Prosedur Pengajuan Izin :

Persyaratan Rekomendasi Rencana Penggunaan Tenaga Asing Dan Rekomendasi Izin Mempekerjakan Tenaga Asing

(IMTA) (Baru) :

1. Surat rekomendasi dari dinas sosial provinsi dan kabupaten / kota tempat LKS tersebut beroperasi 2. Surat keterangan domisili dari pemerintah daerah setempat 3. Foto copy akte pendirian sebagai badan hukum yang sudah di sahkan oleh pejabat yang berwenang 4. Foto copy keputusan RPTKA 5. Foto copy TKA yang akan dioerkerjakan 6. Daftar riwayat hidup TKA yang akan di pekerjakan 7. Foto copy ijasah atau keterangan pengalaman kerja TKA yang akan dipekerjakan 8. Surat penunjukan TKA pendamping 9. Pas foto berwarna ukuran 4x6 cm sebanyak 1 lembar\=

Persyaratan Rekomendasi Rencana Penggunaan Tenaga Asing Dan Rekomendasi Izin Mempekerjakan Tenaga Asing

(IMTA) Yayasan (Perpanjangan) :

1. Foto copy IMTA yang masih berlaku 2. Surat rekomendasi dari dinas sosial provinsi dan kabupaten / kota tempat LKS tersebut beroperasi 3. Bukti pembayaran dana kompensasi penggunaan TKA melalui bank yang ditunjuk 4. Fotocopy polis asuransi 5. Pelatihan kepada TKA pendamping 6. Fotocopy keputusan RPTKA yang masih berlaku 7. Pas foto berwarna ukuran 4x6 cm sebanyak 2 lembar

Page 507: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

9. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI PENGANGKATAN ANAK ANTAR WARGA INDONESIA ( ADAT KEBIASAAN )

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi

Pengangkatan Anak

Antar wrga Indonesia

( Adat Kebiasaan )

Dinas Sosial Provinsi

Bali

(Tim Teknis)

1. Peraturan Pemerintah Nomor : 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaaan Pengangkatan Anak.

2. Peraturan Menteri Sosial R. Nomor: 110/HUK/2009 tentang Persyaratan Pengangkatan Anak.

3. Peraturan Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Nomor : 02 Tahun 2012 Tentang Pedoman Teknis Prosedor Pengangkatan Anak.

4. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

7 Hari kerja

sejak surat

permohonan

diterima

lengkap dan

benar

Persyaratan Pengajuan Izin :

Rekomendasi Pengangkatan Anak Antar Warga Indonesia

1. Surat Permohonan Kepada Gubernur Bali Cq.Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu.

2. Surat Pernyataan Hak Perwalian.

3. Surat Pernyataan Hibah Warisan

4. Surat Pernyataan kesepakatan Pengangkatan Anak

5. Surat Pernyataan Persetujuan Pengangkatan Anak

6. Surat Pertanyaan belum mempunyai anak

7. Surat Pernyataan Persetujuan Pengangkatan anak dari keuarga besar

Page 508: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

8. Surat Pengantar Prngangkatan anak dari Kepala Desa.

9. Surat Keterangan Sehat dari Rumah sakit.

10. Surat Keterangan penghasilan dari instasndi/ tempat kerja

11. Foto Copu KTP Suami istri.

12. Pas photo suami istri 4 x 6 cm.

13. Foto copy akta kelahiran suami istri

14, Foto copy akta pernikahan

15. Foto copy kartu keluarga

16. Pernyataan Penyerahan anak dari orang tua biologis

17. Berita acata pemerasan ( berneterai Rp. 6.000 )

18. Rekomendasi/ pertimbangan teknis dari Dinas Sosial.

Page 509: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

10. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) REKOMENDASI IZIN PENGANGKATAN ANAK ANTAR WARGA INDONESIA ( ANAK TERLANTAR ).

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Rekomendasi Izin

Pengangkatan Anak

Antar Warga

Indonesia

(AnakTerlantar)

Dinas Sosial Provinsi

Bali

(Tim Teknis)

1. Peraturan Pemerintah Nomor : 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaaan Pengangkatan Anak.

2. Peraturan Menteri Sosial RI. Nomor: 110/HUK/2009 tentang Persyaratan Pengangkatan Anak.

3. Peraturan Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Nomor : 02 Tahun 2012 Tentang Pedoman Teknis Prosedor Pengangkatan Anak.

4. Peraturan Gubernur Bali No. 30 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur No. 45 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

5. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

7 Hari kerja

sejak surat

permohona

n diterima

lengkap dan

benar

Lampiran Persyaratan ;

Rekomendasi Pengangkatan Anak Antar Warga Indonesia

1. Surat Permohonan Kepada Gubernur Bali Cq.Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu.

2. Surat Pernyataan Hak Perwalian.

3. Surat Pernyataan Hibah Warisan

Page 510: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

4. Surat Pernyataan kesepakatan Pengangkatan Anak

5. Surat Pernyataan Persetujuan Pengangkatan Anak

6. Surat Pertanyaan belum mempunyai anak

7. Surat Pernyataan Persetujuan Pengangkatan anak dari keuarga besar

8. Surat Pengantar Prngangkatan anak dari Kepala Desa.

9. Surat Keterangan Sehat dari Rumah sakit.

10. Surat Keterangan penghasilan dari instasndi/ tempat kerja

11. Foto Copu KTP Suami istri.

12. Pas photo suami istri 4 x 6 cm.

13. Foto copy akta kelahiran suami istri

14, Fito copy akta pernikahan

15. Foto copy kartu keluarga

16. Pernyataan Penyerahan anak dari orang tua biologis

17. Berita acata pemerasan ( berneterai Rp. 6.000 )

18. Rekomendasi/ pertimbangan teknis dari Dinas Sosial.

Page 511: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

BIDANG

TANAMAN PAGAN

DAN HORTIKULTURA

Page 512: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi

1. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) IZIN USAHA PRODUKSI BENIH TANAMAN PERKEBUNAN.

Jenis Izin

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Standar Biaya (Rp)

Waktu (hari kerja)

Izin Usaha Produksi Benih

Tanaman Perkebunan.

1. UU Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan.

2. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesai Nomor 50 tahun 2015 tentang Produksi, sertifikasi, peredaran dan pengawasan benih tanaman perkebunan.

3. Peraturan Gubernur Bali No. 32 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

- 15 hari kerja

Setelah

diterimanya

permohonan

secara

lengkap dan

benar

Lampiran Persyaratan :

1. Surat permohonan bermaterai Rp. 6.000, diajukan kepada Gubernur Bali Cq. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Memiliki Akte Pendirian Usaha dan Perubahannya (kecuali perseorangan) 3. Surat Kuasa dari Pimpinan Perusahaan/Pemilik atau yang dikuasakan 4. Foto Copy KTP 5. Foto Copy NPWP Ditetapkan : di Denpasar

pada tanggal : 26 April 2017

GUBERNUR BALI

MADE MANGKU PASTIKA

Page 513: BIDANG TENAGA KERJA DAN ESDM - bpmp.baliprov.go.id · 8. Surat Tugas dari Perusahaan atau Surat Kuasa beratrai Rp.6.000,- apabila pengurusannya dilaksanakan oleh Pihak Ketiga , dilengkapi