Post on 23-Oct-2015
Os. Patellae,Os. Cranium, dan Os. Vertebra
Created by :
Name : Widya Ayu WandiraP.O : 71.3.241.11.1.092Class : 1B
Tulang lutut dalam anatomi manusia, tulang lutut atau patella adalah
tulang berbentuk segitiga dan tebal yang akan bersendi dengan tulang
paha (femur). Fungsinya adalah membungkus dan melindungi sendi
lutut, serta berfungsi sebagai pengungkit dan pengunci gerakan
ekstensi lutut.Patella termasuk ke dalam tulang sesamoid yang berkembang dari tendon otot quadriceps femoris.
Osifikasi patella berlangsung pada anak berusia 3 sampai 5 tahun.
Patella mempunyai facies anterior dari facies articularis.Facies articularis lateralis bentuknya lebih besar daripada facies articularis medialis.
Margo superior atau basis patellae berada dibagian proximal dan apex patellae berada dibagian distal. Margo medialis dan margo lateralis bertemu membentuk apex patellae.
Bagian kepala (os.cranium):
*Os.Occipitale (1) : Tulang kepala belakang
*Os. Frontale (1) : Tulang dahi
*Os.Temporale (2) : Tulang pelipis
*Os.Sphenoidale(1) : Tulang baji
*Os.Parietale (2) : Tulang ubun-ubun
*Os.Eithmoidale(1) : Tulang tapis
*Os. Maleus, Incus, dan Stapes (6)
Bagian muka (os.splanchocranium):
*Os. Mandibula (1) : Tulang rahang bawah*Os.Maxilla (2) : Tulang rahang atas*Os. Zygomaticum (2) : Tulang pipi*Os.Nasalis (2) : Tulang hidung*Os.Lacrimale (2) : Tulang air mata*Os. Palatinae (2) : Tulang langit-langit*Os.Vomer (1) : Tulang sekat hidung*Os.Orbitale (2) : Tulang rongga mata*Os.Hyoideum (1) : Tulang lidah*Os.Concha nasalis inferior (2)
Tengkorak tersusun atas tulang kranial dan tulang wajah. Tulang kranial
tersebut meliputi:
Tulang frontal
Tulang frontal merupakan tulang kranial yang berada di sisi anterior, berbatasan dengan tulang parietal melalui sutura koronalis. Pada
tulang frontal ini terdapat suatu sinus (rongga) yang disebut sinus frontalis,
yang terhubung dengan rongga hidung.
Tulang temporalTerdapat dua tulang temporal di setiap sisi lateral tengkorak. Antara tulang temporal dan tulang parietal dibatasi oleh sutura
skuamosa. Persambungan antara tulang temporal dan tulang zigomatikum disebut sebagai prosesus zigomatikum. Selain itu
terdapat prosesus mastoid (suatu penonjolan di belakang saluran telinga) dan meatus akustikus eksternus (liang telinga).
Tulang parietalTerdapat dua tulang parietal, yang
dipisahkan satu sama lain melalui sutura sagitalis. Sedangkan sutura skuamosa memisahkan tulang parietal dan tulang
temporal.
Tulang eithmoidTulang ethmoid merupakan tulang yang
berada di belakang tulang nasal dan lakrimal. Beberapa bagian dari tulang ethmoid adalah crista galli (proyeksi
superior untuk perlekatan meninges), cribriform plate (dasar crista galli, dengan foramen olfaktori yang melewatkan nervus olfaktori), perpendicular plate (bagian dari
nasal septum) dan konka. Selain itu terdapat juga sinus ethmoid, yang membuka ke
rongga hidung.
Sedangkan tulang wajah meliputi:Tulang mandibula
Mandibula merupakan tulang rahang bawah, yang berartikulasi dengan tulang temporal
melalui prosesus kondilar.Tulang maksila
Tulang maksila merupakan tulang rahang atas. Maksila meliputi antara lain prosesus palatin yang membentuk bagian anterior
palatum dan prosesus alveolar yang memegang gigi bagian atas.
Tulang nasalTulang nasal merupakan tulang yang
membentuk jembatan pada hidung dan berbatasan dengan tulang maksila.
Tulang lakrimalTulang lakrimal merupakan tulang yang berbatasan dengan tulang ethmoid dan
tulang maksila, berhubungan duktus nasolakrimal sebagai saluran air mata.
Tulang zigomatikumTulang zigomatikum merupakan tulang pipi,
yang berartikulasi dengan tulang frontal, temporal dan maksila.
Tulang palatinTulang palatin merupakan tulang yang membentuk bagian posterior palatum.
Tulang vomerTulang vomer merupakan bagian bawah
nasal septum (sekat hidung).
Ruas tulang belakang (os.vertebrae) :
*Os.vertebrae cervicale (7) : Tulang leher
*Os.vertebrae thoracalis (12) : Tulang punggung
*Os.vertebrae lumbalis (5) : Tulang pinggang
*Os.vertebrae cacrum (5) : Tulang kelangkang
*Os.vetebrae cocigeus (4) : Tulang ekor
Kolumna vertebra terbentuk dari tulang-tulang individual yang disebut sebagai vertebra.
Terdapat sekitar 26 vertebra, meliputi 7 vertebra servikal, 12 vertebra torakal, 5 vertebra lumbar, 1 vertebra sakral (yang
terdiri atas 5 vertebra individual) dan 1 vertebra koksigeal (yang terdiri atas 4-5 koksigeal kecil).
Secara umum, bentuk vertebra terdiri atas korpus vertebra, lengkung vertebra, foramen
vertebra, prosesus transversus, prosesus spinosa, prosesus artikular inferior, prosesus
artikular posterior, pedikulus dan lamina.
Terdapat sedikit perbedaan antara vertebra segmen servikal, torakal, dan lumbar:Pada vertebra segmen servikal, korpus berukuran relatif lebih kecil dibandingkan segmen torakal dan lumbar. Pada prosesus transversus terdapat foramen (lubang) transversus, yang fungsinya untuk melewatkan arteri vertebralis. Artikulasi antara satu vertebra servikal dengan vertebra servikal lainnya (melalui sendi apophyseal) membentuk sudut sekitar 45 derajat.
Khusus untuk segmen C1 (atlas), terdapat facies artikulasi untuk dens axis (C2) serta facies artikulasi yang agak besar untuk perlekatan dengan oksipital. Sedangkan pada segmen C2 (axis), terdapat dens axis yang akan berartikulasi dengan atlas (C1).
Pada vertebra segmen torakal, korpus berukuran
relatif lebih besar dibandingkan segmen
servikal namun lebih kecil dibandingkan dengan
segmen lumbar. Tidak ada foramen transversus. Khas
pada vertebra segmen torakal adalah adanya facies untuk artikulasi
dengan tulang iga (kostal). Facies ini ada yang terletak di prosesus
transversus dan ada yang terletak di prosesus
spinosa.
Pada vertebra segmen lumbar, korpus berukuran relatif lebih besar
dibandingkan dengan korpus pada segmen servikal dan torakal. Adanya
prosesus asesorius pada prosesus transversus dan prosesus mamilaris
pada prosesus artikulasi superior menjadi ciri khas pada segmen lumbar.
Pada vertebra segmen koksigeal, terdiri atas 4-5 segmen koksigeal individual yang terhubung dengan
vertebra segmen sakralis.
Pada vertebra segmen sakral, bentuknya khas seperti sayap yang melebar dengan penonjolan ke depan pada artikulasi lumbo-sakral yang disebut sebagai promontory. Vertebra segmen sakral terdiri atas 5 vertebra individual, yang dihubungkan satu sama lain melalui celah transversus dan memiliki 8 foramen sakral. Di bagian posterior terdapat celah yang disebut hiatus sakralis.
Dilihat secara lateral, kolumna vertebra yang tersusun mulai dari servikal hingga koksigeal membentuk lengkung yang khas, yaitu lordosis servikal, kyphosis torakal, lordosis lumbar dan kyphosis sakral. Lordosis servikal terbentuk ketika seorang bayi mulai belajar menegakkan kepalanya (usia 3 bulan), sedangkan lordosis lumbar terbentuk ketika seorang anak mulai belajar berdiri.