Post on 06-Aug-2015
Kata Pengantar
Panduan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini PEKKA (PAUD PEKKA) ini dibuat berdasarkan pengalaman memfasilitasi dua kali pelatihan bagi tutor PAUD PEKKA dan memfasilitasi pengembangan program PAUD di 8 wilayah kerja PEKKA. Materi sebagian diambil dari materi PAUD yang disusun oleh Mitha dan LSPPA. Keduanya adalah narasumber yang pernah diundang untuk memfasilitasi pelatihan bagi kader Pekka yang menjadi tutor PAUD.
Panduan ini disusun untuk menjawab kebutuhan para tutor PAUD PEKKA sebagai bahan referensi dalam melaksanakan program PAUD. Isi yang terkandung dalam panduan ini sebagian merupakan contoh dalam mengembangkan program PAUD, sudah barang tentu masih terbuka adanya perubahan atau penambahan tergantung pada kreativitas para pengelola dan tutor. Juga dapat dilakukan modifikasi untuk disesuaikan dengan budaya lokal di mana PAUD berada.
Untuk menyempurnakan dan melengkapi panduan ini, kami menerima kritik, saran dan masukan yang akan memperkaya isi panduan.
Jakarta, Maret 2010
Seknas Pekka
1
PANDUAN PENGEMBANGANPENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(PAUD) PEKKA
I. LATAR BELAKANG
Pendidikan anak usia dini atau sering disebut dengan PAUD, merupakan satu proses pendidikan yang penting bagi anak prasekolah. Di mana masa ini adalah masa keemasan untuk meletakkan dasar pendidikan bagi seorang anak yang akan berpengaruh besar pada kehidupan dirinya kelak di kemudian hari. Dalam program PAUD tidak hanya aspek intelektualitas yang disentuh namun juga meliputi pembentukan karakter dan spiritual seorang anak. Melihat dari manfaat yang penting ini, maka pendidikan anak usia dini sangat penting bagi seorang anak untuk membentuk dirinya menjadi manusia yang matang. Pendidikan bagi anak usia dini ini dapat dilakukan melalui jalur formal yang biasa dikenal dengan Taman Kanak-kanak (TK) atau jalur informal yang disebut dengan Kelompok Belajar (Kober), namun saat ini orang sering menyebut Kober dengan sebutan PAUD.
Anggota Serikat Pekka yang tergolong sebagai masyarakat kalangan bawah sebagian besar tidak mampu menyekolahkan anak balitanya ke TK terdekat. Hal ini karena biaya sekolah di TK cukup mahal bagi anggota Serikat Pekka yang pendapatan rata-rata per harinya antara Rp. 5.000 – Rp. 7.000, dengan tanggungan beberapa orang. Melihat kondisi di atas, maka Serikat Pekka mulai tahun 2007 membuka sekolah PAUD untuk menampung anak dari anggota Serikat Pekka. Dalam perjalanannya, anggota masyarakat lain yang kurang mampu ikut mendaftarkan anaknya ke PAUD Pekka.
Demi membantu Serikat Pekka untuk mengembangkan program PAUD, maka keberadaan sebuah panduan untuk menyelenggarakan PAUD menjadi sangat penting. Tulisan berikut ini merupakan panduan yang dapat dipakai oleh para pengurus, kader dan anggota Serikat Pekka yang akan atau sedang mengembangkan PAUD di wilayahnya masing-masing.
2
II. PERSIAPAN
Karena PAUD yang dilaksanakan Serikat Pekka merupakan salah satu alat untuk pemberdayaan perempuan, maka perlu melibatkan orangtua murid sejak dari persiapan, pelaksanaan sampai pada evaluasi. Sehingga mereka tahu apa tujuan dari PAUD Pekka dan perlunya keterlibatan mereka dalam PAUD Pekka. Bagian berikut ini adalah beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam persiapan penyelenggaraan PAUD. 1. Identifikasi kebutuhan membuka program PAUD Pekka
Sebelum memulai PAUD maka perlu dilakukan identifikasi kebutuhan akan program ini. Kebutuhan akan PAUD dapat diketahui dari hasil pembicaraan informal misal melalui ngobrol santai atau saat pertemuan kelompok. Pertemuan informal ini dianjurkan untuk dilanjutkan dengan pertemuan formal yaitu pertemuan antara Serikat Pekka, calon orangtua murid dengan mengundang anggota masyarakat lain, tokoh masyarakat dan aparat desa.
2. Mendata anak yang akan sekolah
Apabila dari identifikasi kebutuhan telah ada kesepakatan untuk mendirikan PAUD, maka lakukan pendataan anak yang akan mendaftar pada PAUD yang akan dibuka. Informasi yang diperlukan meliputi: nama anak, usia anak, jenis kelamin, nama ibu dan ayah, pekerjaan orangtua, anggota Serikat Pekka atau bukan. Data ini penting untuk disampaikan pada saat pertemuan formal, sehingga dapat menjadi alasan kuat membuka PAUD.
3. Pertemuan formal rencana program PAUD
Pertemuan mengundang tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh agama, aparat desa. Dalam pertemuan ini, sampaikan latar belakang kenapa PAUD perlu dilakukan dan informasikan data anak yang memerlukannya. Diskusikan tujuan, mekanisme, kegiatan, pendanaan, pengelolaan PAUD yang akan dilakukan. Kepentingan mengundang aparat desa dan tokoh masyarakat setempat adalah agar mereka tahu rencana kegiatan dan mekanisme pengelolaannya, sehingga akan mendapat dukungan dari mereka.
Minta dukungan dan keterlibatan semua pihak termasuk para aparat dan tokoh masyarakat untuk mewujudkan rencana ini. Tekankan bahwa PAUD ini adalah untuk kepentingan bersama seluruh warga. Pertemuan formal ini dapat dijadwalkan khusus untuk mendiskusikan rencana pendirian PAUD atau memanfaatkan pertemuan yang telah ada di desa misal arisan, pertemuan mingguan atau bulanan, dll.
3
4. Mengumpulkan orangtua murid PAUDApabila sudah ada kesepakatan, dari data anak yang masuk lakukan pertemuan antara orangtua calon murid PAUD dengan calon pengelola dan tutor. Hal-hal yang harus dibicarakan dengan calon orangtua murid adalah :
a. Kesepakatan menyekolahkan anaknya di PAUD Pekka dan komitmen mereka untuk mengikuti mekanisme dan peraturan yang ada.
b. Perlu keterlibatan orangtua dalam PAUD Pekka. Orangtua yang anaknya sekolah di PAUD Pekka perlu terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh PAUD Pekka. Contoh keterlibatan orangtua misalnya dalam pertemuan rutin orangtua untuk mendiskusikan materi, kurikulum, pendanaan PAUD, pemberian materi bagi orangtua murid, membantu pengelola PAUD sesuai dengan kebutuhan misal membuat APE, membersihkan lingkungan tempat belajar, pembiayaan dll.
c. Pendanaan Perlu disampaikan kepada orangtua bahwa dana penyelenggaraan PAUD Pekka ini adalah swadaya, sehingga kontribusi orangtua sangat dibutuhkan. Tujuan dari kontribusi ini selain untuk memenuhi fasilitas yang dibutuhkan anak-anak seperti ATK, APE, furniture, fotokopi, dll. Kontribusi ini juga sebagai pengikat agar orangtua merasa memiliki akan keberadaan PAUD dan merasa bertanggung jawab akan keberlangsungan kegiatan. Pengelolaan dan penggunaannya dari dana swadaya yang dikumpulkan akan didiskusikan dengan pihak orangtua murid.
d. Kontribusi orangtua murid Kontribusi dapat didiskusikan bersama, misalnya bulanan, mingguan atau setiap datang belajar. Demikian juga besarannya apakah sama rata, subsidi silang atau sukarela. Untuk memberi gambaran kepada orangtua, pengelola dan tutor membuat kebutuhan kasar kegiatan belajar selama setahun dan sumbernya dari mana saja. Sehingga orangtua murid dapat terbayang kebutuhan dan kontribusi yang dibutuhkan.
e. Kurikulum. Rencana kurikulum selama setahun yang akan diberikan disampaikan kepada orangtua. Apabila gender isu menjadi satu isu yang akan diberikan dalam kurikulum maka perlu ada penjelasan tentang apa itu gender, kenapa perlu dimasukkan dalam kurikulum, apa dampaknya terhadap kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, dan apa harapan kita terhadap orangtua dalam penerapan isu gender di rumah masing-masing.
4
f. Pengelola dan Tutor. Jelaskan siapa pengelola dan para tutor yang akan terlibat di PAUD Pekka. Apabila calon pengelola dan tutor belum ada maka dapat didiskusikan dengan orangtua apakah di antara orangtua ada yang bersedia bergabung menjadi pengelola dan tutor PAUD. Apabila ada orangtua yang bersedia, maka mereka dapat dilatih yang penting kesediaannya untuk terlibat dalam kegiatan PAUD.
Apabila calon pengelola dan tutor sudah ada maka dapat diperkenalkan pada orangtua. Jelaskan tentang insentif, pada intinya PAUD Pekka untuk memfasilitasi pendidikan bagi anak anggota Serikat Pekka. Jadi sangat tergantung pada swadaya, untuk itu diharapkan tenaga pengelola dan tutor PAUD bersifat sukarela. Apabila dalam perjalannya PAUD Pekka menjadi berkembang, dan apabila mampu maka dapat memberikan transport atau honor. Oleh karena itu perlu ditekankan bahwa kontribusi orangtua sangat penting untuk membiayai kegiatan proses belajar anak-anak selama sekolah.
Dalam persiapan ini, dapat dilakukan diskusi tentang teori-teori yang mendasari pentingnya pendidikan anak usia dini dan sedikit tentang aspek psikologi anak sehingga calon pengelola dan tutor memiliki pemahaman yang sama dan bekal dalam mendampingi anak-anak PAUD. Lakukan juga belajar bersama membuat kurikulum dan menuangkannya dalam SKB (Satuan Kegiatan Bulanan), SKM (Satuan Kegiatan Mingguan) dan SKH (Satuan Kegiatan Harian). Proses ini penting agar program lebih dinamis dan para pengelola serta tutor memiliki pemahaman yang sama.
5. Persiapan Tutor untuk Pelaksanaan PAUD
a. Pengelola dan tutorPengelola dan tutor PAUD Pekka dapat berasal dari anggota Serikat Pekka atau dari anggota masyarakat lainnya misal guru, ibu rumah tangga, ibu RT/RW, kader posyandu, dll. Perlu ditanyakan komitmen mereka untuk bekerja di PAUD Pekka, karena bersifat sukarela dan tidak mendapatkan insentif, paling akan diikutkan dalam pelatihan.
Sebelum pelaksanaan PAUD, diskusikan peran dari masing-masing orang yang terlibat. Berapa orang yang bersedia bekerja, berapa kali seminggu, jam berapa mereka bisa mengajar. Bagi tugas di antara orang yang ada, kapan dan hari apa waktu mereka mengajar. Sebelum memulai, tutor sebaiknya mengetahui tentang psikologi perkembangan anak (lihat bahan PAUD).
b. Tempat belajarTentukan bersama tempat pelaksanaan PAUD. Hal terpenting yang harus menjadi pertimbangan adalah segi keamanan bagi anak-anak PAUD misalnya jangan dekat jalan raya karena mobil yang lalu lalang membahayakan anak-anak,
5
jangan dekat sungai atau kubangan air karena anak suka air dan takut mereka tenggelam, jangan dekat pabrik yang membuat polusi baik polusi suara, udara ataupun air, dll.
Apabila belum ada tempat khusus maka dapat pinjam dari fasilitas desa atau fasilitas umum yang ada misal balai desa, sekolah yang tidak terpakai, majelis taklim, meunasah, dll. Untuk kebutuhan ini, minta izin kepada penanggung jawab tempat tersebut dan tanyakan hal-hal atau aturan yang harus diikuti. Apabila ada aturan yang tidak sesuai negosiasikan.
c. Alat Permainan Edukatif (APE)Pada tahap awal apabila dana terbatas untuk membeli APE yang sudah jadi, maka APE dapat dibuat dari bahan limbah yang ada. Minta para orangtua untuk membawa limbah apa saja yang dimiliki di rumah yang terbuat dari bahan yang aman untuk anak-anak misal dari plastik, kain atau kardus, kain perca dll. Jangan limbah dari kaca yang bisa pecah karena berbahaya bagi anak-anak. Dari bahan yang ada tersebut buat APE dan libatkan orangtua dalam pembuatan APE ini. Sehingga mereka juga memiliki pengalaman dan dapat diterapkan di rumah masing-masing. Atau mungkin orangtua ada yang punya keterampilan membuat APE, sehingga semakin banyak APE yang dapat dibuat. APE yang dibuat dapat juga dijadikan bisnis dan dijual kepada PAUD atau TK yang lain sehingga menjadi pemasukan bagi PAUD.
d. Kurikulum/MateriDiskusikan bersama kurikulum yang akan dipakai untuk 1 tahun, topik apa saja yang akan dibahas dalam waktu 1 tahun. Sepakati bersama materi apa saja yang akan tercakup dalam waktu satu tahun. Kemudian kurikulum dirinci ke semester, bulanan dan mingguan.
Pengelola dan tutor belajar menurunkan kurikulum menjadi SKB (Satuan Kegiatan Bulanan), SKM (Satuan Kegiatan Mingguan) dan SKH (Satuan Kegiatan Harian). Dalam proses persiapan ini, antar tutor saling berbagi pengetahuan yang mereka miliki terkait dengan PAUD.
e. Pemberitahuan program PAUD kepada orangtuaSebelum PAUD dimulai, undang orangtua murid untuk memberikan informasi seputar proses belajar yang akan dilakukan, sampaikan jam mulai, jam istirahat, dan jam pulang. Untuk awal masuk sekolah kadang anak sulit dipisahkan dari orangtua murid. Beberapa tips yang dapat disarankan kepada orangtua murid.- Apabila anak tidak mau ditinggal sekolah pada awal masuk sekolah, maka
lakukan perpisahan dengan anak secara bertahap. Pada minggu pertama anak diantar orangtua, tunggu sebentar sampai anak masuk kelas, baru kemudian ditinggal.
6
- Apabila akan meninggalkan sekolah beri tahu anak, jangan pulang sembunyi-sembunyi, pulang dengan diam-diam atau dengan cara membohongi anak. Sampaikan terus terang bahwa kita akan pulang dan akan menjemput lagi bila sekolah selesai.
- Saat menjemput, datanglah sebelum jam sekolah bubar, sehingga saat anak keluar kelas anak akan langsung melihat kita. Hal ini akan membuat diri anak tenang dan percaya kepada kita karena kita menepati janji dan tepat waktu. Sampaikan kepada anak bahwa dia sudah pintar, bersedia ditinggal saat sekolah, dan kita menepati janji datang menjemput tepat waktu.
- Tanyakan pada guru atau tutor tentang kondisi anak saat kita tinggal, seberapa rewel, berapa lama menangis, dll. Apakah perkembangannya membaik?
- Komunikasi dengan anak aktivitas dia di sekolah, bagaimana perasaan dia hari itu di sekolah, apa yang dilakukan, belajar apa dari sekolah hari itu, apa kejadian penting di sekolah hari itu. Sampaikan pujian-pujian bila dia melakukan suatu kegiatan positif atau kemajuan.
7
III. PELAKSANAAN PAUD
1. Pendaftaran Minta orangtua mengisi daftar data anak murid. Masukkan data ini dalam buku induk siswa. Berikan nomor induk setiap murid yang mendaftar. Nomor induk ini perlu untuk mengisi raport, ijazah. Salah satu contoh cara membuat nomor induk murid PAUD Pekka adalah sebagai berikut: - Nomor angkatan, mulai dari 1. Angkatan 1 yaitu menandakan angkatan pertama
saat PAUD mulai berjalan. - Nomor urut murid, dibuat per tahun berjalan. Setiap tahun ajaran baru dimulai
dari no urut 1, 2, 3, dst.- Tahun ajaran, misal untuk periode tahun ajaran Juli 2009 – Juni 2010, ditulis
2009.- Contoh : No Induk Siswa 1.10.2009, artinya angkatan 1, nomor urut murid ke 10,
tahun ajaran Juli 2009 – Juni 2010
Contoh formulir biodata anak dapat dilihat di lampiran. Informasi dalam formulir ini sangat lengkap. Untuk PAUD Pekka isi dalam formulir ini dapat diubah, dikurangi atau dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.
2. Pelaksanaan PAUD- Frekuensi belajar (jumlah hari sekolah dalam seminggu). Frekuensi sekolah
dalam satu minggu dapat dilakukan sesuai kebutuhan. Diskusikan dengan orangtua murid. Untuk anak-anak yang usia muda misal 3-4 tahun dapat dilakukan 3 hari seminggu, 4-5 tahun 4 hari seminggu, sedangkan untuk anak usia 5-6 tahun dapat dilakukan 5-6 hari seminggu.
- Tutor yang akan mengajar disarankan membuat SKH secara rinci menyebutkan mulai dari kompetensi yang akan dicapai, kegiatan, memasukkan isu gender, media, prosedur/langkah. Sehingga apabila tutor yang bersangkutan berhalangan hadir, maka tutor lainnya dapat menggantikan dengan cara membaca SKH yang dibuat sebelumnya.
3. Partisipasi Orangtua dalam kegiatan di sekolahMinta orangtua untuk meluangkan sebagian waktunya dan berpartisipasi dalam kegiatan belajar anak-anak. Bentuk partisipasi orangtua murid misalnya :- Pada saat orangtua menunggu anaknya sekolah minta mereka untuk membuat
APE.- Orangtua memberikan materi kepada anak-anak misal memasak, membuat
kerajinan, menceritakan profesinya misal bidan, guru, petani, pedagang, atau berbagi aktivitas yang dilakukan, dll
- Berkunjung ke tempat kerja/aktivitas orangtua murid misal : di sawah, kebun, kios, pasar, kantor, puskesmas dll. Kemudian orangtua yang bersangkutan
8
menjelaskan kegiatan yang dilakukan, jam bekerja, apa saja aktivitasnya, siapa saja yang terlibat, dll. Apabila memungkinkan maka anak-anak dapat diminta untuk mempraktekkan aktivitas.
- Mencari dana misal melalui bazar penjualan produk yang dibuat oleh anak-anak atau produksi dari orangtua murid
- Melakukan kerja bakti sekolah misal membersihkan halaman, mencat dinding, memperbaiki atap, meja kursi, dll.
4. Pertemuan antara orangtua dan tutorSecara reguler lakukan pertemuan antara orangtua dan tutor. Acara saat pertemuan- Diskusi tentang perkembangan program PAUD yang dijalankan- Diskusi tentang perkembangan anak- Memberikan materi kepada anak-anak, topik bisa apa saja. Sebelum acara,
diskusikan materi apa yang akan disampaikan- Mendiskusikan permasalahan atau kebutuhan yang ada- Menanyakan kesediaan orangtua memberikan materi kepada anak-anak
5. Kegiatan proses belajar mengajar Tutor mendampingi anak-anak dalam proses kegiatan belajar mengajar
sehingga : a. dapat membantu anak bila ada kesulitanb. melakukan pengamatan saat anak bermain untuk mengetahui
perkembangan anak dan untuk mengisi evaluasi perkembangan anakc. apabila ada anak yang berselisih atau berantem maka dapat membantu
menyelesaikannya. Saat anak-anak selesai bermain, minta mereka mengembalikan mainan ke
tempatnya, merapikan mainan, alat tulis dan peralatan lain yang dipergunakannya.
Selesai bermain dan sebelum pulang, duduk melingkar dan lakukan tanya jawab dengan anak untuk merefleksi aktivitas yang baru saja dilakukan. Aktivitas apa yang dilakukan, pelajaran apa saja yang dapat diambil, telah belajar apa dari proses bermain, apa hasil yang sudah dicapai, bagaimana perasaannya, kalau memungkinkan bahas sedikit tentang isu gender yang terkait, dll.
6. Kegiatan di luar kelas- Saat anak-anak memiliki kegiatan di luar kelas, maka harus ada tutor yang
mengawasi sehingga apabila ada kejadian atau celaka maka anak dapat cepat ditolong.
- Apabila ada anak yang mengganggu temannya atau melanggar aturan maka dapat diberikan pengarahan. Melalui proses ini maka perilaku anak dapat dipantau.
- Pada kesempatan ini dapat dilakukan pengamatan terhadap aktivitas anak untuk memantau perkembangan anak.
9
7. Kegiatan di luar sekolah- Kegiatan di luar sekolah misalnya jalan-jalan di lingkungan sekitar sekolah seperti
sawah, kebun, pantai, sungai, berkunjung ke ketua adat, orang yang sudah tua yang tahu tentang sejarah desa/wilayah,
- Atau kunjungan ke tempat lain yang agak jauh dari sekolah misal : ke pasar, toko, supermarket (bila ada), pabrik, perusahaan, kantor pemadam kebakaran, kepolisian, peternakan, dll
- Hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan kegiatan di luar sekolah adalah : Informasi kepada orangtua tentang kegiatan yang akan dilakukan. Dapat
diinformasikan sejak pertemuan awal tahun sekolah. Diskusikan lokasi/ tempat yang akan dikunjungi, keterlibatan orangtua, pembiayaan, dll
Persetujuan orangtua agar anaknya ikut kegiatan (dapat menggunakan form seperti di lampiran)
Tempat yang akan dikunjungi aman untuk anak-anak. Lakukan survei tentang keamanan tempat. Misal apabila kunjungan akan melewati sungai, cek keamanannya, kedalaman, arus, kemungkinan datangnya banjir sewaktu-waktu.
Minta bantuan orangtua untuk ikut serta membantu tutor mendampingi anak-anak, bisa perwakilan atau seluruh orangtua ikut serta
Pembiayaan dari mana sumbernya apakah ditanggung masing-masing atau ditanggung sekolah.
10
IV. KURIKULUM
Kurikulum merupakan satu hal yang penting dalam program PAUD. Karena ini akan menentukan warna dan arah dari program PAUD yang akan dilakukan. Di awal program atau setiap awal tahun ajaran, perlu disusun terlebih dahulu sillabus PAUD untuk 1 tahun. Sillabus PAUD 1 tahun, kemudian diturunkan menjadi SKM (Satuan Kegiatan Mingguan). Dari SKM diturunkan menjadi SKH (Satuan Kegiatan Harian). Sillabus 1 semester biasanya sekitar 4 bulan, kemudian didetailkan menjadi rencana kegiatan 4 bulan efektif. Biasanya sekitar dua bulan sisanya terambil untuk hal lain misal : liburan sekolah, liburan hari besar, dll
1. Satuan Kegiatan Mingguan (SKM)Untuk kelompok PAUD, dalam membuat SKM perlu mencantumkan usia, karena terkait dengan kompetensi per usia yang harus dicapai, beda usia akan berbeda kompetensinya, meskipun kemungkinan kegiatannya sama. Misal menggunting, untuk anak 4 tahun akan beda dengan anak 5 tahun dari segi kompetensi atau kerapihannya.
2. Satuan Kegiatan Harian (SKH)- Kolom dalam membuat SKH bisa fleksibel yang penting kompetensi yang harus
dicapai harus ada dalam SKH- Dalam SKH, yang penting mencantumkan kegiatan untuk mencapai kompetensi
yang akan dicapai - Di bab ini disediakan beberapa contoh SKH yang sudah dilengkapi dengan
memasukkan isu gender (di kolom pendidikan adil gender). Contoh SKH beberapa tema dapat dilihat di lampiran
Tabel 1. SILLABUS PAUD 1 TAHUN
NoSEMESTER I SEMESTER II
Tema Sub tema Tema Sub tema1 Aku Aku, keluargaku, rumahku,
sekolahku, pakaian Gejala alam Musim, banjir, tanah
longsor, kebakaran hutan, gempa, dll
2 Makanan Makanan minuman tradisional, modern, kebersihan dan kesehatan
Negaraku Dasar negara, bendera, lagu kebangsaan, tanah air, suku dan budaya, aneka macam agama, dll
3 Ciptaan Tuhan
Binatang, tanaman, benda angkasa, tanah, air api, udara, kelestarian lingkungan
Pekerjaan Fisik, sosial, jasa, ilmuwan, dll
4 Transportasi Transportasi daratTransport lautTransport udara Transport tradisional
Alat komunikasi
Alat komunikasi tradisional, alat komunikasi modern
11
SEMESTER INo Tema Sub tema 1 2 3 41 Aku Aku X
Keluargaku XRumahku XSekolahku X Pakaianku X
2 Makanan Makanan tradisional XMinuman tradisional X Makanan modern XMinuman modern XKebersihan X
3 Ciptaan Tuhan Binatang XTanaman XBenda angkasa XAir XUdara XLingkungan X
4 Transportasi Transport darat XTransport laut XTransport udara XTransport tradisional X
SEMESTER IINo Tema Sub tema 1 2 3 41 Gejala alam Musim hujan X
Banjir XMusim kemarau XTanah longsor X Penebangan hutan X
2 Negaraku Dasar negara XBendera XSuku X Budaya XAgama XLagu-lagu X
3 Pekerjaan Fisik XSosial XJasa XIlmuwan XKeamanan X
4 Alat komunikasi Alat kom. tradisional X Alat kom. modern X
12
Satu hal yang juga penting direncanakan adalah memasukkan isu gender dalam kurikulum PAUD Pekka. Kalau PAUD Pekka dapat memasukkan isu gender ini dalam kurikulum dengan baik maka dapat menjadi ciri khas yang ditawarkan kepada orangtua dan masyarakat agar PAUD Pekka ini menjadi PAUD yang unik dan berbeda dari PAUD lainnya. Untuk dapat memasukkan isu gender ini ke dalam kurikulum PAUD, maka pengelola dan tutornya harus berperspektif gender terlebih dahulu, sehingga dalam pembahasan akan terintegrasi dengan baik. Bagian berikut ini penjelasan ringkas dan contoh cara memasukkan dan membahas isu gender dalam materi PAUD.
3. Memasukkan isu gender dalam kurikulum PAUDIsu gender hendaknya menjadi nafas di seluruh kegiatan/aktivitas di PAUD, baik di dalam ataupun di luar kelas. Dalam kurikulum/materi belajar, pembahasan isu gender disesuaikan dengan tema dan subtema yang dibahas. Pembahasan isu gender disesuaikan dengan usia anak. Sedapat mungkin diskusi disesuaikan dengan kenyataan di mana anak-anak PAUD tinggal. Oleh karena itu, pembahasan isu gender dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari yang dialami oleh anak-anak di lingkungan keluarga, tetangga, teman, masyarakat sekitarnya. Cara paling mudah membahas isu gender adalah dengan mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan tema dan subtema yang sedang dibahas. Pertanyaan yang diajukan lebih menggali pengalaman, pengamatan anak-anak dalam kehidupan sehari-hari. Misal: untuk tema aku dan subtema pakaian, pertanyaan yang dapat diajukan :
a. Pakaian apa yang biasa dipakai anak laki-laki? (kemungkinan jawaban anak yang akan muncul : celana pendek, celana panjang, sarung, kemeja, kaos, topi, kopiah, dll). Warna apa yang biasa kita lihat dipakai anak laki-laki? (hitam, hijau, biru, kuning, dll).
b. Kalau anak perempuan jenis pakaian apa yang dikenakan? (rok, gamis, celana panjang, atasan, celana pendek, kerudung dll). Apa warna pakaian yang biasa dipakai anak perempuan? (hitam, merah, kuning, pink, ungu, biru muda, dll).
c. Jadi jenis pakaian/warna apa yang dipakai anak laki-laki dan juga dipakai anak perempuan? (Celana pendek, celana panjang, kaos, hitam, biru, hijau, kuning dll). Jenis pakaian/warna apa yang dipakai anak perempuan tetapi tidak dipakai anak laki-laki, atau sebaliknya? (rok, gamis, merah, pink, ungu).
d. Bahas jawaban poin c dengan menceritakan bahwa di Arab laki-laki dewasa memakai baju panjang putih menyerupai gamis. Sedangkan di Samoa (satu negara di Pacific) laki-laki dewasa memakai rok warna merah. Apabila punya foto, dapat diperlihatkan. Kemudian bantu anak-anak menyimpulkan bahwa pakaian itu netral/umum, tidak terikat pada laki-laki atau perempuan. Satu jenis pakaian/warna itu bisa saja dipakai oleh laki-laki atau perempuan tergantung pada daerah/negaranya.
e. Bahasan di atas juga bisa dibahas pada siapa yang menjahit pakaian? Bisa laki-laki ataupun perempuan. Ada tidak penjahit laki-laki menjahit baju untuk perempuan, dan juga sebaliknya?
f. Boleh juga pakaian ini dibahas lebih jauh lagi sampai ke fashion show. Siapa yang menjadi model dalam fashion show? Laki-laki atau perempuan. Apa sebutan orang
13
yang biasa fashion show (perempuan disebut peragawati, laki-laki disebut peragawan). Apabila di wilayah PAUD berada fashion show tidak dikenal/dianggap tabu, maka tidak usah membahas fashion show ini.
Contoh SKH yang memasukkan isu genderUsia Tema Sub
temaKegiatan Kompe
tensiPddk adil
genderMedia Prosedur
4-5 Aku Pakaian - menyebut-kan jenis pakaian (celana, baju)
- bercerita kebiasaan laki2 pakai jubah di arab, laki2 pakai rok di Samoa
dapat menyebut jenis pakaian dan fungsinya
Pakaian dan warna pakaian tidak punya jenis kelamin dapat dipakai laki-laki maupun perempuan
Gambar pakaian, pakaian mini ditempel di kain keras, gambar/foto
- Guru menyediakan gambar pakaian, fungsi pakaian & ditirukan anak
- Guru menyanyikan lagu diikuti murid
- warna baju apa saja dapat dipakai laki & perempuan
- Pakaian celana, baju, kaos bisa dipakai laki prp
- Guru bercerita kebiasaan berpakaian di Arab dan Samoa
- Dalam proses belajar anak PAUD perlu menggunakan sesuatu yang nyata, tidak bisa mereka membayangkan, atau berpikir abstrak. Maka perlu ada media untuk anak PAUD.
14
V. KEGIATAN UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI
Untuk mencapai kompetensi dalam kurikulum PAUD maka perlu dicarikan kegiatan atau aktivitas yang sesuai. Berikut ini adalah contoh kegiatan atau aktivitas yang dapat dilakukan untuk mencapai kompetensi pada beberapa tahapan usia anak.Ini hanya sebagai contoh, jadi tidak harus sama persis seperti di tabel berikut ini. Kegiatan bisa ditambah, diubah atau dikurangi tergantung pada kebutuhan dan kreativitas masing-masing tutor. Atau mungkin tutor memiliki ide aktivitas lain yang lebih sesuai untuk masing-masing kompetensi atau disesuaikan dengan budaya setempat. Misal untuk memperkenalkan makanan tradisional, bisa memperkenalkan makanan khas daerah di mana PAUD berada. Dapat juga melibatkan orangtua untuk memasak dan mengajarkan pada anak-anak cara membuat makanan khas daerah ybs. Atau memperkenalkan makanan utama selain beras yang ada di wilayahnya misal jagung, sagu, singkong, ubi, pisang. Dahulu masyarakat wilayah Indonesia Timur tidak makan beras tetapi makan umbi-umbian (Irian Jaya), sagu (Maluku), sagu singkong, pisang (Maluku Utara), jagung (Sulawesi). Namun sejak pemerintah memperkenalkan beras, mereka beralih makan beras. Akhirnya kadang timbul kekurangan beras terutama saat musim kemarau. Wilayah Indonesia Timur tidak cocok ditanami padi, lebih cocok ditanami umbi-umbian, jagung, sagu, pisang. Padi cocoknya ditanam di Indonesia bagian Barat.
Di bagian berikut disajikan kegiatan/aktivitas yang dapat dilakukan untuk mencapai kompetensi. Kompetensi yang ada di bagian berikut ini adalah kompetensi dasar yang diambil dari perkembangan anak. Dapat juga mengambil kompetensi yang ada di daftar Menu Generik (dari Departemen Pendidikan). Agar proses belajar mengajar lebih terarah, sebelum memulai PAUD, terlebih dahulu tutor menyusun kurikulum untuk 1 tahun, dibagi menjadi 2 semester. Kemudian diturunkan menjadi rencana bulanan, mingguan dan harian.
Tabel 2. Usia 2-3 tahunNo Kompetensi Kegiatan/Aktivitas
I Motorik kasar :Melompat di tempat Olah raga mengikuti guruBerjalan mundur Olah raga mengikuti guruMenendang bola dengan kaki di ayun Bermain bola kaki berpasanganBerjalan jinjit Olah raga mengikuti guru berjalan jinjit ke
depan beberapa langkahBerdiri dengan sebelah kaki mengayuh sepeda
Olah raga praktek berdiri satu kaki dan kaki satunya seolah-olah mengayuh sepeda
II Motorik halusmencoret dengan satu tangan Menggambar, menebalkan gambar/hurufmenggambar garis lurus serta lingkaran tidak beraturan
Menggambar dengan banyak garis, lengkungan dan lingkaran, membuat
15
lengkungan, zig-zag, garis lurus, lingkaran, segitiga, dll
membuka gerendel pintu Pengamatan saat membuka menutup pintumenggenggam pensil Berlatih memegang pensil dan mencoret-
coret di kertas, menggambar bebasmemakai celana sendiri Diamati saat ke toilet
III Bahasa dan bicara:mengatakan “aku” Memperkenalkan dirimengatakan jika ingin BAK/BAB Pengamatan saat hendak BAK/BABmembuat kalimat dengan 3 kata Pengamatan, berlatih membuat kalimat
dengan satu kata/mainan/benda50% dari ucapannya sudah jelas Pengamatan selama belajar/bermainmenggunakan kata “ini punyaku” “Show and tell” tentang mainan yang kita
punyai, binatang piaraan. Cerita pohon buah yang ada di rumah. Tema : aku, keluargaku, sekolahku, dll
bertanya dengan pertanyaan sederhana Guru menanyakan pertanyaan sederhana saat anak-anak beraktivitas di sekolah
bertanya dengan pertanyaan “dimana, mengapa”
Memperkenalkan diri, tema aku, keluargaku, sekolahku, negaraku, dll.
menyebutkan nama depan dan nama lengkap
Memperkenalkan diri, anggota keluarga, kelas, dll
mengerti perintah sederhana Berbagai aktivitas, main peran memasak, jualan, menggambar, menggunting, meronce, dll
menunjuk sekitar10 gambar yang dikenalnya
Mewarnai/menggambar perlengkapan rumah, sekolah, macam-macam alat tranportasi dll
menyebutkan sekitar10 gambar yang dikenalnya
Mewarnai/menggambar perlengkapan rumah, sekolah, macam-macam alat tranportasi dll
IV Kognitifmengenal berbagai benda, warna, ukuran, permukaan, kasar/halus dan fungsi benda sederhana.
Mengenal bentuk perlengkapan dari rumah, misal pintu empat persegi panjang. Main playdough. Mewarnai/ menggambar perlengkapan rumah, menggunting dan menempel kertas warna dalam berbagai bentuk. Meraba berbagai macam kain perca, benda, dll
menunjuk dan menyebutkan gambar sederhana
Mewarnai/menggambar/kolase rumah, sekolah, masjid, binatang, dll
tertarik untuk dibacakan cerita guru membacakan buku ceritamenunjukkan anggota-anggota tubuhnya Bernyanyi kepala pundak lutut kaki,
16
menggambar diri di kertas HVS, menjiplak diri di kertas plano/ koran dengan spidol
Mengelompokkan warna Mengelompokkan tutup botol berbagai warna, dll
mengerti konsep besar/kecil, sedikit/banyak Mengurutkan gambar, mengukur air dengan botol aqua
mengerti konsep arah, buka/tutup, depan/belakang, keluar/masuk
Menjelaskan arah rumah dari sekolah, bermain peran naik bis, jualan
V Agama dan moral menirukan lagu bernuansa imtaq Bernyanyi lagu imtaq (bernuansa agama)menirukan doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan di kelas, membaca doa sebelum dan sesudah makan, dll.
menirukan gerakan ibadah dengan lebih baik
Praktek sholat berjamaah atau individu
Mendengarkan dan merespon cerita benuansa imtaq secara baik
Membacakan buku cerita, bercerita tema agama
menirukan/menyebutkan nama-nama Tuhan sesuai kemampuan
Mengenal dan menghapal nama-nama Tuhan (Asmaul Husna)
menunjukkan/membalas rasa sayang, cinta kasih yang diberikan kepadanya melalui rangkulan dan belaian
Bermain peran sebagai saudara, kaka adik, bermain peran tellitubies “berpelukan”
Mendengar dan menirukan syair /pantun imtaq lebih banyak kata
Mengikuti guru membaca syair/pantun
mendengar dan meniru ucapan kata-kata yang baik
Mendengarkan cerita dari guru dan menceritakan kembali dengan kata-katanya sendiri
VI Sosial emosional memperhatikan anak lain bermain dan mencoba untuk bergabung sebentar
Antri bermain, menunggu giliran,
mulai menunjukkan siapa dirinya, mencoba mengerjakan sesuatu sendiri
Pengamatan
melakukan parallel roleplay Pengamatansenang bermain gelut-gelutan Pengamatanmenggunakan boneka untuk bermain peran Main boneka jari dari kertas atau boneka
tangan dengan mendongeng suatu ceritamengidentifikasi dirinya dengan anak seusia yang berjenis kelamin sama
Bermain dengan cara berkelompok sesuai jenis kelamin
bermain permainan kelompok yang sederhana
Bermain kerjasama : main air, main peran
mulai bermain dengan anak lain dengan pengawasan dari orang dewasa
Pengamatan
menyadari dan ingin tahu mengenai Pengamatan
17
perbedaan jenis kelaminmenolong membuang sampah Penugasan membuang sampah,
membersihkan sampah setelah bermain, menggunting dan menempel
menunjukkan kalau ia bisa melakukan sesuatu sendiri
Pengamatan
mau bekerja dengan orang dewasa lain menirukan pekerjaan orang dewasa
Pengamatan, kerja bakti di sekolah dengan mengundang orangtua
VII Keterampilan hidup:Menyuapkan makanan dengan sendok tanpa tumpah
Makan bersama, bawa bekal masing-masing
melepaskan pakaian Main peran ganti pakaian, mandi, copot dan memakai baju
memasukkan tangan ke lengan baju yang benar dengan bantuan
Main peran ganti pakaian, mandi, copot dan memakai baju
menggunakan baju dengan bukaan depan Main peran ganti pakaian, mandi, copot dan memakai baju
memakai sepatu Praktek memakai sepatu, menalikan tali sepatu dengan media
Mengenakan celana dengan bukaan depan Bermain peran, praktek memakai celana bukaan depan
membuka kancing baju bagian depan Bermain peran, praktek pakai baju, praktek membuka kancing dengan media baju
mulai bisa mengatakan jika ingin BAK/BAB Pengamatan saat hendak BAK/BABtidak mengompol sepanjang hari Pengamatan selama di kelasmenggunakan WC sendiri Pengamatan saat ke toiletMenurunkan celana jika ingin ke WC Pengamatan saat ke toiletmencuci dan mengeringkan tangan Praktek cuci tangan sebelum dan sesudah
makanmulai bisa menggosok gigi dengan bantuan Praktek menggosok gigi
VIII Seni:Menggunakan benda-benda sebagai alat musik
Bermain musik dengan berbagai alat musik yang dibuat dari botol plastik diisi dengan kerikil, biji-bijian seperti kacang hijau, kacang tanah, kedelai, dll
bertepuk tangan dengan variasi Bermain berbagai macam tepuk tangan, minta anak menirukan satu persatu
menyanyikan sebagian lagu anak-anak di ikuti gerakan anggota tubuh
Bernyanyi bersama mengikuti guru, menyanyi individu
18
Tabel 3. USIA 3-4 TAHUN
No Kompetensi Kegiatan/AktivitasI Motorik Kasar :
Berdiri dg telapak kaki belakang tanpa kehilangan keseimbangan
Olah raga mempraktekkan kapal terbang, bangau berdiri dengan kaki satu, mengangkat kaki belajar keseimbangan
Melompat dengan satu kaki Olah raga, main engklek Berjalan menyusuri papan, pagar tembok datar
Berjalan meniti papan, tali, bamboo
Menangkap bola besar Main bola, berdiri melingkar guru di tengah melempar bola ke tiap anak.
mengendarai sepeda cukup terampil Main sepedaII Motorik halus :
Menyendok cairan Main air, makan soup/kolak, minum es buahMakan dengan sendok dan garpu Makan bersamaMelipat Melipat kertas warna-warni, main peran
melipat bajuMembawa wadah tanpa menumpahkan isinya
Main air
III Bahasa dan bicara:menjawab pertanyaan “siapa, mengapa, dimana”
Memperkenalkan diri, keluarga, menanya kepada teman yang sedang memperkenalkan diri
bertanya pertanyaan “kapan, bagaimana” Menceritakan kegiatan di hari minggu di hadapan teman lainnya
merangkai kalimat dengan 4 buah kata Belajar membuat kalimat dengan kata-kata media tertentu. Misal membuat kalimat menggunakan kata sapu, makan, baju, senang. Menyusun kalimat dengan potongan-potongan kata-kata di kertas
menyebutkan jenis kelamin,usia dan saudaranya
Memperkenalkan keluarganya, saudara
mengerti dan melaksanakan 2perintah sederhana
Penugasan anak mengerjakan pekerjaan tertentu
mengenali,menirukan dan mengetahui suara-suara benda dan binatang
Bermain peran hewan di hutan, menirukan suara binatang, jalan-jalan di kampung dan memperhatikan suara binatang yang dilihat
menunjukkan lebih dari 10 gambar yang dikenalnya
Mewarnai/menggambar, menghitung/ menunjukkan gambar (binatang, buah, perlengkapan rumah, dll)
menyebutkan lebih dari 10 gambar yang dikenalnya
Pada saat anak mewarnai/menggambar/ menghitung gambar, anak diminta menyebutkan nama gambar tsb.
19
IV Kognitif:mengenal fungsi benda dengan benarmengelompokkan benda berdasarkan bentuk, warna, ukuran dan fungsi secara sederhana
Main peran, balok, mewarnai, meronce, menggunting, menempel
ikut dalam kegiatan membaca dengan mengisi kata-kata atau bagian kalimat yang kosong
Menyusun kalimat dari potongan huruf-huruf, melengkapi kalimat yang belum lengkap
menunjukkan dan menyebutkan anggota tubuhnya
Menyanyi, menebalkan huruf lagu panca indera dilengkapi dengan gambar panca indera
menunjuk hingga 6 warna yang disebutkan Main balok warna-warni, menggunting dan menempel, kolase
menyebutkan 2 warna dasar Maze, kolase gambar sekolah, rumah dari kertas krep atau warna
mencocokkan hingga 11 warna Main puzzle warna dan bentuk yang dibuat dari kertas warna-warni, kolase dengan menggunting majalah bekas
mencocokkan 2 bentuk (lingkaran, segitiga dan segiempat)
Main balok, puzzle berbagai bentuk dan warna
menunjukkan bentuk-bentuk dasar yang diminta (lingkaran, segitiga, segi empat)
Main balok, puzzle, menggunting, menempel, mewarnai
memahami konsep penuh/kosong, ringan/berat, pendek /tinggi, kurus/gemuk, kurang/lebih, pendek/panjang
Main air dimasukkan dalam berbagai ukuran botol, biji-bijian dimasukkan dalam wadah, main tali
memahami konsep dibelakang/didepan, dasar/atas, di atas/di bawah
Baris berbaris (depan/di belakang)
V Agama dan moral:menyanyikan beberapa lagu bernuansa imtaq
Tepuk tangan anak sholeh, menyanyi lagu imtaq: Tuhan saya satu, satu-satu aku cinta Allah, dll
berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan serta menirukan sikap berdoa
Berdoa sebelum dan setelah aktivitas : masuk kelas, mau makan, sesudah makan, dll
menirukan gerakan ibadah dengan tertib Praktek sholat, mewarnai, mengurutkan gambar gerakan ibadah
menyimak dengan baik cerita bernuansa imtaq
Mendongeng / membacakan cerita imtaq
meniru dan menyebutkan nama-nama serta beberapa sifat Tuhan
Tema alam semesta, benda angkasa dengan aktivitas mewarnai, kolase
menunjukkan rasa kasih, sayang, cinta kasih kepada ciptaan Tuhan
Tema binatang, alam semesta, aktivitas : menyanyi, membaca, mewarnai, kolase
mengucapkan syair atau pantun Imtaq Membaca syair “ibu” mengikuti gurumengucapkan terimakasih setelah menerima sesuatu
Berbagi hadiah/makanan. Hadiah dapat dibuat di sekolah misal : gambar, kolase, dll
20
menirukan dan mengucapkan kata-kata santun
Pengamatan, praktek menirukan guru
mengucapkan salam Bermain peran, praktek, pengamatanmenghargai teman dan tidak memaksakan kehendak.
Kerjasama dalam kegiatan memasak, menanam, membersihkan meja, kelas, dll.
VI Sosial emosional:mulai bisa menunggu giliran Memperkenalkan diri, menunggu giliran saat
bermain, masuk kelas, ke kamar mandi, dllbermain bersama tetapi dengan pengawasan orang dewasa
Pengamatan
mempunyai teman khayalan Pengamatan apakah anak suka bicara sendiri seolah-olah bicara dengan seseorang
menggunakan balok atau benda lain untuk membuat bangunan sederhana
Bermain balok
mengikuti aktivitas sampai dengan 20 menit Pengamatan saat anak bermainbekerja dalam kelompok kecil selama 5 – 12 menit
Bekerjasama bermain balok, memasak,
VII Keterampilan hidup:Menggunakan sisi sendok/garpu untuk memotong makanan
Makan bersama, anak-anak membawa bekal masing-masing
Menggunakan serbet Makan bersama, cuci tangan dan melap tangan dengan serbet makan
Melepaskan pakaian sendiri kecuali untuk baju yang ditarik ke atas
Bermain peran, mengganti baju boneka
Mengenakan celana atau rok yang menggunakan karet pinggang
Bermain peran, praktek memakai celana, rok
Mengenakan kaos kaki dan sepatu Praktek memakai dan melepaskan kaos kaki dan sepatu
Mengenakan pakaian sendiri kecuali untuk mengancingkannya
Bermain peran, praktek memakai pakaian sendiri
Membuka dan mengancingkan baju Bermain peran, praktek membuka dan mengancingkan baju dengan media baju
Membuka dan menutup resleting Praktek membuka menutup resleting dengan media baju
Mencoba menalikan sepatu meski belum benar
Praktek memakai menalikan tali sepatu atau dengan media
Mengancingkan baju dengan kancing kecil Praktek mengancingkan kancing baju, main boneka, mengancingkan baju dengan media
Berusaha untuk membersihkan diri sendiri setelah BAK/BAB
Pengamatan setelah selesai BAK/BAB
Menyiram WC Pengamatan setelah BAK/BABMencuci tangan dan membasuh muka Tema kebersihan diri, praktek mencuci tangan
dengan sabun, dan membasuh muka
21
Mengeringkan wajah tanpa dibantu Praktek mengeringkan wajah setelah cuci muka
Menggosok gigi, berkumur dan membuang airnya
Praktek gosok gigi, pemeriksaan gigi (jika memungkinkan kerjasama dengan dokter gigi puskesmas)
VIII Seni:menyanyikan lagu anak-anak lengkap sesuai irama dengan gerakan
Menyanyi dan gerak sesuai irama menirukan guru, memainkan alat musik, membuat alat musik dari limbah : plastik diikat di kaleng.
membuat bunyi-bunyian dengan berbagai alat atau benda
Membuat alat musik dengan botol plastik bekas diisi dengan biji-bijian berbagai ukuran dan jumlah dan membedakan suara yang dihasilkan
Menggambar / melukis dengan jari Membuat cat tangan dari campuran tepung sagu/ kanji dengan air dan warna makanan kemudian dipakai melukis di kertas
Tabel 4. USIA 4 – 5 TAHUN No Kompetensi Kegiatan/Aktivitas
I Motorik Kasar :Menuruni tangga langkah demi langkah Olah raga, naik turun tangga saat bermain
di halaman rumahMelompat selokan 0,5 m dg satu kaki Main lompat selokan kecilMemanjat Main panjatan di halaman sekolahMenendang dan melempar bola cukup keras Bermain bola, melemparkan bola ke
sasaran atau ke temannyaII Motorik halus :
Menggunakan gunting dg baik meski belum lurus
Praktek menggunting dan menempel gambar dari majalah, Koran
Membawa minuman Main peran “tamu-tamuan”, restoranMelipat Praktek melipat kertas, melipat bajuMembereskan mainan di tempatnya Membersihkan meja, lantai dan ruang
setelah bermain, membuang sampahIII Bahasa dan bicara:
menggunakan kata penghubung (dan, dengan, tetapi)
Pengamatan, belajar membuat kalimat dengan kata dan, dengan, tetapi
menanyakan arti berbagai kata Tanya jawabmenjelaskan arti kata-kata yang sederhana Pengamatan, guru bertanya pada anakmenceritakan perbedaan suatu benda Pengamatanmenyebutkan identitas dirinya Memperkenalkan diri secara bergantianmengerti dan melaksanakan 3 perintahmenunjukkan dan menyebutkan bermacam-macam benda yang diminta
Pengamatan saat beraktivitas
22
IV Kognitif:memperoleh informasi tentang sesuatu yang nyata melalui buku
Membaca buku sendiri (bagi anak yg sudah bisa), dibacakan sebuah cerita dilanjutkan tanya jawab tentang isi buku
mencoba untuk menceritakan kembali sesuatu yang nyata berdasarkan ingatannya
Menceritakan satu kejadian yang diketahui anak yang terjadi di sekitarnya
mengikuti buku yang sedang dibacanya Membacakan buku cerita kepada anak-anak
mencocokkan, menunjukkan dan menyebutkan lebih dari 11 warna
Puzzle warna, mewarnai sambil diamati/ menunjukkan/ditanya tentang warna
mencocokkan,menunjukkan dan menyebutkan bentuk lingkaran, segi empat, segi tiga
Puzzle bentuk geometri dibuat dari karton & kertas warna, tanya jawab dg guru
memahami konsep, cepat/lambat, sedikit/banyak, tebal/tipis, sempit/lebar
Mengisi air di botol aqua membedakan sedikit/banyak, meraba macam-macam jenis kain yang ditempel di karton, diskusi macam kendaraan mengenal konsep cepat/lambat
memahami konsep naik/turun, maju/mundur, menjauh/ mendekat, rendah/tinggi, melebihi/kurang dari
Diskusi tentang naik/turun (tangga, lift, pesawat), mobil (maju/mundur) atau menjauh/ mendekat, angkasa (jauh/dekat), berat/ringan bijian di botol, dll
mengklasifikasikan sekitar 8 macam benda Klasifikasi mainan berdasarkan :warna, bentuk, ukuran, dll
mengerti apa yang dilakukan dalam situasi tertentu
Pengamatan saat anak beraktivitas
mengenal sedikitnya 12 fungsi benda Menyebut benda di ruangan/ dapur/ rumah dan fungsinya
V Agama dan moral:menyanyikan beberapa lagu-lagu bernuansa imtaq
Bernyanyi dan gerak sesuai irama
berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik
Praktek berdoa sebelum dan sesudah melakukan : masuk kelas, belajar, makan, mau pulang, dll
melakukan gerakan ibadah Praktek melakukan gerakan ibadah : sholat, wudu, berdoa, dll
menyimak dan menceritakan kembali cerita bernuansa imtaq
Guru bercerita/baca buku topik agama kemudian anak menceritakan kembali
menyebutkan dan mengetahui beberapa sifat tuhan
Cerita/baca dilanjutkan mendiskusikan sifat Tuhan
memperlihatkan kasih sayang terhadap ciptaan Tuhan melalui gerakan belaian dan rangkulan
Menunjukkan kasih sayang sesama teman, binatang. Diskusi perilaku terhadap alam dan dampaknya bila melanggarnya
meniru dan mengerti (tahu arti) kalimat yag baik
23
mengucapkan salam Pengamatan saat datang dan pulang sekolah
dapat mengenal kata-kata santun (maaf, tolong) Pengamatan dan mengajarkan kata-kata santun dan penggunaannya
VI Sosial emosional:Bermain sedikitnya satu permainan dengan pengawasanmasih belum lancar mengikuti arahan verbal dalam bermain
Pengamatan
menunggu giliran dalam bermain tanpa pengawasan
Pengamatan
mematuhi perintah sederhana Guru memberi perintah anak melakukan aktivitas tertentu
tidak menggangu teman dengan sengaja Pengamatan saat beraktivitas, menunggu giliran
berani pergi ke sekolah sendiri PengamatanMemilih kegiatan sendiri Pengamatan, anak diminta memilih sendiri
aktivitas yang disukaimenunjukkan ekspresi wajah saat marah, sedih, takut
Bermain peran mengekspresikan perasaan
Menjadi pendengar dan pembicara yang baik Pengamatan saat guru cerita, guru membacakan buku, temannya bercerita
VII Ketrampilan hidupmenggunakan sendok dan garpu dengan baik Makan bersama, bermain peran makan
minum, tamu-tamuanmelepaskan pakaian yang ditarik ke atas (kaos) Bermain peranBerpakaian sendiri tanpa diawasi kecuali untuk mengancingkan
Bermain peran, main pakaian yang dibuat dari kain perca dan di tempel di kain keras
Membuka dan menutup resleting Bermain peran, main pakaian yang dibuat dari kain perca dan di tempel di kain keras
Mengenakan ikat pinggang Praktek pakai ikat pinggang, main peranMengikat dan berusaha untuk membuat pita tali sepatu
Praktek menalikan sepatu
VIII Seni :Menyanyikan lagu lengkap dengan irama Lagu dan gerak mengikuti guruMencipta, mengarang, mengubah syair laguMemainkan alat musik Main kendang, rebana, alat musik dari
botol diisi biji-bijian, angklung, dllMelukis/menggambar/membuat pola/ meronce /menganyam/mencocok/ membentuk dengan berbagai alat
Mewarnai, menggambar, mencocok, membuat bentuk tertentu sesuai tema.
24
VI. MANAJEMEN LEMBAGA PAUD
Manajemen merupakan satu hal penting yang harus ada dalam pengelolaan PAUD. Prinsip dasar dalam manajemen adalah POAC yaitu : Perencanaan, Organizing, Actuating, Controlling. Lakukan proses manajemen mulai dari perencanaan sampai controlling dengan melibatkan pengelola, tutor dan orangtua murid.
Manajemen PAUD : tata cara pengelolaan lembaga pendidikan anak usia dini mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan (POAC: planning, organizing, actuating, controlling)
Aspek dalam manajemen PAUD:1. Perencanaan : Program Pembelajaran dan Penilaian, Fasilitas 2. Struktur organisasi misal : perizinan, akta pendirian, AD /ART, SDM, aturan atau SOP
(standar operasional prosedur), Administrasi dan Keuangan 3. Pelaksanaan4. Pengawasan (Monitoring dan Evaluasi)
1. Perencanaan:• Dimulai dengan merumuskan visi, dan misi • Menyusun rencana strategis organisasi jangka pendek, menengah, panjang.• Penyusunan Rencana strategis sebaiknya melibatkan beberapa pihak misalkan
yayasan, kepala sekolah/ ketua PAUD, pendidik, perwakilan orangtua murid
Contoh Visi misi Visi : mewujudkan generasi cerdas dan berakhlak muliaMisi : - Mengoptimalkan perkembangan otak di masa keemasan- Memfasilitasi pendidikan bagi anak kurang mampu- Memberikan bekal nilai-nilai kemanusiaan, gender, dan keadilan
Program pembelajaran dan Penilaian:• Sejauh ini belum ada kurikulum baku untuk PAUD. Sebagai referensi dapat
dipakai Kerangka Dasar Kurikulum PAUD yg di susun oleh Tim Pengembang Pusat Kurikulum Direktorat PAUD, Direktorat Pembinaan TK dan SD, UNJ Depdiknas Tahun 2007 mengenai standar kompetensi anak usia dini
• Standar kompetensi yang harus dikembangkan : moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, bahasa, kognitif, fisik/motorik, dan seni.
• Acuan penyusunan program dapat menggunakan Menu Generik • Evaluasi : adalah proses pengumpulan data dan dokumentasi belajar dan
perkembangan anak. Assesmen dilakukan melalui : observasi, diskusi dengan para guru, survei, wawancara dengan orang tua, hasil kerja anak. Keseluruhan evaluasi /assesmen dapat di buat dalam bentuk portofolio.
25
Fasilitas PAUD:• Tempat penyelenggaran kegiatan PAUD : gedung khusus PAUD, Balai desa, teras
rumah • Media pembelajaran: APE, Alat permainan besar, ATK (crayon, spidol, kertas) dll • PMT (pemberian makanan tambahan): makanan yang bergizi serta aman di
konsumsi anak-anak.• Pemeriksaan kesehatan secara berkala (dapat kerjasama dengan puskesmas,
mantri, dll)• Konsultasi perkembangan anak (kerjasama dengan psikolog/ahli perkembangan
anak)
2. Organisasi:Struktur organisasi• Yayasan pendiri : Serikat Pekka, Masyarakat peduli anak usia dini, dll • Kepala sekolah/Ketua / Direktur PAUD• Para pendidik PAUD• Tenaga administrasi• Tenaga pendukung (supporting) : tukang masak dan bersih-bersih • Perizinan Pendirian PAUD biasanya dilakukan setelah satu tahun berjalan, ke
dinas terkait. • Jika lembaga PAUD sudah memiliki badan hukum dan struktur organisasi maka
dapat mengakses program-program dari pemerintah • AD / ART perlu disusun untuk mengurus perizinan, dan sebagai acuan untuk
penyelenggaraan.
Sumberdaya Manusia: Pendidik PAUD profesional diharapkan memiliki latar belakang pendidikan yang
memadai. Kompetensi Pendidik PAUD dengan kualifikasi akademik Diploma Empat (D-IV) atau Sarjana (S1) di bidang pendidikan anak usia dini, kependidikan lain, psikologi, atau memiliki sertifikasi profesi guru PAUD. Atau sekurang - kurangnya telah mendapat pelatihan tutor pendidikan anak usia dini.
Rasio ideal antara pendidik dan anak adalaho Usia 0 – 1 tahun rasio 1 : 3 anak o Usai 1 – 3 tahun rasio 1 : 6 anak o Usia 3 - 4 tahun rasio 1 : 8 anak o Usia 4 - 6 tahun rasio 1 : 10 /12 anak
Peningkatan kapasitas diri secara berkala pelatihan, seminar, penelitian
Aturan atau Standard operational procedur (SOP): Standar pelaksanaan PAUD standar acuan kerja bagi para pendidik, orang tua
dan pengelola. Aspek : siswa, pendidik, tempat, kebersihan dan keamanan, administrasi dan
Keuangan, SOP pelayanan terhadap anak, dll.
26
Administrasi dan keuangan: Lembaga PAUD yang profesional perlu membuat administrasi dan keuangan
yang tertib dan rapi Memiliki pengarsipan dokumen : surat menyurat, data anak, data pendidik, aset
yang dimiliki dll. Pencatatan keuangan dalam bentuk Jurnal kas harian, buku besar dan laporan
keuangan (bulanan, semesteran, tahunan).
3. Pelaksanaan Fokus pada bagaimana perencanaan dilaksanakan. Apakah proses berjalan sesuai dengan perencanaan, waktu dan target yang
hendak dicapai
4. Pengawasan (Monitoring dan evaluasi) Tujuan : untuk mengatur jalannya organisasi agar efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan. Monitoring dapat dilakukan oleh pemilik/lembaga pengelola (misal yayasan)
PAUD dengan cara kunjungan atau pun mengadakan rapat dengan pengelola secara berkala.
Evaluasi dapat dilakukan secara berkala ( 6 bulan / 1 tahun) dengan melakukan evaluasi kinerja. Dua aspek penting yang dievaluasi : (a) proses berjalan pada jalurnya dan sesuai dengan job deskripsi (b) hasil dapat dicapai sesuai dengan target waktu, kuantitas dan kualitas
Moneva dapat dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan orangtua murid melalui pertemuan reguler atau tahunan.
5. Badan Hukum
Badan hukum PAUD diperlukan sebagai legalitas untuk pengakuan keberadaan PAUD. Selain itu, Badan Hukum dapat dipakai untuk keperluan lain misal mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan setempat untuk mendapatkan dana PAUD. Untuk efektivitas, Badan Hukum dibuat atas nama Serikat Pekka dan dapat dipakai untuk memayungi berbagai aktivitas kegiatan di bawah Serikat Pekka. Bentuk Badan Hukum yang dibuat misalnya yayasan dengan tujuan bersifat umum misalnya untuk meningkatkan pendidikan anggota Serikat Pekka dan keluarganya serta anggota masyarakat sekitarnya. Dengan demikian Badan hukum ini dapat menampung berbagai kegiatan misal PAUD, KF, kursus-kursus keterampilan, Paket ABC, dll atau kegiatan lain terkait isu pendidikan untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan.
Contoh SOP PAUD ada di lampiran. Isi dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.
27
VII. EVALUASI
Evaluasi ada dua macam yaitu (a) Evaluasi penyelenggaraan PAUD dan (b) evaluasi perkembangan anak.
a. Evaluasi Penyelenggaraan PAUDEvaluasi yang dimaksudkan di sini adalah evaluasi terhadap proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar PAUD secara keseluruhan termasuk aspek administrasi dan manajemen. Dalam melakukan evaluasi pelaksanaan PAUD sedapat mungkin melibatkan orangtua murid. Hal yang dievaluasi meliputi pelaksanaan kegiatan, SDM yaitu pengelola, tutor dan fasilitas yang ada. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara :- Secara rutin triwulan atau kuartalan pengelola dan tutor melakukan evaluasi.
Melihat program yang sudah jalan, masalah yang ada dan perbaikan ke depan. - Dilakukan di akhir tahun dalam pertemuan antara pengelola, tutor dan orangtua
murid.- Minta masukkan dari orangtua murid untuk mengevaluasi kegiatan yang
dilakukan untuk perbaikan penyelenggaraan PAUD.
b. Evaluasi Perkembangan AnakEvaluasi di sini terkait dengan perkembangan anak murid selama belajar di PAUD. Tinjauan pencapaian berdasarkan pada indikator kompetensi yang telah dicapai oleh masing-masing anak. Evaluasi terhadap perkembangan anak dapat dinilai dari aktivitas anak selama di sekolah melalui berbagai cara misal pengamatan selama anak berinteraksi, pengamatan selama anak bermain, melihat hasil portopolio/hasil karya anak, pelaksanaan penugasan dll.
Evaluasi ini dituangkan dalam bentuk laporan tertulis dan diberikan kepada orangtua. Perkembangan anak seperti ini hendaknya guru kelas mengkomunikasikan kepada orangtua, bisa saat semesteran atau pertemuan lainnya. Sehingga orangtua mengetahui perkembangan anaknya dan juga orangtua tahu kegiatan, perilaku anaknya selama di sekolah. Dengan demikian diharapkan orangtua dapat membantu proses pembelajaran dan perkembangan anaknya di rumah.
Ada berbagai metode evaluasi, mulai dari yang simpel dan sederhana sampai yang sangat detail. Metode mana yang akan dipilih tergantung pada kebijakan penyelenggara dan tutor PAUD. Semakin lengkap dan detail semakin bagus, karena orangtua mendapatkan informasi yang lengkap tentang perkembangan anak dan kompetensi yang telah dicapai anaknya. Berbagai metode evaluasi mulai dari yang simpel sampai detail dapat dilihat di lampiran. Evaluasi dibuat harian/mingguan saat anak melakukan kegiatan di sekolah, berdasarkan evaluasi harian/mingguan ini dibuat laporan semesteran dan raport anak.
28
Manfaat dari evaluasi perkembangan anak adalah untuk menilai pencapaian perkembangan dari setiap anak. Hasil evaluasi dapat dipakai untuk membuat keputusan tentang program yang tepat untuk menyusun program PAUD dan untuk menemukan kebutuhan belajar setiap anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
a. Tujuan dari evaluasi perkembangan anak adalah untuk :• Mengetahui pencapaian perkembangan setiap anak• Mengidentifikasi kebutuhan khusus setiap anak• Mengevaluasi program yang telah disusun • Memonitor pelaksanaan program • Melihat pencapaian tujuan dari kegiatan yang dilaksanakan• Mendukung kegiatan pembelajaran • Akuntabilitas program dan lembaga
b. Evaluasi perkembangan anak dapat dilakukan melalui :o Pengumpulan fakta, informasi atau datao Pengamatan (observasi) saat anak beraktivitas
selama anak di sekolah. Misal pada saat anak makan snack dapat diamati apakah anak dapat mencuci tangan, antri, berdoa, adab makan atau dapat memakai sendok. Atau saat anak menggunting, menggambar, mewarnai dapat dilakukan tanya jawab apa yang dia lakukan, minta dia menyebutkan/menunjukkan gambar yang ada
o Portofolio (hasil karya anak). Dari hasil karya anak selama di sekolah dapat dinilai sampai di mana kemampuan anak, untuk melihat tahap perkembangan anak. Beberapa hal yang dapat dilakukan dengan hasil karya anak adalah: hasil karya anak dipajang di dinding sekolah, dalam waktu tertentu diganti,
hasilnya boleh dibawa pulang atau disimpan di map portofolio dikumpulkan dan dimasukkan di map portofolio anak, satu anak satu map, dapat
diserahkan ke orangtua pada akhir semester atau akhir tahun untuk melihat perkembangan anak
hasil karya anak dibawa pulang ke rumaho Analisa dan review kerja anak. Analisa dilakukan
terhadap kerja setiap anak dengan menggunakan seluruh data dan informasi yang dimilikinya mulai dari hasil pengamatan dan hasil karya anak selama beraktivitas di sekolah. Dari analisa dan review ini akan diketahui kebutuhan belajar setiap anak sehingga dapat diberikan program atau pendampingan yang sesuai
o Catatan evaluasi perkembangan anak dapat dibuat dalam bentuk cheklist atau narasi
c. Macam-macam evaluasi perkembangan anak
a. Laporan kegiatan harian anak Laporan kegiatan harian merupakan metode menilai anak yang dilakukan setiap hari saat anak beraktivitas di sekolah. Laporan harian ini diisi oleh tutor, bisa diisi saat
29
istirahat. Sehingga pada saat orangtua datang menjemput, laporan ini dapat diberikan kepada orangtua, kemudian besok paginya anak disuruh membawa kembali ke sekolah. Laporan harian dapat dibuat dalam secarik kertas dan diberikan kepada anak saat hendak pulang, minta anak membawa kembali esok harinya. Atau dapat juga menggunakan buku sebagai buku penghubung antara orangtua dan guru. Tuliskan peristiwa khusus yang terjadi pada anak, bila tidak ada peristiwa khusus yang terjadi maka isi dengan kegiatan anak di sekolah
1. Laporan kegiatan harian anak Nama anak : Rina Hari, tanggal : Kamis, 12 November 2009 Guru : Adi
Aktivitas Melipat kertas membentuk rumahKejadian khusus Lebih banyak diam, kurang aktifPesan untuk Orang tua
Ibu/Bapak, mohon di rumah tolong ajak Rina untuk lebih banyak berkomunikasi, menceritakan kembali sebuah cerita
2. Laporan kegiatan harian anak
Nama anak : Minah Hari, tanggal : Kamis, 12 November 2009 Guru : Adi
Aktifitas Melipat kertas membentuk rumahKejadian khusus Mengganggu teman yaitu menarik baju temannyaPesan untuk Orang tua
Ibu/Bapak, mohon di rumah Minah dinasihati untuk tidak menarik baju temannya saat beraktivitas di sekolah
Laporan harian di atas adalah bentuk evaluasi yang sederhana dan sebagai cara komunikasi dengan orangtua. Evaluasi lengkap bagi tutor dapat dibuat evaluasi harian lengkap seperti di bawah ini. Evaluasi ini berdasarkan pada tema dan aktivitas yang dilakukan pada hari itu. Penilaian dengan 3 cara : B = belum muncul, M = mulai muncul, S = selalu muncul. Beberapa contoh evaluasi harian bentuk cheklist dapat dilihat di lampiran
b. Evaluasi harian dalam bentuk tabel dan cheklistIndikator dalam evaluasi harian ini disusun berdasarkan tema yang dibahas dan diambil dari daftar kompetensi yang hendak dicapai untuk anak usia tertentu. Evaluasi harian seperti di bawah ini bisa jadi merupakan evaluasi dari kegiatan beberapa hari dalam satu minggu.
Tema : Aku (Diriku)Minggu ke :Tanggal :
Aspek Indikator Santi dst
30
PerkembanganB M S B M S
Pembiasaan Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatanMenyanyikan lagu keagamaanMenyebutkan ciptaan TuhanMampu mengerjakan tugas sendiriMembersihkan diri sendiri dengan bantuanMengurus diri sendiri dengan sedikit bantuan
Fisik Motorik Mengurus dirinya sendiri dengan sedikit bantuanMembuat berbagai bentuk dengan menggunakan plastisin/playdough/tanah liatMenyusun menara dari kubus minimal 8 buahMenangkap & melempar bola besar dr jarak 1-2 mBerjalan maju pada garis lurus, berjalan di atas papan, berjalan berjinjitMerayap dan merangkak lurus ke depan
Kognitif Membilang/menyebut urutan bilangan 1-10Menunjukkan urutan benda untuk bilangan 1-5Menyebutkan dan menunjukkan benda-benda geometriMenyatakan dan membedakan waktu pagi, siang, malamMengetahui nama-nama hari dalam satu minggu, nama bulan dan tahunMembilang dan menunjukkan benda
Berbahasa Menyebutkan berbagai bunyi/suara tertentuMenirukan kembali 3-4 perintah secara sederhanaMenunjukkan gerakan-gerakanMelakukan 2-3 perintah secara sederhanaMendengarkan dan menceritakan kembali isi ceritaMembuat berbagai macam coretan
Seni Mewarnai bentuk gambar sederhanaMeronce dengan manik-manikMencocok (kertas warna) dengan pola dari guruMenyanyikan 15 lagu anakBermain dengan berbagai alat musik sederhanaMengucapkan sajak dengan ekspresi “namaku”
B = belum muncul, M = mulai muncul, S = selalu muncul
c. Analisa dan Evaluasi Data Perkembangan Anak
Evaluasi perkembangan anak dalam bentuk tabel seperti di bawah ini disimpan dan digunakan untuk melakukan analisa serta review perkembangan setiap anak. Selai itu
31
juga dapat menjadi bahan untuk laporan semester atau menyusun raport, menilai sejauh mana program yang kita buat dapat mendukung perkembangan anak. Atau digunakan sebagai refleksi dan menjadi pijakan merevisi program yang sudah dilaksanakan.
Usia : 5 tahunBulan : Desember 2008 Semester : 1
Aspek Perkembangan
Indikator Santi Ria dstB M S B M S B M S
Pembiasaan/ keterampilan hidup
Menggunakan sendok dan garpu dengan baik
V
Melepaskan pakaian yang ditarik ke atas (kaos)
V
Berpakaian sendiri tanpa diawasi, kecuali untuk mengancingkannya
V
Mengenakan ikat pinggang VFisik Motorik kasar
Menuruni tangga langkah demi langkah VMemanjat VMenendang dan melempar bola cukup keras
V
Fisik Motorik halus
Menggunakan gunting dengan baik meski belum lurus
V
Dapat membawa minuman VMelipat VMembereskan mainan ke tempatnya V
Bahasa dan bicara
Menggunakan kata penghubung dan, dengan, tetapi
V
Menanyakan arti beberapa kata VDapat menjelaskan arti kata sederhana VMenceritakan perbedaan suatu benda V
Kognitif*) Memperoleh informasi tentang suatu yang nyata melalui buku
V
Mencoba menceritakan kembali sesuatu yang nyata berdasarkan ingatannya
V
Mengikuti buku yang sedang dibacanya VMencocokkan, menunjukkan dan menyebutkan lebih dari 6 warna **)
V
Mencocokkan, menunjukkan dan menyebutkan bentuk lingkaran, segi empat, segitiga
V
32
Memahami konsep cepat/ lambat, sedikit/banyak, tebal/ tipis, sempit/lebar
V
Agama dan moral
Menyanyikan beberapa lagu bernuansa imtaq
V
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik
V
Melakukan gerakan ibadah VMenyimak dan menceritakan kembali cerita bernuansa imtaq
V
Menyebutkan dan mengetahui beberapa sifat tuhan
V
Social emosional
Bermain sedikitnya satu permainan dengan pengawasan
V
Masih belum lancar mengikuti arahan verbal dalam bermain
V
Menunggu giliran dalam bermain tanpa pengawasan
V
Mematuhi perintah sederhana VTidak mengganggu teman dengan sengaja
V
Seni Menyanyikan lagu lengkap dengan irama
V
Mencipta, mengarang, mengubah syair lagu
V
Memainkan alat musik VMelukis, menggambar, membuat pola, meronce, menganyam, mencocok, membentuk dengan berbagai alat
V
Keterangan :B: Belum muncul M: Mulai muncul S : selalu muncul *) di daftar perkembangan anak usia 4-5 tahun, aspek perkembangan kognitif ada 10, tetapi untuk semester 1 kita dapat mentargetkan 6 aspek perkembangan terlebih dahulu. **) sebagai contoh, di daftar perkembangan anak usia 4-5 tahun indikator kompetensinya dapat menyebut lebih dari 11 warna, karena ini masih semester 1 jadi target baru sekitar setengahnya yaitu mencocokkan, menunjukkan dan menyebutkan lebih dari 6 warna.
33
d. Evaluasi Perkembangan anak dalam bentuk narasi
Hal yang harus diperhatikan dalam membuat evaluasi narasiBeberapa catatan yang harus diperhatikan dalam membuat evaluasi perkembangan anak dalam bentuk narasi• Narasi ditulis secara objektif dan faktual memuat fakta tentang apa yang dilihat
dan didengar mencakup :– Menerangkan kegiatan yang dilakukan anak : Adi bermain pasir dengan
teman-temannya. Adi mencampur pasir dengan air, kemudian pasir dicetak dengan cetakan agar-agar.
– Menuliskan kata-kata yang digunakan anak : Adi berkata “Ibu guru….lihat aku buat kue dari pasir, bagus ya bu….”
– Menjelaskan gerak tubuh anak : Ana duduk di tikar dan menyenderkan badannya di tembok kadang matanya terpejam mengantuk
– Menjelaskan ekspresi wajah anak : Adi wajahnya berubah marah saat temannya merusak kue pasir yang dibuatnya dan berkata : “ Jangan di rusak kueku, kan aku buatnya susah”.
– Menjelaskan karya yang dibuat anak: Adi membuat kue pasir dengan menggunakan cetakan agar-agar, menghiasi dengan taburan bunga di atasnya.
• Catatan pengamatan tidak boleh menggunakan interpretasi, asumsi, atau dugaan. Hal yang termasuk interpretasi, asumsi, dugaan misalnya :
– pelabelan/memberi cap (anak ini pemalu, anak itu nakal, anak ini kreatif, dll)
– evaluasi terhadap anak misal : …. dengan maksud untuk …– mengevaluasi kerja anak misal : kerja anak ini bagus, anak ini kurang rapi– pernyataan negatif/positif tentang anak misal: anak itu gagal, anak ini
berhasil
No Kalimat interpretasi Kalimat yg factual1 Hari ini Amir terlihat nakal. Ia
bermaksud menumpahkan air ke lantai dan memercikkan kepada temannya. Ia menoleh ke arah saya untuk memastikan apakah saya mengamati tindakannya, lalu menertawakan anak lain.
Amir bermain kincir air (yang dilakukan anak). Sebahagian air tumpah ke sepatu kedua temannya (apa yang terjadi). Ia melihat ke saya, kemudian melihat temannya yang lain dan tertawa terkekeh-kekeh (reaksi Amir).
2 Rara mencorat-coret kertasnya dengan banyak garis, ia merasa telah berhasil membuat helikopter.
Rara menggambar banyak garis mendatar dan lengkungan, kemudian berkata, “Lihat ini Bu Guru, aku menggambar helikopter”
34
Contoh menuliskan laporan perkembangan anak bentuk narasi
Berikut ini adalah contoh laporan triwulan anak PAUD yang diambil dari TK Rumah Citra, Yogyakarta. Laporan ini disampaikan kepada orangtua di akhir semester. Dari laporan ini orangtua tahu pencapaian perkembangan anak, dan bantuan apa yang harus diberikan kepada dia pada saat di rumah.
LAPORAN PERKEMBANGAN ANAKTPA – PG – TK RUMAH CITRA
No induk : 240/2007 Nama : Amoreeta Asti Ratna DuhitaKelompok : TK kecilPeriode : Oktober – Desember 2007Tutor : Natalia D.Asisten tutor : Indriasari
Aspek Per-kembangan
Perkembangan anak Keterangan/Uraian
Fisik A. Motorik kasar1. Anak dapat menggerakkan badan dan kaki untuk
keseimbangan & koordinasiMelompat Asti berhasil berlari lalu melompat ketinggian 30 cmBerjalan jinjit Asti berhasil berjalan jinjit sejauh 1 m dengan
menjaga keseimbanganBerdiri dengan satu kaki Asti berhasil berdiri dengan satu kaki selama 20
detik dengan seimbangMenendang bola Asti dapat menendang bola dengan kuat sejauh 6 m
2. Anak dapat menggerakkan lengan untuk kelenturan otot dan koordinasi
Melempar bola dari bawah ke atas
Asti dapat melempar bola ukuran besar dari bawah ke atas
Menangkap bola Asti berhasil menangkap bola yang dilempar dari bawah ke atas
Menggelindingkan bola Asti dapat menggelindingkan bola ke arah sasaran yang diminta
B. Motorik halus. Anak dapat menggerakkan jari tangan untuk kelenturan otot dan koordinasi
Mewarnai Asti dapat mewarnai gambar di dalam garis, menggunakan banyak warna dengan gerakan naik turun, kanan kiri, memutar
Menggunting Asti dapat menggunting mengikuti garis tebal dg
35
rapi, kadang melenceng sedikitMemegang alat tulis Asti dapat memegang pensil, crayon n, spidol, dapat
menulis namanya dengan jelasMelipat Asti dapat melipat kertas, lipatan sudah dapat
mempertemukan ujung dg ujungMenjumput (memungut) Asti dapat memungut biji kacang hijau, beras dg 3
jari : jempol, telunjuk, tengahEmosi sosial
1. Anak dapat menunjukkan emosi yang wajar dan mengendalikan tindakan dan perasaannya
Mengemukakan keinginan atau perasaan dengan kalimat positif
Asti dapat mengutarakan keinginan/ perasaan misal: ”Kamu nyenggol aku, aku tidak suka”
Bekerjasama dalam kelompok besar dan kecil
Asti dapat bekerjasama dalam kelompok besar (10 anak) dan kecil (3 anak)
2. Menjaga kebersihan dan mengurus diri sendiriMenunggu giliran Asti dapat menunggu giliran dg sabarKemandirian Asti cukup mandiri mengurus dirinya misal
membawa tas, melap air tumpahBahasa A. Lisan. Anak dapat mendengarkan dan bertanya
Menunjukkan rasa ingin tahu dan banyak bertanya
Asti bertanya kepada siapa saja saat dia ingin tahu sesuatu, misal “Itu bawa apa?”
Mengingat pesan yang diterima
Asti sesekali diingatkan akan pesan yang diterimanya misal untuk membawa buku penghubung orangtua dan tutor
Bercerita dengan kalimat lengkap
Asti dapat menceritakan kembali satu cerita dg kalimat SPO (subjek, predikat, objek)
Menjelaskan hubungan sebab akibat
Asti tahu hubungan sebab akibat, saat lihat tanaman layu, dia tahu itu karena kurang air
B. Tulisan. Menceritakan gambar dan identifikasi gambarMembaca Asti dapat membaca namanya, nama orangtua, adik.
Dapat mengidentifikasi beberapa huruf. Saat lihat tulisan buaya, dia dapat membaca buaya terdiri dari b, u, a
Bercerita dg gambar Asti dapat menceritakan gambar yang dilihatnya, dan membaca beberapa kata
Kognitif 1. Mengenali benda menurut bentuk, jenis, ukuranMengelompokkan benda Asti dapat mengelompokkan benda atau gambar
berdasar bentuk, warna, ukuranMain puzzle Asti dapat menyelesai puzzle 6-8 kepingMenemukan persamaan/ perbedaan benda/gambar
Asti dapat menemukan persamaan/ perbedaan gambar, antara buaya & cicak
2. Mengenal bilanganMembilang 1-5 berurutan Asti dapat membilang 1-29 dengan benar
36
Menghitung benda 1-5 Asti dapat menghitung benda 1-5 dengan baikMengenal lambang bilangan 1-5
Asti dapat mengenali bilangan 1-10, sesekali untuk 2 & 5 kadang tertukar
3. Mengenal bentuk geometriMenyebut dan menunjuk bentuk geometri
Asti dapat menyebut bentuk geometri : persegi, segitiga, bulat
Mengelompokkan bentuk geometri
Asti dapat mengelompokkan benda berdasarkan bentuk geometri
Main balok Asti dapat menyusun tower terdiri dari 10 keping balok
Yogyakarta, 18 Desember 2008Mengetahui,
Demitria B., S.Pd Natalia Damayanti, S.H.Kepala Sekolah Tutor
37
LAPORAN TRIWULAN PERKEMBANGAN ANAKTPA – PG – TK RUMAH CITRA
No induk : 240/2007 Nama : Amoreeta Asti Ratna DuhitaKelompok : TK kecilPeriode : Oktober – Desember 2007Tutor : Natalia D Asisten tutor : Indriasari
Minat dan kekuatan anakDi akhir semester ini perkembangan motorik halus Asti banyak kemajuan. Asti
sangat tertarik dengan kegiatan yang memerlukan ketekunan. Misal saat membuat wayang, Asti dapat menggunting dan sangat berkonsentrasi sampai dapat menyelesaikannya. Asti juga suka main puzzle. Ia berhasil menyusun puzzle dengan 6-8 keping bentuk sederhana.
Asti mulai tertarik dengan kegiatan persiapan membaca dan menulis. Ia berhasil membaca beberapa kata seperti kata buaya dan singa. Ia dapat mengenal huruf b,u,a,g sesekali masih perlu bantuan tutor. Untuk perkembangan persiapan menulisnya, Asti dapat memegang alat tulis seperti pensil, spidol dengan kuat. Coretan yang dia buat pun sudah terarah seperti gerakan naik, turun, ke kanan ke kiri dengan penekanan alat tulis yang tetap/ajeg. Asti berhasil menulis namanya sendiri, sesekali dapat menulis kata baru dengan sedikit bantuan tutor.Perkembangan berbicara Asti juga mengalami kemajuan. Hal ini terbukti saat berbicara Asti menggunakan kalimat yang panjang berpola SPO dan mengucapkan dengan jelas, dapat menyusun kalimat dengan urut. Misalnya saat diminta cerita di depan temannya tentang kegiatan di hari minggu dia mengatakan : “ Hari Minggu kemarin, saya ikut ibu pergi ke pasar”.Perkembangan kognisi Asti mengalami banyak perkembangan. Asti berhasil menyebutkan angka 1-29 secara urut tanpa kesulitan. Ia juga dapat mengidentifikasi angka 1-16 tanpa bantuan tutor. Ia dapat menuliskan tanggal di kertas kegiatan dengan sedikit bantuan tutor. Asti dapat mengelompokkan dan menyebutkan benda berbentuk geometri seperti : meja bulat, meja persegi panjang, pigura persegi.
Kebutuhan anakSaat Asti sedang menghadapi masalah dengan teman, dia memerlukan dampingan tutor untuk menyelesaikannya. Kadang Asti diam saja atau menangis saat bermaslah dengan teman.Saat berbicara kadang Asti perlu diingatkan untuk dapat bergantian. Dia masih kurang sabar menunggu teman atau tutornya berbicara, ia melakukan itu karena takut lupa apa yang akan dia sampaikan.
38
RekomendasiDi sekolah kami membiasakan Asti menyelesaikan masalahnya sendiri. Kami memberi pengertian pada Asti jika ia menangis atau hanya diam saja maka masalah tidak akan selesai. Kami akan membantu Asti memberi jalan keluar bersama. Misalnya Asti menangis karena kakinya terinjak temannya, tutor menyarankan agar Asti berbicara kepada temannya tersebut, awalnya Asti tidak mau, namun akhirnya dia mencoba bicara dengan temannya tersebut.Di sekolah kami membiasakan Asti dan teman-temannya untuk dapat berbicara secara bergantian. Apabila saat temannya atau tutor bicara dan Asti ingin berkomentar, Asti diberi kesempatan sedikit berkomentar sambil mengatakan bahwa giliran dia berbicara akan datang.Kami mohon kerjasama orangtua di rumah untuk melakukan hal yang sama seperti di sekolah, misalnya mendorong Asti mencoba menyelesaikan masalahnya sendiri dan tidak diam saja atau menangis, juga belajar berbicara secara bergantian, mendengarkan orang lain berbicara.
Yogyakarta, 18 Desember 2008
Mengetahui,
Demitria B., S.Pd Natalia Damayanti, S.H.Kepala Sekolah Tutor
39
Menyusun RaportDalam menyusun raport berdasarkan pada data dan informasi evaluasi harian/mingguan tiap anak. Laporan raport dibuat dalam bentuk narasi. Dalam membagi raport kepada orangtua diatur jadwal waktunya. Sehingga orangtua dapat bertemu dengan guru dan dapat berkonsultasi tentang perkembangan anak. Kompetensi yang belum dapat dicapai di satu waktu tertentu menjadi perhatian guru untuk memberikan bimbingan individu pada semester berikutnya
Hal yang perlu diperhatikan dalam menulis raport adalah : - Lebih baik masukkan kompetensi yang sudah dapat dicapai oleh anak. Gunakan
daftar sillabus kompetensi untuk menyusun evaluasi yang sudah dicapai anak.- Gunakan kata-kata langsung seperti :
o Anak dapat mewarnai gambar dengan baik, mengikuti garis gambar- Hindari memakai bahasa bersayap seperti :
o Anak sudah dapat menyanyikan lagu “ Terima kasih ya Allah ”, tetapi belum dapat mengubah syair lagu.
o Anak dapat meronce dengan baik, namun anak belum dapat memainkan alat musik dengan baik.
- Gunakan kalimat yang jelas, langsung nyatakan indikatornya hal yang sudah dapat atau belum dapat dilakukan, misal : o Anak sudah dapat menyebutkan 5 macam warna yang berbeda yaitu : merah,
hitam, kuning, biru, hijau. o Anak dapat menyebutkan 11 warna berbeda yaitu merah, hitam, kuning, biru
tua, hijau, ungu, pink, coklat, oranye, biru muda, putih
40
Contoh Raport
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK DIDIKNama Anak Didik : Raditya Afif Semester : I (Satu)Kelompok : A2 Tahun : 2002/2003
A. URAIAN PROGRAM PENGEMBANGAN PEMBENTUKAN PERILAKU(Moral Pancasila, Agama, Disiplin, Perasaan/emosi, dan kemampuan bermasyarakat)Sikap perilaku anak sehari-hari di sekolah sudah baik. Dapat menjaga keamanan diri, berlatih untuk selalu tertib dan patuh pada peraturan, menyimpan mainan setelah digunakan, dapat menunjukkan emosi yang wajar karena marah, senang sedih, dll. Bergotong - royong sesama teman, mengucapkan terima kasih dengan baik. Belum baik dalam tenggang rasa terhadap keadaan orang lain. Belum selalu mengucapkan salam bila bertemu orang lain.
B. URAIAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN DASAR1.Kemampuan Berbahasa : Anak sudah baik dalam menunjuk, menyebut, dan memperagakan gerakan sederhana (jongkok, berdiri, makan, menangis, dll), menirukan kembali 2 sampai 3 urutan angka dan kata. Belum mampu menyanyikan beberapa lagu anak-anak. Belum dapat menggunakan dan menjawab pertanyaan (apa, mengapa, di mana, dan bagaimana).
2. Daya Pikir : Anak sudah baik dalam menggunakan konsep waktu yang sederhana (kemarin, besok, sekarang). Dapat membedakan bermacam rasa, bau dan suara. Dapat memasangkan benda sesuai pasangannya, menyusun kembali kepingan puzzle menjadi bentuk utuh. Belum dapat membilang dan mengenal konsep bilangan benda-benda antara 1-5.
3. Daya Cipta : Anak sudah baik dalam mencipatakan bermacam-macam bentuk bangunan dari balok yang tersedia, menggerakkan kepala, tangan dan kaki sesuai irama musik, menciptakan kreasi dengan simpel. Belum baik dalam menggambar bebas dan belum dapat menyebutkan benda-benda yang mempunyai rasa. 4. Keterampilan : motorik halus anak sudah baik dalam mewarnai bentuk gambar, membentuk dengan pasir/plastisin, menyusun menara dengan 8 kubus, menarik garis (datar, tegak, miring, lengkung, dll), menjahit dengan benang wol. Belum dapat melipat kertas menjadi bermacam-macam bentuk.
5. Jasmani : anak sudah baik dalam meloncat dari ketinggian 20 cm, berlari lurus, berjingkat dan angkat tumit, berjalan di atas papan titian, menirukan gerakan binatang, tanaman, dsb, merayap, merangkak dengan berbagai variasi. Belum mau melakukan senam dengan berbagai variasi gerakan.
41
Lampiran 1. Formulir Pendataan Anak PAUD
No Nama anakTanggal
lahirJenis
kelaminNama ayah
Pek ayah
Nama ibu
Pek ibu
Anggota serikat
(ya/tidak)
42
Lampiran 2. Data Anak
Data AnakNama anak :..............................................................................Nama Panggilan :...............................................................................Agama :...............................................................................Tempat/ tanggal lahir :..............................................................................Alamat :...............................................................................Telepon Rumah :................................................................................Anak ke : ..........dari ......... bersaudara
Data OrangtuaNama Ibu :.................................................................................Pekerjaan :.................................................................................Alamat Kantor :..................................................................................No. Telpon/ HP :...............................................................................Nama Ayah :................................................................................Pekerjaan :................................................................................Alamat Kantor :................................................................................No.Telpon/HP :................................................................................
Kontak yang dapat dihubungi dalam keadaan darurat Nama :.................................................................................Alamat :.................................................................................No. Telpon/HP :.................................................................................Hubungan dengan orangtua :.................................................................................
Yang akan menjemput anakNama :.................................................................................Alamat :.................................................................................No. Telpon/HP :.................................................................................Hubungan dengan orangtua :.................................................................................
Data KesehatanAlergi :...............................................................................Kondisi kesehatan khusus :.................................................................................Alergi terhadap obat-obatan :................................................................................Alergi Makanan tertentu :..................................................................................
43
Lampiran 3. Contoh SOP
Tutor dan muridTutor- Anggota Serikat Pekka atau perempuan dari masyarakat yang peduli pada anak
usia dini- Usia …..- Memiliki komitmen yang tinggi- Memiliki akhlak dan sikap yang baik
Murid- Usia antara 4-6 tahun- Mengisi formulir pendaftaran- Membayar uang pendaftaran ……- Membayar uang iuran bulanan …..- Orangtua bersedia mengikuti pertemuan rutin PAUD- Orangtua bersedia mengikuti kegiatan PAUD bila diperlukan
Proses Kegiatan Belajar MengajarTutor- Datang 15 menit sebelum KBM dimulai- Melakukan persiapan tempat belajar anak PAUD- Setelah proses KBM membereskan kelas, APE, ATK
Murid- Anak datang 10 menit sebelum KBM dimulai- Berbaris sebelum masuk kelas- Saat datang dan pulang anak memberi salam dan berjabat tangan pada guru
Peraturan di lingkungan sekolah- Tidak boleh merokok, minum alkohol- Bersikap sopan- Saat KBM, orangtua menunggu di luar ruangan- Apabila ada kejadian yang mencelakakan anak, dibuat kronologisnya dan ditulis
di buku kemudian dilaporkan pada orangtua/wali dan ditandatangani
Contoh SOP Standar Kebersihan Kamar Mandi Lantai tidak licin dan bebas bau BAB/BAK di kloset Sehabis BAB/BAK siram dengan air yang banyak Setelah dipakai sabun dibersihkan dan diletakkan pada tempatnya Tidak membuang tisu/sampah di kloset Tisu/sampah dibuang di tempat sampah Dinding bebas dari lumut dan jamur
44
Plafon dan lubang angin bebas dari debu dan sawang Keset basah segera diganti/dipindahkan Jika ada yang diare, kloset dan lantai disiram dengan cairan antiseptik Sikat gigi dibersihkan dengan cara direndam Dalam air hangat seminggu sekali Cek sabun, sampho, odol dan sikat gigi anak buang jika sudah habis/kedaluwarsa
Kebersihan dan Keamanan Ruang Kelas Lantai bersih dan tidak licin Dinding, kipas angin, plafon bersih dari debu dan sawang Rak dan ATK bebas debu dan diletakkan pada tempatnya Karya anak ditempel didinding atau digantung fan tiap minggu disimpan di map anak Alat yang digunakan sebagai sarana belajar bebas debu dan kotoran lainnya Mainan dikembalikan kepada tempatnya Tutup pintu saat proses KBM berlangsung Jika ada anak BAB/BAK di kelas lantai segera dibersihkan dengan antiseptik Pasang anti nyamuk 30 menit sebelum KBM dimulai Matikan lampu dan alat listrik lainnya jika KBM selesai
Standar Kebersihan dan Keamanan Dapur Peralatan dan perlengkapan memasak dalam keadaan bersih Kompor setelah digunakan dimatikan dan cek tidak ada yang bocor Meja, kompor, alat memasak dibersihkan setelah digunakan Piring, gelas, sendok disimpan pada tempatnya Alat makan yang kotor diletakkan di temapat yang sudah disediakan Sisa makanan dibuang ditempat samapah Makanan dalam keadaan tertutup Lantai dapur selalu kering, tidak licin Dinding dan plafon bebas kerak dan sawang Tempat cuci piring dibersihkan setelah digunakan, tidak licin dan tidak bau
45
Lampiran 4. Formulir Izin Orangtua
Dengan ini saya,................................................................memberikan ijin bagi anak saya bernama ............................................................... untuk:
Ikut dalam aktivitas kunjungan keluar sekolah Mendapatkan pertolongan pertama Dijemput oleh orang selain orangtua, yaitu:......................................................
.................................,.................................20.....
Orangtua/wali murid,
(..........................................................)Keterangan : Coret yang tidak perlu.
Lampiran 5. Contoh Satuan Kegiatan Harian (SKH)
Tema : Aku
Usia Tema Sub tema
Kegiatan Kompe tensi
Pddk adil gender
Media Prosedur
5-6 Aku Rumah ku
- Bermain bongkar pasang
- Bercerita
- Dapat menun-jukkan arah rumah-nya sendiri
- Mengetahui manfaat rumah
Profesi : - yang
membuat rumah
- pembagian pekerjaan rumah
Bongkar pasang, boneka jari
- Guru ajak anak main bongkar pasang
- Guru bertanya di mana rumahnya
- Guru bertanya tentang manfaat rumah
- Guru bertanya siapa yang membuat rumah, siapa yang melakukan pekerjaan di rumah: mencuci, memasak, nyapu
- Boneka jari dapat dibuat dari kertas atau kain perca, tiap boneka jari diberi nama. Anak bisa berimajinasi sesuai keinginannya, misal untuk menceritakan keluarganya
46
- Untuk anak usia 5 tahun bisa pakai kertas besar atau pasir untuk buat peta desa. Dengan kertas dapat buat pola-pola rumah, tanaman, dll. Minta anak buat peta desanya.
Tema : Makanan
Usia Tema Sub tema
Kegiatan Kompetensi Pddk adil gender
media Prosedur
4-5 Makanan Makanan modern
- Jalan-jalan ke super market
- Membaca-kan buku cerita tentang makanan modern
Menunjuk-kan dan menyebut-kan makanan
Profesi pem-buat makanan modern : laki perempuan boleh memilih pekerjaan sesuai dengan keinginan & kemampuan
Angkutan, buku cerita
- Mengajak anak ke supermarket & mendiskusikan tentang makanan modern
- Anak mendengar dan memahami makanan modern & mendiskusikan
- Mengajak anak melihat pembuatan makanan modern
- Diskusi siapa yg membuat makanan
SKH di atas dapat dibagi menjadi beberapa hari misal sbb:Hari 1 : jalan-jalanHari 2 : meminta anak-anak cerita pengalaman jalan-jalanHari 3 : diskusi pengalaman jalan-jalanHari 4 : eksperimen mencicipi minuman modern
Tema : Ciptaan Tuhan
Usia Tema Sub tema
Kegiatan kompetensi Pddk adil gender
media Prosedur
2-3 Ciptaan Tuhan
Air Tanya jawab, Eksperimen (percobaan)
- Mengenal fungsi air
- Memindah kan air (motorik halus)
Pembagian pekerjaan di rumah antara laki dan perempuan
Air, ember, botol, gayung
- Guru bertanya kepada anak tentang fungsi air
- Guru mengajak anak bereksperimen sambil membawa air di ember dan gayung, tanya kalau mandi pakai apa? Siapa yang menyiapkan air, memasak air, Dll
- Anak melakukan percobaan
47
memindahkan air dari ember ke botol
- Mendiskusikan pembagian kerja di rumah, laki perempuan dapat ambil air, memasak air, mencuci
- Memindahkan air dapat juga dipakai untuk anak usia 5-6 tahun, tapi tujuannya berbeda dari anak usia 4-5 tahun. Untuk anak usia 5-6 tahun mengetahui bentuk air sesuai dengan wadahnya, atau mengukur air dalam satu botol ada berapa cangkir, dll. Sambil main air anak dapat belajar matematika.
Tema : Tanaman
Usia tema Sub tema
Kegiatan kompetensi Pddk adil gender Media Prosedur
3-4 Cipta- an Tuhan
Tanaman
Ekspe-rimenMewarnaiMenjelajah
Dapat mengenal dan membedakan serta menyebutkan kegunaan tanaman
- Pembagian kerja perempuan dan laki di sawah tidak dibedakan.
- Perempuan dan laki boleh memilih pekerjaan di sawah sesuai kemampuan
- LKS (gambar)
- Memperkenalkan langsung ke kebun
- Menunjukkan tanaman
- Guru menyediakan gambar tanaman, tanaman di pot
- Menyuruh anak mewarnai
- Membawa anak ke kebun melihat tanaman
- Guru menunjuk tanaman & anak menyebut namanya
- Diskusi peran laki prp di sawah: laki mengoperasikan trantor, prp menanam, panen, pupuk
- Eksperimen : anak melakukan sesuatu, mencoba rasa garam sehingga tahu asin seperti apa. Es dingin, minta anak untuk memegang es jadi tahu rasanya es, bila es dibiarkan akan mencair. Bandingkan dengan roti, bila dibiarkan akan tetap sama berupa roti.
- Menjelajah : jalan-jalan ke kebun, melihat tanaman di kebun, ambil daun atau buah jeruk, minta anak membau daun/buah jeruk
48
- Pembagian kerja perempuan dan laki di sawah. Laki-laki banyak mengoperasikan traktor. Perempuan menanam, panen, pupuk
49
Tema : Transportasi
Usia Tema Sub tema
Kegiatan Kompetensi Pddk adil gender
media Prosedur
4-5 Trans-portasi
Trans-portasi darat
- Meniru suara alat transport darat
- Menyanyi- Mewarnai- Anak
berbaris meniru kereta api
- Bercerita- Main
mobil-mobilan- Jalan-jalan
melihat alat transportasi
- Mengenal jenis tranportasi darat
- Mengenal bentuk, dan fungsi alat transport darat
Profesi: perempuan dan laki-laki boleh memilih pekerjaan sesuai dengan keinginan dan kemampuan misal jadi sopir
Gam-bar mobil, puzzle, crayon, peluit
- Anak membawa guntingan gambar mobil, kereta api
- Tepuk tangan sambil memperagakan main kereta api
- Dalam menyusun aktivitas harus diingat konsentrasi anak maksimum 10-15 menit, maka jangan membuat aktivitas lebih dari 15 menit.
- Bila anak-anak sudah capai jangan paksakan, lanjutkan hari berikutnya. Untuk satu sub tema bisa jadi dilakukan 4-5 hari, apalagi kalau kegiatannya banyak.
- Prosedur dibuat dengan pentahapan terperinci manfaat dari prosedur ini bila ada guru ybs sakit maka guru lain bisa menggantikan aktivitasnya
- sopir mobil umum, pribadi bisa laki perempuan. Kondektur, sopir, tukang parkir
Tema : Gejala AlamUsia Tema Sub
temaKegiatan kompetensi Pddk adil
gendermedia Prosedur
3-4 Gejala alam
Musim Mewarnai, bercerita, mencocok, kolase, maze
Anak mampu ber-tanya dg : kapan, bgm
Aktivitas laki-laki /perempuan (anak, petani, nelayan, pedagang) selama musim hujan dan musim kering.
Gambar, buku cerita, kertas warna, majalah/ koran bekas
- Guru cerita ttg musim, cirinya, aktivitas (di sawah, kolam), dampak musim (banjir/kering)
- Guru bertanya dg: kapan, bgm?
3-4 Gejala alam
Banjir Bercerita dg menunjuk kan gambar, berenang
- Merangkai kalimat dg 4 kata tentang banjir
- Mengenal fungsi pelampung
Aktifitas (laki dan perempuan boleh mempunyai aktifitas bermain yang sama)
GambarPelampungKolam pasir
- Guru mengajak anak berenang
- Guru mencoba dampak banjir bagi rumah, mobil (di kolam pasir) Diskusi anak laki dan perempuan boleh
50
berenang- Penjelasan banjir dengan eksperimen menuang air di pasir dan air ini
menghilangkan rumah yang mereka buat dari pasir. Di kelas bisa dilanjutkan dengan membuat kesimpulan tentang banjir : rumahku, mobilku rusak karena banjir
- Pasir paling baik sebagai media dalam menjelaskan gejala alam, misal : hujan, gunung meletus
- Siang malam juga merupakan gejala alam, untuk menjelaskan terjadinya siang dan malam dapat menggunakan media senter dan globe. Kalau tidak ada globe bisa pakai bola plastik besar/balon kemudian digambar posisi letak benua dan negara.
Tema : Negaraku
Usia Tema Sub tema
Kegiatan Kompe-tensi
Pddk adil gender
media Prosedur
3-4 Negaraku
Bendera - Menunjukkan gambar bendera
- Menyebutkan warna bendera
- Mewarnai
- Mencocok
- Bernyanyi
Mengenal bendera dan warnanya
Laki-laki perempuan boleh mengibarkan bendera (paskibraka)
Gambar bendera dari macam-macam negara
- Guru menyediakan gambar bendera dari bbrp Negara.
- Menyanyi lagu wajib Berkibarlah benderaku
- Gambar untuk mewarnai/mencocok
- Guru menyebutkan warna bendera dan ditirukan anak-anak
3-4 Negaraku
Suku dan budaya
- Menggunting gambar
- Menyanyikan lagu daerah Aceh
- Dapat memegang gunting dg baik
- Mampu menyanyi mengikuti irama
- Laki perempuan boleh jadi pemimpin
- Laki dan perempuan boleh menari dan menyanyi
Gambar pakaian adat, gunting
- Guru menyediakan gambar pakaian adat
- Guru menyanyikan lagu Aceh diikuti anak
- Guru diskusi siapa yang biasanya jadi pemimpin suku/ kampung? Boleh tidak prp jadi pemimpin suku? Boleh tidak perempuan dan laki menari dan nyanyi?
puzzle dapat dibuat sendiri dari gambar ttg suku budaya tertentu kemudian dipotong-potong dibuat puzzle. Cari gambar yang ada laki-laki dan perempuan untuk memasukkan issue gender di dalamnya
51
52
Tema : Alat Komunikasi
Usia Tema Sub tema Kegiatan kompetensi
Pddk adil gender
media Prosedur
4-5 Alat Komu-nikasi
Alat komunikasi tradisional: kentongan
Eksperimen membuat telepon dari kaleng bekas, memukul kentongan
Mengenal jenis alat komunikasi tradisional
Laki-laki dan perempuan boleh memukul kentongan
Surat, kentongan, kaleng susu, benang
- Anak membawa kaleng bekas, benang.
- Guru menunjukkan cara membuat telepon dari kaleng
- Anak memukul kentongan
4-5 Alat Komuni-kasi
Alat komunikasi modern
Eksperimen Mengenal jenis alat komunikasi modern : koran, TV
- Profesi : laki perempuan boleh jadi wartawan koran
- Laki perempuan boleh jadi teknisi TV dan HP
TV, HP bekas/ rusak, Koran
- Anak membawa HP rusak
- Anak diminta buka HP rusak dan mengetahui isi di dalamnya
- Anak membuka /baca koran
- Diskusi bahwa laki prp boleh jadi wartawan, teknisi HP
53
Lampiran 6. Evaluasi harian/mingguan bentuk tabel
Tema : Aku (Panca Indera)Minggu ke : Tanggal :
Aspek Per- kembangan
Indikator Santi dstB M S B M S
Pembiasaan Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatanMengurus diri sendiriMembersihkan diri sendiri dengan bantuanMengikuti aturan permainanMampu menyebutkan identitas diriMeminta tolong dengan baik
Fisik Motorik Menggunting bentuk lingkaran dari segi empatMemegang pensilBerjalan jinjit di bidang sempitMemanjat dan bergantungMenirukan berbagai gerakan binatangMenirukan gerakan tari sederhana sesuai musik
Kognitif Menunjukkan sebanyak-banyaknya benda yang memiliki ciri tertentuMemasangkan benda sesuai dengan pasangannyaMencoba menceritakan apa yang terjadi dari percobaan sederhanaMengukur panjangMenyebut dan menunjukkan benda berbentuk geometriMenyusun kepingan puzzle menjadi bentuk utuh
Berbahasa Menyebutkan kata yang mempunyai suku kata awal yang samaMenceritakan pengalaman/kejadian secara sederhanaMembaca gambar yang memiliki kata/kalimat sederhanaMelakukan 2-3 perintah secara sederhanaMembuat berbagai macam coretan
Seni Mewarnai dengan bentuk gambar sederhana Recognize instrumental soundsMenggambar bebas dengan berbagai mediaMengekspresikan diri secara bebas sesuai irama musikMengucapkan sajak dengan ekspresi “panca indera”Membuat bentuk
54
Tema : Aku (Keluargaku)Minggu ke : Tanggal :
Aspek Perkembangan
Indikator Santi dstB M S B M S
Pembiasaan Menyebutkan ciptaan-ciptaan TuhanMengerjakan tugas sampai selesaiMengenal dan menghindari obat-obat berbahayaMengenal dan menghindari benda-benda berbahayaMau menerima tugas yang diberikanBerbagi dengan teman sekelasnyaKeluarga intiKeluarga besarEtika berbicara dengan sopanKeluarga berbeda
Fisik Motorik Menulis beberapa huruf secara bebasMenggunting bebasMemantulkan bolaMerangkak
Kognitif Mengelompokkan benda dengan cara yang diketahui anakMengenal perbedaan macam-macam bendaMencoba menceritakan apa yang akan terjadi Menunjukkan benda untuk bilangan sampai dengan angka 5Menyebutkan dan menunjukkan bentuk geometriMemperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk dua pola yang berurutan
Berbahasa Mendengarkan dan menceritakan kembali isi cerita sederhanaMenjawab pertanyaan tentang keterangan tempat secara sederhanaBercerita tentang gambar yang disediakan atau yang dibuat sendiriMengurutkan dan menceritakan isi gambar seri sederhanaMembuat gambar keluarga
Seni Menyanyikan 15 lagu anak-anakMenunjukkan dan ketertarikan dalam menggunakan komputerBermain peran/DramaPermainan warna dengan berbagai mediaMengulangi gerakan sesuai iramaMengikuti aturan bermain
55
Tema : Makanan dan Minuman Minggu ke : Tanggal :
Aspek Perkembangan
Indikator Santi dstB M S B M S
Pembiasaan Secara mandiri mencuci tangan sebelum/sesudah makanMengucapkan kata tolong dan terima kasihMenanya tentang makanan ketika makan bersamaMembawa sendiri piring/sendok kotor dari meja makanDapat mengikuti aturan bersamaDapat menyebutkan makanan dan minuman khas daerah
Fisik Motorik Membuat berbagai bentuk menggunakan playdough/tanah Menggunting bebasMenjahit jelujur 10 lubang dengan tali sepatuMembuat lingkaran dan segi empatMenangkap dan melempar bola besar dengan jarak 1-2 m
Kognitif Mengelompokkan benda dengan cara yang diketahui anakMemasangkan benda sesuai dengan pasangannyaMembilang/menyebut urutan bilangan 1-10Menceritakan suatu prosedur : cara membuat air teh manisMenimbang benda dengan timbangan buatanMelakukan pengamatan dengan panca indera
Berbahasa Menirukan kembali 3-4 kata, misal “ saya suka makan ….”Menyebut/menebak bunyi tertentu yang didengar (bunyi piring dipukul, gelas dipukul)Melakukan 2-3 perintah sederhana misal, makan sambil duduk, makan dengan tanganMendengarkan dan menceritakan kembali cerita sederhanaMenceritakan pengalaman pribadi dg kalimat sederhana Menjawab pertanyaan dengan keterangan tempat/ waktu
Seni Menggambar bebas dengan berbagai mediaMenggambar bebas bentuk lingkaran dan segi empatStempel dengan berbagai media (batang pisang, buah, ….)Mewarnai bentuk gambar sederhanaMeronce dengan manikMenciptakan bentuk dengan lidi/kertas krep, membuat tahu tempe dari berbagai media
56
Tema : Kesehatan, kebersihan, keamananMinggu ke : Tanggal :
Aspek Perkembangan
Indikator Santi dstB M S B M S
Pembiasaan Membuang sampah pada tempatnyaMembantu membersihkan ruanganMengenal dan menghindari obat-obat berbahayaTanya jawab tentang obat yang berbahayaMengenal peralatan kebersihan badan dan aturannya
Fisik Motorik Menggunting bebas, menempel membuat kolaseMenjahit jelujur 10 lubangMeniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung, lingkaranMenirukan berbagai gerakan binatangMenyusun menara dari 8 kubus
Kognitif Memasangkan benda sesuai pasangannyaMembilang/menyebut urutan bilangan 1-10Menyebut/menunjukkan bentuk bentuk geometriMengerjakan mazeMenyusun puzzleMengetahui cara menjaga kebersihan diri (mandi, cebok, cuci tangan sebelum dan sesudah makan....)
Berbahasa Menirukan 2-3 kata : buang sampah pada tempatnyaMelakukan perintah sederhanaMenunjukkan gerakan “ sedang menyapu, sedang mandi,… Menyebutkan waktu : pagi, siang, sore ….
Seni Mencetak playdough dengan berbagai bentukMencocok dengan gambar/pola buatan guru Menggerakkan kepala sesuai dengan irama Mengucapkan sajak dengan ekspresiMencipta bentuk dengan menempel berbagai bentuk geometri
57
Tema : Tanaman Minggu ke : Tanggal :
Aspek Perkembangan
Indikator Santi dstB M S B M S
Pembiasaan Menyanyikan lagu keagamaan dengan sederhanaMenyebut ciptaan TuhanMembedakan benda hidup dengan benda matiMembantu membersihkan lingkunganMengenal berbagai tanaman yang ada di sekitarnya
Fisik Motorik Membuat bentuk (tanaman) dengan playdoughMenggunting tanaman dan menempelMelipat kertas origamiMelambungkan dan menangkap kantung bijiMenirukan gerakan terkena angin
Kognitif Menunjukkan sebanyak-banyaknya benda, hewan, tanaman yang punya warna atau ciri-ciri tertentuMemasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 5 buahMengerjakan mazeMenyebutkan kembali benda-benda yang baru saja dilihatMain tebak-tebakan nama tanaman : misal tanaman apa yang bunganya merah dan berduri?
Berbahasa Meniru kembali 3-4 kata yang disebut guruMenjawab pertanyaan tentang keterangan atau informasi secara sederhanaMenyebutkan posisi : di luar, di dalam, di kiri, di kanan, di depan, di belakangMembuat berbagai macam coretanMengurutkan dan menceritakan gambar seri sederhana
Seni Menggambar/mewarnai gambar tanaman Meronce dengan sedotan warna-warniMembuat bentuk dari pelepah pisang, kulit jerukMenstempel dg pelepah pisang dg warna makananMenyanyi lagu anak tema buah-buahan
58