Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

download Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

of 19

Transcript of Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

  • 8/14/2019 Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

    1/19

    Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)

    P E N G E M B A N G A N M O R A L D A N N I L A I - N I L A IA G A M A D A L A M P E N D I D I K A N A N A K U S I A D I N I

    ( P A U D ) 1

    H. Masoed Abidin2

    MUKADDIMAH

    Sudah lama kita mendengar ungkapan, jadilah kamu berilmu yangmengajarkan ilmunya, atau belajar (mutaalliman), atau menjadipendengar (mustamian). Dan, jangan menjadi kelompok keempat,yang tidak memiliki aktifitias keilmuan sama sekali. Yakni, tidakmengajar, tidak pula belajar, serta enggan untuk mendengar.

    Peran Guru di tengah umat dan anak didiknya, adalah sesuatupengabdian mulia, dan tugas sangat berat. Mereka adalahpelopor pembangunan (agent of changes). Bekal utamanyaadalah keyakinan dan keimanan kepada Allah SWT, hidupberadat, berakhlaq mulia. Inilah, yang menjadi program utamadi dalam pendidikan anak usia dini (PAUD).Tugas itu berat. Umathanya mungkin dibentuk melalui satu proses pembelajaran, denganpengulangan terus menerus (kontiniutas), pencontohan (uswah) yangbaik. Pekerjaan ini memerlukan ketaletenan dan semangat yang prima.

    Kemuliaan seorang guru (pendidik) terpancar darikeikhlasan membentuk umat dan anak manusia menjadi pintar,beriman, berakhlaq, berilmu, mengamalkan ilmunya, untuk

    H. Masoed Abidin 1

  • 8/14/2019 Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

    2/19

    Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)

    kebaikan diri sendiri, keluarga, dan kemaslahatan umat, dikelilingnya, serta mempunyai ibadah yang teratur, shalehpribadi, dan shaleh social, dengan tauhid yang istiqamah.

    Keberhasilan murabbi (guru) akan banyak didukung oleh kearifan,yang dibangun oleh kedalaman pengertian, pengalaman dalammembaca situasi, serta upaya dan kondisi yang kondusif di sekitarnya.

    TANTANGAN DI ABAD KE 21

    Abad ini ditandai oleh, (a). mobilitas serba cepat dan modern,(b). persaingan keras dan kompetitif, (c). komunikasi serbaefektif, dalam satu global village, dan (d). Akibatnya, banyakditemui limbah budaya kebaratan (westernisasi).

    Alaf baru ini hadir dengan cabaran global yang menuntut

    keteguhan, dalam menghadapi tantangan yang berjibun banyaknya, diantaranya infiltrasi budaya sekularis yang menjajah mentalitasmanusia, the globalization life style meniru sikap yahudi, suburnyabudaya lucah (sensate culture), menjauh dari adat budaya luhur,pemujaan nilai rasa panca indera, menonjolkan keindahan sensual,erotik, seronok, ganas semata mengejar kesenangan badani,kebiasaan miras, pergaulan bebas, kecanduan madat dan narkoba.

    Menghadapi tantangan ini, semua elemen masyarakat berkewajibanmempersiapkan generasi yang siap bersaing dalam era global terse-but, dengan sibghah yang nyata, melalui pendidikan anak pada usiadini.

    Penyimpangan perilaku menjadi ukuran atas kemunduran moral danakhlak. Hilangnya kendali para remaja, berakibat ketahanan bangsaakan lenyap dengan lemahnya remaja.

    Penyebab utama di antaranya, rusaknya sistim, pola dan politik pendidikan, hilangnya tokoh panutan, berkembangnya kejahatan dikalangan orang tua, luputnya tanggung jawab lingkungan danmasyarakat, impotensi di kalangan pemangku adat, hilangnya wibawaulama, dan suluah bendang di nagari, bergesernya fungsi lembagapendidikan menjadi bisnis, dan profesi dai, guru, dan suluah bendang,dilecehkan.

    PERILAKU UMAT JUGA BERUBAH

    Interaksi dan ekspansi kebudayaan dari luar, bergerak secarameluas. Pengaruh budaya asing berkembang pesat, seperti pengagungan materia secara berlebihan (materialistik), pemisahankehidupan duniawi dari supremasi agama (sekularistik), pemujaankesenangan indera mengejar kenikmatan badani (hedonistik).

    H. Masoed Abidin 2

  • 8/14/2019 Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

    3/19

    Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)

    Perilaku di atas merupakan penyimpangan sangat jauh daribudaya luhur. Pada akhirnya, melahirkan Kriminalitas, perilakuSadisme, dan Krisis moral, secara meluas.

    Perubahan dalam hidup beradatPerubahan dalam hidup beradat jugajuga telah merambahtelah merambahMinangkabau.Minangkabau.

    Adat ndak dipacik arek, agamo ndak dipagang taguahAdat ndak dipacik arek, agamo ndak dipagang taguah..

    Fakta menunjukkan bahwa adat tidak berdampak banyakFakta menunjukkan bahwa adat tidak berdampak banyakterhadap generasi muda.terhadap generasi muda. TTempat bertanya tidak ada,empat bertanya tidak ada,Sudah banyakSudah banyakyang tidak mengerti adatyang tidak mengerti adat. Karena itu,. Karena itu,ggenerasi muda di Nagari mulai kebingungan.enerasi muda di Nagari mulai kebingungan.

    Manakala problematika sosial ini lupa mengantisipasi melaluigerakan dakwah, melalui Pendidikan Anak Usia Dini berbasis aqidah,maka arus globalisasi ini membawa perubahan yang negatif.

    Hilangnya keseimbangan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat,yang menyebabkan timbulnya berbagai krisis.

    Perilaku luhur akan bergeser, dan menipisnya ukhuwah,serta berkembangnya perbuatan maksiat. Maka sekolah ataupendidikan berbasis aqidah, mesti menjadi cerminan idealitasmasyarakat yang mempertahankan pembelajaran budi akhlak.

    8/29/2007 H. Mas'oed Abidin 11

    Undang-Undang

    IMAN

    ILMUIBADAH

    Karakter Umat

    ETIKA RELIJI AKHLAQ

    WAHYU ALLAH

    Pergeseran budaya akan terjadi ketika mengabaikan nilai-nilai agama. Pengabaian nilai-nilai agama, menumbuhkanpenyakit social yang kronis, seperti kegemaran berkorupsi,aqidah tauhid melemah, perilaku tidak mencerminkan akhlak

    H. Masoed Abidin 3

  • 8/14/2019 Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

    4/19

    Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)

    Islami, serta suka melalaikan ibadah.

    Salah satu solusi untuk mengatasi problematika keumatan ini,adalah dengan melaksanakan pendidikan aqidah pada anak usia dini

    (PAUD), dengan menambah ilmu, menguatkan amal, menanamkanakhlak, menjaga ibadah dan karakter umat, dengan berpedomanwahyu Allah SWT.

    Pendidikan aqidah dan akhlaq, membawa umat kepadabertaqwa. Janji Allah SWT sangat tepat, apabila penduduknegeri beriman dan bertaqwa dibukakan untuk merekakeberkatan langit dan bumi. (QS.7,al-Araf:96).

    MENGHIDUPKAN ANTISIPASI UMAT

    Umat mesti diajak mengantisipasi perkembangan global agar tidak

    menjadi kalah. Dalam persaingan dimaksud, beberapa upaya mestidisejalankan dengan ;

    a. Memantapkan watak terbuka,b. Pendidikan aqidah tauhid,c. Mengamalkan nilai-nilai amar makruf nahi munkar,d. Integrasi moral yang kuat,e. Memiliki penghormatan terhadap orang tua,f. Mempunyai adab percakapan di tengah pergaulan,g. Pendalaman ajaran agama tafaqquh fid-diin, berpijak pada nilai-

    nilai ajaran Islam yang universal tafaqquh fin-naas.h. Perhatian besar terhadap masalah sosial atau umatisasi,

    i. Memacu penguasaan ilmu pengetahuan,j. Kaya dimensi dalam pergaulan rahmatan lil alamin,k. Iman dan ibadah, menjadi awal dari ketahanan bangsa.

    KETAHANAN UMAT DAN BANGSA, PADA UMUMNYA TERLETAKPADA KEKUATAN RUHANIYAH, KEYAKINAN AGAMA DENGAN

    IMAN TAQWA DAN SIASAH KEBUDAYAAN.INTINYA ADALAH TAUHID. IMPLEMENTASINYA AKHLAQ.

    Program pendidikan anak usia dini (PAUD) dapat dilakukandengan nuansa surau. Surau adalah suatu institusi yang khas

    dalam masyarakat Minangkabau. Fungsinya bukan sekedartempat sholat. Juga sebagai tempat pendidikan dan tempatmendapat pengajaran bagi anak muda. Banyak tokoh-tokohbesar di Minangkabau lahir dari surau. Pengelolaan pendidikanbernuansa surau, pada masa sekarang bisa dihidupkankembali. Esensi dan semangatnya lewat menggerakkankebersamaan anak Nagari.

    H. Masoed Abidin 4

  • 8/14/2019 Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

    5/19

    Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)

    Para pendidik mesti tampil mengambil peran, karena adagejala, adat tidak memberi pengaruh yang banyak terhadapgenerasi muda di Minangkabau, dan adanya tendensi bahwagenerasi tua, terlihat kurang pula memberikan suri teladan.

    Akibatnya, generasi muda jadi bersikap apatis terhadapadat itu sendiri.

    Peran para pendidik mesti membentuk watak GenerasiSumatera Barat, sesuai petatah yang berbunyi, Indak nanmerah pado kundi, indak nan bulek pado sago, Indak nan indah padoIndak nan indah pado budi, indak nan elok pado baso.budi, indak nan elok pado baso. Anak ikan dimakan ikan, gadang diAnak ikan dimakan ikan, gadang ditabek anak tanggiri, ameh bukan pangkaik pun bukan, budi sabuahtabek anak tanggiri, ameh bukan pangkaik pun bukan, budi sabuah nan diharagoi. Dulang ameh baok balaie, batang bodi baok pananti,nan diharagoi. Dulang ameh baok balaie, batang bodi baok pananti, utang ameh buliah bababie, utang budi dibaok mati.utang ameh buliah bababie, utang budi dibaok mati.

    Ada enam unsur yang diperlukan untuk membentuk masyarakatyang mandiri dan berprestasi, melalui harakah dakwah, dalampendidikan bernuansa surau ;

    1. IMAN, 2. ILMU, 3. Kerukunan, Ukhuwah dan Interaksi, 4.Akhlaq, Moralitas sebagai Kekuatan Ruhiyah, 5. Badunsanak,sikap Gotong royong (Taawun), 6. Menjaga Lingkungansebagai Social Capital, menerapkan Eko Teknologi.

    Kegiatan Pendidikan Anak Usia DINI (PAUD), mesti dijadikan upayapembinaan karakter anak, dengan berbasis nilai-nilai agama, yangakan menjadi pagar adat dan syarak, dalam menghadapi krisisidentitas, sebagai akibat dari perubahan dalam nilai nilai adat.

    MENGAJAK, MENDIDIK, DAN MENGAMALKAN ISLAM

    Peran Guru atau Murabbi dalam mendidik anak sejak usia diniadalah ibarat Suluah Bendang di tengah umat, yang dilaksanakandengan keikhlasan sebagai satu pengabdian mulia dan tugas berat.

    Keikhlasan membentuk umat jadi pintar, beriman,berakhlaq, berilmu, beramal baik, membina diri,kemashlahatan umat, dan keluarga, menjadi panutan danikutan, ibadahnya teratur, shaleh peribadi dan sosial,

    beraqidah tauhid yang shahih dan istiqamah.Pendidikan anak sejak usia dini ini, tidak terlepas dari upaya

    menyiapkan satu generasi yang beradab, berakhlaq, berakidah danberprestasi, melalui ;

    Membudayakan Wahyu Al Quran dalam memakaikan adatbasandi syarak-syarak basandi kitabullah, melaluipendidikan dan pelatihan-pelatihan,

    H. Masoed Abidin 5

  • 8/14/2019 Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

    6/19

    Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)

    ImplementasinyaImplementasinya, dalam perilaku anak berakidah, dan, dalam perilaku anak berakidah, danberakhlaq, dalam kerangka lebih luas, menghidupkanberakhlaq, dalam kerangka lebih luas, menghidupkandakwah membangun negeri.dakwah membangun negeri.

    Perintah untuk melaksanakan tugas-tugas da'wah itu, secara kontinyuatau terus menerus, dan sambung bersambung.

    PELAKSANA DAKWAH ADALAH SETIAP MUSLIM

    Setiap mukmin adalah umat da'wah pelanjut Risalah Rasulullahyakni Risalah Islam. Umat dan para murabbi (pendidik) mesti berupayasekuat tenaga untuk meneladani pribadi Muhammad SAW, dalammembentuk effectif leader dengan mengamalkan inti dan isiAgama Islam, yakni akhlaq Islami, Aqidah tauhid yang shahih,

    kesalehan, dan keyakinan kepada hari akhirat, Sungguh telahada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu,bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (QS. Al Ahzab, 33: 21).

    ISLAM MENDIDIKKAN KEPRIBADIAN

    USWAHatau contoh tauladan terpuji, melukiskan kesan positif dalammayarakat. Alat canggih teknologi modern tidak dapat mengambilalihperan orang tua dalam uswah. Faktor manusia tetap diperlukan dalamproses pematangan sikap pribadi seseorang anak, sejak usia dini,

    dengan menanamkan laku perangai (syahsiah), yang mencerminkanwatak, sifat fisik, kognitif, emosi, sosial dan rohani seorang3

    SAHSIYAH MURABBI MEMBAWA KEBERHASILAN PENDIDIKANISLAM

    Tidak diragukan lagi bahwa guru -- murabbi, muallim, yangpunya kepribadian baik serta uswah hidup yang terpuji akan mampumelukiskan kesan positif dalam diri anak didik mereka.

    Alat teknologi modern walau bagaimanapun canggihnya tidakakan dapat mengambil alih peranan guru. Faktor manusia tetap

    diperlukan dalam proses pembentukan dan pematangan sikap pribadipara anak didik dan menanamkan laku perangai -- syahsiah -- murid. Tegasnya sahsiah mencerminkan watak, sifat fisik, kognitif, emosi,sosial dan rohani seseorang 4

    CIRI UTAMA ATAU SYAHSIAH () ITU BERMAKNA PRIBADIATAU PERSONALITY, YANG MENGGAMBARKAN SIFAT INDIVIDU

    H. Masoed Abidin 6

  • 8/14/2019 Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

    7/19

    Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)

    YANG MERANGKUM PADANYA GAYA HIDUP, KEPERCAYAAN,HARAPAN, NILAI, MOTIF, PEMIKIRAN, PERASAAN, BUDI

    PEKERTI, PERSEPSI, TABIAT, SIKAP DAN WATAK SESEORANG.5

    Banyak kajian telah dibuat tentang sifat-sifat yang perlu adapada seorang guru (murabbi, muallim) yang baik dan akanmenghasilkan kesan mendalam pada proses pengajaran yang merekasampaikan.6 Karena itu, sifat dan ciri guru muslim hendaklahmerangkum :

    A. SIFAT RUHANIAH DAN AKIDAH

    1. Keimanan yang kental kepada Allah yang Maha Sempurna

    2. Keyakinan mendalam terhadap hari akhirat, hari berbangkitdan hari pembalasan

    3. Kepercayaan kepada seluruh para Rasul di iringi dengan sifatdan asas keimanan (arkan al iman) yang lain.

    B. SIFAT-SIFAT AKHLAK

    1. Benar dan jujur

    2. Menepati janji dan Amanah

    3. Ikhlas dalam perkataan dan perbuatan

    4. Merendah diri tawadhu --

    5. Sabar, tabah dan cekatan

    6. Lapang dada hilm --, Pemaaf dan toleransi

    7. Menyayangi murid, mengutamakan kepentingan orangbanyak dengan sikap pemurah, zuhud dan berani bertindak.

    C. SIFAT MENTAL, KEJIWAAN DAN JASMANI

    1. SIKAP MENTAL

    Cerdas (Kepintaran teori, amali dan sosial), menguasai mataanak didikan takhassus

    Luas pengetahuan umum dan ilmiah yang sehat

    Mengenal ciri, watak, kecenderungan dan keperluan murid,fasih, bijak dan cakap di dalam penyampaian

    2. SIFAT KEJIWAAN

    Tenang dengan emosi mantap terkendali, optimistik dalamhidup, penuh harap kepada Allah dan tenang jiwa bilamengingatiNya.

    Percaya diri dan mempunyai kemauan yang kuat, lemahlembut dan baik dalam pergaulan

    H. Masoed Abidin 7

  • 8/14/2019 Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

    8/19

    Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)

    Berfikiran luas dan mampu menyesuaikan diri dengan

    masyarakat

    3. SIFAT FISIK

    Sehat tubuh dan badan dari penyakit menular

    Berperawakan menarik, bersih, rapi (kemas) dan

    menyejukkan.

    Berapa penilitian di beberapa negara maju terdapat daftar sikapyang diinginkan ada pada para murabbi (guru) :

    Berkelakuan baik (penyayang dan penyabar), mampumenguraikan anak didikan dengan jelas, berdisiplin, amanahdan menunaikan janji,

    Mempunyai sahsiah yang dihormati, berkemauan yang kuat,berbakat kepimpinan yang tinggi, berpengetahuan umumyang luas, bersikap menarik dan bersuara yang merangkuldan mendidik,

    Pandai memberi nasihat, simpati terhadap kelemahan murid,pandai memilih kata-kata, tanggap dengan suasana murid dirumah, dan mengujudkan sikap kerjasama, sertabersemangat riadah dan kedisiplinan

    Guru muslim (murabbi) yang mempunyai sahsiah yang baik ialahguru yang mengamalkan etika keguruan Islam yang standard dan

    mempunyai personaliti yang baik.ETIKA GURU MUSLIM

    Etika pendidik Islam yang profesial, memiliki beberapa tanggungjawab yang dapat diawali oleh kemauan dari dalam diri guru dankemudian dapat ditukuk tambah oleh khalayak pendidik dan dihayatisebagai suatu etika profesi keguruan, antara lain ;

    1. TANGGUNGJAWAB TERHADAP ALLAH

    Etika guru muslim terhadap Allah ialah :

    1. Senantiasa memantapkan keyakinan kepada Allah denganibadah.

    2. Bersifat istiqamah, dengan semangat berbakti dan beramalsoleh.

    3. Wajib menghayati rasa khusyuk, takut dan harap kepada Allah,dan selalu bersyukur kepada Allah di samping selalu berdoakepadaNya dengan membaca ayat-ayat Allah dan merendahkandiri kehadratNya.

    H. Masoed Abidin 8

  • 8/14/2019 Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

    9/19

    Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)

    2. TANGGUNGJAWAB TERHADAP DIRI

    1. Guru muslim hendaklah memastikan keselamatan diri sendiri,

    mencakup aspek fisik, emosional, mental maupun moral, bersihdiri, pakaian, dan tempat tinggal.

    2. Memahami kekuatan dan kelemahan diri untuk bolehdimanfaatkan serta ditingkatkan dari segenap aspek dan dapatberkhidmat sebanyak mungkin kepada Allah, masyarakat dannegara.

    3. Melibatkan diri dengan program dan agenda yang dapatmeningkatkan kualiti profesi seorang guru.

    3. TANGGUNGJAWAB TERHADAP ILMU

    1. Memastikan penguasaan ilmu takhassus secara mantap danmendalam, bercita dan berbuat -- iltizam -- dengan amanahilmiah.

    2. Sunguh-sungguh mengamalkan ilmu yang dimiliki danmengembangkan untuk dianak didiki, dan selalu mengikutiperkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan terbaru dalamrangkaian pembelajaran ilmu berkaitan.

    3. Sepanjang masa menelusuri sudut atau dimensi spirituality Islamdalam berbagai lapangan ilmu pengetahuan.

    4. TANGGUNGJAWAB TERHADAP PROFESI

    1. Seorang guru tidaklah boleh bertingkah laku yang mencemarkansifat profesinya yang berakibat kurangnya kepercayaan orangramai terhadap profesi perguruan.

    2. Guru bertugas sebagai pengganti ibu bapa dalam usahamembentuk tingkah laku anak didiknya ke arah sikap perangaiyang diterima oleh masyarakat, dan menumpukan perhatianterhadap keperluan setiap anak didiknya.

    3. Dia haruslah mendidik dan mengambil tindakan secara adilterhadap semua anak didik, tanpa membedakan tempat asalkeluarga, intelek, akademik dan status-status lain.

    5. TANGGUNGJAWAB TERHADAP ANAK DIDIK

    1. Guru muslim hendaklah lebih mengutamakan kebajikan dankeselamatan anak didiknya.

    2. Bersikap adil terhadap, tanpa membedakan faktor-faktorjasmani, mental, emosi, politik, ekonomi, sosial, keturunan danagama anak didiknya.

    H. Masoed Abidin 9

  • 8/14/2019 Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

    10/19

    Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)

    3. Menampilkan suatu cara pakaian, pertuturan dan tingkah lakuyang dapat memberikan contoh yang baik kepada anak didiknya.

    6. TANGUNGJAWAB TERHADAP REKAN SEJAWAT

    1. Guru muslim senantiasa berusaha dengan sepenuhnyamenunaikan tanggungjawab dengan rajin dan bersungguh-sungguh dan mengekalkan kemajuan ikhtisas dan sosial.

    2. Senantiasa bersedia membantu rekan sejawat terutamanyamereka yang baru dalam profesi perguruan.

    3. Mawas diri dan tidak mencemarkan nama baik profesi pendidik.

    7. TANGGUNGJAWAB TERHADAP MASYARAKATDAN NEGARA

    1. Mengelakkan diri daripada meyebarkan sesuatu ajaran yang

    dapat merusak kepentingan anak didik, masyarakat ataunegara, ataupun yang dapat bertentangan dengan aturanbernegara.

    2. Memupuk dalam diri setiap anak didik sikap dan nilai yang dapatmembantu dan membimbing mereka untuk menjadi warganegara yang taat setia, bertanggungjawab dan berguna,menghormati orang-orang yang lebih tua dan menghormatiadanya perbedaan kebudayaan, keturunan dan agama.

    3. Menghormati masyarakat tempat mereka berkhidmat danmemenuhi segala tanggungjawab sebagai seorang warganegaradan senantiasa sanggup mengambil bahagian dalam sebarangkegiatan masyarakat. Berpegang kepada tingkah laku yangsopan yang diterima oleh masyarakat dan menjalani kehidupanharian dengan baik.

    8. TANGGUNGJAWAB TERHADAP IBU BAPA DANRUMAH TANGGA

    1. Menghormati tanggungjawab utama ibu bapa terhadap anak-anak mereka.

    2. Berusaha mewujudkan hubungan mesra dan kerjasama yangerat di antara institusi pendidikan dengan rumahtangga.

    3. Menganggap semua maklumat yang diberikan oleh ibu bapamengenai keadaan rumahtangga atau anak mereka sebagai sulitdan tidak akan membocorkannya kepada sesiapa kecuali kepadamereka yang berhak mengetahuinya.

    KEBERHASILAN PENDIDIKAN ISLAM

    Meskipun ciri dan sahsiah guru yang baik telah dicapai namun itu

    H. Masoed Abidin 10

  • 8/14/2019 Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

    11/19

    Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)

    tidak pula bermakna pengajaran mereka dengan sendirinya berkesan.

    Pengajaran yang disampaikan oleh guru akan berkesan atau tidak,amat bergantung kepada beberapa faktor yang berkaitan degan proses

    belajar dan mengajar yang menjadi hubungan erat antara guru dananak didiknya.

    Tantangan yang dihadapi oleh para guru dalam mengajarmurid-murid zaman ini bukanlah suatu yang mudah. Guruberhadapan dengan kenakalan remaja yang semakin serius.Ibu bapa harus ikut serta dalam memudahkan kerja guru-gurudi sekolah.

    Masyarakat juga wajib memainkan peranan sebagai pendukungkeberhasilan guru dalam pembelajaran terhadap murid-murid mereka.Tanpa kerjasama semua pihak proses pendidikan tidak akan berjayamenghasilkan generasi yang baik.

    MEMBENTUK GENERASI MASA DEPAN

    Perkembangan kedepan banyak ditentukan oleh peranan generasipenerus dengan ruang interaksi yang jelas. Pendidik harus menjadiagen sosialisasi yang menggerakkan kehidupan masa depan lebihbaik. Kita memerlukan generasi yang handal, dengan beberapasikap;

    a. individu yang berakhlak, berpegang pada nilai-nilai muliaiman dan taqwa, daya kreatif dan innovatif, dipadukan

    dengan kerja sama berdisiplin, kritis dan dinamis, memilikivitalitas tinggi, tidak mudah terbawa arus, sanggupmenghadapi realita baru di era kesejagatan.

    b. memahami nilai-nilai budaya luhur, punya jati diri yangjelas, generasi yang menjaga destiny, motivasi yangbergantung kepada Allah, yang patuh dan taat beragamaakan berkembang secara pasti menjadi agen perubahan,

    c. memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran Islamsebagai kekuatan spritual, mempunyai motivasi dalammewujudkan sebuah kemajuan fisik-material, tanpa harus

    mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.

    H. Masoed Abidin 11

  • 8/14/2019 Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

    12/19

    Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)

    8/30/ 2007 H. Mas'oed Abidin 12

    PrestasiIbadah

    SikapInteraksi

    Ilmu

    Karya

    Kekuatan hubungan ruhaniyah (spiritual emosional) dengan basisiman dan taqwa akan memberikan ketahanan bagi umat. Hubunganruhaniyah ini akan lebih lama bertahan daripada hubungan strukturalfungsional.

    Pendidikan anak usia dini, akan berperan membentukmental umat dengan FAST -, satu ranah ruhani yang memilikikekuatan ;

    Fathanah (Ilmiah), Amanah (jujur), Amaliyah (transparan),

    Shiddiq (lurus), Shaleh (Yakin terhadap akhirat), Setia (ukhuwah mendalam), Tabligh (Dialogis), Tauhid (Percaya kepada Allah), Taat (Disiplin),

    Generasi baru harus mampu mencipta, menjadi syarat utamakeunggulan. Keutuhan budaya bertumpu kepada individu danmasyarakat yang mampu mempersatukan seluruh potensi yang ada.

    Generasi muda harus dibina menjadi umat dakwah, dengan

    memiliki budaya yang kuat berintikan nilai-nilai dinamik yangrelevan dengan realiti kemajuan di era globalisasi, yakni nilai-nilaiagama Islam.

    Generasi masa depan (era globalisasi) mesti Memiliki ;budaya luhur (tamaddun), berpaksikan tauhidik, kreatif dandinamik, memiliki utilitarian ilmu berasaskan epistemologiIslam yang jelas, tasawwur (world view) yang integratik dan

    H. Masoed Abidin 12

  • 8/14/2019 Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

    13/19

    Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)

    umatik sifatnya (bermanfaat untuk semua, terbuka dantransparan).

    Pendidikan dikembangkan sejak usia dini si anak, denganmenekankan pada pendidikan akhlak, budi pekerti, dengantujuan yang jelas ;

    Menghambat gerakan-gerakan yang merusak Islam.

    Menimbulkan keinsafan tentang perlunya adil sesuaisyara Islam.

    Melahirkan masyarakat penyayang yang tidak aniaya satu

    sama lain. Menanamkan tata kehidupan saling kasih mengasihi dan

    beradab sopan. Akhlak karimah adalah tujuan sesungguhnyadari proses pendidikan, dan menjadi wadah dalam menerima ilmulainnya, dan membimbing umat kearah amal karya, kreasi,inovasi, motivasi yang shaleh (baik).

    AKHLAK, ADALAHJIWAPENDIDIKAN, INTIAJARAN AGAMA,DAN BUAHKEIMANAN.

    BAHASA DAKWAH ADALAH BAHASA KEHIDUPAN

    Mendidik tidak dapat dipisah dari satu gerakan dakwah.

    Menggalang saling pengertian, koordinasi sesamanya mempertajamfaktor-faktor pendukungnya, membuka pintu dialog persaudaraan(hiwar akhawi), untuk membentuk efektif leader, mencontoh peribadiRasulullah SAW, menjadi satu kunci keberhasilan da'wah Risalah.

    Aktualisasi dari nilai-nilai Al-Qur'an itu, hanya bisa diwujudkandengan gerakan amal nyata yang berkesinambungan (kontinyu),dalam seluruh aktivitas kehidupan manusia, melalui kemampuan

    H. Masoed Abidin 13

  • 8/14/2019 Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

    14/19

    Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)

    bergaul, mencintai, berkhidmat, menarik, mengajak (da'wah) ,merapatkan potensi barisan (shaff), mengerjakan amal-amal Islamisecara bersama-sama (jamaah).

    Setiap Muslim harus melakukan perbaikan (ishlah) kualitas dirisendiri, sebagaimana arahan Rasulullah "Mulailah dari diri kamukemudian lanjutkan kepada keluargamu dan kepada lingkunganmu"(Al Hadist), dan perbaikan kualitas lingkungan, keluarga, hubungansosial masyarakat, sosial ekonomi, kebudayaan dan pembinaan alamlingkungan yang berkesinambungan.

    Pendidikan usia dini ini tidak akan berhenti dan akan berkembang

    terus sesuai dengan variasi zaman yang senantiasa berubah, dengantujuan utama membentuk generasi pintar, berilmu, dan berbudayadengan akhlaq karimah.

    Pengembangan pendidikan berkualitas (quality oriented), akanmendorong lahirnya umat yang mempunyai ilmu yang komprehensif,yakni pengetahuan agama plus keterampilan, dengan aqidah tauhidyang istiqamah.

    Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber-sumber belajar di dalam masyarakat menjadi bagian integral darimasyarakat Muslim secara keseluruhan.

    Dengan pengembangan dakwah ini, maka surau dan masjid, dapatmenjadi core, atau inti, mata dan pusat dari learning society,masyarakat belajar. Sasarannya, agar lahir umat dakwah yangterdidik, berkualitas, capable, fungsional, integrated di tengahmasyarakatnya.

    Setiap Muslim harus 'arif, dalam menangkap setiap pergeseranyang terjadi karena perubahan zaman ini, juga menjanjikan

    H. Masoed Abidin 14

  • 8/14/2019 Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

    15/19

    Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)

    peluang-peluang yang ada, sehingga memiliki visi jauh ke depandalam percaturan hidup dunia (Q.S. 28: 77).

    KEKUATAN TAUHID

    PARADIGMA TAUHID, LAA ILAAHA ILLA ALLAH, MENCETAKMANUSIA MENJADI ABID (YANG MENGABDI KEPADA ALLAH) DALAMARTI LUAS MAMPU MELAKSANAKAN AJARAN SYARIY MENGIKUTIPERINTAH ALLAH DAN SUNNAH RASUL ALLAH, MENJADI MANUSIAMANDIRI (SELF HELP), SESUAI EKSISTENSI MANUSIA ITU DIJADIKAN.7 MANUSIA PENGABDI (ABID) ADALAH MANUSIA YANGTUMBUH DENGAN AQIDAH ISLAMIYAH YANG KOKOH.

    AQIDAH ISLAMIAH ADALAH SENDI FUNDAMENTAL DINUL ISLAM,AQIDAH ADALAH LANGKAH AWAL UNTUK MENJADI MUSLIM.

    AQIDAH ADALAH KEYAKINAN BULAT, TANPA RAGU DANBIMBANG, AQIDAH MEMBENTUK WATAK MANUSIA PATUH DAN

    TAAT, SEBAGAI BUKTI PENYERAHAN TOTAL KEPADA ALLAH.

    Aqidah menuntun hati manusia kepada pembenaran kekuasaantunggal Allah secara absolut. Aqidah ini membimbing hati manusiamerasakan nikmat rasa aman dan tentram dalam mencapai NafsulMutmainnah dengan segala sifat-sifat utama.8

    Manusia berjiwa bersih (muthmainnah) selalu memenuhi janjinyaterhadap Allah, dan melaksanakan semua perintah Allah secara

    konsekwen.

    9

    Konsistensi, atau ke-istiqamah-an membentuk manusia patuh

    dan taat dalam mengamalkan syariat Islam secara tidak terputusibarat akar dengan pohonnya.10 Maka hakikinya tanpa aqidah tidakada artinya seorang muslim. Aqidah Islamiyah ialah Iman kepadaAllah dengan mengakui eksistensiNya (wujudNya).

    Ibadah bermakna secara konsisten penuh keikhlasanmelaksanakan perintah-perintah Allah tanpa reserve. Konsistensiaqidah tauhid bersedia meninggalkan apa saja bentuk larangan dariAllah, dengan sikap ketaatan dan disiplin diri, karena mencari redha

    Allah.Sikap tawakkal adalah konsekwensi dari ikhtiar dan usaha sesuai

    keyakinan tauhid.

    Tawakkal dan ikhtiar usaha selalu jalan seiring.

    Keduanya berjalin berkulindan merupakan mekanisme terpadudalam kerangka kekuasaan Allah Yang Maha Agung.

    H. Masoed Abidin 15

  • 8/14/2019 Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

    16/19

    Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)

    Keyakinan tauhid mengajarkan kesadaran mendalam bahwaAllah selalu ada di samping manusia.

    Keyakinan tauhid mampu menepis rasa takut dan menghapus

    gentar dalam menghadapi resiko hidup. Hilangnya aqidah tauhidmelahirkan fatalistis atau bersikap apatis dan pesimis.

    Keyakinan tauhid, adalah kekuatan besar dari energi ruhaniahyang mendorong manusia untuk hidup inovatif.

    MEMBANGUN SDM MENJADI SDU

    Bersatu

    Bersaudara

    Mandiri

    Prestasi

    Iman

    Spirutual

    Akhlaq

    Moral

    Jiwa Sadar

    Interaksi

    Ukhuwah

    IlmuH. Mas'oed Abidin8/30/ 2007 14

    Kita berkewajiban membentuk Sumber Daya Manusia (SDM)menjadi Sumber Daya Umat (SDU) yang berciri kebersamaan dengannilai berat sepikul ringan sejinjing, atau prinsip ta'awunitas.

    Beberapa model perlu dikembangkan di kalangan para pendidik,seperti ; pemurnian wawasan fikir, kekuatan zikir, penajamanvisi, perubahan melalui ishlah atau perbaikan,mengembangkan keteladanan uswah hasanah, sabar, benar,memupuk rasa kasih sayang, dan pendalaman spiritual religi.

    Menguatkan solidaritas beralaspijak kepada iman dan adat

    istiadat luhur, nan kuriak kundi nan sirah sago, nan baik budinan indah baso. Intensif menjauhi kehidupan materialistis,dahulu rabab nan batangkai kini langgundi nan babungo,dahulu adat nan bapakai kini pitih nan paguno.

    KHATIMAH

    1. Menetapkan langkah kedepan ;

    H. Masoed Abidin 16

  • 8/14/2019 Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

    17/19

    Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)

    a. pembinaan human capital dengan keluasan ruanggerak mendapatkan pendidikan,

    b. pembinaan generasi yang memiliki jati diri, padu danlasak, integreted inovatif.

    c. mengasaskan agama dan akhlak sebagai dasarpendidikan pada anak sejak usia dini.

    d. mencetak anak-anak muslim berilmu yang benar,beriman taqwa.

    e. membina wawasan yang menyatu dengan akidah,budaya bangsa, dan bahasa.

    f. mewujudkan masyarakat yang berasas keadilan sosialyang jelas.

    2. Mengokohkan pegangan umat dengan keyakinan dasar

    Islam sebagai suatu cara hidup yang komprehensif.3. Menyebarkan budaya wahyu di atas kemampuan akal.

    4. Meyakini Peran krusial Ajaran Islam, bahwa kemenanganhanya disisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi MahaBijaksana (QS.8, Al-Anfal : 9-10).

    5. Generasi penerus harus taat hukum, dapat dilakukandengan cara ;

    a. memulai dari lembaga keluarga dan rumah tangga,

    b. memperkokoh peran orang tua, ibu bapak ,

    c. pemeranan ninik mamak dan unsur masyarakat secaraefektif,

    d. memperkaya warisan budaya, setia, cinta dan rasa tanggungjawab patah tumbuh hilang berganti

    e. menanamkan aqidah shahih (tauhid), dan istiqamah padaagama yang dianut,

    f. menularkan ilmu pengetahuan yang segar dengan tradisiluhur.

    g. menanamkan kesadaran, tanggung jawab terhadap hak dankewajiban asasi individu secara amanah

    h. penyayang dan adil dalam memelihara hubungan harmonisdengan alam

    i. melazimkan musyawarah dengan disiplin, sebagai nilaipuncak budaya Islam yang benar.

    Budaya adalah wahana kebangkitan bangsa. Maju mundurnya suatubangsa ditentukan oleh kekuatan budayanya. Sesuatu akan selaluindah selama benar. Demikianlah semoga Allah senantiasa Meridhai.

    H. Masoed Abidin 17

  • 8/14/2019 Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

    18/19

    Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)

    Padang, 12 Januari 2008.

    H. Masoed Abidin 18

  • 8/14/2019 Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama PAUD,PDG-110108

    19/19

    1 Disampaikan dalam Pelatihan Pendidikan PAUD se Sumatera Barat, pada tanggal 9 s/d. 13Januari 2008, di Gedung Pusdiklat Bhakti Bunda Sumatera Barat, di Jl. Asahan No.2, KomplekGOR H. Agus Salim, Padang., Sumatera Barat.

    2 Ketua Umum BAZ Sumbar, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Sumbar, WakilKetua Dewan Penasehat MUI Sumbar, dalam Pelatihan Pendidikan PAUD di Sumatera Barat, padatanggal 1 s/d. 4 September 2007, di Kompleks Sekolah ITI/INS Kayu Tanam 1926, di Jl. RayaPadang Bukit Tinggi, Km.53, Kayutanam 25585, Sumatera Barat.

    3 Sahsiah mempunyai tiga ciri utama. Pertama ialah keunikan dengan maksud tersendiri.Kedua kebolehan atau kemampuannya untuk berubah dan diubah; sebagai hasil pembelajaranatau pengalaman. Ketiga ialah organisasi. Dengan perkataan lain ia bukan sekadar himpunantingkahlaku sebaliknya ia melibatkan corak tindakan dan operasi yang bersifat konsisten.

    4 Sahsiah mempunyai tiga ciri utama. Pertama ialah keunikan dengan maksud tersendiri.Kedua kebolehan atau kemampuannya untuk berubah dan diubah; sebagai hasil pembelajaranatau pengalaman. Ketiga ialah organisasi. Dengan perkataan lain ia bukan sekadar himpunantingkahlaku sebaliknya ia melibatkan corak tindakan dan operasi yang bersifat konsisten.

    5 G.W Allport dalam bukunya Pattern and Growth in Personality, mendifinisikan sahsiah sebagaiorganisasi dinamiksesuatu sistem psikofisikal di dalam diri seorang individu yang menentukantingkah laku dan fikirannya yang khusus. Sistem psikofisikal merangkumi segala-gala unsur-unsur psikologi seperti tabiat, sikap, nilai, kepercayaan dan emosi, bersama dengan unsur-unsurfisikal seperti bentuk tubuh badan, urat saraf, kelenjar, wajah dan gerak gerik seseorang ( MokSoon Sang, 1994:1).

    6 Menurut Prof Omar al-Toumi al-Syibani7 Lihat QS.adz-Dzariat, : 57.8 Lihat QS.89:27, dan QS.13:20-249 Sesuai bimbingan dalam QS.6:82.10 Lihat QS.14:24-25.