Otitis media akut

Post on 18-Jan-2017

56 views 5 download

Transcript of Otitis media akut

OTITIS MEDIA AKUT

Pendahuluan

Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.

Secara umum penyakit ini banyak terdapat pada bayi dan anak-anak dengan status sosial ekonomi yang rendah..

Mula-mula penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernafasan atas, kemudian organisme piogenik masuk ke telinga tengah

Gejala klasik otitis media akut (OMA) adalah berupa nyeri, demam, malaise, dan kadang-kadang nyeri kepala disamping nyeri telinga.

Khususnya pada anak dapat terjadi anoreksia yang dapat disertai mual dan muntah.

Seluruh membrana timpani secara khas menjadi merah dan pembuluh-pembuluh darah di atas membrana timpani dan tangkai maleus berdilatasi dan menjadi menonjol

Anatomi

Telinga tengah terdiri dari membrana timpani, kavum timpani, tuba Eustachius, prosesus mastoideus.

Membrana timpani

Membrana timpani membentuk dinding lateral kavum timpani dan memisahkan telinga luar dengan telinga tengah.

Membrana timpani berbentuk oval dan mempunyai ukuran tinggi kira-kira 9-10 mm, anteroposterior 8-9 mm, tebal kira-kira 0.1 mm.

Membrana timpani terdiri dari 3 lapisan, yaitu :- Lapisan luar : lapisan epitet kutaneum yang berasal dari telinga tengah- Lapisan mukosa, yang berasal dari mukosa telinga tengah- Lapisan fibrosa ( lamina propria ) : terletak diantara kedua lapisan tersebut

Kavum Timpani

Adalah merupakan sutu ruangan yang terletak diantara telinga luar dengan telinga dalam.

Pada ruangan ini terdapat tiga tulang pendengaran yaitu maleus, inkus, dan stapes.

Tuba Eustachius

Tuba Eustachius menghubungkan rongga telinga tengah dengan nasofaring.

Pada bayi ukuran tuba ini lebih lebar, pendek dan horizontal ( datar ) sehingga infeksi dari nasofaring akan lebih mudah mencapai telinga tengah.

Pada saat bayi panjang tuba ini berkisar antara 13 – 18 mm , sedangkan pada dewasa penjangnya 36 mm (31-38 mm) dan membentuk sudut 45.

Tuba Eustachius ini terdiri dari 2 bagian , yaitu : 1. Bagian tulang rawan: 2/3 bagian 2. Bagian tulang : 1/3 bagian

Prosesus Mastoideus

Prosesus mastoidea baru terbentuk pada usia sesudah 1 tahun.

Pada bayi prosesus mastoidea ini belum ada dan tulang temporalis masih kecil dan menempati bagian latero – inferior dari tulang kepala, tidak seperti orang dewasa yang terletak pada bagian lateral.

Antrum mastoid adalah ruangan pertama yang terbentuk dan yang paling besar, kemudian diikuti dengan perkembangan sel-sel udara mastoid lainnya, sel-sel udara ini terjadi sebagai penonjolan epitimpanum, antrum mastoid dan tuba Eustachius.

OMATelinga tengah biasanya steril, meskipun terdapat mikroba di nasofaring dan faring.

Secara fisiologik terdapat mekanisme pencegahan masuknya mikroba ke dalam telinga tengah oleh silia mukosa tuba Eustachius.

Otitis media akut terjadi karena faktor pertahanan tubuh terganggu. Sumbatan tuba Eustachius merupakan faktor penyebab utama dari otitis media.

Karena fungsi tuba Eustachius terganggu, pencegahan invasi kuman ke dalam telinga tengah juga terganggu, sehingga kuman masuk kedalam telinga tengah dan terjadi peradangan.

Stadium awal terjadi inflamasi exudatif yang terjadi pada 1 sampai 2 hari, terdapat peningkatan temperatur tubuh berkisar antara 39 0 C sampai 40 0 C.

Pasien merasakan nyeri pada telinga dan semakin memburuk pada malam hari .

Terdapat suara bising pada telinga yang sinkron dengan denyutan nadi, terdapat ketulian, pada daerah prosesus mastoid sensitive terhadap tekanan.

Stadium ini dapat dipersingkat dengan pemberian antibiotika, dimana pemberian antibiotika dapat juga mencegah perforasi spontan pada membrana timpani.

Stadium sekresi terjadi pada hari ke 3 sampai ke 8. Membrana timpani perforasi.Nanah pada telinga tengah keluar secara spontan dimana rasa nyeri dan demam akan hilang.

Stadium penyembuhan terdapat pada minggu ke 2 sampai ke 4, cairan pada telinga telah mengering dan pendengaran akan kembali normal.

PENATALAKSANAAN

Secara umum tujuan dari pengobatan OMA adalah : - memperbaiki gejala klinis, - mencegah komplikasi, - membersihkan cairan pada telinga tengah, - mencegah berulangnya penyakit

Pemberian antibiotika di indikasikan pada semua kasus yang disertai dengan demam dan nyeri pada telinga.

Kuman paling sering adalah Strept. pneumoniae dan H. influenzae, obat yang efektif pada OMA adalah ampisilin ( 50 mg /kg BB / hari ), amoxicillin ( 40 mg /kg BB / hari ).

Apabila alergi terhadap golongan penisilin dapat diberikan co-trimoxazole atau eritromisn.

Pada kasus dimana pada isolasi kuman H. influenza atau morexella dapat menghasilkan beta-laktam, antibiotika seperti amoxicillin-klavulanat dapat digunakan

Nasal dekongestan tetes seperti tetes hidung efedrin atau oxymetazolin (iliadin) harus digunakan untuk mengurangi edema pada tuba Eustachius sehingga dapat memperbaiki ventilasi pada telinga tengah.

Analgesik dan antipiretik seperti parasetamol dapat diberikan untuk mengurangi rasa sakit dan menurunkan demam.

Miringotomi

yaitu melakukan insisi pada gendang telinga untuk mengeluarkan nanah

Di indikasikan apabila terdapat : (a) bulging (menonjol) pada membrana timpani dan rasa sakit pada telinga, (b) terdapat penyembuhan yang tidak sempurna walaupun

telah diberikan antibiotika dimana terdapat tuli konduktif, (c) terdapat efusi pada telinga tengah yang berlangsung lebih dari 12 minggu

Miringotomi dan pemasangan gromet

TERIMA KASIH