Obat antidiare

Post on 30-Jun-2015

3.063 views 2 download

Transcript of Obat antidiare

Kelompok IV♪ Ana Septashary♪ Dita Apiska♪ Fety Fathonah♪ Nadia♪ Robih Ahdi

“Obat Anti Diare”

AdsorbenAdstringensiaZat Penekan Pristaltik

Pengertian

• Anti diare adalah obat-obat yang digunakan untuk menanggulangi atau mengobati penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri atau kuman, virus, cacing atau keracunan makanan.

• Gejala diare adalah buang air besar berulang kali dengan banyak cairan kadang-kadang disertai mulas (kejang-kejang perut) kadang-kadang disertai darah atau lendir.

• Diare terjadi karena adanya rangsangan terhadap saraf otonom di dinding usus sehingga menimbulkan reflek mempercepat peristaltik usus.

Penggolongan

Obat-obat yang diberikan untuk mengobati diare ini dapat berupa:

• Kemoterapi : untuk terapi kausal yaitu memusnahkan bakteri penyebab penyakit digunakan obat golongan sulfonamida atau antibiotika.

• Obstipansia : Untuk terapi simpatomatis dengan tujuan untuk menghentikan diare,yaitu dengan cara :

• Menekan peristaltik usus, misalnya Loperamid

• Menciutkan selaput usus atau adstringen, contohnya Tannin

• Pemberian absorben untuk menyerap racun yang dihasilkan bakteri atau racun penyebab diare yang lain misalnya, Carboadsorben, Pectin

• Pemberian mucilago untuk melindungi selaput lendir usus yang luka

• Spasmolitik : Zat yang dapat melemaskan kejang-kejang otot perut (nyeri perut) pada diare misalnya Atropin sulfat.

Obstipansia

• Zat penekan peristaltikobat tersebut digunakan sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus seperti Derivat Petidin (Difenoksilat dan Loperamida), Antikolinergik (Atropine, Ekstrak belladonna)

Derivat Petidin

Pethidin (Meperidin = Dolantin)

• Penyerapan dalam saluran cerna cukup baik

• 40-50% diikat oleh protein plasma

• Kadar plasma tertinggi dicapai dlm 1-2 jam

• Waktu paro plasma

5 jam

• Dosis oral, i.m dan s.c.: 50-100mg,

dapat diulang setiap 3 -4 jam

• Difenoksilat

(Lomotil)

Penyerapan obat

pd sal cerna cukup

baik

Kdr plasma

tertinggi 2 jam stlh

pemberian

Waktu paro plasma

2,5 jam

Dosis : 5 mg 4dd

• Loperamid

(Imodium)

Kadar plasma

tertinggi dalam 4

jam setelah

pemberian oral

Waktu paro 40 jam

Dosis awal oral :

4mg, diikuti dgn

dosis pemeliharaan

2mg, sampai diare

berhenti.

• Sintesis dari senyawa turunan opioid dan morfin adalah dengan pemindahan jembatan eter dan gugus fungsi pada cicin sikloheksana dan pemanjangan pada levomethorphan and dextromethorphan.

• Proses pembentukan petidin (meperidin) dimana struktur morfin berubah menjadi lebih sederhana, petidin merupakan golongan opiat sintetis yang digunakan secara luas. Hanya ada cincin arimatis dan piperidin yang menjadi kerangka utamanya.

Antikolinergik

• Anti Kolinergik (penghambat kolinergik) atau Parasimpatolitik yakni obat yang digunakan untuk menghambat timbulnya efek akibat susunan syaraf parasimpatis dan merupakan antagonis dari obat-obat parasimpatomimetik.

• Atropin

Atropine adalah

alkaloid belladonna

yang mempunyai

afinitas kuat

terhadap reseptor

muskarinik. Obat ini

bekerja kompetitif

antagonis dengan

Ach untuk

menempati

kolinoreseptor.

Umumnya massa

kerja obat ini sekitar

4 jam.

Adstringensia

Obat yang digunakan untuk menciutkan selaput lendir usus, misalnya Asam Samak (Tannin)

Tanin

Tanin diketahui

mempunyai beberapa

khasiat, yaitu sebagai

astringen, anti diare,

anti bakteri dan

antioksidan.

Tanin bersifat sebagai

astringent, yaitu

melapisi mukosa usus,

khususnya usus besar.

Serta sebagai

penyerap racun dan

dapat menggumpalkan

protein.

Tanin

Adsorbensia

• Adsorben digunakan sebagai terapi simptomatik pada diare. Aksi kerja adsorben tidak spesifik. Obat ini mempunyai kemampuan mengikat dan mengaktivasi toksin bakteri, mengadsorbsi nutrient, toksin (racun), dan obat-obat penyebab diare.

• Penggunaan adsorben harus dipisahkan dengan obat oral lainnya selama 2-3jam.

• Adsorben yang digunakan dalam terapi simptomatik diare antara lain karbon aktif, attapulgit

• Karbon AktifPermukaannya dapat menyerap (adsorpsi) zat-zat beracun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri atau yang adakalanya berasal dari makanan.

Karbon aktif dibuat di dalam tungku yang terbuat dari baja tahan karat yang dilengkapi pemanas listrik dan termokopel, dengan kapasitas 400 gram.

Mula-mula serbuk gergaji sengon dipanaskan sampai suhu 300oC selama 5 jam, arang serbuk sengon yang dihasilkan kemudian dipanaskan sampai suhu mencapai 850oC yang selanjutnya diaktivasi dengan jalan mengalirkan uap H2O selama 30, 60, 90 dan 120 menit pada suhu uap 100oC dengan tekanan 0,5 kg/cm2

Tungku dipanaskan dengan jalan mengalirkan arus listrik, kenaikan suhu diatur dengan cara mengatur termokopel sampai dicapai suhu yang diinginkan.

• Atapulgit

Attapulgit bekerja

dengan cara mengikat

bakteri dan toksin dalam

jumlah besar sekaligus

mengurangi

pengeluaran air.

Atapulgit mengurangi

pergerakan usus,

memperbaiki

konsistensi tinja yang

terlalu keras atau

terlalu lembek, dan

meredakan kram perut

yang berkaitan

dengan diare.

• Pectin Pectin merupakan senyawa polisakarida yang bisa larut dalam air dan membentuk cairan kental (jelly) yang disebut mucilage/ mucilagines.

Cairan ini dapat berfungsi sebagai pelindung yang melapisi dinding lambung dan usus, sehingga akan terlindungi bila terdapat luka, toksin kuman atau asam lambung yang berlebih.

Karena termasuk serat larut air, kelebihan pectin adalah tidak ikut terbuang bersama feces (kotoran) dan akan tetap berada dalam system pencernaan.

Pectin