INTISARI - repository.unissula.ac.idrepository.unissula.ac.id/4848/2/abstrak_1.pdf · dari...

1
xv INTISARI Diare sampai saat ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan. Selama ini pengobatan diare di masyarakat menggunakan obat-obat seperti loperamide dll, yang dapat menimbulkan berbagai efek samping. Melihat hal itu diperlukan obat alternatif yang diharapkan lebih aman untuk pengobatan diare. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antidiare adalah tanaman kedondong yang mempunyai kandungan flavonoid. Flavonoid memiliki efek antidiare dengan memblok reseptor Clˉ di intestinal sehingga mengurangi sekresi Clˉ ke lumen usus . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol daun kedondong sebagai antidiare tipe sekretorik pada mencit jantan galur Balb/C secara invivo. Penelitian dengan desain post test only control group design ini dilakukan pada 25 ekor hewan uji mencit jantan galur Balb/C yang dibagi menjadi lima kelompok uji yaitu kelompok normal diberikan larutan NaCl 0,9% sebanyak 20 ml/kgBB peroral, kelompok kontrol negatif menggunakan Castor oil dan kelompok ekstrak etanol daun kedondong dosis (200, 400 dan 800) mg/kgBB. Data yang diukur adalah Volume isi saluran gastrointestinal. Analisis data menggunakan uji one-way ANOVA dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil yang didapatkan antara kontrol negatif dibandingkan dengan kelompok dosis ekstrak 200, 400, 800 mg/kgBB memiiki perbedaan signifikan (P<0,005). Penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak etanol daun kedondong dosis 200, 400 dan 800 mg/kgBB terbukti memiliki efek farmakologi sebagai antidiare tipe sekretorik pada mencit jantan galur Balb/C secara invivo dan dosis 200 mg/kgBB terbukti lebih efektif dalam menghambat sekresi. Kata kunci : Daun kedondong, Spondias dulcis F., Antidiare Sekretorik, Flavonoid.

Transcript of INTISARI - repository.unissula.ac.idrepository.unissula.ac.id/4848/2/abstrak_1.pdf · dari...

Page 1: INTISARI - repository.unissula.ac.idrepository.unissula.ac.id/4848/2/abstrak_1.pdf · dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol daun kedondong sebagai antidiare

xv

INTISARI

Diare sampai saat ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan. Selama inipengobatan diare di masyarakat menggunakan obat-obat seperti loperamide dll,yang dapat menimbulkan berbagai efek samping. Melihat hal itu diperlukan obatalternatif yang diharapkan lebih aman untuk pengobatan diare. Salah satu tanamanyang berpotensi sebagai antidiare adalah tanaman kedondong yang mempunyaikandungan flavonoid. Flavonoid memiliki efek antidiare dengan memblokreseptor Clˉ di intestinal sehingga mengurangi sekresi Clˉ ke lumen usus. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol daunkedondong sebagai antidiare tipe sekretorik pada mencit jantan galur Balb/Csecara invivo.

Penelitian dengan desain post test only control group design ini dilakukanpada 25 ekor hewan uji mencit jantan galur Balb/C yang dibagi menjadi limakelompok uji yaitu kelompok normal diberikan larutan NaCl 0,9% sebanyak 20ml/kgBB peroral, kelompok kontrol negatif menggunakan Castor oil dankelompok ekstrak etanol daun kedondong dosis (200, 400 dan 800) mg/kgBB.Data yang diukur adalah Volume isi saluran gastrointestinal. Analisis datamenggunakan uji one-way ANOVA dilanjutkan dengan uji Tukey.

Hasil yang didapatkan antara kontrol negatif dibandingkan dengan kelompokdosis ekstrak 200, 400, 800 mg/kgBB memiiki perbedaan signifikan (P<0,005).

Penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak etanol daun kedondong dosis 200,400 dan 800 mg/kgBB terbukti memiliki efek farmakologi sebagai antidiare tipesekretorik pada mencit jantan galur Balb/C secara invivo dan dosis 200 mg/kgBBterbukti lebih efektif dalam menghambat sekresi.

Kata kunci : Daun kedondong, Spondias dulcis F., Antidiare Sekretorik,Flavonoid.