Post on 17-Feb-2016
description
1
RINGKASAN
Salah satu produk yang diperoleh dari pengolahan kulit kayu manis adalah minyak atsiri dan oleoresin. Oleoresin adalah hasil olahan rempah-rempah berupa cairan kental yang diperoleh dengan cara mengekstraksi rempah-rempah dengan pelarut organik. Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk mengembangkan suatu teknologi proses pengambilan oleoresin dari Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) dengan menggunakan metode sonikasi. Pada proses ektraksi oleoresin ditetapkan yaitu berat kulit kayu manis (sampel) yang dipergunakan 50 gram dengan menggunakan pelarut methanol, serta frekuensi ultrasonik yang digunakan (45 kHz). Variabel yang divariasikan yaitu ukuran partikel bahan (-4+6, -6+8, -8+12, -12+25, dan -25+60) mesh. Dalam penelitian ini juga digunakan metode sokletasi sebagai pembanding dengan metode sonikasi. Dengan ektraksi oleoresin menggunakan metode sonikasi diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis dari kayu manis serta rendemen yang dihasilkan.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu produsen dan pengekspor kayu manis
didunia (sekitar 60%) disamping Srilanka, Vietnam, Cina, India dan beberapa
negara lainnya. Total ekspor kayu manis Indonesia tahun 2010 sebesar 46,05 ribu
ton dengan nilai USD 48,4 juta yang dipasarkan ke 71 negara tujuan ekspor
(Deptan, 2013). Secara komersial kayu manis dapat dibuat menjadi berbagai
produk antara lain minyak atsiri dan oleoresin. Oleoresin dalam bentuk pangan
banyak digunakan sebagai pemberi cita rasa dalam produk olahan kulit, ikan,
sirup, dan lain-lain. Mengingat potensi yang cukup besar tersebut, maka komoditi
kayu manis perlu diolah dalam bentuk oleoresin sehingga memiliki nilai jual yang
lebih tinggi.
Menurut Thomas dan Duethi (2001), kayu manis mengandung kadar air
7,9%, minyak atsiri 2,4%, alkohol ekstrak sekitar 10-12%, abu 3,55%, serat kasar
20,30%, karbohidrat 59,55%, dan cinnamaldehyde 70%. Oleoresin adalah hasil
olahan rempah-rempah memiliki viskositas kental yang diperoleh dengan cara
mengekstraksi rempah-rempah dengan pelarut organik.
Metode ekstraksi yang banyak digunakan dalam pengambilan oleoresin
adalah ekstraksi pelarut konvensional menggunakan soklet. Selain cara ekstraksi
tersebut, saat ini telah dikembangkan metode baru untuk ekstraksi padat-cair
2
dengan cara ekstraksi sonikasi (ultrasonik) yang dapat dijadikan metode alternatif,
karena adanya gelombang ultrasonik yang mampu mengeluarkan zat yang
diekstrak masuk ke dalam pelarut. Pada reaktor ultrasonik/sonicator, gelombang
ultrasonik digunakan untuk membuat gelembung kavitasi (cavitation bubbles)
pada material larutan. Ketika gelembung pecah dekat dengan dinding sel maka
akan terbentuk gelombang kejut dan pancaran cairan (liquid jets) yang akan
membuat dinding sel pecah. Pecahnya dinding sel akan membuat komponen di
dalam sel keluar bercampur dengan larutan. Cara ekstraksi ini biasanya lebih
cepat dan lebih efisien dibandingkan cara cara ekstraksi yang terdahulu (Cintas
dan Cravotto, 2005).
1.2 Tujuan Penelitian
- Secara umum :
Mempelajari proses ekstraksi oleoresin dari kulit kayu manis dengan
metode sonikasi.
- Secara khusus :
Menganalisa pengaruh ukuran bahan dan metode ekstraksi terhadap
rendemen dan hasil produk oleoresin yang dihasilkan.
1.3 Luaran yang Diharapkan
Adapun luaran yang diharapkan dari penelitian yaitu :
1. Memperoleh oleoresin yang sesuai dengan standar SNI.
2. Mendapatkan kondisi optimum untuk proses ekstraksi oleoresin dari kulit
kayu manis dengan metode sonikasi.
3. Mempublikasikan dalam bentuk artikel ilmiah yang akan dipublikasikan
dalam jurnal ilmiah nasional.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari kayu
manis. Hasil penelitian ini juga dapat memberikan informasi kepada petani
dan kelak akan memberikan kontribusi bagi peneliti lain yang tertarik untuk
melakukan penelitian lanjutan.
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kayu Manis (Cinnamomum burmannii)
Kayu manis merupakan salah satu tanaman yang kulit batang, cabang, dan
dahannya digunakan sebagai bahan rempah-rempah dan merupakan salah satu
komoditas ekspor Indonesia. Tanaman kayu manis yang dikembangkan di
Indonesia terutama adalah Cinnamomum burmanii dengan daerah produksinya di
Sumatera Barat dan Jambi dan produknya dikenal dengan nama Cassia-vera atau
Korinjii cassia (Abdullah, 1990).
Tabel 2.1. Komposisi kimia Cinnamomum burmanni (Thomas and Duethi, 2001)
Parameter Komposisi
Kadar air 7,90 %
Minyak atsiri 2,40 %
Alkohol ekstrak 10 – 12 %
Abu 3,55 %
Serat kasar 20,30 %
Karbohidrat 59,55 %
Lemak 2,20 %
Indonesia merupakan salah satu negara produsen dan pengekspor rempah-
rempah utama di dunia, oleh karena itu bahan baku oleoresin, baik berupa
rempah-rempah, hasil samping ataupun limbah pengolahan rempah-rempah,
tersedia cukup melimpah dan kontinyu. Potensi ini memungkinkan
dikembangkannya industri oleoresin di Indonesia.
2.2 Oleoresin
Oleoresin merupakan senyawa polimer yang berbobot molekul besar dan
lebih mudah larut dalam pelarut polar. Senyawa polimer ini merupakan campuran
antara resin dan minyak atsiri yang dapat diekstrak dari berbagai jenis rempah
rempah atau hasil samping dari limbah pengolahan rempah rempah. Rempah
rempah tersebut pada umumnya berasal dari buah, biji, daun, kulit maupun
rimpang, misalnya jahe, lada, cabe, kapulaga, kunyit, pala, vanili dan kayu manis
(Sulaswaty, 2002).
4
Ekstraksi oleoresin umumnya dilakukan dengan pelarut organik, misalnya
etilen diklhorida, aseton, etanol, metanol, heksan (Somaatmadja, 1981), eter dan
isopropil alkohol (Moestofa, 1981). Pemilihan pelarut yang tepat sangat
berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas oleoresin yang diperoleh. Pada
umumnya ekstraksi oleoresin dilakukan dengan menghaluskan bahan yang akan
diekstrak, kemudian diekstraksi dengan cara perkolasi. Ekstrak yang tertinggal
merupakan oleoresin yang biasanya bercampur dengan minyak, lemak, pigmen
dan komponen flavor yang terekstrak dari bahan asal. Oleoresin yang diperoleh
merupakan cairan yang kental atau semi padat yang mempunyai karakteristik rasa
dan aroma sama dengan bahan asalnya.
Oleoresin dari kayu manis apabila diekstrak dengan etanol menghasilkan
10-12% oleoresin dan dengan pelarut benzena menghasilkan 2,5–4,3%.
Selanjutnya, oleoresin yang diperoleh dapat diencerkan dengan minyak atsiri hasil
penyulingan dari bahan rempah yang sama. Perolehan oleoresin dipengaruhi oleh
jenis pelarut dan temperatur dan meningkat dengan meningkatnya temperatur
(Purseglove et al., 1981).
2.3 Metode Ekstraksi Sokletasi dan Ultrasonik
Ekstraksi Sokletasi merupakan pemisahan atau penarikan senyawa yang
terdapat dalam bahan alam dengan menggunakan kolom sokletasi dan pelarut
tertentu. Menurut Moyler (1991), kondisi refluk pada titik didih yang tinggi akan
mengekstrak komponen yang memiliki berat molekul lebih tinggi.
Metode ultrasonik adalah metode yang menggunakan gelombang
ultrasonik yaitu gelombang mekanik longitudinal dengan frekuensi di atas 20 KHz
yang merupakan batas daerah pendengaran manusia. Gelombang ultrasonik dapat
merambat dalam medium padat, cair dan gas. Hal ini disebabkan karena sebuah
propagasi gelombang ultrasonik energi mekanik dan momentum, propagasi energi
tergantung pada interaksi molekul dan sifat inersia medium yang dilaluinya
(Sitompul, 2005). Salah satu manfaat metode ekstraksi ultrasonik adalah untuk
mempercepat proses ekstraksi. Hal ini dibuktikan dengan penelitian Cameron dan
Wang (2006) tentang ekstraksi pati jagung yang menyebutkan rendemen pati
jagung yang didapat dari proses ultrasonik selama 2 menit adalah sekitar 55,2-
5
67,8 % hampir sama dengan rendemen yang didapat dari pemanasan dengan air
selama 1 jam yaitu 53,4%. Dengan menggunakan gelombang ultrasonik
memungkinkan proses dilakukan pada tekanan dan suhu yang lebih rendah,
mengurangi penggunaan bahan baku dan pelarut, mengurangi fase sintesis dan
meningkatkan selektivitas akhir, memungkinkan penggunaan bahan baku dan
pelarut dengan kemurnian rendah (Fuadi, 2009).
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Persiapan Bahan Baku
a) Pemilihan dan pembersihan
Kulit kayu manis yang diperoleh dipasaran terlebih dahulu disortir dan
dibersihkan dari kotoran yang ikut terbawa seperti tanah, ampas, dan sebagainya.
b) Pengeringan
Pengeringan dilakukan di oven untuk menguapkan air yang terdapat pada
kayu manis, karena kadar air yang masih tinggi akan mengakibatkan proses
ekstraksi kurang sempurna dan juga menyulitkan proses pemurnian. Pengeringan
dilakukan sampai kadar air ± 10%.
c) Penghalusan
Penghalusan dilakukan untuk memperkecil ukuran kayu manis yang telah
kering. Penghalusan dapat dilakukan dengan blender kering.
d) Pengayakan
Pengayakan dengan sieve vibrator untuk mendapatkan ukuran bahan yang
diklasifikasikan dalam 5 ukuran yaitu (-4+6, -6+8, -8+12, -12+25, -25+60) mesh,
hal ini dimaksudkan ukuran partikel pada lolosan ukuran 4 mesh dan berhasil
dengan tahanan 6 mesh. Selanjutnya, pada lolosan 6 mesh dengan tahanan 8 mesh,
dan seterusnya.
3.2 Analisis Bahan baku
Kulit kayu manis yang digunakan sebagai bahan baku diperoleh dari pasar
rakyat di Aceh Tengah. Sebelum digunakan, dilakukan analisis karakteristik
bahan baku, yaitu; kadar air dan kadar abu dalam kulit kayu manis. Analisis
parameter-parameter ini dilakukan untuk mengetahui kualitas kayu manis yang
6
digunakan dalam percobaan. Analisa kadar air dan kadar abu direncanakan akan
dilakukan di laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Syiah Kuala.
3.3 Ekstraksi Oleoresin secara Sokletasi
Sebelum dilakukan penelitian ekstraksi oleoresin secara sonikasi dari kulit
kayu manis, terlebih dulu dilakukan ekstraksi oleoresin menggunakan soklet
untuk memastikan bahwa terdapat oleoresin di dalam kulit kayu manis. Bahan
dengan ukuran 10 mesh dimasukkan kedalam thimble sebanyak 50 gram,
kemudian dimasukkan ke dalam soklet dan dirangkai. Ke dalam labu leher 3
dimasukkan metanol 250 ml, kemudian dipanaskan dengan temperature 600C.
Ditunggu hingga warna filtrat coklat muda konstan.
Gambar 3.1. Rangkaian alat ekstraksi dengan Metode Sokletasi (Nurlaila, 2011)
3.4 Ekstraksi Oleoresin secara Sonikasi
Serangkaian proses ekstraksi kulit kayu manis menjadi oleoresin dilakukan
di dalam labu didih tipe flash 500 ml yang sudah dirangkai dengan pendingin
tegak. Labu didih dimasukkan dalam alat Ultrasonic Cleaner Bransonic 8510
dengan total power 200 W.
Setelah itu kulit kayu manis dengan ukuran tertentu (yang lolos dari
ayakan mesh) sebanyak berat tertentu dimasukkan ke dalam labu ekstraksi dan
ditambahkan 250 ml pelarut metanol. Ekstraksi dilakukan sesuai dengan variabel
percobaan. Frekuensi gelombang ultrasonik yang digunakan adalah 45 kHz,
PendinginAir keluar
Air masuk
Tabung sokletContoh bubuk ampas kulit kayu manis
Labu didih
Sumber panas
Metanol 70%
7
temperatur diatur sesuai dengan variabel percobaan dan dijaga tetap dengan
mensirkulasikan air di dalam bath. Selanjutnya dipanaskan sampai suhu sesuai
dengan variabel perlakuan dan timer pada ultrasonik diset sesuai dengan variabel
waktu proses, power generator ultrasonik dihidupkan
Gambar 3.2. Rangkaian alat ekstraksi dengan Metode Sonikasi
3.5 Pemurnian Oleoresin
Filtrat hasil dari penyaringan masih mengandung pelarut metanol sehingga
dilakukan pemurnian dengan cara diuapkan menggunakan alat Vacuum rotary
evaporator (Eyela N-1001 series) pada suhu 40-60 oC dan tekanan 24 kPa,
sehingga yang tertinggal hanyalah oleoresin.
3.6 Analisis Oleoresin
Analisis oleoresin yang dilakukan adalah:
1. Pengukuran konsentrasi sampel dengan menggunakan spektrofotometer.
2. Rendemen dari setiap perlakuan dengan rumus
= %
3. Uji oleoresin sesuai standar EOA No.243
a. Penampakan dan bau
b. Indeks bias
8
c. Bobot jenis
d. Kelarutan dalam gliserol
Aliran proses ekstraksi oleoresin pala menggunakan gelombang
ultrasonik ini sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.3. Memperlihatkan
sketsa rangkaian unit ekstraksi dengan bantuan gelombang ultrasonik.
Gambar 3.3. Skema aliran proses ekstraksi oleoresin kayu manis
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Penelitian
Anggaran penelitian selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran 2.
Berikut adalah pembagian dan persentase rincian pengeluaran.
Tabel 4.1. Rancangan Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 3.040.000
2 Biaya habis pakai 4.350.000
3 Perjalanan 3.000.000
4 Lain-lain 1.725.000
Jumlah 12.115.000
Kayu manis
Ekstraksi Ultarsonik
Pemisahan
Filtrat Oleoresin
Etanol
Endapan Kayu manis
Oleoresin PadatanPelarut
Analisa: GCMS Rendemen Bobot jenis Indeks bias
No Kegiatan Bulan ke1 2 3 4 5
1 Pengadaan peralatan danbahan
2 Setup alat penelitian3 Eksperimen
4 Analisa sampel/pengumpulandata
5 Pengolahan data/analisispenelitian
6 Pembuatan/penyusunanlaporan
9
4.2 Jadwal Penelitian
Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 (lima) bulan. Secara
lengkap perincian jadwal penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Jadwal Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A., 1990, Kemungkinan Perkembangan Tiga Jenis Kayu Manis di Indonesia, dalam Tanaman Industri Lainnya, Prosiding Simposium I Hasil Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, hal.1231-1244.
Cameron, D.K and Wang, Ya-Jane. 2006. Application of Protease and High-Intensity Ultrasound in Corn Starch Isolation from Degermed Corn Flour. Journal Food Sience University Of Arkansas: September/October 2006, Volume 83, Number 5.Page 505-509.
Cintas, P. and Cravotto, G., (2005), Power Ultrasound in Organic Synthesis: Moving Cavitational Chemistry from Academia to Innovative and Large-Scale Applications, The Royal Society Journal of Chemistry (35), pp. 180-196.
Deptan, 2013, Penyiasatan Ekspor Kayu Manis, http://pphp.deptan.go.id/disp_informasi/1/5/54/1378/penyiasatan_ekspor_kayu_manis.html, diakses pada tanggal 18 Oktober 2013, pukul 22.00 WIB
Fuadi, A., 2009. Ekstraksi Oleoresin Jahe Menggunakan Gelombang Ultrasonik. Magister Teknik Kimia. Universitas Syiah Kuala: Banda Aceh.
10
Moestafa, A., 1981, Aspek Teknis Pengolahan Rempah-Rempah Menjadi Oleoresin dan Minyak Rempah-Rempah, Makalah di dalam Hasil Perumusan dan Kumpulan Kertas Kerja Pekan Pengembangan Ekspor Rempah-rempah Olahan di Tanjung Karang, Lampung.
Moyler, D. A., 1991, Oleoresin, Tinctures and Extrac, Blackie and Sons. Ltd London
Nurlaila, Medyan Riza, Sofyana, 2010, Ekstraksi Oleoresin dari Kulit Kayu Manis, Prosiding Seminar Nasional ChESA 2010, hal. 123-130, Jurusan Teknik Kimia. Universitas Syiah Kuala: Banda Aceh.
Purseglove, J.W., Brown, E.G., Green, C.L. and Robbins, S.R.J., (1981), Cinnamon and Cassia in Spices, Volume 1 (439), pp.. 100-173.
Sitompul, S. S., 2005, Pengendalian Hama Belalang Kembara (Locusta Migratoria) dengan Menggunakan Gelombang Ultrasonik di Kalimantan Barat. [Tesis]. Universitas Airlangga: Surabaya.
Somaatmadja, D., 1981, Prospek Pengembangan Industri Oleoresin diIndonesia, Makalah di dalam Hasil Perumusan dan Kumpulan Kertas Kerja Pekan Pengembangan Ekspor Rempah-rempah Olahan di Tanjung Karang, Lampung.
Sulaswaty, A., (2002), Proses Ekstraksi dan Pemurnian Bahan Pewangi dari Tanaman Indonesia, Ristek - Data riset, Pusat Penelitian Kimia – LIPI.
Thomas, J. and Duethi, P.P., (2001), Cinnamon Handbook of Herbs and Spices. CRC Press, New York, pp.143-153
11
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
1. Biodata Ketua Kelompok
A. Identitas Diri1 Nama Lengkap Aditya Febrian Masri
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 1104103010043
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 13 Februari 1992
6 E-mail aditya.febrian_masri@yahoo.co.id
7 Nomor Telepon/Hp 085375282737
B. Riwayat PendidikanSD SMP SMA
Nama Institusi SDN 02 Gajah Sakti
SMPN 2 Mandau SMAN 2 Mandau
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Pressentation)
NoNama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel IlmiahWaktu dan
Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
12
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi
PenghargaanTahun
1 - - -
2 - - -
3 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian
Banda Aceh, 28 Oktober 2013Pengusul
(Aditya Febrian Masri)
2. Biodata Anggota Kelompok
2.1 Biodata Anggota Kelompok Ke-1
A. Identitas Diri1 Nama Lengkap Teuku Nukman Hidayat
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 1104103010050
5 Tempat dan Tanggal Lahir Aceh Besar, 25 November 1991
6 E-mail teukunukh@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 085260410313
13
B. Riwayat PendidikanSD SMP SMA
Nama InstitusiMIN Model 1 Banda Aceh
SMPN 19 Percontohan Banda Aceh
SMAN 10 Fajar Harapan Banda
Aceh
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1997-2003 2003-2006 2006-2009
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Pressentation)
NoNama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel IlmiahWaktu dan
Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi
PenghargaanTahun
1Juara 2 Olimpiade Sains SMA Bidang
Kimia Tingkat Kota Banda AcehDinas Pendidikan Kota Banda Aceh
2008
2Juara 2 Olimpiade Sains SMA Bidang
Kimia Tingkat Provinsi AcehDinas Pendidikan
Provinsi Aceh2008
3Peserta Olimpiade Sains SMA Bidang
Kimia Tingkat Nasional
Direktur Pembinaan Sekolah
Menengah Atas2008
4Juara 1 Lomba Karya Ilmiah (LKI)
SMP dan SMA Bidang Kimia Tingkat Provinsi Aceh
FKIP Unsyiah 2008
5Juara 1 Cerdas Cermat Eksakta (CCE)
SMA Tingkat Provinsi AcehPEMA FMIPA
Unsyiah2009
6 Juara 2 Cerdas Cermat SMA Tingkat Phi-Beta Group 2009
14
Banda Aceh dan Aceh Besar
7Peserta Terbaik Peringkat 1 Try-Out
Akbar SNMPTN IPA Tingkat Provinsi Aceh
Smart Learning Center
2009
8Juara 2 OSN-Pertamina Bidang Kimia-Kategori Teori Tingkat Provinsi Aceh
Pertamina 2012
9Juara 2 Olimpiade Kimia Tingkat
Universitas Syiah KualaLDF Al-Mudarris
FKIP Unsyiah2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian
Banda Aceh, 28 Oktober 2013Pengusul
(Teuku Nukman Hidayat)
2.2 Biodata Anggota Kelompok Ke-2
A. Identitas Diri1 Nama Lengkap Rahmat Sunarya
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 1204103010010
5 Tempat dan Tanggal Lahir Banda Aceh, 20 Februari 1994
6 E-mail rahmatsunarya@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 085761092359
B. Riwayat Pendidikan
15
SD SMP SMA
Nama Institusi MIN Mesjid Raya Banda Aceh
MTsN Model 1 Banda Aceh
SMAN 3 Banda Aceh
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Pressentation)
NoNama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel IlmiahWaktu dan
Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi
PenghargaanTahun
1 - - -
2 - - -
3 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian
Banda Aceh, 28 Oktober 2013Pengusul
(Rahmat Sunarya)
16
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
No Uraian KebutuhanHarga
Satuan (Rp)Jumlah
Harga (Rp)
1 Erlenmeyer 250 ml 2 buah 75.000 150.000
2 Gelas beaker 250 ml 2 buah 65.000 130.000
3 Gelas ukur 250 ml 1 buah 255.000 255.000
4 Labu leher dua 500 ml 1 buah 575.000 575.000
5 Soklet 1 buah 460.000 460.000
6 Labu didih 1 buah 170.000 170.000
7 Kondensor 1 buah 450.000 450.000
8Botol vial 25 ml (wadah produk)
1 kotak 400.000 400.000
9 Pompa sirkulasi pendingin 1 buah 450.000 450.000
TOTAL 3.040.000
2. Bahan Habis Pakai
No Uraian KebutuhanHarga Satuan
(Rp)Jumlah
Harga (Rp)
1 Kulit kayu manis (bahan baku)
50 kg 20.000 1.000.000
2 Metanol (pelarut) 5 botol 400.000 2.000.000
3 Aquades 50 liter 5.000 250.000
4 Analisa GC 2 sampel 200.000 400.000
5 Kertas saring 2 pack 350.000 700.000
TOTAL 4.350.000
17
3. Perjalanan
No TempatTujuan VolumeBiaya Satuan
(Rp)Jumlah
Satuan (Rp)
1 Transportasi B. Aceh-Medan PP dan akomodasi 3 hari (pembelian peralatan)
3 Orang 700.000 2.100.000
2 Transportasi B. Aceh-Aceh Tengah PP (pembelian bahan)
3 Orang 300.000 900.000
TOTAL 3.000.000
4. Lain-lain
No JenisKeperluan JumlahHargaSatuan
(Rp)Biaya (Rp)
1 ATK 1 paket 325.000 325.000
2 Pembuatan proposal 2 paket 150.000 300.000
3 Pembuatan laporan 2 paket 150.000 300.000
4 Komunikasi tim peneliti 3 orang 100.000 300.000
5 Administrasi Lab 1 paket 500.000 500.000
TOTAL 1.725.000
18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
No. Nama/NIM Program
Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu
Uraian tugas
1 Aditya Febrian Masri/ 110410310043
Teknik Kimia
Perpindahan kalor, dan sistem proses
15jam/minggu Proses ekstraksi, manajemen tim, dan bertanggung jawab umum terhadap kemajuan tim
2 Teuku Nukman Hidayat/ 1104103010050
Teknik Kimia
Perpindahan kalor, dan sistem proses
13jam/minggu Proses ekstraksi, dan analisa GC
3 Rahmad Sunarya/ 1204103010010
Teknik Kimia
Analisis keuangan dan manajemen tim
13jam/minggu Sekretaris dalam tim, dan bertanggung jawab dalam penyediaan alat dan bahan