New KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN … · 2019. 11. 8. · Jenis pelayanan publik pada Badan...

Post on 30-Oct-2020

0 views 0 download

Transcript of New KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN … · 2019. 11. 8. · Jenis pelayanan publik pada Badan...

K E P A L A BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN

PERL INDUNGAN T E N A G A K E R J A INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN

TENAGA KERJA INDONESIA

NOMOR : PER. Xb /KA/VHI/2014

TENTANG

KODE ETIK DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK D I LINGKUNGAN BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN

PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA,

Men imbang : a. bahwa sebagai upaya u n t u k meningkatkan kua l i t as pelayanan p u b l i k da lam rangka mewu judkan pemer intahan yang baik (good governance) serta u n t u k member i per l indungan kepada masyarakat d a r i penyalahgunaan wewenang d i da lam penyelenggaraan pelayanan pub l i k , pe r lu d ia tur mengenai kode e t ik da lam penyelenggaraan pelayanan pub l i k d i l i ngkungan Badan Nasional Penempatan dan Per l indungan Tenaga Kerja Indonesia;

b. bahwa u n t u k i t u , pe r lu d i te tapkan dengan Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Per l indungan Tenaga Kerja Indonesia;

1

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 t en tang Penyelenggaraan Negara Yang Bers ih dan Bebas D a r i Korups i , Ko lus i dan Nepotisme (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 3851);

2. Undang-Undang Nomor 3 1 Tahun 1999 t en tang Pemberantasan T indak Pidana Korupsi (Lembaran Negara RI T a h u n 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3874) sebagaimana t e l ah d iubah dengan Undang-Undang Nomor 20 T a h u n 2 0 0 1 (Lembaran Negara RI T a h u n 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4150);

3. Undang-Undang Nomor 39 T a h u n 2004 t en tang Penempatan dan Per l indungan Tenaga Kerja Indones ia (Lembaran Negara Republ ik Indonesia T a h u n 2004 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 4445);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 t en tang Pelayanan Publ ik (Lembaran Negara Republ ik Indonesia T a h u n 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 5038);

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Apara tur Sipi l Negara (Lembaran Negara Republ ik Indonesia T a h u n 2014. Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 5494);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 42 T a h u n 2004 tentang Pembinaan J i w a Korps dan Kode E t ik Pegawai Negeri. S ipi l (Lembaran Negara Republ ik Indonesia T a h u n 2004 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 4450);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 T a h u n 2010 tentang D is ip l in Pegawai Negeri Sipi l (Lembaran Negara Republ ik Indonesia T a h u n 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 5135);

2

) i -

8. Peraturan Presiden Republ ik Indonesia Nomor 8 1 t a h u n 2006 tentang Badan Nasional Penempatan d a n Per l indungan Tenaga Kerja Indonesia;

9. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan d a n Per l indungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor: Per. 10 /KA/IV/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja B a d a n Nasional Penempatan dan Perl indungan Tenaga Ker ja Indonesia;

10. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan d a n Per l indungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor: PER. 18/KA/VII/2014 tentang Penyelenggaraan U n i t Pelayanan Publ ik D i L ingkungan Badan Nas ional Penempatan dan Perl indungan Tenaga Kerja Indonesia;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA TENTANG KODE ETIK DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK D I LINGKUNGAN BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA.

B A B I

KETENTUAN U M U M

Pasal 1

D a l a m Peraturan i n i yang d imaksud dengan :

1. Pelayanan Publ ik adalah kegiatan a tau rangka ian kegiatan da lam rangka pemenuhan k e b u t u h a n pelayanan sesuai dengan pera turan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa , dan/atau pelayanan admin is t ra t i f yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan pub l i k .

3

2. Pelaksana pelayanan pub l i k adalah pejabat, pegawai, petugas, dan setiap orang yang bekerja d i d a l a m organisasi penyelenggara yang bertugas me laksanakan a tau menyelenggarakan t indakan a tau serangkaian t i ndakan pelayanan pub l i k d i l ingkungan B a d a n Nasional Penempatan dan Per l indungan Tenaga Kerja Indonesia.

3. Penyelenggara Pelayanan Publ ik yang se lan jutnya d isebut Penyelenggara adalah u n i t a tau satuan kerja d i l i ngkungan Badan Nasional Penempatan d a n Per l indungan Tenaga Kerja Indonesia yang m e l a k u k a n a tau member ikan pelayanan pub l i k yang d i p imp in o l eh Kepala Satuan Kerja.

4. Standar Pelayanan ada lah ' to lok u k u r y a n g d ipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan peni la ian kua l i tas pelayanan sebagai kewajiban dan j a n j i penyelenggara kepada masyarakat da lam rangka pelayanan yang berkua l i tas , cepat, m u d a h , ter jangkau dan t e rukur .

5. M a k l u m a t pelayanan adalah pernyataan ter tu l is y a n g ber is i pernyataan kesanggupan penyelenggara da l am melaksanakan pelayanan p u b l i k sesuai dengan s tandar pelayanan.

6. Kode E t i k Pelayanan Publ ik dalam Penyelenggaraan Pelayanan Pub l ik yang selanjutnya disebut Kode E t i k ada lah pedoman sikap, t ingkah l a k u dan perbuatan da lam member ikan pelayanan pub l i k bagi pelaksana d a n penyelenggara pelayanan p u b l i k d i l ingkungan Badan . Nasional Penempatan dan Perl indungan Tenaga Kerja Indonesia yang memuat kewajiban dan larangan da lam melaksanakan pelayanan pub l i k sebagaimana d i a tu r da lam Peraturan Kepala Badan i n i .

7. Masyarakat adalah se luruh p ihak , ba ik orang perseorangan, kelompok, m a u p u n badan h u k u m yang mener ima manfaat pelayanan pub l ik .

4

8. Pelanggaran kode e t ik adalah segala ben tuk ucapan , tu l i s an a tau perbuatan yang bertentangan dengan kode et ik.

9. Pejabat yang berwenang adalah atasan pe laksana pelayanan pub l ik , atasan penyelenggara pe layanan pub l i k , a tau pejabat la innya yang d i t u n j u k y a n g berwenang m e n g h u k u m pelaksana pelayanan p u b l i k a t au penyelenggara pelayanan p u b l i k yang melanggar kode et ik.

B A B U MAKSUD DAN TUJUAN PEMBENTUKAN KODE ETIK

Pasal 2

Pembentukan Kode E t i k d imaksudkan u n t u k men ingka tkan etos kerja, produkt i f i tas kerja, dan profesionalisme da l am pelayanan p u b l i k d i l ingkungan Badan Nasional Penempatan dan Per l indungan Tenaga Kerja Indonesia.

Pasal 3

Tu juan d i te tapkan Kode E t ik : a. terselenggaranya pelayanan p u b l i k sesuai dengan Standar

Pelayanan dan Peraturan Perundang-undangan yang ber laku , dan

b. t e rwu judnya per l indungan dan kepast ian h u k u m bagi masyarakat u n t u k mener ima pelayanan pub l i k .

BAB I I I NORMA DASAR PRIBADI

Pasal 4

Setiap pelaksana pelayanan p u b l i k waj ib m e m i l i k i no rma dasar p r ibad i sebagai b e r i k u t :

a. j u j u r , y a i t u dapat dipercaya da lam perkataan dan t i ndakan ;

b . t e rbuka , y a i t u t ransparan da lam pelaksanaan tugas d a n . pergaulan in terna l dan eksternal;

5

c. berani , y a i tu bersikap tegas dan ras ional da lam be r t i ndak serta da lam membuat keputusan demi kepent ingan negara, pemerintah, dan organisasi/lembaga;

d . tangguh, y a i tu tegar dan k u a t da lam menghadapi berbagai godaan, hambatan, tantangan, ancaman dan i n t i m i d a s i da lam bentuk apapun dan dar i p ihak m a n a p u n ;

e. berintegritas, y a i t u memi l i k i s ikap dan t ingkah l a k u y a n g bermartabat dan bertanggung jawab;

f. profesional, y a i tu me lakukan pekerjaan sesuai dengan tugas dan a tau keahl ian serta mencegah ter jad inya ben turan kepentingan dalam pelaksanaan tugas;

g. kompeten, y a i t u cakap, m a m p u , tangkas, berpengetahuan d a n ah l i sesuai k r i t e r i a dan u k u r a n da lam s u a t u j e n i s

"bidang pekerjaan ter tentu ; h . tangkas, y a i tu me lakukan pekerjaan dengan cepat, t epa t

dan akura t ; i . j e l i , y a i t u me lakukan pekerjaan dengan te l i t i dan m a m p u

memandang potensi permasalahan kerja serta menemukan pemecahannya yang sesuai;

j . independen, y a i tu t i dak berpengaruh dan bers ikap ne t r a l da lam melaksanakan tugas; dan

k . sederhana, y a i tu bersikap wajar dan a t a u t idak ber leb ihan da lam tugas dan keh idupan sehari-hari .

BAB IV STANDAR PERILAKU

Pasal 5

Setiap pelaksana pelayanan pub l i k da lam menyelenggarakan pelayanan pub l i k harus memi l i k i per i l aku sebagai b e r i k u t :

a. ad i l d a n t idak d iskr iminat i f ; b. bers ikap cermat, s a n t u n dan ramah; c. tegas, handal , cepat dan tepat; d . profesional; e. t i dak mempersul i t ; f. p a t u h pada per in tah atasan yang sah dan wajar; dan g. m e m b u k a d i r i , bersikap s impat ik , dan bersedia

menampung berbagai k r i t i k , protes, ke luhan serta keberatan dar i pener ima manfaat layanan.

6

BAB V

KEWAJIBAN PELAYANAN PUBLIK

Pasal 6

Pelaksana pelayanan p u b l i k mempunya i kewaj iban: a. member ikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada

masyarakat m e n u r u t b idang tugasnya masing-masing; b. mengh indar i perbuatan a tau t i n d a k a n yang dapa t

berakibat menghalangi a t au mempersu l i t salah sa tu p i h a k yang di layani ;

c. bersikap dan ber t ingkah l a k u sopan s a n t u n terhadap masyarakat n a m u n tegas, responsif, t ransparan d a n profesional sesuai ke tentuan yang be r laku ;

d. me l akukan kegiatan pelayanan sesuai dengan penugasan yang d iber ikan oleh penyelenggara;

e. member ikan pertanggungjawaban - atas pe laksanaan pelayanan sesuai dengan pera turan perundang-undangan;

f. men jun jung t inggi n i l a i -n i l a i akuntab i l i tas dan integr i tas i n s t i tus i penyelenggara;

g. t e rbuka u n t u k menghindar i b en turan kepent ingan; h . p roakt i f da lam memenuh i kepent ingan masyarakat; i . member ikan pelayanan sesuai dengan prosedur y a n g

ber laku ; j . member ikan pelayanan yang berkual i tas sesuai dengan

asas penyelenggaraan pelayanan p u b l i k ; k . melaksanakan pelayanan sesuai dengan s tandar "

pelayanan; L m e m b a n t u masyarakat da lam memahami h a k d a n

tanggung jawabnya sebagai pener ima pelayanan pub l ik ; m . memenuh i pera turan perundang-undangan yang te rka i t

dengan penyelenggaraan pelayanan p u b l i k ; n . melaporkan har ta kekayaan, bagi yang waj ib

menyampaikan Laporan Har ta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN); dan

o. melaporkan grat i f ikasi pada U n i t Pengendalian Grat i f ikasi Badan Nasional Penempatan dan Per l indungan Tenaga Kerja Indonesia se lambat- lambatnya 30 h a r i setelah d i ter ima.

BAB V I LARANGAN PELAKSANA PELAYANAN PUBLIK

Pasal 7

Pelaksana pelayanan p u b l i k d i larang: a. me lakukan praktek Korups i , Ko lus i dan Nepotisme (KKN); b. me lakukan t indakan yang dapat mengak ibatkan ke rug i an

masyarakat; c. mempergunakan kewenangan u n t u k me l akukan t i n d a k a n

yang memihak a tau bers ikap d i sk r im ina t i f dan p i l i h k a s i h (favoritisme) kepada ke lompok tertentu/perorangan;

d . me lakukan pungutan t idak sah da lam ben tuk a p a p u n da lam melaksanakan tugas u n t u k kepent ingan p r i bad i , golongan a tau p ihak l a in ;

e. meminta dan a tau mener ima pembayaran t idak r e sm i a tau pembayaran d i luar ke tentuan yang ber laku , sepert i pemberian komis i , dana ucapan ter ima kas ih , i m b a l a n (kickback), sumbangan dan sejenisnya yang terka i t dengan tugas pokok dan fungsi;

f. membocorkan informasi a t au dokumen yang waj ib d irahasiakan sesuai dengan perundang-undangan;

g. menyalahgunakan kewenangan. j aba tan secara langsung dan a tau t idak langsung;

h . menghi langkan, memalsukan dan a tau merusak aset negara a tau dokumen m i l i k negara/organisasi yang berhubungan dengan pelayanan pub l i k ;

i . memanfaatkan sarana dan prasarana m i l i k negara u n t u k kepentingan pr ibad i ;

j . membocorkan rahasia negara yang d ike tahu i karena kedudukan dan a tau j aba tan u n t u k kepent ingan pr ibad i , golongan, a tau p ihak l a in ; dan

k . me lakukan kegiatan sendir i dan a tau bersama dengan atasan, teman sejawat bawahan a tau orang la in da lam l ingkup tugasnya dengan t u j u a n u n t u k keun tungan pr ibad i , golongan a t au p ihak l a in yang secara langsung a tau t idak langsung merug ikan Negara.

8

BAB V I I KEWAJIBAN PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK

Pasal 8

Penyelenggara pelayanan p u b l i k mempunya i kewajiban: a. menyusun , menetapkan, mempub l ikas ikan d a n

mendokumentas ikan Standar Pelayanan; b. menempatkan sumber daya manus ia yang kompeten

u n t u k melaksanakan pelayanan pub l ik ; c. mengelola anggaran kegiatan pelayanan p u b l i k secara

efektif, efisien, t ransparan, akuntabe l dan bertanggung jawab;

d. menyediakan dan a tau mengelola sarana, prasarana, d a n a tau fasilitas pelayanan pub l i k secara efektif, efisien, t ransparan, akuntabe l dan berkes inambungan serta bertanggung jawab atas pemeliharaan dan a t a u pergant ian sarana dan prasarana dan a tau fasil itas pelayanan pub l ik ;

e. bertanggungjawab terhadap pelayanan yang diselenggarakan;

f. menerb i tkan dan menyerahkan has i l pelayanan p u b l i k yang menjadi kewenangannya;

g. memfasi l i tasi pelaksanaan pelayanan pub l ik ; h . menyediakan sarana pengaduan; i . mengelola dan men indak lan ju t i pengaduan da r i

masyarakat ; . j . me laporkan har ta kekayaan bagi yang waj ib

menyampaikan Laporan Har ta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN); dan

k . melaporkan grat i f ikasi pada U n i t Pengendalian Grati f ikasi Badan Nasional Penempatan dan Per l indungan Tenaga Kerja Indonesia selambat- lambatnya 30 ha r i setelah di ter ima.

9

BAB V I I I LARANGAN PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK

Pasal 9

Penyelenggara pelayanan p u b l i k d i larang:

a. me lakukan praktek Korups i , Ko lus i dan Nepotisme (KKN); b. menyalahgunakan kewenangan u n t u k kepent ingan

pr ibadi , ke lompok a t a u golongan ter tentu ; c. membiayai kegiatan l a in dengan menggunakan a lokas i

anggaran yang d i p e r u n t u k k a n pelayanan pub l i k ; dan d. memer in tahkan a tau mempengaruhi pelaksana pelayanan

pub l i k u n t u k me lakukan t indakan yang bertentangan dengan pera turan perundang-undangan, kepa tuhan , kesusi laan dan a tau standar pelayanan.

BAB IX

JENIS PELAYANAN PUBLIK

Pasal 10

. Jenis pelayanan p u b l i k pada Badan Nasional Penempatan dan Per l indungan Tenaga Kerja Indonesia t e rd i r i dar i : a. pelayanan informasi lowongan kerja, jobs- info, konsel ing

bekerja ke l u a r negeri, harmonisas i kompetensi pada Deput i B idang Kerjasama Luar Negeri dan Promosi;

b . pelayanan informasi ' kedatangan dan kepulangan TKI , pembuatan SIP, penempatan pemer intah (G to G dan G to P), registrasi dan veri f ikasi dokumen pencaker (supply), penerbitan KTKLN, permohonan PAP dan informasi kelembagaan pada Deput i B idang Penempatan;

c. pelayanan pengaduan (call center), pengaduan TKI bermasalah, in formasi s tatus pengaduan, advokasi dan mediasi, edukasi perbankan, penanganan TKI Purna, pengantaran TKI ke daerah asal, penanganan TKI sakit/meninggal pada Deput i B idang Per l indungan;

d. pelayanan pengaduan ket idakpuasan pelayanan, grati f ikasi, whisterblower, b en turan kepentingan, pendid ikan d a n la t ihan , in formasi pub l i k , penanganan kepegawaian, pelayanan in formasi d a n dokumentas i , pada Sekretariat Utama; dan

e. pelayanan pengadaan barang d a n jasa pada U n i t Layanan Pengadaan (ULP).

10

(2) . R inc ian Jenis Pelayanan Publ ik sebagaimana d imaksud p a d a ayat (1) sebagaimana t e r can tum da lam Lampi ran I Peraturan Kepala BNP2TKI i n i .

(3) . Da lam member ikan pelayanan p u b l i k sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (2) d i l a k u k a n dengan memaks ima lkan penerapan sistem e lektronik secara onl ine.

BAB X PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN PELAYANAN PUBLIK

Pasal 11

Kode E t i k d i laksanakan tanpa toleransi.

Pasal 12

(1) . Pengawasan penyelenggaraan pelayanan p u b l i k d i l a k u k a n mela lu i pengawasan in te rna l .

(2) . Pengawasan in terna l sebagaimana d imaksud pada ayat (1) d i l akukan oleh: a. atasan langsung pelaksana pelayanan p u b l i k a t a u

penyelenggara pelayanan p u b l i k yang bersangkutan secara berjenjang; d a n

b. pengawas fungsional oleh Inspektur .

BAB X I MAKLUMAT PELAYANAN DAN PAKTA INTEGRITAS

Pasal 13

Penyelenggara waj ib menyusun , menetapkan, d a n mempub l ikas ikan M a k l u m a t Pelayanan.

Pasal 14

(1). Pelaksana pelayanan p u b l i k d a n penyelenggara pelayanan pub l i k waj ib menandatangani pak ta integritas.

11

(2). Format pak ta integri tas sebagaimana d imaksud pada ayat (1) u n t u k ; a. pelaksana pelayanan p u b l i k sebagaimana t e r can tum

da lam Lampi ran I I Peraturan Kepala BNP2TKI i n i . b. penyelenggara pelayanan pub l i k sebagaimana t e r c a n t u m

da lam Lampi ran I I I Peraturan Kepala BNP2TKI i n i .

BAB X I I

SANKSI

Pasal 15

(1) . Pelaksana pelayanan p u b l i k yang melanggar ke t en tuan dalam Pasal 6 d ikena i sanks i mora l .

(2) . Sanksi mora l sebagaimana d imaksud pada ayat (1) be rupa kewajiban u n t u k menga jukan permohonan maaf secara l i san dan a tau ter tu l is a tau pernyataan penyesalan yang d isampaikan secara t e rbuka .

(3) . Pelaksanaan sanksi mora l sebagaimana d imaksud pada ayat (2) , d i l a k u k a n oleh pejabat yang berwenang mela lui : a. f o rum per temuan resmi Pegawai Negeri Sipi l ; b. upacara bendera; c. papan pengumuman ; d. media massa; a t a u • e. f o rum la in yang d ipandang sesuai u n t u k i t u .

(4) . Pelaksanaan sanksi mora l sebagaimana d imaksud pada ayat (3) h u r u f a, h u r u f b dan h u r u f e d isampaikan sebanyak 1 (satu) ka l i .

(5) . Pelaksanaan sanks i mora l sebagaimana d imaksud pada ayat (3) h u r u f c dan h u r u f d d i l a k u k a n pa l ing l ama 3 (tiga) har i .

(6) . Pelaksana pelayanan p u b l i k yang d ikenakan sanksi mora l . dan t i dak bersedia mengajukan permohonan maaf secara l isan dan a tau te r tu l i s a t au membuat pernyataan penyesalan, d i j a tuh i h u k u m a n d is ip l in berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang ber laku .

12

Pasal 16

(1) . Pelaksana pelayanan p u b l i k yang melanggar k e t en tuan sebagaimana d i m a k s u d da lam pasal 7 d ikenakan: a. sanks i mora l sebagaimana d imaksud da lam Pasal 15 ayat

(2), dan b. sanks i h u k u m a n d is ip l in berdasarkan Peraturan

Perundang-undangan yang ber laku. (2) . Pemberian sanks i sebagaimana d imaksud pada ayat (1)

d i l a k u k a n oleh Pejabat Yang Berwenang. (3) . Pelaksana pelayanan p u b l i k waj ib membayar kerug ian atas

pelanggaran ke t en tuan Pasal 7 yang men imbu lkan kerug ian , setelah d i b u k t i k a n n i l a i kerug iannya sesuai dengan pera turan perundang-undangan.

(4) . Pelaksana pelayanan p u b l i k yang d ikena i sanks i atas pelanggaran ke t en tuan Pasal 7 dapat d i t i ndak lan ju t i dengan pemrosesan perkara kepada lembaga peradi lan u m u m apabi la pelaksana pelayanan p u b l i k me lakukan perbuatan melawan h u k u m dan/a tau me lakukan t indak p idana, setelah dibahas dan d i p u t u s k a n oleh Dewan Kehormatan.

Pasal 17

(1) . Penyelenggara yang melanggar ke tentuan sebagaimana d imaksud da lam Pasal. 8 dan a tau Pasal 9 d ikena i sanksi h u k u m a n d is ip l in berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang ber laku.

(2) . Sanksi sebagaimana d imaksud pada ayat (1) d i l a k u k a n oleh Pejabat yang berwenang.

(3) . Penyelenggara yang d ikena i sanksi atas pelanggaran ke tentuan Pasal 9 dapat d i t indak lan ju t i dengan pemrosesan perkara kepada lembaga peradi lan u m u m apabila Penyelenggara me l akukan perbuatan melawan h u k u m dan/ a tau me l akukan t i n d a k p idana, setelah dibahas dan d i p u t u s k a n oleh Dewan Kehormatan.

13

Pasal 18 V

Atasan langsung pelaksana pelayanan pub l i k a tau penyelenggara pelayanan p u b l i k sebagaimana d imaksud dalam Pasal 12 ayat (2) h u r u f a yang secara langsung dan/atau t idak langsung mengetahui adanya pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 6 , Pasal 7, Pasal 8, dan a tau Pasal 9, yang t idak mengambi l t i n d a k a n pengenaan sanks i a t au m e m b a n t u pelaksana/penyelenggara pelayanan p u b l i k u n t u k me lakukan pelanggaran, d ikenakan sanks i h u k u m a n d i s ip l in berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang ber laku .

BAB X I I I KETENTUAN PENUTUP

Pasal 19

Peraturan Kepala BNP2TKI i n i mu l a i ber laku pada tanggal d i te tapkan.

D i te tapkan d i Jakar ta Pada tangga l : 2j- Agustus 2014

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Per l indungan

Tenaga Kerja Indonesia

TEMBUSAN Peraturan i n i d isampaikan kepada : 1. Ke tua Badan Pemeriksa Keuangan; 2. Menter i Pendayagunaan Apara tur Negara dan Reformasi

B i rokras i ; 3. Menter i Keuangan; 4. Ke tua Komis i Pemberantasan Korups i ; 5. Para Pejabat Eselon I d i l ingkungan BNP2TKI; 6. Kepala BP3TKI, Kepala BPKTKI, dan.Kepala LP3TKI.

14

LAMPIRAN I : Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor :&A..A3 /KA/VIII/2014 Tanggal : 2% Agustus 2014

JENIS PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN

TENAGA KERJA INDONESIA

N n U N I T I F N K PFI AYANAN Unit Pelayanan N n U N I T I F N K PFI AYANAN

BNP2TKI BP3TKI 1 KLN dan Promosi informasi Lowongan Kerja • y

Jobsinfo y

i N U l i o c H I i y D c f t d I J d I\ti L U d i I N c y c l l y y

n d l l l l U I I I b d o l I V U I I i p c l C l l o l • y

Z Penempatan Informasi Kedatangan dan Kepulangan TKI • y

Pembuatan SIP y

Penempatan Pemerintah (G to G dan GtoP)

• y

Registrasi dan Verifikasi Dokumen r c f I L c I K c l ^OUJJJJ Iy l

y y

Penerbitan KTKLN • y

Permohonan PAP y

Informasi Kelembagaan y y

3 Perlindungan Informasi Status Pengaduan • y

Pengaduan TKI Bermasalah y y

Call Center • y

Advokasi dan Mediasi y

Penanganan TKI Puma

Edukasi Perbankan • •

Pengantaran TKI ke daerah asal • y

Penanganan TKI sakit/meninggal • y

15

4 Sekretariat Utama Pengaduan Ketidakpuasan Layanan • •

Informasi Jenis Layanan di BNP2TKI • •

Pengaduan Gratifikasi, Whisterblower, Benturan Kepentingan

• •

Pendidikan dan Pelatihan • •

Penanganan Kepegawaian • •

Pelayanan Informasi dan Dokumentasi • •

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Per l indungan

Tenaga Kerja Indonesia

16

LAMPIRAN I I : Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor : 23 /KA/VIII/2014 Tanggal : ^ Agustus 2014

PAKTA INTEGRITAS PELAKSANA PELAYANAN PUBLIK

Saya yang bertandatangan di bawah in i

Nama : . „

NIP :

Jabatan : -

Pangkat/Gol :

Unit/Satker :

Alamat kantor:

pada hari in i . . . . . .tanggal saya selaku pelaksana pelayanan publ ik di u n i t kerja dengan in i menyatakan bahwa:

1. Saya t idak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);

2. Saya t idak akan mempergunakan kewenangan untuk melakukan tindakan yang memihak atau bersifat diskriminatif dan pi l ih kasih (favoritisme) . kepada kelompok tertentu/perorangan;

3. Saya t idak akan meminta dan/atau memberi pembayaran tidak resmi atau pembayaran di luar ketentuan yang berlaku, seperti: pemberian komisi, ucapan terima kasih, imbalan, sumbangan dan sejenisnya yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi saya;

4. Saya t idak akan menghilangkan, memalsukan dan/atau merusak aset negara atau dokumen mi l ik negara/organisasi yang berhubungan dengan pelayanan publik;

5. Saya tidak akan memanfaatkan sarana dan prasarana mil ik negara un tuk kepentingan pribadi;

6. Saya t idak akan membocorkan rahasia negara yang diketahui karena kedudukan dan/atau jabatan u n t u k kepentingan pribadi, golongan, atau pihak lain;

7. Saya t idak akan melakukan kegiatan sendiri dan atau bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan atau orang la in di dalam lingkup tugas dengan tujuan u n t u k keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau t idak langsung merugikan negara;

17

8. Saya bersedia melaporkan kepada atasan bila ada potensi atau indikasi akan terjadi benturan kepentingan;

9. Saya bersedia memberikan keterangan, baik lisan maupun tertulis kepada un i t pemeriksa kode etik maupun penegak hukum apabila ada pengaduan yang menyangkut diri saya ataupun organisasi di bawah tanggung jawab saya; dan

10. Apabila saya melanggar Pakta Integritas in i , saya bersedia: a. mendapat sanksi moral maupun hukuman disiplin pegawai sesuai

peraturan perundang-undangan; dan b. dilaporkan kepada Kepolisian, Kejaksaan atau KPK un tuk diproses lebih

lanjut akibat pelanggaran Pakta Integritas yang dikatagorikan penyimpangan yang berakibat pada kerugian negara dan/atau melakukan KKN.

Jakarta 27 Agustus 20. :

Yang membuat pernyataan

Materai Tanda tangan

Nama lengkap NIP.

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perl indungan

Tenaga Kerja Indonesia

Gatot Abdu l lah Mansyur

18

LAMPIRAN I I I : Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor : ( k . 2 3 /KA/VIII/2014 Tanggal : Agustus 2014

PAKTA INTEGRITAS PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK

Saya yang bertandatangan di bawah in i

Nama :

NIP :

Jabatan : ".

Pangkat/Gol :

Unit/Satker :

Alamat kantor:

pada har i in i tanggal saya selaku pimpinan penyelenggara pelayanan publik d i uni t kerja dengan i n i menyatakan bahwa:

1. Saya t idak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);

2. Saya t idak akan menyalahgunakan kewenangan untuk kepentingan pribadi, kelompok atau golongan tertentu;

3. Saya t idak akan meminta dan/atau memberi pembayaran tidak resmi atau pembayaran di luar ketentuan yang berlaku, seperti: pemberian komisi, ucapan terima kasih, imbalan, sumbangan dan sejenisnya yang terkait dengan kewenangan saya;

4. Saya t idak akan menghilangkan, memalsukan dan atau merusak aset negara atau dokumen mi l ik negara/ organisasi yang berhubungan dengan . pelayanan publik;

5. Saya akan menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan agar pelayanan publik dapat berjalan secara optimal;

6. Saya tidak akan membocorkan rahasia negara yang diketahui karena kedudukan dan/atau jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan, atau pihak lain;

7. Saya bersedia melaporkan kepada atasan bi la ada potensi atau indikasi akan terjadi benturan kepentingan;

19

8. Saya bersedia memberikan keterangan, baik lisan maupun tertulis kepada un i t pemeriksa kode etik maupun penegak h u k u m apabila ada pengaduan yang menyangkut dir i saya ataupun organisasi di bawah tanggung jawab saya; dan

9. Apabila saya melanggar Pakta Integritas in i , saya bersedia: a. mendapat sanksi moral maupun hukuman disiplin pegawai sesuai

peraturan perundang-undangan; dan b. dilaporkan kepada Kepolisian, Kejaksaan atau KPK u n t u k diproses lebih

lanjut akibat pelanggaran Pakta Integritas yang dikatagorikan penyimpangan yang berakibat pada kerugian negara dan/atau melakukan KKN.

Jakarta ^ 27 / Agustus 2 0 l l f

Yang membuat pernyataan

Materai Tanda tangan

Nama lengkap NIP.

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Per l indungan

Tenaga Kerja Indonesia

Gatot Abdu l l ah Mansyur

20