Modul jatuh

Post on 23-Jul-2015

286 views 16 download

Transcript of Modul jatuh

Modul JatuhKelompok 4

Tutor : dr. Reza

NAMA KELOMPOK1. Moh. Fiqri Mahmudin2. Bella Astrini3. Frans M. Salamor4. M. Adjis Rasyidi5. Hemriadi6. Abdul Qadri Apit7. Yetty Trisnawati8. I Gede Ade Sanjaya9. Raihana Mutmainah

KASUSLaki-laki 69 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan kedua

tungkai tak dapat digerakan tetapi dicubit atau diraba masih dirasakan oleh penderita. Sebelum penderita jatuh terduduk akibat terpeleset setelah menginjak keset kaki di depan kamar mandi. Sejak seminggu penderita terdengar batuk-batuk, berlendir dan agak sesak napas serta naps makan berkurang tetapi tidak merasa demam. Sebelum jatuh, aktivitas sehari-hari dirumah cukup baik. Buang air besar dan kecil baik dan lancar. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/80 mmHg, nadi 88 x/menit, suhu 36,9⁰C, pernapasan 28 x/menit. Pemeriksaan auskultasi paru terdengar bunyi tambahan ronkhi basah kasar medial kedua paru. Penderita selama ini mengidap dan minum obat penyakit kencing manis dan tekanan darah tinggi.

Kata sulit Kata kunci

1. Ronkhi basah kasar Laki-laki 69 tahun Kedua tungkai tidak dapat

digerakan Sensibilitas masih ada Batuk berlendir Sesak nafas Jatuh terduduk (terpeleset) Nafsu makan menurun Pem.fis : T.D 160/80,Nadi

88x/menit,Suhu 36,9⁰C,Pernapasan 28x/menit

Riwayat penyakit : DM & Hipertensi,4 tahun sebelumnya mengalami stroke

Riwayat konsumsi obat DM & hipertensi

PERTANYAAN 1. Bagaimana proses menua ?

2. Definisi jatuh ?

3. Hubungan penyakit dengan terjatuh pada kasus ?

4. Jelaskan dan sebutkan skala prioritaqs masalah ?

5. Jelaskan faktor resiko jatuh ?

6. Apa yang menyebabkan pasien tidak bisa menggerakan kedua tungkai,tapi sensibilitas masi ada?

7. Apa saja yang dilakukan dalam diagnostik pasien secara menyeluruh ?

8. Bagaimana penatalaksanaan dan pencegahan agar penderita tidak jatuh berulang ?

Analisis Masalah

a.laki-laki 69 tahun

b.kedua tungkai tak dapat digerakan

tetapi kalau dicubit atau diraba

masih dirasakan oleh penderita

c.terpeleset setelah menginjak keset

kaki di depan kamar mandi

d.batuk berlendir dan sesak

napas,auskultasi paru terdengar

ronki basah kasar

e.Nafsu makan sangat kurang

f.Menderita kencing manis & GDS 235

mg/dl

g.Tekanan darah tinggi : 160/80 mmHg

h.Jatuh terduduk

Daftar Masalaha. Usia lanjutb. Saraf motorik terganggu dan

saraf sensorik baik

c. Lingkungan yang tidak baik

d. Pneumonia

e. Anoreksiaf. Diabetes melitus

g. Hipertensi

h. fraktur

Prioritas masalah

1. Komplikasi JATUH

2. Anoreksia perbaikan gizi

3. Pneumonia

4. Diabetes Melitus

5. Hipertensi

6. Lingkungan

JATUH

DIABETES MELITUS

ANOREKSIA

PNEUMONIA

LINGKUNGAN

HIPERTENSI

FRAKTUR

Faktor Risiko :

Faktor Intrinsik Faktor Ekstrinsik

Kondisi fisik

dan

neuropsikiatri

k

FALLS( Jatuh )

Perubahan

neuromuskuler,

Gaya berjalan, dan

refleks

postural krn proses

menua

Lingkungan

yang tidak

mendukung

Obat -

obatan yang

diminum

Penyebab :Penyebab : Kecelakaan

Terpeleset, tersandung, mata kurang awas, lingkungan yg jelek.

Nyeri kepala atau Vertigo.

Hipotensi Ortostatik

Hipovolemia, penurunan kembalinya darah vena ke jatung, terlalu lama

berbaring, obat-obat hipotensi.

Obat-obatan

Diuretik, sedativa, OHO, alkohol, antipsikotik, antidepresan.

Penyakit yg spesifik

Aritmia jantung, TIA, stroke, serangan kejang, Parkinson.

Sinkope

Penurunan darah ke otak secara tiba-tiba, terbakar matahari.

Idiopatik.

Kecelakaan

Terpeleset, tersandung, mata kurang awas, lingkungan yg jelek.

Nyeri kepala atau Vertigo.

Hipotensi Ortostatik

Hipovolemia, penurunan kembalinya darah vena ke jatung, terlalu lama

berbaring, obat-obat hipotensi.

Obat-obatan

Diuretik, sedativa, OHO, alkohol, antipsikotik, antidepresan.

Penyakit yg spesifik

Aritmia jantung, TIA, stroke, serangan kejang, Parkinson.

Sinkope

Penurunan darah ke otak secara tiba-tiba, terbakar matahari.

Idiopatik.

Perubahan fisiologis saluran cerna

Pemecahan makronutri

en yang tidak

sempurna

Pengosongan lambung

menjadi lambat

PENURUNAN NAFSU MAKAN

Intake menurun

Hipoglikemi

Glukosa ke otak

menurun

JATUH

Hubungan Penurunan Nafsu Makan dengan Jatuh pada Lansia

Hubungan Jatuh dengan Batuk Berdahak dan sesak Nafas

USILA

PE FUNGSI SILIA

FUNGSI FISIOLOGI,

ANATOMI DAN BIOLOGI

HIPOKSIA

JATUH

BATUK BERLENDIR DAN SESAK NAFAS

Riwayat Mengkonsumsi

obat DM

1. Sulfonilurea G.1. Tulbotamid

. Klorpropamid1.1. Sulfonilurea G.2

. Gliburid.Glipizid

.Glimepirid

2. Insulin

3. Biguanin/ Metforming

HIPOGLIKEMIA

J A T U H

Hubungan Jatuh dengan Diabetes Melitus

Riwayat Hipertensi

Stroke TIA&NHS

Retinopati hipertensi

Trombus Curah

jantung

Obat-obatan anti Hipertensi

ADO Hipotensi

Embolus

Pusing

JATUH

Nyeri kepala

Bradikardi

LingkunganFaktor-faktor lingkungan yang sering dihubungkan dengan

kecelakaan pada lansia :

1. Alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah

tua,tidak stabil,atau tergeletak di bawah

2. Tempat tidur atauv WC yang rendah/jongkok

3. Tempat berpegangan yang tidak kuat/tidak mudah

dipegang

- lantai yang tidak datar baik ada trapnya atau menurun

- karpet yang tidak dilem dengan baik,keset yang

tebal/menekuk pinggirnya,dan benda-benda alas

lantai yang licin atau mudah tergeser

- lantai yang licin atau basah

- alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat,

maupun cara penggunaannya

Lingkungan yang tidak

aman

Penyakit penyerta dan

fungsi fisiologi,anato

mis dan biologis

menurun

JATUH

-70% jatuh terjadi dirumah-10% terjadi ditangga (penurunan)

Pencegahan 1. Identifikasi faktor resiko

- keadaan lingkungan rumah yang berbahaya dan dapat

menyebabkan jatuh harus dihilangkan

- penerangan rumah harus cukup tetapi tidak menyilaukan

- lantai rumah datar, tidak licin, bersih dari benda-benda kecil yang

susah dilihat

- peralatan rumah tangga yang sudah tidak aman (lapuk, dapat

bergeser sendiri) sebaiknya diganti dan diletakan sedemikian rupa

sehingga tidak mengganggu jalan/ tempat aktivitas lansia

- kamar mandi dibuat tidak licin, sebaiknya diberi pegangan pada

dindingnya dan pintu yang mudah dibuka

- WC sebaiknya dengan kloset duduk dan diberi pegangan di

dinding

Komplikasi cidera medula spinalis

Jatuh terduduk

Trauma vetebra

segmen lumbal sakral

Ramus2 saraf dicornu anterior

tertekan

Kerja saraf motorik

terganggu

Kedua tungkai tidak dapat digerakkan

Pasien terpeleset di kamar mandi

PENATALAKSANAAN

EVALUASI PADA PASIEN LANJUT USIA YANG JATUH

AnamnesisSeputar jatuhnya, Gejala yang menyertai, Kondisi komorbid yang relevan, Review obat obatan yang diminum, review keadaan lingkungan

Pemeriksaan FisikTTV, mata, kardiovascular, muskuloskeletal, neurologis

Pemeriksaan TambahanRadiologi, laboratorium

cidera medula spinalis Non Farmakologi1. Mencegah syok2. Imobilisasi3. Mempertahankan TD4. Istirahat Farmakologi Metilprednison 30 mg/kg bolus selama 15

menit,lalu 45 menit setelah pemberian bolus pertama lanjutkan dengan infus mg/kg/jam selama 23 jam

BedahUntuk mengeluarkan fragmen tulang,benda asing

menekan medula spinalis

Penatalaksanaan Gizi pada Lansia

1. Lansia yang dirawat di rumah sakita. Penapisan Gizi (subjective global assessment)

wawancara dan pengamatan :a. Berat Badan dan Perubahan selama 6 bulan dan 2 minggu terakhirb. ada tidaknya gangguan gastrointestinalc. ada tidaknya gangguan fungsionald. status metabolik dari penyakite. ada tidaknya muscle wastingf. ada tidak nya edema

2. Pemeriksaan Klinisa. kehilangan lemak sub kutanb. ulkus dekubitus karena kekurangan protein dan energic. edema akibat kekurangan proteind. penyembuhan luka yang lambat karena defisiensi seng dan vit.Ce. paresthesia akibat defisiensi vit.B6

3. Pengukuran antropometriIMT Status Gizi Lansia

4. Pemeriksaan Laboratoriuma. Protein : serum albumin,transferin dan TIBCb. Kolesterol : rendah (kurang gizi)

5. Asesment Dieta. Food Frequency Questionnaire (FFQ) menilai asupan gizi lansia

6. Dukungan Gizi untuk Lansiaa. indikasi dukungan gizib. suplement Oralc. makanan enterald. nutrisi parenteral

Penanganan dan Rehabilitasi pada Pneumonia

a. Pemberian kemoterapi dan pengobatan umum (terapi oksigen,terapi hidrasi, dan fisioterapi)

Penyakit ringan dan sedang antibiotik oral, sedangkan bila b erat parenteral (7-10 hari),jika ada penurunan fungsi ginjal harus penyesuaian dosis

b. Pada Lansia fisioterapi harus diberikan perlu tirah baring dan posisi penderita perlu diubah-ubah untuk menghindari timbulnya pneumoni hipostatik, kelemahan dan dekubitus.

Penanganan DM pada Lansia

a. Mengupayakan normoglikemia (perbaiki hipertensi )

b. Pengobatan OAD jika ada hiperglikemi simtomatik

c. Olahraga ( hati-hati pada orangtrua ) jalan

Obat-obatan Hipertensi

Obat Jantung (B- bloker) - Awal terapi : penurunan daya pompa jantung - efek: hipotensi,bradikardi,lelah DiuretikCalsium antagonisACE inhibitors

1. Intervensi Lingkungan

intervensi tunggal pada penelitian terkontrl

mengatakan bahwa modifikasi lingkungan akan

meningkatkan keamanan, namun tidak

menurunkan resiko jatuh.

Qur,an Bه@د>ين> ) ي BوDهBف >ي BقBن ل Bخ Mذ>ي Dط@ع>مDن>ي( ٧٨ال ي BوDه Mذ>ي وBال

ق>ين> ) Bس@ ف>ين>( )٧٩وBي Bش@ ي BوDهBف Dر>ض@تBم >ذBا ( ٨٠وBإ>ين> ) ي Dح@ ي MمD ث >ي Dن Dم>يت ي Mذ>ي Bن( ٧۱وBال أ DعBط@مB أ Mذ>ي وBال

الدlين> ) Bو@مB ي >ي Bت خBط>يئ ل>ي Bغ@ف>رB (٨۲ي“(Yaitu Tuhan: yang telah menciptakaku, maka Dialah yang memberi

petunjuk kepadaku. Dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum kepadaku. Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku. Dan yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkanku (kembali). Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat”. (QS asy-Syu’arâ’ 26: 78-82)