Post on 13-Jun-2015
Pengukuran Performa Individu dalam Aktivitas Outbound
Akhmad Guntar & Fahmy Arief
L o g o
Training outbound masih menjadi salah satu bentuk investasi strategis perusahaan untuk mengungkap dan meningkatkan beberapa aspek kompetensi dari para karyawan.
Oleh karena itu, adalah amat penting bagi perusahaan untuk bisa mendapatkan ukuran kesuksesan training, khususnya dalam hal ini training outbound, lebih dari sekedar ukuran dalam gambaran besar dalam bentuk ROI, melainkan juga sampai pada pengukuran performa per individu dalam aktivitas outbound.
L o g o
One of the best things you can do for other people is help them recognize
how they can improve- Wess Robert -
L o g oSasaran Pengukuran & Analisa
Terlihat: Skill & Knowledge
Tak Terlihat: Traits, Motives,
Self Concept
Model kompetensi gunung es (Spencer, 1993. pp.11)
L o g oLandasan Konseptual
Konsep Kompetensi Spencer and Spencer
Framework Karakteristik Dasar Kompetensi
Model Evaluasi Kirkpatrick
Profiling Personality Plus
Clifton Strength Finder
Metaprogram NLP
Bloom Taxonomy
L o g oModel Pengukuran
L o g oModel Profiling
Model profiling digunakan untuk membaca traits, motives dan talents tiap peserta.
Dengan demikian, kita akan bisa melihat aspek mana dari setiap diri peserta yang bisa dikapitalkan.
Personality Plus
Clifton Strength Finder
Metaprogram NLP
L o g oPre + Post Self Concept Test
Pertanyaan bersifat custom atas dasar kebutuhan & ekspektasi organisasi terhadap peserta outbound.
L o g oPre + Post Knowledge Test
Pembekalan knowledge akan dilakukan dalam de-briefing, setelah sebelumnya masuk dalam desain aktivitas permainan.
L o g oPengukuran Selama Outbound
Selama aktivitas outbound berlangsung, peserta akan diobservasi dan dinilai berdasarkan indikator perilaku dan satuan ukur yang telah ditentukan.
Hasil dari observasi akan diiriskan dengan hasil analisa profiling untuk mengkonfirmasi hasil temuan dan membuat rekomendasi rencana pengembangan diri.
TrustFall Level 11. Peserta berbaris 4 shaf
2. Peserta shaf ganjil berpasangan dengan shaf genap di belakangnya. Pasangan sebisa mungkin diminta yang berbobot sama
3. Peserta ganjil belajar cara mengambil posisi tangan & kaki.
4. Peserta genap belajar cara menerima pasangan di depannya.
5. Peserta ganjil mengambil posisi siap jatuh, genap siap terima
6. Peserta ganjil meneriakkan tanda kesiapan, begitu juga dengan peserta genap
7. Peserta ganjil menjatuhkan diri, dan diterima oleh genap
8. Bertukar posisi
Satuan Aktivitas Game
Satuan aktivitas game seperti contoh berikut didefinisikan untuk mengidentifikasi temuan yang akan menjadi indikator perilaku penilaian.
L o g o1. Peserta Berbaris 4 Shafa) Lambat bergerak krn tak paham
instruksi. Tapi tidak bertanya terus bergerak tanpa jelas arahnya.
b) Paham instruksi, tapi bergerak sendiri. Teman bingung dibiarkan.
c) Menjelaskan ke teman, tapi tak dimengerti. Akhirnya krn jengkel, dia lgs mendorong2/memaksa teman untuk baris di depan.
d) Berinisiatif membariskan teman-temannya, meskipun dia sdr posisinya akhirnya di belakang.
e) Menolak untuk ada di depan, meskipun dipaksa oleh temannya. Berbaris, tapi posisinya tidak teratur.
f) Bingung, di depan atau belakang, krn diseret-seret oleh teman
Nilai: 1. Kepedulian kepada
rekan kerja
2. Kecepatan dalam bekerja
3. Kualitas hasil dalam bekerja
4. Komunikasi lesan
5. Pemahaman pada instruksi
6. Skill interpersonal
7. Kemampuan pengambilan keputusan
Contoh Model Satuan UkurPerhargaan & Kepedulian
Ketekunan
Kecepatan dan Kualitas kerja
Pertimbangan dan pengambilan Keputusan
Inisiatif dan Kreatifitas
Komunikasi
Keterampilan Interpersonal
Bekerjasama
Dampak dan Pengaruh
Mengembangkan Orang lain
Pengarahan
Kerjasama
Kepemimpinan Tim
Pemikiran Analitis
Self Control
Tipe A: Berbasis Intensitas
Tipe B:Jabaran Nilai
Satuan ukur pengukuran kami didasarkan atas Dimensi dan Tingkat Kompetensi dari kamus kompetensi Spencer.
Kamus ini sendiri disusun berdasarkan 200 model kompetensi pekerjaan yang diperoleh dari beberapa penelitian.
L o g oDe-Briefing
Debriefing merupakan sebuah proses yang amat penting untuk mensinergikan, memperkuat, dan mentransfer pembelajaran dari aktivitas bergaya experiential.
Untuk ini pun, pengukuran bisa dilakukan.
L o g oOutput Pengukuran
Hasil pengukuran dan analisa berlaku hingga tingkatan individu, dengan rekomendasi berdasarkan traits, motives dan talents masing-masing.
L o g oOutput Pengukuran
Skor akhir yang didapat oleh setiap orang berbentuk daftar yang bisa diranking.