Post on 28-Dec-2015
description
ENDAPAN MINERALENDAPAN MINERAL Tujuan Tujuan : Mengetahui Jenis-Jenis Endapan Mineral dan proses : Mengetahui Jenis-Jenis Endapan Mineral dan proses
pembentukan pembentukan atau genesa untuk masing-masing jenis endapan.atau genesa untuk masing-masing jenis endapan.
Prasyarat Prasyarat : - Telah mengikuti perkuliahan Mineralogi (termasuk : - Telah mengikuti perkuliahan Mineralogi (termasuk praktikum)praktikum)
- Telah mengikuti perkuliahan Petrologi (termasuk - Telah mengikuti perkuliahan Petrologi (termasuk praktikum)praktikum)
Materi Kuliah :Materi Kuliah : 1. Terminolegi Endapan Mineral (Mineral Deposit)1. Terminolegi Endapan Mineral (Mineral Deposit) 2. Sebaran Tambang mineral di Indonesia2. Sebaran Tambang mineral di Indonesia 3. Kontrol Tektonik terhadap Endapan Bijih (Ore Deposit) atau Mandala 3. Kontrol Tektonik terhadap Endapan Bijih (Ore Deposit) atau Mandala MetallogenicMetallogenic 4. Klasifikasi Endapan Mineral :4. Klasifikasi Endapan Mineral : - Tipe Endapan Magmatik (Ortomagmati, Pegmatik,Pneumatolitik, - Tipe Endapan Magmatik (Ortomagmati, Pegmatik,Pneumatolitik, Hidrotermal)Hidrotermal)
- - Endapan hasil pelapukan (Endapan sisa/placer dan endaapan sisa Endapan hasil pelapukan (Endapan sisa/placer dan endaapan sisa pelarutan/Laterit)pelarutan/Laterit)
- Endapan bijih sedimenter (Allochthone dan Autochthone)- Endapan bijih sedimenter (Allochthone dan Autochthone)
- Endapan hidrotermal-metamorfik- Endapan hidrotermal-metamorfik
TERMINOLOGI ENDAPAN MINERALTERMINOLOGI ENDAPAN MINERAL
Endapan Mineral/Cebakan MineralEndapan Mineral/Cebakan Mineral : Endapan alamiah dari material-material : Endapan alamiah dari material-material berharga yang mempunyai arti ekonomis atau dapat dimanfaatkan secara ekonomis.berharga yang mempunyai arti ekonomis atau dapat dimanfaatkan secara ekonomis.
Ore/BijihOre/Bijih : Material atau batuan yang terdiri dari gabungan antara mineral bijih : Material atau batuan yang terdiri dari gabungan antara mineral bijih dengan komponen lain yang daripadanya dapat diekstrak satu atau lebih mineral logam dengan komponen lain yang daripadanya dapat diekstrak satu atau lebih mineral logam secara ekonomis.secara ekonomis.
Ore Mineral/mineral bijihOre Mineral/mineral bijih : Mineral yang mengandung satu atau beberapa mineral : Mineral yang mengandung satu atau beberapa mineral logam yang berikatan dengan unsur/senyawa lain.logam yang berikatan dengan unsur/senyawa lain.
Metalic mineral/mineral logamMetalic mineral/mineral logam : Mineral yang mengandung satu atau beberapa : Mineral yang mengandung satu atau beberapa logam.logam.
Gaunge mineral/mineral penggangguGaunge mineral/mineral pengganggu : Mineral non logam yang hadir bersama : Mineral non logam yang hadir bersama mineral logam (mineral bijih) yang kurang menguntungkan dan umumnya hanya mineral logam (mineral bijih) yang kurang menguntungkan dan umumnya hanya mengotori. Bila hadir banyak dimanfaatkan sebagai hasil sampingan (by product)mengotori. Bila hadir banyak dimanfaatkan sebagai hasil sampingan (by product)
Host rockHost rock : Batuan Pembawa mineral bijih : Batuan Pembawa mineral bijih
HypogenHypogen : endapan yang terbentuk secara primer dengan bentuk sesuai asalnya. : endapan yang terbentuk secara primer dengan bentuk sesuai asalnya.
SupergenSupergen : endapan sekunder, endapan terbentuk dari hasil rombakan endapan : endapan sekunder, endapan terbentuk dari hasil rombakan endapan primernya.primernya.
Enrichment/Secondary enrichmentEnrichment/Secondary enrichment : proses pengkayaan yang mengjasilkan : proses pengkayaan yang mengjasilkan mineral sekunder oleh proses pelindihan (leaching), oksidasi, dll.mineral sekunder oleh proses pelindihan (leaching), oksidasi, dll.
Komposisi Mineral Di Bumi
KONSENTRASI METAL DALAM KERAK KONSENTRASI METAL DALAM KERAK BUMIBUMI
Konsentrasi rata-rata metal di kerak bumi, konsentrasi minimal bernilai Konsentrasi rata-rata metal di kerak bumi, konsentrasi minimal bernilai ekonomi dan faktor pengkayaan melalui proses geologi (ekonomi dan faktor pengkayaan melalui proses geologi (geological geological enrichment factorenrichment factors) konsentrasi CLARKs) konsentrasi CLARK
Satuan Kadar LogamSatuan Kadar Logam
1 % = 10.000 ppm (ppm = gr/ton)1 % = 10.000 ppm (ppm = gr/ton)1 ppm = 1000 ppb1 ppm = 1000 ppb1 ppb = 1000 ppt1 ppb = 1000 ppt1 Oz once = 31,2 gr 1 Oz once = 31,2 gr 1 Oz Au = US$ 13001 Oz Au = US$ 1300Bijih emas (native gold) = > 80 % Au Bijih emas (native gold) = > 80 % Au
(Bullion) (Bullion) Emas Elektrum, unsur lainnya > 20 %Emas Elektrum, unsur lainnya > 20 %Konsentrat-smelting (bullion)Konsentrat-smelting (bullion)
SUMBER DAYA MINERALSUMBER DAYA MINERALDAN ENERGIDAN ENERGI
DI INDONESIADI INDONESIA
PROSPEK MINERAL PROSPEK MINERAL DAN KEGIATAN PERTAMBANGAN DI INDONESIA DAN KEGIATAN PERTAMBANGAN DI INDONESIA
INDONESIAN GOLD - COPPER DEPOSIT INDONESIAN GOLD - COPPER DEPOSIT OCCURRENCESOCCURRENCES
INDONESIA COAL RESOURCESINDONESIA COAL RESOURCES
Antrasit0,2 Bil. Tonnes (0,35 %)
1,6 %
4,6 %
43,5 %
28,5 %
1,1 %
20,2 %0,2 %
0,3 %
0,9 Bil. Tonnes
2,7 Bil. Tonnes
25,1 Bil. Tonnes
0,6 Bil. Tonnes
11,7 Bil. Tonnes
16,5 Bil. Tonnes
0,1 Bil. Tonnes
0,2 Bil. Tonnes
Total Coal Resources57,8 Bil. Tonnes
Soures: M EMR - June 2005
Lignite32,6 Bil. Tonnes (56,47 %)
Sub-Bituminus17 Bil. Tonnes(29,33 %)
Bituminus8 Bil. Tonnes (13,85 %)
INDONESIA HYDROCARBON BASINS (66)INDONESIA HYDROCARBON BASINS (66)
POTENTIAL RESOURCES, HAS NOT BEEN EXPLORED HAS NOT BEEN PROVEN
HAS BEEN PRODUCED
HAS NOT BEEN PRODUCED
186.37
142.82
5,362.45
711.81
1,175.69249.19
308.30
1,243.66
139.91
Aceh (NAD)
CentralSumatera
South
Sumatera
Irian Jaya (Papua)
CADANGAN MINYAK (MILIAR BAREL)
Natuna
East Java
INDONESIA OIL RESERVESINDONESIA OIL RESERVES
East Kalimantan
North Sumatera
West Java
7.47
Maluku
TERBUKTI = 4,721.85 MILIAR BAREL
POTENSIAL = 5,024.59 MILIAR BAREL
TOTAL = 9,746.44 MILIAR BAREL
116.87
South Sulawesi 10,20
HIPOTETIK = 6,691 MILIAR BAREL
SPEKULATIF = 4,628 MILIAR BAREL
TOTAL = 11,319 MILIAR BAREL
9.66
1.05
9,53
21..23
7.194.32
54.79
48.69
0.58
19.55
ACEH (NAD)
SUMATERACENTRAL
SOUTHSOUTH
KALIMANTAN
IRIAN JAYA (PAPUA)
CADANGAN GAS (TCF)
NATUNA
EAST JAVA
SUMATERA SULAWESI
EASTNorthSUMATERA
WEST JAVA
TERBUKTI = 90.30 TCF
POTENSIAL = 86.29 TCF
TOTAL = 176.59 TCF
INDONESIA GAS RESERVES
186.37
142.82
5,362.45
711.81
1,175.69249.19
308.30
1,243.66
139.91
Aceh (NAD)
CentralSumatera
South
Sumatera
Irian Jaya (Papua)
OIL RESERVES (BILLION BAREL)
Natuna
East Java
INDONESIAN OIL RESERVES - RESOURCESINDONESIAN OIL RESERVES - RESOURCES
East Kalimantan
North Sumatera
West Java
7.47
Maluku
PROVEN = 4,721.85 BILLION BAREL
POTENTIAL = 5,024.59 BILLION BAREL
TOTAL = 9,746.44 BILLION BAREL
116.87
South Sulawesi 10,20
HIPOTETIC = 6,691 BILLION BAREL
SPECULATIVE = 4,628 BILLION BAREL
TOTAL = 11,319 BILLION BAREL
Klasifikasi Endapan logam , yaitu:Klasifikasi Endapan logam , yaitu:
Logam mulia Logam mulia (Precious metals) (Precious metals) → Au, Ag, kelompok Pt (PGM, → Au, Ag, kelompok Pt (PGM, platinum group metalsplatinum group metals).).
Logam bukan besi Logam bukan besi (Non Ferrous metals) (Non Ferrous metals) → Cu, Pb, Zn, Sn, Al → Cu, Pb, Zn, Sn, Al (empat yang pertama dikenal dengan istilah logam dasar, (empat yang pertama dikenal dengan istilah logam dasar, base-metalsbase-metals).).
Besi dan logam campurannya Besi dan logam campurannya (Iron and Ferroalloy metals) (Iron and Ferroalloy metals) → → Fe, Mn, Ni, Cr, Mo, W, V, dan Co.Fe, Mn, Ni, Cr, Mo, W, V, dan Co.
Logam jarang Logam jarang (Minor metals and related metals) (Minor metals and related metals) → Sb, As, → Sb, As, Be, Cd, Mg, Hg, REE, Se, Ta, Te, Ti, Zr, dll.Be, Cd, Mg, Hg, REE, Se, Ta, Te, Ti, Zr, dll.
Logam fisi (membelah) → U, Th (Ra). Logam fisi (membelah) → U, Th (Ra).
Pertemuan ke 2
MANDALA METALOGENIKMANDALA METALOGENIK
Defenisi :Defenisi :
Suatu daerah yang dicirikan oleh kumpulan endapan yang Suatu daerah yang dicirikan oleh kumpulan endapan yang khas, atau oleh satu atau lebih jenis-jenis karakteristik khas, atau oleh satu atau lebih jenis-jenis karakteristik mineralisasi. mineralisasi.
METALLOGENIC PROVINCEMETALLOGENIC PROVINCE
Bila proses mineralisasinya dapat terbentuk lebih dari satu Bila proses mineralisasinya dapat terbentuk lebih dari satu episodeepisode
disebut : disebut : METALLOGENIC EPOCHMETALLOGENIC EPOCH
Sejak 1970’s Sejak 1970’s Konsep Tektonik Lempeng,Konsep Tektonik Lempeng, pengontrol pengontrol mandala metalogenik mandala metalogenik
Hubungan Batuan bekuDenganPembentukanLogam
TEKTONIK TEKTONIK Vs Vs
ENDAPAN MINERALENDAPAN MINERAL
MAMPU MENJELASKAN SERTA MENENTUKANCARA-CARA EKSPLORASI YANG TEPAT
BENTUK ATAUGEOMETRIDARIPADA
BATUAN
PEMBENTUKANCEKUNGAN
PENGENDAPANSEDIMENTER
ADALAH MERUPAKAN HASIL DARIPADA
GAYA TEKTONIK YANGBEKERJA PADA SUATU
KURUN WAKTU
POLA TEKTONIK
TEKTONIK LEMPENG SEBAGAI PENGONTROL
KARAKTERISTIK SDM & ENERGI
SALING BERINTERAKSI
SECARA
Kerak benua,Kerak Samudra
KOMPOSISI
PERGESERANArah, Kecepatan,
Waktu
SIFATBENTURAN PRODUK
LEMPENG – 2LITOSFER
LEMPENG – 2LITOSFER
KONVERGEN
DIVERGEN
MENDATAR
KEGIATANMAGMA
POLA STRUKTURBATUAN
PEMBENTUKANCEKUNGAN
KONVERGEN
KEGIATANMAGMA
POLA STRUKTURBATUAN
PEMBENTUKANCEKUNGAN
KOMPOSISI MAGMA
JENIS-JENISMINERALISASI
LOKASI/BENTUK/RUANG
SEBARAN CEBAKAN MINERAL
Diagram Skematik yang menggambarkan Setting Geologi Endapan-endapan mineral,Dan hubungannya dengan proses-proses tektonik lempeng (Gocht, Zantop, Eggert, 1988)
KLASIFIKASI ENDAPAN BIJIHKLASIFIKASI ENDAPAN BIJIH Endapan bijih magmatikEndapan bijih magmatik
Endapan liquid magmatik (Cr pada ofiolit atau intrusi berlapis dengan Endapan liquid magmatik (Cr pada ofiolit atau intrusi berlapis dengan produk sampingan Pt, Fe/Ti dan Ni)produk sampingan Pt, Fe/Ti dan Ni)
Pegmatit/Pneumatolitik (Sn, Nb/Ta, Li, Be, etc).Pegmatit/Pneumatolitik (Sn, Nb/Ta, Li, Be, etc). Endapan hidrotermal: Endapan hidrotermal: Cyprus-typeCyprus-type (VMS); skarn (W, Sn, Cu, etc), (VMS); skarn (W, Sn, Cu, etc),
porfiri (Cu, Mo, Sn, etc); endapan urat (Sn, W, U); endapan epitermal porfiri (Cu, Mo, Sn, etc); endapan urat (Sn, W, U); endapan epitermal Au-Ag; BIF (Au-Ag; BIF (Algoma typeAlgoma type))
Endapan hasil pelapukanEndapan hasil pelapukan Endapan sisa: placer; bauksit dan Fe-lateritEndapan sisa: placer; bauksit dan Fe-laterit Sisa pelarutan: endapan Ni dan Au laterit; pengkayaan Mn, Fe, Cu, Sisa pelarutan: endapan Ni dan Au laterit; pengkayaan Mn, Fe, Cu,
AgAg
Endapan bijih sedimenterEndapan bijih sedimenter Allochthone: endapan placer aluvial dan laut (Au, Sn, Ti, REE)Allochthone: endapan placer aluvial dan laut (Au, Sn, Ti, REE) Autochthone: BIF (Autochthone: BIF (superior typesuperior type); nodul mangan); nodul mangan
Endapan hidrotermal-diagenetikEndapan hidrotermal-diagenetik Tipe Tipe KupferschieferKupferschiefer (Cu, Pb, Zn) (Cu, Pb, Zn) Tipe Tipe Mississippi Mississippi (MVT): Pb-Zn-Ba-F pada karbonat laut(MVT): Pb-Zn-Ba-F pada karbonat laut Endapan pada kubah garam: Pb-Zn-Ba-FEndapan pada kubah garam: Pb-Zn-Ba-F
Endapan hidrotermal-metamorfikEndapan hidrotermal-metamorfik Urat kuarsa pada batuan metamorf (Au) atau Urat kuarsa pada batuan metamorf (Au) atau lode goldlode gold..
Pertemuan ke 3
TIPE ENDAPAN MAGMATIK
Diagram Niggli untuk tipe endapan magmatik
Magmatic Ore deposit : 1. Early magmatic deposits 2. Late magmatic deposits
JEBAKAN MINERAL DARI LARUTAN MAGMAJEBAKAN MINERAL DARI LARUTAN MAGMA( Niggli )( Niggli )
Pembentukan Jebakan mineral terjadi/dikontrol oleh proses diferensiasi Pembentukan Jebakan mineral terjadi/dikontrol oleh proses diferensiasi magma yang juga menghasilkan komposisi batuan yang berbeda-beda.magma yang juga menghasilkan komposisi batuan yang berbeda-beda.
Konsep pembentukan jebakan oleh Niggli :Konsep pembentukan jebakan oleh Niggli : - - Stadium Likwido magmatisStadium Likwido magmatis (T = > 800), terbentuk mineral tahap awal (T = > 800), terbentuk mineral tahap awal (sedikit unsur volatilnya, yi silikat) dan logam, (sedikit unsur volatilnya, yi silikat) dan logam, endapannya : endapannya : Jebakan magmatisJebakan magmatis atau endapan ortomagmatikatau endapan ortomagmatik
- - Stadium Pegmatik-PneumatolitikStadium Pegmatik-Pneumatolitik (T = 600 -400), larutan sisa magma (T = 600 -400), larutan sisa magma dgn unsur volatil meningkat sehingga tekanan juga meningkat, dgn unsur volatil meningkat sehingga tekanan juga meningkat, membentuk endapan/membentuk endapan/Jebakan pegmatik/pneumatolitikJebakan pegmatik/pneumatolitik
- - Stadium HidrotermalStadium Hidrotermal (T = 450 -350/50), larutan sisa magma semakin (T = 450 -350/50), larutan sisa magma semakin encer tekanan juga menurun, encer tekanan juga menurun, membentuk membentuk endapan/jebakan hidrotermalendapan/jebakan hidrotermal
Type Process Example
A. Early magmatic
* Dissemination Disseminated crystallization without concentration Diamond pipes;
same corundum deposits
* Sgregation Crystallization differentiation and Accumulation Bushveld cromite
differentiation and injection
* Injection Differentiation and injection Kiruna, Sweden
B. Late magmatic
* Residual liquid * Crystallization differentiation Bushveld titanomagnatite;
* Residual magma accumulation
* Residual liquid same, with filter pressing, and or injection Adirondack magnetite ;
injection Kiruna, Sweden
* Immiscible liquid Immiscible liquid sparation and Insizwa, South Africa
segregation accumulation.
* Immiscible liquid same, with injection Vlackfontein, Bushveld,
injection south africa
TIPE ENDAPAN MAGMATIK
Asosiasi bijih dengan tipe endapan ortomagmatik
* Terutama berasosiasi dengan batuan ultrabasa-basa, yaitu : 1. Kimberlite - eclogit : Diamond, garnet
2. Peridotite – pyroxenite : cromite, platinum metals, chrysotile asbestos, nikel – copper sulphies
3. Norit gabbro – anorthosite : Titaniferous magnetite, ilmenite, native copper
NikelNikel (Ni)(Ni) Ni Ni diekstrak dari: diekstrak dari:
SSulfida nikel (ulfida nikel (nickel sulphidesnickel sulphides)) SSilika nikel (ilika nikel (nickel silicatesnickel silicates) atau nikel laterit.) atau nikel laterit.
Mineral sulfida nikel umuMineral sulfida nikel umummnya terbentuk secara primer, berasosiasi dengan nya terbentuk secara primer, berasosiasi dengan batuan mafik dan ultramafik (piroksenit, harzburgit dan dunit).batuan mafik dan ultramafik (piroksenit, harzburgit dan dunit). Bijih nikel sulfidaBijih nikel sulfida: P: Pentlandit (Ni,Fe)9S9 yang mengandung entlandit (Ni,Fe)9S9 yang mengandung Ca. Ca. 40% Ni, 40% Ni,
millerit (NiS), gersdorffit (NiAsS)millerit (NiS), gersdorffit (NiAsS) dan dan nikelin (NiAs) yang mengandung nikelin (NiAs) yang mengandung CCa. a. 44% Ni.44% Ni.
Contoh: Contoh: endapan Bushveld (Afrika Selatan) dan Sudbury, Ontario, Kanada. endapan Bushveld (Afrika Selatan) dan Sudbury, Ontario, Kanada. Endapan bijih nikel ini juga terjadi bersama-sama bijih kromit (Cr) dan PGE Endapan bijih nikel ini juga terjadi bersama-sama bijih kromit (Cr) dan PGE
((Platinum-Group ElementsPlatinum-Group Elements), ), Mineral sulfida nikel juga berasosiasi dengan sulfida lainnya seperti Mineral sulfida nikel juga berasosiasi dengan sulfida lainnya seperti
kalkopirit, pyrrhotit. kalkopirit, pyrrhotit.
EEndapan bijih nikel sekunder (laterit), dikarakterisasi oleh silika nikel ndapan bijih nikel sekunder (laterit), dikarakterisasi oleh silika nikel ((nickeliferous silicatesnickeliferous silicates) seperti garnierit) seperti garnierit ((Ni,Mg)6(OH)8Si4O10) yang ((Ni,Mg)6(OH)8Si4O10) yang mengandung mengandung Ni Ni dengandengan variasivariasi 44--36 %36 %.. Contoh: Contoh: endapan nikel laterit di Soroako, Sulawesi. endapan nikel laterit di Soroako, Sulawesi. TTerbentuk oleh proses pelapukan dan pengkayaan kimiawi terhadap erbentuk oleh proses pelapukan dan pengkayaan kimiawi terhadap
batuan ultramafik, seperti peridotit, harzburgit dan lherzolit yang batuan ultramafik, seperti peridotit, harzburgit dan lherzolit yang mengalami proses serpentinisasi. mengalami proses serpentinisasi.
Zona pelapukan kimiawi yang kaya akan bijih nikel berada pada zona Zona pelapukan kimiawi yang kaya akan bijih nikel berada pada zona saprolit saprolit
Endapan Ni lateritEndapan Ni laterit
Gambar 12 Profil endapan bijih nikel laterit, (a) endapan Exmibal, Guatemala, dan (b) endapan nikel Soroako (Edwards dan Atkinson, 1986). Bijih nikel kaya terjadi pada zona saprolit.
Nikel tidak hanya berasosiasi dengan garnierit, tapi Ni juga dapat mensubstitusi Fe dan Mg pada mineral silika, khususnya olivin.
Kromium (Cr)Kromium (Cr)
Bijih kromit (Cr) dapat terbentuk dalam 2 tipe endapan utama, yaitu:Bijih kromit (Cr) dapat terbentuk dalam 2 tipe endapan utama, yaitu: EEndapan primer (magmatik), terbagi 2:ndapan primer (magmatik), terbagi 2:
(1) (1) Stratiform typeStratiform type ( (layered mafic intrusionslayered mafic intrusions atau atau Bushveld-Bushveld-TypeType), ),
(2) (2) Pediform typePediform type ( (Ophiolite-boundOphiolite-bound atau atau Alpine-TypeAlpine-Type)) EEndapan pelapukan kimiawi (ndapan pelapukan kimiawi (laterite depositlaterite deposit).).
’’kromititkromitit’, adalah lapisan (’, adalah lapisan (seamseam) yang tersusun atas 50 – 95% lebih ) yang tersusun atas 50 – 95% lebih kumulus kromit yang berukuran halus (~0,2 mm) dengan interstisial kumulus kromit yang berukuran halus (~0,2 mm) dengan interstisial olivin, ortopiroksen, plagioklas, klinopiroksen atau hasil alterasinya.olivin, ortopiroksen, plagioklas, klinopiroksen atau hasil alterasinya.
Endapan kromit primer berasosiasi dengan nikel primer dalam Endapan kromit primer berasosiasi dengan nikel primer dalam bentuk bentuk Ni-sulphidesNi-sulphides, seperti pentlandit (Ni,Fe)9S9, millerit (NiS) dan , seperti pentlandit (Ni,Fe)9S9, millerit (NiS) dan gersdorffit (NiAsS). gersdorffit (NiAsS).
Dapat terbentuk bersama-sama dengan unsur kelompok platina Dapat terbentuk bersama-sama dengan unsur kelompok platina ((Platinum Group ElementsPlatinum Group Elements, PGE), meliputi Os, Ir, Ru, Rh, Pt dan Pd. , PGE), meliputi Os, Ir, Ru, Rh, Pt dan Pd. PGE ini umumnya PGE ini umumnya attachedattached di dalam struktur mineral sulfida di dalam struktur mineral sulfida tersebut.tersebut.
Endapan kromit laterit sering berasosiasi dengan bijih nikel.Endapan kromit laterit sering berasosiasi dengan bijih nikel.
TIPETIPE ENDAPAN PEGMATIK ENDAPAN PEGMATIK
Endapan dari sisa larutan magma Pegmatik-pneumatolitik Endapan dari sisa larutan magma Pegmatik-pneumatolitik yang kaya /dari fase cair dengan sedikit gas H2O, CO2, yang kaya /dari fase cair dengan sedikit gas H2O, CO2, H3BO3, HCl dan HF, H3BO3, HCl dan HF,
pada T = 600 – 550 dengan tekanan yang mulai meningkatpada T = 600 – 550 dengan tekanan yang mulai meningkat
Menerobos batuan sekitar dengan tekstur kasar, umum Menerobos batuan sekitar dengan tekstur kasar, umum asosiasi dengan granitasosiasi dengan granit
Mineral gaunge : felspar, kuarsa, muskopit.Mineral gaunge : felspar, kuarsa, muskopit.
Mineral logam : timah, wolfram, molibden, tungsten, Mineral logam : timah, wolfram, molibden, tungsten, bismuth, Yttrium, thorium, dllbismuth, Yttrium, thorium, dll
Struktur endapan : butiran kasar yang intergrwoth, comb, Struktur endapan : butiran kasar yang intergrwoth, comb, banded atau crustifierd dengan replacement.banded atau crustifierd dengan replacement.
Kadang hadir non logam berharga : permata Kadang hadir non logam berharga : permata
TIPE ENDAPAN PNEUMATOLITIK/TIPE ENDAPAN PNEUMATOLITIK/KONTAK METASOMATISKONTAK METASOMATIS
Terbentuk dari larutan sisa yang kaya volatil (gas dan uap) dengan Terbentuk dari larutan sisa yang kaya volatil (gas dan uap) dengan T = 550 -450 (450 – 350).T = 550 -450 (450 – 350).
Endapan terbentuk dari proses sublimasi volatil maupun hasil Endapan terbentuk dari proses sublimasi volatil maupun hasil reaksi antara volatil dengan batuan yang diterobosnya reaksi antara volatil dengan batuan yang diterobosnya (metasomatis kontak Batemen, 1949) membentuk endapan logam (metasomatis kontak Batemen, 1949) membentuk endapan logam dan non logam.dan non logam.
Logam terbentuk dua tahap : Logam terbentuk dua tahap :
1. Tahap pertama pada T tinggi terbentuk logam Magnetit, 1. Tahap pertama pada T tinggi terbentuk logam Magnetit, hematit, hematit,
spinel, wolframit, scheelit, kasiterit dan martit.spinel, wolframit, scheelit, kasiterit dan martit.
2. Tahap kedua pada T yang lebih rendah : Arsenopirit, pirit, 2. Tahap kedua pada T yang lebih rendah : Arsenopirit, pirit, pirotit,pirotit,
sfalerit, galena dan kalkopirit.sfalerit, galena dan kalkopirit. Mineral gaunge : wolastonit, augit, epidot, forsterit, skapolit, Mineral gaunge : wolastonit, augit, epidot, forsterit, skapolit,
fluorit, topaz, turmalin, kalsit, dolomit, felspar, flogopit, kuarsa.fluorit, topaz, turmalin, kalsit, dolomit, felspar, flogopit, kuarsa. Struktur endapan dikontrol oleh struktur dan sifat batuannya, Struktur endapan dikontrol oleh struktur dan sifat batuannya,
seperti proses pengisian rekahan (cavity filling) dan umumnya seperti proses pengisian rekahan (cavity filling) dan umumnya diikuti proses kristalisasi, replacement dan alterasi.diikuti proses kristalisasi, replacement dan alterasi.