ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO...

151
ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR), NON PERFORMING FINANCING (NPF), SUKU BUNGA DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN KPR SYARIAH (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia dan Malaysia Periode 2010-2016) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: NISA NURJANAH NIM: 11140810000143 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2017 M

Transcript of ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO...

Page 1: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),

NON PERFORMING FINANCING (NPF), SUKU BUNGA DAN BANK SIZE TERHADAP

PEMBIAYAAN KPR SYARIAH

(Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia dan Malaysia

Periode 2010-2016)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

NISA NURJANAH

NIM: 11140810000143

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR), NON

PERFORMING FINANCING (NPF), SUKU BUNGA DAN BANK SIZE TERHADAP

PEMBIAYAAN KPR SYARIAH

(Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia dan Malaysia

Periode 2010-2016)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

NISA NURJANAH

NIM: 11140810000143

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj. Pudji Astuty, MM Deny Pandu Nugraha, SE., MSc.

NIP. 0311065804 NIP.

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

Page 3: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPERHENSIF

Hari ini Rabu 8 Bulan November 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

Mahasiswa :

1. Nama : Nisa NurJanah

2. NIM : 11140810000143

3. Jurusan : Manajemen/MIPS

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR),

Non Performing Financing (NPF), Suku Bunga, dan Bank Size Terhadap

Pembiayaan KPR Syariah (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

dan Malaysia Periode 2010-2016)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut diatas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat ntuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 8 November 2017

1. Ade Ananto Terminanto, SE, MM (________________________)

NIP. 19681125 201411 1 002 Penguji I

2. Lili Supriyadi, SE, MM (________________________)

NIP. 19600505 198903 1 005 Penguji II

Page 4: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

iv

Page 5: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang Bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nisa Nur Janah

Nomor Induk Mahasiswa : 11140810000143

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain

3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa menyebutkan pemilik karya.

4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan

telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 7 Desember 2018

Nisa Nur Janah

Page 6: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Nisa Nur Janah

Tempat, Tanggal Lahir : Wonogiri, 12 November 1996

Alamat Rumah : Kebon Manggis Terace Blok D no 24 Rt04.02

kec. Pondok Aren kel. Pondok Kacang Timur,

Tangerang Selatan

Ayah : Sugimo Egi P

Ibu : Turyati

Telepon/HP : 087786771197

Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

2000-2007 MI Ar-raudhah di Jakarta dan berijazah

2007-2010 SMP Negeri 189 di Jakarta dan berijazah

2010-2013 SMA Negeri 57 di Jakarta dan berijazah

2013-2015 CEP-CCIT Faculty of Engineering University of Indonesia

2014-2018 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

2016 Pelatihan Ekspor Impor

2016 Pelatihan Pelayanan Prima dari Sahira Butik Hotel

2016 Bedah Buku Statisktika Ekonomi Bisnis dari Penerbit

Salemba

2016 Asuransi Jiwa Konvensional dan Syariah Produk Unit

Link dari AJB Bumiputera

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

Anggota Club Taekwondo Rosstar Jakarta Barat 2008-2012

Anggota PMR SMA Negeri 57 Jakarta periode 2010-2012

Page 7: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

vii

Anggota Beksi Peninggilan Ciledug 2015-2018

ABSTRACT

This study aims to determine the Influence Analysis of Financing to Deposit

Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), Interest Rate and Bank Size

Against Sharia Loan Financing partially or simultaneously in Bank Syariah period

2010-2016. Population in this research use purposive sampling method with

variable of FDR, NPF, Interest Rate, and Bank Size on KPR Financing. After the

selection, the target population used amounted to 15 banks covering 7 Bank Syariah

Indonesia and 8 Bank Syariah Malaysia. The method of analysis used is panel data

regression. The selected model is the Random Effect Model, then tested with a

significance level of 5%. The result of f test shows that in this research, the variable

of FDR, NPF, Interest Rate and Bank Size simultaneously have an effect on to KPR

Syariah Financing. Adjust R2 shows that in this study all independent variables

contribute 69% to the dependent variable, whereas 31% is influenced from other

independent variables not described in this model.

Keywords: Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF),

Interest Rate, Bank Size, Financing of KPR Syariah.

Page 8: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Pengaruh Financing to

Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), Suku Bunga dan Bank

Size Terhadap Pembiayaan KPR Syariah secara parsial maupun simultan pada Bank

Syariah periode 2010-2016. Populasi dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling dengan variabel FDR, NPF, Suku Bunga, dan Bank Size pada

Pembiayaan KPR. Setelah diseleksi, populasi sasaran yang digunakan berjumlah

15 bank meliputi 7 Bank Syariah Indonesia dan 8 Bank Syariah Malaysia. Metode

analisis yang digunakan adalah regresi data panel. Model yang terpilih adalah

Random Effect Model, kemudian di uji dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil uji f

menunjukkan bahwa dalam penelitian ini variabel FDR, NPF, Suku Bunga dan

Bank Size secara simultan berpengaruh terhadap Pembiayaan KPR Syariah. Adjust

R2 menunjukkan bahwa dalam penelitian ini seluruh variabel independen

memberikan kontribusi sebesar 69% terhadap variabel dependen, sedangkan 31%

dipengaruhi dari variabel bebas lainnya yang tidak di jelaskan dalam model ini.

Kata kunci: Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF),

Suku Bunga, Bank Size, Pembiayaan KPR Syariah

Page 9: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing

Financing (NPF), Suku Bunga dan Bank Size Terhadap Pembiayaan KPR

Syariah (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia dan Malaysia

Periode 2010-2016)”. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada

junjungan Nabi Muhammad SAW, Sang Teladan yang telah membawa kita ke

zaman kebaikan.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat

guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas kekuasaan Allah

SWT yang telah memberikan ridha dan rahmat-Nya kepada penulis. Selain itu,

penulis juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Bapak Sugimo Egi dan Ibu Turyati yang selalu

memberikan dukungan baik moril maupun materi serta doa yang tidak ada

hentinya yang kalian panjatkan untuk kemudahan dan keberhasilan penulis.

Kalian adalah alasan penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini lebih cepat.

2. Adik-adik tersayang Avril dan Syifa yang selalu menghibur, memberikan

semangat dan doa kepada penulis dan seluruh keluarga besar yang mendoakan

untuk kelancaran skripsi ini.

3. Bapak Dr. M. Arif Mufraini, Lc., MA selaku Dekan FEB, Bapak Dr. Amilin,

SE.Ak., M.Si selaku Wadek I FEB, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, MH selaku

Wadek II FEB, dan Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, Lc., MA selaku Wadek III

FEB, yang telah memberikan jalan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

4. Ibu Dr. Hj. Pudji Astuty, MM selaku dosen pembimbing I dan Bapak Deny

Pandu, SE, M.Sc selaku dosen pembimbing ke II terima kasih banyak telah

Page 10: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

x

meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk membimbing dan

memberikan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini serta motivasi

yang begitu besar untuk penulis.

5. Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si. selaku Ketua Jurusan Program Studi

Manajemen dan Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekertaris Jurusan Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Leiz Susanawaty, SE., M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah

mengarahkan dan memotivasi selama penulis menuntut ilmu di kampus ini.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas curahan ilmu

yang Bapak dan Ibu berikan kepada penulis.

8. Seluruh Staf Tata Usaha dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, atas kerja

kerasnya melayani mahasiswa dengan baik, membantu dalam mengurus

kebutuhan administrasi, keuangan dan lain-lainnya.

9. Sahabat tersayang Lidya Febrianti yang selalu memberikan semangat dan

motivasi serta dengan senang hati mendengarkan keluh kesah penulis dalam

proses penyelesaian skripsi ini.

10. Teman-teman tersayang Yahdiyani, Annisaul Khoeriyah, Chairu Ummah, dan

Meilia Putri yang selalu menyemangati satu sama lain untuk dapat

menyelesaikan skripsi sesegera mungkin, dan sebagai tempat saling bertukar

ilmu dan keluh kesah yang dialami selama membuat skripsi ini.

11. Teman-teman CCIT terutama Adit, Galih dan Tiffany yang membantu

menyelesaikan projek akhir BIS tanpa kalian penulis tidak mampu

menyelesaikan sendiri dan lulus dengan nilai yang memuaskan.

12. Keluarga besar KKN Swing 2016 Ummi, Abah, Wahid, Nita, Affan, Ayu, Ela,

Yudhis, Iman, Adelpho yang telah bersama-sama satu bulan dan dapat

menyelesaian laporan dengan tepat waktu, terimakasih atas pengalaman,

kenangan dan suka-duka yang dilewati bersama satu bulan.

13. Teman-teman MIPS 2014 terima kasih atas segala bentuk dukungan, bantuan,

motivasi dan berbagai arahan yang menjadi sumber semangat peneliti dalam

menyelesaikan penelitian ini.

Page 11: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

xi

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah ikut

berkontribusi dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, suatu kebahagiaan dapat

dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua. Terima kasih atas

motivasi yang telah diberikan selama ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk

itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk dapat

menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, sangat besar harapan peneliti semoga

skripsi ini memberikan manfaat yang besar, khususnya bagi peneliti dan umumnya

bagi siapa saja yang membaca dan berkeinginan untuk mengeksplorasinya lebih

lanjut.

Jakarta, 7 Desember 2017

Nisa Nur Janah

Page 12: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

xii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 14

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 15

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 16

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 13

A. Sejarah Bank Umum Syariah Indonesia dan Malaysia .............................. 13

B. Kegiatan Usaha Bank Umum Syariah ....................................................... 15

C. Pembiayaan KPR ....................................................................................... 22

D. Akad Pembiayaan KPR Syariah ................................................................ 28

E. Financing to Deposit Ratio (FDR) ............................................................. 46

F. Non Performing Financing ........................................................................ 47

G. Suku Bunga ................................................................................................ 49

H. Bank Size ................................................................................................... 50

I. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 52

J. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 61

K. Keterkaitan Antar Variabel ........................................................................ 62

1. Financing to Deposit Ratio (FDR) dengan Pembiayaan ........................ 62

2. Non Performing Financing (NPF) dengan Pembiayaan ........................ 62

3. Suku Bunga dengan Pembiayaan ........................................................... 63

4. Bank Size dengan Pembiayaan ............................................................... 64

L. Uji Hipotesis .............................................................................................. 65

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 67

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 67

B. Teknik Penentuan Sampel .......................................................................... 68

Page 13: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

xiii

C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 71

D. Teknik Analisis Data .................................................................................. 72

1. Estimasi (Membuat Persamaan) Regresi Data Panel ............................. 73

2. Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Panel ...................................... 74

3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 75

4. Uji Hipotesis ........................................................................................... 79

5. Adjusted (R2) .......................................................................................... 81

E. Definisi Operasional Variabel .................................................................... 82

1. Variabel Dependen (Y) .......................................................................... 82

2. Variabel Independen (X) ........................................................................ 83

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 86

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 86

1. Sejarah Singkat Bank Syariah di Indonesia ........................................... 86

2. Sejarah Singkat Bank Syariah di Malaysia ............................................ 92

B. Analisis Deskriptif ..................................................................................... 99

C. Analisis dan Pembahasan ......................................................................... 100

1. Estimasi Model Data Panel .................................................................. 100

2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 102

3. Analisis Regresi Data Panel ................................................................. 106

4. Uji Hipotesis ......................................................................................... 108

D. Interpretasi Data ....................................................................................... 110

1. Pengaruh Financing Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan KPR

Syariah ......................................................................................................... 110

2. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Pembiayaan KPR

Syariah ......................................................................................................... 111

3. Pengaruh Suku Bunga terhadap Pembiayaan KPR Syariah ................. 112

4. Pengaruh Bank Size terhadap Pembiayaan KPR Syariah ..................... 113

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 115

A. Kesimpulan .............................................................................................. 115

B. Saran ........................................................................................................ 116

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 118

LAMPIRAN ........................................................................................................ 126

Page 14: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Sumber Pembiayaan Konsumen ......................................................... 8

Gambar 1.2 KPR & KPA dan Total Kredit ............................................................ 9

Gambar 2.2 Skema Pembiayaan KPR Syari’ah dengan Skim Istishna ................ 34

Gambar 2.3 Skema KPR dengan Skim Al-Ijarah Muntahiya Bi Tamlik .............. 36

Gambar 2.4 Diagram Jumlah Modal pada Pembiayaan Akad Musyarakah

Mutanaqisah .......................................................................................................... 38

Gambar 4.1Tabel Chi Square .............................................................................. 103

Page 15: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Bank Umum Syariah di Indonesia dan Malaysia pada Tahun

2016 ......................................................................................................................... 3

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ................................................................................ 69

Tabel 3.2 Sampel Penelitian.................................................................................. 70

Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................. 99

Tabel 4.2 Hasil Uji Chow .................................................................................... 101

Tabel 4.3 Hasil Uji Hausman .............................................................................. 101

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................. 104

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedasitas .................................................................. 105

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................ 106

Tabel 4.7 Tabel Analisis Regresi Data Panel ...................................................... 107

Tabel 4.8 Hasil Koefisien Determinasi ............................................................... 109

Page 16: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam merupakan agama yang memegang teguh hukum-hukum Islam

sebagai pedomannya sesuai Al-Qur’an dan Hadist. Begitu pula dalam hal

bermuamalat, Islam melarang transaksi keuangan yang mengandung gharar

(penipuan), maisir (spekulasi), haram, riba dan juga batil (UU No. 21 tahun

2008). Islam melarang pengikutnya dari urusan yang melibatkan riba. Namun

umat Muslim membutuhkan layanan perbankan sama seperti siapapun dan

untuk banyak tujuan: membiayai usaha bisnis baru, membeli rumah, membeli

mobil, untuk memfasilitasi investasi modal, melakukan aktivitas perdagangan,

dan menawarkan tempat yang aman untuk penghematan.

Maka hadirlah Perbankan Syariah yang menempatkan penekanan nya

pada dimensi etis, moral, sosial dan keagamaan, untuk meningkatkan

kesetaraan dan keadilan demi kebaikan masyarakat secara keseluruhan.

peraturan syariah, pada dasarnya menjalankan fungsi yang sama dengan sistem

konvensional, mereka bertindak sebagai administrator sistem pembayaran

ekonomi dan sebagai perantara keuangan (Ahmad dan Hassan, 2000).

Perkembangan sistem perbankan dan keuangan syariah di negara-

negara ASEAN memiliki variasi masing-masing. Malaysia dan Indonesia

adalah negara yang memiliki umat Islam dengan Indonesia yang mencapai 250

juta jiwa dan Malaysia sekitar 27 juta jiwa dan sebagian besar warganya adalah

muslim.

Page 17: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

2

Malaysia menjadi negara yang paling cepat dalam mengembangkan

industri tersebut dengan total pangsa pasar perbankan syariah yang sudah

mencapai sekitar 26% dari keseluruhan aset perbankan nasional. Indonesia juga

termasuk negara di ASEAN yang saat ini sedang gencar mengembangkan

sistem perbankan dan keuangan syariah. Berbeda dengan negara Malaysia yang

menggunakan pendekatan state driven, industri perbankan syariah di Indonesia

lebih banyak digerakkan oleh masyarakat (market driven) (Rama, 2015).

Perkembangan industri keuangan syariah di Malaysia, perlu dicatat

bahwa Malaysia menerapkan pendekatan holistik terhadap pelaksanaan

keuangan Islam, karena kontribusi dari setiap pelaku industri, termasuk Bank

Negara Malaysia, badan pemerintah penasihat independen, lembaga keuangan,

akuntan, auditor dan praktisi hukum dan yang terakhir namun tidak kalah

pentingnya, konsumen (Billah,2016)

Di Indonesia sendiri perkembangan perbankan syariah pada era

reformasi semakin meningkat seiring dengan disetujuinya Undang-Undang

No.10 tahun 1998. Dalam UU tersebut, diatur dengan terperinci landasan

hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan

oleh banyak bank syariah di Indonesia. Perkembangan perbankan di Indonesia

pada 2008 merupakan tonggak sejarah yang penting seiring lahirnya UU nomor

21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah (Riyanto, 2013). Di Indonesia sendiri

perbankan syariah pertama Bank Muamalat memulai perjalanan bisnisnya

sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia pada 1 November 1991.

Page 18: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

3

Sedangkan perkembangan perbankan syariah di Malaysia dimulai

dengan strategi pengembangan yang komprehensif bank syariah berkembang

dengan baik di Malaysia karena infrastruktur pendukung yang diperlukan oleh

bank syariah semuanya tersedia. Pengembangan dimulai dengan

dikeluarkannya Undang-undang Perbankan Islam (Islamic Banking Act atau

IBA) pada tujuh April 1983. Dengan diundangkannya IBA, Bank Negara

Malaysia (BNM) diberi wewenang untuk mengatur dan mengawasi bank Islam,

seperti juga dalam hal bank konvensional. Bank Islam pertama adalah Bank

Islam Malaysia Berhad (BIMB) yang mulai beroperasi pada satu Juli 1983

dengan total aset RM 369,8 juta atau setara Rp. 1,035 triliun (Ascarya, 2006).

Tabel 1.1

Jumlah Bank Umum Syariah di Indonesia dan Malaysia pada Tahun 2016

No Nama Bank

1 PT. Bank Muamalat Indonesia

2 PT. Bank Syariah Mandiri

3 PT. Bank Mega Syariah

4 PT. Bank BRISyariah

5 PT. Bank Syariah Bukopin

6 PT. Bank BNI Syariah

7 PT. Bank Jabar Banten Syariah

8 PT. BCA Syariah

9 PT. Bank Victoria Syariah

10 PT. Maybank Syariah Indonesia

11 PT. Bank Panin Syariah

12 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

1 Affin Islamic Bank Berhad

2 Al Rajhi Bank

3 Alliance Islamic Bank

4 AmBAnk Group

5 Asian Finance Bank

Page 19: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

4

6 Bank Islam Malaysia Berhad

7 Bank Muamalat Malaysia Berhad

8 CIMB Islamic Bank Berhad

9 HSBC Amanah Malaysia Berhad

10 Hong Leong Islamic Bank Berhad

11 Kuwait Finance House

12 MayBank Islamic Berhad

13 OCBC Al-Amin Bank Berhad

14 Public Islamic Bank

15 RHB Islamic Bank Berhad

16 Standard Chartered Saadiq Berhad

Sumber: OJK dan BNM

Lembaga perbankan memiliki tugas sebagai lembaga intermediasi

dimana bertugas untuk menampung uang dari seseorang yang kelebihan dana

dalam bentuk tabungan, dan menyalurkannya kepada orang yang membutuhkan

dana dalam bentuk pembiayaan. Dalam menjalankan fungsi intermediasinya

Bank Syariah Malaysia menawarkan berbagai macam produk perbankan dan

keuangan Islam, baik retail maupun komersial, hingga spektrum penuh

pelanggan terlepas dari wilayah, ras, agama, warna kulit, pola pikir politik atau

jenis kelamin mereka. Produk membuktikan telah berhasil menarik pelanggan

dari semua lapisan masyarakat, baik lokal maupun asing. Mereka termasuk

produk deposito dan pembiayaan berdasarkan konsep Islam termasuk

mudarabah, musyarakah, Bay Bithaman Ajil dan istisna (Mohamad dan mohd,

2016)

Sesuai dengan kegiatan bank, produk bank syariah juga terdiri dari tiga

bagian utama yaitu produk penghimpunan dana (funding), produk penyaluran

dana (financing), serta produk jasa (services) (Rosmanita dkk, 2011). Berbicara

tentang pembiayaan, pembiayaan mampu mendorong dan menkonsilidasi serta

Page 20: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

5

memperkuat kestabilan moneter. Pembiayaan juga mampu meningkatkan

pertumbuhan sektor riil dengan pembiayaan investasinya. Dengan demikian

dapatlah dikatakan bahwa, bank mempunyai peranan dalam kelangsungan

pembangunan bangsa. Dengan pemberian pembiayaan, bank umum

memberikan sumbangan yang penting terhadap perputaran roda perekonomian

negara. Salah satunya adalah pembiayaan kepemilikan rumah dengan

menggunakan sistem syariah atau yang biasa dikenal dengan Pembiayaan

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah merupakan salah satu jenis

pembiayaan yang cukup banyak diminati oleh masyarakat.

Peminat pembiayaan KPR syariah dengan margin tetap didominasi

masyarakat ekonomi menengah ke bawah, margin pembiayaan KPR syariah

dinilai masih menarik nasabah meski tidak turun untuk mengikuti langkah

perbankan konvensional. Daya Tarik terhadap pembiayaan KPR syariah berasal

dari margin tetap selama masa pembiayaan untuk akad murabahah (Rachman,

2012). Dalam praktik nya perbankan syariah masih bisa mengandalkan bisnis

pembiayaan KPR Syariah dalam perkembangannya ke depan. Meski begitu,

untuk menghadapi tantangan perekonomian ke depan, bank umum syariah juga

harus memperhatikan rasio-rasio keuangan lainnya (Apriyani, 2016).

Di Malaysia religiusitas dianggap sebagai faktor utama yang

mempengaruhi niat untuk menggunakan pembiayaan rumah syariah di bidang

ini. Studi telah dilakukan untuk menentukan peran religiusitas dalam

membentuk preferensi individu, selain faktor religiusitas faktor lain yang

Page 21: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

6

mempengaruhi konsumen dalam memilih pembiayaan rumah adalah lokasi

(Alam dkk, 2012)

Pembiayaan rumah syariah di Malaysia selama periode sepuluh tahun

menunjukkan tingkat kenaikan dari RM6,8 miliar menjadi RM23,3 miliar.

Adapun faktor-faktor apa yang akan menentukan konsumen Muslim dan non-

Muslim terhadap pembiayaan rumah Islam. Hasil dari penelitan menunjukkan

bahwa reputasi, kualitas layanan, agama, media iklan dan pengaruh sosial

menjadi faktor penting yang mempengaruhi pemilihan pembiayaan rumah

syariah (Ismail dkk, 2014). Sedangkan faktor pembiayaan rumah syariah di

Indonesia yang membuat masyarakat sadar tentang pembiayaan rumah syariah

adalah prioritasisasi bank syariah dalam pembiayaan rumah syariah, ciri

pembiayaan rumah syariah, dan skema pembiayaan rumah syariah (Siswantoro,

2014). Dari beberapa faktor maka dapat di simpulkan bahwa baik di Malaysia

dan di Indonesia masyarakat nya sadar akan produk dari perbankan syariah yang

memberikan salah satu bentuk pembiayaan yaitu pembiayaan rumah.

Produk-produk pembiayaan perumahan secara Islam di Malaysia

ditawarkan melalui berbagai kontrak. Pada asasnya terdapat dua kategori

rumah yang dijual beli di negara ini yaitu rumah yang telah siap dibina

(completed construction house/property) dan rumah yang belum dibina atau

masih dalam pembinaan (under construction property). Kontrak syariah yang

digunakan untuk membiayai pembelian rumah pula terbahagi kepada kontrak

berasaskan pembiayaan hutang dan kontrak berasaskan pembiayaan ekuiti.

Kontrak-Kontrak berasaskan pembiayaan hutang adalah seperti Murabahah,

Page 22: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

7

Bay Bithaman Ajil (BBA), BBA komoditi, Ijarah Thumma Bay` dan Istisna‘.

Sementara kontrak berasaskan pembiayaan ekuiti adalah seperti Musyarakah

Mutanaqisah, Mudarabah dan Musyarakah itu sendiri (Sollehudin Shuib dkk,

2014).

Di Indonesia sendiri KPR iB atau yang dikenal juga dengan KPR

Syariah tersedia beragam jenis yang bisa dipilih sesuai kebutuhan: KPR iB jual

beli, KPR iB sewa, KPR iB sewa beli dan KPR iB kepemilikan bertahap.

Namun yang banyak ditawarkan oleh bank syariah adalah skema jual beli dan

skema sewa beli (bi.go.id). Adapun skim yang banyak digunakan oleh

perbankan syari’ah di Indonesia dalam menjalankan produk pembiayaan KPR

adalah skim murabahah, istisna’ dan ijarah, khususnya ijarah muntahiya bi

tamlik (IMBT) (Haris, 2007).

Dari segi penggunaan produk akad baik bank syariah Malaysia dan

bank syariah Indonesia memiliki banyak kesamaan seperti penggunaan akad

dalam pembiayaan KPR dengan akad Istishna, Ijarah, Murabahah dan

Musyarakah.

Dilihat dari hasil survei triwulan IV-2016, masyarakat di Indonesia

mengindikasikan bahwa sebagian besar konsumen (77,22%) masih memilih

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai fasilitas utama dalam melakukan

transaksi pembelian properti residensial, meningkat dibandingkan triwulan

sebelumnya (74,77%). Sementara itu, proporsi konsumen yang memilih skema

Page 23: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

8

pembayaran tunai bertahap sebesar 15,91%, turun dibanding triwulan

sebelumnya (17,62%) (bi.go.id)

Gambar 1.1

Sumber Pembiayaan Konsumen

Sumber: Data BI

Dilihat dari pertumbuhan penyaluran Kredit Pembiayaan Rumah dan

Kredit Pemilikan Apartemen pada triwulan IV-2016 (data s.d November 2016)

mengalami peningkatan dibandingkan triwulan III-2016, sejalan dengan

kenaikan penjualan property residensal.

Page 24: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

9

Gambar 1.2

KPR & KPA dan Total Kredit

Sumber: Data BI

Sedangkan di Malaysia, pembiayaan rumah merupakan sumber utama

pendanaan untuk rumah tangga. Menurut Bank Negara Malaysia (BNM)

(2014), banyak orang Malaysia percaya bahwa memiliki atau berinvestasi di

properti merupakan tujuan keuangan yang penting. Per Desember 2013, rumah

tangga Malaysia memperoleh sekitar 80,9% dari total kredit mereka dari sektor

perbankan (BNM, 2014). Apalagi pada tahun yang sama, pembelian properti

residensial sebesar 47,1% dari total hutang rumah tangga dari sistem perbankan

di Malaysia (BNM, 2014). Pembiayaan rumah di Malaysia juga menyumbang

28,1% dari total pinjaman sistem perbankan pada akhir 2013. Jika dibandingkan

dengan tahun sebelumnya, pertumbuhan pinjaman bank untuk pembelian

properti residensial mencapai 13,4% (Yusof dan Usman, 2015).

Page 25: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

10

Pembiayaan oleh industri perbankan syariah tumbuh sebesar 11%

menjadi RM549,5 miliar atau setara dengan Rp. 1.914 triliun sepanjang tahun

2016, didukung oleh permintaan yang terus berlanjut untuk solusi keuangan

Syariah dari sektor rumah tangga. Hampir 61% dari total pembiayaan yang

disalurkan oleh industri perbankan syariah disalurkan ke rumah tangga (2015:

61,6%). Permintaan pembiayaan Syariah dari segmen ritel diperkirakan akan

terus mendorong pertumbuhan industri perbankan syariah, mengingat semakin

meningkatnya preferensi konsumen terhadap produk dan layanan keuangan

Islam yang semakin kompetitif (bnm.gov.my).

Menurut data Bank Malaysia tingkat penolakan pinjaman perumahan

berada pada titik setinggi 60% adapun tingkat persetujuan pinjaman perumahan

secara keseluruhan tetap tinggi yaitu 74,2% (rata-rata dari tahun 2012-2016

sebesar 74,1%). Tingkat persetujuan adalah rasio jumlah aplikasi pinjaman

perumahan yang disetujui oleh semua bank di Malaysia terhadap jumlah

aplikasi pinjaman perumahan yang diterima oleh bank selama periode yang

sama. Pada 1 Quarter 2017, bank menyetujui total RM22.3 miliar (Rp

±73,040,000,000,000) pembiayaan rumah untuk 90.137 peminjam. Dari jumlah

tersebut, lebih dari setengahnya adalah untuk pembeli unit perumahan yang

dapat diandalkan dengan harga di bawah RM500.000 (Rp ±1,638,000,000)

(bnm.gov.my).

Menurut Julius (2014:96) Financing to Deposit Ratio (FDR) rasio ini

menggambarkan sejauh mana simpanan digunakan untuk pemberian pinjaman.

Apabila rasio tinggi menunjukkan bahwa suatu bank memberikan pinjaman

Page 26: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

11

seluruh dananya atau relatif tidak likuid. Sebaliknya yang rasio yang rendah

menunjukkan bank yang liquid dengan kelebihan kapasitas dana yang siap

untuk dipinjamkan.

Menurut Odeduntan, dkk (2016) Non Performing Financing, NPF

(dikenal dengan kredit macet, NPL dalam sistem konvensional) mengacu pada

pinjaman yang telah berhenti menghasilkan pendapatan (pembayaran) bagi

bank yang memilikinya. Ini termasuk prinsipal dan margin karena

pembiayaannya. Pembiayaan pada umumnya dianggap tidak bermasalah

setelah default selama tiga bulan berturut-turut (biasanya 90 hari) atau

sebagaimana ditetapkan oleh masing-masing bank. Untuk mengukur kualitas

outstanding pinjaman, adalah hal yang biasa bagi bank untuk melaporkan rasio

pembiayaan bermasalah terhadap total pembiayaan. Oleh karena itu, rasio NPF

yang lebih kecil menunjukkan kerugian yang lebih kecil untuk bank sementara

rasio NPF yang lebih besar (atau meningkat) menyiratkan kerugian yang lebih

besar bagi bank.

Dalam hal penyaluran kredit perbankan juga ditentukan oleh ukuran

bank atau bank size. Bank Size diperoleh dari total aset yang dimiliki bank

yang bersangkutan jika dibandingkan dengan total aset dari bank-bank lain

(Ranjan dan Dhal, 2003).

Bank konvensional dalam penyaluran pembiayaannya menggunakan

floating rate sedangkan bank syariah menggunakan flatrate. Suku bunga

memainkan peran penting dalam ekonomi pasar. Keseimbangan antara

Page 27: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

12

permintaan dana oleh peminjam dan pasokan dana dari penabung dengan

tingkat suku bunga yang senantiasa menyesuaikan. Perubahan dalam jumlah

dana yang tersedia untuk membiayai rencana pengeluaran peminjam serta

perubahan permintaan peminjam untuk dana mengubah tingkat suku bunga

yang pada gilirannya, mempengaruhi tingkat pengeluaran konsumen dan bisnis,

pendapatan, Produk Nasional Bruto, pekerjaan sumber daya dan tingkat harga.

Jelas, suku bunga memiliki dampak yang luar biasa pada perekonomian kita.

(Trainer, 1984)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ulyana, dkk (2016)

menunjukkan bahwa pembiayaan pemilikan rumah pada perbankan syariah dan

konvensional dalam jangka panjang memberikan respon negatif akan Suku

Bunga acuan. Penurunan suku bunga acuan akan mendorong permintaan rumah

baik untuk tujuan konsumsi (ditempati) maupun investasi yang pada akhirnya

akan meningkatkan permintaan akan pembiayaan pemilikan rumah di kedua

perbankan. Penelitian lain oleh Miller dan Smith (2002) menunjukkan bahwa

dalam penelitian nya menguji pengaruh jenis layanan akuntansi (audit, review,

kompilasi, dan tidak ada laporan), firma akuntansi yang menyediakan layanan,

struktur permodalan peminjam, dan ukuran bank atas keputusan pemberian

pinjaman. Hasil yang didapat menyatakan bahwa ukuran pinjaman dan tingkat

suku bunga dipengaruhi secara signifikan oleh ukuran bank yang memberikan

pinjaman.

Hasil penelitian Semadiasri, dkk (2015) menunjukkan bahwa NPL

berpengaruh signifikan terhadap penyaluran Kredit Pemilikan Rumah BPD

Page 28: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

13

Bali. NPL meningkat mengartikan bahwa resiko tingkat pengembalian kredit

nasabah meningkat, atau kredit bermasalah meningkat yang berdampak pada

peningkatan resiko kerugian akibat kredit yang bermasalah untuk itu bank akan

membentuk cadangan penghapusan yang lebih besar untuk menanggulangi

resiko yang akan terjadi, hal ini membuat modal akan terkikis sehingga dana

yang disalurkan melalui kredit akan mengalami penurunan terhadap penyaluran

kredit kepemilikan rumah Bank Pembangunan Daerah Bali. NPL yang tinggi

akan membuat bank meningkatkan dana untuk cadangan penghapusan sehingga

akan mengurangi jumlah penyaluran kredit. Hasil dari penelitian lain yang

dilakukan oleh Ranjan dan Dhal (2003) di India menyatakan bahwa NPF, Bank

Size dan Guncangan Macroekonomi berpengaruh signifikan terhadap

penyaluran kredit.

Alasan peneliti mengambil obyek penelitian pada Bank Umum Syariah

Indonesia dan Malaysia adalah karena seperti yang dijelaskan sebelumnya baik

Malaysia dan Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk Muslim

dalam jumlah yang besar, Malaysia yang lebih dulu memiliki perbankan syariah

menjadi acuan bagi negara lain seperti Indonesia dalam praktek bank syariah.

Dilihat dari praktek nya bahwa baik Malaysia dan Indonesia mempunyai

beberapa kesamaan dalam praktek penerapan yaitu penggunakan sistem Akad

yang digunakan sebagai pengikat antara nasabah dengan pihak bank terutama

kesamaan dalam Akad Pembiayaan Rumah Syariah. Serta dilihat dari

konsumtif nya masyarakat Malaysia dan Indonesia dalam pembiaayan rumah

Page 29: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

14

dapat terlihat bahwa dari data yang diperoleh pembiayaan KPR Syariah

mengalami peningkatan yang cukup baik.

Maka dari itu penulis ingin menggabungkan penelitian antara bank

negara Malaysia dan Indonesia untuk dijadikan suatu penelitian untuk

melakukan penelitian dan menganalisa tentang seberapa besar jumlah rasio

likuiditas, resiko kredit, suku bunga, dan besar nya total aset yang disalurkan

untuk pembiayaan kredit rumah. Penulis disini ingin menganalisis apakah

terdapat hubungan antara Financing to Deposit Ratio, Non Performing Loan,

Suku Bunga, dan Bank Size terhadap Pembiayaan KPR Syariah.

Dengan menggunakan variabel independen, peneliti akan menguji

empat variabel yaitu Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing

Financing (NPF), Suku Bunga, dan Bank Size dengan melakukan uji parsial dan

simultan demi mengetahui apakah ada pengaruh dari empat variabel

independen terhadap Pembiayaan KPR Syariah, dan menunjuk variabel

independen mana yang paling mempengaruhi Pembiayaan KPR Syariah. Oleh

sebab itu, peneliti mengambil judul penelitian “Analisis Pengaruh Financing

to Deposit Ratio, Non Performing Financing, Suku Bunga, dan Bank Size

terhadap Pembiayaan KPR Syariah (Study Kasus Pada Bank Umum

Syariah di Indonesia dan Malaysia)”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 30: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

15

1. Apakah terdapat pengaruh Financing Deposit Ratio (FDR), Non

Performing Financing (NPF), Suku Bunga dan Bank Size secara bersama-

sama (simultan) terhadap pembiayaan KPR Syariah pada Bank Umum

Syariah?

2. Apakah terdapat pengaruh Financing Deposit Ratio (FDR) terhadap

pembiayaan KPR Syariah pada Bank Umum Syariah?

3. Apakah terdapat pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap

pembiayaan KPR Syariah pada Bank Umum Syariah?

4. Apakah terdapat pengaruh tingkat Suku Bunga terhadap pembiayaan KPR

Syariah pada Bank Umum Syariah?

5. Apakah terdapat pengaruh Bank Size terhadap pembiayaan KPR Syariah

pada Bank Umum Syariah?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh Financing Deposit Ratio

(FDR), Non Performing Financing (NPF), Suku Bunga dan Bank Size

secara bersama-sama (simultan) terhadap pembiayaan KPR Syariah pada

Bank Umum Syariah.

2. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh Financing Deposit Ratio

(FDR) terhadap pembiayaan KPR Syariah pada Bank Umum Syariah.

3. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh Non Performing Financing

(NPF) terhadap pembiayaan KPR Syariah pada Bank Umum Syariah.

Page 31: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

16

4. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh tingkat Suku Bunga terhadap

pembiayaan KPR Syariah pada Bank Umum Syariah.

5. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh Bank Size terhadap

pembiayaan KPR Syariah pada Bank Umum Syariah.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini menjadi salah satu sarana untuk memperluas dan

menambah wawasan ilmu pengetahuan yang terkait dengan financing

deposit ratio, non performing financing, suku bunga, dan bank size

terhadap pembiayaan KPR syariah pada bank umum syariah.

b. Memberikan hasil mengenai apa yang dapat mempengaruhi

pembiayaan KPR syariah serta dapat dijadikan referensi bagi para

peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan

masalah ini.

c. Memberikan informasi dan gambaran mengenai pengaruh financing

deposit ratio, non performing financing, suku bunga, dan bank size

terhadap pembiayaan KPR syariah

2. Manfaat Praktis

a. Menganalisis pengaruh financing deposit ratio, non performing

financing, suku bunga, dan bank size terhadap pembiayaan KPR syariah

Page 32: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

17

pada bank umum syariah, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan

masukan bagi perkembangan sector bank syariah

b. Sebagai bahan pemikiran untuk para pengambil keputusan atau

kebijakan perekonomian agar lebih tepat untuk mempertimbangkan

faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan perbankan syariah

c. Sebagai bahan untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai pembiayaan

KPR syariah yang telah di buat oleh bank untuk disalurkan kembali

kepada masyarakat.

Page 33: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sejarah Bank Umum Syariah Indonesia dan Malaysia

Sejarah perkembangan bank syariah di Indonesia diilhami

perkembangan bank syariah atau bank islam di luar negeri yang diawali dengan

berdirinya Bank Mit Ghamr pada 1963 di Mesir. Bank tersebut tidak berumur

panjang dan terpaksa ditutup pada 1967 karena alassan politik. Namun

demikian, semangatnya melahirkan Nasser Social Bank pada 1972 di Mesir

yang lebih berorentasi sosial dari pada komersial. Selanjutnya, muncul pada

1975 di Dubai, Islamic Development Bank pada 1975 di Jeddah, Saudi Arabia,

Faysal Islamic Bank pada 1977 di Mesir dan Sudan, Kuwait Finance House

pada 1997 di Kuwait, dan Bank Islam Malaysian Berhad (BIMB) pada 1983 di

Malaysia (Ikatan Bankir Indonesia, 2014:2).

Di Indonesia kehadiran bank yang berdasarkan syariah relatif baru,

yaitu pada awal 1990-an, meskipun masyarakat Indonesia merupakan

masyarakat Muslim terbesar di dunia. Prakarsa untuk mendirikan Bank Syariah

di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 18-20

Agustus 1990. Namun, diskusi tentang bank syariah sebagai basis ekonomi

islam sudah mulai pada awal 1980. Bank Syariah pertama di Indonesia

merupakan hasil kerja tim perbankan MUI, yaitu dengan dibentuknya PT Bank

Muamalat Indonesia (BMI) yang akte pendiriannya ditandatangani pada 1

november 1991 (Abdullah dan Tantri, 2013:213).

Page 34: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

14

Hingga pada tahun 1998, bank syariah di Indonesia tidak mengalami

perkembangan yang berarti. Pasca krisis ekonomi Indonesia pada tahun 1998,

bank syariah yang ternyata terbukti relatif tahan terhadap krisis dibandingkan

dengan bank konvensional mulai mendapatkan perhatian berbagai kalangan.

Puncaknya adalah ketika pemerintah merevisi UU Perbankan dan mengesahkan

Perbankan No 10/1998 yang mengakui eksistensi bank syariah sehingga

perbankan Indonesia menganut dual banking system (Antonio, 2009:21-27).

Sedangkan menurut Rama (2015), Malaysia sudah mengembangkan

konsep keuangan syariah semenjak tahun 1963 melalui pendirian Tabung Haji

Malaysia. Kehadiran undang-undang bank syariah (IBA 1983) menjadi dasar

berdirinya Bank Islam Malaysia tahun 1983. Sistem perbankan syariah

kemudian berkembang secara pesat melalui kebijakan liberalisasi sektor

keuangan syariah dengan mengundang pihak asing untuk membuka bank

syariah di Malaysia. Kebijakan selanjutnya adalah memberikan peluang bagi

bank konvensional untuk menawarkan produk perbankan dan keuangan syariah

melalui skema subsidairi dan Islamic Window, kebijakan ini didasarkan UU

Banking and Financial Institutions Act (BAFIA) 1989. UU Islamic Financial

Services Act (IFSA) 2013 merupakan UU terbaru yang mengatur tentang

lembaga keuangan syariah di Malaysia.

Bank Islam Malaysia Berhard (BIMB) merupakan bank syariah

pertama yang didirikan pada tahun 1983, bank syariah pertama ini berdiri atas

dasar Undang-Undang Perbankan Syariah Tahun 1983, pada tahun 1999 bank

Islam kedua berdiri dengan nama Bank Muamalat Malaysia Berhard (BMMB).

Page 35: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

15

Bank ini adalah hasil spin-off atas mergernya Bank Bumiputra Malaysia

Berhard (BBMB) dan Bank of Commerce (Malaysia) Berhard (Thani, 2000).

B. Kegiatan Usaha Bank Umum Syariah

Pada dasarnya kegiatan utama bank syariah adalah bagaimana

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali ke

masyarakat. Selain itu, untuk melengkapi pelayanannya, bank syariah juga

menyediakan layanan jasa untuk mempermudah transaksi baik penghimpunan

dana maupun penyalurannya. Sesuai dengan kegiatan bank, maka produk bank

syariah juga terdiri dari tiga bagian utama yaitu produk penghimpunan dana

(funding), produk penyaluran dana (financing), serta produk jasa (services)

(Rosmanita dkk, 2011:42).

1. Penyaluran Dana

Dalam penyaluran dananya nasabah, secara garis besar produk pembiayaan

terbagi kedalam empat kategori:

a. Pembiayaan dengan Prinsip Jual-Beli

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan

kepemilikan barang atau benda. Tingkat keuntungan bank ditentukan di

depan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual. Transaksi jual

beli dapat dibedakan berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu

penyerahannya, yakni sebagai berikut:

Page 36: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

16

1) Pembiayaan Murabahah

Murabahah, yang berasal dari kata ribhu (keuntungan), adalah

transaksi jual-beli dimana bank menyebutkan jumlah

keuntungannya dan bank bertindak sebagai penjual, sementara

nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari

pemasok ditambah keuntungan (margin).

Kedua belah pihak harus menyepakati harga jual dan jangka

waktu pembayaran, harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan

jika setelah disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad.

Dalam perbankan, murabahah selalu dilakukan dengan cara

pembayaran cicilan, dalam transaksi ini barang diserahkan segera

setelah akad, sementara pembiayaan dilakukan dengan cara dicicil

(Karim, 2006:97).

2) Pembiayaan Salam

Dalam praktik perbankan, ketika barang telah diserahkan kepada

bank, maka bank akan menjualnya kepada rekanan nasabah atau

kepada nasabah itu sendiri secara tunai atau secara cicilan. Harga

jual yang ditetapkan oleh bank adalah harga beli bank dari nasabah

ditambah keuntungan. Sedangkan dalam hal bank menjualnya

secara cicilan, kedua belah pihak harus menyepakati harga jual dan

jangka waktu pembayaran (Karim, 2009:99).

Page 37: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

17

3) Pembiayaan Istishna’

Istishna’ hampir sama dengan salam namun dalam skim

pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali

pembayaran. Skim istishna’ dalam bank syariah umumnya

diaplikasikan pada pembiayaan manufaktur dan konstruksi (Karim,

2009:100).

Berdasarkan akad tersebut, pembeli menugasi produsen untuk

menyediakan barang pesanan sesuai spesifikasi yang disyaratkan

pembeli dan penjualnya dengan harga yang disepakati. Cara

pembayaran dapat berupa pembayaran dimuka, cicilan, atau

tangguhan sampai jangka waktu tertentu. Ketentuan harga tidak

dapat berubah selama jangka waktu akad (Wiyono dan Taufan,

2013:161).

b. Pembiayaan dengan Prinsip Sewa (Ijarah)

Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat, jadi pada

dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, tapi

perbedaanya terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual beli objek

transaksinya adalah barang pada ijarah objek transaksi adalah jasa.

Pada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang yang

disewakan kepada nasabah, karena itu dalam perbankan syariah dikenal

ijarah muntahiyah bittamlik (sewa yang diikuti dengan berpindahnya

kepemilikan). Harga sewa dan harga jual disepakati diawal perjanjian

(Karim, 2009:101).

Page 38: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

18

c. Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil

1) Pembiayaan Musyarakah

Musyarakah merupakan akad kerjasama diantara pemilik

modal yang mencampurkan modal mereka untuk tujuan mencari

keuntungan (Wiyono dan Taufan, 2013:203).

Secara fisik bentuk konstribusi dari pihak yang bekerja sama

dapat berupa dana, barang perdagangan, kewiraswastaan,

kepandaian, kepemilikan, peralatan, atau hak paten, kepercayaan

dan barang-barang lainnya yang dapat dinilai dengan uang. Dengan

merangkum seluruh kombinasi dari bentuk kontribusi masing-

masing pihak dengan atau tanpa batasan waktu menjadikan produk

ini sangat fleksibel (Karim, 2009:102).

2) Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih

pihak dimana pemilik modal (shabi al-maal) mempercayakan

sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu

perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja

sama dalam paduan kontribusi 100% modal kas dari shahib al-maal

dan keahlian dari mudharib (Karim, 2009:103).

Mudharabah akad kerja sama usaha dengan nisbah bagi hasil

menurut kesepakatan di muka, jika usaha mengalami kerugian

Page 39: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

19

maka seluruh kerugian di tanggung oleh pemilik dana, kecuali

ditemukan adanya kelalaian atau kesalahan oleh pengelola dana,

seperti penyelewengan, kecurangan, dan penyalahgunaan data

(Wiyono dan Taufan, 2013:185)

2. Penghimpunan Dana

Penghimpunan dana di Bank Syariah dapat berbentuk giro, tabungan

dan deposito, prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam

penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip wadiah dan mudharabah.

a. Prinsip Wadi’ah

Prinsip wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad dhamanah

yang diterapkan pada rekening giro. Wadi’ah dhamanah berbeda

dengan wadi’ah amanah. Dalam wadi’ah amanah, pada prinsipnya

harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi. Sementara itu,

dalam hal wadi’ah dhamanah, pihak yang titipi (bank) betanggung

jawab atas keutuhan harta titipan sehingga boleh memanfaatkan harta

titipan tersebut (Karim, 2009:107).

b. Prinsip Mudharabah

Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpan atau

deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank

sebagai mudharib (pengelola). Dana tersebut digunakan bank untuk

melakukan murabahah atau ijarah, dapat pula dana tersebut digunakan

Page 40: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

20

bank untuk melakukan mudharabah kedua, hasil usaha ini akan dibagi

hasilnya berdasarkan nisbah yang disepakati (Karim, 2009:108).

3. Produk Jasa

Selain menjalankan transaksi untuk mencari keuntungan, bank islam

juga melakukan transaksi yang tidak untuk mencari keuntungan, transaksi

ini mencakup dalam jasa pelayanan (fee based income). Beberapa bentuk

layanan jasa yang disediakan oleh bank islam untuk nasabah nya, antara lain

jasa keuangan, agen dan jasa nonkeuangan (Rosmanita dkk, 2011:47). Yang

termasuk kedalam jasa keuangan, antara lain:

a. Wadi’ah yad dhamanah atau titipan, dimana pihak yang dititipi (bank)

bertanggung jawab atas keutuhan harta yang dititipan sehingga ia boleh

memanfaatkan harta titipan tersebut biasanya dalam bentuk giro dan

tabungan (Karim, 2005:108).

b. Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan dari bank umum yang bertindak

mewakili nasabah, dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah

memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melalui

pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan Letter/Credit, inkaso, dan

transfer uang (Karim, 2005:107).

c. Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafiil) kepada

pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang

ditanggung.

d. Hiwalah pemberian pinjaman yang disertai dengan jaminan untuk

dijadikan objek anjak piutang. Untuk mengantisipasi risiko kerugian

Page 41: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

21

yang akan timbul, bank perlu melakukan penelitian atas kemampuan

pihak yang berhutang dan kebenaran transaksi antara yang

memindahkan piutang dengan yang berhutang (Karim, 2005:105).

e. Ijarah jasa adalah berdasarkan jenis investasi ini, pemilik atau lessor

aset (kendaraan bermotor atau rumah) akan menyewakan asetnya

kepada pengguna atau penyewa dengan jumlah uang atau rental

tertentu; dan pada saat bersamaan, kepemilikan aset tetap sama dengan

lessor. Tujuan dari jenis investasi ini adalah bagi investor atau pemilik

aset untuk mengembalikan biaya modal untuk membeli aset, ditambah

marjin keuntungan, yang diperoleh dari pembayaran sewa (Ahmed,

312)

f. Rahn adalah berhutang atau meminjamkan sesuatu yang disertai

penyerahan jaminan tertentu (Ikatan Bankir Indonesia, 2016:10).

g. Menurut PSAK 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah, sharf adalah

akad jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya transaksi valuta asing

pada bank syariah hanya dapat dilakukan untuk tujuan lindung nilai

(hedging) dan tidak dibenarkan untuk tujuan spekulatif.

h. Qardh peminjaman tanpa mensyaratkan suatu apapun dalan jangka

waktu tertentu (Ikatan Bankir Indonesia, 2016:10). Dalam perbankan

biasanya dalam 4 hal yaitu pembiayaan talangan haji, pinjaman tunai,

dan pinjaman usaha kecil (Karim, 2005:106).

Page 42: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

22

C. Pembiayaan KPR

1. Pembiayaan KPR di Indonesia

Menurut UU No 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah dijelaskan

bahwa pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berupa; transaksi bagi hasil dalam bentuk

mudharabah dan musyarakah, transaksi sewa-menyewa dalam bentuk

ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik, transaksi

jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna’, transaksi

pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh, dan transaksi sewa-

menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah atau UUS dan pihak lain

yang mewajibkan pihak yang dibiayai atau diberi fasilitas dana untuk

mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan

ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

Menurut Ibrahim (2004:229) KPR sebagai salah bentuk dari kredit

consumer yang dikenal dengan “Housing Loan” yang diberikan untuk

konsumen yang memerlukan papan, digunakan untuk keperluan pribadi,

keluarga atau rumah tangga dan tidak untuk tujuan komersial serta tidak

memiliki pertambahan nilai barang dan jasa di masyarakat.

Bank Indonesia (BI) menjelaskan dengan rinci mengenai KPR mulai

dari pengertian, jenis, persyaratan, biaya proses, metode perhitungan bunga

dan keuntungan yang disebarkan sebagai bagian dari Program Edukasi

Masyarakat dalam rangka implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia. BI

Page 43: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

23

menjelaskan bahwa Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah suatu fasilitas

kredit yang diberikan oleh perbankan kepada para nasabah perorangan yang

akan membeli atau memperbaiki rumah.

Di Indonesia, saat ini dikenal ada 2 jenis KPR:

a. KPR Subsidi, yaitu suatu kredit yang diperuntukan kepada masyarakat

berpenghasilan menengah ke bawah dalam rangka memenuhi

kebutuhan perumahan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki. Bentuk

subsidi yang diberikan berupa subsidi meringankan kredit dan subsidi

menambah dana pembangunan atau perbaikan rumah. Kredit subsidi ini

diatur tersendiri oleh Pemerintah, sehingga tidak setiap masyarakat yang

mengajukan kredit dapat diberikan fasilitas ini. Secara umum batasan

yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam memberikan subsidi adalah

penghasilan pemohon dan maksimum kredit yang diberikan.

b. KPR Non Subsidi, yaitu suatu KPR yang diperuntukan bagi seluruh

masyarakat. Ketentuan KPR ditetapkan oleh bank, sehingga penentuan

besarnya kredit maupun suku bunga dilakukan sesuai kebijakan bank

yang bersangkutan.

Persyaratan KPR Secara umum persyaratan dan ketentuan yang

diperlakukan oleh bank untuk nasabah yang akan mengambil KPR relatif

sama. Baik dari sisi administrasi maupun dari sisi penentuan kreditnya.

Untuk mengajukan KPR, pemohon harus melampirkan:

a) KTP suami dan atau istri (bila sudah menikah)

b) Kartu Keluarga

Page 44: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

24

c) Keterangan penghasilan atau slip gaji.

d) Laporan keuangan (untuk wiraswasta)

e) NPWP Pribadi (untuk kredit di atas Rp. 100 juta)

f) SPT PPh Pribadi (untuk kredit di atas Rp. 50 juta).

g) Foto kopi sertifikat induk dan atau pecahan (bila membelinya dari

developer)

h) Foto kopi sertifikat (bila jual beli perorangan)

i) Foto kopi IMB

Biaya Proses KPR:

Pada umumnya fasilitas KPR pemohon akan dikenakan beberapa biaya,

diantaranya: biaya appraisal, biaya notaris, provisi bank, biaya asuransi

kebakaran dan biaya premi asuransi jiwa selama masa kredit.

Metode Perhitungan Bunga KPR Secara umum dikenal 3 metode

perhitungan bunga yaitu:

a) Flat

b) Efektif

c) Annuitas Tahunan dan Bulanan

Dalam prakteknya metode suku bunga yang digunakan adalah suku

bunga efektif atau annuitas. Kredit perbankan terdapat tiga macam sistem

suku bunga yang berlaku, yakni sistem flat (fixed), anuitas dan efektif. Pada

sistem flat selama jangka waktu (tenor) suku bunganya tetap, tanpa

terpengaruh fluktuasi suku bunga pasar. Dalam sistem ini, angsuran mesti

di tuntaskan hingga habis masa pinjaman. Pada sistem anuitas, sepanjang

Page 45: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

25

suku bunga pasar tidak berubah, besarnya nominal cicilan/angsuran setiap

bulan juga tetap sama. Sistem suku bunga efektif hampir sama dengan

sistem anuitas. Bedanya, angsuran bunga dihitung dari saldo kredit bulanan,

sehingga tiap bulan bunga yang dibayar berubah sesuai saldo kredit nya.

(Santoso, 2015:109)

Keuntungan pembiayaan KPR nasabah tidak harus menyediakan dana

secara tunai untuk membeli rumah. Nasabah cukup menyediakan uang

muka. Karena KPR memiliki jangka waktu yang panjang, angsuran yang

dibayar dapat diiringi dengan ekspektasi peningkatan penghasilan.

2. Pembiayaan KPR di Malaysia

Menurut Sollehudin Shuib, dkk (2014:68) penerapan produk-produk

pembiayaan perumahan di Malaysia secara Islam ditawarkan melalui berbagai

kontrak. Pada asasnya terdapat dua kategori rumah yang dijual-belikan di

negara ini yaitu rumah yang telah siap dibina (completed construction

house/property) dan rumah yang belum dibina atau masih dalam pembinaan

(under construction property). Kontrak syariah yang digunakan untuk

membiayai pembelian rumah pula terbagi kepada kntrak berasaskan

pembiayaan ekuiti. Kontrak-Kontrak berasaskan pembiayaan hutang adalah

seperti Murabahah, Bai‘ Bithaman Ajil (BBA), BBA komoditi, Ijarah Thumma

Bay` dan Istisna‘. Sementara kontrak berasaskan pembiayaan ekuiti adalah

seperti Musharakah Mutanaqisah, Mudarabah dan Musharakah itu sendiri.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan ketika memilih pinjaman pembiayaan

rumah di Malaysia adalah:

Page 46: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

26

a. Margin Pembiayaan: margin pembiayaan juga dikenal sebagai loan to value

ratio. Margin pembiayaan adalah jumlah pinjaman calon nasabah yang

dinyatakan sebagai persentase dari nilai properti. Semakin rendah margin

pembiayaan, semakin 'ekuitas' ada di properti. Margin pembiayaan bisa

mencapai 95% (dari nilai rumah), dan dinilai berdasarkan faktor-faktor

seperti:

a) Jenis properti

b) Lokasi properti

c) Usia peminjam

d) Penghasilan peminjam

b. Penalti Pemberhentian Dini: Beberapa pemberi pinjaman hipotek dapat

menerapkan hukuman penghentian segera jika pinjaman tersebut dilunasi

sebagian atau seluruhnya dalam jangka waktu tertentu, termasuk jika calon

nasabah membiayai kembali pinjaman dengan pemberi pinjaman lain.

Periode waktu yang ditentukan ini dimana nasabah bertanggung jawab

untuk membayar denda penghentian awal disebut 'lock-in period'.

Bergantung pada istilah dan ukuran pinjaman nasabah, tagihan ini bisa

sangat signifikan.

c. Biaya-biaya: Ada sejumlah biaya terkait (seperti biaya profesional dan

biaya pemerintah) yang harus nasabah bayar saat nasabah mengambil

hipotek.

Beberapa biaya yang masuk kedalam perhitungan nasabah diantaranya :

Page 47: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

27

1) Bea materai: Perjanjian Jual Beli (0.5% sampai 1.0%), Perjanjian Pinjaman

(0,5%) dan Transfer Judul (1,0% sampai 2,0%).

2) Biaya Pencairan: bervariasi menurut negara, kantor pertanahan dan jenis

property.

3) Biaya Pengolahan: satu kali tagihan oleh pemberi pinjaman (sampai

beberapa ratus ringgit) (i.money.bnm).

Adapun perhitungan cicilan KPR syariah yang dilakukan dengan bank syariah

di Indonesia dan di Malaysia:

Berbeda dengan KPR Konvensional yang jika masa bunga tetap (fixed

rate) habis akan mengikuti suku bunga di pasaran tiap bulan, KPR syariah

memiliki margin flat. Tidak sedikit konsumen menggunakan sistem

pembayaran perumahan dengan menggunakan KPR syariah. Margin KPR

sudah ditentukan sejak awal akad, jadi nasabah bisa menghitung pengeluaran

tiap bulan nya dengan pasti (Anwar, 2017:41).

3. Perhitungan Pembiayaan KPR di Indonesia dan Malaysia

Perhitungan harga rumah dengan flat margin di Indonesia harga

penawaran rumah Rp 329.200.000 saat cicilannya ke bank lunas 15 tahun

kemudian, harga rumah itu kurang lebih menjadi Rp 630.434.479.

Term Pembayaran Keterangan Jumlah

Hari ke-1 Booking Fee Rp 3.000.000

Hari ke-14 DP 20% (dari harga rumah tanpa

diskon, kemudian dikurangi booking

fee)

Rp 62.840.000

Page 48: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

28

Hari ke-30 sampai

lunas

Setelah melakukan akad kredit

dengan asumsi margin 12% selama

15 tahun atau 180 bulan.

80% harga rumah (tanpa diskon)

Rp 263.360.000

Tenor

(bulan)

180 Margin

(ERR)

12,00% Angsuran Jumlah

Tenor 180 Margin 12,00% Angsuran Rp 3.160.762

Sumber: Hasil data diolah

Cicilan perbulannya: Rp 3.160.762 (total 180 bulan) = Rp 567.594.479

Harga real rumah : (Rp 567.594.479 + Rp 62.840.000) = Rp 630.434.479

Perhitungan harga rumah dengan flat margin di Malaysia masa kerja

pinjaman maksimum 35 tahun lebih dari cukup bagi peminjam untuk melunasi

pinjaman mereka dengan pensiun. Peningkatan kepemilikan pinjaman

perumahan akan menambah total biaya pendanaan dan juga tidak akan

meningkatkan rasio layanan hutang secara signifikan. Untuk menggambarkan

hal ini, dengan mengasumsikan masa pinjaman perumahan sebesar RM500.000

yang dibayar dalam waktu 35 tahun atau 420 bulan. Total biaya pembiayaan

(RM) 559,844

Pembiayaan Rumah RM 500.000

Margin 5%

Angsuran Perbulan RM 2.523 selama 35 Tahun

Total jumlah pembiayaan diakhir RM 559.844

Sumber: Bank Negara Malaysia

D. Akad Pembiayaan KPR Syariah

1. Akad Pembiayaan KPR Syariah di Indonesia

Page 49: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

29

Berdasarkan Surat Edaran BI No. 14/ 33/DPbS bahwa Pembiayaan

Kepemilikan Rumah yang selanjutnya disebut KPR iB adalah pemberian

pembiayaan kepada nasabah dalam rangka kepemilikan rumah dengan

menggunakan akad berdasarkan prinsip syariah. Ruang lingkup pengaturan

KPR iB meliputi pembiayaan KPR iB yang diberikan oleh BUS dan UUS

kepada nasabah perorangan dalam rangka kepemilikan rumah tinggal,

termasuk rumah susun atau apartemen dengan tipe bangunan lebih dari 70

m2 (tujuh puluh meter persegi), namun tidak termasuk rumah kantor dan

rumah toko. Dalam Surat Edaran BI No. 14/ 33/DPbS menjelaskan

pengaturan penyertaan (sharing) dan juga jaminan (deposit) pada KPR iB:

a. Penyertaan (sharing) BUS atau UUS dalam rangka kepemilikan rumah

diberlakukan terhadap KPR iB dengan skema Musyarakah

Mutanaqisah (MMQ).

b. Penyertaan (sharing) BUS atau UUS sebagaimana dimaksud pada huruf

A ditetapkan paling tinggi sebesar 80% (delapan puluh persen) dari

harga perolehan rumah.

c. Uang Jaminan (deposit) dalam rangka kepemilikan rumah diberlakukan

terhadap KPR iB dengan akad IMBT.

d. Uang Jaminan (deposit) sebagaimana dimaksud pada huruf C ditetapkan

paling rendah sebesar 20% (dua puluh persen) dari harga perolehan

rumah yang disewakan kepada nasabah.

e. Uang Jaminan (deposit) sebagaimana dimaksud pada huruf D akan

diperhitungkan sebagai uang muka pembelian rumah pada saat akad

Page 50: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

30

IMBT jatuh tempo. Dalam hal nasabah tidak mengambil opsi untuk

membeli rumah, maka Uang Jaminan (deposit) tersebut dikembalikan

kepada nasabah.

Di bank syariah, tersedia beragam KPR iB yang bisa dipilih sesuai

kebutuhan: KPR iB jual beli, KPR iB sewa, KPR iB sewa beli dan KPR iB

kepemilikan bertahap. Namun yang banyak ditawarkan oleh bank syariah

adalah skema jual beli dan skema sewa beli (bi.go.id).

KPR iB dengan skema jual beli memberi kepastian jumlah angsuran yang

harus dibayar oleh nasabah setiap bulan. Nasabah tidak akan dipusingkan

dengan masalah naiknya angsuran apabila terjadi kenaikan suku bunga pasar

karena besarnya nilai angsuran tetap sampai masa angsuran selesai. Harga

jual rumah ditetapkan di awal ketika nasabah menandatangani perjanjian

pembiayaan jual beli rumah. Misalnya harga beli rumah sebesar Rp.100

juta. Untuk jangka waktu 5 tahun, bank syariah misalnya mengambil

keuntungan/margin sebesar Rp.50 juta. Maka harga jual rumah kepada

nasabah untuk masa angsuran 5 tahun adalah sebesar Rp.150 juta. Angsuran

yang harus dibayar nasabah setiap bulan adalah Rp.150 juta dibagi 60 bulan

= Rp 2,5 juta (bi.go.id).

KPR iB dengan skema sewa beli memberi opsi kepada nasabah untuk

menyewa rumah yang diinginkannya dan akhirnya dapat ia miliki di akhir

masa sewa. Dalam skema ini, harga sewa ditentukan secara berkala

berdasarkan kesepakatan antara bank dengan nasabah. Umumnya

digunakan untuk pembiayaan KPR iB berjangka waktu panjang,

Page 51: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

31

misalnya 15 tahun. Dalam 2 tahun pertama biaya sewa rumah misalnya

ditetapkan sebesar Rp 1,5 juta per bulan. Untuk 2 tahun kedua disepakati

sebesar Rp 2 juta per bulan, begitu juga untuk tahun-tahun selanjutnya

harga akan direview dan ditetapkan biaya sewa per bulannya. Pada akhir

tahun ke-15 nasabah dapat membeli rumah yang disewa, misalnya

dengan harga Rp.20 juta (bi.go.id).

Untuk kedua jenis KPR iB tersebut maupun jenis lainnya, nasabah

juga diuntungkan ketika ingin melunasi angsuran sebelum masa kontrak

berakhir, karena bank syariah tidak akan mengenakan pinalti. Jadi, bagi

anda yang membutuhkan rumah idaman, jangan ragu ke bank syariah

terdekat untuk memperoleh KPR iB beragam pilihan, semua

menguntungkan.

Adapun skim yang banyak digunakan oleh perbankan syari’ah di

Indonesia dalam menjalankan produk pembiayaan KPR adalah skim

murabahah, istisna’ dan ijarah, khususnya ijarah muntahiyah bittamlik

(IMBT) (Haris, 2007).

a) KPR Syariah Yang Menggunakan Skim Murabahah

Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan

perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati penjual dan

pembeli (Wiyono dan Taufan, 2013:129).

Prinsip jual-beli murabahah dan disebut sebagai pembiayaan KPR

Murabahah yaitu, dengan cara jual-beli dimana penjual (bank)

Page 52: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

32

menyebutkan harga jual yang terdiri atas harga pokok barang dang

tingkat keuntungan tertentu atas barang kepada pembeli (nasabah) dan

telah disepakati oleh nasabah. Pembeli (nasabah) dapat membayar

secara angsur, ataupun secara kontan dengan biaya tambahan margin

yang telah disepakati (Kailani, 2009:172).

Gambar 2.1

Skema Pembiayaan KPR syariah dengan Skim Murabahah

Developer

sebagai

SupplierBank Syariah

Nasabah KPR

Syariah

1a 2a

2b1b

Keterangan:

1a Developer perumahan menjual rumah kepada pihak bank syari’ah

secara tunai, 1b Bank syari’ah membeli kepada developer selaku

supplier secara tunai, 2a Bank syari’ah menjual rumah sebesar harga

pokok ditambah keuntungan yang disepakati bersama, kepada

nasabah KPR Syari’ah secara tangguhan/angsuran, 2b Nasabah

membeli kepada bank syariah secara angsuran.

Page 53: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

33

Dengan merujuk pada skim murabahah, penentuan harga atau

keuntungan dan angsuran dalam KPR Syari’ah haruslah memenuhi

persyaratan-persyaratan berikut: (Haris, 2007).

1) Keuntungan atau mark-up yang diminta bank harus diketahui oleh

nasabah.

2) Harga jual bank adalah harga beli (harga perolehan) bank

ditambah keuntungan.

3) Harga jual tidak boleh berubah selama masa perjanjian.

4) Sistem pembayaran dan jangka waktunya disepakati bersama.

b) KPR Syariah Yang Menggunakan Skim Istishna’

Dalam fatwa DSN-MUI dijelaskan bahwa jual beli Istishna adalah

akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu

dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara

pemesan (pembeli/mustasni’) dan penjual (pembuat/sani’).

Dalam KPR dengan skim ini, bank bertindak sebagai agen pemesan

dan penjual. Bank memesan kepada developer, sebuah rumah yang

kriteria-kriterianya sudah ditentukan terlebih dahulu oleh nasabah,

rumah yang dimaksudkan ini adalah rumah yang memang belum

wujud dan baru dimulai pembangunannya setelah ada pemesanan dari

pihak bank. Pihak bank kemudian menjual rumah tersebut kepada

nasabah secara angsuran, tetapi penyerahannya adalah pada waktu

akhir periode pembayaran (Haris, 2017).

Page 54: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

34

Gambar 2.2

Skema Pembiayaan KPR Syari’ah dengan Skim Istishna

Bank Syariah Nasabah

Developer

Supplier

2

1

3

Keterangan:

Nasabah memesan rumah kepada bank dengan kriteria tertentu yang

telah ditentukan. Bank membeli rumah kepada developer perumahan

(selaku supplier) sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh

nasabah. Bank menjual barang kepada nasabah (tetapi penyerahan

barangnya pada akhir pembiayaan) dan nasabah membayar dengan

cara mengangsur.

Karena KPR ini menggunakan skim istishna’, maka akad KPR ini

harus memenuhi beberapa ketentuan umum sistem jual beli

istishna’, yaitu (Haris, 2017):

1) Spesifikasi barang (dalam hal ini adalah rumah) yang dipesan

harus jelas seperti; tipe, kelengkapan, ukuran dan lain sebagainya.

Page 55: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

35

2) Harga jual yang telah disepakati, dicantumkan dalam akad dan

tidak boleh berubah selama berlakunya akad.

3) Jika terjadi perubahan kriteria pesanan dan terjadi perubahan

harga setelah akad ditandatangani, maka seluruh biaya tambahan

tetap ditanggung oleh nasabah.

c) KPR Syariah Yang Menggunakan Skim Ijarah Muntahiyah

Bittamlik

Ijarah muntahiyah bittamlik (IMBT) merupakan kombinasi

antara sewamenyewa (ijarah) dengan jual beli atau hibah di akhir

masa sewa. Dalam ijarah muntahiyah bittamlik (IMBT) ini terjadi

pemindahan hak milik barang, dengan dua cara:

1) Ijarah dengan janji akan menjual pada akhir masa sewa.

2) Ijarah dengan janji akan memberikan hibah pada akhir masa

sewa.

Dalam praktek transaksi ijarah, pilihan untuk menjual barang di

akhir masa sewa, biasanya diambil bila kemampuan finansial

penyewa untuk membayar sewa relatif kecil. Karena sewa yang

dibayarkan kecil, akumulasi nilai sewa yang sudah dibayarkan sampai

akhir periode sewa belum mencukupi harga beli barang tersebut

beserta margin keuntungan yang ditetapkan oleh pihak bank. Karena

itu, untuk menutupi kekurangan tersebut, bila pihak penyewa ingin

memiliki barang tersebut, ia harus membeli barang itu di akhir masa

sewa (Haris, 2017).

Page 56: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

36

Sedangkan alternatif pilihan untuk menghibahkan barang di

akhir masa sewa biasanya diambil bila kemampuan finansial penyewa

untuk membayar relatif lebih besar. Karena sewa yang dibayarkan

relatif besar, akumulasi sewa di akhir periode sewa sudah mencukupi

untuk menutup harga beli barang dan margin keuntungan yang telah

ditetapkan oleh pihak bank. Dengan demikian, pihak bank dapat

menghibahkan barang tersebut di akhir masa periode sewa kepada

pihak penyewa.

Nilai sewa yang berlaku harus berdasarkan harga barang dan

besarnya cicilan barang tersebut, sehingga dapat diketahui berapa

harga jual di akhir masa menyewakan atau apakah dapat langsung

dengan hibah.

Gambar 2.3

Skema KPR dengan Skim Al-Ijarah Muntahiya Bi Tamlik

Developer RumahNasabah

Bank Syariah

A. Milik

B. Milik

1. Pesan Rumah

2. Beli Rumah

3. Sewa Beli

Page 57: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

37

Berdasarkan pola pemindahan hak milik dalam ijarah

muntahiyah bittamlik (IMBT), maka pembiayaan KPR yang

dijalankan oleh perbankan syari’ah menggunakan pola kedua, yaitu;

transaksi ijarah dengan adanya perjanjian antara pihak bank dengan

nasabah bahwa bank akan menghibahkan rumah (yang dibiayai KPR)

pada akhir masa sewa kepada nasabah (Antonio, 2000:119)

d) KPR Syariah Yang Menggunakan Skim Musyarakah Mutanaqishah

Musharakah mutanaqisah ialah satu konsep perkongsian

menurun, berkurangan dan berakhir dengan pemilikan tunggal (Shuib

dkk, 2013:70). Musyarakah mutanaqishah adalah musyarakah

dengan ketentuan bagian dana salah satu mitra akan dialihkan secara

bertahap kepada mitra lainnya sehingga bagian dananya akan

menurun dan pada akhir masa akad mitra lain tersebut akan menjadi

pemilik penuh usaha tersebut. Konsep akad musyarakah

mutanaqishah dijadikan sebuah konsep dalam pembiayaan perbankan

syariah, yaitu kerjasama antara bank syariah dengan nasabah untuk

pengadaan atau pembelian suatu barang yang mana asset barang

tersebut jadi milik bersama.

Adapun besaran kepemilikan dapat ditentukan sesuai dengan

sejumlah modal atau dana yang disertakan dalam kontrak kerjasama

tersebut. Selanjutnya pihak nasabah akan membayar (mengangsur)

sejumlah modal atau dana yang dimiliki oleh bank syariah. Jumlah

modal bank syariah semakin lama semakin kecil, berbanding terbalik

Page 58: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

38

dengan jumlah modal nasabah yang semakin bertambah karena

pembayaran angsuran pada setiap bulan. Pada akhir masa

pembiayaan, jumlah modal bank telah diambil alih 100% oleh

nasabah sehingga kepemilikan atas rumah dialihkan menjadi atas

nama nasabah.

Gambar 2.4

Diagram Jumlah Modal pada Pembiayaan Akad Musyarakah Mutanaqisah

Nasabah Parsial

Asset Value

Bank Syariah Parsial

Pembiayaan

Proyek

PerumahanTenaga / Aset

Modal /

Keahlian

Keuntungan

Bagi Hasil Keuntungan

Sesuai Porsi Kontribusi

Modal

Nisbah X% Nisbah Y%

Negosiasi

Perpindahan kepemilikan dari porsi bank syariah kepada

nasabah seiring dengan bertambahnya jumlah modal nasabah dari

pertambahan angsuran setiap bulannya. Apabila masa angsuran

berakhir, berarti kepemilikan suatu barang atau benda tersebut

Page 59: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

39

sepenuhnya menjadi milik nasabah. Penurunan porsi kepemilikan

bank syariah terhadap barang atau benda berkurang secara

proporsional sesuai dengan besarnya angsuran. Selain sejumlah

angsuran yang harus dilakukan nasabah untuk mengambil alih

kepemilikan, nasabah harus membayar sejumlah sewa kepada bank

syariah hingga berakhirnya batas kepemilikan bank syariah.

Pembayaran sewa dilakukan bersamaan dengan pembayaran

angsuran. Pembayaran angsuran merupakan bentuk pengambilalihan

porsi kepemilikan bank syariah. Sedangkan pembayaran sewa adalah

bentuk keuntungan (fee) bagi bank syariah atas kepemilikannya

terhadap aset tersebut. Pembayaran sewa sekaligus merupakan bentuk

kompensasi kepemilikan dan kompensasi jasa bank syariah (Putri

Kamulatur, 2015).

2. Akad Pembiayaan KPR Syariah di Malaysia

Rumah atau tempat kediaman merupakan salah satu keperluan hidup

yang perlu dipenuhi bagi setiap individu. Oleh demikian, untuk membina

rumah memerlukan sejumlah dana yang besar. Bagi menampung dana

tersebut, kebanyakan kita akan mendapatkan pembiayaan dari institusi

perbankan atau lain-lain institusi. Sebagai seorang Islam yang faham

tentang din Islam itu sendiri, memilih produk pembiayaan rumah secara

Islam adalah menjadi satu kewajiban.

Pada masa kini, produk-produk pembiayaan perumahan secara Islam di

Malaysia ditawarkan melalui pelbagai kontrak. Pada asasnya terdapat dua

Page 60: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

40

kategori rumah yang dijual beli di negara ini iaitu rumah yang telah siap

dibina (completed construction house/property) dan rumah yang belum

dibina atau masih dalam pembinaan (under construction property)

(Sollehudin shuib, 2013).

Kontrak syariah yang digunakan untuk membiayai pembelian rumah

pula terbahagi kepada kontrak berasaskan pembiayaan hutang dan kontrak

berasaskan pembiayaan ekuiti. Kontrak-Kontrak berasaskan pembiayaan

hutang adalah seperti Murabahah, Bay‘ Bithaman Ajil (BBA), BBA

komoditi, Ijarah Thumma Bay` dan Istisna‘. (Haris, 2007) Sementara

kontrak berasaskan pembiayaan ekuiti adalah seperti Musharakah

Mutanaqisah, Mudarabah dan Musharakah itu sendiri (Wilson, 1991).

Artikel ini akan memberi tumpuan kepada dua jenis kontrak yang sedia

digunakan dalam produk pembiayan dan pinjaman perumahan di Malaysia

iaitu pembiayaan perumahan secara Musharakah Mutanaqisah dan

pinjaman perumahan konvensional dari aspek pelaksanaannya.

a. KPR Syariah Yang Menggunakan Skim Bay Bithaman Ajil (BBA)

Bay Bithaman Ajil (BBA) adalah satu konsep pembelian dengan

bayaran harga yang ditangguhkan ke suatu tempoh masa tertentu. BBA

melibatkan jualan suatu aset dengan harga tangguh atau dengan

bayaran ansuran, iaitu menjual suatu aset dengan disegerakan

penyerahan aset yang dijual kepada pembeli dan ditangguhkan bayaran

harganya sehingga ke satu masa yang ditetapkan atau dengan bayaran

secara beransur-ansur (al-taqsit) (al-Misri, 1986).

Page 61: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

41

Aplikasi rukun dalam kontrak pembiayaan perumahan BBA

menunjukkan pihak yang berakad adalah bank, dan pelanggan yang

ingin mendapatkan pembiayaan. Objek kontrak pula adalah rumah atau

aset yang di biayai mana kala tujuan kontrak adalah pembiayaan untuk

memiliki sesuatu aset, yang mana tawaran dan penerimaan akan

berlaku antara bank (pembiayaan) dengan pelanggan (penerima biaya).

Rukun dalam amalan BBA sekarang adalah harga jualan yang mesti

dinyatakan dengan jelas. Harga ini antara lain merangkumi tempoh

pembayaran (Azni, 2003). Secara ringkasnya, proses pembiayaan

perumahan secara BBA melibatkan langkah-langkah seperti berikut

(Nor Hijiriah, 2009):

1) Pelanggan mengenal pasti dan menempah (jika perlu) rumah yang

akan dibeli.

2) Pelanggan menemui bank untuk mendapatkan pembiayaan

dengan mengemukakan dokumen yang diperlukan.

3) Setelah bersetuju, bank dan pelanggan akan mengadakan akad

Bay‘ al-‘Inah (pelanggan menjual rumah kepada pemaju secara

tunai).

4) Bank kemudian menjual semula rumah tersebut kepada pelanggan

dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang dijual oleh

pelanggan kepada bank tadi. Pelanggan akan membayar secara

ansuran kepada bank untuk jualan yang kedua ini.

Page 62: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

42

5) Pelanggan akan memiliki sepenuhnya rumah tersebut setelah

bayaran ansuran selesai dilakukan (paling lambat 30 tahun).

Prosedur pembiayaan perumahan secara BBA ini terpakai untuk

rumah yang telah siap dibina maupun sedang dibina ataupun belum

dibina lagi (Nor Hijiriah, 2009). Bank juga melalui penawaran produk

pembiayaan perumahan secara BBA akan mengenakan atau

meletakkan syarat-syarat tambahan bagi memastikan sesuatu kontrak

itu dapat berjalan dengan lancar di samping dapat mengurangkan

risiko. Syarat-syarat ini biasanya akan memberi lebih keyakinan

kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak untuk memetrai

perjanjian mereka. Antara syarat yang biasa dikenakan oleh pihak bank

terhadap pelanggan adalah seperti keperluan kepada cagaran dan

penjamin, keperluan kepada bayaran deposit dan persetujuan berkaitan

jumlah angsuran.

b. KPR Syariah Yang Menggunakan Skim Bay al-Murabahah

Konsep Bay al-Murabahah adalah satu transaksi penjualan

suatu aset dengan kos asal ditambah untung dengan syarat adanya reda-

meredai antara penjual dengan pembeli berkenaan syarat yang

ditetapkan antara kedua-dua belah pihak. Contohnya apabila bank

membiayai pelanggan untuk membeli aset tetap seperti rumah. Bank

akan membeli aset tersebut terlebih dahulu, kemudian ia menjualkannya

kepada pelanggan dengan harga kos ditambah untung mengikut apa

yang telah dipersetujui bersama. Pelaksanaan Bay ‘al-Murabahah

Page 63: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

43

dalam amalan perbankan pada hari ini juga lebih bersifat Bay

‘alMurabahahlil Amir bi al-Shira

Huraian ringkas proses pembiayaan membeli rumah secara murabahah

adalah seperti berikut:

a) Pelanggan mengenal pasti rumah yang akan dibeli dan mendapatkan

perincian dari pemaju.

b) Pelanggan menemui bank untuk mendapatkan pembiayaan dengan

mengemukakan dokumen yang diperlukan.

c) Bank akan membeli rumah tersebut dari pemaju.

d) Bank akan menjual tersebut kepada pelanggan dengan harga kos

ditambah untung.

e) Pelanggan membeli rumah tersebut dari bank dengan tempoh dan

kaedah ansuran yang telah dipersetujui bersama.

Bayaran ansuran dalam pembiayaan secara Bay‘ alMurabahah ini boleh

dibuat seperti pembiayaan lain iaitu secara bulanan. Kadar keuntungan

bank juga adalah tetap dan ditentukan ketika perjanjian ditandatangani.

Hal ini juga tidak memerlukan sebarang kadar siling diletakkan dalam

produk ini. Bank juga akan memastikan mereka membeli rumah

tersebut terlebih dahulu sebelum dijual kepada pelanggan. Sekiranya

pelanggan telah membayar deposit sebanyak 10 peratus sebagaimana

lazimnya dalam konteks tempahan pembelian rumah di negara ini dan

seterusnya pelanggan tersebut telah mendapatkan Perjanjian Jual Beli

dari pemaju terlebih dahulu, maka bank akan membatalkannya.

Page 64: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

44

Kemudian bank akan membeli semula rumah tersebut dan setelah itu

barulah rumah tersebut dijual kepada pelanggan (Ashari, 2009).

c. KPR Syariah Yang Menggunakan Skim Istisna

Al-Istisna’ dari segi bahasa bermaksud meminta untuk

dibuatkan sesuatu seperti meminta seseorang untuk dibuatkan pintu

untuknya. Istisna‘ berasal dari kata sana‘a yang bermaksud membuat,

mengeluarkan (menghasilkan) atau membina sesuatu (al-Bashir, 2006)

atau minta dihasilkan sesuatu (Ibn Manzur, 1990).

Huraian ringkas proses pembiayaan pembelian rumah secara

Istisna‘ adalah seperti berikut (Ashari, 2009):

1) Pelanggan mengenal pasti projek rumah yang ingin dibeli dan

mendapatkan bukti pembelian seperti resit tempahan dari pemaju.

2) Pelanggan menemui bank untuk mendapatkan pembiayaan secara

Bay‘ al-Istisna‘ dengan mengemukakan dokumen yang diperlukan.

3) Bank akan mendapatkan rumah tersebut dari pemaju secara

tempahan. Bank akan membayar kepada pemaju secara berperingkat

mengikut tahap kemajuan projek.

4) Rumah akan disiapkan oleh pemaju dan diserahkan kepada bank

untuk diserahkan kepada pelanggan.

5) Bank menjual rumah tersebut kepada pelanggan dengan harga kos

ditambah keuntungan, misalnya RM100,000 (harga kos) +

RM50,000 (keuntungan) = RM150,000 (harga jualan).

Page 65: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

45

6) Pelanggan akan mula membuat bayaran ansuran kepada bank

setelah perjanjian pembiayaan dimetrai sehingga tempoh

pembiayaan tamat (seperti 30 tahun). Pelanggan juga boleh

memilih untuk membayar mengikut kemajuan pembinaan rumah

ketika rumah dalam pembinaan, dan membayar ansuran seperti

biasa setelah rumah siap dibina

d. KPR Syariah Yang Menggunakan Skim Musyrakah Mutanaqisah

Gambaran operasi pembiayaan perumahan berasaskan kontrak

Musharakah Mutanaqisah (MM) adalah seperti berikut (Ashari 2009):

1) Pelanggan akan mengenal pasti rumah yang ingin dibeli. Setelah

berpuas hati dengan spesifikasi rumah, pelanggan perlu

mendapatkan Sijil Perjanjian Jual Beli (SPJB) dari pemaju sebagai

bukti (dokumen) untuk diajukan kepada bank ketika memohon

pembiayaan.

2) SPJB tersebut mestilah dikeluarkan atas nama pelanggan dan

bank/pembiaya.

3) Pelanggan seterusnya akan menemui bank untuk memohon

pembiayaan rumah secara Musharakah Mutanaqisah dengan

mengemukakan dokumen yang diperlukan.

4) Setelah berbincang dan mendapat persetujuan bersama, bank dan

pelanggan akan menandatangani dokumen perjanjian sebagai tanda

bersetuju untuk berkontrak secara Musharakah Mutanaqisah

melalui produk Pembiayaan Perumahan Musharakah Mutanaqisah

Page 66: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

46

5) Pelanggan seterusnya akan mula membuat bayaran ansuran

mengikut tempoh yang telah ditetapkan seperti 30 tahun bermula

dari tarikh seperti yang termetrai dalam perjanjian.

6) Melalui konsep Musharakah Mutanaqisah, bank dan pelanggan

sama-sama berkongsi modal membeli rumah yang dikehendaki

dengan nisbah perkongsian modal yang dipersetujui bersama seperti

90: 10 (bank: pelanggan). Nisbah bank biasanya lebih besar dari

nisbah milik pelanggan.

7) Pelanggan seterusnya akan mendiami rumah tersebut (sekiranya

rumah tersebut telah siap dibina) dan membuat bayaran sewaan

mengikut kadar sewaan yang biasanya telah dijumlahkan sekali

dalam bayaran ansuran bulanan yang dibuat pelanggan.

8) Melalui ansuran bulanan juga, pelanggan beransuransur membeli

ekuiti milik bank dalam perkongsian rumah tersebut.

9) Setelah cukup tempoh dan sempurna pembayaran ansuran yang

dibuat oleh pelanggan, maka proses memindah milik rumah akan

disempurnakan antara bank dengan pelanggan. Maka dengan ini

sempurnalah pembiayaan membeli rumah secara Musharakah

Mutanaqisah yang diamalkan bank.

E. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to deposit ratio adalah suatu pengukuran tradisional yang

menunjukkan deposito berjangka, giro, tabungan dan lain-lain yang digunakan

dalam memenuhi permohonan pembiayaan nasabahnya. Rasio ini

Page 67: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

47

menggambarkan sejauh mana simpanan dapat digunakan untuk pemberian

pinjaman. Rasio ini juga dapat untuk mengukur tingkat likuiditas.

Financing to deposit ratio, rasio ini mengukur kemampuan melempar

dana berdasarkan sumber dana yang tertentu. Rasio ini mirip dengan rasio

aset/kewajiban untuk perusahaan biasa. Pinjaman kredit biasanya merupakan

aset penting dan terbesar untuk bank, sedangkan deposito merupakan sumber

dana penting dan terbesar untuk bank semakin tinggi angka ini semakin tidak

likuid bank tersebu, karena semakin besar dana tertanam pada pinjaman. Jika

ada penarikan dana oleh deposan, bank bisa mengalami kesulitan. Di lain pihak,

semakin tinggi angka ini, semakin besar profitabilitas bank tersebut, karena

bank tersebut mampu melempar dana lebih efektif. Ada trade-off antara tingkat

keuntungan dengan resiko (Hanafi, 2012:331).

Secara umum, bank yang besar cenderung mempunyai FDR yang lebih

besar dibanding bank yang kecil (Julius, 2014:96). Menurut Surat Edaran Bank

Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 FDR dapat dirumuskan

sebagai berikut:

FDR = Total Pembiayaan X 100%

Dana Pihak Ketiga

F. Non Performing Financing

Non performing financing merupakan salah satu indikator tingkat

kesehatan bank umum. Sebab tinggi NPF menunjukkan ketidakmampuan bank

umum dalam proses penilaian sampai dengan pencairan dana kepada debitur.

Page 68: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

48

Di sisi lain NPF juga akan menyebabkan tingginya biaya modal yang tercermin

dari biaya operasional dari bank umum syariah yang bersangkutan. Dengan

tingginya biaya modal maka akan berpengaruh terhadap perolehan laba bersih

dari bank (Julius, 2014:164)

Non performing financing adalah salah satu resiko kredit dimana bank

menghadapi resiko kredit (macet atau tidak berbayar). Kredit yang akan macet

dapat dibuatkan cadangan kredit macet. Jika angka-angka yang berkaitan

dengan kredit macet bertambah, maka analisis harus semakin waspada, karena

bank tersebut bisa mengalami kesulitan (Hanafi, 2012:331)

Non performing financing merupakan isu yang paling krusial dalam

sistem perbankan baik di bank konvensional maupun syariah. Yang lebih

penting lagi, tingkat pembiayaan bermasalah sebagai ukuran risiko kredit

memberikan informasi tentang stabilitas sistem perbankan. Fitur unik dari bank

syariah adalah bahwa ia melarang pembiayaan berbasis bunga namun

mengambil bagian penting dalam memperluas pembiayaan kepada

pelanggannya yang dapat dikategorikan menjadi tiga segmen industri utama

yaitu hipotek (pembiayaan rumah), bisnis (komersial), dan konsumen (ritel )

Melalui berbagai kontrak keuangan syariah terutama terdiri dari basis penjualan

berbasis, berbasis sewa dan berbasis ekuitas (Isaev dan Mansur, 2017)

NPF = Kredit Bermasalah (Kriteria 3,4,5) X 100%

Total Kredit Yang Dikeluarkan

Page 69: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

49

G. Suku Bunga

1. Penerapan Suku Bunga di Indonesia

Di Indonesia pengertian suku bunga atau BI Rate adalah suku bunga

kebijakan yang mencerminkan sikap atau pendirian (stance) kebijakan

moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada. BI

rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan

Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang

dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas (liquidity

management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan

moneter.

Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain dalam

perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikan BI Rate

apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah di

tetepkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate apabila

inflasi ke depan diperkirakan berada dibawah sasaran yang telath

ditetapkan. (www.bi.go.id)

2. Penerapan Suku Bunga di Malaysia

Di Malaysia tingkat suku bunga memungkinkan Lembaga Penyedia

Layanan Keuangan untuk memvariasikan Floating Lending Rates yang

digunakan untuk mencerminkan perubahan pada biaya pendanaan yang

dapat timbul dari perubahan kebijakan bank sentral atau kondisi pendanaan

pasar. Dengan demikian, suku bunga acuan digunakan untuk harga fasilitas

pinjaman/fasilitas floating lending rates, sambil memastikan bahwa

Page 70: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

50

perubahan dalam kebijakan moneter ditransmisikan ke peminjam.

Cara penentuan harga referensi ditentukan dan digunakan untuk

mendukung intermediasi keuangan yang efisien dan memfasilitasi transmisi

kebijakan moneter yang efektif. Lembaga Penyedia Layanan Keuangan

menerapkan kebijakan yang tepat dan pengaturan tata kelola yang jelas

untuk menentukan Base Rate (termasuk dasar pilihan biaya patokan dana).

Proses, metodologi dan data yang digunakan untuk menentukan Base Rate

harus didokumentasikan dan disediakan untuk tinjauan pengawas Bank

sebagaimana dan bila diperlukan. (www.bnm.gov.my)

H. Bank Size

Bank size didefinisikan sebagai ukuran besar kecilnya suatu bank

tersebut. Bank size atau ukuran perusahaan pada dasarnya merupakan hal yang

penting dalam perusahaan. Hal tersebut dikarenakan ukuran perusahaan

menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan dapat ditunjukkan oleh total

aktiva, jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva

(Ferri and Jones dalam Tri Kumala, 2012:17).

Sedangkan bank size merupakan besarnya total aset yang dimiliki

perusahaan. Pada neraca bank, aktiva menunjukkan posisi penggunaan dana

(Kuncoro dan Suhardjono, 2002). Jadi dari beberapa ahli diatas dapat

disimpulkan bahwa bank size merupakan suatu skala perusahaan mengenai

besar kecilnya perusahaan yang dilihat dari total aktiva, log size, nilai pasar

saham, jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva .

Perhitungan size tersebut dapat di rumuskan sebagai berikut:

Page 71: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

51

Bank Size = LN(Total Aset)

Rasio Bank Size diperoleh dari logaritma natural dari total aset yang

dimiliki bank yang bersangkutan pada periode tertentu (Ranjan dan Dahl, 2003)

Page 72: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

52

I. Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian/

Peneliti/Tahun

Terbit

Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

1. Analisis Variabel-

Variabel Yang

Mempengaruhi

Pembiayaan

Murabahah Pada

Bank Syariah

Mandiri periode

2008-2011

Rimadhani (2011)

Financing to

Deposit Ratio

(FDR), Non

Performing

Financing (NPF)

dan Pembiayaan

Third Party Funds

(TPF), dan Profit

Margin

Financing to Deposit

Ratio (FDR) tidak

signifikan terhadap

pertumbuhan

pembiayaan murabahah

pada Bank Syariah

Mandiri. Hal ini

menunjukan bahwa

rendahnya efektifitas

fungsi intermediasi

Bank Syariah Mandiri

yang ditunjukan dengan

rendahnya FDR tidak

mempengaruhi

pembiayaan

2 Pengaruh Level of

Assurance, Reputasi

Kantor Akuntan

Publik, Struktur

Modal Calon

Debitur, dan

Ukuran Bank

Terhadap

Keputusan

Pemberian Kredit

Bank di Indonesia

Tjondro (2007)

Ukuran Bank (Bank

Size)

Pengujian

Hipotesis dengan

Menggunakan

Friedman Test.

Bahwa ukuran bank

(Bank Size)

berpengaruh terhadap

keputusan pemberian

kredit bank, sedangkan

variabel level of

assurance dan reputasi

kantor akuntan publik

terbukti tidak

mempengaruhi

keputusan pemberian

kredit bank.

3 Analisis Pengaruh

Simpanan (DPK),

Tingkat Bagi Hasil,

dan Non

Performing

Financing (NPF)

Terhadap

Non Performing

Financing (NPF),

Pembiayaan, dan

Regresi Data Panel

Simpanan (DPK),

dan Tingkat bagi

hasil

Secara individu

(parsial) variabel Non

Performing Financing

(NPF) tidak memiliki

pengaruh secara

signifikan terhadap

variabel jumlah

Page 73: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

53

Pembiayaan pada

Perbankan Syariah

(Studi Kasus Pada

Bank Umum

Syariah di

Indonesia Periode

2011-2015)

Karlina (2015)

pembiayaan pada

perbankan syariah di

Indonesia periode

2011-2015

4 Analisis Pengaruh

Tingkat Suku

Bunga BI Terhadap

Pembiayaan

Mudharabah

Widiyanto, Diyani

(2012)

Penelitian Jenis

Kuantitatif, Suku

Bunga BI, dan

Pembiayaan

Metode Analisis

Regresi Linier

Sederhana

Hasil penelitian

menunjukkan secara

parsial bahwa Suku

Bunga BI memberikan

pengaruh signifikan

terhadap pembiayaan

mudharabah.

5 Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi

Pembiayaan

Mudharabah pada

Bank Umum

Syariah di

Indonesia

Jamilah (2016)

Non Performing

Financing (NPF)

dan Pembiayaan

Dana Pihak Ketiga

(DPK), Capital

Adequacy Ratio

(CAR), Return On

Asset (ROA), dan

Biaya Operasional

terhadap

Pendapatan

Operasional

(BOPO)

Hasil penelitian bahwa

DPK dan CAR

berpengaruh positif

terhadap pembiayaan

mudharabah, ROA

berpengaruh negatif

terhadap pembiayaan

mudharabah, NPF tidak

berpengaruh positif

terhadap pembiayaan

mudharabah, dan

(BOPO) berpengaruh

negatif terhadap

pembiayaan

mudharabah.

6 Analisis Faktor-

faktor yang

Mempengaruhi

Pembiayaan

Mudharabah dan

Musyarakah pada

Bank Syariah

Mandiri Periode

2007-2014

Non Performing

Financing (NPF)

dan Pembiayaan

Dana Pihak Ketiga

(DPK), dan

Sertifikat Bank

Indonesia (SBIS)

Syariah

DPK berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap pembiayaan

mudharabah dan

musyarakah, NPF dan

SBIS berpengaruh

negatif tidak signifikan

terhadap pembiayaan

mudharabah dan

musyarakah; DPK,

Page 74: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

54

Hasanah (2014) NPF, dan SBIS secara

simultan berpengaruh

terhadap pembiayaan

mudharabah dan

musyarakah

7 Analisis Pengaruh

FDR, NPF, Tingkat

Bagi Hasil, Kualitas

Jasa dan Atribut

Produk Islam

Terhadap Tingkat

Pembiayaan

Mudharabah Pada

Bank Umum

Syariah di

Semarang

Wahab (2014)

Financing to

Deposit Ratio

(FDR), Non

Performing

Financing (NPF),

dan Pembiayaan

Tingkat Bagi

Hasil, Kualitas

Jasa dan Atribut

Produk Islam

Secara parsial variabel

FDR dan NPF tidak

berpengaruh terhadap

Pembiayaan

Mudharabah,

sedangkan Tingkat

Bagi Hasil, Kualitas

Jasa Layanan dan

Atribut Produk Islam

berpengaruh terhadap

Pembiayaan

Mudharabah

8 Pertumbuhan Kredit

Perbankan di

Indonesia:

Intermediasi dan

Pengaruh Variabel

Makro ekonomi

Haryati (2007)

BI Rate Pertumbuhan ekses

likuiditas (GEL),

Pertumbuhan DPK

(GDPK),

Pertumbuhan

pinjaman/simpanan

diterima(GPD),

Pertumbuhan

ekuitas (GEK)

Tingkat inflasi

(Infl), kurs

valas/exchange

rate (ER)

Secara Parsial BIRate

dan ER mempunyai

pengaruh positif tidak

signifikan terhadap

Pembiayaan Kredit.

9 Analisis Pengaruh

Dana Pihak Ketiga

(DPK), Non

Performing

Financing, dan

Tingkat Suku

Bunga Kredit

Terhadap

Pembiayaan

Non Performing

Financing, Tingkat

Suku Bunga Kredit

dan Pembiayaan

Dana Pihak Ketiga Secara Parsial DPK

berpengaruh positif

terhadap pembiayaan

bagi hasil mudharabah,

NPF tidak berpengaruh

terhadap pembiayaan

bagi hasil mudharabah,

dan suku bunga kredit

berpengaruh negative

Page 75: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

55

Barbasis Bagi Hasil

(Mudharabah) pada

Perbankan Syariah

Indonesia

Ali (2015)

terhadap pembiayaan

berbasis bagi hasil

mudharabah.

10 Harga Properti

Residensial &

Pembiayaan

Pemilikan Rumah

Perbankan Syariah

dan Konvensional

Ullyana, dkk (2016)

Suku Bunga, KPR,

dan Pembiayaan

Perbankan

menggunakan

metode Vector

Autoregressive

(VAR), Vector

Error Correction

Model (VECM),

Impulse Response

Function (IRF) and

Forecast Error

Variance

Decomposition

(FEVD)

Hasil menunjukkan

bahwa terdapat

keterkaitan jangka

panjang antara variabel

makroenomi, harga

properti dengan

pembiayaan pemilikan

rumah perbankan

syariah dan

konvensional dengan

komposisi keterkaitan

yang berbeda-beda.

Selain itu walaupun

secara normatif bunga

merupakan hal yang

dilarang dalam praktik

perbankan syariah,

namun hasil penelitian

menunjukkan bahwa

pembiayaan syariah

terkait dan sensitif

terhadap perubahan

suku bunga acuan.

11 Analisis Faktor

yang

Mempengaruhi

Pembiayaan Bagi

Hasil Mudharabah

pada Bank Umum

Syariah

Choirudin dan

Sugeng (2017)

Financing to

Deposit Ratio

(FDR), Non

Performing

Financing (NPF),

Pembiayaan

Deposito

Mudharabah

(DM), Capital

Adequacy Ratio

(CAR), Biaya

Operasional

terhadap

Pendapatan

Operasional

(BOPO)

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

deposito mudharabah,

capital adequacy ratio,

dan financing to deposit

ratio berpengaruh

positif terhadap

pembiayaan

mudharabah, non

performing financing

berpengaruh negatif

Page 76: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

56

terhadap pembiayaan

mudharabah, biaya

operasional terhadap

pendapatan operasional

(BOPO) tidak

berpengaruh terhadap

pembiayaan

mudharabah.

12 Analisis Hubungan

Simpanan, Modal

Sendiri, NPL,

Presentase Bagi

Hasil dan Markup

Keuntungan

terhadap

Pembiayaan pada

Perbankan Syariah

Studi Kasus Bank

Muamalat Syariah

Pratin, Akhyar

(2005)

NPL dan

Pembiayaan

Simpanan, Modal

Sendiri, Presentase

Bagi Hasil dan

Markup

Keuntungan

Hasil penelitian

simpanan mempunyai

hubungan positif dan

signifikan terhadap

pembiayaan sementara

variabel yang lain tidak

mempunyai hubungan

yang signifikan.

13 Faktor Yang

Mempengaruhi

Pembiayaan

Mudharabah pada

Bank Umum

Syariah di

Indonesia

Giannini (2013)

Financing to

Deposit Ratio

(FDR) dan Non

Performing

Financing (NPF)

Return on Assets

(ROA), Capital

Adequacy Ratio

(CAR) Equivalent

rate of profit

sharing

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

FDR, NPF, ROA,

CAR, dan tingkat bagi

hasil secara simultan

berpengaruh terhadap

pembiayaan

mudharabah. Untuk

hasil secara parsial,

variabel FDR

berpengaruh negatif

terhadap pembiayaan

mudharabah. Variabel

NPF tidak berpengaruh

terhadap pembiayaan

mudharabah.

Sedangkan untuk

variabel ROA, CAR,

dan tingkat bagi hasil

berpengaruh positif

Page 77: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

57

terhadap pembiayaan

mudharabah.

14 Pengaruh Ukuran

Bank, Dana Pihak

Ketiga, Capital

Adequacy Ratio,

dan Loan To

Deposit Ratio

Terhadap

Penyaluran Kredit

Pada Perusahaan

Perbankan yang

Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia

Tahun 2011-2015

Adnan, Ridwan dan

Fildzah (2016)

Ukuran Bank,

Financing to

Deposit Ratio

(FDR)

Dana Pihak Ketiga

(DPK), Capital

Adequacy Ratio

(CAR)

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

ukuran bank, dana

pihak ketiga, CAR, dan

FDR secara simultan

berpengaruh terhadap

pemberian pinjaman,

ukuran bank

berpengaruh positif

terhadap pemberian

pinjaman, dana pihak

ketiga memiliki

pengaruh positif

terhadap pemberian

pinjaman CAR tidak

berpengaruh terhadap

pemberian pinjaman,

dan FDR berpengaruh

positif terhadap

pemberian kredit.

15 The Effects of The

Level of Assurance,

Accounting Firm,

Capital Structures,

and Bank Size on

Bank Lending

Decisions

Miller dan Smith

(2002)

Bank Size Accounting Firm

dan Capital

Structures

Hasil penelitian

mengatakan bahwa

tingkat layanan

berpengaruh terhadap

jumlah pinjaman,

sedangkan tingkat Suku

Bunga tidak

berpengaruh secara

signifikan terhadap

keputusan untuk

memberikan kredit.

Struktur modal

peminjam memiliki

dampak signifikan pada

keputusan pemberian

hibah kredit, besarnya

pinjaman, dan tingkat

suku bunga. Selain itu,

ukuran pinjaman dan

tingkat suku bunga

dipengaruhi secara

signifikan oleh ukuran

bank yang memberikan

pinjaman.

Page 78: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

58

16 Analisis Pengaruh

Dana Pihak Ketiga

(DPK), Capital

Adequacy Ratio

(CAR), Non

Performing

Financing (NPF)

dan Return On

Asset (ROA)

terhadap

Pembiayaan pada

Perbankan Syariah.

Arianti dan

Muharam (2011)

Non Performing

Financing (NPF),

dan Pembiayaan

Dana Pihak Ketiga

(DPK), Capital

Adequacy Ratio

(CAR), dan Return

On Asset (ROA)

Hasil analisis

menunjukkan bahwa

hanya DPK yang

memiliki pengaruh

signifikan terhadap

pembiayaan, sedangkan

CAR, NPF, dan ROA

tidak berpengaruh

terhadap pembiayaan.

Secara stimulasi DPK,

CAR, NPF, dan ROA

berpengaruh signifikan

terhadap pembiayaan,

17 Analisis Pengaruh

CAR, NPL, dan

Tingkat Inflasi

terhadap Penyaluran

Kredit Pemilikan

Rumah (KPR)

Semadiasri, dkk

(2015)

Non Performing

Loans (NPL) dan

Kredit Pemilikan

Rumah (KPR)

Capital Adequacy

Ratio (CAR) dan

Tingkat Inflasi

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

NPL berpengaruh

signifikan terhadap

penyaluran kredit

kepemilikan rumah

BPD Bali, sedangkan

CAR dan tingkat inflasi

tidak memiliki

pengaruh yang

signifikan terhadap

penyaluran kredit

kepemilikan rumah

BPD Bali.

18 Analisis Faktor-

Faktor Yang

Mempengaruhi

Kebijakan

Penyaluran Kredit

Perbankan

Pratama (2010)

Loan to Deposit

Ratio (LDR), dan

Non Performing

Loan (NPL)

Commercial Bank,

Third Party Fund

(DPK), Capital

Adequacy Ratio

(CAR),

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

Dana Pihak Ketiga

(DPK) berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap penyaluran

kredit perbankan.

Capital Adequacy Ratio

(CAR) dan Non

Performing Loan

(NPL) berpengaruh

negatif dan signifikan

terhadap penyaluran

kredit perbankan.

Sementara suku bunga

Page 79: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

59

Sertifikat Bank

Indonesia (SBI)

berpengaruh positif dan

tidak signifikan

terhadap penyaluran

kredit perbankan.

19 Islamic Home

Financing and The

Real Sectors in

Malaysia: An ARDL

Bound Testing

Approach to

Cointegration

Yusof dan Usman

(2015)

Home Financing

dan Interest Rate

ARDL Hasil penelitian bahwa

variabel makroekonomi

memiliki pengaruh

jangka panjang dan

jangka pendek yang

berbeda terhadap

pembiayaan rumah

syariah. Selain itu, studi

ini mendokumentasikan

bukti bahwa

pembiayaan rumah

syariah di Malaysia,

setidaknya dalam

jangka pendek, tidak

tergantung pada tingkat

suku bunga dan oleh

karena itu, meminta

tingkat alternatif

potensial, mungkin tarif

sewa, yang dapat

dijadikan patokan dan

bukan tingkat bunga

konvensional saat ini.

20 Bad luck or bad

management?

Emerging banking

market experience.

Podpiera dan Weill

L (2008)

Non-performing

loans dan

penyaluran

pembiayaan

Menggunakan

Transition

countries dan

mengukur tingkat

kegagalan bank

Hasil dari penelitian

menyatakan bahwa ada

nya hubungan negatif

antara kredit macet

dengan pembiayaan

yang menyebabkan

terjadi nya penurunan

efisiensi biaya di masa

depan. Pengawas

perbankan harus fokus

pada peningkatan

efisiensi biaya bank

untuk mengurangi

kemungkinan

kegagalan bank di

negara-negara transisi.

Page 80: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

60

21 Non performing

loans(NPLs)in

acrisis economy:

Long-run

equilibrium

analysis with a

real time VEC

model for Greece

Konstantinos,

dkk (2016)

Non performing

loans(NPLs)

Crisis Macro

economy dan

VAR/VEC

Sesuai dengan bukti

internasional, temuan

empiris menunjukkan

bahwa faktor

makroekonomi dan

pembiayaan memiliki

dampak yang signifikan

terhadap kredit

bermasalah di negara

ini. Sementara itu,

kualitas kredit yang

memburuk memberi

umpan balik pada

ekonomi yang

mengarah ke lingkaran

negatif yang

memperkuat.

Page 81: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

61

J. Kerangka Pemikiran

Variabel Independen

Financing to Deposit Ratio (FDR) (X1)

Non Performing Financing (NPF) (X2)

Suku Bunga (X3)

Bank Size (X4)

Variabel Dependen

Pembiayaan KPR Syariah

Model Regresi

Data Panel

Common Effect Model Random Effect ModelFixed Effect Model Fixed Effect Model

Uji Chow Uji Hausman

Model yang terpilih Random Effect Model

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinearitas

3. Uji Autokorelas

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji F Uji T Koefisien Determinasi (Adjust R2)

Interpretasi

Kesimpulan dan Saran

Page 82: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

62

K. Keterkaitan Antar Variabel

1. Financing to Deposit Ratio (FDR) dengan Pembiayaan

Rasio pembiayaan terhadap pendanaan Finance to Deposit Ratio

(FDR) perbankan syariah dinilai akan efektif untuk mendukung perolehan

imbal hasil tinggi jika berada pada kisaran 95%-98%. Hal itu berarti dari

100% dana yang terkumpul dari masyarakat, sebanyak 95%-98% di

antaranya disalurkan dalam bentuk pembiayaan.

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan pengaruh

FDR terhadap pembiayaan dilakukan oleh Choirudin (2017), menunjukkan

bahwa FDR berpengaruh positif terhadap pembiayaan mudharabah pada

Bank Umum Syariah. Artinya semakin tinggi nilai financing to deposit ratio

akan meningkatkan penyaluran pembiayaan mudharabah yang dilakukan

bank syariah karena likuiditasnya yang baik. Rimadhani (2011),

menunjukkan bahwa tingkat FDR tidak signifikan terhadap pembiayaan

murabahah pada Bank Syariah Mandiri.

2. Non Performing Financing (NPF) dengan Pembiayaan

NPF merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam

mengatasi risiko kredit macet maupun gagal bayar. Dana untuk mengcover

kredit macet dan gagal bayar adalah modal bank sehingga semakin besar

NPF semakin besar pula modal bank yang dipakai untuk mengcover kredit

macet. Besarnya tingkat NPF menjadi salah satu penyebab sulitnya bank

dalam melakukan pembiayaan.

Page 83: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

63

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan pengaruh

NPF terhadap pembiayaan dilakukan oleh Pratin dan Akhyar (2005),

menunjukkan bahwa NPF mempunyai hubungan positif tidak signifikan

terhadap pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia. Giannini (2013),

menunjukkan bahwa secara parsial NPF tidak berpengaruh terhadap

pembiayaan mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia

3. Suku Bunga dengan Pembiayaan

Suku bunga merupakan salah satu faktor dalam penyaluran kredit

bank, tingkat suku bunga bank berfungsi menarik minat masyarakat untuk

melakukan kredit pada bank, juga sebagai patokan masyarakat dalam

memperoleh bunga deposito. Pada kondisi normal, kenaikan pada suku

bunga simpanan akan otomatis mempengaruhi suku bunga pinjaman.

Dimana suku bunga pinjaman naik lebih tinggi dari suku bunga simpanan,

sehingga dari kegiatan ini bank akan memperoleh keuntungan berupa laba

dari tingkat bunga kreditnya. Suku bunga kredit menjadi bahan

pertimbangan bagi masyarakat atau investor dalam meminjam kredit bank.

Bila tingkat suku bunga kredit bank meningkat, maka secara teori

permintaan kredit akan menurun, dan jika tingkat suku bunga kredit bank

menurun, maka permintaan kredit akan meningkat (Kasmir, 2008:132).

Menurut Ulyana dkk (2016), Bunga berpengaruh terhadap

permintaan pembiayaan rumah untuk tujuan investasi karena saat bunga

turun return bersih investasi meningkat. Selain itu bunga juga berpengaruh

terhadap permintaan rumah untuk tujuan konsumsi (ditempati) karena

Page 84: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

64

menentukan cicilan yang harus dibayar padahal cicilan yang harus dibayar

signifikan dibanding cashflow keluarga. Dengan demikian jika bunga turun

maka permintaan rumah akan naik dan akibatnya harga rumah naik.

4. Bank Size dengan Pembiayaan

Menurut office of advocacy yang melakukan suatu studi mengenai

“Rank and Size Description for 1996 Study”, ukuran bank merefleksikan

ukuran aktiva (asset size) dari institusi keuangan. Menurut majalah Investor

edisi Juni 2003, bank-bank dikategorikan berdasarkan ukuran bank, yaitu:

a. Bank dengan jumlah aktiva < Rp. 10 triliun,

b. Bank dengan jumlah aktiva Rp. 10 – 50 triliun dan

c. Bank dengan jumlah aktiva > Rp. 50 triliun.

Miller dan Smith (2002) berpendapat bahwa bank yang berukuran

besar (memiliki jumlah aktiva yang besar) mampu memberikan

pembiayaan yang lebih besar karena mereka memiliki kapasitas

pembiayaan yang lebih besar.

Berdasarkan hasil pengujian Adnan (2016), secara parsial variabel

ukuran bank berpengaruh terhadap penyaluran kredit pada perusahaan

perbankkan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa

semakin besar ukuran bank maka semakin besar pula penyaluran kredit

pembiayaan bank tersebut.

Page 85: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

65

L. Uji Hipotesis

1. Diduga adanya pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) secara parsial

terhadap pembiayaan kpr pada perbankan syariah

a. H0 : Financing to Deposit Ratio (FDR) tidak berpengaruh secara parsial

terhadap pembiayaan kpr pada perbankan syariah.

b. H1 : Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh secara parsial

terhadap pembiayaan kpr pada perbankan syariah.

2. Diduga adanya pengaruh Non Performing Financing (NPF) secara parsial

terhadap pembiayaan kpr pada perbankan syariah

a. H0 : Non Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh secara parsial

terhadap pembiayaan kpr pada perbankan syariah.

b. H1 : Non Performing Financing (NPF) berpengaruh secara parsial

terhadap pembiayaan kpr pada perbankan syariah.

3. Diduga adanya pengaruh Suku Bunga secara parsial terhadap pembiayaan

kpr pada perbankan syariah

a. H0 : Suku Bunga tidak berpengaruh secara parsial terhadap pembiayaan

kpr pada perbankan syariah.

b. H1 : Suku Bunga berpengaruh secara parsial terhadap pembiayaan kpr

pada perbankan syariah.

4. Diduga adanya pengaruh Bank Size secara parsial terhadap pembiayaan kpr

pada perbankan syariah.

a. H0 : Bank Size tidak berpengaruh secara parsial terhadap pembiayaan

kpr pada perbankan syariah.

Page 86: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

66

b. H1 : Bank Size berpengaruh secara parsial terhadap pembiayaan kpr

pada perbankan syariah.

5. Diduga adanya pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR), Non

Performing Financing (NPF), Suku Bunga, dan Bank Size secara simultan

terhadap pembiayaan kpr pada perbankan syariah

a. H0 : Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing

(NPF), Suku Bunga, dan Bank Size tidak berpengaruh secara simultan

terhadap pembiayaan kpr pada perbankan syariah.

b. H1 : Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing

(NPF), Suku Bunga, dan Bank Size berpengaruh secara simultan

terhadap pembiayaan kpr pada perbankan syariah.

Page 87: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

67

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bersifat penelitian kuantitatif, yaitu penelitian ilmiah yang

sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.

Menurut Sugiyono (2016:35), metode kuantitatif disebut juga sebagai metode

positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai

metode ilmiah karena telah memenuhi kaedah-kaedah ilmiah yaitu konkrit,

obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode

konfirmatif, karena metode ini cocok digunakan untuk pembuktian/konfirmasi.

Metode ini disebut sebagai metode kuantitatif karena data penelitian berupa

angka-angka dan analisis menggunakan statisktik.

Penelitian ini yang dijadikan objek penelitian adalah pada perbankan

syariah yang termasuk dalam bank umum syariah di Indonesia dan di Malaysia

periode 2010-2016. Penelitian ini termasuk ke dalam kelompok data panel

dengan melihat dari dimensi waktu yang digunakan selama periode penelitian

yaitu selama enam tahun, dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2016 dan

menggunakan 18 bank sebagai penelitiannya. Tujuan dalam penelitian ini

adalah untuk menganalisa variabel independen, yaitu variabel Financing to

Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), Suku Bunga, dan

Bank Size terhadap variabel dependen, yaitu Pembiayaan KPR.

Page 88: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

68

B. Teknik Penentuan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2016:148), populasi adalah wilayah generelisasi

yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda

alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek

yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh

subjek/objek itu. Populasi yang menjadi objek penelitian ini adalah seluruh

Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia dan Malaysia yang telah

mempublikasikan laporan keuangannya dalam rentan periode 2010-2016.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2016:149), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan tidak

mungjun mempelajari semua yang ada pada populasi. Apa yang dipelajari dari

sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu

sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).

Penentuan sampel dilakukan secara non random (non probability sampling)

dengan metode purposive sampling yang dilakukan dengan mengambil sampel

dari populasi berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria sampel yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh Bank Umum Syariah di

Indonesia periode 2010-2016

Page 89: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

69

2. Laporan keuangan Bank Umum Syariah Indonesia yang dipublikasikan

tersebut telah memenuhi standar PSAK dan peraturan Bank Indonesia serta

surat edaran Bank Indonesia

3. Laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh Bank Syariah di Malaysia

periode 2010-2016

4. Laporan keuangan Bank Syariah Malaysia yang dipublikasikan telah

memenuhi standar Undang-undang Perbankan Islam di Malaysia Islamic

Banking Act

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

No Bank Umum Syariah Indonesia

1 PT. Bank Muamalat Indonesia

2 PT. Bank Syariah Mandiri

3 PT. Bank Mega Syariah

4 PT. Bank BRISyariah

5 PT. Bank Bukopin Syariah

6 PT. Bank BNI Syariah

7 PT. Bank Jabar Banten Syariah

8 PT. BCA Syariah

9 PT. Bank Victoria Syariah

10 PT. Maybank Syariah Indonesia

11 PT. Bank Panin Syariah

12 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

No Bank Umum Syariah Malaysia

1 Affin Islamic Bank Berhad

Page 90: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

70

2 Al Rajhi Bank

3 Alliance Islamic Bank

4 AmBAnk Group

5 Asian Finance Bank

6 Bank Islam Malaysia Berhad

7 Bank Muamalat Malaysia Berhad

8 CIMB Islamic Bank Berhad

9 HSBC Amanah Malaysia Berhad

10 Hong Leong Islamic Bank Berhad

11 Kuwait Finance House

12 MayBank Islamic Berhad

13 OCBC Al-Amin Bank Berhad

14 Public Islamic Bank

15 RHB Islamic Bank Berhad

16 Standard Chartered Saadiq Berhad

Sumber: OJK Tahun 2017 & Bank Central Malaysia

Tabel 3.2

Sampel Penelitian

No Nama Bank

1 Bank Muamalat Indonesia

2 Bank Syariah Mandiri

3 Bank Mega Syariah

4 Bank Syariah Bukopin

5 Bank BNI Syariah

6 Bank BRI Syariah

7 Bank BCA Syariah

8 Affin Islamaic Banking

Page 91: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

71

9 Al-Rajhi Banking

10 Bank Islam Malaysia

11 Bank Muamalat Malaysia

12 HSBC Amanah Malaysia Berhad

13 Hong Leong Islamic Bank

14 RHB Islamic Bank Berhad

15 Standart Chartered Saadiq Berhad

Total 15 Bank

Sumber: OJK Tahun 2017 & Bank Central Malaysia

C. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2016:375) teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data. Secara umum terdapat empat macam

teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan

gabungan/trianggulasi.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan teknik dokumentasi dengan menggunakan sumber data sekunder,

yaitu mengambil data berupa laporan keuangan publikasi masing-masing BUS

yang ada di Indonesia dan Malaysia pada periode 2010-2016 terutama pada

laporan pembiayaan. Sedangkan teknik pengumpulan data primer dilakukan

dengan mengambil informasi berupa teori yang digunakan dalam penelitian

buku referensi. Secara rinci, data-data yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu:

Page 92: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

72

a. Data mengenai jumlah Financing to Deposit Ratio (FDR) diperoleh dari

laporan keuangan yaitu perhitungan rasio keuangan dalam bentuk rasio

FDR.

b. Data mengenai jumlah Non Performing Financing (NPF) diperoleh dari

laporan keuangan yaitu perhitungan rasio keuangan dalam bentuk rasio

NPF.

c. Data mengenai besarnya Suku Bunga diperoleh dari menghitung besarnya

jumlah rata-rata suku bunga pertahun berdasarkan data yang diperoleh dari

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia

d. Data mengenai besarnya ukuran Bank Size diperoleh dari laporan keuangan

pada bagian aset Bank Umum Syariah Indonesia dan Malaysia.

e. Data mengenai jumlah besarnya pembiayaan diperoleh dari laporan

keuangan tahunan Bank Umum Syariah Indonesia dan Malaysia.

D. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang

lebih mudah dipahami untuk diinterpretasikan (Purwanto, Sulistyowati,

2007:109). Teknik analisa data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah

analisis regresi data panel. Analisis data dilakukan menggunakan Eviews.

Model persamaan regresi data panel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Y = β0 + β1 FDR + β2 NPF + β3 Suku Bunga + β4 Bank Size + e

Page 93: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

73

Y = Pembiayaan KPR

β0 = Konstanta

β1,β2,β3 = Koefisien masing-masing variabel

FDR = Financing to Deposit Ratio

NPF = Non Performing Financing

Suku Bunga = Suku bunga rata-rata pertahun

Bank Size = Ukuran suatu bank

1. Estimasi (Membuat Persamaan) Regresi Data Panel

Dalam metode estimasi model regresi data panel dapat dilakukan melalui

tiga pendekatan, antara lain:

a. Common Effect Model

Menurut Agustri (2014:55) model common effect merupakan

pendekatan model data panel yang mengkombinasikan data time series

dan cross section. Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu

maupun individu, sehingga diasumsikan bahwa perilaku data

perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Metode ini bisa

menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) atau teknik

kuadrat kecil untuk mengestimasi model data Square.

b. Fixed Effect Model

Model fixed effect menurut Agustri (2014:55) model ini

mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat diakomodasi

dari perbedaan intersepnya. Untuk mengestimasi data panel model fixed

effect menggunakan teknik variable dummy untuk menangkap

Page 94: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

74

perbedaan intersep antar perusahaan, perbedaan intersep bisa terjadi

karena perbedaan budaya kerja, manajerial, dan insentif. Namun

demikian slopnya sama antar perusahaan. Model estimasi ini sering

disebut dengan teknik Least Squares Dummy Variable (LSDV).

c. Random Effect Model

Menurut Agustri (2014:55) model random effect ini

mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin saling

berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model random effect

perbedaan intersep diakomodasi oleh error terms masing-masing

perusahaan, keuntungan menggunakan model random effect. Model ini

juga disebut dengan Error Component Model (ECM) atau teknik

Generalized Least Square (GLS).

1. Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Panel

a. Uji Chow

Chow test yakni pengujian untuk menentukan model Common

Effet atau Fixed Effect yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi

data panel. Hipotesis dalam uji chow adalah:

H0 = Common Effect Model atau pooled OLS

H1 = Fixef Effect Model

Perbandingan dipakai apabila hasil F hitung lebih besar (>) dari

F tabel maka H0 ditolak yang berarti model yang paling tepat digunakan

adalah Fixed Effect Model. Begitupun sebaliknya, jika F hitung lebih

Page 95: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

75

kecil (<) dari F tabel maka H0 diterima dan model yang digunakan

adalah Common Effect Model (Widarjono, 2009).

Menurut Iqbal (2015) dalam melakukan uji chow didalam eviews

dapat menggunakan likelihood ratio. Untuk menentukan model yang

lebih baik antara CE dan FE dilihat dari nilai probabilitas untuk Cross-

section F. jika nilainya >0.05 maka model yang terpilih adalah CE,

tetapi jika nilainya <0.05 maka model yang terpilih adalah FE

b. Uji Hausman

Menurut Agustri (2014:56) uji hausman adalah pengujian statistic

untuk memilih apakah model fixed effect atau random effect yang paling

tepat. Sedangkan menurut Rosadi (2012), uji hausman bertujuan untuk

melihat apakah terdapat efek random didalam panel data. Dalam

perhitungan statistic uji hausman diperlukan asumsi bahwa banyaknya

dikategori cross section lebih besar dibandingkan jumlah variabel

independen (termasuk konstanta) dalam model. Lebih lanjut dalam

estimasi statistik uji hausman diperlukan estimasi variansi cross-section

yang positif, yang tidak selalu dapat dipenuhi oleh model. Apabila

kondisi-kondisi ini tidak dipenuhi maka hanya dapat digunakan model

fixed effect.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Menurut Agustri (2014:53) uji normalitas ini digunakan untuk

mengtahui apakah residual berdistribusi normal atau tidak. Untuk

Page 96: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

76

menguji aakah distribusi data normal atau tidak dapat dilakukan dengan

menggunakan uji Jarque-Bera (uji J-B). Jarque-Bera adalah uji statistic

untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal.

Sebenarnya normalitas data dapat dilihat dari gambar histogram,

namun seringkali polanya tidak mengikuti bentuk kurva normal,

sehingga sulit disimpulkan. Lebih mudah bila melihat koefisien Jarque-

Bera dan Probabilitas-nya. Kedua angka ini bersifat saling mendukung.

Bila nilai J-B tidak signifikan (lebih kecil dari 2), maka data

berdistribusi normal. Bila probabilitas lebih besar dari 5% maka data

berdistribusi normal (Winarno, 2015:5.43).

Ansofino dkk (2016) menjelaskan dalam software Eviews

normalitas sebuah data dapat diketahui dengan membandingkan nilai

Jarque-Bera (JB) dengan nilai Chi square tabel. Nilai Chi-square

didapat dengan melihat jumlah variabel independen yang dipakai. Uji

JB didapat dari histogram normality yang akan dibahas dibawah ini:

H0 : data berdistribusi normal

H1 : data tidak berdistribusi normal

Jika hasil dari JB hitung > Chi-square tabel, maka Ho ditolak.

Jika hasil dari JB hitung < Chi-square tabel, maka Ho diterima.

b. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2011: 139) uji heteroskedastisitas bertujuan

untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan

residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik

Page 97: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

77

adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Kebanyakan data cross section mengandung situasi heteroskedastisitas,

karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil,

sedang, besar). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas,

maka dapat menggunakan grafik scatterplot antara prediksi variabel

dependen dan residualnya.

Untuk mendetekdi apakah terjadi heteroskedatisitas dapat

menggunakan uji white dengan bantuan software Eviews. Uji white

menggunakan residual kuadrat sebagai variabel dependen, dan variabel

independennya terdiri atasi variabel independen, ditambah lagi dengan

perkalian dua variabel independen (Winarno, 2015:5.17).

Uji white untuk mendeteksi apakah terjadi masalah

heteroskedastisitas dapat dilihat dengan nilai probabilitasnya. Apabila

nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikan 0.005 (α=5%)

sehingga signifikan. Artinya menolak hipotesis nol atau menerima

hipotesis alternatif. Jika menolak hipotesis nol tidak ada

heteroskedastisitas, berarti model mengandung masalah

heteroskedastisitas (Widarjono, 2010:91).

c. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah adanya hubungan linear antara variabel

independen di dalam model regresi. Untuk menguji ada atau tidaknya

multikolinearitas pada model, peneliti menggunakan metode parsial

antar variabel independen. Rule of thumb dari metode ini adalah jika

Page 98: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

78

koefisien korelasi cukup tinggi di atas 0.85 maka di duga ada

multikolinearitas dalam model. Sebaliknya jika koefisien korelasi

relative rendah maka duga model tidak mengandung unsur

multikolinearitas (Agus Tri, 2014:51).

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah ada model

regresi ditemukan adanya korelasi antara varibel bebas (independen).

Menurut Ghozali (2001), model regresi yang baik adalah tidak terjadi

korelasi di antara variabel bebas.

d. Uji autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali,

2012). Autokorelasi muncul akibat observasi yang berurutan sepanjang

waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak

bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Alat analisis yang

digunakan adalah uji Breusch-Godfrey.

Nama lain dari uji breusch-godfrey adalah uji Lagrange

Multiplier (Pengganda Lagrange) (Winarno, 2015:5.33). Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian

breusch-godfrey dengan memperhatikan nilai Prob-F. Apabila nilai

Prob-F lebih besar dari dari tingkat signifikansi 0.05, maka uji hipotesis

H0 diterima yang artinya tidak terjadi autokorelasi. Sebaliknya, apabila

Page 99: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

79

nilai Prob-F lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05 maka dapat

disimpulkan terjadi autokorelasi (Iqbal, 2015:16).

3. Uji Hipotesis

a. Uji F

Uji F merupakan tahapan awal mengidentifikasi model regresi

yang diestimasi layak atau tidak. Layak (andal) disini maksudnya adalah

model yang diestimasi layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh

variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Nama uji ini disebut

sebagai uji F, karena mengikuti mengikuti distribusi F yang kriteria

pengujiannya seperti One Way Anova (Iqbal, 2015:24)

Langkah-langkah dalam pengujian uji simultan adalah sebagai berikut:

Merumuskan hipotesis statistik

a) H0 : b1 = b2 = 0, artinya X1 dan X2 secara simultan (sendiri-sendiri)

tidak berpengaruh signifikan terhadap Y.

b) Ha : b1 = b2 ≠ 0, artinya X1 dan X2 secara simultan (sendiri-sendiri)

berpengaruh signifikan terhadap Y.

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk

mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama

mempengaruhi variabel ependen maka digunakan tingkat signifikansi

sebesar 0.05. Jika nilai probabilitas F lebih besar dari 0.05, maka model

regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen,

Page 100: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

80

dengan kata lain variabel independen secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen, dan sebaliknya (Ghozali,

2011:178)

b. Uji T

Pengujian hipotesis secara parsial, dapat diuji dengan

menggunakan rumus uji t. Pengujian t-statistik bertujuan untuk menguji

ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen (X)

terhadap variabel dependen (Y). Uji t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara

individual dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali,

2011:84).

Menurut Ghozali (2006) uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara

individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Untuk

menguji apakah hipotesis ini digunakan statistik t dengan kriteria

pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau (0.05≤Sig), maka H0 diterima dan Ha ditolak,

artinya tidak signifikan.

2) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau (0.05≥Sig), maka H0 ditolak dan Ha diterima,

artinya signifikan.

Page 101: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

81

Dalam penelitian ini, berarti uji t digunakan untuk mengetahui

pengaruh dari masing-masing variabel independen yang terdiri atas

tingkat pembiayaan bagi hasil dan jual beli yang dikeluarkan oleh bank

syariah terhadap profit expense ratio yang merupakan variabel

dependennya.

4. Adjusted (R2)

Koefisien determinasi (Adjust R2) pada intinya adalah mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan ariasi variabel

dependen. Nilai adjust R2 adalah diantara 0 dan 1. Jika nilai adjust R2

berkisar hampir 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel dependen, dan

sebaliknya jika nilai adjust R2 semakin mendekati 0 maka semakin lemah

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

(Ghozali, 2011:177).

Koefisien determinasi adjust R2 digunakan untuk mengukur seberapa

baik garis regresi sesuai dengan data akhirnya (goodness of it). Koefisien

determinasi ini mengukur presentase total variasi variabel dependen (Y)

yang dijelaskan oleh variabel independen didalam garis regresi (Widarjono,

2010:19)

Semakin angkanya mendekati 1 maka semakin baik garis regresi

karena mampu menjelaskan data aktualnya. Semakin mendekati angka nol,

maka mempunyai regresi yang kurang baik (Widarjono, 2016:26).

Page 102: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

82

E. Definisi Operasional Variabel

Operasional variabel merupakan definisi dari serangkaian variabel

yang digunakan dalam penulisan (Abdul Hamid, 2010:20). Pengertian

operasional variabel adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang dapat

diamati (di observasi) dari definisi operasional tersebut dapat ditentukan alat

pengambilan data yang cocok dipergunakan.

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independen. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah:

a. Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah

Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah ini merupakan variabel

terikat atau dependent (Y). Menurut Undang Undang Perbankan No. 21

tahun 2008 Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berupa:

1) Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah

2) Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam

bentuk ijarah muntahiya bittamlik

3) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

istishna’

4) Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh dan

5) Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa

Page 103: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

83

Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah

dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut

setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau

bagi hasil.

2. Variabel Independen (X)

Variabel independen adalah variabel yang secara bebas berpengaruh

terhadap variabel dependen, dalam penelitian ini variabel independen ada 4

yaitu:

a. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio merupakan variabel independen

pertama. Financing to deposit ratio adalah suatu pengukuran tradisional

yang menunjukkan deposito berjangka, giro, tabungan, dan lain-lain

yang digunakan dalam memenuhi permohonan pembiayaan

nasabahnya. Rasio ini menggambarkan sejauh mana simpanan

digunakan untuk pemberian pembiayaan (Julius, 2014:96). Skala yang

digunakan adalah skala rasio

a. Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing merupakan variabel independen

kedua. Non performing financing merupakan salah satu indikator

tingkat kesehatan bank umum. Sebab tingginya non performing finance

menunjukkan ketidakmampuan bank umum dalam proses penilaian

sampai dengan pencairan kredit kepada debitur (Julius, 2014:164).

Page 104: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

84

Nilai NPF ini merupakan jumlah dari pembiayaan kurang lancar

(substandar), diragukan (doubful), dan macet (loss) pada kualitas aktiva

produktif. Skala yang digunakan adalah skala rasio.

b. Suku Bunga

Suku bunga merupakan variabel independen ketiga. Suku bunga

adalah harga yang dibayarkan atas penggunaan kredit (Gup E. Benton,

1984). Suku bunga terbagi menjadi 2 ada suku bunga tetap dan suku

bunga mengambang. Suku bunga tetap adalah suku bunga pinjama

tersebut tidak berubah sepanjang masa kredit. Sedangkan suku bunga

mengambang adalah suku bunga yang berubah-rubah selama masa

kredit berlangsung dengan mengikuti suatu kurs terntentu. Skala yang

digunakan adalah skala rasio.

c. Bank Size

Ukuran Bank (Bank Size) merupakan variabel indepenen

keempat. Maksud dari variabel ini adalah rasio Bank Size diperoleh dari

logaritma natural total assets yang dimiliki bank yang bersangkutan

pada periode tertentu. (Ranjan dan Dahl, 2003)

Assets disebut juga aktiva. Menurut Sastradipura (2004:151), sisi

aktiva pada bank menunjukkan strategi dan kegiatan manajemen yang

berkaitan dengan tempat pengumpulan danameliputi kas, rekening pada

bank sentral, pinjaman jangka pendek dan jangka panjang, dan aktiva

tetap. Manajemen aktiva bank ialah manajemen yang berhubungan

dengan alokasi dana ke dalam kemungkinan investasi. Alokasi dana ke

Page 105: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

85

dalam investasi perlu direncanakan, diorganisasi, diarahkan, dan

diawasi agar tujuannya dapat tecapai. Skala yang digunakan adalah

skala rasio.

Page 106: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

86

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Bank Syariah di Indonesia

a. Bank Muamalat Syariah

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“Bank Muamalat Indonesia”)

memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank Syariah pertama di

Indonesia pada 1 November 1991 atau 24 Rabi’us Tsani 1412 H.

Pendirian Bank Muamalat Indonesia digagas oleh Majelis Ulama

Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan

pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah

Republik Indonesia.

Produk Shar-e Gold Debit Visa yang diluncurkan pada tahun

2011 tersebut mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia

(MURI) sebagai Kartu Debit Syariah dengan teknologi chip pertama di

Indonesia serta layanan e-channel seperti internet banking, mobile

banking, ATM, dan cash management.

Pada 27 Oktober 1994, Bank Muamalat Indonesia mendapatkan

izin sebagai Bank Devisa dan terdaftar sebagai perusahaan publik yang

tidak listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2009, Bank

mendapatkan izin untuk membuka kantor cabang di Kuala Lumpur,

Malaysia dan menjadi bank pertama di Indonesia serta satu-satunya

yang mewujudkan ekspansi bisnis di Malaysia. Hingga saat ini, Bank

Page 107: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

87

telah memiliki 363 kantor layanan termasuk 1 (satu) kantor cabang di

Malaysia. Operasional Bank juga didukung oleh jaringan layanan yang

luas berupa 1.337 unit ATM Muamalat, 120.000 jaringan ATM

Bersama dan ATM Prima, 103 Mobil Kas Keliling (mobile branch)

serta lebih dari 11.000 jaringan ATM di Malaysia melalui Malaysia

Electronic Payment (MEPS). Website Bank Muamalat

b. Bank Syariah Mandiri

Kehadiran Bank Syariah Mandiri sejak tahun 1999,

sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis

ekonomi dan moneter 1997-1998. Salah satu bank konvensional, PT

Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan

Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga

terkena dampak krisis. BSM berusaha keluar dari situasi tersebut dengan

melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang

investor asing.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan

(merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank

Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri

(Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut

juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Sebagai pemilik mayoritas baru BSB. Perubahan kegiatan usaha BSB

menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia

melalui SK Gubernur BI No. 1/24/KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999.

Page 108: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

88

Selanjutnya melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior

Bank Indonesia No.1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui perubahan

nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan

pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai

beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1

November 1999. Website Bank Syariah Mandiri.

c. Bank Syariah Bukopin

PT Bank Syariah Bukopin (selanjutnya disebut Perseroan)

sebagai bank yang beroperasi dengan prinsip syariah yang bermula

masuknya konsorsium PT Bank Bukopin, Tbk diakuisisinya PT Bank

Persyarikatan Indonesia (sebuah bank konvensional) oleh PT Bank

Bukopin, Tbk. proses akuisisi tersebut berlangsung secara bertahap

sejak 2005 hingga 2008. Sampai dengan akhir Desember 2014

Perseroan memiliki jaringan kantor yaitu 1 (satu) Kantor Pusat dan

Operasional, 11 (sebelas) Kantor Cabang, 7 (tujuh) Kantor Cabang

Pembantu, 4 (empat) Kantor Kas, 1 (satu) unit mobil kas keliling, dan

76 (tujuh puluh enam) Kantor Layanan Syariah, serta 27 (dua puluh

tujuh) mesin ATM BSB dengan jaringan Prima dan ATM Bank

Bukopin. Website Bank Syariah Bukopin.

d. Bank BNI Syariah

Pada tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS)

BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan,

Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS Bank Negara Indonesia terus

Page 109: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

89

berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang

Pembantu. Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin

usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS

BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan

akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada

tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank

Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak

terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu

dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga

Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan

perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan

produk perbankan syariah juga semakin meningkat.

Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor

Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil

Layanan Gerak dan 20 Payment Point. Website BNI Syariah.

e. Bank BRI Syariah

Pada tanggal 17 November 2008 PT. Bank BRI Syariah secara

resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank BRI Syariah merubah kegiatan

usaha yang semula beroperasional secara konvensional, kemudian

diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.

Page 110: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

90

Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19

Desember 2008 ditanda tangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT.

Bank BRISyariah (proses spin off-) yang berlaku efektif pada tanggal

1 Januari 2009.

Saat ini PT. Bank BRI Syariah menjadi bank syariah ketiga

terbesar berdasarkan aset PT. Bank BRI Syariah tumbuh dengan pesat

baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga.

Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRI

Syariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan

berbagai ragam produk dan layanan perbankan. Website BRI Syariah.

f. Bank BCA Syariah

Untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan layanan syariah, maka

berdasarkan akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009, PT. Bank

Central Asia mengakuisisi PT. Bank Utama Internasional Bank (Bank

UIB) yang menjadi BCA Syariah. BCA Syariah resmi beroperasi

sebagai Bank Umum Syariah pada tanggal 5 April 2010 berdasarkan

Keputusan Gubernur BI No. 12/13/KEP.BGI/DpG/2010 tentang

Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional

menjadi Bank Umum Syariah yang diterbitkan pada tanggal 2 maret

2010.

BCA Syariah mencanangkan untuk menjadi pelopor dalam

industri perbankan syariah Indonesia sebagai bank yang unggul dalam

Page 111: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

91

bidang penyelesaian pembayaran, penghimpun dana, dan pembiayaan

bagi nasabah perseorangan, mikro, kecil dan menengah. Komitmen

penuh BCA sebagai perusahaan induk dan pemegang saham mayoritas

terwujud dari berbagai layanan yang bisa dimanfaatkan oleh nasabah

BCA Syariah pada jatingan cabang BCA yaitu setoran (pengiriman

uang) hingga tarik tunai di seluruh ATM dan mesin EDC (Electronic

Data Capture) milik BCA, semua tanpa dikenakan biaya.

Berdasarkan data per Agustus 2016, BCA Syariah memiliki 49

jaringan cabang yang terdiri dari 9 Kantor Cabang (KC), 2 Kantor

cabang Pembantu (KCP), 3 Kantor Cabang Pembantu Mikro Bina

Usaha Rakyat (BUR). Website BCA Syariah.

g. Bank Mega Syariah

Berawal dari PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu). Bank umum

yang didirikan pada 14 Juli 1990 melalui Keputusan Menteri Keuangan

RI No.1046/KMK/013/1990 tersebut, diakuisisi CT Corpora (d/h Para

Group) melalui Mega Corpora (d/h PT Para Global Investindo) dan PT

Para Rekan Investama pada 2001. Sejak awal, para pemegang saham

memang ingin mengonversi bank umum konvensional itu menjadi bank

umum syariah.

Keinginan tersebut terlaksana ketika Bank Indonesia

mengizinkan Bank Tugu dikonversi menjadi bank syariah melalui

Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.6/10/KEP.DpG/2004

menjadi PT Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI) pada 27 Juli 2004,

Page 112: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

92

sesuai dengan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia

No.6/11/KEP.DpG/2004.

Pada 25 Agustus 2004, BSMI resmi beroperasi. Hampir tiga

tahun kemudian, pada 7 November 2007, pemegang saham memutuskan

perubahan bentuk logo BSMI ke bentuk logo bank umum konvensional

yang menjadi sister company-nya, yakni PT Bank Mega, Tbk., tetapi

berbeda warna. Sejak 2 November 2010 sampai dengan sekarang,

melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia

No.12/75/KEP.GBI/DpG/2010,PT. Bank Syariah Mega Indonesia

berganti nama menjadi PT Bank Mega Syariah. Sejak 16 Oktober

2008, Bank Mega Syariah telah menjadi bank devisa. Website Bank

Mega Syariah.

2. Sejarah Singkat Bank Syariah di Malaysia

a. Affin Islamic Banking

Affin Islamic Bank Berhad adalah subsidiari milik penuh Affin

Bank Berhad. Dengan ibu pejabatnya yang berpusat di Kuala Lumpur,

sejarah penubuhan Affin Islamic bermula pada tahun 1993 sebagai

Jabatan Perbankan Islam Affin Bank, pada 13 September 2005, Jabatan

Perbankan Islam Affin Bank telah diiktiraf sebagai entiti berasingan,

dan berkuatkuasa 1 April 2006, Affin Islamic bermula operasi sebagai

entiti perbankan Islam sepenuhnya dengan modal berkuasa dan modal

berbayar sebanyak RM1 bilion dan RM160 juta, masing-masing.

Page 113: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

93

Selaras dengan Pelan Perancangan Kewangan Malaysia yang

berinspirasi untuk mengubah Malaysia sebagai pusat Perkhidmatan

Kewangan Islam antarabangsa, Affin Islamic akan terus melaksanakan

penyelidikan dan menghasilkan produk dan perkhidmatan kewangan

yang mampu bersaing dalam arena kewangan global. Pada bulan April

2008, Affin Islamic merupakan bank tempatan Islam pertama yang

membuat perjanjian ‘Musharakah’ dengan pemaju ternama di Pulau

Pinang. Pada bulan Mei 2008, Affin Islamic berjaya melancarkan kad

debit Islam “MasterCard” yang pertama di rantau Asia Pasifik. Website

Affin Islamic Banking

b. Al Rajhi Banking

Al-Rajhi Bank (dikenali sebagai Al Rajhi Banking and

Investment Corporation sehingga pertukaran nama pada 23 Februari

2006) adalah syarikat perbankan Islam terbesar di dunia, dan juga satu

pelabur utama dalam persada niaga Arab Saudi. Al Rajhi Bank telah di

lancarkan di Malaysia pada tahun 2007 oleh Dato' Seri Abdullah bin

Ahmad Badawi. Cawangan pertama dan juga merupakan cawangan

utama Al Rajhi Bank Malaysia terletak di Wisma Selangor Dredging,

Jalan Ampang Kuala Lumpur. Terdapat juga lebih 10 cawangan lain di

sekitar lembah kelang dan beberapa lagi di bandar-bandar utama seluruh

Malaysia antaranya di Kota Bharu, Johor Bahru, Kuching dan Pulau

Pinang. Selain boleh mempunyai akaun simpanan, antara kemudahan

yang di sediakan olah Al Rajhi Bank di Malaysia kepada pelanggan-

Page 114: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

94

pelangan adalah seperti Pembiayaan Peribadi-i, Pembiayaan

Perumahan-i, Kad Debit, Charge Card dan juga Kad Al-Musafir untuk

memudahkan urusan kewangan semasa mengerjakan haji dan umrah

khususnya. Wikipedia Al-Rajhi Banking

c. Bank Islam Malaysia

Bank Islam yang ditubuhkan pada 1983 adalah institusi

berasaskan Syariah pertama di Malaysia. Sejak penubuhannya, ia

menjadi simbol perbankan Islam di Malaysia dan visinya untuk

menjadi “Pemimpin Global dalam perbankan Islam” menggambarkan

status Bank sebagai pemimpin dalam industri perkhidmatan kewangan

negara (“industri”).

Sepanjang tahun ini, Bank Islam telah memulakan beberapa

program perluasan dengan penglibatannya, antara lain, dalam urus

niaga penting Sukuk dan Mandat Korporat. Melalui rangkaian yang

berkembang pesat terdiri daripada 133 cawangan dan lebih daripada

1200 terminal layan diri di seluruh negara, Bank Islam menyediakan

senarai lengkap bagi lebih daripada 70 produk dan perkhidmatan

perbankan Islam yang inovatif dan canggih, setanding dengan khidmat

yang ditawarkan oleh bank konvensional lain.

Bermula dengan pembiayaan, simpanan dan produk pelaburan

tradisional khusus untuk pelanggan individu pada beberapa tahun awal

penubuhannya, rangkaian produk kewangan, perkhidmatan dan

penyelesaian perniagaan Bank Islam yang berasaskan Syariah telah

Page 115: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

95

diperluas dengan begitu ketara bagi memenuhi keperluan kewangan

pelanggan yang sentiasa berubah daripada semua kategori, termasuk

yang berkaitan dengan produk pembiayaan mikro, pengurusan harta,

pasaran modal, produk perbendaharaan dan berstruktur. Website Bank

Islam Malaysia

d. Muamalat Malaysia

Bank Muamalat Malaysia Berhad adalah bank kedua yang

menawarkan perbankan Islam di bawah "Akta Perbankan Islam 1983"

di Malaysia, selepas Bank Islam.

Bank Muamalat memulai operasinya pada 1 Oktober 1999 dan

merupakan gabungan aset dan liabiliti bahagian perbankan Islam

daripada Bank Bumiputra Malaysia Berhad, Bank of Commerce (M)

Berhad dan BBMB Kewangan. Khazanah Nasional Berhad memegang

70% daripada saham syarikat, manakala 30% lagi dipegang oleh

Commerce Asset-Holdings Berhad.

Pada pertengahan agustus 2012, diketahui bahawa DRB Hicom

memegang 70% saham di dalam bank manakala Khazanah Nasional

Berhad memegang selebihnya dan Bank Affin dibenarkan oleh Bank

Negara Malaysia untuk berbincang dengan pemilik bank ini mengenai

penggabungan bank ini dengan Bank Affin. Wikipedia Bank Muamalat

Malaysia.

Page 116: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

96

e. HSBC Amanah Malaysia Berhad

Kehadiran HSBC di Malaysia dimulai pada tahun 1884 ketika

Hongkong dan Shanghai Banking Corporation Limited mendirikan

cabang pertamanya di negara ini pada tahun 1884 di pulau Penang,

dengan hak istimewa untuk menerbitkan catatan mata uang. HSBC telah

menawarkan layanan keuangan syariah di Malaysia sejak tahun 1994.

HSBC mengenalkan perbankan syariah secara global pada tahun 1998.

Pada tahun 2004, merek HSBC Amanah diluncurkan secara global

dengan tujuan menjadikan HSBC penyedia layanan perbankan syariah

terkemuka di seluruh dunia.

Pada bulan November 2007, HSBC Bank Malaysia Berhad

adalah bank asing pertama yang didirikan di Malaysia untuk

mendapatkan lisensi dari Bank Negara Malaysia untuk mendirikan anak

perusahaan perbankan Islam. HSBC Amanah Malaysia Berhad, bank

Islam yang sepenuhnya dimiliki sepenuhnya oleh HSBC Bank Malaysia

dan anggota Grup HSBC, didirikan pada bulan Februari 2008 dan mulai

beroperasi pada bulan Agustus 2008.

HSBC Amanah Malaysia melengkapi solusi perbankan dan

pembiayaan HSBC Bank Malaysia yang komprehensif, tersedia bagi

semua pelanggannya, dengan menyediakan rangkaian lengkap produk

dan layanan Islami inovatif untuk pelanggan ritel dan korporat.

f. Hong Leong Islamic Bank

Hong Leong Islamic Bank Berhad (HLISB), adalah sebuah

subsidiari milik penuh Hong Leong Bank (HLB), yang menjadi

Page 117: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

97

sebahagian daripada Hong Leong Financial Group. HLISB telah

dilancarkan secara rasmi sebagai subsidiari milik penuh HLB pada Julai

2005. Bank kini mengendali lapan buah cawangan bank Islam

sepenuhnya selain perkongsian rangkaian di lebih 270 cawangan HLB

dan lebih 1,400 terminal layan diri di seluruh negara. Bank

memanfaatkan rangkaian pengagihan yang kukuh ini dengan

menawarkan produk dan perkhidmatan perbankan islam sebagai pilihan

alternatif patuh Syariah berbanding perbankan konvensional.

g. RHB Islamic Bank Berhad

RHB Islamic Bank Berhad menyediakan berbagai produk dan

layanan perbankan syariah di Malaysia. Perusahaan beroperasi melalui

segmen corporate dan Investment Banking, Treasury, Business

Banking, dan Retail Banking. Ini menawarkan berbagai produk

simpanan, seperti tabungan dan giro, dan permintaan dan deposito

berjangka seperti rekening investasi spesifik dan umum: restrukturisasi

dan sindikasi, jangka waktu, revolving, hire purchase, house and shop

house, dan pembiayaan mobil Islami, dan kartu kredit.

Perusahaan juga menyediakan layanan remittance; jasa

konsultasi umum dan proyek. Dan pasar uang dan layanan perdagangan

sekuritas, serta menerbitkan sekuritas hutang pribadi. Ini melayani

individu, usaha kecil dan menengah, perusahaan publik dan entitas

terkait, perusahaan multinasional, lembaga keuangan, dan badan

pemerintah dan negara, serta individu dengan kekayaan bersih tinggi.

Page 118: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

98

Perusahaan ini didirikan pada tahun 2005 dan berbasis di Kuala

Lumpur, Malaysia. RHB Islamic Bank Berhad merupakan anak

perusahaan RHB Bank Berhad. Website RHB Bank Berhad

h. Standart Chartered Saadiq Berhad

Standard Chartered Group dengan bangga meluncurkan

Standard Chartered Saadiq Berhad, anak perusahaan kami, pada tanggal

12 November 2008. Perbankan syariah adalah fenomena yang

berkembang pesat di pasar keuangan global karena menjawab seruan

membedakan Muslim yang mencari sistem perbankan yang sesuai

dengan ajaran agama mereka. Karena itu, sejumlah bank di seluruh

dunia menawarkan produk dan layanan yang sesuai dengan hukum

syariah.

Di Standard Chartered Saadiq Berhad ("Saadiq" yang berarti

"benar"), sebuah tim yang terdiri dari para profesional yang

berkualifikasi merancang dan menyusun produk dan layanan Standard

Chartered Saadiq kami untuk memastikan bahwa hal tersebut sesuai

dengan prinsip Syariah yang mengatur Perbankan dan Keuangan

Syariah. Selain itu, untuk memastikan kesesuaian semua produk dengan

prinsip Syariah, Bank Dunia memiliki Komite Penasihat Syariah

independen yang terdiri dari tim manajer profesional yang dipandu oleh

ilmuwan Syariah yang terhormat baik di dalam maupun di luar negeri.

Standard Chartered adalah bank internasional pertama di

Malaysia yang menawarkan produk-produk Perbankan Syariah pada

Page 119: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

99

tahun 1992. Dengan tapak di lebih dari 70 negara, kami berkomitmen

untuk membawa solusi Islam kelas dunia untuk semua kebutuhan

finansial Anda. Website Standart Chartered Saadiq Berhad

B. Analisis Deskriptif

Tabel 4.1

Hasil Uji Statistik Deskriptif

FDR NPF Suku

Bunga

Bank

Size

KPR

Mean 79.61286 1.740667 4.638667 30.88316 28.93297

Maximum 132.5400 7.110000 7.540000 33.08348 31.51125

Minimum 43.49000 0.010000 2.000000 27.49707 21.56154

Observation 105 105 105 105 105

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui nilai rata-rata dari variabel

FDR pada bank syariah di Indonesia dan Malaysia selama periode 2010-2016

adalah sebesar 79.61289%. Nilai maksimum variabel ini sebesar 132.5400%

terdapat pada Standart Chartered Saadiq Berhad tahun 2016. Nilai minimum

variabel FDR yaitu 43.49000% terdapat pada Bank Islam Malaysia pada tahun

2010. Variabel NPF menunjukkan bahwa nilai rata-rata sebesar 1.740667%

pada bank syariah di Indonesia dan Malaysia selama periode 2010-2016. Nilai

maksimum pada variabel ini sebesar 7.110000% terdapat pada Bank Muamalat

Indonesia pada tahun 2015. Nilai minimum variabel NPF adalah 0.010000%

yang terdapat pada bank Affin Islamic Bank Malaysia pada tahun 2013.

Page 120: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

100

Nilai rata-rata untuk variabel Suku Bunga dari bank syariah di

Indonesia dan Malaysia periode 2010-2016 adalah sebesar 4.638667%. Nilai

maksimum variabel ini terdapat pada suku bunga bank Indonesia pada tahun

2015 dengan jumlah sebesar 7.54%. Nilai minimum variabel ini sebesar 2%

terdapat pada suku bunga bank Malaysia pada tahun 2010.

Variabel Bank Size menunjukkan nilai rata-rata sebesar 30.88316%

dari bank syariah di Indonesia dan Malaysia periode tahun 2010-2016. Nilai

maksimum variabel Bank Size terdapat pada bank HSBC Amanah Malaysia

Berhad pada tahun 2016 dengan jumlah sebesar 33.083482%. Nilai minimum

variabel ini sebesar 27.49707% terdapat pada bank Bank BCA Syariah pada

tahun 2010.

Nilai rata-rata untuk variabel KPR dari bank syariah di Indonesia dan

Malaysia periode tahu 2010-2016 adalah sebesar 28.93297%. Nilai maksimum

variabel ini terdapat pada HSBC Amanah Malaysia Berhad pada tahun 2016

dengan jumlah sebesar 31.51125%. Nilai minimum variabel ini sebesar

21.56154% terdapat pada Bank BCA Syariah pada tahun 2016.

C. Analisis dan Pembahasan

1. Estimasi Model Data Panel

a. Uji Chow

Menurut AgusTri (2014:56) chow test yakni pengujian untuk

menentukan model common effect atau fixed effect yang paling tepat

digunakan untuk mengestimasi data panel.

Page 121: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

101

Tabel 4.2

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 14.862518 (14,86) 0.0000

Cross-section Chi-square 129.096283 14 0.0000

Sumber: Hasil data diolah

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa nilai

Probabilitas (Prob.) untuk Cross-section F sebesar 0,0000 yang artinya

nilai ini berada di bawah nilai 0,05 (tingkat signifikansi atau alpha),

sehingga model yang paling cepat untuk penelitian ini adalah Fixed

Effect Model atau Random Effect Model yang terpilih menggunakan uji

Hausman.

b. Uji Hausman

Menurut AgusTri (2014:56) hausman test adalah pengujian

statistik untuk memilih apakah model fixed effect atau random effect

yang paling tepat untuk digunakan.

Tabel 4.3

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 9.433412 4 0.0511

Page 122: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

102

Sumber: Hasil data diolah

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa nilai

probabilitas cross section random adalah 0,0511 atau > 0,05. Maka

model yang terpilih Random Effect Model, yang berarti penelitian ini

menggunakan model Random Effect Model.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Menurut AgusTri (2004:53) uji normalitas ini digunakan untuk

mengetahui apakah residual berdistribusi normal atau tidak, untuk

menguji apakah ditribusi data normal atau tidak dapat digunakan dengan

membandingkan uji Jarque-Berra (uji J-B), jika probabilitas > 0,05

maka model dinyatakan normal.

Grafik 4.1

Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-0.0500 -0.0375 -0.0250 -0.0125 0.0000 0.0125 0.0250 0.0375

Series: Standardized Residuals

Sample 2010 2016

Observations 105

Mean 1.26e-18

Median 0.003133

Maximum 0.040490

Minimum -0.051389

Std. Dev. 0.018439

Skewness -0.384507

Kurtosis 2.749442

Jarque-Bera 2.861953

Probability 0.239075

Sumber: Hasil data diolah

Page 123: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

103

Gambar 4.1

Tabel Chi Square

Berdasarkan grafik 4.1 dapat dilihat hasil dari pengujian

normalitas bahwa data dalam penelitian ini bersifat normal. Hal ini

dilihat berdasarkan nilai Jarque-Bera sebesar 2,861953 lebih kecil jika

dibandingkan dengan nilai Chi-square sebesar 9,48773 yang didapat

dari melihat jumlah variabel independennya.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Nachrowi (2006:95), multikolinearitas adalah hubungan

linear antarvariabel bebas nilai. Jika tidak ada korelasi antara kedua

variabel tersebut, maka koefisien pada regresi majemuk akan sama

dengan koefisien pada regresi sederhana.

Menurut Widarjono (2010:77), jika koefisien korelasi cukup

tinggi, yaitu diatas 0,85 maka kita dapat menduga bahwa terjadi

multikolinearitas dalam model. Sebaliknya, jika koefisien korelasi

kurang dari 0,85 maka diduga model tidak mengandung masalah

multikolinearitas.

Page 124: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

104

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinearitas

FDR NPF SUKUBUNGA BANKSIZE FDR 1.000000 0.443151 0.597719 -0.330217

NPF 0.443151 1.000000 0.761610 -0.230159 SUKUBUNGA 0.597719 0.761610 1.000000 -0.549402

BANKSIZE -0.330217 -0.230159 -0.549402 1.000000

Sumber: Hasil Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa nilai korelasi

variable independen antara FDR dan NPF maupun sebaliknya sebesar

0,443151, antara FDR dan SUKUBUNGA maupun sebaliknya

0,597719, antara FDR dan BANKSIZE maupun sebaliknya -0,330217,

antara NPF dan SUKUBUNGA maupun sebaliknya 0,761610, antara

NPF dan BANKSIZE maupun sebaliknya -0.230159, antara

SUKUBUNGA dan BANKSIZE maupun sebaliknya -0,549402.

Terlihat dari tabel 4.4 diatas nilai korelasi variabel independen

yaitu Financing Deposit Ratio(FDR), Non Performing Financing(NPF),

Suku Bunga dan Bank Size tertinggi hanya mencapai 0,761610 yaitu

antara NPF dan SUKUBUNGA maupun sebaliknya. Karena nilai

0,761610 < 0,85 maka diputuskan tidak terdapat multikolinieritas

sehingga dapat dilanjutkan ke pengujian selanjutnta yaitu uji

Heteroskedastisitas.

c. Uji Heteroskedasitas

Uji asumsi heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk

mengetahui apakah bariasi residual absolut sama atau tidak sama untuk

Page 125: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

105

semua pengamatan pada model regresi. Menurut Winarno (2015), untuk

mendeteksi apakah terjadi heteroskedatisitas dapat menggunakan uji

white dengan bantuan software eviews. Menggunakan residual kuadrat

sebagai variabel dependen, dan variabel independennya terdiri atas

kuadrat variabel independen yang sudah ada, ditambah dengan kuadrat

variabel independen. Heteroskedastisitas dapat dilihat dari probabilitas

Obs*R-square, apabila probabilitas Obs*R-square uji white lebih kecil

dari 0,05 maka terdapat masalah heteroskedastisitas.

Tabel 4.5

Hasil Uji Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.831094 Prob. F(14,89) 0.0459

Obs*R-squared 23.25699 Prob. Chi-Square(14) 0.0562 Scaled explained SS 44.60900 Prob. Chi-Square(14) 0.0000

Sumber: Hasil data diolah

Berdasarkan tabel 4.5 diatas diketahui bahwa Obs*R2 adalah

23.25699 dan probabilitas dari chi-square sebesar 0.0562 yang lebih

besar dari nilai α = 5%, maka dalam hal ini Ho diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa data tersebut tidak bersifat Heteroskedatisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk melihat hubungan antara

residual satu dengan observasi dengan residual observasi lainnya.

Page 126: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

106

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.280695 Prob. F(2,97) 0.7559

Obs*R-squared 0.598440 Prob. Chi-Square(2) 0.7414

Sumber: Hasil data diolah

Berdasarkan dari tabel 4.6 hasil uji autokorelasi dapat dilihat nilai

Prob-F sebesar 0.7559, dimana nilai tersebut lebih besar dari 0.05

(tingkar signifikasi atau alpha) maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat masalah autokorelasi dalam penelitian ini.

3. Analisis Regresi Data Panel

Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah regresi

data panel. Metode ini dirasa tepat karena jenis data yang digunakan

merupakan data gabungan dari time series dan cross section (data panel).

Hasil pengujian regresi data panel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Page 127: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

107

Tabel 4.7

Tabel Analisis Regresi Data Panel

Dependent Variable: KPR

Method: Panel Least Squares

Date: 12/02/17 Time: 10:40

Sample: 2010 2016

Periods included: 7

Cross-sections included: 15

Total panel (balanced) observations: 105 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. FDR 0.031298 0.022543 1.388339 0.1681

NPF 0.003469 0.003015 1.150455 0.2527

SUKUBUNGA -0.030453 0.013796 -2.207426 0.0296

BANKSIZE 1.298301 0.106957 12.13852 0.0000

C -1.180910 0.384782 -3.069039 0.0028 R-squared 0.704554 Mean dependent var 3.362907

Adjusted R-squared 0.692736 S.D. dependent var 0.065928

S.E. of regression 0.036545 Akaike info criterion -3.734109

Sum squared resid 0.133552 Schwarz criterion -3.607730

Log likelihood 201.0407 Hannan-Quinn criter. -3.682898

F-statistic 59.61790 Durbin-Watson stat 0.589391

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil data diolah

Berdasarkan model estimasi maka persamaan regresi yang terbentuk adalah:

Y = 𝛽0 + 𝛽3 SUKUBUNGA +𝛽4 BANKSIZE + e

KPR = (-1,180910) + (-0,030453) + 1,298301 + e

Keterangan :

SUKUBUNGA = Suku bunga rata-rata periode 2010-2016

BANKSIZE = Aset sebuah bank periode 2010-2016

Penjelasan diatas menunjukkan bahwa variabel SUKUBUNGA dan

BANKSIZE berpengaruh terhadap KPR, hal ini berdasarkan pada nilai

Page 128: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

108

probabilitas variabel SUKUBUNGA sebesar 0,0296 dan variabel

BANKSIZE sebesar 0,000 dimana kedua nilai < 0,05.

4. Uji Hipotesis

a. Uji F (Simultan)

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat hasil perhitungan dari

uji F menunjukkan bahwa nilai probabilitas f-statistik sebesar 59.61790

dengan tingkat signifikasi 0,000000. Karena tingkat signifikasi kurang

dari 0,05. Maka dapat di tarik kesimpulan bahwa FDR, NPF,

SUKUBUNGA dan BANKSIZE secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh terhadap KPR pada Bank Umum Syariah Indonesia dan

Malaysia.

b. Uji T (Parsial)

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat nilai probabilitas masing-

masing variabel yang kemudian disimpulkan dalam tabel 4.7 hasil uji

statistik t, dapat diketahui bahwa variabel FDR dan NPF tidak

berpengaruh terhadap KPR, sedangkan variabel SUKUBUNGA dan

BANKSIZE berpengaruh terhadap KPR. Berikut ini penulis coba

menjelaskan hasil perhitungan uji t masing-masing variabel:

Hipotesis pertama mengenai variabel FDR, diketahui bahwa

nilai probabilitas variabel ini sebesar 0.1681 yang berarti variabel ini

tidak berpengaruh terhadap variabel independen KPR karena nilai

probabilitas nya > 0.05. Hipotesis kedua mengenai variabel NPF, nilai

probabilitas variabel ini adalah 0.2527 yang berarti tidak berpengaruh

Page 129: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

109

terhadap variabel independen KPR karena nilai probabilitasnya > 0,05.

Hipotesis ketiga mengenai variabel SUKUBUNGA, dimana nilai

probabilitasnya < 0,05 yaitu sebesar 0,0296 sehingga variabel ini

berpengaruh terhadap variabel independen KPR. Hipotesis keempat

mengenai variabel BANKSIZE, dimana nilai probabilitasnya < 0,05

yaitu sebesar 0,0000 sehingga variabel ini berpengaruh terhadap

variabel independen PEMBIAYAANKPR

c. Koefisien Determinasi (Adjust R2)

Tabel 4.8

Hasil Koefisien Determinasi

R-squared 0.704554 Mean dependent var 3.362907

Adjusted R-squared 0.692736 S.D. dependent var 0.065928

S.E. of regression 0.036545 Akaike info criterion -3.734109

Sum squared resid 0.133552 Schwarz criterion -3.607730

Log likelihood 201.0407 Hannan-Quinn criter. -3.682898

F-statistic 59.61790 Durbin-Watson stat 0.589391

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil data diolah

Dilihat pada tabel 4.8 menunjukkan nilai Adjust R Square

0.704554 atau disebut juga koefisien determinasi. Nilai Adjust R Square

ini menunjukkan bahwa 70% tingkat FDR, NPF, SUKUBUNGA, dan

BANKSIZE memberikan kontribusi terhadap pembiayaan KPR pada

perbankan syariah di Indonesia dan Malaysia. Sedangkan 30% yang

memberikan kontribusi terhadap pembiayaan KPR yaitu dari variabel

lain yang tidak diteliti pada penelitian ini, seperti variabel ROA, CAR,

DPK dll.

Page 130: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

110

D. Interpretasi Data

1. Pengaruh Financing Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan KPR

Syariah

Sebagaimana hasil penelitian menggunakan aplikasi Eviews 8.

Diketahui bahwa variabel FDR tidak memiliki pengaruh terhadap variabel

pembiayaan KPR. Pernyataan ini dibuktikan dengan melihat tabel 4.7

dimana nilai probabilitas variabel ini adalah 0.1681 yang berarti variabel ini

tidak berpengaruh terhadap variabel independen karena lebih besar dari

tingkat signifikan 0,05.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Mustika (2011) dan Wahab (2014), mendapatkan hasil bahwa financing to

deposit ratio (FDR) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan pembiayaan

murabahah. Mustika menyatakan bahwa FDR tidak berpengaruh terhadap

pembiayaan murabahah hal ini menunjukkan bahwa rendahnya efektifitas

fungsi intermediasi atau media penghubung Bank Syariah yang ditunjukan

dengan rendahnya FDR tidak mempengaruhi pembiayaan. Penelitian ini

juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wahab (2014) yang

menunjukkan bahwa FDR tidak berpengaruh positif terhadap pembiayaan

mudharabah dan menolak penelitian yang dilakukan Meydianawathi (2007)

menerangkan bahwa FDR mempengaruhi penawaran kredit yang dilakukan

oleh pihak bank. Semakin tinggi nilai FDR pada suatu bank, maka pihak

bank akan menurunkan jumlah penawaran kredit yang dilakukan Bank

Syariah.

Page 131: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

111

2. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Pembiayaan

KPR Syariah

Variabel NPF tidak memiliki pengaruh terhadap pembiayaan KPR.

Hal ini dibuktikan dengan melihat tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai

probabilitas variabel ini adalah 0.2527. Nilai Probabilitas variabel NPF

dinyatakan tidak berpengaruh karena berada diatas tingkat signifikan 0,05.

Non Performing Financing (NPF) rasio yang menunjukkan bahwa

kemampuan manajemen bank dalam mengelola pembiayaan/kredit

bermasalah yang diberikan bank, NPF mencerminkan risiko

pembiayaan/kredit, semakin kecil NPF maka semakin kecil pula risiko

pembiayaan/kredit yang ditanggung pihak bank (Rimadhani, 2012:36).

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Jamilah (2016), bahwa non performing financing tidak berpengaruh

terhadap pembiayaan mudharabah. Nilai non performing financing yang

tinggi akan menyebabkan bank cenderung mengurangi jumlah pembiayaan

yang disalurkan. Karena non performing financing yang tinggi

menyebabkan bank akan lebih berhati-hati sehingga mengurangi alokasi

dana bank dalam penyaluran pembiayaan. Hasil penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Arianti dan Muharam (2011) memperoleh

hasil bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap pembiayaan, Podpiera dan

Weill (2008) memperoleh hasil dalam penelitian nya menyatakan bahwa

ada nya hubungan negatif antara kredit macet dengan pembiayaan yang

menyebabkan terjadi nya penurunan efisiensi biaya di masa depan, dan

Page 132: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

112

menolak penelitian yang dilakukan oleh Semadiasri, dkk (2015) yang

memperoleh hasil bahwa NPL berpengaruh signifikan terhadap penyaluran

kredit kepemilikan rumah, dan Konstantakis dan Panayotis (2015)

menyatakan bahwa temuan empiris menunjukkan bahwa pembiayaan

memiliki dampak yang signifikan terhadap kredit bermasalah.

3. Pengaruh Suku Bunga terhadap Pembiayaan KPR Syariah

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa variabel Suku Bunga

memiliki pengaruh terhadap variabel pembiayaan KPR. Hal ini dibuktikan

dengan melihat tabel 4.7 yang menunjukkan nilai probabilitas variabel Suku

Bunga sebesar 0,0296 nilai probabilitas kurang dari tingkat signifikansi 0,05

sehingga dapat dipastikan bahwa variabel ini berpengaruh terhadap

pembiayaan kpr syariah.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Oggy

dan Surya (2015) menyatakan bahwa suku bunga berpengaruh negatif

terhadap penyaluran kredit. Suku bunga SBI tentunya berpengaruh terhadap

pembiayaan, Meskipun suku bunga pembiayaan masih berada pada kisaran

yang cukup tinggi, namun permintaan masyarakat akan pembiayaan KPR

Syariah juga tetap ada, selain itu suku bunga kredit atau pembiayaan yang

diberikan pada tiap-tiap nasabah tidak sama persis dengan suku bunga

kebijakan dari BI yang dijadikan acuan yaitu BI rate pada saat terjadi

kenaikan BI rate.

Hasil penelitian Pratama (2010) juga mendapatkan hasil berpengaruh

negatif, menyatakan bahwa peningkatan atau penurunan suku bunga selama

Page 133: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

113

periode penelitian tidak mempengaruhi penyaluran kredit secara signifikan.

Semakin tinggi suku bunga akan mendorong peningkatan jumlah

pembiayaan yang disalurkan namun dalam tingkat yang tidak signifikan,

meskipun suku bunga kredit masih berada pada kisaran yang cukup tinggi,

namun permintaan masyarakat akan kredit juga tetap ada.

Hasil penelitian lain milik Ulyana, dkk (2016) dalam penelitian nya

menyatakan bahwa pembiayaan pemilikan rumah pada perbankan syariah

maupun konvensional dalam jangka panjang memberikan respon negatif

akan suku bunga acuan. Penurunan suku bunga acuan akan mendorong

permintaan rumah baik untuk tujuan konsumsi (ditempati) maupun investasi

yang pada akhirnya akan meningkatkan permintaan akan pembiayaan

pemilikan rumah di kedua perbankan. Hal ini disebabkan perbankan masih

menjadi sumber utama pendanaan dalam transaksi pembelian rumah.

4. Pengaruh Bank Size terhadap Pembiayaan KPR Syariah

Variabel Bank Size memiliki pengaruh terhadap pembiyaan KPR.

Hal ini dibuktikan dengan melihar tabel 4.7 yang menunjukkan bahwa nilai

probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,0000

sedangkan tingkat signifikansi 0,05.

Ukuran perusahaan merupakan faktor yang menentukan bagimana

kebijakan keputusan pendanaan (struktur modal) dalam memenuhi besarnya

aset perusahaan. jika perusahaan semakin besar, maka semakin besar pula

dana yang akan dikeluarkan, baik itu dari kebijakan hutang atau modal

sendiri dalam mempertahankan atau mengembangkan perusahaan.

Page 134: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

114

Perusahaan yang besar akan dengan mudah melakukan akses ke pasar

modal sehingga lebih cepat untuk memperoleh dana (Sugeng, 2005:112).

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Elisa

Tjondro (2007) bahwa ukuran bank yang berpengaruh terhadap keputusan

pemberian kredit atau pembiayaan bank, hasil pengujian menunjukkan

variabel ukuran bank pembangunan daerah mempengaruhi terhadap

pemberian kredit suatu bank dan juga mendukung penelitian dari Adnan,

Ridwan dan Fildzah (2016) bahwa ukuran bank berpengaruh terhadap

penyaluran kredit pada perusahaan perbankan hal ini menunjukkan bahwa

semakin besar ukuran bank maka semakin besar pula penyaluran kredit

bank tersebut. Bank yang memiliki ukuran yang besar berarti memiliki

potensi kekayaan atau dana yang besar pula, sehingga dapat meningkatkan

kredit yang disalurkan oleh bank, Miller dan Smith (2002) menunjukkan

bahwa dalam penelitian nya menguji pengaruh jenis layanan akuntansi,

firma akuntansi yang menyediakan layanan, struktur permodalan

peminjam, dan ukuran bank atas keputusan pemberian pinjaman. Hasil yang

didapat menyatakan bahwa ukuran pinjaman dan tingkat suku bunga

dipengaruhi secara signifikan oleh ukuran bank yang memberikan

pinjaman.

Page 135: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

115

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian regresi data panel mengenai Financing to Deposit

Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), Suku Bunga, dan Bank Size

terhadap Pembiayaan KPR pada Perbankan Syariah yang telah dilakukan oleh

peneliti pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan dari

penelitian yang dilakukan tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan pengujian secara bersama-sama (simultan) variabel

independen (FDR, NPF, Suku Bunga dan Bank Size) secara bersama-sama

memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen pembiayaan KPR

pada perbankan syariah di Indonesia dan Malaysia periode 2010-2016

2. Berdasarkan pengujian secara individu (parsial) variabel Financing to

Deposit Ratio tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel

pembiayaan KPR pada perbankan syariah di Indonesia dan Malaysia

periode 2010-2016

3. Berdasarkan pengujian secara individu (parsial) variabel Non Performing

Financing tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel

pembiayaan KPR pada perbankan syariah di Indonesia dan Malaysia

periode 2010-2016

4. Berdasarkan pengujian secara individu (parsial) variabel Suku Bunga

memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap variabel pembiayaan KPR

pada perbankan syariah di Indonesia dan Malaysia periode 2010-2016

Page 136: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

116

5. Berdasarkan pengujian secara individu (parsial) variabel Bank Size

memiliki pengaruh secara signifkan terhadap variabel pembiayaan KPR

pada perbankan syariah di Indonesia dan Malaysia periode 2010-2016

B. Saran

Berkaitan dengan saran pada penelitian ini, peneliti menganalisis Financing to

Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), Suku Bunga, dan

Bank Size sebagai variabel independen dan Pembiayaan KPR sebagai variabel

dependen. Periode yang digunakan 2010-2016. Agar dapat memperoleh

gambaran yang lebih mendalam serta komprehensif maka penulis menyarankan

beberapa hal antara lain:

1. Bagi Bank Umum Syariah

a. Bank Umum Syariah harus meningkatkan penghimpunan total aset

bank, mengingat variabel ini mempunyai pengaruh yang paling

dominan terhadap pertumbuhan dan penyaluran pembiayaan. Salah satu

cara untuk meningkatkan penghimpunan total aset perbankan adalah

dengan menghimpun dana dari pihak ketiga dan melakukan penyaluran

dana melalui kredit yang akan disalurkan.

b. Bank Umum Syariah hendaknya memperhatikan peningkatan dan

penurunan suku bunga yang di tetapkan Bank Central di Malaysia yaitu

Bank Negara Malaysia dan Bank Central di Indonesia yaitu Bank

Indonesia karena hal itu akan menjadi faktor yang mempengaruhi minat

masyarakat dalam mengajukan pembiayaan kpr di bank.

Page 137: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

117

c. Bank Umum Syariah harus lebih selektif dalam penyaluran pembiayaan

dana yang akan diberikan untuk pembiayaan kpr syariah, agar dapat

meminimalisir terjadi nya pembiayaan beresiko yang dapat mengurangi

kualitas bank.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi data panel dalam

melakukan penelitian, di harapkan peneliti berikutnya untuk dapat lebih

dikembangkan.

b. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya variabel yang digunakan akan

lebih banyak dan berpengaruhi pada objek penelitian.

c. Diharapkan penelitian yang selanjutnya akan membuat penelitian yang

lebih baik dan memperluas study kasus yang akan digunakan.

Page 138: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

118

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. “Bank dan Lembaga Keuangan”, PT Raja

Grapindo Persada, Jakarta, 2014.

Adnan, Ridwan dan Fildzah. “Pengaruh Ukuran Bank, Dana Pihak Ketiga, Capital

Adequacy Ratio, dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Penyaluran Kredit

Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2011-2015”, Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis. Vol 3, No.2.

2016.

Podpiera, and Weill, L., “Bad luck or bad management? Emerging banking market

experience”. Journal of Financial Stability, Vol 4, NO 2, 2008.

Ahmad, Abu Umar Faruq dan M. Kabir Hassan. “Riba and Islamic Banking”,

Journal of Islamic Economics, Banking and Finance.

Ahmed, Nassirudin. “Islamic Banking and its Mode of Investments”, Anthology of

Islamic Banking, Institute of Islamic Banking and Insurance, London,

2000.

Alam, Syed Shah. dkk “Is Religiosity an Important Factor in Influencing the

Intention to Undertake Islamic Home Financing in Klang Valley?”, World

Applied Sciences Journal, Vol.19. No.7., 2012

Algifari. “Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi”, BPFE, Yogyakarta, 2013.

Ali, Herny. “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

Financing, dan Tingkat Suku Bunga Kredit Terhadap Pembiayaan

Barbasis Bagi Hasil (Mudharabah) pada Perbankan Syariah Indonesia”.

The Journal of Tauhidinomics. Vol. 1, No.2. 2015.

Al-Misri, Abd al-Sami‘. “al-Tijarah fi al-Islam”, Qaherah Maktabah Wahbah,

1986.

Ansofino, dkk. “Buku Ajar Ekonometrika”, Deepublish bekerja sama dengan

STKIP PGRI Sumbe Press, Yogyakarta, dari http://books.google.co.id

diakses 17 November 2016.

Antonio, Muhammad Syafi’i. “Bank Syariah dari Teori ke Praktik”, Gema Insani,

Jakarta, 2009.

Anwar, Arief Dermawa. “7 Jurus Sukses Pemburu Properti”, BIP Kelompok

Gramedia, Jakarta, 2017.

Page 139: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

119

Apriyani. “Perbankan Syariah andalkan KPR Jadi Unggulan.”

(http://infobanknews.com Diakses pada tanggal 22 Juli 2017 pukul 20.15

WIB)

Arianti, W. N. P dan H. Muharam. “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK),

Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF) dan

Return On Asset (ROA) terhadap Pembiayaan pada Perbankan Syariah”,

Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.

Arifin, Zainul. “Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah”, Alvabet, Jakarta, 2006.

Ascarya. “Comparing Islamic Banking Development in MALAYSIA and

INDONESIA: Lessons for Instruments Development”, Paper Directorate

of Monetary Management Bank Indonesia, 2006.

Ashari, Shahar. Temubual. Kuwait Finance House (Malaysia) Berhad (KFHMB),

2009.

Azni, Fadzila Ahmad. “Pembiayaan Perumahan Secara Islam, Antara Nilai

Komersial dan Tanggungjawab Sosial”, Utusan Publications &

Distributors, Kuala Lumpur, 2003.

Bank Indonesia, Undang-Undang No. 21 tahun 2008, diakses pada tanggal 21

agustus 2017 dari: http://www.bi.go.id

Bank Indonesia, Undang-Undang No. 10 tahun 1998, diakses pada tanggal 21

agustus 2017 dari: http://www.bi.go.id

Bank Indonesia, Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP 2001, diakses pada

tanggal 23 agustus 2017 dari: http://www.bi.go.id

Bank Indonesia, Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP 2004, diakses pada

tanggal 23 agustus 2017 dari: http://www.bi.go.id

Bank Indonesia, Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/ 33/DPbS 2012, diakses pada

tanggal 24 agustus 2017 dari: http://www.bi.go.id

Bank Indonesia, Survei Harga Properti Residential tahun 2016, diakses pada

tanggal 27 agustus 2017 dari: http://www.bi.go.id

Billah, Mohd Ma’Sum, “Investment Policies Under Shari’ah Principles” 2006

Choirudin, Ahmad dan Sugeng Praptoyo. “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi

Pembiayaan Bagi Hasil Mudharabah pada Bank Umum Syariah”, Jurnal

Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol 6. No 9. 2017.

Page 140: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

120

Elisa, Tjondro. “Pengaruh Level of Assurance, Reputasi Kantor Akuntan

Publik,Struktur Modal Calon Debitur, dan Ukuran Bank Terhadap

Keputusan Pemberian Kredit Bank di Indonesia”, Jurnal Akuntansi dan

Keuangan, 2007.

Trainer, Richard D.C. “Basics of Interest Rates” Federal Reserve Bank of New

York, New York, 1984.

Giannini, Nur Gilang. “Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah

pada Bank Umum Syariah”, Accounting Analysis Journal. No ISSN

2252-6765.2017, 2013.

Ghozali, Imam. “Teori Akuntansi Syariah”, Badan Penerbit Universitas

Diponegoro, Semarang, 2007.

____________. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”,

Universitas Diponegoro, Semarang, 2006.

____________. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Dengan

Program IBM SPSS 19”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,

Semarang, 2011.

Hanafi, Mamduh. “Analisis Laporan Keuangan”, UUP STIM YKPN, Yogyakarta,

2012

Haris, Helmy. “Pembiayaan Kepemilikan Rumah (Sebuah Inovasi Pembiayaan

Perbankan Syariah)”, Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 1, No.1, 2017

Haryati, Sri. “Pertumbuhan Kredit Perbankan di Indonesia: Intermediasi dan

Pengaruh Variabel Makro Ekonomi”, Jurnal Keuangan dan Perbankan,

2017

Haryanto, Sugeng. “Determinan Capital Buffer: Kajian Empirik Industri

Perbankan Nasional”. Modernisasi, Vol. 11, No 2. 2015.

Ibrahim, Johanes. “Bank Sebagai Lembaga Intermediasi dalam Hukum Positif”,

Penerbit CV. Utomo, Bandung, 2004.

Ibn Manzur. “Lisan al-‘Arab”, Qaherah: Dar al-Ma‘arif, 1990

Ikatan Bankir Indonesia. “Memahami Bisnis Bank Indonesia”, PT Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 2016.

Isaev, Mirolim dan Mansur Masih. “Macroeconomic and bank-specific

determinants of different categories of non-performing financing in

Islamic banks: Evidence from Malaysia” Paper No. 79719

Page 141: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

121

Putra, I Gede Oggy Purtama dan Surya Dewi Rutariyuni. “Pengaruh DPK, Bi Rate,

dan NPL terhadap Penyaluran Kredit Modal Kerja pada BPR di Provinsi

Bali”. E-Jurnal EP Unud, Vol 4. No 5, 2015.

Iqbal, Muhammad. “Operasionalisasi Regresi Data Panel Dengan Eviews 8”,

Perbanas, 2015.

Jamilah. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah pada

Bank Umum Syariah di Indonesia”, Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi,

2016.

Kailani, Ahmad. “Tingkat Kepuasan KPR BTN Syariah dan BTN Konvensional

Terhadap Kualitas Layanan”. Al-Iqtishad, Vol. I, No. 2, 2009.

Karim, Adiwarman A. “Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Edisi Ketiga”.

PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004.

Karlina, Sandra. “Analisis Pengaruh Simpanan (DPK), Tingkat Bagi Hasil, dan

Non Performing Financing (NPF) Terhadap Pembiayaan pada

Perbankan Syariah”, Skripsi: Universitas UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2015.

Kasmir. “Bank & Lembaga Keuangan Lainnya.” PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2008.

Kuncoro, Mudrajad dan Suharjono. “Manajemen Perbankan Teori dan

Aplikasinya”, BPFE, Yogyakarta, 2002.

Konstantinos, N. dkk “Non performing loans(NPLs)in acrisis economy: Long-run

equilibrium analysis with a real time VEC model for Greece”, Physica A-

451

Latumaerissa, Julius. “Manajemen Bank Umum”, Mitra Wacana Media, Surabaya,

2014.

Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) Bank Muamalat di akses

tanggal 12 Agustus 2017, dari: http://www.muamalatbank.com

Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) Bank Syariah Mandiri

di akses tanggal 12 Agustus 2017, dari: http://www.syariahmandiri.co.id

Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) Bank Bukopin Syariah

di akses tanggal 12 Agustus 2017, dari: http://www.syariahbukopin.co.id

Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) Bank BNI Syariah di

akses tanggal 12 Agustus 2017, dari: http://www.bnisyariah.co.id

Page 142: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

122

Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) Bank BRI Syariah di

akses tanggal 12 Agustus 2017, dari: http://www.brisyariah.co.id

Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) Bank BCA Syariah di

akses tanggal 12 Agustus 2017, dari: http://www.bcasyariah.co.id

Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) Bank Mega Syariah di

akses tanggal 12 Agustus 2017, dari: http://www.megasyariah.co.id

Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) Affin Islamic Banking

di akses tanggal 18 Agustus 2017, dari: http://www.affinislamic.com.my

Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) Al-Rajhi Banking di

akses tanggal 18 Agustus 2017, dari: http://www.alrajhibank.com.my

Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) Bank Islam Malaysia di

akses tanggal 18 Agustus 2017, dari: http://www.bankislam.com.my

Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) Bank Muamalat

Malaysia di akses tanggal 18 Agustus 2017, dari:

http://www.muamalat.com.my

Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) HSBC Amanah

Malaysia Berhad di akses tanggal 18 Agustus 2017, dari:

http://www.hsbcamanah.com.my

Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) Hong Leong Islamic

Bank di akses tanggal 12 Agustus 2017, dari: http:// www.hlisb.com.my

Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) RHB Islamic Bank

Berhad di akses tanggal 12 Agustus 2017, dari: http://www.rhbgroup.com

Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) Standar Chartered

Saadiq Berhad di akses tanggal 12 Agustus 2017, dari:

http://www.sc.com/my

Meydianawathi, Luh Gede. “Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan

Kepada Sektor UMKM di Indonesia”, Buletin Studi Ekonomi, Vol. 12

No. 2, 2007.

Mohamad, A. M. dan Mohd Zakhiri Md Nor. “The Development of Islamic Finance

in Malaysia” diakses 19 Feb 2016.

Miller, J.R., & Smith, L.M. “The Effects of The Level of Assurance, Accounting

Firm, Capital Structures, and Bank Size on Bank Lending Decisions”.

Journal of Accounting, Auditing & Finance, 2002.

Page 143: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

123

al-Bashir M., Muhammad al-Amine. “Istisna‘ (Manufacturing Contract) in Islamic

Banking and Finance, Law and Practic”, Gombak: A.S. Nordeen, 2006.

Nachrowi. “Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis

Ekonomi dan Keuangan”, FEUI, Depok, 2006.

Nor Hijriah, Daud. “BIMB Cawangan Menara TM”, Jalan Pantai Baharu,

Temubual. Kuala Lumpur. 2009.

Odeduntan, A. K., dkk. “Financial Stability of Islamic Banks: Empirical

Evidence”, Journal of Islamic Banking and Finance, Vol. 4, No. 1, 2016.

Podpiera, and Weill, L., “Bad luck or bad management? Emerging banking market

experience”. Journal of Financial Stability, Vol 4, NO 2, 2008.

Pratama, Billy Arma. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan

Penyaluran Kredit Perbankan pada Bank Umum di Indonesia periode

2005-2009”. 2010.

Pratin dan Akhyar Adnan. “Analisis Hubungan Simpanan, Modal Sendiri, NPL,

Presentase Bagi Hasil dan Markup Keuntungan Terhadap Pembiayaan

pada Perbankan Syariah”. Sinergi. ISSN: 1410-9018, 2005.

Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih Sulistyowati. “Metode Penelitian

Kuantitatif Untuk Administrasi Publik dan Masalah Penelitian”, Gava

Media, Yogyakarta, 2007.

Rama, Ali. “Analisis Deskriptif Perkembangan Perbankan Syariah di Asia

Tenggaran”. The Journal of Tauhidinomics. Vol. 1, No. 2, 2015.

Ranjan, Rajiv dan Sarat Chandra Dhal. “Non-Performing Loans and Terms of

Credit of Public Sector Banks in India: An Empirical Assessment”.

Reserve Bank of India Occasional Papers. Vol. 24. No.3, 2003.

Rimadhani, Mustika. “Analisis Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi

Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah Mandiri periode 2008-

2011”, Media Ekonomi, 2011.

Riyadi, Selamet. “Banking Assets and Liability Management”, Lembaga Penertbit

FEUI, Jakarta, 2006.

Rosmanita, Fenny, dan AM Hasan Ali, Sukrianto. “Sharia Banking Business

Operation”, CCIT- FTUI, Depok, 2011.

Sastradipura, Komarrudin. “Strategi Management Bisnis Perbankan”, Kappa –

Sigma, Bandung, 2004

Page 144: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

124

Semadiasri, Ketut, dkk. “Analisis Pengarug CAR, NPL, dan Tingkat Inflasi

terhadap Penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) (Studi Pada BPD

Bali Periode 2011-2013)”, e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan

Ganesha. Vol. 3. No. 1. 2015.

Siamat, Dahlan. “Manajemen Lembaga Keuangan Edisi Kelima”, FEUI, Depok.

2005.

Sinungan, M. “Manajemen Dana Bank. Edisi Kedua”, PT. Bumi Aksara, Jakarta,

2000.

Siswantoro, Dodik. “The Awareness, Preference And Distinctiveness of Islamic

Home Financing Type in Indonesia”, Buletin Studi Ekonomi, Vol 17, No.

2, 2012.

Sugiyono. “Metode Penelitian Manajemen”, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2016.

Taufik Rachman. “Margin Tetap Menjadi Daya Tarik Utama KPR Syariah”.

(http://www.republika.co.id Diakses pada tanggal 12 Juli 2017 Pukul

21.40 WIB)

Thani, Norzrul N. “Legal Aspects of Malaysian Islamic Financial System Kuala

Lumpur: Sweet and Maxwell Asia, Malaysia, 2000.

Tri Basuki, Agus. “Regresi Model PAM, ECM dan Data Panel Dengan Eviews 7”,

Cetakan Pertama, Yogyakarta, 2014.

Tri Kumala Sari, Rika. “Analisis Pengarus Struktur Aktiva dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Stuktur Modal”, Bandung, 2012.

Ulyana, Christine, dkk “Harga Properti Residential & Pembiayaan Pemilikan

Rumah Perbankan Syariah dan Konvensional”. Jurnal Al-Muzara’ah.

Vol. 4. No. 2. 2016.

Ummah, Fathya Kaira, dan Edy Suprapto. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Profitabilitas pada Bank Muamalat Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan

Perbankan Syariah. 2015.

Wahab. “Analisis Pengaruh FDR, NPF, Tingkat Bagi Hasil, Kualitas Jasa, dan

Atribut Produk Islam Terhadap Tingkat Pembiayaan Mudharabah pada

Bank Umum Syariah di Semarang”, Jurnal Economica. 2014.

Widarjono, Agus. “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya” .Edisi Ketiga,

Ekonisia, Yogyakarta. 2009.

______________. “Analisis Statistik Multivariat Terapan”, Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen YKPN, Yogyakarta. 2010.

Page 145: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

125

Widiyanto, Edo dan Lucia Ari Diyani. “Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga BI

Terhadap Pembiayaan Mudharabah” Kalbisocio, Vol. 2. No 1. 2015.

Wilson, Rodney. “Islamic Financial Instrument”, Arab Law Quarterly, Vol.6.

no.2. 1991

Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika dan Statistik Dengan Eviews”,

UPP STIM YKPN. 2015.

Wiyono, Slamet dan Taufan Mauloamin. “Memahami Akuntansi Syariah di

Indonesia”, Mitra Wacana Media, Jakarta. 2013.

Yusof, R. M. dan F. H. Usman. “Islamic Home Financing and The Real Sectors in

Malaysia: An Ardk Bound Testing Approach ti Coinntegration”,

International Journal of Economics, Management and Accounting 23, No.

1, 2015

Page 146: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

126

LAMPIRAN

A. Data Variabel Dependen dan Independen

Nama Bank Tahun Y_KPR X1_fdr X2_npf X3_birate X4_banksize

Bank Muamalat

2010 26.2801 91.52 4.32 6.5 30.694449

2011 26.8443 76.76 2.6 6.58 31.11163

2012 27.615 94.15 2.09 5.77 31.434443

2013 28.5865 99.99 4.69 6.47 31.632776

2014 29.808 84.14 6.55 7.54 31.765262

2015 30.2843 90.3 7.11 7.52 31.677096

2016 29.9455 95.13 3.83 6 31.652551

Bank Syariah

Mandiri

2010 27.805 82.54 3.53 6.5 31.111703

2011 28.3918 86.03 2.42 6.58 31.516124

2012 29.0681 94.4 2.82 5.77 31.624244

2013 29.5872 89.37 4.32 6.47 31.789363

2014 29.6306 82.13 6.84 7.54 31.834854

2015 27.3361 81.99 6.06 7.52 31.884784

2016 27.5331 79.19 4.92 6 31.998337

Bank Mega

Syariah

2010 26.8689 78.17 3.52 6.5 29.165246

2011 26.8842 83.08 3.03 6.58 29.347457

2012 28.4597 88.88 2.67 5.77 29.730715

2013 28.9345 93.37 2.98 6.47 29.841684

2014 28.5459 93.61 3.89 7.54 29.582982

2015 28.5563 98.49 4.26 7.52 29.346587

2016 28.3543 95.24 3.3 6 29.445071

Bank Syariah

Bukopin

2010 25.9709 99.15 3.81 6.5 28.416726

2011 26.6335 83.54 1.74 6.58 28.635333

2012 27.3527 91.98 4.59 5.77 28.916419

2013 27.8476 100.29 4.27 6.47 29.099602

2014 28.4248 92.89 4.07 7.54 29.272058

2015 28.4214 90.56 2.99 7.52 29.39355

2016 28.4418 88.18 3.17 6 29.579727

Bank BNI Syariah

2010 28.1354 68.92 3.59 6.5 29.486526

2011 28.4984 78.6 3.62 6.58 29.767184

2012 28.9065 84.99 2.02 5.77 29.996141

2013 29.32 97.86 1.86 6.47 30.319447

2014 29.6209 92.86 1.86 7.54 30.601031

2015 29.8316 91.94 2.53 7.52 30.767283

2016 29.8652 84.57 2.94 6 30.974384

2010 27.5865 95.82 3.19 6.5 29.556202

Page 147: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

127

Bank BRI Syariah 2011 27.7354 90.55 2.77 6.58 30.047008

2012 27.9746 100.96 3 5.77 30.276409

2013 28.3192 102.7 4.06 6.47 30.487544

2014 28.4743 93.9 4.6 7.54 30.643661

2015 28.516 84.16 4.86 7.52 30.818623

2016 28.3965 81.42 4.57 6 30.951991

Bank BCA

Syariah

2010 22.9359 77.9 1.2 6.5 27.497068

2011 23.6875 78.8 0.15 6.58 27.82749

2012 21.5615 79.9 0.1 5.77 28.102387

2013 23.7325 83.5 0.1 6.47 28.344666

2014 26.2373 91.2 0.1 7.54 28.727781

2015 26.2373 91.4 0.7 7.52 29.1011

2016 26.0683 90.1 0.5 6 29.23958

Affin Islamic

Banking

2010 28.8351 71.09 0.09 2 30.804143

2011 29.0226 45.2 0.25 2.7 31.135967

2012 29.1964 47.26 0.3 3 31.243276

2013 29.321 80.56 0.01 3 31.293782

2014 29.3885 60.12 0.05 3 31.325067

2015 29.5231 74.36 0.09 3.3 31.375771

2016 29.8329 101.17 0.03 3.3 31.508585

Al Rajhi Banking

2010 27.6131 78.94 1.44 2 30.559558

2011 27.9732 69.54 1.08 2.7 30.598099

2012 28.4588 47.26 1.27 3 30.708039

2013 28.8732 79.97 0.43 3 30.691862

2014 28.9483 76.33 0.39 3 30.765517

2015 28.9506 80.14 0.22 3.3 30.771613

2016 28.9156 82.46 0.09 3.3 30.909999

Bank Islam

Malaysia

2010 30.1468 43.49 1.75 2 32.196218

2011 30.263 49.28 0.31 2.7 32.255744

2012 30.429 58.33 0.34 3 32.405983

2013 30.6852 61.18 0.06 3 32.540346

2014 30.9958 71.45 0.2 3 32.607878

2015 31.2291 78.67 0.2 3.3 32.690309

2016 31.4253 85.23 0.24 3.3 32.802517

Muamalat

Malaysia

2010 30.322 49.8 0.4 2 31.548329

2011 30.5513 54.21 0.45 2.7 31.634089

2012 30.6501 49.59 0.13 3 31.713862

2013 31.1191 66.71 0.1 3 31.741237

2014 31.341 65.67 0.4 3 31.88375

2015 31.443 71.21 0.27 3.3 31.904324

2016 31.4601 75.98 0.51 3.3 31.902536

Page 148: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

128

HSBC Amanah

Malaysia Berhad

2010 28.0068 79.02 1.53 2 30.693036

2011 29.0238 81.88 1.65 2.7 31.105086

2012 29.5231 81.55 1.67 3 31.27997

2013 29.7613 72.76 0.74 3 31.461535

2014 30.2201 77.96 0.65 3 31.579131

2015 30.2311 88.35 0.69 3.3 31.744609

2016 31.5113 59.93 0.09 3.3 33.083482

Hong Leong

Islamic Bank

2010 30.5536 53.93 0.31 2 31.14410407

2011 30.3198 62.89 0.16 2.7 31.82316704

2012 30.612 72.91 0.07 3 31.78027578

2013 30.7406 73.9 0.03 3 31.84783119

2014 30.7929 75.07 0.17 3 31.90262694

2015 30.9254 80.23 0.11 3.3 31.96096485

2016 31.1618 84.34 0.09 3.3 32.05421986

RHB Islamic

Bank Berhad

2010 29.6453 72.53 0.77 2 31.35646913

2011 29.7898 61.12 0.45 2.7 31.90273564

2012 30.0275 73.11 0.44 3 32.02592473

2013 30.2993 72.41 0.17 3 32.15476099

2014 30.616 79.52 0.09 3 32.36962971

2015 30.8119 92.94 0.18 3.3 32.56888726

2016 30.9865 94.4 0.21 3.3 32.65658312

Standard

Chartered Saadiq

Berhad

2010 28.6023 68.6 0.43 2 30.186986

2011 28.7198 55.21 0.2 2.7 30.571805

2012 28.8777 62.7 0.78 3 30.774915

2013 29.4975 69.46 0.49 3 30.887188

2014 29.877 82.81 0.2 3 31.053955

2015 29.9574 74.96 0.12 3.3 31.210162

2016 29.904 132.54 0.47 3.3 30.998737

B. Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 14.862518 (14,86) 0.0000

Cross-section Chi-square 129.096283 14 0.0000

Page 149: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

129

C. Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 9.433412 4 0.0511

D. Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-0.0500 -0.0375 -0.0250 -0.0125 0.0000 0.0125 0.0250 0.0375

Series: Standardized Residuals

Sample 2010 2016

Observations 105

Mean 1.26e-18

Median 0.003133

Maximum 0.040490

Minimum -0.051389

Std. Dev. 0.018439

Skewness -0.384507

Kurtosis 2.749442

Jarque-Bera 2.861953

Probability 0.239075

E. Hasil Uji Multikolinearitas

FDR NPF SUKUBUNGA BANKSIZE FDR 1.000000 0.443151 0.597719 -0.330217

NPF 0.443151 1.000000 0.761610 -0.230159 SUKUBUNGA 0.597719 0.761610 1.000000 -0.549402

BANKSIZE -0.330217 -0.230159 -0.549402 1.000000

F. Hasil Uji Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.831094 Prob. F(14,89) 0.0459

Obs*R-squared 23.25699 Prob. Chi-Square(14) 0.0562 Scaled explained SS 44.60900 Prob. Chi-Square(14) 0.0000

Page 150: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

130

G. Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.280695 Prob. F(2,97) 0.7559

Obs*R-squared 0.598440 Prob. Chi-Square(2) 0.7414

H. Hasil Uji Regresi Data Panel

Dependent Variable: KPR

Method: Panel Least Squares

Date: 12/02/17 Time: 10:40

Sample: 2010 2016

Periods included: 7

Cross-sections included: 15

Total panel (balanced) observations: 105 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. FDR 0.031298 0.022543 1.388339 0.1681

NPF 0.003469 0.003015 1.150455 0.2527

SUKUBUNGA -0.030453 0.013796 -2.207426 0.0296

BANKSIZE 1.298301 0.106957 12.13852 0.0000

C -1.180910 0.384782 -3.069039 0.0028 R-squared 0.704554 Mean dependent var 3.362907

Adjusted R-squared 0.692736 S.D. dependent var 0.065928

S.E. of regression 0.036545 Akaike info criterion -3.734109

Sum squared resid 0.133552 Schwarz criterion -3.607730

Log likelihood 201.0407 Hannan-Quinn criter. -3.682898

F-statistic 59.61790 Durbin-Watson stat 0.589391

Prob(F-statistic) 0.000000

I. Hasil Uji Adjust R2

R-squared 0.704554 Mean dependent var 3.362907

Adjusted R-squared 0.692736 S.D. dependent var 0.065928

S.E. of regression 0.036545 Akaike info criterion -3.734109

Sum squared resid 0.133552 Schwarz criterion -3.607730

Log likelihood 201.0407 Hannan-Quinn criter. -3.682898

F-statistic 59.61790 Durbin-Watson stat 0.589391

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 151: ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR),repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39570/1/NISA NURJANAH-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO

131