Post on 06-Mar-2019
1
MENGIDENTIFIKASI TRANSISI SHOT
PADA SEBUAH VIDEO SERTA KESAN YANG DITIMBULKAN
Untuk Memenuhi Tugas Penyuntingan Digital II
Dosen Pengampu : RanangAgung S., S.Pd., M.Sn
Disusun Oleh
Nopsi Marga H. - 14148118
Najwa Ilham K. - 14148157
FAKULTAS SENI RUPA DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA
SURAKARTA
2015
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………. 1
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………….3
B. Tujuan ……………………………………………………………………………….. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Cutting
A.1 Straight Cut ……………………………………………………………………... 4
A.2 Contrast Cut ……………………………………………………………………..5
A.3 L Cut …………………………………………………………………………….
A.4 Match Cut ……………………………………………………………………….
A.5 Form Cut ………………………………………………………………………..
A.6 Parallel Cut ……………………………………………………………………...
A.7 Jump Cut ………………………………………………………………………...
C. Transition
B.1 Fade ……………………………………………………………………………..
B.1.1 …………………………………………………………………………
B.1.2 …………………………………………………………………………
B.2 Dissolve …………………………………………………………………………
B.3 Wipe …………………………………………………………………………….
B.4 Morph …………………………………………………………………………...
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………….
B. Saran …………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.1 Latar Belakang
Editing video merupakan proses menata video shot/hasil rekaman yang belum beraturan
atau tidak beraturan menjadi suatu Track video yang bercerita. secara umum pekerjaan editing
adalah berkaitan dengan proses pasca produksi, seperti titling, colour correction, sound mixing.
Dalam sebuah editing video terdapat banyak bentuk editing yang dapat digunakan untuk
memperindah gambar, bentuk editing yang paling umum digunakan dalam sebuah video ataupun
film adalah Transition.
Transisi merupakan penggabungan dua shot menjadi satu. Transisi sangat penting, setiap
orang dari operator kamera ke editor harus paham betul bagaimana menggunakan transisi secara
effective. Transisi shot dalam film maupun video umumnya dilakukan dalam empat bentuk
yakni, cut, fade in/ fade out, dissolve, serta wipe. Bentuk yang paling umum adalah cut yakni,
transisi shot secara langsung. Sementara wipe, dissolve, dam fades merupakan transisi shot
secara bertahap. Cut dapat digunakan untuk editing kontinu dan diskontinu. Sementara wipe,
dissolve, dan fades umumnya digunakan untuk editing diskontinu. Beberapa variasi bentuk lain
juga kadang muncul namun sangat jarang digunakan.
A.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah penulis mampu mengerti dan dapat
mengidentifiksai Transisi shot dalam sebuah video, dengan harapan setelah mengerjakan
makalah ini penulis dapat menerapkannya dalam sebuah editing.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. CUTTING
Cutting merupakan teknik editing yang digunakan untuk memotong suatu gambar
yang tidak sesuai dengan keinginan, agar dapat digabungkan dengan gambar yang lain
menggunakan transisi maupun secara langsung. Teknik cutting memeiliki berbagai
macam cara meliputi Straight Cut, Contrast Cut, L Cut, Match Cut, Form Cut, Parallel
Cut, Jump Cut.
A.1 Straight Cut
Straight Cut merupakan teknik editing yang digunakan di hampir semua film. Hal
ini memungkinkan satu shot tiba-tiba mengakhiri sebuah adegan dan shot berikutnya tiba-
tiba datang kelayar serta untuk meringkas adegan. Contoh laki-laki yang bangun tidur
langsung dipotong keluar rumah, karena jika dilanjutkan saat membuka mata mandi dll
penonton akan bosan. Straight Cut biasanya disebut Cut to Cut.
Gambar 1. Film PK yang menunjukkan Straight Cut
(Sumber : Capture frame film PK TC: 00:07:11 - 00:07:14)
Pada Gambar 1. Kesan yang disampaikan dari shot ini yaitu ke efektifan waktu, karena
adanya shot ini dapat membantu mempercepat waktu dari perjalanan wanita menuju
kesebuah tempat. Serta memperlihatkan bahwa adegan tersebut saling berkesinambungan.
5
A.2 Contrast Cut (samsara)
Contrast cut merupakan pergantian shot dimana shot A dan shot B saling
berlawanan baik suasana maupun waktu yang terlihat sangat kontras perbedaannya.
Semisal shot A menggambarkan suasana pesta yang ramai, kemudian shot B
menggambarkan suasana kamar yang sepi.
Gambar 2. Film Dokumenter Samsara yang menunjukkan Contrast cut
(Sumber : Capture frame film dokumenter Samsara TC: 00:34:49 – 00:35:10)
Pada Gambar 2. Merupakan contoh dari contrast cut yang mana memberikan kesan
perbandingan yang sangat kontras dari shot satu ke shot berikutnya, shot pertama
memperlihatkan kesunyian kemudian shot selanjutnya memperlihatkan keramaian.
A.3 L Cut
L Cut merupakan transisi editing dari shot satu ke shot yang lain pada film
ataupun video, yang mana antara gambar dan suara sama tetapi transisi pada setiap
gambar dan suara berbeda tidak pada waktu yang sama. L cut juga digunakan untuk
menyembunyikan transisi diantara scene, L cut sangat efektif digunakan pada scene yang
menggunakan teknik pengambilan gambar single camera yang di take berulang kali.
6
Gambar 3. video yang menunjukkan Teknik L Cut
(Sumber: Capture Frame Basic Video Editing Transitions TC: 00:01:30-00:01:35)
Pada Gambar 3. Menunjukkan shot pertama berada di jembatan dan shot kedua berada
ditengah kota, akan tetapi suara kereta yang berada ditengah kota dapat masuk kedalam
shot yang pertama. Hal ini dapat digunakan untuk penanda perpindahan scene.
A.4 Match Cut (Café in)
Match Cut merupakan teknik editing dimana dua scene yang berkaitan saling
bersamaan dalam bentuk gerakan atau isinya dapat digunakan untuk memberi kesan lebih
lunak atau untuk mengamankan laju penuturan dengan membuat pergantian gambar tidak
begitu mendadak. Bentuk yang sama seperti bunga dengan perhiasan, kesamaan gerak
seperti roda dan propeller adalah kombinasi-kombinasi yang baik.
Gambar 4. Café In episode Café Tiga Tjeret yang menunjukkan teknik Match Cut
(Sumber: Capture frame Café-In Episode Café Tiga Tjeret TC:00:06:18-
00:06:20)
Pada Gambar 4. Menunjukkan teknik Match Cut yang mana pada shot A menggunakan
Full Shot kemudian shot B menggunakan Medium Close Up. Match Cut memberikan
kesan lebih mendetailkan objek yang sedang berbicara.
7
A.5 Form Cut
Form Cut merupakan teknik editing yang berhubungan dengan bentuk, dimana
dua shot yang berbeda namun berisi benda atau objek yang berbentuk sama diposisi sama
yang dalam frame.
Gambar 5. Pada video tersebut menunjukkan persamaan bentuk objek dari shot A ke
Shot B
(Sumber: Capture Frame Graphic Match Project TC: 00:00:48-00:00:54)
Pada Gambar 5. Menunjukkan persamaan bentuk antar Shot A dan Shot B yang
menimbulkan kesan bahwa kedua objek tersebut walaupun berbeda tetapi masih dalam
satu bentuk yang sama.
A.6 Parallel Cut
Parallel Cut merupakan teknik editing yang menggabungkan dua shot atau lebih,
dimana dua peristiwa yang diungkapkan dengan waktu yang bersamaan, dimana
keduanya saling berhubungan secara langsung antar satu sama lainnya.
Gambar 6. Potongan video yang menunjukkan Parallel Cut
8
(Sumber: Capture Frame Example of Parallel editing “The Silence Of the Lambs”
TC: 00:00:26-00:0032)
Pada Gambar 6. Menunjukkan shot pertama yang berada pada dalam rumah dan shot
kedua berada diluar rumah, akan tetapi masih berada pada satu lokasi yang sama. Hal ini
untuk menunjukkan bahwa terdapat dua adegan yang ceritanya saling
berkesinambungan.
A.7 Jump Cut
Jump Cut merupakan sebuah lompatan gambar dari satu rangkaian shot akibat
perubahan posisi karakter dan obyek dalam latar yang sama, atau sebaliknya, posisi
karakter dan obyek tetap namun latar berubah seketika. Efeknya akan tampak seperti
seorang karakter atau obyek berpindah posisi atau berpindah lokasi seketika.
Gambar 7. Menunjukkan lompatan shot pertama ke shot kedua
(Sumber: Capture Frame Graphic Match Project TC: 00:00:48-00:00:54)
Pada Gambar 7. Adegan pada shot pertama menunjukkan seseorang sedang membuka
kunci pintu, shot kedua menunjukkan jam weker yang berada diatas meja dalam sebuah
ruangan.biasanya digunakan untuk menandai perubahan scene serta perubahan adegan.
B. TRANSITION
Transisi merupakan suatu efek yang terjadi ketika dua buah video bertemu secara
tumpang tindih. Artinya, transisi hanya dapat diciptakan pada daerah tertentu dimana
kedua video tersebut saling menimpa. Jika hanya terdapat satu gambar, transisi tidak
dapat digunakan.
B.1 Fade
9
Fade merupakan transisi shot secara bertahap dimana gambar secara perlahan
intensitasnya bertambah gelap hingga seluruh frame berwarna hitam dan ketika gambar
muncul kembali (bertambah terang), shot telah berganti
B.1.1 Fade In
Fade in digunakan untuk membuka sebuah adegan (intensitas gambar
bertambah terang. Fade in biasanya digunakan terus menerus untuk membuka adegan.
Gambar 8. Transisi Fade In digunakan pada saat akhir segment menuju ke teaser untuk segment berikutnya
(Sumber: Capture frame Café-In Café Tiga Tjeret. TC: 00:05:07-00:05:08) Pada Gambar 8. Menunjukkan transisi Fade In pada saat Black screen menuju Teaser program. Fade In digunakan sebagai penanda awal sebuah segment dimulai.
B.1.2 Fade Out
Fade out umumnya digunakan untuk menutup sebuah adegan (intentas
gambar bertambah gelap). Fade out biasanya digunakan untuk menutup adegan juga
menutup film.
10
Gambar 9. Transisi Fade Out digunakan pada saat opening Bumper menuju isi acara (Sumber: Capture frame Café-In Café Tiga Tjeret. TC: 00:02:38-00:02:44)
Pada Gambar 9. Transisi Fade Out digunakan saat bumper out menuju black screen, hal
ini menandakan sebuah segment berakhir.
B.2 Disslove
Disslove merupakan transisi shot dimana gambar pada shot sebelumnya selama
sesaat bertumpuk dengan shot sebelumnya. Selama sesaat bayangan gambar shot
bertumpuk dengan bayangan gambar shot selanjutnya. Seperti halnya teknik fade,
dissolve umumnya digunakan untuk perpindahan shot yang terputus waktu secara
signifikan (editing diskontinu), seoerti berganti jam, hari dan seterusnya.
Gambar 10. Pada gambar tersebut terlihat menggunakan transisi dissolve (Sumber: Capture frame Café-In Café Tiga Tjeret. TC: 00:01:26-00:01:27)
Pada Gambar 10. Transisi dissolve digunakan untuk menunjukkan perubahan waktu pada ruang yang sama. Biasanya dissolve memberikan kesan dramatis pada suatu gambar.
B.3 Wipe
Wipe merupakan transisi shot dimana frame sebuah shot bergeser kea rah kiri,
kanan, atas, bawah atau lainnya hingga bergantimenjadi sebuah shot baru. Teknik wipe
biasanya digunakan untuk perpindahan shot yang terputus waktu tidak berselisih jauh
(selang beberapa menit). Teknik wipedapat digunakan pula untuk editing kontinu seperti
jika sebuah karakter atau obyek bergerak melintas sebuah tiang atau pohon besar. Teknik
wipe dapat “disembunyikan” melalui obyek obyek tersebut sehingga shot tampak tidak
terputus.
11
Gambar 11. Video yang menunjukkan transisi wipe
(Sumber: capture frame transitional wipe example TC: 00:00:04)
Pada Gambar 11. Teknik wipe digunakan untuk memanipulasi pergerakan kamera
secara horizontal.
B.4 Morph
Morphing adalah mengubah satu bentuk menjadi bentuk yang lain. Morphing
memperlihatkan serangkaian frame yang menciptakan gerakan halus dari bentuk pertama
yang kemudian mengubah dirinya menjadi bentuk yang lain. Dalam Macromedia Flash
animasi jenis ini dilakukan dengan teknik tweening shape.
Gambar 12. Menunjukkan transisi Morph antara shot pertama ke shot kedua
(Sumber: Capture frame video kampanye Jokowi Kawan Bukan Lawan TC: 00:02:20-
00:02:35)
Pada Gambar 12. Transisi Morph digunakan untuk menunjukkan perbedaan subyek
dengan melakukan kegiatan yang sama yakni bernyanyi.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tujuan utama pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Penyuntingan
Digital II mengenai Transisi Shot. Setelah mencari beberapa pengertian mengenai Transisi
serta cutting, penulis dapat mengetahui cirri dari setiap sub bab bahasan yang terdapat
didalamnya. Serta penulis dapat memberikan contoh mengenai materi yang dibahas.
B. SARAN
Dalam editing terdapat banyak sekali istilah yang berbeda kata tetapi sama maknanya, hal
itu yang membuat penulis sedikit kebingunan untuk mencari materi. Oleh karena itu
hendaknya tugas yang diberikan menggunakan kata yang telah umum, walaupun penulis
memahami bahwa hal tersebut dapat mengasah otak dari penulis.
13
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Himawan Pratista. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka. 2008
Internet
www.youtube.com
www.mediacollage.com/video/editing/transition/
www.jogjafilm.com/id/article/read/editingvideo
https://asiaaudiovisualexc09ferryrusmyanto.wordpress.com/category/pengertian-editing/
http://ayie1927.blogspot.com/2013/04/transisi-atau-efek-video.html
http://nandacutpro.blogspot.com/
http://pradipta.mhsw.isi-ska.ac.id/
http://yance.blog.unair.ac.id/metode-dan-teknik-editing-film/
http://www.elementsofcinema.com/editing/parallel-editing/
http://tugas-tugaslina.blogspot.com/
http://wikipedia.com/the free encyclopedia.html
Karya Film dan Program Acara
Nugroho Adi Saputro. 2014. Penyutradaraan Program Televisi Advetorial Cafe – In dengan
karakter Informatid dan Menghibur (Episode Cafe Tiga Tjeret). DVD. Tugas Akhir
Karya S1 Televisi dan Film. FSRD ISI Surakarta.
Film Dokumenter “Samsara”. Magidson Films, Inc. 2011
Film Fiksi “PK”. Rajkumar Hirani Films Pvt. Ltd. 2014