Manajemen Laktasi 13-14

Post on 18-Jan-2016

80 views 10 download

description

MANAJEMEN LAKTASI

Transcript of Manajemen Laktasi 13-14

Oleh: Ns. Idriani, M.Kep.,Sp.Mat.

MANAJEMEN laktasi segala daya upaya/tata laksana yang dilakukan untuk membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya.

Usaha ini dilakukan terhadap ibu dalam 3 (tiga) tahap, yaitu: pada masa kehamilan, persalinan, post natal (nifas) dan pada masa menyusui selanjutnya sampai anak berumur 2 tahun.

Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi mengenai manfaat dan keunggulan ASI, manfaat menyusui bagi ibu, bayi dan keluarga serta

Menyakinkan ibu hamil dan keluarga agar ibu mau dan mampu menyusui bayinya.

Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), bayi diletakkan di atas perut ibu skin to skin selama 1 jam dan bayi akan berusaha mencari puting susu ibu.

Membantu kontak langsung ibu-bayi sedini mungkin untuk memberikan rasa aman dan kehangatan.

Menyusui dilanjutkan secara eksklusif selama 6 bulan pertama usia bayi, yaitu hanya memberikan ASI saja tanpa makanan atau minuman lainnya.

Memperhatikan kecukupan gizi dalam makanan ibu menyusui sehari-hari.

Cukup istirahat (tidur siang/berbaring 1-2 jam), menjaga ketenangan pikiran dan menghindari kelelahan fisik yang berlebihan agar produksi ASI tidak terhambat.

Pengertian dan dukungan keluarga terutama suami penting untuk menunjang keberhasilan menyusui.

Mengatasi bila ada masalah menyusui (payudara bengkak, bayi tidak mau menyusu, puting lecet, dll ).

Terdiri dari : struktur external dan internal.

Struktur External payudara terdiri dari: puting dan areola.

Pada areola terdapat beberapa kelenjar montgomery yang mengeluarkan cairan untuk membuat puting lunak dan lentur.

Struktur internal payudara korpus, yang terdiri dari: parenkim (jaringan kelenjar) dan stroma (jaringan penunjang).

Parenkim (jaringan kelenjar), terdiri dari :

Saluran kelenjar duktus, duktulus, bercabang menjadi alveolus. Duktus membentuk lobus sedangkan duktulus membentuk lobulus dan sinus laktiferus.

Sinus laktiferus yaitu tempat ASI mengumpul (reservoir ASI), ada 15-25 sinus laktiferus, selanjutnya saluran mengecil dan bermuara pada puting (papila mammae). Sinus lactiferus dilapisi epitel otot (myoepithel) yang dapat berkontraksi dan memancarkan ASI.

Alveolus terdiri dari sel-sel kelenjar yang memproduksi ASI.

Stroma (jaringan penunjang), terdiri dari: jaringan ikat, jaringan lemak, pembuluh darah, syaraf dan lymfa.

Pada masa hamil H. estrogen yang↑ payudara membesar kelenjar dari saluran ASI berproliferasi, deposit lemak, air dan elektrolit, jaringan ikat semakin banyak dan miopitel di sekitar kelenjar mammae semakin membesar.

Sedangkan progesteron yg ↑ selama kehamilan mematangkan kelenjar mammae persiapan untuk memberikan ASI, payudara semakin membesar, puting susu semakin menonjol

Komposisi ASI sedemikian khususnya, sehingga komposisi ASI dari satu ibu dan ibu lainnya berbeda. Pada kenyataanya komposisi ASI tidak tetap dan tidak sama dari waktu ke waktu dan disesuaikan dengan kebutuhan bayi.

REFLEKS MENYUSUI PADA IBU

BENTUK-BENTUK NIPPLE/PUTING

1. Rooting mencari puting

2. Sucking menghisap

3. Swalowing menelan

Bayi mendapatkan nutrisi terbaik mengandung gizi lengkap (prot, lemak, karbohidrat) untuk pertumbuhan optimal.

Meningkatkan daya tahan tubuh bayi ASI di hari-hari pertama mengandung colostrum yang hampir tidak ditemukan dalam susu formula. Colostrum adalah zat antibodi aktif yang sangat diperlukan untuk daya tahan tubuh

Meningkatkan kecerdasan anak ASI mengandung protein khusus, yaitu taurin yang dapat membuat pertumbuhan sel otak menjadi lebih optimal.

Dasar perkembangan kepribadian anak Merangsang pertumbuhan rahang

tumbuh kuat dan mencegah caries gigi

Mencegah perdarahan pasca persalinan dan mempercepat kembalinya rahim ke bentuk semula

Mencegah anemia defisiensi zat besi Mempercepat ibu kembali ke berat

badan sebelum hamil. Menunda kesuburan Menimbulkan perasaan dibutuhkan Mengurangi kemungkinan kanker

payudara dan ovarium Praktis, Ekonomis (tidak repot membuat

susu, biaya <)

Menurunkan angka kematian dan kesakitan anak.

Meningkatkan kualitas generasi penerus.

Mengurangi subsidi biaya perawatan anak sakit.

Mengurangi devisa untuk membeli susu formula.

Sindrom ASI Kurang Flat nipple – inverted Sore nipple – lecet Breast engorgement Obstruksi duktus Mastitis Abses

1. Faktor Ibua. Hormonalb. Emosionalc. Kesadaran & sikapd. Pendidikane. Fisik : puting susu, kesehatan dan gizi

2. Faktor BayiRefleks menyusui pada bayi

PROSES KEPERAWATANPengkajian Pengalaman & pengetahuan ibu

ASI Kondisi kesehatan persalinan,

emosional, payudara, dll Kondisi kesehatan bayi Interaksi ibu & bayi Posisi menyusui + reflex bayi

DIAGNOSA KEPERAWATAN; Tidak efektifnya proses menyusui b.d

kurang pengetahuan tentang laktasi, puting susu inverted, kurang motivasi, dll.

PERENCANAAN TUJUAN: MENYUSUI EFEKTIF

POSISI MENYUSUI

MENYENDAWAKAN BAYI

ASI TERBAIK BAGI BAYI, IBU DAN NEGARA…..