Management persentation fjr copy

Post on 27-May-2015

87 views 1 download

description

Gaya Kemimpinan

Transcript of Management persentation fjr copy

Gaya Kepemimpinan

Oleh : Kelopok 8

“Menurut Prasetyo, Gaya Kepemimpinan adalah cara yang digunakan dalam proses kepemimpinan yang diimplementasikan dalam perilaku kepemimpinan seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai dengan apa yang dia inginkan”

Gaya

Kepemimpinan

Selain itu menurut Flippo (1987), gaya kepemimpinan juga dapat didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuantertentu. 

Next...

Lewin menyimpulkan ada tiga gaya kepemimpinan:

1. Kepemimpinan Partisipatif (Demokratis).

2. Kepemimpinan Otokratis.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas Terkendali (Laissez-

faire).

1.Kepemimpinan Partisipatif

(Demokratis).Didefinisikan sebagai persamaan

kekuatan dan sharing dalam pemecahan masalah bersama dengan bawahan, dengan cara melakukan konsultasi dengan bawahan sebelum membuat keputusan. Gaya pemimpin ini yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan.

Next...

Kepemimpinan Partisipatif berkaitan erat dengan penggunaan berbagai macam prosedur pengambilan keputusan, yang memberikan kepada orang lain suatu pengaruh tertentu terhadap keputusan-keputusan pemimpin tersebut.

Ciri-ciri Kepemimpinan Partisipatif (Demokratis):

1. Pendapatnya terfokus pada hasil musyawarah.2. Tenggang rasa.3. Memberi kesempatan pengembangan karier bawahan.4. Selalu menerima kritik bawahan.5. Menciptakan Suasana Kekeluaragaan.6. Mengetahui kekurangan dan kelebihan bawahan.7. Komunikatif dengan bawahan.8. Partisipatif dengan bawahan.9. Tanggap terhadap situasi.10. Kurang mementingkan diri sendiri.11. Tidak bersikap menggurui.12. Senang bawahan kreatif.13. Menerima usulan atau pendapat bawahan.14. Memdorong bawahan untuk mencapai hasil yang baik.

1.Konsultasi.

2.Keputusan bersama.

3.Pendelegsian.

Terdapat tiga istilah yang terkait dengan Kepemimpinan Partisipatif, yaitu:

Kepemimpinan partisipatif menyangkut baik pendekatan kekuasaan maupun perilaku kepemimpinan. Kepemimpinan, menyangkut aspek-aspek kekuasaan seperti :

a. Bersama-sama menanggung kekuasaan (power sharing). 

b. Pemberian kekuasaan  (empowering) .

c. Proses-proses yang saling mempengaruhi secara timbal balik .

d. Prosedur-prosedur spesifik yang digunakan untuk

berkonsultasi dengan orang lain, untuk memperoleh gagasan

dan saran-saran, serta perilaku spesifik yang digunakan untuk

pendelegasian kekuasaan.

1. Kualitas keputusan yang diambil, biasanya lebih baik, bila para peserta mempunyai informasi dan pengetahuan yang tidak dipunyai sang pemimpin .

2. Bersedia untuk kerjasama dalam mencari suatu pemecahan yang baik, untuk suatu masalah keputusan.

3. Keputusan yang diambil, biasanya lebih dapat diterima oleh para partisipan.

4. Peluang untuk memperoleh suatu pengaruh terhadap sebuah keputusan, biasanya akan meningkatkan komitmen dalam hal tersebut .

5. Kepuasan terhadap proses pengambilan keputusan, biasanya juga lebih tinggi. 

6. Menumbuhkan dan mengembangan keahlian dalam pengambilan keputusan.

Kelebihan

“Kelemahan pada kepemimpinan patisipatif sangan

jarang,bisa dikatakan tidak ada karena Pada intinya

kepemimpinan pertisipatif adalah kepemimpinan yang selalu

melibatkan seluruh elemen organisasi dalam mengambil

kebijakan organisasi. Titik tekannya hanya kepada

penggunaan patisipasi mereka, pemimpin hanya akan

menjadi seseorang yang melegalkan apa yang menjadi

keputusan semua pihak. 

Next...

2.Kepemimpinan

Autokratis .Adalah gaya pemimpin yang

memusatkan segala keputusan dan kebijakan

yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh

atau Mutlak.

Robbins dan Coulter (2002)

mendeskripsikan gaya kepemimpinan autokratis

dengan pemimpin yang cenderung memusatkan

kekuasaan kepada dirinya sendiri, mendikte

bagaimana tugas harus diselesaikan, membuat

keputusan secara sepihak, dan meminimalisasi

partisipasi karyawan .

Next...

Ciri-ciri Kepemimpinan Partisipatif (Demokratis):

1. Tanpa musyawarah dan tidak mau menerima saran dari

bawahan.

2. Mementingkan diri sendiri dan kelompok.

3. Selalu memeriksa dan memerikssa tugas mendadak.

4. Sikap keras terhadap bawahan.

5. Setiap keputusan tidak bisa dibantah dan kekuasaan mutlak

di tangan pemimpin.

6. Hubungan dengan bawahan kurang serasi.

7. Bertindak sewenang-wenang dan Tanpa kenal ampun atas

kesalahan bawahan.

8. Kurang mempercayai bawahan.

9. Kurang mawas diri dan Selalu tertutup.

10. Suka mengancam dan ada rasa bangga bila bawahanya

takut.

Kelebihan

1. Semua kebijakan ditentukan oleh pemimpin.

2. Teknik dan langkah-langkah kegiatannya didikte oleh

atasan setiap waktu, sehingga langkah-langkah yang

akan datang selalu tidak pasti untuk tingkatan yang

luas.

3. Pemimpin biasanya membagi tugas kerja bagian dan

kerjasama setiap anggota.

Kelemahan

1. Pemimipin kurang memperhatikan kebutujan

bawahan.

2. Komunikasi hanya satu arah yaitu kebawahan saja.

3. Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian

dan kecamannya terhadap kerja setiap anggota.

4. Pemimpin mengambil jarak dari partisipasi kelompok

aktif kecuali bila menunjukakan keahlianya. 

-“Kepemimpinan autokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi. Dengan kata lain, Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan apapun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin.

3. Kepemimpinan Bebasterkendali

(Laissez-faire).Dalam  kepemimpinan ini Winardi (2006:64)

mengatakan, seorang pemimpin memberikan

kebebasan seluas-luasnya kepada para pengikutnya

dalam hal menentukan aktifitas mereka. Ia tidak

berpartisipasi atau hal itu dilakukanya maka partisipasi

tersebut hampir tidak berarti pendekatan ini

merupakan kebalikan langsung dari teori

kepemimpinan otokratis.

Next...

Kepemimpinan Leizess-faire disebut

kepemimpinan bebas yang berarti bahwa

seorang pemimpin sebagai penonton

bersifat pasif (Anoraga, 2001:8).

Ciri-ciri Kepemimpinan BebasTerkendali (Laissez- faire):1. Pemimpin bersikap pasif dan Semua tugas diberikan kepada

bawahan.2. Tidak tegas dan Kurang memperhatikan kekurangan dan

kelebihan bawahan.3. Percaya kepada bawahan dan Mudah di bohongi bawahan.4. Pelaksanaan pekerjaan tidak terkendali.5. Kurang kreatif dan Kurang mawas diri.6. Perencanaan dan tujuan kurang jelas.7. Kurang memberikan dorongan pada bawahan.8. Banyak bawahan merasa dirinya sebagai orang yang berkuasa.9. Kurang punya rasa tanggung jawab10. Kurang berwibawa.11. Menjunjung tinggi hak asasi.12. Menghargai pendapat bawahan.13. Kurang bermusyawarah.

Kelebihan

a. Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu

dengan partisipasi minimal dari pemimpin.

b. Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh

pemimpin yang membuat orang selalu siap bila dia akan

memberi informasi pada saat ditanya.

c. Bawahan dapat mengambil keputusan yang relevan untuk

mencapai tujuan dalam segala hal yang mereka anggap

cocok.

Kelemahan

a. Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam

penentuan tugas.

b. Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap

kegiatan anggota atau pertanyaan dan tidak bermaksud

menilai atau mengatur suatu kejadian.

c. Pemimpin membiarkan bawahannya untuk mengatur

dirinya sendiri.

d. Pemimpin hanya menentukan kebijaksanaan dan tujuan

umum.

“Dari beberapa definisi dapat disimpulkan bahwa tipe

kepemimpinan Leizess-faire adalah tipe kepemimpinan yang

antara pemimpin dan bawahan tidak ada saling kepedulian,

dalam arti pemimpin tidak memperhatikan bawahan

sebaliknya bawahan tidak mau tahu tentang pemimpin

sehingga kepemimpinan Leizess-faire bisa dikatakan

kepemimpinan yang kosong atau tidak ada pemimpin, serta

bisa dikatakan sebagai kebalikan dari kepemimpinan

otokratis.