Post on 17-Jul-2015
5/14/2018 makalah pancasila - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-55a824b57c60e 1/19
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perubahan yang terjadi dewasa ini terasa begitu cepat sehingga
menyebabkan seluruh tatanan yang ada di dunia ini ikut berubah, sementara
itu tatanan yang baru belum terbentuk. Hal ini disebabkan sendi-sendi
kehidupan yang selama ini diyakini kebenarannya menjadi usang. Nilai-nilai
yang menjadi anutan hidup kehilangan otoritasnya sehingga manusia menjadi
bingung. Kebingungan ini menimbulkan berbagai krisis, terutama ketika
terjadi krisis moneter yang dampaknya terasa sekali di bidang politik;
sekaligus berpengaruh di bidang moral; serta sikap perilaku manusia di
berbagai belahan dunia, khususnya negara berkembang, termasuk Indonesia.
Salah satu indikasinya adalah intoleransi dalam kehidupan beragama di
Indonesia. Insiden penyerbuan kelompok minoritas Ahmadiyah serta
maraknya penolakan atas pembangunan gereja di sejumlah kota merupakan
bukti bahwa Pancasila sudah mulai ditinggalkan. Pada saat yang sama,
berkembang pula paham ekstrem yang ingin mendirikan Negara Islam
Indonesia. Indikasi yang lain antara lain: kesenjangan sosial-ekonomi-politik
yang masih besar, kerusakan lingkungan yang terjadi di berbagai di seluruh
pelosok negeri, masih terjadinya ketidakadilan hukum, pergaulan bebas dan
pornografi yang terjadi di kalangan remaja, kekerasan dan kerusuhan, korupsi
yang dan merambah pada semua sektor kehidupan masyarakat. Saat ini
5/14/2018 makalah pancasila - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-55a824b57c60e 2/19
2
banyak dijumpai tindakan anarkis, konflik sosial, penuturan bahasa yang
buruk dan tidak santun, dan ketidaktaataan berlalu lintas. Masyarakat
Indonesia yang terbiasa santun dalam berperilaku, melaksanakan musyawarah
mufakat dalam menyelesaikan masalah, mempunyai kearifan lokal yang kaya
dengan pluralitas, serta bersikap toleran dan gotong royong mulai cenderung
berubah menjadi hegemoni kelompok-kelompok yang saling mengalahkan
dan berperilaku tidak jujur.
Ini menunjukkan pembangunan karakter bangsa yang sudah diupayakan
dengan berbagai bentuk, hingga saat ini belum terlaksana dengan optimal.
Hal itu juga tercermin dari kesenjangan sosial-ekonomi-politik yang masih
besar, kerusakan lingkungan yang terjadi di berbagai di seluruh pelosok
negeri, masih terjadinya ketidakadilan hukum, pergaulan bebas dan
pornografi yang terjadi di kalangan remaja, kekerasan dan kerusuhan, korupsi
yang dan merambah pada semua sektor kehidupan masyarakat. Saat ini
banyak dijumpai tindakan anarkis, konflik sosial, penuturan bahasa yang
buruk dan tidak santun, dan ketidaktaataan berlalu lintas. Masyarakat
Indonesia yang terbiasa santun dalam berperilaku, melaksanakan musyawarah
mufakat dalam menyelesaikan masalah, mempunyai kearifan lokal yang kaya
dengan pluralitas, serta bersikap toleran dan gotong royong mulai cenderung
berubah menjadi hegemoni kelompok-kelompok yang saling mengalahkan
dan berperilaku tidak jujur.
Semua itu menegaskan bahwa terjadi ketidakpastian karakter bangsa
yang bermuara pada (1) disorientasi dan belum dihayatinya
5/14/2018 makalah pancasila - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-55a824b57c60e 3/19
3
nilai-nilai Pancasila sebagai filosofi dan ideologi bangsa, (2) keterbatasan
perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai esensi Pancasila,
(3) bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, (4)
memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa, (5) ancaman
disintegrasi bangsa, dan (6) melemahnya kemandirian bangsa.1
Memperhatikan situasi dan kondisi karakter bangsa yang
memprihatinkan tersebut, pemerintah seharusnya mengambil inisiatif untuk
memprioritaskan pembangunan karakter bangsa. Pembangunan karakter
bangsa seharusnya menjadi arus utama pembangunan nasional. Artinya,
setiap upaya pembangunan harus selalu dipikirkan keterkaitan dan
dampaknya terhadap pengembangan karaker. Hal itu tecermin dari misi
pembangunan nasional yang memosisikan pendidikan karakter sebagai misi
pertama dari delapan misi guna mewujudkan
visi pembangunan nasional, sebagaimana tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007), yaitu terwujudnya karakter
bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan
Pancasila, yang dicirikan dengan watak dan prilaku manusia dan masyarakat
Indonesia yang beragam, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
MahaEsa, berbudi luhur, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik,
berkembang dinamis, dan berorientasi ipteks. Salah satu solusi yang bisa
dilakukan pemerintah dalam menjaga karakter bangsa yang dikenal luhur
1 Membentuk Karakter Bangsa Lewat Pendidikan,”www.sekolahdasar.net ”, Mei 2011
5/14/2018 makalah pancasila - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-55a824b57c60e 4/19
4
dalam berbangsa dan bernegara secara lebih efektif antara lain adalah melalui
bidang pendidikan. Upaya di bidang pendidikan, berupa perubahan-
perubahan di bidang kurikulum.
Oleh karena itu, belakangan ini muncul wacana-wacana positif untuk
memasukkan kembali mata pelajaran Pancasila dalam kurikulum. Pengamat
politik Yudi Latief mengatakan, “Pendidikan Pancasila harus dikembalikan
lagi dalam pembelajaran di sekolah-sekolah, tak bisa jika hanya dimasukkan
dalam pendidikan kewarganegaraan.” Akan tetapi, Yudi berpendapat bahwa
pendidikan Pancasila tidak cukup hanya dikembalikan dalam kurikulum,
namun konten dan metode pembelajaran Pancasila harus dikembangkan
dengan memberikan ruang pada sekolah. Pendekatan dalam pembelajaran
Pancasila di sekolah tidak bisa lagi memusat, yakni berdasarkan tafsir tunggal
dari negara, namun dunia pendidikan harus diberi ruang dalam
mengembangkannya. Ia mencontohkan, bagaimana Pancasila berperan
mengatasi isu-isu lingkungan yang berkembang, persoalan yang melilit kaum
marginal, yang justru bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
masyarakat. "Karena itu, Kementerian Pendidikan Nasional tidak perlu ragu-
ragu untuk memasukkan lagi pendidikan Pancasila dalam kurikulum, sebab
pendidikan sangat berperan dalam penanaman nilai-nilai kehidupan," kata
Yudi.2
Senada dengan Yudi Latief, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal
Bakrie mempertanyakan hilangnya pendidikan Pancasila di sekolah-sekolah.
2 “Pendidikan Pancasila di Sekolah Tetap Perlu”, www.gatra.com, 19 Juli 2011
5/14/2018 makalah pancasila - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-55a824b57c60e 5/19
5
Menurutnya, pendidikan mengenai Pancasila adalah salah satu metode
menanamkan nilai-nilai nasionalisme sekaligus mencegah tersebarnya doktrin
separatisme serta radikalisme. “Saya mempertanyakan kenapa pendidikan
Pancasila hilang di dunia pendidikan, pendidikan Pancasila seharusnya tetap
ada sebagai kurikulum wajib. Pendidikan Pancasila tidak bisa dikerdilkan di
satu bagian” katanya.3
Pada peringatan hari lahir Pancasila, 1 Juni 2011, sejumlah pemimpin
lembaga tinggi negara bertemu untuk membahas revitalisasi ideologi bangsa.
Diprakarsai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufiq Kiemas, rapat
yang antara lain dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat Marzuki Alie, Ketua Mahkamah Agung Harifin Tumpa,
dan Ketua Mahkamah Konstitusi Moh. Mahfud Md. itu sepakat untuk
mengingatkan kembali pentingnya Pancasila. Murid sekolah jadi perhatian
khusus. "Apakah melalui pengajaran formal, ekstrakurikuler, Pramuka, atau
seni budaya," kata Yudhoyono.4
Rencana pemerintah ini disambut baik oleh publik. Hal itu tampak dari
jajak pendapat yang dilakukan situs berita tempointeraktif.com. Mayoritas
responden mendukung rencana Kementerian Pendidikan Nasional
memasukkan kembali Pancasila menjadi bagian dari kurikulum pendidikan
kita.
3 “Ical pertanyakan hilangnya pendidikan Pancasila di sekolah”, www.detik.com, 07 Mei 2011
4 “Kembalikan Pancasila ke Sekolah”, www.tempointeraktif.com, 13 Juni 2011
5/14/2018 makalah pancasila - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-55a824b57c60e 6/19
6
Setujukah Anda jika Pancasila dimasukkan kembali ke kurikulum sekolah?
(Periode 1 Juni hingga 8 Juni 2011)
Ya 82,22% 828
Tidak 16,49% 166
Tidak Tahu 1,29% 13
Total 100% 1.007
Berdasarkan adanya indikasi ditinggalkannya nilai-nilai Pancasila
sebagai karakter bangsa dan menyambut wacana-wacana positif tentang
revitalisasi Pancasila, khususnya melalui ranah pendidikan, timbul
permasalahan, bagaimana peran pendidikan Pancasila dalam upaya
pembangunan karakter bangsa?
B. Rumusan Masalah
Bagaimana peran pendidikan Pancasila dalam upaya pembangunan
karakter bangsa?
C. Tujuan Penulisan
Menjelaskan peran pendidikan Pancasila dalam upaya pembangunan
karakter bangsa
5/14/2018 makalah pancasila - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-55a824b57c60e 7/19
7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendidikan Pancasila
Pada hakekatnya pendidikan pancasila adalah upaya sadar diri suatu
masyarakat dan pemerintah suatu Negara untuk menjamin kelangsungan
hidup dan kehidupan generasi penerusnya, selaku warga masyarakat, bangsa
dan Negara secara berguna (berkaitan dengan kemampuan spiritual) dan
bermakna (berkaitan dengan kemampuan kognitif dan psikomotorik) serta
mampu mengantisipasi hari depan mereka yang senantiasa berubah dan selalu
terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, Negara, dan hubungan
internasionalnya. Berdasarkan UU no. 20 tahun 2003, tentang sistem
pendidikan nasional, pasal 2 menyatakan bahwa “ pendidikan Nasional
Berdasarkan pancasila dan UUD 1945 ”.
B. Pengertian Karakter dan Karakter Bangsa
1. Karakter
Karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik (tahu nilai kebaikan,
mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap
lingkungan) yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku.
Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah
raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang. Karakter
merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung
5/14/2018 makalah pancasila - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-55a824b57c60e 8/19
8
nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi
kesulitan dan tantangan.5
2. Karakter Bangsa
Karakter bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang
khas-baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan
perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah
rasa dan karsa, serta olah raga seseorang atau sekelompok orang. Karakter
bangsa Indonesia akan menentukan perilaku kolektif kebangsaan
Indonesia yang khas-baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman,
rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang
berdasarkan nilai-nilai Pancasila, norma UUD 1945, keberagaman dengan
prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap NKRI.6
C. Pembangunan Karakter Bangsa
Pembangunan Karakter Bangsa adalah upaya kolektif-sistemik
suatu negara kebangsaan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan
yang sesuai dengan dasar dan ideologi, konstitusi, haluan negara, serta
potensi kolektifnya dalam konteks kehidupan nasional, regional, dan
global yang berkeadaban untuk membentuk bangsa yang tangguh,
kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong,
patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan
Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5 www.sekolahdasar.net, loc. cit
6 Ibid., www.sekolahdasar.net,
5/14/2018 makalah pancasila - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-55a824b57c60e 9/19
9
Pembangunan karakter bangsa dilakukan secara koheren melalui
proses sosialisasi, pendidikan dan pembelajaran, pemberdayaan,
pembudayaan, dan kerja sama seluruh komponen bangsa dan negara
Pembangunan karakter bangsa merupakan gagasan besar yang
dicetuskan para pendiri bangsa karena sebagai bangsa yang terdiri atas
berbagai sukubangsa dengan nuansa kedaerahan yang kental, bangsa
Indonesiamembutuhkan kesamaan pandangan tentang budaya dan karakter
yang holistik sebagai bangsa. Hal itu sangat penting karena menyangkut
kesamaan pemahaman, pandangan, dan gerak langkah untuk mewujudkan
kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
Pembangunan karakter bangsa bertujuan untuk membina dan
mengembangkan karakter warga negara sehingga mampu mewujudkan
masyarakat yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang
adil dan beradab, berjiwa persatuan Indonesia, berjiwa kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Karakter bangsa
adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khasbaik yang tecermin
dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan
bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah
raga seseorang atau sekelompok orang.
Karakter yang berlandaskan falsafah Pancasila artinya setiap aspek
karakter harus dijiwai ke lima sila Pancasila secara utuh dan komprehensif
yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
5/14/2018 makalah pancasila - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-55a824b57c60e 10/19
10
a. Bangsa yang Ber-Ketuhanan Yang Maha Esa
Karakter Ber-Ketuhanan Yang Maha Esa seseorang tercermin antara
lain hormat dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut
kepercayaan, saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya itu; tidak memaksakan
agama dan kepercayaannya kepada orang lain.
b. Bangsa yang Menjunjung Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Karakter kemanusiaan seseorang tercermin antara lain dalam
pengakuan atas persamaan derajat,hak, dan kewajiban; saling
mencintai; tenggang rasa; tidak semena-mena; terhadap orang lain;
gemar melakukan kegiatan kemanusiaan; menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan.
c. Bangsa yang Mengedepankan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Komitmen dan sikap yang selalu mengutamakan persatuan dan
kesatuan Indonesia di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan
golongan merupakan karakteristik pribadi bangsa Indonesia. Karakter
kebangsaan seseorang tecermin dalam sikap menempatkan persatuan,
kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa di atas kepentingan
pribadi atau golongan; rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara.
d. Bangsa yang Demokratis dan Menjunjung Tinggi Hukum dan Hak
Asasi Manusia Karakter kerakyatan seseorang tecermin dalam
perilaku yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan negara;
5/14/2018 makalah pancasila - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-55a824b57c60e 11/19
11
tidak memaksakan kehendak kepada orang lain; mengutamakan
musyawarah untuk mufakat dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
e. Bangsa yang Mengedepankan Keadilan dan Kesejahteraan
Karakter berkeadilan sosial seseorang tecermin antara lain dalam
perbuatan yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.7
1. Ciri-ciri Karakter Bangsa Indonesia
a. Saling menghormati & saling menghargai
b. Rasa kebersamaan & tolong menolong
c. Rasa persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa
d. Rasa perduli dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara
e. Adanya moral, ahlak yang dilandasi oleh nilai-nilai agama
f. Adanya perilaku dlm sifat-sifat kejiwaan yang saling menghormati
& saling menguntungkan
g. Adanya kelakuan dan tingkah laku yang senantiasa menggambarkan
nilai-nilai agama, nilai-nilai hukum dan nilai-nilai budaya
h. Sikap dan perilaku yang menggambarkan nilai-nilai kebangsaan.
2. Faktor-Faktor dalam Membangun Karakter Bangsa Indonesia
a. Ideologi
b. Politik
c. Ekonomi
7Manfaat Pendidikan Pancasila dalam Membangun Karakter Bangsa, www.sekolahdasar.net ” ,
Mei, 2011
5/14/2018 makalah pancasila - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-55a824b57c60e 12/19
12
d. Sosial Budaya
e. Agama
f. Normatif ( Hukum & Peraturan Perundangan )
g. Pendidikan
h. Lingkungan
i. Kepemimpinan
Berdasarkan riset yang dilakukan kemajuan suatu bangsa ternyata
ditentukan oleh karakter dan budayanya. Karena terdapat ciri-ciri karakter dalam
sebuah negara maju yaitu :
1. Hubungan dan tingkat saling percaya baik disertai nilai dan sikap positif,
optimis serta saling mendukung.
2. Sistem dan etika hukum jelas dan dipatuhi.
3. kewenangan adalah bertujuan untuk melayani masyarakat ( pejabat hidup
sederhana dan setara dengan rakyat).
4. Mampu bekerja keras dan memiliki sikap mulia, serta mampu memberikan rasa
kebahagiaan.
5. Memiliki orientasi untuk membuat hidup terencana dalam jangka waktu yang
panjang.8
Belum lagi data lain menunjukkan bahwa kemajuan suatu bangsa pun
ditentukan oleh inovasi dan kreativitas 45%, link atau network 25%, kemampuan
teknologi 20% dan terakhir 10%. Berdasarkan data tersebut di atas maka jelaslah
8 Ibid,
5/14/2018 makalah pancasila - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-55a824b57c60e 13/19
13
pendidikan karakter memiliki peran signifikan dalam menentukan kemajuan suatu
bangsa.
Kita bangsa Indonesia wajib bersyukur dan bangga atas berkat rahmat Allah SWT
bahwa bangsa dan negara ini diberkati dengan berbagai keunggulan potensial,
terutama:
1. Keunggulan natural (alamiah): nusantara Indonesia amat luas (15 juta km2, 3
juta km2 daratan + 12 juta km2 lautan, dalam gugusan 17.584 pulau); amat
subur dan nyaman iklimnya; amat kaya sumber daya alam (SDA); amat
strategis posisi geopolitiknya: sebagai negara bahari (maritim, kelautan) di
silang benua dan samudera sebagai transpolitik-ekonomi dan kultural
postmodernisme dan masa depan.
2. Keunggulan kuantitas-kualitas manusia (SDM) sebagai rakyat dan bangsa; yang
memiliki 235 juta penduduk, merupakan kekuatan besar untuk keunggulan.
3. Keunggulan sosiokultural dengan puncak nilai filsafat hidup bangsa (Pancasila)
yang merupakan jatidiri nasional, jiwa bangsa, asas kerohanian negara dan
sumber cita nasional sekaligus identitas dan integritas nasional.
4. Keunggulan historis; bahwa bangsa Indonesia memiliki sejarah keemasan:
kejayaan negara Sriwijaya (abad VII-XI); dan kejayaan negara Majapahit (abad
XIII-XVI) dengan wilayah kekuasaan kedaulatan geopolitik melebihi NKRI
sekarang (dari Taiwan sampai Madagaskar).
5. Keunggulan sistem kenegaraan Pancasila sebagai negara Proklamasi 17
Agustus 1945; terjabar dalam asas konstitusional UUD 45:
a. NKRI sebagai negara berkedaulatan rakyat (demokrasi);
5/14/2018 makalah pancasila - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-55a824b57c60e 14/19
14
b. NKRI sebagai negara hukum (rechtsstaat);
c. NKRI sebagai negara bangsa (nation state);
d. NKRI sebagai negara berasas kekeluargaan (paham persatuan, wawasan
nasional dan wawasan nusantara);
e. NKRI menegakkan sistem kenegaraan berdasarkan UUD Proklamasi yang
memancarkan asas konstitusionalisme melalui tatanan kelembagaan dan
kepemimpinan nasional dengan identitas Indonesia, dengan asas budaya
dan asas moral filsafat Pancasila yang memancarkan identitas martabatnya
sebagai sistem filsafat theisme-religious.
Keunggulan potensial demikian sinergis yang terpancarkan budaya dan moral
Pancasila dalam mewujudkan cita-cita nasional.
D. Peranan Pendidikan Pancasila dalam Pembangunan Karakter Bangsa
Berdasarkan hal di atas, sudah saatnyalah Pendidikan Pancasila
mengambil peranan penting dalam membentuk karakter bangsa. Karakter
bangsa seperti yang disebutkan di awal, bisa dikembalikan seperti sedia kala
dengan beberapa langkah, antara lain dengan:
1. Merubah mindset
Perubahan cara berpikir, hendaknya tidak dilakukan hanya oleh
Pemerintah saja, namun juga seluruh elemen pendidikan, mulai dari
Pemerintah, sekolah, guru, murid, keluarga, hingga individu-individu
pribadi. Perubahan cara berpikir meliputi pemahaman tentang tujuan dan
visi misi Pendidikan Pancasila.
5/14/2018 makalah pancasila - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-55a824b57c60e 15/19
15
2. Penataan ulang konsep Pendidikan Pancasila
Pemerintah, guru, dan stake holder sekolah harus mengambil
langkah-langkah strategis dalam upaya pengembangan Pendidikan
Pancasila. Konsep Pendidikan Pancasilake depan berupaya menciptakan
suasana belajar dan sumber belajar yang memungkinkan anak didik
mencapai kesejahteraan batin dalam belajar dengan penuh kebebasan,
sesuai dengan gaya belajar anak masing-masing. penciptaan suasana dan
konsep pendidikan, hendaknya berhubungan dengan nilai-nilai kreativitas
serta penciptaan.
3. Pemahaman tentang pilar pendidikan yang humanis
Pendidikan Pancasila bukan hanya berupa transfer ilmu
pengetahuan dari satu orang ke orang yang lain, tapi juga
mentransformasikan nilai-nilai ke dalam jiwa, kepribadian, dan struktur
kesadaran manusia itu. Hasil cetak kepribadian manusia adalah hasil dari
proses transformasi pengetahuan dan pendidikan yang dilakukan secara
humanis.
4. Pemahaman bahwa pendidikan adalah faktor kunci
Pendidikan menjadi kunci bagi semua hal, dengan pendidikan,
manusia memiliki daya untuk membagi pengetahuan meski tidak harus
berlevel-level. Namun dari pendidikanlah semua ilmu pengetahuan dapat
dikuasai, dan pemahaman tentang suatu hal dapat terjadi. Oleh karena itu,
penting bahwa pemahaman pendidikan sebagai faktor kunci dipahami
dengan baik, untuk membuka cakrawala berpikir dengan luas.
5/14/2018 makalah pancasila - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-55a824b57c60e 16/19
16
5. Bergerak bersama-sama dengan semua elemen
Sebuah mobil tidak akan berjalan, bila roda-rodanya berjalan saling
berlawanan arah. Ibarat roda, elemen-elemen pendidikan, pihak-pihak
yang menangani persoalan pendidikan haruslah berjalan beriringan dan
selaras satu lain. Pemerintah, legislatif, sekolah, guru, siswa, bahkan
keluarga dan individu, harus paham dan siap bergerak bersama-sama.
Akhirnya, Pendidikan Pancasila mengambil peranan yang tidak
pernah usai dan tidak berujung dalam rangka membangun karakter bangsa
yang utuh, karena karakter bangsa itu sendiri selalu berproses menurut
perkembangan dan dinamika bangsa. Karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila dan UUD 1945. Keberlanjutan proses ini memerlukan komitmen,
konsistensi, dan waktu yang lama. Tak lupa pula, pembentukan karakter
bangsa diperlukan keterlibatan seluruh komponen bangsa guna membangun
Indonesia yang maju, mandiri, kuat, dan berkepribadian.
5/14/2018 makalah pancasila - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-55a824b57c60e 17/19
17
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Pembangunan karakter bangsa melalui Pendidikan Pancasila harus
diaktualisasikan secara nyata dalam bentuk aksi nasional dalam rangka
memantapkan landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa
sebagai upaya untuk menjaga jati diri bangsa dan memperkukuh persatuan
dan kesatuan bangsa dalam naungan NKRI.
2. Pembangunan karakter bangsa melalui Pendidikan Pancasila harus
dilakukan dengan pendekatan sistematik dan integratif dengan melibatkan
keluarga; satuan pendidikan; pemerintah; masyarakat termasuk teman
sebaya, generasi muda, lanjut usia, media massa, pramuka, organisasi
kemasyarakatan, organisasi politik, organisasi profesi, lembaga swadaya
masyarakat; kelompok strategis seperti elite struktural, elite politik,
wartawan, budayawan, agamawan, tokoh adat, serta tokoh masyarakat.
B. Saran
Dalam rangka meningkatkan pembangunan karakter bangsa melalui
Pendidikan Pancasila yang berhasil guna, diperlukan upaya-upaya nyata
antara lain penyusunan desain pendidikan nasional, penyusunan rencana aksi
nasional secara terpadu, pencanangan pembangunan karakter bangsa oleh
pemerintah sebagai tonggak dimulainya revitalisasi pembangunan karakter
bangsa, serta implementasi pembangunan karakter oleh semua komponen
5/14/2018 makalah pancasila - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-55a824b57c60e 18/19
18
bangsa dan aktualisasi nilai-nilai karakter secara nyata dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
5/14/2018 makalah pancasila - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-55a824b57c60e 19/19
19
DAFTAR PUSTAKA
2011,” Membentuk Karakter Bangsa Lewat
Pendidikan”,www.sekolahdasar.net , Diunduh pada 17 Pebruari 2012
2011, “Pendidikan Pancasila di Sekolah Tetap Perlu”, www.gatra.com,
Diunduh pada 17 Pebruari 2012
2011“Ical pertanyakan hilangnya pendidikan Pancasila di sekolah”,
www.detik.com, Diunduh pada 17 Pebruari 2012
2011“Kembalikan Pancasila ke Sekolah”, www.tempointeraktif.com,
Diunduh pada 17 Pebruari 2012
2011, “Manfaat Pendidikan Pancasila dalam Membangun Karakter
Bangsa”, www.sekolahdasar.net ”, Diunduh pada 17 Pebruari 2012