Post on 03-Feb-2017
EDIS
I 72
D
ESEM
BER
2
016iPOTENS
Jawa Timur
MASUKLEVELINOVASI
KI Pusat Nilai PPID Jatim
Foto: Henry de fretes
Daftar Isi
DITERBITKAN OLEH DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKAPROVINSI JAWA TIMUR :JL. A. YANI 242-244 SURABAYA, 60235 TELEPON : (031)-8294608, FAKS : (031)-8294517; EMAIL : potensi@jatimprov.go.idWEBSITE : www.jatimprov.go.id http://kominfo.jatimprov.go.id
PENGARAH: Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur
PENANGGUNG JAWAB:Kabid Diseminasi Informasi
PELAKSANA HARIAN/PEMIMPIN REDAKSI: Kasi MEDIA INFORMASI
REDAKTUR PELAKSANA:Kasi MEDIA INFORMASI
SEKRETARIS REDAKSI:Rini Sulistiyowati
TIM REDAKSI:Siti Saadah, M. Afrizal, Andi Bagus , Tuti .W, Supono
FOTOGRAFER :Henry de fretes
LAYOUT:Audi
TIM AHLI : Zainal Arifin Emka
CETAK/ PRODUKSI:CV. NURANI
SUSUNAN REDAKSI
Kunjungan Komisi Informasi (KI) Pusat ke PPID Dinas Kominfo Prov. Jatim untuk melakukan
penilaian Inovasi Pelayanan Publik
2 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
4 GUBERNURAN :SKPD Penerima Sakip Nilai A Meningkat
GUBERNURAN :Gubernur Minta HIPMI
Pertajam Ekonomi jatim 6
LAPORAN UTAMA :Diusulkan, Guru Penentu Kelulusan8
12HIJAU :Investasi Tanaman
Atasi Pembalakan Liar
18LOH JINAWI:ITS Bantu Rumuskan
Solusi Persoalan UKM
20 PARAHITA:Jatim Intensifkan Program Pemagangan
22
30
38
PARAHITA :Bantuan Rp 119 Juta Bagi
Penyandang Disabilitas Tubuh
32
40
26KRONIK KOMINFOKI Pusat Nilai PPID Jatim
Masuk Level Inovasi
28 KRONIK KOMINFO :Keterbukaan Informasi Publik Jatim Terbaik
SUARA INDRAPURA :Baperda DPRD Jatim Selesaikan 19 Perda
INOVASI :Desain Studio untuk Arsitek
36SPORTIVITAS :Gubernur Bagikan Bonus Peraih Medali PON XIX
KIPRAH DAERAH :Bisnis Berkembang
Lewat Internet
KIPRAH DAERAH :Dupa Malang Memasok Bali
16 LOH JINAWI:Perdagangan Jatim dan NTT Tembus Rp 5,5 Triliun Pertahun
24 KRONIK KOMINFO :Government Security Penting Lancarkan Layanan Publik
34JAGAD PEREMPUAN :Dharma Wanita Penting
Imbangi Profesionalisme ASN
42PLESIR :Pecel Mengilhami
Batik Murni Madiun
RedaksiKabar
Menyikapi Moratorium UN
KEMBALI Mendikbud membuat gebrakan untuk mengajukan moratorium UN kepada Presiden. Fungsi Ujian Nasional dinilai lebih kepada pemetaan tentang kualitas pendidikan di tanah air, ketika sudah dilakukan pemetaan maka tinggal melakukaan langkah-langkah demi melakukan pemerataan kualitas pendidikan.
Namun usulan untuk moratorium Ujian Nasional ini tidak disetujui oleh pemerintah, Hal ini ditegaskan oleh wakil presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla. Memoratorium Ujian Nasional dinilai perlu dikaji ulang. Pernyataan ini secara otomatis membatalkan usulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk moratorium Ujian Nasional.
Dari tahun ketahun pelaksanaan Ujian Nasional selalu menimbukan Pro dan Kontra. bahkan dapat dikatakan selama ada Ujian Nasional Pro dan Kontra itu akan selalu ada dalam ranah kebijakan pendidikan. Tentunya hal ini harus menjadi perhatian serius dari pemerintah, karena hal ini menyangkut masa depan pendidikan terlebih lagi masa depan bangsa indonesia.Pelaksanaan Ujian Nasional juga menimbulmkan beberapa kelebihan dan kekurangan. Ada-pun kelebihan Ujian Nasional, antara lain Ujian Nasional dapat dijadikan pemetaan kualitas pendidikan. Artinya dengan adanya UN, maka pemerintah dapat melihat daerah-daerah mana saja yang merasa perlu dilakukan perbaikan kualitas pendidikannya.
Ujian Nasional juga dapat dijadikan tolak ukur/indikator keberhasilan pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pendidikan. Dan ujian Nasional dapat dijadikan tolak ukur ke-berhasilan guru dalam proses pembelajarannya.
Sementara kekurangan Ujian Nasional, antara lain Ujian Nasional hanya mengukur pe-nilaian kognitif (pengetahuan), sehingga tidak bisa menggambarkan kemampuan peserta didik. Selain itu secara keseluruhan Penilaian sikap dan keterampilan agak terabaikan de-ngan adanya Ujian Nasional. Ujian Nasional juga rawan akan unsur kecurangan, baik dari penyelenggara penddikan, guru ataupun peserta didik.
Sudah biasa berganti-ganti kebijakan pendidikan terjadi di Indonesia. Setuju atau tidak setuju, belajar tetap akan terus berjalan. Tak seharusnya terburu bersikap negatif, pun tidak perlu bersuka cita berlebihan. Wajar-wajar saja dan punyalah pijakan sendiri untuk belajar demi masa depan yang lebih pasti. Sebab berdasarkan perkembangan waktu persaingan di masa yang akan datang jauh lebih rumit daripada sekarang.
Bila memang moratorium jadi dilaksanakan di tahun 2017, semoga akan menjadi start bagi pembenahan sistem pendidikan dasar dan menengah yang terstruktur. Semoga pemerintah mendapatkan sebuah konsep pendidikan yang baik dan berkesinambungan. Sebab hal ini tentu menyangkut dana yang besar dan masa depan generasi muda bangsa yang berkuali-tas.Redaksi
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 3i
4 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
SKPD Penerima Sakip Nilai AMENINGKAT
GUBERNURAN
PPrima
enerima Sistem Akuntabilitas Kinerja Istansi Pemerintah (Sakip) dengan predikat ni
lai A atau memuaskan meningkat dibandingkan tahun lalu, yakni pada 2015 sebanyak 21 SKPD, sedangkan tahun ini mencapai 42 SKPD. Tahun ini, Dinas Kominfo Jatim juga berhasil meraih nilai A.
Hal tersebut terungkap dalam kegiatan Penyerahan Penghargaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Satuan Kinerja Perangkap Daertah (SKPD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Jawa
Timur 2016 dan Penyerahan Mobil Perlindungan Perempuan dan Anak Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (6/12).
Selain nilai A, predikat BB atau sangat baik diraih 15 SKPD dan predikat B sebanyak 14 SKPD. Dalam kegiatan itu juga dilaporkan bahwa hasil evaluasi implementasi pemerintah provinsi Jawa Timur oleh tim Kemenpan RB dan Pemprov Jawa Timur sebanyak 71 SKPD atau mengingkat dari sebelumnya cuma 59 SKPD. Lembaga yang tahun ini masuk penilaian, diantaranya UPT Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berupa rumah sakit.
Tahun ini, SKPD di lingkungan Pemprov Jatim tidak ada yang memperoleh nilai C. Seluruh SKPD dalam kegiatan ini seluruhnya diperiksa oleh Kemenpan RB sementara kabupaten/kota terbatas hanya diberi contoh oleh Kemenpan.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dalam sambutannya mengatakan, SAKIP merupakan sistem dalam menilai instansi pemerintah yang memiliki indikator dalam penilaian untuk memperolehnya.
Salah satu indikator yang dinilai, kata dia, adalah inovasi kegiatan di masingmasing instansi pemerintah mulai dari perencanaan, kegiatan,
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 5i
GUBERNURAN
Gubernur Jawa Timur
Soekarwo
SAKIP merupakan sistem dalam
menilai instansi pemerintah
yang memiliki indikator dalam penilaian untuk
memperolehnya.
program, sasaran hingga tujuan. “Selanjutnya, dari perencanaan yang tersusun akan dicek melalui proses dari atas ke bawah. Akan tetapi, di Jatim memiliki konsep menggunakan sistem partisipatoris,” ucapnya.
Dikatakannya, di dalam Sakip memiliki unsur citizen charter.
Ini merupakan pelayanan yang melibatkan masyarakat. Dalam hal ini, pemerintah memberikan pelayanan publik harus melayani sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan masyarakat. Dalam pelayanan harus memberdayakan dan melibatkan masyarakat. Dengan begitu de
ngan partisipatoris dan pemberdayaan, masyarakat bisa ikut berpartisipasi dalam menyusun kebijakan yang berkaitan dengan pelayanan publik.
Indikator yang dinilai di dalam Sakip adalah perencanaan, kegiatan, program dan sasaran yang prosesnya dimulai dari bawah lewat sistem partisipatoris stake-holder yang dilibatkan dalam perumusan kebijakan.
Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Timur, Setiajit yang juga sebagai Panitia Penyerahan Penghargaan AKIP SKPD Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Timur 2016 menambahkan, kegiatan implementasi penyelenggaraan Sakip sekaligus sebagai penyelenggaraan inovasi pelayanan publik.
Di kabupaten/kota, hasil evaluasi implentasi Sakip telah sesuai dengan kewenangan yang ditetapkan oleh Menpan RB yang akan diumumkan dan diserahkan pada Desember 2016 di Jakarta. “Semoga hasil evaluasi Sakip pemerintah kabupaten/kota di Jawa Timur memperoleh hasil yang menggembirakan,” ujarnya.
Berdasarkan hasil evaluasi SAKIP 2016, diberikan piagam penghargaan kepada 71 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Jatim.
Lomba InovasiTahun 2016 ini juga dilombakan inova
si pelayanan publik terbaik antara SKPD pemprov dan pemerintah kabupaten/kota. Dari 200 inovasi pelayanan publik yang diserahkan dan diseleksi menjadi 98 inovasi (59 inovasi kab/kota dan 39 inovasi provinsi), kemudian diteliti dari tim independen seperti JPIP dan lainnya.
“Menghasilkan 21 inovasi yang luar biasa, terdiri 12 inovasi terbaik dan 9 inovasi kategori baik. Terbaik itu salah satunya adalah Banyuwangi yang memiliki inovasi berupa manajemen berbasis sekolah yang tidak memerlukan APBD.
Artinya, biaya sekolah siswa miskin ditanggung siswa yang kaya. Sudah diteliti di 38 kabupaten/kota, belum ada yang seperti itu. Jika ditiru inovasi ini oleh daerah lain bisa melakukan efisiensi luar biasa,” katanya.(ryo)
6 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
impunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur diharapkan mampu memperta
jam perekonomian Jawa Timur dan menjadikannya terus menggeliat.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur H Soekarwo dalam pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) akhir tahun 2016 HIPMI Jatim, di Hotel Mercure Surabaya, Rabu (14/12).
“Meskipun ini akhir tahun, tetapi saya percaya dan yakin bahwa HIPMI Jawa Timur mampu terus mempertajam perekonomian Jawa Timur dan menjadikan provinsi yang kita cintai bersama ini perekonomiannya terus maju dan menggeliat. Ini penting,” kata Soekarwo Gubernur Jawa Timur.
H Lebih jauh Soekarwo mengingatkan, meskipun HIPMI beranggotakan pengusaha muda, tetapi secara keseluruhan mereka adalah para pelaku perekonomian di Jawa Timur yang sangat diperhitungkan dalam rangka kemajuan Jawa Timur.
“Meskipun mereka masih muda, tetapi keberadaannya sangat diperhitungkan bagi perekonomian Jawa Timur. Oleh karena itu kami berharap bahwa hasil Rakerda ini nantinya mampu mendongkrak perekonomian Jawa Timur, dan saya percaya HIPMI Jawa Timur mampu melakukan itu,” ujar Soekarwo.
Sementara itu, HIPMI Jawa Timur memfokuskan programprogramnya pada upaya meningkatkan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sektor UMKM
disasar untuk diberdayakan karena relevan untuk menjawab tantangan perekonomian saat ini.
”Kondisi ekonomi dalam tiga tahun terakhir memang belum sepenuhnya stabil. Sektor UMKM cukup berat dalam menghadapi tantangan perlambatan ekonomi, sehingga kami fokus untuk memberdayakan UMKM,” ujar Ketua Umum BPD HIPMI Jatim, Giri Bayu Kusumah.
Giri menyatakan, dalam dua tahun terakhir pihaknya telah menggelar 44 workshop bagi UMKM. Workshop tersebut berisi pelatihan manajemen pemasaran, keuangan, eksporimpor, peningkatan nilai tambah produk pertanian, dan waralaba. ”Workshop-workshop tersebut digelar di Gresik, Sidoarjo, Banyuwangi, Kediri,
GUBERNURAN
Sugeng
Gubernur Minta HIPMI
PERTAJAMEKONOMI JATIM
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 7i
Meskipun ini akhir tahun, tetapi saya percaya dan yakin
bahwa HIPMI Jawa Timur mampu terus mempertajam
perekonomian Jawa Timur dan
menjadikan provinsi yang kita cintai bersama
ini perekonomiannya terus maju dan
menggeliat. Ini penting,
Gubernur Jawa Timur
H Soekarwo
Jombang, Jember, dan Sumenep. Total diikuti 400 UMKM,” ujar Giri.
Selain memberdayakan UMKM secara umum, workshop tersebut juga menyasar para anggota HIPMI yang mayoritas memang masih skala menengah. Berdasarkan verifikasi pendataan terbaru, jumlah anggota HIPMI Jatim mencapai 1.479 yang tersebar di 27 cabang kabupaten/kota. Para pengusaha muda itu menyerap hampir 7.500 pekerja. ”Anggota HIPMI Jatim bergerak di berbagai sektor, mulai dari pertanian hingga teknologi informasi. Jumlah tenaga kerja yang diserap mulai dari 4 orang per unit usaha sampai ada yang punya 800 karyawan. Total anggota HIPMI Jatim mempekerjakan 7.395 pekerja,” papar Giri.
Penyerapan tenaga kerja tersebut adalah kontribusi HIPMI Jatim bagi perekonomian masyarakat. ”Tahun depan kami menargetkan cabang bisa terpenuhi di 38 kabupaten/kota, sehingga kami bisa semakin banyak memberdayakan UMKM di daerah,” tuturnya.
Terkait Rakerda, Giri menjelaskan, tema yang diangkat adalah ”Menciptakan Nasionalisme sebagai Landasan Pengembangan Entrepreneur Muda Indonesia”. Tema ini diangkat untuk menciptakan pe ngusaha muda yang punya jiwa berbakti kepada negeri.
”Di HIPMI, kami ingin mencetak pengusaha yang tak egois dan tak hanya berpikir laba terus, tapi pengusaha yang bersandar pada etika dan cinta negeri. Sebagai wujud cinta negeri itu, misalnya, kami ikut tax amnesty. Sudah 15 persen pengurus HIPMI Jatim yang ikut program tax amnesty pada periode pertama lalu. Untuk periode kedua, kami terus mendo rong yang lain agar bisa segeradeclare harta dan bayar tebusan. Minimal 50 persen pengurus bisa ikut tax amnesty,” ujar Giri yang termasuk mengikuti program tax amnesty pada periode pertama lalu.
Ketua Panitia Rakerda HIPMI Jatim Mufti Anam menambahkan, Rakerda digelar untuk mengevaluasi pelaksanaan program yang sudah berjalan dan memutuskan program kerja baru untuk 2017. ”Fokus program 2017 tetap pada pemberdayaan UMKM dengan tujuan utama memperluas penyerapan tenaga kerja untuk membantu pemerintah mengurangi pengangguran dan kemiskinan,” papar Anam.
Dia menambahkan, melalui rakerda ini pula, HIPMI mengundang para tokoh untuk membagi pengalaman dan ilmunya kepada para pengusaha muda yang datang dari berbagai kabupaten/kota di Jatim. ”Mulai dari jajaran forum pimpinan daerah, direksi BUMN, hingga tokoh pengusaha sukses akan berbagi ilmu dan pengalaman di ajang Rakerda ini, sehingga kami yang mudamuda ini bisa memperoleh bekal agar bisa semakin sukses menjalankan bisnis di masamasa mendatang,” pungkas Anam.( mad)
GUBERNURAN
8 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
Sebanyak 12.000 Tenaga Kerja Asing Masuk Jatim
LAPORAN UTAMA
DIUSULKAN,Guru Penentu Kelulusan
Wacana moratorium atau meniadakan Ujian Nasional (UN) pada 2017 belakangan semakin menguat. Hal tersebut setelah Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyatakan pihaknya sedang mengkaji, mengevaluasi dan merumuskan formulasi pengganti UN.
Moratorium Ujian Nasional
tribun manado
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 9i
Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur,
Sukardo
LAPORAN UTAMA
S
Karena gurulah yang paham dan mengerti kemampuan masing-masing siswa. Guru bertanggung jawab langsung terhadap
proses belajar siswa1,55 persen.
Pakar Pendidikan Jatim
Prof. Daniel M. Rasyid
elama ini pelaksanaan UN dinilai tidak tepat bagi siswa karena belum meratanya kualitas pendidikan di berbagai wilayah di Indonesia.
Tidak salah kemudian jika banyak kalangan berpendapat bahwa UN belum bisa menjadi patokan utama untuk mengukur kemampuan dan kelulusan siswa. Selain itu, kebijakan UN tidak berhasil menumbuhkan semangat belajar bahkan cenderung terkesan menakutkan.
Pakar Pendidikan yang juga pernah menjabat Ketua Dewan Pendidikan Jatim, Prof Daniel M Rasyid mengatakan kebijakan moratorium UN memang sudah sepatutnya diambil pemerintah. Keberadaan UN sebagai penentu utama kelulusan siswa harus direposisi, lebih tepat jika keputusan lulus siswa menjadi domain guru.
Idealnya yang menentukan kelulusan siswa adalah guru. Kenapa? “Karena gurulah yang paham dan mengerti kemampuan masingmasing siswa. Guru bertanggung jawab langsung terhadap proses belajar siswa,” tuturnya kepada Majalah Potensi, Kamis (15/12).
Terkait instrumen penilaian, ia mengusulkan dapat mengacu pada nilai rapor dan perilaku sehari-hari. Artinya, guru memang diberi kewenangan sepenuhnya untuk mendidik, mengevaluasi dan menilai kemampuan siswa. Namun tidak sembarang guru yang diberi kewenangan, hanya guru yang sudah melalui tahapan sertifikasi. “Apabila terjadi kecurangan, maka sertifikasi oknum guru tersebut bisa dicabut bahkan diberhentikan,” tegasnya.
Daniel menjelaskan, bila kebijakan moratorium UN benarbenar diterapkan, maka pemerintah perlu membentuk Badan Penilaian Nasional (BPN). Nantinya BPN yang akan memonitor, mengevaluasi dan memberi penilaian terhadap kualitas penyelenggaraan pendidikan di seluruh Indonesia. Mulai dari kompetensi guru, proses pembelajaran hingga nilai akhir siswa.
Senada dengan Daniel, Pakar pendidikan, Prof Zainuddin Maliki menilai rencana penghapusan UN yang dilontarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) merupakan langkah baru yang tepat. Namun, harus dilakukan secara total dan tidak hanya desentralisasi ke daerahdaerah.
Seluruh komponen pendukung termasuk anggaran dan Sumber Daya Manusia (SDM) sudah harus dipersiapkan sejak dini. Menurut Zainuddin, selama ini motivasi siswa mengikuti UN tidak berasal dari dalam diri. Siswa lebih banyak didorong oleh motivasi ekstrinsik, namun bukan dari kesadaran diri.
“UN itu bukan motivasi intrinsik atau kesadaran siswa sendiri yang muncul. Tapi, UN itu menjadi alat intervensi untuk belajar saja,” jelas Zainuddin yang juga Ketua Madrasah Development Centre (MDC) Provinsi Jawa Timur.
Pendidikan saat ini, tambahnya, membutuhkan peran besar dari seorang guru, agar mampu membangkitkan motivasi belajar siswa secara tulus. “Kalau tujuan hanya nilai UN, guru tidak
10 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
LAPORAN UTAMA
merdeka.com
perlu mengajar. Cukup siswa di drill dengan prediksi soal-soal UN,” ungkap Zainuddin.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur, Saiful Rahman menyatakan wacana dilakukan oleh masingmasing daerah sesuai kewenangannya harus mengacu pada standar yang telah ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP).
“Siap atau tidak semua daerah harus siap menerima kebijakan desentralisasi UN. Tapi, kita akan prioritaskan dulu ujian SMA/SMK dan PKLK sesuai kewenangan dari Undangundang. Namun, jenjang SD, SMP dan kejar paket A, B dan C akan diselenggarakan daerah masing-masing,” terangnya.
Ia menuturkan meski mengacu pada standar BNSP, butir-butir soal yang akan diterapkan dapat dilakukan oleh masingmasing daerah. “Jadi kalau bobot soal akan tetap sama antar satu daerah dengan daerah lain. Tapi butir untuk pembuatan soalnya yang mungkin beragam,” tandasnya.
Seperti diketahui, UN merupakan sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, hal itu berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003.
Pada undangundang tersebut dinyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional, dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sedangkan evaluasi dilakukan oleh lembaga yang mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan. Proses pemantauan evaluasi tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan.
Dikaji UlangUjian Akhir Nasional sebagai
persyaratan kelulusan sekolah mulai diterapkan pada 2001. Ujian ini
dipersoalkan antara lain karena ti-dak mencerminkan performa siswa selama bertahuntahun mengenyam pendidikan.
Wacana penghentian sementara ujian nasional mulai 2017 mendatang belum bisa terwujud setelah Presiden Joko Widodo meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi, kembali mengkaji wacana tersebut.
“Belum diputuskan. Presiden masih meminta untuk didalami lagi,” kata Muhadjir melalui pesan teks seperti dilansir dari BBC Indonesia.
Dalam diskusi pada rapat paripurna DPR, Rabu (07/12), Muhadjir menyampaikan rencananya secara detail apabila ujian nasional ditangguhkan.
Rencana Muhadjir mencakup tiga pilihan, yakni penghapusan UN dari sistem pendidikan, penghentian sementara UN mulai 2017, atau tetap menjalankan UN dengan teknis pelaksanaan diserahkan kepada daerah.
Khusus untuk pilihan ketiga,
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 11i
Menurutnya, pemerintah belum mengambil keputusan, baik menolak maupun mendukung moratorium, karena masih banyak perbedaan pendapat. Dan, permasalahannya tidak pada moratorium saja, namun sistem UN secara keseluruhan seperti bagaimana ke depannya memastikan kualitas atau daya saing pelajar Indonesia bila tak ada UN.
Pramono berkata, tidak elok UN langsung dimoratorium atau ditolak moratoriumnya tanpa mempertimbangkan masukan. Itulah alasannya perlu dilakukan rapat terbatas sekali lagi yang tidak menyempit di urusan moratorium, namun sistem UN secara keseluruhan.
“Bagaimanapun kebijakan soal pendidikan adalah kebijakan yang berpengaruh besar. Tidak boleh dilakukan terburu-buru,” ujarnya.
Benalu – ObatPraktisi pendidikan, Itje Chodid
jah, mengatakan, ujian nasional selama ini adalah benalu yang kemudian dianggap sebagai obat. “Ujian Nasional adalah salah satu bagian
LAPORAN UTAMA
merdeka.com
maka UN untuk tingkat SMA sederajat diusulkan ditangani oleh pemerintah provinsi, sedangkan tingkat SD dan SMP sederajat ditangani pemerintah kabupaten/kota.
Gagasan mendikbud kemudian mendapat tanggapan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. “Pak Wapres tadi memaparkan yang intinya harus hati-hati, jangan main hapus. Kira-kira begitu,” kata juru bicara kepresidenan Johan Budi, yang turut menghadiri rapat paripurna. Selain Wapres, masukan juga datang dari beberapa menteri.
“Ada juga yang mengatakan ujian nasional masih perlu dilakukan karena harus ada standarisasi mengenai tingkat pemahaman anak didik,” kata Johan Budi.
Mendikbud, menurut Johan Budi, diminta melakukan evaluasi berdasarkan masukan sejumlah menteri dalam rapat. “Setelah Mendikbud mempelajari semua masukan, baru akan dilakukan rapat lagi,” kata Johan Budi.
Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
dari standar evaluasi pendidikan. Ada delapan standar pendidikan nasional, yang mestinya jika peme-rintah melihat outputnya, tujuh standar lain yang diperlukan sebuah sekolah untuk menyelenggarakan proses pendidikan dipenuhi dulu. Baru kemudian melakukan evaluasi nasional dan itupun hanya untuk kepentingan mengambil data nasional,” kata Itje.
Delapan standar pendidikan nasional, mengacu pada Badan Standar Nasional Pendidikan, meliputi standar isi, standar proses, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan pendidikan, standar penilaian pendidikan, dan terakhir standar kompetensi lulusan.
Ujian Akhir Nasional sebagai persyaratan kelulusan sekolah mulai diterapkan pada 2001. Ujian ini dipersoalkan antara lain karena tidak mencerminkan performa siswa selama bertahuntahun mengenyam pendidikan. Tahun lalu, UN ti-dak lagi menjadi tolok ukur standar kelulusan siswa. (luk,sti)
12 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
HIJAU
Investasi TanamanATASI PEMBALAKAN LIARP erum Perhutani Kawasan
Pemangku Hutan (KPH) Bondowoso, menawarkan kerja sama kepada
masyarakat untuk investasi tanaman pohon di lahan milik Perhutani.
Penawaran kerja sama investasi tanaman pohon kepada masyarakat ini dilakukan selain masyarakat mendapatkan keuntungan bagi hasil dari tanaman pohon, juga secara tidak langsung masya-rakat terlibat menjaga keamanan hutan dari pembalakan liar.
Administratur Perum Perhutani KPH Bondowoso, Adi Winarno, di Bondowoso pada Potensi, Senin
(05/12) mengatakan peluang usaha kerja sama investasi tanaman pohon Perhutani dan kelompok masyarakat nantinya akan dilakukan Pernjanjian Kerja Sama (PKS) terkait pembagian hasil panen dari tanaman tersebut. Yang dapat bekerja sama investasi tanaman pohon tegakan, adalah organisasiorganisasi masyarakat yang berbadan hukum seperti LSM, ko-perasi, pesantren serta organisasi masyarakat lainnya.
Sedangkan jenis tanamannya adalah tanaman yang cepat di panen, katanya, salah satu contohnya jenis tanaman sengon yang jarak penanaman hingga
masa panen hanya membutuhkan 5 hingga 7 tahun.
“Sistem kerjanya nanti Perhutani sebagai penyedia lahan dan investor (pemilik modal) serta lembaga masyarakat yang memiliki modal mulai dari pembelian bibit tanaman sengon, penanaman hingga pemupukan,” tuturnya.
Adi menambahkan, penawaran investasi tanaman di Kawasan Hutan Bondowoso dan Situbondo tersebut, selain Perhutani menanam sendiri juga memberikan kesempatan kepada masyarakat menanam pohon tegakan yang dapat dibagi keuntungan saat masa panen.
bp.blogspot.com
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 13i
HIJAU
Administratur Perum Perhutani KPH Bondowoso
Adi Winarno
Peluang usaha kerja sama investasi
tanaman pohon Perhutani dan
kelompok masyarakat nantinya akan
dilakukan Pernjanjian Kerja Sama (PKS) terkait pembagian hasil panen dari
tanaman tersebut
Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, mengemukakan mendukung penawaran investasi tanaman pohon oleh Perum Perhutani terhadap lembaga masyarakat khususnya bagi yang tinggal di sekitar kawasan hutan karena ada nilai ekonomi.
“Pihak Perhutani sebelumnya sudah menyampaikan kepada pemerintah daerah terkait investasi tanaman pohon tersebut, dan kami juga sudah menyosialisasikan kepada beberapa lembaga masyarakat serta koperasikoperasi di pondok pesantren yang ada di Situbondo,” katanya.
Ia menegaskan, bahwa Pemerintah Kabupaten Situbondo mendukung tawaran investasi tanaman pohon di lahan milik Perhutani dan pemerintah daerah juga siap untuk memfasilitasi investor sebagai pemilik modal bekerja sama dengan lembaga msyarakat di Kota Santri itu.
Invetasi tanaman pohon, kata dia, tentunya akan menguntungkan bagi lembaga masyarakat maupun investor sebagai pemegang modal. Selain mendapatkan nilai ekonomi juga secara tidak langsung masyarakat dapat menjaga kelestarian hutan. (jal)
HIJAU
Kelola Bersama, 12,7 JUTAHutan Untuk Rakyat
P
14 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
istimewa
residen Republik Indonesia Joko Widodo berkomitmen memberikan 12,7 juta hektare
hutan untuk rakyat. Bagi WALHI, Kebijakan alokasi wilayah hutan seluas 12,7 juta hektar yang menjadi bagian dari RPJMN pemerintah saat ini, harusnya dipandang sebagai upaya untuk memberikan kepastian hak wilayah kelola rakyat, menyelesaikan konflik, mengatasi ketimpangan dan kemiskinan yang terjadi di kawasan perdesaan khususnya yang berada di dalam dan sekitar kawasan hutan.
“Kebijakan itu menjawab tantangan perubahan iklim, dimana di satu sisi Indonesia merupakan salah satu negara yang rentan perubahan iklim, namun Indonesia
nan infrastruktur skala massif.“Penegakan hukum terhadap ke
jahatan korporasi dan review perizinan menjadi elemen penting yang juga harus dilakukan oleh pemerintah, jika ingin 12,7 juta kebijakan perhutanan sosial dapat berhasil” ujarnya.
Kesepakatan Paris, sebagai ke
juga penyumbang emisi gas rumah kaca, di sisi yang lainnya. Kita tahu, bahwa pemerintah Indonesia memiliki komitmen global untuk menurunkan emisi 29% pada tahun 2030, “ kata Nur Hidayati, Direktur Eksekutif Nasional WALHI.
Menurutnya, kebijakan 12,7 juta hutan yang luasnya hampir sama dengan luas satu negara Inggris, yang akan diberikan hak pengelolaannya kepada rakyat sesungguhnya merupakan kontribusi Indonesia dalam penanganan perubahan iklim global, jika kebijakan ini dibarengi dengan kebijakan menghentikan laju ekspansi industri ekstraktive antara lain tambang, perkebunan sawit, hutan tanaman industri serta pembangu
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 15i
HIJAU
Kelola Bersama, 12,7 JUTAHutan Untuk Rakyat
sepakatan bersama dari pemimpin negara juga tidak akan ada artinya, jika tidak dibarengi dengan komitmen lain dari Presiden dan seluruh pemimpin dunia untuk menghentikan model pembangunan dunia yang terus bertumpu pada eksploitasi sumber daya alam dengan aktor korporasi di dalamnya, serta menentang solusi palsu penanganan perubahan iklim yang berbasiskan “market dan trading”.
Bagi Walhi, bahwa Friends of the Earth Internasional bukan hanya menentang model pembangunan yang eksploitatif, memiskinkan rakyat, merusak lingkungan hidup dan namun juga menawarkan model pembangunan alternatif yang berbasiskan pada pengetahuan dan pengalaman masyarakat, baik masyarakat adat maupun masyarakat lokal yang selama ini justru lebih memiliki resiliensi dari dampak perubahan iklim.
COP 21 Paris harusnya menjadi momentum bagi semua pihak, khususnya pemerintah Indonesia untuk berhenti memproduksi pembangunan yang berisiko tinggi bagi lingkungan hidup dan rakyat, terlebih
di wilayahwilayah yang memiliki ke rentanan seperti kawasan pesisir dan pulaupulau kecil, maupun wilayah yang memiliki fungsi ekologis pen ting seperti gambut dan karst.
COP 21 Paris harusnya juga menjadi momentum bagi pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan nasional untuk mengakui sistem dan model wilayah kelola rakyat sebagai upaya mitigasi perubahan iklim, karena selama ini sistem dan model yang dikelola oleh masyarakat adat dan masyarakat lokal ini telah justru berkontribusi besar bagi upaya penurunan emisi gas rumah kaca sebagai bagian dari komitmen Indonesia menurunkan emisi.
Dikatakannya, pemerintah harus menyudahi mainstream pembangunan yang selama ini selalu dise rahkan kepada korporasi skala besar dan berbasiskan mekanisme pasar seperti carbon trading yang faktanya telah gagal.
Komitmen pemerintah Indonesia harusnya menjadi momentum bagi pembenahan tata kelola sumber daya alam, termasuk didalamnya sebagai momentum untuk berhen
ti memberikan kepercayaan kepada korporasi yang terbukti telah gagal. “Kini saatnya memberikan kepercayaan kepada komunitas dengan memberikan pengakuan hak wilayah kelola rakyat, termasuk dalam pengelolaan hutan,” ujarnya.
Sebagai upaya meningkatkan kesadaran mewujudkan keadilan iklim, akhir Nopember lalu WALHI menyelenggarakan kegiatan Simposium Internasional yang bertajuk “Pengakuan atas Wilayah Kelola Rakyat, Tantangan dan Peluang Mewujudkan Keadilan iklim”. Simposium ini merupakan bagian dari Biennial General Meeting Friends of the Earth Internasional, organisasi lingkungan hidup berbasis akar rumput yang bekerja untuk mewujudkan tatanan dunia yang berkeadilan secara ekonomi, sosial dan ekologis. Dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dari tingkat internasional dari 74 negara, nasional dan daerah, simposium internasional ini bertujuan memperkuat solidaritas dan gerakan masyarakat dunia dalam mewujudkan keadilan iklim. (jal)
istimewa
16 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
LOH JINAWI
Rijal
Perdagangan Jatim dan NTT
TEMBUS RP 5,5 TRILIUN PERTAHUN
ransaksi perdagangan antar pulau dua provinsi (Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur) setiap
tahun mencapai Rp 5,5 triliun. Angka perdagangan tersebut meliputi Rp 1,8 triliun dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Jatim dan Rp 3,8 triliun dari Jatim ke NTT.
Data tersebut disampaikan Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Jatim, Drajat Irawan, dalam pidatonya pada acara “Kupang Tourism Trade Investment” di Lippo Plaza Kupang, NTT, Kamis (8/12). Kegiatan pameran sendiri melibatkan 25 pengusaha dan UKM asal Jatim yang berlangsung 08 11 Desember 2016.
T “Adanya perputaran ekonomi dua provinsi yang saling menguntungkan ini membuktikan Jatim dan NTT memiliki karakter potensi ekonomi yang saling melengkapi,” katanya.
Dikatakanya, perdagangan dari NTT ke Jatim sebagian besar di-dominasi komoditas pertanian, peternakan, perikanan. Diantara jenis barang yang sering diperdagangkan berupa ikan, vanila, cengkeh, rumput laut, sapi, serta bahan besi. Sementara dari Jatim ke NTT barang yang sering diperdagangkan berupa semen, besi, mesin, beras, dan barang manufaktur lainnya.
Selama ini perdagangan dalam negeri antar pulau antar provinsi
mendominasi peningkatan ekonomi Jatim. Tercatat total transaksi perdagangan dalam negeri di Jatim mencapai Rp 744 triliun pertahun. Sementara perdagangan luar negeri setiap tahun hanya mencapai Rp 400 triliun. “Ini membuktikan perdagangan dalam negeri lebih menguntungkan dan peranan kantor-kantor perwakilan dagang Jatim di luar provinsi sangat dominan,” katanya.
Disampaikannya, saat ini Jatim memiliki Kantor Perwakilan Dagang (KPD) di 26 provinsi. KPD tersebut berkedudukan di kotakota besar yang memiliki pertukaran dan transaksi ekonomi dengan Jatim cukup besar serta saling menguntungkan.
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 17i
Ekonomi Jatim pada tahun 2015 tumbuh sebesar 5,44% dimana pertumbuhan ekonomi nasional 4,79%. Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh industri pe-ngolahan 29,27%, perdagangan besar dan eceran. Penjualan mobil dan sepeda motor sendiri mencapai 17,64% dan konstruksi 9,50%.
Staf Ahli Gubernur NTT Bidang Pengembangan Kawasan dam Wilayah, Herman Nai Ulu mengatakan, Provinsi NTT merupakan daerah kepulauan yang memiliki aneka ragam potensi. Baik perkebunan, perikanan, peternakan, pertanian, maupun kehutanan. Produkproduk itu dikirim ke Surabaya, Sulawesi dan Kalimantan. ‘’Jadi kalau mau dilihat dari data bongkar muat di pelabuhan volume perdagangan antarpulau yang terbesar masuk NTT adalah dari Surabaya,” katanya.
Iklim perdagangan di NTT meningkat karena pemerintah bekerja keras dalam mengawasi perdagangan di NTT secara baik. ‘’Ini berkat kerja sama antara pemerintah NTT bersama pemerintah Jawa Timur,” jelasnya. (jal)
LOH JINAWI
Rijal
Adanya perputaran ekonomi dua
provinsi yang saling menguntungkan ini membuktikan Jatim dan NTT
memiliki karakter potensi ekonomi yang
saling melengkapi
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Jatim
Drajat Irawan
18 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
nstitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berupaya untuk ambil bagian dalam meru
muskan solusi persoalan yang dihadapi oleh sejumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) di Jawa Timur. Hal ini merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat (abmas) yang dilakukan oleh ITS.
Kegiatan yang dikemas dalam “Seminar Sinergi” dan berlangsung di Auditorium Sinar Mas, Departemen Teknik Industri ITS, Rabu (14/12) ini digelar oleh tiga Depar
LOH JINAWI
I
ITS Bantu
RUMUSKAN SOLUSI PERSOALAN UKM
temen diantaranya Teknik Industri, Manajemen Bisnis dan D3 Teknik Kimia ITS.
Langkah yang dilakukan dengan cara mempertemukan para pelaku UKM dengan tiga pihak strategis, yakni akademisi, pebisnis, dan pemerintah. Para pelaku UKM diberikan kesempatan untuk menyampaikan permasalahan yang mereka hadapi sebagai bahan diskusi. Harapannya, keilmuan dari para akademisi, pengalaman kerja dari para pebisnis serta kebijakan dari pemerintah mampu menye
lesaikan berbagai permasalahan yang dikeluhkan oleh para pelaku UKM.
Wakil Rektor IV ITS, Prof Ketut Buda Artana, mengatakan penyuluhan terhadap UKM seperti yang dilakukan dalam “Seminar Sinergi” ini sangat penting untuk terus dilakukan dan ditindaklanjuti. Hal ini agar UKM yang ada di Indonesia dapat berjalan dengan lebih baik lagi ke depannya.
“UKM telah menjadi tulang punggung bagi pereknomian di Indonesia. Berdasarkan diskusi yang
Dok. Humas ITS
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 19i
dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, 45 persen PAD (PendapatanAsli Daerah) Jawa Timur berasal dari UKM. Hal ini menunjukkan betapa krusial peran UKM bagi perekonomian bangsa ini,” ungkapnya.
Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh ITS ini juga melibatkan mahasiswa. Pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa berupa pembuatan alat otomasi yang akan dipamerkan dalam kegiatan tahunan Industrial Design and Exhibition (IDE) yang dihelat oleh Departemen Desain Produk Industri ITS.
Alat otomasi sendiri adalah alat yang dapat melakukan pekerjaan tertentu secara otomatis. Alat yang dibuat oleh mahasiswa ini ke depannya akan direalisasikan untuk dapat digunakan bagi pelaku UKM. Proyek alat otomasi ini khususnya akan didistribusikan kepada pelaku UKM di Surabaya dengan bahan baku tempe, UKM di Malang dengan bahan baku kelapa, UKM di Kediri dengan bahan baku nanas, dan UKM di Jombang dengan bahan baku tebu.
“Tentu saja proses produksi yang dilakukan secara otomatis dapat membantu meningkatkan produktivitas produk UKM, dengan berkurangnya lead time yang harus dikeluarkan apabila proses dilakukan secara manual,” jelas guru besar Teknik Kelautan ini. Hal ini, menurut Ketut, diharapkan dapat membantu memajukan UKM yang menjadi objek amatan pada proyek ini.
Untuk dapat merealisasikan alat otomasi ini, ITS bekerjasama dengan Bank Indonesia. Hal ini berjalan seiring dengan program Bank Indonesia yaitu Egolator Bisnis Pesantren berbasis Syariah.
Rangkaian acara SINERGI ini ditutup dengan presentasi alat otomasi yang telah dibuat oleh mahasiswa. Dijadwalkan dalam waktu dekat, alatalat yang berhasil dioperasikan akan didistribusikan kepada UKMUKM di daerah yang telah ditetapkan sebelumnya.(luk)
LOH JINAWI
UKM telah menjadi tulang punggung bagi pereknomian
di Indonesia. Berdasarkan diskusi
yang dilakukan Pemerintah Provinsi
Jawa Timur, 45 persen PAD
(Pendapatan Asli Daerah) Jawa Timur berasal dari UKM.
Wakil Rektor IV ITS
Prof Ketut Buda Artana
ITS Bantu
RUMUSKAN SOLUSI PERSOALAN UKM
Erwin
20 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
emerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan
Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Timur berkomitmen pada tahun depan akan terus mengintensifkan program pemagangan dalam negeri. Langkah itu dilakukan sebagai upaya mengurangi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Timur.
“Program ini terus dilakukan. Jika tahun lalu 800 orang ikut pemagangan, sekarang naik 900 orang. Pokoknya pendidikan keterampilan
P
PARAHITA
Surya - Tribunnews.com
Jatim INTENSIFKAN PROGRAM PEMAGANGAN
menjadi salah satu prioritas kita,” ujar Wakil Gubernur Jatim Saifulah Yusuf, usai menutup Pelatihan Pemagangan Dalam Negeri Berbasis Pengguna dan Penyerahan Penghargaan Siddhakarya Tahun 2016, di Gedung Sier Surabaya, Kamis (15/12).
Dia menjelaskan, Pemprov Jatim akan terus meningkatkan pelatihan seperti ini, tentunya akan bekerjasama dengan perusahaan yang nantinya turut serta memberikan materi atau masukan yang dapat menjadikan modal dasar pemagang.
“Ini agar setelah selesai (pemagangan) dan cocok sesuai keinginan perusahaan tentunya langsung bisa bekerja,” paparnya.
Gus Ipul mengatakan, pelatihan seperti yang dilakukan Disnaker perlu diperbanyak karena lulusan sekolah formal ternyata belum mampu melahirkan keterampilan. “Lulusan SMK misalnya kadang ti-dak bisa ngelas, dan pelatihan se-perti ini terbukti mampu memberikan keterampilan bagi mereka,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Disnakertransduk Jawa Timur, Sukardo,
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 21i
Program ini terus dilakukan. Jika tahun lalu 800 orang ikut pemagangan, sekarang naik 900 orang. Pokoknya pendidikan keterampilan menjadi salah satu prioritas kita
Wakil Gubernur Jatim
Saifulah Yusuf
PARAHITA
www.siagaindonesia.com
mengatakan pihak Disnakertransduk Jatim saat ini telah memberikan pelatihan bagi 950 tenaga kerja baru. “Mereka dilatih selama enam bulan dan langsung disalurka ke perusahaan penerima kerja. Setelah enam bulan dilatih, hari ini mereka kami lepas untuk bisa bekerja di perusahaan yang telah ditempati,” ujarnya.
Menurut Sukardo, dari 950 tenaga kerja baru, yang dilatih setidaknya 723 orang. Diantaranya saat ini langsung bekerja di 44 perusahaan yang tersebar di beberapa daerah, seperti Tuban, Malang, Nganjuk, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Pasuruan, serta beberapa daerah lainnya.
“Masih ada sisa 230 orang saat ini pelatihannya memang belum selesai, namun mereka yang masih dilatih tetap akan kami salurkan ke perusahaan yang telah bekerjasama dalam pelatihan ini,” kata Sukardo.
Dengan pelatihan ini, para pekerja diharapkan juga mampu bersaing dengan tenaga kerja asing yang saat ini mulai berdatangan ke Jawa Timur. Dalam kesempatan ini Disnaker juga memberikan penghargaan Siddhakarya bagi enam perusahaan yang dinilai memiliki andil dan mampu meningkatkan produktifi-tasnya dengan cepat. (ris)
22 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
PARAHITA
reni
BANTUAN RP 119 JUTA BAGI PENYANDANG DISABILITAS TUBUH
akil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, menyalurkan bantuan bagi pe
nyandang disabilitas tubuh senilai Rp 119.204.800. Bantuan tersebut diperuntukkan bagi 40 orang dimana setiap peserta menerima Rp 2.981.000. Bantuan nantinya diberikan dalam bentuk peralatan kerja, seperti mesin jahid, bordir, servis HP, elektro dan cetak salon.
Penyerahan bantuan tersebut merupakan rangkaian dari puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Jawa
Timur yang diperingati pada, Kamis (15/12) di kantor Dinas Sosial Provinsi Jatim, Jalan Gayung Kebonsari, Surabaya.
Peringatan ini jangan hanya diperingati sebagai hari peringatan biasa, tapi harus menjadi momentum untuk meningkatkan rasa peduli dan peka terhadap sesama manusia. Momentum HKSN harus menjadi tonggak dalam memelihara nilainilai luhur persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.
Dikatakannya, HKSN mendorong semangat kepedulian dengan
memberikan fasilitas dan mendorong teman-teman yang “istimewa” ini untuk dapat terus berprestasi. HKSN harus dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat untuk menciptakan solidaritas. HKSN tidak hanya simbol tapi juga dibutuhkan kerja nyata. “Mari kita gelorakan semangat persaudaraan tanpa melihat latar belakang suku, agama dan RAS,” ujar Wagub.
Gus Ipul mengapresiasi Dinas Sosial yang dengan penuh kerja keras, semangat dan kesabaran mengurusi orang-orang “istimewa”. Orang-orang istimewa ini, lanjut Gus Ipul,
W
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 23i
Peringatan ini jangan hanya
diperingati sebagai hari peringatan biasa, tapi harus
menjadi momentum untuk meningkatkan
rasa peduli dan peka terhadap
sesama manusia.
Wakil Gubernur Jatim
Saifullah Yusuf,
PARAHITA
BANTUAN RP 119 JUTA BAGI PENYANDANG DISABILITAS TUBUH
merupakan orang yang kurang sempurna secara fisik tapi mereka pada dasarnya adalah sama dengan manusia yang lainnya.
“Dinsos memang ditugaskan untuk mengurus masalah ‘istimewa’ ini. Istimewa karena tidak bisa diurus dengan yang lain tapi harus secara khusus. Karena mereka saudara kita yang berkebutuhan khusus. Kita bangga karena mereka walaupun ada kekurangan tapi tetap berprestasi dan terus memperbaiki diri menjadi orang yang unggul,” katanya.
Tema Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional Tahun 2016 ini adalah “Kerja Nyata Menuju Indonesia Sejahtera”. Peringatan HKSN Jatim 2016 ini diisi dengan jalan sehat, donor darah, pemerikaan kesehatan, pameran produk lokal dari UPT Dinsos serta pemberian bantuan sosial. Pada kesempatan ini Gus Ipul sempat terharu dan mengapresiasi pembacaan puisi berjudul “Kursi Roda” oleh Stella dari UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Tubuh Bangil, Pasuruan.
Selain bantuan pada penyandang disabilitas tubuh, Gus Ipul juga secara simbolis menyerahkan 25 bantuan sosial dan penghargaan kepada beberapa pihak. Penerima bantuan sosial ini dintaranya UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Netra Malang berupa alat kerja pijat disabilitas netra, klien UPT Rehabilitasi Sosial Tuna Susila Kediri berupa peralatan usaha ekonomis produktif, serta beberapa penerima bantuan sosial lainnya.
Sedangkan beberapa penghargaan yang diserahkan dintaranya penghargaan kepada pilarpilar kesejahteraan sosial tingkat Jatim, penghargaan ke
pada Kube berprestai tingkat Provinsi Jatim, serta penghargaan kepada pendamping Kube Fakmis
berprestasi tingkat Jatim. (jal)
24 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
GOVERNMENT SECURITY
Penting Lancarkan LAYANAN PUBLIK
D
Reni
inas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur menggelar ra
pat terkait Goverment Security bagi SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Rabu (30/11). Goverment website secu-rity dinilai penting untuk menjaga dan mengantisipasi jika terjadi serangan dari pihak tak bertanggung jawab yang mengakibatkan terganggunya pelayanan publik.
Menurut Dosen PENS ITS selaku narasumber, Ferry Astika Saputra, informasi merupakan aset yang harus dilindungi. Sebab informasi dapat mempunyai berbagai unsur, yakni bisa dibuat, disimpan, dihancurkan, diproses, dikirimkan, digunakan, dirusak, dihilangkan, atau bahkan dicuri.
Dikatakannya, informasi juga memiliki atribut, antara lain punya kerahasiaan dimana rahasia ini hanya bisa diakses oleh yang
berhak saja. Informasi juga megandung keutuhan data dan ketersediaan. Artinya informasi bisa diakses kapanpun dan dimanapun. “Karena itu keamanan sangatlah diperlukan,” ujar Ferry.
Penting untuk diketahui, kata Ferry, peretas tidaklah bekerja sendiri tetapi dalam bentuk tim. Dan mereka bekerja melalui proses tahapan serta sangat tersruktur. Sementara, kinerja pemerintah berkaitan dengan pelayanan
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 25i
publik mempunyai peran paling tinggi dan menjadi sasaran paling utama. “Karena itu, secanggih apapun teknologi yang kita punya tetap akan kalah dengan yang namanya awarenes atau kepedulian,” katanya.
Menurutnya, kepedulian itu bisa diwujudkan dengan langkah Pemprov Jatim yang perlu memiliki tim kemanan informasi atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT). Tim ini bertugas menyiapkan berbagai dokumen, memiliki kemampuan risk managemant, dan harus diikutikan dalam Bussines Continuity Planning (BCP) dan Disester Re-covery Planning (DRP).
Alasan didirikannya CSIRT, antara lain karena infrastruktur keamanan yang terbentuk tidak dapat menjamin serangan. Selain itu bila terjadi insiden, maka institusi akan bergerak cepat untuk merespon secara efektif dengan meminimalkan kerusakan dan mengurangi biaya recovery.
“CSIRT dibutuhkan karena secara efektif dan mengidentifikasi segala macam aktivitas, selain itu juga untuk melakukan mitigasi dan merespon secara setrategis,” katanya.
Asisten Kesra Setda Prov Jatim, Mudjib Affan, saat membuka rapat, mengatakan melalui rapat ini diri nya meminta agar setiap SKPD sadar akan pen tingnya keamanan data dan apliaksi yang ada. Sebab aplikasi merupakan aset Pemprov Jatim yang tidak berwujud.
“Saya harap dalam upaya menjaga ini selalu berkoordinasi dengan Dinas Kominfo. Sebab Kominfo Jatim sudah ditunjuk pak gubernur untuk menjaga semua aplikasi yang menjadi domainnya provinsi,” ujarnya.
Menurutnya, semua SKPD harus paham bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah hal yang linier dengan Diskominfo. Karena itulah mengapa BPKAD memasukkan Diskominfo sebagai bagian dari tim verifikasi anggaran. Hal ini tentu utamanya dalam pembiaayaan yang berkaitan dengan TIK.
Kadis Kominfo Jatim, Eddy Santoso, mengatakan rapat ini dinilai penting untuk menyamakan persepsi akan pentingnya govermet security bagi setiap SKPD. Dengan begitu diharapkan ke depan Pemprov Jatim mampu meningkatkan keamanan informasi dengan mendukung terwujudnya EGoverment yang baik serta menjami terwujudnya aplikasi EGoverment yang baik pula.
“Berbicara mengenai pembangunan TIK, maka Govermnet Security sudah menjadi keharusan,” pungkasnya.(sti)
Saya harap dalam upaya menjaga ini selalu berkoordinasi
dengan Dinas Kominfo. Sebab Kominfo Jatim
sudah ditunjuk pak gubernur
untuk menjaga semua aplikasi yang menjadi domainnya provinsi
Asisten Kesra Setda Prov Jatim
Mudjib Affan
KominfOKronik
26 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
K
Henry
omisi Informasi (KI) Pusat kini tengah melakukan proses verifikasi langsung terkait hal te
knis untuk menilai PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) tingkat provinsi di Jawa Timur. Dalam penilaian tersebut, Ketua KI Pusat, John Fresly menilai PPID Jawa Timur sudah sampai pada level inovasi.
“Sebelumnya, Jatim bersama Jateng masuk sebagai pelopor PPID. Namun dari hasil pantauan KI Pusat, Jatim sekarang sudah sampai level inovasi,” kata John saat di kantor Di
MASUK LEVEL INOVASI KI Pusat Nilai PPID Jatim
nas Kominfo Jatim, Rabu (7/12).Ia menjelaskan, visitasi yang di
lakukan KI Pusat merupakan bagian proses dari pemahaman baru mengingat bahwa keterbukaan itu suatu hal yang memang harus dipenuhi. “Dulu penilaian lebih pada akses informasi pengelolaan badan publik. Tidak secara khusus disupervisi. Melalui monev ini kami juga berharap KI dapat menilai tata kelola dan apa persoalan badan publik saat menerapkan UU KIP (Keterbukaan Informasi Publik),” kata John.
Mantan komisioner KI DKI Ja
karta ini menjelaskan, dalam proses penialain kini lebih ditekankan pada aspek informatif yang menjadi tolok ukur. “Apa informasi yang disampaikan dibutuhkan masyarakat. Sehingga, info bisa membuat layanan publik bisa lebih cepat luas diakses oleh masyarakat,” tuturnya.
Menurutnya, badan publik atau pemda memang berkewajiban menyediakan data dan informasi bagi masyarakat. Namun, lanjut dia, kepentingan kedinasan pada prinsipnya hanya disediakan tidak harus disampaikan.
Dengan begitu, kata dia, pemda
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 27i
bisa terus berlomba dan semakin terbuka dalam membuka informasi yang bisa diakses masyarakat. Ia pun meyakini, ke depan bisa terjadi saat tidak akan ada seng keta informasi, karena badan publik memang sudah menyiapkannya.
Kepala Dinas Kominfo Jatim, Eddy Santoso mengatakan, prinsipnya Jawa Timur patuh kepada UU 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. “Ada atau tidak adanya penilaian, Pemprov Jawa Timur akan selalu patuh pada UU KIP,” tegas pria yang juga menjabat Ketua PPID Jatim tersebut.
Dalam hal inovasi, kata dia, Jatim sudah lebih dulu dibandaing pusat. Ia memisalkan terkait Perda Pelayanan Publik yang sudah ada lebih dulu dibuat oleh Pemprov Jatim hingga dibuatkan KPP (Komisi Pelayanan Publik) Jawa Timur. Setelahnya, kata dia, baru ada UU Ombudsmen yang hingga kini masih berjalan. (afr)
Sebelumnya, Jatim bersama Jateng masuk
sebagai pelopor PPID. Namun
dari hasil pantauan KI Pusat, Jatim sekarang sudah sampai level
inovasi,
KominfOKronik
Ketua KI Pusat
John Fresly
Henry
28 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
Keterbukaan Informasi Publik Jatim
rovinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Soekarwo berhasil meraih peng
hargaan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2016 kategori Pemerintah Provinsi terbaik tingkat nasional. Penghargaan diberikan langsung oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla kepada Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Ahmad Sukardi di Istana Wakil Presiden, Selasa (20/12).
Penghargaan pemerintah provinsi terbaik kedua didapatkan Provinsi Aceh dan terbaik ketiga diraih Provinsi Kalimantan Timur. Prestasi ini memperbaiki raihan tahun lalu karena Jawa Timur menempati posisi terbaik kedua. Berkat kerja keras seluruh pihak, predikat terbaik pertama akhirnya
dapat dibawa pulang.Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla
menyatakan keterbukaan informasi publik merupakan cerminan bahwa demokrasi berjalan dengan baik. Pemerintah pusat berkomitmen mendorong lembaga pemerintah baik tingkat di kementerian, provinsi hingga kabupaten/kota untuk melayani kebutuhan informasi yang menjadi hak publik.
“Indonesia sebagai negara demokrasi mengutamakan prinsip dari Rakyat, oleh Rakyat dan untuk Rakyat. Artinya adalah yang memilih dan yang dipilih harus selalu bertanggung jawab kepada masyarakat. Jadi pejabat yang telah dipilih oleh masyarakat tentu harus me nyampaikan rasa tanggung jawabnya berupa informasi kepada masyarakat,” kata Wapres yang
akrab disapa JK ini.Ia mengajak seluruh lembaga
pemerintah untuk pro aktif dan melayani berbagai macam informasi yang berkaitan dengan kepenti ngan masyarakat. Antara satu sektor dengan sektor lainnya, daerah satu dengan daerah lainnya berbeda-beda. Paling terpenting adalah masyarakat mengetahui rencana, pelaksanaan dan evaluasi dari tugastugas yang diberikan kepada instansi pemerintah.
Penghargaan keterbukaan informasi publik, sambung JK, harus bisa mendorong badan publik hingga unit yang bersentuhan langsung dengan masyarakat untuk terus berbenah memperbaiki diri. Kualitas demokrasi Indonesia ke depan dinilai akan terus membaik seiiring dengan semakin tingginya transpa-
PTERBAIK
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 29i
KominfOKronik
ransi dan akuntabilitas masingmasing lembaga negara.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, H Akhmad Sukardi mengatakan, prestasi Jawa Timur sebagai provinsi terbaik pertama keterbukaan informasi publik merupakan hasil kerja keras dari hasil karya nyata Gubernur Jatim Soekarwo bersama badan publik di lingkungan Pemprov Jatim termasuk Dinas Kominfo dan Komisi Informasi (KI) Jatim yang telah mendorong semua badan publik di lingkungan Pemprov Jatim agar menyampaikan informasi lebih transparan.
“Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur Jatim telah bekerja keras membina temanteman dalam rangka memberikan informasi yang transparan kepada masyarakat. Sehingga oleh pemerintah pusat, Jatim mendapatkan peringkat pertama keterbukaan informasi,” ujarnya.
Menurut Sukardi, di era reformasi saat ini dibutuhkan adanya keterbukaan informasi publik yang transparan, akuntabel, dan melibatkan masyarakat di dalam pengambilan
keputusan. Pemerintah dituntut untuk terbuka dan pro aktif me-nyampaikan proses pembangunan. “Jadi semua yang dilakukan pemerintah bisa dilihat oleh masyarakat. Ini adalah satu kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang harus direalisasikan,” ungkapnya.
Ketua Komisi Informasi RI, John Fresly Hutahean menyampaikan keterbukaan Informasi Publik menjadi hal yang sangat penting, karena peranan dan fungsinya sebagai instrumen dalam pertanggungjawaban pelaksanaan tugas badan publik mutlak diperlukan. Bahkan UndangUndang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) mengamanatkan kepada seluruh Badan Publik untuk menyediakan informasi publik yang berada di bawah kewenangannya secara efektif dan efisien, akurat, benar, tidak menyesatkan, dan mudah dijangkau oleh masyarakat.
Dia juga memberikan apresiasi atas partisipasi dan komitmen seluruh badan publik yang telah menerapkan Keterbukaan Informasi Publik. Pihaknya berharap setiap tahun
akan mengalami perkembangan yang signifikan demi terwujudnya good government dan tata kelola pemerintahan yang profesional.
Sekretaris Komisi Informasi Republik Indonesia, Bambang Hardi Winata menilai Jawa Timur merupakan salah satu provinsi terbaik dalam penerapan Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Jatim konsisten mengelola dan melaksanakan KIP merata di SKPD dan kabupaten/kota.
“Saya rasa Jawa Timur untuk penerapan KIP sudah sangat baik karena terbukti tidak hanya bicara, namun langsung melaksanakannya. Peran PPID juga sangat baik. Ada semangat pro aktif dan kuat terutama koordinasi perangkat ke bawah,” tutur Bambang.
Hadir pula dalam kesempatan ini, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan Dewi Fortuna Anwar, serta para pemimpin Badan Publik penerima Anugerah.(luk)
Kategori Kementerian • Kementerian Pekerjaan Umum (95,87), menuju Informatif• Kementerian Keuangan (95,48), menuju Informatif• Perindustrian (94,41), menuju Informatif
Kategori Pemerintah Provinsi• Jawa Timur (94,24), menuju Informatif• Aceh (90,24), menuju Informatif• Kalimantan Timur (88,17), menuju Informatif
Kategori Perguruan Tinggi Negeri• Universitas Indonesia (97,92), menuju Informatif• Universitas Brawijaya (91,39), cukup Informatif• Institut Pertanian Bogor (78,71), cukup Informatif
Kategori Badan Usaha Milik Negara (BUMN)• PT TASPEN (84,07), menuju Informatif• PT Perusahaan Listrik Negara (82,35), menuju Informatif• PT Bio Farma (81,27), menuju Informatif
Kategori Lembaga Negara dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian
• Arsip Nasional (96,67), menuju Informatif• Mahkamah Konstitusi (94,54), menuju Informatif• Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(93,81), menuju Informatif
Kategori Lembaga Non Struktural• Komisi Pemberantasan Korupsi (86,87), menuju Informatif• Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
(86,74), menuju Informatif• Komisi Pemilihan Umum (77,02), cukup Informatif
Kategori Partai Politik• Partai Gerakan Indonesia Raya (25,97) kualifikasi
Tidak Informatif• Partai Hati Nurani Rakyat (17,94) kualifikasi Tidak
Informatif• Partai Keadilan Sejahtera (16,73) kualifikasi Tidak
Informatif
Adapun tiga besar Badan Publik Penerima Anugerah Informasi Publik, dengan perolehan nilai, dan kualifikasi masing-masing adalah sebagai berikut:
30 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
SUARA INDRAPURA
BRan
adan Pembuat Peraturan Daerah (Baperda) DPRD Jatim ternyata melakukan percepatan yang sig
nifikan. Pada Oktober 2015 lalu diestimasi Baperda hanya mampu menyelesaikan 15 Perda. Ternyata kini yang sudah dirampungkan mencapai 19 Perda atau sekira 60% dari total 35 Raperda yang direncanakan.
“Kalau tahuntahun sebelumnya ratarata kita hanya mampu menyelesaikan 1015 Perda atau di bawah 50%. Namun tahun ini bisa merampungkan 19 Perda atau sekitar 60%, sehingga ada peningkatan kinerja
legislasi DPRD Jatim,” ujar Ketua Baperda DPRD Jatim Achmad Heri di DPRD Jatim, Kamis (8/12).
Lebih jauh politisi asal Partai Nasdem ini menjelaskan bahwa dari 19 Raperda yang diselesaikan tahun ini, sebanyak 12 Perda sudah disahkan, kemudian 7 Raperda masih dalam pembahasan dan dijadwal sebelum akhir Desember 2016 sudah disahkan dalam rapat paripurna DPRD Jatim.
Sebanyak 12 Perda yang sudah disahkan itu terdiri dari 4 Perda inisitif DPRD Jatim dan 7 Perda usulan eksekutif, serta 1 Perda usulan DPRD dan eksekutif. Sedangkan 7
Raperda yang masih dalam pembahasan, terdiri dari 5 Raperda inisiatif DPRD Jatim dan 2 Raperda usulan eksekutif.
Sementara 16 Raperda yang belum dibahas terdiri dari 10 Raperda inisiatif DPRD Jatim dan 6 Raperda usulan eksekutif. “Perda yang belum sempat dibahas akan dilanjutkan pembahasannya pada tahun berikutnya,” ujar Achmad Heri mantan wakil sekretaris PWNU Jatim ini.
Disinggung soal program pembuatan Perda tahun 2017, Heri menuturkan bahwa program legislasi daerah tahun depan sengaja mengalami penurunan karena di
Baperda DPRDJatim Selesaikan 19 PERDA SELAMA 2016
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 31i
utamakan pada kualitas dan materi yang menyangkut kewenangan provinsi supaya ada payung hukum yang lebih jelas bagi provinsi dalam melaksanakan amanat undangundang.
“Tahun 2017 memang lebih sedikit, yakni hanya 28 Raperda. Rinciannya, 13 Raperda inisiatif DPRD Jatim, meliputi 6 Raperda lama dan 7 Raperda baru. Kemudian 15 Raperda usulan eksekutif, meliputi 4 Raperda lama dan 11 Raperda baru,” ujar Achmad heri yang juga anggota Komisi D DPRD Jatim.
Heri juga meminta kepada Komisi – komisi di DPRD Jatim dan pemprov Jatim agar dalam pembuatan Raperda tidak asal-asalan. Namun harus disertai naskah akademiknya. Ada beberapa Raperda yang kini dibahas di Komisi A, D, dan E. Sedang yang sisanya akan dimasukan dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda) 2017.
Sementara itu, Wakil Ketua Baperda DPRD Jatim Irwan Setiawan menegaskan pihaknya saat ini sedang melakukan sosialisasi 12 Perda yang sudah disahkan. Diantaranya, Perda Perlindungan Nelayan, dan Perda Perlindungan Ketenagakerjaan.
Irwan berharap sosialisasi terhadap Perda yang telah disahkan harus terus dilakukan kepada masyara kat secara meluas. Hal itu untuk mendorong masyarakat agar memahami kebijakkan regulasi yang disahkan oleh DPRD Jatim.
Menurut Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jatim ini, sosialisasi terhadap Perda tidak selamanya dilakukan secara formal. Tapi bisa juga secara informal dengan media pentas seni budaya seperti tari tradisional maupun wayangan. Terkadang, cara informal ini justru lebih efektif ketimbang cara-cara formal. (pca)
Kalau tahun-tahun sebelumnya rata-rata
kita hanya mampu menyelesaikan 10-15 Perda atau di bawah 50%. Namun tahun
ini bisa merampungkan 19 Perda atau sekitar 60%, sehingga ada peningkatan kinerja legislasi DPRD Jatim
Ketua Baperda DPRD Jatim
Achmad Heri
SUARA INDRAPURA
32 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
INOVASI
Desain Studio untuk ARSITEKPERSOALAN keterbatasan lahan dan tata kota di Surabaya, menginspirasi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk merancang berbagai desain studio untuk seorang arsitek. Terhitung sebanyak 113 rancangan desain tersebut dipamerkan di Plaza Beton Departemen Arsitektur ITS, Rabu (21/12).
Karya yang dipamerkan merupakan rangkaian dari tugas akhir mata kuliah Desain Arsitektur. Ketua panitia penyelenggara pameran, Syarif Vikri mengatakan acara ini adalah inisiasi dari mereka untuk memamerkan hasil karya kepada publik. Tema yang diiangkat adalah desain studio atau tempat bekerja seorang arsitek.
Ia menjelaskan, mahasiswa dituntut untuk mengeksplorasi lahan-lahan terbatas seperti yang ada di Kota Surabaya. “Dari lahanlahan tersebut, kita harus berpikir bagaimana menciptakan interior dan eksterior yang tepat yang menunjang kerja seorang arsitek,”ungkapnya.
Salah satu karya yang dipamerkan adalah milik Lalu Fatih, mahasiswa Departemen Arsitektur angkatan tahun 2015. Purwarupa milik Lalu mengangkat konsep Kota Surabaya yang merupakan kota pelabuhan. “Saya ingin menjadikan studio saya sebagai cerminan dari kota Surabaya. Desain yang saya rancang pun bernuansa kapal dan laut,” katanya seraya menunjukkan purwarupa karyanya yang berjudul ALO Architet Studio.
Dari 113 karya yang dipamerkan,
lanjut Fatih, akan dicanangkan satu juara favorit dari pengunjung. Lalu berharap karya miliknya mampu menarik perhatian para pengunjung. “Jarang ada pameran yang berkonsep seperti ini. Ini merupakan ajang di mana para calon arsitek seperti kami dapat mengomunikasikan apa yang kami buat,” tuturnya.
Menurut Wawan Ardiyan ST MT, koordinator dosen pembimbing mata kuliah Desain Arsitektur, acara ini diselenggarakan sebagai respon para mahasiswa mengenai keterbatasan lahan dan kaitannya dengan desain tata ruang yang menjadi naungan masyarakat.
Wawan berharap tugas akhir ini juga nantinya meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam berkarya serta mempresentasikan hasil karya mereka kepada masyarakat. “Dengan pameran ini, saya berharap gairah arsitektur akan kembali bangkit di masyarakat,” tutur dosen Laboratorium Lansekap Departemen Arsitektur ITS ini. Terlebih lagi, imbuhnya, melalui pameran bisa menjadi kontribusi para mahasiswa mengenai tata kota Surabaya.
Pameran yang puncaknya akan dihelat Jumat (23/12) ini, juga mengundang pembicara dari Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI), Yuli Kalson Sagala ST IAI. Yuli akan membeberkan tips mengenai seorang mahasiswa dapat memulai bisnis arsitektur sejak dini. (luk)
Dok. Humas ITS
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 33i
INOVASI
Transportasi Unggas RAMAH LINGKUNGAN
Dok. Humas UB
SAAT ini permintaan pasar untuk ayam broiler semakin meningkat namun belum diimbangi de ngan transportasi yang memenuhi standar, sehingga hal ini membuat ayam broiler berpotensi mengalami kematian, terluka, dan stres.
Selain itu polusi udara (bau) dan kotoran ayam yang terjatuh mengganggu lingkungan sekitar. Berangkat dari fenomena tersebut mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UB yang terdiri dari Gusti Ayu Putu Marleni, Ratih Anggam Shofida, dan Pranaya Arya menciptakan desain transportasi untuk unggas yang ramah lingkungan.
Di bawah asuhan dosen Dr M Halim Natsir SPt MP mereka mengangkat judul “EPOT (Eco Poultry Transportation): Desain Transportasi Unggas Terintegrasi Animal Welfare yang Ramah Lingkungan untuk Mengurangi Pencemaran Udara”.
EPOT didesain sedemikian rupa sehingga memenuhi standar, dibuat tertutup dari cekaman panas sinar matahari namun dilengkapi pendingin untuk menstabilkan suhu udara dan penyerap bau. EPOT juga didesain untuk melindungi prinsip animal wel-fare, yaitu menciptakan rasa nyaman agar ternak tidak stres.
“Kapasitas angkut juga diperhitungkan, sehingga tidak akan berdesakan yang dapat melukai ayam
ayam tersebut,” ujar salah satu mahasiswa penggagas, Gusti Ayu, melalui Humas UB.
Melalui ide tersebut mengantarkan mereka meraih juara I ajang Animal Science Paper Competition (ASPC) 2016 yang diselenggarakan
oleh Fakultas Kedokteran hewan Universitas Airlangga, pada 1113/11/2016. Tema ASPC kali ini ialah “Kesiapan sektor Peternakan dan Veteriner Indonesia dalam FTAAP (Free Trade Area of the Asia Pasific) 2020”.(red)
Jagad PEREMPUAN
PENGUSAHA MUSLIMAH
DHARMA WANITA
Reni
34 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
ubernur Jawa Timur, Soekarwo, meminta pengurus dan anggota Dharma Wanita Persat
uan mampu mengimbangi pengetahuan suaminya demi me ningkatnya profesionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN). Pasalnya peranan istri sangat dominan dalam meningkatkan profesionalisme suaminya sebagai ASN.
Pesan tersebut disampaikannya dalam peringatan HUT Ke 17 tahun 2016 Dharma Wanita Persatuan di Gedung Graha Wicaksana Praja, kantor Gubernur Jawa Timur, Jl Pahlawan, Surabaya, Selasa (13/12).
Dikatakannya, keberimbangan pengetahuan akan menciptakan aparatur yang berdedikasi dan kreatif dalam mengemban tugas.
Penting Imbangi
G “Kalau pengetahuan dan kualitas SDM Dharma Wanita kurang ditingkatkan, dari mana lagi dan siapa lagi yang akan mensupport profesionalisme suaminya dari keluarga,” katanya.
Diantara cara meningkatkan kualitas SDM Dharma Wanita, yakni dengan berorganisasi yang baik dan memiliki beragam ide serta program. “Kalau dalam rapat Dharma Wanita yang berbicara ituitu saja, bagamaina bisa didapatkan program yang baik dan bisa dinikmati masyarakat,” ujar gubernur yang juga sebagai penasehat Dharma Wanita Persatuan.
Ketua Tim Penggerak PKK Jatim yang juga penasehat Dharma Wanita Persatuan, Nina Soekarwo, mengatakan Dharma Wanita memi
liki peranan yang dominan dalam menentukan karakter keluarga. Apalagi saat ini penguatan peran keluarga terhadap pendidikan anak semakin berat, terlebih era informasi yang sudah memasuki zaman keemasan. Karena apa yang terjadi di sekelilingnya, anak akan mudah untuk mencontohnya.
Karakter dan kepribadian yang kokoh di lingkungan rumah tangga menjadi bekal bagi anak untuk siap terjun ke dunia luar. Anak akan mampu mandiri menghadapi masalah, baik dari dalam diri maupun dari luar dirinya. Selain itu anak mampu beradaptasi dengan dinamika lingkungan yang mudah berubah dan rentan terhadap pengaruh negatif.
Sejak masa kelahiran seorang
Profesionalisme ASN
Kalau pengetahuan dan kualitas
SDM Dharma Wanita kurang
ditingkatkan, dari mana lagi dan siapa
lagi yang akan mensupport
profesionalisme suaminya
dari keluarga
Gubernur Jawa Timur,
H. Soekarwo
Jagad PEREMPUAN
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 35i
anak, proses pertumbuhan berbagai organ belum sepenuhnya lengkap maksimal. Perkembangan dari proses organ-organ ini sangat ditentukan oleh motivasi/rangsangan yang diterima anak dari ibunya. Rangsangan yang diberikan oleh ibu, akan memperkaya pengalaman dan mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan kognitif anak. “Bisa dikatakan pe-ranan ibu dalam pembentukan karakter anak lebih dari 75%,” katanya.
Ketua Umum DWP, Wien Ritola Tamasya, dalam sambutannya yang dibacakan Ketua DWP Jatim, Chairani Ahmad Sukardi mengatakan, sebagai salah satu organisasi perempuan terbesar di Indonesia, DWP punya peran strategis dan harus berperan aktif dalam pembangunan nasional.
“Kekuatan DWP mulai dari tingkat Pusat sampai ke daerah menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan untuk memberikan kontribusi dalam menyukseskan program nasional,” kata Ritola.
DWP sebagai mitra Pemerintah, kata Ritola, mendukung berbagai program kerja Pemerintah seperti Sosialiasi Kartu Indonesia Pintar dan Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan anggota, keluarga dan masyarakat.
Kaum perempuan, lanjut Ritola, harus kritis dalam melihat berbagai isu yang sedang berkembang dalam mesyarakat sehingga bisa memberikan kontribusi penuh untuk menyelesaikan masalah secara antisipatif.
“Kita tidak bisa diam melihat kemerosotan moral yang terjadi saat ini, seperti kekerasan terhadap pe rempuan dan anak, peningkatan kualitas dan ketahanan keluarga merupakan salah satu cara terbaik menyelesaikan masalah tersebut,” ujar Ritola. (jal)
Reni
36 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
medali perak, dan 134 perunggu. Para atlet peraih medali emas dijanjikan bonus Rp 250 juta, sementara untuk medali perak 100 juta, dan perunggu 50 juta. Sedangkan untuk tim maupun beregu bakal menerima jumlah total bonus yang lebih besar. “Namun angka bonus itu belum dipotong pajak. Jadi mungkin akan ada pemotongan lagi. Tapi angkanya ti-dak akan kurang dari Rp 200-an juta, masih lebih dari itu,” ungkapnya.
Pencairan bonus dibagi menjadi dua termin. Termin pertama pada Desember, dengan para atlet menerima 75 persen dari nominal bonus yang dijanjikan dengan menggunakan Aanggaran Pendapatan dan Belanja DaerahPerubahan 2016. Sementara 25 persen sisanya akan diberikan sekitar Maret 2017 dengan menggunakan APBD 2017. (her)
ubernur Jatim Soekarwo, membagikan bonus bagi atlet peraih medali PON XIX 2016 di Ban
dung September lalu. Pembagian bonus berlangsung di Gedung Negara Grahadi, Jumat (16/12). Di PON XIX, Jatim menjadi runner-up de ngan perolehan 132 emas, 138 perak, dan 135 perunggu.
Para atlet peraih medali emas perorangan memperoleh bonus Rp 250 juta. Untuk medali emas beregu dua hingga tiga orang, masing-ma-sing menerima bonus Rp 200 juta. Bonus untuk beregu empat hingga enam orang mencapai Rp 150 juta per atlet. Untuk medali emas nomor beregu yang terdiri atas lebih dari enam orang, bonus yang didapat senilai Rp 100 juta per atlet. Atlet yang meraih medali perak diberi bonus Rp 100 juta dan perunggu Rp 50 juta.
Dalam sambutan, Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, bahwa keberhasilan kontingen PON XIX Jatim, karena KONI Jatim sudah berusaha secara maksimal untuk meraih prestasi di PON XIX. Selain itu program KONI Jatim yaitu tak lepas dari ketepatan program dan pendekatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan Tiga pilar mendukung prestasi Jatim yaitu; kesehatan, fisik, dan psikologis.
Selain program di atas, mantan
G Ketua Umum IPSI Jatim ini juga menjelaskan keberhasil kontingen PON XIX Jatim yaitu melakukan program yang berlatih di luar negeri dan kerjasama dengan Negara lain yaitu Australia Barat, dan model kerjasama ini sangat baik.
Sisi lain yaitu psikologi atlet juga menjadi perhatian KONI Jatim terhadap atlet, sehingga atlet merasa di perhatikan dan mempunyai motivasi yang tinggi untuk meraih prestasi terbaik buat kontingen PON XIX Jatim.
Komitmen juga menjadi bagian penting dari kepercayaan, seperti pembagian bonus. Meski pembagian mundur tapi pembagian bonus tetap dilakukan dan tidak berkurang. Mundurnya pembagian bonus karena kebijakan dari pemerintah pusat soal pengetatan anggaran. Jadi otomatis semua sektor kena pemangkasan.
Sementara Ketua Umum KONI Jatim, Ir H Erlangga Satriagung menambahkan, sesuai rencana pembagian bonus yaitu Desember. “Kami sendiri baru selesai menghitungnya. Kami tahu jumlah atau atlet peraih medali emas, tapi saya juga harus menunggu dokumen resmi dari PB PON agar tidak ada kesalahan data,” kata Erlangga.
Jawa Timur merebut posisi runnerup pada PON di Jabar lalu. Total 404 medali berhasil mereka raih dengan rincian 132 medali emas, 138
GUBERNUR BAGIKAN BONUSPeraih Medali PON XIX
Herlambang
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 37i
SPORTIVITAS
TBUDHE KARWO CUP,Bangkitkan Sepak Bola Wanita
urnamen Sepakbola Wanita Budhe Karwo Cup VI Tahun 2016 merupakan ajang untuk
membangkitkan gairah persepakbolaan wanita yang masih minim apresiasi di tingkat nasional.
“Kami ingin menunjukkan bahwa wanita juga bisa berprestasi dalam olahraga, khususnya olahraga yang dianggap milik pria. Seperti sepakbola. Namun sayangnya, apresiasi terhadap sepakbola wanita di tingkat nasional sedikit sekali. Bahkan di PON pun tidak ada, ” ujar Nina Soekarwo, istri Gubernur Jawa Timur saat membuka gelaran sepak bola wanita Piala Budhe Karwo Cup V di Lapangan Stadion Brawijaya, Kamis (15/12).
Menurut Nina, apresiasi kepada para pesepakbola wanita yang ikut di turnamen ini layak diberikan. Mereka adalah para wanita yang penuh semangat serta memiliki fisik tangguh. Mereka adalah cermin kaum perempuan yang giat berolahraga, siap berkompetisi, dan mengharumkan nama daerah, bangsa, dan negara lewat sepakbola.
Budhe Karwo, sapaan akrabnya mengatakan, selain bertujuan untuk mengapresiasi dan persepakbolaan wanita, turnamen ini juga menjadi ajang pencarian bibit pemain sepakbola wanita berbakat. Pada turnamenturnamen edisi sebelumnya, banyak pemain sepakbola wanita yang direkrut oleh Timnas Indonesia.
“Ini bagian dari komitmen Jatim
untuk memberikan wadah pembinaan dan mengapresiasi pesepakbola wanita. Kami bangga karena dari turnamen ini, banyak bibit pemain berbakat yang muncul. Bahkan ada 19 pemain hasil dari turnamen ini yang direkrut oleh Timnas Indonesia. Karena itu, kami akan selenggarakan turnamen ini tiap tahun” katanya.
Dikatakan Budhe Karwo, turnamen ini mendapatkan apresiasi dari luar negeri, yakni Australia. Apresiasi itulah yang membuat Budhe Karwo optimis turnamen ini bisa meningkat hingga ke level nasional. Pada 2018, Budhe berencana untuk menyelenggarakan turnamen Budhe Karwo Cup tingkat nasional.
“InsyAllah pada 2018 kita tingkatkan level ini ke nasional. Di Jatim, kita punya 16 tim yang akan disaring jadi satu tim. Yakni tim Jawa Timur. Kemudian kita undang provinsiprovinsi lain. Semoga perjuangan kami diapresiasi PSSI dan KONI agar lebih memperhatikan persepakbolaan wanita, seperti mengadakan cabor sepakbola wanita di PON” katanya.
Turnamen yang berlangsung pada 15-19 Desember ini diikuti oleh 9 tim yang terbagi dalam tiga grup. Yakni Grup A: Putri Sidoarjo, Putri Gayatri, dan IKIP Budi Utomo FC. Kemudian Grup B: UNMUH Jember, Jakarta Matador FC, dan Putri Kediri. Serta Grup C: Putri Kirana dan Putri Surabaya.
Sedangkan Juara Turnamen ini akan mendapat hadiah piala dan uang pembinaan sebesar Rp. 12,5 juta (Juara I), piala dan uang pembinaan sebesar Rp. 10 juta (Juara 2), serta Juara 3 akan mendapatkan piala dan uang pembinaan sebesar Rp. 8,5 juta.(her)
Herlambang
38 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
isnis kerajinan tangan memiliki prospek kian bagus seiring dengan kreativitaspelakunya
memanfaatkan dunia maya untuk memperluas jangkauan pasar. Beberapa orang yang sudah lama menekuni bisnis ini mengatakan bahwa hasil kerajinannya berkembang cukup pesat dari hari ke hari.
Astutik, warga Kiageng Penakan, Perum Asbri Selo Kanigoro Kabupaten Madiun salah satunya. Sejak 2002 silam, wanita berhijab ini menekuni usaha kerajinan tangan yang diberi nama AS Handmade.
B
Bisnis Berkembang
RAGAM DAERAH
Hajir
“Sejak dulu saya memang hobi menjahit, menyulam, dan bikin aksesoris untuk keperluan sendiri,” kata Ibu dua anak ini, sembari menunjukkan beberapa koleksi karyanya.
Aksesoris yang dikenakannya ternyata menarik minat beberapa temannya dan memesan. Berikutnya karya wanita asal Sumber Pucung Malang ini semakin dikenal luas dan pesanan pun berdatangan. “Biasanya mereka memesan tas, dompet, bros, kalung dan gelang dari manikmanik. Ada yang menyiapkan contoh,” ujarnya.
Dengan modal Rp 500.000, Astu
tik mulai berani menerima pesanan dari luar kampung. Biasanya untuk dijual lagi. “Yang penting lumintu, tidak terlalu banyak tapi ngalir te-rus,” ujarnya.
Dikatakannya, di tangan orang kreatif, sampah pun jadi emas. Kuncinya kemauan, ketekunan, kerja keras, dan mau belajar. Saat ini perbulan Astutik mampu meraih keuntungan bersih Rp 1,5 juta sampai Rp2 juta. “Model harus terus berkembang. Seperti cuaca, aksesoris juga ada musimnya, ini menuntut kita harus kreatif dan inovatif,” tutur perempuan 45 tahun ini.
LEWAT INTERNET
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 39i
RAGAM DAERAH
Hajir
Internet Seperti tidak mau ketinggalan za
man, Astituk sejak awal 2016 mulai memanfaatkan jaringan internet lewat fecebook dan BBM untuk memasarkan kerajinan tangannya. Dengan produk andalan tas rajut, wanita murah senyum ini mampu memikat pembeli bukan hanya dari Jawa Timur, juga dari Kalimantan, Sumatera, Jakarta, dan Bandung. Harga tas berkisar Rp 300-450 ribu. “Meski hanya memasan bijian, tetap saya layani. Bahkan saya berani membuat tas rajut persis se perti contoh yang diminta pemesan,” katanya.
Dengan internet, ia berharap bisa memperluas jaringan untuk memperlancar usaha kerajinan tangannya. Karena itu, program satu juta domain gratis yang diluncurkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) awal 2016 langsung disambut Astutik dengan atusias.
“Melalui Komunitas UKM Berbagi Bersama Berkembang saya mendapatkan informasi tentang domain gratis. Saya langsung mendaftarkan,” ujarnya.
Ia berharap lewat internet usahanya bisa dipasarkan dan dikenal pasar nasional hingga mancanegara. Salah satu persoalan yang dialami sebagian besar pegiat usaha adalah pemasaran. “Kami ingin sekali cepat berkembang, tapi bingung caranya. Mudahmudahan dengan mengikuti kegiatan Komunitas UKM keinginan ini bisa cepat terwujud,” harapnya.
Dukungan
Wakil Sekretariat Umum Komunitas UKM Berbagi Bersama Berkembang Chapter Madiun Raya, Dian Aggraini Suliatyowati mengungkapkan, sampai saat ini perkembangan UKM di Madiun Raya berkembang cukup signifikan.
Ia berharap, pemerintah daerah terus memberi dukungan melalui
bantuan anggaran atau program pelatihan. ”Anggota kami saat ini 200 UKM,” kata Dian.
Pendamping Program Satu Juta Domain wilayah Jatim dua, Yosep Rusfendi mengungkapkan, para penerima nama domain gratis hingga saat ini belum banyak yang paham mengenai pemanfaatan teknologi internet, serta cara memasarkan produk lewat dunia maya. Karena itu dibutuhkan sosialisasi secara terus menerus sehingga para pelaku usaha bisa cepat berkembang.
“Sayangnya pemerintah daerah tahun ini belum bisa membantu karena belum ada nomenklaturnya,” katanya.
Hingga November 2016, wilayah Madiun peminatnya paling bayak UKM seperti makan minum, kerajinan, jasa hendikraf, bordir, mabel, salon dan agrobisnis. Jumlahnya mencapai 70 persen, sisanya diminati sektor pendidikan dan agama.
Sampai saat ini 150 orang sedang mengikuti pelatihan cara pengo-perasian website. “Kami ingin nantinya 150 orang yang mendapatkan pelatihan ini, bisa mengajarkan ke pelaku usaha lainnya atau semacam pendamping,” imbuhnya.
Ajak Cangkrukan
Kepala Dinas Kominfo Jatim, Ir. Eddy Santoso MM mengajak pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Madiun ‘Cangkruan’
berdiskusi seputar penggunaan dan manfaat website. “Setelah mereka mendapatkan domain gratis mereka akan kita dampingi dan kita pantau terus,” kata Kadis Kominfo usia diskusi dengan sejumlah pemilik UMKM dan para pendamping di Madiun, Sabtu.
Menurutnya, sampai saat ini perkembangan yang disampaikan para pendamping wilayah Jatim dua khususnya Kota Madiun, cukup menggembirakan, penerima domain gratis sangat antusias belajar.
Salah satunya pemilik Warung Pecel Prasmanan SGPC Madiun, Sri Sugiarti berterimakasih kepada Kominfo Jatim yang memfasilitasi suaminya untuk belajar internet khususnya penggunaan website. “Warung Kami berdiri sejak 2003, kami sekarang terus berkembang dalam memasarkan pecel. Jika sebelumnya hanya menjual pecel, sekarang menyiapkan bumbu pecel untuk oleh-oleh,” katanya
Ibu tiga anak ini menuturkan, selain menyiapkan website untuk memasarkan bumbu pecel secara online, ia beserta suami juga kerap mengikuti pameran produk.”Sekarang suami lagi ikut pameran Waralaba di Jakarta yang diadakan Kementerian Perdagangan,” tuturnya.
“Saat ini, perhari pendapatan kami rata - rata Rp 1,5 Juta sampai Rp 2,5 juta dengan karyawan tujuh orang,” katanya. (hjr)
M
RAGAM DAERAH
40 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
Dupa Malang
Erwin
ungkin belum banyak yang tahu di Kabupaten Malang terdapat belasan
industri rumah tangga yang memproduksi dupa. Industri ini tepatnya berada di Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir. Yang menarik, industri ini mempunyai omzet penjualan Rp 300 juta per bulan. Padahal masih dikelola secara tradisional dengan peralatan manual.
Tingginya semangat para pengusaha, tak lepas dari bagusnya pangsa pasar dupa. Permintaan dupa dari kotakota besar di Indonesia sangat besar. “Dupa dari Dalisodo kami kirim ke pembeli di Surabaya dan Bali,” ucap Mulyono salah satu pengusaha.
Kalangan masyarakat Tionghoa maupun penganut Hindu, kerapkali menggunakan dupa sebagai pelengkap ibadahnya. Ibarat makan tiga kali sehari, begitu pula kebutuhan dupa. Bali paling besar konsumsi dupa. Maka Malang menjadi produsen dupa untuk memasok kebutuhan Bali.
Seperti diceritakan Mulyono, industri dupa diawali dari usaha masyarakat desa sebagai perajin kayu tahun 1970an. Setelah para pemudanya berkunjung ke Bali, ada keinginan untuk belajar memproduksi dupa karena permintaan di Bali cukup banyak. Sejak itulah, warga desa Dalisodo menekuni bisnis ini. Apalagi ketersediaan bahan bakunya di Malang sangat melim
pah. Misalnya bambu sebagai bitingan (tangkai) dupa. Juga serbuk kayu sebagai bahan campuran dupa.
Mulyono menyebut ketersediaan bahan ini membuat produksi masyarakat desa tergolong besar. “Di desa ini ada sekitar 25 industri dengan 150 pekerja yang mampu memproduksi 7 ton dupa per hari,“ ujarnya.
Proses pembuatan dupa sangat mudah. Secara manual atau memakai mesin. Pembuatan dimulai dari pembuatan bitingan dengan ukuran 22 cm, 28 cm, 32 cm atau 36 cm. Bagian bawah bitingan diberi warna untuk batas isian dupa dengan gagang. Merah atau hitam. Kecuali ada permintaan khusus.
MEMASOK BALI
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 41i
han baku perajin guna mengurangi ketergantungan impor. Dua mesin untuk perajin Kayu Porang dan dua mesin untuk desa Dalisodo,“ ujar Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Malang, Djaka Ritamtana.
Djaka menegaskan, pihaknya sudah menampung seluruh keluhan pengusaha. Intinya, mereka meminta peralatan mixer dan mesin dupa. “Selain agar pendapatan bertambah, kami berharap juga bisa memperbesar peluang kerja. Artinya, sektor usaha pembuatan dupa bisa lebih banyak mengurangi pengangguran di desa ini,” ujarnya.
Ia menambahkan pemberian mesin serut kayu untuk lidi dupa di Desa Dalisodo dan mesin tanaman porang di Kabupaten Malang sebagai program Departemen Kehutanan untuk merevitalisasi Industri kehutanan. Peralatan dan mesin pengolahan hasil hutan dibuat oleh CV Garis Bumi Mandiri yang telah diuji coba oleh Litbang Kehutanan.
“Masyarakat desa masih membutuhkan beberapa mesin pembantu lagi. Kami memiliki keterbatasan alat untuk bisa memberikan zat pengharum,” jelas Mulyono, pengusaha dupa. (mad)
RAGAM DAERAH
Erwin
Setelah itu dijemur 68 jam.Setelah itu, melalui olahan kalsi
um, serbuk pohon hingga soda api yang terdiri dari tiga tahap. Perlu kecermatan, bila tidak dupa akan susah dibakar atau justru tidak bisa dibakar. Setelah itu dianginkan agar kering, sebelum dipak.
Pengiriman berlangsung seminggu sekali. Dalam sebulan ratarata antara 45 kali pengiriman, dengan omzet per home industri di kisaran Rp 30-40 juta tiap pengi-riman. ‘’Yang pasti tiap minggu pasti kirim ke Bali,’’ ujarnya. Permintaan meningkat hingga 50 persen menjelang hari raya Nyepi. Ini membuat pegawai harus lembur.
Pengalaman yang sama dialami Nain Sucipto, perajin dupa desa Dalisodo. Ia juga kebanjiran order jelang akhir tahun ini. Seiring order meningkat, kendala meningkat juga. Ia mesti berjuang keras karena saat ini musim hujan. Padahal, pengusaha dupa sangat membutuhkan panas matahari. Akibat musim hujan, produksi dupanya perlu waktu dua hari agar dapat dikemas.”Biasanya sehari sekali,” katanya.
Untuk mengatasi, ia sudah menyiapkan banyak stok sebelum musim hujan datang. Dalam sehari ia bisa memproduksi 1 kuintal. Menjelang Nyepi ini, dalam sepekan ia bisa mengirim 160 karung ke Bali. Ada 40 Kg dupa dalam satu karung. Satu karungnya dihargai Rp 240.000. Itu belum termasuk pasokan dari perajin lain di Dalisodo.
Rencana EksporSaat reporter Majalah Potensi
berkunjung ke Desa Dalisodo, para pekerja sedang sibuk membuat dupa. Cuaca begitu cerah. Dari tempat itu, pemandangan Kota Malang terlihat jelas. Sementara, puncak Mahameru menjulang
tinggi membelakangi Kota Malang. Seorang buruh sibuk mengumpulkan dupa dari tempat jemuran. Ia lantas mengikat dupa itu satu per satu. Satu ikat ada sekitar 750 dupa.
Apa ada niat melebarkan sayap distribusinya ke luar negeri? “Ingin sekali. Sudah ada penawaran untuk pengiriman ke wilayah Asia. Thailand dan Myanmar menawari. Tetapi belum siap produksi bila dalam waktu dekat,’’ katanya.
Mulyono mengakui bahwa para perajin mempunyai keterbatasan peralatan. Bahan baku pembuatan dupa masih impor dari China. Pengusaha sudah dibantu mesin serut biting oleh Kementerian Kehutanan melalui dinas Kehutanan Pemkab Malang.
Kelompok tani berharap ada ba ntuan peralatan, seperti mixer untuk mencampur bahan baku dan mesin pembuat dupa. “Kami tidak mampu beli peralatan itu. Sebab harganya sekitar Rp 60 juta,” ujarnya.
Puluhan home industri dupa Desa Dalisodo daam beberapa tahun terakhir ini bergantung pada impor kayu lidi dari Cina dan Vietnam. “Kementerian Kehutanan telah membantu mesin pembuat ba
Rasanya hampir semua orang Indonesia khususnya mengenal makanan berjuluk “pecel”. Ini makanan berisi sayur-sayuran seperti tauge/cambah, kacang panjang, bunga turi dan daun singkong lengkap dengan guyuran bumbu kacang gurih manis
serta pedas. Nikmatnya makanan asli nusantara ini ternyata mampu menginspirasi karya seni batik.
42 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
Pecel Mengilhami Batik Murni Madiun
hajir
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 43i
Saya menciptakan kain batik bermotif berbagai bahan yang
digunakan untuk membuat kuliner pecel, seperti kacang
panjang, daun singkong, bunga turi, kacang tanah, cabai,
dan lainnya.
Pemilik Batik Murni Kabupaten Madiun
Sri Murniyati,
PLESIR
PLESIR
44 POTENS iJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016
D
hajir
i mata Sri Murniyati, pemilik Batik Murni Kabupaten Madiun, pecel tidak melulu makanan
khas daerah. Lebih dari itu, pecel merupakan inspirasi untuk menciptakan berbagai kreativitas unik. Ia menuangkan inspirasinya ke lembaran kain batik.
Wanita 48 tahun yang biasa dipanggil Murni ini mengaku, sejak 2011 lalu mendapatkan inspirasi dari kuliner tradisonal daerahnya untuk menciptakan karya berupa kain batik Pecel Madiun.
“Saya menciptakab kain batik bermotif berbagai bahan yang digunakan untuk membuat kuliner pecel, seperti kacang panjang, daun singkong, bunga turi, kacang tanah, cabai, dan lainnya,” tuturnya.
Berbagai bahan pecel ini seluruhnya tertuang dalam batik Pecel Madiun. Dibuat dalam berbagai variasi sehingga tidak monoton serta enak
dilihat. Selain motifnya dari bahan-bahan kuliner pecel, Murni juga mengembangkan motif dengan tema serupa yaitu motif pecel pincuk atau wadah pecel yang terbuat dari daun pisang.
“Madiun kan terkenal dengan pecelnya dan selama ini belum ada yang mengembangkan pecel ini jadi motif kain batik,” katanya.
Menurut Murni, kain batik bermotif pecel saat ini menjadi salah satu pilihan sebagai souvenir khas di Madiun. Dengan begitu, ketika ada wisatawan baik lokal maupun mancanegara berkunjung ke Madiun bisa membawa batik bermotif pecel ini sebagai buah tangan.
Warna kain biasanya gelap dengan gambar motif berwarna sesuai dengan warna daundaunan. Bahan pewarna yang digunakan juga alami dari daundaunan. Saat ini batik karyanya banyak diburu orang. Kalangan instansi pemerintah dan swasta menggunakannya sebagai seragam kerja. Pasarnya sudah
menjamah Malang, Blitar, Jakarta, dan Bandung. Harganya dipatok Rp 125.000/potong hingga jutaan rupiah per potong, tergantung bahan dan kerumitan motif.
“Omzet per bulan ratarata saat ini mencapai Rp 20-30 juta,” kata-nya seraya menunjukkan motif lainnya seperti madu mongso.
Mendidik MahasiswaEloknya, dalam upaya mengem
bangkan batik khas Madiun ini, Murni juga melibatkan warga dan memberdayakan mahasiswa untuk berkreasi dan belajar mandiri. “Membatik itu kan membutuhkan ketelitian dan ketelatenan. Menurut saya, mahasiswa itu jika dibimbing bisa telaten. Biasanya mereka membatik di rumah produksi saat tidak ada jam kuliah,” ujarnya.
Hasil bumi dan kejayaan yang pernah ada di Kota Madiun juga menjadi inspirasinya untuk membuat motif, di antaranya Batik Seger
PLESIR
POTENSJawa Timur
EDISI 72 DESEMBER 2016 45i
hajir
Arum. Ia menjelaskan, Seger diambil dari hasil bumi Kota Madiun yang dulu bisa dibanggakan yaitu Jeruk Nambangan. Namun sayang, kini sulit didapat karena minimnya lahan untuk menanamnya.
Sedangkan Arum, terinspirasi dari keris Tundung Madiun yang merupakan senjata milik pendiri Kadipaten Madun. Keris yang selalu dililit bunga melati yang dironce
dan menyebarkan bau harum.“Keduanya digabung hingga ter
bentuklah motif Seger Arum. Segarnya berasal dari Jeruk Nambangan dan arumnya dari harum bunga melati,” tutur Murni.
Untuk membuat satu lemar batik tulis, dibutuhkan waktu hingga empat hari. Dimulai dari tahap perebusan kain calon batik dengan tawas, tahap desain, pewarnaan, hingga
penjemuran. “Batik adalah budaya kita yang telah diakui dunia. Maka sudah sepantasnya, sebagai bangsa Indonesia untuk menjaga dan melestarikannya,” ucapnya.
Di rumah produksinya yang sederhana di Jalan Halmahera Madiun, Murni dibantu 13 karyawannya terus berkomitmen untuk melestarikan budaya bangsa berupa batik. (hjr)
Foto by : Sugeng
Penyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2016 kepada Bupati/ Walikota se-Jatim dan Kepala/ Pimpinan Satker Kementerian/ Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran oleh DR. H.Soekarwo Gubernur Jatim. 16 Desember 2016
GaleriFoto
Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia tahun 2016 Provinsi Jaw
a Timur
di gedung Negara Grahadi, Surabaya , 9 Desem
ber 2016
Foto by : Henry