Post on 25-Jan-2015
description
LIPID
Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya diartikan sebagai suatu senyawa
yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut organik. Contohnya benzena, eter,
dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai
kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber
penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid
ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin,
trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid),
kombinasi dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat bervariasi struktur dan
fungsinya,mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet alam.
Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam lipid sederhana (simple
lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan (derived lipid). Berdasarkan
sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fst), lemak susu (milk fat),
minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk karena lipid tersebut
mengandung asam lemak yang dapat disabunkan, sedangkan lipid sederhana tidak
mengandung asam lemak dan tidak dapat disabunkan.
Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester yang jika
dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk alkohol.
Steroid tidak mengandunga asam lemak dan tidak dapat dihidolisis.
Lipid berpern penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan minyak
dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung, dan
insulator organ-organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen,
juga sebagai vitamin, dan hormon.
Fosfolipida memiliki seperti trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam
lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus alkohol yang mengandung
nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan
fosfatidilserin.
Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida
adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat
satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama
Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida.
Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi
gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang
membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi,
karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan
komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf.
Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti
vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya
Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).
Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam plasma
darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat
larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak
(kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini disebut Lipoprotein (dari kata
Lipo=lemak, dan protein). Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya
menuju tempat penggunaannya.
Berikut ini struktur Lipid
Berbeda dengan karbohidrat dan protein, lipid bukan merupakan suatu polimer.
Suatu molekul dikatagorikan dalam lipid karena :
mempunyai kelarutan yg rendah di dlm air
larut dalam pelarut organik (eter, kloroform)
Terdiri dari C, H, O
Berikut ini pemngolongan lipid dilihat dari struktur dan fungsinya. Berdasarkan
strukturnya, lipid dapat dibagi menjadi 2 :
Lipid dengan rantai hidrokarbon terbuka. Contonhnya : asam lemak, TAG,
pingolipid, fosfoasilgliserol, glikolipid
Lipid dengan rantai hidorkarbon siklis contohnya : steroid (kolesterol)
Berdasarkan fungsinya, lipid dapat dibagi menjadi :
Lipid simpanan (storage lipid)
Lipid struktural (penyusun membran)
Lipid fungsional (sbg tanda / signal, kofaktor dan pigment)
LIPID DAN PRODUK ALAM YANG BERHUBUNGAN
Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan
hidrofobik. Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut
dalam pelarut nonpolar, seperti alkohol, eter atau kloroform. Fungsi biologis terpenting
lipid di antaranya untuk menyimpan energi, sebagai komponen struktural membran sel,
dan sebagai pensinyalan molekul.
Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi endotermal
rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu membentuk struktur
seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam lingkungan basah. Lipid biologis
seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua jenis subsatuan atau "blok bangunan"
biokimia: gugus ketoasil dan gugus isoprena. Dengan menggunakan pendekatan ini, lipid
dapat dibagi ke dalam delapan kategori:
1. asil lemak,
2. gliserolipid,
3. gliserofosfolipid,
4. sfingolipid,
5. sakarolipid, dan
6. poliketida (diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta
7. lipid sterol dan
8. lipid prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).
Meskipun istilah lipid terkadang digunakan sebagai sinonim dari lemak. Lipid juga
meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-turunannya (termasuk tri-, di-,
dan monogliserida dan fosfolipid, juga metabolit yang mengandung sterol, seperti
kolesterol. Meskipun manusia dan mamalia memiliki metabolisme untuk memecah dan
membentuk lipid, beberapa lipid tidak dapat dihasilkan melalui cara ini dan harus
diperoleh melalui makanan.
A. Kategori lipid
1. Asam lemak
Asam lemak atau asil lemak ialah istilah umum yang digunakan untuk menjabarkan
bermacam-ragam molekul-molekul yang disintesis dari polimerisasi asetil-KoA dengan
gugus malonil-KoA atau metilmalonil-KoA di dalam sebuah proses yang disebut sintesis
asam lemak. Asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon yang berakhiran dengan gugus
asam karboksilat; penyusunan ini memberikan molekul ujung yang polar dan hidrofilik,
dan ujung yang nonpolar dan hidrofobik yang tidak larut di dalam air. Struktur asam lemak
merupakan salah satu kategori paling mendasar dari biolipid biologis dan dipakai sebagai
blok bangunan dari lipid dengan struktur yang lebih kompleks. Rantai karbon, biasanya
antara empat sampai 24 panjang karbon, baik yang jenuh ataupun tak jenuh dan dapat
dilekatkan ke dalam gugus fungsional yang mengandung oksigen, halogen, nitrogen, dand
belerang. Ketika terdapat sebuah ikatan valensi ganda, terdapat kemungkinan isomerisme
geometri cis atau trans, yang secara signifikan memengaruhi konfigurasi molekuler
molekul tersebut. Ikatan ganda-cis menyebabkan rantai asam lemak menekuk, dan hal ini
menjadi lebih mencolok apabila terdapat ikatan ganda yang lebih banyak dalam suatu
rantai. Pada gilirannya, ini memainkan peranan penting di dalam struktur dan fungsi
membran sel.
Asam lemak yang paling banyak muncul di alam memiliki konfigurasi cis,
meskipun bentuk trans wujud di beberapa lemak dan minyak yang dihidrogenasi secara
parsial.
Contoh asam lemak yang penting secara biologis adalah eikosanoid, utamanya
diturunkan dari asam arakidonat dan asam eikosapentaenoat, yang meliputi prostaglandin,
leukotriena, dan tromboksana. Kelas utama lain dalam kategori asam lemak adalah ester
lemak dan amida lemak. Ester lemak meliputi zat-zat antara biokimia yang penting seperti
ester lilin, turunan-turunan asam lemak tioester koenzim A, turunan-turunan asam lemak
tioester ACP, dan asam lemak karnitina. Amida lemak meliputi senyawa N-
asiletanolamina, seperti penghantar saraf kanabinoid anandamida.
Asam lemak adalah asam alkanoat dengan rumus bangun hidrokarbon yang
panjang. Rantai hidrokarbon tersebut dapat mencapat 10 hingga 30 atom. Rantai alkana
yang non polar mempunyai peran yang sangat penting demi mengimbangi kebasaan gugus
hidroksil.
Pada senyawa asam dengan sedikit atom karbon, gugus asam akan mendominasi
sifat molekul dan memberikan sifat polar kimiawi. Walaupun demikian pada asam lemak,
rantai alkanalah yang mendominasi sifat molekul.
Asam lemak terbagi menjadi:
Asam lemak jenuh
Asam lemak tak jenuh
Garam dari asam lemak
Prostaglandin
2. Gliserolipid
Gliserolipid tersusun atas gliserol bersubstitusi mono-, di-, dan tri-, yang paling
terkenal adalah ester asam lemak dari gliserol (triasilgliserol), yang juga dikenal sebagai
trigliserida. Di dalam persenyawaan ini, tiga gugus hidroksil gliserol masing-masing
teresterifikasi, biasanya oleh asam lemak yang berbeda. Karena ia berfungsi sebagai
cadangan makanan, lipid ini terdapat dalam sebagian besar lemak cadangan di dalam
jaringan hewan. Hidrolisis ikatan ester dari triasilgliserol dan pelepasan gliserol dan asam
lemak dari jaringan adiposa disebut "mobilisasi lemak".
Subkelas gliserolipid lainnya adalah glikosilgliserol, yang dikarakterisasi dengan
keberadaan satu atau lebih residu monosakarida yang melekat pada gliserol via ikatan
glikosidik. Contoh struktur di dalam kategori ini adalah digalaktosildiasilgliserol yang
dijumpai di dalam membran tumbuhan dan seminolipid dari sel sperma mamalia.
Gliserida adalah ester dari asam lemak dan sejenis alkohol dengan tiga gugus
fungsional yang disebut gliserol (nama IUPAC, 1,2,3-propantriol). Karena gliserol
memiliki tiga gugus fungsional alkohol, asam lemak akan bereaksi untuk membuat tiga
gugus ester sekaligus. Gliserida dengan tiga gugus ester asam lemak disebut trigliserida.
Jenis asam lemak yang terikat pada ketiga gugus tersebut seringkali tidak berasal dari kelas
asam lemak yang sama.
3. Gliseropospolipid
(Glisero)fosfolipid (bahasa Inggris: phospholipid, phosphoglycerides,
glycerophospholipid) sangat mirip dengan trigliserida dengan beberapa perkecualian.
Fosfolipid terbentuk dari gliserol (nama IUPAC, 1,2,3-propantriol) dengan dua gugus
alkohol yang membentuk gugus ester dengan asam lemak (bisa jadi dari kelas yang
berbeda), dan satu gugus alkohol membentuk gugus ester dengan asam fosforat.
Gliserofosfolipid, juga dirujuk sebagai fosfolipid, terdapat cukup banyak di alam
dan merupakan komponen kunci sel lipd dwilapis, serta terlibat di dalam metabolisme dan
sinyal komunikasi antar sel. Jaringan saraf termasuk otak, mengandung cukup banyak
gliserofosfolipid. Perubahan komposisi zat ini dapat mengakibatkan berbagai kelainan
saraf.
Contoh gliserofosfolipid yang ditemukan di dalam membran biologis adalah
fosfatidilkolina (juga dikenal sebagai PC, GPCho, atau lesitin), fosfatidiletanolamina (PE
atau GPEtn), dan fosfatidilserina (PS atau GPSer). Selain berperan sebagai komponen
primer membran sel dan tempat perikatan bagi protein intra- dan antarseluler, beberapa
gliserofosfolipid di dalam sel-sel eukariotik, seperti fosfatidilinositol dan asam fosfatidat
adalah prekursor, ataupun sendirinya adalah kurir kedua yang diturunkan dari membran.
Biasanya, satu atau kedua gugus hidroksil ini terasilasi dengan asam lemak berantai
panjang, meskit terdapat gliserofosfolipid yang terikat dengan alkil dan 1Z-alkenil
(plasmalogen). Terdapat juga varian dialkileter pada arkaebakteria.
Gliserofosfolipid dapat dibagi menurut sifat kelompok-kepala polar pada posisi sn-
3 dari tulang belakang gliserol pada eukariota dan eubakteria, atau posisi sn-1 dalam kasus
archaea.
Karena pada gugus ester asam fosforat masih mempunyai satu ikatan valensi yang
bebas, biasanya juga membentuk gugus ester dengan alkohol yang lain, misalnya alkohol
amino seperti kolina, etanolamina dan serina. Fosfolipid merupakan komponen yang
utama pada membran sel lapisan lemak. Fosfolipid yang umum dijumpai adalah:
Lecitin yang mengandung alkohol amino jenis kolina
Kepalin yang mengandung alkohol amino jenis serina atau etanolamina.
Sifat fosfolipid bergantung dari karakter asam lemak dan alkohol amino yang
diikatnya.
4. Sfingolipid
Sfingolipid adalah keluarga kompleks dari senyawa-senyawa yang berbagi fitur
struktural yang sama, yaitu kerangka dasar basa sfingoid yang disintesis secara de novo
dari asam amino serina dan asil lemak KoA berantai panjang, yang kemudian diubah
menjadi seramida, fosfosfingolipid, glisosfingolipid, dan senyawa-senyawa lainnya.
Nama sfingolipid diambil dari mitologi Yunani, Spinx, setengah wanita dan
setengah singa yang membinasakan siapa saja yang tidak dapat menjawab teka-tekinya.
Sfingolipid ditemukan oleh Johann Thudichum pada tahun 1874 sebagai teka-teki yang
sangat rumit dari jaringan otak.
Sfingolipid adalah jenis lemak kedua yang ditemukan di dalam membran sel,
khususnya pada sel saraf dan jaringan otak. Lemak ini tidak mengandung gliserol, tetapi
dapat menahan dua gugus alkohol pada bagian tengah kerangka amina.
Fosfosfingolipid utama pada mamalia adalah sfingomielin (seramida fosfokolina),
sementara pada serangga terutama mengandung seramida fosfoetanolamina dan pada fungi
memiliki fitoseramida fosfoinositol dan gugus kepala yang mengandung manosa.
Basa sfingoid utama mamalia biasa dirujuk sebagai sfingosina. Seramida (Basa N-
asil-sfingoid) adalah subkelas utama turunan basa sfingoid dengan asam lemak yang
terikat pada amida. Asam lemaknya biasanya jenuh ataupun mono-takjenuh dengan
panjang rantai dari 16 atom karbon sampai dengan 26 atom karbon.
Glikosfingolipid adalah sekelompok molekul beraneka ragam yang tersusun dari
satu residu gula atau lebih yang terhubung ke basa sfingoid melalui ikatan glikosidik.
5. Sakarolipid
Struktur sakarolipid Kdo2-Lipid A. Residu glukosamina berwarna biru, residu Kdo
berwarna merah, rantai asil berwarna hitam, dan gugus fosfat berwarna hijau.
Sakarolipid (bahasa Inggris: saccharolipid, glucolipid) adalah asam lemak yang
terikat langsung dengan molekul glukosa dan membentuk struktur yang sesuai dengan
membran dwilapis. Pada sakarolipid, monosakarida mengganti ikatan gliserol dengan asam
lemak, seperti yang terjadi pada gliserolipid dan gliserofosfolipid.
Sakarolipid yang paling dikenal adalah prekursor glukosamina terasilasi dari
komponen lipid A lipopolisakarida pada bakteri gram-negatif. Molekul Lipid-A yang
umum adalah disakarida dari glukosamina, yang diturunkan sebanyak tujuh rantai asil-
lemak. Lipopolisakarida minimal yang diperlukan untuk pertumbuhan E. coli adalah Kdo2-
Lipid A, yakni disakarida berheksa-asil dari glukosamina yang diglikosilasikan dengan dua
residu asam 3-deoksi-D-mano-oktulosonat (Kdo). Proses hidrolisis sakarolipid akan
menghasilkan amino gula.
6. Poliketida
Poliketida adalah metabolit sekunder yang terbentuk melalui proses polimerisasi
dari asetil dan propionil oleh enzim klasik maupun enzim iteratif dan multimodular yang
berbagi fitur mekanistik yang sama dengan asam lemak sintasi. Enzim yang sering
digunakan adalah poliketida sintase, melalui proses kondensasi Claisen.
Poliketida merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan secara alami oleh
bakteri, fungi, tumbuhan, hewan, sumber daya laut dan organisme yang memiliki
keanekaragaman struktural yang tinggi.
Banyak poliketida berupa molekul siklik yang kerangkanya seringkali dimodifikasi
lebih jauh melalui glikosilasi, metilasi, hidroksilasi, oksidasi, dan/atau proses lainnya
untuk menimba manfaat dari sifat antibiotik yang dimiliki. Beberapa jenis poliketida
bahkan bersifat anti kanker, dapat menurunkan kolesterol serta menunjukkan efek imuno-
supresif. Sejumlah senyawa antimikroba, antiparasit, dan antikanker merupakan poliketida
atau turunannya, seperti eritromisin, antibiotik tetrasiklin, avermektin, dan antitumor
epotilon.
7. Lipid sterol
Lipid sterol, seperti kolesterol dan turunannya, adalah komponen lipid membran
yang penting, bersamaan dengan gliserofosfolipid dan sfingomielin. Steroid, semuanya
diturunkan dari struktur inti empat-cincin lebur yang sama, memiliki peran biologis yang
bervariasi seperti hormon dan molekul pensinyalan. Steroid 18-karbon (C18) meliputi
keluarga estrogen, sementara steroid C19 terdiri dari androgen seperti testosteron dan
androsteron. Subkelas C21 meliputi progestagen, juga glukokortikoid dan
mineralokortikoid. Sekosteroid, terdiri dari bermacam ragam bentuk vitamin D,
dikarakterisasi oleh perpecahan cincin B dari struktur inti. Contoh lain dari lemak sterol
adalah asam empedu dan konjugat-konjugatnya, yang pada mamalia merupakan turunan
kolesterol yang dioksidasi dan disintesis di dalam hati. Pada tumbuhan, senyawa yang
setara adalah fitosterol, seperti beta-Sitosterol, stigmasterol, dan brasikasterol; senyawa
terakhir ini juga digunakan sebagai bagi pertumbuhan alga. Sterol dominan di dalam
membran sel fungi adalah ergosterol.
8. Lipid prenol
Lipid prenol disintesis dari prekursor berkarbon 5 isopentenil pirofosfat dan
dimetilalil pirofosfat yang sebagian besar dihasilkan melalui lintasan asam mevalonat
(MVA). Isoprenoid sederhana (alkohol linear, difosfat, dan lain-lain) terbentuk dari adisi
unit C5 yang terus menerus, dan diklasifikasi menurut banyaknya satuan terpena ini.
Struktur yang mengandung lebih dari 40 karbon dikenal sebagai politerpena. Karotenoid
adalah isoprenoid sederhana yang penting yang berfungsi sebagai antioksidan dan sebagai
prekursor vitamin A. Contoh kelas molekul yang penting secara biologis lainnya adalah
kuinon dan hidrokuinon yang mengandung ekor isoprenoid yang melekat pada inti
kuinonoid yang tidak berasal dari isoprenoid. Vitamin E dan vitamin K, juga ubikuinon,
adalah contoh kelas ini. Prokariota mensintesis poliprenol (disebut baktoprenol) yang
satuan isoprenoid terminalnya yang melekat pada oksigen tetap tak jenuh, sedangkan pada
poliprenol hewan (dolikol) isoprenoid terminalnya telah direduksi.
B. Garam lemak
Sabun adalah campuran dari natrium hidroksida berbagai asam lemak yang
terdapat di alam bebas.
Sabun terbuat melalui proses saponifikasi asam lemak. Biasanya digunakan
natrium karbonat atau natrium hidroksida untuk proses tersebut.
Secara umum, reaksi hidrolisis yang terjadi dapat dirumuskan:
asam lemak + NaOH ---> air + garam asam lemak
Jenis sabun yang dihasilkan bergantung pada jenis asam lemak dan panjang rantai
karbonnya. Natrium stearat dengan 18 karbon adalah sabun yang sangat keras dan tidak
larut. Seng stearat digunakan pada bedak talkum karena bersifat hidrofobik. Asam laurat
dengan 12 karbon yang telah menjadi natrium laurat sangat mudah terlarut, sedangkan
asam lemak dengan kurang dari 10 atom karbon tidak digunakan menjadi sabun karena
dapat menimbulkan iritasi pada kulit dan berbau kurang sedap.
C. Parafin
Parafin (bahasa Inggris: wax) adalah lemak yang terbentuk dari esterisasi alkohol
yang mempunyai rumus bangun yang panjang, dengan asam lemak. Alkohol dapat
mengandung 12 hingga 23 atom karbon. Parafin dapat ditemukan di alam sebagai
pelindung daun dan sel batang untuk mencegah agar tanaman tidak kehilangan air terlalu
banyak. Karnuba ditemukan pada dedaunan pohon palem Brasil dan digunakan sebagai
pelumas untuk lantai maupun mobil. Lanolin adalah parafin pada bulu domba. Beeswax
adalah cairan parafin yang disekresi lebah untuk membangun sel tempat untuk madu dan
telur lebah.
Parafin yang digunakan pada pembuatan lilin bukan melalui esterisasi, melainkan
merupakan campuran dari alkana dengan berat molekul yang besar. Pelumas untuk telinga
dibuat dari campuran fosfolipid dan ester dari kolesterol.
D. Prostaglandin
Prostaglandin pertama kali diketemukan dari cairan semen manusia pada sekitar
tahun 1930 oleh Ulf von Euler dari Swedia. Oleh karena diduga berasal dari kelenjar
prostat, sang penemu memberinya nama prostaglandin.
Prostaglandin, seperti hormon, berfungsi layaknya senyawa sinyal tetapi hanya
bekerja di dalam sel tempat mereka tersintesis. Rumus bangun prostaglandin adalah asam
alkanoat tak jenuh yang terdiri dari 20 atom karbon yang membentuk 5 cincin.
Prostaglandin tersintesis dari asam lemak dan asam arakidonat.
E. Terpena
Terpena merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh
tumbuhan dan terutama terkandung pada getah dan vakuola selnya. Pada tumbuhan,
senyawa-senyawa golongan terpena dan modifikasinya, terpenoid, merupakan metabolit
sekunder. Terpena dan terpenoid dihasilkan pula oleh sejumlah hewan, terutama serangga
dan beberapa hewan laut. Di samping sebagai metabolit sekunder, terpena merupakan
kerangka penyusun sejumlah senyawa penting bagi makhluk hidup. Sebagai contoh,
senyawa-senyawa steroid adalah turunan skualena, suatu triterpena; juga karoten dan
retinol. Nama "terpena" (terpene) diambil dari produk getah tusam, terpentin (turpentine).
Terpena dan terpenoid menyusun banyak minyak atsiri yang dihasilkan oleh
tumbuhan. Kandungan minyak atsiri mempengaruhi penggunaan produk rempah-rempah,
baik sebagai bumbu, sebagai wewangian, serta sebagai bahan pengobatan, kesehatan, dan
penyerta upacara-upacara ritual. Nama-nama umum senyawa golongan ini seringkali
diambil dari nama minyak atsiri yang mengandungnya. Lebih jauh lagi, nama minyak itu
sendiri diambil dari nama (nama latin) tumbuhan yang menjadi sumbernya ketika pertama
kali diidentifikasi. Sebagai misal adalah citral, diambil dari minyak yang diambil dari jeruk
(Citrus). Contoh lain adalah eugenol, diambil dari minyak yang dihasilkan oleh cengkeh
(Eugenia aromatica).
Terpenoid disebut juga isoprenoid. Hal ini dapat dimengerti karena kerangka
penyusun terpena dan terpenoid adalah isoprena (C5H8).
Tipe terpena dan terpenoid
Terpena memiliki rumus dasar (C5H8)n, dengan n merupakan penentu kelompok
tipe terpena. Modifikasi terpena (disebut terpenoid, berarti "serupa dengan terpena")
adalah senyawa dengan struktur serupa tetapi tidak dapat dinyatakan dengan rumus dasar.
Kedua golongan ini menyusun banyak minyak atsiri.
Hemiterpena, n=1, hanya isoprena.
Hemiterpenoid, contohnya prenol, asam isovalerat.
Monoterpena, n=2, contohnya mircen, limonen, dan ocimen.
Monoterpenoid, contohnya geraniol.
Seskuiterpena, n=3, contohnya farnesen.
Seskuiterpenoid, contohnya farnesol, kurkumen, bisabolol.
Diterpena, n=4, contohnya cembren.
Diterpenoid, contohnya kafestol.
Triterpena, n=6, contohnya skualena.
Triterpenoid, contohnya lanosterol, bahan dasar bagi senyawa-senyawa steroid.
Tetraterpena, n=8, contohnya adalah likopen, karoten
Politerpena, n besar, contohnya adalah karet dan getah perca.
Galeri rumus bangun
IsoprenaPrenol
Asam isovalerat
β-Mircena
Limonena
Ocimena
Geraniol
Farnesena
Farnesol
β-
α-(-)-
BisabololCembren
Kurkumena
Kafestol Skualena
F. Steroid
Penomoran pada steroid
Steroid adalah senyawa turunan lemak dari terpenoid yang tidak terhidrolisis.
Steroid merupakan kelompok senyawa yang penting dengan struktur dasar sterana tak
jenuh (bahasa Inggris: saturated tetracyclic hydrocarbon : 1,2-
cyclopentanoperhydrophenanthrene) dengan 17 atom karbon dan 4 cincin. Senyawa yang
termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol, progesteron, dan estrogen. Pada
umunya steroid berfungsi sebagai hormon. Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri
dari 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin
siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak pada
gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin.
Lemak sterol adalah bentuk khusus dari steroid dengan rumus bangun diturunkan
dari kolestana dilengkapi gugus hidroksil pada atom C-3, banyak ditemukan pada tanaman,
hewan dan fungsi. Semua steroid dibuat di dalam sel dengan bahan baku berupa lemak
sterol, baik berupa lanosterol pada hewan atau fungsi, maupun berupa sikloartenol pada
tumbuhan. Kedua jenis lemak sterol di atas terbuat dari siklisasi squalena dari triterpena.
Kolesterol adalah jenis lain lemak sterol yang umum dijumpai.
DAFTAR PUSTAKA
Ralp J. Fessenden and Joan S. Fessenden, “ KIMIA ORGANIK,” Edisi ketiga,
University Of Montana, 1986, Wadsworth, Inc, Belmont, Califfornia 94002,
Massachuset, USA.
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemak
http://id.wikipedia.org/wiki/Gliserida
http://biologipedia.blogspot.com/2011/01/fosfolipid.html
http://naynienay.wordpress.com/2008/01/28/lipid/