Post on 11-Oct-2018
i
LEMBAR PERNYATAAN
Skripsi ini sebagai prasyarat untuk mendapatkan gelar sarjana Strata I di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.adapun hal yang mengenai penyusunan, dengan ini menyatakan bahwa
saya:
1.Memberikan informasi dan kajian skripsi asli dari hasil penelitian dan observasi langsung dari
sekolah yang menjadi peneliti.
2.Memberikan/menuliskan referensi yang asli dan tertera pada isi penelitian tersebut
3.Jika penelitian skripsi ini adalah saduran fiktif atau jiplakan dari skripsi lain maka dengan ini
saya siap untuk menerima sangsinya.
Hormat saya
Gunawan Setiawan
NIM.102018224178
ii
ABSTRAK
Gunawan Setiawan. NIM 102018224178 Manajemen Pendidikan UIN Syarif Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Judul Skripsi ” Efektifitas KBK Dalam Pembelajaran di
SMK Islamiyah Ciputat ”.
Kurikulum merupakan alat yang paling krusial dalam merumuskan dan mengembangkan kulaitas pendidikan yang bermutu,berdaya sosial yang tinggi dan relevan untuk tujuan pendidikan.KBK salah satu metode yang sedang digencarkan oleh pemerintah dalam mengembangkan pola pendidikan guna mengarah pada tingkat penataan yang lebih lanjut.dengan kurikulum sekolah mempunyai pegangan dalam tujuan yang lebih dinamis khususnya menciptakan suasana yang diharapkan baik dalam literature pendidikan sampai pada tingkat tujuan sekolah tersebut.
Demikian KBK sebagai sarana implementasi dalam pengembangan pendidikan yang ada di sekolah menengah kejuruan yang berfungsi sebagai jenjang mulai dari yang paling tinggi,yakni tujuan umum pendidikan sampai pada tujuan yang paling rendah (perubahan prilaku) yang diharapkan setelah proses belajar mengajar. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas KBK dan penerapannya dalam proses belajar mengajar. penelitian yang penulis sajikan ini merupakan hal kecil untuk mengetahui usaha apa yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam pengembangan proses belajar mengajar serta dampak implemetasi KBK bagi siswa SMK Islamiyah.sesuai dengan tujuan pada konsep kurikulum yang diharapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.Tekhnik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara kepada pihak kepala sekolah dan bidang kurikulum serta menyebarkan angket kepada semua pihak guru.Adapun populasi yang dijangkau yaitu sejumlah 45 orang guru dan staf. Dari penelitian yang telah dilakukan,penulis melihat dan melakukan sebuah analisa maka SMK Islamiyah ini pada proses KBK belum secra efektif mampu dalam menerapkan tujuan KBK tersebut sesuai yang diharapkan.hal ini dapat dilihat dari tingkat kesiapan yang belum secara matang baik dari kepala sekolah dalam mengelola administrasi yang ada,tingkat kemampuan guru dalam pengajaran sampai pada sarana yang belum menunjang.hal itu dapat terlihat dari hasil wawancara, pengambilan data yang berkaitan dengan administrasi, sampai pada penyebaran angket kepada guru.
iii
KATA PENGANTAR
ȴɆǵȀȱǟ ȸƥȀȱǟ ǃǟ ȴȆǣ Puji syukur kepada Allah SWT atas segala karunia dan keberkahan yang telah
dianugerahkan kepada kita semua sehingga masih dapat menikmati segala kebaikanNya.dengan
ini penulis menyajikan suatu data penelitian tentang “Kurikulum Berbasis Kompetensi Pada
Proses Pembelajaran Siswa di SMK Islamiyah Ciputat”.
Sebagai hasil penelitian ini penulis sajikan tentang keefektivitasannya sebuah kurikulum
yang ada di SMK Islamiyah Ciputat. Semoga apa yang penulis sajikan dalam penelitian ini
menjadi sedikit bahan informasi tentang efektivitas kurikulum Berbasis Kompetensi.maka dari
itu penulis sangat berterima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah membimbing atas segala karunia dan kebaikan yang telah diberikan
seluruhnya.
2. Ayahanda Wirma Afandi dan Ibunda Aliah yang telah memberikan semangat do’a yang
luar biasa baik moril maupun materil sehingga bisa terselesainya tugas akhir ini.
3. Para guru dan siswa SMK Islamiyah
4. Drs.Mas’ud Kepala SMK Islamiyah Ciputat yang telah memberikan informasi mengenai
situasi pembelajaran yang ada.
5. Muhammad Nisad,S.Pd kepala bidang Kurikulum SMK Islamiyah Yang telah memberikan
wacana tentang program kurikulum yang dibuat.
6. Sukarna Syarif,SH. Dosen pembimbing yang begitu semangat membimbing penulis
sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir ini.
7. Drs.Syafril M.Pd. Dosen pembimbing proposal yang memberikan arahan tentang
Pembutan proposal skripsi ini.
8. Para dosen FITK khususnya jurusan KI-MP yang telah memberikan banyak ilmu
pengetahuan yang sebelumnya penulis belum dapatkan,sehingga dapat menjadi sumber
kreatifitas, inspirasi dan kemampuan dalam menyusun tugas akhir ini.
iv
9. Para siswa dan adik adikku SMK,MTS Gunung sindur yang telah memberikan inspirasi
dan pengalamannya dalam pembelajaran.
10. Ustad Arifin sebagai pembimbing spritual saya yang telah meyakinkan tentang suatu
kebaikan dan perjuangan.
11. Para shabat seperjuanganku yang ada di kampus Khususnya KI-MP C 2002,yang
memberikan semangat sehingga dapat menempuh tugas akhir kuliah ini.
12. Para teman pengajar yang ada di SMK, MTs, gunungsindur Bogor dan SMP
Muhamadiyah Pamulang..
13. Kakak dan adik-adik yang telah begitu mensuport dalam tugas skripsi ini.
Jakarta 25 juni 2010
Penulis
Gunawan Setiawan
v
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Masalah Penelitian
1.Identifikasi Masalah ....................................................................................... 4
2.Pembatasan Masalah ............................................................................. 4
3.Perumusan Maalah .......................................................................................... 4
C.Manfaat Penelitian ........................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI
A.Kurikulum Berbasis Kompetensi 1.Pengertian Kurikulum ...................................................................................... 6
2.Fungsi Kurikulum .................................................................................. 7
3.Latar Belakang KBK ........................................................................................ 9
4.Landasan dan Prinsip KBK ............................................................................. 10
5.Standar Kompetensi yang diharapkan ................................................... 12
6.Pendekatan Kompetensi ................................................................................. 14
B.Efektifitas Penerapan KBK Di Sekolah
1.Efektifitas Pembelajaran .................................................................. 15
2.Penilaian Proses Belajar ............................................................................ 18
a.Penilaian dalam Kompetensi .................................................................. 18
b.Penilaian Berbasis kelas ................................................................ 19
c.Proses pembelajaran Kompetensi ............................................................ 20
d.Manfaat Hasil Belajar ............................................................................. 21
3.Prosedur Pembelajaran dan Pembentukan Kompetensi .................... 22
4.Pengelolaan Kurikulum ............................................................................. 23
5.Inovasi Pengembangan Kurikulum ............................................................. 24
6.Penyusunan Silabus ......................................................................... 25
7.Komponen Silabus .................................................................................... 25
8.Pengembangan Silabus .............................................................................. 26
vi
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A.Tujuan Penelitian ....................................................................... 28
B.Desain dan Jenis Penelitian......................................................... 28
C.Tempat dan waktu Penelitian ..................................................... 28
D.Teknik Pengumpulan data .......................................................... 28
E.Defenisi Operasional ................................................................. 30
F.Teknik Analisa Data ...................................................................... 30
BAB IV PRESENTASI DAN ANALISA DATA 1.Gambaran umum SMK Islamiyah ................................................. 32
2.Deskripsi dan Analisa Data Berdasarkan Hasil Observasi .............. 35
3.Hasil Angket Kosioner .................................................................. 37
4.Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 52
5.Deskripsi Permasalahan Berdasarkan Analisa .......................... …. 54
6.Analisa dan Subjek Responden ...................................................... 55
BAB V PENUTUP
Kesimpulan dan Saran ....................................................................... 58
vii
TABEL
1. Sarana dan Prasarana yang menunjang………………………………….…...34
2. Frekuensi tentang penggunaan kontark pembelajaran……………….………37
3. Frekuensi tentang pelaksanaan kurikulum……………………………….…..37
4. Frekuensi tentang sarana untuk menunjang keahlian siswa…………….……38
5. Penggunaan RPP untuk pencapaian tingkat kompetensi siswa………….…...39
6. Penawaran kontrak belajar …………………………………………………..39
7. Melakukan persiapan awal bahan pengajaran…………………………….….40
8. Penerapan system SK,KD untuk pencapaian kurikulum…………………….41
9. Penggunaan alat Bantu untuk menunjang belajar siswa……………………..41
10. Penggunaan sarana Belajar yang disediakan…………………………...……42
11. Efektivitas wakt dalam belajar………………………………………....…….42
12. Penggunaan Simulasi/Games ………………………………………………..43
13. Pembuatan program portofolio……………………………………………….43
14. Melakukan Penilaian berkala kepada siswa…………………………..……..44
15. Program Evaluasi pencapaian tujuan belajar…………………………..…….45
16. Penetapan KKM………………………………………………………..……45
17. Efektivitas Dalam pengujian kompetensi ……………………………..…….46
18. Pemberian motivasi Kepada siswa…………………………………..………47
19. Pemberian Penghargaan kepada siswa………………………………..……..47
20. Penetapan dan penerapan kurikulum………………………………….…….48
21. Bentuk interaktif Guru di dalam kelas……………………………………...48
22. Penggunaan Metode diskusi………………………………………………..48
23. Pelatihan Pendidikan pada guru…………………………………...……….50
24. Pelatihan Keahlian kompetensi pada siswa…………………………...……50
25. Nilai Rata-rata Skor…………………………………………………………51
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Hasil wawancara
2. Struktur Organisasi
3. Rekapitulasi Data Guru
4. Rekapitulasi Data siswa
5. Lembar pengesahan judul Skripsi
6. Outline Bimbingan Skripsi
7. Riset wawancara
8. Surat Keterangan SMK Islamiyah Ciputat.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu dan teknologi, terutama tekhnologi informasi
menyebabkan arus komunikasi menjadi cepat dan tanpa batas. Hal ini berdampak
langsung pada bidang norma kehidupan dan ekonomi, seperti tersingkirnya tenaga kerja
yang kurang berpendidikan, kurang terampil dan terkikisnya budaya lokal. Dengan
cepatnya arus informasi dan budaya global mengakibatkan menurunnya norma-norma
masyarakat kita yang bersifat konsumtif, hal itu menjadi rawan terhadap timbulnya
gejolak social dan disintregrasi bangsa. kemudian adanya pasar bebas, kemampuan
bersaing, penguasaan pengetahuan dan teknologi, menjadi semakin penting untuk
kemajuan suatu bangsa. Situasi itu juga menjadikan ukuran kesejahteraan suatu bangsa
telah bergeser dari modal fisik atau sumber daya alam ke modal
intelektual,pengetahuan,social dan kepercayaan.
Situasi seperti itu membutuhkan pendidikan yang memberikan
kecakapan hidup (life skill), yaitu yang memberikan keterampilan, kemahiran dan
keahlian dengan kompetensi tinggi pada peserta didik. Dengan keterampilan tersebut
menjadi bekal untuk mampu bertahan dalam suasana yang selalu berubah,tidak pasti
dan kompetitif dalam kehidupanya. Kecakapan ini sebenarnya telah diperoleh siswa
sejak dini melalui pendidikan formal di sekolah maupun yang bersifat informal,
membentuk menjadi masyarakat berpengetahuan dengan belajar sepanjang hayat (life
long education).
Berdasarkan konteks di atas penulis menyajikan suatu data tentang
penerapan keefektifan kurikulum berbasis kompetensi. KBK ini menjadi bahan acuan
bagi siswa dalam menempuh pengetahuan guna memiliki kemampuan bakat dan minat
dalam mata pelajaran yang diberikan oleh guru dan sekolah. Pada kenyataannya bahwa
KBK belum secara maksimal diberlakukan di sekolah-sekolah, Kalaupun itu ada
belum sepenuhnya dilakukan karena berbagai hal. keadaan itu terlihat Banyak guru
2
yang belum mengerti dari penerapan KBK tersebut. Disamping itu fasilitas yang
kurang memadai, serta belum menunjang. Pada dasarnya kurikulum tetap digunakan
dalam pembelajaran siswa baik formal maupun informal, tetapi kurikulum biasa
digunakan kepada siswa sehingga siswa mampu :
1).berpikir bagaimana berpikir dan belajar bagaimana belajar
2).memadukan belajar formal dan informal
3).mengakses,memilih dan mengolah informasi untuk melengkapi pengetahuannya dan
4).mengatasi situasi yang ambigu/kabur,permasalahan dan tantangan yang tidak
diramalkan atau belum pasti.
Dari pemaparan tersebut sekiranya penulis melihat permasalahan yang ada di
SMK Islamiyah berkaitan dengan kurikulum yang digunakan. Yaitu sudah efektivkah
KBK diterapkan di sekolah tersebut, Strategi apa yang digunakan oleh kepala sekolah
dalam pengembangan tingkat pemahaman siswa terhadap kemampuan dan keterampilan
yang diperoleh, dan bagaimana peranan guru dalam implementasi KBK tersebut.
Tingkat pengembangan KBK ditekankan agar siswa yang mengikuti pendidikan
di sekolah memperoleh kompetensi yang diinginkan. Dengan demikian siswa bukan
hanya menghafal, mengingat dan mengerti teori, tetapi juga menguasai bidang yang
dipelajari. misalnya bila belajar bahasa Inggris siswa sungguh menjadi kompetens,
untuk itu dapat juga berbicara dan berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Dengan
tekanan pada kompetensi diharapkan siswa sungguh menguasai bahan, dapat
menggunakan dengan kemampuannya siswa semakin maju,dan dapat menggunakannya
dalam hidup berasama di tengah masyarakat.
“Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh istilah UNESCO disebut belajar itu
untuk tahu,untuk dimengerti dan diterapkan dalam kehidupan selamanya”.1 Dengan
pendekatan ini kurikulum lebih menekankan kompetensi apa yang diharapkan oleh
siswa, entah kompetensi umum, bidang dan pelajaran tertentu. Dengan model ini juga
1 .J.Drost,SJ 2005 (Dari KBK sampai MBS ) Penerbit BUKU KOMPAS 2005, hal 11
3
dimungkinkan guru menggunakan bahan apapun yang sesuai dengan kompetensi yang
dituju.
Dalam pembelajaran kurikulum dapat dijadikan sebagai alat untuk menuju pada
tujuan pendidikan yang terarah dan efektif, Tetapi bagaimana kurikulum itu diterapkan
pada sebuah lembaga pendidikan yang notebene merupakan landasan awal untuk
memulai proses belajar mengajar.
Pendidikan menurut konsepsi kurikulum memiliki pengaruh,mengubah dan
memberi corak baru kepada masyarakat dan kebudayaan. Beberapa ahli pendidikan
berpendapat bahwa pendidikan adalah alat rekontruksi social, diantaranya:
“Jhon Dewey seorang peneliti pendidikan memandang pendidikan sebagai alat
rekontruksi social yang paling efektif. Pendidikan merupakan alat konstruktif untuk
memperbaiki masyarakat dan membina masa depan yang lebih baik.”2
Sehubungan itu penulis mencoba melakukan sebuah penelitian yang
membahas bagaimana KBK yang ada di sekolah SMK Islamiyah. Dalam perumusan
kurikulum sekolah, kompetensi itu perlu diuji,karena sebagai acuan siswa setelah ia
lulus dari lembaga pendidikan tersebut.
SMK Islamiyah merupakan sekolah yang menjadi harapan masyarkat sekitar,
karena sudah menjadi bagian kemudahan bagi siswanya dalam mengembangkan
kemapuan keahlian. Bila dilihat dari seperangkat kurikulum yang digunakan, SMK
tersebut meiliki harapan pengembangan bagi kemajuan tingkat pendidikan, terlebih bagi
siswanya yang akan menggali kemampuannya dibidang keahlian. Hal inilah yang
menjadi penulis ingin lebih mengetahui tingkat keberhasilan dan keefektivannya dalam
penerapan di bidng kurikulum berbasis kompetensi.
perumusan kurikulum tersebut, penulis melihat bahwa kemampuan siswa
dalam mempelajari sebuah keterampilan dapatlah melatih dirinya dalam pengenalan
program studi, mulai dari pengenalan keahlian dalam teori dan praktik, sampai pada
keahlian dalam berpikir, menganalisa dan kemampuannya melakukan sesuatu yang
bersifat efektif. Dalam perumusan kurikulum para guru dilibatkan sebagai fasilitator 2 ”S.Nasution” dalam Hamid Syarif (ed)pPengembangan kurikulum Penerbit PT Bina llmu Surabaya 1996.hal 24
4
untuk siswa belajar. Keefektifan kurikulum itu dibuat berdasarkan pada jenis
kompetensi siswa dan kemampuan guru dalam menyampaikan pengajaran .
SMK tesebut selain melihat jenis kompetensi siswa juga diharapkan dalam
pembelajaran, akan membuahkan hasil. didasarkan pada bentuk kemampuan dan
kecakapan siswa (Life Skill). Ketika siswa tersebut sudah selesai dengan program
inputnya maka akan dapat melihat suatu bentuk keahlian yang diharapkan berhasil
dalam penerapan kurikulum tersebut.
A.Identifikasi Masalah
Dalam pembahasan keefektivitasan kurikulum berbasis kompetensi ini penulis
melakukan identifikasi sebagai berikut :
1.Belum adanya tindak lanjut KBK secara khusus yang menjadi tujuan penerapan siswa
dalam bidang kompetensi di sekolah SMK Islamiyah tersebut.
2.Masih banyak guru yang belum memahami penerapan KBK tersebut.
3.Kurangnya strategi kepala sekolah dalam pengembangan dan penerapan KBK
tersebut.
B.Pembatasan Dan Perumusan Masalah
Mengingat permasalahan yang cukup banyak untuk dibahas, dan untuk lebih
memudahkan maka dengan ini dibatasi pada Efektifitas penerapan KBK dalam
proses pembelajaran siswa.
Adapun yang dimaksud dengan tingkat keefektifan kurikulum yaitu kurikulum
yang diterapkan dapat diimplementasikan oleh para siswa dalam bidang keahlian.
Sedangkan KBK yang dimaksud adalah bagaimana kurikulum tersebut menjadi bahan
tujuan untuk pengembangan kompetensi siswa sebagai penguasaan keterampilan.
Berdasarkan pembatasan tersebut, maka penulis selanjutnya merumuskan
masalah sebagai berikut :
1.Bagaimana penerapan KBK di SMK Islamiyah tersebut.
2.Seberapa efektif penerapan KBK dalam proses pembelajaran di SMK Islamiyah
tersebut.
5
C.Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran yang
bersifat teoritis maupun praktek untuk mengembangkan penerapan kurikulum berbasis
kompetensi secara efektif dan efesisen,Khususnya bagi sekolah SMK
ISLAMIYAH.serta memberikan manfaat bagi penulis dalam melihat sebuah wacana
pelaksanaan kurikulum untuk pencapaian tujuan pendidikan formal dan studi banding
sehubungan manajemen sekolah.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Kurikulum Berbasis Kompetensi
1. Pengertian kurikulum Berbasis Kompetensi
Dalam dokumen kurikulum 2004 dirumuskan bahwa kurikulum berbasis
kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil
belajar yang harus dicapai oleh siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan
pemberdayaan sumber daya pendidikan.3
Kurikulum secara luas/modern mencakup kehidupan murid dan
masyarakat,pemahaman semacam ini dikemukakan oleh William H.Killpatrick bahwa
kurikulum dalam arti modern meliputi keseluruhan kehidupan anak,sepanjang sekolah
dapat memberikan pengaruh terhadap kehidupan tersebut, atau sekolah seharusnya
mengambil tanggung jawab atas pengembangan kehidupan tersebut. Dari pemahaman
tersebut dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat program atau
rencana blajar siswa dibawah tanggung jawab sekolah sebagai program
belajar,kurikulum hendaknya disusun secara sistematis dan logis agar dapat mencapai
tujuan pendidikan sekolah yang telah ditetapkan.
Ada beberapa kriteria dalam memilih isi kurikulum yang dikemukakan oleh
Nana sudjana yaitu:4
a) Isi kurikulum harus sesuai,tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa.
b) Isi kurikulum mencerminkan kenyataan sosial.
c) Isi kurikulum harus mengandung pengetahuan ilmiyah yang komperhenship.
d) Isi kirikulum mengandung teori,prinsip dan konsep informasi faktual dan
e) Isi kurikulum dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Pada dasarnya pengertian dan isi kurikulum di atas suatu hal penting yang harus
diperhatikan adalah bahwa suatu kurikulum harus mampu menjawab sejumlah
persoalan,dimana persoalan tersebut adalah merupakan persoalan-persoalan tentang apa 3 Sanjaya Wina,Pembelajaran dalam implementasi KBK (Jakarta Kencana pers 2008).hal 6 4 .Nurdin Syarifudn,Guru profesional dan Implementasi Kurikulum(Ciputat Pers Jakarta 2002).hal.55
7
persoalan,dimana persoalan tersebut adalah merupakan persoalan-prsoalan tentang apa
tujuan yang ingin dicapai,pengalaman belajar apa yang harus disiapkan untuk mencapai
tujuan tadi,bagaimana pengalaman itu diorganisir secara efektif dan efesien.
Dari pengertian di atas KBK memiliki tiga arti karakteristik utama
diantaranya, pertama merupakan kurikulum yang memuat sejumlah kompetensi dasar
yang harus dicapai oeh siswa, kedua implementasi pembelajaran dalam KBK
menekankan pada proses pengalaman dan memperhatikan keberagaman setiap individu,
dan ketiga KBK merupakan bentuk evaluasi yang menekankan hasil dan proses belajar,
sehingga pencapaian standar kompetensi dilakukan secara utuh yang tidak hanya
mengukur aspek pengetahuan saja,akan tetapi sikap dan keterampilan5.
2.Fungsi kurikulum
Kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan serta sebagai sebuah
komponen dalam tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam undang-undang
Sisdiknas no 20 tahun 2003 tentang standarisasi dan kurikulum pendidikan pada pasal
35-36.6 Tujuan pendidikkan berhubungan dengan manusia yang diidealisasikan atau
dicita-citakan oleh suatu masyarakat atau bangsa.Manusia yang demikian sangat
bergantung atas pandangan hidup (way of life). suatu masyarakat atau bangsa yang
bersangkutan, dimana praktik pendidikan dilakukan. Membentuk manusia semacam ini
haruslah diisi oleh serangkaian program pendidikan yang di dalamnya berisikan
kegiatan dan pengalaman belajar. Program tersebut pada akhirnya akan
dilakukan/dilaksanakan oleh guru dan murid dilembaga pendidikan sekolah.
“Berdsarkan konteks tersebut fungsi kurikulum secara teoritis diantaranya”:7
a) sebagai Tujuan Pendidikan
Merupakan tujuan pendidikan mempunyai jenjang,mulai dari yang paling tinggi,
yakni tujuan umum pendidikan sampai pada tujuan yang paling rendah (perubahan
prilaku) yang diharapkan setelah proses belajar mengajar.
5 . wina Sanjaya,Pembelajaran dalam implementasi Kurikulum KBK,(Prenada Media Group)hal.11 6.Undang-undang No 20 Th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 35-36 7.” Usman muladi,”Wirokusuma,dalam Syarif Hamid (ed)Pengembangan Kurikulum.hal 24
8
b.)Kurikulum dan Anak
Kurikulum berfungsi sebagai kegiatan dan pengalaman yang akan disajikan kepada
murid di bawah bimbingan sekolah atau guru. Kegiatan dan pengalaman ini dapat
meliputi bidang pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan tertentu.
c).Kurikulum dan Guru
berfungsi sebagai pelaksana kurikulum di sekolah.kurikulum berisikan tentang jenis-
jenis program, cara pelaksanaan propgram, petugas pelaksanaan,dan alat-alat
perlengkapan yang akan dipergunkan.
d).Kurikulum dan Kepala Sekolah /Pembina Sekolah
Kepala sekolah berfungsi sebagai supervisior dan Administrator serta bertanggung
jawab terhadap pelaksana kurikulum di sekolah.Fungsi kurikulum bagi kepala
sekolah adalah pedoman dalam pelaksanaan fungsi supervisior untuk memperbaiki
situasi belajar, memberikan bantuan kepada guru untuk memperbaiki situasi
balajar,memperkembangkan lebih lanjut.
Pullias Young (1988) dan manna (1990) mendefinisikan bahwa sedikitnya 19
persen guru memiliki sifat,dintaranya sebagai pendidik, pengajar, model, teladan,
peneliti,pendorong,kreatifitas,aktor,pemancipator,evolutor,pembangkit,pandangan,peker
ja rutin,pembawa cerita, pengawas serta sebagai kulminator”.8
Karena itu sekolah dapat membuat perencanaan tenaga yang akan dibutuhkan
secara tepat, jenis-jenis pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki oleh
petugas, serta alat-alat yang akan diperlukan.
Berdasarkan pemikiran tersebut, fungsi kurikulum bagi guru adalah sebagai
berikut: Pertama, sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir
pengalaman bagi para siswa, kedua sebagai pedoman untuk menilai terhadap
perkembangan murid dalam rangka penyerapan sejumlah pengalaman yang diberikan
Disamping itu guru juga memiliki kepekaan terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi dalam dunia kependidikan, seperti perubahan kurikulum satu kali dalam
sepuluh tahun. Guru diminta untuk cepat beradaptasi dengan perubahan itu dengan cara 8.E.Mulyasa,Menjadi guru Profesional(Rosdakarya,Bandung 2005),hal 37
9
mengikuti penataran, workshop, dan belajar dengan teman se-profesi guru dalam
pengembangan kurikulum harus memiliki pandangan mata burung (a bird eye view)
mengenai proses pengembangan kurikulum.karena guru bekerja di kelas untuk
menyampaikan kurikulum real, guru merupakan pengontrol kualitas belajar mulai dari
awal sampai berakhirnya pembelajaran sebenarnya guru diminta informasi, kritikan
dalam perbaikan kurikulum agar kurikulum itu menyentuh dan berguna untuk
terciptanya life Skill dikalangan siswa.
3.Latar belakang KBK
a.Pengertian Kompetensi
Istilah kompetensi merupakan istilah turunan dari bahasa Inggris competence
yang berarti kecakapan,kemampuan, dan wewenang. Dalam konteks kependidikan
kompetensi merupakan pengetahuan, sikap dan prilaku yang tercermin dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak.9
Proses pembelajaran yang didasarkan pada kompetensi atau penguatan adalah
kegiatan belajar dan mengajar diarahkan untuk memberikan pengetahuan,sikap,dan
keterampilan kepada peserta didik untuk melakukan sesuatu,berupa seperangkat
tindakan (dalam bentuk kemahiran, ketetapan dan keberhasilan) penuh tanggung jawab
yang harus dimilki seseorang untuk melakukan tugas-tugas pada jenis pekerjan tertentu.
Goordon (1988: 109), yang dikutif mulyasa, menjelaskan bebrapa aspek atau ranah yang terkandung dalam kompetensi sebagai berikut :
a. Pengetahuan (knowledge)
b. pemahaman(understending)
c. kemampuan (skill),nilai(value)
d. sikap (attitude) dan minat (intererest).10
Dengan demikian Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan seperangkat
rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh
9 .Kansius ,Pengelolaan kelas yang dinamis,(Kansius Yogyakarta 2006).hal 130 10..E.Mulyasa,PAI Berbasis Kompetensi /Konsep dan Implementasi Kurikulum(Rosda,Bandung 2004).hal 51)
10
siswa,penilaian kegiatan belajar mengajar,dan pemberdayaan sumber daya pendidikan
dalam pengembangan kurikulum sekolah.
Kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan pernyataan apa
yang diharapkan dapat diketahui,disikapi atau dilakuakan siswa dalam setiap tingkatan
kelas dan sekolah dan sekaligus menggambarkan kemajuan siswa yang dicapai secara
bertahap dan berkelanjutan untk menjadi kompeten.
b.Penilaian Berbasis kelas (PBK)
Pusat kurikulum (2004) menyatakan bahwa PBK merupakan suatu kegiatan
mengumpulkan iformasi tentang proses hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru
yang bersangkutan, sehingga penilain tersebut akan mengukur apa yang hendak di ukur
dari siswa.
PBK ini memuat prinsip, saran dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan yang
lebih akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik melalui identifikasi atau hasil
belajar yang telah dicapai. “Dalam praktiknya PBK memperhatikan tiga ranah dominan
yaitu ranah pengetahuan (kognitif), ranah sikap (afektif), dan ranah keterampilan
(psikomotorik)”.11 PBK tersebut berguna untuk lima hal sebagai berikut:
(1).Umpan balik bagi siswa tentang kemampuan dan kekuranganya
(2).Memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar siswa
(3).Umpan balik bagi guru untuk memperbaiki program pembelajarannya
(4).Memungkinkan siswa mencapai kompetensi dengan kecepatan berbeda-beda
(5).Memberi informasi yang lebih komunikatif kepada steakholder tentang efektivitas
pendidikan sehingga meningkat partisipasinya. :
4.Landasan dan Prinsip KBK
Landasan-landasan kurikulum akan menyediakan informasi yang sangat berguna
dalam pembuatan keputusan tentang kurikulum yang akan disusun.Hal ini menekankan
perlunya menetapkan landasan-landasan sebelum memulai kegiatan pengembangan
kurikulum.
11.Muslich mansur.KTSP (Seri satandar nasional Pendidikan(Bumi Aksara,Jakarta 2007).hal.91
11
Ada beberapa jenis landasan yang digunakan dalam pengembangan
kurikulum.Menurut Tyler (1949) landasan kurikulum terdiri dari landasan
filosofis,social budaya,dan psikologis.pendapat tersebut serupa denngan yang
dikemukakan Murray Print (1993) bahwa landasan kurikulum terdiri dari landasan
filosofis,social budaya, dan psikologis, perkembangan ilmu dan tekhnologi.
Sesuai dengan prinsip diversifikasi dan desentralisasi pendidikan,maka
pengembangan kurikulum ini digunakan prinsip dasar kesatuan dalam kebijakan yaitu
dalam mencapai tujuan pendidikan perlu ditetapkan standar kompetensi yang harus
dicapai siswa secara nasional, pada setiap jenjang pendidikan.Sedangkan,Prinsip
keberagaman Pelaksanaan, yaitu dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi
perencanan dan pelaksanan kegiatan pembelajaran,penilaian,dan pengelolaannya
mengakomodasi perbedaan-perbedaan yang berkaitan dengan kesiapan,potensi
akademik, minat, lingkungan, budaya,dan sumber daerah atau sekolah sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan masing-masing.
Secara rinci pengembangan kurikulum Berbasis Kompetensi
mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:
1.Keimanan,nilai-nilai dan budi pekerti luhur yang perlu digali,dipahami,dan diamalkan
oleh siswa.
2.Penguatan Integritas nasional yang dicapai melalui pendidikan yang memberikan
pemahaman tentang masyarakat Indonesia yang majemuk dan kemajuan peradaban
bangsa Indonesia dalam tatanan peradaban dunia yang multikultural dan multibahasa.
3.Keseimbangan berbagai bentuk pengalaman belajar siswa yang meliputi etika, logika,
estetika dan kinestika.
4.Penyediaan tempat yang memberdayakan semua siswa untuk memperoleh
pengetahuan,keterampilan,dan sikap sangat diutamakan seluruh siswa dari berbagai
kelompok seperti kelompok yang kurang beruntung secara ekonomi dan social,yang
memerlukan bantuan khusus, berbakat, dan unggul berhak menerima pendidikan yang
tepat sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya.
5.Kemampuan berpikir dan belajar dengan mengakses,memilih dan menilai
pengetahuan untuk mengatasi situasi yang cepat berubah dan penuh ketidakpastian
12
merupakan kompetensi penting dalam meghadapi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
6.Kurikulum perlu memasukan unsur keterampilan atau kecakapan hidup agar siswa
memiliki keterampilan sikap,dan prilaku adaptif,kooperatif dan kompetitif dalam
menghadapi tantangan dan tuntutan kehidupan sehari-hari secara efektif.
7.Pendidikan berlanjut sepanjang hidup manusia untuk mengembangkan,menambah
kesadaran,dan selalu belajar memahami dunia yang selalu berubah dalam berbagai
bidang.kemampuan belajar sepanjang hayat dapat dilakukan melalui pendidikan
formal dan informal, serta pendidikan alternatif yang diselenggarakan baik oleh
pemerintah maupun oleh masyarakat.
8.Upaya memandirikan siswa untuk belajar,bekerja sama,dan menilai diri sendiri sangat
perlu diutamakan agar siswa mampu membangun pemahaman dan
pengetahuannya.penilaian berkelanjutan dan komperhensip menjadi sangat penting
dalam rangka pencapaian upaya tersebut.
9.Pendekatan yang digunakan dalam mengorganisasikan pengalaman belajar berfokus
pada kebutuhan siswa yang berpariasi dan mengintegrasikan berbagai disiplin
ilmu.keberhasilan pencapaian pengalaman belajar menuntut kemitraan dan tangung
jawab bersama dari siswa,guru,sekolah,orang tua,dunia usaha,dan industri dan
masyarakat.
5.Standar Kompetensi yang diharapkan
Pada kurikulum Berbasis kompetensi tahun 2004 standar kompetensi adalah:”(a)
pernyataan tujuan yang menjelaskan apa yang harus diketahui peserta didik dan
kemampuan melakukan sesuatu bidang studi,dan (b) spesikasi skor atau peringkat
kinerja yang berkaitan dengan kategori pencapaian seperti lulus atau memiliki
keahlian”.12)
Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang
direflesikan atau diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.Untuk
berkompeten dalam bidang tertentu,seseorang harus secara konsisten dan terus-menerus 12 . azyumardi.Azra,Perencanaan Sistem Pengajaran PAI.(Faza Media Jakarta 2006) hal.112
13
menunjukan kompetensi dalam bidang tersebut dalam cara berpikir dan
berprilaku/bertindak sehari-hari.
Kompetensi harus mempunyai konteks dalam berbagai bidang kehidupan atau
hal-hal lainnya yang diperlukan agar seseorang dapat melakukan sesuatu.Kehandalan
kemampuan seseorang melakukan sesuatu harus didefenisikan secara jelas dan luas
dalam suatu standar yang dapat dicapai melalui performans atau unjuk kerja yang dapat
diukur dengan indikator tertentu.
“KBK merupakan bentuk program life skill yang seharusnya tercermin dalam kurikulum nasional yang bisa diterapkan di lapangan.Dengan demikian life skill tidak perlu dibuatkan program khusus di luar kurikulum pendidikan nasional yang ada. Seperti dalam wujud community college maupun SMK empat tahun.Life skill dalam pengertian yang lebih luas tentunya mengerjakan bagaimana anak bisa berhubungan dengan masalah yang dihadapi dan mengatasi persoalan yang muncul di masyarakat.13 Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada dasarnya merupakan format atau
standar yang menetapkan kompetensi apa yang diharapkan dapat dicapai siswa dalam
setiap tingkatan kelas atau jenjang tertentu agar memiliki kecakapan hidup sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional.Dengan demikian,kurikulum ini merupakan
pergeseran penekan dari isi (apa yang tertuang) ke kompetensi (bagaimana
berpikir,bersikap,belajar dan melakukan).oleh karena itu,pada guru dan siswa
diharapkan dapat mengetahui kompetensi apa yang seharusnya dicapai pada setiap
pembelajaran dan sejauh mana efektifitas kegiatan pembelajaran telah dicapai.
Standar kompetensi yang dikembangkan dalam KBK ini didasarkan pada
prinsip-prinsip berikut:
a) Semua kompetensi dan pengalaman belajar dirancang secara berkesinambungan
mulai dari TK & RA sampai SMA & MA.penetapan ini disesuaikan dengan
kebutuhan sekolah dan masyarakat yang berbeda dan responsive terhadap
perubahan social dan tekhnologi.
13 )WWW.KOMPAS.COM,26 Januari 2002.Kurikulum Pendidikan SMK
14
b) Siswa,orang tua dan guru dapat memperoleh kejelasan secara terbuka tentang hasil
belajar apa yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa sekolah.Dengan
demikian,dapat ditentukan berbagai pendekatan pembelajaran yang paling
tepat,menyenangkan,dan menantang para siswa untuk mencapai hasil belajar
setinggi mungkin sesuai dengan kebutuhan siswa,keadaan sekolah,dan tuntutan
kehidupan.
6.Pendekatan Kompetensi
Pendekatan kompetnsi merupakan pendekatan pengembangan kurikulum yang
memfokuskan pada penggunaan kompetensi tertentu berdasarkan tahap-tahap
perkembangan peserta didik.peserta didik berada pada proses perkembangan yang
berkelanjutan dari seluruh seluruh aspek kepribadian,sebagai pemekaran terhadap
potensi-potensi bawaan sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh
lingkungan.
Tujuan KBK adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk menghadapi
perannya dimasa datang dengan mengembangkan sejumlah kecakapan hidup (life skill).
Dengan demikian siswa secara wajar tanpa merasa tertekan secara proaktif dan kreatif
menemukan solusinya sehingga mampu mengatasinya.14
Kurikulum berbasis kompetensi terkait dengan pendekatan pengembangan
pribadi, karena standr kompetensi yang dikembangkan berkenan dengan pribdi peserta
didik, seperti kompetensi intlektual, social dan komunuikasi,penguaan nilai-nilai dan
keterampilan-keterampilan, bedanya dalam kurikulum berbasis komptensi lebih
difokuskan pada kompetensi potensial yang esensial,sedang pengembangan pribadi
lebih menekankan keutuhan perkembangan kemampuan-kemampuan tersebut.
14 .Wina Sanjaya,Pembelajaran dalam Implementasi KBK(,Prenada Media Group Jakarta 200), hal 12
15
B.Efektifitas Penerapan KBK di Sekolah
1.Efektivitas Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:219) dikemukakan bahwa efektif
berarti ada efeknya (akibatnya,pengaruhnya,kesannya),manjur atau mujarab, dapat
membawa hasil.15 Jadi efektivitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang
melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju. Efektivitas adalah bagaimana suatu
organisasi berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha
mewujudkan tujuan operasional.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa efektifitas berkaitan
dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan
adanya partisipasi aktif dari anggota.Dengan demikian persiapan mengajar bagaimana
program tersebut behasil melaksanakan semua tugas pokok pembelajaran serta
memanfaatkan sumber belajar untuk menyukseskan kurikulum tersebut.
“Kajian terhadap efektivitas penddikan yang termuat dalam kurikulum memiliki
tahapan dan waktu panjang, indikator ini mengacu pada ( input, proses, output dan
outcome ).Indikator tersebut dijelaskan sebagai berikut”:16
1.Indikator input : indikator ini meliputi karakteristik guru, fasilitas, perlengkapan dan
materi pendidikan serta kapasitas manajemen.
2.Indikator proses : indikator proses meliputi prilaku Administratif, alokasi waktu guru
dan waktu peserta didik.
3.Indikator Output: ini berupa hasil-hasil dalam bentuk perolehan peserta didik dan
dinamika system sekolah yang berhubungan dengan prestasi belajar dan hasil yang
berhubungan dengan perubahan sikap dan kesamaan.
4.Indikator Output: indikator ini meliputi lulusan ketongkat pendidikan berikutnya.
15..Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi kedua (Balai Pustaka Jakarta 1996).hal 219 16. EMulyasa , Implementasi Kurikulum 2004/Panduan pembelajaran KBK, (Remaja Rosdakarya Bndung 204)hal.91
16
“Efektivitas pembelajaran adalah seberapa efektiv perencanaan kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan. Dalam proses pendidikan,efektivitasnya dapat dilihat dari dua sisi, yakni:
a. Efektifitas mengajar pendidik, berkaitan dengan sejauhmana kegiatan belajar mengajar yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik.
b. Efektivitas belajar anak didik, berkaitan dengan sejauhmana tujuan-tujuan yang diinginkan telah dapat dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan17.
Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan aktif siswa untuk membangun
makna atau pemahaman terhadap suatu objek atau suatu peristiwa.Sedangkan kegiatan
belajar mengajar merupakan upaya kegiatan menciptakan suasana yang mendorong
inisiatif, motivasi dan tanggung jawab siswa untuk selalu menerapkan seluruh potensi
dari dalam membangun gagasan melalui kegiatan belajar sepanjang hayat.
Prinsip dasar kegiatan Belajar Mengajar (KBM) adalah pengembangan
keterampilan berpikir logis, kritis, kretaif, bersikap dan betanggung jawab pada
kebiasaan dan prilaku sehari-hari melalui aktifitas pembelajaran secara aktif yaitu:
1.Berpusat pada siswa
Setiap siswa berbeda dalam minat, kemampuan, kesenagan, pengalaman, kecepatan
dan gaya belajar.Oleh karena itu kegiatan pembelajaran,organisasi kelas, materi
pembelajaran, waktu belajar, alat belajar dan cara penilaian perlu beragam sesuai
dengan karakteristik siswa. Dengan KBM hendaknya memungkinkan siswa
bersosialisasi dengan menghargai perbedaan (pendapat, sikap, kemampuan, prestasi).
2.Mengembangkan keingintahuan dan imajinasi
Setiap siswa menmiliki rasa ingin tahu dan daya imajinasi.pembelajaran hendaknya
mendorong dan menjadikan mereka bersikap peka, kritis, mandiri, kreatif, dan
bertanggung jawab.
3.Memiliki semangat mandiri bekerjasama,dan berkompetisi
18..Abdullah Idi ,Pengembangan Kurikulum dan Teori Prakteik, (Gaya Media Jakarta 1999).hal.114
17
Siswa perlu dilatih untuk terbiasa bekerjasama dan berkompetisi.KBM perlu
menyediakan tugas yang mendorong kerja yang mendorong untuk bekerjasama
dengan menjunjung solidaritas.
4 menciptakan kondisi yang menyenangkan siswa akan belajar dan terus belajar jika
kondisi pembelajaran dibuat menyenangkan, nyaman dan jauh dari perilaku yang
menyakitkan perasaan siswa .Suasana belajar yang menyenangkan sangat diperlukan
karena otak tidak akan bekerja optimal bila perasaan dalam keadaan tertekan .
perasaan senang biasanya akan muncul bila belajar diwujudkan dalam bentuk
permainan, melakukan sendiri dan eksperimen dengan menggunakan berbagai sumber
belajar yang menarik.
5.Mengembangkan beragam kemampuan dan pengalaman belajar.
Pendidikan, kata lain untuk mendidik adalah educare yang berasal dari e-ducare yang
berarti menggiring ke luar.Jadi educare dapat diartikan usaha pemuliaan.Jadi
pemuliaan manusia atau pembentukan manusia, maka proses pendidikan sebagai
proses informal.Tidak ada pendidikan formal, karena tidak mungkin.Seluruh proses
pemuliaan, ialah pembentukan moral manusia muda hanya mungkin lewat interaksi
informal antara dia dan lingkungan hidup manusia muda itu.
Proses belajar atau pmebelajaran membantu para pelajar mengembangkan
potensi intelektual yang ada padanya.karena sifat itu semua pengajaran adalah formal,
tidak ada pengajaran informal.jadi tujuan utama pengajaran adalah usaha agar intelek
setiap pelajar berkembang sepenuhnya seukuran talenta.Ciri yang paling besar dari
pembelajaran ini adalah bahwa cara pembentukan manusia dewasa ini bukan sesuatu
yang ditambahkan kepada petugas pengajar kita.pengajaran ini membentuk para
pelajar sebagai pelajar.Pengajar dan pelajar belajar. Seorang pengajar mendidik
dengan mengajar dan mengajar dengan mendidik.Salah satu hal yang paling penting
dari pembelajaran adalah memperkenalkan refleksi sebagai unsure yang Esensial.
Siswa akan belajar secara optimal jika pengalaman belajar yang disajikan dapat
mengembangkan berbagai kemampuan seperti kemampuan logis sistematis, bahasa,
musik, kinestika, dan kemampuan inter ataupun interpersonal.
18
6.Krakteristik mata pelajaran
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik pembelajarannya masing-masing
seperti diantaranya:
a) Sains berfokus pada kerja ilmiah dan pemahaman konsep
b) Metematika menekankan penalaran.
c) Ilmu-ilmu social pada pengetahuan,berpikir kritis,dan keterampilan social.
d) Pendidikan agama pada moral dan perbuatan baik sebagai orang beragama.
e) Bahasa pada kemampuan berkomunikasi.
f) Kewarganegaraan pada kemampuan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,serta
g) Kesenian dan keterampilan pada apresiasi barang seni/keterampilan dan
memproduksi barang sani/keterampilan secara kreatif.
2.Penilaian Kompetensi siswa
a.Penilaian dalam kompetensi
Penilaian ini dapat dilakukan dalam kajian lisan,kuis,ulangan haraian,pekerjaan
rumah, ujian semester dan ujian akhir semester.”Popham (dalam sudrajat,2004:12)
mengemukakan tujuan kriteria dalam menyusuan tes kompetensi yang berkualitas,
diantaranya”:18
1) Generality yaitu tugas yang diberikan kepada siswa dapat digeneralisasikan.
2) Autentic yaitu tugas sesuai dengan praktik kehidupan sehari-hari.
3) Multiple Fact yaitu sudah terukur dengan satu kemampuan yang diinginkan.
4) Tachability yaitu tugas yang diberikan harus relevan dengan materi yang diajarkan.
5) Fairness:Apakah tugas yang diberikan sudah cukup adil bagi peserta tes.
6) Fasibility merupakan penilain yang dilihat dari faktor biaya,tempat,waktu dan
peralatan.
7) Scorability: nilai yang diberikan nantinya akurat dan reliable.
18.Yamin,H,Maritim,Profesionalisme guru dan implementasi KB,(Gaung Persada Pers Jakarta 2006).hal.180
19
b.Penilaian berbasis kelas
Penilaian atau asesmen merupakan kegiatan pengumpulan informasi hasil
belajar siswa untuk menetapkan apakah siswa telah menguasai kompetensi yang
ditetapkan oleh kurikulum.”Evertson dan Emmer menyampaikan tiga pokok penting
dalam mengembangkan sistem pengelolaan kelas yang efektif, yaitu merencanakan
pelajaran yang akan diberikan kepada siswa sebelum tahun ajaran baru, mengatur mata
pelajaran selama beberapa minggu pertama dan mengembangkan prilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan dan mengatur sistem dalam setahun”.19
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh, seorang guru dapat
memberikan keputusan terhadap prestasi siswanya.”dalam hal ini penilaian lebih
berfokus pada penilaian berbasis kelas (classroom based assessment)”.20seperti
pertanyan lisan di kelas, kuis, ulangan harian, tugas kelompok, ulangan
semester,ulangan kenaikan kelas, laporan kerja praktik, atau laporan praktikum, reponsi,
dan ujian akhir.Penilaian tersebut dilakukan baik dalam bentuk tes tertulis (paper and
pencil test), kinerja atau penampilan (performance), penugasan (project),hasil karya
(produc) maupun pengumpulan kerja siswa (portofolio). Selanjutnya hal yang harus
diperhatikan dalam penilaian berbasis kelas (PBK) adalah sebagai berikut:
a) Memandang penilaian sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran.
b) Mengembangkan strategi pembelajaran sebagai kegiatan refleksi (bercermin diri
dari pengalaman belajar).
c) Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pembelajaran untuk
menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar siswa.
d) Mengakomodasi kebutuhan khusus siswa.
e) Mengembangkan sistem pencatatan dalam pengamatan belajar siswa.
f) Menggunakan penilaian dalam rangka mengumpulkan informasi untuk membuat
keputusan tingkat pencapaian kompetensi siswa.
20. Sri.Esti Wuryani Djiwandono,Psikologi Pendidikan(PT.Grasindo Jakarta 2006).hal 296 21..Depdiknas.(KBK) Dalam menunjang Kecakapan hidup Siswa 2003.hal.16
20
Penilaian berbasis kelas harus memperhatikan tiga ranah yaitu pengetahuan
(kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik). Ketiga ranah ini sebaiknya
dinilai proporsional sesuai dengan sifat mata pelajaran yang bersangkutan.21
Dengan demikian dalam pelaksanaannya, penilaian tersebut bersifat
internal,artinya hanya dilakukan oleh guru yang mengasuhnya, terus menerus dan
merupakan begian yang tak terpisahkan dengan kegiatan belajar mengajar.
b.Proses pembelajaran kompetensi
Pembelajaran kompetensi menekankan pembelajaran kearah penciptaan dan
peningkatan serangkaian kemampuan dan potensi siswa agar bisa mengantisipasi
tantangan aneka kehidupannya.Adapun penilain pembelajaran kompetensi dilaksanakan
dengan mengedepankan beberapa hal prinsip berikut:
1) Berorientasi pada kompetensi Pencapaian hasil belajar siswa tidak dibandingankan
dengan prestasi kelompok (nonreference assessment), tetapi dibaningkan dengan
kemampuan sebelumnya
dalam criteria pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.semua kompetensi
harus ditumbuhkembangkan pada diri siswa harus mendapat peluang yang sama
untuk dinilai.
2) Valid
Penilaian harus memberikan informasi yang akurat tentang hasil belajar siswa dan
dilakukan dengan berbagai cara, mislnya apabila pembelajaran menggunakan
pendekatan eksperimen maka kgiatan melakukan eksperimen harus menjadi salah
satu objek yang dinilai.
3) Adil
Penilaian harus adil terhadap siswa dengan tidak membedakan latar belakang
social,ekonomi,budaya,baha,dan jender.
21. Ahmad Sofyan dan Milana Burhanudin,Evaluasi pembelajaran IPA Berbasis kompetensi,(Lembaga Pneleiti UIN,Jakarta Pers 2006).hal 11
21
4) Terbuka
Kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan bahwa siswa telah menguasai
suatu kompetensi harus jelas dan terbuka.
5) Berkesinambungan
Penilaian dilakkukan secara berncana, bertahap dan terus menerus untuk
memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar siswa sebagai hasil kegiatan
belajarnya.
6) Menyeluruh
Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan prosedur, termasuk
mengumpulkan berbagai bukti hasil belajar siswa meliputi pengetahuan
(kognitif),keterampilan(psikomotorik), sikap dan nilai (afektif) yang direflesikan
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
7) Bermakna
Laporan hasil penelitian hendaknya memberikan deskripsi atau uraian yang
mudah dipahami, mempunyai arti, berguna dan bisa ditindaklanjuti oleh semua
pihak terutama bagi siswa dan orang tua.
8) Mendidik
Penilaian harus memberikan sumbangan yang positif terhadap pencapaian belajar
siswa
d.Manfaat Hasil Belajar
Pada kurikulum SMK yang menggunakan piola kurikulum (Competency based
curiculum) dibagi menjadi dua bagian,yaitu:
1).Kompetensi Generik (Generik competency) merupakan kecakapan umum yang
harus dikuasai oleh semua siswa meliputi ;
a. Kemampuan dasar dengan perkembangan IPTEK
b. Menganalisis data dan informasi
c. Kecakapan ungkapan ide dan informasi
d. Kecakapan memecahkan masalah.dan
e. Menguasai bahasa konunikasi
22
2).Kompetensi khusus keahlian dan kejuruan
“Pada kompetensi ini meliputi bidang /program keahlian yang akan dimasuki oleh
peserta didik”.22
Hasil penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan dapat
digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
(1) Umpan balik bagi siswa agar mengetahui kemampuan dan kekurangannya
sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil belajarnya.
(2) Memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar siswa sehingga
memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remediasi untuk memenuhi
kebutuhan siswa sesuai dengan kemajuan dan kemampuannya.
(3) Memberikan siswa mencapai kompetensi yang telah ditentukan walaupun
dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda.
(4) Memberikan informasi yang lebih komunikatif kepada orang tua dan masyarakat
tentang efektifitas pendidikan.
3.Prosedur pembelajaran dan Pembentukan Kompetensi
Prosedur pembelajaran berbasis kompetensi merupakan keseluruhan proses
usaha belajar dan pembentukan kompetensi peserta didik yang direncanakan.Untuk
kepentingan tersebut, kompetensi, materi standar, indicator hasil belajar, PBK, dan
waktu yang diperlukan harus ditetapkan sesuai dengan kepentingan pembelajaran
sehingga peserta didik diharapkan memperoleh kesempatan dan pengalaman belajar
yang optimal.Dalam hal ini pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi
antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan prilaku yang
lebih baik.
Kegiatan inti dari pembelajaran atau pembentukan kompetensi mencakup
berbagai langkah yang perlu ditempuh oleh peserta didik dan guru Sebagai
fasilitator,untuk mewujudkan kompetensi dasar hal ini ditempuh dengan berbagai cara,
22 ). DEPDIKNAS,(Life Skill Education) Konsep dan Pola Pelaksanaan .hal.82
23
bergantung kepada situasi, kondisi, dan kebutuhan serta kemampuan peserta
ddik.Prosedur yang ditempuh dalam pembentukan kompetensi adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan kompetensi dasar dan materi standar yang telah dituangkan dalam
perencanan pembelajaran (satuan pembelajaran), guru menjelaskan kompetensi
minimal yang harus dicapai peserta didik, dan cara individual.
b. Guru menjelaskan materi standar secara logis dan sistematis.dan memberi
kesempatan peserta didik untuk bertanya sampai materi standr tersebut benar-benar
dikuasai.
c. Membagikan materi standar atau sumber belajar berupa hand out dan foto copy
beberapa bahan yang akan dipelajari.
d. Guru memantau dan memeriksa kegiatan peserta didik dalam mengerjakan lembar
kegiatan sekaligus memberikan bantuan ,arahan bagi mereka yang memerlukan.
e. Setelah selesai memeriksa bersama-sama dengan cara menukar pekerjaan dengan
teman lain, lalu guru menjelaskan setiap jawabannya.
f. Kekeliruan dan kesalahan jawaban diperbaiki oleh peserta didik,jika ada yang
kurang jelas guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
4.Pengelolaan Kurikulum
Sesuai dengan prinsip diversifikasi dan desentralisasi pendidikan, pengolaan
yang mengacu pada kesiapan, kondisi, kebutuhan dan minat siswa, lingkungan, budaya
dan potensi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.Dengan demikian,akan
mendorong kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas pemberdayaan tenaga
pendidikan dan sumber daya lainnya yang mendukung penyelenggaraan pembelajaran
yang berkualitas.
Pelaksanaan kurikulum ditingkat sekolah adalah melalui penjabaran standar
kompetensi dalam KBK menjadi silabus-silabus (perencanaan pembelajaran) oleh
daerah, propinsi, kabupaten, kota, atau sekolah sesuai dengan kondisi, kebutuhan, dan
kemampuan masing-masing, serta pelaksanaannya pada kegiatan pembelajaran.
Dengan demikian, terdapat pembagian peran dan tangung jawab dalam
pengelolaan kurikulum di sekolah, kabupaten,/kota, propinsi, dan pusat terkait dan harus
mendukung satu sama lai,diantaranya:
24
a. Sekolah
b. Dinas pendidikan Kabupaten /kota
c. Dinas pendidikan propinsi dan
d. Tingkat pusat
5.Inovasi dan Pengembangan Kurikulum
Suatu inovasi tidak begitu saja dapat diterima. Perubahan-perubahan yang
dibawa inovasi memerlukan persiapan dan waktu yang panjang, Kecepatan
pelaksanaannya tergantung pada kondisi sekolah dan kesiapan para pelaksana (Hasan,
1995), Cepat atau lambatnya suatu inovasi diterima oleh masyarakat atau sekolah
tergantung pada karakteristik inovasi tersebut Menurut Everett M. Rogers (1983), ada
lima karakteristik suatu inovasi agar dapat diterima, yaitu:
1. Keuntungan relatif, yaitu sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi
penerimanya. Tingkat keuntungan atau kemanfaatan suatu inovasi dapat diukur dari
nilai ekonomi, kepuasan, dan status sosial, atau karena mempunyai komponen yang
sangat penting. Makin menguntungkan bagi penerima makin cepat tersebarnya
inovasi.
2. Kompatibel, yaitu tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai, pengalaman masa
lampau, dan kebutuhan penerima.
3. Kompleksitas, yaitu tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi
bagi penerima. Suatu inovasi yang mudal dimengerti dan mudah digunakan akan
cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau sukar dipergunakan
akan lambat proses penyebarannya.
4. Triabilitas, yaitu dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima.
5. Observabilitas, yaitu mudah tidaknya diamati suatu inovasi.
“Sekaitan dengan hal-hal yang disebutkan di atas, Herrnawan (dalam Nursidik, 2008) mengemukan lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu:
1. Prinsip relevansi, yaitu secara internal, di antara semua komponen dalam kurikulum itu mempunyai relevansi. Secara eksternal komponen-komponen kurikulum mempunyai relevansi epistimologi, relevansi psikologis, dan relevansi sosiologis.
2. Prinsip fleksibilitas, yaitu dalam pengembangan kurikulum diusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes dan fleksibel dalam pelaksanaannya.
25
3. Prinsip kontinuitas, yakni adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara
vertikal maupun horizontal. 4. Prinsip efisiensi, yakni mengusakan agar dalam pengembangan kurikulum
dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan surnber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat, dan tepat, sehingga hasilnya memadai.
Prinsip efektivitas, yakni mengasahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas”.23
6.Komponen Silabus
Silabus merupakan perencanaan pembelajaran yang dijadikan acuan guru untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar siswa mencapai kompetensi yang
diharapkan.Oleh karena itu silabus harus disusun secara sistematis dan berisikan
kompon-komponen yang saling berkaitan dan memandu para yang menggunakannya
dalam mengelola pembelajaran yaitu:
1.Kompetensi
2.Indikator
3.Materi
4.Langkah pembelajaran (pengalaman belajar)
5.Alokasi waktu
6.Sumber belajar (alat,bahan)
7.Penilaian
Dalam penyajiannya format atau bentuk silabus tidak dibakukan.hal itu bisa
dalam bentuk tabel atau uraian biasa,namun tetap memperhatikan aspek keterbacaan
(mudah dibaca dan pihami oleh penggunanya),keterkaitan antar komponen,dan
kepraktisan penggunaan.
7.Penyusunan Silabus
Silabus pada dasarnya merupakan perencanaan pembelajaran dari seperangkat
standar kompetensi dalam KBK yang akan dilaksankan pada kegiatan
pembelajaran.Penyusuanan silabus tersebut mempertimbangkan;karakteristik
siswa,tujuan,atau kemampuan yang akan dibenuk,hakekat materi, karakteristik
23.)Sosialisai Kurikulum/Inovasi kurikulum di Indonesia/www.umnaw.com
26
individual guru,sumber belajar,sarana atau fasilitas yang tersedia,dan waktu yang
dibutuhkan untuk menuntaskan kompetensi yang hendak dicapai. Pada prinsipnya,tidak ada silabus atau model pembelajaran yang standar,oleh
karena itu setiap guru diharapkan dapat mengembangkan silabus-silabus yang sesuai
dengan karakteristik pribadi guru dan kondisi lingkungan dimana guru bertugas.
8.Pengembangan Silabus
Pembentukan tim pengembangan silabus perlu dilakukan terlebih dahulu untuk
memenuhi criteria mutu silabus yang dapat dipertanggung jawabkan.pengembangan
yang direkrut sebagai anggota tim hendaknya menguasai kurikulum,karakteristik dan
perkembangan anak,materi pelajaran,metodik/didaktik,dan penilaian.
Mekanisme pengembangan silabus tersebut secara sederhana adalah seperti berikut
a.Perencanaan
Mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakaan atau referensi yang
sesuai untuk mengembangakan silabus.pencarian informasi dapat dilakukan dengan
memanfaatkan perangkat tekhnologi dan informasi seperti muti-meldia dan internet.
b.Pelaksanaan
Menganalisis kebijakan penyelenggaraan KBK dan standar komptensi yang hendak
dicapai,sebagai berikut:
1) Merumuskan tujuan pembelajaran dan menentukan materi pelajaran dari kompetensi yang hendak dicapai.
2) Menentukan metode dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran,kompetensi yang hendak dicapai,dan kaidah pedagogic pembelajaran.
3) Menentukan tekhik dan alat atau bentuk penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai”.24
25.E.Mulyasa (KBK) Konsep,Karakteristik dan Implementasi.(Rosdakarya Bndung 2004)hal.169
27
c.Perbaikan
Para pengkaji dapat terdiri atas para spesialis kurikulum,ahli mata pelajaran,ahli
metodik/didaktik,ahli penilaian,psikolog,guru/instruktur,kepala sekolah,pengawas,staf
professional kantor dinas pendidikan,perwakilan orang tua siswa,dan siswa itu sendiri
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini penulis bertujuan untuk mengetahui :
1.Bagaimana Efektivitas Penerapan KBK itu di SMK Islamiyah
2.Usaha apa yang dilakukan kepala sekolah dalam pengimplementasiannya dan
3.Bagaimana dampak implementasi KBK bagi siswa tersebut
B. Desain dan Jenis Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah kombinasi antara penelitian metode
kuantitatif dan kualitataif bersifat deskriptif, yaitu penilaian untuk menggambarkan
suatu keadaan yang sebenarnya dari fenomena yang terjadi, dan kemudian diteliti guna
dibandingkan dengan teori yang ada.
Data kualitatif yang diambil langsung dari objek atau sekolah sasaran penelitian
yang dilakukan terdiri atas:
a.Gambaran umum sekolah menengah kejuruan
b.Efektifitas Penerapan KBK (analisa subjek respoden)
c.Hasil wawancara dan koesioner (analisa)
Adapun sumber data yang diambil berupa data kualitatif yaitu kepala sekolah
dan wakabid Kurikulum berupa keterangan-keterangan dari berbagai literature yang
berhubungan dengan judul skripsi.
B.Tempat dan Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian skripsi tersebut pada Sekolah Menengah Kejuruan
Islamiyah Jl.KH.Dewantoro Ciputat Tangerang Banten pada 10 juli sampai dengan 15
Agustus 2007.
D.Teknik Pengumpulan Data
Dalam tekhnik pengumpulan data tersebut penulis menggunakan tiga
metode,yaitu :Angket, wawancara dan dokumentasi sebagai faktor pendukung.
29
1.Angket
Angket adalah sekumpulan pertanyaan tertulis yang bersifat tertutup dengan
pilihan yang sudah disediakan atau pertanyaan terbuka yang memungkinkan bagi
responden untuk dapat mengisi dengan pendapat atau pengalaman yang dialaminya
selama dalam pengajaran.Angket ini ditunjukan kepada guru dan siswa SMK Islamiyah
ciputat.
Untuk mendapatkan gambaran mengenai penerapan tingkat keefektivitasan
KBK tersebut, dapat melalui angket yang telah diisi, dianalisa dan diolah berdasarkan
criteria penilaian yang telah ditentukan pada pernyataan tentang metode belajar yaitu
pada pernyataan tentang metode strategi pengajaran yang diterapkan yaitu pada jawaban
(selalu,sering,kadang-kadang dan tidak pernah).Untuk pertanyaan positif,keempat
alternative jawaban tersebut memiliki bobot :
Selalu (SL) = 4
Sering (SR) = 3
Kadang-kadang (KD) = 2
Tidak Pernah (TP) = 1
Responden hanya memilih salah satu jawaban dari empat alternative tersebut
sesuai dengan pendapat/keadaan yang sebenarnya.
2.Wawancara (sebagai faktor pendukung)
wawancara adalah sebuah komunikasi dialog yang dilakukan oleh pewawancara
untuk memperoleh informasi dan data dari yang diwawancarai.Adapun berbagai
dokumen yang berkaitan dengan pengembangan materi penelitian, akan dijabarkan
dalam bentuk pemaparan kajian dokumentasi sebagai pelengkap hasil wawancara.
tekhnik tersebut digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang berhubungan
dengan efektifitas KBK guna dapat melengkapi objek penelitian.Wawancara ini akan
ditunjukan kepada kepala sekolah dan Wakil kepala bidang kurikulum yang digunakan
untuk melengkapi data angket dan observasi.
30
3.Dokumentasi (sebagai faktor pendukung)
Yang dimaksud dengan studi dokumentasi adalah data mengenai variable yang
diteliti berupa catatan, buku panduan, dan data mengenai kegiatan yang menyangkut hal
tentang penelitian.
E.Defenisi Oprasional
1.Definisi Operasional
Defenisi oprasioanl efektifitas penerapan KBK yang dimaksud adalah
implementasi dan efesiensi dari kurikulum berbasis kompetensi, mencakup kompetensi
guru,siswa dan program perencanaan yang telah dibuat oleh kepala sekolah sehingga
apa yang direncanakan akan tercapai.Selain itu dalam penerapan KBK dapat menggali
bentuk ketrampilan, kecakapan,dan kemampuan siswa dalam mengimplementasikannya
setelah lulus dari sekolah tersebut,sehingga kompetensi yang dimiliki siswa dapat
dikembangkan di lingkungan masyarakat.
F.Teknik Analisis Data
Tekhnik analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan, sehingga data yang diperoleh di lokasi
observasi diklarifikasikan,diolah,dan dianalisis secara deskriptif. Dari hasil tersebut
menjadi kesimpulan.Teknik yang digunakan adalah dengan mencari prosentase pada
setiap jawaban yang dipilih responden setelah data tersebut diedit dan ditabulasikan
terlebih dahulu.Adapun rumus yang penulis gunakan adalah rumus persentase yaitu :
31
P = __f__ x 100 %
N
Keterangan :
P = Angka Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah sample objek penelitian
Berdasarkan hasil prosentase tersebut penulis menentukan kriteria sebagai berikut :
No Persentase Kriteria
1.
2.
3.
4.
75% -100 %
51% - 75 %
26% - 50 %
0 % - 25 %
Sangat Efektif
Efektif
Cukup Efektif
Tidak Efektif
Demikian metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini,sehingga
penulis dapat mengetahui bagaimana tingkat keefektifan KBK dalam Proses
pembelajaran siswa di SMK Islamiyah Ciputat.
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN A.Gambaran Umum SMK Islamiyah
1.Sejarah singkat dan Tujuan Berdirinya SMK Islamiyah
Berdirinya SMK Al-Islamiyah berawal dari sebuah Yayasan yang didirikan,pada
tahun 1978 dengan luas tanah 1600 M2. Pada waktu itu hanya memiliki dua lembaga
pendidikan yakni PGA dan SMP, yang dipimpin oleh Ketua Yayasan H Jakarsino dan
Drs.Syaiful Mila.Lembaga pendidikan tersebut didirikan atas dasar kebutuhan
masyarakat sekitarnya.Dalam perkembangan selanjutnya diketuai pendirinya H.Agus
Salim dan Sekretaris oleh Dede Syahroni.Berawalnya PGA dan SMP tersebut hanya
berjumlah 30 siswa.Kemudian pada tahun 1980 barulah seluruh siswa dapat mengikuti
ujian pertama semester.dengan dorongan semua guru yang sangat yang berperan dalam
pembinaan siswa untuk melakukan ujian tes.
Seiring perjalanan waktu Yayasan tersebut membuka lembaga pendidikan yang
mengarah pada tingkat kebutuhan,minat masyarakat.Pada 27 Mei 1981 Yayasan
Islamiyah mendirikan Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) dengan luas gedung
815 m2.Pada waktu itu SMEA hanya mempunyai satu bidang program studi yakni Tata
Niaga.Masa kepemimpinan kepala sekolah berganti setiap periodenya mulai dari
A..Basyri pada (1980-1982), Drs.Ismail Amin pada (1982-1984), Drs.Maman S.(1984-
1987),Drs.Hiilmudin (1999-2005) dan sekarang dipimpin oleh Drs.Masud.
Waktu berjalan hampir 19 tahun lamanya hingga sekarang lembaga tersebut
berubah nama Sekolah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan yang dikepalai oleh
Drs.Mas’ud.Berdasarkan surat Keputusan Direktorat Bidang Pendidikan No.786/1.025/
M.81, atas jenjang Akreditasi disamakan dengan memiliki dua bidang keahlian yaitu
Bisnis Manajemen(BM) dengan Program Akuntansi,Administrasi Perkantoran dan
Penjualan.Sedangkan bidang yamg kedua yaitu Tekhnik Informasi (TI) dengan program
Tekhnik Jaringan pengelolaan Komputer.
33
Perkembangan selanjutnya terlihat ketika beberapa fasiltas sarana pendidikan
yang terus dikembangkan,mulai dari perpustakaan, Computer dan Bahasa.Begitu halnya
dalam berbagai event perlombaan kreatifitas siswa untuk tekhnik industrsi dengan
perakitan komputer system hardware dan software, menjadi juara tingkat kabupaten
Tangerang harapan II. Dengan keberadaannya sekolah ini telah mendapat kepercayaan
mayarakat, dengan semakin banyaknya orang tua yang mendaftarkan putra-putrinya ke
sekolah SMK Islamiyah tersebut.
II.Visi dan Misi SMK Islamiyah
Sebagaimana lembaga pendidikan lainnya SMK ISLAMIYAH juga memiliki Visi dan
Misi yang khusus.
a).Visi
Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas,terampil dan
memiliki keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta mampu
bersaing pada tingkat Nasional.
b).Misi
1.Menyiapkan calon tenaga kerja tingkat menengah yang mempunyai daya juang
tinggi, kreatif, inovatif dan produktif serta mempunyai landasan iman dan taqwa
kepada Tuhan yang Maha Esa.
2.Meningkatkan kualitas SDM dengan kemampuan professional sesuai dengan
tuntutan dunia usaha dan dunia Industri (DU/DI)
3.Menjadikan SMK Islamiyah sebagi tempat untuk mengembangkan
kemampuan dengan tingkat ketrampilan yang tinggi,sehingga menjadi dapat
bersaing baik di tingkat daerah maupun Nasional.
III.Letak geografis
SMK Islamiyah Berlokasi di JL,Ki Hajar Dewantoro No.23 Ciputat Tangerang
Banten.dengan No.SK:786 /1.025 /M.81
IV.Keadaan Guru,Karyawan dan Siswa (Terlampir)
Untuk menunjang kelancaran kegiatan pembelajaran perlu didukung tenaga pengajar
yang memadai sesuai dengan kebutuhan sekolah, Adapun tenaga pengajar yang
34
terdapat SMK Islamiyah berjumlah 46 guru, (8 orang sebagai tenaga pengajar tetap
dan 38 orang tenaga tidak tetap).dan 2 orang pegawai Tata Usaha.
V.Keadaan Siswa SMK Islamiyah (Terlampir)
Jumlah siswa SMK Islamiyah pada tahun ajaran 2007-2008 secara keseluruhan
berjumlah 953 siswa.terdiri dari 405 siswa kelas satu,319 siswa kelas dua dan 229
siswa kelas tiga.
VI.Keadaan ruang dan Sarana
Keadan fasilitas yang menunjang dalam proses pembelajaran dengan fasilitas
yang ada dapat dilihat pada table berikut ini:
Tabel 2
Sarana Dan Prasarana dalam Menunjang Pembelajaran
NO Jenis Ruang Jumlah
Ruang
Luas Kondisi Keterangan
Baik Rusak
ringan 1 Ruang Guru 1 49 V Terpakai
2 Ruang Kepala
sekolah
1 42 V Terpakai
3 Ruang TU 1 42 V Terpakai
4 Ruang teori 1 48 V Terpakai
5 Ruang Lab
Komputer
1 49 V Terpakai
6 Ruang Lab
TI/TKPJ
49 V Terpakai
7 Ruang Gudang 9 -- V
8 Ruang
perpustakaan
1 48 V Terpakai
9 Ruang kelas 21 1029 V Terpakai
10 Kamar kecil 5 5 V Terpakai
11 Ruang praktek 1 52 V Terpakai
35
B.Deskripsi dan Analisis Data berdasarkan hasil Observasi
a.Penerapan Kurikulum Yang digunakan
Penerapan kurikulum merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang baik atau
peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Dengan kata lain
program penentuan pembelajaran berawal dari bagaimana kurikulum ini dibuat dan
diterapkan dalam konsep pendidikan.keefektivan tersebut dapat mempertimbangkan
kegiatan hal yang menyangkut proses pembelajaran dan pengenalan kompetensi.Sistem
kurikulum program kejuruan pada sekolah SMK ini mengacu pada dua bentuk
kurikulum pendidikan nasional yakni kurikulum berbasis kompetensi (KBK) tahun
2004, yang kemudian disusul dengan penyempurnaan penerapan Kurikulum Tingkat
Satuan pendidikan (KTSP) 2006. Masing-masing kurikulum dibedakan fungsinya, bila
KBK diperuntukan pada siswa kelas tiga, karena belum dirubah dengan KTSP.
Sedangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) diperuntukan pada kelas satu
dan dua karena sudah ada pergantian kurikulum. Pada masing-masing kurikulum
tersebut tidak jauh berbeda dengan penerapan bidang kejuruan pada masing-masing
program keahlian.
Pada SMK tersebut kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum yang
disosialisasikan pada siswa lewat pengenalan kebutuhan kompetensi sekolah.Selain itu
proses pengembangan kurikulum sekolah memiliki program kurikulum tuntas yang
diberikan pihak sekolah kepada siswa dalam pemahaman system teori dan praktek.
Sejauh ini penulis melihat bahwa kurikulum yang digunakan adalah sebagai bentuk
pengenalan program studi dimana para siswa dapat memahami system teori dan
praktek. Pada penerapan tersebut juga diperkenalkan program mata diklat produktif
untuk kehlian mata pelajaran kompetensi dengan standarisasi yang diberlakukan 7,00.
Dengan demikian apa yang diharapkan sekolah dapat terwujud pada tujuan
pembelajaran dalam bentuk keahlian yang akan dimiliki oleh para siswa.
b.Data-data penelitian tentang Efektivitas penerapan KBK
Data penelitian penerapan KBK yang diterapkan pada siswa kelas tiga di
sekolah SMK Islamiyah Ciputat Tangerang Penulis dapatkan dari penelitian yang
36
dilakukan di SMK tersebut memperoleh data melalui Observasi, Dokumentasi dan
angket yang diberikan kepada siswa
Adapun gambaran umum SMK Islamiyah penulis memperoleh melalui
dokumentasi berbentuk data yang terdapat pada bidang kurikulum, TU, dan para dewan
guru.
Untuk mendapatkan gambaran mengenai penerapan tingkat keefektifitasan KBK
tersebut, dapat melalui angket yang telah diisi, dianalisa dan diolah berdasarkan criteria
penilaian yang telah ditentukan pada angket guru dan siswa yang dianalisa berdasarkan
criteria penilaian yang ditentukan pada pernyataan tentang metode strategi pengajaran
yang diterapkan yaitu pada jawaban (selalu,sering,kadang-kadang dan tidak pernah).
37
Angket pada siswa
Tabel 3
Frekuensi Tentang Penggunaan Kontrak Pembelajaran
NO Alternatif Jawaban Jumlah Prosentase
1. selalu 40 33,4 %
2. sering 20 16,6 %
3. Kadang-kadang 57
47,5 %
4. Tidak pernah 3 2,5%
Jumlah 120 100
Dari tabel 3 di atas,sebanyak 33,4% responden menjawab selalu bahwa guru
menggunakan kontrak pembelajaran, 16,6 % menjawab sering, 47,5% menjawab
kadang-kadang, dan 2,5% menjawab tidak pernah. Ini berarti guru dalam
penggunaan kontrak belajar belum secara optimal.Kecenderungan yang dominan
adalah sangat rendah ini ditandai dari pernyataan kadang-kadang yang lebih
tinggi.Oleh karena itu perlu peningkatan lebih lanjut dalam penggunaan kontrak
pembelajaran.
Tabel 4
Frekuensi Tentang Pelaksanaan Kurikulum
No Alternatif Jawaban Jumlah Prosentase
1. Selalu 57 47,5%
2. Sering 20 16,6 %
3. Kadang-kadang 40
33,4%
4. Tidak pernah 3 2,5%
Jumlah 120 100
38
Dari data table 4 di atas menunjukan bahwa sebanyak 47,5%
Reesponden menjawab selalu bahwa guru mensosialisasikan pelaksanaan
kurikulum yang digunakan, 16,6% menjawab sering, 33,4% menjawab kadang-
kadang dan 2,5% menjawab tidak pernah.Dari data tersebut menunjukan bahwa
penggunaan kurikulum oleh guru yang disosialisasikan kepada siswa dapat
dikatakan ada peningkatan walaupun belum secara keseluruhan.
Tabel 5
Frekuensi Tentang Sarana Untuk Menunjang Keahlian Siswa
NO Alternatif jawaban Jumlah Prosentase
1. Sangat Cukup 5 4,17 %
2. Cukup 65 54,17 %
3. Kurang Cukup 30
25 %
4. Tidak Cukup 20 16,66 %
Jumlah 120 100
Dari data table 5 di atas menunjukan bahwa responden yang menjawab
sangat cukup tentang sarana untuk menunjang keahlian siswa sebanyak 4,17%,
jawaban cukup sebanyak 54,17 %, kurang cukup 25 %, tidak cukup 16,66%.
Dari data tersebut menunjukan prosentase terbesar pada jawaban cukup yang
berarti penyediaan sarana pembelajaran di sekolah belum secara optimal di
penuhi dan harus terus ditingkatkan karena masih ditemukan responden yang
menjawab cukup untuk sarana pembelajaran.
39
C.Analisis pemahaman guru dalam pembelajaran KBK di SMK Islamiyah.
(Angket pada Guru )
Tabel 1
Penggunaan RPP untuk pencapaian tingkat kompetensi siswa
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1 Selalu 20 44,45
2 Sering 10 22,22
3 Kadang-kadang 15 33,33
4 Tidak pernah __ __
Jumlah 45 100 %
Dari data table 1 di atas menunjukan bahwa responden yang menjawab
selalu untuk penggunaan RPP dalam pencapaian kompetensi siswa sebanyak
44,45%, jawaban sering sebanyak 22,22 %, kadang-kadang 33,33% dan tidak
pernah 0%. Ini menunjukan bahwa dalam kegiatan tersebut guru sebagian besar
menggunakan RPP untuk pembelajarannya,namun kegiatan tersebut harus terus
ditingkatkan karena masih ditemukan responden yang menjawab sering dan
kadang-kadang.
Tabel 2
Penawaran Kontrak Belajar
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1 Selalu 23 51,1
2 Sering 18 40
3 Kadang-kadang 4 8,9
4 Tidak pernah - -
Jumlah 45 100 %
40
Dari tabel 2 di atas terlihat responden yang menjawab selalu untuk
pertanyaan dalam pemberian kontrak belajar sebanyak 51,1%, jawaban sering
40%, kadang-kadang 8,9% dan tidak pernah 0%.Dari data tersebut menunjukan
bahwa prosentase selalu lebih besar, Ini menunjukan bahwa guru sudah
memberikan penawaran kontrak belajar dalam proses KBM dan dinilai cukup
baik, walaupun pada dasarnya masih ada jawaban sering dan kadang-kadang.
Tabel 3
Melakukan Persiapan Awal Bahan Pengajaran
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
(%)
1 Selalu 20 44,5
2 Sering 15 33,3
3 Kadang-kadang 10 22,2
4 Tidak pernah __ __
Jumlah 45 100 %
Dari data table 3 tersebut di atas menunjukan bahwa responden dalam
menjawab selalu untuk melakukan persiapan awal pada bahan pengajaran
44,5%, jawaban sering 33,3 %, kadang-kadang 22,2%. Ini menunjukan bahwa
guru 77,8 % melakukan persiapan terlebih dahulu sebelum belajar di mulai dan
ini dinilai cukup efektif,tetapi perlu ditingkatkan lebih lanjut karena masih
ditemukannya jawaban kadang-kadang.
41
Tabel 4
Penerapan Sistem SK (Standar kompetensi),KD (Kompetensi Dasar) Untuk
Pencapaian Tujuan Kurikulum
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1 Selalu 27 60
2 Sering 15 33,3
3 Kadang-kadang 3 6,7
4 Tidak pernah - -
Jumlah 45 100 %
Dari data tabel 4 di atas menunjukan bahwa responden yang menjawab selalu
pada penerapan system SKKD untuk pencapaian tujuan kurikulum sebesar
60%, jawaban sering 33,3%, dan kadang-kadang 6,7%. Dari data tersebut
93,3% guru cukup efektif sudah melakukan pencapaian kurikulum dan perlu
dikembangkan lebih lanjut.
Tabel 5
Penggunaan Alat Bantu Untuk menunjang Belajar siswa
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1 Selalu 20 44,5
2 Sering 15 33,3
3 Kadang-kadang 10 22,2
4 Tidak pernah __ __
Jumlah 45 100 %
Dari table 5 di atas responden menjawab selalu pada pernyataan penggunaan
alat bantu untuk menunjang belajar siswa sebesar 44,5%, jawaban sering 33,3%,
dan kadang-kadang 22,2%. Ini menunjukan bahwa guru sebagian besar
menggunakan alat bantu dalam pengembangan pembelajaran demi pemahaman
lebih lanjut dan perlu ditingkatkan.
42
Tabel 6
Penggunaan Sarana Belajar yang disediakan Sekolah
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1 Selalu 12 26,7
2 Sering 18 22,2
3 Kadang-kadang 4 51,1
4 Tidak pernah - -
Jumlah 45 100 %
Dari data tabel 6 di atas responden menjawab selalu bahwa sekolah
menyediakan sarana untuk belajar sebesar 26,7 %,sedangkan yang menjawab
sering 22,2%, dan kadang-kadang 51,1%. Ini berarti bahwa guru dalam
pembelajrannya belum secara maksimal menggunakan sarana belajar hal ini
ditandai dari tingginya yang menjawab kadang-kadang, oleh karena itu perlu
penyediaan yang lebih baik dan menggunkannya lebih efektif.
Tabel 7
Efesiensi waktu dalam belajar yang disesuaikan dengan jadwal
Dari data tabel 7 di atas menunjukan bahwa responden menjawab selalu bahwa
penggunaan waktu dalam belajar disesuaikan dengan jadwal yang telah
ditentukan sebesar 46,7 %, menjawab sering 35,5 %, dan kadang-kadang 17,8
%.ini menunjukan bahwa respnden sudah dapat mengetahi waktu yang telah
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1 Selalu 21 46,7
2 Sering 16 35,5
3 Kadang-kadang 8 17,8
4 Tidak pernah - -
Jumlah 45 100 %
43
ditentukan untuk belajar,namun perlu ditingkatkan lebih lanjut agar dapat
memahami tingkat disiplin.
Tabel 8
Penggunaan Simulasi / Games pada penyampaian Pembahasan Belajar
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1 Selalu 4 8,9
2 Sering 4 8,9
3 Kadang-kadang 25 55,5
4 Tidak pernah 12 26,7
Jumlah 45 100 %
Dari data tabel 8 responden menjawab selalu untuk penggunaan simulasi /games
dalam penyampaian pembahasan belajar sebesar 8,9 %,menjawab sering 8,9%,
kadang-kadang 55,5%,dan tiadak pernah 26,7 %. Hal ini menunjukan bahwa
tidak semua waktu guru menggunakan simulasi/games pada penerangan materi
ajar.ini tidak menjadi kewajiban seorang guru namun perlu memperhatikan
tingkat strategi pembelajaran karena masih ada yang menjawab kadang-kadang
yang melebihi tingkat dinamisasi dalam belajar.
Tabel 9
Pembuatan Program Portofolio Sebagai Indikator Pencapaian Kompetensi
Siswa
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1 Selalu 15 33,3
2 Sering 5 11,1
3 Kadang-kadang 20 44,5
4 Tidak pernah 5 11,1
Jumlah 45 100 %
44
Dari data tabel 9 di atas bahwa responden menjawab selalu untuk
pembuatan prgram portofolio sebagai indikator pencapaian kompetensi iswa
sebesar 33,3 %,menjawab sering 11,1 %, kadang-kadang 44,5 %,dan tidak
pernah 11,1 %. Ini menunjukan bahwa 44,4% untuk pengajarannya guru
membuat program portofolio agar dapat mengetahui perkembangan pencapaian
kealian siswa.Sedangkan 55,6 % menyatakan sebaliknya.ini menunjukan bahwa
responden belum secara maksimal memahami dari konsep pembelajaran hal ini
dintadai dengan tingginya responden yang menjawab kadang-kadang untuk itu
perlu dioptimalkan lagi pengembangan pembelajarannya.
Tabel 10
Melakukan penilaian Berkala kepada setiap siswa
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1 Selalu 26 57,8
2 Sering 10 22,2
3 Kadang-kadang 9 20
4 Tidak pernah - -
Jumlah 45 100 %
Dari data tabel 10 di atas responden menjawab selalu untuk melakukan
penilaian berkala sebesar 57,8 %,menjawab sering 22,2%,dan kadang-kadang
20%. Hal tersebut menunjukan bahwa responden lebih banyak melakukan
penilain berkala kepada siswa dan ini perlu dipertahankan untuk mengetahui
tingkat kemampuan siswa dalam belajar.
45
Tabel 11
Program Evaluasi Untuk Mnegidentifiksi Ketercapaian Tujuan Belajar
Siswa
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1 Selalu 25 55,6
2 Sering 7 15,6
3 Kadang-kadang 13 28,8
4 Tidak pernah - -
Jumlah 45 100 %
Dari data tabel 11 di atas,responden menjwab selalu untuk program
evaluasi dalam mengidentifikasi ketercapaian tujuan belajar siswa sebesar
55,6%,menjawab sering 15,6 %,dan kadang-kadang 28,8 %.ini menunjukan
bahwa responden sudah dapat dikatakan memahami tentang tujuan belajar siswa
walupun pada dasarnya masih ditemukan yang menjawab kadang-kadang.Ini
seharusnya perlu penerapan yang lebih matang dalam mengidentifikasi tujuan
pembelajaran.
Tabel 12
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan Pertimbangan
Kemampuan Rata-rata siswa
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1 Selalu 36 80
2 Sering 7 15
3 Kadang-kadang 2 5
4 Tidak pernah - -
Jumlah 45 100 %
46
Dari data tabel 12 di atas responden menjawab selalu dalam penetapan
KKM pada pertimbangan rata-rata siswa sebesar 80 %.menjawab sering 15 %
dan kadang-kadang 5 %. Ini menunjukan bahwa respnden telah mampu dalam
menentukan kriteria KKM sebagai bentuk pengukuran ketercapaian siswa dalam
belajar.dan ini perlu dipertahankan agar dalam proses pembelajarannya dapat
berjalan efektif.
Tabel 13
Efektivitas dalam pengujian Kompetensi Siswa
NO
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1 Selalu 22 48,9
2 Sering 18 40
3 Kadang-kadang 5 11,1
4 Tidak pernah - -
Jumlah 45 100 %
Dari data tabel 13 di atas responden menjawab selalu untuk Efektifitas dalam
pengujian kmpetensi sebesar 48,9 %,yang menjaab sering 40 %,dan kadang-
kadang 11,1 %.ini menunjukan bahwa responden dapat mengetahui tingkat
ketercapaian kompetensi siswa dalam tes pengujian kompetensi,dan ini perlu
dikembangkan lebih lanjut.
47
Tabel 14
Pemberian Motivasi Kepada Siswa Terhadap Pencapaian Kompetensi
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1 Selalu 25 55,5
2 Sering 17 37,8
3 Kadang-kadang 3 6,7
4 Tidak pernah - -
Jumlah 45 100 %
Dari data tabel 14 di atas responden menjawab selalu untuk pemberian motivasi
kepada siswa terhadap ketercapaian kompetensi sebesar 55,5 %,menjawab
sering 37,8 % dan kadang-kadang 6,7 %. Ini berarti bahwa responden dalam
prses pembelajarannya selalu memberikan motivasi kepada siswa dan ini perlu
dipertahankan agar siswa dapat memahami tentang keahlian yang diajarkannya.
Tabel 15
Pemberian Penghargan Terhadap Siswa Berprestasi
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1 Selalu 14 31,2
2 Sering 9 20
3 Kadang-kadang 22 48,8
4 Tidak pernah - -
Jumlah 45 100 %
Dari data tabel 15 di atas responden menjawab selalu untuk kategori
pemberian penghargaan terhadap siswa yang berprestasi sebesar 31,2 %,sering
20 % dan kadang-kadang 48,8 %. Ini menunjukan bahwa responden belum
sepenuhnya memberikan pembinaan terhadap siswa yang mau belajar karena
masih ditemukannya responden yang menjwab kadang-kadang hal ini
dipengaruhi oleh belum sadarnya responden dalam memberikan pengajaran.
48
Tabel 16
Penetapan dan penerapan Kurikulum yang digunakan sekolah sebagai
pedoman Pembelajaran
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1 Selalu 35 77,8
2 Sering 5 11,1
3 Kadang-kadang 5 11,1
4 Tidak pernah - -
Jumlah 45 100 %
Dari tabel 16 di atas responden menjawab selalu untuk penetapan
kurikulum dan penerapan kurikulum yang digunakan sekolah sebagai pedoman
pembelajaran sebesar 77,8 %.yang menjawab sering 11,1 % dan kadang-kadang
11,1 %. ini menunjukan bahwa responden telah memahami konsep kurikulum
yang diterapkan sekolah sebagi tujuan pendidikan waluapun masih ditemukan
responden yang menjawab kadang-kaang dan ini perlu dipertahankan dan
dikembangkan dalam penetapan pedoman kurikulum demi tercapainya tujuan
pendidikan.
Tabel 17
Bentuk Interaktif Guru Terhadap siswa di dalam maupun di luar Kelas
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1 Selalu 19 42,2
2 Sering 23 51,1
3 Kadang-kadang 3 6,7
4 Tidak pernah - -
Jumlah 45 100 %
49
Dari data tabel 17di atas responden menjawab selalu menunjukan bahwa
responden melakukan iteraki dalam pembelajaran di sekolah maupun di luar
sekolah sebesar 42,2 % yang menjawab sering 51,1 %,dan kadang-kadang 6,7
%.Ini menunjukan bahwa responden telah melakukan interaksi secara baik
dalam pembelajaran di dalam kela maupun diluar kelas (sekolah) karena ini bisa
mempengaruhi sejauh mana guru melakukan pendekatan secara emosinal dan ini
perlu di pertahankan dan dikembangkan lebih lanjut.
Tabel 18
Penggunaan Metode diskusi dan Demonstrasi dalam Pembelajaran
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1 Selalu 23 51,1
2 Sering 13 28,9
3 Kadang-kadang 9 20
4 Tidak pernah - -
Jumlah 45 100 %
Dari data tabel 18 di atas bahwa responden menjaab selalu untuk
penggunaan metode diskusi dan demonstrasi sebesar 51,1, menjawab sering 28,9
% dan kadang-kadang 20 %. Iini berarti respnen lebih banyak melakukan
metode kegiatan belajar dengan diskusi dan demonstrasi hal tersebut
ditunjukannya jwaban selalu dan ini perlu dikembangkan dan dipertahankan
lebih lanjut agar siswa tidak merasa bosan dengan metode ceramah saja.
50
Tabel 19
Pelatiahan pendidikan untuk Pengembangan Komperensi guru
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1 Selalu 10 22,3
2 Sering 15 33,3
3 Kadang-kadang 20 44,4
4 Tidak pernah - -
Jumlah 45 100 %
Dari data tabel 19 di atas bahwa responen menjawab selalu melakukan
pelatihan untuk pengembangan kmpetensi guru sebesar 22,3 %. Menjawab
sering 33,3 % dan kadang-kaang 44,4%.Ini menunjukan bahwa respnden kurang
begitu tertarik dengan adanya pelatihan hal tersebut masih tingginya rsponden
yang menjawab kadang-kadang, ini menjadi perhatian khusus bagi kepala
sekolah bahwa dalam pengembangan belajar perlu adanya pelatihan kompetensi
guru untuk menunjang kemampuan guru dalam memahami tingkat kemampuan
didalam pengajaran dan pengembangan siklus keahlian, dan ini belum secara
optimal dilakukan.
Tabel 20
Peran serta siswa Untuk Pelatihan Keahlian Kompetensi
NO Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1 Selalu 25 55,5
3 Sering 17 37,8
4 Kadang-kadang 3 6,7
Tidak pernah - -
Jumlah 45 100 %
51
Dari data tabel 20 di atas responden menjawab selalu untuk tingkat
pemerhati siswa dalam mengikuti pelatihan guna menunjang kemampuan
sebesar 55,5 %, menjawab sering 37,8 % dan kadang-kadang 6,7 %. Ini
menunjukan bahwa responden mendukung siswa dalam mengembangkan tingkat
kemapuan dan keahlian dalam pelatihan, hal tersebut ditunjukan bahwa
responden lebih tinggi menjawab selalu,dan ini perlu dikembangkan dan
dipertahankan agar dalam pengembangan belajar siswa dapat termotivasi untuk
mengetahui tingkat keahlian yang dimilikinya.
52
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Dari hasil data yang telah dianalisis dapat dijelakan bahwa yang menjadi
responden pada penelitian ini, yaitu para guru dengan jumlah 45 orang, dengan dimensi
perencanaan denngan jumlah item 5 pernyataan dengan skor yang diperoleh 422, pada
dimensi pengelolaan pembelajaran dengan jumlah item 10 pernyataan makan skor yang
diperoleh 257, sedangkan pada dimensi pelatihan pendidikan dengan jumlah item 5
maka skor yang diperoleh 210. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini :
Deskripsi Data Efektifitas Penerapan KBK Pada pembelajaran
Jumlah
Responden
Dimensi Penelitian Jumlah Item Skor
45 Orang Guru
Perencanaan 5 422
Pengelolaan
pembelajaran
10
257
Pelatihan dan
pendidikan
5 210
Dari table di atas dapat diketahui beberapa jumlah skor yang diperoleh dari ketiga
dimensi tersebut. Dan untuk mengetahui kategori dari nilai rata-rata skor penelitian
dapat di lihat pada table di bawah berikut :
Nilai Rata-rata Skor Penelitian
Tabel 21
Variabel Nilai harapan
(NH)
Niali Skor
(NS)
NS x 100 %
NH
Kategori
Perencanaan 5 x 4 = 20 422 : 45 = 9,37 9,37 x 100%
20 = 46,85%
Cukup efektif
Pengelolaan
pembelajaran
10 x 4 = 40 257 : 45 = 5,71 5,72 x 100 %
40 = 14,27%
Cukup efektif
Pendidikan dan
Pelatihan
5 x 4 = 20 210: 45 = 4,66 4,66 x 100%
20 = 23,3%
Cukup efektif
53
Dari hasil di atas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata skor penelitian,dari 3
variabel,”pertama”perencanaan dengan nilai harapan 20, nilai skor 9,37, maka jumlah
kategori yang diperoleh yaitu 46,85 (cukup efektif ), “kedua” pengelolaan pembelajaran
dengan nilai harapan 40, nilai skor 5,71, maka jumlah kategori yang diperoleh yaitu
14,27 (cukup efektif),”ketiga pendidikan dan pelatihan dengan nilai harapan 20, niai
skor 4,75,maka jumlah kategori yang diperoleh yaitu 23,3 % (cukup efektif ).
Dengan demikian dari hasil analisis tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
penggunan kurikulum berbasis kompetensi pada taraf keefektifannya mulai dari
perencanaan, pengelolaan pembelajaran dan pendidikan dan pelatihan adalah cukup
efektif.
54
C.Deskripsi Permasalahan Pada SMK Islamiyah
Dalam sebuah susunan Kurikulum yang selalu diberlakukan sekolah merupakan
hal yang signifikan dalam pencapaian kurikulum khususnya untuk penerapan system
pembelajaran. Program kurikulum yang dibuat memuat beberapa hal yang menyangkut
keberhasilan peserta didik dalam memahami konsep perencanan yang dibuat.
Standar kompetnsi merupakan kecakapan untuk belajar sepanjang hayat sebagai
akumulasi kemampuan setelah seseorang mempelajari berbagai kompetensi dasar yang
dirumuskan setiap mata pelajaran. Dari permasalahan yang ditemukan,penulis melihat
dan mendeskripsikan bahwa SMK Islamiyah yang didapatkan lewat
observasi,wawancara dan pengambilan dokumentasi sebagai berukut :
(1) pelaksanaan kurikulum yang masih belum dapat seluruhnya diaktualisasikan.Hal
ini terlihat dari masih kurang pahamnya siswa dalam konsep kurikulum yang
dibuat,kareana hanya disosialisasikan saja secara abstrak atau belum sepenuhnya
dapat dimengerti.
(2) Dari tenaga pengajar yang hampir 65 % tenaga tidak tetap sehingga menyulitkan
bagi kepala sekolah dalam berkomunikasi tentang kompetensi yang dimiliki.
Sementara itu siswa yang terkadang sulit untuk dapat meminta bantuan dalam
pengembangan kompetensi.
(3) Pada proses pembelajaran yang penulis lihat dari hasil observasi yang ada
kebanyakan guru belum sepenuhnya mengetahui jenis kompetensi yang dimiliki
oleh kebanyakan siswa,padahal criteria itu yang menjadi acuan tingkat
pencapaian kurikulum.
55
E.Analisa Data Subjek Responden
Kurikulum merupakan alat dalam penuntasan pembelajaran yang diterapkan di
setiap sekolah dalam bentuk proses pembelajaan yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegaiatan pemblajaran.Dimana kurikulum meliputi program sekolah
dan elemen terlibat didalamnya baik siswa,guru,lembaga pendidikan,masyarkat,orang
tua murid dan lingkungan masyarakat.Dari pemahaman tersebut dapatlah diketahui
bahwa bentuk kurikulum merupakan sarana pembelajaran siswa dalam pencapaian
kompetensi dan keahlian yang diharapkan.
Dalam konsep kurikulum Berbasis Kompetensi lebih dikenal dengan kecakapan
hidup (Life Skill) yang meliputi empat jenis kecakapan diantaranya:
a. Kecakapan personal (Personal Skill) yang mencakup kecakapan mengenal diri
(self awereness) dan kecakapan berpikir rasioanl (thingking skill).
b. Kecakapan Sosial (social skill)
c. Kecakapan Akademik (Akademik skill ) dan
d. Kecakapan Vocasioanal (Vocasional skill )
Dari berbagai kecakapan tersebut akan dapat melahirkan kemapuan siswa dalam
penguasaan kompetensi yang diharapkan,bukan hanya sebagai wacana belaka,namun
hal itu sangat dianjurkan bagi siswa SMK.Terlebih mereka terjun di tengah-tengah
masyarakat luas yang notabene 75 % digunakan dalam dunia industri dan ekonomi
masyarakat,sehingga apa yang didapatkan selama dalam proses pembelajaran akan
terasa bila keahlian yang dimilki akan berguna. Namun dalam hal ini KBK akan sangat
menunjang apabila dalam proses pembelajran dipenuhi dengan sarana yang dapat
memiliki nilai praktik,sehingga akan dapat efektif dalam proses pembelajaran.Selain itu
ada beberapa hal yang menjadi tingkat pemahan siswa dalam menggali potensi yang
dapat memilki pemahaman yang menunjang yaitu peranan guru dalam proses
pembelajaran kelas. Para guru harus berperan aktif dalam memahami konsep materi dan
standarisasi nilai kompetensi yang diharapkan. Dengan begitu siswa dapat dituntun
untuk lebih baik dan mengerti apa yang menjadi acuan teori mata pelajaran yang telah
disampaikan. Guru juga harus bersikap adil,bijak dan responsibility terhadap
56
perkembangan tingkat kemampuan siswa,karena tingkat pemahaman mereka sangat
beragam.
Dalam prinsip Kurikulum lebih dikenal dengan prinsip diversifikasi dan
desentralisasi pendidikan yaitu standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa secara
nasioanal. Hal ini berkaitan dengan dasar pebelajaran, penilaian, dan pengolahan
pengakomodasian Akademik, minat, lingkungan, budaya dan sumber daya daerah atau
sekolah sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan masing-masing.
Sehubungan dengan hal tersebut,penulis melihat bahwa kurikulum yang ada di
sekolah SMK Islamiyah Ciputat tersebut memiliki beberapa criteria yang dapat menjadi
perhatian untuk lebih meningkatkan pengembangan kurikulum diantaranya kurikulum
yang diterapkan belum semuanya elemen dalam sekolah tersebut mengetahui tentang
konsep satuuan kurikulum yang dibuat,ini terlihat dari para siswa yang belum
memahami tentang konsep kurikulum yang dibuat,walaupun mereka tidak dilibatkan
secara langsung dalam penyusuananya dan ini akan menyebabkan tingkat proses tujuan
awal akan menjadi lambat dalam melihat tingkat kebutuhan siswa,terlebih mereka sudah
diperkenalkan dengan tingkat dasar kompetensi dalam satuan mata pelajaran.yang
kedua factor tenaga pengajar yang tidak tetap dalam pengajaran dan ini akan
menyulitkan perkembangan sekolah dalam memenuhi tingkat kebutuhan siswa,terutama
bagi mereka yang notabene untuk dapat meminta bantuannya dalam pengenalan
perkembangan kompetensi yang mereka harapkan. Yang ke tiga adalah tentang alat
(prasarana yang digunakan ) diantaranya jumlah komputer yang sedikit dan sangat
terbatas dibandingkan dengan jumlah siswa yang ada terutama bagi kelas tiga yang
memang sudah menjadi acauan pengembangan kompetensi.
Dari data-data tersebut penulis melihat,menganalisa, dan memberikan tanggapan
dari permasalahan yang ada bahwa pelaksanan perencanan kurikulum SMK Islamiyah
belum cukup memberikan yang baik dalam hal penujang untuk sampai pada taraf
penilaian, khususnya bagi siswa yang ingin mendalami kompetensi.
Dari hal tersebut program pengembangan kurikulum yang ditawarkan oleh
sekolah dalam perkembangan belajar siswa belum cukup untuk memenuhi standar
criteria kompetnsi pada sekolah kejuruan,terutama dari tenaga pengajar yang tidak tetap
57
sehingga menyulitkan siswa dalam proses pembelajaran.selain itu kepala sekolah pun
kesulitan dalam mensosialisaikan pengembangan kurikulum.tetapi ada beberapa hal
system yang menjadi criteria penilaian program kurikulum yang dibuat yaitu siswa
harus dapat menguasai konsep pembekalan kompetensi dengan nilai produktif diatas
rata-rata 7,00,yang apabila siswa dapat memperoleh nilai tersebut maka siswa
dinyatakan berhasil (lulus) dan dapat mengikuti program belajar berikutnya terutama
bagi kelas tiga yang memang menjadi objek peneliti dalam system kurikulum berbasis
komptensi. kedua tentang tenaga pengajar yang belum kompeten dalam penguasaan
teori pembelajaran dan pembuatan rencana pembelajaran yang ditawarkan kepada
siswa. ketiga tentang proses pengujian kompetensi kepada siswa yang sudah menjadi
bagian peencanana pengembangan kurikulum dan itu dilaksanakan setiap semester akhir
pada kelas tiga walaupun terkadang tim penguji merasa agak kesulitan dalam
memberikan penawaran penilaian disebabkan kondisi siswa kelas tiga yang belum
cukup dalam pembekalan,hal ini disebabkan kurangnya alat penunjang dalam uji
kompetensi.
Maka dari itu dalam perncanaan suatu konsep kurikulum berbasis kompetnsi
dapat dilihat dari segi proses dan segi hasil.Dari segi proses pembelajaran atau
pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau
setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik dapat menguasai bidang keahlian
yang diberikan sekolah dan dapat mengimplementasikan lewat jalur prilaku yang positif
dari suatu pengembangan kurikulum dan kompetensi juga dilihat dari aspek yang
menunjang dalam suatu proses pembelajaran yaitu baik pembelajaran aktif dikelas
maupun limgkungan sekitar yang mendukung,terlebih ada banyak faslisatas yang
menunjang dalam pembelajaran.
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Skripsi ini tentang ”Efektifitas penerapan
Kurikulum Berbasis Kompetensi Pada Proses Pembelajaran ”penulis menarik sebuah
kesimpulan diantaranya sebagai berikut :
1. bahwa tingkat keefektivan kurikulum pada proses pembelajaran siswa cukup
dapat dikatakan memenuhi harapan hal tersebut terlihat dari bentuk standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang dilakukan yaitu 93,3% berupa
pencapaian materi ajar yang di sampaikan yakni dari seperangkat dasar
kompetensi yang ditawarkan,tetapi belum secara maksimal.hal tersebut
disebabkan tingkat kebutuhan siswa lebih banyak ketimbang dari tingkat
kebutuhan sekolah tersebut.
2. Tentang alat yang digunakan 48,8 % terbatas seperti computer,alat praktek,dan
ruang praktek dalam pengembangan materi dan kompetensi.walaupun jumlah
kelas yang memadai.
3. Kapasitas tenaga pengajar cenderung belum memenuhi taraf kualifikasi
kejuruan.(belum sepenuhnya disesuaikan dengan keahlian) dan masing banyak
yang belum memahami tentang program perencanaan KBK dalam
pengajaran,baik pembuatan RPP, penyusunan materi secara struktur maupun
dari pembuatan program fortopolio.Tapi lebih dari itu sekolah SMK Islamiyah
sudah dapat memberikan peluang bagi siswa yang telah lulus dari sekolah
tersebut,yakni telah bekerjasama dengan instansi yang terkait dalam
pengembangan kompetensi.
4. Kurangnya bentuk Partisipasi pengembangan pembelajaran khsusunya pada
pelatihan guru berupa keahlian pengajaran,seminar,dan hal lain yang berkaitan
dengan pengembangan skil.ini dikarenakan kurangnya bentuk sosialisasi kepala
sekolah dalam pengembangan penerapan kemampuan pada guru, selain itu
terbentur dengan waktu dan biaya yang dikeluarkan.
59
5. Kurangnya strategi kepala sekolah dalam pengembangan kurikulum, terutama
yang berkaitan dengan tingkat kemempuan guru dalam mengimplementasikan
tujuan kurikulum yakni masih banyaknya guru yang belum mengerti tentang
sistem KBK yang ada.
B.Saran
Dari penyajian yang penulis paparkan tersebut adalah sebagian kecil dari apa
yang didapat tentang sejauh mana konep KBK yang ada di lapangan.ini adalah sebuah
wacana dalam melihat,mengambil dan menganalisis tentang suatu metode efektivitas
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang ada di sekolah SMK Islamiyah Ciputat.Semoga
dalam bentuk pengolahan,strategi pembelajaran dan sarana penunjang dapat lebih
ditingkatkan dalam pengembangan kurikulum dan pengajaran.Untuk itu penulis
memberikan beberapa masukan kepada lembaga yang terkait di dalamnya diantaranya:
1. Kepala sekolah agar lebih memiliki staretegi dalam pengembangan kurikulum
khususnya yang berkaitan dengan pengembangan pengajaran dan
implementasinya.
2. Guru sebaiknya memberikan kontribusi yang lebih untuk siswa,sehingga dalam
pengembangan dan kemampuan skill siswa dapat lebih ditingkatkan baik dalam
ranah afektif,kogitif dan Psikomotorik sehingga apa yang diharapkan dapat
tercapai dengan baik.
3. siswa lebih dapat meningkatkan kemampuannya baik dalam pengembangan
maupun tingkatan penguasaan teori dan praktik sehingga kebutuhan yang ingin
di dapatkan dapat menjadi penyesuaian dalam kebutuhan.
4. Stekholder maupun pengelola seharusnya memiliki kemampuan dalam bidang
pendidikan khususnya,sehingga dapat terealisasi tingkat pengembangan baik
secara strategi,metodhe,strange,man,mecanik,maupun manajemen sehingga apa
yang menjadi tingkat kebutuhan dapat tercapai sesuai dengan sasaran yang ada.
60
Keefektivan kurikulum hendaknya ditunjang dengan sistem pengambangan
kompetensi baik berupa kompetensi dasar maupun kompetensi tingkat penguasaan skill
sehingga dalam pengenalannya terdapat suatu bentuk yang akan mengarah pada
perubahan prilaku dan kemampuan belajar siswa.bukan hanya itu pengembangan
kompetensi juga harus dapat ditunjang dengan program pengembangan pengajaran yang
tidak monoton,serta sarana yang menunjang dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran
sehingga tujuan kurikulum tersebut dapat tercapai dengan efektiv.
Semoga dalam paparan kajian tersebut menjadi bahan pengetahuan singkat bagi
pembaca dan mohon maaf apabila ada suatu ketidakfalidan dalam penyampaian suatu
penelitian.atas saran dan kritikannaya saya ucapkan terima kasih.
61
DAFTAR PUSTAKA
Azra Azyumardi.Prof, Dr.MA.Perencanan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama
Islam.Faza Media Jakarta 2006
DEPDIKNAS Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill Education)
Konsep dan Pola Pelaksanaan. Direktorat Depdiknas Jakarta 2002
DEPDIKNAS,KBK (Dalam menunjang kecakapan hidup siswa ) Direktorat Jenderal
pendidikan Dasar dan Menengah Tenaga Kpendidikan.Jakarta 2003
Djiwandono Wuryani Esti Sri Psikologi Pendidikan.PT Grasindo.Jakarta 2006
Dros.j,SJ.Dari KBK Sampai MBS.Penerbit Buku KOMPAS.Jakarta 2005
Idi Abdullah,Drs.Pengembangan Kurikulum teori dan Praktik,Gaya Media,Jakarta
1999
Kansisus.Pengelolaan Kelas yang Dinamis.Kansius Yogyakarta 2006
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi kedua Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan
Dan Pengembangan Bahasa.Balai Pustaka Jakarta 1996
Mulyasa,E.Dr.M.Pd.PAI Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi
Kurikulum.ROSDA,Bandung 2004
Muslich Mnsur (Seri standar Nasional Pendidikan) KTSP Pembelajaran Berbasis
Kompetensi dan Kontekstual.Bumi Aksara.Jakarta 2007
Mulyasa,E.Dr.M.Pd.Implementasi Kurikulum 2004 (Panduan Belajar KBK )PT
Remaja Rosdakarya.Bandung 2004
Mulyasa,E.Dr.M.Pd KBK (Konsep,Karakteristik dan Implementasi)
Rosdakarya.Bandung 2002
Mulyasa,E.Dr.M.Pd Menjadi Guru Profesional (Menciptakan kretaif dan
menyenangkan).Rosdakarya.Bandung 2005
Nurdin Syafrudin,H.Drs.M.Pd.(Guru Profesional dan Implementasi
Kurikulum).Ciputat Pers,Jakarta 2002
Syarif Hamid.A.Drs.Pengembangan Kurikulum.PT Bina Ilmu.Surabaya.1996
62
Sofyan Ahmad,Drs,M.Pd,Fetronika Tonih.M.Pd.dan Milama
Burhanudin,M.Pd.(Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis
Kompetensi).Lembaga peneliti UIN Jakarta Pers.Jakarta 2006
Sanjana Wina,Dr,M.Pd. Pembelajaran dalam Implementasi kurikulum Berbasis
Kompetensi.Prenada Media Group.Jakarta 2005
Undang-undang SISDIKNAS Tentang Kurikulum No.20 th 2003
Yamin,H.Martinis Profesionalisme Guru dan Implementasi KBK.Gaung Persada
Pers,Jakarta 2006
www.kompas.com (Januari,Artikel Pendidikan,Program Life Skill Kurikulum) 2002
www.umnau.com (Versi HTML/Sosialisasi Kurikulum dan Inovasi Kurikulum di
Indonesia).2008
PEDOMAN WAWANCARA
EFEKTIFITAS PENERAPAN KBK PADA PEMBELAJARAN DI SMK ISLAMIYAH
Nama : _____________________________
Usia : _____________________________
Pendidikan Terakhir : _____________________________
Jabatan : _____________________________
1.Sistem Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini !
2.Bagaimana kurikulum tersebut diterapkan dan apakah ada kurikulum lanjutan di sekolah ini !
3.Apa perbedaan system KBK yang ada di sekolah ini !
4.Srategi Apa yang dipakai dalam Kurikulum yang ada di sekolah ini !
5.Bagaimana para guru dalam mengimplmentasikan Kurikulum pada pengajaran !
6.Sejauh ini apakah ada kesulitan tentang penerapan Kurikum dan bagaimana mengatasinya.!
7.Bagaimana keterlibatan siswa dalam penerapan Kurikulum !
8.Sejauh mana pemahaman siswa untuk Kurikulum yang diterapkan,khususnya dalam
pembelajaran !
9.Adakah pelatihan bagi siswa dan guru untuk pengembangan kompetensi yang diharapkan !
10Apakah selama ini siswa sudah memahami tentang kurikulum yang diterapkan dan bagaimana
keefktivannya dalam standarisasi yang dibuat !
11.Adakah Sarana yang menunjang dalam penerpan Kurikulum sehingga dapat tercapai proses
pembelajran ! Khususnya dalam bidng keahlan .!
12.Adakah Standarisasi nilai dalam pembelajaran untuk pencapaian kompetensi !
13.Apakah semua Guru berlatar pendidikan,Khususnya dalam memegang mata pelajaran yang
berkaiatan dengan kompetensi dasar Kejuruan !
14.Menurut Bapak Kompetensi apa yang dibutuhkan sekolah ini untuk Out put selanjutnya !
15.Apakah yang dibutuhkan sekolah ini dalam penerapan kurikulum,khususunya dalam
menunjang kompetensi siswa !
HASIL WAWANCARA EFEKTIFITAS KBK PADA PROSES PEMBELAJARAN DI
SMK ISLAMIYAH
A. Sistem Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini !
B. Di sekolah ini kami menggunakan dua bentuk kurikulum yang dipakai yaitu Kurikulum
Berbasis Kompetensi 2004 yang disempurnakan dan KTSP 2006
A. Bagaimana kurikulum tersebut diterapkan dan apakah ada kurikulum lanjutan di sekolah ini
!
B. Kurikulum kami yang diterapkan di sekolah ini yaitu bentuk Kurikulum yang mengacu
pada keahlian yang dicanangkan pada kelas tiga dengan system KBK,Sedangkan pada kelas
satu dan dua mengacu pada KTSP namun tidak meninggalkan dari kurikulum KBK itu
sendiri dimana pada masing-masing ada system lanjutan dengan penilaian keahlian yang
sudah diberikan sehingga siswa dapat memeperoleh tingkat keahlian yang sudah diberikan
sehingga siswa dapat memperoleh tingkat keahlian lebih lanjut pada tahap berikutnya.
A. Apa perbedaan system KBK yang ada di sekolah ini !
B. Di sekolah kami ini adalah sistem KBK dimana siswa tidak lagi menjadi objek pengandalan
materi karena siswa telah dipandu oleh modul yang telah dibuat oleh para guru,sehingga
tidak lagi selalu mengunakan mtode ceramah saja atau mengandalkan satu referensi buku
dengan begitu guru dapat memudahkan siswanya untuk dapat memahami kompetensi yang
akan diberikan dengan berkaitan materi yang akan disampaikan,dan siswa pun lebih mudah
memahami materi yang akan diberikan baik sebelum maupun sesudahnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar mereka.
A. Srategi Apa yang dipakai dalam Kurikulum yang ada di sekolah ini !
B. Strategi dalam pembelajaran kami adalah dimana para guru selalu berperan aktif dalam
memberikan materi ajar dengan kreatifitas para guru kepada siswa berdasarkan pada
program pembelajaran produktf, bidang keahlan siswa yang mengacu pada KBK yang telah
dicanangkan sekolah sebelumnya berupa rencana program belajar.sedangkan pada KTSP
disesuaikan pada tingkat kebutuhan sekolah.
A. Bagaimana para guru dalam mengimplmentasikan Kurikulum pada pengajaran !
B. Pada system pengajaran sekolah kami,guru diberikan kebebasan dalam pengajaran dengan
berdasarkan kode etik dan program yang telah dibuat,yakni program gugus MGMP
(Musyawarah Guru Mata Pelajaran ) yang dicanangkan setiap tahunnya,dengan begitu para
guru dituntut dapat menyusun silabus /RPP,sehingga memudahkan siswa dalam memahami
materi yang diberikan.
A. Sejauh ini apakah ada kesulitan tentang penerapan Kurikum dan bagaimana mengatasinya.!
B. Pernah ada yakni dari factor pemahaman guru yang tdak tetap mengajar di sekolah ini
sehingga untuk mngevaluasinya kami belum dapat terlihat sejauhmana guru itu ada tingkat
kesulitannya,tetapi dapat kami atasi dengan memberikan solusi lewat pengertian pembinaan
pada guru.
A. Bagaimana keterlibatan siswa dalam penerapan Kurikulum !
B. Untuk dapat menerapkan kurikulum yang sudah ada pada siswa,kami khususnya bidang
kurikulum sendiri hanya memberikan sosialsasi saja tentang kurikulum yang
diterapkan,sehingga siswa tidak lagi dilibatkan secara langsung dalam penyusunanya.
A. Sejauh mana pemahaman siswa untuk Kurikulum yang diterapkan,khususnya dalam
pembelajaran !
B. belum sepenuhnya memahami tentang konsep kurikulum yang dibuat,Sejauh ini hanya
dilihat dengan penilaian ulangan umum dan belum dapat dievaluasi secara
keseluruhannya,dan apabila itu terlaksana maka tujuan Kurikulum yang telah dibuat akan
dinyatakan telah sampai pada tujuan dan itu dapat dilihat pada ujian akhir .
A. Adakah pelatihan bagi siswa dan guru untuk pengembangan kompetensi yang diharapkan !
B. Untuk pengembangan kompetensi sekolah kami mempunyai mata Diklat berupa bidang
keahlian yang disebu program Produktif ,dan sekolah bekerjasama pada bidang
Industri,Perusahan dan pihak yang terkait yang berhubungan dengan pengembangan
keahlian siswa,diantaranya: (TI) Yaitu bekerjasama dengan Indosat,UIN,dan
PUSPITEK.Sedangkan untuk Bidang Keahlian Akuntansi ditempatkan di Bank Jabar,Bank
Wakalumni dan untuk Bidang Penjualan dan Administrasi Perkantoran bekerjasama dengan
Supermarket Giant,Makro dan Kantor pemasaran.Sedangkan untuk Guru diadakan Diklat
Akuntansi,Seminar pendidikan Kreatif guru dan Work Shoop di Lembaga Pendidikan dan
Instansi Pemerintah.
A. Apakah selama ini siswa sudah memahami tentang kurikulum yang diterapkan dan
bagaimana keefktivannya dalam standarisasi yang dibuat !
B. Pada Kurikulum yang telah dicanangkan pemerintah setempat pada sekolah ini merupakan
hal yang sangat dharapakan khususnya siswa dalam memahaminya,namun pada sampai saat
ini siswa hanya memahami bentuk kompetensi yang dibutuhkan,dan efektiv atau tidaknya
itu akan dapat terlihat setelah siswa mengikuti ujian akhir sekolah.dan selama ini belum
terlihat seperti apa yang sepenuhnya diharapkan.
A. Adakah Sarana yang menunjang dalam penerpan Kurikulum sehingga dapat tercapanya
proses pembelajran ! Khususnya dalam bidng keahlan .!
B. Untuk dapat menunjang pembelajaran sekolah kami menyediakan fasilitas
praktek,khususnya yang menyangkut dasar kompetensi diantaranya :
a. Tekhnik Informatika Disediakan LAB Perakitan Computer,Internet Web Site system
Online
b. Penjualan : Koperasi,Cas register,dan Ruang Displey
c. Sekretarsi dan Akuntansi: Siswa sudah dapat mengoperasikanLaptop,dan
Ruang PenataanArsip dan File kantor serta system Akuntansi dasar yaitu siswa dapat
membuat Jurnal.
A. Adakah Standarisasi nilai dalam pembelajaran untuk pencapaian kompetensi !
B. Untuk pencapaian bidang keahlian yang disusun dalam pembelajran siswa harus dapat
menguasai materi dan praktek 30 /70.Sedangkan untuk penguasan bidang program Produktif
di atas 7,00 barulah siswa dinyatakan lulus dalam pembelajaran.
A. Apakah semua Guru berlatar pendidikan,Khususnya dalam memegang mata pelajaran yang
berkaiatan dengan kompetensi dasar Kejuruan !
B. Semua guru yang ada di sini mayoritas dari bidang pendidikan,walaupun ada beberapa yang
tidak berpendidikan tinggi,dan dalam memegang mata pelajarnnyapun mereka sudah dapat
menguasai dibidangnya.
A. Menurut Bapak Kompetensi apa yang dibutuhkan sekolah ini untuk Out put selanjutnya !
B. Saya mengharapkan siswa setelah mereka lulus dari sekolah ini yang paling utama mereka
dapat diterima oleh masyarakat setempat dan mereka dapat membuat atau membuka
wirausaha sendiri,tidak hanya itu sekolah juga bekerjasama dengan instansi pemerintah dan
perusahaan sehingga siswa sebagaian telah menjadi karyawan tetap.setelah mereka
magang.diantaranya .PT Pratama Industri,Gian Swalayan.dan kantor pemasaran BSD.
A. Apakah yang dibutuhkan sekolah ini dalam penerapan kurikulum,khususunya dalam
menunjang kompetensi siswa !
B. Sekolah membutuhkan kreatifitas dalam melihat peluang dan meningkatkan kebutuhan
masyarakat sekitar baik tingkat ekonomi maupun perkembangan dunia Usaha dan Industri.
STRUKTUR ORGANISASI
SMK ISLAMIYAH CIPUTAT
STAF TU
Wiwi Tarwiyah.SE Dede Suryadi Juhaedi,SAg
KOMITE SEKOLAH Bambang Suharto.SE
KEPALA SEKOLAH Drs.Mas'ud
Wakasek Kurikulum
Muh.Nisad.S.Pd
Koor.Pelaksaanaan TU
Amrullah
Wakasek Kesiswaan Mulyono
Wakasek Sarana Pra Syarif Hidayah.BA
Wakasek Humas
Fuad Faisal
Kajur Akun
Tri Iswati.S.Pd
Kajur TKPJ Hasan Basri,SE
Kajur.Adm Perk Dra.Tarsiti
Kaj.PJ Dra.Hernawati
BP
Drs.Mukhtar
Pembina OSIS
M.Indra.SE
Koor.Prakr
Drs.Oding
DEWAN GURU
SISWA
Siswa SMK Islamiyah Gambaran Jumlah Kelas 1,2,dan 3 Tahun 2007/2008 Bidang
Keahlian
Program Keahlian
Kelasikl
Jenis
Kelamin
Jumlah Jumlah
Penjurusan Lk Pr
Bisnis &
Manajemen
Akuntansi 1Ak (1) 15 32 47
95 1Ak (2) 14 34 48
Adm.Perkantoran 1Ap (1) 2 44 46
92 1Ap (2) 46 46
Penjualan 1Pj (1) 29 20 49
178
1Pj (2) 27 20 47 1Pj (3) 28 20 48 1Pj (4) 17 17 34
Tekhnik
Informatika
TKPJ 1 17 23 40
40 JUMLAH 9 149 256 405 405
Bisnis &
Manajemen
Akuntansi
2Ak (1) 10 32 42 83 2Ak (2) 5 36 41
Adm.Perkantoran 2Ap 6 37 43 43 Penjualan 2Pj (1) 7 27 34
145
2Pj (2) 11 25 36 2Pj (3) 18 24 42 2Pj (4) 11 22 33
Tekhnik
Informatika
TKPJ 2TKPJ 28 20 48 48 JUMLAH 8 96 223 319 319
Bisnis &
Manajemen
Akuntansi 3Ak (1) 9 25 34
74 3Ak (2) 5 35 40
Penjualan 3Pj (1) 15 26 41
120 3Pj (2) 15 30 45 3Pj (3) 9 25 34
Tekhnik
Informatika
TKPJ 3 TKPJ 13 22 35 35 JUMLAH 6 66 163 229 229
JUMLAH TOTAL
23
311
642
953
953
KOESIONER ANGKET SISWA SMK ISLAMIYAH CIPUTAT
Nama : ……………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………..
Jurusan : ……………………………………..
Hari/Tanggal : …………………………………….
Pukul : …………………………………….
Pernyataan tentang Kontrak pembelajaran
1.Sebelum proses pembelajaran dimulai guru dapat meberikan keterangan tentang kontark
pembelajran,seperti strategi belajar dan nilai yang diinginkan.
a. selalu c.Kadang-kadang
b. sering d.Tidak pernah
2.Apakah dalam proses penyampaian materi ajar kalian dapat memehami dengan baik
a. selalu c.Kadang-kadang
b. sering d.Tidak pernah
3.Apakah semua guru mengajar memberikan metode yang sama
a. selalu c.Kadang-kadang
b. sering d.Tidak pernah
4.Selama proses belajar berlangsung apa banyak kendala dalam memahami materi yang
diberikan guru
a. selalu c.Kadang-kaang
b. Sering d.Tidak pernah
5.Apakah kalian dalam proses belajar selalu memberikan pertanyaan yang setiap kali guru
menerangkan tentang teori belajar
a. Selalu c.Kadang-kadang
b. Sering d.Tidak pernah
Pernyataan tentang pelaksanaan Kurikulum
6.Apakah guru selama ini dalam mengajar telah memberikan keterangan tentang tujuan
pembelajaran dan kurikulum yang dibutuhkan.
a. Selalu c.Kadang-kadang
b. Sering d.Tidak pernah
7.Apakah selam ini dalam pembelajaan guru dapat memberikan penerangan tentang materi yang
berkenaan dengan kompetensi yang dibutuhkan.
a. Selalu c.Kadang-kadang
b. Sering d.Tidak pernah
8.Dalam pembeljaran,Apakah kurikulum sejauh iji lebih diperkenalkan terlebih dahulu.
a. Selalu c.Kadang-kadang
b. Sering d.Tidak pernah
9.Sejauh ini apakah kalian memahami tentang konsep kuriulum yang diberikan sekolah dalam
menunjang aktifvitas belajar.
a. Selalu c.Kadang-kadang
b. Sering d.Tidak pernah
10.Apakah guru pernah memberikan penjelasan tentang kurikulum yang digunakan dalam proses
pembelajaran.
a. Selalu c.Kadang-kadang
b. Sering d.Tidak pernah
Pernyataan tentang sarana belajar dalam bentuk keahlian
11.Dalam pembelajaran ada alat yang menunjang dalam praktek belajar.
a. Sangat Cukup c.Kurang cukup
b. Cukup d.Tidak cukup
12.cukupkah guru menyediakan alat dalam menerangkan jenis dan kegunaan suatu keahlian
a. Sangat Cukup c.Kurang cukup
b. Cukup d.Tidak cukup
13.berkesempatan cukupkah kalian dalam menggunakan alat tersebut
a. Sangat Cukup c.Kurang cukup
b. Cukup d.Tidak cukup
14.Sekolah apakah menyediakan sarana penunjang belajarkalian
a. Sangat Cukup c.Kurang cukup
b. Cukup d.Tidak cukup
15.Cukupkah kalian diperkenalkan fungsi dan kegunaan alat penunjang selama ini
a. Sangat Cukup c.Kurang cukup
b. Cukup d.Tidak cukup
Nama :
Bid mata Pelajaran :
Hari/ Tanggal :
Pukul :
Mohon bantuan Bapak/Ibu dalam pengisian koesioner ini sebagai tugas penelitian skripsi.dan
pengisian koesioner tersebut adalah benar adanya dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.
Ya Tidak
1.Apakah Bapak /Ibu dalam mengajar melakukan persiapan bahan ajar terlebih da
dahulu .
a.Selalu c.Kadang-kadang
b.Sering d.Tidak pernah
2.Apakah Bapak/Ibu selalu memahami materi ajar yang akan diberiakan kepada siswa
dalam setiap pembelajaran.
a.Selalu c.Kadang-kadang
b.Sering d.Tidak pernah
3.Apakah Bapak/Ibu menggunakan RPP sebagai pedoman pencapaian tingkat
kompetensi.
a.Selalu c.Kadang-kadang
b.Selalu d.Tidak pernah
4.Selama dalam proses pembelajaran Apakah Bapak /Ibu selalu menilai kepribadian
tingkah laku siswa dalan kelas.
a.Selalu c.Kadang-kadang
b.Sering d.Tidak pernah
5.Apakah Bapak /Ibu menggunakan alat Bantu dalam pemahaman materi kepada
siswa.
a.Selalu c.Kadang-kadang
b. Sering d.Tidak Pernah
6.Apakah Bapak/Ibu selalu memberikan tugas kepada siswa dalam pemberian materi ajar baik di
dalam maupun di luar kelas
a.Selalu c.Kadang-kadang
b.Sering d.Tidak pernah
7.Apakah Bapak /Ibu menggunakan fortopolio sebagai indicator pencapaian
kompetensi
a.Selalu c.Kadang-kadang
b.Sering d.Tidak pernah
8.Apakah Bapak /Ibu menggunkan banyak referensi dalam pemberian materi kepada
siswa.
a.Selalu c.Kadang-kadang
b.Sering d.Tidak pernah
9.Apakah Bapak/Ibu selama dalam proses pembelajaran kelas menggunakan metode
Tanya jawab kepada siswa.
a.Selalu c.Kadang-kadang
b,Sering d.Tiidak pernah
10.ApakahBaapak/Ibu menggunakan metode Ceramah dalam pembelajaran kepada
siswa.
a.Selalu c.Kadang-kadang
b.Sering d.Tiidak pernah
11.Apakah Bapak/Ibu menggunakan metode diskusi dalam proses pembelajaran
kelas.
a.Selalu c.Kadang-kadang
b.Sering d.Tidak pernah
12.Apakah Bapak /Ibu berpedoman pada kuurikulum yang telah dibuat sekolah.
a.Selalu c.Kadang-kadang
b.Sering d.Tidak pernah
13.Dalam pengembangan kompetensi Apakah Bapak/Ibu melakukan penilaian
yang berkala kepada setiap siswa.
a.Selalu c.Kadang-kadang
b.Sering d.Tidak pernah
14.Apakah Bapak/Ibu selalu mengikuti pelatihan untuk dapat menunjang
pengembangan kompetensi
a.Selalu c.Kadang-kadang
b.Sering d.Tiidak Pernah
15.Selalu Efektifkah siswa dalam pencapaian keahlian ketika diujikan.
a.Selalu c.Kadang-kadang
b.Sering d.Tidak pernah
16.Apakah siswa untuk pengembangan keahlian mengikuti pelatiahan (praktek)
yang dicangkan setiap semesternya.
a.Selalu c.Kadang-kadang
b.Sering d.Tidak pernah
17.Apakah Bapak /Ibu diberikan arahan tentang pengembangan kompetensi
pembelajaran yang diharapkan.
a. Selalu c.Kadang-kadang
b.Sering d.Tidak pernah
18.Apakah Bapak /ibu menggunakan sarana (alat ) yang disediakan oleh sekolah.
a.Selalu c.Kadang-kadang
b.Seering d.Tidak pernah
19.Apakah siswa dalam pembelajaran menggunakan alat yang disediakan sekolah.
a.Selalu c.Kaadang-kadang
b.Sering d.Tidak pernah
20.Apakah Bapak/Ibu memberikan penghargaan baik spirit maupun moril kepada siswa yang
berprestasi.
a.Selalu c.Kadang-kadang
b.Sering d.Tidak pernah