Post on 01-Aug-2020
LEMBAR PENGESAHAN
MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS TIK (PembaTIK)
LEVEL IMPLEMENTASI
Judul :
PEMAFAATAN MEDIA TV EDUKASI, RADIO SUARA EDUKASI,
DAN M-EDUKASI DALAM PEMBELAJARAN
Sasaran :
Guru Mata Pelajaran dan Guru Kelas
Penulis 1 Penulis 2 Penulis 3 Pengkaji
Saleh Sarifudin
Mira Maulia
Melyani Nurhalimah
Sembiring
Wibowo Mukti
Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan JAKARTA
2020
i
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dapat menyelenggarakan
Program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK), yang diselenggarakan setiap tahunnya.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru dalam hal
penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) guna mendukung terciptanya
model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan tuntutan abad 21. Hal ini sejalan dengan
harapan besar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, yang siap
menyongsong revolusi industri 4.0.
Terlebih lagi, pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran diperlukan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Pembekalan guru akan
literasi TIK akan meningkatkan efektifitas, efisiensi dan kemenarikan proses
pembelajaran. Oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki kompetensi keahlian yang
cukup untuk memanfaatkan teknologi yang ada, sehingga lebih optimal dalam
penyampaian materi pelajaran di sekolah.
Saat ini masih banyak guru yang belum memanfaatkan perkembangan teknologi
informasi dalam pembelajaran. Minimnya kegiatan peningkatan kualitas dan kompetensi
guru untuk memanfaatan TIK dalam pembelajaran merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhinya. Program ini diadakan sebagai kegiatan rutin tahunan Pusdatin
Kemendikbud.
Kegiatan ini dikemas dalam bentuk Bimbingan Teknis (Bimtek) berjenjang 4 level, yaitu
Level Literasi TIK, Implementasi TIK, Kreasi TIK, hingga Berbagi TIK. Di mana masing-
masing level akan diadakan dengan sistem seleksi, sehingga pada akhir level, akan
menghasilkan guru-guru terpilih. Guru-guru inilah yang sekaligus akan dilantik menjadi
Duta Rumah Belajar, agen Pusdatin Kemendikbud untuk menyosialisasikan pemanfaatan
TIK untuk pembelajaran. Guru-guru ini akan menjadi inspirasi guru-guru di wilayah
representatif mereka dalam menggunakan teknologi untuk mengajar siswa-siswanya.
Walaupun pada inti program ini adalah untuk meningkatkan kompetensi TIK untuk guru-
guru, program ini diselenggarakan dengan proses kompetisi. Hal ini bertujuan untuk
ii
memacu mereka dalam menghasilkan karya-karya terbaiknya. Melihat pengalaman dua
tahun terakhir ini, dengan sistem seperti ini cukup efektif untuk mendorong tingkat
partisipasi guru. Ke depannya, Pusdatin Kemendikbud akan terus berupaya
mengakselerasi inovasi-inovasi teknologi pembelajaran yang lebih efektif untuk
diestafetkan kepada guru-guru. Sehingga, kualitas guru-guru Indonesia akan terus
meningkat dan pada akhirnya mutu peserta didik menjadi lebih berdaya saing.
Modul ini disusun untuk dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan Program PembaTIK.
Modul yang berisikan arahan dan materi terkait setiap level program ini, diharapkan
akan membantu peserta dalam mengikuti tahapan-tahapan yang telah ditentukan.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselenggaranya Program Pembelajaran Berbasis TIK. Semoga guru-guru di Indonesia
terus terpacu untuk menjadi guru modern yang mengikuti tuntutan di era teknologi ini.
iii
Daftar Isi
Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………… i
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………. iii
Kegiatan Belajar 1
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Dalam Pembelajaran ………………………………………………………………………………………… 1
Kegiatan Belajar 2
Pengenalan Fitur-Fitur Aplikasi TV Edukasi, Suara Edukasi,
dan M-Edukasi ………………………………………………………………………………………… 8
Kegiatan Belajar 3
Pemanfataan Media TV Edukasi, Suara Edukasi, dan M-Edukasi
Dalam Pembelajaran ………………………………………………………………………………………… 24
Soal ………………………………………………………………………………………………………………… 34
1
Kegiatan Belajar 1
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM
PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 diharapkan peserta diklat mampu menjelaskan
a. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
b. Strategi dalam pemanfaatan TIK
A. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran
Simak video ini: https://www.youtube.com/watch?v=tXs5O1yGlg4
Sahabat rumah belajar, sudah simak video di atas? Bagaimana seharusnya pemanfaatan
TIK dalam pembelajaran menurut Sahabat?
Silakan diskusikan dengan teman sejawat, dan tulis hasilnya di bawah ini:
………………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………………………..
URAIAN MATERI
TIK dalam pembelajaran bukan semata menggunakan teknologi, namun nyatanya lebih
dari itu. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dapat digunakan dalam penentuan jenis
media dan sumber belajar yang akan digunakan untuk mendukung proses pembelajaran.
Maka dari itu, peran guru dalam pemanfaatan TIK sangat penting. Rendahnya minat dan
pemahaman siswa terhadap pembelajaran bisa jadi disebabkan kurang efektifnya guru
2
dalam melakukan praktek pedagogi (ilmu mengajar) dan menguasai materi subjek
(konten) dengan mengintegrasikan teknologi di lingkungan pembelajaran. Ketiga
pengetahuan tersebut, yaitu pedagogi, konten materi pembelajaran, dan teknologi saling
berinteraksi dan beririsan membentuk Technological Pedagogical Content Knowledge
(TPACK) (Koehler & Mishra 2009). TPACK adalah suatu kerangka kerja untuk memahami
dan menggambarkan jenis pengetahuan yang dibutuhkan oleh seorang guru untuk
mengefektifkan praktek pedagogi dan pemahaman konsep dengan mengintregasikan
sebuah teknologi di lingkungan pembelajaran (Misra et al., 2008). Gambar di bawah ini
adalah kerangka kerja TPACK dan komponen pengetahuannya.
Gambar 1. Kerangka kerja TPAC dan komponen pengetahuannya
Sumber: http://tpack.org
TPACK terbentuk atas perpaduan 3 jenis pengetahuan dasar, yaitu Technological
Knowledge (TK), Pedagogical Knowledge (PK), dan Content Knowledge (CK). Hasil
perpaduan 3 pengetahuan dasar tersebut, menghasilkan 4 pengetahuan baru, meliputi
Pedagogical Content Knowledge (PCK), Technological Content Knowledge (TCK),
Technological Pedagogical Knowledge (TPK), dan Technological Pedagogical Content
3
Knowledge (TPACK). Gambar 1 memperlihatkan interelasi antara 3 pengetahuan dasar
yang mengahasilkan 4 pengetahuan. Berikut ini penjelasan setiap domain pengetahuan
TPACK yang disarikan dari Mishra & Koehler (2006 & 2008), Koehler & Mishra (2009) dan
Koehler, Mishra, & Cain (2013).
Technological knowledge (TK)
Technological knowledge atau pengetahuan teknologi adalah pengetahuan tentang
berbagai jenis teknologi sebagai alat, proses, maupun sumber. TK juga meliputi
kemampuan untuk mengadaptasi dan mempelajari teknologi baru (Rosyid, 2016).
Pedagogical knowledge (PK)
Pedagogical knowledge atau pengetahuan pedagogik yaitu pengetahuan tentang teori
dan praktik dalam perencanaan, proses, dan evaluasi pembelajaran. Ini termasuk
pengetahuan tentang teknik atau metode yang digunakan di kelas, sifat audiens, dan
strategi untuk mengevaluasi pemahaman siswa. Seorang guru dengan pengetahuan
pedagogis yang baik akan dapat memahami bagaimana siswa membangun pengetahuan,
memperoleh keterampilan, dan bagaimana mereka mengembangkan kebiasaan pikiran.
Content knowledge (CK)
Content knowledge atau pengetahuan konten adalah pengetahuan tentang konten atau
materi pelajaran yang harus dipelajari oleh guru dan diajarkan kepada siswa.
Pengetahuan ini mencakup konsep, teori, ide, kerangka kerja organisasi, pembuktian dan
bukti, serta praktik dan pendekatan yang telah ditetapkan untuk mengembangkan
pengetahuan tersebut.
Pedagogical content knowledge (PCK)
Pedagogical content knowledge atau pengetahuan pedagogik konten merupakan
penyampaian (transformasi) materi pelajaran dalam proses pembelajaran. Bagaimana
guru menafsirkan materi pelajaran, menyesuaikannya dengan pengetahuan siswa
sebelumnya, dan menemukan berbagai cara untuk menyampaikannya.
4
Technological content knowledge (TCK)
Technological content knowledge atau pengetahuan teknologi konten adalah
pengetahuan tentang timbal balik antara teknologi dengan konten. Guru perlu
memahami teknologi spesifik yang paling cocok untuk menjelaskan materi pembelajaran
tertentu dan bagaimana konten disampaikan dengan teknologi atau sebaliknya.
Technological pedagogical knowledge (TPK)
Technological pedagogical knowledge atau pengetahuan teknologi pedagogik adalah
pengetahuan tentang berbagai teknologi dapat digunakan untuk memfasilitasi belajar
dan pembelajaran.
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
Technological Pedagogical Content Knowledge atau pengetahuan teknologi pedagogik
dan konten adalah pengetahuan tentang penggunaan teknologi yang tepat pada
pedagogik yang sesuai untuk mengajarkan suatu konten dengan baik.
Tentunya saat ini, zaman dimana penggunaan teknologi sudah menjadi suatu
keniscayaan, maka ketujuh pengetahuan tersebut perlu dikuasai oleh setiap guru yang
akan mengajar dalam lingkungan belajar. Hal ini semata agar guru dapat menciptakan
proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
B. Strategi dalam Pemanfaatan TIK
Diskusi:
Sebelum mempelajari tentang strategi dalam pemanfaatan TIK, coba diskusikan
tentang pemanfaatan TIK yang telah Anda kembangkan dalam pembelajaran selama
ini!
Silakan tulis hasil diskusi Anda di bawah ini!
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
5
URAIAN MATERI
Pemanfaatan TIK ke dalam proses pembelajaran memiliki tiga tujuan utama (UNESCO,
2002), yaitu:
1) membangun knowledge-based society habits seperti kemampuan memecahkan
masalah (problem solving), kemampuan berkomunikasi, kemampuan mencari,
mengolah/ mengelola informasi, mengubahnya menjadi pengetahuan baru dan
mengkomunikasikannya kepada orang lain;
2) mengembangkan keterampilan menggunakan TIK (ICT literacy); dan
3) meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran
Fryer, 2001 menyarankan dua pendekatan yang dapat dilakukan guru ketika
merencanakan pembelajaran dengan memanfaatkan TIK, yaitu:
1) pendekatan topik (theme-centered approach);
2) pendekatan software (software-centered approach).
1. Pendekatan Topik (Theme-Centered Approach)
Pada pendekatan ini, topik atau satuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan. Secara
sederhana langkah yang dilakukan adalah: 1) menentukan topik; 2) menentukan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai; dan 3) menentukan aktivitas pembelajaran
dan software (seperti modul. LKS, program audio, video, bahan belajar on-line di
internet, dll) yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran (Chaeruman, 2005.
2. Pendekatan Software (Software-centered Approach)
Pada pendekatan ini langkah pertama dimulai dengan mengidentifikasi software
(seperti buku, modul, LKS, program audio, video, bahan belajar on-line di internet, dll)
yang ada atau dimiliki terlebih dahulu. Kemudian menyesuaikan dengan topik dan
tujuan pembelajaran yang relevan dengan software yang ada tersebut.
Pembelajaran dengan berbagai modalitas belajar (multisensory), baik audio, visual,
maupun kinestetik dapat disampaikan kepada siswa dengan menggunakan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) (dePorter et al, 2000). Dengan pemanfaatan TIK yang
6
benar, memungkinkan siswa untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi, serta
secara tidak langsung meningkatkan ICT literacy (Fryer, 2001).
Dari sisi strategi pembelajaran, ada beberapa pendekatan yang disarankan untuk
membangun keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa, diantaranya adalah: 1) resources-
based learning; 2) case-based learning dan problem-based learning; 4) simulation-based
learning; dan 5) collaborative-based learning (http://www.microlessons.com).
1. Resources-based learning memiliki karakteristik dimana siswa diberikan/ disediakan
berbagai ragam dan jenis bahan belajar baik cetak (buku, modul, LKS, dll) maupun non
cetak (program video, audio, bahan belajar online) atau sumber belajar lain (orang,
alat, dll) yang relevan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Kemudian siswa diberikan tugas untuk melakukan aktivitas belajar tertentu dimana
semua sumber belajar yang mereka butuhkan telah disediakan.
2. Case-based learning dan problem based learning memiliki karakteristik dimana siswa
diberikan suatu permasalahan terstruktur untuk dipecahkan. Dengan case based
learning solusi pemecahan masalahnya sudah tertentu karena skenario sudah dibuat
dengan jelas. Tapi, dalam problem based learning kemungkinan solusi pemecahan
masalahnya akan berbeda.
3. Simulation-based learning memiliki karakteristik dimana siswa diminta untuk
mengalami suatu peristiwa yang sedang dipelajarinya.
4. Collaborative-based learning memiliki karakteristik dimana siswa dibagi kedalam
beberapa kelompok, melakukan tugas yang berbeda untuk menghasilkan satu tujuan
yang sama.
7
Diskusi:
Sahabat rumah belajar, pada Kegiatan Belajar 1, sahabat sudah mengetahui
memanfaatkan TIK dalam pembelajaran tidak sebatas menguasai teknologi. Nah,
sekarang, coba sahabat diskusikan dan buat contoh salah satu strategi yang dapat
sahabat terapkan dalam pembelajaran! Tulis hasil diskusi sahabat di bawah ini!
………………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Rangkuman:
Setelah mempelajari uraian materi serta melaksanakan serangkaian aktivitas pembelajaran
pada kegiatan belajar ini, dapat disimpulkan beberapa hal terkait Pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran, yaitu:
- Pemanfaatan TIK bukan semata-mata penguasaan teknologi, namun keterkaitan dari
penguasaan pedagogi, konten materi pembelajaran, dan teknologi. Ketiga pengetahuan
tersebut saling berinteraksi dan beririsan membentuk Technological Pedagogical Content
Knowledge (TPACK). Seorang guru perlu memanfaatkan TIK dengan cara yang kreatif dengan
merancang bagaimana melakukan pembelajaran suatu materi pelajaran tertentu di kelas.
- Guru dapat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan
kemampuan TPACK. RPP yang sudah mengintegrasikan teknologi dalam kegiatan
pembelajaran disebut RPP terintegrasi TIK. Dengan demikian guru sebaiknya juga memikirkan
persiapan alat dan bahan yang diperlukan serta mempertimbangkan ketersediaan waktu
belajar.
8
Kegiatan Belajar 2
PENGENALAN FITUR-FITUR APLIKASI TV EDUKASI, SUARA EDUKASI DAN M-
EDUKASI
Tujuan pembelajaran:
- mengidenfikasi fitur-fitur televisi edukasi, radio suara edukasi, dan m-edukasi
Uraian Materi
Dalam mendukung proses pembelajaran, Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) telah
menyediakan pusat sumber belajar. Beraneka ragam jenis media telah diproduksi dan
disediakan oleh Pusdatin. Beberapa aplikasi penyedia sumber belajar yang telah disediakan
Pusdatin antara lain:
1) Aplikasi TV Edukasi;
2) Aplikasi Suara Edukasi;
3) Aplikasi m-Edukasi.
Kita akan membahas fitur-fitur yang dimiliki dari masing-masing sumber belajar tersebut.
1. TELEVISI EDUKASI (TV EDUKASI)
Televisi Edukasi merupakan salah satu layanan pembelajaran yang disediakan oleh
Pusdatin. Akses yang terdapat dalam layanan Televisi Edukasi dapat diakses melalui:
a) Via Terestrial, yaitu via satelit palapa D, dengan spesifikasi sebagai berikut:
Satellite Palapa D
Frequency 4005 MHz
Symbol Rate 4800 ksps
Polarization Vertical
Video PID 308
Audio PID 256
PIC PID 189
Gambar 2. Informasi pengaturan perangkat yang digunakan dalam mengakses siaranTV
edukasi
9
b) Via internet, yaitu melalui streaming siaran TV Edukasi yang terdapat pada laman TV
Edukasi dan kanal Youtube TV Edukasi, serta layanan non-streaming Video on Demand
(VOD) dan Kuis Kihajar;
1) Layanan streaming Televisi Edukasi
• Laman (website) Televisi Edukasi
Selain kanal Youtube, media streaming siaran Televisi Edukasi dapat diakses di
laman tve.kemdikbud.go.id. Saat Sahabat mengunjungi laman ini, Sahabat akan
menemukan video materi pengayaan dan berita seputardunia pendidikan. Untuk
mengakses siaran streaming Televisi Edukasi, Sahabat dapat memilih menu “Live”
atau langsung mengunjungi alamat https://tve.kemdikbud.go.id/live/. Di menu
live ini juga ditempilkan jadwal siaran yang ditayangkan di hari penayangan,
misalnya jadwal siaran pembelajaran Biologi/Fisika SMA, Bahasa Indonesia SD,
Pelangi Nusantara, dan lainnya.
Gambar 3. Tampilan laman live TV edukasi
• Kanal Youtube
Sahabat, sudah tahu belum kalau Televisi Edukasi juga menggunakan media
konten yang popular, yang kita kenal dengan nama Youtube? Salah satu media
yang digunakan untuk menyebarluaskan konten-konten Televisi Edukasi, salah
satunya siaran streaming, adalah melalui kanal Youtube, yaitu kanal “Televisi
Edukasi”.
10
Gambar 4. Tampilan halaman channel TVE di Youtube
Sahabat dapat mengakses siaran streaming TV Edukasi melalui kanal Youtube
melalui tayangan “Televisi Edukasi Live”.
Gambar 5. Halaman live di Channel TV Edukasi
Selain siaran streaming, di kanal ini Sahabat juga dapat meyaksikan video-video
pendidikan yang lain, baik pembelajaran maupun video hiburan seputar dunia
pendidikan.
11
2) Layanan non-streaming Televisi Edukasi
Layanan terkait Televisi Edukasi yang diakses secara non-streaming meliputi Video
on Demand (VOD) dan Kuis Kihajar.
• Video on Demand
Video on Demand (VOD) merupakan fitur Televisi Edukasi yang terdiri video-video
pembelajaran, yang mencakup materi pembelajaran formal maupun materi
pengayaan, serta video informasi dan berita seputar dunia pendidikan. Materi
pembelajaran yang terdapat pada VOD bervariasi mulai dari jenjang PAUD hingga
SMA dan SMK.
Gambar 6. Tampilan halaman beranda Laman VOD
• Kuis Kihajar
Kuis Kihajar merupakan ajang kompetisi bagi para siswa mulai dari jenjang SD
hingga SMA/SMK, dalam rangka peningkatan kompetensi belajar siswa. Kuis
Kihajar dilaksanakan melalui tiga jalur, yaitu Kuis Kihajar Harian (Website), Tingkat
Provinsi, dan Tingkat Nasional. Para juara yang diperoleh melalui Harian
(Website), Tingkat Provinsi, dan Tingkat Nasional, akan diuji kemampuan
akademis (Gali Pengetahuan), mengembangkan keterampilan 4C (Eksplorasi
Potensi), dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas dan
meningkantkan kemampuan komunikasi terkait tema tertentu melalui
pemanfaatan TIK (Jelajah Ide). Untuk mengakses informasi mengenai pelaksanaan
Kuis Kihajar, Sahabat dapat mengakses di laman http://kihajar.kemdikbud.go.id/
12
Gambar 7. Halaman beranda laman Kuis Kihajar harian
Selain itu, Sahabat jug adappat mengakses laman Kuis Kihajar melalui
laman Televisi Edukasi https://tve.kemdikbud.go.id/, lalu pilih menu
“Kihajar”.
Gambar 8. Akses aplikasi Kuis Kihajar melalui laman TV Edukasi
c) Aplikasi Mobile TVE (Android dan iOS)
Dalam rangka mendukung fleksibilitas dan kemudahan Sahabat dalam mengakses
siaran Televisi Edukasi, Sahabat dapat mengunduh versi gawai (mobile) Televisi Edukasi,
yaitu aplikasi mobile TVE. Pada fitur mobile ini, Sahabat tidak hanya dapat mengakses
siaran streaming Televisi Edukasi beserta jadwal siaran program, tetapi juga dapat
mengakses laman VOD, podcast dan siaran radio Suara Edukasi. Sahabat dapat memilih
13
menu “Siaran Langsung” untuk mengakses siaran streaming Televisi Edukasi, juga menu
“Edukasi News” jika ingin menyaksikan informasi kegiatan dan berita seputar pedidikan.
Gambar 9. Tampilan mobile aplikasi TV edukasi
2. RADIO SUARA EDUKASI
Radio Suara Edukasi sumber belajar yang menyediakan materi pembelajaran dalam bentuk
audio. Materi yang disediakan mencakup jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
Sekoah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Selain itu, tersedia juga info edukasi untuk umum. Untuk jenjang PAUD materi yang
disediakan berupa dongeng atau cerita rakyat. Untuk jenjang SD, SMP dan SMA materi
podcast yang disediakan berupa materi pembelajaran. Laman Suara Edukasi dapat diakses
di http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id/.
Contoh konten untuk jenjang PAUD, SD, SMP dan SMA antara lain:
14
a) Topik “Tupai dan Tikus” untuk jenjang PAUD, referensi yang dapat digunakan
http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id/dongeng-paud/
b) Topik “Gaya Gesekan” untuk jenjang SD, referensi yang dapat digunakan
http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id/ipa-sd/
c) Topik “Bertamasya” untuk jenjang SMP, referensi yang dapat digunakan
http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id/bahasa-indonesia-smp/
d) Topik “Teknik Membaca Cerpen” untuk jenjang SMA, referensi yang dapat
digunakan http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id/
Gambar 10. Tampilan beranda laman Suara Edukasi
Selain fitur audio podcast, laman Suara Edukasi juga memiliki fitur siaran radio live. Pada
siaran radio live, selain konten pembelajaran juga tersedia pengetahuan umum. Program-
program pada siaran Suara Edukasi live meliputi Sapa Edu, Info Edu, Kita Perlu Tahu,
Bintang Edu dan Suara Rohani. Program-program tersebut dibawakan langsung oleh
penyiar dan besifat interaktif.
Gambar 11. Fitur radio live suara edukasi
Fitur play/stop siaran live Suara Edukasi
15
• Sapa Edu
Menyajikan program acara yang menarik, inspiratif, menghibur dan mendidik, antara
lain: menyampaikan informasi penyuluhan, mengenalkan musik dan lagu, baik lagu
populer maupun lagu daerah, menyajikan pengetahuan & wawasan seputar peran
bunda dalam pendidikan anak, serta menanamkan kepribadian dan pengetahuan anak,
serta memberi sebuah wacana dan bentuk apresiasi bagi pendengar.
• Kita Perlu Tahu
Merupakan program yang menyajikan hiburan dan Informasi pengetahuan umum,
beragam tips, motivasi dan informasi singkat seputar isu terkini. Juga disertai dengan
program hiburan berupa pemutaran lagu-lagu hits terkini.
• Info Edu
Menyajikan informasi yang berhubungan dengan dunia pendidikan, berupa informasi
kegiatan atau berita yang disampaikan penyiar secara live.
• Bintang Edu
Menyajikan informasi meliputi kebijakan, kegiatan, dan peringatan hari besar nasional
yang berhubungan dengan dunia pendidikan, serta memperluas informasi seputar
dunia pendidikan melalui proses diskusi.
• Suara Rohani
Menanamkan pesan moral yang sesuai dengan jiwa agama, mengenalkan sifat baik,
buruk, terpuji, dan tercela serta menanamkan keteladanan akhlak dan budi pekerti
guna mendukung pembinaan kepribadian anak.
Adapun jadwal program siaran interaktif tersebut dapat dilihat di menu Program Acara pada
laman Suara Edukasi http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id/program-acara/
16
3. MOBILE EDUKASI (M-EDUKASI)
M-edukasi merupakan salah satu media yang dikembangkan oleh salah satu balai Pusdatin
yaitu Balai Pengembangan Media Pendidikan dan Kebudayaan (BPMPK). Sahabat dapat
mengakses m-edukasi melalui m-edukasi.kemdikbud.go.id.
Gambar 12. Tampilan beranda laman M-Edukasi
Berdasarkan metode pembuatannya, konten-konten pembelajran yang dikembangkan
oleh BPMPK terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Produk buatan BPMPK dan stakeholder, dimana semua produk yang dibuat telah
melalui kendali mutu yang ketat dikarenakan tahapan pengembangan setiap model
yang dilakukan BPMPK dilakukan dengan lima tahap proses pengembangan, yaitu
Analysis(Analisis), Design (Desain), Develop (Pengembangan), Implement
(Implementasi), dan Evaluate (Evaluasi) atau lebih dikenal dengan (ADDIE), dengan guru
sebagai penulis naskah utama yang didampingi oleh para pengkaji tim kendali mutu.
Produk ini merupakan produk utama hasil pengembangan model BPMPK meliputi : (1)
Augmented Reality – SiPAKAR; (2) Keluarga Cerdas – SiKece; (3) Mobile Vokasi; (4) e-
Komik; (5) MPI ABK; (6) Aplikasi Si Cerdik; (7) Laboratorium Maya (Virtual Lab); (8)
Katalog Media; (9) e-Budaya. (10) Stok Media; (11) M-Kit Guru (Teaching Aid); (12)
Mobile Edukasi; (13) MPI Online; dan (14) MPI Offline. Seluruh produk ini bisa di peroleh
17
di laman web resmi BPMPK, yaitu m-edukasi.kemdikbud.go.id, pada menu “Konten
Lengkap”.
Gambar 13. Akses fitur Kategori lengkap pada laman M-Edukasi
b. Produk buatan komunitas BPMPK yang diperoleh dari Lomba Aplikasi Mobile Kihajar
dan Komunitas mantan finalis, kontributor dan praktisi pendidikan yang mengetahui
karakteristik produksi BPMPK. Lomba Aplikasi Mobile Kihajar terdiri dari 4 kategori
lomba yaitu guru, pelajar, umum-virtual lab dan umum-game edukasi.
Gambar 14. Akses Fitur hasil lomba pada laman M-Edukasi
Konten hasil lomba aplikasi mobile kihajar dapat di unduh di menu “Lomba” → “Konten
Hasil Lomba”, lalu pilih karya pada tahun yang diinginkan.
Selain konten hasil lomba, karya komunitas juga berasal dari mantan pemenang,
kontributor dan praktisi pendidikan yang memiliki interest terhadap pengembangan
konten edukasi, memiliki skill teknis dan pengetahuan terhadap konten materi
18
pembelajaran, program dibuat dengan kendali mutu dari tim BPMPK. Hasil produk
komunitas dapat diunduh di menu “Konten Lengkap” → “Komunitas”, lalu pilih program
yang diinginkan.
Gambar 15. Akses Fitur Komunitas pada laman M-Edukasi
Untuk mempermudah pengunduhan konten-konten pembelajaran yang terdapat di m-
edukasi, BPMPK mengembangkan aplikasi store yaitu Edustore, yang berisikan konten
produk BPMPK yang dapat diunduh dan diinstall serta dapat diakses di OS Android pada
device handphone dan tablet. Edustore dapat diunduh melalui laman m-
edukasi.kemdikbud.go.id.
Gambar 16. Aplikasi Mobile EduStore
Pada edustore user dapat memilih produk BPMPK dengan kriterian pencarian berdasarkan
kategori, pelajaran dan jenjang
19
Gambar 17. Mobile Apps yang dapar didownload Pengguna
Fitur-fitur yang disediakan oleh m-edukasi yang dapat digunakan oleh pengguna dalam
proses pembelajaran antara lain:
1) SiPAKAR (APLIKASI PANDAI AKTIF KARENA AR)
Dalam proses pembelajaran tentunya untuk mempermudah proses penyerapan
pengetahuan kepada para siswa diperlukan simulasi yang memungkinkan siswa
berinteraksi secara langsung dengan kondisi yang berhubungan dengan materi
pelajaran yang sedang dipelajarinya.
Teknologi Augmented Reality menjadi salah satu solusi yang ditawarkan saat ini untuk
memberikan ruang interaksi virtual antara siswa dengan materi pelajaran yang sedang
dipelajarinya.
Aplikasi Augmented Reality dikembangkan BPMPK pada tahun 2019. Semangat untuk
memberikan realitas nyata dalam gambaran 3d pada media pembelajaran, mendasari
pengembangan model pembelajaran berbasis augmented reality. Pada tahun ini
pengembangan AR masih sebatas AR SD dan SMP.
Contoh tampilan aplikasi AR (SiPAKAR) dan marker sebagai berikut :
20
Gambar 18. Contoh aplikasi SiPakar tentang Pencernaan Makanan
2) SiKECE (APLIKASI KELUARGA CERDAS)
Aplikasi Keluarga Cerdas (SiKece) merupakan aplikasi pendidikan keluarga dengan
tujuan pengembangan untuk meningkatkan wawasan/pengetahuan orangtua/orang
dewasa dalam mendidik dan mengasuh anak, menyajikan/menyediakan media sebagai
solusi pemecahan masalah keluarga serta memperkaya sumber belajar untuk
pendidikan keluarga. Aplikasi ini menekankan kekuatan pada gambar ilustrasi untuk
membuat daya tarik aplikasi.
Dikarenakan banyak permintaan dibuatnya aplikasi dalam dua bahasa, yaitu Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris, maka aplikasi dibuat dalam dua bahasa.
21
Gambar 19. Aplikasi si Kece pada EduStore
3) MOBILE VOKASI
Mobile vokasi dikembangkan berdasarkan hasil analisis kebutuhan akan pentingnya
pemberian dukungan media pembelajaran kepada pendidikan vokasi. Media
pembelajaran vokasi berbasis mobile device masih dibuat untuk pelajaran SMK TKJ, SMK
Otomotif dan SMA Luar Biasa Tuna Rungu.
Gambar 20. Salah satu aplikasi Vokasi pada EduStore
4) e-KOMIK (Elektronik Komik)
Merupakan Media Pembelajaran dengan format komik, yang berisi konten
pembelajaran bagi siswa SMP dan SMA, mengikuti format gaya komik yang casual, e-
komik diharapkan dapat memotivasi siwa untuk belajar dengan cara yang
menyenangkan.
22
Gambar 21. Contoh aplikasi e-Komik pada EduStore
Diskusi:
Silakan diskusikan dengan teman Anda, fitur-fitur televisi edukasi, radio suara edukasi, dan
m-edukasi mana yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran di kelas? Tuliskan hasil diskusi
Anda di bawah ini!
…………………………………………………………………………………………………..
......................................................................................................................................................
…………………………………………………………………………………………………..
Rangkuman:
Dalam rangka mendukung proses pembelajaran dan peningkatan kompetensi siswa, Pusat
Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) beserta balai naungannya menyediakan beraneka
ragam jenis layanan media pembelajaran untuk berbagai jenjang pendidikan mulai dari
jenjang PAUD, SD, SMP hingga SMA/SMK. Beberapa aplikasi penyedia sumber belajar yang
telah disediakan Pusdatin antara lain:
23
1) TV Edukasi, yaitu media pembelajaran berupa siaran televisi yang dapat diakses melalui
akses terestrial dan juga akses internet (streaming TV Edukasi via kanal Youtube dan
laman (web) TV Edukasi, dengan jadwal yang sudah ditentukan, dan juga berupa video
informasi dan pembelajaran yang dapat diakses kapan pun tanpa terkait dengan jadwal
(laman Video on Demand). Untuk meningkatkan fleksibilitas pengguna dalam mengakses
layanan TV Edukasi, saat ini sudah tersedia juga versi mobile application TVE yang dapat
diunduh melalui gawai pengguna.
2) Suara Edukasi, yaitu media informaso dan pembelajaran berupa audio yang dapat diakses
melalui laman Suara Edukasi. Audio pembelajaran yang disediakan berupa podcast untuk
jenjang PAUD, SD, SMP, SMA yang dapat diakses kapan saja, serta berupa siaran
pembelajaran yang jadwalnya telah diatur berdasarkan jenjang pendidikan. Selain fitur
audio podcast, laman Suara Edukasi juga memiliki fitur siaran radio live. Pada siaran radio
live, selain konten pembelajaran juga tersedia pengetahuan umum. Program-program
pada siaran Suara Edukasi live meliputi Sapa Edu, Info Edu, Kita Perlu Tahu, Bintang Edu
dan Suara Rohani. Program-program tersebut dibawakan langsung oleh penyiar dan
besifat interaktif.
3) m-Edukasi, merupakan salah satu media yang dikembangkan oleh salah satu balai Pusdatin
yaitu Balai Pengembangan Media Pendidikan dan Kebudayaan (BPMPK). Fitur-fitur yang
disediakan oleh m-edukasi yang dapat digunakan oleh pengguna dalam proses
pembelajaran antara lain (1) Augmented Reality (AR) – SiPAKAR; (2) Keluarga Cerdas –
SiKece; (3) Mobile Vokasi; dan (4) e-Komik. Untuk mempermudah pengunduhan konten-
konten pembelajaran yang terdapat di m-edukasi, BPMPK mengembangkan aplikasi store
yaitu Edustore, yang berisikan konten produk BPMPK yang dapat diunduh dan
dioperasikan pada gawai.
24
Kegiatan Belajar 3
PEMANFAATAN MEDIA TV EDUKASI, SUARA EDUKASI DAN M-EDUKASI
DALAM PEMBELAJARAN
Pusdatin telah menyediakan berbagai jenis layanan sumber belajar antara lain layanan TV
edukasi, layanan suara edukasi, dan layanan m-edukasi.
Masing-masing layanan menyediakan jenis dan karakteristik media yang berbeda satu
dengan yang lainnya. Layanan TV edukasi menyediakan media pembelajaran dalam bentuk
video, layanan suara edukasi menyediakan media pembelajaran dalam bentuk audio
(podcast), dan layanan m-edukasi menyediakan media pembelajaran dalam bentuk aplikasi.
Tentunya media pembelajaran yan disediakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran
di dalam maupun diluar kelas. Bagaimana tahapan pemanfataan media pembelajaran yang
sudah disediakan? Anda dapat mengetahuinya dengan mempelajari materi selanjutnya pada
kegiatan belajar 3 ini
Tujuan belajar:
Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, diharapkan peserta diklat mampu:
• Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi dalam proses
pembelajaran;
• Merangsang serta menumbuhkan minat belajar siswa;
• Menumbuhkan sikap dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi;
• Memanfaatkan media Televisi Edukasi, Suara Edukasi, dan m-Edukasi pada proses
pembelajaran
Uraian Materi
Pada modul sebelumnya Anda telah mempelajari tentang layanan TV edukasi, layanan Suara
Edukasi, dan layanan m-edukasi beserta fitur-fitur yang dimilikinya. Untuk mengingat kembali
materi tentang media dan fitur-fitur yang disediakan dari layanan TV edukasi, suara edukasi,
25
dan m-edukasi silahkan Anda melihat kembali modulnya. Pada Kegiatan Belajar 3 ini, Anda
akan mempelajari cara pemanfaatan media yang tersedia pada layanan TV edukasi, suara
edukasi, dan m-edukasi dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil survei penetrasi pengguna internet tahun 2018 yang dilakukan oleh
Asosiasi Penguna Jasa Internet Indonesia (APJII), bahwa sampai dengan akhir tahun 2018
jumlah pengguna internet di Indonesia sebanyak 171,17 juta jiwa dari total populasi
penduduk Indonesia sebanyak 164.16 juta jiwa (64,8 % dari total penduduk Indonesia). Jika
kita membandingkan dengan jumlah pengguna internet di Indonesia pada akhir tahun 2017
sebanyak 143.26 juta, terjadi peningkatan sebesar 27.91 juta pengguna internet pada akhir
tahun 2018.
Gambar 22. Jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2018
Masih berdasarkan hasil survei tahun 2018, sebanyak 45,3% pengguna internet banyak
melakukan akitifitas menonton film/video ketika mereka berselancar di dunia maya, 17,1 %
bermain game, dan 13.3% mendengarkan musik. Kehadiran intenet koneksi tinggi (4G) dan
semakin murah dan tersedianya telepon pintar (smartphone) berpengaruh terhadap
penetrasi pengguna internet di Indonesia. Penggunaan telepon pintar merupakan perangkat
yang paling banyak digunakan pengguna internet ketika mereka berselancar di dunia maya.
26
Gambar 23. Aktifitas penguna ketika berselancar di dunia maya
untuk memperluas wawasan peserta diklat, silahkan mengunduh hasil survei melalui tautan
sebagai berikut:
https://www.apjii.or.id/content/read/39/410/Hasil-Survei-Penetrasi-dan-Perilaku-
Pengguna-Internet-Indonesia-2018.
Gambar 24. Laman APJII https://www.apjii.or.id/
Jika kita melihat hasil survey tahun 2018 yang dirilis oleh APJII, penyediaan media dalam
bentuk video, audio, dan aplikasi pembelajaran berbasis mobile sudah tepat dilakukan oleh
27
Pusat Data dan Informasi Teknologi. Selain itu hasil survey juga mengindikasikan bahwa
penguatan terhadap pentingnya penguasaan kompetensi guru terhadap pemanfaatan
teknologi informasi, media pembelajaran, serta kemampuan mengajar. Tentunya peserta
diklat masih ingat pentingnya penguasaan itu semua yang dibingkai dalam Technological
Pedagogical Content Knowledge (TPACK).
Untuk lebih menggali kembali pengetahuan dan pemahaman peserta diklat, silahkan kalian
membuka dan mempelajari kembali kegiatan belajar 1 yang sudah kita selesaikan bersama-
sama.
Layanan TV Edukasi menyediakan konten-konten video pembelajaran maupun konten
informasi seputar dunia Pendidikan dalam jumlah cukup banyak yang disiarkan secara
kontinyu setiap hari maupun disediakan dalam bentuk Video On Demand. Layanan Suara
Edukasi menyediakan konten-konten audio pembelajaran dan umum yang dapat didengarkan
melalui laman yang sudah disediakan maupun diunduh untuk didengarkan secara offline.
Layanan m-edukasi menyediakan materi-materi pelajaran dalam bentuk aplikasi yang dapat
didownload dan diinstall di perangkat dengan sistem operasi Windows maupun Android.
Untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih bervariasi dan menumbuhkan minat
belajar bagi siswa, tentunya diperlukan strategi dalam proses pembelajaran. Disamping itu
yang tidak kalah penting adalah bagaimana para guru dapat memaksimalkan pemanfaatan
media pembelajaran yang saat ini sudah banyak tersedia ke dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan jenis media yang sudah tersedia pada layanan TV edukasi, layanan suara edukasi,
dan layanan m-edukasi diperlukan prosedur pemanfaatan media tersebut kedalam proses
pembelajaran.
1. Pemanfataan media TV Edukasi dalam proses pembelajaran
Media yang disediakan oleh layanan TV edukasi dalam bentuk video yang dapat diakses
melalui streaming siaran TV edukasi dan Video On Demand.
28
Tahapan/prosedur berikut dapat menjadi acuan bagi Anda untuk memanfaatkan media
yang disediakan oleh layanan TV Edukasi yang diakses secara streaming dalam proses
pembelajaran yaitu:
a. Melakukan analisis terhadap Rencana Pelaksnaaan Pembelajaran (RPP) yang sudah
anda susun. Analisis akan menghasilkan kebutuhan media yang diperlukan dalam
proses pembelajaran. Tuliskan kebutuhan media ke dalam RPP.
b. Anda melakukan proses identifikasi jadwal siaran yang dimuat pada laman TV edukasi
untuk memastikan ketersediaan media yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran.
c. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, Anda dapat meminta siswa untuk mengakses
laman TV edukasi dan menonton siaran TV edukasi.
d. Anda dapat memberikan penugasan kepada siswa setelah mereka selesai menonton
siaran TV Edukasi. Anda dapat memberikan variasi penugasan kepada para siswa seperti
membuat ringkasan terhadap materi yang baru saja selesai ditayangkan, meminta siswa
melakukan presentasi terkait materinya.
Sedangkan tahapan/prosedur dapat digunakan sebagai acuan bagi Anda untuk
memanfaatkan media yang disediakan oleh layanan TV Edukasi dalam bentuk Video On
Demand adalah sebagai berikut:
a. Melakukan analisis terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah
anda susun. Analisis akan menghasilkan kebutuhan media yang diperlukan dalam
proses pembelajaran. Tuliskan kebutuhan media ke dalam RPP.
b. Anda melakukan proses identifikasi ketersediaan media pembelajaran yang dibutuhkan
dalam proses pembelajaran melalui laman TV edukasi.
Contoh:
Mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Topik “Drama”, referensi yang dapat digunakan
antara lain:
29
Gambar 25. Akes materi VOD
http://video.kemdikbud.go.id/video/play/drama-bagian-1
c. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, Anda dapat memberikan penugasan kepada
siswa untuk mengakses laman TV edukasi dan menggunduh materi pelajaran.
d. Setelah siswa mengunduh materi tersebut, Anda menugaskan siswa untuk menonton
video pembelajaran.
e. Anda dapat memberikan penugasan kepada siswa setelah mereka selesai menonton
siaran TV Edukasi. Anda dapat memberikan variasi penugasan kepada para siswa seperti
membuat ringkasan terhadap materi yang baru saja selesai ditayangkan, meminta siswa
melakukan presentasi terkait materinya.
2. Pemanfaatan media Suara Edukasi dalam proses pembelajaran
Media yang disediakan oleh layanan suara edukasi dalam bentuk audio (podcast) yang
dapat diakses dan diunduh melalui laman suara edukasi.
Tahapan/prosedur berikut dapat menjadi acuan bagi Anda untuk memanfaatkan media
yang disediakan oleh layanan suara edukasi dalam proses pembelajaran yaitu:
a. Melakukan analisis terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah
anda susun. Analisis akan menghasilkan kebutuhan media yang diperlukan dalam
proses pembelajaran. Tuliskan kebutuhan media ke dalam RPP.
30
b. Anda melakukan proses identifikasi ketersediaan media pembelajaran yang dibutuhkan
dalam proses pembelajaran melalui laman suara edukasi.
Contoh:
Mata pelajaran Matematika untuk Topik “Hubungan antar satuan luas dan volume”,
referensi yang dapat digunakan antara lain:
Gambar 26. Akses materi audio/podcast
http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id/matematika-sd/
c. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, Anda dapat memberikan penugasan kepada
siswa untuk mengakses laman suara edukasi dan menggunduh materi pelajaran yang
sudah ditentukan.
d. Setelah siswa mengunduh materi tersebut, Anda menugaskan siswa untuk
mendengarkan atau menyimak podcast pembelajaran tersebut.
e. Anda dapat memberikan penugasan kepada siswa setelah mereka selesai
mendengarkan atau menyimak podcast materi pelajaran. Anda dapat memberikan
variasi penugasan kepada para siswa seperti membuat ringkasan terhadap materi yang
baru saja selesai pelajari atau meminta siswa melakukan presentasi terkait materinya.
3. Pemanfaatan media m-edukasi dalam proses pembelajaran
Media yang disediakan oleh layanan m-edukasi dalam bentuk aplikasi yang dapat diinstall
pada perangkat dengan sistem operasi Microsoft Windows atau Android. Selain disediakan
pula aplikasi yang langsung dapat dijalankan tampa melalui proses installasi.
Tahapan/prosedur berikut dapat menjadi acuan bagi Anda untuk memanfaatkan media
yang disediakan oleh layanan m-edukasi dalam proses pembelajaran yaitu:
31
a. Melakukan analisis terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah
anda susun. Analisis akan menghasilkan kebutuhan media yang diperlukan dalam
proses pembelajaran. Tuliskan kebutuhan media ke dalam RPP.
b. Anda melakukan proses identifikasi ketersediaan media pembelajaran yang dibutuhkan
dalam proses pembelajaran melalui laman m-edukasi.
Contoh:
Mata pelajaran Matematika untuk Topik “Lingkaran”, referensi yang dapat digunakan
antara lain:
Gambar 27. Akses materi lingkangan
https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/?m1=vlab&produksi=2017&kd=ME17VLAB05
c. Anda dapat memberikan informasi referensi link aplikasi yang akan digunakan dalam
pembelajaran kepada siswa dan memberikan penugasan kepada siswa untuk
mengakses laman m-edukasi dan menginstall aplikasi tersebut pada perangkat yang
akan digunakan siswa.
d. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, Anda memberikan penjelasan tentang
penggunaan aplikasi yang sudah diinstall dan memberikan beberapa contoh soal yang
dapat diselesaikan melalui penggunaan aplikasi yang sudah terinstall sebelumnya.
e. Anda dapat memberikan penugasan kepada siswa setelah mereka selesai menyimak
dan melakukan percobaan dalam penyelesian contoh soal yang sebelumnya sudah
diberikan. Anda dapat memberikan variasi penugasan kepada para siswa seperti
32
membuat ringkasan terhadap materi yang baru saja selesai disimulasikan atau meminta
siswa melakukan presentasi terkait penyelesaian tugas yang diberikan.
Diskusi
Tindakan apa yang harus dilakukan oleh guru dalam memanfaatkan media pembelajaran yang
disediakan oleh Pusdatin ketika dihadapkan pada permasalahan keterbatasan infrastuktur
seperti perangkat komputer maupun koneksi internet. Diskusikan dengan rekan Anda dan
tuliskan pendapat Anda di bawah ini
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Tugas
Tuliskan tahapan-tahapan pemanfaatan media pembelajaran dalam (video) dalam proses
pembelajaran berdasarkan mata pelajaran yang Anda ampu. Ambilah salah satu topik yang
sesuai kemudian berikan penjelasan pada masing-masing tahapan tersebut.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Rangkuman
Pusdatin telah menyediakan layanan pembelajaran yang dapat digunakan sebagai sumber
belajar dalam proses pembelajaran. Masing-masing layanan yang disediakan tentunya
memiliki jenis dan karakteristik media yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Layanan TV edukasi menyediakan media pembelajaran dalam bentuk video, layanan suara
edukasi menyediakan media dalam bentuk audio (podcast), dan layanan m-edukasi
menyediakan media pembelajaran dalam bentuk aplikasi yang dapat langsung digunakan
atau harus dilakukan proses installasi terlebih dahulu.
Di dalam pemanfaatan media pembelajaran yang sudah disediakan, guru harus
mempersiapkan tahapan/prosedur persiapan agar pemanfaatan media pembelajaran
tersebut dapat optimal digunakan dalam proses pembelajaran.
33
Referensi:
- Mishra, P. & Koehler, M.J. 2008. Introducing Technological Content Knowledge. Paper
presented at the Annual Meeting of the American Educational Research Association
New York City, March 24-28-2008.
- Koehler, Matthew J; Mishra, Punya; and Cain William. 2013. What is Technological
Pedagogical Conten Knowledge (TPACK)?. Jurnal Of Education, Volume 193, Number
3. Pedagogical Conten Knowledge. Boston University School of Education.
- Rosyid, Abdul. 2016. Technological Pedagogical Content Knowledge sebuah kerangka
pengetahuan bagi guru Indonesia di era MEA.
https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snip/article/view/8962
- Chaeruman, Uwes A. 2012. Mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dalam Pembelajaran. Pustekkom, Kemdikbud.
- Hasil Survei Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia Tahun 2018.
https://www.apjii.or.id/content/read/39/410
- Laman TV edukasi, https://tve.kemdikbud.go.id/
- Laman Video On Demand, https://video.kemdikbud.go.id/
- Laman Suara Edukasi, http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id/
- Laman m-Edukasi, https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/
34
Soal:
1. Kemampuan untuk mengadaptasi teknologi baru adalah pengertian dari…
a. content knowledge
b. technological content knowledge
c. technological knowledge
d. pedagogical content knowledge
2. Guru harus bisa menafsirkan materi pembelajaran dan menemukan cara yang pas
untuk menyampaikan materi tersebut kepada siswa, hal ini yang dimaksud dengan…
a. pedagogical content knowledge
b. technological content knowledge
c. content knowledge
d. technological pedagogical knowledge
3. Kemampuan memecahkan masalah (problem solving), kemampuan berkomunikasi,
kemampuan mencari, mengolah/ mengelola informasi adalah beberapa hal yang
dibutuhkan dalam…
a. ICT literacy
b. meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran
c. membangun knowledge based society habits
d. menentukan aktivitas pembelajaran
4. Jika siswa ingin mendapatkan informasi pendidikan maupun materi pembelajaran
yang dapat diakses kapan pun tanpa terikat dengan jadwal, maka siswa dapat memilih
layanan:
a. Televisi Edukasi Live melalui kanal Youtube
b. Video on Demand (VoD)
c. Sapa Edu
d. Siaran live TV Edukasi melalui laman tve.kemdikbud.go.id/live/
35
5. Dalam rangka mendukung proses pembelajaran, Pusdatin menyediaan layanan
pembelajaran berbasis streaming untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK berupa siaran
dengan tema mata pelajaran masing-masing jenjang yang ditayangkan berdasarkan
jadwal yang ditentukan. Layanan tersebut dapat diakses melalui laman/aplikasi
berikut, kecuali :
a. tve.kemdikbud.go.id/live/
b. aplikasi mobile TVE
c. m-edukasi.kemdikbud.go.id
d. Youtube melalui tayangan Televisi Edukasi Live
6. Berikut ini yang tidak termasuk layanan m-edukasi yaitu:
a. Info Edu
b. e-Komik
c. SiPAKAR
d. Mobile Vokasi
7. Aplikasi yang dikembangkan berdasarkan hasil analisis kebutuhan akan pentingnya
pemberian dukungan media pembelajaran kepada pendidikan vokasi, dan berbasis
mobile device adalah:
a. Mobile TVE
b. Video on Demand (VoD)
c. Mobile Vokasi
d. SiPAKAR (APLIKASI PANDAI AKTIF KARENA AR)
8. Dalam rangka peningkatan kompetensi siswa, selain aplikasi media pembelajaran
Pusdatin juga menyediakan ajang kompetisi bagi para siswa untuk semua jenjang SD,
SMP, SMA dan SMK. Ajang kompetisi ini dapat diakses melalui program:
a. Kita Perlu Tahu
b. Bintang Edu
c. SiKECE (APLIKASI KELUARGA CERDAS)
d. Kuis Kihajar
36
9. Salah satu cara pemanfaatan media TV Edukasi dalam proses pembelajaran adalah
sebagai berikut:
a. Mendownload aplikasi TV Edukasi
b. Instalasi apk EduStore
c. Menggunakan fitur Video On Demand
d. Mendengarkan siaran suara edukasi
10. Diberikan opsi cara pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran
sebagai berikut:
1. Melalui steaming
2. Instalasi aplikasi TV Edukasi
3. Menggunakan Video On Demand
4. Download apk m-Edukasi
Manakah dari cara pemanfataan media pembelajaran diatas yang merupakan
pemanfaatan media TV Edukasi:
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
Kunci Jawaban:
1 C 6 A
2 A 7 C
3 C 8 D
4 B 9 C
5 C 10 B