Post on 19-Oct-2020
LAPORAN SOSIALISASI STANDAR OPERASI
FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2020
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... i
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Dasar Hukum FLLAJ Nusa Tenggara Timur. ............................................... 2
1.3 Tugas Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. ............................................. 3
1.4 Program Kerja FLLAJ Nusa Tenggara Timur ............................................... 3
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN KONSULTASI PUBLIK ....................................... 5
2.1. Lokasi dan Tempat ...................................................................................... 5
2.2. Pemaparan Materi ........................................................................................ 5
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................... 20
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 20
B. Saran ......................................................................................................................... 20
ii
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR HADIR SOSIALISASI STANDAR OPERASI FLLAJ
DOKUMENTASI SOSIALISASI STANDAR OPERASI FLLAJ
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jalan sebagai penghubung antar lokasi sentra-sentra ekonomi, pariwisata, industri dan
sebagainya merupakan salah satu bagian terpenting dari prasarana yang harus diperhatikan,
oleh karena itu perlu dilakukan percepatan pembangunan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi secara signifikan. Pembanguna jalan diikuti dengan pembangunan sarana dan
prasarana Perhubungan yang meliputi pembanguna terminal fasilitas keselamatan seperi
Rambu, Marka, Pagar, LPJU, Traffic light, dan lain sebagainya akan tetapi banyak
permasalahan yang dihadapi pemerintah pusat maupun daerah dalam melakukan percepatan
pembangunan tersebut.
Permasalahan tersebut tidak hanya menyangkut fisik dari jalan itu saja. Masalah lalu
lintas dan angkutan jalan merupakan masalah lain yang perlu penanganan tersendiri dan harus
segera dilakukan. Mengingat permasalahan yang sedemikian kompleks dan penanganannya
melibatkan beberapa instansi maka harus ada upaya yang signifikan untuk mengatasi hal
tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan membentuk Forum Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan di setiap Provinsi dan kabupaten/kota.
Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana disebutkan pada Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2011 Tentang Forum Lalu Lintas Dan
Angkutan Jalan adalah wahana koordinasi antar instansi penyelenggara lalu lintas dan
angkutan jalan.
Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan berfungsi sebagai wahana untuk
menyinergikan tugas pokok dan fungsi setiap penyelenggara lalu lintas dan angkutan jalan
dalam penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan. Fungsi menyinergikan dimaksudkan
untuk menganalisis permasalahan, Menjembatani, menemukan solusi, dan meningkatkan
kualitas pelayanan. Salah satu upaya Pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut adalah
dengan mendorong Pemerintah Daerah untuk meningkatkan peran dalam pembangunan
insfrastruktur jalan melalui Program Hibah Jalan Daerah (PHJD).
2
PHJD merupakan kerjasama antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia
melalui program Indonesia Infrastructure Initiative – Indi yang bertujuan untuk meningkatkan
kapabilitas Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam pengelolaan dan pemeliharaan
jalan; termasuk dorongan kepada pemerintah provinsi untuk meningkatkan alokasi dana
pemeliharan jalan.
Salah satu program dari PHJD adalah melakukan pemberdayaan terhadap Forum Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi Nusa Tenggara Timur yang dibentuk berdasarkan SK
Gubernur Nusa Tenggara Timur nomor 59 tahun 2018 tentang Pembentukan Forum Lalu
Lintas Dan Angkutan Jalan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2018. Jumlah anggota
FLLAJ yang terdapat pada surat keputusan tersebut adalah sebanyak41 anggota yang terdiri
dari beberapa pejabat eselon II, III dan IV Pemprov. NTT, Ditlantas Polda NTT, unsur
masyarakat (LSM), akademisi, Jasa Raharja, Organda dan sebagainya.
Kendala yang dihadapi oleh FLLAJ Nusa Tenggara Timur selama ini antara lain adalah
sulitnya mengumpulkan para anggota dalam suatu pertemuan/rapat/workshop, terutama dalam
pembahasan program kerja atau rapat-rapat koordinasi.Selanjutnya agar FLLAJ Nusa
Tenggara Timur dapat lebih efektif bekerja dibentuklah kelompok kerja berdasarkan Surat
Keputusan Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang bertindak selaku Pembina
FLLAJ Nusa Tenggara Timur nomor 112/KEP/SK/2019 tentang Pembentukan Kelompok
Kerja dan Sekretariat Kelompok Kerja Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi Nusa
Tenggara Timur tahun 2018
Dengan dibentuknya kelompok kerja ini diharapkan FLLAJ Nusa Tenggara Timur dapat lebih
produktif dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi yang diembannya.
1.2 Dasar Hukum FLLAJ Nusa Tenggara Timur.
Adapun dasar hukum yang mengatur dalam Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ini yaitu :
1. Undang-Undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
2. Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Republic Indonesia Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan;
4. Peraturan Gubernur No. 59 Tahun 2018 tentang Organisasi Forum Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan Provinsi Nusa Tenggara Timur
3
5. Keputusan Gubernur Nomor 112/Keb/HK/2019 tentang Forum Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan Provinsi Nusa Tenggara Timur
1.3 Tugas Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Berdasarkan dasar hukum yang ada, adapun Peran dan Tugas FLLAJ Nusa Tenggara Timur
adalah sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi antar instansi penyelenggara yang memerlukan keterpaduan dalam
merencanakan, menyelenggarakan dan menyelesaikan masalah-masalah lalu lintas dan
angkutan jalan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
2. Mewujudkan kualitas pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, nyaman, tertib,
teratur, dan selamat.
3. Mensinergikan program dan kegiatan antar instansi penyelenggara lalu lintas dan angkutan
jalan.
4. Memfasilitasi, membantu memberikan solusi dan mendorong penyelesaian masalah lalu
lintas dan angkutan jalan melalui musyawarah untuk mufakat.
5. Mengadakan rapat bulanan, 3 bulanan dan tahunan sesuai kebutuhan forum untuk
memantapkan koordinasi dan membahas segala permasalahan yang muncul di setiap
penyelenggara serta mencarikan jalan keluar secara proposional dan bertanggungjawab.
6. Mensinergikan program dan kegiatan antar instansi penyelenggara LLAJ serta ikut terlibat
secara aktif dlam kegiatan perencanaan pembangunan (Musrenbang).
7. Menerima masukan dari masyarakat terkait jalan, lalu lintas dan angkutan jalan.
8. Menyediakan informasi kepada publik terkait jalan, lalu lintas dan angkutan jalan.
9. Melakukan konsultasi publik melalui media masa untuk setiap kegiatan yang berdampak
luas kepada masyarakat.
10. Melakukan monitoring, evaluasi dan memberikan rekomendasi atas kegiatan yang terkait
dengan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan.
11. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur Nusa Tenggara Timur.
4
1.4 Program Kerja FLLAJ Nusa Tenggara Timur.
Program kerja FLLAJ untuk tahun 2019 antara lain adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan Sekretariat Tetap
2. Website FLLAJ
3. Papan Informasi
4. Mendorong Pembentukan FLLAJ di 22 Kabupaten/Kota.
5. Konsultasi Publik.
6. Sosialisasi kepada masyarakat.
7. Kunjungan anggota FLLAJ ke lokasi (untuk mengenal program PRIM serta anggota yang
berpartisipasi diwajibkan membuat laporan tertulis hasil kunjungan sebagai masukan
kepada FLLAJ.
8. Menerima pengaduan melalui berbagai media, verifikasi dan memberikan klarifikasi,
penjelasan teknis, dan memberikan solusi penyelesaian masalah.
9. Kajian terkait dengan isu strategis.
10. Rapat bulanan.
11. Evaluasi program kerja.
5
BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI PEDOMAN STANDAR
OPERASIONAL
2.1. Lokasi dan Tempat
Kegaiatan Sosialisasi Pedoman Standar Operasional kepada anggota FLLAJ ini
dilaksanakan di Ruang Rapat Dinas Perhubungan Provinsi NTT, pada hari Rabu 30 September
2020, Pukul 09.00 Wita, yang di hadiri oleh anggota FLLAJ Provinsi Nusa Tenggara Timur.
2.2. Pemaparan Materi
Pemaparan Sosialisasi Pedoman Standar Operasional oleh Kepala Bidang Angkutan Jalan
Dinas Perhubungan Provinsi NTT, dengan moderator Priskilia Hemalini Mbotu selaku anggota
FLLAJ Provinsi NTT selaku anggota FLLAJ. Topik yang disosialisasikan adalah :
a. Latar Belakang
Masalah Pelayanan publik mempunyai peranan sangat besar, karena menyangkut
kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Fakta menunjukan bahwa masyarakat kurang
memperoleh pelayanan yang layak dari aparatur pemerintah, didalamnya adalah
penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan. Lima pilar dalam Undang – Undang 22
tahun 2009, yakni Perhubungan, Pekerjaan Umum, Kepolisian, Industri dan teknologi
kendaraan bermotor. Dari sisi pelayanan terasa belum memenuhi harapan semua pihak.
Pada tataran operasional setiap program yang diluncurkan disana sini masih ditemukan
kelemahan – kelemahan yang membawa kerugian bagi masyarakat sebagai penerima
layanan. Pada hakekatnya pelayanan publik dalam penyelenggaraan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan berorientasi pada kepuasan masyarakat.
Peran Forum LLAJ juga diperluas, dengan terlibat secara aktif dalam kegiatan
perencanaan pembangunan (Musrembang), menyangkut pembangunan di bidang
prasarana jalan, lalu lintas dan angkutan jalan. Giat yang dilakukan adalah menerima input
dari masyarakat, terkait dengan pembangunan jalan, penyelenggaraab lalu lintas dan
angkutan jalan. Melakukan monitoring, evaluasi, dan memberikan rekomendasi atas
6
kegiatan yang terkait dengan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan. Melaporkan
hasil pelaksanan tugas kepada Gubernur Nusa Tenggara Timur.
Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah sebagai wahana koordinasi antar
instansi, sekaligus berfungsi untuk menyinergikan tugas pokok dan fungsi setiap
penyelenggara lalu lintas dan angkutan jalan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk
efektifnya pelaksanaan forum LLAJ, diperlukan adanya petunjuk teknis maupun Standar
Operasional Prosedur (SOP). Hal ini mendasar karena merupakan sebuah dokumen yang
disusun dan ditetapkan, Berisikan petunjuk teknis, Standar Operasional Prosedur
dilakukan secara kronologis dan sistematis untuk menyelesaikan pekerjaan, tugas pokok
dan fungsi.
b. Maksud Dan Tujuan
Maksud :
Petunjuk Teknis dan Standar Operasional Prosedur (SOP)adalah sebagai panduan
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan/Pokja
di Provinsi Nusa Tenggara Timur .
Tujuan Umum :
1. Memungkinkan terciptanya komunikasi dua arah antara masyarakat pengguna
jasa (user), operator (penyedia), dan Regulator (Pemerintah) dan pemangku
kepentingan lainnya.
2. Masyarakat berperan lebih aktif berpartisipasi dengan memberikan masukan
(input) kepada Pemerintah Provinsi NTT atau lembaga/instansi terkait, berupa
masalah pelayanan, kebijakan, dan kendala lain yang dihadapi.
Tujuan khusus :
1. Sebagai Pedoman untuk dapat digunakan oleh FLLAJ/Kelompok kerja;
2. Mengurangi tingkat penyimpangan atau kesalahan yang mungkin dilakukan
forum LLAJ/kelompok kerja;
3. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan program kerja dan
tanggungjawab Forum LLAJ;
7
4. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas;
5. Memastikan pelaksanaan tugas FLLAJ/pokja dapat berlangsung sesuai dengan
yang telah direncanakan;
6. Memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang pembangunan
prasarana jalan Prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, registrasi kendaraan
bermotor, pendidikan berlalu lintas, operasional Manajemen dan Rekayasa Lalu
Lintas;
7. Menjamin konsistensi dan kualitas pelayanan kepada masyarakat, baik kualitas,
maupun kuantitas;
8. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas antar instansi penyelenggara;
9. Meningkatkan koordinasi yang lebih efektif dalam menyelesaikan masalah –
masalah jalan, penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan.
c. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan;
2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
4. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 59 Tahun 2018 tentang
Organisasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi Nusa Tenggara
Timur;
5. Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 112/Kep/HK/ 2019 tentang
Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
d. Keanggotaan FLLAJ
Keanggotaan fllaj berdasarkan peraturan ntt nomor 59 tahun 2018 dan keputusan
gubernur nusa tenggara timur nomor 112 tahun 2019 :
1. Gubernur NTT (Pembina).
8
2. Kapolda NTT (Pembina).
3. Sekertaris Daerah Provinsi NTT (Pembina)
4. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT (Ketua)
5. Direktur Lalu Lintas Polda NTT (Wakil Ketua 1)
6. Kepala Bidang Llj Dinas Perhubungan Provinsi NTT (Wakil Ketua 2).
7. Kepala Bidang Lla Dinas Perhubungan Provinsi NTT (Wakil Ketua 3).
8. Kepala Balai Pengembangan Transportasi Darat Wil. Xiii NTT (Wakil Ketua 4).
9. Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pupr Prov. NTT (Anggota).
10. Kepala Cabang Pt. Jasa Raharja (Persero) Cabang Kupang (Anggota).
11. Ketua Dpd Organda Prov. NTT (Anggota).
12. Ketua Dpc Organda Kota Kupang (Anggota).
13. Pimpinan Pos Kupang (Anggota).
14. Pimpinan Victory News (Anggota).
15. Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (Anggota)
e. Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja (POKJA)
Berikut ini susunan keanggotaan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
1. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT (Pengarah);
2. Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan ( Koordinator);
3. DR. Gaspar Noesaku Da Costa, ST, MT (Ketua Pokja);
4. Kepala Cabang PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Kupang (Anggota);
5. GM. Perum Damri Kupang (Anggota);
6. GM. Perum Damri Kefamenanu (Anggota);
7. Direktur Perusahaan Angkutan Taksi Gogo (Anggota);
8. Direktur Perusahaan Angkutan Taksi Timor (Anggota);
9. Pimpinan Koperasi Sakura (Anggota);
10. Ketua Koperasi Primkopau (Anggota);
11. Ketua Masyarakat Tansportasi Indonesia (Anggota);
12. Ketua Organisasi Ojek Kota Kupang (Anggota).
9
f. Tugas dan Fungsi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Melakukan koordinasi antar instansi penyelenggara yang memerlukan keterpaduan
dalam merencanakan dan menyelesaikan masalah – masalah LLAJ Di Provinsi NTT.
Mewujudkan kualitas pelayanan llaj yang aman, nyaman, tertib, teratur, dan selamat.
Mensinergikan program dan kegiatan antar instansi penyelenggara llaj, serta ikut
terlibat dalam kegiatan perencanaan pembangunan (MUSRENBANG).
Menfasilitasi, membantu memberikan solusi dan mendorong penyelesaian masalah
LLAJ melalui musyawarah untuk mufakat.
Mengadakan rapat bulanan dan tiga bulanan dan/atau sesuai kebutuhan FLLAJ, untuk
memantapkan koordinasi, dan membahas segala permasalahan yang muncul disetiap
penyelenggara, serta mencari jalan keluar secara proposional dan bertanggung jawab.
Menerima Masukan Dari Masyarakat Terkait Dengan Jalan, LLAJ serta registrasi
kendaraan bermotor.
Menyediakan informasi kepada publik terkait dengan penyelenggaraan LLAJ.
Melakukan konsultasi publik melalui media masa untuk setiap kegiatan yang
berdampak luas kepada masyarakat.
Melakukan monitoring, evaluasi, dan memberikan rekomendasi atas kegiatan yang
terkait dengan penyelenggaraan LLAJ.
g. Tugas Kelompok Kerja (Pokja), Tiap Bidang
1. Bidang Sarana dan Prasarana Jalan, mempunyai tugas :
a. Melakukan Inventarisasi tingkat pelayanan jalan dan permasalahannya
b. menyusun rencana dan program pelaksanaannya serta penetapan tingkat
pelayanan jalan yang diinginkan.
c. Melakukan Perencanaan, pembangunan, dan optimalisasi pemanfaatan ruas jalan;
d. Melakukan Perbaikan geometric ruas jalan dan/atau persimpangan jalan.
e. Melakukan penetapan kelas Jalan pada setiap ruas Jalan provinsi;
f. Melakukan uji kelaikan fungsi Jalan sesuai dengan standar keamanan dan
keselamatan berlalu lintas.
g. melaksanakan pengembangan sistem informasi dan komunikasi di bidang
prasarana Jalan.
2. Bidang sarana dan prasarana LLAJ, mempunyai tugas :
10
a. menetapkan rencana umum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
b. melaksanakan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas melalui survey lalu lintas
dan angkutan jalan.
c. persyaratan teknis dan laik jalan Kendaraan Bermotor.
d. perizinan angkutan umum.
e. pengembangan sistem informasi dan komunikasi di bidang sarana dan Prasarana
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
f. pembinaan sumber daya manusia penyelenggara sarana dan Prasarana Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan.
g. penyidikan terhadap pelanggaran perizinan angkutan umum, persyaratan teknis
dan kelaikan Jalan Kendaraan Bermotor yang memerlukan keahlian dan/atau
peralatan khusus yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Bidang registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dan pengemudi, penegakkan
hukum, operasional manajemen dan rekayasa lalu lintas, serta pendidikan berlalu
lintas, mempunyai tugas :
1) pengujian dan penerbitan Surat Izin Mengemudi Kendaraan Bermotor;
2) pelaksanaan registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor;
3) pengumpulan, pemantauan, pengolahan, dan penyajian data Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan;
4) pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli Lalu Lintas;
5) penegakan hukum yang meliputi penindakan pelanggaran dan penanganan
Kecelakaan Lalu Lintas;
6) pendidikan berlalu lintas;
7) pelaksanaan manajemen operasional Lalu Lintas.
4. Bidang hubungan dan masukan masyarakat, Mempunyai tugas:
a. Mempersiapkan bahan/materi sosialisasi forum LLAJ.
b. Menghimpun masukan dari masyarakat yang berkaitan dengan Forum LLAJ
sebagai bahan pembahasan rapat/sidang pleno dan tindaklanjut Forum LLAJ.
c. Menyiapkan informasi kepada Publik terkait dengan kegiatan forum LLAJ
11
h. Mekanisme Kerja FLLAJ Provinsi Nusa Tenggara Timur
Pasal 7 Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur NO. 59 Tahun 2018 :
1) Pemerintah daerah sebagai penyelenggara LLAJ yang memerlukan keterpaduan di
dalam penyelenggaraa LLAJ, menjadi pemrakarsa pelaksanaan pembahasan dalam
Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
2) Badan hukum atau masyarakat penyelenggara LLAJ dapat mengajukan usulan
pembahasan permasalahan penyelenggaraan LLAJ dalam dalam Forum Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan melalui instansi pemerintah daerah sesuai tugas pokok dan fungsi
instansi.
3) Dalam hal badan hukum atau masyarakat penyelenggara Forum Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan menilai bahwa suatu perencanaan penyelenggara memerlukan
keterpaduan antar instansi, dapat mengajukan usulan pembahasan bahawa usulan dalam
Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan melalui perangkat daerah.
4) Dalam hal pemerintah daerah menilai bahwa usulan dari badan hukum atau masyarakat
memenuhi kriteria untuk dibahas , perangkat daerah dapat menjadi pemrakarsa
pelaksanaan pembahasan dalam Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
5) Pembahasan dalam Forum harus menghasilkan kesepakatan yang merupakan solusi
dalam perencanaan atau penyelesaian permasalahan lalu lintas dan angkutan jalan.
6) Pembahasan permasalahan dilaksanakan secara musyawara untuk mencapai mufakat
di antara para peserta forum.
7) Pelaksanaan pembahasan dapat dilakukan lebih dari satu kali dalam hal permasalahan
sangat kompleks dan belum diperoleh kesepakatan.
8) Kesepakatan dalam penyelesaian suatu permasalahan dalam forum, dituangkan dalam
naskah kesepakatan dan ditandatangani oleh peserta forum yang sepakat.
9) Apabila dalam pelaksanaan pembahasan tidak tercapai kesepakatan, permasalahan
dikembalikan kepada pemangku kepentingan.
10) Kesepakatan yang disepakati paling sedikit disetujui oleh pemrakarsa pelaksanaan
pembahasan dalam forum dengan instansi Pemerintah atau pemerintah daerah yang
sangat terkait dengan permasalahan yang dibahas.
12
11) Kesepakatan yang dihasilkan dalam forum wajib dilaksanakan oleh semua instansi
penyelenggara Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
12) Dalam hal pelaksanaan pembahasan permasalahan, setiap peserta forum mempunyai
hak dan kewajiban yang sama.
i. DUKUNGAN OPERASIONAL
Dalam melakukan tugas-tugas operasionalnya maka FLLAJ akan didukung
oleh:
1. Sekretariat
2. Website
3. Layanan pesan singkat (SMS)
4. Telpon
5. Papan informasi
6. Keluhan/masukan/saran lain yang disampaikan baik secara lisan maupun
tertulis, melalui media elektronik maupun cetak, atau pada saat kunjungan
anggota FLLAJ ke lokasi pekerjaan.
13
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BAGAN ALIR PENGEMBANGAN
14
STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR BAGAN ALIR FLLAJ MEMBERI MASUKAN MODEL KRMS YANG
DIKEMBANGKAN PRIM
15
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BAGAN ALIR FLLAJ MELAKUKAN UPDATE WEBSITE
16
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BAGAN ALIR FLLAJ MENGEMBAN TUGAS DAN FUNGSI KOORDINASI
17
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BAGAN ALIR KELUHAN MASYARAKAT
18
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BAGAN ALIR MONITORING DAN EVALUASI
19
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BAGAN ALIR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
20
LAMPIRAN
DOKUMENTASI SOSIALISASI SOP
Sosialisasi SOP kepada anggota FLLAJ yang dipimpin oleh Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas
Perhubungan Provinsi NTT. Pelaksanaan kegiatan di ruang rapat Dinas Perhubngan Provinsi NTT pada hari
Rabu Tanggal 30 September 2020 puku 09 : 00 Wita.
DAFTAR HADIR SOSIALISASI SOP