Smart traffic light
-
Upload
mukhlizar-ismail -
Category
Documents
-
view
145 -
download
0
description
Transcript of Smart traffic light
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Photodioda
Photodioda adalah suatu jenis dioda yang resistansinya berubah-
ubah kalau cahaya yang jatuh pada dioda berubah-ubah intensitasnya.
Dalam gelap nilai tahanannya sangat besar hingga praktis tidak ada arus
yang mengalir. Semakin kuat cahaya yang jatuh pada dioda maka makin
kecil nilai tahanannya, sehingga arus yang mengalir semakin besar. Jika
photodioda persambungan p-n bertegangan balik disinari, maka arus akan
berubah secara linier dengan kenaikan fluks cahaya yang dikenakan pada
persambungan tersebut.
Photodioda terbuat dari bahan semikonduktor. Biasanya yang dipakai
adalah silicon (Si) atau gallium arsenide (GaAs), dan lain-lain termasuk
indium antimonide (InSb), indium arsenide (InAs), lead selenide (PbSe), dan
timah sulfide (PBS). Bahan-bahan ini menyerap cahaya melalui karakteristik
jangkauan panjang gelombang, misalnya: 250 nm ke 1100 nm untuk
silikon, dan 800 nm ke 2,0 μm untuk GaAs.
Photodioda adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya.
Berbeda dengan diode biasa, komponen elektronika ini akan mengubah
cahaya menjadi arus listrik. Cahaya yang dapat dideteksi oleh photodioda
ini mulai dari cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai
dengan sinar-X. Aplikasi photodioda mulai dari penghitung kendaraan di
jalan umum secara otomatis, pengukur cahaya pada kamera serta beberapa
peralatan di bidang medis.
3
Gambar 1. Photodioda
Photodioda digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang
dipancarkan oleh Infrared. Besarnya tegangan atau arus listrik yang
dihasilkan oleh photodioda tergantung besar kecilnya radiasi yang
dipancarkan oleh infrared.
Gambar 2. Prinsip kerja photodioda
2.2 Rangkaian Sensor Photodioda
Untuk membuat Rangkaian Sensor Infrared atau Rangkaian Sensor
Proximity, dibutuhkan komponen seperti infrared sebagai sumber cahaya
(light Source) dan sebuah Photodioda sebagai sensor cahaya (Photodetector).
Adapun contoh rangkaiannya adalah sebagai berikut.
4
Gambar 3. Rangkaian photodioda
Rangkaian Sensor tersebut dapat dipakai diberbagai aplikasi, seperti
pendeteksi keberadaan sebuah benda. Pada rangkaian sensor diatas,
photodioda digunakan sebagai sensor cahaya dan infrared sebagai sumber
cahaya. Ketika Infrared ditembakkan menuju photodioda, maka photodioda
menerima jumlah cahaya dalam intensitas yang tinggi dan akan memiliki nilai
resistansi yang rendah sehingga memberikan tegangan keluaran sangat kecil
(logika 0).
Sebaliknya jika Infared ada yang menghalangi sehingga cahaya tidak
sampai ke photodioda maka nilai resistansi photodioda akan tinggi sehingga
memberikan tegangan keluaran yang cukup (logika 1).
Perubahan nilai tegangan tersebulah yang dapat digunakan sebagai
input pada rangkaian Mikrokontroler (uC). Namun sebelum memasuki
mikrokontroller, digunakan rangkaian ADC sebagai konverter terlebih dahulu
untuk mengkonversi perubahan tersebut menjadi sinyal TTL.
2.3 Mikrokontroller
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam
sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah
kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output.
5
Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital
yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang
bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler
sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar contoh, bayangkan diri kita
saat mulai belajar membaca dan menulis, ketika kita sudah bisa melakukan
hal itu kita bisa membaca tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan
sebagainya, dan kita pun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya. Begitu pula
jika kita sudah mahir membaca dan menulis data maka kita dapat membuat
program untuk membuat suatu sistem pengaturan otomatik menggunakan
mikrokontroler sesuai keinginan kita. Mikrokontroler merupakan komputer di
dalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang
menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut
“pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak
memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS
dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh
mikrokontroler ini.
Mikrokonktroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan
secara automatis, seperti sistem kontrol mesin, remote kontrol, mesin kantor,
peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran,
biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan
mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran
mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih
ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini maka :
Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas
Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar
dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi
Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang
kompak
Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi
komponen IC TTL dan CMOS yang seringkali masih diperlukan untuk
aplikasi kecepatan tinggi atau sekedar menambah jumlah saluran masukan
6
dan keluaran (I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau
mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroler sudah mengandung
beberapa periferal yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port paralel,
port serial, komparator, konversi digital ke analog (DAC), konversi analog ke
digital dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak rumit
atau kompleks.
Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler
tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan
sistem minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan
sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah
menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun
mikrokontroler sudah beroperasi.
Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita
memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:
1. sistem minimal mikrokontroler
2. software pemrograman dan kompiler, serta downloader
Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian
mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah
aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidak akan berarti bila hanya berdiri
sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki
prinsip yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu :
1. Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri
2. Rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai
dari awal
3. Rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU
4. Rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumber daya
Pada mikrokontroler jenis-jenis tertentu (AVR misalnya), poin-poin
pada no 2 ,3 sudah tersedia didalam mikrokontroler tersebut dengan frekuensi
yang sudah diseting dari vendornya (biasanya 1MHz,2MHz,4MHz,8MHz),
sehingga pengguna tidak perlu memerlukan rangkaian tambahan, namun bila
ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi
7
dengan PC atau handphone), maka pengguna harus menggunakan rangkaian
clock yang sesuai dengan karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya
menggunakan kristal 11,0592 MHz, untuk menghasilkan komunikasi yang
sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.
2.3.1 Jenis-jenis Mikrokontroller
Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroller. Pembagian ini
didasarkan pada kompleksitas instruksi-instruksi yang dapat diterapkan
pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu yaitu RISC dan CISC.
RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set
Computer. Instruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas
yang lebih banyak.
Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Instruction Set
Computer. Instruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan
fasilitas secukupnya.
Masing-masing mempunyai keturunan atau keluarga sendiri-
sendiri. Sekarang kita akan membahas pembagian jenis-jenis
mikrokontroler yang telah umum digunakan.
1. Keluarga MCS51
Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler
CISC. Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock.
Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun
awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal,
pengembangan lebih lanjut telah tersedianya ROM luar 64KB dan
RAM luar 64KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip
yang terpisah untuk akses program dan memori data.
Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah
pemasukan sebuah mesin pemproses boolean yang mengijikan
operasi logika boolean tingkatan-bit dapat dilakukan secara langsung
dan secara efisien dalam register internal dan RAM. Karena itulah
MCS51 digunakan dalam rancangan awal PLC (programmable
Logic Control).
8
2. AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering
disingkat AVR merupakan mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena
RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu
siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering
dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi.
Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada
dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori,
peripheral dan fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah keluarga
ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx.
3. PIC
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari
Programmable Interface Controller. Tetapi pada perkembangannya
berubah menjadi Programmable Intelligent Computer.
PIC termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur Harvard
yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan
oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama
PIC1640. Sekarang Microchip telah mengumumkan pembuatan PIC-
nya yang ke enam.
PIC cukup popular digunakan oleh para developer dan para
penghobi ngoprek karena biayanya yang rendah, ketersediaan dan
penggunaan yang luas, database aplikasi yang besar, serta
pemrograman (dan pemrograman ulang) melalui hubungan serial
pada iasive.
2.3.2 Arduino
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik
open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah
chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.
9
Gambar 4. Board arduino uno
Karena komponen utama Arduino adalah mikrokontroler, maka
Arduino pun dapat iasive menggunakan iasive sesuai kebutuhan.
Kegunaan Arduino tergantung kepada yang membuat program.
Arduino ias digunakan untuk mengontrol LED, ias juga digunakan
untuk mengontrol iasiver.
Contoh yang sudah pernah dibuat adalah MP3 player, pengontrol
motor, mesin CNC, monitor kelembaban tanah, pengukur jarak,
penggerak servo, balon udara, pengontrol suhu, monitor iasi, statiun
cuaca, pembaca RFID, drum elektronik, GPS logger, monitoring bensin
dan masih banyak lagi.
Kelebihan Arduino
- Tidak perlu perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah
ada bootloader yang akan menangani upload program dari iasive.
- Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna
Laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakan
nya.
- Bahasa pemrograman iasive mudah karena software Arduino
dilengkapi dengan kumpulan library yang cukup lengkap.
- Memiliki modul siap pakai (shield) yang ias ditancapkan pada board
Arduino. Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, dll.
Bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa C. Tetapi bahasa ini
sudah dipermudah menggunakan fungsi-fungsi yang sederhana
10
sehingga pemula pun bisa mempelajarinya dengan cukup mudah.
Untuk membuat program Arduino dan mengupload ke dalam board
Arduino, dibutuhkan software Arduino IDE (Integrated Development
Enviroment).
Gambar 5. Sistem minimum Arduino Uno dengan ATMega 328
11