Marka Dan Rambu

15
BAB IV RAMBU, MARKA, DAN DELIENASI 4.1 Penjelasan Rambu, Marka, dan Delnas Menuru! Undan" Undan" dan Pera!uran #erbaru 4.1.1 Rambu a. Pen"er!an Rambu Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 13 Tahun 2014, rambu lalu lintas adalah bagian perlengkapan jalan ang berup lambang, huru!, angka, kalimat, dan"atau perpaduan ang ber!ungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi pengguna jalan# Penggu adalah orang ang menggunakan jalan untuk berlalu lintas# Penempatan ramb dilakukan sedemikian rupa, sehingga mudah terlihat dengan jelas bagi pema jalan dan tidak merintangi lalu%lintas kendaraan atau pejalan kaki# Rambu ditempatkan disebelah kiri menurut arah lalu%lintas, diluar jarak tertent paling luarbahu jalan atau jalur lalu%lintas kendaraan# &elanjutna dengan pertimbangan teknis tertentu sesuatu rambu dapat ditempatkan diseb atau diatas man!aat jalan# b. $ens%$ens Rambu Menurut 'ara pemasangan dan si!at pesan ang akan disampaikan maka se'ara garis besar sistem perambuan dapat dikelompokkan atas( 1# Rambu tetap# Rambu tetap adalah semua jenis rambu ang ditetapkan menurut keputusan Menteri Perhubungan ang dipasang se'ara tetap 2# Rambu sementara#

description

rambu

Transcript of Marka Dan Rambu

BAB IVRAMBU, MARKA, DAN DELIENASI

4.1Penjelasan Rambu, Marka, dan Delinasi Menurut Undang Undang dan Peraturan Terbaru 4.1.1Rambua. Pengertian RambuMenurut Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 13 Tahun 2014, rambu lalu lintas adalah bagian perlengkapan jalan yang berupa lambang, huruf, angka, kalimat, dan/atau perpaduan yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi pengguna jalan. Pengguna Jalan adalah orang yang menggunakan jalan untuk berlalu lintas. Penempatan rambu dilakukan sedemikian rupa, sehingga mudah terlihat dengan jelas bagi pemakai jalan dan tidak merintangi lalu-lintas kendaraan atau pejalan kaki. Rambu ditempatkan disebelah kiri menurut arah lalu-lintas, diluar jarak tertentu dari tepi paling luar bahu jalan atau jalur lalu-lintas kendaraan. Selanjutnya dengan pertimbangan teknis tertentu sesuatu rambu dapat ditempatkan disebelah kanan atau diatas manfaat jalan. b. Jenis-Jenis RambuMenurut cara pemasangan dan sifat pesan yang akan disampaikan maka secara garis besar sistem perambuan dapat dikelompokkan atas:1. Rambu tetap.Rambu tetap adalah semua jenis rambu yang ditetapkan menurut surat keputusan Menteri Perhubungan yang dipasang secara tetap2. Rambu sementara.Rambu sementara adalah rambu yang dipasang dan berlaku hanya beberapa waktu, dapat ditempatkan sewaktu-waktu dan dapat dipindah-pindahkan.c. Pengelompokan RambuBerdasarkan jenis pesan yang disampaikan, rambu lalu lintas dapat dikelompokkan menjadi rambu-rambu sebagai berikut:1. Rambu peringatanRambu yang memperingatkan adanya kondisi berbahaya dan berpotensi bahaya agar para pengemudi berhati-hati dalam menjalankan kendaraannya. Misalnya: Rambu yang menunjukkan adanya lintasan kereta api, atau adanya persimpangan berbahaya bagi para pengemudi. Seperti contoh :

Ada PersimpanganLintas Kereta Api dengan Palang PintuLintas Kereta Api TanpaPalang PintuJalan Menyempit

Peringatan PenyempitanPeringatan Jalan LongsorPeringatan Jalan LicinPeringatan Jalan Bergelombang

Lampu Lalu LintasPeringatan Simpang 4Peringatan Simpang 3

2.Rambu petunjuk.Rambu yang memberikan petunjuk atau keterangan kepada pengemudi atau pemakai jalan lainnya, tentang arah yang harus ditempuh atau letak kota yang akan dituju lengkap dengan nama dan arah letak itu berada. Seperti contoh :

3.Rambu larangan.Rambu ini untuk melarang penggunaan dan pergerakan lalu lintas tertentu. Misalnya:1. Rambu larangan berhenti.2. Rambu larangan membunyikan isyarat suara.3. Semua kendaraan dilarang lewat.

Dilarang Belok KiriDilarang Belok KananDilarang MasukBeri Kesempatan

Mobil Dilarang MasukMobil dan Sepeda Motor Dilarang MasukKecepatan Maksimum yang diperbolehkanSepeda Motor Dilarang Masuk

Bersepeda Dilarang MasukRambu StopSemua Kendaraan Dilarang MasukPejalan Kaki Dilarang MasukTruk dengan Panjang tertentu Dilarang Masuk

4.Rambu Perintah.Rambu ini untuk memerintahkan penggunaan dan pergerakan lalu lintas tertentu. Misalnya:1. Rambu perintah memasuki lajur yang ditunjuk.2. Rambu batas minimum kecepatan.3. Rambu perintah bagi jenis kendaraan tertentu untuk melalui lajur dan/atau jalur tertentu.

KananJalur PesepedaJalur Pejalan KakiJalan BuntuHalte Bus

Lalu Lintas Satu Arah Ke KiriLalu lintas Satu Arah Ke KananKecepatan Minimum

Kiri

Perintah Untuk Memasuki Lajur Yang DitunjukPenyebrangan Pejalan Kaki

Rumah SakitTempat Parkir

Wajib Membelok KananWajib Memasuki Lajur KiriWajib Memasuki Lajur KananWajib Lurus

Wajib Mengitari Bundaran

Wajib Membelok Kiri

d. Penempatan Rambu

Rambu yang efektif harus memenuhi hal-hal berikut:1. memenuhi kebutuhan. 2. menarik perhatian dan mendapat respek pengguna jalan. 3. memberikan pesan yang sederhana dan mudah dimengerti. 4. menyediakan waktu cukup kepada pengguna jalan dalam memberikan respon.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pertimbangan-pertimbangan yang harus diperhatikan dalam perencanaan dan pemasangan rambu adalah:

1. Keseragaman bentuk dan ukuran rambu Keseragaman dalam alat kontrol lalu lintas memudahkan tugas pengemudi untuk mengenal, memahami dan memberikan respon. Konsistensi dalam penerapan bentuk dan ukuran rambu akan menghasilkan konsistensi persepsi dan respon pengemudi. 2. Desain rambu

Warna, bentuk, ukuran, dan tingkat retrorefleksi yang memenuhi standar akan menarik perhatian mudah dipahami dan memberikan respon. 3. Lokasi rambu Lokasi rambu berhubungan dengan pengemudi sehingga pengemudi yang berjalan dengan kecepatan normal dapat memiliki waktu yang cukup dalam memberikan respon. 4. Operasi rambu Rambu yang benar pada lokasi yang tepat harus memenuhi kebutuhan lalu lintas dan diperlukan pelayanan yang konsisten dengan memasang rambu yang sesuai kebutuhan. 5. Pemeliharaan rambu Pemeliharaan rambu diperlukan agar rambu tetap berfungsi baik.

e. Jarak Penempatan

Rambu di sebelah kiri

a. Rambu ditempatkan di sebelah kiri menurut arah lalu lintas, di luar jarak tertentu dan tepi paling luar bahu jalan atau jalur lalu lintas kendaraan dan tidak merintangi lalu lintas kendaraan atau pejalan kaki. b. Jarak penempatan antara rambu yang terdekat dengan bagian tepi paling luar bahu jalan atau jalur lalu lintas kendaraan minimal 0,60 meter. c. Penempatan rambu harus mudah dilihat dengan jelas oleh pemakai jalan.

Rambu di sebelah kanan

a. Dalam keadaan tertentu dengan mempertimbangkan lokasi dan kondisi lalu lintas rambu dapat ditempatkan disebelah kanan atau di atas daerah manfaat jalan.

b. Penempatan rambu di sebelah kanan jalan atau daerah manfaat jalan harus mempertimbangkan faktor-faktor antara lain geografis, geometris jalan, kondisi lalu lintas, jarak pandang dan kecepatan rencana.

c. Rambu yang dipasang pada pemisah jalan (median) ditempatkan dengan jarak 0,30 meter dari bagian paling luar dari pemisah jalan.

f. Tinggi Rambu1. Ketinggian penempatan rambu pada sisi jalan minimum 1,75 meter dan maksimum 2,65 meter diukur dari permukaan jalan sampai dengan sisi daun rambu bagian bawah, atau papan tambahan bagian bawah apabila rambu dilengkapi dengan papan tambahan.

2. Ketinggian penempatan rambu di lokasi fasilitas pejalan kaki minimum 2,00 meter dan maksimum 2,65 meter diukur dari permukaan fasilitas pejalan kaki sampai dengan sisi daun rambu bagian bawah atau papan tambahan bagian bawah, apabila rambu dilengkapi dengan papan tambahan.

3. Khusus untuk rambu peringatan pada Gambar 25 (Lampiran I Tabel 1 Nomor 1i dan Nomor 1j Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 61 tahun 1993 tentang Rambu-Rambu Lalu Lintas di Jalan) ditempatkan dengan ketinggian 1,20 meter diukur dari permukaan jalan sampai dengan sisi rambu bagian bawah.

4.Ketinggian penempatan rambu di atas daerah manfaat jalan adalah minimum 5,00 meter diukur dari permukaan jalan sampai dengan sisi daun rambu bagian bawah .

g. Posisi Rambu1. Pada kondisi jalan yang lurus atau melengkung ke kiri, rambu yang ditempatkan pada sisi jalan, pemasangan posisi rambu digeser 3 (derajat) searah jarum jam dan posisi tegak lurus sumbu jalan.

2.Rambu petunjuk pemasangan posisi rambunya sejajar dengan sumbu jalan.

3. Pada kondisi jalan yang melengkung ke kanan, rambu petunjuk yang ditempatkan pada sisi jalan, pemasangan posisi rambu tegak lurus terhadap sumbu jalan.

4.Rambu jalan yang ditempatkan pada awal pemisah jalan dan di atas daerah manfaat jalan pada jalan 1 arah, pemasangan posisi rambu tegak lurus terhadap sumbu jalan dan ditempatkan ditengah-tengah dari lebar median.

4.1.2Markaa. Pengertian MarkaMarka adalah tanda di atas permukaan jalan dan atau bahu jalan, terdiri dari garis memanjang dan melintang, termasuk simbol, huruf, angka, atau tanda lain, kecuali rambu dan isyarat dengan fungsi mengatur, mengarahkan, dan menyalurkan lalu lintas atau untuk memperingatkan dan menuntun pemakai jalan Digunakan secara sendiri atau bersama dengan rambu / isyarat lain, untuk menjelaskan arti rambu / isyarat lain tersebut. Marka juga dapat diartikan suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas. Pemasangan marka pada jalan mempunyai fungsi penting dalam menyediakan petunjuk dan informasi terhadap pengguna jalan. Pada beberapa kasus, marka digunakan sebagai tambahan alat kontrol lalu lintas yang lain seperti rambu-rambu, alat pemberi sinyal lalu lintas dan marka-marka yang lain. Marka pada jalan secara tersendiri digunakan secara efektif dalam menyampaikan peraturan, petunjuk, atau peringatan yang tidak dapat disampaikan oleh alat.b. Bentuk Marka1. Marka memanjangTerdiri dari garis memanjang ke arah gerak lalu lintas, berupa garis penuh atau garis putus-putus. Garis penuh berarti kendaraan dilarang melintasi garis tersebut sedangkan garis ptus-putus untuk membatasi jalur kendaraan.

Marka Putus-Putus dan Marka UtuhMarka UtuhMarka Putus-Putus Menjelang UtuhMarka Putus-Putus

2. Marka MelintangMarka melintang adalah tanda yang tegak lurus terhadap sumbu jalan, seperti pada garis henti di Zebra cross atau di persimpangan.

Garis Henti3. Marka LainPanah garis sejajar, garis serong atau tulisan. Jika ada simbol panah pada jalan jalur lalu lintas, pengemudi harus menempatkan kendaraan pada jalur yang dipilih. Garis-garis serong sejajar berupa garis utuh, kendaraan tidak boleh memasuki daerah tersebut. Garis zig-zag pada pinggir jalan, dilarang parkir pada daerah tersebut.a. Marka SerongMarka serong adalah tanda yang membentuk garis utuh yang tidak termasuk dalam pengertian marka membujur atau marka melintang, untuk menyatakan suatu daerah permukaan jalan yang bukan merupakan jalur lalu lintas kendaraan.

Marka Chevron

4.Marka LambangMarka lambang adalah tanda yang mengandung arti tertentu untuk menyatakan peringatan, perintah dan larangan untuk melengkapi atau menegaskan maksud yang telah disampaikan oleh rambu lalu lintas atau tanda lalu lintas lainnya.

Marka TulisanMarka Panah

c. Warna Marka1. Marka Memanjang** Warna kuning . Garis penuh yang menggunakan warna kuning : pengemudi dilarang menjalankan kendaraannya melewati garis kuning tersebut dalam keadaan bagaimanapun** Warna putih. Garis penuh dengan warna putih : melarang, akan tetapi dalam keadaan luar biasa atau terpaksa pengemudi diizinkan untuk melewati garis putih tersebut.** Marka memanjang yang berbentuk garis putus-putus menggunakan warna putih.2. Marka MelintangSemua marka melintang menggunakan warna putih. Marka lain juga menggunakan warna putih.