Post on 14-Mar-2019
LAPORAN
PROGRAM P2M DANA DIPA
PELATIHAN CHEMSKETCH UNTUK MENDUKUNG
PEMBELAJARAN KIMIA
BAGI GURU-GURU KIMIA DI KABUPATEN BADUNG
Pengabdian Kepada Masyarakat ini Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Undiksha dengan SPK Nomor 14/UN48.16/PM/2016
Tanggal 1 Maret 2016
OLEH:
PROF. DR. I WAYAN REDHANA, M.SI. (NIDN:
DR. I MADE KIRNA, M.SI. (NIDN: )
DR. I NYOMAN SUARDANA, M.SI. (NIDN:
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
iii
PRAKATA
Kualitas proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Selain karena
faktor guru dalam membuat perencanaan, aspek media pembelajaran merupakan salah satu
faktor yang penting untuk mendukung proses pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena
itu, guru perlu membuat media pembelajaran yang komunikatif dan menarik bagi siswa.
Media pembelajaran inipun harus mampu mengantarkan isi pesan atau informasi dari
sumber pesan kepada penerima pesan (siswa).
Dalam kimia dipelajari struktur senyawa kimia. Pembuatan struktur senyawa kimia
ini sangat rumit jika digambar dengan program microsoft word. Untungnya, ada software
Chemsketch. Software ini dapat menyajikan struktur senyawa kimia dari struktur senyawa
kimia sederhana sampai dengan struktur senyawa kimia yang kompleks. Kehadiran
software ini dapat membantu guru-guru kimia membuat struktur senyawa kimia. Struktur
senyawa kimia yang telah dibuat menggunakan software Chemsketch ini selanjutnya
digunakan untuk membuat media pembelajaran kimia, khususnya topik hidrokarbon dan
senyawa karbon. Dengan demikian, media pembelajaran yang dihasilkan akan menarik dan
mampu menyalurkan pesan atau informasi dari sumber pesan kepada penerima pesan.
Mudah-mudahan kegiatan pelatihan ini bermanfaat bagi guru-guru kimia sehingga guru-
guru kimia menjadi guru yang profesional
Singaraja, Oktober
Pelaksana P2M
iv
RINGKASAN
Tujuan kegiatan pelatihan Chemsketch ini adalah untuk membantu guru-guru kimia
dalam membuat struktur senyawa kimia, baik struktur dua dimensi maupun struktur tiga
dimensi. Kegiatan ini diikuti oleh orang guru-guru kimia yang ada di Kabupaten
Badung Provinsi Bali. Selama kegiatan, guru-guru kimia sangat antusias mengikutinya.
Dalam pelatihan ini terlibat instruktur yang berasal dari dua orang dosen dan enam orang
mahasiswa. Dosen maupun mahasiswa yang terlibat sebagai instruktur ini berasal dari
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha untuk mendampingi guru-guru berlatih
membuat struktur senyawa kimia. Pelaksanaan pelatihan berjalan lancar dan guru-guru
merasa puas dengan kegiatan pelatihan. Kualitas produk struktur senyawa kimia yang
dihasilkan dari program Chemsketch sangat baik. Guru-guru kimia merasa memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang sangat memadai dalam membuat struktur senyawa
kimia dan media pembelajaran kimia. Bahkan, mereka menyarankan agar kegiatan
pelatihan seperti ini terus dilaksanakan.
v
DAFTAR ISI
PRAKATA ........................................................................................................................... iii
RINGKASAN ....................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................................
A. Latar Belakang ..............................................................................................................
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ............................................................................
C. Rumusan Masalah .........................................................................................................
D. Tujuan Kegiatan............................................................................................................
E. Manfaat Kegiatan ..........................................................................................................
F. Khalayak Sasaran Strategis ...........................................................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................................
A. Pembelajaran Berbantuan Komputer ............................................................................
B. Chemsketch ...................................................................................................................
BAB III. METODE PELAKSANAAN ...............................................................................
A. Kerangka Pemecahan Masalah ...................................................................................
B. Metode Pelaksanaan Kegiatan ....................................................................................
D. Analisis Data ...............................................................................................................
BAB IV. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN ......................................................
A. Hasil Kegiatan ............................................................................................................
B. Pembahasan ................................................................................................................
BAB V. PENUTUP .............................................................................................................
A. Simpulan .....................................................................................................................
B. Saran-Saran .................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kimia adalah bagian dari IPA yang khusus mempelajari struktur, susunan,
sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan tersebut. Pembahasan
tentang struktur materi mencakup struktur partikel yang menyusun materi dan bagaimana
partikel-partikel sangat kecil tersebut bergabung membentuk materi dengan ukuran yang
lebih besar sehingga nanti bisa diamati (makroskopis). Sifat materi dideskripsikan sebagai
sifat kimia yang berhubungan dengan jenis partikel materi (mikroskopis). Pembahasan
susunan materi mencakup komponen-komponen penyusun materi (mikroskopis) dan
perbandingan jumlah komponen penyusun materi. Sementara itu, pembahasan tentang
perubahan materi dideskripsikan menjadi perubahan kimia dan perubahan fisika yang
fenomenanya bisa diamati (makroskopis), tetapi apa yang terjadi di tingkat materi
merupakan kajian mikroskopis. Pembahasan energi yang menyertai perubahan materi
mencakup jenis dan jumlah energi serta perubahan energi dari bentuk yang satu ke bentuk
yang lain (makroskopis). Sementara itu, penyajian materi dan perubahannya
direpresentasikan dengan aspek simbolis. Aspek simbolis ini merupakan bagian yang
penting dalam mempelajari kimia. Dengan mengetahui aspek simbolis, dalam hal ini
struktur, kita dapat meramalkan sifat suatu materi.
Kimia menyajikan proses, notasi-notasi kimia, jenis, dan susunan materi. Proses-
proses kimia dapat dituliskan dalam bentuk yang ringkas, seperti persamaan reaksi dengan
tidak menghilangkan aspek mikroskopis dan makroskopis yang terjadi pada proses kimia
tersebut. Persamaan reaksi ini merupakan aspek simbolis dalam kimia. Semua zat yang
terlibat dalam persamaan reaksi juga merupakan aspek simbolik dari kimia. Dengan kata
lain, rumus-rumus kimia, seperti lambang atom, lambang unsur, lambang atau rumus
senyawa, semuanya ini merupakan aspek simbolis dari kimia.
Dari uraian di atas sangat jelas ditunjukkan bahwa sebagian aspek kimia bersifat
”kasat mata” (visible, artinya dapat dibuat fakta konkretnya [makroskopis]). Sebagian
aspek lagi seperti partikel materi yang ukurannya sangat kecil tidak kasat mata, tetapi kasat
logika. Dengan demikian, semua aspek kimia bersifat kasat logika dan kasat mata. Aspek
simbolis menjembatani antara aspek makroskopis dan mikroskopis.
Dalam kaitannya dengan belajar kimia, Gabel dan Bunce (1994) menyatakan
bahwa kimia melibatkan keterkaitan kajian makroskopis, mikroskopis, dan simbolis.
Aspek simbolis ini merupakan hal penting dalam kimia. Hal ini disebabkan oleh hampir
semua topik-topik kimia tidak bisa dilepaskan dari simbol. Simbol yang dimaksud tidak
hanya berupa lambang unsur (seperti H, O, C, N, Na, He, P, dan Ca) dan rumus molekul
(seperti CO, CO , H O, N , O , dan SO ), rumus empiris (seperti NaCl, SiO , CaO, P O ,
dan NaOH), tetapi juga persamaan reaksi (seperti CH (g) + O (g) CO (g) + 2H O(g)).
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Penggunaan komputer untuk mendukung pembelajaran sangat penting di era
teknologi sekarang ini. Hal ini memudahkan guru dalam mengelola pembelajaran.
Sementara itu, keuntungan penggunaan komputer dalam pembelajaran dapat memudahkan
siswa memahami materi yang dipelajari. Kenyataannya, tidak banyak guru mengunakan
komputer dalam pembelajaran. Guru-guru yang menggunakan komputer untuk membantu
pembelajaran umumnya guru-guru muda yang mengikuti perkembangan teknologi. Di lain
pihak, guru-guru tua umumnya “alergi” dengan komputer Hal ini disebabkan oleh
beberapa alasan. Pertama, mereka takut mencoba karena takut komputernya rusak. Kedua,
daya tangkap mereka dalam mempelajari perintah dari suatu program cukup rendah dan
mereka mudah melupakan perintah tersebut. Mungkin, mereka lebih lancar menggunakan
mesin ketik untuk mengetik dokumen daripada menggunakan komputer.
Penggunaan komputer sekarang ini lebih banyak untuk keperluan pengolah kata,
seperti Microsoft Word, dan pengolah angka, seperti Microsoft Excel. Sementara itu,
penggunaan komputer untuk keperluan mengajar atau presentasi baru sebatas penggunaan
Microsoft Powerpoint. Kemampuan komputer yang lain untuk mendukung proses
pembelajaran belum dilakukan secara optimal. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan keterampilan guru-guru menggunakan software pendukung pembelajaran.
Software yang banyak digunakan untuk mengembangkan software pembelajaran
berbantuan komputer adalah Macromedia Flash. Namun, pembuatan software
pembelajaran berbatuan komputer menggunakan software Macromedia Flash cukup rumit
bagi seorang guru dan memerlukan ketekunan dan menghabiskan banyak waktu. Di lain
pihak, guru-guru dituntut mengajar 24 jam mengajar tatap muka. Artinya, mereka tidak
memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari software Macromedia Flash untuk
membuat software pembelajaran berbantuan komputer.
Guru-guru yang menggunakan software pembelajaran berbatuan komputer berbasis
Macromedia Flash sangat sedikit jumlahnya. Guru-guru ini tidak membuat software
pembelajaran tersebut, melainkan men-download dari internet atau membeli dari penyedia
software, baik dengan cara membeli sendiri maupun dibelikan oleh pihak sekolah.
Software pembelajaran inipun sering mengandung konsep-konsep yang salah
(miskonsepsi).
Guru-guru kimia di Kabupaten Badung Bali memiliki permasalahan yang sama,
seperti kebanyakan guru-guru kimia yang lain. Permasalahan tersebut dapat diidentifikasi
sebagai berikut.
a. Guru-guru kimia umumnya menggunakan komputer lebih banyak untuk keperluan
administrasi, misalnya membuat silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar
kerja siswa dengan Microsoft Word dan mengolah nilai siswa dengan Microsoft Excel.
b. Kurang dari 30% guru-guru kimia menggunakan komputer untuk membantu proses
pembelajaran. Guru-guru kimia ini menggunakan Microsoft Powerpoint untuk
mendukung proses pembelajarannya.
c. Kurang dari % guru-guru kimia menggunakan software pembelajaran berbantuan
komputer berbasis Macromedia Flash untuk mendukung pembelajaran yang dilakukan.
d. Kurang dari 5% guru-guru kimia mengggunakan software pembelajaran berbantuan
komputer berbasis software khusus kimia, seperti Chemsketch, Chemdraw, Hypercamp,
ChemDoodle, ChemBioOffice, Pentacle, dan ChemLab. Alasan untuk ini adalah guru-
guru kimia umumnya tidak mengetahui adanya software khusus kimia tersebut.
Ada dua versi software khusus kimia ini, yaitu software berbayar dan software
gratis. Software berbayar memiliki fasilitas yang lengkap, sedangkan software gratis
fasilitasnya tidak lengkap. Walaupun demikian, dengan software gratis ini masih banyak
fasilitas yang dapat dilakukan untuk mendukung pembelajaran kimia. Umumnya, software
gratis lebih banyak digunakan. Selain karena alasan hemat, urusan yang ruwet membayar
ke bank atau membuat kartu kredit adalah alasan lainnya. Mereka juga takut jika uang
mereka transfer hilang atau tidak sampai di tempat tujuan.
Mengingat pentingnya penggunaan software khusus kimia ini (Chemsketch) untuk
mendukung pembelajaran kimia, pada pengabdian kepada masyarakat ini penulis merasa
perlu menyebarluaskan informasi tentang adanya software Chemsketch dan sekaligus
melatih dan mendampingi guru-guru kimia menggunakan software tersebut. Dengan
pengetahuan dan keterampilan yang telah yang dimiliki, guru-guru kimia akan dapat
mendukung pembelajaran kimia dengan Chemsketch ini. Pada akhirnya, tujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
C. Rumusan Masalah
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa pelatihan penggunaan
Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia kepada guru-guru kimia di Kabupaten
Badung Bali. Dengan demikian, rumusan masalah yang dipecahkan melalui kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
a. Bagaimana kualitas produk struktur senyawa kimia yang dibuat oleh guru-guru kimia
peserta pelatihan?
b. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch yang dibuat
oleh guru-guru kimia peserta pelatihan?
c. Bagaimana pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan?
D. Tujuan Kegiatan
Sejalan dengan rumusan masalah pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini,
tujuan yang ingin dicapai adalah
a. melatih guru-guru kimia membuat rumus struktur senyawa kimia menggunakan
software Chemsketch,
b. melatih guru-guru kimia membuat media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch,
c. mendeskripsikan pendapat siswa terhadap kegiatan pelatihan yang diikuti.
E. Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan P2M dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Guru-guru kimia, khususnya guru-guru kimia di Kabupaten Badung Bali, diharapkan
memiliki pengetahuan dan keterampilan membuat struktur senyawa kimia dan peralatan
kimia sehingga produk ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran kimia.
b. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki berkaitan dengan penggunaan
Chemsketch, guru-guru kimia dapat menggunakan software sejenis, seperti Chemdraw,
Hypercamp, ChemDoodle, ChemBioOffice, Pentacle, dan ChemLab sehingga
pembelajaran kimia yang dilaksanakan menjadi lebih menarik yang pada akhirnya dapat
meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Peningkatan minat dan motivasi belajar
siswa ini akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa.
F. Khalayak Sasaran Strategis
Sasaran dari kegiatan P2M ini adalah guru-guru kimia yang ada di Kabupaten
Badung Bali. Pemilihan khalayak sasaran ini didasarkan atas di Kabupaten Badung Bali
banyak terdapat guru-guru kimia yang potensial, seperti salah seorang di antaranya
menjadi guru instruktur kurikulum 2013 tingkat nasional. Selain ini guru ini sering
menerapkan model pembelajaran berbasis teknologi informasi. Namun secara umum,
kemampuan guru-guru kimia yang lain menggunakan software untuk mendukung
pembelajaran kimia masih sangat terbatas. Alasan guru tidak menggunakan software
khusus kimia untuk mendukung pembelajaran kimia adalah sebagai berikut. Pertama, guru-
guru kimia tidak mengenal software khusus kimia, seperti misalnya Chemsketch, sehingga
mereka tidak pernah berlatih menggunakan software ini. Kedua, guru-guru kimia malas
berlatih menggunakan software khusus kimia pendukung pembelajaran karena
pengoperasian software ini cukup rumit. Ketiga, mereka tidak memiliki waktu yang cukup
untuk mempelajari software khusus kimia pendukung pembelajaran kimia karena mereka
cukup sibuk mengajar untuk mengejar target 24 sks.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Berbantuan Komputer
Komputer adalah hasil karya manusia yang mampu membawa perubahan besar
dalam berbagai bidang pekerjaan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan. Dalam
bidang pendidikan, komputer sebagai hasil dari teknologi modern sangat membuka
kemungkinan-kemungkinan yang besar untuk menjadi alat pendidikan. Khususnya dalam
pembelajaran, komputer dapat digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi atau
ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran kepada peserta didik. Selain itu, komputer
dapat juga digunakan sebagai media yang memungkinkan peserta didik belajar secara
mandiri dalam memahami suatu konsep. Hal ini sangat memungkinkan karena komputer
mempunyai kemampuan mengkombinasikan teks, suara, warna, gambar, gerak, dan video,
serta memuat suatu kepintaran yang sanggup menyajikan proses interaktif.
Pada umumnya dalam bidang pendidikan, penggunaan teknologi berbasis komputer
merupakan cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan
sumber-sumber berbasis mikroprosesor. Dalam hal ini, informasi atau materi yang
disampaikan disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan. Berbagai jenis
aplikasi teknologi komputer dalam pendidikan umumnya dikenal dengan istilah
”Computer-Asissted Instruction (CAI)” atau Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK)
(Criswell, 1989).” Dalam pembelajaran berbantuan komputer peserta didik berhadapan
dan berinteraksi secara langsung dengan komputer. Interaksi antara komputer dengan
peserta didik ini terjadi secara individual sehingga apa yang dialami oleh seorang peserta
didik akan berbeda dengan apa yang dialami oleh peserta didik yang lainnya.
Pembelajaran berbantuan komputer CAI telah dikembangkan akhir-akhir ini dan
telah terbukti manfaatnya untuk membantu guru dalam mengajar dan membantu peserta
didik dalam belajar. Komputer dapat sekaligus membantu puluhan peserta didik dan di
masa yang akan datang komputer diharapkan dapat membantu ribuan peserta didik
sekaligus. Criswell (1989) mendefinisikan CAI atau Computer-Aided Learning (CAL)
sebagai penggunaan komputer dalam menyampaikan bahan pembelajaran dengan
melibatkan peserta didik secara aktif dan menghasilkan umpan balik.
Komputer menjadi populer sebagai media pembelajaran karena komputer memiliki
keistimewaan yang tidak dimiliki oleh media pembelajaran lain. Keistimewaan komputer,
di antaranya menurut Gagne dan Briggs (dalam Munir, 20 ) adalah sebagai berikut.
a. Hubungan interaktif, komputer menyebabkan terwujudnya hubungan di antara
rangsangan dan jawaban, serta dapat menumbuhkan inspirasi dan meningkatkan minat
belajar.
b. Pengulangan, komputer memberi fasilitas bagi pengguna untuk mengulang apabila
diperlukan dan juga untuk memperkuat proses belajar serta memperbaiki ingatan.
Dalam pengulangan diperlukan kebebasan dan kreativitas dari para peserta didik.
c. Umpan balik dan penguatan, komputer membantu peserta didik memperoleh umpan
balik terhadap pelajaran secara leluasa dan dapat memacu motivasi belajar dengan
penguatan positif yang diberikan apabila peserta didik memberi jawaban.
Selain memiliki keistimewaan, pembelajaran berbantuan komputer menurut
Nasution (1994) mempunyai sejumlah keuntungan, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Komputer dapat membantu peserta didik dan guru dalam pembelajaran karena
komputer tersebut ”sabar cermat mempunyai ingatan yang sempurna.” Komputer
sangat sesuai untuk latihan dan pembelajaran remidi, mengingat tak ada guru yang
dapat memberikan latihan tanpa jemu-jemunya seperti komputer.
b. Pembelajaran berbantuan komputer memiliki banyak kemampuan yang dapat
dimanfaatkan dengan segera, seperti membuat hitungan atau mereproduksi grafik,
gambar, dan memberikan bermacam-macam informasi yang tak mungkin dikuasai oleh
manusia manapun.
c. Pembelajaran berbantuan komputer sangat fleksibel dalam mengajar dan dapat diatur
menurut keinginan perancang pembelajaran atau penyusun kurikulum.
d. Pembelajaran berbantuan komputer dan mengajar oleh guru dapat saling melengkapi.
Apabila komputer tidak dapat menjawab pertanyaan peserta didik, dengan sendirinya
guru akan menjawabnya. Ada kalanya komputer dapat memberi jawaban yang tak dapat
dengan segera dijawab oleh guru.
e. Selain itu, komputer dapat pula menilai hasil belajar setiap peserta didik dengan segera.
Dengan adanya keistimewaan komputer, sistem-sistem komputer dapat
menyampaikan pembelajaran secara langsung kepada para peserta didik melalui cara
berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan ke dalam sistem. Hal ini
sebagaimana telah dikemukakan di atas, yaitu yang dikenal dengan pembelajaran
berbantuan komputer.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah dimanfaatkan dalam dunia
pendidikan. Dalam hal ini, salah satunya adalah pembelajaran berbantuan komputer.
Pembelajaran berbantuan komputer telah memberi peran yang baru kepada guru. Untuk
dapat mengembangkan model pembelajaran berbantuan komputer, guru harus bekerja
sama dengan para ahli lain yang bertalian dengan komputer dalam memprogram
pembelajaran. Itu memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang bahan ajar, tentang
proses pembelajaran, tentang jiwa dan perkembangan peserta didik dan yang jelas juga
harus tahu bagaimana berkomunikasi dengan komputer (Munir, 2013). Guru juga harus
mengenal kemampuan dan keterbatasan komputer dan harus mengetahui bagaimana guru
harus berperan untuk membantu peserta didik. Selain semua itu harus menjadi kompetensi
guru, pembelajaran berbantuan komputer tentu menuntut guru memiliki kompetensi dalam
mengoperasionalkan komputer.
Agar guru dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
yang berbasis komputer dalam pembelajaran, diperlukan keterampilan dari pihak guru
serta sikap positif terhadap kemajuan tersebut. Mengingat, betapa pun majunya teknologi
informasi dan komunikasi berbasis komputer, peran guru memang tidak bisa digantikan
oleh apapun, termasuk oleh teknologi komputer.
Perkembangan komputer dalam bidang pendidikan, khususnya dalam
pembelajaran, sebenarnya, merupakan mata rantai dari sejarah teknologi pembelajaran.
Pembelajaran dengan berbantuan komputer telah dikembangkan akhir-akhir ini dan telah
membuktikan manfaatnya untuk membantu guru dalam mengajar dan membantu peserta
didik dalam belajar. Pembelajaran berbantuan komputer menunjang implementasi
kurikulum, membantu upaya meningkatkan minat belajar, dan menjadi pelengkap sumber
belajar. Kehadiran teknologi komputer dalam pembelajaran hanya bertindak sebagai
pelengkap, tambahan (suplemen) atau alat bantu bagi guru. Menurut Munir (2013),
pembelajaran berbantuan komputer menyampaikan bahan pembelajaran dengan
melibatkan peserta didik secara aktif serta menyediakan umpan balik. Pembelajaran
berbantuan komputer merupakan pembelajaran yang memfungsikan software atau
perangkat lunak komputer sebagai media bagi siswa untuk berinteraksi dengan komputer
dalam aktivitas pembelajaran, baik di kelas atau di rumah (Patmanthara, 2007).
Pembelajaran berbantuan komputer merupakan aplikasi komputer sebagai kesatuan dalam
sistem pembelajaran terhadap proses belajar dan mengajar dengan tujuan menolong siswa
dalam belajarnya.
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbantuan komputer
efektif meningkatkan prestasi belajar siswa. Ini didukung oleh hasil-hasil penelitian
sebelumnya. Gulek dan Demirtas (2005) melaporkan bahwa pembelajaran berbantuan
laptop mempunyai dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Sementara itu, Serin (2011)
menyelidiki pengaruh pembelajaran berbasis komputer pada prestasi belajar dan
keterampilan pemecahan masalah siswa. Hasil penelitiannya adalah pembelajaran berbasis
komputer efektif meningkatkan prestasi belajar dan keterampilan pemecahan masalah
siswa. Di lain pihak, Cheng, Cheng, dan Chen (2012) menyelidiki efek pembelajaran
berbantuan multimedia dan gaya belajar pada prestasi belajar siswa. Hasil penelitian
mereka menunjukkan bahwa pembelajaran berbantuan multimedia lebih baik daripada
pembelajaran tradisional dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
B. Chemsketch
Chemsketch adalah salah satu software yang andal untuk membuat struktur molekul
dua dan tiga dimensi, persamaan reaksi, peralatan kimia dan sebagainya. Selain
Chemsketch, software lain yang biasa digunakan misalnya ChemDoodle, ChemDraw,
Hypercamp, ChemBioOffice, Pentacle, dan ChemLab. Chemscketch sangat mudah
digunakan dan fasilitasnya cukup lengkap. Hampir semua aspek simbolis dan aspek proses
dalam kimia dapat dibuat, misalnya lambang atom, lambang unsur, struktur Lewis, rumus
empiris, rumus molekul, rumus struktur baik dua maupun tiga dimensi, pemberian nama
struktur senyawa kimia atau pembuatan rumus struktur dari nama senyawa kimia, rotasi
struktur senyawa kimia, pembuatan struktur biomolekul, pembuatan struktur polimer,
pembuatan misel, persamaan reaksi, diagram, orbital atom, dan peralatan kimia.
Penggunaan Chemketch ini tidak memerlukan pengetahuan atau keterampilan khusus.
Chemsketch ini berbasis template. Dengan menggunakan template yang ada, kita akan
dapat menggambar semua struktur kimia, misalnya hidrokarbon, senyawa turunan alkana,
benzena dan turunannya, alkaloid, asam amino, lemak, karbohidrat, protein, dan asam
nukleat. Berikut ini ditunjukkan beberapa penggunaan Chemskech dalam penggambaran
rumus struktur dan peralatan lab (ACD/ChemSketch )
CH3O
O
OCH3
Li
CH3
NNH
OH
H
O
OOH
O
O NH
CH3
O
NH
NH
N
NH
CH3
OH
O
O
OO
NHN
NO
O
NNH
NO
O
Gambar 1 Beberapa rumus struktur senyawa karbon
OH
O
biphenyl-3-carboxylic acid
Gambar 2. Pemberian nama senyawa kimia dari rumus struktur
+25 oC
benzene
Gambar Persamaan reaksi kimia
OHO
O
OH
P
O
OH
P
O
O
OH
OH
OH
O
O
P
NO
O
OH
O
O-
OP
NO
O
OH
O-
OP
NH
CH3
CH3
N
N
N
N
CH3
NO
O
OH
O
O-
OP
N NH
N
O
NH2
NO
O
OH
O-
OP
NH
O
O
O
H
HH
H
OH
OH
H OH
OH
O
O
H
HH
H
OH
H OH
OH
OH
Gambar Senyawa pembentuk biomolekul
OH
O
H OH
H OH
H OH
OH
O
H OH
OH H
H OH
H OH
Gambar Struktur Fisher
HCH
3
HCH
3
H
H
H
H
H
HH
H
HCH
3H
CH3
H
H
H
H
H
H
H
H
Gambar Struktur Newman
OH
O Molecular Formula = C7H
6O
2
Formula Weight = 122.12134Composition = C(68.85%) H(4.95%) O(26.20%)
Molar Refractivity = 33.18 ± 0.3 cm3
Molar Volume = 101.9 ± 3.0 cm3
Parachor = 269.4 ± 4.0 cm3
Index of Refraction = 1.564 ± 0.02Surface Tension = 48.7 ± 3.0 dyne/cm
Density = 1.197 ± 0.06 g/cm3
Dielectric Constant = Not available
Polarizability = 13.15 ± 0.5 10-24cm3
Monoisotopic Mass = 122.036779 DaNominal Mass = 122 DaAverage Mass = 122.1213 Da
Gambar Penentuan sifat-sifat suatu senyawa
Gambar Struktur fuleren
13
149
810
1712
11
15
16
75
6
CH3
18
CH3
19
1
4
2
3H
H
H
20 CH3
21
H
Gambar Struktur steroid
12
2
NH
1
19
13
N9
18
11
5
3
21
10
204
8
14 6
17
7
15
16H
Gambar Struktur alkaloid
10
5
1
4
2
3
9
8
6
7
11
12
14
13
CH330
CH3
18
CH328
CH329
15
17
16
CH3
19
H
H
H20
22CH3
21
23
24
25CH3
26
CH327
H
Gambar Struktur terpen
Gambar 12 Asam nukleat
Gambar 13 Struktur tiga dimensi
Gambar 14 Gambar beberapa jenis orbital atom
Gambar 15 Diagram tingkat energi benzena
energy
-120 kJ/mol
energy
240 kJ/mol
-232 kJ/mol
-240 kJ/mol
predicted
8 kJ/mol
resonance
energy
-208 kJ/mol
151 kJ/mol
resonance energy
(-359 kJ/mol predicted)
Gambar 16 Lab kit
Thermometersing out from instructor
Vigreux column
Water out
Water in
West condenser
Vacum adapter
Receiving flaskimmerse in ice bath
200 mLround-bottom flaskimmerse in heat bath
Gambar 17 Set alat distilasi
Chemsketch telah berhasil digunakan untuk mendukung pembelajaran kimia,
khususnya pada topik hidrokarbon. Sitepu (2011) melaporkan bahwa pemanfaatan media
Chemsketch dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran
resitasi. Sementara itu, Yu dan Chen (2012) melaporkan bahwa aplikasi software komputer
yang dapat digunakan dalam pembelajaran kimia adalah Powerpoint, Chemoffice,
computer simulation softwares, LabVIEW software, beberapa computational chemistry
softwares, dan software kimia yang lain, seperti ACD/ChemSketch, ChemDB, Chemical
Reagent Calculator, Atom Builder and Atoms, dan Symbols and Equations. Software
komputer ini dapat membantu siswa mempelajari kimia menjadi lebih mudah.
BAB III. METODE PELAKSANAAN
A. Kerangka Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah di atas didekati dengan menggunakan kerangka berpikir,
seperti ditunjukkan di bawah. Masalah yang ada di lapangan diidentifikasi, kemudian
dirumuskan alternatif pemecahan masalahnya. Kemudian, dari alternatif pemecahan
masalah yang berhasil diidentifikasi, dipilih alternatif yang paling mungkin dan tepat
sasaran untuk mengatasi masalah yang ada. Setelah memilih alternatif yang paling
mungkin dan tepat sasaran, selanjutnya dirumuskan metode kegiatan/pelaksanaan
pemecahan masalah.
Gambar Bagan Skematis Kerangka Pemecahan Masalah
B. Metode Pelaksanaan Kegiatan
Metode pelaksanaan kegiatan berupa pelatihan dan pendampingan. Kegiatan
pelatihan dan pendampingan penggunaan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran
kimia dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
) Berkoordinasi dengan Ketua MGMP Kimia Kabupaten Badung Bali
Tim pelaksana P2M berkoordinasi dengan Ketua MGMP Kimia Kabupaten Badung
Bali berkaitan dengan kegiatan pelatihan dan pendampingan, terutama mengenai tempat
dan jadwal pelaksanaan. Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini akan dilaksanakan
sekitar bulan Juni sampai September . Ketua MGMP Kimia diharapkan dapat
Permasalahan
Kurangnya pengetahuan guru tentang
software pendukung pembelajaran
kimia, khususnya Chemsketch
Kurangnya kemampuan guru
menggunakan software pendukung
pembelajaran kimia, khususnya
Chemsketch
Alternatif Pemecahan Masalah
Menugaskan guru-guru mencari software
pendukung pembelajaran kimia, khususnya
Chemsketch, di internet
Menyediakan software pendukung pembelajaran
kimia, khususnya Chemsketch
Melatih guru-guru kimia menggunakan software
pendukung pembelajaran kimia, khususnya
Chemsketch
Menyediakan buku panduan penggunaan software
pendukung pembelajaran kimia, khususnya
Chemsketch
Alternatif yang paling mungkin dan tepat sasaran
Menyediakan buku panduan penggunaan software
dan melatih guru-guru kimia menggunakan
Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia
Metode Kegiatan
Pelatihan penggunaan Chemsketch
untuk mendukung pembelajaran kimia
membantu tim pelaksana menyiapkan prasarana dan sarana penunjang pelaksanaan
kegiatan pelatihan. Ketua MGMP Kimia juga menyurati anggota MGMP untuk menjadi
peserta dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan. Jumlah guru-guru kimia yang terlibat
dalam kegiatan P2M ini sebanyak orang.
) Penyiapan materi pelatihan
Sebelum pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pendampingan tentang penggunaan
Chemsketch tim pelasana P2M menyiapkan materi pelatihan yang dapat digunakan oleh
guru-guru kimia sebagai panduan dalam pelaksanaan pelatihan dan pendampingan. Materi
ini dikembangkan dari Chemsketch tutorial. Chemsketcth tutorial ini ter-install bersama
ketika kita meng-install master software Chemsketch. Materi pelatihan yang dibuat dari
struktur senyawa kimia yang paling sederhana ke struktur kimia yang kompleks. Dari
struktur senyawa kimia dua dimensi, materi dikembangkan lebih lanjut ke struktur
senyawa kimia tiga dimensi, pemberian nama dari struktur senyawa kimia, penentuan sifat-
sifat senyawa kimia, orbital atom, diagram, dan alat praktikum kimia.
) Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan Chemsketch
Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan Chemsketch didasarkan atas buku
panduan materi pelatihan yang telah disiapkan. Pada kegiatan pelatihan dan pendampingan
ini seluruh peserta diminta membawa laptop. Peserta berlatih membuat struktur senyawa
kimia dari struktur sederhana ke struktur kompleks dan seterusnya sesuai dengan urutan
materi pelatihan. Instruktur kegiatan pelatihan ini terdiri atas dua orang dosen dan enam
orang mahasiswa yang besaral dari Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha.
) Pembuatan media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch
Struktur senyawa kimia yang telah dibuat oleh peserta sebelumnya diintegrasikan
ke dalam media pembelajaran kimia. Media pembelajaran kimia yang dibuat oleh peserta
berbasis powerpoint atau flash. Peserta diberi kebebasan memilih software powerpoint atau
flash tergantung dari penguasaan, kesukaan, atau tingkat kemudahan yang dirasakan oleh
peserta. Gambar berupa struktur senyawa kimia yang telah dibuat dengan Chemsketch
disalin (di-copy) dan kemudian di tempel (di-paste) pada slide powerpoint atau flash.
) Implementasi media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch melalui penelitian
tindakan kelas
Media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch yang telah dibuat oleh guru-guru
kimia peserta pelatihan diberikan masukan-masukan oleh pelaksana P2M. Media
pembelajaran ini selanjutnya dimplementasikan oleh guru-guru kimia melalui kegiatan
penelitian kelas. Dengan kata lain, guru-guru kimia peserta pelatihan melaksanakan
penelitian tindakan kelas dengan menerapkan media pembelajaran berbasis Chemsketch.
C. Kegiatan Evaluasi
Keberhasilan kegiatan pelatihan dan pendampingan penggunaan Chemsketch ini
bagi guru-guru kimia di Kabupaten Badung Bali dilihat dari kualitas produk yang
dihasilkan. Tabel berikut menyajikan aspek yang dievaluasi dan indikator pencapaian
tujuan.
Tabel . Hubungan antara aspek yang dievaluasi dan indikator pencapaian tujuan
Aspek yang dievaluasi Indikator pencapaian tujuan
Kualitas produk struktur
senyawa kimia yang dihasilkan
pada saat pelatihan oleh guru-
guru kimia
Skor kualitas produk struktur senyawa kimia yang
dihasilkan pada saat pelatihan minimal sebesar 85
(kualitas baik)
Kualitas media pembelajaran
kimia berbasis Chemsketch
Skor kualitas media pembelajaran kimia berbasis
Chemsketch minimal sebesar 85 (kualitas baik)
Untuk menilai kualitas produk yang dihasilkan dari pelatihan ini, rubrik
dikembangkan. Rubrik ini mengandung deskriptor dan subdeskriptor yang memudahkan
tim pelaksana P2M melakukan penilaian terhadap produk yang dihasilkan dari kegiatan
P2M ini. Pada akhir kegiatan pelatihan, pelaksana P2M mengukur pendapat guru-guru
kimia peserta pelatihan terhadap kegiatan pelatihan Chemsketch yang diikuti. Pendapat
guru-guru kimia ini dikumpulkan dengan mewawancari tiga orang guru kimia.
D. Analisis Data
Data yang diperoleh dari kegiatan P2M ini berupa skor produk struktur senyawa
kimia dan media pembelajaran yang dibuat oleh guru-guru kimia serta pendapat guru-guru
kimia terhadap kegiatan pelatihan Chemsketch. Kualitas produk struktur senyawa kimia
dan media pembelajaran yang dibuat oleh guru-guru kimia ditentukan dengan menghitung
skor rata-rata dan standar deviasi. Di lain pihak, pendapat guru-guru kimia terhadap
kegiatan pelatihan Chemsketch dianalisis secara deskriptif.
BAB IV. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Kegiatan
Jumlah peserta kegiatan pelatihan penggunaan Chemsketch untuk mendukung
pembelajaran kimia bagi guru-guru kimia di Kabupaten Badung sebanyak orang.
Selama kegiatan guru-guru kimia sangat antusias mengikuti pelatihan. Guru-guru kimia
dibimbing oleh pelaksana P2M dan dibantu oleh mahasiswa yang telah mengikuti mata
kuliah komputer untuk kimia. Kegitan pelatihan berjalan dengan lancar dan secara umum
guru-guru dapat membuat struktur senyawa kimia dengan baik. Beberapa struktur senyawa
kimia yang dilatikan untuk dibuat oleh guru-guru kimia adalah sebagai berikut.
CH3
CH3
CH3
CH3
n
O
OH
C C C C C C
H
H
H H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
CC
CC
C
C
H
H
H
H
H
H
Gambar 4.1 Struktur senyawa kimia dua dimensi
Gambar 4.2 Struktur senyawa kimia tiga dimensi
H
H
H
H Cx
x
xx
O
H
Hx
x
N
H
Hx
x x
H
Si
F
Fx
x x
Fx
F
xx
x x
xx
xx
xx
xx
xx
x x
x x
x x
x x
x x
Gambar 4.3 Struktur Lewis
N H
H
H Hx
x
x
+N H
H
H x
x
x
H
+
Gambar 4. Ikatan kovalen koordinasi
C
H
BrH
H
Gambar 4.5 Struktur dalam ruang
C C
Cl
H H
Cl
C C
H
Cl H
Cl
isomer cis- isomer trans-
Gambar 4. Isomer geometri
O
H
Hx
x
O
H
H
Gambar 4. Kepolaran molekul
O
H
H
O
H
H
Gambar 4. Ikatan hidrogen
CHO
OHH
OHH
HOH
OHH
CH2OH
CHO
OHH
OHH
HOH
OHH
CH2OH
Gambar 4. Struktur Fisher
HCH
3
HCH
3
H
H
H
H
H
HH
H
Gambar 4. Struktur Proyeksi Newman
Gambar 4. Struktur glukosa bentuk “kursi”
CH3 CH CH2
+
OH2 CH3 CH CH3
OHH2SO4
Gambar 4. Persamaan reaksi
O
OH
HH
H
OOH
H OH
H
OH
O
H
HH
H
OH
OH
H OH
OH
OH2
Gambar 4.1 Ikatan glikosida
C C C C C C
H
H
H H
F
H
F
H
H
H
H
H
H
H
2,3-difluorohexane
Gambar 4. Menghasilkan nama senyawa kimia dari strukturnya
Ea Eao
pote
nsi
al
koordinat reaksi
A + BC
AB + C
BA C
Gambar 4.1 Diagram reaksi eksoterm
Gambar 4.1 Orbital atom
+8 +8 +8 +8
Atom O Atom O Molekul O2
Dua pasang elektron digunakan bersama
Gambar 4.1 Ikatan kovalen
Gambar Set alat distilasi
Guru-guru kimia peserta pelatihan memberikan respon yang sangat positif terhadap
kegiatan pelatihan. Hal ini dapat diketahui dari pendapat tiga orang guru yang dijaring
melalui wawancara. Mereka berpendapat bahwa pelatihan chemsketch sangat bermanfaat
dalam mengajarkan materi kimia khususnya materi kimia yang berkaitan dengan struktur
senyawa kimia seperti senyawa organik. Masih menurut mereka, dengan software
chemsketch mereka dapat membuat struktur senyawa kimia dan reaksi kimia dengan sangat
mudah.
B. Pembahasan
Pelatihan Chemsketch merupakan suatu program pelatihan yang sangat bermanfaat
bagi guru-guru. Program pelatihan ini membantu guru-guru terutama dalam pembuatan
struktur senyawa kimia. Struktur senyawa kimia merupakan aspek dasar yang harus
dikuasai oleh siswa dalam mempelajari kimia-kimia yang lain. Melalui struktur kimia,
siswa dapat memahami sifat senyawa kimia karena dari struktur siswa akan dapat
mengetahui kereaktifan suatu senyawa kimia. Oleh karena itu, struktur senyawa kimia
biasanya diajarkan di bagian awal ketika kita mempelajari kimia.
Pelatihan Chemsketch ini dapat membantu guru-guru kimia membuat bahan ajar,
hand out, lembar kerja siswa, dan bahkan media pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh
ketika guru-guru kimia menyajikan materi kepada siswa, penyajian struktur kimia adalah
suatu kewajiban. Tanpa penyajian struktur kimia, baik guru maupun siswa akan mengalami
kesulitan dalam memahami materi kimia.
Kualitas produk struktur senyawa kimia yang dibuat oleh guru-guru kimia peserta
pelatihan tergolong sangat baik. Karena pada saat pembuatan struktur senyawa kimia
selama pelatihan guru-guru dibimbing oleh beberapa orang instruktur. Pelaksana kegiatan
P2M melibatkan enam instruktur untuk dapat mendampingi guru-guru dalam berlatih
membuat struktur senyawa kimia. Dalam pelatihan tersebut kebanyakan guru sudah dapat
mengikuti pembuatan struktur senyawa kimia dengan baik dengan mengikuti langkah-
langkah yang terdapat dalam buku modul pelatihan. Beberapa orang guru masih
memerlukan bantuan secara intensif. Hal ini disebabkan oleh perintah-printah dalam
Chemsketch relatif baru bagi mereka. Hal ini terjadi karena mereka kurang terbiasa
menggunakan perintah-perintah yang adalah dalam software komputer. Dengan bimbingan
dari instruktur, guru-guru kimia tersebut dapat mengikuti dan membuat struktur senyawa
kimia dengan baik.
Ketertarikan guru-guru kimia peserta pelatihan dalam mempelajari software
Chemsketch dapat diketahui dari respon guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan.
Guru-guru kimia sangat senang mengikuti kegiatan pelatihan pengggunaan Chemsketch
dalam pembuatan struktur senyawa kimia. Mereka berpendapat bahwa software
Chemsketch merupakan software yang sangat baik untuk membuat struktur senyawa kimia.
Selain itu, mereka juga beranggapan bahwa struktur senyawa kimia (dua atau tidga
dimensi) yang dibuat dengan software Chemsketch sangat menarik. Guru-guru kimia
peserta pelatihan juga berpandangan bahwa mereka memperoleh banyak pengetahuan dan
keterampilan selama kegiatan pelatihan penggunaan Chemsketch.
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
Chemsketch dapat menyajikan berbagai macam struktur senyawa kimia dari
struktur senyawa sederhana sampai ke struktur senyawa kompleks. Pelatihan Chemsketch
dapat membantu guru-guru dalam membuat struktur senyawa kimia, bahkan struktur
senyawa kompleks. Kualitas produk struktur senyawa kimia yang dibuat oleh guru-guru
kimia dengan software Chemsketch tergolong sangat baik. Guru-guru kimia menyambut
sangat baik pelaksanaan pelatihan Chemsketch ini. Dengan Chemsketch ini, mereka sangat
terbantu membuat struktur senyawa kimia dan membuat media pembelajaran kimia.
B. Saran-Saran
Guru-guru kimia dapat menggunakan Chemsketch untuk membuat struktur
senyawa kimia. Struktur senyawa kimia yang telah dibuat melalui program Chemsketch
dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran kimia. Penelitian penerapan media
pembelajaran berbasis Chemsketch dalam pembelajaran kimia masih sangat terbatas. Oleh
karena itu, guru-guru kimia perlu menyelidiki pengaruh media pembelajaran berbasis
Chemsketch dalam pembelajaran kimia terhadap hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
ACD/ChemSketch Version 12.0 for Microsoft Windows: Tutorial Drawing Chemical
Structures and Graphical Images. ( ) Advanced Chemistry Development, Inc.
Diakses 25 Maret 2012, dari http://www.ch.pw.edu.pl/~kazek/chemia/chemsk_
t12.pdf.
Cheng, Y. H., Cheng, J. T., Chen, D. J. (2012). The Effect of Multimedia Computer
Assisted Instruction and Learning Style on Learning Achievement, WSEAS
Transactions On Information Science And Applications, ( ) -
Criswell, E. L. (1989). The Design of Computer Based Instruction. New York: Curtaain
Publishing.
Gabel, D. L. & Bunce, D. M. (1994). Research on Problem Solving: Chemistry. Dalam D.
L. Gabel. Handbook of Research on Science Teaching and Learning. (hal. 301-
326). New York Macmillan Publishing Company.
Gulek, J. C. & Demirtas, H. (2005). Learning with Technology: The Impact of Laptop Use
on Student Achievement, The Journal of Technology, Learning, and Assessment,
( ) -
Krisiyanto. Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer. Diakses 1 September 2012, dari
http://krizi.wordpress.com/2011/09/12/makalah-pembelajaran-berbasis-komputer.
Munir. (2013). Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Nasution. (1994). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Padmanthara, S. (2007). Pembelajaran Berbantuan Komputer dan Manfaat sebagai Media
Pembelajaran. Jurnal Teknodik ( ) -
Serin, O. (2011). The Effects of The Computer-Based Instruction on the Achievement and
Problem Solving Skills of the Science and Technology Students, The Turkish
Online Journal of Educational Technology, ( ) -
Sitepu, C. P. K. (2011). Pengaruh Pemanfaatan Chemsketch dalam Pembelajaran yang
Menggunakan Metode Resitasi terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kimia di SMK
Kelas XI. Diakses 2 September 2013, dari http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-
Master- .
Yu, W. & Chen, L. (2012). The Application of Computer Softwares in Chemistry
Teaching, International Journal of Education and Management Engineering, 12,
-
Lampiran-Lampiran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Halaman sampul modul pelatihan
Lampiran . Foto-foto Kegiatan