Post on 23-Jun-2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah swt. karena atas berkat, rahmat dan
taufik-Nyalah sehingga laporan praktikum kimia Larutan Asam dan Larutan Basa ini dapat
kami selesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Kami membuat laporan praktikum ini
sebagai pelengkap pembelajaran yang kami laksanakan disekolah.
Laporan ini, membahas dan menjelaskan mengenai Larutan Asam dan Larutan Basa.
Semoga laporan ini bisa membantu kami dalam proses pembelajaran mengenai Larutan Asam
dan Larutan Basa.
Pada kesempatan ini tak lupa pula kami ucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak atas didikan, dorongan, dan kontribusinya dalam penyelesaian laporan
ini. Terutama kepada Allah swt., orangtua kami, dan ibu guru mata pelajaran kimia selaku tim
pembimbing.
Akhir kata kami harapkan hasil jerih payah kami yang sederhana dan jauh dari
kesempurnaan ini dapat membawa faedah dan mubarakah bagi kami dan segenap pembaca.
Kritik dan saran amat kami harapkan demi penyempurnaan laporan ini.
Bantaeng. 15 Februari 2009
KELOMPOK 2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan rasa pahit, getir, asam, asin
dan manis pada makanan atau minuman yang kita cicipi, bukan? Pada dasarnya rasa
makanan, minuman atau zat tertentu yang terasa asam, pahit, getir, asin dan manis
disebabkan karena sifat zat tersebut, yaitu sifat yang berkaitan dengan asam, basa dan
garam. Rasa asam terkait dengan suatu zat yang dalam ilmu kimia digolongkan sebagai
asam. Rasa pahit terkait dengan bahan lain yang digolongkan sebagai basa. Namun, tidak
semua yang mempunyai rasa pahit merupakan basa. Basa dapat dikatakan sebagai lawan
dari asam. Jika asam dicampur dengan basa, maka kedua zat itu saling menetralkan,
sehingga sifat asam dan basa dihilangkan. Hasil reaksi antara asam dengan basa kita sebut
garam. Adapun rasa manis terkait dengan kehadiran sifat asam dan basa secara bersama-
sama.
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari –hari. Secara umum zat-zat yang berasa masam mengandung asam
misalnya pada jeruk nipis, asam cuka, dan asam semut pada semut. Basa pada umummnya
mempunyai sifat yang licin dan terasa pahit, misalnya sabun dan cairan pembersih
(detergen).
Di dalam laboratorium asam dan basa secara sederhana dapat dikenali dengan
menggunakan kertas lakmus. Dalam kertas lakmus larutan asam merubah kertas lakmus
menjadi merah. Sedangkan dalam basa kertas lakmus akan berubah menjadi biru. Larutan
asam dan basa merupakan larutan elektrolit sehingga dalam air terurai menjadi ion-ion.
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan dikaji dalam praktikum ini adalah
1 . Bagaimana perubahan warna pada kertas lakmus terhadap indikator larutan?
2 . Larutan yang manakah yang termaksuk larutan asam, larutan basa dan larutan yang
sifatnya netral?
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN
Tujuan
Menguji beberapa larutan dengan kertas lakmus merah dan lakmus biru, serta
mengelompokkannya kedalam Larutan Asam dan Larutan Basa. Kegunaan:
Diharapkan dapat menjadi bahan pembealajaran pada siswa dan iformasi untuk
penelitian selanjutnya.Serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kegunaan
Siswa dapat belajar membedakan mana larutan asam dan mana yang larutan
basa dari larutan yang ada disekitar mereka seperti air suling, air jeruk, air sabun dan
lainnya dengan menggunakan indikator lakmus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Internet (http://www.crayonpedia.org/mw/1._Teori_-_teori_asam_basa_11.2)
Pengertian asam dan basa yang modern mula-mula dikemukakan oleh Svante
Arrhenius pada tahun 1887. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang bila dilarutkan
dalam air akan mengalami ionisasi dengan membentuk ion hidrogen (H+) sebagai satu-
satunya ion positif. Sementara itu, basa didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan
dalam air akan mengalami ionisasi dengan membentuk ion-ion hidroksida (OH-)
sebagai satu-satunya ion negatif. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa asam
adalah senyawa yang mengandung ion hidrogen dengan satu atau lebih unsur lain dan
basa merupakan senyawa yang mengandung ion hidroksida dengan satu atau lebih
unsur lain.
1. Asam
Berdasarkan banyaknya ion hidrogen yang dihasilkan maka larutan asam
dapat dibagi menjadi asam monobasis dan asam polibasis
a) Asam monobasis (berbasa satu) adalah asam yang dalam larutan air akan
menghasilkan satu ion hidrogen (H+).
Contohnya adalah:
HC1(aq) H+(aq) + Cl (aq)asam klorida ion hidrogen ion klorida
CH30OOH(aq) H+ (aq) + CH30OO-(aq)asam asetat ion hidrogen ion asetat
b) Asam polibasis (berbasa banyak) adalah asam yang dalam larutan air
menghasilkan lebih dari satu ion hidrogen (H+).
Contohnya: adalah:
H2SO4(aq) H+(aq) + HSO4 (aq)asam sulfat ion hidrogen ion hidrogensulfat
HSO4(aq) H+(aq) + SO4(aq)ion hidrogen sulfat ion hidrogen ion sulfat
Asam monobasis dan polibasis disebut juga asam monoprotik dan
poliprotik. Dalam keadaan sebenarnya, ion hidrogen tidak dapat berdiri bebas.
Dalam larutan air, ion hidrogen (H+) akan berikatan secara koordinasi dengan
molekul air (H2O) menjadi ion hidronium (H3O+).
H+(aq) + H2O(1) H3O+(aq)
Dengan demikian, reaksi ionisasi dalam contoh tersebut di atas dituliskan
sebagai berikut:
HC1(aq) + H2O(1) H30+ (aq) + Cl-(aq)
CH3COOH(aq) + H2O(1) H30+(aq) + CH3COO-(aq)
H2SO4(aq) + 2H2O(1) 2H3O+(aq) + SO4 (aq)
2. Basa
Seperti halnya larutan asam, larutan basa juga dibagi menjadi basa
monoasidik dan poliasidik. Pembagian ini menunjukkan sifat keasaman
(hidroksitas) suatu basa.
a) Basa monoasidik yaitu basa yang dalam larutan air menghasilkan
NaOH(aq) Na+(aq) + OH (aq)natrium hidroksida ion natrium ion hidroksida
NH4OH(aq) NH4 (aq) + OH (aq)amonium hidroksida ion amonium ion hidroksida
b) Basa poliasidik yaitu basa yang dalam larutan air menghasilkan lebih dari
satu ion hidroksida (OH-)
Contohnya adalah:
Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH (aq)
kalsium hidroksida ion kalsium ion hidroksida
Berdasarkan sifat-sifat ion di atas, maka reaksi antara ion H+ dan OH- dapat
membentuk H2O. Proses ini disebut dengan netralisasi.
Menurut Internet (http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/chus
%20h/indikator%20asam%20basa.html)
Sebenarnya untuk mengetahui asam atau basanya suatu zat dapat dicicipi
dengan menggunakan lidah. Akan tetapi, perlu kita ingat juga bahwa tidak semua zat
aman bagi tubuh kita. Masih ingatkah kalian bahwa ada bahan kimia yang bersifat
racun.
Berdasarkan hal tersebut untuk kepentingan eksperimen, para ilmuwan
menciptakan lakmus. Lakmus adalah sejenis zat yang diperoleh dari jenis lumut
kerak/liken (Rocella tinctoria), suatu simbiosisi jamur dan alga. Lakmus yang banyak
digunakan dalam laboratorium-laboratorium kima sekarang ini tersedia dalam bentuk
kertas.
Sebagai indikator asam-basa, lakmus memiliki banyak kelebihan antara lain
sebagai berikut:
Lakmus dapat berubah warnanya dengan cepat saat bereaksi dengan asam
maupun basa. Warna yang terjadi pada lakmus dapat terlihat jelas. Lakmus
akan berwarna merah dalam larutan asam dan akan berwarna biru dalam
larutan basa.
Lakmus sekarang bereaksi dengan oksigen dalam udara bebas sehungga
dapat bertahan lama.
Lakmus mudah diserap oleh kertas, sehingga digunakan dalam bentuk
kertas lakmus.
1. Asam Menurut Lavoisier
Pada tahun 1777, Lavoisier menyatakan bahwa asam merupakan zat yang
mengandung oksigen. Oleh karena itu, Lavoisier memberikan nama oksigen
nama oksigen yang berarti pembentuk asam. Oksigen bertanggung jawab atas
sifat-sifat asam.
2. Asam Menurut Humphry Davy
Pada tahun 1810, Humpry Davy menemukan bahwa hidrogen klorida
yang tidak mengandung oksigen bersifat asam. Dengan demikian, Davy
menyimpulkan bahwa yang bertanggung jawab atas sifat asam adalah
hidrogen, buka oksigen.
3. Asam Menurut Brosted-Lowry
Pada tahun 1923 Johannes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry
mengajukan teori asam-basa walaupun mereka bekerja sendiri-sendiri.
Menurut Bronsted-Lowry, asam merupakan spesi yang memberikan proton
(donor proton), sedangkan basa merupakan penerima proton (akseptor
proton).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum ini ini berlangsung tanggal 29 Januari 2009 di Laboratorium Kimia
SMA Negeri 1 Bantaeng.
B. BAHAN DAN ALAT
Bahan Alat
- Air kapur - Gunting
- Cuka - Pipet tetes
- Air suling - Kertas lakmus
- Air sabung - Lumpang Alu
- Air jeruk
- Larutan gula
- Larutan NH3
- Larutan HCL
- Larutan NaCl
- Larutan Na2CO3
- Larutan NaCH
- Alkohol
- Kunyit
- Mahkota bunga
C. Cara Kerja
1. Sediakan alat dan bahan
2. Kemudian gunting kertas lakmusnya
3. Lalu kertas lakmus dimasukkan kedalam lumpang
4. Setelah itu masukkan beberapa tetes larutan secara bergantian
5. Catatlah perubahan warna yang terjadi.
6. Lakukan seterusnya untuk larutan yang berbeda
-Untuk pengambilan ekstrak bunga /tumbuhan
7. Haluskan kunyit dengan menggunakan tumpang dan alu
8. Masukkan air sedikit kedalam tumpang agar mendapatkan ektraknya
9. Lakukan kembali dengan bunga Kembang sepatu,Kunyit,Mawar,Bunga
terompet
10. Masukkan beberapa tetes larutan cuka dan air sabung masing-masing ke dalam
2 lubang plat tetes, kemudian tambahkan 3 tetes Ekstara tumbuhan yang sudah
tadi dilakukan ,kemudian catat hasil pengamatan yang telah dilakukan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
NO. BAHAN PERUBAHAN
WARNA KERTAS
LAKMUS
SIFAT LARUTAN
MERAH BIRU ASAM BASA NETRAL
1 Air kapur Biru Biru
2 Cuka Merah Merah
3 Air suling Merah Biru
4 Air sabun Biru Biru
5 Air jeruk Merah Merah
6 Larutan gula Merah Biru
7 Larutan NH3 Biru Biru
8 Larutan HCl Merah Merah
9 Larutan NaCl Merah Biru
10 Larutan
Na2CO3
Biru Biru
11 Larutan NaOH Biru Biru
12 Alkohol Merah Biru
B. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilaksanakan, kita dapat mengelompokkan
larutan-larutan tersebut ke dalam asam, basa, atau netral, sebagai berikut :
Asam :
1. Cuka
2. Air jeruk
3. Larutan HCl
Basa :
1. Air kapur
2. Air sabun
3. Larutan NH3
4. Larutan Na2CO3
5. Larutan NaOH
Netral :
1. Air suling
2. Larutan gula
3. Larutan NaCl
4. Alkohol
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kertas lakmus merah sebagai indikator yang apabila berubah menjadi biru menujukkan
larutan tersebut basa sedangkan kertas lakmus biru apabila berubah menjadi merah
menunjukkan larutan tersebut asam tetapi jika kertas lakmusnya tidak mengalami perubahan
warna menunjukkan larutan itu netral.
Dari percobaan tersebut yang termasuk larutan asam adalah air jeruk, larutan HCl, dan
cuka. Sedangkan yang termasuk basa adalah air kapur, air sabun, larutan NH3, larutan
Na2CO3, dan larutan NaOH. Ada juga yang termasuk larutan netral yakni air suling, larutan
gula, larutan NaCl, dan alkohol .
B. SARAN
Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan lebih banyak bahan
terlebih bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungan kita. Agar siswa lebih paham akan
perbedaan larutan asam dan larutan basa dari segi fisiknya. Dan untuk mendapatkan hasil yang
lebih akurat amat dibutuhkan kehati-hati dalam melaksanakan percobaan, karena sedikit saja
keteledoran dapat mengakibatkan kesalahan dalam penilaian.
DAFTAR PUSTAKA
Karyadi, Benny. 1994. Kimia 2 Untuk SMU Kelas 2. Jakarta: PT Balai Pustaka
Purba, Michael. 2007. Kimia 2 Untuk SMU Kelas XI SMU. Jakarta: Erlangga Sumiati,
2008. Modul Kimia Semester II Kelas XI IPA. Bantaeng
Susilowati, Endang. 2007. Sains Kimia Untuk SMU Kelas XI SMU. Solo: Tiga
Serangkai
Asam-basa (http://www.crayonpedia.org/mw/1._Teori_-_teori_asam_basa_11.2)
Asam-basa
(http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/chus%20h/indikator%20asam
%20basa.html)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
KEGIATAN I
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan dan Kegunaan ........................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 6
A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................. 6
B. Alat dan Bahan .................................................................................................... 6
C. Cara Kerja ........................................................................................................... 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 8
A. Hasil ..................................................................................................................... 8
B. Pembahasan .......................................................................................................... 9
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 11
KEGIATAN II
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 12
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 12
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 12
C. Tujuan dan Kegunaan ........................................................................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 14
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 15
A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................ 15
B. Alat dan Bahan .................................................................................................... 15
C. Cara Kerja ........................................................................................................... 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 16
A. Hasil ..................................................................................................................... 16
B. Pembahasan .......................................................................................................... 16
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 17
C. Kesimpulan ...................................................................................................... 17
D. Saran ................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 18
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
LARUTAN ASAM DAN BASA
DISUSUN OLEH :
FITRIANI MUCHTAR
8444
XI IPA 3
SMA NEGERI 1 BANTAENG
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
LARUTAN ASAM DAN BASA
DISUSUN OLEH :
NUR AKBAR
8529
XI IPA 3
SMA NEGERI 1 BANTAENG
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
LARUTAN ASAM DAN BASA
DISUSUN OLEH :
YUNIAR YUNIANTI
8640
XI IPA 3
SMA NEGERI 1 BANTAENG
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
LARUTAN ASAM DAN BASA
DISUSUN OLEH :
AWAL RAHMAT
8428
XI IPA 3
SMA NEGERI 1 BANTAENG
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
LARUTAN ASAM DAN BASA
DISUSUN OLEH :
RATNAWATI
8556
XI IPA 3
SMA NEGERI 1 BANTAENG