Post on 22-Dec-2015
description
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 2
Bab 1
Skenario 1: ANDI DAN ABANGNYA 3
Bab 2
Klarifikasi Terminologi 4
Bab 3
Merumuskan Masalah 5
Bab 4
Analisis Masalah 6
Bab 5
Skema 9
Bab 6
Tujuan Pembelajaran 10
Bab 7
Belajar Mandiri 10
7.1 Tahapan pertumbuhan anak 10
7.2 Gangguan pertumbuhan anak 13
7.3 Tahapan perkembangan anak 15
7.4 Gangguan perkembangan anak 20
7.5 Stimulasi pada pertumbuhan dan perkembangan balita
7.6 Kebutuhan nutrisi pada balita
7.7 Kelainan gizi
Daftar Pustaka 24
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Tutorial Blok 1.5
modul 1 ini. Laporan ini bertujuan untuk melaporkan semua hasil dari tutorial dan belajar
mandiri kelompok kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.dr. Rosfita Rasyid, M.Kes sebagai
tutor yang telah menfasilitasi kami selama tutorial serta kepada semua pihak yang membantu
proses pembuatan laporan ini hingga selesai tepat pada waktunya. Laporan ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua. Amin.
Padang, 24 Mei 2012
Tim Penyusun
2
BAB 1
SKENARIO 3 : ANDI DAN ABANGNYA
Sekelompok mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani bedsite teaching dengan preseptornya membicarakan kasus Andi 4 tahun yang dirawat karena berat badannya tidak naik sejak 1 tahun ini, tingginya terlihat sama dengan adiknya yang masih berumur 2 tahun dan sampai saat ini belum bisa berjalan serta bicara.
Pada analisa kasus didapatkan Andi lahir cukup bulan ditolong bidan, riwayat makanan tidak sesuai dengan pola makan yang seharusnya, hanya mendapat susu formula saja sampai umur 1 tahun, sampai saat ini Andi hanya mau makan nasi dan sayur. Sejak berumur Andi tidak mendapat stimulasi yang baik dari ibu, diasuh oleh tetangga sebelah karena ibu ikut mencari nafkah. Sejak itu Andi sering sakit dan dibelikan obat oleh ibunya di toko obat.
Pada diskusi selanjutnya disimpulkan terdapat beberapa masalah pada Andi yaitu gizi buruk,perawakan pendek, gangguan perkembangan, tidak pernah mendapat imunisasi, pemberian obat yang tidak sesuai. Ketika diskusi berlangsung, si ibu menyatakan bahwa abangnya 6 tahun sangat berbeda dengan Andi. Dokter puskesmas mengatakan kakaknya itu menderita obesitas dan beresiko untuk menderita komplikasi nantinya. Bagaimana anda menjelaskan keadaan yang dialami oleh Andi dan abangnya?
3
BAB 2
KLARIFIKASI TERMINOLOGI
1. Bedsite teachingPanduan dalam pembelajaran klinik dengan belajar langsung didepan pasien. Bedsite teaching memiliki kepanjangan briefing,expectation,demonstration,spesific feedback, inclution miroskill, de briefing,education.
2. ImunisasiBerasal dari kata imun yang berarti resistant atau tahan akan suatu penyakit, yangmana pemberian cairan tertentu sebagai kekebalan tubuh untuk investasi kesehatan masa depan.
3. Gizi buruk Keadaan kekurangan energi,nutrisi, dan protein karena asupan gizi yang kurang.
4. Obesitas Adanya peningkatan berat badan melampaui kebutuhan skeletal dan fisik atau melebihi berat badan normal seusianya dikarenakan adanya penimbunan lemak.
5. PerkembanganSederetan perubahan fungsi tubuh yang simultan dan saling terkait.
6. Komplikasi Seseorang yang mengalami 2 atau lebih penyakit secara bersamaan.
4
BAB 3MERUMUSKAN MASALAH
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses tumbuh kembang anak normal?2. Mengapa berat badan Andi tidak naik, tinggi badan tidak normal dan belum bisa
berjalan serta bicara?3. Apa dampak susu formula tanpa ASI?4. Bagaimana hubungan sakitnya Andi dengan pola asuhnya?5. Bagaimana stimulasi yang baik pada balita?6. Bagaimana pola makanan yang seharusnya pada balita?7. Bagaimana gejala,penyebab dan akibat dari gizi buruk?8. Apa saja jenis,manfaat dan waktu diberikannya imunisasi?9. Apa saja gangguan-gangguan perkembangan balita?10. Penyebab perawakan pendek?11. Apa penyebab dan komplikasi akibat obesitas?12. Bagaimana peran ibu dan faktor yang mempengaruhi dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak?
5
BAB 4
ANALISIS MASALAH
HASIL ANALISIS MASALAH
1. Bagaimana proses tumbuh kembang anak normal?Ada 4 masa:
Bayi Usia I : pertumbuhan cepat, fungsi organ meningkat.Usia II : kecepatan pertumbuhan mulai turun dan fungsi motorik naik.
PrasekolahUmur 2-6 tahun, pertumbuhan menurun, kekuatan jasmani meningkat dan motorik berkembang.
SekolahAdanya pertumbuhan dari intelektual.
Adolesensi Peningkatan pertumbuhan dan ciri seks sekunder muncul, pada wanita muncul pada umur 10-18 tahun, dan laki-laki: 12-20 tahun.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan ini ada disebut dengan masa ‘golden age’ dimana terdapat pertumbuhan pesat mental,kecerdasan,emosional, yang terjadi pada umur 1-3 tahun.
2. Mengapa berat badan Andi tidak naik, tinggi badan tidak normal dan belum bisa berjalan serta berbicara?
Secara umum hal ini disebabkan karena kekurangan asupan nutrisi. Secara lebih rinci, berat badan tidak naik dikarenakan aupan gizi yang kurang,infeksi,psikis. Sedangkan untuk berjalan dan bicara dikarenakan kurangnya peran ibu dalam hal stimulasi,jalan motoriknya yang belum bagus seperti adnaya cerebral palsi,dyslexia,pola asuh dan didikan yang diberikan.
3. Apa dampak susu formula tanpa ASI?Bila susu formula diberikan kurang dari 6 bulan umur bayi, akan berakibat
obesitas, karena dalam susu formula terdapat kalori yang lebih banyak dari pada ASI. Bukan hanya obesitas tetapi juga dapat menyebabkan penyakit seperti diare dikarenakan bakteri dan kuman yang terdapat dalam susu maupun botol minuman.
4. Bagaimana hubungan sakitnya Andi dengan pola asuhnya?
6
Banyak hal yang seharusnya dibutuhkan oleh Andi yang tidak diberikan, seperti halnya ASI yang diganti dengan susu formula, akan sangat berbeda kandungan nutrisi yang terkandung didalamnya, dan dalam susu formula tidak terdapat antibodi. Selain itu, imunisasi juga belum diberikan sehingga antibodi yang terdapat dalam tubuh Andi akan menjadi lemah sehingga dapat dengan mudah Andi terserang penyakit.
5. Bagaimana stimulasi yang baik pada balita?Stimulasi yang diberikan ada stimulasi motorik kasar, motorik halus, bahasa,
suara, dan juga stimulasi dari lingkungan seperti diberikannya kasih sayang,sistem demokratis.
Stimulasi dapat diberikan mulai 6 bulan kehamilan yangmana dapat menghubungkan sel-sel otak yang telah terbentuk.
Ada 3 jenis stimulasi yakni : ASAH (pendidikan) , ASIH (kasih sayang) , ASUH (nutrisi).
6. Bagaimana pola makanan yang seharusnya bagi balita?Pemberian nutrisi sesuai dengan kebutuhan dari balita, bila umur masih
dibawah 6 bulan, maka harus diberikan ASI eksklusif, sedangkan bila telah lebih dari 6 bulan, maka harus diberikan makanan tambahan untuk memenuhi nutrisi.
Nutrisi tersebut ada 2 macam, yaitu : makronutrien ( karbohidrat, protein, lemak dan air ) , mikronutrien ( vitamin dan mineral ).
7. Bagaimana gejala,penyebab dan akibat dari gizi buruk?Penyebab dari gizi buruk adalah kekurangan protein, faktor lingkungan yang
tidak bersih,pengurangan pengetahuan akan gizi, dan penyakit bawaan seperti jantung.
Ada beberapa jenis kekurangan gizi, seperti marasmus, kwasiorkor, dan marasmic kwasiorkor. Marasmus dengan gejala : wajah tua, perut buncit, serta uedem. Sedangkan kwasiorkor dengan gejala: rewel, rambut kuning, tulang tidak sempurna.
8. Apa saja jenis,manfaat dan waktu diberikannya imunisasi?Ada beberapa jenis dari imunisasi, seperti :
Poliomielitis : diberikan sebanyak 6x, pada bulan ke 3, tahun 2 dan tahun 6 atau 7
DPT : sebanyak 4x, diberikan sejak berumur 3 bulan BCG : untuk mencegah TBC, 1x saat bulan 1 Hepatitis B : 1x saat lahir,bulan 1, bulan 6, dan saat 1 tahun MMR : mencegah meningitis dan rubela, pada umur 1-2 tahun dan 12
tahun HiB : melawan radang selaput otak, pada bulan 3-5
7
Ada 2 jenis imunisasi, yakni aktif dan pasif, dimana imunisasi aktif berfungsi mengaktifkan antibodi untuk melawan penyakit, sedangkan imunisasi pasif berfungsi melawan langsung akan penyakit tersebut.
Beberapa manfaat yang dirasakan adalah :
Bagi bayi : mencegah anak tidak menderita penyakit Bagi ibu : ibu tidak cemas dikala anak dalam kondisi tidak normal Bagi negara : menunjang kesehatan masyarakat
9. Apa saja gangguan-gangguan perkembangan balita? Gangguan bicara : kelainan dyslexia Gangguan berjalan : kelainan pada motorik kasar dan halus Tinggi badan yang tidak normal : gangguan hormonal Growth
Hormon,IGF,malnutrisi, infeksi. Kecepatan tumbuh tidak normal : disproporsional dan dismorfik.
10. Penyebab perawakan pendek?Faktor perawakan pendek secara umum berasal dari genetik, nutrisi dan
hormonal. Secara genetik bila orangtua dari anak pendek maka anak juga akan pendek. Nutrisi berpengaruh saat terjadi defisiensi dari nutrisi tersebut. Sedangkan hormonal, seperti adanya defisiensi Growth hormone, hipotiroidisme.
Ada 2 penyebab perawakan pendek: Familian short stature : keluarga (genetik) Delay growth puberty : terhambatnya peninggian badan
11. Apa penyebab dan komplikasi akibat obesitas?Penyebab :
Genetik : 2 orang tua obesitas maka anak 80% kemungkinan mengalami obesitas, 1 orang tua obesitas anak mengalami 40% kemungkinan obesitas, bila orang tua tidak obesitas maka kemungkinan anak obesitas 14%.
Makanan yang berlebih Makanan berkalori tinggi Energi yang masuk besar dari kebutuhan energi Defisiensi lektin : sebagai pengaturan metabolisme tubuh akan jumlah
lemak
Gejalanya berupa berat badan akan naik dari normalnya, badan menjadi tidak proporsional.
Komplikasi yang dapat terjadi :
Kardiovaskular
8
Ateriosklerosis Penekanan pada organ pernafasan Osteoartitis Hipotensi, dapat mengakibatkan kematian.
12. Bagaimana peran ibu dan faktor yang mempengaruhi dalam pertumbuhan dan perkembangan anak?
Peran ibu adalah dengan adanya pemberian IMD ( inisiasi menyusui dini ) akan terjalin kontak batin antara ibu dan bayi. Dan adanya peran dalam hal bicara,sosialisasi,dan kemandirian.
Sedangkan faktor-faktornya adalah : Heredokonstitusional : genetik Lingkungan : Prenatal kondisis saat hamil, radiasi.
Pascanatal gizi, penyakit kronis, kongenital.
9
BAB 5
SKEMA
10
BAB 6
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai :
1. Tahapan pertumbuhan anak2. Gangguan pertumbuhan anak3. Tahapan perkembangan anak 4. Gangguan perkembangan anak5. Stimulasi pada pertumbuhan dan perkembangan balita6. Kebutuhan nutrisi pada balita7. Kelainan Gizi
BAB 7
BERBAGI INFORMASI
1. Tahapan pertumbuhan anak
Anak bukanlah seorang manusia dewasa dalam bentuk kecil,karena anak memiliki
kekhasan tersendiri dimana ada sifat yang berbeda, yakni mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Dimana pertumbuhan adalah adanya penambahan jumlah, ukuran sel, dan
jaringan interseluler sehingga adanya penambahan ukuran tubuh dan struktur tubuh, biasa
disebut dengan penambahan secara kuntitatif. Sedangkan perkembangan dimana adanya
pematangan atau maturasi fungsi organ sehingga lebih kompleks, biasa disebut dengan
penambahan secara kualitatif.
Pertumbuhan ini akan bergantung pada makanan,perawatan,bimbingan serta perasaan
aman yang diberikan dengan cara pola asuh oleh orang dewasa terutama orang tua.
Proses pertumbuhan berawal dari embrio, yang berasal dari 1 sel gabungan antara sel
gamet jantan dengan sel gamet betina, menjadi seseorang yang kompleks yang dapat hidup
dengan sendirinya. Proses pembentukan ini membutuhkan proses yang rumit, dalam masa
kehamilan terdapat 3 triwulan yang memiliki ciri khasnya masing-masing akan
11
pertumbuhan dan perkembangan janin. Pada triwulan pertama merupakan masa penting,
karena dalam fase ini terjadi pembentukan organ-organ sehingga organ-organ ini dapat
bekerja dengan baik. Pada triwulan kedua pertumbuhan organ mayoritas telah selesai dan
berlanjut pada perkembangan akan fungsinya masing-masing. Pada triwulan ketiga akan
terjadi pertumbuhan jaringan adiposa, jaringan ini memiliki beberapa fungsi, salah satunya
adalah meningkatkan berat badan janin/bayi itu sendiri.
Setelah adanya pertumbuhan dan perkembangan dalam kehamilan, akan ada
pertumbuhan dan perkembangan diluar kehamilan atau setelah adanya kelahiran(partus).
Terdapat 4 tahap pertumbuhan anak :
Pertumbuhan yang cepat tahun pertama
Pertumbuhan yang berjalan lambat dan teratur sampai akhir baliq
Pertumbuhan cepat pada masa akhir baliq
Penurunan kecepatan pertumbuhan hingga terhenti setelah masa akhir baliq
Pertumbuhan yang cepat pada tahun pertama seperti halnya penambahan ukuran
beberapa bagian tubuh. Panjang bayi akan bertambah hingga 23-25 cm sehingga rata-rata-
panjang bayi akan mencapai 71-75 cm, kecepatan ini akan berkurang setelah 2 tahun
sehingga penambahan hanya mencapai (lebih kurang) 5 cm pertahun. Sedangkan untuk
penambahan ukuran lingkar kepala pada umur 1 tahun pertama sekita 11 cm, pada umur
10 tahun terjadi penambahan 10 cm menjadi sekitar 53 cm dan pada dewasa menjadi
sekitar 55-58 cm. Penambhan lingkar kepala juga sebagai indikator untuk mengetahui
pertumbuhan otak.
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan :
Genetik
Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan hipofisis pertumbuhan jumlah sel tulang
Tiroid pertumbuhan dan kematangan tulang
Hormon kelamin pria dan suprarenal pematangan tulang
Faktor lain : penyakit,makanan,keadaan sosial-ekonomi
Untuk melihat pola pertumbuhan dapat dideteksi menggunakan kurva pertumbuhan,
kurva pertumbuhan adalah alat yang menggambarkan pola pertumbuhan linier sekelompok
masyarakat sesuai jenis kelamin dan usia. Sehingga dalam kurva ini dapat dilihat nilai
rentang normal bahkan nilai kelebihan dan kekurangan dalam pertumbuhan.
12
2. Gangguan pertumbuhan anak
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, yakni faktor
heredokonstitusional dan faktor lingkungan.
1) Faktor heredokonstitusional
Berdasarkan genetik yang ada, terdapat beberapa gangguan seperti
dwarfisme dan perkembangan mental.
Jenis kelamin wanita cepat mengalami adolesence (10 tahun) dari pria
(12 tahun)
Ras/bangsa ras kuning akan lebih pendek dari ras putih
2) Faktor lingkungan
a. Faktor prenatal
Gizi : defisiensi vitamin,yodium dan nutrien lain
Mekanis : pita amnion, oligohidramnion, posisi fetus, trauma
Toksin kimia : obat-obat (palatoschiziz)
Endokrin : diabetes melitus, cardiomegali
Radiasi dan infeksi
b. Faktor pasca natal
Gizi : makanan yang kulitatif dan kuntitatif
Penyakit : kronis dan kongenital
Keadaan sosial ekonomi
Musim
Selain hal tersebut juga ada gangguan berdasarkan gangguan endokrin. Hal ini
penting karena endokrin akan mengeluarkan hormon tiroid dan GH.
Kelainan yang dimunculkan oleh gangguan ini ada 2, perawakan penek dan
perawakan tinggi.
1. Perawakan pendek
o Non-endokrin
Keturunan
Keluarga pendek akan menghasilkan anak yang pendek
13
Kelainan pertumbuhan tulang
Seperti akondroplasia dan rikets
Low birth dwarfisme
Anak yang lahir pendek akan sulit mengejar
ketertinggalannya.
Penyakit jantung,ginjal,kelainan gizi dan penyakit kronis
o Kelainan endokrin
Hipopituitary dwarf : defisiensi hormon hipofisis
Adanya penurunan pertumbuhan setelah pertumbuhan
normal muncul. Sehingga adanya penurunan presentil dalam
kurva.
Hipotiroid dwarf
Hipogonadal dwarf
Sindrom turner, infantilisme enukoid
Delayed adolesence
Adanya keterlambatan masa akhir baliq, sehingga anak
seperti ketinggalan pertumbuhan hingga 2 tahun, tetapi akan
mengejar setelah mengalami masa akhir baliqnya.
Progeria
Anak yang kecil sehingga tidak ada perubahan hingga
akhir baliq.
Pubertas prekoks
Pertumbuhan lebih cepat dari anak lain, sehingga
lempeng epifise akan cepat menutup dan setelah akhir baliq
akan terlihat perbedaan tinggi dengan anak lain,dimana anak
yang mengalami pubertas prekoks akan terlihat lebih pendek.
2. Perawakan tinggi
o Non-endokrin
Keturunan
Penyakit lain :
Syndrom marfan
Araknodaktili
Neurofibromatosis
14
Sindrom soto`s
o Endokrin
Hyperpituitary gigantisme
Produksi GH yang berlebihan
Hyperadrenalisme
Syndrom cushing
Tumor korteks adrenal,tumor pituitary atau pengobatan
dengan kortikosteroid yang berlebihan
Hiperplasia adrenal kongenital
Kelainan enzim dalam produksi kortison sehingga tidak
ada mekanisme feed-back ke hipofisis maka ACTH
berlebihan.
Hipergonadisme
Tumor pada testis/ovarium menyebabkan pubertas prekoks
Hypertyroidisme
Defisiensi hormon
Kekurangan hormon seks akhir baliq terlambat epifise
tulang tetap terbuka anak tumbuh terus menerus.
3. Tahapan perkembangan anak
Terdapat 4 aspek utama dalam perkembangan anak :
Motorik kasar : mulai duduk, jalan, berdiri
Motorik halus : penglihatan
Bicara,bahasa,pendengaran : adanya suara-suara dan bicara
Sosial,emosional dan tingkah laku : bisa tersenyum,makan sendiri,berpakaian
Aspek ini muncul tentunya harus ada bimbingan dari orang tua, bila tidak ada maka
akan ada peluang sekitar 80% terhambat dalam perkembangan dan motoriknya akan
terhambat hingga 75%.
Contoh beberapa perkembangan yang ada :
Motorik kasar
15
o Menegakkan kepala
o Merangkak
o Berjalan dengan pegangan
o Jalan sendiri (belum stabil)
o Jalan sendiri
Motorik halus
o Memutarkan kepala
o Menggapai benda
o Memindahkan benda antar tangan
o Moncoret dengan pensil
Bahasa,bicara,pendengaran
o Respon dengan suara
o Tertawa dan suara tak jelas
o Berkata “dada” dan “mama”
o Bisa bicara 10 kata
o Ciptakan sebuah kalimat
Sosial,emosional dan tingkah laku
o Respon senyum
o Memasukan makanan ke mulut
o Minum dari gelas
o Bermain secara simbolik
o Bermain interaktif
4. Gangguan perkembangan anak
Dalam hal perkembangan anak dimana mencapai fungsi fisiologis, dapat mengalami
gangguan, beberapa halnya seperti gangguan bicara dan bahasa. Gangguan ini
merupakan indikator seluruh perkembangan anak karena bergubungan dengan sistem
lainnya yang berkembang yang melibatkan kemampuan kognitif,sensoris
motor,psikologis,emosi, dan lingkungan sekitar.
Gangguan ini terjadi sekitar 4-5% pada anak. Gangguan ini bisa diobati dengan
adanya deteksi sedini mungkin dari perkembangan anak tersebut,sehingga dapat
16
dicarikan penyebabnya dan melakukan tahap pengobatan pada bagian yang menjadi
penyebab.
Penyebab gangguan ini berada pada otak, seperti hemisfer kiri atau kanan pada area
broca dan wernicke, dua area ini saling bantu menbantu dalam hal pemahamam bicara
dan berbiara. Bila terjadi gangguan pada salah satu impuls maka akan ada gangguan
terhadap perkembangan bicara. Periode kriis mengalami kelainan ini berada pada umur
9-24 bulan, karenanya dibutuhkan stimulasi bicara dan bahasa dari lingkungan kepada
anak agar dapat jalur impuls dapat berjalan dengan baik.
Gangguan lain yang dapat diderita oleh anak adalah mental anak tersebut, biasa
disebut dengan retardasi mental. Merupakan kemampuan mental yang tidak mencukupi
yang ditandai dengan intelegensi yang rendah, terkendala dalam perilaku adaptif sosial.
Terdapat beberapa tipe dari retardasi mental, yakni :
Tipe klinik
Dapat dideteksi dengan mudah adanya retardasi mental, umumnya
disebabkan kelainan organik.
Tipe sosiobudaya
Diketahui secara telat,karena ciri baru muncul disaat bangku sekolah,
dimana anak tidak bisa mengikuti pembelajaran sesuai dengan umurnya.
Ada pembagian kelas dari retardasi mental ini, yakni:
Retardasi mental ringan
Mayoritas dari retardasi mental, dimana hanya dapat mengikuti
pembelajran hingga kelas 4-6 SD, dan mempelajari keterampilan tertentu
tetapi masih rentan akan stress sehingga membutuhkan bimbingan.
Retardasi mental sedang
Terdapat sekitar 12% dari seluruh penderita retardasi mental, dimana
hanya dapat mengikuti pembelajaran hingga 2 SD,mampu dilatih tapi tidak
bisa dididik, perlu bimbingan dalam mengurus dirinya.
Retardasi mental berat
Terdapat 7% dari penderita retardasi mental, termasuk dalam tipe
klinik, dapat dilatih hal-hal dasar dan kemampuan bicara yang sederhana,
tidak dapat dilatihketerampilan kerja sehingga membuthkan pengawasan dan
bimbingan sepanjang hidupnya.
Retardasi mental sangat berat
17
Terdapat hanya 1% dari seluruh penderita retardasi mental, bertipe klinik,
kemampuan bahasa minim dan bergantung dengan orang lain sepanjang
hidupnya. Tipe ini mudah didiagnosa karena terlihat jelas secara fisik dan
mental.
5. Stimulasi pada pertumbuhan dan perkembangan balita
Stimulasi diberikan agar pertumbuhan dan perkembangan balita dapat barjalan
dengan baik,normal,optimal dan sesuai dengan umurnya.
Beberapa hal yang distimulasi seperti kemampuan gerak kasar,halus,bicara dan
bahasa,serta sosialisasi dan kemandirian.
Prinsip dasar dalam menstimulasi adalah rasa cinta dan kasih sayang, perilaku yang
baik,stimulasi sesuai umur,dengan cara yang menyenangkan bukan karna paksaan, dan
anak diberi pujian bila berhasil melakukan sesuatu.
Stimulasi dapat dimulai sejak dalam kandungan berumur 6 bulan, dalam kehamilan 6
bulan ini sel-sel otak terbentuk tanpa adanya hubungan atau sinaps, sehingga stimulasi
seperti suara dan musik dapat mempercepat hubungan antar sel-sel otak yangmana dapat
mempengaruhi tingkat kecerdasan dari anak tersebut.
Beberapa stimulasi yang diberikan sesuai umurnya adalah:
Umur 0-3 bulan
Ciptakan rasa nyaman, aman, dan senang
Menirukan ocehan dan mimik bayi
Gulingkan kiri-kanan
Tengkurap terlentang
Umur 3-6 bulan
Melihat, meraih dan menendang mainan
Berguling,duduk
Mengambil benda kecil
Umur 6-9 bulan
Bersalaman,bertepuk tangan
Duduk, merangkak, berdiri berpegangan
Umur 9-12 bulan
Berdiri membungkuk
Berjalan berpegangan
Naik tangga
Umur 12-15 bulan
18
Berjalan tanpa berpegangan
Memanjat tangga
Menendang bola
Umur 15-18 bulan
Berjalan mundur, jinjit, dan naik tangga
Menyebutkan nama-nama benda
Umur 18-24 bulan
Berjalan,berlari,melompat
Berdiri satu kaki
Naik dan turun tangga
Bukan hanya stimulasi saja, tetapi pujian atas keberhasilan dalam stimulasi juga
diperlukan, karena bisa menjadi motivasi bagi anak agar dapat mencapai stimulasi
selanjutnya. Serta pujian akan anak bukan hanya diberikan oleh orang tua, tetapi juga orang
sekitarnya, hal ini juga memberikan motivasi bagi orang tua agar dapat menstimulasi anaknya
terus menerus sesuai dengan perkembangan umurnya.
6. Kebutuhan nutrisi pada balita
Tujuan pemberian nutrisi adalah :
o Memberikan nutrien yang cukup untuk kebutuhan
o Memelihara kesehatan dan memulihkan bila sakit
o Melaksanakan berbagai jenis aktivitas
o Pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta psikomotor
o Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan,menyukai dan
menentukan makanan yang diperlukan
Nutrien yang dibutuhkan adalah berupa air,kalori,protein,lemak,karbohidrat,vitamin
dan mineral.
1. Air
Sangat penting, selain sebagai nutrien juga menjadi pelarut atau
medium bagi nutrien lain dalam tubuh.
Dimana kebutuhan rata-rata air adalah 175-200 ml/kgbb/hari.(triwulan
pertama)
2. Kalori
19
Menurut WHO,kalori harus disesuaikan dengan berat badan saat
pertumbuhan kebutuhan energi. Pada anak 1 tahun sekitar 110
kal/kgbb/hari.
Guna kalori adalah:
Metabolisme basal
Specific dynamic action (SDA)
Pembuangan ekskreta
Aktivitas jasmani
Pertumbuhan
Beberapa sumber kalori adalah protein 4 kalori,lemak 9 kalori dan
karbohidrat 4 kalori.
3. Protein
Protein hewani nilai gizinya lebih tinggi dari protein nabati.
4. Lemak
Yang dibutuhkan adalah lemak esensial (asam linoleat dan arakidonat)
Lemak merupakan sumber kalori terbesar dari sumber-sumber lainnya, dan
fungsi lainnya adalah sebagai tempat larutnya vitamin yang larut dalam
lemak atau bersifat lipofilik.
5. Karbohidrat
40% kalori berasal dari laktosa. Kalori dalam tubuh dan zat arang akan
meningkat disaat adanya penambahan dalam asupan makanan.
6. Vitamin dan Mineral
Vitamin :
Vitamin A,B,C,D,E, dan K sangat dibutuhkan untuk menjalankan fungsi
tertentu dengan kadar yang telah ada. Vitamin dapat dibagi atas dua
berdasarkan kelarutannya, yakni larut dalam air (B dan C) serta larut
dalam lemak (A,D,E, dan K)
Mineral :
Terdapat 7 elemen utama : kalsium, clorin, magnesium, kalium, fosfor,
natrium, serta sulfur. Dan ada 7 elemen kecil lainnya.
Natrium untuk mempertahankan tekanan osmotik dan pH cairan tubuh,
pembawa impuls saraf
20
Kalium untuk tekanan osmotik,absorpsi asam amino
netral,metabolisme KH
Clorin 88% ekstra sel
Kalsium bersama fosfor dalam pembentukan tulang
Fosfor tulang, jaringan lunak
Magnesium tulang, jaringan lunak
7. Kelainan Gizi
Terdapat beberapa kelainan gizi :
Defisiensi gizi
Kebutuhan energi yang tidak diimbangi oleh masukan energi seperti kalori
dalam tubuh yang dapat menyebabkan gejala under nutrition.
Gejala ini bila bertahan lama akan menyebabkan marasmus nutrisi, dengan
ciri-ciri anak akan sering menangis,konstipasi atau diare, lemak dibawah kulit
mulai menghilang bahkan lemak yang ada di pipi, ubun-ubun besar cekung,tulang
pipi dan dagu terlihat menonjol,mata tampak besar dan dalam,ujung jari sianosis
dan dingin, perut buncit/cekung, kesadaran menurun mencapai apatis, terdapat
kadar albumin yang rendah sedangkan globulin yang tinggi.
Malnutrisi
Kebutuhan akan kalori terpenuhi akan tetapi makanan yang dibnerikan tidak
mengandung semua nutrien esensial yang dibutuhkan oleh tubuh, dimana
lamakelamaan akan menyebabkan defisiensi protein atau biasa disebut dengan
kwasiorkor ( defisiensi protein yang utama dan defisiensi nutrien lain).
Beberapa gejala dari kwasiorkor adalah pertumbuhan terganggu,perubahan
mental,adanya edema,gangguan hati,gangguan pankreas dan usus,adanya
perubahan rambut,kekeringan kulit dan timbul bercak garis yang dalam dan lebar.
Obesitas
Terdapatnya akumulasi jaringan lemak dibawah kulit yang berlebihan dan
terdapat pada seluruh tubuh. Hal ini disebabkan karena masukan energi lebih
banyak dibandingkan dengan pengeluaran atau penggunaan energi tersebut. Hal
ini juga bisa disebabkan asupan yang normal tetapi penggunaan energi yang
kurang dikarenakan aktivitas kurang.
21
Inborn error metabolism
Karena berkurang atau tidak adanya aktivitas katalitik suatu enzim.
Gejala klinis berupa penimbunan substrat enzim dan berkurangnya hasil reaksi
yang seharusnya dihasilkan oleh enzim tersebut.
Degenerasi ahepalolentikuler (wilson)
Disebabkan karena metabolisme tembaga yang abnormal dan gangguan dalam
reabsorpsi ginjal.
Dalam hal ini ditemukan peningkatan 10 kali jumlah tembaga dalam tubuh
yang terakumulasi dalam hati dan otak.
Fenil ketonuria
Gangguan yang diturunkan secara resesif dalam oksidasi fenilalanin tirosin
dengan ciri-ciri ekskresi asam fenil piruvat, defisiensi mental, kejang epileptik
dan pigmentasi ringan. Kadar fenilalanin yang tinggi menghambat transpor asam
amino ke dalam sel, sehingga adanya pengurangan serebrosid dalam otak yang
bisa menyebabkan gangguan mental.
Gangguan pembentukan melanin oleh enzim tirosinase yang menyebabkan
pigmen rambut,mata,kulit menurun.
22
DAFTAR PUSTAKA
Narendra,moersintowarti b.,dkk(IDAI). 2010. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja
edisi pertama. Jakarta: Sagung Seto.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Info Medika.
23