Post on 06-Mar-2019
1
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK
KOMISI V DPR RI KE KOTA TANJUNG BALAI,
PROVINSI SUMATERA UTARA TANGGAL 19 s.d 21 JANUARI 2017
KOMISI V DPR RI JAKARTA, 2017
2
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI
DALAM RANGKA PENINJAUAN SARANA DAN PRASARANA INFRASTRUKTUR DAN TRANSPORTASI
KE TANJUNG BALAI, PROVINSI SUMATERA UTARA TANGGAL 19 s.d 21 JANUARI 2017
I. PENDAHULUAN
I.1 Dasar Hukum
1. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan
Pertama Pasal 20, Perubahan Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga
Pasal 23;
2. Undang-Undang RI Nomor 42 Tahun 2014 Tentang Perubahan
Terhadap Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun
2014 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia.
I.2 Maksud dan Tujuan
Maksud Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI adalah :
a. Untuk melakukan pengawasan dengan melihat secara langsung kondisi
sarana prasarana infrastruktur dan transportasi yang menjadi tanggung
3
jawab Komisi V DPR RI.
b. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan pembangunan sarana
prasarana infrastruktur dan transportasi yang telah dan akan dibiayai
APBN.
c. Untuk menyerap aspirasi masyarakat di Kota Tanjung Balai terkait
pembangunan infrastruktur.
Tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja adalah dalam rangka
melaksanakan Fungsi dan Tugas Dewan sesuai dengan Pasal 58, ayat (3),
Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014
Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yaitu:
butir a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-
undang, termasuk APBN, serta peraturan pelaksanaannya
yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya;
butir d. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.
Selanjutnya Tata Tertib DPR RI Pasal 59 ayat (3) juga menyatakan
bahwa: ”Dalam melaksanakan tugas komisi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 58 ayat (3) dan tindak lanjut pengaduan masyarakat, komisi dapat:”
butir f mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau
mengadakan kunjungan kerja spesifik dalam masa sidang,
yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi untuk
ditindaklanjuti.
I.3 Lokasi dan Waktu
Dalam Masa Sidang III Tahun Sidang 2016 - 2017, Komisi V DPR RI
melakukan Kunjungan Kerja dalam rangka peninjauan sarana dan
prasarana infrastruktur dan transportasi pada tanggal 19 s.d. 21 Januari
2017. Dalam kunjungan ini, Komisi V DPR RI melakukan peninjauan,
pertemuan, penyerapan aspirasi, dialog, dan melakukan komunikasi
intensif dengan pemerintah daerah, serta masyarakat luas. Adapun
agenda kunjungan di Kota Tanjung Balai adalah :
4
Adapun jadwal acara Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI adalah sebagai
berikut:
1. Peninjauan Pelabuhan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai Provinsi
Sumatera Utara.
2. Peninjauan Jalan Lingkar Utara akses Pelabuhan
JADWAL ACARA KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR-RI
KE KOTA TANJUNG BALAI TGL. 19 s.d. 21 JANUARI 2017
N
O.
HARI/
TGL
JAM
KEGIATAN KETERANGAN
1. KAMIS, 19 JANUARI 2017
05.15 Berkumpul di Bandara Soetta
Terminal III
Ultimate
Gate 5
06.45 –
09.10
Take off menuju Bandara Kuala Namu, Medan
(langsung) GA 194
09.10 –
09.20
Tiba di Bandara Kuala Namu – Medan, istirahat
sejenak
Diatur Protokol
dan Hubud
09.20 –
11.30 Perjalanan menuju Kota Tanjung Balai
Dgn Bus Pemda +
Patwal
Dikoord Pemda
11.30 –
12.30 Istirahat dan makan siang di RM 100 Pemda
12.30 –
14.00 Melanjutkan Perjalanan Menuju Tanjung Balai Pemda
14.15 –
14.45
Peninjauan Pelabuhan Teluk Nibung, Tanjung Balai
dilanjutkan peninjauan dermaga
Dikoord
Hubla/Hubdat
Kemenhub
hadir: Pelindo I
5
N
O.
HARI/
TGL
JAM
KEGIATAN KETERANGAN
14.45 –
15.15
Peninjauan Jalan Lingkar Utara akses Pelabuhan
(Ekspose di bus)
Dikoord Bina
Marga Kemen.
PUPR
15.15 –
16.00
Peninjauan Rumah Susun Pasar Baru Tanjung Balai
(Tentative)
Dikoord Kemen.
PUPR
16.00 Perjalanan menuju Kota Medan
18.00 –
18.30 Makan Malam di RM
18.30
Melanjutkan perjalanan menuju Hotel JW Marriot
Kota Medan
Catt: Sebagian Anggota kembali ke Jakarta melalui
Bandara Kuala Namu take off pukul 20.35 dgn
GA-195
Dgn Bus Pemda +
Patwal
Dikoord Pemda
21.30 Check in di Hotel JW Marriot
3. JUMAT, 20 JANUARI 2017
06.30 –
07.00 Sarapan di Hotel
08.30 –
09.00 Berkumpul di Lobby Hotel dan Check Out
09.00 –
09.30 Perjalanan menuju Bandara Kuala Namu
10.10 –
12.30 Take off menuju Jakarta Dgn GA 197
12.30 Tiba di Bandara Soekarno – Hatta
4 Daftar Nama Anggota
DAFTAR NAMA
TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR-RI KE KOTA TANJUNG BALAI
TGL. 19 s.d. 21 JANUARI 2017
6
NO. NO. ANG
N A M A
FRAKSI JABATAN
1. A-310 H. MUHIDIN M. SAID, SE, MBA
PG KETUA TIM
2. A-457 MICHAEL WATTIMENA, S.E., M.M.
PD WK. KETUA
KOMISI
3. A-198 Ir. BUDI YUWONO , DIPL, SE PDIP ANGGOTA
4. A-179 Ir. SUDJADI PDIP ANGGOTA
5. A-158 SUKUR H. NABABAN, ST PDIP ANGGOTA
6. A-237 Dr. CAPT. ANTHON SIHOMBING
PG ANGGOTA
7. A-311 HAMKA B. KADY PG ANGGOTA
8. A-303 Hj. AGATIE SULIE MAHYUDIN, SE
PG ANGGOTA
9. A-331 ADE REZKI PRATAMA, SE P-
GERINDRA ANGGOTA
10. A-456 WILLEM WANDIK, S.Sos PD ANGGOTA
11. A-466 Hj. HANNA GAYATRI, SH PAN ANGGOTA
12. A-45 NENG EEM MARHAMAH ZULFA HIZ S.Th.I
PKB ANGGOTA
13. A-114 Ir. SIGIT SOSIANTOMO PKS ANGGOTA
14. A-521 Hj. NURHAYATI PPP ANGGOTA
15. A-23 Drs. H. SOEHARTONO P-NASDEM ANGGOTA
16. A-552 CAPT. H. DJONI ROLINDRAWAN, SE, M.MAR, MBA
P-HANURA ANGGOTA
SEKRETARIAT
17. AAN YULIANINGSIH, S.SOS SEKRETARIAT
18. ARIS MUNANDAR SEKRETARIAT
19. MUHAMAD SUBQI SEKRETARIAT
20. DIMAS DIPOYONO TENAGA AHLI
7
NO. NO. ANG
N A M A
FRAKSI JABATAN
21. SUCIATI PEMBERITAAN
22. NUR FUAD TV PARLEMEN
5 Daftar Nama Pendamping
Daftar Nama Pendamping Mitra Kerja Komisi V DPR-RI yang ikut
serta dalam Kunjungan Kerja adalah sebagai berikut:
NO.
N A M A JABATAN KET
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
1. PAUL AMES
HALOMOAN
KEPALA BALAI PELAKSANA JALAN
NASIONAL II
2.
3.
4.
5.
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
1. IR. HARDY SEKARIANTO
KASUBDIT PELABUHAN SUNGAI DAN DANAU
HUBDAT
2. CAPT. RUDIANA, MM. DIREKTUR PERKAPALAN DAN KEPELAUTAN
HUBLA
3. TENGKU FAISAL S.SiT KSOP KELAS V TANJUNG BALAI ASAHAN/TELUK NIBUNG
HUBLA
4. NUR ISNIN KA OBU WIL. II MEDAN HUBUD
5.
BASARNAS
1 ZAINUL THAHAR KEPALA KANTOR SAR MEDAN
2 ZUL INDRA KOORDINATOR POS TANJUNG BALAI
8
NO.
N A M A JABATAN KET
3
4
5
6
BMKG
1 EDISON KURNIAWAN KEPALA BALAI MKG WILAYAH I MEDAN
2 RENO SUDIBYO
STAF PROGRAM DAN PENYUSUNAN ANGGARAN
3
Selayang Pandang Kota Tanjung Balai
1. Gambaran Umum Wilayah Kota Tanjung Balai
Kota Tanjungbalai adalah salah satu kota di provinsi
Sumatera Utara, Indonesia. Luas wilayahnya 60,52 km² dan
penduduk berjumlah 154.445 jiwa. Kota ini berada di tepi
Sungai Asahan, sungai terpanjang di Sumatera Utara. Jarak
tempuh dari Medan lebih kurang 186 KM atau sekitar 5 jam
perjalanan kendaraan.
Sebelum Kota Tanjungbalai diperluas dari hanya 199 ha (2
km²) menjadi 60,52 km², kota ini pernah menjadi kota
terpadat di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk lebih
kurang 40.000 orang dengan kepadatan penduduk lebih
kurang 20.000 jiwa per km². Akhirnya Kota Tanjungbalai
diperluas menjadi ± 60 Km² dengan terbitnya Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun 1987, tentang
perubahan batas wilayah Kota Tanjungbalai dan Kabupaten
Asahan.
1.1 Letak Geografis Wilayah Kota Tanjung Balai
Secara geografis Kota Tanjungbalai berada di Kawasan
Pantai Timur Sumatera Utara, berada pada koordinat
9
2058’00” lintang utara, 99048’00” bujur timur dengan
ketinggian 0-3 meter dari permukaan laut dan luas wilayah
6.052 Ha. Kota Tanjungbalai terdiri dari 6 kecamatan (31
kelurahan dan 177 lingkungan) yaitu Kecamatan Datuk
Bandar, Datuk Bandar Timur, Tanjungbalai Selatan,
Tanjungbalai Utara, Sei Tualang Raso dan Kecamatan Teluk
Nibung. Secara administratif hampir seluruh wilayah Kota
Tanjungbalai dikelilingi oleh Kabupaten Asahan, dengan
rincian :
➢ Sebelah Utara : Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten
Asahan
➢ Sebelah Selatan : Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten
Asahan
➢ Sebelah Barat : Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten
Asahan
➢ Sebelah Timur : Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten
Asahan.
1.2 Kependudukan Wilayah Kota Tanjung Balai
Hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kota
Tanjung Balai berjumlah 154.445 jiwa yang terdiri atas
77.933 jiwa dan 76.512 jiwa perempuan. Penduduk
Kecamatan terbanyak berada di Kecamatan Teluknibung
dengan jumlah penduduk 35.802 jiwa sedangkan yang
terendah berada di Kecamatan Tanjungbalai Utara Dengan
jumlah penduduk 15.862 jiwa.
Agama
Mayoritas masyarakat beragama Islam: 85.04%, Kristen:
8.00%, Katolik: 0.76%, Budha: 5.69%, Hindu: 0.02% dan
KongHuCu: 0.02%
Dan Berikut adalah tabel penduduk Kota Tanjung Balai Per
Kecamatan Tahun 2010 :
Nomor Kecamatan Penduduk/Jiwa
10
Nomor Kecamatan Penduduk/Jiwa
1 Datuk Bandar 33.797
2 Datuk Bandar Timur 26.942
3 Tanjungbalai Selatan 19.330
4 Tanjungbalai Utara 15.862
5 Sei Tualang Raso 22.712
6 Teluknibung 35.802
1.3 Perekonomian Wilayah Kota Tanjung Balai
Lapangan-lapangan usaha ekonomi dalam klasifikasi sektor-sektor,
yaitu: Sektor Primer, Sektor Sekunder dan Sektor Tersier.
a. Sektor Primer Mencakup kegiatan pertanian dan penggalian
menyumbangkan 22,48 persen terhadap pembentukan total
PDRB Kota Tanjungbalai berdasarkan atas dasar harga
berlaku dengan masing-masing sebesar 20,38 persen dan 2,10
persen;
b. Sektor Sekunder Meliputi industri pengolahan , listrik, gas
dan air bersih serta bangunan menyumbangkan 35,37 persen
terhadap pembentukan total PDRB Kota Tanjungbalai
berdasarkan atas dasar harga berlaku dengan masingmasing
23,02 persen; 0,76 persen dan 11,59 persen;
c. Sektor Tersier Meliputi perdagangan, hotel dan restoran,
angkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan bangunan &
jasa perusahaan, dan jasa-jasa lainnya menyumbangkan
42,15 persen terhadap pembentukan total PDRB Kota
Tanjungbalai berdasarkan atas dasar harga berlaku dengan
masing-masing 20,07 persen; 7,29 persen; 4,27 persen dan
10,52 persen.
2. Isu Strategis Wilayah Kota Tanjung Balai
1) Letak geografis yang sangat strategis berjarak 10,9 mil dari
jalur lintas internasional Selat Malaka yang memiliki
11
aksesibilitas tinggi terhadap Asia Tenggara, Malaysia,
Singapura dan Thailand, sangat mendukung pengembangan
perdagangan ekspor-impor dan peluang investasi. (2)
Dikelilingi oleh daerah hinterland yang kaya dengan sumber
day alam memantanpkan peranan Kota Tanjungbalai sebagai
kota simpul jasa, pusat perdagangan antarpulau dan
antardaerah yang berfungsi sebagai pusat akumulasi,
kolektor, distributor dan pemasaran berbagai barang dan
komoditi hasil pertanian, perikanan, perkebunan dan
pertambangan.
2) Dikelilingi oleh daerah hinterland yang kaya dengan sumber
daya alam memantapkan peranan Kota Tanjungbalai sebagai
kota simpul jasa, pusat perdagangan antarpulau dan
antardaerah yang berfungsi sebagai pusat akumulasi,
kolektor, distributor dan pemasaran berbagai barang dan
komoditi hasil pertanian, perikanan, perkebunan dan
pertambangan 61 Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2005 - 2025 untuk
dipasarkan kedaerah hinterland dengan berorientasi ekspor ke
negara tetangga tetangga, Malaysia, Singapura dan Thailand;
3) Memiliki pelabuhan Teluk Nibung yang terbuka untuk
umum/perdagangan luar negeri untuk ekspor-impor sebagai
pintu gerbang keluar masuk barang dan penumpang untuk
menunjang perekonomian lalu lintas dan barang penumpang
dari dan ke Sumatera Utara serta sebagai jalur transit
perdagangan internasional dan pelabuhan alternatif bagi
daerah hinterland untuk perhubungan laut, inter insuler, antar
pulau dan pesisir.
4) Adanya peraturan daerah Provinsi Sumatera Utara No. 27
Tahun 2003 tentang rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Sumatera Utara, bahwa Kota Tanjungbalai dikembangkan
sebagai Pusat Pelayanan Sekunder A.
5) Adanya kesepakatan kerjasama (MOU) antara Kota
Tanjungbalai , Asahan, Pelindo dan Gubernur Sumatera
Utara Tanggal 13 April 2006 tentang rencana pengembangan
dan pengelolaan pelabuhan Teluk Nibung dan pelabuhan
12
Bagan Asahan, memperkuat posisi Kota Tanjungbalai dalam
pengembangan kawasan ekonomi terpadu (KAPET) dan
Eksport Processing Zone (EPZ);
6) Karakteristik masyarakat Kota Tanjungbalai yang mudah
menerima perubahan, ramah dengan hubungan kekerabatan
antar etnis dan kerukunan diantara umat beragama yang
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebersamaan
membuat kehidupan sosial dapat berjalan secara harmonis
dan akulturasi budaya terjadi tanpa kendala.
7) Dalam rencana program Agromarinepolitan Provinsi
Sumatera Utara, Kota Tanjungbalai termasuk salah satu
daerah pengembangan Agromarinepolitan pesisir dan pulau-
pulau terkecil, dengan potensi pengembangan nelayan,
perikanan tangkap, budidaya perikanan, pertanian dan
pariwisata bahari.
8) Tersedianya kawasan industri (KEK) seluas 300 ha yang
didukung oleh jalan lingkar utara dan selatan serta persiapan
pendirian Politeknik untuk mengembangkan industri
pengolahan, perikanan, pertanian berbasis hinterland untuk
memperkuat keterkaitan interkoneksi bisnis dan penguatan
aliran input-output dalam satu rantai aktifitas ekonomi.
9) Diusulkannya Kota Tanjungbalai sebagai Network Project
Barter Trade Center, komplementari kerjasama pertumbuhan
segitiga, Indonesia, Malaysia dan Thailand (IMT-GT).
3. Tantangan Kota Tanjung Balai
Belum optimalnya koordinasi pemerintah daerah mengenai
penanganan peningkatan kesejahteraan penduduk miskin di
Kota Tanjungbalai.
Yang menjadi sektor basis dalam sistem perekonomian Kota
Tanjungbalai adalah sektor pertambangan dan penggalian;
bangunan; perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa
kemasyarakatan, sosial dan perorangan, namun sektor
tersebut belum optimal.
13
Sektor perekonomian yang memiliki potensi hingga akhir
tahun perencanaan adalah pertanian, pertambangan dan
penggalian; perdagangan, hotel dan restoran serta sektor
bangunan.
Untuk mendukung pengembangan Pelabuhan Teluk Nibung
sebagai Pelabuhan Nasional seperti yang diarahkan di dalam
RTRWN dan RTRWP Sumatera Utara, maka di Kota
Tanjungbalai di rencanakan pengembangan Kawasan Zona
Eksport di sepanjang tepi Sungai Asahan yang berbatasan
dengan Kabupaten Asahan.
Kota Tanjungbalai merupakan daerah yang rawan bencana
banjir, terutama di kawasan sekitar Sungai Asahan.
Kondisi topografi Kota Tanjungbalai yang relatif datar
membuat system drainase di wilayah ini berkondisi buruk.
Masih rendahnya fasilitasi penataan dan rehabilitasi
lingkungan permukiman kumuh dan lingkungan permukiman
tradisional,
Sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan permukiman
bagi penduduk golongan menegah kebawah yang layak huni,
disediakan fasilitas rumah susun sederhana.
Untuk memenuhi kebutuhan sarana olahraga dan rekreasi di
Kota Tanjungbalai, maka perlu direncanakan satu unit
pengembangan Ruang Terbuka Hijau dengan skala pelayanan
kota.
Perlunya pembebasan lahan di kiri-kanan jalur rel kereta api
sebagai ruang terbuka hijau,
Perlunya pembebasan lahan kiri-kanan sungai yang
diperuntukkan sebagai Daerah Aliran Sungai (DAS).
Dalam mendukung pengembangan kawasan strategis sosial
budaya diperlukan adanya revitalisasi bangunan bersejarah,
Dengan menggali potensi sumberdaya alam di Kota
Tanjungbalai, maka dikembangkan Kawasan Ekonomi
Khusus dengan kegiatan industri terpadu di Kecamatan Sei
Tualang Raso.
14
IV. Temuan dan Draft Rekomendasi Kunjungan Kerja
Komisi V DPR RI ke Kota Tanjung Balai
Pelabuhan Teluk Nibung
Dalam Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Pelabuhan Teluk
Nibung, direncanakan ke depan Pelabuhan Teluk Nibung di Kota
Tanjung Balai akan dijadikan pintu masuk bagi turis dari
Malaysia dan Singapura yang akan berwisata ke Danau Toba. Hal
ini sinergi dengan program Pemerintah Pusat yang sedang
membangun pariwisata di Danau Toba melalui program yang
dilakukan oleh Badan Pelaksana Otorita Pengelola Kawasan
Pariwisata Danau Toba.
Potensi tersebut begitu besar mengingat banyaknya perahu
nelayan yang tambat dan jarak antara Pelabuhan Teluk Nibung
dengan Malaysia dan Singapura relative sangat dekat.
Dalam Kunjungan Kerja, Komisi V DPR RI juga melihat PT.
Pelindo I Sumatera Utara sedang melakukan persiapan-persiapan
untuk mengembangkan Pelabuhan Teluk Nibung. Pelabuhan ini
direncanakan akan menjadi salah satu pelabuhan pariwisata yang
menerima arus wisata penumpang yang datangnya dari Malaysia.
Selain itu Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Balai juga akan
mengembangkan rekreasi lokal di dekat Pelabuhan Teluk Nibung
dengan mengembangkan pusat rekreasi di Pulau Besusen.
Dalam rangka menunjang hal tersebut, pengembangan Pelabuhan
Teluk Nibung dilakukan melalui penataan terhadap terminal
penumpang, terminal penumpang tersebut sesuai rencana akan
dilakukan dengan merevitalisasi sarana dan prasarana terminal
penumpang yang telah ada, serta menambah fasilitas berupa
taman, food court, pusat kerajinan dan kuliner daerah, dan plasa
untuk beristirahat.
Jalan Lingkar Akses Pelabuhan
Jalan lingkar Utara Kota Tanjung Balai sepanjang 14,7 km
dengan lebar 22 m menghubungkan Jalan Nasional ke Pelabuhan
15
Teluk Nibung. Melalui Jalan Lingkar ini diharapkan akses Jalan
Nasional menuju Pelabuhan Teluk Nibung menjadi lancar. Hal
ini tentu sangat mendukung perekonomian di Tanjung Balai.
Kebutuhan pembangunan Jalan lingkar Utara dan Selatan yaitu
sebesar 286 Miliar Rupiah, dengan kondisi jalan sudah dilakukan
perkerasan, namun yang masih belum tersentuh yaitu sepanjang 4
km, dana hingga saat ini yang telah dianggarkan yaitu sebesar 50
Miliar Rupiah.
Draft Rekomendasi
1. Komisi V DPR RI mendukung pembangunan pengembangan
Pelabuhan Teluk Nibung yang akan dilakukan oleh PT Pelindo I
dan diharapkan dapat menjadi pintu gerbang pariwisata dari luar
negeri melalui moda transportasi laut.
2. Komisi V DPR RI meminta agar seluruh pihak mendukung
pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tanjung Balai sehingga
tidak ada hambatan-hambatan.
3. Komisi V DPR RI menerima aspirasi Pemerintah Daerah dan
mendukung pembangunan Jalan Lingkar akses Pelabuhan Teluk
Nibung dengan penganggaran yang dilakukan sesuai dengan
mekanisme peraturan perundang-undangan.
4. Komisi V DPR RI mendukung pembangunan sarana dan
prasarana di Kabupaten Tanjung Balai, yang diharapkan dapat
meningkatkan perekonomian di Kabupaten Tanjung Balai.