LAPORAN - dpr.go.id fileLaporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara...
Transcript of LAPORAN - dpr.go.id fileLaporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara...
LAPORAN
KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK
KOMISI V DPR RI
DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DALAM
RANGKA PENINJAUAN KONDISI
INFRASTRUKTUR DAN TRANSPORTASI SERTA
PENANGANAN KORBAN PASCA GEMPA BUMI DI
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TGL. 23 – 25 AGUSTUS 2018
KOMISI V DPR-RI
JAKARTA, 2018
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2018 Hal 2
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………… 3
I.1. Dasar Hukum ……………………………………………………………………………. 3
I.2. Maksud dan Tujuan ……………………….…………………………………………..… 3
I.3. Lokasi dan Waktu ……………………………………………………………………….. 4
I.4. Agenda ................................................................................................................. .. 4
II. HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN ………………………………………………………….….. 4
II.1. Temuan dan Permasalahan di Lapangan ………………..…………………….….… 4
II.2. Kesimpulan/ Rekomendasi …………………………………..…….……….……….… 6
III. PENUTUP ……………………………………………………………………..………………….. 7
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………………………. 8
L.1. Daftar Anggota Rombongan ………………………………………..….……………. 8
L.2. Daftar Mitra Pendamping ……………………………………………………………. 8
L.3. Data Pendukung ……………………………………………………………………….. 9
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2018 Hal 3
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK
KOMISI V DPR RI DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DALAM RANGKA PENINJAUAN KONDISI INFRASTRUKTUR DAN TRANSPORTASI SERTA PENANGANAN
KORBAN PASCA GEMPA BUMI DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TANGGAL 23 – 25 AGUSTUS 2018
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
I. PENDAHULUAN I.1. Dasar Hukum
1. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20,
Perubahan Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23;
2. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat,
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah;
3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata
Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia; dan
I.2. Maksud dan Tujuan
Maksud Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat ini
adalah:
a. Untuk meninjau secara langsung kondisi Infrastruktur dan Transportasi serta
penanganan Korban Pasca Gempa Bumi;
b. Untuk melihat kegiatan mitra kerja Komisi V DPR RI dalam menangani korban gempa
di Pulau Lombok sekaligus kondisi infrastruktur dan transportasi pasca gempa;
c. Untuk mengetahui dan menginventarisir permasalahan-permasalahan yang masih
terjadi terkait dengan dampak pasca gempa bumi di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja Spesifik ini adalah dalam rangka melaksanakan
Fungsi dan Tugas Dewan sesuai dengan Pasal 58, ayat (3), Peraturan Dewan Perwakilan
Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia, yaitu:
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2018 Hal 4
butir a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk
APBN, serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup
tugasnya;
butir d. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.
Selanjutnya Tata Tertib DPR RI Pasal 59 ayat (3) juga menyatakan bahwa: ”Dalam
melaksanakan tugas komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (3) dan tindak
lanjut pengaduan masyarakat, komisi dapat:”
butir f mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan
kunjungan kerja spesifik dalam masa sidang, yang hasilnya dilaporkan
dalam rapat komisi untuk ditindaklanjuti.
I.3. Lokasi dan Waktu
Dalam Masa Sidang I Tahun Sidang 2018 - 2019, Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan
Kerja spesifik ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada tanggal 23 - 25 Agustus 2018.
Dalam masa kunjungan yang dilakukan selama 3 hari itu, Komisi V DPR RI melakukan
peninjauan, pertemuan, dialog, dan melakukan komunikasi intensif dengan pemerintah
daerah dan mitra kerja Komisi V DPR RI beserta seluruh jajarannya.
I.4. Agenda Kunjungan
Beberapa agenda kegiatan dalam kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa
Tenggara Barat ini, antara lain sebagai berikut:
1. Pertemuan dengan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, Kementerian PUPR, PT.
Angkasa Pura I, BMKG dan Basarnas terkait dengan kondisi infrastruktur pasca gempa.
2. Pertemuan dengan Bupati Kabupaten Lombok Utara beserta jajarannya dan BNPB
yang dihadiri seluruh Mitra Kerja Komisi V DPR RI dan dilanjutkan dengan penyerahan
bantuan secara simbolis oleh Komisi V DPR RI kepada masyarakat korban bencana
melalui Pemerintah Kabupaten Lombok Utara
3. Peninjauan tenda pengungsian dan komunikasi dengan korban gempa bumi.
II. HASIL PENINJAUAN LAPANGAN
II.1. Temuan, Permasalahan dan Usulan di lapangan
Beberapa temuan dan permasalahan yang diperoleh dari Kunjungan Kerja di Provinsi
Nusa Tenggara Barat pada Masa Persidangan I Tahun Sidang 2018-2019 antara lain:
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2018 Hal 5
I. Temuan/ Permasalahan/ Usulan
Beberapa temuan/permasalahan yang diperoleh di lapangan pada Kunjungan Kerja Spesifik
Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam rangka peninjauan kondisi
infrastruktur dan transportasi serta peninjauan penanganan korban pasca gempa bumi
Lombok adalah sebagai berikut:
II.1. Kementerian PUPR
1. Di Kabupaten Lombok Utara yang merupakan adalah daerah yang paling parah terkena
dampak gempa, banyaknya korban meninggal dunia akibat akibat tertimpa reruntuhan
bangunan yang disebabkan konstruksi bangunan yang tidak tahan gempa.
2. Sebanyak 8 titik jalan menalami keretakan, dan 13 titik jalan mengalami longsor. Dari 8
titik yang retak tersebut 5 titik sudah selesai direhabilitasi, sedangkan dari 13 titik
longsor, 8 titik sudah selesai dibersihkan.
II.1. Kementerian Perhubungan
Terdapat beberapa kerusakan infrastruktur milik Kementerian Perhubungan akibat
gempa Lombok antara lain: Gedung Kantor, Gedung Terminal Penumpang, Kerusakan
Causeway Dermaga dan Kerusakan Gedung kantor serta gudang.
II.1. BMKG
Sampai saat ini BMKG masih memonitor aktifitas gempa bumi susulan dengan eralatan
sensor yang tersebar di Lombok sampai aktifitas gempa bumi ini selesai. Dalam upaya
memonitor aktifitas gempa bumi ini, BMKG melakukan antara lain:
a. Melakukan kerjasama dengan ITB dalam meletakkan seismograf selama satu
bulan di Pulau Lombok.
b. Akan segera memasang peralatan magnet bumi di daerah Taliwang –
Sumbawa.
II.3. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas)
1. Pada kejadian gempa tanggal 5 Agustus 2018, kejadian terjadi pada jam 19:46 WITA,
dan informasi diterima Basarnas jam 19:48 WITA. Basarnas bergerak menuju lokasi
kejadian jam 20:13 WITA.
2. Beberapa kendala yang dialami oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
(Basarnas) antara lain sebagai berikut:
a. Terbatasnya Alat Berat dan Pemotong Baja guna untuk memotong rangka
bangunan-bangunan yang sudah roboh sehingga menghambat dalam
pembersihan puing-puing bangunan.
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2018 Hal 6
b. Banyak sumber mata air yang tertutup dan pipa air yang rusak dan patah akibat
pegeseran yang di sebabkan oleh gempa-gempa susulan yang masih sering
terjadi. emotong rangka bangunan-bangunan yang sudah roboh sehingga
menghambat dalam pembersihan puing-puing bangunan.
II. Kesimpulan/ Rekomendasi
Beberapa kesimpulan dan rekomendasi pada Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke
Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam rangka peninjauan kondisi infrastruktur dan transportasi
serta peninjauan penanganan korban pasca gempa bumi Lombok adalah sebagai berikut:
II.1. Umum
1. Komisi V DPR RI menyatakan keprihatinan dan duka cita yang sangat mendalam
terhadap rangkaian gempa bumi yang terjadi Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara
Barat yang telah menyebabkan banyaknya korban jiwa dan kerugian material yang
cukup besar.
2. Terkait dengan seringnya terjadi gempa di Indonesia, Komisi V DPR RI meminta
seluruh mitra kerja Komisi V DPR RI untuk berkoordinasi dengan BNPB dan instansi
Pemerintah lainnya dalam melakukan kajian sehubungan perlunya substansi tentang
bencana alam dimasukkan sebagai kurikulum di sekolah-sekolah.
3. Pada kesempatan kunjungan kali ini, Komisi V DPR RI bersama dengan Kementerian
Perhubugan juga menyerahkan bantuan secara simbolis berupa: selimut, terpal, bahan-
bahan bangunan, obat-obatan dan bahan-bahan makanan (mi instant, beras, dll)
II.2. Kementerian PUPR
Komisi V DPR RI memberikan dukungan penuh kepada Kementerian PUPR untuk:
a. Melakukan pendataan secara menyeluruh terhadap rumah-rumah, gedung-
gedung perkantoran, jalan-jalan dan gedung-gedung sekolah di Provinsi Nusa
Tenggara Barat yang rusak akibat gempa serta mengambil langkah-langkah
strategis untuk melaksanakan rehabilitasi;
b. Melakukan audit terhadap seluruh bangunan, fasilitas sosial dan fasilitas umum
di lokasi rawan gempa di seluruh Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan (di antaranya UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa
Konstruksi) ;
c. Meningkatkan bantuan fasilitas sarana dan prasarana antara lain seperti
pasokan air bersih dan sanitasi (hidran, toilet umum/wc portable, dan bioseptik)
pada seluruh titik-titik penampungan pengungsi korban gempa;
d. Melakukan pemberian bantuan antara lain berupa supervisi pada tahap
rehabiblitasi-rekonstruksi bangunan rumah kepada masyarakat yang berada di
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2018 Hal 7
daerah rawan gempa.yang merujuk pada pedoman dan standar desain rumah
tahan gempa (Model Rumah Instant Sederhana Sehar (RISHA)).
II.3. Kementerian Pehubungan
Komisi V DPR RI memberikan dukungan secara penuh kepada Kementerian
Perhubungan terhadap penanganan fasilitas sarana dan prasarana perhubungan pasca
gempa bumi di Lombok seperti dermaga penyeberangan, terminal bus, pelabuhan laut
dan Bandar udara.
II.4. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas)
Komisi V DPR RI memberikan dukungan dan apresiasi terhadap Badan Nasional
Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dengan segala keterbatasannya melakukan
upaya pencarian dan pertolongan terhadap korban gempa. Selanjutnya Komisi V DPR
RI memberikan dukungan terhadap Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
(Basarnas) untuk meningkatkan peralatan sarana dan prasarana SAR yang digunakan
untuk penyelamatan korban.
II.5. BMKG
Komisi V DPR RI memberikan dukungan secara penuh kepada BMKG untuk
meningkatkan instrumen dan peralatan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika dalam
rangka memberikan early warning system terkait dengan kemungkinan terjadinya
gempa dan tsunami.
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2018 Hal 8
III. Foto-foto Penyerahan Bantuan Secara Simbolis dari Komisi V DPR RI kepada
pengungsi korban gempa di Kecamatan Tanjung, Kab. Lombok Utara,
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2018 Hal 9
IV. PENUTUP
Demikian Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR-RI ke Provinsi Nusa Tenggara
Barat pada Masa Persidangan I Tahun Sidang 2018-2019 yang dilaksanakan pada tanggal 23
– 25 Agustus 2018. Laporan ini menjadi masukan bagi Komisi V DPR-RI dan semoga dapat
ditindaklanjuti Pemerintah untuk melakukan perbaikan dan pembangunan infrastruktur serta
transportasi yang saat ini sangat dibutuhkan bagi rakyat Indonesia.
Ketua Tim,
Ir. FARY DJEMY FRANCIS, M.MA No. ANGGOTA: A - 381
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2018 Hal 10
LAMPIRAN
L.1. Daftar Anggota Rombongan
Anggota Komisi V DPR RI yang ikut serta dalam Kunjungan Kerja Spesifik ke Provinsi
Nusa Tenggara Barat pada Masa Persidangan I Tahun Sidang 2018-2019 adalah
sebagai berikut:
NO. N A M A JABATAN UNIT
KERJA
1 Ir. FARY DJEMY FRANCIS, M.MA KETUA KOMISI V
F-GERINDRA/A-381 KOMISI V
2 Drs. YOSEPH UMARHADI, M.Si ANGGOTA/F-PDIP/A-162 KOMISI V
3 Drs. HENKY KURNIADI, SH, MH ANGGOTA/F-PDIP/A-190 KOMISI V
4 Drs.GATOT SUDJITO. M.SI ANGGOTA/F-PG/A-288 KOMISI V
5 HAMKA B. KADY ANGGOTA/F-PG/A-311 KOMISI V
6 Ir. RIDWAN BAE ANGGOTA/F-PG/A-316 KOMISI V
7 H. SUBARNA, SE, M.Si ANGGOTA/F-GERINDRA/A-352 KOMISI V
8 HARTANTO EDHIE WIBOWO ANGGOTA/F-PD/A-440 KOMISI V
9 Drh. JHONI ALLEN MARBUN ANGGOTA/F-PD/A-400 KOMISI V
10 JHON SIFFY MIRIN ANGGOTA/F-PAN/A-505 KOMISI V
11 NENG EEM MARHAMAH ZULFA HIZ,
S.Th.I
ANGGOTA/F-PKB/A-45 KOMISI V
12 H. NURHASAN ZAIDI, S.Sos.I ANGGOTA/F-PKS/A-106 KOMISI V
13 Hj. NURHAYATI ANGGOTA/F-PPP/A-521 KOMISI V
14 Drs. H. SOEHARTONO ANGGOTA/F-NASDEM/A-23 KOMISI V
L.2. Daftar Mitra Pendamping
Mitra kerja Komisi V DPR-RI yang ikut serta sebagai Tim Pendamping dalam kegiatan Kunjungan Kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Masa Persidangan I Tahun Sidang 2018-2019, adalah sebagai berikut:
NO. N A M A JABATAN
KEMENTERIAN PUPR
STAF AHLI
1. A. Ghani Ghazali Akman Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan
DITJEN BINA MARGA
1. Budi Amin Kepala Balai Jalan Nasional
DITJEN SDA
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2018 Hal 11
L.3. Data-data Pendukung L.3.1. Gempa Bumi
Pusat Gempa:
Lokasi : 8.37 LS – 116.48 BT (18 KM Barat Laut LOMBOK TIMUR NTB) Kedalaman : 15 KM (PEMUTAHIRAN)
1. Asdin Juliady Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I
DITJEN CIPTA KARYA
1. Rina Agustin Indriyani Sesditjen Cipta Karya
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DITJEN HUBDAT
1. Chandra Irawan Direktur Prasarana Perhubungan Darat
DITJEN HUBLA
1. Amiruddin Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak
2. Sugeng Wibowo Direktut Navigasi
DITJEN HUBUD
1. Polana BP Direktur Bandara
BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN (BASARNAS)
1. Kolonel (Mar.) Budi Purnama Direktur Sistem Komunikasi
2. I Nyoman Sidakarya Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram
BMKG
PUSAT
1. Untung Merdijanto Sekretaris Utama BMKG
DAERAH
1. Wakodim Kepala Stasiun Klimatologi Lombok - Koordinator NTB
2. Agus Riyanto Kepala Stasiun Geofisika Mataram
PT ANGKASA PURA I
1. Lukman F. Laisa Direktur Teknis
2. Wendo Asrul Rose Direktur Operasi
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2018 Hal 12
Magnitudo 7,0 SR
Kronologis Kejadian: GP I: 29 Juli 2018, Pukul: 06:47:39 WITA, M = 6.4 Kedalaman 24 Km GP II: 05 Agustus 2018, Pukul: 19:46:37 WITA, M = 7.0 Kedalaman 32 Km GP III: 09 Agustus 2018, Pukul: 13:25:32 WITA, M = 5.9 Kedalaman 14 Km GP IV: 19 Agustus 2018, Pukul: 12:10:23 WITA, M = 6.3 Kedalaman 14 Km
Sejak tanggal 29 Juli - 19 Agustus 2018 sudah terjadi sebanyak 1,327 kali gempa, 84 kali gempa bumi yang dirasakan. Sejak tanggal 19 – 22 Agustus 2018 (Sehari sebelum kunjungan Kerja Komisi V DPR RI) Jumlah gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak 239 kali,14 kali gempa yang dirasakan. L.3.2. Peta sebaran Gempa Bumi sejak 5- 19 Agustus 2018
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2018 Hal 13
Sampai saat ini BMKG Masih memonitor aktifitas gempa bumi susulan dengan peralatan yang
tersebar di Lombok sampai aktifitas gempa bumi ini selesai. Kerjasama dengan ITB
meletakkan seismograf selama satu bulan di Lombok. BMKG segera memasang peralatan
magnet bumi di Taliwang – Sumbawa.
L.3.3. Dampak Terjadinya Gempa Bumi Lombok
Gempa Bumi Lombok telah memberikan dampak bagi masyarakat di Lombok. Selain
merusakkan bangunan dan fasilitas public, bangunan dan milik masyarakat pun rusak parah.
BNPB melaporkan data tentang Korban Gempa:
L.3.3.1. Korban Jiwa
Korban Meninggal Dunia : 555 orang
Luka Berat : 709 orang
Luka ringan : 345 orang
Pengungsi : 402 529 orang
Rumah Masyarakat: o Rumah Rusak Berat: 76,765 unit; o Rumah Rusak Sedang: 2,584 unit; o Rusak Ringan: 35,594 unit
Fasilitas Umum: o Sekolah 1,229 unit o Jembatan 2 Unit o RS/Puskesmas 10 Unit o Mesjid 133 Unit o Pura 15 Unit
L.3.3.2. Kerusakan Infrastruktur Terjadi kerusakan Jalan Seatlement, Keretakan jalan di 8 Lokasi dan Longsoran di 13 titik longsor;
- 5 Lokasi sudah dilakukan perbaikan dan sudah tuntas 100%
- 3 Lokasi sedang dilakukan perbaikan ( sisa penutupan aspal )
dengan progress sudah mencapai 80%
Terkait adanya Longsoran;
- 5 Titik telah dilakukan pembersihan atas matrial longsor dan Sudah tuntas 100%
- 8 Titik sedang dilakukan pembersihan material longsor ( telah dilakukan pembersihan
sampai badan jalan, sisa di bahu dan saluran air) dengan progress sudah mencapai
80%
Terjadi kerusakan Jembatan sebanyak 12 bh;
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2018 Hal 14
- 10 bh Jembatan telah dilakukan perbaikan dan sudah tuntas 100%
- 2 bh Jembatan sedang dilakukan perbaikan yaitu;
a. Jembatan Tampes seang dilakukan Pasangan Bronjong
Progress mencapai 30%
b. Jembatan Baburung II, sedang dilakukan persiapan untuk
pemasangan stopper yang akan dilaksanakan pada tanggal
24 Agustus 2018
Telah dilakukan penurunan alat berat sebanyak,21 unit Escavator, 2 unit Loader, 3 unit
Dozer, dan 33 unit Dump Truck;
Penurunan 21 unit escavator digunakan untuk;
- 19 unit digunakan untuk melakukan pembersihan puing – puing bangunan
- 2 unit digunakan untuk melakukan pembersihan terhadap material longsor
Penurunan 2 unit loader digunakan untuk;
- 1 unit digunakan untuk melakukan pembersihan puing – puing bangunan
- 1 unit digunakan untuk melakukan pembersihan terhadap material longsor
Penurunan 3 unit dozer digunakan untuk;
- 2 unit digunakan untuk melakukan pembersihan puing – puing bangunan
- 1 unit digunakan untuk melakukan pembersihan terhadap material longsor
Penurunan 33 unit dump truck digunakan untuk;
- 28 unit digunakan untuk melakukan pembersihan puing – puing bangunan
- 5 unit digunakan untuk melakukan pembersihan terhadap material longsor
L.3.3.3. Kerusakan Rumah Peduduk
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2018 Hal 15
L.3.4. Peta Sebaran Pengungsi
Jumlah Pengungsi yang terdata hingga tanggal 22 Agustus 2018 sebanyak 115,817 KK dan
431,416 jiwa di 502 titik pengungsian. Detail informasi adalah sebagai berikut:
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2018 Hal 16
L.3.5. Kondisi Tanggap Darurat dan Penanganannya
Sebagai bagian dari upaya Tanggap Darurat Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat telah
mengeluarkan kebijakannya dengan SK GUBERNUR NTB NOMOR 360-612 TAHUN 2018
tentang PembentukanTim Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Alam gempa Bumi di
Lombok - NTB
Gelar Operasi Tanggap Darurat yang dilaksanakan untuk Penanganan Korban pasca Gempa antara lain:
Pencarian penyelamatan
Dukungan sandang pangan
Dukungan penampungan
Pemasangan tenda
Membuka jalur ke lokasi
Pembersihan Bangunan yang roboh di Simpang 4 pemenang dan sepanjang jalan Protokol
Rehabilitasi pasar Tradiisional dan Sekolah Darurat. Yang tertutup:
Sosialisasi bhw ancaman tsunami sudah selesai
Perlindungan anak dlm kondisi darurat bencana
Dukungan kesehatan (pemeriksaan,operasi, dll)
Evakuasi kpd wisatawan
Dukungan trauma healing & psikologi social paska bencana
Pembersihan puing dan jalan akses masy
Merobohkan bangunan yg roboh. L.3.6. Bantuan Untuk Pengungsi L.3.6.1. Data Sebaran Bantuan Pengungsi di Pulau Lombok
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2018 Hal 17
L.3.6.2. Kebutuhan yang Mendesak untuk Pengungsi
Tenda tenda keluarga masih kurang untuk pengungsian beserta alas tidurnya beserta selimut.
Kekurangan makanan berupa natura
Air Bersih dan Instalasi Tandon/ Tangki Air.
MCK/toilet darurat
Sekolah Darurat serba guna dan tempat pelatihan Trauma healing kepada para korban gempa;
KekuranganAlat Berat dan alat Pemotong Baja L.3.6.3. Beberapa kegiatan bantuan kepada pengungsi yang dilaksanakan oleh Tim Penanggulangan Bencana
1. Penyediaan Prasarana & Sarana Air Bersih & Sanitasi yang tersebar di 10 posko:
a. 70 unit Tenda Hunian Darurat (THD);
b. 50 unit Hidran Umum (HU) dengan kapasitas @2000 Liter terpasang.
c. 100 HU dalam tahap instalasi/pemasangan dan 200 HU dalam perjalanan.
d. 26 WC portable
e. 19 mobil tangki air (MTA) sudah bergerak dalam area yang disepakati bersama
Kementerian PUPR, BNPB, POLISI dan PMI;
f. Sedang dilakukan perbaikan Sistem Transmisi PDAM (kualitas air kotor)
g. Kendala pendistribusian air: jumlah dan lokasi desa terdampak yang tersebar.
2. Penyediaan Air Baku
a. 44 Sumur & Pompa Air Tanah sudah berfungsi (5 di Kab. Lombok Timur dan 39 di
Kab. Lombok Utara)
b. 3 Sumur & Pompa Air Tanah dalam proses pengerjaan
3. Mobilisasi Alat Berat
a. 19 ekskavator, 4 dozer/loader, dan 33 dumptruck, dimana 7 ekskavator, 2
dozer/loader, dan 17 dumptruck digunakan, sedangkan sisanya dalam posisi
standby di Kec. Tanjung.
4. Jalan & Jembatan
a. Telah dilakukan penanganan Jembatan Sokong Kec. Tanjung KM 43.
5. Rumah Tahan Gempa
a. Terus dilakukan verifikasi terhadap rumah yang rusak;
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2018 Hal 18
b. Akan dilakukan supervisi pada tahap rehab-rekon dengan mengacu pada pedoman
dan standar desain rumah tahan gempa (bantuan Rp 50 juta/unit, type 36).
c. Beberapa rumah contoh tipe Risha strukturnya tidak mengalami kerusakaN saat
kejadian gempa
6. Fasilitas Umum
a. 31 fasilitas umum darurat (Rumah Sakit, Sekolah, dll) siap dibangun bersama
dengan BUMN, contoh RSUD darurat akan dibangun di lokasi terminal seluas
3.600 m2.
6. Bendungan
a. 3 bendungan di Pula
L.3.7. Solusi Mitigasi Bencana : Rumah Tahan Gempa Dengan Teknologi Risha (Rumah
Instan Sederhana Sehat)
Prinsip rumah tahan gempa bila terjadi gempa besar bangunan bisa rusak tetapi
struktur tidak boleh roboh, sehingga tidak terjadi korban jiwa.
Bantuan sebesar Rp. 50 juta per unit tipe 36 Sedang dilakukan verifikasi rumah rusak
(berat, sedang, ringan)
Akan dilakukan supervisi dalam tahap rehab-rekon dengan mengacu pada pedoman
dan standar desain rumah tahan gempa (Model RISHA).