IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

38
IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DI PASAR MARDIKA KOTA AMBON SKRIPSI Diajukan guna memenuhi Syarat-syarat memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH) Pada Program Studi Perbandingan Madzhab Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon Oleh: SARIFUDIN NIM. 150103006 PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MADZHAB FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON 2019

Transcript of IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

Page 1: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 TAHUN

2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DI PASAR MARDIKA KOTA

AMBON

SKRIPSI

Diajukan guna memenuhi Syarat-syarat memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH)

Pada Program Studi Perbandingan Madzhab Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon

Oleh:

SARIFUDIN

NIM. 150103006

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MADZHAB

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON

2019

Page 2: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …
Page 3: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …
Page 4: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

ABSTRAK

NAMA : SARIFUDIN

Nim : 150103006

Jur/Fak : Perbandingan Madzhab/Syariah dan Ekonomi Islam

Judul : Implementasi Pasal 4 UU RI No.33 Tahun 2014 tentang

Jaminan Produk Halal di Pasar Mardika Kota

Ambon

Judul Penelitian ini adalah Implementasi Pasal 4 UU RI No.33 tahun 2014

tentang Jaminan Produk Halal di Pasar Mardika Kota Ambon. Adapun Masalah

penelitian ini yaitu : Bagaimana Implementasi Pasal 4 UU RI No. 33 tahun 2014

tentang Jaminan Produk Halal di Pasar Mardika Kota Ambon? Apakah faktor-faktor

yang mempengaruhi implementaasi pasal 4 UU RI No.33 Tahun 2014 tentang

Jaminan Produk Halal di Pasar Mardika Kota Ambon?.

Tipe penelitian yang dilaksanakan ini adalah tipe penelitian lapangan yang

didasarkan pada kaidah-kaidah kualitatif. Penelitian lapangan adalah penelitian yang

data utamanya diperoleh dari informasi-informasi dan bukan dari kepustakaan.

Sedangkan maksud dari kaidah-kaidah kualitatif adalah bahwa penelitian tidak

menggunakan rumus statistik dalam analisisnya. Metode yang digunakan adalah

wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang diperoleh dan

telah dikumpulkan serta diolah dengan metode kualitatif karena dilihat dari sifat dan

data penelitianya yang berupa deskriptif. Data tersebut kemudian disajikan secara

deskriptif analitis.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi Pasal 4 UU RI No.33 tahun

2014 tentang Jaminan Produk Halal di Pasar Mardika Kota Ambon belum berjalan

secara Maksimal hal ini berdasarkan masih banyaknya produk yang beredar dan

diperdagangkan di Pasar Mardika tidak mempunyai Label Halal, hal tersebut

disebabkan beberapa faktor sseperti belum adanya Peraturan Pelaksana, belum

Page 5: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

adanya Sosialisasi dari lembaga terkait, dan tidak adanya keperdulian dan

pemahaman Masyarakat tentang Halal. Selain itu Materi Muatan Pasal 4 Undang-

Undang RI No.33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal masih bersifat Umum

dan mempunyai Jangkauan yang sangat luas untuk Sertifikasi halal setiap Produk

Yang beredar.

Page 6: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat,

karunia dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

sebagaimana mestinya. Tak lupa pula sholawat beserta salam penulis haturkan ke

junjungan besar Nabi Muhammad Saw yang telah menaungi kita dari zaman jahiliyah

sehingga kita berada dalam manisnya Iman dan Islam seperti sekarang ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, banyak hambatan dan

kesulitan yang dihadapi. Namun, berkat keyakinan, bantuan, serta dukungan dari

keluarga, dosen pembimbing, dan teman-teman semua, sehingga segala kesulitan

yang dihadapi dapat diatasi. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis dengan

penuh ketulusan dan keikhlasan hati hendak menyampaikan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Ayahanda Samarudin dan Ibunda Tersayang Sabaria, yang sudah

mengorbankan segalanya. Menderita, mengasuh, mendidik, mencurahkan

perhatian dan kasih sayang yang tulus. Dengan susah payah membesarkan dan

mendoakan sehingga menjadi motivasi bagi penulis utnuk terus bersemangat

dalam menyelesaikan studi. Adik Arni, adik Jeki, Yassar, Kakek dan Nenek,

Bibi saya MM Tani, Bibi Rufina, Bapak Aril, Sepupu Miana, Muliadin,

Zulkifli yang selalu meberi semangat untuk tetap kuat samapi akhir. serta

Bapak Tua biasa disapa dengan sebutan Rektor, Nenek Asi, Bibi Aysah,

Page 7: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

Muhammad Nasir, Jalaludin yang selalu memeberikan seluruh perhatian serta

cinta dan kasih sayang yang tiada habis-habisnya bahkan do`a-do`a

munajatnya yang tak terhenti-hentinya siang dan malam kepada Allah SWT.

2. Bapak DR. H. Hasbollah Toisuta, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Ambon dan para Wakil Rektor, yang telah memberikan

andilnya dalam perkembangan Institut Agama Islam Negeri Ambon.

3. Bapak DR. Djumadi Djunaidi, M.H, selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Ekonomi Islam dan Wakil dekan I Bidang Akademik, Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan dan Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan dan Kerja Sama Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Institut

Agama Islam Negeri Ambon.

4. DR. Roswati Nurdin, M.HI (Mami Ros) selaku Ketua Jurusan dan Ibu Rosita

selaku Sekertaris Jurusan Perbandingan Madzhab dan Hukum Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Ambon.

5. Umi Thalhah, MA,dan Bapak Ghazali Rahman sebagai Pembimbing I dan II,

atas segala bimbingan dan arahan, demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi

ini.

6. Ustadz Drs. Husen Maswara, M.Thi selaku penguji I dan ibu St. Syahruni

Usman, M.HI selaku penguji II yang telah banyak memberikan kritik, saran

dan arahan serta solusi kepada penulis dalam penilisan skripsi ini.

7. Keluarga besar Calon Magister, Tuan Guru Besar Ustadz Adhar Syahputra

selaku Guru dan juga Kakak yang telah banyak Memberikan Nasehat,

Page 8: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

Masukan bahkan banyak mengajarkan tentang nilai-nilai Kehidupan sehingga

peneliti dapat melalui segala Ujian yang dihadapi selama Proses Perkuliahan

dan Penelitian berjalan, Bapak Sek Rifai Idris selaku Saudara, Sahabat, teman

seperjuangan yang selalu menemani dalam setiap proses Akademik bahkan

dalam mencari Cinta Sejati yang tak kunjung dapat.

8. Kepala unit perpustakaan IAIN Ambon dan staf-stafnya atas pelayanan di

perpustakaan.

9. Bapak-bapak, Ibu-ibu dosen, karyawan serta semua civitas akademika IAIN

Ambon.

10. Keluarga besar LABC, Kanda Gede, La Aubo, S.Sos, Surida, Sarman, Arifin,

M. Faris, dan Juga Hubby yang telah memberikan dorongan untuk

penyelesaian tugas akhir ini. kepada sahabat dan Keluarga Besar Jurusan

Perbandingan Madzhab wabil Khusus angkatan 2015, Adhar Syaputra, Rifai

Idris, Irma Mangar, Dessy Amaliah Rumluan, Suryani Tuanaya, Iklim Risaldi

Rudy, Fatmawaty Dewi Tukloy, Adit Abas Kaliamang, Intan Puspita

Betaubun, Sulfan Baun, dan Teman-Teman PMH Kelas B

11. Sahabat-Sahabat Seperjuanganku di Lokasi KKN Dusun Suhuputih dan

Keluarga Besar Dusun Suhuputih dan tidak lupa pula Teman-Teman

Paguyuban Aowasiangko dan Tak lupa pula yang spesial penyemangat yang

selalu menyenangkan hati, sosok Bidadari Surga (TRK).

12. Kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya

yang telah banyak memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 9: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

Akhirnya skripsi ini kami persembahkan dalam sidang ujian mnaqasyah.

Semoga bermanfaat. Hanya Allah SWT yang bisa membalas segala kebaikan kalian

semua yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Ambon, Maret 2019

Penulis

Page 10: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

61

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i

ABSTRAK....................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR................................................................................................iii

PERNYATAAN KEASLIAN....................................................................................iv

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................v

DAFTAR ISI...............................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................8

C. Batasan Masalah....................................................................................8

D. Tujuan Penelitian...................................................................................9

E. Manfaat Penelitian.................................................................................9

F. Definisi Operasional............................................................................10

G. Tinjauan Pustaka..................................................................................12

H. Metode Penelitian................................................................................14

I. Garis-Garis Besar Isi Skripsi...............................................................18

BAB II KAJIAN TEORITIS....................................................................................20

A. Pengertian Implentasi (Penerapan)......................................................20

B. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Implementasi...............................24

C. Sejarah dan Perkembangan makanan Halal di Indonesia...................26

Page 11: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

62

D. Tujuan Jaminan Produk Halal (JPH)...................................................32

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN......................................33

A. Kondisi Geografis Kota Ambon..........................................................33

B. Kondisi Geografis dan Sosial Ekonomi Pasar Mardika Kota Ambon.34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................36

A. Perubahan Kewenangan LPPOM MUI berdasarkan UU JPH.............36

B. Distribusi Produk Halal di Pasar Mardika Kota

Ambon......................43

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Pasal (4) Undang-

Undang RI Nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal......47

D. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Pasal (4)

UU

JPH.......................................................................................................52

BAB V PENUTUP.....................................................................................................60

A. Kesimpulan..........................................................................................60

B. Saran....................................................................................................61

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................62

Page 12: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

63

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang berideologikan Pancasila sebagai

pandangan hidup suatu bangsa. Indonesia juga merupakan Negara yang mengakui

dan melindungi keberagaman Masyarakat, salah satunya keberagaman dalam

beragama. Itu dapat dibuktikan dalam sila pertama pada pancasila yang berbunyi:

“Ketuhanan yang Maha Esa”. Untuk mewujudkan ketentuan yang dimaksud pada sila

pertama, maka nilai-nilai keberagaman dalam beragama itu kembali di tuangkan

dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang berbunyi:

“Atas berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan di dorongkan oleh

keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat

Indoneesia menyatakan dengan ini kemrdekaanya”. Kemudian kembali

diimplementasikan dalam butir Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik

Indonesia sebagaimana terdapat pada Pasal 29 ayat (2) yang berbunyi: “Negara

Menjamin Kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-

masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya itu”. 1

Sedangkan dalam UU no 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

sebagaimana di sebutkan dalam pasal 22 yang berbunyi, (1) “setiap orang bebas

memeluk agamanya masing-masing untuk beribadat menurut agama dan

1 Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia, (Jakarta: 2018) h.161

Page 13: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

64

kepercayaanya itu”. (2) Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk

agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

itu”.2 Dengan demikian, pada dasarnya aturan kehidupan dalam beragama

menyangkut semua aspek kehidupan, baik masa lalu, masa kini maupun masa yang

akan datang, mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya atau biasa disebut

dengan (Habluminaullah), Manusia dengan sesamanya atau biasa di sebut dengan

(Habluminannas) dan hubungan manusia dengan Alam atau biasa di sebut dengan

(hablumminal’alam), sehingga jangkauanya sangatlah luas. Dalam sejarah

perkembangan telah terjadi perubahan dalam pola hidup manusia dalam beragama

yang pada hakekatnya berkembang sejalan dengan proses perkembangan teknologi

dan social budaya.

Ajaran Islam memang mencakup seluruh aspek kehidupan, takterkecuali

masalah makanan. Makanan merupakan keperluan yang penting bagi manusia. Dalam

memilih makanan, kebanayakan konsumen lebih mengutamakan cita rasa makanan

dan kurang memperdulikan kehalalanya. Sejaran dengan ajaran syariah Islam

konsumen muslim menghendaki agar produk-produk yang dikonsumsi terjamin

kehalalanya dan kesucianya. Dalam ketentuan halal, haram, thayyib dan subhat

terkandung nilai spiritual serta mencerminkan keluhuran budi pekerti dan akhlak

2 Undang-Undang RI, tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 22

Page 14: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

65

seseorang. Oleh karenanya, syariat Islam menaruh perhatian yang sngat tinggi dalam

menentukan makanan minuman itu halal, haram, atau meragukan (syubhat).3

Indonesia sebagai Negeri dengan penduduk muslim terbesar di dunia, yaitu

190.113.060 dari total jumlah penduduk 237.641.326 jiwa atau 80% (BPS, 2013), isu

makanan halal menjadi isu yang sensitive bagi masyarakat. Selain itu, Indonesia juga

merupakan pasar konsumen muslim yang sangat potensial. Pemerintah memiliki

tanggung jawab besar melindungi masyarakat secara keseluruhan, terutama

konsumen atas kehalalan produk-produk yang beredar dan di pasarkan. Demikian

juga para produsen, secara hukum, etika, dan moral berbisnis di tuntut memiliki

tanggung jawab produk ( product liability ) atas produk yang di edarkan jika terdapat

cacat, membahayakan, atau tidak memenuhi standar yang telah di perjanjikan.4

Kata halal dan haram sendiri merupakan istilah Al-qur’an dan ini digunakan

dalam berbagai tempat dengan konsep berbeda, dan sebagianya berkaitan dengan

makanan dan minuman. Kedua kata tersebut juga digunakan dalam Hadis Nabi Saw.

halal secara bahasa menurut sebagian pendapat, berasal dari akar kata احل yang

artinya (لابحة) artinya sesuatu yang di bolehkan menurut syariat. al-Jurjani menulis,

kata "halal" berasal dari kata احل yang berarti "terbuka"(الفتح). secara istilah, berarti

sesuatu yang tidak di kenakan sanksi penggunaanya atau sesuatu perbuatan yang di

bebaskan syariat utk dilakukan.

3 Muchtar Ali, Konsep Makanan Halal dalam tinjauan Syariah, (2006) h.1 4 Muchith A. Karim, Perilaku Komunitas Muslim Perkotaan dalam Mengkonsumsi Produk

Halal, (Jakarta: 2013) h.1

Page 15: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

66

Abu Muhammad al-Husayn ibn Mas'ud al-Baghawi (436-510H) dari

madzhab Syafi'i, berpendapat bahwa kata halal berarti sesuatu yang dibolehkan oleh

syariat karena baik. Muhammad ibn Ali al-Syawkani (1759-1834H) berpendapat,

dinyatakan sebagai halal karena telah terurainya simpul tali atau ikatan larangan yang

mencegah. Dari kalangan ulama kontemporer seperti Yusuf al-Qaradhawi,

mendefinisikan halal sebagai sesuatu yang dengannya terurailah buhul yang

membahayakan, dan Allah memperbolehkan untuk di kerjakan. Sementara Abd al-

Rahman ibn Nashir ibn al-Sa'di mendefinisikan kata halal menyorotinya ketika

bagaimana memperolehnya, bukan dengan cara gashab, mencuri, dan bukan sebagai

hasil muamallah yang haram atau berbentuk haram.5

Dari beberapa penjelasan tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan halal

adalah sesuatu yang diperbolehkan syariat untuk (i) dilakukan, (ii) digunakan, (iii)

diusahakan, karena telah terurai tali atau ikatan yang mencegahnya atau unsur yang

membahayakanya dengan disertai perhatian cara memperolehnya, bukan dengan hasil

muamallah yang dilarang.

Dasar yang digunakan untuk menunjukan keharusan mengonsumsi makanan

dan minuman, tumbuhan dan binatang/hewan yang telah halal lagi thayib (baik)

tercantum dalam al-qur’an dan hadis. Contoh perintah untuk mengonsumsi dan

memanfatkan yang halal yaitu: Q.s al-Baqarah [2]: 168 dan Q.s al-Nahl [16]: 4, al-

Maidah [5]: 87 dan 88, al-Anfal [8]: 69, an-Nahl [16]: 114. Dalam ayat-ayat ini kata

5 Ibid, h.2

Page 16: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

67

halal menjadi dasar perintah mengosumsi makanan dan minuman yang halal dan

thayib.

Tujuan pengaaturan halal suatu makanan menurut para Ulama menegaskan

bahwa hukum Islam diciptakan untuk mewujudkan kemaslahatan manusia di dunia

dan di akhirat. Kemaslahatan yang ada bersifat primer (dharuriyya), sekunder

(hajiyyah), dan bersifat tersier (tahsiniyyaah), sebagaimana dinyatakan Imam al-

Ghazali dan al-Syathibi. Menurut Imam al-Syathibi, tugas syariah berorientasi pada

terwujudnya tugas-tugas kemanusiaan yang terdiri atas bagian primer (dharuriyya),

sekunder (hajiyyah), dan tersier (tahsiniyyaah). Primer artinya sesuatu yang harus ada

guna terwujudnya kemaslahatan agama dan dunia. Apabila sesuatu itu hilang,

kemaslahatan manusia akan sulit terwujud, bahkan akan menimbulkan kerusakan,

kekacauan dan kehancuran.6

Disisi lain kebahagiaan dan kenikmatan akan lenyap dan kerugian yang nyata

akan muncul. Untuk menjaga hal tersebut diperlukan dua hal. Pertama, sesuatu yang

dapat menjaga dan menguhkukan pondasi dan kaidah syariat dan merupakan aspek

utama untuk menjaga keberadaan syariat. Kedua, sesuatu yang dapat mencega

pelanggaran lansung atau tidak lansung terhadap syariat dan merupakan aspek untuk

menghindari kepunahan syariat.

Apabila syariat bertujuan untuk menjaga kemaslahatan, ini dapat dipahami

bahwa syariat bertujuan mencegah dan menghilangkan kerusakan-kerusakan. Prinsip

6 Download.portalgaruda.org (diakses tanggal 6 April 2019)

Page 17: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

68

ini di tegaskan dalam hadis “tidak ada kemudaratan dan tidak boleh memudaratkan.

Hadis tersebut adalah hadis ahad. Maksud hadis ini tidak ada kemudaratan dan tidak

boleh memudaratkan, yaitu seseorang tidak boleh merusak dirinya dan orang lain.

Tidak boleh memulai berbuat kerusakan atau membalas dengan kerusakan. Apabila

kerusakan dan perbuatan merusak dilarang, kemaslahatan dan kesejahteraan akan

terjaga dan terpelihara. Dan hadis ini ada ulama berkesimpulan bahwa pada

prinsipnya kemudaratan itu haram. Kata mudarat yang dimuat dalam hadis tersebut

berbentuk umum dalam ungkapan peniadaan. Dengan demikian yang dimaksud

mudarat yaitu pelbagai jenis kerusakan. Sedangkan kemaslahatan pada prinsipnya

adalah mubah.

Imam Syathibi mengisyaratkan bahwa pemeliharaan kemaslahatan atau

tujuan-tujuan syariat dapat di wujudkan dalam dua bentuk, yaitu positif dan negative.

Positif dalam arti syariat harus memelihara hal-hal yang dapat menegangkan dan

mengukuhkan pilar-pilarnya dan negative dalam arti syariat adalah mencegah

pelanggaran lansung atau tidak lansung yang dapat merusaknya. Oleh karena itu

mencegah kerusakan sangat diperlukan untuk menegahkan kemaslahatan.

Sebagai bentuk perlindungan dan untuk mewujudkan hak-hak beragama

sebagaimana dalam sila pertama ideology bangsa yang berbunyi “Ketuhanan yang

Maha Esa” kemudian dalam pembukaan UUD NRI Indonesia dan tertuang kembali

Page 18: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

69

dalam pasal 29 ayat (2)7 “Negara Menjamin Kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk

memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan

kepercayaanya itu”. Maka pemerintah menyetujui undang-undang yang di bahas

secara bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia yaitu UU nomor 39

TAHUN 1999 tentang hak asasi manusia sebagaimana terdapat dalam pasal 22 ayat

(1) DAN (2) yang kemudian lebi khusus itu dituangkan dalam UU Nomor 33 tahun

2014 Tentang Jaminan Produk Halal, sebagaimana tercantum dalam pasal 4 UU

Nomor 33 tahun 2014 yang berbunyi, “produk yang masuk, beredar dan di

perdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal”.

Undang-Undang Nomor 33 tahun 2014 tentang JPH sebagai landasan Hukum

memberi perlindungan hukum konsumen muslim terhdaap ketidak pastian

penggunaan pelbagai produk makanan dan minuman halal baik dalam bentuk barang

dan jasa sesuai dengan kewajiban hukum islam.8

Walaupun sudah di berlakukan UU Nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan

Produk Halal (JPH) belum sepenuhnya memberikan perlindungan hukum bagi

konsumen muslim terhadap produk makanan dan minuman halal, karena Undang-

Undang ini belum efektif berlakunya dan efektifnya berlakunya 5 tahun setelah

pengesahan yaitu tahun 2019, berdasarkan pasal (66) Undang-undang Nomor 33

tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal menyatakan, undang-undang yang berlaku

7 Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia, (Jakarta: 2018) h.161 8 Aal Lukmanul Hakim, Dissecting the contents of law of Indonesia of halal product

assurance, Indonesia law review (Januari-April 2015), h.89

Page 19: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

70

sebelum berlakunya undang-undang ini tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan

dengan undang-undang nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.

Dewasa ini masih banyak ditemukan peredaran produk makanan dan

minuman baik yang tersebar di pasaran Salah satunya Produk Kemasan Usaha Kecil

Menengah yang dikelolah oleh Masyarakat. Hal ini menunjukan masih rendahnya

kewajiban pelaku usaha mengikuti ketentuan hukum sertifikat halal.

Berdasarkan Uraian di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan

penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul “Implementasi Pasal 4 Undang-

Undang RI Nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal di pasar

Mardika kota Ambon”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang Masalah sebagaimana diuraikan di atas maka

dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimana Implementasi Pasal 4 Undang-undang RI nomor 33 tahun 2014

tentang Jaminan Produk Halal di pasar Mardika Kota Ambon?

b. Apa saja faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Pasal 4 Undang-

undang RI Nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal di pasar

Mardika Kota Ambon?

C. Batasan Masalah

Page 20: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

71

Ruang lingkup atau batasan mengenai hal-hal yang berkenaan dengan

pembahasan merupakan pembatasan-pembatasan seperlunya terhadap materi yang

hendak dibahas dengan maksud untuk lebih terarahnya pembahasan dan untuk

mencegah meluasnya permasalahan yang kadang-kadang justru akan mengaburkan

pembahasan terhadap permasalahan yang di angkat.

Sesuai dengan permasalahan tersebut di atas, Penelitian ini akan dilakukan di

Pasar Mardika Kota Ambon setelah satu bulan Proposal ini diseminarkan dengan

Objek Para pelaku Usaha dan pedagang di Pasar Mardika Kota Ambon yang sesuai

dengan Tinjauan Pasal (4) Undang-Undang RI Nomor 33 tahun 2014 Tentang

Jaminan Produk Halal.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan Pokok Masalah di atas, maka Penelitian ini mempunyai tujuan

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Implementasi Pasal (4) Undang-undang RI nomor 33

tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal di pasar Mardika kota Ambon.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi Pasal (4)

Undang-Undang RI Nomor 33 tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal di

Pasar Mardika Kota Ambon.

Page 21: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

72

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:

1. Manfaat Teoritis:

a. Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan tentang

Implementasi Pasal (4) UU Jaminan Produk Halal.

b. Diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk

dijadikan arah penelitian yang lebih lanjut pada masa yang

akan datang.

c. Sebagai syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan pada Program

Studi Perbandingan Madzhab, fakultas syariah dan Ekonomi

Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat membawa hasil yang dijadikan

bahan masukan bagi para pihak yang menjalankan aturan

terkait.

b. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan penulis dalam

pengembangan ilmu hukum khususnya sistem jaminan halal.

Page 22: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

73

F. Definisi Operasional

Untuk memudahkan dalam memahami judul penelitian ini, dan untuk tidak

terjadi kesalapahaman terhadap arah serta sasaran yang hendak dicapai perlu

dijelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam pengertian judul, Yaitu:

1. Implementasi

Impemelentasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah

rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci.

Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaaan sudah

dianggap fix, sedangkan menurut Daniel A. Mazmanian dan Paul

Sabatier sebagaimana dikutip dalam buku Solihin Abdul Wahab,

mengatakan bahwa Imlementasi adalah memahami apa yang

senyatanya terjadi sesudah suatu program dinyatakan berlaku atau di

rumuskan merupakan focus perhatian.

2. Undang-Undang

Undang-undang adalah suatu peraturan atau keputusan negara yang

tertulis dibuat oleh alat perlengkapan negara yang berwenang

(bersama-sama oleh DPR dan Presiden) dan mengikat masyarakat.9

3. Jaminan Produk Halal (JPH)

a) Jaminan Adalah Memberikan Suatu Kepastian, keamanan,

kenyamana dan keselamatan.

9 http://www.ensikloblogia.com/2016/08/pengertian-undang-undang-dalam-arti.html (di akses

tanggal 10 Februari 2019)

Page 23: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

74

b) Poduk adalah barang atau jasa yang terkait dengan makanan,

minuman, obat-obatan, kosmetik, produk kimiawi, produk

biologi, produk rekayasa genetic, serta barang gunaan yang di

pakai, digunakan, atau di manfaatkan oleh masyarakat.

c) Halal, kata Halal berasal dari bahasa Arab berakar dari kata

halla yang artinya “lepas” atau “tidak terikat”, secara etimologi

kata halal adalah hal-hal yang boleh dan dapat dilakukan

karena bebas atau tidak terikat dengan ketentuan yang

melarangnya atau bisa juga diartikan sebagai segala sesuatu

yang bebas dari bahaya dunia dan akhirat sesuai ketentuan

Islam. Dalam konteks pangan, Halal adalah makanan yang

boleh dikonsumsi, diproduksi, dan dikomersialkan.10

Sesuai Pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Implementasi Undang-

Undang Nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal merupakan Tindakan

pelaksanaan aturan atau keputusan Negara sebagai bentuk Perlindungan dan sebagai

bentuk bagian dari pemenuhan hak-hak yang warga Negara dalam memberikan suatu

kepastian, keamanan, kenyamanan dan keselamatan dalam memproduksi atau

mengkonsumsi Makanan dan Minuman yang baik sesuai ketentuan syariat.

10 Salinan, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentan Jaminan Produk Halal

Page 24: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

75

G. Tinjauan Pustaka

Dalam Rangka menumbuhkan semangat anti plagiat didalam dunia

pendidikan di Indonesia mahasiswa diwajibkan untuk mampu mewujudkan

orisinalitas dan penelitian yang sedang ditulis. Dalam hal ini penulis wajib memakai

minimal 2 (dua) penelitian pembeda, adapun 2 (dua) pembeda dalam penelitian ini

adalah:

1. Skripsi yang berjudul “ Sertifikat Halal pada Produk Makanan dan

Minuman memberi perlindungan dan kepastian hukum hak-hak

Konsumen Muslim “. Yang disusun oleh Syafrida Mahasiswa Fakultas

Hukum di Universitas Tama Jagakarsa. Dalam skripsi ini mengangkat

2 (dua) permasalahan, yaitu tentang: 1) Bagaimana prosedur

pemberian sertifikat halal? 2) apa manfaat sertifikat halal pada produk

makanan dan minuman bagi konsumen Muslim? Hasil dari penelitian

dari skripsi ini adalah Sertifikat halal tidak hanya memberi manfaat

perlindungan hukum hak-hak konsumen muslim terhadap produk yang

tidak halal, tetapi juga meningkatkan nilai jual produk pelaku usaha,

karena konsumen tidak akan ragu lagi untuk membeli produk yang

diperdagangkan pelaku usaha. Logo sertifikat halal memberikan

kepastian hukum kepada konsumen muslim bahwa produk tersebut

halal sesuai syariat islam.

Page 25: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

76

Skripsi diatas menjelaskan tentang prosedur sertifikasi halal dan

jaminan atau kepastian yang diberikan melalui logo sertifikat halal.

Beda halnya dengan penulis yang sedang di teliti yaitu mengenai

Implementasi dari UU No 33 tahun 2014 tentang JPH, penulis meneliti

di bagian pelaksanaan aturan UU No. 33 tahun 2014 tentang JPH dan

faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan dari aturan tersebut,

yang merupakan bagian dari perlindungan Negara dan memberikan

kepastian terhadap produsen dan konsumen Muslim. 11

2. Skripsi yang berjudul “Makanan Halal dan tayyib prespektif al-

Qur’an” yang disusun oleh Kasmawati yang merupakan mahasiswa

Fakultas Ushuludin UIN Alauddin Makassar dengan mengangkat

rumusan masalah: 1) apa hakikat makanan halal dan tayyib?. 2)

bagaimana analisis tekstual Q.S al-Baqarah/2: 168?. 3) bagaimana

unsur-unsur terkandung dalam Q.S al-Baqarah/2: 168?.

Skripsi diatas fokus mengkaji tentang Makanan halal dan juga tayyib

sesuai dengan tuntunan al-Qur’an, Beda halnya dengan penulis yang

sedang di teliti yaitu mengenai Implementasi dari UU No 33 tahun

2014 tentang JPH, penulis meneliti di bagian pelaksanaan aturan UU

No. 33 tahun 2014 tentang JPH dan faktor-faktor yang mempengaruhi

pelaksanaan dari aturan tersebut, yang merupakan bagian dari

11

Syafrida, Sertifikat Halal pada Produk Makanan dan Minuman memberi perlindungan dan

kepastian Hukum Hak-hak Konsumen Muslim.

Page 26: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

77

perlindungan Negara dan memberikan kepastian terhadap produsen

dan konsumen Muslim.12

H. Metode Penelitian

Metode Penelitian adalah cara melakukan sesuatu dengan menggunakan

pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan dengan cara mencari, mencatat,

merumuskan, dan menganalisis sampai menyusun laporan.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilaksanakan ini merupakan penelitian lapangan yang

didasarkan pada kaidah-kaidah kualitatif. Penelitian lapangan adalah penelitian yang

data utamanya diperoleh dari informasi-informasi di lapangan dan bukan dari

kepustakaan. Sedangkan maksud dari kaidah-kaidah kualitatif adalah bahwa

penelitian tidak menggunakan rumusan statistic dalam analisanya.13

1. Jenis Pendekatan

Adupun Pendekatan dalam penulisan skripsi ini yaitu:

a. Pendekatan Secara Yuridis

Pendekatan secara yuridis merupakan pendekatan yang dilakukan dengan

mengkaji peraturan-peraturan yang berlaku dengan literatur yang erat kaitanya

12 Kasmawati, Makanan Halal dan Thayib Prespektif Al-Quir’an, Pdf (diakses tanggal 10

Februari) 13 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group), h.35

Page 27: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

78

dengan kebijakan pemerintah , yang dalam hal ini lebih khusus terhadap penerapan

Pasal (4) Undang-Undang Nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal

(JPH).

b. Pendekatan Secara Empiris

Pendekatan secara Empiris merupakan pendekatan yang dilakukan melalui

pengumpulan informasi tentang kejadian yang terjadi pada prakteknya dan terhadap

pihak-pihak yang dianggap mengetahui masalah yang berhubungan dengan

Implementasi pasal (4) Undang-Undang Nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan

Produk Halal (JPH).14

B. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian ini secara rinci terbagi menjadi dua:

1. Lembaga yang berwewenang dan ikut terlibat dalam proses sertifikasi seperti

MUI Kota Ambon yang berlokasi di Kapaha Kota Ambon.

2. Pelaku Usaha yang Produknya beredar di seputaran Pasar Mardika Kota

Ambon.

Populasi dalam penelitian merupakan kumpulan Individu atau obyek yang

merupakan sifat-sifat umum. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti.

14 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika), h.30

Page 28: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

79

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan setelah satu bulan dari proposal ini di setujui dan

di seminarkan.

D. Sumber Data

Untuk Memperoleh data dari penelitian ini, data yang di dapatkan bersumber

dari data berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan.

Adapun sumber utama dalam penulisan penelitian ini adalah yang diperoleh

dari hasil wawancara terhadap pimpinan atau penanggung jawab Sistem

Jaminan Halal di Majelis Ulama Indonesia Kota Ambon dan Pelaku

Usaha/pedagang makan dan minuman. Wawancara tersebut dikaitkan dengan

pasal (4) Undang-Undang Nomor 33 tahun 2014 Tentang Jaminan Produk

Halal (JPH).

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian

kepustakaan dengan melakukan studi dokumen, arsip dan literature-literatur

dengan mempelajari hal-hal yang bersifat teoritis, konsep-konsep dan

Page 29: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

80

pandangan-pandangan, doktrin dan asas hukum yang berkaitan dengan pokok

penulisan.15

E. Fokus Penelitian

Fokus Penelitian yaitu Mendeskripsikan mengenai implementasi pasal (4)

Undang-Undang Nomor 33 tahun 2014 di Kawasan Pasar Mardika Kota Ambon.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen Utama dalam Penelitian Kualitatif ini adalah Peneliti Sendiri.

Penelitian Kualitatif merupakan pendekatan yang menekankan pada hasil pengamatan

peneliti dilapangan, karenanya peneliti wajib hadir di lapangan mengingat peneliti

berperan sebagai instrument utama dalam pengumpulan data secara lansung.16

Kehadiran Peneliti dilapangan dimaksudkan untuk lebih memahami makna

dan penafsiran terhadap fenomena dan simbol-simbol interaksi di lapangan. Untuk itu

dibutuhkan keterlibatan dan penghayatan peneliti terhadap subyek penelitian di

lapangan. Hal inilah merupakan alasan peneliti harus menjadi Instrumen Kunci (the

key instrument) dalam penelitian kualitatif.

15 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014),

h.135 16

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R d D,

(Cet.XIV; Bandung, 2012) h. 400

Page 30: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

81

Demikian dalam Penelitian Kualitatif, Peneliti merupakan instrumen dalam

hal pengumpulan data dengan cara mengamati secara lansung kepada masyarakat

yang merupakan subjek dari sebuah peraturan terhadap Implementasi pasal (4)

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH).

I. Garis-Garis Besar Isi Skripsi

Untuk lebih mempermudah dalam menyelesaikan proposal ini, dan untuk

mensistematikan pembahasan dengan tujuan agar muda dipahami, maka penulis

menguraikan garis-garis besarnya sebagai berikut:

Bab pertama terdiri dari pendahuluan, yang menguraikan latar belakang,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi

operasional, tinjauan pustaka, metode penelitian dan garis-garis besar isi skripsi.

Bab Kedua Kajian Teoris yang terdiri dari: Pengertian Implementasi

(Penerapan), Faktor-Faktor yang mempengaruhi Implementasi, Sejarah dan

Perkembangan makanan halal di Indonesia, dan Tujuan Jaminan Produk Halal.

Bab Ketiga Penulis Menguraikan Gambaran Umum Lokasi Penelitian Yang

Terdiri dari: Kondisi Geografis Kota Ambon dan Kondisi Geografis dan Sosial

Ekonomi Pasar Mardika Kota Ambon.

Page 31: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

82

Bab ke Empat penulis menguraikan tentang hasil dan Pembahasan

menguraikan tentang, Perubahan kewenangan LPPOM MUI berdasarkan UU JPH,

Distribusi Produk Halal di Pasar Mardika Kota Ambon, Analisis yang mempengaruhi

UU JPH di Pasar Mardika Kota Ambon, Faktor-Faktor yang mempengaruhi

penerapan UU JPH di Pasar Mardika Kota Ambon.

Bab kelima berisi Penutup, penulis mengemukakan kesimpulan dari hasil

penelitian, yang terdiri dari kesimpulan dari pembahasan skripsi dan saran yang

berkaitan dengan permasalahan, dan di ikuti oleh daftar Pustaka.

Page 32: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

96

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Kondisi Geografis Wilayah Kota Ambon

Letak Kota Ambon sebagian besar berada dalam wilayah Pulau Ambon,

yang secara geografis berada pada posisi: 3º - 4º Lintang Selatan dan 128º - 129º

Bujur Timur, di mana secara umum Kota Ambon meliputi wilayah di sepanjang

pesisir dalam Teluk Ambon dan pesisir luar Jazirah Leitimur dengan total panjang

garis pantai 102,7 Km. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1979 luas

wilayah Kota Ambon seluruhnya seluas 377 km2 dan berdasarkan hasil survey tata

guna tanah tahun 1980 luas wilayah daratan Kota Ambon tercatat seluas 359,45 Km2.

31

Secara keseluruhan Kota Ambon berbatasan dengan Kabupaten Maluku Tengah

dengan batas – batas sebagai berikut :

Sebelah utara : Desa Hitu, Hila, Kaitetu, Kec. Leihitu, Kab. Maluku Tengah

Sebelah selatan : Laut Banda

Sebelah timur : Desa Suli, Kec. Salahutu, Kab. Maluku Tengah

Sebelah barat : Desa Hatu, Kec. Leihitu Barat, Kab. Maluku Tengah

Wilayah administrasi Kota Ambon ini berdasarkan Peraturan Daerah

(PERDA) Kota Ambon Nomor 2 Tahun 2006 dimekarkan menjadi 5 kecamatan dari

sebelumnya 3 kecamatan, yang membawahi 20 kelurahan dan 30 desa/ negeri.

31 https://id.m.wikipedia.org, (diakses tanggal 3 Maret 2019)

Page 33: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

97

B. Kondisi Geografis dan Sosial Ekonomi Pasar Mardika Kota Ambon

Pasar Mardika terletak di bagian utara kota Ambon dibagian Barat

berseblahan dengan Pantai Losari, diseblah timur berseblahan dengan Pasar Batu

Merah sedangkan seblah selatan berseblahan dengan Belakang Soya dan wijaya.

tepatnya dekat dengan berbagai fasilitas kota seperti Pelabuhan, Alun-alun dan

kentor-kantor pemerintahan. Pasar ini sudah sejak dulu menjadi bagian penting

aktifitas ekonomi kota Ambon dan memberikan ruang bagi segenap warga Ambon

untuk melakukan perdagangan. Walaupun pasar Mardika adalah pasar yang cukup tua

di Kota Ambon, namun wilayah pasar Mardika adalah tempat terlengkap bagi warga

Ambon untuk membeli berbagai kebutuhan sehari-hari mulai dari bahan makanan

hingga penunjang hidup seperti perkakas, pakaian, bahkan jasa perbankan.32

Keberadaan Pasar Mardika tidak bisa dilepaskan begitu saja dari kehidupan

warga Ambon. Kondisi tradisional yang masih dipertahankan di pasar ini justru

menjadi kelebihan yang dimiliki tempat ini di tengah serbuan berbagai pusat

perbelanjaan modern yang menjamur hampir di banyak kota besar Indonesia. Bagi

warga Ambon, Pasar Mardika seperti rumah nenek yang akan selalu membawa

mereka kembali sekalipun hal-hal yang berbau modern tengah melanda generasi

kekinian.

32 https://www.indonesiakaya.com, (diakses tanggal 3 Maret 2019)

Page 34: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

98

Bau amis ikan begitu terasa menyengat di bawah terik matahari pagi yang

bersinar. Suara bising angkutan umum seolah tak berhenti menyemarakkan suasana

pagi itu. Ratusan orang terlihat berlalu-lalang keluar masuk wilayah pasar utama.

Beberapa becak terlihat berjajar menunggu warga yang selesai berbelanja dan ingin

kembali ke rumah mereka. Keberadaan Pasar Mardika memang tidak dapat lepas dari

kehidupan kota ini berikut warga yang tinggal di dalamnya, mereka seperti sudah

menyatu dan saling membutuhkan satu dengan yang lain.

Page 35: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

123

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan Hasil yang telah ditulis dalam pembahasan sebelumnya sebagai

jawaban dari rumusan masalah yang ada, maka kesimpulan dan saran yang dapat

ditarik oleh peneliti adalah sebagai berikut.

A. Kesimpulan

1. Implementasi Undang-Undang Republik Indonesia No 33 tahun 2014 tentang

Jaminan Produk Halal (JPH), khususnya pada pasal 4 di Pasar Mardika Kota

Ambon belum maksimal. Banyak Produk yang beredar dan diperdagangkan di

Pasar Mardika belum mempunyai label halal diantaranya Produk Home

Industri seperti roti, bakso, tahu, mie ayam dan juga beberapa produk

makanan kemasan seperti bisvit selimut, kotak biru, dan pota bee.

2. Faktor-faktor yang mempunyai terhambatnya pasal (4) Undang-Undang

Jaminan Produk Halal diantaranya, adalah :

a. Belum adanya Peraturan Pelaksana sebagai Turunan pelaksanaan dari

UU JPH.

b. Belum adanya Sosialisasi dari Lembaga-Lembaga yang berwewenang.

c. Pemahaman Masyarakat yang rendah terkait halal. Bahwa yang tidak

halal ternyata pada Babi dan Anjing saja.

Page 36: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

124

d. Keperdulian Masyarakat terbilang masih rendah, disebabkan

generalisasi bahan yang umumnya dipakai adalah bahan-bahan yang

halal.

B. Saran

1. Pemerintah harus bergerak cepat untuk Membuat peraturan Pelaksana sebagai

turunan dari Undang-Undang Jaminan Produk Halal supaya Muatan UU JPH

dapat berjalan dan di Implementasikan secara Maksimal.

2. Diharapkan Pemerintah untuk melakukan sosialisasi secara menyeluruh ke

Berbagai daerah-daerah di seluruh wilayah Indonesia agar para pelaku usaha

dan lembaga-lembaga yang diberikan kewenangan dapat memahami maksud

dan tujuan dan UU JPH tersebut, dan patuh pada ketentuan hukum yang ada.

Page 37: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

125

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muchtar, Konsep Makanan Halal dalam tinjauan Syariah, (2006)

Ali, Zainuddin, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika)

Budi Warno, Kebijakan Publik Teori dan Proses, (Jakarta: PT Buku Kita, 2008)

Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementrian Agama RI, Direktori Produk Halal,

Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan syariah, (2013)

Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementrian Agama RI, Islam dan Produk Halal,

(2007)

Dwiyanti, Sri Harini, Pengantar Hukum Indonesia, Ghalia Indonesia, (Bogor: 2013)

Hakim, Lukmanul, Aal, Dissecting the contents of law of Indonesia of halal product

assurance, Indonesia law review (Januari-April 2015)

Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika MUI, Panduan Sistem

Jaminan Halal LPPOM-MUI (2018)

LPPOM MUI, Indonesia Halal Directory 2011

Marzuki, Mahmud Peter, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group)

Muchith A. Karim, Perilaku Komunitas Muslim Perkotaan dalam Mengosumsi

Produk Halal, (Jakarta: 2013)

Moleong, J Lexi, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2014)

Setiawan, Guntur, Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan, (Jakarta: Balai

Pustaka,2004)

Page 38: IMPLEMENTASI PASAL 4 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 33 …

126

Subarsono AG, Analisis Kebijakan Publik Konsep Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2011)

Wahab, Solihin Abdul , Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi Ke Implementasi

Kebijaksanaan Nfegara, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)

Tinjauan Pustaka, http//elib unikom.ac.id/download.php?id=112335 (diakses tanggal

5 Januari 2019)

http://www.ensikloblogia.com/2016/08/pengertian-undang-undang-dalam-arti.html

http://www.dosenpendidikan.com/7-pengertian-implementasi-menurut-para-ahli-

lengkap/ Diakses tanggal 5 Januari 2019

https://m.hidayatullah.com

12220192.pdf

https://pramascita.wordpress.com