LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI … · Undang-Undang RI Nomor 42 Tahun 2014...

15
1 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI KE KOTA TANJUNG BALAI, PROVINSI SUMATERA UTARA TANGGAL 19 s.d 21 JANUARI 2017 KOMISI V DPR RI JAKARTA, 2017

Transcript of LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI … · Undang-Undang RI Nomor 42 Tahun 2014...

1

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK

KOMISI V DPR RI KE KOTA TANJUNG BALAI,

PROVINSI SUMATERA UTARA TANGGAL 19 s.d 21 JANUARI 2017

KOMISI V DPR RI JAKARTA, 2017

2

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI

DALAM RANGKA PENINJAUAN SARANA DAN PRASARANA INFRASTRUKTUR DAN TRANSPORTASI

KE TANJUNG BALAI, PROVINSI SUMATERA UTARA TANGGAL 19 s.d 21 JANUARI 2017

I. PENDAHULUAN

I.1 Dasar Hukum

1. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan

Pertama Pasal 20, Perubahan Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga

Pasal 23;

2. Undang-Undang RI Nomor 42 Tahun 2014 Tentang Perubahan

Terhadap Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang

Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat,

Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun

2014 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia.

I.2 Maksud dan Tujuan

Maksud Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI adalah :

a. Untuk melakukan pengawasan dengan melihat secara langsung kondisi

sarana prasarana infrastruktur dan transportasi yang menjadi tanggung

3

jawab Komisi V DPR RI.

b. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan pembangunan sarana

prasarana infrastruktur dan transportasi yang telah dan akan dibiayai

APBN.

c. Untuk menyerap aspirasi masyarakat di Kota Tanjung Balai terkait

pembangunan infrastruktur.

Tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja adalah dalam rangka

melaksanakan Fungsi dan Tugas Dewan sesuai dengan Pasal 58, ayat (3),

Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014

Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yaitu:

butir a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-

undang, termasuk APBN, serta peraturan pelaksanaannya

yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya;

butir d. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.

Selanjutnya Tata Tertib DPR RI Pasal 59 ayat (3) juga menyatakan

bahwa: ”Dalam melaksanakan tugas komisi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 58 ayat (3) dan tindak lanjut pengaduan masyarakat, komisi dapat:”

butir f mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau

mengadakan kunjungan kerja spesifik dalam masa sidang,

yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi untuk

ditindaklanjuti.

I.3 Lokasi dan Waktu

Dalam Masa Sidang III Tahun Sidang 2016 - 2017, Komisi V DPR RI

melakukan Kunjungan Kerja dalam rangka peninjauan sarana dan

prasarana infrastruktur dan transportasi pada tanggal 19 s.d. 21 Januari

2017. Dalam kunjungan ini, Komisi V DPR RI melakukan peninjauan,

pertemuan, penyerapan aspirasi, dialog, dan melakukan komunikasi

intensif dengan pemerintah daerah, serta masyarakat luas. Adapun

agenda kunjungan di Kota Tanjung Balai adalah :

4

Adapun jadwal acara Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI adalah sebagai

berikut:

1. Peninjauan Pelabuhan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai Provinsi

Sumatera Utara.

2. Peninjauan Jalan Lingkar Utara akses Pelabuhan

JADWAL ACARA KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR-RI

KE KOTA TANJUNG BALAI TGL. 19 s.d. 21 JANUARI 2017

N

O.

HARI/

TGL

JAM

KEGIATAN KETERANGAN

1. KAMIS, 19 JANUARI 2017

05.15 Berkumpul di Bandara Soetta

Terminal III

Ultimate

Gate 5

06.45 –

09.10

Take off menuju Bandara Kuala Namu, Medan

(langsung) GA 194

09.10 –

09.20

Tiba di Bandara Kuala Namu – Medan, istirahat

sejenak

Diatur Protokol

dan Hubud

09.20 –

11.30 Perjalanan menuju Kota Tanjung Balai

Dgn Bus Pemda +

Patwal

Dikoord Pemda

11.30 –

12.30 Istirahat dan makan siang di RM 100 Pemda

12.30 –

14.00 Melanjutkan Perjalanan Menuju Tanjung Balai Pemda

14.15 –

14.45

Peninjauan Pelabuhan Teluk Nibung, Tanjung Balai

dilanjutkan peninjauan dermaga

Dikoord

Hubla/Hubdat

Kemenhub

hadir: Pelindo I

5

N

O.

HARI/

TGL

JAM

KEGIATAN KETERANGAN

14.45 –

15.15

Peninjauan Jalan Lingkar Utara akses Pelabuhan

(Ekspose di bus)

Dikoord Bina

Marga Kemen.

PUPR

15.15 –

16.00

Peninjauan Rumah Susun Pasar Baru Tanjung Balai

(Tentative)

Dikoord Kemen.

PUPR

16.00 Perjalanan menuju Kota Medan

18.00 –

18.30 Makan Malam di RM

18.30

Melanjutkan perjalanan menuju Hotel JW Marriot

Kota Medan

Catt: Sebagian Anggota kembali ke Jakarta melalui

Bandara Kuala Namu take off pukul 20.35 dgn

GA-195

Dgn Bus Pemda +

Patwal

Dikoord Pemda

21.30 Check in di Hotel JW Marriot

3. JUMAT, 20 JANUARI 2017

06.30 –

07.00 Sarapan di Hotel

08.30 –

09.00 Berkumpul di Lobby Hotel dan Check Out

09.00 –

09.30 Perjalanan menuju Bandara Kuala Namu

10.10 –

12.30 Take off menuju Jakarta Dgn GA 197

12.30 Tiba di Bandara Soekarno – Hatta

4 Daftar Nama Anggota

DAFTAR NAMA

TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR-RI KE KOTA TANJUNG BALAI

TGL. 19 s.d. 21 JANUARI 2017

6

NO. NO. ANG

N A M A

FRAKSI JABATAN

1. A-310 H. MUHIDIN M. SAID, SE, MBA

PG KETUA TIM

2. A-457 MICHAEL WATTIMENA, S.E., M.M.

PD WK. KETUA

KOMISI

3. A-198 Ir. BUDI YUWONO , DIPL, SE PDIP ANGGOTA

4. A-179 Ir. SUDJADI PDIP ANGGOTA

5. A-158 SUKUR H. NABABAN, ST PDIP ANGGOTA

6. A-237 Dr. CAPT. ANTHON SIHOMBING

PG ANGGOTA

7. A-311 HAMKA B. KADY PG ANGGOTA

8. A-303 Hj. AGATIE SULIE MAHYUDIN, SE

PG ANGGOTA

9. A-331 ADE REZKI PRATAMA, SE P-

GERINDRA ANGGOTA

10. A-456 WILLEM WANDIK, S.Sos PD ANGGOTA

11. A-466 Hj. HANNA GAYATRI, SH PAN ANGGOTA

12. A-45 NENG EEM MARHAMAH ZULFA HIZ S.Th.I

PKB ANGGOTA

13. A-114 Ir. SIGIT SOSIANTOMO PKS ANGGOTA

14. A-521 Hj. NURHAYATI PPP ANGGOTA

15. A-23 Drs. H. SOEHARTONO P-NASDEM ANGGOTA

16. A-552 CAPT. H. DJONI ROLINDRAWAN, SE, M.MAR, MBA

P-HANURA ANGGOTA

SEKRETARIAT

17. AAN YULIANINGSIH, S.SOS SEKRETARIAT

18. ARIS MUNANDAR SEKRETARIAT

19. MUHAMAD SUBQI SEKRETARIAT

20. DIMAS DIPOYONO TENAGA AHLI

7

NO. NO. ANG

N A M A

FRAKSI JABATAN

21. SUCIATI PEMBERITAAN

22. NUR FUAD TV PARLEMEN

5 Daftar Nama Pendamping

Daftar Nama Pendamping Mitra Kerja Komisi V DPR-RI yang ikut

serta dalam Kunjungan Kerja adalah sebagai berikut:

NO.

N A M A JABATAN KET

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

1. PAUL AMES

HALOMOAN

KEPALA BALAI PELAKSANA JALAN

NASIONAL II

2.

3.

4.

5.

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

1. IR. HARDY SEKARIANTO

KASUBDIT PELABUHAN SUNGAI DAN DANAU

HUBDAT

2. CAPT. RUDIANA, MM. DIREKTUR PERKAPALAN DAN KEPELAUTAN

HUBLA

3. TENGKU FAISAL S.SiT KSOP KELAS V TANJUNG BALAI ASAHAN/TELUK NIBUNG

HUBLA

4. NUR ISNIN KA OBU WIL. II MEDAN HUBUD

5.

BASARNAS

1 ZAINUL THAHAR KEPALA KANTOR SAR MEDAN

2 ZUL INDRA KOORDINATOR POS TANJUNG BALAI

8

NO.

N A M A JABATAN KET

3

4

5

6

BMKG

1 EDISON KURNIAWAN KEPALA BALAI MKG WILAYAH I MEDAN

2 RENO SUDIBYO

STAF PROGRAM DAN PENYUSUNAN ANGGARAN

3

Selayang Pandang Kota Tanjung Balai

1. Gambaran Umum Wilayah Kota Tanjung Balai

Kota Tanjungbalai adalah salah satu kota di provinsi

Sumatera Utara, Indonesia. Luas wilayahnya 60,52 km² dan

penduduk berjumlah 154.445 jiwa. Kota ini berada di tepi

Sungai Asahan, sungai terpanjang di Sumatera Utara. Jarak

tempuh dari Medan lebih kurang 186 KM atau sekitar 5 jam

perjalanan kendaraan.

Sebelum Kota Tanjungbalai diperluas dari hanya 199 ha (2

km²) menjadi 60,52 km², kota ini pernah menjadi kota

terpadat di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk lebih

kurang 40.000 orang dengan kepadatan penduduk lebih

kurang 20.000 jiwa per km². Akhirnya Kota Tanjungbalai

diperluas menjadi ± 60 Km² dengan terbitnya Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun 1987, tentang

perubahan batas wilayah Kota Tanjungbalai dan Kabupaten

Asahan.

1.1 Letak Geografis Wilayah Kota Tanjung Balai

Secara geografis Kota Tanjungbalai berada di Kawasan

Pantai Timur Sumatera Utara, berada pada koordinat

9

2058’00” lintang utara, 99048’00” bujur timur dengan

ketinggian 0-3 meter dari permukaan laut dan luas wilayah

6.052 Ha. Kota Tanjungbalai terdiri dari 6 kecamatan (31

kelurahan dan 177 lingkungan) yaitu Kecamatan Datuk

Bandar, Datuk Bandar Timur, Tanjungbalai Selatan,

Tanjungbalai Utara, Sei Tualang Raso dan Kecamatan Teluk

Nibung. Secara administratif hampir seluruh wilayah Kota

Tanjungbalai dikelilingi oleh Kabupaten Asahan, dengan

rincian :

➢ Sebelah Utara : Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten

Asahan

➢ Sebelah Selatan : Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten

Asahan

➢ Sebelah Barat : Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten

Asahan

➢ Sebelah Timur : Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten

Asahan.

1.2 Kependudukan Wilayah Kota Tanjung Balai

Hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kota

Tanjung Balai berjumlah 154.445 jiwa yang terdiri atas

77.933 jiwa dan 76.512 jiwa perempuan. Penduduk

Kecamatan terbanyak berada di Kecamatan Teluknibung

dengan jumlah penduduk 35.802 jiwa sedangkan yang

terendah berada di Kecamatan Tanjungbalai Utara Dengan

jumlah penduduk 15.862 jiwa.

Agama

Mayoritas masyarakat beragama Islam: 85.04%, Kristen:

8.00%, Katolik: 0.76%, Budha: 5.69%, Hindu: 0.02% dan

KongHuCu: 0.02%

Dan Berikut adalah tabel penduduk Kota Tanjung Balai Per

Kecamatan Tahun 2010 :

Nomor Kecamatan Penduduk/Jiwa

10

Nomor Kecamatan Penduduk/Jiwa

1 Datuk Bandar 33.797

2 Datuk Bandar Timur 26.942

3 Tanjungbalai Selatan 19.330

4 Tanjungbalai Utara 15.862

5 Sei Tualang Raso 22.712

6 Teluknibung 35.802

1.3 Perekonomian Wilayah Kota Tanjung Balai

Lapangan-lapangan usaha ekonomi dalam klasifikasi sektor-sektor,

yaitu: Sektor Primer, Sektor Sekunder dan Sektor Tersier.

a. Sektor Primer Mencakup kegiatan pertanian dan penggalian

menyumbangkan 22,48 persen terhadap pembentukan total

PDRB Kota Tanjungbalai berdasarkan atas dasar harga

berlaku dengan masing-masing sebesar 20,38 persen dan 2,10

persen;

b. Sektor Sekunder Meliputi industri pengolahan , listrik, gas

dan air bersih serta bangunan menyumbangkan 35,37 persen

terhadap pembentukan total PDRB Kota Tanjungbalai

berdasarkan atas dasar harga berlaku dengan masingmasing

23,02 persen; 0,76 persen dan 11,59 persen;

c. Sektor Tersier Meliputi perdagangan, hotel dan restoran,

angkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan bangunan &

jasa perusahaan, dan jasa-jasa lainnya menyumbangkan

42,15 persen terhadap pembentukan total PDRB Kota

Tanjungbalai berdasarkan atas dasar harga berlaku dengan

masing-masing 20,07 persen; 7,29 persen; 4,27 persen dan

10,52 persen.

2. Isu Strategis Wilayah Kota Tanjung Balai

1) Letak geografis yang sangat strategis berjarak 10,9 mil dari

jalur lintas internasional Selat Malaka yang memiliki

11

aksesibilitas tinggi terhadap Asia Tenggara, Malaysia,

Singapura dan Thailand, sangat mendukung pengembangan

perdagangan ekspor-impor dan peluang investasi. (2)

Dikelilingi oleh daerah hinterland yang kaya dengan sumber

day alam memantanpkan peranan Kota Tanjungbalai sebagai

kota simpul jasa, pusat perdagangan antarpulau dan

antardaerah yang berfungsi sebagai pusat akumulasi,

kolektor, distributor dan pemasaran berbagai barang dan

komoditi hasil pertanian, perikanan, perkebunan dan

pertambangan.

2) Dikelilingi oleh daerah hinterland yang kaya dengan sumber

daya alam memantapkan peranan Kota Tanjungbalai sebagai

kota simpul jasa, pusat perdagangan antarpulau dan

antardaerah yang berfungsi sebagai pusat akumulasi,

kolektor, distributor dan pemasaran berbagai barang dan

komoditi hasil pertanian, perikanan, perkebunan dan

pertambangan 61 Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2005 - 2025 untuk

dipasarkan kedaerah hinterland dengan berorientasi ekspor ke

negara tetangga tetangga, Malaysia, Singapura dan Thailand;

3) Memiliki pelabuhan Teluk Nibung yang terbuka untuk

umum/perdagangan luar negeri untuk ekspor-impor sebagai

pintu gerbang keluar masuk barang dan penumpang untuk

menunjang perekonomian lalu lintas dan barang penumpang

dari dan ke Sumatera Utara serta sebagai jalur transit

perdagangan internasional dan pelabuhan alternatif bagi

daerah hinterland untuk perhubungan laut, inter insuler, antar

pulau dan pesisir.

4) Adanya peraturan daerah Provinsi Sumatera Utara No. 27

Tahun 2003 tentang rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Sumatera Utara, bahwa Kota Tanjungbalai dikembangkan

sebagai Pusat Pelayanan Sekunder A.

5) Adanya kesepakatan kerjasama (MOU) antara Kota

Tanjungbalai , Asahan, Pelindo dan Gubernur Sumatera

Utara Tanggal 13 April 2006 tentang rencana pengembangan

dan pengelolaan pelabuhan Teluk Nibung dan pelabuhan

12

Bagan Asahan, memperkuat posisi Kota Tanjungbalai dalam

pengembangan kawasan ekonomi terpadu (KAPET) dan

Eksport Processing Zone (EPZ);

6) Karakteristik masyarakat Kota Tanjungbalai yang mudah

menerima perubahan, ramah dengan hubungan kekerabatan

antar etnis dan kerukunan diantara umat beragama yang

menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebersamaan

membuat kehidupan sosial dapat berjalan secara harmonis

dan akulturasi budaya terjadi tanpa kendala.

7) Dalam rencana program Agromarinepolitan Provinsi

Sumatera Utara, Kota Tanjungbalai termasuk salah satu

daerah pengembangan Agromarinepolitan pesisir dan pulau-

pulau terkecil, dengan potensi pengembangan nelayan,

perikanan tangkap, budidaya perikanan, pertanian dan

pariwisata bahari.

8) Tersedianya kawasan industri (KEK) seluas 300 ha yang

didukung oleh jalan lingkar utara dan selatan serta persiapan

pendirian Politeknik untuk mengembangkan industri

pengolahan, perikanan, pertanian berbasis hinterland untuk

memperkuat keterkaitan interkoneksi bisnis dan penguatan

aliran input-output dalam satu rantai aktifitas ekonomi.

9) Diusulkannya Kota Tanjungbalai sebagai Network Project

Barter Trade Center, komplementari kerjasama pertumbuhan

segitiga, Indonesia, Malaysia dan Thailand (IMT-GT).

3. Tantangan Kota Tanjung Balai

Belum optimalnya koordinasi pemerintah daerah mengenai

penanganan peningkatan kesejahteraan penduduk miskin di

Kota Tanjungbalai.

Yang menjadi sektor basis dalam sistem perekonomian Kota

Tanjungbalai adalah sektor pertambangan dan penggalian;

bangunan; perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa

kemasyarakatan, sosial dan perorangan, namun sektor

tersebut belum optimal.

13

Sektor perekonomian yang memiliki potensi hingga akhir

tahun perencanaan adalah pertanian, pertambangan dan

penggalian; perdagangan, hotel dan restoran serta sektor

bangunan.

Untuk mendukung pengembangan Pelabuhan Teluk Nibung

sebagai Pelabuhan Nasional seperti yang diarahkan di dalam

RTRWN dan RTRWP Sumatera Utara, maka di Kota

Tanjungbalai di rencanakan pengembangan Kawasan Zona

Eksport di sepanjang tepi Sungai Asahan yang berbatasan

dengan Kabupaten Asahan.

Kota Tanjungbalai merupakan daerah yang rawan bencana

banjir, terutama di kawasan sekitar Sungai Asahan.

Kondisi topografi Kota Tanjungbalai yang relatif datar

membuat system drainase di wilayah ini berkondisi buruk.

Masih rendahnya fasilitasi penataan dan rehabilitasi

lingkungan permukiman kumuh dan lingkungan permukiman

tradisional,

Sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan permukiman

bagi penduduk golongan menegah kebawah yang layak huni,

disediakan fasilitas rumah susun sederhana.

Untuk memenuhi kebutuhan sarana olahraga dan rekreasi di

Kota Tanjungbalai, maka perlu direncanakan satu unit

pengembangan Ruang Terbuka Hijau dengan skala pelayanan

kota.

Perlunya pembebasan lahan di kiri-kanan jalur rel kereta api

sebagai ruang terbuka hijau,

Perlunya pembebasan lahan kiri-kanan sungai yang

diperuntukkan sebagai Daerah Aliran Sungai (DAS).

Dalam mendukung pengembangan kawasan strategis sosial

budaya diperlukan adanya revitalisasi bangunan bersejarah,

Dengan menggali potensi sumberdaya alam di Kota

Tanjungbalai, maka dikembangkan Kawasan Ekonomi

Khusus dengan kegiatan industri terpadu di Kecamatan Sei

Tualang Raso.

14

IV. Temuan dan Draft Rekomendasi Kunjungan Kerja

Komisi V DPR RI ke Kota Tanjung Balai

Pelabuhan Teluk Nibung

Dalam Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Pelabuhan Teluk

Nibung, direncanakan ke depan Pelabuhan Teluk Nibung di Kota

Tanjung Balai akan dijadikan pintu masuk bagi turis dari

Malaysia dan Singapura yang akan berwisata ke Danau Toba. Hal

ini sinergi dengan program Pemerintah Pusat yang sedang

membangun pariwisata di Danau Toba melalui program yang

dilakukan oleh Badan Pelaksana Otorita Pengelola Kawasan

Pariwisata Danau Toba.

Potensi tersebut begitu besar mengingat banyaknya perahu

nelayan yang tambat dan jarak antara Pelabuhan Teluk Nibung

dengan Malaysia dan Singapura relative sangat dekat.

Dalam Kunjungan Kerja, Komisi V DPR RI juga melihat PT.

Pelindo I Sumatera Utara sedang melakukan persiapan-persiapan

untuk mengembangkan Pelabuhan Teluk Nibung. Pelabuhan ini

direncanakan akan menjadi salah satu pelabuhan pariwisata yang

menerima arus wisata penumpang yang datangnya dari Malaysia.

Selain itu Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Balai juga akan

mengembangkan rekreasi lokal di dekat Pelabuhan Teluk Nibung

dengan mengembangkan pusat rekreasi di Pulau Besusen.

Dalam rangka menunjang hal tersebut, pengembangan Pelabuhan

Teluk Nibung dilakukan melalui penataan terhadap terminal

penumpang, terminal penumpang tersebut sesuai rencana akan

dilakukan dengan merevitalisasi sarana dan prasarana terminal

penumpang yang telah ada, serta menambah fasilitas berupa

taman, food court, pusat kerajinan dan kuliner daerah, dan plasa

untuk beristirahat.

Jalan Lingkar Akses Pelabuhan

Jalan lingkar Utara Kota Tanjung Balai sepanjang 14,7 km

dengan lebar 22 m menghubungkan Jalan Nasional ke Pelabuhan

15

Teluk Nibung. Melalui Jalan Lingkar ini diharapkan akses Jalan

Nasional menuju Pelabuhan Teluk Nibung menjadi lancar. Hal

ini tentu sangat mendukung perekonomian di Tanjung Balai.

Kebutuhan pembangunan Jalan lingkar Utara dan Selatan yaitu

sebesar 286 Miliar Rupiah, dengan kondisi jalan sudah dilakukan

perkerasan, namun yang masih belum tersentuh yaitu sepanjang 4

km, dana hingga saat ini yang telah dianggarkan yaitu sebesar 50

Miliar Rupiah.

Draft Rekomendasi

1. Komisi V DPR RI mendukung pembangunan pengembangan

Pelabuhan Teluk Nibung yang akan dilakukan oleh PT Pelindo I

dan diharapkan dapat menjadi pintu gerbang pariwisata dari luar

negeri melalui moda transportasi laut.

2. Komisi V DPR RI meminta agar seluruh pihak mendukung

pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tanjung Balai sehingga

tidak ada hambatan-hambatan.

3. Komisi V DPR RI menerima aspirasi Pemerintah Daerah dan

mendukung pembangunan Jalan Lingkar akses Pelabuhan Teluk

Nibung dengan penganggaran yang dilakukan sesuai dengan

mekanisme peraturan perundang-undangan.

4. Komisi V DPR RI mendukung pembangunan sarana dan

prasarana di Kabupaten Tanjung Balai, yang diharapkan dapat

meningkatkan perekonomian di Kabupaten Tanjung Balai.