Post on 14-Nov-2020
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN ________________________________________________________________________________
i
LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas
berkat rahmat dan karuniaNya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 dapat diselesaikan.
Laporan Kinerja adalah merupakan komitmen nyata dalam membangun
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang baik. Penyusunan
Laporan Kinerja Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 ini
berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Sebagai salah satu wujud pertanggungjawaban pejabat publik kepada
masyarakat tentang kinerjanya, Laporan Kinerja ini bertujuan untuk menyampaikan
perkembangan atas capaian sasaran selama kurun waktu satu tahun. Melalui Laporan
Kinerja ini pula dapat memberikan gambaran mengenai penerapan prinsip-prinsip
Good Governance dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Tersusunnya Laporan Kinerja ini diharapkan dapat memberikan umpan
balik untuk perbaikan dan peningkatan kinerja Pemerintah Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan pada tahun-tahun yang akan datang.
Terima Kasih
Makassar, April 2020
PROF. DR. IR. H. M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr., IPU
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
iii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
Halaman
i
KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK
iv vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum 1 • Kondisi Geografis, Topografi, Geologi, Hidrologi dan Klimatologi 1
• Penduduk 3
• Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan 3
• Kepegawaian 6
1.2. Posisi Strategis Provinsi Sulawesi Selatan 8
1.3. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2019 10
1.4. Issu-Issu Strategis 11
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Stratergis 12
2.2. Perjanjian Kinerja 12
2.3. Indikator Kinerja Utama 13 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian IKU Tahun 2019 18
3.2. Capaian Kinerja Sasaran 19
3.3. Realisasi Anggaran 80 BAB IV PENUTUP
4.1. Simpulan Umum atas Capaian Kinerja 82
4.2. Langkah-Langkah Peningkatan Kinerja 83 LAMPIRAN-LAMPIRAN
- Penyataan Telah Direviu
- Perjanjian Kinerja
- Indikator Kinerja Utama
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Tabel I-1 Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Prov. Sulsel 4
2 Tabel I-2 Susunan Perangkat Daerah Prov.Sulsel Berdasarkan Perda No. 11 Tahub 2019
5
3 Tabel I-3 Rekapitulasi Jumlah Jabatan Struktural yang terisi dan lowong
7
4 Tabel I-4 Komposisi PNS Pmerintah Provinsi Sulawesi Selatan Menurut Golongan
7
5 Tabel I-5 Perumusan Penjelasan Misi RPJMD 9
6 Tabel II-1 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 12
7 Tabel II-2 Indikator Kinerja Utama 14
8 Tabel III-1 Skala Nilai Peringkat Kinerja 17
9 Tabel III-2 Capaian Indikator Kinerja Utama 18
10 Tabel III-3 Perbandingan Antar Target dan Realisasi 20
11 Tabel III-4 Nilai Hasil Evaluasi 21
12 Tabel III-5 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 Tahun Terakhir 21
13 Tabel III-6 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019, Jangka Menengah dan Nasional
22
14 Tabel III-7 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 24
15 Tabel III-8 Perbandingan Antar Target dan Realisasi 25
16 Tabel III-9 Interval Konversi IKM dan Kategori 26
17 Tabel III-10 Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat 27
18 Tabel III-11 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 Tahun Terakhir 28
19 Tabel III-12 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019, Jangka Menengah dan Nasional
28
20 Tabel III-13 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 30
21 Tabel III-14 Perbandingan Antar Target dan Realisasi 32
22 Tabel III-15 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 Tahun Terakhir 33
23 Tabel III-16 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019, Jangka Menengah dan Nasional
34
24 Tabel III-17 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 37
25 Tabel III-18 Perbandingan Antar Target dan Realisasi 38
26 Tabel III-19 PDRB Kawasan (Luwu Utara, Selayar, dan Bone) 39
27 Tabel III-20 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 Tahun Terakhir 40
28 Tabel III-21 Perbandingan PDRB Kawasan (Luwu Utara, Selayar, dan Bone)
40
29 Tabel III-22 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019, Jangka Menengah dan Nasional
41
30 Tabel III-23 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 44
31 Tabel III-24 Perbandingan Antar Target dan Realisasi 45
32 Tabel III-25 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 Tahun Terakhir 46
33 Tabel III-26 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019, Jangka Menengah dan Nasional
47
34 Tabel III-27 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 49
35 Tabel III-28 Perbandingan Antar Target dan Realisasi 51
36 Tabel III-29 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 Tahun Terakhir 52
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
v
37 Tabel III-30 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019, Jangka Menengah dan Nasional
53
38 Tabel III-31 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 54
39 Tabel III-32 Perbandingan Antar Target dan Realisasi 55
40 Tabel III-33 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 Tahun Terakhir 57
41 Tabel III-34 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019, Jangka Menengah dan Nasional
57
42 Tabel III-35 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 60
43 Tabel III-36 Perbandingan Antar Target dan Realisasi 61
44 Tabel III-37 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 Tahun Terakhir 62
45 Tabel III-38 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019, Jangka Menengah dan Nasional
62
46 Tabel III-39 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 65
47 Tabel III-40 Perbandingan Antar Target dan Realisasi 66
48 Tabel III-41 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 Tahun Terakhir 67
49 Tabel III-42 Produktivitas Total Daerah Tahun 2017-2019 67
50 Tabel III-43 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019, Jangka Menengah dan Nasional
68
51 Tabel III-44 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 69
52 Tabel III-45 Perbandingan Antar Target dan Realisasi 71
53 Tabel III-46 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 72
54 Tabel III-47 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 Tahun Terakhir 72
55 Tabel III-48 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019, Jangka Menengah dan Nasional
73
56 Tabel III-49 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 80
57 Tabel IV-1 Simpulan Umum atas Capaian Kinerja 82
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
vi
DAFTAR GRAFIK
Halaman
1 Grafik 1 Perbandingan Realisasi 2019 dengan Target Jangka Menengah 22
2 Grafik 2 Perbandingan Realisasi 2019 dengan Target Jangka Menengah 29
3 Grafik 3 Perbandingan Realisasi 2019 dengan Target Jangka Menengah 34
4 Grafik 4 Perbandingan Realisasi 2019 dengan Target Jangka Menengah 41
5 Grafik 5 Perbandingan Realisasi 2019 dengan Target Jangka Menengah 42
6 Grafik 6 Perbandingan Realisasi 2019 dengan Target Jangka Menengah 47
7 Grafik 7 Perbandingan Realisasi 2019 dengan Target Jangka Menengah 48
8 Grafik 8 Perbandingan Realisasi 2019 dengan Target Jangka Menengah 53
9 Grafik 9 Perbandingan Realisasi 2019 dengan Target Jangka Menengah 58
10 Grafik 10 Perbandingan Realisasi 2019 dengan Target Jangka Menengah 58
11 Grafik 11 Perbandingan Realisasi 2019 dengan Target Jangka Menengah 63
12 Grafik 12 Perbandingan Realisasi 2019 dengan Target Jangka Menengah 68
13 Grafik 13 Perbandingan Realisasi 2019 dengan Target Jangka Menengah 74
14 Grafik 14 Perbandingan Realisasi 2019 dengan Target Jangka Menengah 74
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN ________________________________________________________________________________
1
BBAABB II PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
11..11.. GGaammbbaarraann UUmmuumm
Kondisi Geografis, Topografi, Geologi, Hidrologi dan Klimatologi
Letak geografis Sulawesi Selatan berada pada bagian selatan
semenanjung Pulau Sulawesi, merupakan salah satu wilayah strategis di tengah-
tengah kepulauan Indonesia dan sekaligus menjadi jembatan penghubung
antara kawasan barat dan timur Indonesia, sehingga wilayah ini ditetapkan
sebagai pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI). Berada dalam jalur
strategis yang secara geografis terletak antara 0°12’-8° Lintang Selatan dan
116°48’-122°36’ Bujur Timur serta berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat
disebelah Utara, Teluk Bone dan Provinsi Sulawesi Tenggara di sebelah Timur,
Laut Flores disebelah Selatan dan Selat Makassar di sebelah Barat, secara tidak
langsung mengantarkan Sulawesi Selatan sebagai wilayah perdagangan dan
jasa serta secara ekonomis memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif,
dimana Selat Makassar telah menjadi salah satu jalur pelayaran internasional, di
samping sebagai titik simpul transportasi laut dan udara yang menghubungkan
Asia Timur dan Benua Australia.
Topografi wilayah Sulawesi Selatan membentang mulai dari dataran
rendah hingga dataran tinggi. Kondisi Kemiringan tanah 0 sampai 3 persen
merupakan tanah yang relatif datar, 3 sampai 8 persen merupakan tanah
relatif bergelombang, 8 sampai 45% merupakan tanah yang kemiringannya agak
curam, lebih dari 45% tanahnya curam dan bergunung. Wilayah daratan terluas
berada pada 100 hingga 400 meter DPL, dan sebagian merupakan dataran yang
berada pada 400 hingga 1000 meter DPL.
Kondisi Geologi Sulawesi Selatan, termasuk ke dalam Provinsi Busur
Volkanik Tersier Sulawesi Barat, yang memanjang dari Lengan Selatan sampai
ke Lengan Utara. Secara umum, busur ini tersusun oleh batuan-batuan plutonik-
volkanik berumur Paleogen-Kuarter serta batuan-batuan metamorf dan sedimen
berumur Tersier. Struktur dan formasi geologi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan
terdiri dari volkan tersier, sebaran formasi volkan tersier ini relatif luas mulai dari
Cenrana sampai perbatasan Mamuju, daerah Pegunungan Salapati (Quarles)
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
2
sampai Pegunungan Molegraf, Pegunungan Perombengan sampai Palopo, dari
Makale sampai utara Enrekang, di sekitar Sungai Mamasa, Sinjai sampai
Tanjung Pattiro, di deretan pegunungan sebelah barat dan timur Ujung Lamuru
sampai Bukit Matinggi. Batuan volkan kwarter, Formasi batuan ini ditemukan di
sekitar Limbong (Luwu Utara), sekitar Gunung Karua (Tana Toraja) dan di
Gunung Lompobattang (Gowa).
Adapun kondisi hidrologi wilayah Sulawesi Selatan tercatat dialiri sekitar
67 aliran sungai, dengan jumlah aliran terbesar di Kabupaten Luwu, yakni 23
aliran sungai. Sungai terpanjang tercatat ada satu sungai yakni Sungai Saddang
yang mengalir meliputi Kabupaten Tator, Enrekang dan, Pinrang, panjang sungai
tersebut masing-masing 150 km. Di Sulawesi Selatan terdapat empat danau
yakni Danau Tempe dan Sidenreng yang berada di Kabupaten Wajo, serta
danau Matana dan Towuti yang berlokasi di Kabupaten Luwu Timur.
Sedangkan untuk kondisi klimatologi Provinsi Sulawesi Selatan
mempunyai dua musim yaitu musim kemarau yang terjadi pada bulan Juni
sampai September dan musim penghujan yang terjadi pada bulan Desember
sampai dengan Maret. Suhu udara maksimum di stasiun klimatologi Hasanuddin
32,1 C dan suhu minimum 24,0 C. Berdasarkan klasifikasi tipe iklim menurut
oldeman, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki 5 jenis iklim, yaitu Tipe iklim A
termasuk kategori iklim sangat basah dimana curah hujan rata-rata 3500-4000
mm/Tahun. Tipe Iklim B, iklim basah dimana curah hujan rata-rata 3000-3500
mm/tahun. Tipe C termasuk iklim agak basah dimana curah hujan rata-rata
2500-3000 mm/tahun.Tipe iklim C terbagi 3 yaitu iklim tipe C1, C2 d a n C3.
Luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan 46.717,48 km2 persegi yang
terdiri 21 Kabupaten dan 3 Kota, 306 Kecamatan dan 3.033 desa/kelurahan.
Kabupaten Luwu Utara adalah kabupaten terluas dengan luas 7.502,58 km2
atau luas kabupaten tersebut merupakan 16,06% dari seluruh wilayah Sulawesi
Selatan. Sementara itu, Kota Parepare merupakan kabupaten dengan luas
wilayah terkecil dengan luas 99,33 km2 atau 0,21% dari wilayah Sulawesi Selatan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
3
Gambar 1 Peta Wilayah Sulawesi Selatan
Penduduk
Jumlah penduduk Sulawesi Selatan dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan, jumlah Penduduk Tahun 2019 mencapai 8.851.240 jiwa terdiri dari
4.326.409 jiwa laki-laki dan 4.524.831 jiwa perempuan yang tersebar di 24
Kabupaten dan Kota. Dari segi kepadatan penduduk Provinsi Sulawesi Selatan
masuk dalam golongan provinsi yang padat penduduk dengan tingkat kepadatan
sebesar 203,93 jiwa/km² atau rata-rata setiap kilometer persegi didiami sebanyak
203 - 204 jiwa.
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah, Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan. Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
dapat dilihat pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
4
Tabel I - 1 Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
No Perangkat Daerah
1 Sekretariat Daerah
2 Sekretariat DPRD
3 Inspektorat Daerah
4 Dinas Pendidikan
5 Dinas Kesehatan
6 Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya Dan Tata Ruang
7 Dinas Bina Marga Dan Bina Konstruksi
8 Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Dan Pertanahan
9 Dinas Sosial
10 Satuan Polisi Pamong Praja
11 Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
12 Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
13 Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan Dan Hortikultura
14 Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup
15 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
16 Dinas Perhubungan
17 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, Dan Persandian
18 Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Dan Menengah
19 Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
20 Dinas Kepemudaan Dan Olahraga
21 Dinas Kebudayaan Dan Kepariwisataan
22 Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan
23 Dinas Kelautan Dan Perikanan
24 Dinas Perkebunan
25 Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan
26 Dinas Kehutanan
27 Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral
28 Dinas Perindustrian
29 Dinas Perdagangan
30 Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk Dan KB
31 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
5
32 Badan Pengelolaan Keuangan Daerah
33 Badan Pendapatan Daerah
34 Badan Kepegawaian Daerah
35 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
36 Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah
37 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
38 Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik
39 Badan Penghubung
40 Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulsel
41 Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji
42 Rumah Sakit Umum Daerah Haji
43 Rumah Sakit Ibu Dan Anak Pertiwi
44 Rumah Sakit Ibu Dan Anak Sitti Fatimah
45 Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat
Sumber Data: Biro Organisasi Setda Provinsi Sulawesi Selatan
Dalam perkembangannya terjadi perubahan struktur Perangkat Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah yang berlaku sejak bulan Januari 2020, Adapun
susunan Perangkat Daerah dimaksud sebagaimana tergambar pada tabel
berikut:
Tabel II - 2
PERANGKAT DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN BERDASARKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2019
NO
PERANGKAT DAERAH
1. Sekretariat Daerah
2. Sekretariat Dprd
3. Inspektorat Daerah
4. Dinas Pendidikan
5. Dinas Kesehatan
6. Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang
7. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Dan Pertahanan
8. Satuan Polisi Pamong Praja
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
6
9. Dinas Sosial
10. Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
11. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana
12. Dinas Ketahanan Pangan
13. Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup
14. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
15. Dinas Perhubungan
16. Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, Dan Persandian
17. Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah
18. Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
19. Dinas Kepemudaan Dan Olahraga
20. Dinas Kebudayaan Dan Kepariwisataan
21. Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan
22. Dinas Kelautan Dan Perikanan
23. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Dan Perkebunan
24. Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan
25. Dinas Kehutanan
26. Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral
27. Dinas Perindustrian
28. Dinas Perdagangan
29. Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
30. Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah
31. Badan Keuangan Dan Aset Daerah
32. Badan Pendapatan Daerah
33. Badan Kepegawaian Daerah
34. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
35. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
36. Badan Penghubung Daerah
37. Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik
38. Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji
39. Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar
Kepegawaian
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan pada Tahun 2019 sebanyak 24.838 orang dengan komposisi 13.191
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
7
orang Perempuan dan 11.647 orang Laki-Laki, jumlah ini lebih sedikit jika
dibandingkan Tahun 2018 yaitu sebanyak 25.267 orang. Komposisi pegawai
menurut Eselon yang terisi dan lowong dalam lingkup Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan sebagai berikut:
Tabel I - 3 Rekapitulasi Jumlah Jabatan Struktural yang Terisi dan Lowong
No
Eselon
Terisi
Lowong Jumlah
Eselon Perempuan Laki-Laki
1 I B - 1 - 1
2 II A 3 34 8 45
3 II B 2 6 2 10
4 III A 61 141 7 209
5 III B 56 94 12 162
6 IV A 402 583 48 1.033
7 IV B 201 141 166 508
JUMLAH 725 1.000 243 1.968
Sumber Data: Badan Kepegawaian Daerah Prov. Sulsel 2019
Tabel I - 4
Komposisi PNS Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Menurut Golongan Ruang
No Golongan Ruang Jumlah
1 IV E Pembina Utama 27
2 IV D Pembina Utama Madya 54
3 IV C Pembina Utama Muda 288
4 IV B Pembina Tingkat I 5,776
5 IV A Pembina 3.690
6 III D Penata Tingkat I 4.914
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
8
7 III C Penata 3.484
8 III B Penata Muda Tingkat I 2.252
9 III A Penata Muda 1.813
10 II D Pengatur Tingkat I 617
11 II C Pengatur 796
12 II B Pengatur Muda Tingkat I 716
13 II A Pengatur Muda 267
14 I D Juru Tingkat I 40
15 I C Juru 73
16 I B Juru Muda Tingkat I 27
17 I A Juru Muda 4
JUMLAH 24.838
Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Prov. Sulsel 2019
Apabila dipilah dari komposisi golongan ruang, Jumlah Pegawai Negeri
Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Golongan IVB berada
diurutan teratas diikuti Golongan IIID, IIIC dan IVA, sedang jumlah yang terendah
adalah Golongan IA diikuti oleh Golongan IVE.
1.2. Posisi Strategis Provinsi Sulawesi Selatan
Visi Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan untuk periode
2018-2023 adalah “Sulawesi Selatan Yang Inovatif, Produktif, Kompetitif,
Inklusif, dan Berkarakter”.
Rumusan visi ini mengandung lima pokok visi di dalamnya yakni inovatif,
produktif, kompetitif, inklusif dan berkarakter. Kelima pokok visi ini merupakan
rangkaian yang terkait satu sama lain dalam mewujudkan kondisi Provinsi
Sulawesi Selatan pada Tahun 2023 yang “Bersih dan Melayani”, “Terkoneksi”,
“Mandiri dan Sejahtera”, “Sehat dan Cerdas” serta “Berkarakter”.
Inovatif, Kondisi pemerintahan yang memiliki kemampuan menciptakan gagasan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
9
baru, produk baru, dan layanan baru dalam kerangka kepemerintahan yang
baik sehingga terwujud Sulawesi Selatan yang “bersih dan melayani”
Produktif, Kondisi masyarakat yang memiliki sumberdaya manusia (SDM)
dengan kualitas tinggi sehingga terwujud Sulawesi Selatan yang “sehat dan
cerdas”
Kompetitif, Kondisi perekonomian yang berkemampuan menghasilkan produk
barangdan jasa yang berdaya saing sehingga terwujudSulawesi Selatan yang
“mandiri dan sejahtera”.
Inklusif, Kondisi penyelenggaraan pembangunan yang melibatkan partisipasi
seluruh unsur masyarakat dan seluruh bagian wilayah serta ramah terhadap
lingkungan hidup sehingga terwujud Sulawesi Selatan yang “inklusif dan
terkoneksi”
Berkarakter, Kondisi penyelenggaraan pembangunan Sulawesi Selatan yang
dilandasi oleh spirit dan nilai-nilai luhur kebudayaan masyarakat sehingga
terwujud Sulawesi Selatan yang “berkarakter”.
Untuk mewujudkan Visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tersebut
didukung oleh misi sebagai upaya-upaya umum dalam pencapaian visi yaitu:
1. Mewujudkan Pemerintahan yang Berorientasi Melayani dan Inovatif;
2. Mewujudkan Infrastruktur yang Berkualitas dan Aksesibel;
3. Mewujudkan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru yang Produktif;
4. Mewujudkan Kualitas Manusia yang Kompetitif, Inklusif dan Berkarakter;
5. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Produk Sumber daya Alam yang
Berkelanjutan;
Tabel I - 5 Perumusan Penjelasan Misi RPJMD
Pernyataan Visi :
Sulawesi Selatan yang Inovatif, Produktif, Kompetitif, Inklusif, dan Berkarakter
No Misi Penjelasan Misi Pokok Visi
1. Mewujudkan Pemerintahan yang Berorientasi Melayani dan Inovatif
Menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang baik dan pelayanan yang responsif dan inklusif dengan berbasis pada inovasi
Inovatif
dan Inklusif
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
10
2. Mewujudkan Infrastruktur yang Berkualitas dan Aksesibel
Membangun infrastruktur dalam menguatkan inter-koneksivitas antar wilayah pertumbuhan ekonomi dan menjangkau lokasi pelosok dan terisolir
Produktif
dan Inklusif
3. Mewujudkan Pusat-Pusat
Pertumbuhan Ekonomi Baru yang Produktif
Mengembangkan dan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi baru sesuai
keunggulan komparatif wilayah
Produktif
4. Mewujudkan Kualitas Manusia yang Kompetitif, Inklusif dan Berkarakter
Memenuhi akses pendidikan berkualitas dan penguasaan ipteks tanpa hambatan bagi seluruh warga,menjamin akses layanan kesehatan ber-kualitas tanpa hambatan bagi seluruh warga, serta mendorong pelestarian dan pemajuan kebudayaan daerah
Kompetitif,
Inklusif dan
Berkarakter
5. Meningkatkan Produktivitas
dan Daya Saing Produk Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan
Meningkatkan produktivitas dan
daya saing produk perekonomian rakyat serta melestarikan lingkungan hidup dan sumberdaya alam
Kompetitif
1.3. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2019
Arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah merupakan
pedoman untuk menentukan tahapan dan prioritas pembangunan lima tahunan
guna mencapai sasaran RPJMD secara bertahap. Tahapan dan prioritas yang
ditetapkan mencerminkan urgensi permasalahan dan isu strategis yang hendak
diselesaikan berkaitan dengan pengaturan waktu. Kebijakan tahunan yang belum
terlaksana tetap akan menjadi perhatian pada tahun berikutnya disamping
kebijakan prioritas tahun berjalan.
Penekanan prioritas kebijakan pada setiap tahapan berbeda-beda,
namun memiliki kesinambungan dari satu periode ke periode lainnya dalam
rangka mencapai sasaran tahapan lima tahunan dalam RPJMD. Dengan
prioritas kebijakan tersebut program/kegiatan pembangunan operasional
Perangkat Daerah di luar yang diprioritaskan bukan berarti tidak berjalan, tetap
berjalan akan tetapi dengan penekanan strategis yang lebih rendah dibanding
yang diprioritaskan. Kebijakan pembangunan dengan penekanan strategis lebih
rendah dimaksud adalah program- program operasional pada semua Perangkat
Daerah yang melaksanakan program pembangunan daerah untuk memenuhi
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
11
kewajiban penyelenggaraan semua urusan pemerintahan, berikut Arah
kebijakan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 :
1. Penataan dan penguatan kelembagaan;
2. Pengembangan dan implementasi e-government;
3. Membangun konektivitas untuk pemerataan pembangunan;
4. Pengembangan sektor unggulan dan potensi ekonomi wilayah;
5. Peningkatan kapasitas, keterampilan, dan diversifikasi keterampilan
kewirausahaan;
6. Meningkatkan kapasitas kelembagaan perlindungan anak dan perempuan dari
berbagai tindak kekerasan;
7. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja dan
lanjut usia dan mempercepat perbaikan gizi masyarakat;
8. Peningkatan Pendidikan karakter dan pekerti serta pengembangan nilai-nilai
keagamaan;
9. Peningkatan produktivitas dan daya saing komoditas berbasis sda;
10. Pemenuhan kebutuhan air untuk kebutuhan sosial dan ekonomi;
11. Peningkatan kualitas tata kelola Kawasan hutan;
12. Melestarikan sumberdaya alam, lingkungan hidup dan pengelolaan bencana.
1.4. Issu-issu Strategis
Berdasarkan telaahan terhadap Visi, Misi Kepala Daerah tersebut
setelah dilakukan penilaian terhadap berbagai isu-isu strategis, maka yang
menjadi isu strategis pembangunan 5 (lima) tahun ke depan, tahun 2018-2023
adalah :
1. Mendekatkan Pelayanan Kesehatan bagi Seluruh Masyarakat
2. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Sulawesi Selatan
3. Kualitas Infrastruktur yang menunjang kegiatan perekonomian.
4. Pemerataan Perdapatan bagi warga Sulawesi Selatan
5. Keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas
6. Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumberdaya Alam
7. Revitalisasi Paradigma pengelolaan Komoditi (Petik, Olah, Jual)
8. Sulawesi Selatan sebagi poros maritim
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
12
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 1 tahun 2019. RPJMD Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2018-2023 merupakan dokumen perencanaan 5 tahun periode
kepemimpinan kepala daerah terpilih yang disusun oleh Pemerintah Provinsi
dengan melibatkan stakeholder serta para pemangku kepentingan dalam proses
penyelenggaraan pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Dokumen RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023
selanjutnya akan menjadi pedoman perangkat daerah dalam penyusunan
Rencana Strategis Perangkat Daerah sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi masing-masing Perangkat Daerah. Dokumen RPJMD ini selanjutnya
akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang
merupakan dokumen rencana tahunan.
2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan dokumen pernyataan/
kesepakatan/perjanjian kinerja untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan telah menetapkan Perjanjian Kinerja
Tahun 2019 sebagai berikut :
Tabel II – 1
Perjanjian Kinerja Tahun 2019
NO TUJUAN/ SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
1. Indeks Reformasi Birokrasi CC
1. Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintahan
2. Nilai SAKIP B
2. Berkembangnya inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
3. Indeks Kepuasan Masyarakat atas Pelayanan Publik
D
2 Meningkatkan infrastruktur wilayah 4.
Pertumbuhan PDRB Sektor Usaha Transportasi dan Pergudangan, Konstruksi, Pengadaan Air (%)
7,6
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
13
NO TUJUAN/ SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
3. Meningkatnya aksesibilitas infrastruktur
5. Indeks Aksesibilitas Infrastruktur 56
3
Meningkatkan pendapatan masyarakat secara merata antar lapisan dan antar wilayah
6. PDRB Perkapita (Juta Rp) 57,64
7. Angka Kemiskinan (%) 8,78
4. Meningkatnya produktifitas pada pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru
8. PDRB Kawasan (Luwu Utara, Selayar, dan Bone) (Milyar RP)
33.110.348,45
9. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,17
5. Menurunnya kesenjangan antar lapisan masyarakat dan antar wilayah
10. Indeks Gini Ratio 0,385
11. Indeks Williamson 0,580
4
Meningkatkankualitas SDM secara inklusif
12.
IPM 71,58
6. Meningkatnya derajat pendidikan masyarakat
13. Indeks Pendidikan 65,19
7. Meningkatnya keberdayaan perempuan dalam pembangunan
14. IPG (Indeks Pembangunan Gender)
93,18
15. IDG (Indeks Pemberdayaan Gender) 74,01
8. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
16. Indeks Kesehatan 77,03
5 Pengelolaan sumberdaya alam yang berdaya saing sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
17. Pertumbuhan PDRB (%) 7,2-7,6
9. Meningkatnya produktivitas dan daya saing produk sektor perekonomian berbasis sumberdaya alam
18. Produktifitas Total Daerah (Rp/Angkatan Kerja)
78.777.309
10. Terpeliharanya kualitas lingkungan hidup serta kemampuan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
19. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
73,33
20. Potensi Penurunan emisi GRK (Juta Ton CO2Eq)
1,1
2.3. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah ukuran keberhasilan dari suatu
tujuan dan sasaran strategis instansi Pemerintah yang digunakan untuk
perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Pemerintah Provinsi
Sulsel telah melakukan revisi terhadap IKU sesuai revisi RPJMD yang telah
dilakukan sebagai bentuk perbaikan yang berkelanjutan terhadap Sistem
Akuntabilitas Kinerja. Masih terdapat indikator yang berupa output tetapi dinilai
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
14
merupakan output penting sehingga tetap dimasukkan sebagai IKU. Adapun IKU
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang telah ditetapkan dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel II – 2
Indikator Kinerja Utama NO INDIKATOR KINERJA FORMULASI
1 Indeks Reformasi
Birokrasi Nilai Indeks
2 Nilai SAKIP
(Ax0,35)+(Bx0,20)+(Cx0,15)+(Dx0,10)+(Ex0,20)
Keterangan:
A : Perencanaan Kinerja
B : Pengukuran Kinerja
C : Pelaporan Kinerja
D : Evaluasi Kinerja
E : Capaian Kinerja
3
Indeks Kepuasan
Masyarakat atas
Pelayanan Publik
4
Pertumbuhan PDRB
Sektor Usaha
Transportasi dan
Pergudangan,
Konstruksi, dan
Pengadaan Air (%)
Ket:
5 Indeks Aksesibilitas
Infrastruktur
(ax50%)+(bx20%)+(cx30%)
Keterangan:
a : persentasi kemantapan Jalan
b : persentase ketersediaan terminal
c : persentase ketersediaan pelabuhan pengumpan regional.
6 PDRB Perkapita
(Juta Rp)
7 Angka Kemiskinan (%) x100 %
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
15
Ket: HLS : Harapan lama sekolah RLS : Rata-rata lama sekolah
8
PDRB Kawasan (Luwu
Utara, Selayar, dan
Bone) (Milyar RP)
PDRB Kabupaten Luwu Utara + PDRB Kabupaten Selayar +
PDRB Kabupaten Bone
9
Tingkat Pengangguran
Terbuka (%)
10 Indeks Gini Ratio
11 Indeks Williamson
12 IPM
Ket:
I=Nilai Indeks
13 Indeks Pendidikan
14 IPG (Indeks
Pembangunan Gender)
15 IDG (Indeks
Pemberdayaan Gender)
Keterangan;
Ia= indek keterwakilan perempuan di DPRD Provinsi
Ib= Indeks perempuan sebagai tenaga profesional,
kepemimpinan dan teknisi
Ic= Indeks sumbangan pendapatan perempuan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
16
16 Indeks Kesehatan
Keterangan:
AHH: Angka Harapan Hidup
17 Pertumbuhan PDRB (%)
18
Produktifitas Total
Daerah (Rp/Angkatan
Kerja)
19
Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup
(IKLH)
IKLH = (IKAx30%)+(IKUx30%)+(IKTLx40%)
Keterangan:
IKA: Indeks Kualitas Air
IKU: Indeks kualitas Udara
IKTL: Indeks kualitas tutupan lahan
20
Potensi Penurunan
emisi GRK (Juta Ton
CO2Eq)
Jumlah penurunan emisi sektor lahan + Jumlah penurunan
emisi sektor pertanian + Jumlah penurunan emisi sektor energi
+
Jumlah penurunan emisi sektor limbah
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
17
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya
guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, maka sebagai wujud
tanggungjawab Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyusun Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah Tahun 2019 secara sistematis untuk menyajikan keberhasilan,
hambatan serta permasalahan yang dihadapi dalam mencapai Sasaran Staregis
RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 - 2023.
Dalam melakukan evaluasi keberhasilan atau kegagalan capaian kinerja
setiap sasaran, maka digunakan skala pengukuran 5 (lima) kriteria sebagai berikut :
Tabel III-1
Skala Nilai Peringkat Kinerja
No. Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja
1 91 % ≤ Sangat Tinggi
2 76 % s.d 90 % Tinggi
3 66 % s.d 75 % Sedang
4 51 % s.d 65 % Rendah
5 50 % Sangat Rendah
Sumber Data: Permendagri Nomor 86 Tahun 2017
Penghitungan persentase capaian perlu memperhatikan karakteristik
komponen realisasi, dalam kondisi :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
18
3.1 Capaian IKU Tahun 2019
Untuk mengukur keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran
strategis organisasi yang akan digunakan untuk perbaikan kinerja dan
peningkatan akuntabilitas kinerja, maka dalam laporan kinerja Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 ini akan dijelaskan capain kinerja tujuan
dan sasaran RPJMD. Pencapaian terhadap IKU Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan secara ringkas digambarkan pada tabel sebagai berikut:
Tabel III-2
Capaian Indikator KInerja Utama
No Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
Realisasi %
Capaian
1
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
1. Indeks Reformasi Birokrasi CC B 102,07
1. Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintahan
2. Nilai SAKIP B B 100,00
2.
Berkembangnya inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan public
3. Indeks Kepuasan Masyarakat atas Pelayanan Publik
D B 138,42
2
Meningkatkan infrastruktur wilayah
4.
Pertumbuhan PDRB Sektor Usaha Transportasi dan Pergudangan Konstruksi, Pengadaan Air (%)
7,6 7,2 94,74
3. Meningkatnya aksesibilitas infrastruktur
5. Indeks Aksesibilitas Infrastruktur
56 63,07 112,63
3
Meningkatkan pendapatan masyarakat secara merata antar lapisan dan antar wilayah
6. PDRB Perkapita (Juta Rp) 57,64 57,03 98,94
7. Angka Kemiskinan (%) 8,78 8,56 102,51
4.
Meningkatnya produktifitas pada pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru
8. PDRB Kawasan (Luwu Utara, Selayar, & Bone) (Milyar RP)
33.110.348,45 34.013.980,00 102,73
9. Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
5,17 4,97 104,02
5.
Menurunnya kesenjangan antar lapisan masyarakat dan antar wilayah
10. Indeks Gini Ratio 0,385 0,391 98,47
11. Indeks Williamson 0,58 0,63 92,06
4
Meningkatkan kualitas SDM secara inklusif
12. IPM 71,58 71,66 100,11
6. Meningkatnya derajat pendidikan masyarakat
13. Indeks Pendidikan 65,19 64,64 99,16
7. Meningkatnya keberdayaan perempuan dalam pembangunan
14. IPG (Indeks Pembangunan Gender)
93,18 93,09 99,90
15. IDG (Indeks Pemberdayaan Gender)
74,01 74,01 100,00
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
19
8. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
16. Indeks Kesehatan 77,03 77,58 100,71
5
Pengelolaan sumberdaya alam yang berdaya saing sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
17. Pertumbuhan PDRB (%) 7,2-7,6 6,92 96,11
9.
Meningkatnya produktivitas dan daya saing produk sektor perekonomian berbasis sumberdaya alam
18. Produktifitas Total Daerah (Rp/Angkatan Kerja)
78.777.309 82.027.871 104,13
10
Terpeliharanya kualitas lingkungan hidup serta kemampuan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
19. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
73,33 75,5 102,96
20. Potensi Penurunan emisi GRK (Juta Ton CO2Eq)
1,1 0,86 78,19
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang mendukung sasaran strategis dalam
RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023 sebanyak 20 (dua puluh)
indikator. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh indikator memenuhi
capaian kinerja di atas 91% atau kriteria “Sangat Tinggi”.
3.2 Capaian Kinerja Sasaran
Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai mencapai
misi ke-1 sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2018-2023 yaitu ”Mewujudkan
Pemerintahan yang Berorientasi Melayani dan Inovatif”, dan tujuan
”Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan”.
Sasaran ini didukung oleh Biro Organisasi dan Tata Laksana, Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Badan Kepegawaian Daerah,
Inspektorat Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas
Komunikasi, Informatika, Statistik Dan Persandian, serta Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah. Untuk mengukur sasaran tersebut terdapat 1 (satu)
indikator kinerja dengan analisis pencapain kinerja sebagai berikut:
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan
Sasaran Strategis 1
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
20
a. Perbandingan Antara Target dan Realisasi
Perbandingan antara target dan realisasi untuk indikator kinerja
Nilai SAKIP diuraikan pada tabel berikut:
Tabel III-3 Perbandingan Antara Target dan Realisasi
No Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Capaian
1 Nilai SAKIP B B 100 %
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 1 yaitu
“Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Pemerintah “, dengan realisasi
capaian kinerja yaitu 100 %, sehingga capaian kinerja Sasaran Strategis 1 ini
tercapai dengan kriteria Sangat Tinggi.
Untuk memperoleh nilai SAKIP, yaitu melalui laporan hasil penilaian
hasil evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang dikeluarkan
oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia, dengan formulasi Perhitungan sebagai berikut:
(A x 0,30) + (B x 0,25) + (C x 0,15) + (D x 0,10) + (F x 0,20)
Keterangan A = Perencanaan Kinerja B = Pengukuran Kinerja C = Pelaporan Kinerja D = Evaluasi Kinerja E = Capaian Kinerja
Penilaian implementasi SAKIP menunjukkan tingkat efektifitas dan
efisiensi penggunaan anggaran dibandingkan capaian kinerja, kualitas
pembangunan budaya kinerja birokrasi dan penyelenggaraan pemerintahan
berorientasi hasil pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sudah baik.
Berdasarkan hasil evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah Tahun 2019 terhadap Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang
dikeluarkan oleh Kementerian PAN dan RB sesuai Surat Nomor
B/183/M.AA.05/2019 tanggal 30 Desember 2019, diperoleh hasil evaluasi
dengan nilai 65,06 atau kategori “B”, yang diuraikan dalam tabel berikut:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
21
Tabel III-4 Nilai Hasil Evaluasi
No Komponen yang dinilai Bobot Nilai 2019
A Perencanaan Kinerja 30 21,74
B Pengukuran Kinerja 25 13,22
C Pelaporan Kinerja 15 11,25
D Evaluasi Internal 10 6,60
E Capaian Kinerja 20 12,25
Nilai Hasil Evaluasi 100 65,06
Tingkat Akuntabilitas Kinerja B
Sumber Data : Laporan Hasil Evaluasi Kemenpanrb 2019
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun-tahun
sebelumnya
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun-
tahun sebelumnya untuk indikator kinerja ini, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III-5 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 (tiga) Tahun terakhir
No Indikator Kinerja 2017 2018 2019
1 Nilai SAKIP B B B
Sumber Data : Laporan Hasil Evaluasi Kemenpanrb 2019
Nilai SAKIP selama 2 (dua) tahun terakhir masih sama yaitu masih
pada kategori B, namun secara nilai capaian mengalami peningkatan yaitu
pada Tahun 2017 nilai SAKIP yaitu 62,04, pada Tahun 2018 terjadi
peningkatan menjadi 64,28 dan pada Tahun 2019 meningkat menjadi 65,06.
c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis dan standar nasional.
Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan target jangka
menengah, dapat dilihat pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
22
Tabel III-6 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019, Jangka Menengah dan Nasional
No Indikator Kinerja
Realisasi Target
2019 Target Jangka
Menengah
Target
Nasional
1 Nilai SAKIP B AA -
Jika dibandingkan dengan Target Jangka Menengah, Nilai SAKIP
yang diraih Tahun 2019 ini menunjukkan trend yang positif dimana dari tahun
ke tahun nilainya cenderung naik sebagaimana terlihat pada grafik berikut:
Grafik 1 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019 dan Jangka Menengah
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Solusi yang Telah Dilakukan.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian PANRB,
realisasi telah mencapai target yang ditetapkan, namun masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki yaitu:
1) Rekomendasi perbaikan yang telah disampaikan tahun sebelumnya belum
ditindaklanjuti secara menyeluruh sehingga belum ada kemajuan yang
berarti dalam perbaikan manajemen kinerja.
2) Kinerja Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah dijabarkan (cascading)
ke dalam kinerja setiap Perangkat Daerah, namun belum semua
Perangkat Daerah menjabarkan kinerja sampai pada kinerja level eselon
IV dan kualitas penjabaran kinerja tersebut masih perlu disempurnakan.
3) Sebagian besar Perangkat Daerah belum menyajikan Laporan Kinerja
dengan baik sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 53 Tahun 2014.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
23
4) Telah dilakukan evaluasi atas implementasi SAKIP Perangkat Daerah,
namun simpulan hasil evaluasi belum menggambarkan kondisi penerapan
SAKIP dan belum memberikan umpan balik kepada Perangkat Daerah.
5) Evaluasi program dan kegiatan yang dilakukan Perangkat Daerah masih
sebatas pada capaian fisik (output) dan penyerapan anggaran, belum
pada capaian hasil (outcome) program dan keselarasan program dan
kegiatan dalam mendukung capaian organisasi.
Dalam rangka lebih mengefektifkan penerapan manajemen kinerja
dan mewujudkan budaya kinerja, disarankan untuk menindaklanjuti hal-hal
berikut:
1) Diharapkan seluruh Perangkat Daerah segera menindaklanjuti saran
perbaikan berdasarkan hasil evaluasi yang telah disampaikan.
2) Meningkatkan kualitas Cascading kinerja terhadap seluruh Perangkat
Daerah dengan menjabarkan kinerja sampai dengan kinerja level eselon
IV.
3) Meningkatkan kualitas Laporan Kinerja di tingkat Provinsi maupun
Perangkat Daerah berdasarkan Peraturan Menteri PANRB Nomor 53
Tahun 2014.
4) Memanfaatkan Informasi Kinerja dalam Laporan Kinerja oleh Pimpinan
secara berjenjang sehingga dapat digunakan sebagai umpan balik
perbaikan perencanaan, pelaksanaan program/kegiatan dan peningkatan
kinerja.
5) Meningkatkan kualitas evaluasi SAKIP Perangkat Daerah sehingga dapat
mendorong perbaikan dalam implementasi SAKIP oleh Perangkat Daerah
secara signifikan.
e. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran yang ditetapkan pada APBD TA 2019 untuk mendukung
pencapaian sasaran ini terdiri dari 7 Program sebesar Rp39.734.714.275,00
dengan realisasi sebesar Rp37.384.987.684,00 atau 94,09%. Dibandingkan
dengan capaian kinerja sasaran sebesar 100%, berarti tingkat efisiensi yang
mendukung sasaran ini adalah sebesar 5,91%.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
24
Tabel III-7 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
NO URAIAN ANGGARAN
TA 2019 REALISASI %
1 Program Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Aparatur (Prioritas)
3.835.409.510
3.435.789.127
89,58%
2 Program Penilaian Potensi Dan Kompetensi Aparatur (Prioritas)
4.107.948.535
4.097.223.684
99,74%
3 Program Penataan Dan Penguatan Kelembagaan (Prioritas)
1.736.353.400
1.582.928.158
91,16%
4
Program Pembinaan Dan Pengawasan Administrasi Dan Keuangan Daerah (Prioritas)
4.741.390.000
4.719.472.830
99,54%
5
Program Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah (Prioritas)
10.747.395.000
9.429.867.096
87,74%
6 Program Pengembangan Dan Implementasi E-Government (Prioritas)
8.811.453.030
8.741.422.704
99,21%
7 Program Pengembangan Dan Implementasi Inovasi Pemerintahan (Prioritas)
5.754.764.800
5.378.284.085
93,46%
Jumlah 39.734.714.275 37.384.987.684 94,09%
Su
mber Data: Laporan Keuangan TA 2019 unaudited
f. Analisis Program dan Kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian pernyataan Kinerja
Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran adalah:
1) Program pengembangan kompetensi sumber daya aparatur, dilaksanakan oleh
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, program ini didukung 10
(sepuluh) Kegiatan;
2) Program penilaian potensi dan kompetensi aparatur, dilaksanakan oleh Badan
Kepegawaian Daerah, program ini didukung 9 (sembilan) Kegiatan;
3) Program penataan dan penguatan kelembagaan, dilaksanakan oleh Biro
Organisasi dan Tata Laksana program ini didukung 6 (enam) Kegiatan;
4) Program pembinaan dan pengawasan administrasi dan keuangan daerah,
dilaksanakan oleh Inspektorat Daerah, program ini didukung 9 (sembilan)
Kegiatan;
5) Program perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah,
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, program ini
didukung 18 (delapan belas) Kegiatan;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
25
6) Program pengembangan dan implementasi e-government, dilaksanakan oleh
Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik Dan Persandian, program ini didukung
8 (delapan) Kegiatan;
7) Program pengembangan dan implementasi inovasi pemerintahan, dilaksanakan
oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah, program ini didukung 9
(sembilan) Kegiatan.
Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ke-1
sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2018-2023 yaitu ”Mewujudkan Pemerintahan
yang Berorientasi Melayani dan Inovatif”, dan tujuan ”Meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan”. Sasaran ini didukung oleh Dinas
Komunikasi, Informatika, Statistik Dan Persandian, Dinas Pendidikan, Dinas
Kesehatan, Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Bina Marga
dan Bina Konstruksi, Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, Dan Pertanahan,
Dinas Sosial, Satuan Polisi Pamong Praja, serta Biro Kesejahteraan. Untuk mengukur
sasaran tersebut terdapat 1 (satu) indikator kinerja dengan analisis pencapain sebagai
berikut:
a. Perbandingan Antara Target dan Realisasi
Perbandingan antara target dan realisasi untuk indikator kinerja “Indeks
Kepuasan Masyarakat atas Pelayanan Publik” diuraikan pada tabel berikut:
Tabel III-8 Perbandingan Antara Target dan Realisasi
No Indikator Kinerja Target Kinerja
Realisasi Capaian
1 Indeks Kepuasan Masyarakat atas
Pelayanan Publik D B 138,42%
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 2 yaitu
“Berkembangnya Inovasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan
Berkembangnya Inovasi Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelayanan Publik
Sasaran Strategis 2
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
26
Pelayanan Publik“, dengan realisasi capaian kinerja yaitu 138,42 %, sehingga
capaian kinerja Sasaran Strategis 2 ini tercapai dengan kriteria Sangat tinggi.
Nilai survey pelayanan dihitung dengan menggunakan “nilai rata-rata
tertimbang” masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan indeks
kepuasan masyarakat terhadap 10 unsur pelayanan yang dikaji yaitu:
1) Kemudahan Prosedur/alur
2) Kemudahan persyaratan
3) Kejelasan Informasi biaya
4) Waktu Pelayanan
5) Jangka Waktu Penyelesaian
6) Kecepatan Petugas
7) Keahlian Petugas
8) Integritas Petugas
9) Sarana dan Prasarana
10) Penanganan pengaduan
Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai
rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut:
Tabel III-9
Interval konversi IKM dan Kategori
Nilai Interval Konversi Mutu Palayanan Kinerja Unit Pelayanan
16,67 – 30,75 F Sangat Tidak Baik
30,77 – 44,61 E Tidak Baik
44,63 – 58,46 D Kurang Baik
58,48 – 72,31 C Cukup Baik
72,33 – 86,17 B Baik
86,18 – 100 A Sangat Baik
Berdasarkan hasil survey pelayanan publik Tahun 2019 yang dilakukan
oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Pusat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
27
Pengembangan Kebijakan Pembangunan (P2KP) Universitas Hasanuddin,
diperoleh hasil IKM dengan nilai 80,92 atau kategori “B”, yang diuraikan dalam
tabel berikut:
Tabel III-10 Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat
No Unit Kerja Nilai
Instansi
Indeks
Kepuasan
Mutu
Pelayanan
Kinerja
Unit
Palayanan
1 BKD 4,94 82,29 B Baik
2 BPMPTSP 4,69 78,18 B Baik
3 Samsat 4,75 79,24 B Baik
4 Satpol PP 4,71 78,46 B Baik
5 RSUD Sayang Rakyat 5,22 86,96 A Sangat Baik
6 RSUD Labuang Baji 4,90 81,74 B Baik
7 RSKD (Dadi) 4,64 77,35 B Baik
8 Balai Sertifikasi Mutu Benih
Tanaman Pangan dan Holtikultura
4,46 74,29 B Baik
9 Balai Penerapan Mutu Produk
Perikanan
5,39 89,91 A Sangat
Baik
Provinsi Sulawesi Selatan 4,85 80,92 B Baik
Melihat tabel di atas, Balai Penerapan Mutu Produk Perikanan
memperoleh nilai indeks kepuasan tertinggi yaitu 89,91 point dengan Mutu
Layanan A atau Sangat Baik, diikuti oleh RSUD Sayang Rakyat dengan 86,96
point. Sebaliknya Balai Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
memperoleh nilai indeks kepuasan terendah yaitu 74,29 point dengan Mutu
Layanan B atau Baik.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun-tahun
sebelumnya
Adapun perbandingan realisasi kinerja Tahun 2019 dengan tahun lalu
dan tahun sebelumnya untuk indikator kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat atas
Pelayanan Publik, dapat dilihat pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
28
Tabel III-11 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 Tahun terakhir
No Indikator Kinerja 2017 2018 2019
1 Indeks Kepuasan Masyarakat atas Pelayanan
Publik D D B
Sumber Data: RPJM Provinsi Sulawesi Selatan 2018-2023
Indeks Kepuasan Masyarakat atas Pelayanan Publik berdasarkan
kondisi awal RPJMD untuk Tahun 2017 dan Tahun 2018 diperoleh kategori “D”,
untuk Tahun 2019 hasil survey diperoleh nilai IKM 80,92 atau kategori “B”.
kondisi tersebut menunjukan adanya peningkatan kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan publik dari tahun ke tahun. Tahun 2019 capaian IKM
melampaui target yang ditetapkan dalam RPJMD.
c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis dan standar nasional.
Perbandingan realisasi Indeks Kepuasan Masyarakat atas Pelayanan
Publik Tahun 2019 dengan target jangka menengah dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel III-12 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019, Jangka Menengah dan Nasional
No Indikator Kinerja
Realisasi Target
2019 Target Jangka
Menengah
Target
Nasional
1 Indeks Kepuasan Masyarakat atas Pelayanan Publik
B B -
Realisasi Kinerja Tahun 2019 untuk indikator Indeks Kepuasan
Masyarakat atas Pelayanan Publik memperoleh nilai IKM sebesar 80,92 dengan
Mutu Layanan B atau Baik dengan demikian target Jangka Menengah telah
dicapai, sebagaimana dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
29
Grafik 2 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019 dan Jangka Menengah
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Solusi yang Telah Dilakukan.
Salah satu upaya peningkatan kualitas pelayanan publik sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000
tentang Program Pembangunan Nasional, perlu disusun indeks kepuasan
masyarakat sebagai tolok ukur untuk menilai kinerja pelayanan publik. Indeks
Kepuasan Masyarakat bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakt
sebagai pengguna layanan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pelayanan publik. Sejalan dengan peraturan tersebut, maka dilaksanakan
penilaian untuk mengetahui tingkat layanan dari masing-masing OPD pemberi
layanan, sekaligus memberikan arahan dan motivasi untuk perbaikan yang
berkelanjutan. Untuk Tahun 2019 Unit Organisasi/Perangkat Daerah yang
disurvey berjumlah 9 (Sembilan) yaitu Badan Kepegawaian Daerah, Dinas
Penanaman Modal Daerah dan PTSP, Samsat, Satuan Polisi Pamong Praja,
RSUD Sayang Rakyat, RSUD Labuang Baji, RSKD Dadi, Balai Sertifikasi Mutu
Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, dan Balai Penerapan Mutu Produk
Perikanan dengan jumlah responden sebanyak 270 orang atau 30 orang pada
setiap Perangkat Daerah/Unit Kerja.
Indikator penilaian survey adalah pelayanan publik langsung ke loket
melalui loket palayanan, Pelayanan Publik yang langsung ke masyarakat melalui
pelayanan dalam jaringan (online), pelayanan publik terhadap pemangku
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
30
kepentingan dalam rangka koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian. Adapun
unsur-unsur yang menjadi fokus dalam pelaksanaan Indeks Kepuasan
Masyarakat yaitu:
1) Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis
pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administrasi;
2) Sistem, mekanisme dan prosedur adalah tata cara pelayanan yang dilakukan
bagi pemberi dan penerima layanan termasuk pengaduan;
3) Waktu penyelesaian adalah jangka waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
Faktor yang sangat berperan dalam pencapaian kinerja ini adalah telah
adanya SOP sebagai pedoman, dan pelaksanaanya yang telah dipahami dan
dilaksanakan dengan baik.
e. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran yang ditetapkan pada APBD TA 2019 untuk mendukung
pencapaian sasaran ini terdiri dari 13 Program sebesar Rp753.987.277.669
dengan realisasi sebesar Rp698.850.237.033,00 atau 92,69%. Dibandingkan
dengan capaian kinerja sasaran sebesar 138,42%, berarti tingkat efisiensi yang
mendukung sasaran ini adalah sebesar 31,11%.
Tabel III-13 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
NO URAIAN ANGGARAN
TA 2019 REALISASI %
1 Program Pengembangan Baruga Layanan Publik
1.269.180.405 1.240.488.397 97,74%
2 Program Peningkatan Partisipasi Pendidikan Menengah Dan Khusus 645.203.561.420 601.218.066.684 93,18%
3 Program Pendidikan Siswa Kebutuhan Khusus
160.650.000 160.470.000 99,89%
4 Program Pengembangan Layanan Kesehatan Brigade Siaga Bencana
11.750.000.000 11.338.825.094 96,50%
5 Program Pengembangan Air Minum Curah Lintas Kabupaten/Kota
30.000.000 13.421.626 44,74%
6 Program Pengembangan Dan Pengelolaan Irigasi Dan Jaringan Pengairan Lainnya
85.666.720.319 76.798.978.337 89,65%
7 Program Bina Konstruksi 2.454.300.000 825.426.731 33,63%
8
Program Penyediaan Dan Rehabilitasi Rumah Bagi Korban Bencana Dan Relokasi Program Pemerintah Daerah
199.150.000 167.064.200 83,89%
9 Program Pelayanan Dan Rehabilitasi 1.261.300.000 1.236.436.540 98,03%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
31
NO URAIAN ANGGARAN
TA 2019 REALISASI %
Kesejahteraan Sosial
10 Program Pelayanan & Pembinaan Kesejahteraan Sosial Anak
4.158.043.055 4.062.090.457 97,69%
11 Program Pelayanan Panti Asuhan/Panti Jompo
1.076.437.000 1.066.933.947 99,12%
12 Program Layanan Dan Penegakan Produk Hukum Daerah
432.931.000 399.271.670 92,23%
13 Program Pembinaan Mental Dan Spiritual (Prioritas)
325.004.470 322.763.350 99,31%
Jumlah 753.987.277.669 698.850.237.033 92,69%
Sumber Data: Laporan Keuangan TA 2019 unaudited
f. Analisis Program dan Kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian pernyataan Kinerja
Program dan kegiatan yang mendukung pencapian sasaran diatas adalah:
1) Program pengembangan baruga layanan publik, dilaksanakan oleh Dinas
Komunikasi, Informatika, Statistik Dan Persandian, program ini didukung 2
(dua) Kegiatan;
2) Program peningkatan partisipasi pendidikan menengah dan khusus,
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, program ini didukung 17 (tujuh belas)
Kegiatan;
3) Program pendidikan siswa kebutuhan khusus, dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan, program ini didukung 4 (empat) Kegiatan;
4) Program pengembangan layanan kesehatan brigade siaga bencana (BSB),
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, program ini didukung 4 (empat) Kegiatan;
5) Program pengembangan air minum curah lintas kabupaten/kota, dilaksanakan
oleh Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang, program ini
didukung 1 (satu) Kegiatan;
6) Program pengembangan dan pengelolaan irigasi dan jaringan pengairan
lainnya, dilaksanakan oleh Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata
Ruang, program ini didukung 11 (sebelas) Kegiatan;
7) Program bina konstruksi, dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga dan Bina
Konstruksi, program ini didukung 3 (tiga) Kegiatan;
8) Program penyediaan dan rehabilitasi rumah bagi korban bencana dan relokasi
program pemerintah daerah, dilaksanakan oleh Dinas Perumahan, Kawasan
Pemukiman, Dan Pertanahan, program ini didukung 2 (dua) Kegiatan;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
32
9) Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial, dilaksanakan oleh
Dinas Sosial, program ini didukung 11 (sebelas) Kegiatan;
10) Program pelayanan dan pembinaan kesejahteraan sosial anak, dilaksanakan
oleh Dinas Sosial, program ini didukung 9 (sembilan) Kegiatan;
11) Program pelayanan panti asuhan/panti jompo, dilaksanakan oleh Dinas Sosial,
program ini didukung 3 (tiga) Kegiatan;
12) Program layanan dan penegakan produk hukum daerah, dilaksanakan oleh
Satuan Polisi Pamong Praja, program ini didukung 3 (tiga) Kegiatan;
13) Program pembinaan mental dan spiritual, dilaksanakan oleh Biro Kesejahteraan
program ini didukung 4 (empat) Kegiatan.
Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai mencapai misi
ke-2 sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2018-2023 yaitu ”Mewujudkan
Infrastruktur yang Berkualitas dan Aksesibel” dan tujuan ”Meningkatkan
infrastruktur wilayah”. Sasaran ini didukung oleh Dinas Bina Marga dan Bina
Konstruksi, Dinas Perhubungan, Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang,
serta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral. Untuk mengukur sasaran tersebut
terdapat 1 (satu) indikator kinerja dengan analisis pencapain sebagai berikut:
a. Perbandingan Antara Target dan Realisasi
Perbandingan antara target dan realisasi untuk indikator kinerja “Indeks
Aksesibilitas Infrastruktur” diuraikan pada tabel berikut:
Tabel-14 Perbandingan Antara Target dan Realisasi
No Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Capaian
1 Indeks Aksesibilitas Infrastruktur 56 63,07 112,62
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 3 yaitu
“Meningkatnya Aksesibilitas Infrastruktur“, dengan realisasi capaian kinerja
Meningkatkan Aksesibilitas Infrastruktur
Sasaran Strategis 3
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
33
yaitu 112,62 %, sehingga capaian kinerja Sasaran Strategis 3 ini tercapai dengan
kriteria Sangat tinggi.
Untuk memperoleh “Indeks Aksesibilitas Infrastruktur” digunakan Formulasi
Perhitungan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan
Provinsi Sulawesi Selatan Bekerja sama dengan Dinas Bina Marga dan Bina
Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan diperoleh nilai Indeks Aksesibilitas
Infrastruktur Tahun 2019 sebesar 63,07%.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun-tahun
sebelumnya
Adapun perbandingan realisasi kinerja Tahun 2019 dengan tahun-tahun
sebelumnya untuk indikator kinerja Indeks Aksesibilitas Infrastruktur, dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel III-15 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 (tiga) Tahun terakhir
No Indikator Kinerja 2017 2018 2019
1 Indeks Aksesibilitas Infrastruktur 51,00 62,33 63,07
Indeks Aksesibilitas Infrastruktur dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan, Tahun 2017 berada pada angka 51, Tahun 2018 meningkat menjadi
62,33 dan Tahun 2019 meningkat menjadi 63,07.
c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis dan standar nasional.
Perbandingan realisasi Indeks Aksesibilitas Infrastruktur Tahun 2019
dengan target jangka menengah dapat dilihat pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
34
Tabel III-16
Perbandingan Realisasi Kinerja 2019, Jangka Menengah dan Nasional
No Indikator Kinerja
Realisasi Target
2019 Target Jangka
Menengah
Target
Nasional
1 Indeks Aksesibilitas Infrastruktur 63,07 73 -
Jika dibandingkan dengan target jangka menengah, Indeks Aksesibilitas
Infrastruktur dengan nilai sebesar 73, maka nilai tersebut masih lebih tinggi dari
realisasi Indeks Aksesibilitas Infrastruktur Tahun 2019 yaitu 63,07 sebagaimana
tergambar pada grafik berikut ini:
Grafik 3 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019 dan Jangka Menengah
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Solusi yang Telah Dilakukan.
Indeks Aksesibilitas Infrastruktur di Sulawesi Selatan ditentukan oleh
ketersediaan terminal pada pusat kegiatan wilayah, ketersediaan pelabuhan
pengumpan regional dan kemantapan jalan provinsi. Peningkatan Indeks
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
35
Aksesibilitas Infrastruktur sangat didukung oleh peningkatan kemantapan jalan
provinsi dari 58,94% menjadi 61,02% di Tahun 2019
Infrastruktur di Provinsi Sulawesi Selatan dari tahun ke tahun semakin
meningkat seperti misalnya pembangunan jalan, beberapa kemajuan telah
berhasil dicapai dalam pembangunan transportasi jalan, yaitu dengan
meningkatnya kinerja transportasi jalan yang ditunjukkan dengan bertambahnya
panjang jaringan jalan dari 1.147,51 Km pada tahun 2012 menjadi 1.500,15 Km
pada Tahun 2016, akibat adanya perubahan status jalan di Provinsi Sulawesi
Selatan. Kinerja jaringan jalan Provinsi Sulawesi Selatan ditunjukkan dengan
panjang jaringan jalan dalam kondisi baik sepanjang 633,36 Km (42,22%),
jaringan jalan dalam kondisi sedang sepanjang 294,70 Km (19,64%), jaringan
jalan dalam kondisi rusak ringan sepanjang 188,34 Km (12,55%) dan jaringan
jalan dalam kondisi rusak berat sepanjang 383,75 Km (25,58%).
Peningkatan infrastruktur ini sangat dipengaruhi dengan program
Gubernur untuk membuka akses bagi kawasan terisolir dan menghubungkan
antara daerah kabu/kota yang satu dengan yang lainnya. Daerah pada Kab. Luwu
Utara yaitu Kecamatan Seko dan Rampi yang selama ini harus ditempuh dengan
waktu yang lama, saat ini dalam pekerjaan secara bertahap. Begitupun akses
yang menghubungkan Kab. Toraja Utara dan Luwu yang dalam proses
peningkatan kualitas.
Pemeliharaan dan peningkatan kapasitas jalan berbasis simpul jaringan
intra dan extra Sulawesi Selatan termasuk pengembangan kawasan strategis.
Penguatan konektivitas melalui pembangunan keterpaduan sistem transportasi
multimoda dan antar moda untuk mendukung peran Sulawesi Selatan sebagai
simpul perhubungan luar Jawa dan Kawasan Timur Indonesia dalam
pengembangan Tol Laut. Mendorong peningkatan literasi Teknologi Informasi dan
Komunikasi, dan pengelolaan informasi dan komunikasi publik untuk peningkatan
kualitas pelayanan publik. Peningkatan keterjangkauan layanan dan akses
perumahan dan penataan bangunan, pelayanan air bersih dan sanitasi
masyarakat. Penguatan keterpaduan hulu dan hilir dalam pengelolaan
sumberdaya air serta peningkatan kapasitas infrastruktur irigasi. Pengembangan
sumber-sumber energi alternatif terbarukan dan optimalisasi pengelolaan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
36
sumberdaya mineral. Koordinasi lintas sektor dan daerah dalam pemenuhan
infrastruktur dasar dan layanan dasar pulau-pulau kecil. Pengembangan daya
resiliensi masyarakat atas bencana secara beriringan dengan peningkatan
koordinasi pemerintah dan lembaga lainnya dalam penanganan kebencanaan.
Penyediaan sarana dan prasarana perhubungan juga merupakan salah
satu tugas penting P emerintah Provinsi dalam meningkatkan Indeks Aksesibilitas
Infrastruktur. Terminal penumpang merupakan prasarana untuk keperluan
menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan atau antar moda
transportasi serta untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan kenaraan
penumpang. Terminal Regional Daya sebagai salah satu terminal penumpang tipe
A di Kota Makassar memiliki fungsi melayani kendaraan umum untuk Angkutan
Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan/atau angkutan lintas batas negara,
Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), angkutan kota da n angkutan
pedesaan. Belum terintegrasinya transportasi antar moda dan belum optimalnya
pelayanan pelabuhan laut/udara/terminal serta terjadinya berbagai perubahan
kebijakan pemerintah pusat mengenai kewenangan pengelolaan pelabuhan laut,
Bandar Udara dan Terminal. Kecenderungan peningkatan jumlah pelabuhan laut,
udara dan terminal bis ditunjukkan oleh tabel berikut ini.
Perubahan angka yang menunjukkan tren positif ini merupakan dampak
dari terjadinya kenaikan jumlah penumpang dan semakin membaiknya kondisi
ekonomi masyarakat. Direncanakan akan dibangun terminal multi moda untuk
menghubungkan semua moda transportasi. Terminal multi moda untuk
menghubungkan semua moda transportasi. Terminal multi moda yang akan
dibangun adalah terminal multi moda bagian utara di Bandara Hasanuddin
dan terminal multi moda bagian selatan di Pelabuhan Boddia Takalar.
e. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran yang ditetapkan pada APBD TA 2019 untuk mendukung
pencapaian sasaran ini terdiri dari 5 Program sebesar Rp365.439.483.524,00
dengan realisasi sebesar Rp331.720.942.081,00 atau 90,77%. Dibandingkan
dengan capaian kinerja sasaran sebesar 112,62%, berarti tingkat efisiensi yang
mendukung sasaran ini adalah sebesar 21,85%.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
37
Tabel III-17 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
NO URAIAN ANGGARAN
TA 2019 REALISASI %
1 Program Preservasi Jalan 351.730.875.840 318.596.787.412 90,58%
2 Program Penyelenggaraan Kepelabuhanan Dan Angkutan Pelayaran 6.031.200.000 5.572.500.057 92,39%
3 Program Penyelenggaraan Lalu Lintas Angkutan Jalan
2.679.218.400 2.613.825.454 97,56%
4 Program Penanggulangan Daerah-Daerah Potensi Banjir 67.500.000 64.660.730 95,79%
5 Program Penyediaan Listrik Dan Ketahanan Energi
4.930.689.284 4.873.168.428 98,83%
Jumlah 365.439.483.524 331.720.942.081 90,77%
Sumber: Laporan Keuangan TA. 2019 Unaudited
g. Analisis Program dan Kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian pernyataan Kinerja
Program dan kegiatan yang mendukung pencapian sasaran diatas adalah:
1) Program preservasi jalan, dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga dan Bina
Konstruksi, program ini didukung 48 (empat puluh delapan) Kegiatan;
2) Program pengendalian Jalan akses wilayah terisolir, dilaksanakan oleh Dinas
Bina Marga dan Bina Konstruksi, program ini didukung 10 (sepuluh) Kegiatan;
3) Program penyelenggaraan kepelabuhanan dan angkutan pelayaran,
dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, program ini didukung 13 (tiga belas)
Kegiatan;
4) Program penyelenggaraan lalu lintas angkutan jalan, dilaksanakan oleh Dinas
Perhubungan, program ini didukung 11 (sebelas) Kegiatan;
5) Program penanggulangan daerah-daerah potensi banjir, dilaksanakan oleh
Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang, program ini didukung 2
(dua) Kegiatan;
6) Program penyediaan listrik dan ketahanan energy, Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral, program ini didukung 6 (enam) Kegiatan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
38
Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai mencapai misi
ke-3 sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2018-2023 yaitu ”Mewujudkan Pusat-
Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru yang Produktif”, dan tujuan ”Meningkatkan
pendapatan masyarakat secara merata antar lapisan dan antar wilayah”. Sasaran
ini didukung oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Perdagangan,
Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian, serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Untuk mengukur sasaran tersebut terdapat 2 (dua) indikator kinerja dengan analisis
pencapain sebagai berikut:
a. Perbandingan Antara Target dan Realisasi
Perbandingan antara target dan realisasi untuk indikator kinerja “PDRB
Kawasan (Luwu Utara, Selayar, dan Bone)” serta “Tingkat Pengangguran Terbuka
(%)” diuraikan pada tabel berikut:
Tabel III-18 Perbandingan Antara Target dan Realisasi
No Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Capaian
1 PDRB Kawasan (Luwu Utara,
Selayar, dan Bone) 33,110,348.45 34.013.980,00 102,73
2 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,17 4,97 104,02
Rata-rata Capaian 103,37
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 4 yaitu
“Meningkatnya Produktifitas pada Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru“,
dengan 2 (dua) Indikator Kinerja yaitu PDRB Kawasan (Luwu Utara, Selayar, dan
Bone) realisasi capaian kinerja yaitu102,73%, dan Tingkat Pengangguran Terbuka
dengan realisasi capaian 104,02% sehingga rata-rata capaian kinerja Sasaran
Strategis 4 yaitu 103,375% atau tercapai dengan kriteria Sangat Tinggi.
Meningkatnya Produktifitas Pada Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru
Sasaran Strategis 4
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
39
Untuk memperoleh “PDRB Kawasan (Luwu Utara, Selayar, dan Bone)”
dengan Formulasi Perhitungan sebagai berikut:
Berdasarkan formulasi perhitungan tersebut di atas, maka dari BPS
Provinsi Sulawesi Selatan diperoleh data PDRB kawasan (Luwu Utara, Selayar,
dan Bone) Tahun 2019 sebesar Rp34.013.980,00 dengan uraian sebagai berikut:
Tabel III-19 PDRB Kawasan (Luwu Utara, Selayar, dan Bone)
Kabupaten PDRB (Rp)
Luwu Utara 8.221.200,00
Selayar 3.684.740,00
Bone 22.108.040,00
PDRB Kawasan 34.013.980,00
Sumber Data: BPS Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019
Untuk memperoleh “Tingkat Pengangguran Terbuka” dengan Formulasi
Perhitungan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan oleh BPS bekerja sama
dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan dan
Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga
Berencana Provinsi Sulawesi Selatan, maka diperoleh hasil Tingkat
Pengangguran Terbuka Tahun 2019 sebesar 4,97 %.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun-tahun
sebelumnya
Adapun perbandingan realisasi kinerja Tahun 2019 dengan tahun lalu dan
tahun sebelumnya untuk kedua indikator ini, dapat dilihat pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
40
Tabel III-20 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 (tiga) Tahun terakhir
No Indikator Kinerja 2017 2018 2019
1 PDRB Kawasan (Luwu Utara,
Selayar, dan Bone) 29.202.608 31.757.940 34.013.980
2 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,61 5,34 4,97
Realisasi capaian untuk indikator PDRB Kawasan dari tahun ke tahun
cenderung meningkat, dimana pada Tahun 2017 sebesar Rp29.202.608
meningkat menjadi sebesar Rp31.757.940 di Tahun 2018, demikian pula pada
Tahun 2019 meningkat menjadi sebesar Rp34.013.980, sebagaimana terlihat pada
table berikut:
Tabel III-21 Perbandingan PDRB Kawasan (Luwu Utara, Selayar, dan Bone)
Kabupaten 2017 2018 2019
Luwu Utara 7.081.170,00 7.675.200,00 8.221.200,00
Selayar 3.147.390,00 3.422.670,00 3.684.740,00
Bone 18.970.530,00 20.660.070,00 22.108.040,00
PDRB Kawasan 29.199.090,00 31.757.940,00 34.013.980,00
Sumber Data: BPS Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019
Sedangkan untuk indikator Tingkat Pengagguran Terbuka mengalami
penurunan, hal ini mencerminkan capaian yang positif bagi Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan dimana untuk Tahun 2019 Tingkat Pengangguran berada pada
angka 4,97% sedangkan Tahun 2017 sebesar 5,61% dan 5,34% pada Tahun
2018.
c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis dan standar nasional.
Adapun perbandingan realisasi untuk indikator PDRB Kawasan dan Tingkat
Pengangguran Terbuka Tahun 2019 dengan target jangka menengah dapat dilihat
pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
41
Tabel III-22 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019, Jangka Menengah dan Nasional
No Indikator Kinerja
Realisasi Target
2019 Target Jangka
Menengah
Target
Nasional
1 PDRB Kawasan (Luwu Utara, Selayar, dan Bone)
34.013.980 41.166.380,41 -
2 Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
4,97 4,37 -
Perbandingan Capaian Indikator Kinerja PDRB Kawasan (Luwu Utara,
Selayar, dan Bone) Tahun 2019 dengan target jangka menengah dengan nilai
Rp41.166.380,41, hal ini dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 4 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019 dan Jangka Menengah
Untuk Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2019 yaitu 4,97, jika
dibandingkan dengan target jangka menengah yaitu 4,37%, masih terdapat selisih
beberapa point untuk mencapai target jangka menengah, sebagaimana tergambar
dalam grafik berikut:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
42
Grafik 5 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019 dan Jangka Menengah
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Solusi yang Telah Dilakukan.
➢ PDRB Kawasan (Bone, Selayar, Luwu Utara)
PDRB Kawasan (Bone, Selayar, Luwu Utara) menggambarkan
pertumbuhan ekonomi pada ketiga daerah kabupaten. Cara mengukurnya adalah
dengan menjumlahkan nilai PDRB dari ketiga kabupaten tersebut.
Dari segi distribusi lapangan usaha terhadap PDRB yang terbesar adalah
pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 22,89%, perdagangan besar dan
eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 13,94% dan kemudian industri
pengolahan sebesar 13,71%. Gambaran tentang perekonomian Sulawesi Selatan
berdasarkan PDRB ADHK seluruh komponen pengeluaran konsumsi rumah
tangga merupakan komponen pengeluaran terbesar yaitu 53,65%.
Sebagai daerah yang mengandalkan pada hasil-hasil pertanian, maka
sektor pertanian masih memberikan kontribusi terbesar terhadap
pembentukan PDRB Sulawesi Selatan. Kondisi pertanian di Sulawesi Selatan
masih membutuhkan perhatian dari pemerintah dan masyarakat khususnya
pelaku tani. Selain potensi yang besar dalam nilai produksi, sektor pertanian juga
merupakan sektor yang paling besar kontribusinya terhadap pertumbuhan
ekonomi menurut lapangan usaha di Sulawesi Selatan. Sub sektor tanaman
pangan khususnya komoditi padi dan jagung berkontribusi besar terhadap sektor
pertanian.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
43
Upaya yang diakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan antara
lain adalah Kebijakan Pengembangan Kawasan Budidaya di Sulawesi Selatan
diarahkan dengan melakukan pengembangan kawasan budidaya unggulan yang
memiliki nilai strategis pada sentra-sentra produksi komoditas pertanian unggulan.
Pengembangan komoditas pertanian dengan pengembangan kawasan potensial
pertanian tanaman pangan komoditas padi dan jagung diarahkan pada beberapa
daerah.
➢ Tingkat Pengangguran Terbuka
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengindikasikan besarnya
persentase angkatan kerja yang termasuk dalam pengangguran. TPT yang tinggi
menunjukkan bahwa terdapat banyak angkatan kerja yang tidak terserap pada
pasar kerja. Kondisi ketenagakerjaan baik menyangkut tingkat pengangguran
terbuka maupun penduduk yang bekerja tidak terlepas dari kinerja sektor-sektor
perekonomian yang ada dalam menyerap tenaga kerja. Jumlah penduduk yang
bekerja pada setiap kategori lapangan pekerjaan menunjukkan kemampuan
dalam penyerapan tenaga kerja.
Penduduk yang bekerja masih didominasi penduduk berpendidikan
rendah yaitu SMP ke bawah sebanyak 55,58% dari penduduk yang bekerja atau
sebesar 2.128.760 orang. Ini berindikasi bahwa mereka yang berpendidikan
rendah cenderung mau menerima pakerjaan apa saja.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
dalam menekan angka pengangguran antara lain adalah melakukan penanganan
yang lebih serius seperti melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan
pemberian pelatihan keterampilan, mengadakan pelatihan peningkatan
produktivitas dan kewirausahaan kepada calon-calon wirausaha muda agar
tercipta entrepreneur, memerikan pelatihan berbasis kompetensi bagi para tenaga
kerja maupun calon tenaga kerja.
e. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran yang ditetapkan pada APBD TA 2019 untuk mendukung
pencapaian sasaran ini terdiri dari 5 Program sebesar Rp9.171.851.500,00 dengan
realisasi sebesar Rp8.935.482.622,00 atau 97,42%. Dibandingkan dengan rata-rata
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
44
capaian kinerja pada sasaran ini sebesar 103,37%, berarti tingkat efisiensi yang
mendukung sasaran ini adalah sebesar 5,95%.
Tabel III-23 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
NO URAIAN ANGGARAN
TA 2019 REALISASI %
1 Program Pengembangan Pusat Pertumbuhan Baru
689.310.000 594.852.993 86,30%
2 Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Perdagangan Internasional
1.487.000.000 1.455.256.558
97,87%
3 Program Peningkatan Dan Pengembangan Ekspor
4.736.508.000 4.708.073.336 99,40%
4 Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri
1.033.133.500 971.165.085 94,00%
5 Program Perluasan Dan Pengembangan Tenaga Kerja
1.225.900.000 1.206.134.650 98,39%
Jumlah 9.171.851.500 8.935.482.622 97,42%
Sumber Data: Laporan Keuangan TA. 2019 Unaudited
f. Analisis Program dan Kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian pernyataan Kinerja
Program dan kegiatan yang mendukung pencapian sasaran diatas adalah:
1) Program pengembangan pusat pertumbuhan baru, dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, program ini didukung 5 (lima) Kegiatan;
2) Prgram peningkatan promosi dan kerjasama perdagangan internasional,
dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan, program ini didukung 2 (dua) Kegiatan;
3) Program peningkatan dan pengembangan ekspor, dilaksanakan oleh Dinas
Perdagangan, program ini didukung 5 (lima) Kegiatan;
4) Program pengembangan sentra-sentra industri, dilaksanakan oleh Dinas
Perindustrian, program ini didukung 8 (delapan) Kegiatan;
5) Program perluasan dan pengembangan tenaga kerja, dilaksanakan oleh Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, program ini didukung 6 (enam) Kegiatan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
45
Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai mencapai misi
ke-3 sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2018-2023 yaitu ”Mewujudkan Pusat-
Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru yang Produktif”, dan tujuan ”Meningkatkan
pendapatan masyarakat secara merata antar lapisan dan antar wilayah”. Sasaran
ini didukung oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Dinas Perumahan
Kawasan Pemukiman Dan Pertanahan, Dinas Kebudayaan Dan Kepariwisataan,
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Dinas Kesehatan, serta Dinas
Pendidikan. Untuk mengukur sasaran tersebut terdapat 2 (dua) indikator kinerja
dengan analisis pencapain sebagai berikut:
a. Perbandingan Antara Target dan Realisasi
Perbandingan antara target dan realisasi untuk indikator kinerja “Indeks
Gini Ratio” diuraikan pada tabel berikut:
Tabel III-24 Perbandingan Antara Target dan Realisasi
No Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Capaian
1 Indeks Gini Ratio 0,385 0,391 98,47
2 Indeks Wiliamson 0,580 0,63 92,06
Rata-rata Capaian Kinerja 95,26
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 5 yaitu
“Menurunnya Kesenjangan Antar Lapisan Masyarakat dan antar Wilayah“,
terdiri dari 2 (dua) Indikator Kinerja yaitu Indeks Gini Ratio realisasi capaian
kinerja yaitu 98,47 %, dan Indeks Williamson realisasi capaian kinerja yaitu
92,06% sehingga rata-rata capaian kinerja Sasaran Strategis 5 yaitu 95,26% atau
tercapai dengan kriteria Sangat Tinggi.
Menurunnya Kesenjangan Antar Lapisan Masyarakat dan antar Wilayah
Sasaran Strategis 5
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
46
Untuk memperoleh “Indeks Gini Ratio” dengan Formulasi Perhitungan
sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan oleh BPS diperoleh hasil
Indeks Gini Ratio Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 adalah sebesar 0,391
Untuk memperoleh “Indeks Wiliamson” dengan Formulasi Perhitungan
sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan oleh BPS diperoleh hasil
Indeks Wiliamson Tahun 2019 adalah sebesar 0,63.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun-tahun sebelumnya
Untuk perbandingan realisasi Indeks Gini Ratio dan Indeks Wiiamson
Tahun 2019 dengan tahun-tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III-25 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 (tiga) Tahun terakhir
No Indikator Kinerja 2017 2018 2019
1 Indeks Gini Ratio 0,429 0,397 0,391
2 Indeks Wiliamson 0,610 - 0,63
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
47
Indeks Gini R atio Provinsi Sulawesi Selatan berfluktuasi dari waktu ke
waktu, pada Tahun 2017 tercatat sebesar 0,429. Pada Maret 2018 Indeks Gini
Ratio mengalami penurunan dibandingkan Tahun 2017 dengan nilai 0,397
demikian halnya pada Tahun 2019 turun menjadi 0.391.
Indeks Wiliamson di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017 tercatat
sebesar 0,610 sedang untuk Tahun 2019 meningkat menjadi 0,63.
c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis dan standar nasional.
Adapun perbandingan realisasi Tahun 2019 dengan target jangka
menengah dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III-26 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019, Jangka Menengah dan Nasional
No Indikator Kinerja
Realisasi Target
2019 Target Jangka
Menengah
Target
Nasional
1 Indeks Gini Ratio 0,391 0,347 0,38 - 039
2 Indeks Wiliamson 0,63 0,539 -
Indeks Gini Ratio Tahun 2019 berada pada angka 0,391 sedangkan untuk
target jangka menengah adalah 0,347 sehingga diharapkan untuk tahun-tahun
berikutnya dapat ditingkatkan sehingga target jangka menengah dapat dicapai
demikian halnya dengan target nasional. Perbandingan Indeks Gini Ratio dapat di
lihat pada grafik di bawah ini:
Grafik 6 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019 dan Jangka Menengah
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
48
Untuk Indeks Williamson Tahun 2019 berada pada angka 0,63 sedangkan
untuk target jangka menengah adalah 0,539, diharapkan dapat ditingkatkan pada
tahun-tahun yang akan datang sehingga target jangka menengah dapat dicapai.
Adapun perbandingan Indeks Williamson dapat di lihat pada grafik di bawah ini:
Grafik 7 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019 dan Jangka Menengah
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan
Kinerja serta Solusi yang Telah Dilakukan.
➢ Indeks Gini Ratio
Indeks Gini merupakan indikator yang menunjukkan tingkat ketimpangan
pendapatan secara menyeluruh. Distribusi pendapatan dikatakan makin merata
bila nilai koefisien gini mendekati nol, sedangkan makin tidak merata
distribusi pendapatan, maka nilai koefisen gini mendekati satu. Semakin tinggi
nilai Gini Ratio menunjukkan ketimpangan yang semakin tinggi. Penurunan ini
mengindikasikan adanya upaya pemerintah untuk mengurangi ketimpangan
distribusi pendapatan. Peningkatan pendapatan perkapita atau PDRB perkapita
dari beberapa sektor antara lain: Pertanian, Kehutanan, Perikanan, Perdagangan
Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor serta sektor Industri
Pengolahan menjadi faktor penurunan Indeks Gini dimana distribusi pendapatan
yang semakin meningkat akan memperkecil ketimpangan.
➢ Indeks Wiliamson
Indeks Ketimpangan Williamson merupakan ukuran ketimpangan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
49
pendapatan untuk menganalisis seberapa besarnya kesenjangan antar
wilayah/daerah berdasarkan nilai PDRB Perkapita dalam kaitannya dengan
jumlah penduduk pada setiap wilayah/daerah. Tingkat pertumbuhan ekonomi
suatu daerah juga berpengaruh terhadap jumlah penerimaan pendapatan
daerah yang selanjutnya akan berdampak pada proses pembangunan dan
menyangkut kesejahteraan dari masyarakat. Akan tetapi, proses pembangunan
tidak selalu berjalan sesuai rencana, terdapat beberapa daerah yang mengalami
pembangunan secara cepat sementara daerah yang lainnya mempunyai laju
pembangunan yang lambat. Sulawesi Selatan sebagai Provinsi yang meliputi
24 kabupaten/kota mempunyai keberagaman karakteristik, mulai dari wilayah,
sumberdaya manusia, sarana dan prasarana social-ekonomi maupun kebijakan
pemerintah daerah. Adanya keberagaman tersebut menyebabkan terjadinya
disparitas pertumbuhan ekonomi maupun PDRB perkapita antar wilayah.
e. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran yang ditetapkan pada APBD TA 2019 untuk mendukung
pencapaian sasaran ini terdiri dari 14 Program sebesar Rp70.834.628.312,00
dengan realisasi sebesar Rp67.925.418.686,00 atau 95,89%. Dibandingkan dengan
capaian kinerja sasaran sebesar 95,26%, berarti tingkat inefisiensi yang pada
sasaran ini adalah sebesar 0,62%.
Tabel III-27 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
NO URAIAN ANGGARAN
TA 2019 REALISASI %
1
Program Pengembangan Dan Pembinaan Kelompok UKM Bagi Masyarakat Miskin
3.932.900.000
3.149.253.942
80,07%
2 Program Pengembangan Dan Penataan Fasilitas Umum 6.547.325.800 5.868.865.400 89,64%
3 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata 2.743.829.400 2.692.355.464 98,12%
5 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Halal 65.916.000 64.675.506 98,12%
6 Program Pengembangan Usaha Dan Promosi Produk UMKM 899.500.000 894.678.406 99,46%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
50
NO URAIAN ANGGARAN
TA 2019 REALISASI %
8 Program Upaya Kesehatan Dan Standarisasi Pelayanan Kesehatan (Dinas Kesehatan)
2.560.402.800
2.152.422.883
84,07%
9
Program Upaya Kesehatan Dan Standarisasi Pelayanan Kesehatan (UPT. Transfusi Darah)
10.045.719.698
9.402.523.452
93,60%
10
Program Upaya Kesehatan Dan Standarisasi Pelayanan Kesehatan (UPT. RSK Gigi Dan Mulut)
1.762.800.000
1.762.379.725
99,98%
11
Program Upaya Kesehatan Dan Standarisasi Pelayanan Kesehatan (RSUD Labuang Baji)
796.720.454
790.749.658
99,25%
12
Program Upaya Kesehatan Dan Standarisasi Pelayanan Kesehatan (RSK Ibu Dan Anak Pertiwi)
280.800.000
276.553.000
98,49%
13 Program Bantuan Pendidikan Sma/Smk/Ma Bagi Siswa Miskin
39.072.714.160 38.967.193.250 99,73%
14 Program Penyediaan Air Bersih 2.126.000.000 1.903.768.000 89,55%
Jumlah 70.834.628.312 67.925.418.686 95,89%
Sumber Data: Laporan Keuangan TA 2019 Unaudited
f. Analisis Program dan Kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan
pencapaian pernyataan Kinerja
Program dan kegiatan yang mendukung pencapian sasaran diatas adalah:
1) Program pengembangan dan pembinaan kelompok UKM bagi masyarakat
miskin, dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,
program ini didukung 7 (tujuh) Kegiatan;
2) Program pengembangan dan penataan fasilitas umum, dilaksanakan oleh
Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, Dan Pertanahan, program ini
didukung 5 (lima) Kegiatan;
3) Program pengembangan pemasaran pariwisata, dilaksanakan oleh Dinas
Kebudayaan Dan Kepariwisataan, program ini didukung 17 (tujuh belas)
Kegiatan;
4) Program pengembangan destinasi pariwisata halal, dilaksanakan oleh Dinas
Kebudayaan Dan Kepariwisataan, program ini didukung 1 (satu) Kegiatan;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
51
5) Program pengembangan usaha dan promosi produk UMKM, dilaksanakan oleh
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, program ini didukung 5 (lima)
Kegiatan;
6) Program upaya kesehatan dan standarisasi pelayanan kesehatan,
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, program ini didukung 23 (dua puluh tiga)
Kegiatan;
7) Program bantuan pendidikan sma/smk/slb bagi siswa miskin, dilaksanakan oleh
Dinas Pendidikan, program ini didukung 7 (tujuh) Kegiatan;
8) Program penyediaan air bersih, dilaksanakan oleh Dinas Perumahan, Kawasan
Pemukiman, Dan Pertanahan, program ini didukung 2 (dua) Kegiatan.
Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai mencapai misi
ke-4 sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2018-2023 yaitu ”Mewujudkan Kualitas
Manusia yang Kompeti tif, Inklusif, dan Berkarakter”, dan tujuan ” Meningkatkan
kualitas SDM secara inklusif”. Sasaran ini didukung oleh Dinas Pendidikan, serta
Dinas Kepemudaan dan Olahraga. Untuk mengukur sasaran tersebut terdapat 1 (satu)
indikator kinerja dengan analisis pencapain sebagai berikut:
a. Perbandingan Antara Target dan Realisasi
Perbandingan antara target dan realisasi untuk indikator kinerja “Indeks
Pendidikan” dilihat pada tabel berikut:
Tabel III-28 Perbandingan Antara Target dan Realisasi
No Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Capaian
1 Indeks Pedidikan 65,19 64,64 99,16
Meningkatnya Derajat Pendidikan Mayarakat
Sasaran Strategis 6
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
52
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 6 yaitu
“Meningkatnya Derajat Pendidikan Masyarakat“, realisasi capaian kinerja yaitu
99,16%, sehingga capaian kinerja Sasaran Strategis 6 tercapai dengan kriteria
Sangat tinggi.
Untuk memperoleh “Indeks Pedidikan” dengan Formulasi Perhitungan
sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pengukuran BPS Provinsi Sulawesi Selatan bekerja
sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan diperoleh hasil Indeks
Pendidikan Tahun 2019 adalah 64,64, belum dapat mencapai target yang
ditetapkan yaitu sebesar 65,15.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun-tahun
sebelumnya
Indeks Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 lebih baik dan
mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,
dimana untuk Tahun 2019 Indeks Pendidikan yaitu 64,64, Tahun 2018 yaitu 63,79
dan Tahun 2017 yaitu 63,39, sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III-29 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 (tiga) Tahun terakhir
No Indikator Kinerja 2017 2018 2019
1 Indeks Pedidikan 63,39 63,79 64,64
c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan target jangka menengah
yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis dan standar nasional.
Perbandingan realisasi Indeks Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2019 dengan target jangka menengah dapat dilihat pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
53
Tabel III-30 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019, Jangka Menengah dan Nasional
No Indikator Kinerja
Realisasi Target
2019 Target Jangka
Menengah
Target
Nasional
1 Indeks Pendidikan 64,64 68,5 -
Indeks Pendidikan Tahun 2019 masih jauh jika dibandingkan dengan target
jangka menengah, dimana realisasi tahun 2019 adalah 64,64 sedangkan target
jangka menengah adalah 68,5, sebagaimana tergambar pada grafik berikut:
Grafik 8 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019 dan Jangka Menengah
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Solusi yang Telah Dilakukan.
Perkembangan pendidikan di Sulawesi Selatan memperlihatkan hasil yang
cukup membaik. Seiring dengan meningkatnya angka partisipasi sekolah dan
rata-rata lama sekolah dari tahun ke tahun. Indeks pendidikan merupakan gambaran
pengetahuan yang diukur melalui Angka Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama
Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata jumlah tahun yang telah
dihabiskan oleh penduduk usia 25 tahun ke atas di seluruh jenjang pendidikan
formal yang pernah dijalani, dihitung dari variabel pendidikan tertinggi yang
ditamatkan dan tingkat pendidikan yang sedang diduduki. Walaupun masih belum
tinggi, namun sepanjang periode tahun 2017-2019 rata-rata lama sekolah di
Sulawesi Selatan terus mengalami peningkatan setiap tahun dengan rata-rata
lama sekolah 7,65 tahun.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
54
Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun)
sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu (7
tahun) di masa mendatang. Tujuan mengukur indikator angka HLS adalah untuk
mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang yang
ditunjukkan dalam bentuk lamanya Pendidikan yang diharapkan dapat dicapai
oleh setiap anak. Jika dikaitkan antara RLS dan HLS, masyarakat Sulawesi
Selatan masih memiliki harapan untuk bisa mengenyam pendidikan hingga sekitar
13 tahun atau hingga bangku kuliah setaraf diploma. Berdasarkan jenis kelamin,
hampir semua kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, perempuan memiliki Angka
Harapan Lama Sekolah yang lebih lama dibandingkan laki -laki, kecuali di
Kabupaten Jeneponto dan Luwu Utara, dimana laki-laki memiliki Harapan Lama
Sekolah yang lebih lama dibandingkan perempuan.
Kendala yang dihadapi dalam pencapaian target Indeks Pedidikan adalah
Pagu anggaran yang cukup memadai, Keterlibatan stakeholder yang berkaitan,
Keterlibatan Pemerintah Pusat di dalam pencapaian indikator kinerjadan Tupoksi
stakeholder yang berkaitan
e. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran yang ditetapkan pada APBD TA 2019 untuk mendukung
pencapaian sasaran ini terdiri dari 4 Program sebesar Rp4.044.449.995,00 dengan
realisasi sebesar Rp3.701.214.476,00 atau 91,51%. Dibandingkan dengan capaian
kinerja sasaran sebesar 99,16%, berarti tingkat efisiensi yang mendukung sasaran
ini adalah sebesar 7,65%.
Tabel III-31 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
NO URAIAN ANGGARAN
TA 2019 REALISASI %
1 Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Menengah
313.775.750
251.433.750
80,13%
2 Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasional
486.950.000
379.965.538
78,03%
3 Program Pendidikan Karakter Dan Sekolah Sehat 2.276.857.245 2.110.876.216 92,71%
4 Program Pengembangan Dan Kepeloporan Pemuda 966.867.000 958.938.972 99,18%
Jumlah 4.044.449.995 3.701.214.476 91,51%
Sumber Data: Laporan Keuangan TA 2019 Unaudited
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
55
f. Analisis Program dan Kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan
pencapaian pernyataan Kinerja
Program dan kegiatan yang mendukung pencapian sasaran diatas adalah:
1) Program peningkatan kualitas pendidikan menengah, dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan, program ini didukung 6 (enam) Kegiatan;
2) Program peningkatan kualitas pendidikan vokasional, dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan, program ini didukung 5 (lima) Kegiatan;
3) Program pendidikan karakter dan sekolah sehat, dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan, program ini didukung 9 (sembilan) Kegiatan;
4) Program pengembangan dan kepeloporan pemuda, dilaksanakan oleh Dinas
Kepemudaan dan Olahraga, program ini didukung 3 (tiga) Kegiatan.
Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai mencapai misi
ke-4 sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2018-2023 yaitu ”Mewujudkan Kualitas
Manusia yang Kompetitif, Inklusif, dan Berkarakter”, dan tujuan ” Meningkatkan
kualitas SDM secara inklusif”. Sasaran ini didukung oleh Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,
serta Dinas Kesehatan. Untuk mengukur sasaran tersebut terdapat 2 (dua) indikator
kinerja dengan analisis pencapain sebagai berikut:
a. Perbandingan Antara Target dan Realisasi
Perbandingan antara target dan realisasi untuk indikator kinerja “Indeks
Pembangunan Gender” dan Indeks Pemberdayaan Gender” dilihat pada tabel
berikut:
Tabel III-32 Perbandingan Antara Target dan Realisasi
No Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Capaian
1 (IPG) Indeks Pembangunan Gender 93,18 93,09 99,90
2 (IDG) Indeks Pemberdayaan Gender 74,01 74,01 100,00
Rata-rata capaian Kinerja 99,95
Meningkatnya Keberdayaan Perempuan Dalam Pembangunan
Sasaran Strategis 7
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
56
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 7 yaitu
“Meningkatnya Keberdayaan Perempuan Dalam Pembangunan“, terdiri dari 2
(dua) Indikator Kinerja yaitu Indeks Pembangunan Gender realisasi capaian kinerja
yaitu 99,90% dan Indeks Pemberdayaan Gender realisasi capaian kinerja yaitu
100%, sehingga rata-rata capaian kinerja Sasaran Strategis 7 yaitu 99,95% atau
tercapai dengan kriteria Sangat tinggi.
Untuk memperoleh “Indeks Pembangunan Gender” dengan Formulasi
Perhitungan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan oleh BPS bekerja sama
dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi
Sulawesi Selatan, maka Indeks Pembangunan Gender Tahun 2019 adalah sebesar
93,09%, masih belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 93,18%.
Untuk memperoleh “Indeks Pemberdayaan Gender” dengan Formulasi
Perhitungan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan oleh BPS bekerja sama
dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugan Anak Provinsi Sulawesi
Selatan, maka Indeks Pemberdayaan Gender Tahun 2019 adalah sebesar 74,01%,
dapat mencapai target sebagaimana yang telah ditetapkan yaitu 74,01%.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun-tahun
sebelumnya
Perbandingan Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks
Pemberdayaan Gender (IDG) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 dengan
tahun-tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
57
Tabel III-33 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 (tiga) Tahun terakhir
No Indikator Kinerja 2017 2018 2019
1 (IPG) Indeks Pembangunan Gender 92,84 95,15 93,09
2 (IDG) Indeks Pemberdayaan Gender 72,48 69,14 74,01
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian IPG dan IDG 3 (tiga)
tahun terakhir ini berfluktuasi, dimana untuk IPG Tahun 2017 yaitu 92,84 naik
menjadi 95,15 di Tahun 2018 akan tetapi kembali mengalami penurunan di Tahun
2019 yaitu 93,09. Lain halnya dengan IDG dimana untuk Tahun 2017 yaitu 72,48
turun menjadi 69,14 di Tahun 2018 dan naik kembali di Tahun 2019 yaitu 74,01.
c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis dan standar nasional.
Perbandingan capaian IPG dan IDG Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019
dengan target jangka menengah, belum mancapai target jangka menengah
sebaliknya target nasional dapat terlampaui. IPG Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2019 adalah 93,09 meningkat jika dibanding Target Nasional yaitu 91,07. Begitupun
dengan IDG Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 adalah 74,01 meningkat
dibanding Target Nasional yakni 72,10, sebagaimana dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel III-34 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019, Jangka Menengah dan Nasional
No Indikator Kinerja
Realisasi Target
2019 Target Jangka
Menengah
Target
Nasional
1 (IPG) Indeks Pembangunan Gender 93,09 94,06 91,07
2 (IDG) Indeks Pemberdayaan Gender 74,01 80,13 72,10
Perbandingan realisasi capaian IPG Tahun 2019 dengan target jangka
menengah tergambar dalam grafik di bawah ini:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
58
Grafik 9 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019 dan Jangka Menengah
Perbandingan realisasi capaian IDG Tahun 2019 dengan target jangka
menengah tergambar dalam grafik di bawah ini:
Grafik 10 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019 dan Jangka Menengah
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
59
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Solusi yang Telah Dilakukan.
➢ Indeks Pembangunan Gender
Salah komponen yang berpengaruh terkait naik turunya persentase capaian
IPG adalah harapan lama sekolah perempuan dan rata-rata lama sekolah
perempuan dan kondisi di Sulawesi Selatan untuk 2 tahun terakhir (2018-2019)
rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah jenis kelamin perempuan masih
lebih rendah dibanding jenis kelamin laki-laki. Faktor lain yang ikut berkontribusi
terhadap capain IPG di Sulawesi Selatan adalah masih terdapat kesenjangan
ekonomi dan angka harapan hidup antara jenis kelamin perempuan dan laki-laki.
Indeks Pembangunan Gender (IPG) merupakan indeks komposit yang mengukur
peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi, politik, dan pengambilan
keputusan. Indikator-indikator yang digunakan dalam mengukur indeks ini meliputi
partisipasi berpolitik, partisipasi ekonomi dan pengambilan keputusan, serta
penguasaan sumber daya ekonomi.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan IPG antara lain adalah seluruh
Perangkat Daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota dan stakeholder
meningkatkan komitmen dalam sinergitas program dan kegiatan ke arah responsif
gender, sehingga seluruh perempuan di Sulawesi Selatan lebih mudah
mendapatkan akses, berpartisipasi dan ikut mengontrol dan mendapatkan manfaat
pembangunan di Sulawesi Selatan.
➢ Indeks Pemberdayaan Gender
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) menunjukkan peran aktif perempuan
dalam kehidupan ekonomi dan politik. Capaian pembangunan gender di Sulawesi
Selatan menunjukkan masih terdapat kesenjangan kesetaraan dan keadilan gender
di sektor pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi yang menuntut peran aktif
seluruh pelaku pembangunan baik pemerintah maupun non pemerintah untuk
mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender. Berdasarkan data dari Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, IDG Sulawesi Selatan
memperlihatkan perkembangan yang fluktuatif.
Kenaikan IDG merupakan gambaran bahwa partisipasi angkatan kerja
parempuan baik di Lembaga legislatif, yudikatif, eksekutif maupun di sektor
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
60
perdagangan sudah membaik, atau dengan kata lain Pemerintah Daerah sudah
memberikan ruang dan akses bagi kaum perempuan untuk berpartisipasi aktif
dalam pembangunan meskipun belum banyak yang menjadi sebagai pengambil
keputusan.
e. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran yang ditetapkan pada APBD TA 2019 untuk mendukung
pencapaian sasaran ini terdiri dari 2 Program sebesar Rp2.665.926.000,00 dengan
realisasi sebesar Rp2.575.328.282,00 atau 96,60%. Dibandingkan dengan rata-rata
capaian kinerja pada sasaran ini sebesar 96,42%, berarti tingkat inefisiensi pada
sasaran ini adalah sebesar 0,18%.
Tabel III-35 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
NO URAIAN ANGGARAN
TA 2019 REALISASI %
1 Program Perlindungan Perempuan Dan Anak 210.976.000 209.982.726 99,53%
2 Program Peningkatan Peran Perempuan Perdesaan
2.454.950.000 2.365.345.556 96,35%
Jumlah 2.665.926.000 2.575.328.282 96,60%
Sumber Data: Laporan Keuangan TA 2019 Unaudited
f. Analisis Program dan Kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian pernyataan Kinerja
Program dan kegiatan yang mendukung pencapian sasaran diatas adalah:
1) Program perlindungan perempuan dan anak, dilaksanakan oleh Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, program ini didukung 3
(tiga) Kegiatan; dan
2) Program peningkatan peran perempuan perdesaan, dilaksanakan oleh Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, program ini didukung 7 (tujuh) Kegiatan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
61
Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai mencapai misi
ke-4 sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2018-2023 yaitu ”Mewujudkan Kualitas
Manusia yang Kompetitif, Inklusif, dan Berkarakter”, dan tujuan ” Meningkatkan
kualitas SDM secara inklusif”. Sasaran ini didukung oleh Dinas Kesehatan. Untuk
mengukur sasaran tersebut terdapat 1 (satu) indikator kinerja dengan analisis
pencapain sebagai berikut:
a. Perbandingan Antara Target dan Realisasi
Perbandingan antara target dan realisasi untuk indikator kinerja “Indeks
Kesehatan” dilihat pada tabel berikut:
Tabel III-36 Perbandingan Antara Target dan Realisasi
No Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Capaian
1 Indeks Kesehatan 77,03 77,58 100,71
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 8 yaitu
“Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat“, realisasi capaian kinerja yaitu
100,71%, sehingga capaian kinerja Sasaran Strategis 8 tercapai dengan kriteria
Sangat Tinggi.
Untuk memperoleh “Indeks Kesehatan” dengan Formulasi Perhitungan
sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan oleh BPS Provinsi
Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan sebagaimana formulasi di atas diperoleh Indeks Kesehatan Tahun 2019
Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Sasaran Strategis 8
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
62
yaitu 77,58, dimana hasil ini menunjukkan telah melampaui target yang telah
ditetapkan yaitu 77,03.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun-tahun
sebelumnya
Adapun perbandingan realisasi Tahun 2019 dengan tahun lalu dan tahun
sebelumnya dapat dilihat pada table berikut:
Tabel III-37 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 (tiga) Tahun terakhir
No Indikator Kinerja 2017 2018 2019
1 Indeks Kesehatan 76,68 77,05 77,58
Indeks Kesehatan selama 2 (dua) tahun terakhir cenderung meningkat,
Tahun 2017 Indeks Kesehatan sebesar 76,68, meningkat di Tahun 2018 menjadi
77,05 dan pada Tahun 2019 menjadi sebesar 77,58.
c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan target jangka menengah
yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis dan standar nasional.
Perbandingan realisasi Tahun 2019 dengan target jangka menengah dan
target nasional dapat dilihat pada table berikut:
Tabel III-38 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019, Jangka Menengah dan Nasional
No Indikator Kinerja
Realisasi Target
2019 Target Jangka
Menengah
Target
Nasional
1 Indeks Kesehatan 77,58 77,03 78,98
Capaian kinerja Indeks Kesehatan Tahun 2019 sebesar 77,58 telah
melampaui target jangka menengah yaitu 77,03, namun belum mencapai target
nasional yaitu sebesar 78,98.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
63
Grafik 11 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019 dan Jangka Menengah
Dari Grafik di atas dapat dilihat perbandingan Capaian kinerja Indeks
Kesehatan Tahun 2019 melampaui target jangka menengah dengan nilai yang
cukup signifikan yaitu sekitar 0,55 point.
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Solusi yang Telah Dilakukan.
Indeks Kesehatan diukur dari angka harapan hidup, dimana umur
panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH)
yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk
bertahan hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada
saat kelahiran sama sepanjang usia bayi. UHH merepresentasikan dimensi umur
panjang dan hidup sehat yang terus meningkat. Selama periode 2017 hingga
2019, secara rata-rata, UHH tumbuh 0,17 persen pertahun. Pada tingkat
kabupaten/kota, UHH Toraja Utara (72,94 tahun) merupakan usia tertinggi
dibanding 24 kabupaten/kota lainnya. Dengan membaiknya kondisi kesehatan
daerah, yang berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Pada
tahun 2017 angka usia harapan hidup masyarakat di Sulawesi Selatan sebesar
69,84 dan meningkat menjadi 70,08 pada Tahun 2018. Peningkatan angka
harapan hidup rata-rata sebesar 0,24 per tahun menunjukkan bahwa di Sulawesi
Selatan dari tahun ke tahun seorang bayi yang dilahirkan dapat hidup lebih lama
dibanding tahun-tahun sebelumnya.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
64
Penilaian Indeks Kesehatan merupakan representatif dari Indikator Umur
Harapan Hidup (UHH). Meningkatnya UHH di suatu wilayah otomatis juga
memberikan nilai ungkit terhadap indeks kesehatan di wilayah tersebut.
Beberapa faktor pendukung pencapaian kinerja ini, antara lain:
1) Tersedianya sarana pelayanan kesehatan Pemerintah dan swasta yang
bermitra dengan BPJS yang diharapkan dapat mendukung terlaksananya
pelaksanaan kesehatan secara merata dan mampu menciptakan akses
pelayanan khususnya di daerah terpencil, kepulauan dan perbatasan.
2) Dukungan Pemerintah baik berupa penyiapan anggaran, Penyiapan Sumber
Daya Manusia Kesehatan yang memiliki kompetensi dan penyiapan sarana
prasarana akses pelayayanan kesehatan, maupun kebijakan/regulasi dalam hal
standarisasi pelayanan kesehatan baik di tingkat pelayanan primer maupun di
tingkat pelayanan rujukan
3) Peningkatan kegiatan promotif dan kuratif dengan mendorong Kabupaten/Kota
agar menjadikan PHBS dan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS) sebagai program prioritas.
4) Tingkat keaktifan kader Posyandu dan kader-kader UKBM (Upaya kesehatan
berbasis masyarakat) dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada
masyarakat.
5) Meningkatnya kualitas dan mutu tenaga kesehatan dengan peningkatan
kapasitas tenaga kesehatan melalui Pelatihan-pelatihan teknis dan perbaikan
manajemen SDM.
6) Meningkatnya teknologi di bidang informasi berimbas kepada meningkatnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
7) Adanya Komitmen bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam
menyiapkan Dana Sharing untuk Pembiayaan Pelaksanaan Program Integrasi
Jamkesda ke JKN yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan
Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Pelayanan
Kesehatan Gratis di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 15),
sehingga dapat mengakomodir kendala pembiaayaan jaminan kesehatan bagi
masyarakat tidak mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
65
e. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran yang ditetapkan pada APBD TA 2019 untuk mendukung
pencapaian sasaran ini terdiri dari 6 Program sebesar Rp7.476.536.369,00 dengan
realisasi sebesar Rp5.178.718.561,00 atau 69,27%. Dibandingkan dengan capaian
kinerja sasaran sebesar 100,71%, berarti tingkat efisiensi yang mendukung sasaran
ini adalah sebesar 31,44%.
Tabel III-39 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
NO URAIAN ANGGARAN
TA 2019 REALISASI %
1 Program Pembangunan Rumah Sakit Regional 3.433.827.769 2.055.000.000 59,85%
2 Program Pengembangan Spesialisasi Dan Kualitas Layanan Rumah Sakit
690.186.000
652.940.203
94,60%
3 Program Pengembangan Spesialisasi Dan Kualitas Layanan Rumah Sakit
200.000.000
199.528.564
99,76%
4 Program Pengembangan Spesialisasi Dan Kualitas Layanan Rumah Sakit
400.000.000
388.284.720
97,07%
5 Program Pelayanan 1000 Hari Pertama Kehidupan (Hpk)
250.000.000
94.859.480
37,94%
6 Program Promosi Kesehatan, Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak
2.502.522.600
1.788.105.594
71,45%
Jumlah 7.476.536.369 5.178.718.561 69,27%
Sumber: Laporan Keuangan TA. 2019 Unaudited
f. Analisis Program dan Kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian pernyataan Kinerja
Program dan kegiatan yang mendukung pencapian sasaran diatas adalah:
1) Program pembangunan rumah sakit regional, dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan, program ini didukung 4 (empat) Kegiatan;
2) Program pengembangan spesialisasi dan kualitas layanan rumah sakit,
dilaksanakan oleh Dinas Sosial, program ini didukung 5 (lima) Kegiatan;
3) Program pelayanan 1000 Hari pertama kehidupan (HPK), dilaksanakan oleh
Dinas Kesehatan, program ini didukung 2 (dua) Kegiatan;
4) Program promosi kesehatan, bina gizi dan kesehatan ibu dan anak,
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, program ini didukung 26 (dua puluh enam)
Kegiatan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
66
Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai mencapai misi
ke-5 sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2018-2023 yaitu ”Meningkatkan
Produktivitas dan Daya Saing Produk Sumber” dan tujuan ”Mengoptimalkan
pengelolaan sumber daya alam secara berdaya saing tanpa mengabaikan
kelestarian, daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup”. Sasaran ini
didukung oleh Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas
Perkebunan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Kelautan dan
Perikanan, serta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral. Untuk mengukur sasaran
tersebut terdapat 1 (satu) indikator kinerja dengan analisis pencapaian sebagai
berikut:
a. Perbandingan Antara Target dan Realisasi
Perbandingan antara target dan realisasi untuk indikator kinerja
“Produktivitas Total Daerah (Rp/Angkatan Kerja)” dilihat pada tabel berikut:
Tabel III-40 Perbandingan Antara Target dan Realisasi
No Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Capaian
1 Produktivitas Total Daerah
(Rp/Angkatan Kerja) 78.777.309 82.027.871 104,13
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 9 yaitu
“Meningkatnya Produktivitas dan Daya Saing Produk Sektor Perekonomian
Berbasis Sumber Daya Alam“, realisasi capaian kinerja yaitu 104,13 %,
sehingga capaian kinerja Sasaran Strategis 9 tercapai dengan kriteria Sangat
Tinggi.
Untuk memperoleh “Produktivitas Total Daerah (Rp/Angkatan Kerja)”
dengan Formulasi Perhitungan sebagai berikut:
Meningkatnya Produktivitas dan Daya Saing Produk Sektor Perekonomian Berbasis Sumber Daya Alam
Sasaran Strategis 9
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
67
Berdasarkan formulasi perhitungan di atas diperoleh hasil Produktivitas
Total Daerah (Rp/Angkatan Kerja) Tahun 2019 adalah sebesar Rp82.027.871
dimana hasil tersebut telah melampaui target yag telah ditetapkan yaitu
Rp78.777.309
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun-tahun
sebelumnya
Perbandingan realisasi untuk indikator kinerja “Produktivitas Total Daerah
(Rp/Angkatan Kerja)” Tahun 2019 dengan tahun-tahun sebelumnya dilihat pada
tabel berikut:
Tabel III-41 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 (tiga) Tahun terakhir
No Indikator Kinerja 2017 2018 2019
1 Produktivitas Total Daerah
(Rp/Angkatan Kerja) 75.782.133 77.542.974 82.027.871
Perbandingan capaian kinerja Produktivitas Total Daerah Tahun 2019
adalah sebesar Rp82.027.871, lebih tinggi jika dibandingkan dengan capaian
kinerja Produktivitas Total Daerah Tahun 2018 yaitu sebesar Rp77.542.974 dan
Tahun 2017 yaitu sebesar Rp75.782.133.
Tabel III-42 Produktivitas Total Daerah Tahun 2017 - 2019
Uraian 2017 2018 2019
Nilai Tambah Sektor ke-I (PDB)
288.908.620.999.614 309.243.630.000.000 330.605.131.278.400
Jumlah angkatan kerja 3.812.358 3.988.029 4.030.400
Produktifitas Total Daerah (Rp/Angkatan Kerja)
75.782.133 77.542.974 82.027.871
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
68
c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis dan standar nasional.
Adapun perbandingan realisasi untuk indikator kinerja “Produktivitas Total
Daerah (Rp/Angkatan Kerja)” Tahun 2019 dengan target jangka menengah dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel III-43 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019, Jangka Menengah dan Nasional
No Indikator Kinerja
Realisasi Target
2019 Target Jangka
Menengah
Target
Nasional
1 Produktivitas Total Daerah (Rp/Angkatan Kerja)
82.027.871 93.325.387 -
Realisasi indikator kinerja Produktivitas Total Daerah Tahun 2019 sebesar
Rp.82.027.871 masih jauh di bawah target jangka menengah yaitu Rp.93.325.837,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Grafik 12 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019 dan Jangka Menengah
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Solusi yang Telah Dilakukan.
Produktivitas total daerah dihitung untuk mengetahui tingkat produktivitas
tiap sektor per angkatan kerja yang menunjukan seberapa produktif tiap angkatan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
69
kerja dalam mendorong ekonomi daerah per sektor. Produktivitas Total Daerah
dapat diketahui dengan menghitung produktivitas daerah per sektor yang
merupakan jumlah PDRB dari setiap sektor dibagi dengan jumlah angkatan kerja
dalam sektor yang bersangkutan. PDRB dihitung berdasarkan sektor.
e. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran yang ditetapkan pada APBD TA 2019 untuk mendukung
pencapaian sasaran ini terdiri dari 7 Program sebesar Rp110.200.997.670,00
dengan realisasi sebesar Rp105.458.569.493,00 atau 95,70%. Dibandingkan
dengan capaian kinerja sasaran sebesar 104,13%, berarti tingkat efisiensi yang
mendukung sasaran ini adalah sebesar 8,43%.
Tabel III-44 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
NO URAIAN ANGGARAN
TA 2019 REALISASI %
1 Program Hilirisasi Pertanian 53.694.166.677 51.006.977.860 95,00%
2 Program Hilirisasi Perkebunan 3.980.600.000 3.904.509.230 98,09%
3 Program Hilirisasi Peternakan 3.630.565.200 3.322.384.931 91,51%
4 Program Hilirisasi Perikanan 25.116.905.107 24.212.459.551 96,40%
5 Program Hilirisasi Pertambangan 625.000.000 619.073.447 99,05%
6 Program Eksplorasi Sumber Daya Geologi, Konservasi Dan Pemanfaatan Air Tanah
1.864.797.000 1.543.336.086 82,76%
7 Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Ternak
21.288.963.686 20.849.828.389 97,94%
Jumlah 110.200.997.670 105.458.569.493 95,70%
Sumber Data: Laporan Keuangan TA 2019 Unaudited
g. Analisis Program dan Kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian pernyataan Kinerja
Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran di atas
adalah:
1) Program hilirisasi pertanian, dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan,
Tanaman Pangan dan Hortikultura, program ini didukung 14 (empat belas)
Kegiatan;
2) Program hilirisasi perkebunan, dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan, program
ini didukung 9 (Sembilan) Kegiatan;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
70
3) Program hilirisasi peternakan, dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan, program ini didukung 18 (delapan belas) Kegiatan;
4) Program hilirisasi perikanan, dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan,
program ini didukung 28 (dua puluh delapan) Kegiatan;
5) Program hilirisasi pertambangan, dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral, program ini didukung 4 (empat) Kegiatan;
6) Program eksplorasi sumber Daya geologi, konservasi dan pemanfaatan air
tanah, dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, program ini
didukung 6 (enam) Kegiatan; dan
7) Program peningkatan produksi dan produktivitas ternak, dilaksanakan oleh
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, program ini didukung 10 (sepuluh)
Kegiatan.
Sasaran strategis ini merupakan salah satu upaya mencapai mencapai misi
ke-5 sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2018-2023 yaitu ”Meningkatkan
Produktivitas dan Daya Saing Produk Sumber” dan tujuan ”Mengoptimalkan
pengelolaan sumber daya alam secara berdaya saing tanpa mengabaikan
kelestarian, daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup”. Sasaran ini
didukung oleh Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan, serta Dinas
Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang. Untuk mengukur sasaran tersebut
terdapat 2 (dua) indikator kinerja dengan analisis pencapain sebagai berikut:
a. Perbandingan Antara Target dan Realisasi
Perbandingan antara target dan realisasi untuk indikator kinerja “Indeks
Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)” dan “Potensi Penurunan Emisi GRK” dilihat
pada tabel berikut:
Terpeliharanya Kualitas Lingkungan Hidup Serta Kemampuan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
Sasaran Strategis 10
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
71
Tabel III-45
Perbandingan Antara Target dan Realisasi
No Indikator Kinerja Target Kinerja
Realisasi Capaian
1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 73,33 75,50 102,96
2 Potensi Penurunan Emisi GRK
(Juta Ton CO2 Eq) 1,1 0,86 78,19
Rata-rata capaian Kinerja 90,87
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 10 yaitu
“Terpeliharanya Kualitas Lingkungan Hidup Serta Kemampuan Adaptasi dan
Mitigasi Perubahan Iklim“, terdiri dari 2 (dua) Indikator Kinerja yaitu Indeks
Kualitas Lingkungan Hidup dengan realisasi capaian kinerja yaitu 102,96% dan
Potensi Penurunan Emisi GRK dengan realisasi capaian kinerja yaitu 78,19%,
sehingga rata-rata capaian kinerja Sasaran Strategis 10 yaitu 90,87% atau tercapai
dengan kriteria Tinggi.
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup diperoleh dengan Formulasi Perhitungan
sebagai berikut:
Berdasarkan hasil formulasi perhitungan di atas diperoleh Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup Tahun 2019 adalah 75,50, angka tersebut melampaui target
yang ditetapkan yaitu 73,33, sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
72
Tabel III-46 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Uraian Capaian 2019
Indeks Kualitas Air 81,47 x 30% 24,44%
Indeks Kualitas Udara 88,69 x 30% 26,60%
Indeks Kualitas Tutupan Lahan 61,14 x 40% 24,45%
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 75,50%
Adapun Indikator “Potensi Penurunan Emisi GRK” realisasinya dapat
diperoleh dengan Formulasi Perhitungan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil formulasi perhitungan di atas, diperoleh hasil Potensi
Penurunan Emisi GRK Tahun 2019 adalah 0,86, nilai tersebut belum dapat
mencapai target yang ditetapkan yaitu 1,1.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun-tahun sebelumnya
Perbandingan realisasi Tahun 2019 dengan tahun-tahun sebelumnya
dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel III-47 Perbandingan Realisasi Kinerja 3 (tiga) Tahun terakhir
No Indikator Kinerja 2017 2018 2019
1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 73,24 66,01 75,50
2 Potensi Penurunan Emisi GRK (Juta Ton
CO2 Eq) 0,79 0,60 0,86
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) berfluktuasi dimana pada Tahun
2017 IKLH adalah 73,24 namun pada Tahun 2018 menurun menjadi 66,01 dan
pada Tahun 2019 kembali menanjak naik yaitu 75,50.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
73
Untuk indikator Potensi Penurunan Emisi GRK (Juta Ton CO2 Eq)
realisasinya juga berfliktuasi, pada Tahun 2017 berada pada angka 0.79 dan pada
Tahun 2018 yaitu 0,60 dan pada Tahun 2019 berada pada angka 0,86.
c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis dan standar nasional.
Perbandingan realisasi Tahun 2019 dengan target jangka menengah dan
target nasional, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III-48 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019, Jangka Menengah dan Nasional
No Indikator Kinerja
Realisasi Target
2019 Target Jangka
Menengah
Target
Nasional
1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
75,50 73,49 66,5 - 68,5
2 Potensi Penurunan Emisi GRK (Juta Ton CO2 Eq)
0,86 2,3 -
Realisasi Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Tahun 2019 dengan
nilai indeks 75,50 lebih tinggi jika dibandingkan dengan target jangka menengah
dengan nilai indeks 73,49 demikian pula dengan target nasional dengan nilai indeks
antara 66,5-68,5.
Perbandingan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Tahun 2019 dengan
Target Jangka Menengah dapat dilihat pada grafik berikut:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
74
Grafik 13 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019 dan Jangka Menengah
Untuk indikator Potensi Penurunan Emisi GRK (Juta Ton CO2 Eq) Tahun
2019 dengan nilai 0,86 jauh menurun jika dibandingkan dengan target jangka
menengah dengan nilai 2,3 sebagaimana grafik berikut:
Grafik 14 Perbandingan Realisasi Kinerja 2019 dan Jangka Menengah
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
75
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Solusi yang Telah Dilakukan.
➢ Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Penentuan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) berdasarkan
perhitungan nilai Indeks Kualitas Air, Indeks Kualitas Udara dan Indeks Kualitas
Tutupan Lahan. Penentuan nilai IKA (Indeks Kualitas Air) Sulawesi Selatan
didasarkan pada hasil pemantauan kualitas air pada 18 sungai dan 2 Danau lintas
kabupaten se-Sulawesi Selatan. Hasil pengukuran kualitas air untuk setiap sungai
dilakukan pada lokasi hulu, tengah dan hilir. Kecenderungan penurunan kualitas
air di beberapa daerah di Sulawesi Selatan telah terlihat dalam beberapa dekade
terakhir yang dibuktikan dengan data hasil pemantauan khususnya paremater e-
Coli, BOD dan COD yang semakin meningkat. Perubahan Nilai IKA dipengaruhi
oleh jumlah limbah domestik yang masuk ke dalam badan sungai, dimana limbah
domestik sangat dipengaruhi dengan pertambahan jumlah penduduk.
Peningkatan limbah domestik akan meningkatkan pencemaran air yang
akan berdampak pada kesehatan manusia dan lingkungan. Hal ini ditunjukkan dari
peningkatan konsentrasi parameter BOD dan COD di badan air sungai. Secara
umum, nilai IKA di Sulawesi Selatan pada periode Tahun 2017 – 2019 bervariasi,
pada Tahun 2017 IKA Sulawesi Selatan menurun menjadi 54,29, hal ini karena
adanya perubahan lokasi pemantauan. Nilai IKA Sulawesi Selatan pada Tahun
2017 dan 2018 berada dibawah IKA nasional yaitu 60,38, namun Nilai IKA
Provinsi Sulawesi Selatan secara umum dalam kategori kurang baik. Pada tahun
2019 IKA meningkat diperlihatkan dengan capaian IKA 81,47 naik dari Tahun
2018. Terjadi perubahan signifikan nilai IKA pada tahun 2019 karena telah
menggunakan metode perhitungan Siskana, berbeda dengan perhitungan tahun
sebelumnya yang menggunakan metode Storet.
Penentuan nilai IKU (Indeks Kualitas Udara) Sulawesi Selatan didasarkan
pada hasil pemantauan kualitas udara ambien dengan metode passive sampler
yang dilakukan di 24 kabupaten se-Sulawesi Selatan. Hasil pengukuran kualitas
udara untuk setiap kabupaten dilakukan pada lokasi roadside, terminal dan
pemukiman. Kecenderungan penurunan kualitas udara di beberapa daerah di
Sulawesi Selatan telah terlihat dalam beberapa dekade terakhir yang dibuktikan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
76
dengan data hasil pemantauan khususnya partikel (PM10, PM2.5) dan
oksidan/ozon (O3) yang semakin meningkat. Selain itu kebutuhan akan
transportasi dan energi semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah
penduduk. Peningkatan penggunaan transportasi dan konsumsi energi akan
meningkatkan pencemaran udara yang akan berdampak pada kesehatan manusia
dan lingkungan. Hal ini ditunjukkan dari peningkatan konsentrasi parameter SO2
dan NO2 di udara ambien. Secara umum, nilai IKU di Sulawesi Selatan pada
periode Tahun 2017 – 2019 apabila dilihat kecenderungan linear-nya maka nilai
IKU cenderung meningkat dengan laju peningkatan 0,136 per tahun. Pada Tahun
2017 IKU Sulawesi Selatan 88,66 yang selanjutnya meningkat sampai Tahun
2019. Nilai IKU Sulawesi Selatan ini berada di atas IKU nasional yaitu 81,61. Nilai
IKU ini secara umum masih dalam kategori baik dilihat dari parameter SO2 dan
NO2. Tahun 2019 terjadi peningkatan indeks kualitas udara diperlihatkan dari
naiknya angka indeks kualitas udara 0,01 menjadi 88,69.
Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) merupakan penjumlahan nilai dari
lima Indeks yaitu Indeks Tutupan Hutan (ITH), Indeks Performance Hutan (IPH),
Indeks Kondisi Tutupan Tanah (IKT), Indeks Konservasi Badan Air (IKBA), dan
Indeks Kondisi Habitat (IKH). Data IKTL Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan
adanya kecenderungan penurunan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan
indeks tutupan lahan antara lain kegiatan pembukaan lahan, penebangan liar,
penggunaan Kawasan hutan untuk sektor diluar kehutanan, dan pemukiman.
Adanya kecenderungan penurunan IKTL menunjukkan korelasi dengan tutupan
lahan berhutan di tingkat tapak yang dimungkinkan dikarenakan terjadi penurunan
kelas hutan menjadi non hutan di Provinsi Sulawesi Selatan. Hutan seharusnya
berfungsi sebagai penjaga tata air, penyedia udara bersih, penyerap polutan, serta
penyedia jasa ekosistem lainnya. Perubahan fungsi hutan akan mengganggu
kualitas dan kuantitas air, kesuburan tanah, kualitas udara, dan ekosistem hutan
secara keseluruhan yang pada akhirnya akan mengganggu keberlangsungan
berbagai sektor seperti pertanian dan perkebunan. Kawasan hutan yang tidak
berhutan dan secara alamiah harusnya berupa hutan mengindikasikan hutan
belum terkelola dengan baik. ITL Tahun 2019 dan 2018 berbeda dengan ITL di
Tahun 2017 disebabkan adanya perbedaan metode penghitungan. Dengan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
77
demikian perbedaan angka ini tidak dapat dilihat sebagai kenaikan indeks dan
angka indeks Tahun 2017 tidak bisa dibandingkan dengan angka indeks Tahun
2018. Terjadinya kenaikan tutupan lahan merupakan implikasi dari sejumlah
kegiatan pemulihan kerusakan lahan bekas bencana (penanaman pohon),
rehabilitasi Hutan dan Lahan di Sempadan Sungai, pembangunan ruang terbuka
hijau di kabupaten/kota.
Realisasi kinerja IKLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 menunjukkan
kisaran di angka 75,50 atau sebesar 99,9 % dari target 2019, hal ini berkaitan
dengan naiknya angka indeks kualitas air sebesar 81,47 dari target dengan nilai
56,1. Fluktuasi nilai indeks kualitas air tentu saja dipengaruhi oleh beberapa hal
diantaranya ketaatan pemrakarsa untuk membuang air limbah melalui proses
pengolahan (eksternal) , pengawasan secara kontinu melalui Proper, Properda
dan pengawasan secara pasif (internal) serta tingkat kesadaran masyarakat yang
tinggi dalam menjaga lingkungan (eksternal).
Selain terdapatnya penyebab eksternal dan internal yang mendukung
keberhasilan kinerja, juga dimungkinkan terdapat beberapa penyebab yang dapat
mengakibatkan kegagalan dalam mencapai kinerja. Adapun penyebab kegagalan
dan alternatif solusi yang telah dilakukan antara lain :
1) Masih kurangnya sumber daya manusia (SDM), baik kualitas maupun kuantitas
dibandingkan dengan beban kerja yang dilaksanakan oleh DPLH Provinsi
Sulsel. Seperti halnya pada ketersediaan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup
dan Pengendali Dampak Lingkungan untuk mendukung pencapaian setiap
indikator kinerja Makro dalam melakukan pengawasan dan melakukan kajian
yang mendalam terhadap permasalahan-permasalah yang terjadi di lingkungan
khususnya terkait kedua indikator di atas.
2) Minimnya anggaran dan ketersediaan fasilitas dan sarana pendukung kegiatan
tersebut di atas
3) Belum optimalnya ketersediaan data yang ada di OPD untuk menunjang proses
perencanaan dan pengambilan kebijakan.
4) Indikator pada level impact dan Outcome pada DPLH umumnya bersifat fisik,
sementara kegiatan yang dilaksanakan umumnya hanya dalam bentuk
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
78
koordinasi atau non fisik, sehingga pencapaian pada level impact dan Outcome
kadang sulit tercapai.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan dalam peningkatan capain kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
1) Diperlukan peningkatan kapasitas dan penambahan SDM terutama
menyangkut pengawasan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan LH.
2) Menerapkan sistem reward dan punishment terhadap ASN dan
mengaplikasikan pada pendistribuan insentif berdasarkan beban kerja.
3) Sistem data base yang terpadu dan terintegrasi untuk menunjang proses
perencanaan dan pengambilan kebijakan.
➢ Potensi Penurunan Emisi GRK (Juta Ton CO2 Eq) Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) telah dilaksanakan sejak tahun
2013, Jenis kegiatan yang dilakukan adalah Program Kampung Iklim, Laporan
Inventarisasi GRK dan lain-lain. Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2016 bahwa
terdapat target penurunan emisi GRK sekitar 29% kegiatan sendiri dan 41%
dengan bantuan pihak luar pada tahun 2029, Provinsi Sulawesi Selatan melalui
Peraturan Gubernur Nomor 59 Tahun 2012 RAD Penurunan Emisi GRK memiliki
target 22,56% dan dilakukan kaji ulang pada tahun ini. Dinas Pengelolaan
Lingkungan Hidup tidak bisa mengikuti target tersebut karena tidak semua
kegiatan dalam RAD dikerjakan oleh DPLH tetapi oleh Perangkat Daerah lain
seperti Kehutanan, Pertanian, Peternakan, Tata Ruang, ESDM dan Pemerintah
Kabupaten/Kota. Lebih memungkinkan targetnya adalah menginventarisasi aksi
mitigasi yang ada di sektor dan melakukan analisis berapa penurunan emisi
dari kegiatan tersebut dan dijabarkan dalam sebuah laporan tiap tahun.
Dengan laporan ini bisa digunakan dalam pengisian PEP online Bappenas dan
SRN online Kementerian LHK. Permasalahan yang dihadapi adalah:
1) Beberapa Kegiatan yang tidak berjalan optimal antara lain operasional BRT
Mamminasata, pemanfaatan methane pada sektor persampahan/limbah.
2) Pelaporan penurunan emisi GRK belum melibatkan Kab/Kota secara maksimal
dalam inventarisasi aksi mitigasi di masing-masing sektor, sehingga data pada
tingkat Kab/Kota belum terdokumentasi secara baik.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
79
3) Perangkat Daerah terkait. belum bisa melak`ukan identifikasi jenis kegiatan
yang masuk dalam kegiatan mitigasi dan adaptasi;
4) RAD Penurunan Emisi GRK belum diintegrasikan ke dalam Renstra Perangkat
Daerah terkait.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
dalam usaha penurunan emisi GRK ini dilaksanakan dengan Program/Kegiatan
Mitigasi GRK 2018-2030 di masing-masing Perangkat Daerah dengan rincian
sebagai berikut:
1) Pertanian yaitu Pengembangan desa organic; Sistem Pertanian Terintegrasi
Jagung; Ternak dan Pengolahan Limbah; Sistem tumpang sari; Pengembangan
Bio Gas; Penambahan Pakan Konsentrat (untuk mengurangi gas methane);
dan Pengembangan HMT (Hijauan Makanan Ternak);
2) Kehutanan yaitu Rehabilitasi Hutan dan Lahan; Perhutanan Sosial; Rehabilitasi
Mangrove; Perlindungan Hutan; dan Pemeliharaan Batas Kawasan Hutan.;
3) Energi yaitu Pembangunan PLTMH Off Grid; Pembangunan Instalasi Bio Gas
Rumah; Pembangunan PLTS Terpusat; Pengadaan Lampu Jalan Tenaga
Surya; Pengadaan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE);
Pembangunan PLTBm Off Grid; Pembangunan ITS/ATCS; dan Reformasi
Sistem Transit (BRT/semi BRT).;
4) Angkutan Umum yaitu Peremajaan angkutan umum; Car Free Day; serta
Pelatihan dan Sosialisasi Smart Driving;
5) Limbah yaitu Pembangunan Fasilitas pengelolaan Sampah; Penangkapan
Metan; Daur Ulang dan 3R, Pengurangan Open Burning; dan Pembangunan
Fasilitas Pengelolaan Air Limbah
e. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Anggaran yang ditetapkan pada APBD TA 2019 untuk mendukung
pencapaian sasaran ini terdiri dari 4 Program sebesar Rp24.219.287.250,00
dengan realisasi sebesar Rp22.952.225.077,00 atau 94,77%. Dibandingkan
dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 90,87%, berarti tingkat
inefisiensi yang mendukung sasaran ini adalah sebesar 3,90%.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
80
Tabel III-49 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
NO URAIAN ANGGARAN
TA 2019 REALISASI %
1 Program Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup
696.700.000 685.337.754 98,37%
2 Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan 14.135.579.776 13.779.919.976 97,48%
3 Program Pengembangan, Pengelolaan Dan Konservasi Sungai, Danau Dan Sumber Daya Air Lainnya
9.057.007.474 8.157.042.747 90,06%
4 Program Penataan Hutan Dan Pemanfaatan Hutan
330.000.000 329.924.600 99,98%
Jumlah 24.219.287.250 22.952.225.077 94,77%
Sumber Data: Laporan Keuangan TA 2019 Unaudited
f. Analisis Program dan Kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian pernyataan Kinerja
Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran di atas
adalah:
1) Program pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, di
laksanakan oleh Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup, program ini didukung 6
(enam) Kegiatan;
2) Program rehabilitasi hutan dan lahan, dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan,
program ini didukung 44 (empat puluh empat) Kegiatan;
3) Program pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan
sumber daya air lainnya, dilaksanakan oleh Dinas Sumber Daya Air, Cipta
Karya dan Tata Ruang, program ini didukung 6 (enam) Kegiatan;
4) Program penataan hutan dan pemanfaatan hutan, dilaksanakan oleh Dinas
Kehutanan, program ini didukung 3 (tiga) Kegiatan.
3.3. Realisasi Anggaran
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya mewujudkan masyarakat
Sulawesi Selatan yang semakin sejahtera, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2019 mengalokasikan Belanja Daerah sebesar Rp.7.673.820.465.651,35
dapat direalisasikan sebesar Rp.7,244.060.587.874,36 atau 94,40%, sebagai
catatan angka realisasi adalah angka sebelum audit oleh BPK RI. Selengkapnya
dapat dilihat dari uraian berikut ini :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
81
1. Aspek Pendapatan Daerah
Hingga akhir Tahun 2019, realisasi Pendapatan Daerah mencapai
Rp.9.922.960.105,00 dengan realisasi sebesar Rp.9.573.910.861.960,00 atau
sebesar 96,48%.
2. Aspek Belanja Daerah
Tahun 2019 realisasi Belanja Daerah mencapai Rp.7.244.060.587.874,36 atau
sebesar 94,40% dari rencana anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp.7.673.820.465.651,35.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
82
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan Umum atas Capaian Kinerja
Secara umum simpulan pencapaian target kinerja Sasaran Strategis
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 adalah Sangat tinggi,
sebagaimana tabel berikut:
Tabel IV-1 Simpulan Umum atas Capaian Kinerja
NO SASARAN STRATEGIS CAPAIAN KRITERIA
1 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan 100% Sangat Tinggi
2 Berkembangnya Inovasi Dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Dan Pelayanan Publik 138,42% Sangat Tinggi
3 Meningkatnya Aksesibilitas Infrastruktur 112,62% Sangat Tinggi
4 Meningkatnya Produktifitas Pada Pusat-Pusat
Pertumbuhan Ekonomi Baru 103,37% Sangat Tinggi
5 Menurunnya Kesenjangan Antar Lapisan
Masyarakat Dan Antar Wilayah 95,26% Sangat Tinggi
6 Meningkatnya Derajat Pendidikan Masyarakat 99,16% Sangat Tinggi
7 Meningkatnya Keberdayaan Perempuan Dalam
Pembangunan 99,95% Sangat Tinggi
8 Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat 100,71% Sangat Tinggi
9 Meningkatnya Produktivitas Dan Daya Saing Produk
Sektor Perekonomian Berbasis Sumberdaya Alam 104,13% Sangat Tinggi
10 Terpeliharanya Kualitas Lingkungan Hidup Serta
Kemampuan Adaptasi Dan Mitigasi Perubahan Iklim 90,87% Tinggi
Rata-Rata Capaian 104,09% Sangat Tinggi
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa masih terdapat beberapa capaian kinerja
Sasaran Strategis yang belum mampu mencapai target sebagaimana yang telah
ditetapkan yaitu “Menurunnya Kesenjangan Antar Lapisan Masyarakat Dan Antar
Wilayah” 95,26%, “Meningkatnya Derajat Pendidikan” 99,16%, “Meningkatnya
Keberdayaan Perempuan Dalam Pembangunan” 99,95% dan “Terpeliharanya
Kualitas Lingkungan Hidup Serta Kemampuan Adaptasi Dan Mitigasi Perubahan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
83
Iklim” 90,87%. Meskipun demikian rata-rata capaian Sasaran Strategis masih masuk
dalam kriteria Sangat Tinggi.
4.2 Langkah-Langkah Peningkatan Kinerja
Terdapat beberapa tantangan yang perlu menjadi fokus dalam perbaikan
kinerja Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ke depan. Meskipun beberapa
Indikator Kinerja telah mencapai target bahkan beberapa yang melampaui target,
permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat belum sepenuhnya bisa
diatasi dengan baik pula. Sehubungan dengan kondisi tersebut di atas, langkah-langkah
peningkatan kinerja di masa mendatang yang perlu segera dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan koordinasi antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan
berbagai unsur baik Pemerintah Kabupaten/Kota maupun dengan pihak-pihak di
luar pemerintah.
2. Menguatkan komitmen Kepala Perangkat Daerah untuk mengoptimalkan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi capaian kinerja secara periodik dan memanfaatkan hasil
pengukuran kinerja sebagai dasar pemberian reward and punishment;
3. Melakukan reviu terhadap program, kegiatan, dan komponen anggaran dengan
mengacu pada penyempurnaan tujuan dan sasaran Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan;
Demikian Laporan Kinerja ini disusun, semoga bermanfaat dan menjadi acuan
bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam meningkatkan pencapaian kinerja di
masa yang akan datang.
Makassar, April 2020
PROF. DR. IR. H. M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr., IPU
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
_________________________________________________________________________________
84
LAMPIRAN-LAMPIRAN