Post on 05-Apr-2018
7/31/2019 Laporan Hasil Praktikum Geologi Teknik
1/16
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM GEOLOGI TEKNIK
CALIFORNIA BEARING RATIO TEST
KELOMPOK PARALEL 4
KELOMPOK 4
Afief Riyadi 1106138863
Agi Prakasa E 1106138876
Andi Muhammad Adam 1106138945
Desi Evriyani 1106139191
Srikandi Wahyu Arini 1106139834
Tanggal Praktikum : 18 Maret 2012
Asisten Praktikum : Ahmad Rifqi
Tanggal Disetujui :
Nilai :
Paraf Asisten :
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
7/31/2019 Laporan Hasil Praktikum Geologi Teknik
2/16
I. PENDAHULUANA. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk Mendapatkan nilai CBR pada kepadatan
dan kadar air tertentu.
B. Peralatan dan Bahan Compaction Hammer Mould Sendok pengaduk tanah Wadah untuk mencampur tanah dengan air Botol penyemprot air Pisau baja (straight edge) Timbangan Oven Aluminum can Stopwatch Beban logam berbentuk lingkaran ( 10 lbs) Bak air Piringan berlubang dengan dial pengukur swell Mesin Uji CBR
C. Dasar TeoriNilai CBR adalah perbandingan antara kekuatan sampel tanah (dengan
kepadatan tertentu dan kadar air tertentu) terhadap kekuatan batu pecah
bergradasi rapat sebagai standar material dengan nilai CBR = 100.Untuk
mencari nilai CBR dipakai rumus:
Dengan Standard Unit Load pada harga-harga penetrasi :
Penetrasi Standard Unit Load
0.1 1000 psi
0.2 1500 psi
0.3 1900 psi
0.4 2300 psi0.5 2600 psi
7/31/2019 Laporan Hasil Praktikum Geologi Teknik
3/16
Beban (load) didapat dari hasil pembacaan dial penetrasi yang kemudian
dikorelasikan dengan grafik Calibration Prooving Ring.
Test Unit Load (psi) = tegangan ()
Dengan: A = luas piston
P= M.LRC
M=dial reading
LRC = faktor kalibrasi
D. Praktikum1. Persiapan Percobaan
a. Siapkan satu plastik tanah lolos saringan No.4 ASTM seberat 5 kgb. Masing-masing kantong direncanakan kadar air yang diinginkan. Kadar
air ini divariasikan -2% dari kadar air optimum pada percobaan
compaction, pada kadar air optimum, dan +2% dari kadar air optimum.
Untuk membuat kadar air yang diinginkan, perlu diketahui terlebih dahulu
kadar air awal. Kemudian ditambahkan air dengan volum tertentu (V)
untuk mencapai kadar air yang diinginkan seperti berikut:
= ...ml
2. Pelaksanaan Percobaana. Memadatkan sampel tanah seperti pada percobaan Compactionb. Penetrasi sampel tanah pada kondisi Unsoaked
1. Mold dan tanah ditimbang, kemudian diletakan pada mesin CBR dan
diberi beban ring di atas permukaan sampel tanah. Piston diletakkan di
tengah-tengah beban ring sehingga menyentuh permukaan tanah.
2. Coading dan dial diperiksa dan di set nol
7/31/2019 Laporan Hasil Praktikum Geologi Teknik
4/16
3. Penetrasi dilakukan dengan penurunan konstan 0.05/menit
4. mencatat pembacaan dial pada penetrasi sebagai berikut : 0.025 ,
0.050,0.075, 0.100, 0.125, 0.150, 0.175, 0.200, 0.250
c. Penetrasi pada kondisi Soaked
1. Setelah percobaan pada kondisi unsoaked, contoh tanah tadi direndam
96 jam untuk mengetahui pada kondisi Swelling.
2. Pembacaan sweliing dilakukan pada jam pertama sejak mulai
dimasukan ke dalam bak air. Selanjutnya dicatat pada jam ke-
24,48,72,dan 96 jam.
3. Setelah 96 jam, moulddan tanah diangkat, kemudian dilakukan
penetrasi seperti pada percobaan unsoakednamun permukaan.
4. Setelah selesai, sampel tanah dikeluarkan dan kemudian diambil
sebagian di lapisan atas, sebagian di lapisan tengah, dan sebagian lagi
pada lapisan bawah untuk dihitung kadar airnya.
3. Perbandingan Dengan ASTMa. Menurut ASTM, pembacaan dial dilakukan pada jam pertama,kedua,
ketiga, hari ke-2, hari ke-3, dan hari ke-4. Sedangakan pada praktikum
ini hanya dilakukan pembacaan pada jam pertama dan dilanjutkan hari
ke-2, hari ke-3, dan hari ke-4.
b. Menurut ASTM pembacaan dial dilakukan hingga dial menunjukan0.3 , sedangkan pada praktikum ini dilakukan pembacaan dial hingga
025 .
E. Hasil Praktikum1. Data Hasil Praktikum (terlampir)
2. Perhitungan :
Dimensi mouldyang digunakan ada 3 buah:
Mould I (38%)
7/31/2019 Laporan Hasil Praktikum Geologi Teknik
5/16
d = 152,8 mm = 15,28 cm tinggi = 116,9 mm = 11,69 cm volume = ...tinggi = 2.143.636,292 = 2.143,636
= 3492 gr
Mould II (40%)
d = 150,15 mm = 15,015 cm tinggi = 117 mm = 11,7 cm volume = ...tinggi = 2.071.697,854 = 2.071,698 = 3710 gr
Mould III (42%)
d = 151,7 mm = 15,17 cm tinggi = 114 mm = 11,4 cm volume = ...tinggi = 2.060.468,096 = 2.060,468 = 3740 gr
Untuk pencarian dan
dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :
Maka dengan rumus tersebut didapat data sebagai berikut :
mouldWwet
(gr)
Vmould
(cm3)
wet
(gr/cm3)W
dry
(gr/cm3)
1 3492 2.143,636 1,629008 0,38 2,2480309
2 3710 2.071,698 1,790802 0,4 2,5071222
3 3740 2.060,468 1,815122 0,42 2,5774727
7/31/2019 Laporan Hasil Praktikum Geologi Teknik
6/16
Kadar Air pada keadaan Unsoaked
Pembacaan Kadar Air
SAMPEL 1
PenetrationDial Reading Stress (Psi)
Unsoaked Soaked Unsoaked Soaked
0 0 0 0 0
0,25 1,5 2 11,7405 15,654
0,05 5,5 3,5 43,0485 27,3945
0,075 10 4,5 78,27 35,2215
0,1 13,8 4,9 108,0126 38,3523
0,125 16,4 5,2 128,3628 40,7004
0,15 18,1 5,5 141,6687 43,0485
0,175 20,1 5,7 157,3227 44,6139
0,2 21,1 5,8 165,1497 45,3966
Water content
Moisture can no. 1 2 3
Wt. Of can + wet soil 148,92 187,24 179,11
Wt. Of can + dry soil 112,78 142,6 132,89
Wt. Of can 20,58 25,67 23,67
wt. Of wet soil 128,34 161,57 155,44
Wt. Of dry soil 92,2 116,93 109,22
Assumed water
content 40% 38% 42%
Water content 39,197397 38,17668691 42,3182567
7/31/2019 Laporan Hasil Praktikum Geologi Teknik
7/16
SAMPEL 2
PenetrationDial Reading Stress (Psi)
Unsoaked Soaked Unsoaked Soaked
0 0 0 0 0
0,25 4,2 2 32,8734 15,654
0,05 8,3 3,5 64,9641 27,3945
0,075 11,5 5 90,0105 39,135
0,1 14 6 109,578 46,962
0,125 16 6,5 125,232 50,8755
0,15 17,5 7 136,9725 54,7890,175 19,2 7,4 150,2784 57,9198
0,2 20,5 7,7 160,4535 60,2679
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
0 0.25 0.05 0.075 0.1 0.125 0.15 0.175 0.2
Stress (Psi) Unsoaked
Stress (Psi) Soaked
7/31/2019 Laporan Hasil Praktikum Geologi Teknik
8/16
SAMPEL 3
PenetrationDial Reading Stress (Psi)
Unsoaked Soaked Unsoaked Soaked
0 0 0 0 0
0,25 1,1 2 8,6097 15,654
0,05 3,2 3,5 25,0464 27,3945
0,075 4,9 5 38,3523 39,135
0,1 6 6 46,962 46,962
0,125 7 6,5 54,789 50,8755
0,15 8 6,8 62,616 53,2236
0,175 9 7 70,443 54,789
0,2 10 7,1 78,27 55,5717
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
0 0.25 0.05 0.075 0.1 0.125 0.15 0.175 0.2
Stress (Psi) Unsoaked
Stress (Psi) Soaked
7/31/2019 Laporan Hasil Praktikum Geologi Teknik
9/16
Nilai California Bearing
Nilai CBR yang praktikan peroleh didapat dari besar penetrasi sebesar 0.1 dan 0.2.Nilai CBR tersebut dapat dicari dengan menggunakan rumus
Untuk penetrasi 0.1
Untuk penetrasi 0.2
Tabel Nilai CBR (%)
Sampel 1 :
Penetration
Dial Reading Stress (Psi)
Unsoaked Soaked Unsoaked Soaked
(%) (%) (%) (%)
0.1" 13,8 4,9 108 38
0.2" 21,1 5,8 165 45
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
0 0.25 0.05 0.075 0.1 0.125 0.15 0.175 0.2
Stress (Psi) Unsoaked
Stress (Psi) Soaked
7/31/2019 Laporan Hasil Praktikum Geologi Teknik
10/16
Sampel 2:
Penetration
Dial Reading Stress (Psi)
Unsoaked Soaked Unsoaked Soaked
(%) (%) (%) (%)
0.1" 14,0000 6,0000 109,5780 46,9620
0.2" 20,5000 7,7000 160,4535 60,2679
Sampel 3
Penetration
Dial Reading Stress (Psi)
Unsoaked Soaked Unsoaked Soaked
(%) (%) (%) (%)
0.1" 6,0000 6,0000 46,9620 46,9620
0.2" 10,0000 7,1000 78,2700 55,5717
Nilai Sweeling test
Nilai Swelling dapat diperoleh dari :
waktu
sampel 1 sampel 2 sampel 3
dial
reading swell
dial
reading swell
dial
reading swell
1 3 0,065183918 5 0,108547009 10 0,222807
2 7 0,152095808 10 0,217094017 19 0,42333324 22 0,478015398 17 0,369059829 37 0,824386
48 30 0,651839179 19 0,412478632 39 0,868947
96 32 0,695295124 22 0,477606838 44 0,980351
7/31/2019 Laporan Hasil Praktikum Geologi Teknik
11/16
F. Analisa
1. Analisa Percobaan
Pada percobaan kali ini bertujuan untuk mencari nilai CBR pada kepadatan
dan kadar air tertentu dan mengukur nilai swelling nya.
Pada percobaan ini adapun bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain keadaan
tanah yang bersifat homogen dengan kadar air yang diubah menjadi kadar air
optimum dan 2.5% dari keadaan kadar air optimum tersebut.Setiap sampel kadar air
memerlukan tanah seberat 5kg,dengan kadar air yang sudah diubah untuk setiap
sampel nya.Selanjutnya setelah ditemukan kadar air melalui proses compaction maka
kadar air optimum yang didapat adalah sebesar 38%.Sehingga untuk kedua sampel
lainnya akan dibuat kadar air sebesar 40% dan 42 %.
Pada saat praktikum langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan
pemadatan kepada setiap sampel kadar air yang akan digunakan dalam praktikum.
Compaction yang dilakukan adalah menggunakan standard proctor yang telah
dimodifikasi sehingga untuk setiap layernya dilakukan penumbukan sebanyak 56 kali.
Kemudian setelah dipadatkan mould beserta tanah yang telah dipadatkan dibawa ke mesin CBR.Beban ring ditaruh di atas permukaan mould agar tekanan yang
terjadi pada permukaan mould tersebut menjadi merata.Memeriksa coading dan dial
adalah hal yang selanjutnya dilakukan agar di-set menjadi 0.Dalama pengujian ini
dilakukan pengujian dalam kondisi soaked dan unsoaked.Setelah mesin dinyalakan
dilakukan pembacaan pada nilai penetrasi.
Setelah dilakukan pengujian di mesin CBR maka mould beserta tanah untuk
setiap sampelnya direndam dalam kolam.Dalam proses perendaman diberikan beban
ring kembali dengan maksud meninggikan permukaan,sehingga tinggi permukaan
dapat tercapai untuk dilakukan dial swelling.tinggi air tidak lebih dari 0.5 dari
tinggi.Pembacaan swelling dilakukan pada 1 jam, 2jam,24 jam,48 jam,72 jam dan 96
jam.Kemudian mould diangkat dan dilakukan pengujian CBR untuk keadaan soaked.
7/31/2019 Laporan Hasil Praktikum Geologi Teknik
12/16
2. Analisa Hasil
Dari percobaan kali ini didapatkan pembacaan kadar air,grafik
penetration,nilai CBR untuk setiap sampel dan nilai swelling test sebagai berikut :
waktu
sampel 1 sampel 2 sampel 3
dial
reading swell
dial
reading swell
dial
reading swell
1 3 0,065183918 5 0,108547009 10 0,222807
2 7 0,152095808 10 0,217094017 19 0,423333
24 22 0,478015398 17 0,369059829 37 0,824386
48 30 0,651839179 19 0,412478632 39 0,868947
96 32 0,695295124 22 0,477606838 44 0,980351
3.Analisa Grafik
Dengan hasil grafik dari ketiga sampel tersebut bisa dibuktikan bahwa keadaan CBR
suatu keadaan tanah bergantung kepada kondisi kadar air optimumnya.
Dapat dilihat ini adalah kadar air minimum,kondisi CBR terbesar terjadi ketika dalam kondisi
unsoaked,sedangkan untuk keadaan soaked terdapat angka yang relatif kecil.
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
0 0.25 0.05 0.075 0.1 0.125 0.15 0.175 0.2
Stress (Psi) Unsoaked
Stress (Psi) Soaked
7/31/2019 Laporan Hasil Praktikum Geologi Teknik
13/16
Untuk keadaan kadar air optimum dapat dilihat bahwa CBR dalam keadaan ini nilai ketika
soaked lebih besar dalam waktu tertentu,setelah itu akan mengalami penurunan,tetapi dalam
grafik ini menunjukan bahwa nilai CBR pada keadaan air optimum kondisi unsoaked dan
soaked mencapai angka yang bisa dikatakan cukup besar.
Untuk keadaan sampel no 3 ini kedaaan unsoaked dan soaked bisa dikatakan sama tetapi nilainya relatif kecil untuk kedua keadaan.Hal ini dikarenakan tanah yang sudah direndam
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
0 0.25 0.05 0.075 0.1 0.125 0.15 0.175 0.2
Stress (Psi) Unsoaked
Stress (Psi) Soaked
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
0 0.25 0.05 0.075 0.1 0.125 0.15 0.175 0.2
Stress (Psi) Unsoaked
Stress (Psi) Soaked
7/31/2019 Laporan Hasil Praktikum Geologi Teknik
14/16
memiliki jumlah air dan kadar air yang lebih dibanding kondisi unsoaked sehingga kerapatan
kering soaked lebih kecil dibanding kondisi unsoaked,di dalam hal ini ketahanan nya menjadi
berkurang..Nilai CBR dipengaruhi oleh kerapatan kering nya.
4.Analisa Kesalahan
Pada praktikum kali ini terdapat beberapa hal yang mempengaruhi perolehan data sehingga
menimbulkan penyimpangan seperti penjelasan di atas. Hal-hal tersebut berupa :
4. 1. alat dan keadaan tanah
Pada pelaksanaan percobaan ini banyak hal baru seperti pemakaian alat yangbaru pertama kali dipakai oleh praktikan. Maka, saat awal pemakaian pun praktikan
belum dapat menggunakan alat tersebut dengan baik. (contoh : penggunaan
Compaction Hammer)
Penyimpangan data bisa saja terjadi karena tidak meratanya tekanan yang
diberikan pada permukaan sampel tanah saat penggunaan alat CBR. Selain itu, tingkat
kejenuhan tanah terhadap air pun bisa saja menjadi salah satu faktor penyebab adanya
penyimpangan hasil praktikum. Karena pada saat praktikum, praktikan sempat
beberapa kali menemukan keadaan mould yang benar-benar kering akan air setelah
sempat direndam selama 24 jam.
4.2. Kelalaian
Pada saat praktikum berlangsung, terkadang terdapat kelalaian seperti
terbuangnya tanah saat ingin dimasukkan ke dalam wadah ataupun tumpahnya air
yang dibutuhkan untuk menentukan kadar air.
4.3. Kesalahan Paralaks
Penyimpangan data dapat terjadi oleh karena kesalahan pembacaan yang
dilakukan praktikan. Kesalahan ini merupakan kesalahan pembacaan yang tidak dapat
dikatakan kesalahan alat ataupun praktikan. Semua itu diluar kemampuan praktikan,
karena hal ini menyangkut kerelatifan praktikan dalam pembacaan alat dan keadaan
alat itu sendiri. (Contoh : Pembacaan garis pada gelas ukur saat ingin menambahkan
7/31/2019 Laporan Hasil Praktikum Geologi Teknik
15/16
volume air pada sampel tanah; pembacaan dial saat penetrasi; pembacaan dial pada
saat proses swelling).
G. Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa praktikum CBR bertujuan untuk
mencari nilai CBR pada kepadatan dan kadar air tertentu.Semakin dekat dengan kadar air
optimum maka belum tentu semakin kecil atau besar nilai CBR yang didapat.Hal ini
ditentukan dengan kondisi soaked dan unsoaked kadar tanah air yang menjadi bahan uji
coba.Kondisi soaked adalah kondisi yang tidak lebih baik untuk menahan sebuah
tegangan.Nilai CBR yang didapat adalah:
Sampel 1 :
Penetration
Dial Reading Stress (Psi)
Unsoaked Soaked Unsoaked Soaked
(%) (%) (%) (%)
0.1" 13,8 4,9 108 38
0.2" 21,1 5,8 165 45
Sampel 2:
Penetration
Dial Reading Stress (Psi)
Unsoaked Soaked Unsoaked Soaked
(%) (%) (%) (%)
0.1" 14,0000 6,0000 109,5780 46,9620
0.2" 20,5000 7,7000 160,4535 60,2679
Sampel 3
Penetration
Dial Reading Stress (Psi)
Unsoaked Soaked Unsoaked Soaked
(%) (%) (%) (%)
0.1" 6,0000 6,0000 46,9620 46,9620
0.2" 10,0000 7,1000 78,2700 55,5717
7/31/2019 Laporan Hasil Praktikum Geologi Teknik
16/16
H. Referensi
Lambe T.W. Soil Testing For Engineers. John Willey and Sons. New York. 1951.
Punmia, B.C. Soil Mechanic and Foundation. Standard Book House. Delhie. 1981.
Wesley, LD. Mekanika Tanah. Badan Penerbit Pekerjaan Umum. 1977.