Tugas Praktikum Geologi Bawah Permukaan

17
TUGAS PRAKTIKUM GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN “PETA BAWAH PERMUKAAN” Disusun Oleh : Nofera Ayu Hapsari 410012206 LABORATORIUM GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

description

.

Transcript of Tugas Praktikum Geologi Bawah Permukaan

TUGAS PRAKTIKUM GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN

PETA BAWAH PERMUKAAN

Disusun Oleh :

Nofera Ayu Hapsari410012206LABORATORIUM GEOLOGI

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA

2014BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANGPeta bawah permukaan adalah peta yang menggambarkan bentuk maupun kondisi geologi bawah permukaan dan menjadi dasar dalam suatu kegiatan eksplorasi hidrokarbon, mulai dari awal hingga pengembangan lapangannya. Peta bawah permukaan memiliki sifat kualitatif dan dinamis. Kualitatif artinya peta menggambarkan suatu garis yang menghubungkan titik-titik yang nilainya sama, baik berupa ketebalan, kedalaman maupun prosentase ketebalan. Dinamis artinya ketebalan peta tidak dapat dinilai atas kebenaran metode, tetapi berdasarkan data yang ada dan sewaktu-waktu dapat berubah seiring dengan diperolehnya data-data baru. Hal tersebut terjadi karena peta bawah permukaan merupakan hasil interpretasi geologi atau geofisika yang tergantung pada keterbatasan data, teknik pelaksanaan, imajinasi yang kreatif, kemampuan visual tiga dimensi dan pengalaman. Adapun data yang dipakai antara lain data core, wireline log dan data seismik. Peta bawah permukaan dibuat dengan tujuan untuk mengetahui kondisi geologi bawah permukaan mendekati kondisi sebenarnya, termasuk juga lingkungan pengendapan, arah suplai sedimen, arah laut terbuka serta untuk mengetahui daerah prospek hidrokarbon. Pemetaan bawah permukaan merupakan pemetaan yang menggambarkan keadaan geologi/ parameter-parameter yang ada di bawah permukaan, seperti ketebalan, dan struktur bawah permukaan.1.2. MAKSUD DAN TUJUANMaksud dari tugas kegiatan praktikum geologi bawah permukaan ini adalah mengenalkan tentang berbagai macam data bawah permukaan dan hasil interpretasi data bawah permukaan itu yaitu berupa peta kontur bawah permukaan.Tujuan dari tugas praktikum geologi bawah permukaan ini adalah untuk mengenalkan berbagai macam data bawah permukaan, jenis jenis peta bawah permukaan, serta aplikasi dari peta peta tersebut. Sehingga mahasiswa mengetahui maksud pembuatan peta tersebut, cara pembuatannya, dan mampu untuk membaca peta peta bawah permukaan tersebut.BAB II

PEMBAHASAN

11.1. PETA KONTUR STRUKTUR (Stuctural Countoured Map)Peta kontur struktur merupakan peta yang menunjukkan kedalaman dari zona lapisan batuan yang sama, dibuat berdasarkan data data yang diperoleh dari sumur pemboran eksplorasi, baik selama atau setelah dilakukan pemboran. Peta ini memperlihatkan kondisi struktur puncak (top) dan dasar (base) dari zona batupasir. Peta ini dibuat berdasarkan data data korelasi yang dilakukan pada setiap sumur sumur pemboran.Pada studi analisis cekungan sering kali dilakukan penentuan karakteristik struktur regional dari suatu batuan disamping kehadiran fitur struktur lokal seperti antiklin dan sesar. Peta stuktur kontur disiapkan untuk tujuan ini. Peta ini menyediakan informasi mengenai bentuk cekungan, orientasi, dan geometri isi cekungan. Peta struktur kontur disiapkan dengan menggambar garis pada peta melalui titik-titik dengan elevasi yang sama di atas atau di bawah datum, pada umumnya berupa elevasi air laut rata-rata. Elevasi pada umumnya ditentukan pada bagian top dari formasi tertentu ataukey bed pada beberapa titik kontrol. Data elevasi didapat melalui studi terhadap singkapan dan intrepertasi bawah permukaan dariwireline logingatau data inti batuan. Setelah titik kontrol diplot pada peta, interval kontur yang sesuai ditetapkan, selanjutnya garis kontur digambar menggunakan tangan atau computer. Gambar 1 menunjukkan contoh dari suatu peta struktur kontur.Kontur struktur juga dapat disiapkan pada bagian top dari reflektor bawah permukaan yang jelas kenampakannya pada data seismik. Kedalaman terhadap reflektor tertentu dapat diplot awalnya secaratwo-way travel time. Oleh karenanya, peta awal akan menunjukkan garis kontur dengan kesamaan waktu. Jika kecepatan gelombang seismik dapat ditentukan, waktu tempuh gelombang dapat dikonversikan menjadi kedalaman aktual, sehingga peta dapat digambar ulang menjadi peta dengan elevasi aktual dari suatu horizon refleksi.Peta kontur struktur dapat menunjukkan lokasi dari subcekungan atau pusat pengendapan di dalam suatu cekungan mayor disamping axis dari pengangkatan yang terjadi (antiklin atau kubah). Fitur struktural dapat dihubungkan dengan topografi sindeposisi. Oleh karena itu, analisis terhadap peta ini dapat memberikan petunjuk terhadap paleogeografi dan pola fasies. Peta struktural berguna untuk penilaian aspek ekonomis (eksplorasi petroleum) dari suatu cekungan.

Gambar 1. Ilustrasi skematik dari peta kontur struktur yang digambar pada bagian top suatu formasi. Kontur interval yang dipakai adalah 20 m. nilai kontur negatif mengindikasikan bahwa formasi tersebut terletak di bawah permukaan air laut dan oleh karenanya adalah formasi bawah permukaan. Perhatikan juga kehadiran sinklin, kubah, antiklin, dan sesar.11.2. PETA ISOPACH DAN ISOLITHBeberapa definisi tentang peta isopach :

Peta isopach, yaitu peta yang menggambarkan garis-garis yang menghubungkan titik - titik suatu formasi atau lapisan dengan ketebalan yang sama. Peta IsopachDefinisi: peta yg menggambarkan garis-garis yg menghubungkan titik-titik suatu formasi / lapisan dgn ketebalan yg sama.

Kegunaan: menentukan lokasi cebakan-cebakan mineralIsopach adalah garis kontur dari ketebalan yang sama. Suatu peta isopach adalah peta yang menunjukkan kontur ketebalan dari suatu formasi atau unit batuan. Peta yang menunjukkan variasi areal dari jenis batuan spesifik (contohnya batupasir) disebut sebagaipeta isolith. Ketebalan dari sedimen di dalam cekungan ditentukan oleh intensitas suplai sedimen dan akomodasi area di dalam cekungan, yang pada gilirannya adalah fungsi dari geometri cekungan dan intensitas penurunan cekungan. Bagian tebal yang abnormal dari suatu unit stratigrafi mengindikasikan kehadiran pusat pengendapan mayor di dalam suatu cekungan (bagian rendahan cekungan), sementara bagian tipis yang abnormal dari suatu unit mengindikasikan tinggian predeposisi atau kemungkinan lainnya adalah adanya erosipost-deposisi. Peta isopach oleh karena itu memberikan informasi mengenai geometri dari cekungan tepat sebelum dan selama sedimentasi berlangsung. Lebih jauh, analisis terhadap suksesi dari peta isopach dalam suatu cekungan dapat memberikan informasi mengenai perubahan struktural cekungan sepanjang waktu.Untuk membuat peta isopach, ketebalan formasi atau unit stratigrafi harus ditentukan dari pengukuran singkapan atau datawell-logbawah permukaan dari beberapa titik kontrol. Ketebalan dari unit stratigrafi pada tiap titik kontrol ini dimasukkan pada peta dasar, dan peta kemudian dikonturkan dengan cara yang sama dengan peta kontur struktur. Contoh dari peta isopach dapat dilihat pada gambar 2 dan 3.

Gambar 2. Contoh dari peta isopach dari suatu formasi hipotetikal yang digambar menggunakan interval kontur 40 m. Perhatikan bahwa formasi menebal lebih dari 240 m pada rendahan cekungan(pusat deposisi), menipis pada tinggian cekungan, dan memiliki ketebalan nol di sepanjang bagian barat laut dan utara dari peta.

Sebuah peta isopach menggambarkan variasi ketebalan dalam unit tabular, lapisan atau strata. Isopachs garis kontur ketebalan yang sama di area. Peta isopach digunakan dalam survei hidrografi, stratigrafi, sedimentologi, struktur geologi, geologi minyak bumi dan vulkanologi. Sebuah peta isopach mirip dengan peta isochore, tetapi istilah ini sebenarnya menggambarkan metode yang berbeda menampilkan variasi ketebalan dalam lapisan.

Sebuah peta isopach menampilkan garis ketebalan yang sama di lapisan di mana ketebalan diukur tegak lurus terhadap batas-batas lapisan. Peta isopach dalam geologi juga disebut sebagai peta Benar stratigrafi Tebal (TST).

Sebuah peta isochore menampilkan garis ketebalan yang sama di lapisan di mana ketebalan diukur secara vertikal. Peta Isochore dalam geologi juga disebut sebagai peta Benar Vertikal Tebal (TVT).

Dengan demikian, isochore dan peta isopach adalah sama hanya ketika kedua permukaan atas dan bawah lapisan yang ditampilkan horizontal (yaitu, ketebalan vertikal benar stratigrafi dan benar adalah sama). Ketika lapisan ditampilkan cenderung, seperti yang biasanya terjadi, ketebalan ditampilkan dalam isochore peta lapisan akan lebih besar dari ketebalan ditampilkan dalam peta isopach dari lapisan yang sama. Sayangnya istilah isopach dan isochore secara luas membingungkan, dan banyak kali peta True Vertical Tebal (TVT), yang menurut definisi adalah peta isochore, yang salah diberi label peta isopach.

Gambar 3. Isopach mapshowing true stratigraphic thickness ofHolocene sedimentsdeposited offshore ofPacifica, California.11.3. PETA ISO RATIOPeta Iso Ratio adalah peta yang memuat garis yang menghubungkan titik-titik yang memiliki ratio sama. Peta jenis ini banyak dipakai untuk menggambarkan perbandingan pasir dan lempung dari satu tempat ketempat yang lain.Peta rasio klastik

Peta rasio klastikadalah peta yang menunjukkan kontur dengan nilai rasio klastik yang sama, yang didefinisikan sebagai rasio kumulatif total ketebalan endapan silisiklastik dibandingkan dengan ketabalan endapan nonsilisiklastik, sebagai contoh:

Nilai-nilai yang ada akan dikomputasikan pada beberapa titik kontrol, dari data singkapan permukaan atau data sumur bawah permukaan, dan kemudian akan diplotkan pada peta. Peta ini kemudian akan dikonturkan dengan cara yang sama dengan pembuatan peta isopach. Contohnya dapat dilihat pada gambar 4. Peta rasio klastik berguna untuk menunjukkan hubungan antara unit litologi di sepanjang batas cekungan di mana baik batuan silisiklastik dan nonsilisiklastik diendapkan. Peta ini juga dapat memberikan informasi, kendati sifatnya masih terbatas, mengenai lokasi sumber endapan sedimen.

Gambar 3. Contoh dari peta rasio klastik(perbandingan klastik dengan nonklastik). Peningkatan secara progresif rasio klastik dari tenggara ke arah barat laut di sepanjang peta mengindikasikan peningkatan progresif persentase komponen silisiklastik ke arah barat laut, sehingga bisa diasumsikan bahwa sumber material sedimen yang mengisi cekungan ini berasal dari arah barat laut. Garis panah kecil pada peta menunjukkan beberapa kemungkinan arah transportasi sedimen.11.4. PETA FASIES (Facies Map)Sebuah peta stratigrafi menunjukkan distribusi dari satu atau lebih facies dalam suatu unit stratigrafi tertentu. Peta fasies adalah peta yang menggambarkan suatu perubahan secara litologi dan paleontologi yang terjadi pada saat pengendapan yang menunjukkan kesamaan litologi dan paleontologi. Di lingkungan delta, dalam peta fasies akan mencerminkan penyebaran lateral dari setiap sekuen batupasir yang terbentuk pada suatu zona reservoar, antar lain berupa sekuen chanel atau sekuen bar, yang juga akan mencerminkan jenis lingkungan pengendapan dari setiap sekuen batupasir tersebut.

Gambar 4. Peta fasies batuan induk cekungan-cekungan Sundaland yang berdasarkan biomarker (Satyana & Purwaningsih, 2013)11.4.1. Peta LitofasiesPeta fasies menunjukkan variasi litologi dan karakteristik biologis dari suatu unit stratigrafi. Jenis yang paling umum dari peta fasies adalah peta litofasies, yang menunjukkan beberapa aspek komposisi atau tekstur batuan. Peta yang didasarkan pada karakteristik faunal disebut sebagai peta biofaunal. Banyak jenis peta litofasies yang digunakan. Beberapa berupa hasil plot dari rasio unit litologi spesifik (contohnya, rasio komponen silisiklastik terhadap non-silisiklastik) atau berupa peta isopach unit tertentu (contohnya, peta isopach batupasir, peta isopach batugamping, dll). Jenis yang lain menitik beratkan pada perbandingan relatif dari distribusi tiga jenis utama litologi (contohnya batupasir, batuserpih, dan batugamping). Dua jenis peta litofasies akan didiskusikan pada tulisan ini untuk mengilustrasikan metode yang digunakan: peta rasio klastik dan peta litofasies tiga komponen batuan. Contoh tambahan diberikan oleh Krumbein dan Sloss (1963) dan Miall (2000).

Gambar 16.20 Contoh dari peta rasio klastik(perbandingan klastik dengan nonklastik). Peningkatan secara progresif rasio klastik dari tenggara ke arah barat laut di sepanjang peta mengindikasikan peningkatan progresif persentase komponen silisiklastik ke arah barat laut, sehingga bisa diasumsikan bahwa sumber material sedimen yang mengisi cekungan ini berasal dari arah barat laut. Garis panah kecil pada peta menunjukkan beberapa kemungkinan arah transportasi sedimen.II.5. PETA ISOPROSENTASEYaitu peta yang menggambarkan suatu komponen terpilih dibagi tebal total unit stratigrafi. Peta ini menggambarkan daera dengan presentase ketebalan yang sama. BAB III

KESIMPULAN

Peta kontur struktur merupakan peta yang menunjukkan kedalaman dari zona lapisan batuan yang sama, dibuat berdasarkan data data yang diperoleh dari sumur pemboran eksplorasi, baik selama atau setelah dilakukan pemboran. Peta ini memperlihatkan kondisi struktur puncak (top) dan dasar (base) dari zona batupasir. Peta ini dibuat berdasarkan data data korelasi yang dilakukan pada setiap sumur sumur pemboran.Peta Isopach yaitu peta yg menggambarkan garis-garis yg menghubungkan titik-titik suatu formasi / lapisan dgn ketebalan yg sama.Peta yang menunjukkan variasi areal dari jenis batuan spesifik (contohnya batupasir) disebut sebagaipeta isolith.Peta Iso Ratio, perbandingan antara sekumpulan batuan antara sekumpulan batuan lain. Contoh: peta SSR (Sand Shale Ratio Map), peta CR (Clastic Ratio Map)Peta Iso Prosentase, mengambarkan ketebalan suatu komponen terpilih (dibagi tebal total unit stratigrafi)Peta fasies adalah peta yang menggambarkan suatu perubahan secara litologi dan paleontologi yang terjadi pada saat pengendapan yang menunjukkan kesamaan litologi dan paleontologi.DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2014, http://gprgindonesia.wordpress.com/2014/05/16/ringkasan-cekungan-sedimen-based-on-sam-boggs-jr-vol-5/ (diakses pada 28 November 2014 pukul 13.00)Anonim, 2014, http://gandukaleng.blogspot.com/2014/05/peta-isopach-dan-peta-isochore.html (diakses pada 28 November 2014 pukul 13.00)Anonim, 2014, http://namethatmap.blogspot.com/2012/07/isopach-map.html (diakses pada 28 November 2014 pukul 13.00)Anonim, 2014, http://duniamigas.wordpress.com/2008/09/21/subsurface-mapping/ (diakses pada 28 November 2014 pukul 13.00)Anonim, 2014, http://perpuskam.blogspot.com/2010/03/peta-geologi-dan-peta-lainnya.html (diakses pada 28 November 2014 pukul 13.00)