Kuliah KDM

Post on 21-Jan-2016

51 views 6 download

description

kdm

Transcript of Kuliah KDM

Kaedah Dasar Moral( KDM )

Divisi Bioetika dan HumanioraMedical Education Unit

Fakultas Kedokteran USU – 2012dr. Radita N.A Ginting

dr. Lambok Siahaan, MKT

Contoh kasus:

Di ruang ICU sebuah Rumah Sakit dimana ada empat pasien yang menggunakan respirator, dan keempat respirator tersebut adalah seluruh respirator yang dimiliki oleh Rumah Sakit.

Seorang pasien yang menggunakan respirator tersebut adalah seorang lelaki tua berumur 80 tahun yang mengalami perdarahan otak dan dengan prognosa yang jelek tidak memiliki harapan untuk sembuh total .

Kemudian datang seorang laki-laki muda dengan trauma kepala setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Karena mengalami edema otak dia mengalami kesulitan bernafas. Prognosisnya cukup baik dan dia membutuhkan respirator, tetapi semua respirator di Rumah Sakit tersebut terpakai.

Apa yang harus dilakukan ? Apa yang akan dikatakan kepada keluarga yang menemani pasien tersebut ?

2.

Seorang bayi, 2 bln, mengalami benturan di kepala ke jok kursi. Ibunya mengalami ketakutan. Bayi tersebut dibawa ke rumah sakit dan diperiksa oleh seorang dokter umum kemudian dirujuk ke Sp.BS. Setelah dilakukan CT-Scan maka bayi tersebut didiagnosa dengan fraktur kompressi yang membentuk sudut 60 derajat. Dokter kemudian menyarankan untuk dilakukan operasi.

Ibu tersebut bingung dan meminta agar bayinya dikonsulkan ke dokter lain karena dokter tersebut belum pernah menangani kasus seperti ini tetapi ditolak. Karena tdk mau dioperasi maka Sp.BS tersebut menyarankan pasien pulang atas permintaan sendiri. Akhirnya pasien pulang dan oleh ibunya dibawa ke Seorang Sp.S dan dilakukan CT scan ulang. Tidak ada kelainan neurologis dan tidak ada perdarahan. Neurolog menyarankan untuk observasi berkala dalam 3 tahun. Setelah 3 tahun fraktur kompressi menghilang.

Contoh kasus tadi adalah beberapa contoh2 kasus yang melibatkan dilema etik bagi dokter dan tenaga medik lainnya. Sehingga dibutuhkan cara penalaran yang khusus dalam membahas masalah dilema etik yang sering dihadapi.

Kaidah dasar (prinsip) moral / Bioetik adalah aksioma yang mempermudah penalaran etik.

Prinsip-prinsip itu harus spesifik. Pada praktiknya, satu prinsip dapat dibersamakan dengan prinsip yang lain. Tetapi pada beberapa kasus, karena kondisi berbeda, satu prinsip menjadi lebih penting dan sah untuk digunakan dengan mengorbankan prinsip yang lain. Hal ini disebut dengan Prima facie

Konsil Kedokteran Indonesia, dengan mengadopsi prinsip etika kedokteran barat, menetapkan bahwa, praktik kedokteran Indonesia mengacu kepada 4 kaidah dasar moral (sering disebut kaidah dasar etika kedokteran atau bioetika), juga prima facie dalam penerapan praktiknya

PRINCIPLE-BASED ETHICSPRINCIPLE-BASED ETHICS

1. Respect for patient autonomy

2. Beneficence

3. Nonmaleficence

4. Justice

The patient’s contexts for prima facie’s choice(Agus Purwadianto, 2004)

General benefit result, most of people,

Elective, educated, bread-winner, mature person

Vulnerables, emergency, life saving, minor

> 1 person, others similarity, community / social’s rights

Beneficence Autonomy

Non maleficence

Justice

JENIS KAIDAH DASAR BIOETIKA

Beneficence Non Maleficence Autonomy Justice

Ciri = Keputusan EtikMenyatu Dgn HukumBerkonteks Pasien

Cara = Pembenaran Moral (Deduktif Logis)

MedicalIndication

Beneficene :Tindakan berbuat baik.

Mengutamakan kepentingan pasien

Memandang pasien/ keluarga/ sesuatu tak hanya sejauh menguntungkan dokter/ RS/ pihak-pihak lain.

Maksimalisasi akibat baik ( termasuk jumlahnya > akibat buruk ).

Menjamin nilai pokok : “ apa saja yang ada, pantas (elok) kita bersikap baik terhadapnya” ( apalagi ada yang hidup )

NonMalificence (Primum non nocere ) Sisi komplementer beneficence dari sudut pandang pasien, seperti :

- tidak boleh berbuat jahat (evil) atau membuat derita (harm ) pasien.- minimalisasi akibat buruk

Kewajiban dokter untuk menganut ini berdasarkan hal-hal :- pasien dalam keadaan amat berbahaya atau beresiko hilangnya

sesuatu yang penting- dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut- tindakan kedokteran tadi terbukti efektif- manfaat bagi pasien > kerugian dokter ( hanya mengalami resiko minimal )

Norma tunggal, isinya larangan

Keadilan ( Justice )

Treat similar cases in a similar way = justice within morality.

Memberi perlakuan sama untuk setiap orang ( keadilan sebagai fairness )

Otonomi ( self-determination )

Pasien dapat memilih sendiri tanpa paksaan, kontrol atau interfensi dan batasan dalam menentukan pilihan tindakan kepadanya

Erat kaitannya dengan informed-consent

Metode Jonsen AR,Siegler M,:

A Practical Approach to Ethical Decisions in Clinical

Medicine

Medical Indications :The Principles of Beneficence and NonMalificence:1. What is the patients medical problem?

History? Diagnosis? Prognosis?2. Is the problem acute? Chronic? Critical?

Emergent? Reversible?3. What are the goals of treatment?4. What are the probabilities of success? 5. What are the plans in case of therapeutic

failure?6. In sum, how can this patient be benefited by

medical and nursing care, and how can harm be avoided!

Patient PreferencesThe Principles of Respect for Autonomy1. Is the patient mentally capable and legally

competent? Is there evidence of incapacity?2. If competent, what is the patient stating about

preferences for treatment?3. Has the patient been informed of benefits and

risk, understood this information, and given consent?

4. If incapacitated,who is the appropriate surrogate? Is the surrogate using appropriate standards for decision making?

5. Has the patient expressed prior preferences,e.g., advance directives?

6. Is the patient unwilling or unable to cooperate, with medical treatment? If so, why?

7. In sum, is the patients right to choose being respected to the extent possible in ethics and law ?

Quality of Life

The principles of beneficence and Nonmalificence and respect for autonomy

1. What are the prospects, with or without treatment, for a return to normal life?

2. What physical, mental, and social deficits is the patient likely to experience if treatment succeeds?

3. Are there biases that might prejudice the providers evaluation of the patients quality of life

4. Is the patients present or future condition such that his or her continued life might be judged underirable?

5. Is there any plan and rationale to get treatment?

6. Are there plans for comfort and palliative care

Contextual FeaturesThe principles of loyalty and fairness1. Are there family issues that might

influence treatment decisions?2. Are there provider ( physicians and

nurses ) issues that might infuence treatment decisions?

3. Are there financial and economic factors?

4. Are there religious or cultural factors?5. Are there limits on confidentiality?

6. Are there problems of alloacation of resources?

7. How does the law affect treatment decisions?

8. Is clinical reseach or teaching involved?

9. Is there any conflict of interest on the part of the providers or the institution?

Kasus Konkrit 1

-

KeputusanMedis

Keputusan etis

Pilar Keputusan Klinis sehari2

-

KeputusanMedis

Keputusan etis

Pilar Keputusan Klinis sehari2Biomedik

Info-medik

Indikasimedik

pilihan pasienkualitas hidup

fitur kontekstual

Mindset non medisStruktur Psiko-Sosio-budaya

Tergopoh-gopoh spt ini, benar atau tidak ?

Kalau yang ini 1 dari ratusan korban tsunami, lumpur panas ?? (di luar RS >>)

Principles-based ethics Prima FacieT.Beauchamp & Childress (1994) & Veatch (1989)

Beneficence

Non Maleficence

Autonomy

Justice

Contextual featuresQuality of life

Clinical DecisionMaking

Patient’s preference

Medical indicationValue-based medicine

Highest Norm of Medical Ethics

ETHICS

SUMMUM BONUM

(HIGHEST GOOD)

VIRTUE & DEONTIC OF

NOBLE PROFESSION

PRINCIPLE BASED ETHICS &

ETHICOLEGAL

APPROACH

SELF-DIGNITY &PROFESSI-ONALISM

AP 2003Epilog :Bagi Kedokteran, bukanlah supremasi hukumnamun supremasi etik (di tangan DR bijak)

KesimpulanBioetika kedokteran merupakan salah satu etika

khusus dan etika sosial dalam kedokteran yg memenuhi kaidah praktis dan filsafat moral (normatif) yg bersumber pada 4 kaedah dasar moral (KDM).

Pemahaman awal KDM akan menimbulkan kesadaran moral,yg dgn latihan dan paparan terhadap kasus-kasus kedokteran yg sebelumya dan berkembang di masa mendatang dalam rangka saling mengingatkan terus menerus dan mencegah penyimpangan antar anggota profesi yg pada akhirnya akan menumbuhkan tanggungjawab etis sesuai dengan moralitas profesi kedokteran.

Tangggung jawab etis yang merupakan suara hati seorang dokter akan mempertahankan perilaku etis seluruh anggota profesi agar korps dokter kedepan tetap merupakan profesi mulia dengan setiap anggotanya masing-masing memiliki kesucian hati nurani.