Kotak HitamPendidikan Indonesia: MenelusuriProses Belajardi...

Post on 18-Aug-2020

3 views 0 download

Transcript of Kotak HitamPendidikan Indonesia: MenelusuriProses Belajardi...

Kotak Hitam Pendidikan Indonesia: Menelusuri Proses Belajar di Kelas

Goldy Dharmawan, Niken Rarasati, dan Asri YusrinaThe SMERU Research Institute

1

INPUT OUTPUT

2

Guru:• UKG• Pendidikan GuruKualitas Sekolah:• Akreditasi• Data Sarpras

Hasil Pembelajaran: • Ujian Nasional (UN) • Asesmen Kompetensi SiswaIndonesia (AKSI)

3

Apa yang Tim RISE Indonesia telah lakukan?Membuat instrumen Observasi Kelas (CO) dan Asesmen Hasil Pembelajaran (SLA)

Melakukan ujicoba dan perbaikan instrumen

Mengambil data di Kota Yogyakarta

Melakukan analisis awal

Bagaimana menyusun instrument observasi praktikmengajar di kelas?

• Tidak menjelaskan kualitas secara mendalam.

• Tidak mampu membedakan praktik mengajarberkualitas menengah dan tinggi.

• Pelatihan enumerator/penilai lebih murahdan lebih cepat.

• e.g. Stalling

• Lebih banyak membutuhkan penilaianprofesional.

• Dapat membedakan praktik mengajarberkualitas menengah dan tinggi.

• Pelatihan enumerator/penilai lebih mahal dan lebih lama.

• e.g. CLASS, FFT

MendalamSederhana

• Mencari jalan tengah dengan mencari padanan yang tepat antara kemampuan instrumen dalammenilai dan kemudahan penggunaan.

• Menyesuaikan instrumen dengan konteks pembelajaran di Indonesia.

4

Bagaimana pendekatan kita?

5

Bagaimana praktikpembelajaran Bahasa 

Indonesia dan Matematika pada jenjang SMP?

Apakah praktikpembelajaran Bahasa 

Indonesia dan Matematika tersebutmeningkatkankemampuan siswa?

Pertanyaan Penelitian

6

Pengambilan Data

Kelas – Mata Pelajaran Jumlah

7‐Matematika 36 observasi

7‐Bahasa Indonesia 36 observasi

8‐Matematika 40 observasi

8‐Bahasa Indonesia 38 observasi

Total 150 observasi

• Data dikumpulkan pada Februari 2019 di 46 SMP di Kota Yogyakarta.

• Pengumpulan data dilakukan di kelas 7 dan 8 pada matapelajaran Matematika (MTK) dan Bahasa Indonesia (BHS).

• Observasi dilakukan secaradiskret dengan membagi jam pelajaran ke dalam satuan sesiobservasi, yakni per 5‐menit.

7

Bagaimana praktik pembelajaran di kelas?

8

1. Struktur Kegiatan PengajaranPembuka Isi Penutup

• Memperkenalkan topik pembelajaran• Menjelaskan relevansi/pentingnya topik• Apersepsi

• Merangkum pembelajaran• Mengakhiri pelajaran

17%

13%

8%

3%

10%

3%

5%

8%

3%

5%

33%

23%

17%

24%

24%

47%

60%

67%

71%

61%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Kelas 7 MTK (n=36)

Kelas 8 MTK (n=40)

Kelas 7 BHS (n=36)

Kelas 8 BHS (n=38)

Total (n=150)

Guru mengajar pelajaran dengan terstruktur (%)Tidak Dibuka dan Tidak Ditutup Ditutup saja Dibuka saja Dibuka dan Ditutup

9

2. Metode InteraksiSatu arah Guru menjelaskan materi pembelajaran tanpa menstimulasi diskusi atau memberikan tugas

Siswa terlibat Siswa belajar melalui diskusi atau aktif menggunakan media pembelajaran

42,3%

40,3%

30,7%

33,2%

36,7%

11,5%

12,9%

19,7%

11,6%

19,6%

46,2%

46,8%

49,6%

55,1%

43,7%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Kelas 7 MTK

Kelas 8 MTK

Kelas 7 BHS

Kelas 8 BHS

Total

Metode Interaksi dalam Satu Jam Pelajaran (% jam pelajaran)Satu Arah Siswa Terlibat Tidak ada interaksi

10

3. Usaha Guru dalamMenstimulasi Partisipasi Siswa (1)

36%

40%

25%

21%

31%

64%

60%

75%

79%

69%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Kelas 7 MTK (n=36)

Kelas 8 MTK (n=40)

Kelas 7 BHS (n=36)

Kelas 8 BHS (n=38)

Total (n=150)

Guru menstimulasi siswa dengan pertanyaan terbuka (%)Tidak Menanyakan Menanyakan Pertanyaan Terbuka

11

4. Usaha Guru dalamMenstimulasi Partisipasi Siswa (2)

58%

58%

47%

34%

49%

42%

43%

53%

66%

51%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Kelas 7 MTK (n=36)

Kelas 8 MTK (n=40)

Kelas 7 BHS (n=36)

Kelas 8 BHS (n=38)

Total (n=150)

Guru menstimulasi siswa dengan tugas kelompok (%)Tidak memberikan tugas kelompok Guru memberikan tugas kelompok

12

5. Usaha Guru dalamMenstimulasi Partisipasi Siswa (3)

81%

83%

94%

79%

84%

19%

18%

6%

21%

16%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Kelas 7 MTK (n=36)

Kelas 8 MTK (n=40)

Kelas 7 BHS (n=36)

Kelas 8 BHS (n=38)

Total (n=150)

Guru melibatkan siswa dalam menggunakanmedia pembelajaran (%)Siswa tidak terlibat Guru melibatkan siswa dalam menggunakan media pembelajaran

13

6. Asesmen Formatif

3%

0%

8%

23%

8%

97%

100%

92%

77%

92%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Kelas 7 MTK

Kelas 8 MTK

Kelas 7 BHS

Kelas 8 BHS

Total

Guru melakukan asesmen formatif (%)Tidak Melakukan Asesmen Formatif Melakukan Asesmen Formatif

14

Bagaimana peningkatan kemampuan siswa?

15

1. Peningkatan Kemampuan Bahasa IndonesiaData analisis awalmenunjukkan bahwasiswa dengankemampuan awalrendahmengalamipeningkatankemampuan lebihbesar daripada siswadengan kemampuanawal tinggi.

16

2. Peningkatan Kemampuan MatematikaData analisis awalmenunjukkan bahwasiswa dengankemampuan awalrendahmengalamipeningkatankemampuan lebihbesar daripada siswadengan kemampuanawal tinggi.

Langkah selanjutnya…

Informasi apa saja yang sudah kitaperoleh?1. Ada sekitar 40% guru yang tidak melakukan pembelajaran

dengan pembuka dan/atau penutup.

2. Tidak ada interaksi guru-siswa selama hampir setengahjam pelajaran.

3. Metode interaksi guru-siswa didominasi oleh pendekatanteacher-centered.

4. Sebagian besar guru melakukan stimulasi denganmemberikan pertanyaan terbuka.

5. Kurang dari setengah guru matematika memberikanstimulasi berupa tugas kelompok.

6. Hanya sedikit guru yang melibatkan siswa dalammenggunakan media pembelajaran

7. Sebagian besar guru melakukan asesmen formatif.

8. Secara umum, guru belum mampu memberikan pelajaranuntuk kelas yang terdiferensiasi

Apa yang akan Tim RISE lakukan selanjutnya?1. Menganalisis sesi observasi yang

digunakan untuk menyampaikan isimateri pembelajaran.

2. Menganalisis pengaruh metodepengajaran pada hasil pembelajaransetelah pengumpulan data pada Survey II selesai pada Juli 2020.

17

18